Anda di halaman 1dari 35

EKSPOSE

RENCANA PENGEMBANGAN PEMANFAATAN


MATA AIR SUMBER KRABYAKAN
DI DESA SUMBER NGEPOH, KECAMATAN LAWANG
KABUPATEN MALANG

Oleh:
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Malang
LATAR BELAKANG
 Potensi mata air sumber
Krabyakan di Desa Sumber
Ngepoh, Kecamatan Lawang
belum dimanfaatkan secara
optimal
 Peluang pemanfaatannya
untuk air bersih di Kabupaten
Pasuruan dan Sidoarjo
MAKSUD
• Memanfaatkan potensi
SDA yang belum
dieksploitasi secara
optimal menjadi SDA yang
bermanfaat guna
memenuhi hajat hidup
orang banyak
TUJUAN
 Menjaga kelestarian SDA
 Memanfaatkan peluang
pemanfaatan SDA
 Melakukan Kerjasama
antar Daerah yang saling
menguntungkan
 Meningkatkan PAD
DENAH SITUASI MATA AIR SUMBER KRABYAKAN
Perbukitan
Perbukitan

N
1
Sumber Air 4
2
Perbukitan

5
3 Bak Captering

6
Bangunan
penangkap Air

Sumber Air

7
Pipa Pengumpul

8
9
11
10 12
Tandon Air Utama

Pipa Transmisi

Pemukiman

Jalan Lokal

Arah Ke Surabaya
RENCANA DAERAH LAYANAN
DARI MATA AIR SUMBER KRABYAKAN UNTUK KAB PASURUAN

5 6
1. Kec.Purwosari
El + 362.500 4
2. Kec.Wonorejo
El + 150.000
3 2
3. Kec.Sukorejo 1
El + 184.5475

Sumber Air Krabyakan


4. Kec.Pandaan El + 500.000
El + 150.9196
Renc Jar pipa
5. Kec.Gempol 6. Kec.Bangil
El + 117.328 El + 7.9129
RENCANA DAERAH LAYANAN
DARI MATA AIR SUMBER KRABYAKAN UNTUK KAB SIDOARJO

10
7. Kec.Porong
El + 4.4844
11 9
8
8. Kec.Tanggulangin
El + 2.4392 Renc Jar Pipa
7
9. Kec.Candi 10. Kec.Sidoarjo 11. Kec.Tulangan
El + 2.320 El + 4.980 El + 5.740
A. Penggunaan Air Saat Ini (PAS)
1.Air minum = 10 l/dt
2.Irigasi = 60 l/dt
Total PAS = 70 l/dt
B. Alokasi Air Rencana Studi (ARS)
1.Kab. Sidoarjo & Kab. Pasuruan = 700 l/dt
2.Kebocoran pipa 5 % = 35 l/dt
3.Proyeksi Air Minum Setempat = 10 l/dt
Total ARS = 745 l/dt

Total Alokasi Penggunaan Air = PAS + ARS = 815 l/dt


HASIL PENGUKURAN DEBIT :
Lokasi Pengukuran Debit

Titik Pengukuran Titik Pengukuran


Debit 1 Debit 2

Titik Pengukuran
Debit 3

Kegiatan Pengukuran Debit


Periode I
Debit di titik 1 : 785,411
Debit di titik 32 : 598,717 759,83 lt/dt 772,62 lt/dt
Debit di titik 43 : 161,111

Periode II
Debit di titik 1 : 668,033
Debit di titik 32 : 517,762 670,39 lt/dt 669,21 lt/dt
Debit di titik 43 : 152,631

Periode III
Debit di titik 1 : 924,750
2
Debit di titik 3 : 784,788 947,94 lt/dt
971,12 lt/dt
Debit di titik 43 : 186,333
ANALISA KELAYAKAN :

A. Potensi dan Cadangan Mataair


 Berdasarkan sifat pengalirannya mataair Sumber Krabyakan merupakan mata
air menahun (pherennial spring), mataair yang mengalir sepanjang tahun.
 Berdasarkan gaya penyebab mataair ini termasuk mataair karena gaya
gravitasi, berupa mataair cekungan yang sebabkan karena permukaan tanah
memotong muka air setempat pada material (batuan) yang lulus air dan
kontak antara batuan yang lulus air dengan batuan yang kedap air.
 Berdasarkan tipe pembawa air, mataair Sumber Krabyakan merupakan
mataair yang muncul dari material lulus air (akuifer yang tebal).

