PROFIL WAWANCARA
MENUNGGU IMPLEMENTASI
BACHTIAR
MENUNTUT ILMU TIDAK MENGENAL
BATAS UMUR
JUSUF INDARTO
MASALAH PENYELUNDUPAN MERUPAKAN
MASALAH BERSAMA...
DARI REDAKSI
PELINDUNG
Direktur Jenderal Bea dan Cukai:
Drs. Anwar Suprijadi, MSc
PENASEHAT
Direktur Penerimaan & Peraturan
Kepabeanan dan Cukai:
Drs. Hanafi Usman
Direktur Teknis Kepabeanan
Ir. Agung Kuswandono, MA
Direktur Fasilitas Kepabeanan
Drs. Kusdirman Iskandar
Direktur Cukai
Drs. Frans Rupang
Direktur Penindakan & Penyidikan
Drs. R.P. Jusuf Indarto
Direktur Audit
Drs. Thomas Sugijata, Ak. MM
Direktur Kepabeanan Internasional
Drs. M. Wahyu Purnomo, MSc
Direktur Informasi Kepabeanan & Cukai
Dr. Heri Kristiono, SH, MA
Kepala Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Bea dan Cukai
Drs. Endang Tata
Inspektur Bea dan Cukai
Edy Setyo
Tenaga Pengkaji Bidang Pelayanan &
Penerimaan KC
Drs. Bambang Prasodjo
Tenaga Pengkaji Bidang Pengawasan &
Penegakan Hukum KC
Drs. Erlangga Mantik, MA
Tenaga Pengkaji Bidang Pengembangan
Kapasitas & Kinerja Organisasi KC
Susiwijono, SE
KETUA DEWAN PENGARAH
Sekretaris Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai:
Drs. Kamil Sjoeib, MA
WAKIL KETUA DEWAN PENGARAH/
PENANGGUNG JAWAB
Kepala Bagian Umum:
Sonny Subagyo, S.Sos
DEWAN PENGARAH
Ir. Harry Mulya, MSi, Drs. Patarai Pabottinggi,
Dra. Cantyastuti Rahayu, Muhamad Purwantoro.
Marisi Zainuddin Sihotang, SH.,M.M.
Hendi Budi Santosa,
Ir. Azis Syamsu Arifin, Muhammad Zein, SH, MA.
Maimun, Ir. Agus Hermawan, MA.
PEMIMPIN REDAKSI
Lucky R. Tangkulung
REDAKTUR
Aris Suryantini,
Supriyadi Widjaya,
Zulfril Adha Putra
FOTOGRAFER
Andy Tria Saputra
KORESPONDEN DAERAH
` Hulman Simbolon (Medan),
Ian Hermawan (Pontianak), Donny
Eriyanto (Makassar), Bambang Wicaksono
(Ambon), Muqsith Hamidi (Balikpapan)
KOORDINATOR PRACETAK
Asbial Nurdin
SEKRETARIS REDAKSI
Kitty Hutabarat
PIMPINAN USAHA/IKLAN
Direktorat Jenderal
Piter Pasaribu
TATA USAHA
Bea dan Cukai
Shinta Dewi Arini
Untung Sugiarto
dan IKLAN
Kitty Hutabarat
Warta Bea Cukai SIRKULASI
H. Hasyim, Amung Suryana
BAGIAN UMUM
mengucapkan : Rony Wijaya
PERCETAKAN
PT. BDL Jakarta
REPUBLIK
Bea dan Cukai,
Jl. Jenderal A. Yani (By Pass) Jakarta Timur
Telp. (021) 478 65608, 478 60504,
INDONESIA
4890308 Psw. 154
Fax. (021) 4892353
majalah_wbc@yahoo.com
Ke-63
REKENING GIRO a/n :
PITER PASARIBU
BANK BRI KANTOR KAS
DITJEN BEA DAN CUKAI JAKARTA
17 Agustus 2008 Nomor Rekening : 1256.01.000001.30.5
Pengganti Ongkos Cetak Rp. 12.500,-
76 -79
HUT Kota Jakarta
69 MITRA
Seminar Penerapan NSW di
Indonesia Profil
70 KEPABEANAN Hidup prihatin sejak
- Rakornas Bidang kecil menjadikan
Kepabeanan dirinya sebagai sosok
72 RENUNGAN ROHANI yang tegar dan matang
Pemungut Cukai yang dalam menjalani hidup
Diselamatkan hingga mencapai
74 RUANG INTERAKSI kariernya sebagai
Kakanwil DJBC Banten.
Mozaik Citra Organisasi Bagaimana kisah
80 PUSDIKLAT perjalanan hidup tokoh
Seragam baru Bagi taruna profil kita kali ini, simak
Bea dan Cukai pada rubrik Profil.
PATROLI LAUT
Upaya Maksimal Tekan Penyelundupan
Patroli di wilayah perbatasan berpikir masyarakat agar taat pada aturan memerlukan waktu,
terutama di wilayah laut menjadi kerja keras dan dukungan semua pihak. “Secara perlahan ma-
salah satu solusi untuk syarakat dan pengusaha kini sudah cukup melek hukum
menangani masalah penyelundupan.
terutama hukum kepabeanan,dan perlu diingat untuk merubah
pemikiran masyarakat tersebut membutuhkan kerja keras dan
B
dukungan semua pihak, “terang Nasar kembali. Namun pihak-
agi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) meng- nya menyadari bahwa aturan tersebut tidak dapat diterapkan
amankan negara dari serbuan barang-barang impor secara secara kaku karena dikhawatirkan akan mengganggu
yang masuk tanpa prosedur kepabeanan yang legal perekonomian khususnya di Kepualaun Riau.
bukanlah suatu hal mudah untuk dilaksanakan. Seperti
di wilayah Kepulauan Riau dan Riau Daratan, kegiatan TREN BERGESER
penyelundupan secara tradisional berjalan secara turun Jika dulu perdagangan lintas negara dilakukan untuk meme-
temurun, karena masyarakat setempat sering berpikir bahwa nuhi kebutuhan hidup masyarakat sehari-hari, namun kini, se-
barang yang dibeli dari luar negeri dibayar dengan uang mereka
sendiri sehingga tidak perlu membayar Bea Masuk (BM) atau-
pun pungutan lain.
Begitu pula dengan karakteristik wilayah yang unik dimana
ketergantungan masyarakat terhadap produk dari negeri tetang-
ga sangat tinggi karena pasokan produk serupa dari dalam
negeri khususnya dari Pulau Jawa lebih mahal karena faktor ja-
rak yang jauh dan pendistribusiannya yang membutuhkan wak-
tu lebih lama dan panjang, sehingga masyarakat lebih memilih
untuk mendatangkan produk yang dibutuhkan dari negara
tetangga yang wilayahnya lebih dekat dan dengan harga yang
lebih terjangkau
Tentunya hal ini menjadi dilema bagi petugas Bea dan Cu-
kai, dimana instansi ini harus mengamankan negara dari serbu-
an barang dari luar negeri yang tentunya didatangkan secara
ilegal, namun di satu sisi hal tersebut tidak dapat dihindari kare-
na karakteristik wilayah yang unik tersebut.
Menurut Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) DJBC Khusus Ke-
pulauan Riau Nasar Salim, pihaknya bersama dengan Kantor
Pelayanan dan Pengawasan Bea dan Cukai (KPPBC) yang
berada didalam wilayah kerja Kanwil yang dipimpinnya berupaya
semaksimal mungkin untuk menyadarkan masyarakat, termasuk
pengusaha melalui berbagai sosialisasi peraturan kepabeanan,
dan menjelaskan dampak yang ditimbulkan bagi negara jika ke-
giatan tersebut terus berlangsung.
