‘’Pengantar Jurnalistik’’
Pokok bahasan:
Jurnalistik sebagai ilmu
Tujuan instruksional khusus:
Memahami filosofi jurnalistik dan
jurnalistik sebagai ilmu
Referensi:
1. Olen, Jeffrey (1988), ‘’Ethics in
Journalism’’, New Jersey: Prentice Hall.
2. Kovach Bill & Rosentiel, Tom, (2002) ’’The
Elements of Journalism’’, Bew York: Crown
Publisher.
Jurnalistik dalam Khasanah Ilmu Sosial
dan Ilmu Komunikasi
Otoritarian
Libertarian
Tanggung jawab sosial
Soviet Totalitarian
Otoritarian
Berkembang di Inggris pada abad ke 16 dan 17
Berasal dari filsafat kekuasaan absolut
Tujuan mengabdi pada kekuasaan atau negara
Yang berhak menggunakan media adalah mereka
yang memperoleh izin dari kekuasaan
Penguasa mengontrol media
Tak boleh mengeritik penguasa dan kekuasaan
Bisa dimiliki swasta perorangan atau umum
Perbedaan utama dengan teori pers lainnya: pers
dianggap sebagai alat kekuasaan
Libertarian
Berkembang di Inggris setelah 1688 dan kemudian di AS serta
negara-negara lain.
Akarnya adalah filsafat umum tentang rasionalisme dan hak asasi
serta tulisan Milton, Locke, Mill.
Tujuan memberi informasi, menghibur, dan berjualan, tetapi terutama
membantu menemukan kebenaran dan mengawasi pemerintah.
Yang menggunakan media mereka yang punya kemampuan ekonomi.
Diawasi lewat pengadilan, ‘’proses pelurusan sendiri untuk
mendapatkan kebenaran’’ dalam ‘’pasar ide yang bebas.’’
Yang dilarang adalah penghinaan, kecabulan, kerendahan moral, dan
penghianatan pada masa perang.
Kepemilikan perorangan.
Perbedaan dengan teori lain: media memenuhi kebutuhan ingin tahu
masyarakat serta mengawasi pemerintah.
Tanggungjawab Sosial
Berkembang di AS pada abad ke-20
Berasal dari tulisan W.E. Hocking, Komisi Kebebasan Pers, pelaku media,
kode etik media.
Tujuan memberi informasi, menghibur, berjualan, tetapi terutama untuk
mengangkat konflik, sampai tingkatan diskusi.
Yang berhak menggunakan media siapa saja yang ingin mengatakan sesuatu.
Kontrol melalui pendapat masyarakat, tidkana konsumen, etika kalangan
profesional.
Yang dilarang adalah campur tangan terhadap hak-hak perorangan yang
dilindungi dan terhadap kepentingan vital masyatrakat.
Kepemilikan perorangan, kecuali jika pemerintah harus mengambil alih demi
kelangsungan pelayanan terhadap masyarakat.
Perbedaan dengan teori lain: media harus menerima tanggung jawab terhadap
masyarakat
Soviet-Totalitarian
Berkembang di Uni Sovyet, Nazi, Italia fasis.
Berasal dari pemikiran Marxis, Leninis, Stalinis dengan
campuran pikiran Heghel dan pandangan orang Rusia abad
19.
Tujuan utama memberi sumbangan bagi kepentingan
sosialisme dan totalitarianisme Sovyet,
Yang menggunakan mediaanggota-anggota partai yang loyal
dan ortodoks.
Media diawasi melalui pengawasan dan tindakan politik atau
ekonomi oleh pemerintah.
Yang dilarang adalah kritik terhadap tujuan partai.
Kepemilikan masyarakat.
Perbedaan dengan teori lain: media milik negara