Anda di halaman 1dari 32

RENCANA KONTINJENSI

MENGHADAPI BENCANA KEBAKARAN


INDUSTRI ELEKTRONIK XXX DI BATAM,
KEPULAUAN RIAU

1
I. GAMBARAN UMUM WILAYAH

Kota Batam terletak pantai barat Sumatera, tepatnya di wilayah provinsi Kepulauan.
Batam secara geografis mempunyai letak yang sangat strategis, yaitu dijalur
pelayaran dunia internasional. Kota Batam berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2
Riau.Tahun 2004 tentang Rencana Tata Ruang WilayahKota Batam Tahun 2004-
2014, terletak antara : 00.25' 29* LU - 1o15'00* LU dan 103o.34' 35* BT - 104o26'04*BT

LUAS WILAYAH
Berdasarkan RTRW Kota Batam 2004 – 2014, Luas wilayah Kota Batam seluas
3.990,00 Km2, terdiri dari luas wilayah darat 1.040 km2 dan luas wilayah laut 2.950
km. Kota Batam meliputi lebih dari 400 (empat ratus) pulau, 329 (tiga ratus dua puluh
sembilan) di antaranya telah bernama, termasuk di dalamnya pulau-pulau terluar di
wilayah perbatasan negara,

BATAS
Kota Batam berbatasan dengan :
- Sebelah Utara : Selat Singapura
- Sebelah Selatan : Kecamatan Senayang

2
- Sebelah Barat : Kecamatan Karimun dan Moro Kabupaten Karimun
- Sebelah Timur : Kecamatan Bintan Utara

IKLIM
Kota Batam mempunyai iklim tropis dengan suhu minimum pada tahun 2008 berkisar
antara 20,0 0 C – 27,1 o C dan suhu maksimum berkisar antara 31,7 o C - 33,4 o C,
sedangkan suhu rata-rata sepanjang tahun 2008 adalah 20,4 o C - 27,4 o C.Keadaan
tekanan udara rata-rata untuk tahun 2008 minimum 1001,1 MBS dan maksimum
1014,4 MBS. Sementara kelembaban udara di Kota Batam rata-rata berkisar antara
79 – 86 %. Dan kecepatan angin maksimum 15 - 30 knot. Banyaknya hari hujan
selama setahun di Kota Batam pada tahun 2008 adalah 210 hari dan banyaknya
curah hujan setahun 2.471 mm.

Wilayah Kota Batam seperti halnya Kecamatan-kecamatan di daerah lainnya di


Provinsi Kepulauan Riau, juga merupakan bagian dari paparan Kontinental. Pulau-
pulau yang tersebar di daerah ini merupakan sisa-sisa erosi atau penyusutan dari
daratan pra tersier yang membentang dari semenanjung Malaysia/Pulau Singapore di
bagian utara sampai dengan pulau-pulau Moro dan Kundur serta Karimun di bagian
Selatan. Kota Tanjung Pinang yang merupakan pusat pemerintahan Provinsi
Kepulauan Riau dan Kabupaten Bintan terletak disebelah timur dan memiliki
keterkaitan emosional dan kultural dengan Kota Batam Permukaan tanah di Kota
Batam pada umumnya dapat digolongkan datar dengan variasi disana-sini berbukit-
bukit dengan ketinggian maksimum 160 M diatas permukaan laut. Sungai-sungai kecil
banyak mengalir dengan aliran pelan dan dikelilingi hutan-hutan serta semak belukar
yang lebat.

3
Sejak Pulau Batam dan beberapa pulau disekitarnya dikembangkan oleh Pemerintah
Republik Indonesia manjadi daerah Industri, Perdagangan, Alih kapal dan Pariwisata
serta dengan terbentuknya Kotamadya Batam tanggal 24 Desember 1983, laju
pertumbuhan penduduk terus mengalami peningkatandimana dari hasil sensus
penduduk rata-rata per tahunnya selama periode 1990-2000 laju pertumbuhan
penduduk Batam rata-rata sebesar 10,59 persen. Namun sejak pelaksanaan Perda
Kota Batam Nomor 2 Tahun 2001, laju pertumbuhan penduduk Kota Batam dari tahun
2000-2008 rata-rata sebesar 8,60 persen. Penduduk Kota Batam berdasarkan
tahun 2008 tercatat sebesar 889.502 jiwa terdiri atas 448.594 jiwa laki-laki dan
440.908 jiwa perempuan dengan sex ratio 101,74. Penduduk Kota Batam sampai
dengan September 2008 berjumlah 932.892 jiwa.

Dari jumlah penduduk tersebut tersebar di duabelas kecamatan dan 64 kelurahan.


Hanya penyebarannya tidak merata sehingga mengakibatkan kepadatan penduduk
per Km2 di daerah ini bervariasi.

Industri
kebijaksanaan pemerintah mengembangkan Pulau Batam adalah menjadikan daerah
ini sebagai daerah Industri, Perdagangan, Alih Kapal dan Pariwisata. Pada tahun 2008
sektor industri besar (tenaga kerja 100 orang atau lebih) mengalami sedikir penurunan
jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, begitu juga pada industry sedang
(tenaga kerja antara 20 - 99 orang) mengalami penurunan jika dibandingkan tahun
sebelumnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 6.1a. Pada tahun 2008
jumlah perusahaan Industri Besar menurun menjadi 175 perusahaan jika
dibandingkan dengan tahun 2007 yang berjumlah 181 perusahaan. Sedangkan
perusahaan Industri Sedang menurun menjadi 107 perusahaan pada tahun 2008 jika
dibandingkan dengan tahun 2007 yang berjumlah 139 perusahaan.

