Anda di halaman 1dari 85

BAB I. PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Salah satu tujuan dari kegiatan Magang guru RSBI SD SMP di Adelaide, Australia Selatan adalah peningkatan mutu pelayanan pembelajaran di kelas dan mutu pendidikan bagi sekolah-sekolah di Jawa Barat. Berkaitan dengan hal tersebut, maka Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat khususnya Bidang Pendidikan Dasar melalui Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan SSN SBI SD dan SMP telah mengadakan kegiatan Program Magang Guru RSBI angkatan ke 2 di Adelaide, Australia Selatan. Jumlah guru RSBI SD - SMP yang telah mengikuti program magang sebanyak 40 guru. Peserta kebanyakan guru Sekolah Menengah Pertama yang mengajar bidang studi Bahasa Inggris, Matematika dan IPA (Fisika dan Biologi), ada juga dari guru kelas yang mengajar di Sekolah Dasar. Mereka menggali Ilmu di Adelaide selama kurang lebih satu bulan yaitu mulai tanggal 5 s/d 30 September 2011. Pada kegiatan Pelatihan di Kelas (classroom training) maupun kegiatan Magang (apprenticeship) di sekolah-sekolah di Adelaide ini para guru akan mengikuti langsung pembelajaran di kelas sebagai buddy teacher / observer untuk mempelajari dan mengamati bagaimana guru melakukan pembelajaran di kelas, Students Service Officer (SSO), staff, dan Kepala Sekolah menjalankan pengelolaan dan nilai kultur sekolah di Adelaide, Australia Selatan. Dari kegiatan ini diharapkan para guru memperoleh pengalaman dan pembelajaran tentang aktivitas pembelajaran di kelas oleh guru-guru di Australia, baik
1

dari strategi pembelajaran, model pembelajaran, cara belajar peserta didik, pengelolaan kelas serta dalam kurikulum di Australia, untuk dapat dibandingkan dengan KTSP sehingga kita mengetahui apa keunggulan dan kelemahan kurikulum Australia dibandingkan dengan KTSP di Indonesia. Ilmu dan pengalaman yang diperoleh para guru diharapkan dapat diterapkan dalam rencana aksi (Action Plan Performa) di kelas atau pun di sekolah, sehingga pengetahuan dan ilmu yang telah saya dapatkan sebagai hasil kegiatan Magang di Adelaide, Australia bermanfaat untuk peningkatan kualitas pembelajaran di kelas sehingga dapat meningkatan proses dan hasil belajar peserta didik. Selanjutnya

pengetahuan dan ilmu yang kami peroleh dari kegiatan Magang di Australia nantinya akan kami didesiminasikan dengan cara mengimbaskan dan menularkan kepada guruguru lain di SD Al Azhar Syifa Budi Legenda sehingga mutu pembelajaran akan meningkat kualitasnya dan diharapkan akan meningkatkan pula mutu lulusan (output dan outcome) SD Al Azhar Syifa Budi Legenda sebagai SD Rintisan Sekolah Bertaraf International khususnya di Kabupaten Bekasi. Langkah-Langkah Proses Menjadi Peserta Magang Guru RSBI Ke Australia 1. Sosialisasi Kegiatan Program Magang Guru RSBI di Hotel Takashimaya dilaksanakan dari tanggal 17 s.d 19 Maret diberi waktu 2 minggu untuk persiapan membuat proposal. 2. Pembuatan proposal. Pengiriman proposal diberi waktu sepuluh hari ke kantor Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

3. Test TOEFL dilaksanakan serentak di Lab. BAHASA UPI Bandung. Selanjutnya peserta presentasi proposal dan test wawancara. 4. Presentasi proposal dihadapan para penilai juri dengan bahasa pengantar bahasa Inggris. Dilaksanakan tanggal 20 22 April 2011 bertempat di Hotel Pesona Bambu Lembang. 5. Pengumuman hasil test dilaksanakan tanggal 1 juli 2011 6. Pembekalan dilaksanakan pada tanggal 18 s.d 20 Agustus 2011 di Hotel Savoy Homan Bandung. Adapun nama dari 40 Guru yang ikut dalam Program Study

Administrator/Manajemen Sekolah Internasional di Negara OECD Pada Kegiatan dan Pengembangan SSN SBI Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Jawa Barat Tahun 2011 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut : No Nama 1 2 3 4 5 6. 7 8 Aries Triwidajati Soeknoko, S.Pd Atin Supriyatin., S.Pd., M.Pd Aty Herawati, S.Pd Dety Damayanti. SS Eli Roslina Djuhandi, S.Pd Elin Karlina, S.Pd.,M.MPd Euis Rini Purwanti, S.Pd Eva Latifah, S.Pd Asal Sekolah SMPN 2 Cileunyi SMPN 1 Majalengka SMPN 2 Garut SDN Bertaraf Internasional SMPN 1 Cianjur SMPN 2 Bandung SMPN 1 Cimahi SMPN 1 Purwakarta K a b / K o ta Kab Bandung Kab Majalengka Kab Garut Kab Sukabumi Kab Cianjur Kota Bandung Kota Cimahi Kab Purwakarta

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Farah Falasifah, S.Pd Fera Maulidya Sukarno, S.Pd Heli Setiawati, S.Pd Lilis Mulyani, S.Pd Santi Trihastuti, S.Pd Rita Karyati Ningsih, S.Pd Siti Saariah Kamila, M.Pd Siti Yuniar Gandhari, S.Pd Sriyati Supardi Torejo, S.Pd Suhartini, S.Pd Tini, S.Pd Tri Retno Susanti, S.Pd Wiwi Marwiyah,S.Pd., M.Si Yulia Mariska, S.S Yayan Sopyan Saury,S.Pd., M.Pd Aa Hendra, S.Pd Ahmad Nurdin, S.Pd Andreas Dwi Prasetyo, S.Pd Anwar Kurniawan., S.Pd, M.Si Arie Rahmawati, S.Pd Dede Mohamad Nurdin., M.Pd Djajang Oesman, S.Pd

SDN Percobaan SMPN 1 Subang SMPN 13 Bandung SMPN 5 Bandung SMPN 1 Bogor SMPN 2 Depok SMPN 1 Margahayu SMPN 2 Sindang SMPN 1 Bekasi SMPN 1 Garut SMPN 5 Cirebon SMPN 1 Cibonong SMPN 2 Padalarang SD Al-Azhar 6 Jakapermai SMPN 5 Tasikmalaya SDN 5 Galungung SMPN 1 Kuningan SMPN Taruna Bakti Bdg SMPN Singaparna SDN Jatimulya 11 SMPN 1 Luragung SMPN 2 Sumedang

Kab Bandung Kab Subang Kota Bandung Kota Bandung Kota Bogor Kota Depok Kota Bandung Kab Indramayu Kab. Bekasi Kab Garut Kota Cirebon Kab. Bogor Kab Bdg Barat Kota Bekasi Kota Tasikmalaya Kota Tasikmalaya Kab. Kuningan Kota Bandung Kab. Tasikmalaya Kab. Bekasi Kab. Kuningan Kab. Sumedang
4

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

Hendrawan Sukmana, S.Pd Jajat Hidayat, S.Pd Yeyet Trisihalati, S.Pd Mudasir Nasiba, S.Pd Mufti Amin Muchtar Yazra, S.Si Ono Suharyono, S.Pd., M.Ag Sudarman, S.Pd Suhendar, S.Pd Tantan Sutandi Nugraha, S.Si,S.Pd Yusran Sarkararagib, S.Hut

SMPN 1 Kalijati SMPN1 Sumber SMPN 1 Cirebon SMPN 1 Arjawinangun SMPN 4 Bogor SMPN 1 Lembang SMPN 1 Ciamis SDN Sukadamai SMPN 2 Ciamis

Kab. Subang Kab. Cirebon Kota. Cirebon Kab. Cirebon Kota Bogor Kab. Bdg Barat Kab. Ciamis Kato Bogor Kab. Ciamis

SD Al Azhar Syifa Budi Kab. Bekasi Legenda

1.2.

Dasar Hukum 2. 3. UU No 32 Tahun 2005 Tentang Pemerintahan Dearah UU No 33 Tahun 2005 Tentang Perimbangan Keuangan antara pusat dan dearah 4. 4. 5. Undang Undang No. 20/2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. PP No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (NSP), Peraturan Menteri Pendidikan Nasioanal Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional Pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah

6.

Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor 421/3605-Set. Disdik Tentang Hasil Seleksi Program Study

Administrator/Manajemen Sekolah Internasional di Negara OECD Pada Kegiatan dan Pengembangan SSN SBI Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Jawa Barat Tahun 2011 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

1.3. Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan membuat laporan ini adalah sebagai bentuk dari akuntabilitas peserta selama mengikuti program study Guru SD dan SMP

RSBI/SBI di Jawa Barat pada tanggal 5 30 September 2011 di Adelaide, Australia, yaitu sebanyak 40 Guru yang mengajar di SD/SMP RSBI /SBI Jabar dimana secara khusus, program pelatihan ini bertujuan untuk: 1. Mempelajari sistem pendidikan yang diberlakukan secara nasional di Australia pada umumnya, dimana terjadi perubahan dari desentralisasi menjadi sentralisasi yang di awali dengan Melbourne Declaration of Education pada tahun 2010. Khususnya di Australia Selatan, Adelaide, untuk mempermudah implementasi sistem tersebut di buat kerangka (SACSA frame work) sebagai panduan di setiap tingkat regional, kluster, dan satuan tingkat pendidikan.

2.

Memperdalam pemahaman guru-guru SD dan SMP RSBI di Jawa Barat berkaitan dengan kemampuan professional mereka atas dasar standar kompetensi yang telah diatur dalam Permendiknas No. 22/2006;

3.

Meningkatkan kapasitas guru dalam menerapkan seperangkat kompetensi mereka melalui berbagai tindakan nyata (real action) melalui pengelolaan kualitas belajar siswa secara optimal

4.

Mengembangkan sistem dan mekanisme pelatihan dan pembinaan profesi bagi guru-guru yang efektif melalaui penyebarluasan kemampuan profesi pendidik pada satuan-satuan pendidikan di RSBI secara inovatif dan bermutu di Jawa Barat.

