Dokumentasi Instalasi Centos
Dokumentasi Instalasi Centos
Untuk dapat menginstal Centos, penginstalan dapat dilakukan dengan dual-OS bersama Windows dan juga dapat diinstal didalam windows menggunakan VMWare. Dokumentasi ini menjelaskan step by step penginstalan Centos 5.5 dengan menggunakan VMWare 7.0. Pertama yang dilakukan adalah menginstal VMWare di drive C. 2. Membuka VMWare yang sudah terinstal. Kemudian membuat virtual machine baru yang bernama Centos. Lokasi yang dipilih untuk penginstalan file Centos *iso disini adalah di Drive G:/Centos dengan space maksimal 4GB dan tipe Linux. 3. Mengaktifkan virtual machine yang baru saja dibuat. Maka akan tampil gambar seperti di bawah ini. Ketika Centos sudah muncul, diketikkan linux text pada bagian boot supaya proses penginstalan berjalan secara console, bukan GUI.
4. Maka akan muncul gambar seperti dibawah ini. Dipilih Skip untuk menghemat waktu. Namun, apabila kondisi live CD kemungkinan besar dalam keadaan kurang bagus sebaiknya dipilih OK agar CD dapat di test untuk kelancaran penginstalan.
6. Selanjutnya adalah memilih bahasa. Berikut ini dipilih bahasa Inggris agar lebih familier dengan istilah-istilahnya.
8. Perintah ini untuk memastikan space yang kita alokasikan untuk Centos benar-benar kosong dan pilih Yes untuk memformat space tersebut.
9. Kemudian akan muncul pilihan tipe partisi yang diinginkan. Kita pilih Remove linux partitions on selected drives and create default layout untuk memastikan tidak ada partisi jenis linux yang lain dalam satu drive yang sama. Sedangkan pilihan yang ke-2 adalah pilihan drive tempat kita menginstal Centos. Kita pilih sda karena penginstalan ini berjalan di dalam virtual machine Vmware. Jika penginstalan berjalan di internal hardisk, seperti dual OS, misalnya, maka dipilih yang hda. Setelah itu kita pastikan pula space yang digunakan sudah sesuai dengan yang sudah kita set tadi, yaitu 4GB. Setelah itu tekan OK.
10. Akan muncul sebuah peringatan untuk memastikan apakah kita benar-benar mau melakukan settingan diatas. Pilih YES.
11. Akan muncul pertanyaan apakah partisi siap untuk di modifikasi. Pilih YES.
12. Selanjutnya akan ditampilkan format detail tentang partisi yang akan dibuat. Jika format partisi dalam Windows menggunakan NTFS, maka dalam linux menggunakan format ext3. Gambar di bawah ini menunjukkan bahwa sekarang kita mempunyai 2 partisi, sda1 dan sda2. Sda1 adalah untuk /boot, yang berisi informasi yang berkaitan ketika komputer melakukan booting. Karena memory RAM saya 2GB, maka besarnya swap sebesar 1x memory RAM, yaitu 2GB pula, tetapi ini tidak mutlak dan tergantung kebutuhan. Sisanya adalah dengan format ext3 untuk menempatkan Centos dan sistem direktorinya. Setelah semua settingan sesuai, pilih OK tetapi jika masih ingin membuat partisi baru untuk penyimpanan data pilih New.
13. Kemudian tampil pilihan apakah ingin menggunakan Boot Loader atau tidak. Pilih Use GRUB Boot Loader dan tekan OK
14. Jika dipilih untuk menggunakan Boot Loader, maka akan tampil pertanyaan apakah ada special option pada kernel yang ingin dilewatkan pada saat booting. Disini kita mengosongi isian tersebut dan tekan OK.
15. Karena kita tidak memerlukan password Boot Loader, maka langsung tekan OK
16. Gambar berikut ini menampilkan konfigurasi Boot Loader. Sistem Operasi apa saja yang ingin di-boot menggunakan Boot Loader. Disini kita pilih Centos saja karena kita tidak menggunakan dual OS. Kemudian tekan OK
17. Masih di konfigurasi Boot Loader, akan ditanyakan dimana kita akan menginstal Boot Loader. Boot Loader diinstal di MBR (Master Boot Record) karena MBR merupakan partisi kecil di dalam hardisk kita dan akan dieksekusi pertama kali ketika komputer melakukan start-up. Pilih OK
18. Karena tujuan dari penginstalan Centos ini adalah untuk mengimplementasikan jaringan komputer, maka kita Yes untuk melakukan konfigurasi eth0 network interface dalam sistem.
19. Kita pilih Active on boot agar ketika booting dan Centos menyala aka otomatis settingan eth0 ini menjadi ON dan langsung dapat digunakan.
10
20. Kita harus memilih sistem pengalamatan IP yang akan digunakan untuk membentuk jaringan komputer nantinya.
21. Kita pilih IPv4, sistem pengalamatan lama yang sudah sering digunakan sampai sekarang.
11
22. Supaya tidak perlu melakukan setting IP address dan netmask dan karena komputer kita bukan jaringan yang tetap, maka kita pilih DHCP.
24. Kemudian memilih sistem waktu yang sesuai, yaitu waktu Jakarta.
12
25. Untuk dapat mengakses root dan melakukan perubahan pada sistem maka dibutuhkan password root.
26. Kita pilih Server pada package selection agar Centos kita dapat beraksi pada jaringan sebagai server, untuk menerima dan mengirim data.
13
27. Dari sini kita hilangkan semua tanda centang yang ada karena kita belum membutuhkannya.
28. Semua konfigurasi saat instalasi disimpan dalam /root/install.log untuk dapat dilihat nantinya setelah sistem kita reboot. Pilih OK
14
15
16
32. Proses booting sedang berjalan. Pada gambar dibawah ini menunjukkan bahwa Centos yang telah diinstal adalah Centos versi 5.5
33. Setelah booting selesai kita bisa login sebagai root dengan password yang sudah kita buat saat instalasi berlangsung tadi.
17