Anda di halaman 1dari 4

Jl. VETERAN No.

219 BELAWAN 20411

Telp FAX

: (061) 6941343 : (061) 6941343

TELAAHAN STAF TENTANG


Aspek Hukum dan Potensi Kerugian Negara melalui Direktorat Jenderal PP & PL Depkes RI berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2006 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku pada Departemen Kesehatan menyangkut penerbitan Sertifikat ICV dan Vaksinasi Meningitis di Kantor Kesehatan Pelabuhan penyelenggara Embarkasi Penerimaan Negara Bukan Pajak mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting dan strategis dalam rangka untuk mensukseskan penyelenggaraan Negara dan meningkatkan pelaksanaan pembangunan nasional yang berkeadilan sosial. Untuk memenuhi kebutuhan pendanaan pembangunan yang semakin besar, diperlukan upaya penggalangan dana yang berasal dari penerimaan dalam negeri antara lain Penerimaan Negara Bukan Pajak. Oleh karena itu Penerimaan Negara Bukan Pajak semakin perlu diekstensifikasikan dan diintensifkan pemungutannya sebagai salah satu sumber penerimaan Negara. Peranan PNBP dalam APBN dari tahun ke tahun semakin meningkat. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2008, pemerintah menargetkan jumlah penerimaan PNBP sebesar Rp 187.236,1 miliar terdiri atas penerimaan Sumber Daya Alam (SDA) sebesar Rp 126.203,2 miliar, penerimaan bagian laba BUMN sebesar Rp 23.404,3 miliar dan penerimaan PNBP lainnya sebesar Rp 37.628,8 miliar. 1. PERSOALAN Semenjak diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2006 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen Kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan selaku Instansi yang ditugaskan memungut PNBP terhadap kegiatan penerbitan Sertifikat ICV dan Vaksinasi Meningitis, tidak dapat melaksanakan pemungutan Penerimaan PNBP dari ICV dan Vaksinasi Meningitis bagi Calon Haji, Umrah, dan Wisatawan Rohani. 2. PRA ANGGAPAN Kantor Kesehatan Pelabuhan sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Direktorat Jenderal PP & PL Depkes RI dalam melakukan Pelayanan kepada masyarakat turut bertanggung jawab atas keberhasilan Pemerintah dalam upaya merealisasikan target-target PNBP dalam APBN sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2007 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2008. Potensi Kerugian Dirjen PP & PL Departemen Kesehatan melalui Kegiatan Haji pada Kantor Kesehatan Pelabuhan pengelola Embarkasi se-Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 7 Tahun 2006 tentang jenis dan tarif atas Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku pada Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan telah diberlakukan terhitung mulai tanggal 3 April 2006 adalah minimal sebesar Rp. 14.954.200.000,- pertahun

Jl. VETERAN No. 219 BELAWAN 20411

Telp FAX

: (061) 6941343 : (061) 6941343

3. FAKTA YANG MEMPENGARUHI

a. Tingginya Komitmen pemberantasan KKN pemeritahan sekarang ini, sangat berpotensi menjadikan para kepala KKP sebagai objek pemeriksaan atas potensi kerugian negara.
b. Analisa potensi kerugian yang terjadi setiap tahun pada seluruh KKP yang mengelola Embarkasi Haji belum termasuk ONH Plus dan Jamaah Umrah maupun Wisatawan Rohani dapat dilihat pada tabel berikut :
Berdasarkan PP No 7 Tahun 2006, Tarif: PNBP ICV (Rp) 10.000 90.000 PNBP VAKSIN (Rp)

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Nama KKP Surabaya Jakarta Medan Makassar Batam Banjar Masin Padang Semarang/Solo Palembang Balikpapan Banda Aceh Bekasi (JKS)

Kelas KKP II II II II II II II II II III III II

Jumlah Jamaah NILAI ICV (Rp) 2006 30.684 306.840.000 16.232 162.320.000 7.979 79.790.000 9.664 96.640.000 7.546 75.460.000 3.218 32.180.000 6.098 60.980.000 24.939 249.390.000 6.103 61.030.000 4.501 45.010.000 3.536 35.360.000 29.042 290.420.000 149.542 1.495.420.000