B. Ketersediaan Air (Debit Andalan)


Dari hasil pengukuran debit secara berkala didapatkan hasil debit rerata
berkisar antara 650 - 950 lt/dt. Namun untuk menjamin ketersediaan pasokan
air, debit yang digunakan sebagai debit andalan adalah sebesar 900 lt/dt.
Dalam studi kelayakan pemanfaatan matair Sumber Krabyakan ini ditetapkan
debit yang dimanfaatkan adalah sebesar 700 lt/dt, sedangkan 200 lt/dt
berfungsi sebagai maintenance flow, sanitasi penduduk dan sumber air bersih
dan bagi penduduk sekitar.
C. Kualitas Air
Dari hasil pengamatan secara visual di lokasi mataair dan hasil uji laboratorium
terhadap 12 (dua) belas sampel air diperoleh hasil sebagai berikut :
 11 sampel air yang diambil di sekitar mata air menunjukkan bahwa secara fisik
maupun kimia semua parameter yang ditinjau masih memenuhi syarat sebagai

air minum berdasarkan PER.MEN.KES RI No. 907/MENKES/SK/VII/2002.


 1 sampel air yang diambil di Air Badan Air (di atas bendung) Kali Ngepoh
menunjukkan hasilnya masih di bawah baku mutu klas I berdasarkan PP No.
82 Tahun 2001.
D. Morfologi/Kondisi Topografi
Dari hasil pengukuran topografi dan interpretasi peta yang dilakukan, dapat diketahui
bahwa ketinggian lokasi mataair dibandingkan dengan lokasi rencana daerah layanan
yang mempunyai beda tinggi + 380 meter masih memungkinkan sistem penyaluran air
secara gravitasi sehingga biaya konstruksi dapat ditekan. Hal ini diperkuat pula
dengan hasil cek perhitungan gradien hidrolik menggunakan software WaterCad
sebagaimana ditunjukkan pada grafik berikut :

GRADIEN HIDROLIK
Sistem Transmisi
450.00

Elevasi Pipa
400.00
2b
2a
350.00
2c
300.00 2d
ELEVASI (m)

250.00

200.00

150.00
Menunjukkan Gradien hidrolik aliran dalam pipa dengan 4
Alternatif. Dari hasil analisa menggunakan bantuan paket
100.00 program WaterCad diperoleh alternatif yang terpilih adalah
alternatif 2d, dengan pertimbangan secara keseluruhan pipa tidak
50.00 terdapat tekanan negatif dan debit yang disalurkan sesuai dengan
debit rencana
0.00
0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000
JARAK (m)
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Analisa Kelayakan Ekonomi
Pemanfaatan Mata Air Sumber Krabyakan

Alternatif Harga Jual Air (Rp) / m3 BCR NPV (Rp) EIRR B.E.P. (th ke-)
No Biaya Pelaksanaan
Jenis Pipa Sidoarjo Pasuruan i = 12% i = 15% i = 12% i = 15% i = 12% i = 15%

