Alif_Lam_Mim_1711@yahoo.co.uk
[33. Al Ahzab: 56]. Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya
bershalawat untuk Nabi[1]. Hai orang-orang yang beriman,
bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan
kepadanya[2].
[1]. Bershalawat artinya: kalau dari Allah berarti memberi rahmat: dari malaikat berarti
memintakan ampunan dan kalau dari orang-orang mukmin berarti berdoa supaya
diberi rahmat seperti dengan perkataan: “Allahuma shalli ‘ala Muhammad”.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin Ash dan Abu Hurairah, bahwa
mereka mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa mengucapkan shalawat kepadaku dengan satu kali
shalawat, maka ALLAH (membalas dengan) memberikan shalawat
kepadanya sepuluh kali”.
[hadis sahih dari Muslim dengan 2 matan sanad]
---------------------
Jasad mayat para Nabi dan Rasul tidak akan rusak. Rasulullah
menganjurkan agar kita senantiasa bershalawat untuk beliau karena
shalawat itu akan ditunjukkan kepada beliau. Sebagian ulama
mengartikan bahwa dari alam kubur beliau Nabi Muhammad SAW
dapat mendengar dan melihat kepada orang yang membaca shalawat
untuk beliau.
SHALAWAT PASTI SAMPAI
-----------------------------
-----------------------------
BISMILLAAHIR-RAHMAANIR-RAHIIM.
ALHAMDULILLAAHI RABBIL ‘AALAMIN.
ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA MUHAMMADIN WA ‘ALAA AALIHI WA
SHAHBIHII WA SALLIM.
--------------------------
-----------------------
Diriwayatkan dari Ali dan juga dari Husein bin Ali, bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
“Orang yang kikir ialah orang yang mendengar namaku disebut dan
tidak mengucapkan salawat kepadaku.”
[hadis hasan sahih dari Tirmizi]
SIFAT SHALAWAT KEPADA NABI
Atau
Dari Abu Muhammad Ka’b bin Ujzah berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam datang kepada kami, kemudian kami bertanya: Ya
Rasulullah, kami telah mengetahui tentang bagaimana cara kami
mengucapkan salam untuk Tuan, tetapi bagaimana caranya kami
membacakan shalawat untuk Tuan?
Beliau menjawab: “Ucapkanlah
[Bukhari, Muslim, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad dan Malik]
Terjemah Kalimat # 3
Ajaran itu memang tidak pernah ada dalam hadis. Tetapi apakah
bid’ah mengucapkan shalawat sebagai tanda ingat kepada
Rasulullah???
BIARLAH MEREKA
Kemudian tidak hanya itu, shalawat juga dibawa ke dalam masjid dan
musholla. Dan setiap kali kita bersalam-salaman dengan sesama
muslim, kita saling mengucapkan shalawat. Apakah itu bid’ah???
Tambahan SAYYIDINA (arti: junjungan kami) itu tidak ada dalam ajaran
Syafi’i, tidak juga diajarkan Imam Nawawi, termasuk tidak juga
diajarkan Imam Ghazali.
Jika kita menengok ulang seluruh bacaan shalawat, maka kita tidak
menemukan satupun ada tambahan sayyidina.
Oleh karena itu jika ingin selamat dari kalimat-kalimat yang dapat
menjerumuskan kita kepada bid’ah, maka sebaiknya tinggalkan kata
SAYYIDINA.
Jika kita ingin mendapat pahala sunat, alangkah sangat lebih baik jika
kita memperbanyak shalawat atas Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
TAMBAHAN SAYYIDINA???