4
Listrik
Kebijaksanaan pemerintah dibidang kelistrikan ditujukan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan mendorong kegiatan ekonomi khususnya sektor
industri. Untuk mencapai sasaran tersebut diupayakan peningkatan daya terpasang
pembangkit tenaga listrik dan perluasan jaringan distribusi agar tersedia tenaga listrik
dengan jumlah yang cukup dan mutu pelayanan yang baik. Jumlah mesin, tenaga
yang dibangkitkan serta banyaknya listrik yang disalurkan

Air Minum
Air minum maupun air bersih mempunyai peranan yang sangat penting dalam
kehidupan masyarakat.

Prasarana dan sarana yang terdapat di kedua daerah administratif ini antara
lain:

NO SARANA DAN PRASARANA KOTA BATAM


1 2 3

1 Pemadam kebakaran 6 mobil


2 Ambulans 25 buah
3 Telepon 4 STO
4 Listrik 1
Kesehatan
- RSU 12
- Puskesmas 11
5 - Pustu 47
- BPU 157
- Polindes/Poskesdes 36
- Apotik 188
Pendidikan
- TK 73
- SD 400
6
- SLTP 40
- SLTA 20
- Perguruan Tinggi 3

5
I. PENENTUAN KEJADIAN

Dari sudut pandang kebencanaan, Kota Batam mempunyai beberapa ancaman


bencana yang dikhawatirkan terjadi antara lain berupa: banjir, tanah longsor, angin
puyuh, gempabumi, gelombang pantai, abrasi pantai, kebakaran, kegagalan industri
dan lain-lain.
Pada skenario kejadian ini disepakati, kemungkinan bencana kegagalan
industri elektronik yang terjadi digambarkan sebagai dengan skenario berat yaitu :
terjadi ledakan dan menimbulkan kebakaran hebat pada tanggal DD Juni 20XX pada
siang hari pukul 12.31. Pada awalnya kebakaran industri elektronik ini hanya
kebakaran lokal, namun karena angin bertiup kencang, dan adanya gas yang meledak
api dengan cepat menjalar ke bagian lain industri dan menyebar hingga ke asrama
karyawan.

Sebagai akibat dari kebakaran tersebut di atas, menyebabkan asap hitam dan
tebal melingkupi seluruh bagian ruang perakitan elektronik dan adanya hubungan
pendek listrik. Banyak karyawan yang tidak sempat menyelamatkan diri dan pingsan
karena terhirup asap tebal dan menimbulkan kematian, luka bakar ringan dan berat.

Selain itu api menjalar ke asrama karyawan sehingga membuat kepanikan


karyawan yang sedang istirahat menunggu shift kerja berikutnya.
Adapun kerusakan dan korban adalah sebagai berikut :

1. Penduduk
Dari hasil skenario diperoleh gambaran sebagai berikut:

6
Jumlah Karyawan Industri XX : 1000 jiwa
Yang Meninggal : 50 orang
Luka Bakar Berat : 200 orang
Luka Bakar sedang : 250 orang
Luka Bakar ringan : 300 orang
Luka trauma : 150 orang
Syok : 200 orang

2. Fasilitas Prasarana dan Aset


Kegagalan Industri elektonik tersebut mengancam sebagian fasilitas atau
prasarana serta aset perusahan dan kawasan industri yang ada di sekitarnya.
Berdasarkan inventarisasi fasilitas yang diperkirakan terkena kebakaran tersebut ini
adalah sebagai berikut :

KERUSAKAN
PRASARANA Lingkungan
Perusahaan Elektronik
perusahaan
Poliklinik 1 0
Ambulans 2 0
Obat-obatan 20 koli 0
Asrama karyawan 788 kamar 200 kamar
Gedung Pabrik 5 buah 0
Gudang Bahan baku 3 buah 0
Gudang bahan
3 buah 0
produksi
Ruang administrasi 2 buah 0
Jalan

3. Ekonomi

Dari sektor ekonomi diperkirakan kebakaran mempunyai dampak berupa :


menimbul

7
DAMPAK PERUSAHAAN KARYAWAN
Sarana dan
Kerugian Lapangan kerja
prsarana
Meninggal 50, luka
2 luka berat,
Korban berat 50, luka
10 luka ringan
ringan 250

4. Pemerintahan
Dampak bencana yang diperkirakan akan berpengaruh terhadap pemerintahan
berupa : kehilangan lapangan kerja, kehilangan investasi swasta dan peninjauan
kembali Rencana Umum Tata Ruang (RUTR), standar keamanan industri/gedung.