1 PVC Alt.1 Rp 194,917,597,871 2,497.50 831.67 1.486 1.275 109,575,016,132 61,013,044,809 20.26% 8 9
2 PVC Alt.2 Rp 169,072,495,614 2,497.50 831.67 1.491 1.271 94,677,048,659 52,220,055,299 20.25% 7 9
3 PVC Alt.3 Rp 189,417,678,606 2,497.50 831.67 1.305 1.135 67,125,884,462 29,142,666,403 17.83% 9 11
2,497.50 831.67
4 HDPE Alt.1 Rp 228,698,525,428 2,497.50 831.67 1.377 1.164 101,645,356,071 43,176,127,738 17.97% 10 12
5 HDPE Alt.2 Rp 185,610,934,778 2,497.50 831.67 1.448 1.234 97,983,814,286 50,020,455,045 19.62% 9 10
6 HDPE Alt.3 Rp 209,331,188,775 2,497.50 831.67 1.284 1.095 70,162,230,292 22,890,325,499 16.86% 11 14
2,497.50 831.67
7 DCI Alt.1 Rp 236,543,997,323 2,497.50 831.67 1.218 1.051 59,849,303,349 13,796,531,255 16.33% 10 13
8 DCI Alt.2 Rp 239,064,057,940 2,497.50 831.67 1.035 0.900 9,652,295,842 -27,170,850,346 11.74% 14
9 DCI Alt.3 Rp 247,237,180,620 2,497.50 831.67 1.001 0.871 190,605,042 -36,441,562,270 12.02% 15

Keterangan :
Alternatif I : - alokasi air sebesar 700 lt/dt hanya untuk Kabupaten Sidoarjo
Alternatif II : - alokasi air sebesar 500 lt/dt hanya untuk Kabupaten Sidoarjo
- alokasi air sebesar 200 lt/dt hanya untuk Kabupaten Pasuruan
Alternatif III: - alokasi air sebesar 600 lt/dt hanya untuk Kabupaten Sidoarjo
- alokasi air sebesar 100 lt/dt hanya untuk Kabupaten Pasuruan
SISTEM PENGOLAHAN
AIR
Berdasarkan hasil uji laboratorium diketahui bahwa semua parameter yang ditinjau
memenuhi syarat sebagai air minum. Namun demikian berdasarkan kriteria pengolahan
air, setelah sampai di off take daerah layanan sebelum dialirkan ke pipa-pipa distribusi
harus dilakukan proses desinfeksi untuk menghindari resiko air mengandung bakteri
atau kuman.

Kebutuhan unsur Chlorine sebagai desinfektan :


Ca(OCl)2.4H2O dengan kadar kaporit 60% Cl2.
Density kaporit = 1,2 kg/lt.
Periode pencampuran kaporit 12 jam tiap hari
Penentuan Dosis Kaporit
= 1 mg/lt + 0,2 mg/lt
= 1,2 mg lt
Kebutuhan Kaporit = Q x Dosis kaporit
= 700 lt/dt x 1,2 mg/lt x (1/60%)
= 700 mg/dt x 86400 dt/hari x 0,000001 kg/mg
= (604, 8 kg/hari) / (1,2 kg/lt)
= 504 lt/hari
1.Ditinjau dari keterdapatan dan potensi penyebaran sumber air Krabyakan merupakan mata
air jenis pherenial kategori andal (produktivitas sedang). Kondisi ini memberikan indikasi
bahwa cara pengambilan agar tidak mengganggu konservasi mata air adalah hanya dengan
memanfaatkan debit yang muncul secara alamiah sebagaimana kondisi saat ini.