Memang lanjutnya, hasil sosialisasi tersebut tidak dapat dira- SELAT MALAKA. Rawan dengan kegiatan penyelundupan karena dekat
sakan manfaatnya secara instan karena untuk merubah cara dengan negara tetangga
tah Nomor 56 tahun 1996 tentang Senjata Api dinas DJBC, Ke-
putusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor Kep-08/BC/
TEGAHAN BARANG SELUNDUPAN. Kanwil DJBC Khusus Kepulauan Riau
1997 tentang Penghentian Pemeriksaan dan Penegahan
selama bulan Januari hingga Juni 2008 menahan 40 kapal yang mengangkut Sarana Pengangkut dan Barang Diatasnya serta Penghentian
barang selundupan dengan berbagai macam komoditi yang diangkut Pembongkaran dan Penegahan Barang, dan Keputusan Direk-
tur Jenderal Bea dan Cukai Nomor Kep-58/BC/1997 tentang
iring dengan perkembangan jaman, perdagangan lintas negara Patroli Bea dan Cukai.
ini “di-dompleng” dengan berbagai kepentingan yang intinya Perangkat hukum tadi menurut Nasar sudah cukup mendu-
adalah untuk mendapatkan keuntungan dengan mengorbankan kung pihaknya dalam melakukan patroli di laut, walaupun
kepentingan negara dan juga masyarakat luas. pihaknya masih berharap ada penyempurnaan lainnya terutama
Barang-barang yang didatangkan dari luar negeri tersebut peraturan yang mengatur mengenai penggunaan senjata api
masuk ke wilayah Indonesia dengan cara tidak mengindahkan dinas karena hingga saat ini masih belum ada peraturan pelak-
peraturan kepabeanan, yang kemudian di perdagangkan lagi di sanaannya. Disamping peraturan-peraturan yang ada, menurut
dalam negeri dalam jumlah besar. Tentu saja kegiatan tersebut Nasar Kantor Wilayah DJBC Khusus Kepualaun Riau juga
akan merugikan industri dalam negeri dan juga perekonomian mengeluarkan kebijakan terutama yang berkaitan dengan patroli
Indonesia. Untuk itu DJBC menjalankan tugasnya untuk menga- berupa keputusan yang mengatur tentang sistem dan prosedur
mankan masyarakat dari serbuan barang impor ilegal. maupun juga petunjuk pelaksanaan patroli. Selain itu juga pem-
Patroli di wilayah perbatasan terutama di wilayah laut menja- bekalan peraturan terkini kepada para petugas yang menjalan-
di salah satu solusi untuk kan patroli juga terus dilakukan oleh pihaknya agar patroli yang
menangani masalah terse- dilakukan menjadi lebih efektif
but.Guna mendukung hal “Kebijakan ini harus diberikan karena para petugas adalah
tersebut, serangkaian pera- ujung tombak DJBC dalam pengawasan di laut, jika ujung tom-
turan yang mendukung pe- bak kita tumpul maka sudah pasti patroli tersebut tidak efektif,”
tugas untuk melakukan papar Nasar.
patroli diatur dalam berbagai Untuk menanggulangi masalah penyelundupan, Kanwil
perangkat hukum mulai dari DJBC Khusus Kepulauan Riau telah mengidentifikasi beberapa
Undang-Undang nomor 17 wilayah yang rawan dengan kegiatan tersebut dan membaginya
tahun 2006 tentang kedalam beberapa sektor. Sektor AI,BI dan BIII yang meliputi
Perubahan Atas Undang- Perairan Hiu Kecil, Perairan Pulau Nipah sampai dengan
Undang Nomor 10 tahun Mantras, Karimun Anak Perairan Selatan sampai dengan Pulau
1995 tentang Kepabeanan, Kateman, merupakan daerah yang rawan penyelundupan
Undang-Undang Nomor 39 komoditi ekspor seperti kayu yang berasal dari Selat Akar, Kuala
tahun 2007 tentang Tungkal, yang akan diselundupkan ke Port Klang dan Kuantan
Perubahan Atas Undang- Malaysia. Sementara untuk komoditi impor pada umumnya be-
Undang Nomor 11 tahun rupa sembako, yang berasal dari Port Klang, Malaysia dan
1995 tentang Cukai, Pera- Ballpress dari Singapura dengan tujuan Batam, Kuala Tungkal
turan Pemerintah Nomor 21 dan Tanjung Pinang.
tahun 1996 tentang Penin- Selain itu sektor lainnya seperti sektor AII dan AIII yang meli-
dakan di bidang Kepabean- puti Perairan Tanjung Sempayan sampai dengan Tanjung Parit
an,Peraturan Pemerintah Perairan, dan Tanjung Parit sampai dengan Tanjung Jering,
NASAR SALIM. Berupaya samaksimal
mungkin untuk menyadarkan masya- Nomor 23 tahun 1996 ten- merupakan daerah yang rawan dengan penyelundupan komoditi
rakat termasuk pengusaha melalui ber- tang Penindakan di bidang ekspor berupa kayu yang berasal dari Selat Panjang, Dedap,
bagai sosialisasi peraturan kepabeanan Cukai, Peraturan Pemerin- Bengkalis dengan tujuan Port Klang dan Kuantan Malaysia.
S
alah satu Komandan Patroli (Kopat) yang menjalan-
kan tugasnya di wilayah Kepulauan Riau, Asep Rus-
wandi mengatakan, ia bersama dengan tim pernah
mengalami kejadian yang berkesan. Ketika itu ia me-
lakukan penegahan terhadap barang larangan berupa
pakaian bekas, satu minggu setelah terjadi penodongan terha-
dap rekannya sesama kopat dan nakhoda oleh penyeludup yang
berakhir dengan penembakan terhadap kapal penyelundup.
Agar kejadian yang sama tidak menimpanya, maka Asep
berusaha menekan potensi kontak senjata melalui cara pende-
katan persuasif. Upaya tersebut berhasil dilakukan sehingga
seluruh awak kapal tadi diangkut ke kepal patroli yang dipimpin-
nya dan diawasi dengan pengawalan ketat sehingga kapal bisa
ditarik ke Kanwil DJBC Khusus Kepulauan Riau tanpa perlawanan.
KAPAL TEGAHAN TERBAKAR. Pada saat akan ditarik ke Kantor Kanwil
Kejadian lain yang dialami adalah ketika kapal yang ditang- DJBC Khusus Kepulauan Riau
kap Asep dan timnya terbakar. Saat itu kapal penyelundup yang
telah berhasil dikuasai oleh timnya, dalam perjalanan kurang le- dengan melakukan pemeriksaan terhadap semua kapal yang di-
bih 5 jam untuk ditarik ke Kantor Wilayah Kepulauan Riau (Tan- temui, termasuk kapal nelayan. Di luar dugaan, kapal yang men-
jung Balai Karimun) dan hampir tiba, dikejutkan dengan teriakan jadi TO tersebut ditemui dua hari setelah BC 7002 berangkat
anggota patroli lainnya untuk meminta pertolongan karena kapal dari PSO Tanjung Balai Karimun, diantara Pulau Damar dan
tangkapan terbakar . “Dalam keadaan panik kita mencoba Pulau Aur pada pukul 06.00. Mengetahui kapal yang menjadi TO
mengevakuasi anggota kita dan berhasil,namun kapal tangkap- berhasil diidentifikasi, seluruh ABK bersiap untuk mendekati dan
an tersebut ludes terbakar dan akhirnya tenggelam tidak tersisa sandar pada kapal yang dimaksud.