1.4. Implementasi Kegiatan ( Jadwal Kegiatan Terlampir ) Adapun Implementasi keagiatan Kelompok maupun yaitu mencakup baik yang bersipat

Studi Empirik Peserta selama kegiatan dari mulai

Pemberangkatan sampai tiba di Sydney untuk translit pesawat kemudian menuju Adelide Australia Selatan, kegiatan tersebut terangkum sebagai berikut ; a. PERSIAPAN PELATIHAN; dilaksanakan setelah para peserta berada di Australia, yang meliputi: pengenalan tempat tinggal, brosur dan Jadwal kegiatan pelatihan, kelompok magang, dan orientasi program pelatihan sebagai berikut : Pada hari senin tanggal 5 09 2011 Seluruh Peserta berkumpul jam 11.00 di Kantor Dinas pendidikan propinsi Jawa Barat kemudian,
7

Mengikuti

pelepasan

serta

arahan

Program

Study

Administrator/Manajemen Sekolah Internasional di Negara OECD Pada Kegiatan dan Pengembangan SSN -SBI Sekolah Dasar dan

Sekolah Menengah Pertama di Jawa Barat Tahun 2011 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Kemudian menuju ke Bandara Soekarno Hatta tiba jam 5 Sore, seluruh peserta menunggu keberangkatan di ruangan yang telah disediakan oleh panitia, seluruh pesrta melakukan (ISOMA ) istirahat solah dan makan, kami semua terbang dengan pesawat Qantas Airways No QF 42 05 Sep 1915. berangkat ke Sydney tepat jam 20.40 , Kemudian pada tanggal 6 September 2011 tiba di sydney jam 6.30 , seluruh pesrta diharuskan screning seluruh barang berupa tas dan sebagainya di periksa secara ketat di bandara Syndey. Tepat jam 1045 waktu setempat kami semua menuju Adelaide tepatnya kami semua diterima oleh Dinas Pendidikan Australia Selatan ( DECS ) Departement of Education and Childrents Services / International Educational Services tepatnya di Ground Floor West, 31 Flinders Street Adelaide SA 5000 Phone 82263420 www.internationalstudents.saedu.au seluruh peserta disambuat dengan hangat oleh kepala Dinas setempat Mrs Marilyn Sleath ( Director, International Education ) & Mr Darryl Carter (Manager International Education and Business) memberikan sambutan dan ucapan selamat datang kepada seluruh peserta program
8

study Guru SD dan SMP RSBI/SBI di Jawa Barat pada tanggal 5 30 September 2011 di Adelaide, Australia, yaitu sebanyak 40 Guru yang mengajar di SD/SMP RSBI /SBI Jabar yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat , serta memberikan explor tentang Australia khusnya Autralia Selatan, serta seluruh peserta di beri tahu bagai mana tempat tempat yang urgen yang dapat digubungi serta kendaraan umum (tranfort public) baik Trems , Bis, Train /

Information Center dan kami semua di kasih Jadwal yang begitu sangat jelas, kemudian seluruh peserta di pertemukan dengan Homestay Family Masing masing, Adapun daftar dan mana

Homestays Family sebagai berikut :

No 1 2 3 4 5 6. 7 8 9

Nama Pesrta Aries Triwidajati Soeknoko, S.Pd Atin Supriyatin., S.Pd., M.Pd Aty Herawati, S.Pd Dety Damayanti. SS Eli Roslina Djuhandi, S.Pd Elin Karlina, S.Pd.,M.MPd Euis Rini Purwanti, S.Pd Eva Latifah, S.Pd Farah Falasifah, S.Pd

Nama Homestays Family Mrs. Zacharia Mrs. Ramsey Mrs. Ley Mrs. Radbone Mrs. Jacobs Mrs. Williams Mrs.Williams Mrs. Sharma Mrs. Milter
9

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Fera Maulidya Sukarno, S.Pd Heli Setiawati, S.Pd Lilis Mulyani, S.Pd Santi Trihastuti, S.Pd Rita Karyati Ningsih, S.Pd Siti Saariah Kamila, M.Pd Siti Yuniar Gandhari, S.Pd Sriyati Supardi Torejo, S.Pd Suhartini, S.Pd Tini, S.Pd Tri Retno Susanti, S.Pd Wiwi Marwiyah,S.Pd., M.Si Yulia Mariska, S.S Yayan Sopyan Saury,S.Pd., M.Pd Aa Hendra, S.Pd Ahmad Nurdin, S.Pd Andreas Dwi Prasetyo, S.Pd Anwar Kurniawan, S.Pd., M.Si Arie Rahmawati, S.Pd Dede Mohamad Nurdin., M.Pd Djajang Oesman, S.Pd Hendrawan Sukmana, S.Pd

Mrs. McGrath Mrs. Forrest Mrs. Harison Mrs. Presser Mrs. Box Mrs. Paul Mrs. Sutherland Mrs. Bhasme Mrs. Bastable Mrs. Thornton Mrs. Robert Mrs. Hamilton Mrs. Cheers Mr. Brown Mr. McMaster Mr. Tilley Mr. Varley Mr. Thomson Mrs. Polglase Mr. Barnes Mr. Kim Mr. Harley
10

32 33 34 35 36 37 38 39

Jajat Hidayat, S.Pd Yeyet Trisihalati, S.Pd Mudasir Nasiba, S.Pd Mufti Amin Muchtar Yazra, S.Si Ono Suharyono, S.Pd., M.Ag Sudarman, S.Pd Suhendar, S.Pd Tantan Sutandi Nugraha, S.Si,S.Pd Mat.

Mr. Whyte Mrs. Lee Mr. Gillmham Mr. Benier Mr. Olivier Mr. Nield Mr. Molma Mr. Hobbs

40 Yusran Sarkararagib, S.Hut

Mrs. Dom. Thomson

b. PELAKSANAAN PELATIHAN & MAGANG SEKOLAH ; dilaksanakan pada tanggal 6 30 September 2011 melalui kegiatan-kegiatan per minggu sebagai berikut:

Minggu Pertama adalah pelatihan di kelas (classroom training) dalam bentuk kuliah, studi kepustakaan, presentasi dan diskusi peserta, sesuai dengan substansi pelatihan tersebut di atas dan berkaitan dengan permasalahan yang disoroti oleh peserta dalam proposal yang telah mereka ajukan. Contoh substansi yang penting untuk diperdalam pada minggu pertama antara lain adalah: concept and its application of teaching as a profession, teaching and learning approaches; learning motivation and

11

achievement, reward and punishment for student learning and achievement; teaching preparation, Students assessment, and evaluation. Berikut ini adalah kegiatan pada Minggu pertama seluruh peserta

mengikuti program study Guru SD dan SMP RSBI/SBI di Jawa Barat pada tanggal 7 15 September 2011 di Adelaide Australia Selatan berikut ; Hari Rabu Tanggal 7 September 2011 09. 00 am - 4 pm Official Welcome & Introduction Course overview by Austraning International Tour Leader sebagai

( 9:00 am 11:15am ) Seminar 1.1 Overview of Education Policy in South Australia Presenter : Marilyn Sleath, Director, International Education Morning tea break ( 11:15am 12:00 pm ) Course overview by Liz Casha, Australia, Austraining International Tour Leader (11:15am 12:00pm) Catered lunch (12:00pm 1:00pm) Course overview by Liz Casha, Australia, Austraining International Tour Leader
12

(1:00am 2:30pm) Darryl Carter, International Programs & Business Manager (2:30pm4:00pm) International Education Services (Ground Floor West, 31 Flinders Street Adelaide SA 5000) 8226 3402 www.internationalstudents.sa.edu.au

Pada sesi ini semua peserta aktif terlibat dalam diskusi maupun sesi tanya Jawab
Hari Kamis Tanggal 8 September 2011 09 am - 4 pm Indonesian teachers to travel independently and meet out the front International Education Service at Education Development Centre 8:00am. Then catch tram on King William Street Street at 8 : 15 am. Milner Street Hindmarsh SA 5007 Seminar 2.1 - School - Based Management Present : Lausanne Cheers, Deputy Principle, Greenwith Primary School ( 9 : 00am - 12 : 00 pm ) Lunch break ( 12:00 pm - 1:00 pm ) Homestays to provide packed lunch Seminar 2.2 - Effective Organization

Presenter Stephan Measday, Principle, Keithcot Farm Primary School ( 1:00 pm -4:00pm) Place : Education Development Centre Milner Street Hindmarsh SA 5007 84635888

13

Hari Jumat Tanggal 9 September 2011 09 am - 4 pm Indonesian teachers to travel independently and meet out the front International

Education Service at Education Development Centre 8:00am. Then catch tram on King William Street Street at 8 : 15 am. Milner Street Hindmarsh SA 5007 Seminar 3.1- Teacher competence and emotional intelligence.

Presenter : Kym Brown, principle, Prospect Primary School ( 9:00am - 12:00 pm ) Lunch break ( 12:00 pm - 1:00 pm ) Homestays to provide packed lunch Seminar 3.2- Strengthen the 4 competencies of teachers Presenter : Jason Saxby, Program Officer ( 1: 00 pm - 2 : 30 pm ) Seminar 3.3- plan and measure personal competence independently Presenter : Julie Murray, Advance Skills Teacher Program Manager ( 2:30pm - 4:00pm ) Place : Education Development Centre Milner Street Hindmarsh SA 5007 84635888 Hari Sabtu Tanggal 10 September tahun 2011 Free day homestay family Hari Minggu Tanggal 11 September tahun 2011 Free day homestay family Hari Senin Tanggal 12 September tahun 2011 09 am - 4 pm Indonesian teachers to travel independently and meet out the front International Development

Education Service at Education Development Centre 8:00am. Then catch tram on King William Street Street at 8 : 15 am. Milner Street Hindmarsh SA 5007
14

Seminar Presenter :

4.1- Curriculum in South Australia Mark Williams, Director, General Capabilities & Cross Curriculum Priorities

Lunch break Presenter :

( 12 : 30 pm - 2 : 00 pm ) 4.2- Teaching processes Leah Kennewell, Adelaide Thinkers in Residences & Neuroscience Program Manager ( 2:00 pm - 4 : 00pm )

Place : Education Development Centre Milner Street Hindmarsh SA 5007 84635888 Hari Selasa Tanggal 13 September tahun 2011 09 am - 4 pm Seminar Presenter : 5.1- Classroom Management Tecniques Matthew Chapman, Policy Advisor, Student Behaviour Management ( 9:00am - 12 : 00pm ) Lunch break ( 12:00pm - 12:00pm ) Homestays to provide packed lunch Seminar Presenter : 5.2- Media Study Grant Brindal, President, South Australian Association for Media Studeis Teacher, Valley View High School ( 1:00 am - 4:00 pm ) Place : International Education Services (Ground Floor West, 31 Flinders Street

Adelaide SA 5000) 8226 3402 www.internationalstudents.sa.edu.au Hari Rabu Tanggal 14 September tahun 2011 09 am - 4 pm Indonesian teachers to travel independently and meet out the front International

Education Service at Education Development Centre 8:00am. Then catch tram on King William Street Street at 8 : 15 am. Milner Street Hindmarsh SA 5007

15

Seminar Presenter :

6.1- Evaluasion of Student Learning Outcomes Kym Linke, Manager, Integrated Assessment Program ( 9:00am - 11 : 00 pm )

Prsenter : Ken Lountain, Program Manager, Standars, Assessment & Reporting ( 11 : 00am - 12 : 00pm ) Lunch break ( 12:00pm - 1:00pm ) Homestays to provide packed lunch 6.2- Creating Learning Implementation Report Presenter : Richard Hellier, Program Manager, Senior Secondary Reform ( 1:00pm - 4:00pm ) Place : Education Development Centre Milner Street Hindmarsh SA 5007 84635888 Hari Kamis Tanggal 15 September tahun 2011 09 am - 4 pm Seminar : Presenter : 7.1 - Teacher competence and emosional intellegence Jo mason, National Professional Product Development Manager ( 9 : 00am - 12:00pm ) Lunch break ( 12:00pm - 1:00pm ) Homestays to provide packed lunch Seminar : Prresenter : 7.2 Transformation Leadership Kim Hebenstreit, Principle, Thebarot Senior College ( 1:00pm - 4:00pm ) Place : International Education Services (Ground Floor West, 31 Flinders Street Adelaide SA 5000) 8226 3402 www.internationalstudents.sa.edu.au

16

Di sesi terakhir Narasumber memberikan statement secara tertulis kepada fasilitator Austraining bahwa mereka mengatakan This is my first time to acknowledge that Indonesian Teacher Groups were very insightful and had action plan for their school. I was very happy to learn and shared idea with you kepada para peserta Magang Guru RSBI Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kegitan Visit Australian Government School pada tanggal 16 23 September 2011 Seluruh Peserta program study Guru SD dan SMP RSBI/SBI di Jawa Barat pada tanggal 16 23 September 2011 di Adelaide Australia Selatan diwajibkan untuk terjun langsung kelapangan dengan mengikuti School Visit Australian Government School dengan ketentuan dari 40 Orang peserta di bagi kedalam 7 Kolompok berikut ini adalah nama pesrta dan sekolah yang dikunjungi ; Greenwith Primary School (Cnr Golden Way & Golden Grove Road Greenwith SA 5125 ) Nama Peserta Kunjungan ke Greenwith PS Yulia Mariska, S.S Suhendar, S.Pd Yusran Sarkararagib, S.Hut Asal Sekolah SD Al-Azhar 6 Jakapermai Kota Bekasi SDN Sukadamai Kota Bogor SD Al Azhar Kab. Bekasi Bd. Legenda

17

Hari Sabtu Tanggal 24 September. Free day homestay family Hari Minggu Tanggal 25 September. Free day homestay family Hari Senin Tanggal 26 September. School visit to South Australian Government Schools (Sekolah yang telah menjalin MOU sebelumnya). SD Al Azhar Syifa Budi Legenda menjalin hubungan komunikasi dengan sekolah Crafers Primary School di mana telah ditandatangani MOU dengan kedua pihak sekolah. Pada kesempatan ini, Penulis bertemu langsung dengan Kepala Sekolah, Guru, dan Murid untuk membangun hubungan persaudaraan dalam konteks pertukaran informasi dan peningkatan mutu pendidikan. Sekolah Crafers Primary berkeinginan untuk memperluas wawasan budaya Bangsa Indonesia dan memperdalam ilmu Bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua. Di pihak lain, SD Al Azhar Syifa Budi Legenda bermaksud untuk

peningkatan mutu pembelajaran Bahasa Inggris dan juga mengenal budaya Internasional di Australia. Kedua pihak sepakat untuk terus menjalin komunikasi melalui e-mail dan membuat persahabatan elektronik antar siswa.

