Anda di halaman 1dari 12

QUNUT

PENJELASAN
TATA CARA SHALAT
Bagian 11/13

Yaa_Siin_36@yahoo.co.
id
1. PENDAPAT YANG
MENGANJURKAN QUNUT
HADIS TENTANG QUNUT
 Dari Abu Hurairah katanya: Demi ALLAH, akan aku ajarkan kepada kamu
cara shalat Rasulullah SAW. Maka Abu Hurairah berqunut ketika shalat
Zuhur, Isya dan Subuh mendoakan kebaikan bagi orang-orang mukmin dan
mengutuk orang-orang kafir. [Bukhari, Muslim, Nas’ai, Abu Dawud, Ahmad]

 Dari Muhammad, dia bertanya kepada Anas, katanya: Adakah Rasulullah


SAW qunut dalam shalat subuh? Jawab Anas: Ada, yaitu sesudah ruku.
[Muslim]

 Dari Anas bin Malik, katanya: Rasulullah SAW pernah qunut sebulan
lamanya dalam shalat Subuh sesudah rukuk yaitu mengutuk kabilah-kabilah
Ri’il, Dzakwan dan Ushayyah karena mereka mendurhakai ALLAH dan
Rasul-NYA. [Muslim]

 Dari Al Barra bin Azib, katanya: Rasulullah SAW pernah qunut dalam shalat
Subuh dan Maghrib. [Muslim]
IJTIHAD PARA ULAMA TENTANG QUNUT
Menurut Mazhab Syafii membaca qunut dalam shalat subuh adalah sunat
muakkad. Andaikata ditinggalkan baik sengaja atau karena lupa, maka tidak
batal shalatnya, akan tetapi harus melakukan sujud sahwi.
Diriwayatkan oleh Al Hakim, bahwa Anas bin Malik berkata: Rasulullah SAW
tetap melakukan qunut diwaktu Subuh hingga beliau meninggal dunia. Dikatakan
oleh Al Hakim bahwa ini adalah hadis sahih.

Maka akan timbul pertanyaan: Apakah boleh berqunut selain shalat subuh?
Menjawab hal ini Imam Syafii mempunyai 3 (tiga) pendapat:
1) Boleh berqunut pada setiap shalat apabila timbul bencana alam atau
bahaya peperangan, atau wabah penyakit atau gangguan (intimidation)
kepada kaum muslimin. Jika tidak ada bencana, maka tidak boleh berqunut
selain pada shalat subuh.
2) Mazhab mereka selalu membaca qunut pada semua shalat fardu, tidak
terkecuali baik dalam keadaan bahaya ataupun tidak
3) Qunut boleh tidak dibaca sama sekali
TATA CARA QUNUT

1. Qunut dibaca pada separuh terakhir bulan Ramadan pada rakaat terakhir
shalat Witir. Ini masih menurut Imam Syafii dan Imam Nawawi.

3. Menurut Mazhab Syafii dengan fatwa dari Imam Nawawi, saat membaca
qunut dalam shalat subuh adalah sesudah mengangkat kepala dari rukuk
(sesudah iktidal) dalam rakaat kedua.

5. Dan menurut mazhab Syafii, bacaan qunut tidak ditentukan bacaannya.


Artinya boleh membaca doa manapun atau doa-doa yang ada dalam Quran.
DOA QUNUT
Dari Hasan bin Ali: Rasulullah SAW mengajari aku kata-kata yang kuucapkan dalam shalat
Witir:

Ya ALLAH, tunjukilah aku sebagaimana orang yang Engkau beri petunjuk. Dan bebaskanlah
aku (dari kekurangan lahir batin) sebagaimana orang yang Engkau bebaskan. Dan
jadikanlah aku sebagai orang yang menuju hanya kepada-MU semata. Dan berkatilah aku
dalam rezeki yang engkau berikan. Karena sesungguhnya Engkaulah yang mentakdirkan
dan bukan Engkau yang ditakdirkan. Tidaklah hina orang yang mencintaiMU. Maha Suci
Engkau, wahai Tuhan kami yang Maha Tinggi.
[Abu Dawud, Tirmizi, Nasa’i, Ibnu Majah dan Baihaqi]
2. PENDAPAT YANG
MENOLAK QUNUT
PENDAPAT YANG MENGANGGAP QUNUT ADALAH SUNAT

1) Sebelumnya Qunut dibaca Rasulullah untuk mendoakan suatu kaum:

Dari Anas bin Malik, katanya: Rasulullah SAW pernah qunut sebulan
lamanya dalam shalat Subuh sesudah rukuk yaitu mengutuk kabilah-kabilah
Ri’lin, Dzakwan dan Ushayyah karena mereka mendurhakai ALLAH dan
Rasul-NYA. [Muslim]

2) Tetapi kemudian doa Rasulullah itu ditolak oleh ALLAH ta’ala:


Dari Abu Hurairah, katanya: Pernah setelah Rasulullah SAW selesai
membaca “sami’allahu liman hamidah, rabbana lakal hamdu”, kemudian
beliau masih berdiri membaca doa sebagai berikut:
“Ya ALLAH, selamatkanlah Walid bin Walid, Salamah bin Hisyam, Iyasy bin
Abi Rabi’ah dan orang-orang mukmin yang lemah-lemah. Ya ALLAH,
perberat siksa-MU atas kabilah (suku) Mudhar, dan jadikanlah tahun-tahun
mereka seperti tahun-tahun yang berat bagi Yusuf. Ya ALLAH, kutuklah
kabilah-kabilah (ethnic group) Lihyan, Ri’lan, Dzakwan dan Ushayyah
karena mereka mendurhakai ALLAH dan Rasul-NYA.”
Kemudian kami dapat kabar bahwa ……………………Bersambung….
PENDAPAT YANG MENGANGGAP QUNUT ADALAH SUNAT

---sambungan--------

Kemudian kami dapat kabar bahwa beliau meninggalkan doa itu setelah turun
ayat ALLAH:

“Tak ada sedikitpun campur tanganmu dalam urusan mereka itu atau Allah
menerima taubat mereka, atau mengazab mereka karena sesungguhnya
mereka itu orang-orang yang zalim.” [QS:3 Ali Imran: 128]

[Bukhari, Muslim, Nasai, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad & Ad Darami]
KESIMPULAN
 Kita mengganggap membaca Qunut adalah sunat, artinya boleh
ditinggalkan dan akan berpahala apabila dikerjakan. Karena dalil
yang bertentangan sama-sama shahih. Hanya Al-Hakim yang
berpendapat Nabi qunut hingga beliau wafat, namun sebagian
ulama kita lebih percaya kepada Bukhari dan Muslim. Dan
keyakinan mereka itu tidaklah salah.

 Namun kita tidak sependapat dengan Imam Syafi’i karena


pendapat ulama pengikut Syafi’i yang kita ikuti mengatakan bahwa
apabila qunut terlupa, kita tidak harus sujud sahwi.
Bersambung ke:

 Bagian 12: “Salam’”


Ditulis bersama:

dan

Anda mungkin juga menyukai