sedikit pun,”terangnya kembali. Sebelum sandar, TO tidak mau berhenti dan terus memba-
Pengalaman lain diceritakan Raja Zulkarnain, Mualim I Ka- wa kapal tersebut untuk melarikan diri, namun dengan berbagai
pal Patroli, yang bertugas di Pangkalan Sarana Operasi Tanjung upaya kapal tersebut dapat dihentikan, dan ia bersama seorang
Balai Karimun, saat ditugaskan sebagai DOK. PRIBADI
ABK masuk ruang kemudi dan mengambil alih
mualim pada kapal patroli BC 7006. Ketika itu kemudi. “Ketika itu tidak ada yang mau
kapal yang diawakinya bersama dengan petu- mengaku siapa yang menjadi nahkoda, namun
gas lainnya mendapat perintah untuk menang- dengan berbagai cara yang kami lakukan
kap sebuah kapal yang akan menyelundupkan akhirnya ada yang mengaku, dan kapal TO
pasir timah di Laut China Selatan. Sebenarnya kami tarik ke kanwil,”ujar Raja.
kapal yang diawakinya bersama rekan-rekan Keberhasilan awak kapal patroli BC 7006
tidak mendapat perintah untuk melakukan menggagalkan penyelundupan pasir timah
pengejaran, melainkan kapal BC 3002. Namun seberat 300 ton mendapat penghargaan dari
karena kapal tersebut belum siap melaut, Ko- pemerintah, sehingga Raja bersama dengan
pat BC 3002 pindah ke kapal BC 7006 untuk seluruh awak kapal patroli tersebut mendapat
melakukan pengejaran. penghargaan dari Dirjen Bea dan Cukai.
Pada waktu itu sambungnya, kapal yang Tidak hanya itu, petugas patroli pun terka-
diawakinya tidak menemukan kapal yang dang juga mengalami intimidasi dari para ABK
menjadi Target Operasi (TO) walaupun sudah kapal penyelundup atau juga dari pihak lain
dilakukan penghitungan BC 7006 akan yang melindungi kegiatan penyelundupan. Se-
bertemu dengan kapal penyelundup pada pu- bagai kopat, Asep berusaha untuk meningkat-
kul 07.00. Tidak mau kehilangan TO, Kopat ke- kan kemampuannya terutama dibidang pera-
mudian memerintahkan untuk melakukan turan kepabeanan dan cukai dan perundang-
pengamatan, pengawasan, penginderaan dan ASEP RIDWAN. Perlu ada perbaikan undangan lainnya sehingga apa yang dilaku-
penyisiran terhadap kapal-kapal yang ditemui sarana dan prasarana pada kapal patroli kan olehnya bersama dengan ABK lainnya
selalu berlandaskan pada hukum. Namun apa- ketika harus berhadapan dengan kapal penye-
bila bertemu dengan penyelundup yang lundup dan melihat bagaimana para petugas
melakukan perlawanan, maka ia sebagai kopat mempertahankan argumen yang mengacu
memerintahkan agar semua petugas di kapal pada undang-undang kepabeanan dan cukai.
patroli siap sedia dengan perlengkapan terma- Sama seperti rekan-rekannya yang lain,orang
suk senjata. tua Trilabali selalu mengkhawatirkan kesela-
“Selanjutnya setelah semua siap, seorang matan maupun kesehatannya ketika berpatroli
Kopat harus mampu membaca potensi resiko dengan kondisi laut yang tidak bisa ditebak.
kontak fisik yang mungkin timbul pada saat kita Namun sekali lagi, kebanggan sebagai seorang
melakukan penegahan. Kopat harus melaku- abdi negara mampu meyakinkan keluarganya.
kan tindakan-tindakan yang bersifat preventif Ia juga mengatakan,dalam kegiatan melaut
seperti mengarahkan ABK penyelundup ke ketika kondisi cuaca atau ombak yang tidak
arah haluan untuk kemudian diperintahkan un- bersahabat, kekuatan mental dan fisik menjadi
tuk mengambil posisi yang memungkinkan kita suatu hal yang mutlak diperlukan.Ia pernah
dapat meyakini bahwa penyelundup tadi sudah melihat ada rekan-rekannya sesama ABK yang
tidak berisiko”. mengalami sakit, mabuk laut atau juga marah-
Sebagai seorang Kopat menurut Asep, si- marah hanya karena rasa rindu dengan keluar-
kap tegas dan mampu membaca situasi dalam ga. Dari berbagai kejadian yang dialaminya, ia
kapal yang dipimpinnya menjadi suatu hal mencoba untuk bisa mengambil hikmah agar
yang mutlak dimilikinya. Ia mencontohkan jika SUJANA. Pengalaman melaut selama dirinya bisa lebih siap fisik dan mental dalam
dalam kapal yang dipimpinnya terjadi suatu ke- 18 tahun sebagai ABK telah menjalankan tugas di laut.
menempanya menjadi seorang yang
tidak harmonisan diantara ABK maka ia akan tegar dan keras terhadap peraturan Dalam suatu kegiatan patroli, Trilabali ber-
melakukan pendekatan kepada ABK agar sua- sama dengan rekan-rekannya berhasil
sana menjadi lebih harmonis lagi. Disini sikap tegas lanjutnya, menggagalkan penyelundupan pakaian bekas sebanyak 4200
harus dimiliki oleh seorang Kopat agar patroli dapat berjalan tan- ball dengan taksiran harga sebesar Rp.4,2 milyar dari Tawao
pa mengorbankan kepentingan negara. dengan tujuan Pare-pare. Atas keberhasilan tersebut, ia bersa-
ma dengan rekan lainnya mendapat penghargaan dari Kepala
MEMBIASAKAN JAUH DARI KELUARGA Kanwil DJBC Sulawesi ketika itu Jusuf Indarto.
Ada suka dan duka ketika harus melaut untuk menjalankan
tugas. Menurut Asep, kegiatan melaut yang dilakukan selama ini PERLU PENINGKATAN KESEJAHTERAAN
memperkaya dirinya dengan pengalaman terutama mengenai Untuk melakukan patroli di laut tentunya petugas harus men-
modus operandi penyelundupan, selain menjadi tempat menem- dapatkan bekal yang cukup untuk dapat menjalankan tugasnya.
pa diri untuk dapat menjalankan tugas dengan baik. Sedangkan Menurut Asep, selain keperluan bahan bakar bagi kapal untuk
duka yang dialaminya adalah ketika harus jauh dari keluarga, melakukan patroli, petugas juga mendapatkan ransum makanan
dan ketika harus menghadapi lautan yang tidak bersahabat yang jumlahnya Rp.30.000 per hari untuk setiap orang . Jumlah
seperti di wilayah Laut China Selatan dimana ketinggian ombak tersebut menurutnya masih kurang mengingat saat ini berbagai
bisa mencapai empat meter. harga kebutuhan pokok sudah meningkat dan tidak sesuai
“Disini kekuatan fisik dan mental menjadi hal yang paling uta- dengan keadaan saat ini. Untuk itu ia menyiasatinya dengan
ma dalam melaksanakan patroli agar kuat menghadapi tekanan menyesuaikan menu makanan selama melaut dengan jumlah
dari berbagai sisi,”terangnya lagi. uang ransum yang diperolehnya.
Pada saat-saat pertama memang terasa berat harus me- Sementara itu menurut Raja Zulkarnain, peningkatan remu-
ninggalkan keluarga. Tapi setelah diberikan pengertian akhirnya nerasi berupa kenaikan TKPKN bisa dikatakan mencukupi.
keluarga bisa memaklumi dengan kondisi tugasnya sebagai Namun ia mengatakan, jumlah tersebut tidak mencukupi ketika
pegawai Bea dan Cukai yang ditempatkan di Pangkalan Sarana harus berhadapan dengan hal-hal yang sifatnya insidentil seperti
Operasi untuk melaksanakan patroli dan harus selalu siap ka- berobat ke rumah sakit, membiayai sekolah anaknya atau ke-
pan saja ditugaskan. butuhan lainnya.Mengenai perlindungan khusus berupa asuran-
Pengalaman serupa juga dirasakan oleh Sujana, salah satu si, saat ini masih ditanggung oleh PT. Askes.