Hari Selasa Tanggal 27 September tahun 2011 09 am - 4 pm Indonesian teachers to travel independently and meet out the front International

Education Service at Education Development Centre 8:00am. Then catch tram on King William Street Street at 8 : 15 am. Milner Street Hindmarsh SA 5007

18

Seminar 8.1 The DECS Improvement and Accountability Framework (DIAf) - an Introduction Presenter : Decs Quality, Improvement & Effectivness Team ( 9:00am - 10 : 30 am ) Improvement planning Strategies and Approaches Presenter : Phil Goldman, Manager, Improvement & Accountability ( 10:30am 12:00pm ) Lunch break ( 12:00pm - 1:00pm ) Homestays to provide packed lunch Seminar 8.2- Developing Whole School Approaches ( School Improvement ) Presenter : Wendy House, Supporting School Improvement Review Officer Presenter : Judy Parker, Leader, leadership Coach, Suproting Improved Literacy Achirvement Project (1:00pm - 3 : 00pm)

Place : Education Development Centre Milner Street Hindmarsh SA 5007 84635888 Hari Rabu Tanggal 28 September tahun 2011 09 am - 4 pm Prefare and Present Action Plans & Activity Reports Facilitated by Liz Casha, Austraining International Tour Leader Place : International Education Services (Ground Floor West, 31 Flinders Street Adelaide SA 5000) 8226 3402 www.internationalstudents.sa.edu.au

19

Hari Kamis Tanggal 29 September tahun 2011 09 am - 4 pm Feedback / Evaluation Session Facilitated by Liz Casha, Austraining International Tour Leader 09 : 00 am 11:00 am Wayang Golek Perform by Indonesian Teacher Group 11.00 am 12.00 pm

Presentation of Certifacates Marilyn Sleath, Director, International Education Official Farewell Lunch (Carated ) 13:00 pm Free time to explore Adelaide Place : International Education Services (Ground Floor West, 31 Flinders Street Adelaide SA 5000) 8226 3402 www.internationalstudents.sa.edu.au Hari Jumat Tanggal 30 September tahun 2011 6.25 am TRANSFER TO ADELAIDE AIRPORT DEPARTURE Place : International Education Services

20

BAB II. PELAKSANAAN AKSI Pelaksanaan aksi dijalankan berdasarkan proposal ketika Penulis mengajukan ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat bulan Juli 2011 dengan judul: Peningkatan Motivasi dan Kompetensi Pembelajaran Bahasa Inggris: Ketrampilan Menyimak dan Berbicara Melalui Media Auditory dan Visual di SD Al Azhar Syifa Budi Legenda. Selanjutnya, Penulis juga memberikan pernyataan Hopes and Goals selama magang di Sekolah Adelaide kepada pihak Austraining dan DECS (Dinas Pendidikan Negara Bagian Australia Selatan). Dengan harapan dan tujuan tersebut maka Penulis membuat rencana aksi berdasarkan tempat sekolah yang penulis ikuti selama magang. 2.1. Harapan dan Tujuan Mengikuti Program Magang Guru RSBI 2011 Adelaide.

Participant name School name

: Yusran Sarkararagib : SD Al Azhar Syifa Budi Legenda Kabupaten Bekasi. Jawa Barat

Date

: 10 Sept 2011, Adeilade, SA

My goals and hopes from this training program: I am anxious to learn class management especially learning with multiple strategies. It wi l l help students more quickly understand and can complete the task well. For the teacher can have a strong foundation in mastering the material and develop students' skills and how to evaluate them. In South Australia, like Adelaide, has been implemented this learning by multistrategy. It can improve students motivation and competencies. The results of teacher training program could offer a solution revamping the system of learning English and offers innovative learning for other subjects in my school.

21

2.2. Tempat Sekolah Magang SD di Adelaide. Karena Penulis ditempatkan di sekolah Greenwith Primary School, maka rencana aksi yang di bahas berdasarkan pengalaman dan ilmu yang di dapat dari sekolah tersebut. Greenwith Primary School merupakan sekolah yang tergolong baru dan

didirikan pada tahun 1994. Sekolah ini merupakan satu sekolah yang cukup unik karena pada rencana pembangunan awalnya memang diperuntukkan untuk dua sekolah sekaligus yaitu Greenwith Primary School yang merupakan sekolah negeri/public dan Our Lady of Hope School yang merupakan sekolah katolik swasta/private.

Gambar 1.1 Gedung Administrasi Greenwith PS Kedua sekolah ini menggunakan beberapa fasilitas secara bersaman seperti server komputer, perpustakaan, kantin, ruang guru, gedung administrasi, kantor pimpinan sekolah dan aula. Tetapi pada praktek sehari-harinya penggunaan berbagai tempat secara bersamaan juga meningkatkan kerja sama dan mutu pembelajaran kedua sekolah tersebut.

22

Gambar 1.2 Logo Greenwith PS Greenwith Primary School termasuk salah satu dari 5 sekolah dasar terbesar di Adelide. Dengan murid yang mencapai hampir 700 orang dari kelas Reception/TK hingga kelas 7. Greenwith Primary School merupakan sekolah yang dinamis dan terus berkembang. Menyediakan dan mengembangkan secara berkelanjutan lingkungan belajar yang menstimulasi anak adalah misi dari sekolah ini. Sekolah selalu berusaha memperbaiki tiap aspek yang dicerminkan oleh motto sekolah yaitu Langit adalah batasnya.

2.3. Greenwith Primary School di Tinjau Dari 8 STANDARD PENDIDIKAN NASIONAL RI 2.3.1 Standar Isi 2.3.1.1 Kurikulum Kurikulum yang digunakan oleh Greenwith PS saat ini adalah kurikulum South Australia Curricullum Standards and accountability (SACSA) yang merupakan kurikulum lokal pemerintah negara bagian South Australia. Saat ini seluruh sekolah di Australia sedang dalam proses adaptasi untuk menggunakan kurikulum Australia yang baru dibuat oleh Australian Curricullum, Assesment and Reporting Authority (ACARA)
23

yaitu suatu badan pembentuk kurikulum dan pelaksana ujian negara yang baru dibuat dalam kurun waktu 3 tahu terakhir. Pada 2013 seluruh Australia akan serentak menggunakan kurikulum Australia. Kurikulum tersebut saat ini baru berfokus pada matematika, IPA, bahasa Inggris/literasi, dan sejarah. Strand: texts and contexts
STANDARD 1 At Standard 1, towards the end of Year 2, the child
1.1 Listens to a range of texts to identify feelings, main ideas and events. [T] [C] [KC1] Examples of evidence include that the child:
recognises the

STANDARD 2 At Standard 2, towards the end of Year 4, the student:


2.1 Listens to a range of texts to identify specific information familiar topics about and to

STANDARD 3 At Standard 3, towards the end of Year 6, the student:


3.1 Listens to a range of texts to develop identify diversity ideas, of

opinion and to consider the appropriateness purpose of and

respond to others views. [T] [C] [KC1] Examples of evidence

context,

audience. [T] [C] [KC2] Examples of evidence

purpose for listening (eg to identify ideas from books by the

include that the student: identifies purpose listening extract ( eg the for to

include that the student:


discusses and reports on the purpose for listening compare (eg to

same author) [T] [C] [KC1] demonstrates understanding by

specific

information from a spoken report) [T] [C] [KC1] interacts chatrooms through and

viewpoints

in a debate) [T] [C] [KC2] esponds to spoken

responding to spoken text (eg predicts what happens next in a

texts to demonstrate

television cartoon) [T]

24

[C] [KC1] [KC2] recognises views that are different from

bulletin

boards

to

understanding

(eg

listen and respond to others views [C] [KC2] responds to spoken

provides reasons for their opinions about an issue presented

their own (eg when discussing photographs cultural identifies people living the and things of a

on a talk-back radio program) [KC2] [T] [C]

texts demonstrate understanding brainstorms solutions playground [T] [C] [KC2] responds to

to

event, way other are

( eg

listens

critically,

accepting that others have different about (eg

represented in spoken text). [Id] [T] [KC1]

perspectives an issue

issue)

discusses

suitability

and

of non-standard and colloquial English in a poem) [Id] [T] [KC2] selects and uses digital electronic (eg a

expands on others views ( eg about in a

stereotypes television

appropriate and

advertisement, computer games).

technologies

[Id] [T] [KC2]

video to record an interview for future use). [C] [KC7]

1.2 Produces a range of spoken texts that describe familiar procedures and

2.2 Produces a range of spoken texts about topics and events of personal and community interest

3.2 Produces a range of spoken texts about topics and events of personal and community interest, for school and wider

events, and experiments with adjusting own

for different school and some community

speaking to communicate with different audiences in a variety of familiar

community contexts and audiences. [In] [T] [C] [KC2]

audiences and purposes. [Id] [In] [C] [KC2]

25

contexts. [T] [C] [KC2] Examples of evidence include that the child:
composes the spoken text appropriately (eg an instruction showing awareness steps of the to

Examples

of

evidence

Examples

of

evidence

include that the student: composes spoken the text

include that the student:


composes spoken

text after considering texts that examine

appropriately (eg a recount of a scene from a film with to setting,

historical perspectives (eg a

required

attention character,

poem with attention to rhyme) [T] [KC2] presents spoken text

order lunch) [T] [KC3] presents the text (eg

plot) [T] [KC3] presents the text ( eg

appropriately

(eg

invites

responds to a peers questions for further information clarification of or a

interaction/feedback) [C] [KC2] demonstrates awareness of

appropriately

responds to others opinions of a poem) [T] [C] [KC2] adjusts speaking to communicate with

recount) [T] [C] [KC2] uses information and communication technologies appropriately to

audience and context when texts choice composing (eg considers of language

different audiences ( eg understands

and topics) [In] [T] [KC2] uses tools multimodal (eg uses

support and enhance the spoken text (eg uses familiar digital posters, overhead [C] [KC7] adjusts speaking to with diagrams, objects, displays, graphs, projector)

that the choice of topic or ideas

expressed may or may not appeal to different audiences) [Id] [T] [KC2] uses appropriately ICTs ( eg

recorded sound and data to support [ C]

presentation). [KC7]

communicate different

makes a video to record information

audiences

(eg adjusts a report

from people in the

26

for a younger child). [C] [KC2]

school community). [C] [KC7]

1.3

Reads

and

views

2.3 Reads and views a range of texts containing familiar topics and some unfamiliar text structures and and language identifies features, symbolic