Nilai Vaksin (Rp) 2.761.560.000 1.460.880.000 718.110.000 869.760.000 679.140.000 289.620.000 548.820.000 2.244.510.000 549.270.000 405.090.000 318.240.000 2.613.780.000 13.458.780.000

POTENSI KERUGIAN (Rp) 3.068.400.000 1.623.200.000 797.900.000 966.400.000 754.600.000 321.800.000 609.800.000 2.493.900.000 610.300.000 450.100.000 353.600.000 2.904.200.000

14.954.200.000

Sumber Data Jemaah diambil dari www.siskohat.co.id

4. DISKUSI Arah dan tujuan pengaturan Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 adalah : (1) Menuju kemandirian bangsa dalam pembiayaan negara dan pembiayaan pembangunan melalui optimalisasi sumber-sumber Penerimaan Negara Bukan Pajak dan ketertiban administrasi pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak serta penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak; (2) Lebih memberikan kepastian hukum dan keadilan bagi masyarakat berpartisipasi dalam pembiayaan pembangunan sesuai dengan manfaat yang dinikmatinya dari kegiatan-kegiatan yang menghasilkan Penerimaan Negara Bukan Pajak; (3) Menunjang kebijaksanaan Pemerintah dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya serta investasi di seluruh wilayah Indonesia; (4) Menunjang upaya terciptanya aparat Pemerintah yang kuat, bersih dan berwibawa, penyederhanaan prosedur dan pemenuhan kewajiban, peningkatan tertib administrasi keuangan dan anggaran negara serta peningkatan pengawasan.

Jl. VETERAN No. 219 BELAWAN 20411

Telp FAX

: (061) 6941343 : (061) 6941343

Dasar hukum pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak antara lain meliputi : 1. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan perubahannya; 2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 1997 Tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak; 3. Undang-undang nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara; 4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1997 Tentang Jenis dan Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1999 Tentang Tata Cara Penggunaan sebagian dana Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Bersumber dari Kegiatan Tertentu; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Tata Cara Penyampaian Rencana dan Laporan Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak. Deputi Menteri Sekretaris Negara Bidang Perundang-undangan, melalui suratnya tertanggal 11 April 2006 bernomor B-1031/Setneg/4/2006 telah menyampaikan salinan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2006 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen Kesehatan sebagai pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2001 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial. KKP berkewajiban melakukan Pengutipan dan Penyetoran PNBP untuk 19 item. Dalam pasal 2 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2006 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen Kesehatan, bahwa keringanan untuk tidak dikutip PNBP hanya bagi Masyarakat tidak mampu dengan ketentuan mendapat persetujuan Menteri Keuangan sebagaimana diatur dalam ayat 2 PP tersebut. Hal ini dapat berimplikasi ke aspek hukum antara lain : a. Kantor Kesehatan Pelabuhan dapat dituduh berpotensi merugikan negara atas kelalaiannya tidak mengutip PNBP dimaksud. b. Dapat juga dituduh telah melakukan upaya memperkaya diri sendiri. 5. KESIMPULAN Belum ada payung hukum atas pembebasan pengutipan PNBP kegiatan penerbitan Sertifikat ICV dan Vaksinasi Meningitis haji, karena Para Jemaah Haji tidak dapat digolongkan sebagai masyarakat tidak mampu sebagaimana dimaksud pasal 2 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2006 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen Kesehatan.

Jl. VETERAN No. 219 BELAWAN 20411

Telp FAX

: (061) 6941343 : (061) 6941343

6. SARAN TINDAK Berdasarkan telaahan tersebut diatas, kami sampaikan dengan hormat saran tindak sebagai berikut : Mohon diterbitkankan payung hukum yang tegas tentang dipungut atau tidak dipungutnya Penerimaan Negara Bukan Pajak sepanjang menyangkut ICV dan Vaksinasi Meningitis bagi Calon Haji, Umrah, dan Wisatawan Rohani, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2006 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen Kesehatan. Medan, 05 Pebruari 2008 Kepala Kantor,

Dr. H. Syahril Aritonang, MHA NIP 140123066

Anda mungkin juga menyukai