ABK yang bertugas di Kepualauan Riau. Sedangkan mengenai insentif bagi ABK,
Baginya pengalaman melaut selama 18 tahun menurutnya masih belum mengalami
sebagai ABK telah menempanya menjadi seo- perubahan sejak tahun 1989. Besarnya insentif
rang yang tegar dan keras terhadap peraturan yang diterima untuk jabatan Mualim I misalnya,
terutama peraturan kepabeanan dan cukai, sebesar Rp. 4000 per hari jika berlayar. Untuk
sehingga tidak hanya peraturan kepabeanan itu Raja berharap agar insentif tersebut dapat
dan cukai yang ia kuasai tapi juga aturan-atur- disesuaikan dengan keadaan harga kebutuhan
an lainnya yang mengatur mengenai perdaga- bahan pokok saat ini.
ngan lintas negara. Sedangkan bagi Trilabali, tugas sebagai
Ia menambahkan, sikap keras di lapangan ABK yang penuh dengan risiko masih dapat
akan berubah ketika ia harus kembali pada ke- ditanggulangi dengan adanya asuransi dari As-
luarga, ia menjadi seorang ayah dari satu kes. Namun terkadang Askes tersebut tidak da-
orang anak yang mengayomi keluarganya. pat digunakan dengan maksimal karena Askes
Walaupun sudah terbiasa melaut untuk waktu tidak dapat dilayani di seluruh rumah sakit
yang cukup lama, namun keluarga tetap be- pemerintah tanpa adanya surat rujukan dari
rat untuk melepasnya melakukan patroli. puskesmas terdekat dengan kantor, sementara
Namun dengan berbagai pengertian yang di- kebutuhannya sangat mendesak.
sampailkan akhirnya keluarga memahami Direktur P2 Jusuf Indarto mengatakan, ti-
profesinya sekaligus membuat ia dan keluarga dak dapat dipungkiri kegiatan patroli yang dila-
bangga dengan pekerjaannya sebagai abdi kukan oleh petugas DJBC di laut penuh
negara. dengan risiko besar. Oleh karena itu DJBC
Begitu juga dengan Trilabali, ABK pada TRILABALI. di laut memperoleh banyak membuat suatu kebijakan pemberian insentif
PSO Pantoloan. Menurutnya di laut ia bisa pengalaman terutama ketika harus yaitu melalui pemberian premi kepada petugas
memperoleh banyak pengalaman terutama berhadapan dengan kapal penyelundup di lapangan berdasarkan hasil tangkapan yang
PENINGKATAN KEMAMPUAN
MELALUI PENDIDIKAN
Sebagai kopat yang ber-
tanggung jawab terhadap ke-
giatan patroli dilaut, Asep ha-
rus berhadapan dengan ber-
bagai kendala yang dihadapi
baik berupa cuaca yang tidak
menentu dan sarana maupun
prasarana yang belum
maksimal pada kapal patroli
yang dikomandoinya.
Sarana dan prasana pat-
roli sebenarnya sudah cukup
memadai, namun perlu ada
perbaikan.Diantaranya per- RUANG ABK. Di ruang ini ABK melepas penat sambil tetap siaga menjalankan tugas selama patroli
lengkapan persenjataan, ka-
rena senjata yang digunakan saat ini masih senjata lama yang Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di masa yang akan datang,
terkadang macet, terutama pada senjata jenis SMB Browning perlu kiranya pimpinan direktorat jenderal memikirkan hal ini
kaliber 12,7 sehingga senjata harus segera diganti dengan yang sehingga ia berharap di masa yang akan datang armada patroli
baru, mengingat senjata sebagai sarana penegakan hukum laut Direktorat Jenderal Bea dan Cukai memiliki integritas dan
yang efektif ketika menghadapi penyelundup yang memberikan bekerja secara profesional yang dapat dibanggakan, serta dapat
perlawanan berupa kontak fisik yang mungkin saja membahaya- memberikan kontribusi kepada negara dan bangsa dalam
kan jiwa ABK. rangka penegakan hukum kepabeanan dan cukai.
Selain itu ia menyebutkan kelengkapan personil yang menu- Untuk meningkatkan kemampuan pribadi terutama dalam
rutnya masih harus dilengkapi seperti pakaian yang digunakan bidang pelayaran, Raja Zulkarnain membekali dirinya dengan
untuk patroli masih berupa Pakaian Dinas Harian (PDH), yang kursus Mualim Pelayaran Terbatas (MPT) menggunakan biaya
seharusnya digunakan adalah pakaian dinas lapangan (PDL) pribadi yang dilakukannya tahun 1991 setelah mendapatkan ijin
serta kaos seragam yang memiliki tanda-tanda kedinasan Direk- dari kantor. Untuk saat ini pendidikan dan latihan untuk menun-
torat Jenderal Bea dan Cukai beserta kelengkapan lain seperti jang tugas ABK di kapal bisa dikatakan tidak ada, padahal me-
sepatu anti slip untuk mencegah kecelakaan pemeriksaan di nurutnya hal ini sangat diperlukan untuk menunjang kelancaran
atas kapal karena licin. tugas dalam pelaksanaan patroli laut.
Untuk petugas di kamar mesin lanjut Asep, hendaknya dipi- “Walaupun saat ini sudah ada penerimaan pegawai dengan
kirkan pula mengenai pakaian yang memang selayaknya digu- latar belakang pendidikan pelayaran, namun demikian penye-
nakan di kamar mesin, seperti wearpack. Kelengkapan pakaian garan tetap diperlukan. Apalagi bagi penerimaan pegawai dari
lainnya berupa jaket hangat yang anti basah, ini menurutnya umum yang ditempatkan di Pangkalan Sarana Operasi, pasti
perlu mengingat dalam kondisi cuaca yang tidak menentu. pendidikan dan pelatihan semacam ini sangat diperlukan, ”te-
Hal lain yang tidak kalah penting adalah peningkatan disiplin rangnya.
sumber daya manusia dalam arti luas seperti disiplin dalam ber- Selain itu, ia pernah mendapat kesempatan untuk mengem-
sikap dan juga disiplin terhadap diri sendiri dengan cara bangkan diri dengan mengikuti Diklat Teknis Substantif Spesiali-
membekali diri dengan kemampuan dan ketangkasan yang me- sasi (DTSS) tahun 2006, sehingga dengan modal ilmu tersebut
nunjang dalam pelaksanaan tugas. Ia mencontohkan kebugaran ia lebih memahami mengenai tugas, fungsi dan kewenangannya
jasmani, kemampuan bela diri, kemampuan penggunaan senja- sebagai pegawai Bea dan Cukai khususnya di bidang penegak-
ta, ketangkasan lain seperti berenang, menyelam, dan teknik- an hukum Keabeanan dan Cukai di laut dengan melaksanakan
teknik penyergapan penyelundupan di laut seperti menekan patroli.
risiko yang mungkin timbul dari kapal yang akan ditangkap, hing- Masalah pendidikan terutama yang berkaitan dengan teknis
ga teknis menentukan komando jika jumlah armada yang terlibat kepabeanan menjadi hal yang didamba pula oleh para ABK lain-
patroli lebih dari satu. Dengan cara ini maka pelaksanaan tugas nya yang belum mendapat kesempatan untuk mengikuti pendi-
patroli berjalan dengan baik dan lancar. dikan tersebut. Bagi para ABK, pendidikan teknis kepabenanan
Selain itu lanjutnya, petugas juga perlu mendapat teknik- maupun diklat lain yang berhubungan dengan kegiatan patroli
teknik pemeriksaan barang dan kapal di laut, bagaimana cara bukan hanya menjadi sarana bagi awak kapal untuk dapat dipin-
melakukan penyegelan dan lain-lain. Yang tidak kalah penting dah ke tempat tugas lainnya, namun berguna juga ketika mere-
adalah mengenai kemampuan petugas patroli dalam mengha- ka harus menghadapi situasi dimana pengetahuan kepabeanan
dapi keadaan bahaya misalnya kebakaran. Konkritnya adalah dan cukai harus mereka gunakan dilapangan.
bagaimana kesiap siagaan petugas apabila kapal tangkapan Semoga harapan yang mereka dambakan untuk meningkatkan
dibakar oleh penyelundup atau terbakar. kemampuan melalui pendidikan dan latihan yang diselenggarakan
Asep menambahkan,mengingat semakin beratnya tugas oleh DJBC dapat terwujud guna menunjang kinerja mereka. zap
PANGKALAN
SARANA OPERASI
UJUNG TOMBAK AMANKAN
WILAYAH DARI PERDAGANGAN ILEGAL
Untuk mengamankan wilayah Indonesia dapat mengakomodir beban kerja patroli dan operasi yang ada.
dari kegiatan perdagangan ilegal Begitu juga dengan pertanggung jawaban PSO, dimana
yang terjadi di perairan yang berbatasan Kepala PSO langsung mempertanggung jawabkan PSO yang
langsung dengan negara tetangga,
dipimpinnya kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai, sedang-
kan tugas dan fungsi patroli dan operasi dalam rangka
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai pencegahan dan penindakan terhadap ketentuan Undang-Un-
diperkuat dengan keberadaan kapal dang Kepabeanan dan Cukai merupakan kerwenangan Kanwil
patroli dari berbagai jenis seperti Fast DJBC serta unit lain yang memiliki fungsi operasional di bidang
Patrol Boat (FPB), Very Slender Vessel pengawasan. Sehingga PSO tidak dapat melakukan operasi
(VSV) maupun kapal jenis lainnya. tersendiri tanpa adanya pernitah dari Kanwil atau KPPBC yang
Sampai saat ini kapal-kapal tersebut berwenang melakukan pengawasan dan patroli.
Dalam PMK Nomor 448/KMK.01/2001 tentang Organisasi
menjadi andalan dalam melakukan dan Tata Kerja Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai, PSO
pengejaran dan penegahan terhadap pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai terbagi dalam dua tipe
kapal-kapal yang membawa barang yaitu PSO tipe A dan PSO tipe B. Pada PSO tipe A dikepalai oleh
selundupan dari luar negeri ke seorang Kepala PSO yang membawahi Sub Bagian Umum,
wilayah Indonesia atau sebaliknya. Seksi Nautika, Seksi Teknik dan Pemelihartaan kapal, Seksi Te-
lekomonikasi, Seksi Penginderaan dan Kelompok Jabatan
U
Fungsional. Susunan serupa juga terdapat pada PSO tipe B, ha-
ntuk menjaga agar kapal-kapal patroli tersebut dalam nya saja pada PSO tipe ini tidak memasukan Seksi pengindera-
kondisi laik laut dan selalu siap setiap saat digunakan an dalam susunan PSO.
oleh Kantor Wilayah (Kanwil) DJBC yang mempunyai Struktur tersebut lanjut Harry, telah cukup memadai untuk
tugas untuk melakukan kegiatan patroli laut, maka ke- memenuhi tugas pokok dan fungsi PSO sebagai UPT yang me-
beradaan Pangkalan Sarana Operasi (PSO) menjadi nunjang patroli dan operasi pencegahan dan penindakan dibi-
suat hal yang sangat penting. Keberadaan PSO dalam struktur dang kepabeanan dan cukai. Namun demikian lanjutnya, tidak
organisasi DJBC diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan RI tertutup kemungkinan struktur tersebut diatur kembali dengan
nomor 448/KMK.01/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja menyesuaikan kompleksitas tugas dan dinamika organisasi di-
Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai, dimana PSO mem- samping untuk kepentingan efisiensi dan efektifitas. Tidak hanya
punyai tugas melaksanakan pengelolaan dan pengoperasian itu luasnya wilayah perairan Indonesia yang harus diawasi dan
sarana operasi Bea dan Cukai dalam menunjang patroli dan modus-modus penyelundupan yang senantiasa berkembang
operasi pencegahan dan penindakan di bidang kepabeanan dan juga menjadi pertimbangan dilakukannya pengaturan kembali
cukai berdasarkan aturan yang berlaku. organisasi PSO.
Begitu juga dengan fungsinya, dimana PSO melakukan pe- Ditambahkannya lagi, secara umum fungsi-fungsi yang ada
nyusunan rencana strategis dan program, penyiapan dan peng- dalam struktur PSO DJBC saat ini sudah cukup menunjang tu-
operasian sarana operasi, gas pokok dan fungsi DJBC
pemeliharaaan dan di bidang pengawasan. Na-
perawatan sarana operasi mun demikian guna efisiensi
dan sarana penunjang, pe- dan efektifitas tugas opera-
layanan pengiriman dan pe- sional maka dipandang per-
nerimaan berita serta lu untuk melakukan pena-
pemantauan hubungan an- jaman fungsi-fungsi tertentu
tar stasiun radio dan melak- di dalam struktur organisasi
sanakan administrasi sara- PSO yang saat ini ada.
na operasi bea dan Cukai. Ketika ditanya mengenai
Menurut Kepala Bagian adanya kemunginan dilaku-
Organisasi dan Tata Laksa- kannya reorganisasi terha-
na DJBC Harry Mulya, saat dap PSO, Harry mengata-
ini organisasi DJBC masih kan hal itu bisa saja dilaku-
menempatkan PSO sebagai kan, dan bergantung pada
UPT yang memiliki peran sejauh mana fleksibilitas
sebagai unit penunjang pat- struktur organisasi menga-
roli dan operasi pencegahan dopsi tuntutan perubahan
dan penindakan di bidang yang terjadi pada lingkung-
kepabeanan dan cukai, dan annya dan kompleksitas
HARRY MULYA. FFungsi-fungsi yang ada NASARUDDIN. Tantangan dalam jumlah
dalam struktur PSO DJBC saat ini sudah keberadaan PSO sebagai tugas yang diemban PSO. dan kemampuan Sumber Daya Manusia
cukup menunjang tugas pokok dan UPT seperti yang saat ini “DJBC tentu akan melaku- (SDM) di bidang teknis perkapalan yang
fungsi DJBC di bidang pengawasan tengah dijalankan masih kan reorganisasi PSO jika menurutnya masih perlu ditingkatkan
hal tersebut dapat mendorong kinerjanya menjadi lebih efektif (delapan) armada kapal patroli, dimana enam unit diantaranya
dan efisien,”tuturnya lagi. merupakan kapal FPB 28 meter dari bahan dasar berupa kayu
Masih menurutnya lagi, dengan kekuatan sarana patroli yang dan dua kapal VSV 15 meter yang masing-masing memiliki ke-
dimiliki oleh DJBC saat ini, maka unit-unit operasional yang me- cepatan kurang lebih mencapai 50 Knot. Menurutnya
miliki tanggung jawab di bidang pengawasan yang merupakan pengelolaan sarana operasi memiliki suatu tantangan tersendiri
user dari PSO harus jeli dalam membuat perencanaan dan pe- yang harus di siasati. Ia menyebutkan tantangan dalam jumlah
ngelolaan pola patroli dan operasi, termasuk memperbaiki dan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang teknis
koordinasi pengawasan antar unit terkait untuk dapat menjawab perkapalan yang menurutnya masih perlu ditingkatkan, karena
tantangan pengawasan. PSO yang dipimpinnya harus mengkondisikan agar kapal selalu
laik laut apabila ada permintaan untuk melakukan patroli oleh
TANTANGAN OPERASIONAL user. Untuk itu pihaknya mengoptimalkan semaksimal mungkin
Saat ini DJBC memiliki tiga PSO yang tersebar di tiga wila- pegawai yang ada pada Seksi Teknik Pemeliharaan Kapal dan
yah yaitu PSO Tipe A Tanjung Balai Karimun Kepulauan Riau Seksi Telekomunikasi dan Elektronika untuk melakukan perbaik-
dengan Kantor Wilayah Atasan yaitu Kanwil DJBC Khusus an ringan, namun apabila tidak memungkinkan, maka teknisi da-
Kepulauan Riau, yang memiliki wilayah operasi meliputi Kanwil ri luar PSO menjadi pilihan selanjutnya.
