Anda di halaman 1dari 6

Angela Winda Andini N

09120110117
Ilmu Komunikasi D

Judul Seminar : Perkembangan dan Pemetaan Teori-Teori Komunikasi : Berbagai Perspektif


Pembicara : Dr. Sunarto. M.Si
Hari/Tanggal : Rabu, 7 April 2010
Pukul : 10.00 – 12.00
Tempat : Function Hall UMN

RESUME SEMINAR Teori Komunikasi

A. Teori
Teori adalah usaha untuk menjelaskan atau menyajikan pengalaman yang bisa
juga berupa gagasan tentang bagaimana sesuatu itu dapat terjadi. Dengan adanya
teori, dapat membantu pemahaman dan tindakan kita, serta dapat
mengidentifikasikan pola-pola berbagai peristiwa sehingga bisa diketahui apa
yang diharapkan, Untuk membuat sebuah teori, kita dapat mengarahkan perhatian-
perhatian kita pada aspek-aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan mempelajari teori, kita juga dapat memprediksi apa yang akan terjadi
kemudian.
B. Teori Komunikasi
Teori Komunikasi adalah serangkaian kebijaksanaan yang bersifat kolektif dan
dapat ditemukan dalam keseluruhan teori-teori yang berhubungan dengan
komunikasi. Isi yang terdapat dalam teori juga bukan merupakan benar atau
salahnya sebuah pengalaman yang diugkapkan melalui kata-kata, melainkan teori
adalah sebuah pandangan seseorang akan suatu hal yang benar salahnya yang
menilai adalah orang lain.
C. Kegunaan Teori
Secara umum, dengan adanya teori dapat memudahkan kita untuk menyelesaikan
berbagai permasalahan yang ada, karena seperti yang telah dikatakan di awal,
teori merupakan pengalaman seseorang, sehingga melalui kemunculan sebuah
teori itu sama dengan salah satu cara untuk berbagi pengalaman dengan orang
lain. Pengalaman-pengalaman yang telah ada sebelumnya, membantu seseorang
(orang lain) untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari mereka.
• Empirical Problems (Masalah Empiris)
Masalah empiris adalah masalah yang membutuhkan solusi, masalah ini
berasal dari dunia nyata. Misalnya konflik bisnis global, partisipasi politik
yang rendah, ancaman boikot pajak, kekerasan terhadap wanita dan anak,
tawuran pelajar dan masih banyak lagi kasus-kasus dalam keseharian kita.
• Conceptual Problems (Masalah Konseptual)
 Internal. Penjelasan pada teori ini tidak konsisten, karena hanya
melihat atau berfokus pada satu objek saja, tidak dengan objek
lainnya.
 Eksternal. Teori ini menjelaskan konflik dengan teori lain.
Misalnya, pada saat seseorang sedang berpikir, ia tidak melakukan
tindakan social, tetapi jika hasil pemikirannya ia bagikan kepada
orang lain, maka hal itulah yang akan menimbulkan konflik.
• Practical Problems (Masalah Praktis)
Mengenai permasalahan-permasalahan yang bersifat aplikatif. Seperti
yang diteliti oleh Giddens dalam teorinya, mengenai mengapa sebuah
produktivitas dapat turun? Mengapa sebuah iklan dapat tidak laku di
pasaran?
D. Perspektif
Perspektif adalah sebuah pandangan yang biasa digunakan atau diterapkan oleh
masyarakat umum dalam kehidupan sehari-hari, sering juga disebut pandangan
umum/kerangka konseptual/seperangkat asumsi-asumsi/seperangkat nilai-
nilai/seperangkat gagasan yang mempengaruhi persepsi kita dan mempengaruhi
tindakan kita dalam suatu situasi.
Misalnya saja, sebuah pandangan dalam budaya barat dimana mereka sangat
menghargai waktu dan mereka tidak suka dengan keterlambatan, berbeda dengan
budaya di Indonesia, dimana “jam karet” adalah sesuatu yang biasa dan sangat
dimaklumi. Contoh lainnya adalah pada saat Mario Teguh memberikan pandangan
umum masyarakat Indonesia selama ini bahwa laki-laki bekerja untuk mencari
uang sementara jika wanita bekerja, ia hanya bertugas untuk membantu suaminya
saja. Hasil yang diperoleh wanita tidak boleh lebih besar daripada laki-laki.
E. Perspektif Komunikasi
• Aubrey Fisher (1978)
a. Mekanistik
Komunikasi berperan sebagai proses transmisi yaitu untuk
mengirimkan pesan dari satu tempat ke tempat lain.
b. Psikologi
Komunikasi sebagai prosessing informasi, misalnya terdapat dalam
Teori Disonansi Kognitif dimana sikap dan perbuatan seseorang dapat
berbeda.
c. Interaksional
Komunikasi berperan sebagai dialog, misalnya ketika individu bertemu
dengan individu lain maka terciptalah suatu realita.
d. Pragmatik
Komunikasi sebagai sistem umum, misalnya terbentuknya sifat anak
yang nakal, bagaimana itu bisa terjadi? Apa yang menyebabkan hal
tersebut dapat terjadi?
• John Fiske (1982;1990)
a. Transmisi
Komunikasi bertindak sebagai proses
b. Semiotika
Komunikasi sebagai produksi dan pertukaran tanda, hal ini secara
mendalam kita pelajari dalam teori tentang tanda.
• Don Stacks, Mark Hickson III, Sidney R. Hill (1991)
a. Cetak Biru
- Systems yaitu komunikasi sebagai relasi logis objek-objek dimana
satu konsep dikaitkan dengan konsep lain.
- Rules yaitu komunikasi sebagai pilihan bebas individu atas aturan
untuk ditaati secara konsisten. Teori memberikan kebebasan bagi
kita untuk memilih dan mengikuti peraturan yang ada.
- Laws yaitu komunikasi dimaksudkan sebagai tindakan dengan
sebab eksternal misalnya jarak menentukan bagaimana penilaian
seseorang kepada orang lain.
b. Retorika
Komunikasi sebagai seni berbicara di depan umum
c. Psikologis
Komunikasi sebagai proses persuasi individual misalnya saat kita
bercermin terhadap diri kita sendiri, diri kita adalah cerminan dari
suatu komunitas.
d. Sosiologis
Komunikasi sebagai refleksi masyarakat dalam individu

• Stephen W. Littlejohn 5 (1996)

a. Struktural dan Fungsional

Komunikasi sebagai proses linguistik untuk transmisi makna, misalnya


sejak kita masih kecil, kita diasuh oleh orangtua kita dan mereka
mengajarkan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

b. Kognitif dan Perilaku

Komunikasi sebagai proses evaluasi pesan secara kognitif.

c. Interaksi

Komunikasi sebagai proses interaksi untuk produksi dan reproduksi


struktur sosial, misalnya pada contoh di atas, bahwa sejak masih kecil
kita sudah di didik oleh kedua orangtua kita dengan penanaman nilai-
nilai yang baik dan buruk.

d. Interpretif

Komunikasi sebagai proses pemahaman pesan, bagaimana kita


memahami sebuah pesan dalam proses komunikasi, melalui contoh
pada istilah mesogenisme yaitu adanya kebencian tertentu dari pihak
laki-laki terhadap perempuan, kemudian laki-laki memberikan
stereotype kepada perempuan akan tetapi perempuan tersebut tidak
merasa bermasalah dengan stereotype yang diberikan, bahkan
cenderung tidak sadar.
e. Kritis

Komunikasi sebagai wacana ketidakadilan dan penindasan, contohnya


adalah laki-laki mencoba untuk menetapkan perempuan dalam posisi
dimana perempuan selalu berada di bawah laki-laki.

• Robert T. Craig dkk (1999)

a. Retorika

Komunikasi dianggap sebagai seni untuk berbicara di hadapan publik.

b. Semiotika

Komunikasi sebagai proses untuk berbagi makna melalui tanda.

c. Fenomenologi

Komunikasi dianggap sebagai suatu kejadian atau peristiwa.

d. Sibernetika

Komunikasi sebagai pemrosesan informasi.

e. Sosio-psikologi

Komunikasi sebagai pengaruh antar pribadi satu dengan yang lainnya.

f. Sosio-kultural

Komunikasi sebagai penciptaan dan pembentukan realitas sosial.

g. Kritis

Komunikasi sebagai tantangan reflektif pada wacana ketidakadilan.

• Katherine Miller 1 (2002)

a. Postpositivistik
Komunikasi sebagai konstruksi realitas objektif yang terpolakan
melalui interaksi sosial, berarti adanya pola-pola tertentu dalam hidup.

b. Interpretif

Komunikasi sebagai konstruksi realitas subjektif-pluralistik melalui


interaksi komunikatif.

c. Kritis

Komunikasi sebagai refleksi diri dan emansipasi.

Anda mungkin juga menyukai