3.3 Reads and views a range of texts containing some ideas and issues of social/cultural interest

range of texts containing familiar topics and

language and predictable text structures and and

and more complex text structures and language features possible and explains for

illustrations

recognises the ways that texts are constructed to represent real and

meaning and stereotypes. [T] [C] [KC1] Examples of evidence

reasons

different

interpretations

imaginary experience. [Id] [T] [KC1] Examples of evidence include that the child:
engages in the

include that the student: engages in the

of texts. [In] [T] [KC1] Examples of evidence

reading/viewing process in a variety of ways (eg in SSR, gathering organising information from an excursion to the and

include that the student:


engages in the

reading/viewing process in a variety of ways, including past, future (eg in

reading/viewing process in a variety of ways independently, (eg in

examining present and

shared reading, cross age tutoring) [C] responds to texts in a variety of ways (eg illustrates, retells, labels, a

museum) [T] [KC1] responds to texts in a variety of ways ( eg text compares structures the of

perspectives discussion

groups,

reading to the aged in the community)

[F] [T] responds to texts in a variety of ways (eg takes notes, presents a report, conducts a survey, discusses [Id]

constructs

different ending) [F] [T] [C] [KC2] presents research

multimodal

texts,

sequences a set of pictures multimedia presentation) [T] or

findings related to the

photographs)

27

topic (eg short notes, illustrations captions, slide with show web

[C] [KC2] [KC7] presents research

[T] [KC2] creates, merges and manipulates images

findings (eg maps of location or

presentations, based and

to present research findings (eg uses a

presentations photographic

pathway, compilation of

concept map, visual text, statistics, chart, electronic slide show) [T] [C] [KC1] [KC2]

essays) [T] [C] [KC1] [KC2] demonstrates awareness situation sociocultural of critical the and context

recipes according to types) [T] [C]

[KC1] [KC2] demonstrates critical ( eg symbolic awareness identifies meaning

[KC6] demonstrates critical awareness audience of (eg

(eg investigates Why are the aged

identifies the target audience magazines, discussing layout, for

presented this way?, Is this the same for

in codes for food labels). [T] [KC1]

experience

everyone?). [Id] [In] [T] [KC1]

format, photographs, stereotyping). [T] [KC1] [Id]

Tabel 2.1 Contoh kurikulum SACSA 2.3.1.2 Mata Pelajaran Fokus pembelajaran di Australia Selatan ada pada Literacy/kebahasaan dan Numeracy/matematika dimana sangat penting bagi siswa untuk dapat membaca dan memahami isi suatu teks. Membaca buku adalah kewajiban dan kualitas siswa dapat dilihat dari level bacaan yang dibaca siswa tersebut. Kemudian untuk

numeracy/matematika sangat ditekankan bahwa siswa bisa menggunaka ilmu tersebut

28

dalam kehidupan sehari-hari. Dua subjek diatas merupakan bagian dari subjek test dalam ujian nasional (NAPLAN) yang hasilnya dapat dibandingkan secara nasional. Mata pelajaran yang diajarakan saat ini di Greenwith PS adalah: Bahasa Inggris/Literacy Matematika/Numeracy IT Keseharan dan olahraga Kesenian (musik dan kerajinan tangan) Masyarakat dan lingkungan (IPS) Science Bahasa Jepang Sejarah

2.3.1.3 Waktu Pembelajaran Pemerintah Australia selatan dalam kurikulum regionalnya (SACSA) telah memberi batasan untuk jam pelajaran yang dianjurkan. Tetapi pada pelaksanaannya tergantung kebijakan pihak sekolah untuk menentukan jam belajar. Pembelajaran di Greenwith PS dimulai pukul 8.50 dan berakhir pukul 3.05. Pada pukul 8.50 pagi siswa diharapkan sudah berada di lingkungan sekolah. Guru akan datang ke kelas pukul 8.45untuk membuka pintu dan menyiapkan kelas. 8.50 am Pelajaran dimulai 11.00am Istirahat
29

11.20 am Pelajaran 12.50 pm makan siang di kelas 1.00 pm makan siang/ bermain 1.30 pm Pelajaran 3.05 pm pulang

2.3.2. Standar Proses Model pembelajaran yang diterapkan di Greenwith PS adalah dengan satu guru kelas untuk setiap kelas mulai dari kelas persiapan sampai ke kelas 7. Hanya ada beberapa mata pelajaran khusus seperti olah raga, musik, kesenian, bahasa Jepang dan science yang mempunyai kelas tersendiri dan murid berpindah kelas untuk belajar disana. Dalam proses pembelajaran di Greenwith PS umumnya pada saat guru menerangkan/ siswa akan menjelaskan sesuatu, seluruh siswa di kelas duduk di karpet dan memperhatikan. Kemudian kembali untuk bekerja di meja masing-masing. Tetapi untuk siswa di kelas yang lebih tinggi biasanya tidak lagi duduk di karpet tapi tetap di bangku masing-masing. Model meja dan bangku ditata menjadi kelompok-kelompok kecil.

30

Gambar 2.2 Proses pembelajaran di kelas 7 Model pembelajaran tersebut dimaksudkan agar siswa benar-benar

berkonsentrasi pada saat guru sedang menjelaskan suatu materi juga memudahkan siswa-guru dalam berinteraksi. Kemudian para siswa akan kembali bekerja di bangku masing-masing dengan pemahaman yang cukup. Guru kemudian akan berkeliling membantu para siswa yang mengalami kesulitan. Pengembangan Akademik/profesi guru. Setahun dua kali diadakan pelatihan untuk meningkatkan mutu guru sesuai kebutuhan. Murid diliburkan agar guru dapat berkonsentrasi mengikuti pelatihan. Pelatih dapat didatangkan dari luar sekolah maupun para pimpinan sendiri yang melatih.

31

2.3.3. Standar Guru Dan Tenaga Kependidikan 2.3.3.1 Guru Para guru di Greenwith Primary School mempunyai kualifikasi pendidikan yaitu Bachelor of Education. Untuk kualifikasi Master of Education ada 2 dari 40 guru di sekolah. Untuk menjadi tenaga pendidik di Greenwith Primary School harus memenuhi kreteria sebagai berikut: 1. Lulus dari Universitas khususnya Fakultas Pendidikan. Gelar minimal Bachelor of Education. 2. Telah mendapatkan spesialis pendidikan dan ter-register di Teachers Registration Board of South Australia. 3. Telah melaksanakan pendidikan khusus Families SA dari DECS tentang perlindungan, pengawasan dan keselamatan anak. Lulus dari Families SA dan

mendapatkan legalitas untuk mengajar berupa Mandatory Notification Training yang dikeluarkan oleh DECS. 4. Telah melaksanakan pendidikan khusus berupa pelayanan pendukung kegiatan pendidikan dan kesehatan anak-anak dari DECS. 2.3.3.2 Tenaga Kependidikan Selain guru, sekolah juga mempunyai beberapa tenaga kependidikan baik di bidang administrasi, IT, kantin dan asistensi siswa. Mereka disebut SSO(Student Service Officer). Tidak ada kualifikasi pendidikan tertentu jika ingin menjadi seorang SSO tetapi mereka harus memiliki South Australia Certificate of Education (setara Ijasah SMA) dan TAFE certificate.
32

Para SSO di Greenwith PS adalah 2 orang resepsionis, 1 tenaga administrasi, 1 teknisi, 1 tenaga ahli keuangan, 1 tenaga kesehatan, 6 tenaga asistensi siswa. LOCATION
LEADERSHIP

STAFF MEMBER
SANDRA MAUGER LAUSANNE CHEERS ROBYN MCLACHLAN JACQUI BOWEN MEGAN BOSSE (T, W, TH, F) JACQUI BOWEN (M) J AN DI XON HELENA KOMMOLL (M, T, W, TH) SANDY VEAL (F) HILARY AGAR TARN HALLIDAY SUE NAPPA (T, W, TH, F) DANIELA COSCHIA (M) GREG CUSTANCE SANDY VEAL (M, T) DOMINICA THOMPSON (F) KATI ZITO ROSEMARY STEVENS J OHN W AR D ALISON WARNER (M, T) ATHENA LADAS (W, TH, F) MARGIE EISERMANN TINA RICHARDSON TERESA GRANDISON (M, W, Th, F) JANE WRIGHT (T) NADENE STAPORSKI (T, W, TH, F) JANE WRIGHT (M) VERA DELUCA KYM TOOMEY (M-W) HUONG PHI (TH,F) VICKI COUSINS ROSLYN ANGELOS JENNI THOMAS BRIAN PLUSH BREV POPPLETON (M, T, TH, F) BEC MARSHALL (W) DEBBIE HOFFMANN LYNNE SCHMIDT (M, T, W) MERYL STANHOPE (TH, F) SARA SLATER (M, T, W) BEC MARSHALL BEAU MANUEL PE CO-ORDINARTOR/P.E. NI T

ROLE/YEAR LEVEL
Principal Deputy Principal Assistant Principal Assistant Principal R 1 R 1 2 2 1/2 ES L SCIENCE CO-ORDINATOR R/1 R 4 3 5 5 5 4 4 JAPANESE 3 3 7 7 7 7 6 6 P .E. NI T CO-ORDINATOR/P.E.

C301 C301 C303 C304 C305 C306 C307 C308 C308 C309 C310 C401 C402 C403 C404 C405 C406 C407 C408 C409 C410 C703 C704 C801 C802 C803 C804 (TH, F) 6 C1201

33

C1202 ANNEX Resource Centre Administration

Student Services Music Computer Suite Block 3 Prep

LESLEY RAESIDE ELLEN MACGREGOR SONIA HOWARD (M, T, W, TH) GREG MANNING (T, F) JENNY NICHOLLS/SUE HOLLAND DEBBIE FOSTER PAYMENT OFFICE JULIE DUTSCHKE (M-F 8-11) Wed 8-12.30 JENNY NICHOLLS (M-F 8-11) ALISON YEOMANS (Tue-F 11-3.30) Wed 8 DEBBIE THOMPSON LESLEY RAESIDE JULIE DUTSCHKE PAUL PHILBROOK ANNE FERRIGE SUE HOLLAND DEBBIE BARNEY VANESSA SELLMANN KATE ARMITAGE CATHRYN TROLLOPE DENISE HILLIER MIKE WARDROP AMY BONNEY (T, TH) SUE FIRMAN PAUL DAY (Wed,Fri), JIM SLOMAN (M) SUE HOLLAND, DEBBIE BARNEY BARB WOLMA

MUSIC AR T Teacher Librarians Resource Centre SSO Busar Finance/Administrator Finance/Administrator Front Office Student Services/DSTA Arts Coordinator/Music NIT IT Support Computer Technician Student Learning Support Resource Centre/Uniform/Grasshoppers Student Learning Support Student Learning Support Student Learning Support Student Learning Support Student Learning Support Christian Pastoral Support Worker Aboriginal Community Edu Worker Canteen Manager Grounds Person SPECIALIST EDUCATION

Block 4 Prep Block 4 Prep Canteen Grounds Uniform Shop 403

Tabel. Guru Greenwith PS beserta posisinya

2.3.4. Standar Kompetensi Lulusan Dari mulai kelas persiapan/reception hingga kelas 12 Dinas Pendidikan Australia Selatan (DECS) hanya mengeluarkan 1 ijasah/sertifikat bernama South Australia Certificate of Education (SACE) yang harus dimiliki jika seseorang ingin melanjutkan ke jenjang perkuliahan.

34

Selama proses belajar pemerintah Australia secara keseluruhan (tingkat pusat) juga mengadakan tes pada tahun ke-3, ke-5, ke-7, dan tahun ke-9. Sedangkan untuk pendidikan SMA (Secondary School) diadakan lagi ujian pada tahun ke-12. Penyelenggaraan dan pembuatan soal ujian dilakukan oleh sebuah badan independen yang bernama NAPLAN untuk semua wilayah bagian di Negara Australia. Tesnya

untuk semua jenjang pendidikan yaitu Literacy test (Reading, Writing, Spelling, Grammar and punctuation) dan Numeracy test (Maths). Di sekolah Greenwith PS, tidak memberlakukan KKM pada setiap mata pelajaran, yang ada adalah penetapan kemampuan Literacy dan Numeracy secara bertingkat (Increasing skills). Mulai dari TK sampai dengan tingkat Year 7. KKM yang ditetapkan secara nasional oleh

NAPLAN dengan kriteria Band 1 sampai dengan Band 10. Setiap test yang dilakukan minimal harus mencapai KKM pada level Band 4 untuk Ujian Nasional Year 3, Level Band 5 Band 6 untuk Ujian Nasional Year 5, Level Band 6 Band 7 untuk Ujian nasional Year 7, dan Level Band 7 untuk Ujian Nasional Year Year 9. KKM BAND LEVEL BAND 4 BAND 5 6 BAND 6 7 BAND 7 Year 3 Year 5 Year 7 Year 9 KISARAN NILAI 3.74 4.26 4.76 - 5.30 5.30 5.82 5.82 6.00

Tabel KKM Band Level

35

Gambar National Assessement Program

36

Gambar. Hasil Laporan NAPLAN tingkat Year 5 Greenwith Primary School Tidak ada sistem tidak lulus atau lulus yang ada adalah setiap siswa akan berlanjut ke jejang berikutnya dan setiap siswa mempunyai laporan narasi terhadap mata pelajaran yang telah diselesaikan pada tingkat tertentu. Jika tidak memenuhi KKM/Bench mark, misalnya nilai 3.00 bukan 5.00, secara nasional maka siswa tersebut akan mengikuti kembali pelajaran tersebut di dalam kelas di bimbing oleh guru spesialis. Jika telah tuntas dalam pembelajaran maka siswa tersebut sudah pasti akan berlanjut pada kemampuan yang lebih sulit baik di bidang literacy maupun numeracy.
37

2.3.5. Standar Pengelolaan 2.3.5.1 Data Sekolah Pada bulan Februari 2011 Greenwith PS mempunyai: 1. Jumlah siswa 2. Siswa yang bebas dari biaya( yang mempunyai kartu sekolah ) 3. Siswa yang tidak mempunyai latar belakang bahasa Inggris 4. Siswa Aborigin 5. Siswa para pengungsi 2.3.5.2 Struktur Kepemimpinan : Kepala sekolah Wakil kepala sekolah Kep. Bagian kurikulum Kep. Bagian kepribadian yang baik Administrator dan Student Service officer 2.3.5.3 Struktur organisasi yang lain Koordinator kualitas pembelajaran dan penilaian Koordinator kegiatan olahraga Koordinator kesenian ( fokus dalam musik ) 2.3.5.4 Struktur Sekolah Terdapat 25 unit kelas Guru guru yang berkualifikasi dan berkualitas dalam pelajaran bahasa jepang, kesenian, olahraga dan musik Guru khusus untuk mengajar semua siswa NEP ( para anak pengungsi )
38

: 632 : 21 % : 15 % :3% :6%

Sandra Mauger ( 2011 only ) Lausanne Cheers Robyn Mclachlan Jacqui Bowen Debbie Foster

Teresa Grandison John Ward Lesley Raeside

2.3.5.5 SSO dan Staf Pendukung Bursar Petugas Administrasi Pelayanan pada siswa : Yang mengontrol semua SSO di sekolah : Kerja penuh : Pertolongan pertama, pemeliharaan kesehatan, transfer, pendaftaran siswa baru Asisten guru Sarana Teknisi : Biasanya 2 jam per minggu tiap kelas : Digunakan oleh dua sekolah : Bekerja untuk dua sekolah dalam satu gedung

2.3.5.6 Staf pendukung lainnya Manager kantin: ditugaskan dari pemerintah daerah Petugas pendidikan komunitas aborigin: membantu para siswa aborigin dan keluarganya 2.3.5.7 Manajemen Sekolah dengan : Orang tua : Ada guru spesial yang dapat memanage masalah

masalah dengan orang tua. Komite sekolah : Setiap ada kegiatan yang berhubungan dengan sekolah

pasti akan melibatkan satu atau dua orang tua siswa. Mereka mengadakan rapat setiap bulan. Layanan pada Siswa : Di Greenwith PS terdapat komite siswa yang setiap minggu mengumpulkan para leader kelas untuk membahas masalah masalah yang mereka hadapi disekolah.

39

2.3.6. Standar Pembiayaan Name : Greenwith Primary School

Jumlah Siswa : 632 siswa Tahun Pendapatan Penutupan akhir tahun 2010 Pemerintah pusat Kontribusi dari orang tua (1) Pengumpulan dana (2) Sumber pendapatan lain (3) Jumlah : 2011 2011 (A $) 181.570,50 4.301.325,29 204.385,00 11.200,00 97.380,00 4.614.290,29 (A $) Tabel Pendapatan tahun 2011 Keterangan : 1. Kontribusi orang tua = SPP tetapi dibayarkan selama 1 tahun. 2. Orang tua diberikan dana oleh sekolah untuk membeli macam macam benda yang akan dijual kepada siswa (sebagai hadiah di hari ibu, hari ayah, natal, dll) dengan harga yang dilebihkan, dan hasilnya akan diserahkan kembali ke sekolah untuk pembuatan fasilitas seperti taman bermain. (kegiatan ini dilakukan biasanya 1 kali dalam setahun) 3. Pendapatan yang didapat dari pemerintah local atau setempat.( biasanya diberikan kepada anak anak tentara, yang tidak mampu atau yang masih berstatus pengungsi atau penduduk ilegal.
40

Pengeluaran Gaji guru Perencanaan pembelajaran Pengembangan kurikulum Administrasi Pekerja sukarelawan Fasilitas Pemeliharaan dan pembiayaan sekolah Pembiayaan pengumpulan dana Pengeluaran lainnya Jumlah

2011 ($) 3.947.102,92 88.136,00 200.808,00 100.350,00 12.500,00 28.500,00 164.459.,45 4.000,00 60.400,00 4.606.256,37 (A $) Tabel. Pengeluaran tahun 2011

2.3.7. Standar Sarana dan Prasarana 2.3.7.1. Sarana Di Greenwith PS semua peralatan pendidikan, media, buku dan sumber belajar lainnya tersedia dengan sangat baik. Dengan adanya smartboard di tiap kelas memungkinkan guru mengakses langsung segala informasi tentang materi yang akan diberikan dan memungkinkan siswa untuk langsung berinteraksi. Tidak ada buku pelajaran khusus yang digunakan, guru boleh mengambil dari berbagai sumber yang dirasa dapat dipakai dalam pembelajaran.

41

Gambar. Siswa membaca buku di ruang perpustakaan

Gambar. Siswa menggunakan smartboard di kelas

2.3.7.2 Prasarana Seperti yang telah dibicarakan sebelumnya, Greenwith PS berdiri di satu area dengan salah satu sekolah swasta dan menggunakan beberapa gedung secara bersamaan. Berikut adalah peta udara Greenwith PS dengan keterangan.

42

Keterangan: 1. Tulisan dengan background kuning adalah gedung yang dipakai bersama dengan sekolah swasta. 2. Tulisan dengan background hijau adalah gedung milik Greenwith PS 3. Tulisan dengan background biru adalah gedung milik Our lady of Hope PS 4. Pada gedung administrasi terdapat resepsionis, ruang TU, klinik, ruang kepala sekolah, ruang wakil kepala sekolah, ruang guru senior dan ruang guru. 5. Gedung bernomer 300 digunakan kelas Reception dan kelas 1 6. Gedung bernomer 400 digunakan kelas 2 dan kelas 3 7. Gedung bernomer 800 digunakan kelas 6 8. Gedung bernomer 703 digunakan kelas 7 9. Gedung bernomer 800 digunakan kelas 7 10. Gedung bernomer 1300 digunakan kelas 4, kelas 6, ruang science dan ruang seni rupa. 11. Gedung bernomer 1200 digunakan untuk ruang Olahraga dan Musik.

Gambar. Peta udara Greenwith PS

43

2.3.8. Standar Penilaian Pendidikan Di Greenwith PS seperti kebanyakan sekolah negeri di Australia Selatan, semua anak mengikuti ujian dari pemerintah pada tahun ke 3, 5, 7, dan 9. Selain itu untuk kenaikan kelas setiap tahunnya sekolah mengadakan ujian mandiri yang baik soal maupun penilaiannya diserahkan pada guru masing-masing. Hasil pembelajaran diberikan 2 kali dalam setahun dalam bentuk laporan tertulis disetiap akhir semester 2 dan 4. Untuk semester ganjil diadakan pertemuan dengan orang tua murid sesuai dengan kebutuhan atau perjanjian sebelumnya.

2.4 Magang Proses Pembelajaran di Kelas 2.4.1 Jadwal Pelajaran Kelas 6 dan kelas 7 Pada Umumnya wali kelas sudah tiba pada pukul 08:00 pagi dan langsung menuju ke ruang kelasnya untuk mempersiapkan bahan pembelajaran, merencanakan strategi pembelajaran dan menulis tahapan kegiatan pembelajaran di whiteboard. Mengatur tata letak meja dan bangku yang direncanakan untuk pembelajaran serta alat media yang akan digunakan. Untuk pemilihan siswa yang akan berperan sebagai

manager dan speaker telah dituliskan di whiteboard sebelum siswa datang ke dalam kelas.

44

Jadwal Pelajaran TERM 3 Year 7 room 802


Monday 08.45 09.00 09.00 09.20 SPELLING Tuesday Wednesday Thursday Friday

ORGANIZATION, CLASS MEETING, QUICK MATHS SPELLING JAPANESE SPELLING READING GROUPS

09.20 10.40

MATHS

MATHS

SPELLING English

ENGLISH

SPELLING TEST (* IWT)

10.40 11.00

READING GROUPS

READING GROUPS

READING GROUPS

READING GROUPS

PHYSICAL EDUCATION (P.E.)

11.00 11.20 RECESS

BLOCK 4 + HARD PLAY DUTY

ASSEMBLY / 11.20 12.00 Computer Room MUSIC 12.00 12.00 SSR (Sustain Silent Reading) 12.20 01.00 PHYSICAL EDUCATION (P.E.) HEALTH POSITIVE PLAYS 12.30 12.50 MATHS ENGLISH RESOURCE CENTRE Borrowing SCIENCE MATHS

45

01.0 01.30

1st

Duty

Duty

5/6/7 courts + LUNCH 01.30 01.50 (P.E.) Playground

Purpose Play

SSR (Sustain SSR (Sustain SSR (Sustain SSR Silent Reading) Silent Reading) Silent Reading) MATHS I.W.T.

(Sustain

Silent Reading)

01.50 03.00

ART

SOSE (Social, CHOIR/ Sustainable, Environment) I.W.T

* IWT * CHOIR * SOSE *B T N

: Independent Work Tasks : Choir in the Hall room : Make Ancient Civilization Project in Art : Behind the news. Students watched the film and make a resume. Then they produce a critics and future thinking

about the news. *Reading groups *Maths : Using the timetable from Monday to Friday with 5 skills. : Using Maths Activity Roster for works in group.

46

Jadwal Pelajaran TERM 3 Year 6 room 804


Monday 08.50 09.00 Tuesday Wednesday Thursday Friday

CLASS /GROUP, TEAM ORGANIZATION Reading 10 minutes

09.00 09.30

Spelling/ Grammar/ English Direct Teaching

Spelling/Mental/ Listening Skills

09.30 10.00

Resource Center Borrowing (IBL)

Literacy Groups (IBL)

Literacy Groups (IBL)

20

min.

Shared class

reading, teaching. focus,

NIT

20 min. Shared reading, whole class teaching. (Phonics, language focus, reading)

whole 10.00 11.00 (Phonics, reading)

language

35 min. Independent activities. 35 min. Independent MUSIC 2 Groups guided reading.

activities. 2 Groups guided reading. 5 min. Summary

5 min. Summary

ICT Literacy work 15 mins FITNESS

ICT Literacy work 15 mins FITNESS 47

11.00 11.20 RECESS

BLOCK 4 + HARD PLAY DUTY

Maths Concept for week.

11:20 - 12:20

11:20 12:20

11.20 12.05

Direct Teaching

NIT

NIT

Group work (x5) with teacher Facilitation

JAPANES

PHYSICAL EDUCATION

10 mins Fitness

11: 30 Assembly

(P.E.)

12.05 01.00

KATE SSO Continue Maths

Complete Work

01.00 01:30

Duty Second L. &

Duty 5, 6, 7 Playground

LUNCH

Ramps Steps

01:30 02:05

Class meeting

Science

Health/Science Society / soce

and Complete work

Environment 02:30 Positive play

02:05 03:05

NIT

Science

Health/Science 02:20 / soce ICT Computer Room Go home Duty GG Light

ART WITH ELLEN 03:05

48

2.4.2

Proses Pembelajaran di Kelas Pembelajaran di kelas untuk Year 7 dan Year 6 menggunakan lima prinsip dasar

di mana satu dengan lainnya saling terintegrasi yaitu : 1. Pembelajaran kooperatif dengan peran tim. Peran tim di bagi menjadi 3 yaitu : Director, Manager, Speaker. Setiap peran mempunyai tugas dan tanggung jawab yang spesifik . Sebagai siswa bekerja melalui kegiatan dan merujuk kepada

buku/unit yang telah di bagikan pada setiap kelompok siswa. Manajer (manager) bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan mengembalikan peralatan setiap tim/kelompok. Manajer juga sebagai pengelola alat dan memberitahukan kepada guru jika peralatan apapun yang rusak atau pecah ketika pembelajaran berlangsung. Semua anggota tim bertanggung jawab untuk membersihkan setelah aktivitas pembelajaran dan mengumpulkan peralatan kembali ke loker/meja peralatan. Pembicara (speaker) bertanggung jawab untuk meminta bantuan kepada guru atau pembicara tim lainnya jika salah satu tim/kelompok tidak dapat menyelesaikan tugas selama pembelajaran berlangsung. Pembicara juga berperan dalam memutuskan bagaimana mengikuti prosedur model pembelajaran. informasi yang diperoleh dari anggota timnya. Kemudian, paham setiap

Guru/walikelas dapat berbicara

kepada semua anggota tim, bahwa bukan hanya pembicara yang mampu melaporkan hasil pekerjaan tim-nya , namun masing-masing anggota tim harus mampu melaporkan hasil pekerjaannya kepada guru/walikelas. Direktur (director)

bertanggung jawab bahwa untuk memastikan bahwa semua tim/kelompok memahami tugas yang diberikan dalam pembelajaran dan membantu anggota tim
49

untuk fokus pada setiap langkah sampai tugas tersebut selesai. Ketika semua tim telah menyelesaikan tugas mereka, Direktur membantu anggota tim untuk memeriksa bahwa mereka telah menyelesaikan tugas dengan baik. Direktur

memberikan petunjuk dan bukan pemimpin tim. Hasil tugas semua tim diserahkan kepada guru/walikelas. Pembelajaran kooperatif dengan peran tim ini telah diterapkan oleh walikelas. Berikut adalah model pembelajaran Reading Group dan pembelajaran Matematika.

Gambar.

Contoh pembelajaran Reading Group berdasarakan jadwal dan warna sebagai peran dan tugas dalam melaksanakan pembelajaran.

50

Aktivitas hijau : Reading Comprehension Aktivitas biru : Literacy resource time

Aktivitas orange: Reading for literacy (Computer) Aktivitas kuning: Worksheet 1 4 Visual Arts Research + History Gambar. Aktivitas Research worksheet 5 9

Siswa yang tertera namanya dalam kelompok warna tertentu akan mencari temannya dan membentuk satu tim. Kemudian jika sudah selesai maka mereka

berrotasi ke warna berikutnya dengan meja kelompok yang berbeda pula. Contoh salah satu kartu warna hijau. Tugas kelompok yang mendapatkan warna hijau dalam pembelajaran Reading Comprehension. Tugasnya adalah: Membuat komposisi Karakter. Dengan tahapan: 1. Memulai dengan cara menggambar benda/makhluk hidup yang detail dan mencerminkan karakter tersebut. 2. Tulis sifat karakter tersebut sesuai gambar. 3. Gambar diberikan label dan nama siswa. 4. Menulis deskripsi tentang ilustrasi karakter tersebut menjadi cerita singkat dan dipahami. 5. Rotasi ke aktivitas warna berikutnya.

51

Gambar. Contoh pembelajaran Matematika menggunakan daftar kegiatan yang terdiri dari: Cleversticks, Geoboards, Tangrams, Geometric Shapes, Polydrons dan Maths Activity. Dalam pembelajaran Matematika wali kelas membuat 6 kelompok di mana sebelumnya walikelas telah mencamtumkan nama siswa berdasarkan daftar kegiatan (Activity Roster) di atas. Satu kelompok mengerjakan satu kegiatan dalam waktu 15 menit dan kemudian mereka berotasi ke aktivitas berikutnya. Model pembelajaran ini merupakan perpaduan kemampuan siswa tingkat tinggi dan rendah dalam kelompoknya.

52

Gambar. Aktivitas siswa di kelas pembelajaran Matematika

2. Pembelajaran Investigatif (Investigating). Dalam setiap pembelajaran walikelas menggunakan kemampuan bertingkat dari yang mudah sampai yang sulit. Kegiatan pembelajaran dalam kelompok, khususnya untuk mata pelajaran IPA, melakukan investigasi untuk mengetahui seberapa jauh perubahan akan terjadi jika dilakukan perlakuan terhadap benda tertentu. Walikelas telah membuat panduan dan tujuan pembelajaran dengan menggunakan rubriks. Dengan rubriks tersebut maka siswa mampu berfikir kreatif dan kritis atas tugas pembelajaran tersebut. Setelah rubriks tersebut selesai maka siswa membuat tulisan berikut dengan judul dan lampiran rubriknya. Keterbacaan sangat penting untuk IPA. Siswa diminta untuk baca secara tepat dan bisa melabelkan kosa kata setiap terjadi

53

perubahan pada rubrics tersebut. Berikut rubriks dan tugas yang digunakan dalam pembelaran IPA. Tabel 1. Rubriks untuk pelajaran IPA Variables Grid Investigation Planning LETS CHANGE ONE THINGS AND SEE WHAT HAPPENS Same Same Same Change What is the one variables that we will change ? Same Same MEASURE/OBSERVE What is the variable that we will measure or observe? Same Same

Gambar. Aktivitas pengukuran dan melabelkan gambar.

54

Gambar . Contoh hasil kerja siswa dala pembelajaran IPA termasuk keterbacaan.

3. Pendekatan pengajaran guru di kelas dengan cara 5 Es. (Engage, Explore, Explain, Elaborate, and Evaluate). Walikelas melakukan aktivitas curah pendapat dan permainan agar siswa sebelum mulai pembelajaran bisa menghubungkan pengetahuan sebelumnya dan pengetahuan yang akan di dapat. Bisa disebut juga apersepsi pembelajaran.

Namun, bisa juga bentuknya fitness dan bernyanyi bersama. Untuk mengetahui pengetahuan baru, siswa di latih untuk eksplorasi sendiri apa yang mereka pilih. Menyetuh, melihat, dan menuliskan sendiri nama pengetahuan tersebut. Kemudian mampu mendeskripsikan atas benda yang telah di lihat, dan di sentuh dalam sebuah tulisan singkat. Penjelasan akan dilakukan setelah siswa mendapatkan pengalaman dan siswa akan menceritakan hasil pekerjaannya kepada temannya.

55

Untuk mengaplikasikan cerita tersebut, siswa membuat poster dan pameran kegiatan poster dengan topik pelajaran tersebut dan di sebuah koridor kelas maupun di dalam kelas. Walikelas melakukan penilaian dan evaluasi atas pekerjaan siswa tersebut selama pameran berlangsung.

Engage Explore

Explore

Evaluate

Elaborate Gambar. 5 Es Approach


56

Gambar. Sustainability 4. 5. Penilaian yang saling berkaitan. Pembelajaran yang berkesinambungan antara Year 6 dan Year 7. Kemampuan siswa akan meningkat secara bertahap baik di bidang keterbacaan maupun berhitung.

57

BAB III. RENCANA AKSI (ACTION PLAN PERFORMA) Penulis menemukan ide dan inovasi pembelajaran selama magang di sekolah Greenwith PS khususnya bidang Bahasa Inggris yang terintegrasi dengan mata pelajaran lainnya. Ide dan rencana tersebut Penulis tuangkan dalam bentuk Action Plan Performa yang telah dikonsultasikan kepada guru pembimbing, Mrs. Dominica Thomson, B.Ed, M.Ed, dan mendapatkan saran mengenai kriteria SMART. Rencana aksi tersebut juga Penulis presentasikan di kantor Dinas Pendidikan Australia Selatan untuk curah pendapat dan masukan bagaimana penerapannya nanti di sekolah SD Al Azhar Syifa Budi Legenda, Bekasi. Berikut rencana aksi Penulis: ACTION PLAN PROFORMA Name of Participant : Yusran Sarkararagib, S.Hut Name and location of: SD Al Azhar Syifa Budi Legenda, Kabupaten Bekasi Organization Provinsi Jawa Barat. Indonesia

1. Describe a situation or issue within your organization which you could change or improve by implementing an Action Plan.
Teacher in my school has strong content knowledge. They delivered materials in very good ways based on unit books. The students achieved the highest mark in Math and the the average of national exam Year 6 was 8.50. This is very good in cognitive only rather than literacy and numeracy skills. To improve literacy skills, the teaching method requires inquiry Lesson to improve students competencies. It will also need new approach in the teaching and learning process. I am keen to learn and improve the teaching approach in the classroom using 5 Es. Itll help students more confidence, understand and complete the task more 58

quickly. This teaching approach has been implemented in primary school in Adelaide, SA.

2. What is your Action Plan title?


TO IMPROVE 60% READING SKILL IN ONE CLASSROOM YEAR 6 WITHIN 1 SEMESTER BY USING 5 Es APPROACH TEACHING METHOD AT SD AL AZHAR SYIFA BUDI LEGENDA.

3. What would be the benefits/outcomes of your Action Plan?


The benefits of this proforma could offer a solution of teaching and learning process in English Language especially for reading increasing skill.

4. Describe how your Action Plan meets SMART criteria?


Use 5 Es approach Hands on, mind on. Encourage students to experience English first hand through Reading Groups activities. Use an inquiry approach Encourage students to collaborate while doing inquiry, a team approach to problem solving helps facilitate learning ie Cooperative Learning Groups (Manager, Speaker, Director). Try using Information Communication Technology (ICT) to support Reading understandings A program of workshops and local support school, cluster, region. Mandated teaching times. Utilise DECS website literacy to share resources across the teachers in my school. Use data and PLCs (Professional Learning Communities) to inform practice. * Use previous data of students in English area * Make a placement test for literacy * First of 6 months : 1. Read, interpret and respond to a wide range of literary, everyday and media texts in print and in multimodal formats that are related to less familiar cultural contexts, themes and issues.

Specific

Measurable

59

2. Contrast and compare the different structures of narratives, reports and arguments. 3. Identify how texts are constructed for particular purposes and how they present cultural values and attitudes. 4. Analyse texts to interpret different perspectives, using some evidence from the texts including imagery, characterisation and setting to support their interpretations. 5. To comprehend texts, students use strategies that draw on awareness of multiple contextual cues and text organisation, including reviewing, summarising paragraphs and synthesising meaning across paragraphs. * End of 6 months: 6. To comprehend texts, students use strategies that draw on awareness of multiple contextual cues and text organisation, including reviewing, summarising paragraphs and synthesising meaning across paragraphs.

The class runs program Achieve as part of its everyday curriculum. 5 Es approach requires collaboration and commitment among

Achievable

teachers. The achieve programs are focus in teaching and learning process. Students are confidence, persistence, organization and getting along and comprehend the texts.

