Main Concept:
Ustaz Mohd Salleh Hj. Mastor
Imam Masjid Tun Abdul Aziz, Seksyen 14, Petaling Jaya
Hadis by:
Cinta-Rasul-
Owner@yahoogroups.com
MENJELANG SAKARATUL MAUT
Segala puji hanyalah milik ALLAH, Rabb yang Maha Suci lagi Maha Agung, Maha
Pengasih, Maha Penyayang, penguasa alam semesta. Salam dan selawat
senantiasa kepada kekasih-NYA yaitu Nabi kita Muhammad Shallallahu Alaihi Wa
sallam beserta istri dan keluarga beliau.
Dari Sa’id bin Musayyab bahwa Abu Hurairah berkata: Saya mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: ”Hak seorang muslim atas
muslim lainnya ada lima; [1] menjawab salam, [2] menjenguk orang
sakit, [3] mengantarkan jenazah, [4] memenuhi undangan, dan [5]
mendoakan orang yang bersin”.
[HR. Bukhari dan Muslim]
MENJELANG SAKARATUL MAUT
Penghormatan Terakhir
Dari Uqbah bin Amir, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: “Janganlah kalian memaksa orang yang sakit untuk makan,
karena sesungguhnya ALLAH yang akan memberi makan dan minum
kepadanya”.
[HR. Turmuzi dan Ibnu Majah, hadis hasan]
1.0. Pengenalan
Kematian adalah takdir yang tidak bisa diingkari, ianya akan datang tanpa
ada yang bisa menghalang. ALLAH berfirman dalam Qur’an surah Al
Ankabut:
Oleh itu adalah perlu untuk semua muslim yang mukallaf untuk
mempelajari dan mengetahui cara-cara menguruskan jenazah.
LA ILAAHA ILLALLAH
(tidak ada Tuhan selain ALLAH)”.
[HR. Muslim, Abu Dawud, Turmuzi dan Nasa’i]
Dari Abu Qatadah, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika sampai di
Madinah, beliau menanyakan seseorang yang bernama Al-Barra bin Ma’rur.
Orang-orang menjawab: “Ia sudah meninggal dunia dan mewasiatkan
sepertiga (1/3) hartanya kepada Tuan dan mewasiatkan pula agar ia
dihadapkan ke kiblat apabila ia sakit parah”. Rasulullah SAW bersabda:
“Betul pendapatnya”.
[HR. Al-Hakim dan Baihaqi, hadis hasan]
2.1. Kematian
2.1.4. Apabila sudah keluar rohnya, maka tugas kita adalah:
Dari Syaddad bin Aus, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Apabila
kamu menghadapi orang mati, hendaklah kamu tutupkan matanya
karena sesungguhnya mata itu mengikutkan roh (kemana ia pergi).
Hendaklah kamu mengucapkan yang baik-baik (mendoakannya) karena
sesungguhnya ia (perkataan itu) dipercayai menurut apa yang diucapkan oleh
ahlinya”.
[HR. Ahmad dan Ibnu Majah, hadis hasan]
MENJELANG SAKARATUL MAUT
Niscaya ALLAH ta’ala memberi pahala kepadanya dalam musibah itu, dan ALLAH
akan memberi kepadanya pengganti yang lebih baik daripada musibah itu.
Ummu salamah berkata: “Ketika Abu Salamah wafat, saya mengucapkan doa
yang diajarkan Rasulullah SAW, kemudian ALLAH memberikan ganti kepada saya
dengan orang yang lebih daripada Abu Salamah, yaitu Rasulullah shallallahu
MENJELANG SAKARATUL MAUT
(Sesungguhnya kami adalah milik ALLAH dan sesungguhnya kami pasti akan
kembali kepada-NYA)
• Dimandikan
• Dikafankan
• Disembahyangkan
• Dikebumikan
• Jika mayat itu meninggalkan hutang, maka wajib bagi famili (keluarga)
si mayit untuk membayarkannya, baik itu utang uang/emas/perak
maupun utang kepada ALLAH (utang puasa, dll). [mutafaq ‘alaihi]
………..bersambung…………….
MENJELANG SAKARATUL MAUT
Terima kasih
Ustaz Mohd Salleh Hj. Mastor
AJK Surau Al-Hikmah, SBZ3
&
Cinta-Rasul-Owner@yahoogroups.com
Bersambung ke…
Bagian ke-2: Penyelenggaraan Jenazah
Bagian ke-3: Shalat Jenazah dan Shalat Gaib
Bagian ke-4: Jenazah & kuburan
Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Sesungguhnya ALLAH azza wa jalla berfirman: “Wahai anak Adam, AKU sakit
kenapa kamu tidak mau menjenguk-KU?”
Manusia akan menjawab: “Wahai Tuhanku, bagaimana saya akan menjenguk-MU
sedangkan ENGKAU adalah Tuhan semesta alam?”
ALLAH berfirman: “Apakah kamu tidak tahu bahwa hamba-KU si fulan sedang
sakit, tetapi kamu tidak mau menjenguknya. Apakah kamu tidak tahu, seandainya
kamu menjenguknya niscaya kamu mendapatkan AKU berada di tempat si fulan?
Wahai anak Adam, AKU minta makan kepadamu tetapi kamu tidak mau memberi
makan kepada-KU.”
Manusia akan menjawab: “Wahai Tuhanku, bagaimana saya memberi makan
kepada-MU sedangkan ENGKAU adalah Tuhan semesta alam?”
ALLAH berfirman: “Apakah kamu tidak tahu bahwa hamba-KU si fulan meminta
makanan kepadamu, tetapi kamu tidak memberinya makan. Apakah kamu tidak
tahu, seandainya kamu memberi makan kepadanya niscaya kamu mendapatkan
pahala itu tertulis di sisi-KU?
Wahai anak Adam, AKU minta minum kepadamu tetapi kamu tidak mau memberi
minum kepada-KU.”
Manusia akan menjawab: “Wahai Tuhanku, bagaimana saya memberi minum
kepada-MU sedangkan ENGKAU adalah Tuhan semesta alam?”
ALLAH berfirman: “Hamba-KU si fulan meminta minum kepadamu, tetapi kamu
tidak memberikannya. Sesungguhnya seandainya kamu memberi minum
kepadanya niscaya kamu mendapatkan pahala itu tertulis di sisi-KU”.