DJBC DJBC Nangroe Aceh Darussalam, Kanwil DJBC Sumate- Tantangan serupa juga dialami oleh PSO Tanjung Balai Kari-
ra Utara, Kanwil DJBC Riau dan Sumatera mun terutama di bidang teknik perkapalan
Barat, Kanwil DJBC Khusus Kepulauan Riau, termasuk sarana dan prasaranya. Menurut Ke-
Kanwil DJBC Sumatera Bagian Selatan, Kan- pala PSO Tanjung Balai Karimun Istadi
wil DJBC Kalimantan Bagian Barat dan Kantor Prahastanto, pihaknya dihadapkan dengan
Pelayanan Utama Tipe B Batam. tantangan berupa sudah tuanya kapal patroli,
Sedangkan PSO Tanjung Priok Tipe B Ja- dan dermaga yang sudah sangat kurang untuk
karta dengan kantor atasan Kanwil DJBC menyandarkan kapal-kapal yang sedang
Jakarta,memiliki wilayah operasi meliputi Kan- berlabuh, dengan dok-dok yang masih belum
wil DJBC Banten, Kanwil DJBC Jakarta, Kanwil optimal, sehingga perlu direvitalisasi.
DJBC Jawa Barat, Kanwil DJBC Jawa Tengah Istadi mengusulkan pengembangan prasa-
dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Kanwil rana seperti penambahan dermaga, revitalisasi
DJBC Jawa Timur I, Kanwil DJBC Jawa Timur dok,peremajaan peralatan perbengkelan dan
II, Kanwil DJBC Bali, NTB dan NTT,serta pembenahan lay out bangunan, disamping te-
Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe tap melakukan koordinasi dengan Kanwil DJBC
A Tanjung Priok. yang menjadi user PSO Tanjung Balai Karimun
Sementara PSO Pantoloan Tipe B, Sula- agar pelaksanaan patroli laut terlaksana seopti-
wesi Tengah dengan kantor wilayah atasan mal mungkin.
Kanwil DJBC Sulawesi, memiliki wilayah ope- Selain tantangan yang sifatnya teknis, PSO
rasi Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Timur, Tanjung Balai Karimun yang memiliki 13 kapal
Kanwil DJBC Sulawesi dan Kanwil DJBC Ma- patroli juga dihadapi dengan tantangan dalam
RM. NADJIB. Berusaha memaksimalkan
luku, Papua dan Irian Barat. armada yang ada dengan melakukan hal SDM. Sama halnya dengan PSO
Kepala PSO Tipe B Pantoloan Nasaruddin perawatan yang baik dan rutin sesuai Pantoloan, pihaknya memanfaatkan potensi
mengatakan, pihaknya saat ini menangani 8 dengan standar. yang dimiliki dengan menumbuhkan semangat
U
ntuk menanggulangi masalah tersebut Direktorat Jen-
deral Bea dan Cukai (DJBC) menjadi penjuru untuk
mengamankan negara dari kegiatan ilegal tersebut.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan
(PMK) Nomor 68/PMK. 01/2007 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Instansi Vertikal DJBC secara jelas menyebutkan,
bahwa salah satu tugas Kantor Wilayah (Kanwil) DJBC Khusus
Kepulauan Riau adalah melakukan pengawasan dengan
kegiatan patroli di laut yang masuk dalam wilayah kerja Kanwil
DJBC Khsusus Kepulauan Riau dan wilayah lainnya, maupun
diluar wilayah kerjanya sesuai dengan instruksi dalam surat
SAIPULLAH NASUTION. memberikan perintah sewaktu-waktu kepada
Direktur P2. kapal patroli untuk segera bergerak ke suatu wilayah dengan koordinat
Menurut Kepala Bidang Pangkalan Sarana Operasi Kanwil yang ditetapkan
DJBC Khsusus Kepulauan Riau Saipullah Nasution, dengan
adanya PMK dan Instruksi dari Direktur P2 tersebut, pihaknya Untuk mencegah terjadinya hal tersebut maka kegiatan pat-
dapat mengatur penempatan, penugasan dan pergerakan se- roli lanjut Saipul dilakukan selama satu bulan yang rata-rata
jumlah kapal patroli di beberapa sektor untuk melakukan peng- dilakukan sebanyak 40 kali. Dan dalam setiap SPB (Surat Pe-
awasan terhadap lalu lintas kapal dari dan keluar daerah ritah Berlayar) biasanya jangka waktu patroli dilakukan selama
pabean. Sedangkan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea delapan hari dengan sektor yang telah ditentukan. Sarana patroli
dan Cukai (KPPBC) Tanjung Balai Karimun juga melaksanakan seperti kapal patroli dari berbagai jenis yang berada di Kanwil
patroli disekitar Tanjung Balai Karimun seperti Perairan Karimun DJBC Khusus Kepulauan Riau masih cukup memadai walaupun
Besar, Karimun Anak, Moro dan Tanjung Batu. memang diharapkan kedepannya perlu adanya penambahan
Saipul membagi patroli ke dalam dua hal yaitu patroli yang armada yang sesuai dengan situasi dan wilayah pengawasan di
dilakukan berdasarkan rencana kegiatan tahunan yang telah di kanwil yang berada di Kepulauan Riau.
bagi dalam kegiatan bulanan, dan patroli yang dilakukan Kegiatan patroli yang berlangsung di laut lanjut Saipul, di-
berdasarkan informasi yang diperoleh, sehingga target operasi arahkan untuk selalu mengedepankan tindakan persuasif
dan juga sektor yang diawasi jadi jelas kepada pihak yang ketahuan melakukan kegiatan ilegal sambil
menjelaskan bahwa tindakannya tersebut melanggar peraturan
TREN PENYELUNDUPAN TIDAK DAPAT DITENTUKAN kepabeanan sehingga kapal harus dibawa ke ke Kanwil DJBC
Kegiataan penyelundupan diwilayah Kanwil DJBC Khusus Khusus Kepulauan Riau untuk proses selanjutnya.Tindakan per-
Kepulauan Riau lanjut Saipul, trennya tidak dapat ditentukan suasif ini lajutnya biasa dilakukan jika yang melakukan pelang-
secara pasti, namun biasanya dipengaruhi pada suatu regulasi garan ini adalah masyarakat biasa
pengaturan barang impor. Jika pemerintah mengeluarkan Namun petugas, bisa melakukan tindakan represif jika cara
kebijakan tata niaga impor gula, maka akibatnya kegiatan impor persuasif tidak dapat dilakukan, dan biasanya dilakukan oleh
gula menjadi sulit, sementara stok gula dalam negeri berkurang masyarakat yang berprofesi sebagai penyelundup atau pihak
dan di satu sisi kebutuhan gula meningkat. Hal ini menjadi faktor lain yang menungganginya. Sebagai tindakan antsipasi apabila
kegiatan penyelundupan gula meningkat tindakan persuasif tidak mempan dilakukan, petugas akan
Hal lain yang menjadi penyebab maraknya kegiatan pe- memberikan tembakan peringatan dan tindakan pengamanan
nyelundupan adalah ketika menjelang hari raya Idul Fitri lain yang diperlukan.