5. Lingkungan

Dampak bencana juga diperkirakan akan berpengaruh terhadap lingkungan


lingkungan kawasan industri X

SARANA LUAS AREA


Taman 0,25 Ha
Instalasi
1 unit
pengolahan limbah
Area Parkir 0,25 Ha
Instalasi air bersih 1 unit
Pemukiman
1 kawasan
penduduk

III. KEBIJAKAN PENANGANAN

Dalam rangka menghadapi kejadian kebakaran kawasan industri x di kota


Batam, maka Pemerintah kota Batam mengambil kebijakan penanganan sebagai
berikut :

8
1. Mengacu pada kebijakan yang lebih tinggi dan tidak bertentangan.
2. Upaya tanggap darurat ditetapkan oleh walikota
3. Pelayanan kesehatan korban bencana secara Cuma-Cuma
4. Melaksanakan sistem rujukan korban secara berjenjang sesuai kondisi
5. Melaksanakan pelayanan kesehatan minimal (SPM), yang
dipertanggungjawabkan sesuai dengan standar profesi dan SOP
6. Mengerahkan seluruh sumberdaya untuk dimobilisasi.
7. Mengkoordinasikan kebijakan sektor terkait
8. Memberikan perlindungan perhatian khusus, serta memenuhi kebutuhan dasar
secara realistis
9. Memberikan penyelamatan dan perlindungan kepada masyarakat sesuai skala
prioritas tanpa diskriminasi
10. Memberdayakan segenap potensi yang ada dan menghindari terjadinya ego
sektor
11. Melakukan kerjasama dengan berbagai negara dalam menggalang bantuan,
dengan tetap memperhatikan etika kebangsaan
12. Menentukan peran pemerintah, LSM, badan-badan internasional, masyarakat.
13. Memberikan perhatian khusus terhadap kelompok rentan
14. Pemenuhan kebutuhan dasar sesuai standar yang ditetapkan/disetujui
15. Mengurangi stress dan penderitaan mereka yang terkena bencana dengan
sedini mungkin mengerahkan pelayanan sosial
16. Memperhatikan realitas logistik, kendala politis
17. Menghormati keutuhan keluarga dan masyarakat
18. Mempertimbangkan dampak bantuan pada masyarakat setempat
19. Menerapkan prinsip gotong royong pemerintah, LSM, lembaga adat dan badan
internasional
20. Memberdayakan potensi masyarakat semaksimal mungkin
21. Melaksanakan tanggap darurat dengan mengingat kepentingan jangka panjang

9
22. Memperhatikan adat dan budaya masyarakat setempat agar tidak terjadi konflik
horizontal
23. Memberikan rasa aman dan keamanan.

10
IV. PERENCANAAN SEKTORAL

1. Sektor Manajemen dan Koordinasi

a. Situasi

Akibat terjadinya bencana kebakaran kawasan industri, maka keadaan


dan situasi daerah akan kacau dan tidak menentu. Beberapa mekanisme
penanggulangan bencana terganggu, sistem pemerintahan yang tidak
berfungsi. Oleh karena itu harus ada upaya untuk mengendalikan, mengatur dan
mengkoordinasikan semua kegiatan penanggulangan. Satlak PBP selaku wadah
koordinasi pelaksana penanggulangan bencana di Kota Batam.

b. Sasaran

 Terkoordinasinya kegiatan dengan seluruh instansi terkait


 Terkendalinya penanganan bencana secara optimal
 Terkoordinirnya upaya penanggulangan bencana dan bantuan
yang mengalir
 Terdatanya kerugian dan korban akibat bencana

c. Strategi

 Memberikan informasi yang jelas kepada pihak yang


membutuhkan
 Memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal dan nilai-nilai kebajikan
dalam penanganan bencana
 Mengidentifikasi negara-negara yang memungkinkan memberikan
bantuan secara sukarela
 Menyebarluaskan informasi tentang bencana yang terjadi melalui,
media cetak, elektronik dan telematika

11
 Mengidentifikasi jenis-jenis bantuan yang dibutuhkan.

d. Kegiatan
.

NO KEGIATAN PELAKU WAKTU


1 Mendirikan Posko SATLAK PBP Setelah adanya tanda-
tanda bencana
2 Pembentukan TIM TNI,POLRI,POL Jika terjadi tanda-tanda
PP,Inforkom,ORARI,Kesba bencana
ng Linmas dan Kebakaran
3 Mengkoordinasikan kegiatan SATLAK PBP Setiap hari
sektoral
4 Membuat laporan menyeluruh SATLAK PBP Setiap hari
5 Memberikan arah kelaksanaan SATLAK PBP Setiap hari
6 Menerima dan menyampaikan SATLAK PBP, ORARI, Setiap saat
informasi terbaru Media Massa

e. PROYEKSI KEBUTUHAN

Jumlah
Sektor yang
No Jenis Kebutuhan Satuan Persediaan Kekurangan yang
menangani
dibutuhkan
1 Mobil Pick Up Unit 10 9 1 Sektor terkait
2 Tangki Air Unit 10 8 2 Sarana
3 Genset Unit 1 0 1 Sarana
4 Masker Bh -180 180 Sektor terkait
5 Sarung Tangan Ps -180 180 Sektor terkait
6 Senter 6 baterai Unit 2 -18 20 Sektor terkait
7 Tandu Unit 30 20 10 Sektor terkait
8 Telephon satelit Unit -5 5 Manajemen
9 HT Unit 30 20 10 Manajemen
10 Radio RIG Unit 3 2 1 Sektor terkait
11 Radio All Band Unit -1 1 Sektor terkait
12 Komputer/ Ltop Unit 15 12 3 Sektor terkait
12 Papan Data bh -10 10 Sektor terkait
13 Peta lbr 100 95 5 Sektor terkait
14 Lemari Besi bh -2 2 Sektor terkait
15 ATK paket -1 1 Sektor terkait
16 Brankas -1 1 Manajemen

12
17 Sepeda Motor 0 10 5 Sektor terkait

2. SEKTOR KESEHATAN

a. Situasi

Apabila terjadi bencana kebakaran kawasan industri, diperkirakan akan


terdapat penduduk yang menderita luka ringan, luka sedang,luka berat dan meninggal

b. Sasaran

 Terlaksananya pelayanan kesehatan bagi korban luka


 Terlaksananya rujukan kesehatan secara optimal

c. Strategi

 Memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal dan nilai-nilai kebajikan


dalam penanganan bencana
 Penanganan korban yang sakit, melalui tenaga medis

NO. KEGIATAN PELAKSANA WAKTU


1 Menyiapkan Tim Kesehatan Hari pertama kejadian
a. Tim reaksi cepat pelayanan Dinkes Kab. / Kota,
kesehatan RSUD, PMI, Pramuka
b. Tim RHA penilaian cepat Saka Bakti Husada
kesehatan (SBH)
2 Menyiapakan obat, bahan habis pakai Dinkes Kab. / Kota, s.d.a
dan alat kesehatan RSUD
3 Membentuk pos kesehatan Dinkes Kab. / Kota, Hari kedua dan ketiga
PMI, Pramuka SBH
4 Mengaktifkan Puskesmas yang tidak Dinkes Kab. / Kota Hari pertama kejadian
terkena bencana selama 24 jam (19
Unit)
5 Menyiapkan ambulance Dinkes Kab. / Kota, s.d.a
RSUD
6 Menyiapkan rumah sakit lapangan RSUD s.d.a
7 Pelayanan rujukan Dinkes Kab. / Kota, s.d.a
RSUD

13
d. Proyeksi Kebutuhan

Jenis Harga Keterangan


No. Satuan Total Kebutuhan Persediaan Kekurangan Jumlah
Kebutuhan Satuan (Pengadaan)

1Obat & bahan Paket 6500OP - - 20.000 130.000


habis pakai .000
2Obat Spesialis Paket 8000OP - - 50.000 400.000
.000
3Stetoscope Set 25Set - - 100.000 2.500.
000
4Tensimeter Set 25Set - - 300.000 7.500.
000
5Minor Surgery Paket 15Paket - - 50.000 750.
000
6Ambulance Unit 22Unit 31 Unit - disediakan
-

Jenis Harga Keterangan


No. Satuan Total Kebutuhan Persediaan Kekurangan Jumlah
Kebutuhan Satuan (Pengadaan)
7Pick Up Unit 5Unit - - disediakan Sarana
-
8Tenda Unit 5Unit - disediakan Sarana
-
9Sepatu Bot Pasang 20Pasang - - disediaka Sarana
n -

12Tengki Air Unit 6Unit - - disediaka Sarana


n -
13Vel bed Buah 5Unit - disediaka Sarana
n -
14Mobil Tanki Unit 1Unit - - disediaka Sarana
n -
15Genset Unit 5Unit - - disediaka Sarana
n -
16Tikar Helai 10Helai - - disediaka Logistik
n -
17Masker Buah 1000Buah - - disediaka Logistik
n -
18Sarung Tangan Pasang 1000Pasang - - disediaka Logistik
n -
19Senter 6 Baterai Unit 25Unit - - disediaka Logistik
n -

14
20Tandu Unit 25Unit - - disediaka Sarana
n -
21Handy Talky Unit 5Unit - - disediaka Sarana
n -
22Radio RIG Unit 1Unit - - disediaka Sarana
n -
23Komputer/Laptop Unit 2Unit - - disediaka Sarana
n -
24Kotak P3K Set 25Set - - disediaka Logistik
lengkap n -
25Racun Api Tbg 1Tbg - - disediaka Sarana
n -
26Kamera Digital Unit 1Unit - - disediaka Sarana
n -
27TV Unit 1Unit - - disediaka Sarana
n -
28Cangkul/Parang Set 5Set - - disediaka Logistik
n -
29Papan Data Buah 5Buah - - disediaka Logistik
n -
30Peta Buah 1Buah - - disediaka Logistik
n -
Jenis Harga Keterangan
No. Satuan Total Kebutuhan Persediaan Kekurangan Jumlah
Kebutuhan Satuan (Pengadaan)
31Lemari Besi Buah 1Buah - - disediaka Sarana
n -
32ATK Paket 1Paket - - disediaka Logistik
n -
33BBM - -- - isediakan Logistik
-
34Kantong Mayat Kantong 1Kantong - - disediaka Logistik
n -
35Sepeda Motor Unit 5Unit - - disediaka Sarana
n -
36Filling Cabinet Buah 5Buah - - disediaka
n -
37Tenaga Supir - 308OH - - 5 15.400.
0.000 000
38Tim Gerak Cepat - 100OH - - 5 5.000.
0.000 000
39Pos Kesehatan - 1430OH - - 5 71.500.
0.000 000
40Rujukan ke - 180OH - - 20 36.000.
RSAM 0.000 000
41Dr. Umum - 10Orang 10 Orang - - -

15
42Dr. Bedah - 5Orang - 5 Orang - -
43Perawat/Bidan - 100Orang 491 Orang - - -
44Sanitarian - 10Orang 10 Orang - - -
45Ahli Gizi - 18Orang 18 Orang - - -
46Relawan PMI - 50Orang 50 Orang - - -
47Pramuka SBH - 10Orang 10 Orang - - -
Jumlah dana yang dibutuhkan 668.650
.000