Relevant

Classroom support: * Support identified students (target students) in the classroom. * Arrange a planning meeting with the school. Establish that the Coordinator role is one of support, working with the classroom teacher. * Collaborate and plan what you will be doing together in the classroom. * Model lessons (especially Reading Skills), team teach, provide feedback using a TfEL feedback proforma and reduce support as the teacher gains confidence. * Build capacity of teachers in science. * Plan to collect data using diagnostic tasks. Monitor progress.

60

* Arrange a planning meeting with the school. Establish that the Coordinator role is one of support, working with the classroom teacher. * Collaborate and plan what you will be doing together in the classroom. * Model lessons (especially Reading Skills), team teach, provide feedback using a TfEL feedback proforma and reduce support as the teacher gains confidence. * Build capacity of teachers in science. * Plan to collect data using diagnostic tasks. Monitor progress. Whole school supports: * Organise time for present professional learning seasons. * Promote Reading Comprehension in schools by including articles on English activities for the school newsletter, working with teachers to develop and trial school community connections to literacy through avenues such as literacy bear, parent sessions, English focus days, lunchtime English, English incursions/excursions etc. It will take about one year to materialize this action plan.

Timely

5. Use the format below to show: The activities you will carry out When you will start and complete these activities.

61

ACTIVITY
1.1. Gain Principal approval to trial the introduction of Individual learning plans 1.2. Gain commitment from other stakeholders 1.3. Disseminations program and local support 2.1. Make a model Reading Groups Activities based on the calour and role 3.1. Use 5 Es approach 3.2. Use an Inquiry lesson 3.3. Facilitate learning by using cooperative learning process

MONTHS 3 4

4.1. Mandated teaching times 4.2. Plan to collect data 5.1. Evaluation and Feedback 5.2. Held a workshop to presentation of the result.

6. Identify any contraints to implementation of your Action Plan? How will you overcome them?
Possible Constraint Action Required overcome to Support needed Timeline to Achieve

Consistency

Collaboration

Commitment

Colleagues, senior 3 months teacher, principal, parent Involves and share Collegues, foundation 3 months ideas

62

BAB IV. PENGALAMAN MENGIKUTI PROGRAM MAGANG DI ADELAIDE 4.1. Sebelum Pemberangkatan Program Magang di Kota Adelaide, Australia adalah sebuah impian manis bagi saya guru bahasa Inggris. Impian yang belum tentu bisa diraih bila tidak ada Program yang dilaksanakan oleh Dinas Provinsi Jawa Barat. Jadi begitu mendapat undangan untuk mengikuti sosialisasi tentang Progaram ini, tidak bisa dibayangkan betapa senangnya saya. Dan bertekad untuk memenangkan tiket ke Adelaide, Australia Selatan. Setelah dinyatakan lolos seleksi maka Penulis megikuti pembekalan pada tanggal 18 s.d. 20 Agustus 2011 di Hotel Savoy Homan, Bandung. Materi yang diberikan adalah: a. Cross Cultural Orientation Materi ini membahas bagaimana menyesuaikan diri dengan budaya daerah/kota dimana nanti kita akan tinggal. Karena bila kita memahami budaya penduduk setempat, kita akan merasa nyaman dan akan cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan setempat. Contohnya : Larangan makan dan minum di dalam transportasi umum atau sambil jalan karena Itu tidak sopan. b. Packing & Travel Tips : Materi ini membahas tentang bagaimana mengepak baju dan peralatannya supaya aman dan tidak kelebihan timbangan. Juga diberi tips tips melakukan perjalan dengan aman. c. Action Plan: Pada sesi ini sungguh membingungkan. Kami sudah membuat action plan pada proposal, akan tetapi diminta untuk membuat action plan lagi. Dan Facilitator tidak memberi contoh action plan berdasarkan SMART itu yang bagaimana.

63

4.2. Pengalaman di Adelaide, SA. Bagi guru bahasa Inggris seperti saya, Tinggal di negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi sehari-hari adalah sebuah impian manis. Dan sangat jauh untuk dijangkau. Program magang di sekolah Adelaide adalah jembatan bagi saya untuk mencapai impian itu. Saya bersyukur menjadi salah satu peserta dari 40 peserta guru magang di Sekolah sekolah di Adelaide. Saya yakin kesempatan ini akan memberikan motivasi dan perubahan dalam diri saya untuk menjadi guru yang memberikan inspirasi kepada siswa, teman sejawat dan lingkungan di tempat saya bekerja. 4.2.1. Weather Shock Kesan pertama saya tentang Adelaide adalah Weather Schock .Begitu menginjakkan kaki di Adelaide, cuaca cerah menyapa kami. Matahari bersinar dengan indahnya. Awan terlihat begitu indah dari pesawat yang membawa kami. Akan tetapi cuaca itu menipu, karena ternyata begitu kami keluar dari Bandara untuk masuk ke dalam bis, udara ternyata sangat dingin sekali. Dingin yang tidak pernah saya rasakan selama hidup, padahal saya tinggal di bandung, yang notabene adalah kota yang terkenal dengan cuacanya yang dingin . Wrrrrrrrrrrrrrrrrr.....Darryl , pegawai DECS , bilang ini adalah 16 c. Wow...tidak terbayang kalau pagi hari dan malam hari, karena katanya suka berbeda. Minggu pertama adalah minggu yang sangat berat bagi saya, karena cuaca dingin membuat saya seperti seorang bayi. Baju seragam batik + sweater + jacket pemerintah + sarung tangan + topi hangat, itulah tampilan saya ketika itu. Saya telah mempersiapkan obat-obatan dari Indonesia, Alhamdulillah saya sehat selama mengikuti di sana. Pada minggu ke 2 , saat kunjungan ke sekolah, saya sudah bisa menikmati udara Adelaide yang segar. Hanya tetap saja perubahan cuaca sangat ekstrim. Meskipun matahari sangat panas , tetapi cuaca dingiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiin sekali, dan pada saat mendung, ada angin besar, eh.... malah terasanya gerah. ..................
64

4.2.2. Walking Schock/Transportasion Shock. Saya sangat beruntung sekali mendapatkan hosted family yang mana ibu Hostnya juga merupakan Guru PNS di Australia Selatan. Rumah-nya terletak di cluster dekat dengan sungai dan hutan kota perumahan. Karena setiap hari pergi dan pulang saya berjalan kaki ke tempat halte bis melalui jalan pintas hutan kota tersebut. Jarak dari rumah ke halte bis sekitar 2 km. Sepanjang jalan kaki tersebut saya di kaget kan dengan anjing header yang super galak. Tidak takut! Itulah yang saya pikirkan walaupun terjadi selama pergi dan pulang ke rumah. Dari halte bis tersebut ke kantor DECS sekitar 50 km dan memakan waktu kurang lebih 45 menit menggunakan O-BAHN. Turun di jalan King Wiliam dan jalan ke kantor DECS di Flinder Street sejauh 4 km. Tempat seminar itu ada dua. Di kantor DECS (di tengah kota ) dan di Milner St, diujung kota bagian utara. Kami harus naik tram kesana. Dan pada saat Seminar di Milner St. Saya turun ke Rundle Mall untuk naik tram darisana, kemudian jalan kaki lagi sekitar 5 km ke EDC (Education Development Center). Pada saat pulang saya berhenti di Rundle Mall lagi dan sempat jalan 10 km karena jadwal bis yang sudah lewat dari jadwal keberangkatan. Rundle mall adalah sebuah pertokoan/pusat perbelanjaan yang sangat dekat dengan kantor DECS. Subhanalloh....mereka mengajarkan saya berjalan kaki kemanamana. Betapa pengalaman yang baru bagi saya, mengingat di Bekasi Timur betapa mudahnya saya mendapatkan alat transportsi umum, dari mulai angkot, ojeg, bis sampai taxi. Dimanapun saya mau menyetop angkot, mereka pasti berhenti. Di adelaide, saya harus menunggu tram sekitar 10-15 menit, bila terlambat, dan harus naik bis atau tram pada tempatnya. Lama-lama saya menikmati berjalan kaki, karena ternyata saya bisa melatih pronunciation bahasa Inggris. Apakah pernah tersesat? Ya...bukan tersesat, akan tetapi jalan yang harus saya ambil terlewati salah blok. Pagihari saya turun di jalan Wiliam Street dan ketika pulang lewat koridor Rundle Mall dan lewat blok yang lain dari biasanya. Penulis minta tidak dijemput karena mau pulang dengan menggunakan jalan sendiri.
65

Bagaimana pengalaman dengan pergi ke Bank South Australia dan Kantor Pos GPO Adelaide? Ketika itu penulis bingung akan mata uang Australia. Penulis ingin menukar uang Rupiah (IDR) ke dolar Australia dan penulis cari Bank Pemeriintah disana. Masuklah penulis ke Bank SA dan mengantri nomor penukaran uang asing. Dengan modal bahasa Inggris, maka terjadilah perbincangan antara saya dan petugas Bank. Aksen bahasa Australia berbeda dengan aksen Amerika, sehingga ada kesalahpahaman mengenai biaya adm. Sebesar A$ 10 atas jasa penukaran tersebut. Saya protes keras dan meminta mengulang kembali atas ucapan tersebut. Maka petugas Bank berbicara pelan-pelan dan jelas. Maka saya jadi malu insinden tersebut dan itulah pengalaman berharga mempelajari aksen bahasa Australia. Di kantor POS GPO Adelaide, penulis ingin mengirim buku Kurikulum ke sekolah di Bekasi. Ketika masuk ke pintu kantor ada bacaan Staff only Access sehingga saya berhenti dan mencari seseorang untuk Tanya di pintu mana saya bisa masuk? Ketemulah Mr. Lochman. Bukannya kasih tahu letaknya pintu, Mr. Lockman malah cerita sejarah kota Adelaide selama 2 jam. Lama sekaliiii deh! Namun saya tidak bisa memotong pembicaraan. Sampailah jam 7 malam. Sehingga saya bilang maaf sudah malam, nanti tidak ada bis untuk pulang. Akhirnya dia bantu sampai di bungkus, di tulis, dan di kirim ke Bekasi oleh Dia sendiri. Alhamdulillah akhirnya di bantu juga.

4.3. Pengalaman dengan Hosted Homestay Family Homestay family adalah keluarga Australia tempat di mana peserta tinggal selama berada di Australia. Pertemuan dengan homestay family merupakan kesan tersendiri. Karena saat itulah masing-masing pihak berupaya untuk saling menjajagi dan saling memahami. Bagi guru bahasa Inggris saat perkenalan pertama tidak terlalu masalah karena mereka mampu berkomunikasi dengan baik,

66

Tepat pukul 04.00 homestay family menjemput saya beserta 3 peserta lainnya dibawa oleh Mr. Kent di sekolah Greenwith PS. Mrs. Dominica Thomson adalah salah satu staf dari Greenwith PS,dia berkomunikasi bahasa Inggris menggunakan aksen Australia yang agak cepat namun penulis bisa mengerti perbincangan dengan Mrs. Dom. Mrs. Dom adalah Guru Koordinator Cluster di 27 sekolah untuk mata pelajaran IPA. Beliau punya suami, Mr. Mark, dan 3 anak, Taylor, Jordan, dan Maiya. Suaminya bekerja di Casino sebagai Manager Pit. Anak tertuanya adalah Taylor siswa SMA kelas 11. Mrs. Dom tinggal dekat dengan ibunya, Mrs. Helen, yang setiap akhir pekan mengunjungi cucuya. Penulis berterimakasih atas kebaikan nenek-nya, Mrs. Helen, karena telah memberikan baju hangat dan jaket ketika tiba di rumah. Rumah mereka beralamat di 22 Lime Crt. Golden Grove Road. Nothern East of Adelaide. SA. Dengan 3 kamar tidur, dua ruang tamu, satu dapur, dua kamar mandi, 2 halaman, dan 2 garasi mobil. Saya diberikan sebuah kamar yang cukup nyaman dengan 1 lemari pakaian dan satu meja kerja. Di sebelah kamar saya kamar mandi dengan fasilitas hotel bintang 5 dan Wi-fi 24 jam. Saya juga ditunjukkan dapur dimana saya boleh memasak sendiri,tempat cuci baju dan tempat strika yang terpisah, ruang keluarga yang hangat dan sebuah ruang yang disebut ruang save yang udaranya benar benar hangat meski didalamnya tanpa tungku. Mereka juga mempunyai dua ekor anjing yang diberi nama Buddy dan Joe. yang sudah mereka anggap sebagai keluarganya, malah mereka menyebutnya my boy. 7 Hari pertama saya takut sekali sampai memejamkan mata saat dia mendekat,tapi binatang itu amat familiar dan sepertinya tuan rumah sudah mengenalkan saya sebagai
67

Friendsehingga pada hari ke 8 saya terbiasa dan malah suka ketika dia berada dekat dengan saya dan malah mencium tangan saya. Ini pengalaman yang luar biasa bagi saya,meski sebagai seorang muslim hal itu mungkin rada nyeleneh tapi saya berpikiran bahwa mereka orang asing yang bisa menerima saya dengan baik dan ramah dengan segala kekurangan saya, kenapa saya tidak bisa membuka hati saya demi menghormati tuan rumah yang sudah begitu baik. Dan pada akhirnya adalah dua ekor anjing tersebut menjadi teman saya di rumah karena keluarga ini begitu sibuknya berangkat pagi dan pulang malam sehingga kami dinner bareng hanya beberapa kali saja. Oh ya saya juga disini masak sendiri dan mereka menyediakan keperluan makan saya di dapur yang terpisah beserta dengan kulkasnya Keluarga ini tidak paham sama sekali bahasa indonesia dan itu menjadi tantangan bagi saya karena cara mereka berbicara sangat cepat dan aksen yang beda. Jika tidak bisa menangkap apa yang mereka bicarakan saya mencoba untuk memintanya mengulangnya lebih pelan atau mencari kata lain yang lebih simple supaya dapat saya pahami dan jika saya meminta maap atas kejadian itu tuan rumah selalu mengatakan your english is good , I can understand you,begitu baiknya mereka. Saking baiknya mereka pada hari Sabtu saya tur ke Adelaide Zoo diantar sampai DECS. Tidak henti hentinya Mrs. Dom menunjukkan dimana saya harus berhenti dan harus jalan dengan tanda tanda melihat gedung. Pada hari itu pulangnya saya sendiri menuju ke rumah dengan menggunakan bus. Alhamdulillah meski di Indonesia saya pergi sendiri ke tempat jauh apalagi ke luar kota dengan mengendarai sepeda motor, tiba-tiba di sini di luar negri saya jadi orang yang berani pergi sendiri dan berjalan kaki.
68

Ini adalah pengalaman hidup dan pelajaran yang paling berarti buat saya. Kalau ada kemauan dan dalam keadaan terpaksa semua bisa kita lakukan. Dan berkat

kebaikan mereka semua berjalan lancar. Saya berterima kasih sekali pada mereka meskipun selama di rumahnya mereka tidak pernah mengajak jalan jalan mengenalkan adelaide seperti yang dialami teman teman yang lain. Setelah berada di rumah homestay saya bisa sharing dan berdiskusi dengan Mrs. Dom tentang sekolah dan pembelajaran di kelas. Dia telah menunjukkan pada saya tentang IPA dan Bahasa Inggris lewat internet, bahkan juga mendaftarkan saya sebagai anggota penulis web tersebut. Mrs. juga suka mengundang saya untuk serta kegiatan keluarga besarnya kadang bersama neneknya, Mrs. Helen, dan juga kakak-adiknya. Menjadi master chef ala dadakan merupakan pengalaman tersendiri. Ketika itu Mr. Mark meminta saya untuk masak makan malam dengan menu Opor Ayam. Saya coba dan ketika saya minta beras ternyata tidak ada, namun adanya adalah soun. Opor ayam sudah jadi tapi tanpa nasi! Sehingga saya ambil soun tersebut di rebus sebentar dan langsung di satukan dengan kuah opor ayam. Ketika disajikan mereka bilang masakannya enak dan sedap. Seru juga masak dengan orang bule, suasana saat itu terasa di rumah sendiri, hangat dan nyaman. Sering juga Mrs. Dom mengajak saya jalan-jalan ke taman dan sungai kecil di sekitar perumahan. Senang rasanya bisa

melihat bersihnya lingkungan, asri, udara segar, dan jenis pohon serta hewan burung di sana. Penulis juga pernah di ajak ke Pub. Ternyata Cuma tempat minum atau makan saja, beda dengan di Indonesia di Pub dan Cafe yang hingar bingar dengan musik dan suasana remang remang disini malah tenang dan sopan,malah terkesan romantis karena
69

banyak pasangan yang lagi makan makan berdua.

Terima kasih Mrs. Dominica

Thomson, Mr. Mark, Mrs. Helen, Taylor, Jordan dan Maiya atas semua kebaikan anda. 4.4. Persiapan Pulang ke Tanah Air Tidak terasa dua puluh lima hari sudah berlalu. Kami pun bersiap untuk mengepak barang supaya tidak ada yang tertinggal. Berbagai cendera mata khas Australia telah kami persiapkan untuk keluarga, rekan sejawat, dan pihak-pihak lain. Tidak heran kalau barang bawan kami menjadi dua kali lebih berat dibanding pada masa keberangkatan. Hari jumat tanggal 30 September, pukul 05.15 pagi saya sudah meninggalkan rumah Homestay Family. Kami tiba di kantor DECS pukul 06.00 pagi disanalah kami berkumpul dengan para guru lainnya. Kamipun pamit kepada homestay family yang telah demikian sabar dan berjasa menampung kami selama di Adelaide. Banyak sekali pengalaman yang kami dapatkan selama tinggal di homestay family di Adelaide. Suka, duka kami alami. Tapi semua itu pada akhirnya memberikan hikmah yang tiada hingganya untuk kita semakin mendalami makna kebersamaan dan keanekaragaman. Terima kasih banyak untuk semuanya ,semoga Alloh SWT membalas semua kebaikan Anda berlipat ganda.Amiin.

70

BAB V. KESAN DAN PESAN Kesan Penulis tentnag program Magang Guru di Adelaide pada tanggal 5 30 September 2011 sebagai berikut: 1. Presenter seminar sangat mengesankan. Mereka adalah kepala sekolah SD dan SMP/SMA. Penampilan dan penguasaan materi sangat mengagumkan. Mereka telah memberi motivasi tinggi kepada Penulis tentang bagaimana menguasai leadership/kepemimpinan, mengajar yang efektif dan media pembelajaran. 2. Kunjungan sekolah sangat menyenangkan dan mengagumkan. Banyak hal baru yang bisa diambil manfaatnya dan bisa diterapkan di sekolah sendiri, atau diajukan kepada kepala sekolah untuk diterapkan, misalnya: waktu rapat, cara guru mempersiapkan materi pelajaran atau bahan ajar. Cara guru menempatkan bahan ajar. 3. Nilai kultur sekolah dan sistem yang ada dilaksanakan oleh semua pihak. Sehingga terlihat teratur dan berjalan dengan benar. Pesan : 1. Penulis berharap untuk angkatan selanjutnya, kunjungan di sekolah akan lebih lama daripada seminar. Sehingga guru yang dikirim ke Adelaide akan lebih mengenal dan mengetahui keadaan sekolah secara menyeluruh. 2. Penulis juga berharap bukan hanya guru namun siswa juga penting untuk program pertukaran/ kujungan sekolah ke Adelaide pada tahun 2012. Siswa tersebut di seleksi dan jelas tujuannya untuk menimba ilmu dan memperluas wawasan internasional. Negara Wilayah Australia Selatan sangat aman untuk tinggal bagi siswa. Negara Korea dan Jepang sudah menjalankan program ini.

71

VI. SARAN Penempatan participant di homestay family perorangan amat bagus,selain lebih melatih kemampuan berbahasa inggris juga tertantang untuk bisa mandiri di negeri orang karena kita melakukan segala aktifitas di rumah sendiri. Ada beberapa temuan untuk karakter homestay family, Mereka umumnya baik dan ramah untuk ukuran orang asing,masih mau menerima kami tinggal dirumahnya. Namun kalau diperbandingkan ternyata homestay yang berasal dari kalangan guru atau homestay yang sudah lanjut usia yang amat baik dan lebih perhatian pada kita. Ada baiknya untuk kedepan pemilihan calon homestay lebih diutamakan ke kalangan guru lagi supaya lebih

nyambung karena berada di bidang yang sama dan bisa lebih menggali informasi tentang pendidikan di rumahnya.

72

VII. REKOMENDASI UNTUK SEKOLAH Berdasarkan hasil pelatihan di Adelaide ini, penulis merekomendasikan hal-hal

sebagai berikut: 1. Pelatihan keluar negeri maupun di dalam negeri merupakan pengalaman berharga bukan hanya bagi individu tetapi juga bagi sekolah. Dari pelatihan ini kita bisa membuka wawasan berfikir tentang dunia pendidikan negara OECD sebagai pembanding pendidikan di dalam negeri. Menambah ilmu tentang strategi,

metode dan proses pembelajaran juga meningkatkan kemampuan berbahasa inggris dan meningkatkan pemahaman kebudayaan asing melalui homestay family Oleh karena itu pengiriman peserta pelatihan secara bergilir yang sudah diterapkan di RSD-BI Al Azhar Syifa Budi Legenda Bekasi harus tetap dipertahankan 2. Pengiriman siswa dan guru pembimbing ke luar negeri perlu dipertimbankan faktor cuaca, bahasa, budaya, system transportasi serta kondisi geografis dari negara yang dituju agar peserta tidak mengalami culture shock. Karena itu peserta perlu diberi pelatihan atau pembekalan terlebih dahulu. 3. Pengadopsian system pembelajaran dan kurikulum hendaknya hanya terbatas pada system yang sesuai dengan situasi dan kondisi ragam budaya di Indonesia. 4. Nilai-nilai moral yang positif, seperti keramah tamahan, kedisiplinan, sikap menghargai orang lain, sikap bertanggung jawab dan suka menolong perlu diterapkan di lingkungan sekolah.

73

5.

School class display (hasil karya siswa) sebaiknya dipajang baik di kelas maupun di majalah dinding untuk lebih memotivasi mereka.

6.

Komunikasi sekolah dengan orang tua harus lebih diintensifkan guna memelihara kedekatan hubungan emosional dan membangun rasa cinta dan memiliki sekolah. Hal ini dapat dilakukan salah satunya dengan secara berkala senantiasa mengirim questionnaire (angket) kepada para orang tua yang dilakukan tiap menjelang akhir semester.

74

BAB VIII. LAMPIRAN LAMPIRAN 8.1. Sertifikat Pelatihan dan Pendidikan dari DECS.

75

8.2. Sertifikat Magang dari Sekolah Greenwith PS.

76

8.3.Surat Tugas Kabupaten BEKASI

77

8.4. Surat Undangan dari Kantor Dinas DECS, Adelaide, SA.

78

8.5.Foto copy Tiket Pesawat Elektronik.

79

8.6. Contoh Tiket bis/tram

8.7. Contoh Simcard Telephone Australia

8.8 GALERI FOTO

SOUVENIR UNTUK HOMESTAY

SOUVENIR UNTUK SEKOLAH AUSTRALIA

80

TIBA DI ADELAIDE

PEMBUKAAN PROGRAM MAGANG

TEMPAT PELATIHAN

81

KELUARGA HOMESTAY

DINNER FAREWELL HOST

RUMAH HOMESTAY

82

FESTIVAL OF MUSIC SD AUSTRALIA SELATAN

KUNJUNGAN SEKOLAH CRAFERS PS

83

PENYERAHAN SERTIFIKAT

VICTORIA SQUARE

84

DI PESAWAT MENUJU PULANG

TIBA DI CENGKARENG- SOETTA JAKARTA

85

Anda mungkin juga menyukai