atau Natal dan Tahun Baru. Sedangkan meningkatnya penye- Saipul juga menceritakan, tindakan represif pernah dilakukan
lundupan ekspor lanjutnya terjadi karena perubahan nilai oleh petugas Kanwil DJBC Khusus Kepulauan Riau ketika
tukar rupiah terhadap dollar yang melemah. Jika di Indone- berhadapan dengan penyelundup yang berusaha menghalangi
sia harga 1 kubik kayu gergajian berharga Rp. 3 juta, maka petugas yang akan memeriksa bawaan pada kapal penyelundup
jika komoditi tersebut di jual ke Malaysia, nilainya bisa men- berupa ballpress sehingga petugas patroli terjatuh ke laut.
capai Rp.9 juta. Hal ini yang menjadi penyebab penyelun- Akibatnya ketika itu senjata api yang dibawa petugas terjatuh ke
dupan meningkat disebabkan permintan dari Malaysia dan laut dan hilang yang kemudian berujung dengan adu tembak
Singapura terhadap kayu asal Indonesia yang juga meningkat. antara petugas dengan penyelundup. Bahkan ada pula penye-
PATKOR KASTIMA, bentuk kerjasama antara DJBC dengan KDRM dalam menanggulangi kegiatab penyelundupan di sekitar Selat Malaka dan
wilayah perbatasan di Kalimantan
lundup yang tidak mau ditangkap dan memilih untuk membakar atau pegawai KPPBC yang dianggap mampu atau berpengala-
kapalnya sendiri. man. Selanjutnya patroli dilaksanakan di sektor-sektor rawan
Dari pemaparannya tadi jelas sekali bahwa tindakan represif penyelundupan yang dipimpin oleh kopat yang ditunjuk dan da-
yang dilakukan oleh petugas patroli dilapangan merupakan upa- lam monitoring bidang P2 Kanwil.
ya yang dilakukan oleh petugas untuk melumpuhkan sasaran Komoditas impor yang rawan diselundupkan dari luar negeri
sehingga penegahan dapat dilaksanakan untuk menegakkan ke wilayah Kalimantan Timur menurut Ambang berupa cakar
Undang-Undang Nomor 17 tahun 2006 tentang Kepabeanan, (pakaian bekas) bahan makanan dan kebutuhan rumah tangga
Undang-Undang Nomor Nomor 39 tahun 2007 tentang Cukai yang kini modusnya bergeser, masuk bersama penumpang
maupun juga undang-undang lainnya. kapal. Untuk hal ini Bidang P2 Kanwil DJBC Kalimantan Timur
menekankan pada KPPBC khususnya Tarakan dan Nunukan
PATROLI DI WILAYAH KALIMANTAN TIMUR untuk memberi atensi atas barang-barang tersebut.
Hal serupa juga diterapkan oleh Bidang P2 pada Kanwil “Mungkin saja mereka berpikir walau jumlahnya sedikit akan
DJBC Kalimantan Timur dimana patroli laut menjadi instrumen lebih aman jika barang selundupan dibawa dengan kapal
pengawasan yang vital. Ketika diwawancarai WBC pada 4 Juli penumpang dari pada kapal sendiri,”ujar Ambang menerangkan
2008 Kepala Bidang P2 Kanwil DJBC Kalimantan Timur modus penyelundupan di wilayah kerjanya.
Ambang Priyonggo,mengatakan (berdasarkan Keputusan Begitu pula dengan penyelundupan ekspor ke luar negeri,
Menteri Keuangan Nomor 463/KM.1/UP.11/2008 tentang Mutasi kayu masih menjadi tegahan yang paling sering digagalkan oleh
Para Pejabat Eselon III di Lingkungan Departemen Keuangan, pihaknya. Dengan semakin ketatnya pengawasan di darat oleh
Ambang Priyonggo kini menjabat sebagai Kepala Bidang aparat kepolisian dan kerjasama yang solid antara Kanwil DJBC
Penindakan dan Penyidikan Kantor Wilayah DJBC Jawa tengah Kalimantan Timur dengan Kanwil DJBC Sulawesi aktifitas
dan Daerah Istimewa Yogyakarta) patroli DOK PRIBADI penyelundupan kayu skalanya menjadi kecil
Kanwil DJBC Kalimantan Timur diprioritaskan dan frekwensinya menurun. Walau demikian
untuk melakukan pengawasan pabean di diakuinya masih ada kegiatan penyelundupan
perairan laut dan Selat Makassar bagian atas yang lolos ke Malaysia. Selain kayu, komoditas
hingga Laut Sulawesi yang berbatasan lang- lain tercatat potensial diselundupkan dan
sung dengan Malaysia dan Filipina. menjadi atensi pihaknya seperti Crude Palm Oil
Untuk mengamankan wilayah tadi maka (CPO), BBM dan pupuk.
pihaknya menggunakan kapal patroli jenis Ambang juga mengatakan bahwa patroli
FPB 28 meter yang merupakan Bawah Kenda- yang dilakukan oleh pihaknya tidak terlepas
li Operasi (BKO) dari Pangkalan Sarana Ope- dari berbagai hambatan yang dialami. Untuk
rasi Pantoloan. Sementara Kantor Pengawas- keberadaan kopat dari kanwil, pihaknya hanya
an dan Pelayanan Bea dan Cukai Balikpapan memiliki dua orang pegawai teknis sehingga
melakukan operasi di wilayah kerjanya terkadang pihaknya harus “ngerepotin” pihak
masing-masing dengan kapal jenis speedboat KPPBC untuk merelakan salah satu pegawai-
dengan back-up dari patroli kanwil bila diper- nya untuk ditunjuk sebagai kopat. Tantangan
lukan. lainnya adalah menjaga agar misi patroli tidak
Untuk melakukan patroli laut Kanwil DJBC terkontaminasi dengan berbagai kepentingan.