3. Sektor Penyelamatan dan Perlindungan

a. Situasi

Dengan adanya gempa bumi dan tsunami digambarkan stuasi sebagai berikut
Terjadinya reruntuhan bangunan yang cukup banyak dan menimpa banyak korban,
landaan gelombang tsunami menghanyutkan reruntuhan bangunan, pohon serta
manusia, setelah air surut terlihat korban bergelimpangan, dengan berbagai kondisi,
seperti meninggal, luka-luka, dan yang selamat.
Semua korban tersebut memerlukan penyelamatan dan perlindungan secepat
mungkin.

b. Sasaran

Adapun sasaran dalam penyusunan perencanaan penyelamatan dan


perlindungan ini adalah sebagai berikut :

16
 Terlaksananya pelatihan penyelamatan dan perlindungan korban, di 9
(sembilan) kecamatan Kabupaten/Kota
 Terlaksananya sosialisasi dan simulasi kepada masyarakat cara penyalamatan
dan perlindungan saat terjadi bencana.
 Terselamatkannya dan terevakuasinya korban bencana yang masih hidup.
 Terevakuasinya serta teridentivakisinya korban yang meninggal dunia.
 Terkoordinasikannya kegiatan pencarian dan penyelamatan korban yang
hilang.
 Terlaksananya pemakaman korban yang meninggal dunia sebagaimana
mestinya

c. Strategi

 Memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal dan nilai-nilai kebajikan


dalam penanganan bencana
 Mengevakuasi korban, meninggal dunia dan yang masih hidup
melalui relawan, tim SAR, LSM, dll

d. Kegiatan

Kegiatan dalam penyelamatan dan perlindungan korban bencana meliputi :

NO KEGIATAN PELAKSANA WAKTU


1 Pelatihan di 6 Kecamatan TNI, POLRI, POL Pra Bencana
Kabupaten X. DABU - DABU dan PP, SAR, PMI,
3 kecamatan Kota DABU - LSM, Relawan.
DABU.
2 Sosialisasi dan simulasi kepada TNI, POLRI, POL Pra Bencana
masyarakat cara penyalamatan PP, SAR, PMI,
dan perlindungan saat terjadi LSM, Relawan
bencana. dan Masyarakat
3 Penyelamatan dan Evakuasi TNI, POLRI, POL Saat Bencana
Korban yang hidup. PP, SAR, PMI,
LSM, Relawan
dan Masyarakat
4 Evakuasi dan Identivikasi Korban TNI, POLRI, POL Saat Bencana
yang meninggal. PP, SAR, PMI,
LSM, Relawan

17
dan Masyarakat
5 Koordinasi kegiatan Pencarian TNI, POLRI, POL Saat Bencana
dan penyelamatan Korban yang PP, SAR, PMI,
hilang. LSM, Relawan
6. Pemakaman Korban yang Masyarakat dan Pasca Bencana
meninggal dunia. Rohaniwan.

e. Proyeksi Standar.

• Pelatihan
Pelatihan dilaksanakan di Kabupaten X DABU - DABU di peruntukan kepada
aparat kecamatan (6 orang) dan pemerintahan nagari, (5 orang) jumlah
keseluruhannya adalah sebanyak 51 Orang
Selanjutnya untuk Kota DABU - DABU adalah aparat kecamatan (3 orang) dan
pemerintahan desa/kelurahan, (3 orang) jumlah keseluruhannya adalah
sebanyak 156 Orang

• Sosialisasi dan simulasi


Sosialisai dan simulasi dilaksanakan di 9 nagari (10 Orang/Nagari) untuk
Kabupaten X DABU - DABU dan 51 desa/kelurahan (2 Orang/desa dan
kelurahan) di Kota DABU - DABU.
• Posko
Kabupaten X DABU - DABU dan Kota DABU - DABU :

WILAYAH
NO POSKO
KABUPATEN KOTA
1 Poskotis 2 1
2 Pos Pembantu 12 6
JUMLAH 14 7

• Tim Evakuasi, terdiri dari :

18
Kabupaten X DABU - DABU :
WILAYAH
NO TIM EVAKUASI
KABUPATEN KECAMATAN
1 TNI 10 18
2 PMI 10 30
3 POLRI 31 60
4 POL PP 10 18
5 SAR 5 12
6 Relawan 10 18
7 Masyarakat 10 60
JUMLAH 86 216

Kota DABU - DABU


WILAYAH
NO TIM EVAKUASI
KOTA KECAMATAN
1 TNI 5 3
2 PMI 10 15
3 POLRI 20 30
4 POL PP 6 9
5 SAR 5 6
6 Relawan 10 30
7 Masyarakat 10 30
JUMLAH 66 123

f. Proyeksi Kebutuhan

Jenis Total Harga Keterangan


No. Satuan Volume Persediaan Jumlah
Kebutuhan Kebutuhan Satuan (Pengadaan)

19
1. Pelatihan Orang 230 230 - disediakan 261.000.00SAR
0
2. Sosialisasi dan Orang 300 300 - disediakan 18.000.00SAR
Simulasi 0
3. Ambulance Orang 1 9 - disediakan Sarana
-
4. Pick Up Orang 10 27 - disediakan Sarana
-
5. Kapal Laut Orang 20 2 - disediakan Sarana
-
6. Perahu Karet Unit 12 9 - disediakan Sarana
Orang -
7. Pelampung Unit 1 Orang 180 - disediakan Sarana
-
8. Sepatu Bot Buah 1 Orang 408 - disediakan Logistik
-
9. Jas Hujan Buah 1 Orang 408 - disediakan Logistik
-
10. Helem Hujan Buah 1 Orang 408 - disediakan Logistik
-
11. Tengki Air Unit 9 - disediakan Sarana
-
12. Mobil Tanki Unit 9 - disediakan Sarana
-
Jenis Total Harga Keterangan
No. Satuan Volume Persediaan Jumlah
Kebutuhan Kebutuhan Satuan (Pengadaan)
13. Genset Unit 9 - disediakan Sarana
-
14. Tikar Helai 180 - disediakan Logistik
-
15. Mesin chin saw Unit 9 - disediakan Sarana
-
16. Masker Buah 1000 - disediakan Logistik
-
17. Sarung Tangan Pasang 1000 - disediakan Logistik
-
18. Tali Temali Kg 30 Meter 450 - disediakan Logistik
-
19. Senter 6 Baterai Buah 4 Orang 45 - disediakan Logistik
-
20. Tandu Unit 1 90 - disediakan Sarana
-
21. HT Unit 9 90 - disediakan Sarana
-
22. Radio RIG Unit 1 - disediakan Sarana

20
-
Jenis Total Harga Keterangan
No. Satuan Volume Persediaan Jumlah
Kebutuhan Kebutuhan Satuan (Pengadaan)
23. Staples / Tmpt Unit 408 - disediakan Logistik
Air -
24. Ransel Pinggang Unit 90 - disediakan Logistik
-
25. Komputer Unit 9 - disediakan Sarana
-
26. Kotak P3K Set 90 - disediakan Logistik
lengkap -
27. Racun Api Tbg 45 - disediakan Sarana
-
28. Kamera Digital Unit 2 - disediakan Sarana
-
29. TV Unit 9 - disediakan Sarana
-
30. Cangkul Buah 90 - disediakan Logistik
-
31. Papan Data Buah 9 - disediakan Logistik
-
32. Las Karbit Unit 9 - disediakan Sarana
-
33. Peta Buah 9 - disediakan Logistik
-
34. Lemari Besi Buah 1 - disediakan Sarana
-
35. Peti peralatan Unit 9 - disediakan Sarana
-
Jenis Total Keterangan
No. Satuan Volume Persediaan Harga Satuan Jumlah
Kebutuhan Kebutuhan (Pengadaan)
36. ATK Paket 1 - disediakan Logistik
-
37. Kantong Mayat Kanton 7500 - disediakan Logistik
g -
38. Sepeda Motor Unit 45 - disediakan Sarana
-
279.000.0
00

4. Sektor Perhubungan

a. Situasi

21
Apabila terjadi gempa bumi dan tsunami akibatnya adalah terputusnya
transportasi, komunikasi dan infrastruktur. Oleh karena itu diupayakan penangulangan
para korban yang selamat dan luka-luka, untuk itu diperlukan sarana transportasi
untuk memobilisasi pengungsi. Putusnya sarana perhubungan akan mempengaruhi
kelancaran upaya tanggap darurat dan penyaluran bantuan

b. Sasaran

 Terangkutnya semua pengungsi ke lokasi penampungan sementara yang telah


disiapkan.
 Terangkutnya korban luka berat dan ringan ke posko kesehatan terdekat untuk
mendapatkan pertolongan dan perawatan dengan memprioritaskan korban luka
berat.
 Terangkut/terdistribusikannya bantuan pangan dan non pangan untuk
pengungsi sampai ke lokasi penanmpungan sementara.
c. Strategi

 Memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal dan nilai-nilai kebajikan


dalam penanganan bencana
 Mengidentifikasi jenis-jenis bantuan yang dibutuhkan.

c. Kegiatan

NO KEGIATAN PELAKU WAKTU


1 Menyiapkan armada transportasi Dishub, Organda, Pasca bencana
darat, laut dan udara Polres, PT. Angkasa
Pura
2 Staffing (personil) Dishub, Organda, Setiap waktu
Polres, PT. Angkasa
Pura
3 Persiapan BBM, oli, Suku cadang Pemda, Dishub Setiap waktu
4 Memberikan pengarahan dalam Organda, Polres, Setiap waktu
melaksanakan tugas Dishub, Satlak PBP

a. Proyeksi Kebutuhan

22
HARGA KETERANGAN
NO. JENIS KEBUTUHAN SATUAN VOLUME PERSEDIAAN
SATUAN (PENGADAAN)
1. Pick Up Unit 9 - disediakan Sarana
2. Kapal Laut Unit 1 - disediakan Sarana
3. Perahu Karet Unit 1 - disediakan Sarana
4. Pelampung Unit 10 - disediakan Sarana
5. Jas Hujan Buah 50 - disediakan Logistik
6. Helem Hujan Buah 50 - disediakan Logistik
7. Tengki Air Unit 1 - disediakan Sarana
8. Mobil Tanki Unit - disediakan Sarana
9. Genset Unit 1 - disediakan Sarana
10. Tikar Helai 3 - disediakan Logistik
11. Mesin chin saw Unit 2 - disediakan Sarana
12. Masker Buah 50 - disediakan Logistik
13. Sarung Tangan Pasang 50 - disediakan Logistik
14. Tali Temali Kg 5 - disediakan Logistik
15. Senter 6 Baterai Buah 15 - disediakan Logistik
16. Tandu Unit - disediakan Sarana
17. HT Unit 15 - disediakan Sarana
18. Radio RIG Unit 1 - disediakan Sarana
19. Komputer Unit 1 - disediakan Sarana
20. Kotak P3K lengkap Set 5 - disediakan Logistik
21. Racun Api Tbg 5 - disediakan Sarana
22. Kamera Digital Unit 1 - disediakan Sarana
23. TV Unit 1 - disediakan Sarana
24. Cangkul Buah 5 - disediakan Logistik
25. Papan Data Buah 1 - disediakan Logistik
26. Peta Buah 1 - disediakan Logistik
27. Lemari Besi Buah 1 - disediakan Sarana
28. ATK Paket 1 - disediakan Logistik
29. Sepeda Motor Unit 5 - disediakan Sarana

5. Sektor Logistik

a. Situasi

23
Terjadi gempa bumi dan tsunami akibatnya adalah mengakibatkan banyaknya
masyarakat kehilangan tempat tinggal. Untuk mengantisipasi kondisi tersebut perlu
didirikan posko-posko pengungsian. Pada kondisi tersebut masyarakat sangat
membutuhkan bantuan berupa pangan, sandang, dan papan, serta kebutuhan harian
lainnya.

b. Sasaran

 Terlayaninya semua kebutuhan dasar pengungsi, mulai dari balita sampai


kepada orang tua dan petugas.
 Terlaksananya penerimaan, penyortiran dan pendistribusian logistik dengan
baik.

c. Strategi

 Mendirikan posko-posko, tenda pengungsian (dapur umum),


dengan tetap memperhatikan
 Menghimpun bantuan serta mendistribuikannya
 Memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan
 Memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal dan nilai-nilai kebajikan
dalam penanganan bencana
 Penanganan Pengungsi (tenda, logistik, sarana dan prasarana
lainnya), lembaga terkait
 Mengidentifikasi jenis-jenis bantuan yang dibutuhkan.

d. Kegiatan

Kegiatan dapur umum bertugas untuk melayani para petugas pertolongan


kedaruratan dalam bencana Gempa dan Tsunami yang terdiri dari: Sakorlak, Satlak,
Sektor terkait, Relawan, dan Korban bencana.

24
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah :

No.
e. Proyeksi Kebutuhan

Kebutuhan Pangan

No. J enis Kebutuhan Satuan Vol


Bantua
1f. f.
Beras
Sumber Daya
kg 10.
2
No

3
1
2
1 Lauk Pauk
Susu Bayi
Bagian Sosial
Satlak
Dapur Umum
Instansi / Satuan Tugas / Fungsi

Dapur umum
Mobilisasi bantuan
pkt
Keterangan

gr
20.

2 Menghimpun
3 Satkorlak Menghimpun bantuan
4
4
5
Pramuka
Relawan
Air Mineral Distribusi bantuan
Kesehtan / Dapur umum
ltr/dus 3.
6 PMI
5
7
8
Makan J adi
Instansi Terkait
Lembaga Non Dinas
pkt 10.

g.
3 (Me Instan)
Perlengkapan

J umlah
Menyortir jen
4 Distribusi ba 25
Pada sektor logistik mempersiapkan perlengkapan yang dipakai langsung baik
kepada petugas, relawan dll, termasuk korban bencana. Alat-alat logistik dimaksud
merupakan stock cadangan yang disediakan pada posko logistik, dan akan digunakan
sewaktu-waktu diperlukan baik pada saat kedaruratan maupun pada saat pemulihan.
Adapun perlengkapan logistik dimaksud seperti tertera pada tabel dibawah ini :

26
No J enis Kebutu

1 ATK
2 Cangkul/paran
3 Helm Hujan
4 J as Hujan
27
6. Sektor Sarana dan Prasarana

a. Situasi

Gempa bumi dan tsunami menyebabkan bangunan, jalan, jembatan, serta


fasilitas umum lainnya menjadi rusak. Kondisi tersebut menyebabkan masyarakat dan
relawan kesulitan dalam melakukan berbagai aktifitas.
b. Sasaran
 Tersedianya Jalur Evakuasi seperti
o Penunjuk Arah Evakuasi

 Terpulihkannya Sarana dan Prasarana seperti :


o Transportasi
o Kesehatan
o Gedung Pemerintahan / Sekolah
o MCK

 Tersedianya Areal Pengungsian yang Memadai seperti :


o Air Bersih
o Sandang dan Pangan
o Sanitasi Lingkungan
 Tersedianya kebutuhan peralatan untuk Evakuasi korban.
 Tersedianya peralatan administrasi dan komunikasi

c. Strategi

 Mendirikan posko-posko, tenda pengungsian (MCK, dapur umum,


air bersih), dengan tetap memperhatikan
 Memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal dan nilai-nilai kebajikan
dalam penanganan bencana

28
d. Kegiatan

WAKTU
NO KEGIATAN PELAKSANA
PELAKSANAAN
1. Menyediakan Jalur Evakuasi BAPPEDA, PU Sebelum terjadi
/Petunjuk Arah. bencana
2. Tersedianya Areal Pengungsian : Din.Sosial, PDAM, Setelah adanya
- Air Bersih PLN dan PU tanda-tanda bencana
- Penerangan
- Sanitasi
- Sandang Pangan
- MCK
- Tenda

3. Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Din.Perhubungan, Pasca Bencana


- Transportasi Kesehatan, PU dan
- Kesehatan Organda.
- Gedung Pemerintahan /
Sekolah
4. Tersedianya kebutuhan peralatan SATLAK, PMI, Pasca Bencana
untuk Evakuasi korban SAR,LSM, dll
5. Tersedianya peralatan komunikasi SATLAK,ORARI Pasca Bencana
SAR,LSM,Inforkom
6. Memulihkan Jaringan Listrik Pasca Bencana
7. Memulihkan Jaringan Komunikasi TELKOM Pasca Bencana

e. Proyeksi Kebutuhan

Jenis Total Harga Keterangan


No. Satuan Persediaan Kekurangan Jumlah
Kebutuhan Kebutuhan Satuan (Pengadaan)

1 EDABU - Unit 9 - 9 21.000. 189.000.00 Sewa


DABUcavator 000 0
2 Dump Truck Unit 12 3 6.400. 19.200.00 Sewa
9 000 0
3 Tangki Air Unit 167 1 157 2.000. 314.000.00 Sewa
0 000 0
4 Kayu M3 150 - 150 1.500. 225.000.00
Jembatan 000 0
5 MCK Unit 10 - 10 30.000. 300.000.00
000 0
6 Perahu Bh 23 - 23 0.000.0 690.000.00
Karet 00 0
7 Loader Unit 9 8 18.000. 144.000.00
1 000 0

29
8 Kapal Laut Bh 4 3 - Bantuan Luar
Jenis Total Harga Keterangan
No. Satuan Persediaan Kekurangan Jumlah
Kebutuhan Kebutuhan Satuan (Pengadaan)
9 Amblance Bh 31 3 - -
1
10 Mobil Unit 45 1 35 4.200. 147.000.00
-Pickup 0 000 0
11 Helikopter Unit 1 - 1 - Bantuan Luar
12 Mesin Unit 16 15 2.500. 37.500.00
Shinsow 1 000 0
13 Tenda Bh 250 248 15.000. 3.720.000.00
2 000 0
14 Veld bad Bh 7.500 - 7.500 450. 3.375.000.00
000 0
15 Mobil Tanki Unit 16 13 5.000. 65.000.00
3 000 0
16 Genset Bh 20 19 6.000. 114.000.00
1 000 0
17 Telpon Bh 5 - 5 6.500. 32.500.00
Satelit 000 0
18 Handy Talky Bh 128 3 98 2.000.0 196.000.000
( HT ) 0 00
19 Radio Rig Bh 6 3 4.000.0 12.000.000
3 00
20 Radio all Bh 1 1 5.000.0 5.000.000
band - 00
21 Komputer / Bh 17 1 2 13.000.0 26.000.000
Laptop 5 00
22 Handy Cam Bh 10 2 4.000.0 8.000.000
8 00
23 Camera bh 26 1 13 2.500.0 32.500.000
Digital 3 00
24 TV Bh 30 1 16 1.000.0 16.000.000
4 00
25 Lemari Besi Bh 7 7 10.000.0 70.000.000
- 00
26 Peti Bh 11 11 500.0 5.500.000
Peralatan - 00
27 Brankas Bh 1 1 2.500.0 2.500.000
- 00
28 Sepeda Unit -
Motor
29 Filling Bh 6 850.0 -
Caninet - 00

Jumlah dana yang dibutuhkan 9.745.700.000

30
V. PEMANTAUAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT

1. Rencana Kontinjensi ini disusun bersama oleh Dinas/Intansi/Lembaga


Pemerintah dan Non Pemerintah yang terakit dengan penanganan bencana di
Kabupaten X DABU - DABU dan Kota DABU - DABU, pada situasi dan kondisi
bulan Desember 2005.

2. Setelah selesai penyusunan, Rencana Kontijensi ini akan ditandatangani oleh


setiap Pimpinan Instansi yang terlibat dan dikukuhkan oleh Bupati dan Walikota
selaku Ketua SATLAK PBP

3. Aktivasi dari Rencana Kontinjensi ini menjadi Rencana Operasional pada saat
terjadi dilaksanakan oleh Ketua SATLAK PBP.

4. Pemantauan situasi dan perubahan kondisi dilakukan setiap 6 (enam) bulan


sekali untuk pemutakhiran data dan informasi, guna penyesuaian Rencana
Kontijensi.

5. Apabila hingga batas waktu yang direncanakan tidak terjadi bencana, maka
Rencana Kontinjensi ini akan diperpanjang masalakunya hingga 31Desember
2006.

6. Koordinasi unruk penyusunan, pemantauan dan pemutakhiran Rencana


Kontinjensi ini dilakukan oleh Sekretariat SATLAK PBP Kota.

31
VI. PENUTUP

a. Perencanaan Kontinjensi merupakan sesuatu hal yang baru bagi


pemerintah daerah, Disamping itu dalam menyusun rencana ini harus
mempertimbangkan faktor realistis dan faktor physikologis masyarakat

b. Mengingat perencanan kontinjensi sangat urgen, seharusnya dimasukan


dalam dokumen RPJP, RPJM serta Renstra SKPD dari Badan, Dinas dan Kantor
terkait.

c. Sebagai Langkah awal dalam pelaksanaan perencanaan kontinjensi ini,


pemerintah daerah pada tahun 2006 harus mengimplementasikan dalam program
pelatihan, penyuluhan dan simulasi kepada aparat kecamatan, nagari, dan
desa/kelurahan serta masyarakat.

BATAM , 29 Juni 2010

Peserta Lokakarya

32

Anda mungkin juga menyukai