2.Nilai debit hasil pengukuran hidrometri dengan memperhatikan jaringan sistem akumulasi
alur alamiah mempunyai kisaran antara 670 – 975 lt/dt. Kisaran debit tersebut apabila
ditinjau dari keandalan debit tahunan menurut standar NEDECO yang mempunyai peluang
50 %, maka debit yang dapat diandalkan adalah sebesar 900 lt/dt.
3.Memperhatikan besaran nilai debit tersebut, pemanfaatan air untuk air bersih penduduk
setempat sebesar 10 lt/dt, keperluan irigasi seluas 30 ha, dan peturasan yang secara umum
disebut sebagai maintenance flow dimana komponen tersebut tertuang dalam Pasal 26,
Ayat 1 sampai dengan 7, Undang-undang No. 7 Tahun 2004 Tentang Sumberdaya Air, maka
debit air yang dapat dimanfaatkan untuk wilayah lain dalam hal ini Kabupaten Sidoarjo dan
Pasuruan adalah sebesar 700 l/dt.
4.Ditinjau dari sudut pandang wilayah sungai, sumber air Krabyakan merupakan sub DAS Kali
Welang, maka pemanfaatan air keluar dari wilayah sungai dengan mempertimbangkan
potensi debit yang ada sudah sesuai dengan Pasal 48 Ayat 1 UU No. 7 Tahun 2004.
5.Berdasarkan hasil analisa laboratorium tentang kualitas air sumber Krabyakan masuk dalam
kriteria memenuhi syarat air minum sesuai PER.MEN.KES No. 907/SK/MENKES/VII/2002.
6.Sistem pemanfaatan sumber air Krabyakan dapat dilakukan secara gravitasi, hal ini
didukung oleh hasil analisa hidrolika dengan bantuan perangkat lunak Water Cad
berdasarkan pengukuran topografi yang meliputi situasi lokasi sumber dan rencana trase
penempatan pipa.
7. Dengan skenario kelayakan yang mengkombinasikan tiga alternatif alokasi air di dua
wilayah dan tiga alternatif jenis pipa, diperoleh hasil bahwa alokasi debit air sebesar 500
lt/dt untuk Kabupaten Sidoarjo dan 200 lt/dt untuk Kabupaten Pasuruan dengan
menggunakan jenis pipa HDPE (High Density Poliethylene) mempunyai tingkat keandalan
kelayakan yang terbaik dengan rincian :
a. Nilai benefit yang diperoleh sebesar Rp. 50.020.455.045,00.
b. Nilai BCR (Benefit Cost Ratio) pada suku bunga (berlaku) 15 %, sebesar 1,234 %.
c. Nilai EIRR sebagai parameter pengukur tingkat pengembalian investasi sebesar 19,62 %.
d. Pay Back Period/faktor waktu pengembalian modal pada suku bunga 15 %, yaitu 10 tahun.
8. Spesifikasi teknis dan biaya yang diperlukan pada alternatif terpilih tersebut adalah :
a. Dua buah brondcapturing dan sebuah tandon (reservoir) dan tiga buah bangunan
perlintasan sungai serta sebuah bangunan perlintasan kereta api (lihat Gambar)
b. Pipa transmisi ke arah Sidoarjo adalah :
- Diameter 700 mm, panjang 3.052,00 m ; - Diameter 600 mm, panjang 1.949,00 m
- Diameter 500 mm,panjang 19.105,00 m ; - Diameter 450 mm, panjang 15.862,50 m
c. Pipa transmisi ke arah Pasuruan adalah :
- Diameter 450 mm, panjang 5.001,00 m ; - Diameter 300 mm, panjang 12.547,50 m
- Diameter 250 mm, panjang 1.397,50 m ;
d. Usia guna pipa mencapai 50 tahun.
e. Biaya total yang dibutuhkan (pembebasan lahan, konstruksi, jasa konsultasi dan pajak)
adalah sebesar Rp 185.610.934.778,00.
LOKASI MATA AIR
LOKASI MATA AIR
MATA AIR
LOKASI MATA AIR
LOKASI MATA AIR
LOKASI MATA AIR
LOKASI MATA AIR
LOKASI MATA AIR
LOKASI MATA AIR
LOKASI MATA AIR
SALURAN SUMBER KRABYAKAN
SALURAN SUMBER KRABYAKAN
SALURAN SUMBER KRABYAKAN
SALURAN SUMBER KRABYAKAN
SUNGAI SUMBER KRABYAKAN
SUNGAI SUMBER KRABYAKAN
SUNGAI SUMBER KRABYAKAN
SUNGAI SUMBER KRABYAKAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai