Anda di halaman 1dari 20

BAB 6 INPUT OUTPUT DEVICES

1. Input Devices Peralatan input merupakan alat yang digunakan untuk memberikan masukan ke aplikasi berbasis komputer. Peralatan input yang dibahas meliputi papan ketik (keyboard) dan piranti penuding dan pengambil. Keyboard Keyboard Keyboard terdiri (papan ketik)

atas

serangkaian

tombol-tombol. Pada model komputer yang lama, jumlah tombolnya sebanyak 84 buah, sementara pada model yang baru, jumlah tombolnya 84 (PC), 101 atau 104 tombol (PC-AT) atau bahkan lebih. Keyboard adalah media bagi si pemakai komputer untuk dapat berkomunikasi dengan komputer. Pada beberapa komputer terbaru yang dilengkapi oleh Voice Recognition, komunikasi bisa juga menggunakan sebuah mic khusus yang menangkap perintah suara kita. Namun tetap saja untuk beberapa hal, keberadaan keyboard tidak bisa disingkirkan begitu saja. Dari segi type-konektornya, keyboard dibedakan atas dua jenis yaitu type AT dan PS/2. Kedua-duanya dikembangkan oleh perusahaan IBM. Kini yang banyak digunakan adalah type PS/2.

58

Keyboard terdiri atas 4 (empat) bagian yaitu : 1. Tombol Ketik (Type Writer key) yaitu tombol untuk pengetikkan. Susunan hurufnya hampir sama dengan susunan tombol pada mesin ketik, hanya perbedaannya, tombol ini mempunyai sifat typematic, artinya akan melakukan perulangan ketik apabila tombolnya ditekan terus menerus. Yang termasuk dalam bagian ini adalah tombol semua huruf (Q,W,E,R,T,Y dst.) dan tombol-tombol lainnya seperti :

Tombol Tab : fungsinya untuk mendorong kursor masuk ke dalam paragraf sesuai indentasi Tombol CapsLock : fungsinya untuk membuat seluruh huruf menjadi huruf kapital (huruf besar). Pada saat Anda menekan tombol ini, maka lampu indikator CapsLock yang terletak di pojok kanan atas keyboard akan menyala, menandakan fungsi CapsLock sedang aktif. Untuk menon-aktifkannya, tekan tombol ini sekali lagi.

Tombol Shift : fungsinya antara lain membuat huruf menjadi huruf kapital (huruf besar) sepanjang tombol Shift tetap ditekan, sementara untuk beberapa program, dikombinasikan dengan tombol fungsi, tombol Shift + F1 s/d F12 mempunyai fungsi yang berbeda-beda.

Tombol Ctrl dan tombol Alt: untuk beberapa program, dikombinasikan dengan tombol fungsi, + F1 s/d F12, dengan tombol Shift atau dengan huruf, maka akan mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Misalnya pada Word for Windows, Ctrl + B berfungsi untuk mencetak tebal seperti ini, sementara pada Wordstar, untuk mencetak tebal adalah perintahnya

59

adalah Ctrl + PB. Sementara kombinasi tombol Alt + F pada umumnya berfungsi untuk menampilkan menu file.

Tombol Backspace : fungsinya untuk mendorong keluar kursor

hingga ke batas paling kiri, juga dipakai untuk menghapus per karakter dimulai dari posisi didepan kursor.

Tombol

Enter

fungsinya

untuk

memberikan

konfirmasi

kepada komputer terhadap data/perintah yang kita ketik, kebalikan dari fungsi tombol Escape (Esc), yaitu untuk membatalkan perintah.

Tombol Escape atau Esc fungsinya untuk membatalkan input melalui keyboard (hanya bisa berfungsi sebelum menekan tombol Enter).

2. Tombol Fungsi (Function key) Letaknya persis diatas tombol ketik (perhatikan gambar disebelah kiri), ditandai dengan tombol F1 sampai tombol F12. Masing-masing tombol mempunyai fungsi yang berbeda sesuai dengan aplikasi program yang digunakan. Misalnya saja tombol F10, pada aplikasi program WordStar, berfungsi untuk menyimpan data, sementara pada aplikasi program Lotus, berfungsi untuk menampilkan grafik. 3. Tombol Pergerakan Kursor (Cursor movement) Fungsinya untuk menggerakkan kursor. Terletak di sebelah kanan tombol ketik. Tombol bergambar arah panah, fungsinya 60

menggerakan menggerakkan

kursor kursor

sesuai 1

arah ke

panah.

Tombol

Page

Up

menggerakkan kursor 1 layar ke atas sedangkan Page Down layar bawah. Tombol Home, menggerakkan kursor berpindah ke awal baris, sementara tombol End memindahkan kursor ke akhir baris. Tombol Insert berfungsi untuk mengaktifkan atau menon-aktifkan fungsi penyisipan kata/kalimat pada posisi kursor sementera tombol Delete berfungsi untuk menghapus 1 karakter pada posisi kursor. Jika dikombinasikan penggunaannya dengan tombol Ctrl, pada beberapa program text editor atau word processor, Ctrl + PageUp berfungsi memindahkan kursor ke awal baris pada paragraf pertama, sementara Ctrl + PageDown kebalikannya, yaitu memindahkan kursor ke akhir baris pada paragraf terakhir tetapi masih di halaman yang sama. Ctrl + Home akan memindahkan kursor ke awal baris pada halaman pertama, sementara Ctrl + End akan memindahkan kursor ke akhir baris pada halaman terakhir. 4. Tombol Papan Angka (Numeric Keypad) Fungsinya untuk mengetikkan angka apabila tombol Num Lock di aktifkan. Apabila tombol Num Lock tidak diaktifkan, fungsinya berubah menjadi tombol-tombol untuk menggerakkan kursor.

Jenis-jenis Keyboard Macam-macam keyboard bisa dibedakan menurut tata letaknya. Dibawah ini adalah macam-macam tata letak keyboard: 1. Tata Letak QWERTY Tombol-tombol dalam jenis keyboard ini dapat dikelompokan menjadi empat bagian yaitu : a. b. Tombol fungsi (function key), Tombol alphanumerik (alphanumerik key), 61

c. d.

Tombol kontrol (control key), Tombol numerik (numeric key) Tata letak QWERTY ditemukan oleh Scholes, Glidden, dan Soule pada tahun 1878, dan kemudian menjadi standart mesin ketik komersial pada tahun 1905.

keyboard QWERTY 2. Tata Letak Dvorak Ketidak efisienan yang dijumpai pada tata letak QWERTY dicoba diperbaiki oleh tata letak yang disebut dengan tata letak Dvorak yang dirancang pada tahun 1932. tata letak Dvorak menggunakan susunan papan ketik yang sama, tetapi susunan hurufnya disusun sedemikian rupa sehingga tangan kanan dibebani lebih banyak pekerjaan dibanding dengan tangan kiri. 7 5 3 p a o q e j u k 1 y i x 9 f d b 0 g h m 2 c t w 4 r n v 6 l s j 8

space Papan ketik dengan tata letak Dvorak.

62

3. Tata Letak Alphabetik Tombol-tombol pada papan ketik dengan tata letak alphabetik disusun persis seperti pada tata letak QWERTY maupun Dvorak, tetapi susunan hurufnya berurutan seperti pada urutan alphabet

1 a k u b l

2 c m v

3 d n

4 e o x

5 f p y

6 g q z

7 h r

8 i s

9 j t

space Papan ketik dengan tata letak alphabetik.

4.

Tata Letak Klockenberg

Selain tata letak Dvorak, ada sejumlah tata letak lain yang telah dikembangkan, meskipun tidak sepopuler seperti halnya letak QWERTY. Tata letak yang dikembangkan dengan memasukkan unsur ergonomik (kenyamanan kerja) di dalamnya, selain tata letak Dvorak, jari antara dan lain adalah papan ketik dengan tata letak untuk Klockenberg. Tata letak ini, selain mengurangi beban otot pada jemari pergelangan tangan juga dirancang mengurangi beban otot pada tangan dan bahu.

Papan ketik dengan tata letak Klockenberg.

63

papan ketik klockenberg 5. Papan Ketik untuk Penyingkatan Kata (chord keyboard) a. Tataletak Palantype Pada papan ketik bertype Palantype mempunyai 3 kelompok karakter. Kelompok pada bagian kiri menunjukkan konsonan awal sebuah kata, bagian tengah menunjukkan kelompok vokal, dan bagian kanan menunjukkan kelommpok konsonan yang merupakan konsonan terakhir dari sebuah kata atau suku kata. Dalam tata letak palantype tidak seluruh suara konsonan dan suara vokal dalam alphabet ada disana, tetapi konsonan itu dapat disajikan dengan menggunakan kombinasi beberapa tombol yang ada.

c s h

p t r y f

m n l o e a n l

m f

p t r c +

h s

Papan ketik dengan tata letak Palantype.

64

palantype b. Steno adalah jenis Tata Letak Stenotype tulisan singkat yang sering

digunakan untuk mencatat ucapan seorang. Papan ketik Stenotype mempunyai keunggulan yang hampir sama dengan papan ketik Palantype. shift s s t k p w h r a * * o f r e space p b u l g t s d z

Papan ketik dengan tata letak Stenotype.

65

6. Untuk memasukkan data

Papan Tombol Numerik bilangan lebih praktis

berupa

menggunakan tombol numerik (numeric keypad) yang tata letak tombol-tombolnya dapat dijangkau dengan sebuah tangan.

7 4 a 1 0

8 5 2

9 6 3

1 4 7 * a

2 5 8 0

3 6 9 #
pada

pada kalkulator telepon tombol numerik 7. Tombol Fungsi

Untuk alasan-alasan praktis, papan ketik yang digunakan pada sebuah sistem komputer biasanya dilengkapi dengan sejumlah tombol khusus yang disebut dengan tombol fungsi (function keys). Pada masing-masing tombol telah ditanam suatu perintah yang apabila tombol fungsi tersebut ditekan,

66

perintah tersebut akan dikerjakan oleh komputer. Keuntungan yang dapat diperoleh dengan adanya tombol fungsi antara lain adalah : mengurangi beban ingatan, mudah dipelajari, kecepatan yang lebih tinggi (karena berkurangnya penekanan tombol), mengurangi kesalahan. Salah satu kelemahan dari tombol fungsi adalah tidak ada standarisasi isi tombol fungsi tersebut. Untuk mengatasi kelemahan tersebut, digunakan apa yang disebut dengan soft function keys, yaitu kombinasi beberapa tombol untuk mewakili suatu tombol fungsi lain.

2. Piranti Penunjuk dan Pengambil. Picking and control device adalah piranti interaktif yang digunakan untuk menunjuk atau menempatkan kursor pada suatu posisi di layar tampilan dan untuk mengambil suatu informasi / data ke tempat lain. Device ini berfungsi dalam hal pemilihan dan penempatan. Menurut Foley : a positioning techniques that provide dynamic continous feedback and allows movement in arbitary direction must supported by continous motion input device such as a tablet or light pen or touch sensitive panel; furthermore the display device must be able to update a cursor position 20 to 30 times per second. Dengan demikian maka picking device haruslah : Dapat memberikan feed back dinamis dan kontinyu Pergerakan kursor dilayar secara langsung Display device (layar) mampu mengupdate kursor 20-30 kali per detik

67

Contoh dari device ini antara lain mouse, tracker ball, digitizing, light pen, joystik, dan touch sensitive panel. Piranti penuding dan pengambil (pointing and picking device) adalah piranti interaktif, yang digunakan untuk menuding/menunjuk atau menempatkan kursor pada suatu posisi layar tampilan dan untuk mengambil suatu item informasi untuk dipindahkan ketempat lain. Selain itu piranti penuding juga sering digunakan untuk memeutar obyek (pada program-program aplikasi grafis), menggambar garis, menentukan nilai atau besaran, atau untuk menunjuk posisi awal dari pemasukan teks. Secara ringkas, piranti penuding mempunyai tugas interaktif seperti pemilihan, penempatan, orientasi, jalur, kuantitasi dan tekstual. Beberapa

piranti penuding dan pengambil antara lain adalah mouse, joystick, trackball, digitizing tablet, lighty pen, dan touch-sensitive panel. Beberapa piranti interaktif, khususnya yang bertindak sebagai piranti pengontrol kursor harus memenuhi persyaratan bahwa teknik penempatan yang digunakan untuk memberikan umpan balik dinamis secara kontinue kepada pengguna dan dapat menggerakan kursor secara kontinue ke segala arah harus didukung oleh suatu mekanisme yang mampu memberikan gerakan kontinue yang dapat diamati oleh pengguna. Untuk alasan diatas, dalam pengonntrolan kursor harus ada umpan balik yang segera nampak di layar komputer ketika ada gerakan dari suatu piranti interaktif. Hal ini mengarah kepada suatu defenisi perbandingan kontrol/tampilan sebagai : K/T= Gerakan tangan atau responder lain Gerakan kursor (K/T) yang dinyatakan

68

Faktor diatas sangat penting ketika kita harus berurusan dengan persepsi dan kelelahan. Perbandingan diatas bergantung ukuran layar dan jarak tampilan terhadap operator.

Mouse Mouse dapat dikatakan sebagai suatu piranti interaktif yang paling banyak digunakan. Pada sebagian besar pemakaiannya, kursor (teks atau grafik mouse digunakan untuk menempatkan

pada posisi tertentu dilayar kompute, mengaktifkan menu pilihan pada suatu program aplikasi, dan bahkan untuk menggambar. Hal ini biasa dilakukan dengan adanya piranti pemantau yang ada di dalam sebuah mouse. Pada saat operator menggerakan mouse, informasi tentang posisi dari mouse akan dimasukan ke komputer, yang selanjutnya komputer akan memindahkan letak kursor pada posisi yang baru, atau melakukan aktifitas lain sesuai dengan kondisi saat itu. Banyaknya tergantung dari umumnya tombol yang ada pada mouse bervarisasi pabrik pembuatnya. Tetapi yang ada pada

adalah mouse dengan sebuah duah atau tiga buah

tombol. Mouse dengan sebuah tombol memang sederhana, tetapi seringkali operator harus menekan tombol beberapa kali untuk melaksanakan suatu perintah. Mouse dengan dua buah tombol menambah kombinasi cara memasukan informasi ke dalam komputer. Dengan menekan tombol kiri, kanan atau kombinasinya, pemrogram bisa menentukan apa yang harus dikerjakan oleh kompute. Mouse dengan tiga buah tombol memungkinkan adanya tujuh buah kombinasi yang bisa dipilih. Mouse optis terdiri dari dua buah LED (Light Emitting Diode) dan dua buah lensa (phototransistor) untuk mendeteksi gerakan. Salah satu dari LED akan mengeluarkan cahaya berwarna merah, dan yang lain mengeluarkan cahaya inframerah. Jenis mouse ini

69

memerlukan landasan

(pad) khusus yang bisa mengubah warna

LED. Landasan khusus tersebut berisi jala-jala yang tersusun tegak lurus. Jika mouse bergerak ke satu posisi, cahaya infra merahlah yang akan diserap oleh jala-jala yang ada. Banyaknya jalur dalam jala-jala yang akan dilewati oleh suatu cahaya menentukan arah dan jarak perpindahan dari posisi semula. Dalam pemakaian seharihari, mouse mekanislah yang paling banyak digunakan. Saat ini selain mouse yang mempunyai kabel untuk dihubungkan ke sistem komputer lewat serial port, dipasaran juga beredar mouse tak berkabel (cordless mouse) yakni mouse yang tidak berkabel. Mouse yang tidak berkabel ini, juga sering disebut dengan remote mouse, memerlukan kartu khusus yang harus dipasang pada slot di dalam motherboar komputer kita. Dibanding dengan mouse berkabel, mouse tak berkabel berharga lebih mahal dibanding dengan mouse berkabel.

Joystick Joystick merupakan piranti penuding tak langsung. Gerakan kursor dikendalikan oleh gerakan tuas (pada joystick absolut) atau dengan tekanan pada tuas ( pada joystick terkendali kecepatan

70

atau joystick isometrik). Pada joystick biasanya terdapat tombol yang dapat dipilih atau diasosiasikan dengan papan ketik. Dalam pengoperasiannya joystick tidak memerlukan tempat yang luas. Joystick mempunyai perbandingan K/T yang berubah-ubah. Untuk joystick absolut, perbandingan K/T didefenisikan sebagai : K/T = Prosentasi gerakan melingkar x keliling lingkaran Gerakan kursor Perbandingan K/T pada joystick isometrik tidak dapat ditentukan karena pada joystick ini tidak ada gerakanb proporsional; kecepatan berbanding lurus dengan tekanan pada tuas. Salah satu keuntungan dalam pemakaian joystick adalah bahwa yang muncul pada layar tampilan tidak akan rusak ketika kita menggerakan joystick, selain itu harganya juga tidak mahal. Penggunaan yang umum dari joystick adalah pada program-program permainan.

Trackball Prinsip kerja trackball hampir sama dengan mouse. Perbedaan utama terletak pada konfigurasinya. Pada mouse operator harus menggerakan seluruh badan dari mouse tersebut, sedangkan pada trackball badan dari trackball tersebut tetap diam, tetapi tangan operatorlah yang menggerakan bola untuk menunjukkan

71

perpindahan

kursor.

Dengan

cara

demikian,

trackball

cukup

ditempatkan pada tempat yang sempit pada sebuah meja kerja. Arah dan kecepatan kursor pada layar ditentukan oleh arah dan gerakan rotasi bola yang ada di atas badan trackball. Perbandingan K/Tnya sukar untuk dihitung karena trackball mempunyai efek roda terbang. Tetapi jika efek ini diabaikan, maka perbandingan K/T mirip dengan perbandingan K/T pada joystick absolut. Trackball juga termasuk dalam kelompok piranti untuk menuding dan mengambil. Tetapi, tugas mengambil tidak dapat diserahkan kepada bola yang kita putar. Tugas pengambilan diberikan kepada suatu tombol yang ada pada trackball tersebut.

Digitizing Tablet Digitizing Tablet (digitizer), juga sering disebut dengan graphics tablet, merupakan piranti pengambilan data dalam bentuk sederetan koordinat (x, y) yang menentukan gerakan pena atau puck pada meja digitasi. Piranti ini mempunyai ketelitian yang cukup tinggi. Piranti ini banyak digunakan untuk terapan-terapan dalam bidang computer-aidid digign (CAD), atau untuk menyalin gambar yang tersedia ke dalam bentuk digital untuk diolah lebih lanjut. Resolusi dari piranti ini biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan mouse atau trackball. Ada beberapa mekanisme kerja dari digitizer. Digitizer resistif bekerja atas prinsip pedeteksian titik kontak antara dua bidang resitif. Keuntungan yang diperolah dengan mekanisme seperti ini

72

adalah bahwa digitizer ini tidak memerlukan piranti penuding khusus, dengan yang biasanya disebut stylus, tetapi cukup dioperasikan menggunakan pena biasa, atau bahkan dengan

mengguanakan jari tangan. Contoh digitizer yang bekerja atas dasar mekansme ini adalah micropad. Mekanisme kerja yang lain berdasarkan medan magnet. Piranti penuding ini akan membangkitkan medan magnet yang biasa dirasakan oleh jala-jala magnet yang merupakan bagian utama dari digitizer yang bekerja atas dasar adanya medan magnet. Piranti petunjuk biasanya bisa berupa stylus, pena atau kursor. Stylus berisi blunt point dan biasanya digunakan untuk menyalin gambar yang diletakan pada badan digitizer tersebut. Pena berisi tinta yang dapat memberikan umpan balik kepada pengguna, dan biasanya digunakan untuk menggambar bebas (freehand drawing). Kursor adalah piranti penuding yang mirip dengan mouse, dengan tambahan lensa yang dilengkapi dengan tanda salib tepat pada posisi tengah lensa. Tanda salib digunakan untuk melacak gambar, dan tombol-tombol yang bertindak seperti halnya tombol-tombol pada mouse. Jumlah tombol pada kursor biasanya empat buah, tetapi ada juga yang mempunyai enam belas tombol. Teknologi lain yang sering digunakan dalam digitizer adalah kapasitif, elektrostasit, dan sonik. Digitizer sonik mempunyai keuntungan dengan tidak diperlukan permukaan tulis khusus. Pulsa ultrasonik yang dipancarkan oleh sebuah pena akan dideteksi oleh dua atau lebih mikrofon. Kebanyakan digitizer mempunyai resolusi yang sangat tinggi, dan tersedia dalam berbagai ukuran, dari ukuran A5 sampai A0. Kecepatan pencuplikan yang memerlukan dinamisnya, berkisar antara 50 200 cuplikan perdetik. Sebagai contoh, penah yang bergerak dengan kecepatan 1 cm perdetik pada permukaan digitizer dengan kecepatan pencuplikan sebesar 100 cuplikan perdetik hanya mempunyai resolusi dinamis sebesar 1 mm.

73

Perbandingan K/T pada digitizer biasanya ditentukan oleh program aplikasi yang digunakan untuk mengoperasikan digitizer ini, tetapi biasanya bervariasi antara 0.3 sampai 1.0, akan mengakibatkan adanya distorsi.

Pena Cahaya Pena cahaya (light pen) dapat digunakan sebagai piranti gambar atau point-shoot device. Prinsip kerja dari pena cahaya adalah dengan memantau selisih antara waktu saat elektron mulai melakukan penyegaran, dan waktu pada lokasi tempat pena berada dinyalakan. Koordinat layar yang ditunjuk oleh pena cahaya tersebut akan dilewatkan ke komputer melalui adapter grafik yang dipakai. Pena cahaya mempunyai perbandingan C/D sama dengan satu. Selain itu, pena cahaya merupakan piranti penuding yang sangat akurat, sehingga ia dapat mengalami sebuah piksel pada layar tampilan. Dengan kemampuan seperti ini, pena cahaya sering digunakan untuk mengediot teks, memilih menu dan menggambar. Selain keunggulan yang disebutkan di atas, pena cahaya mempunyai sejumlah kelemahan. Mata pena cahaya sering tertutup debu, sehingga mengurangi kepekaanya, yang berakibat bahwa piksel yang diaktifkan merupakan piksel yang diinginkan oleh operator. Selain itu pena cahaya bersifat mudah patah ketika jatuh,

74

dan berbagai kelemahan yang lain. Untuk alasan ini, pena cahaya menjadi kurang populer, jika tidak disebut sebagai tidak populer sama sekali.

Panel Sensitif Sentuhan Panel sensifif sentuhan (touch-sensitive panel) adalah piranti interaktif yang bekerja dengan cara mendeteksi ada tidaknya sentuhan tangan atau stylus langsung ke layar komputer. Panel ini bekerja dengan cara menginterupsi matrix berkas cahaya atau dengan mendeteksi adanya perubahan kapasitansi atau bahkan pantulan ultrasonik. Panel ini merupakan piranti penuding langsung karena dalam pengoperasiannya diperlukan sentuhan langsung ke layar, sehingga panel ini mempunyai perbandingan K/T sama dengan satu. Kemampuan yang dimiliki oleh panel ini adalah bahwa cacah titik sensitif sentuhan dapat bervariasi sesuai kebutuhan dan sejumlah

75

titik sensitif dapat dipilih secara bersamaan. Sehingga piranti ini sangat cocok untuk memilih menu. Piranti ini sangat cocok ditempatkan pada lingkungan yang tidak rama (seperti pasar-pasar swalayan atau tempat-tempat umum) dimana peralatan mekanis seperti papan ketik tidak menyenangkan karena lingkungan yang kotor atau kemungkinan adanya tangan jahil sangat besar. Beberapa bidang yang sering memanfaatkan panel ini antara lain adalah warung fastfood, mesin pengambil uang otomatis (automatic teller machine), panel-panel informasi dll. Selain kelebihan yang dimiliki panel itu, sejumlah kekurangan perlu diperhatikan. Penggunaan tangan untuk menyentuh langsung layar tampilan akan menyebabkan permukaan layar tampilan kotor. Pancaran cahaya harus dipertinggi yang mengakibatkan kesalahan paralaks, khususnya pada bagian sudut. Jari tangan bukan merupakan alat penuding yang presisi, khususnya untuk mending daerah-daerah layar yang kecil. Selain itu, posisi tangan dapat menutupi sebagian pandangan mata, sehingga cukup susah untuk memilih daerah yang berada di bawah jari tangan.

76

touch screen

77

Anda mungkin juga menyukai