Kalimantan Timur, harus mengajukan permin- Seelain itu dalam berbagai kesempatan
tan kepada Kepala PSO Pantoloan berupa pihaknya memberi semangat kepada kopat dan
kapal patroli beserta dengan ABK untuk di ABK dan menekankan mengenai tugas yang
BKO pada Kanwil. Dalam sistem BKO tersebut AMBANG PRIYONGGO. Untuk mengeta- diemban sangat mulia.
hui tindak tanduk kapal patroli di
Kanwil DJBC Kalimantan Timur menunjuk wilayah kerja Kanwil DJBC Kalimantan Selain tantangan tersebut, petugas patroli
Komandan Patroli (Kopat) dan wakilnya yang Timur maka informasi dari berbagai dalam wilayah kerja Kanwil DJBC Kalimantan
berasal dari pegawai pada Bidang P2 Kanwil pihak menjadi salah satu masukkan Timur juga harus berhadapan dengan tantang-
“...yang paling
ngenai pengejaran tidak terputus tersebut. Menurutnya Jika
dalam melakukan kegiatan patroli mengharuskan pihaknya
melakukan pengejaran sampai memasuki wilayah negara
tetangga seperti Malaysia, maka dengan hubungan yang baik
dengan pejabat pencegahan di Malaysia hal ini masih bisa perlu
ditingkatkan
dimaklumi dan jika menjadi suatu permasalahan maka dapat
diselesaikan antar pejabat, karena selama ini Indonesia telah
sering melakukan kerjasama dengan Malaysia dalam bentuk
Patroli Terkoordinasi Kastam Indonesia Malaysia maupun
juga dalam kegitan informal lainnya. saat ini adalah
sarana
Kerjasama baik dengan instansi terkait di Indonesia me-
nurut Kepala Kantor Wilayah DJBC Khusus Kepulauan Riau
Nasar Salim sudah berjalan dengan baik dan saling berkoor-
dinasi. Hal ini bisa dilihat dengan adanya kerjasama patroli
bersama dengan pihak TNI AL dalam Patroli Koordinasi Kea- dan prasarana
penunjang
manan Laut (Patkor Kamla). Begitu juga ketika adanya kegiat-
an patroli bersama dengan instansi lainnya,dimana Bea dan
Cukai turut berperan sebagai wakil dari Departemen Keuangan.
Pun ketika menghadapi suatu kondisi seperti TNI AL me-
nangkap penyelundup yang melanggar perundang-undangan kegiatan patroli
laut...”
kepabeanan dan cukai, sudah pasti tangkapan tersebut dise-
rahkan kepada pihak Kanwil DJBC Khusus Kepualan Riau
untuk diproses lebih lanjut. “Sebaliknya, kalau Kami (Patroli
DJBC.red) menangkap kapal yang melanggar peraturan di
luar kewenangan Bea Cukai, maka akan kami serahkan ke- Patroli, baik patroli laut, darat maupun
pada instansi terkait,”papar Nasar kembali.
Koordinasi secara formal maupun informal lanjutnya, juga
udara merupakan salah satu elemen
dilakukan melalui berbagai pertemuan rutin guna membahas yang digunakan oleh Direktorat Jenderal
pengamanan Selat Malaka dari upaya pencegahan tindak Bea dan Cukai (DJBC) dalam rangka
penyelundupan dan masalah lain yang berkaitan dengan menjalankan fungsi pengawasan untuk
pengawasan di laut. Begitu juga kerjasama dengan negara pengamanan hak-hak negara, dan agar
tetangga yang menurut Nasar selalu terjalin dengan baik dipatuhinya peraturan perundang-
dimana DJBC dan Kastam Diraja Malaysia (KDRM) bekerja
sama dalam mengamankan Selat Malaka, melalui Patkor
undangan yang berlaku dibidang
Kastima dan Patkor Optima Malindo. kepabeanan dan cukai serta peraturan
Ketika ditanya efektifitas Patkor Kastima dalam menanga- titipan dari instansi teknis terkait yang
ni masalah penyelundupan, Nasar menjawab kegitan tersebut pelaksanaannya dibebankan kepada
sangat efektif mengingat dalam patkor tersebut pihak-pihak DJBC, hal tersebut disampaikan Direktur
terkait saling memberi informasi kegiatan ilegal maupun yang Penindakan dan Penyidikan DJBC, Jusuf
legal sehingga dapat dipetakan jalur-jalur yang bisa diguna- Indar to ketika diwawancarai WBC.
Indarto
kan oleh penyelundup.
Menurut Ketua Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Koor- Lebih jauh pendapatnya tentang patroli
dinasi Keamanan Laut (Bakorkamla) Laksamana Madya TNI laut yang dilakukan DJBC dapat disimak
Djoko Sumaryono, luasnya wilayah perairan Indonesia harus dari hasil wawancara dengan Redaktur
tetap dijaga dari berbagai hal dengan melibatkan berbagai WBC, Zulfril Adha Putra.
instansi yang juga melakukan kegiatan patroli di laut. “Kebe-
radaan Bakorkamla merupakan bentuk kerjasama antar ins-
tansi terkait yang berada dalam bentuk penanganan keaman- Bisa diceritakan mengenai efektifitas patroli laut yang
an laut di Indonesia, “ dilakukan DJBC sampai dalam meredam kegiatan
Djoko menyebutkan dua hal yang diemban Bakorkamla penyelundupan di wilayah laut ?
dalam mejalankan tugasnya yaitu mengkoordinasikan penyu- Patroli, sebagaimana diatur dalam Keputusan Direktur
sunan kebijakan dalam konteks kemanan laut dan Jenderal Bea dan Cukai Nomor-58/BC/1997 tanggal 3 Juni
melaksanakan kegiatan operasi keaman laut secara terpadu. 1997 tentang Patoli Bea dan Cukai merupakan kegiatan yang
Ia meyadari koordinasi bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan oleh Satuan Tugas Bea dan Cukai di laut, di darat
dilakukan. Untuk memudahkan koordinasi tersebut maka dan di udara untuk pencegahan, penindakan dan penyidikan
pihaknya lanjut Djoko merasa perlu untuk membangun trans terhadap pelanggaran peraturan perundang-undangan Kepa-
building sehingga ada saling percaya diantara instansi. beanan dan Cukai serta tujuan lain berdasarkan ketentuan
Dalam upaya mengamankan laut misalnya, Bakorkamla yang berlaku dalam rangka upaya pengamanan hak-hak
melakukan beberapa hal yang meliputi aspek pengawasan, Negara dan agar dipatuhinya peraturan perundang-undangan
pencegahan dan penindakan pelanggaran hukum serta yang berlaku.
keselamatan pelayaran. “Kami juga sudah pernah berbicara Sampai hari ini, dan disebabkan oleh keterbatasan sarana
dengan pak Dirjen Bea dan Cukai bagaimana kontribusi atau dan prasarana patroli yang dimiliki, DJBC masih masih
atensi dari masing-masing instansi di Bakorkamla terhadap menitikberatkan kegiatan patroli pada kegiatan patroli laut.
suatu permasalahan di wilayah perairan,”terang Djoko Terkait dengan fungsi pelaksanaan patroli khususnya
Untuk itu lanjutnya Bakorkamla bisa menjadi ideal dalam kegiatan patroli laut, DJBC memiliki unit teknis khusus yaitu
menjalankan tugas dan fungsinya dengan dukungan dan Pangkalan Sarana Operasi yang memiliki tugas pokok dan
informasi seperti dari DJBC maupun instansi terkait lainnya fungsi pengelolaan termasuk penggunaan Sarana Operasi
baik yang sifatnya teknologi informasi, atau informasi. zap Bea dan Cukai (dalam hal ini Kapal Patroli Bea dan Cukai).
Mengingat luasnya wilayah laut Indonesia yang diawasi Khusus untuk kegiatan patroli laut, apakah Dit.P2 me-
apakah keberadaan tiga pangkalan sarana operasi dimili- ngeluarkan program yang direncanakan untuk tahun
ki oleh DJBC sudah cukup memadai untuk mendukung 2009 ?
kegiatan patroli laut oleh DJBC ? Secara khusus program yang akan dilakukan oleh Dit. P2
Untuk kondisi saat ini, ditengah keterbatasan sarana dan adalah melakukan optimalisasi sarana dan prasarana serta
prasarana yang dimiliki oleh DJBC, ketiga pangkalan sarana SDM yang terkait dengan kegiatan patroli laut seperti
operasi yang ada dirasa sudah cukup memadai. Memang penambahan jumlah kapal patroli, peningkatan kualitas dan
untuk kondisi ideal menurut kami perlu ditambah pangsarop kuantitas SDM pelaksana kegiatan patroli melalui pendidikan
baru di wilayah Indonesia timur khususnya di wilayah timur dan latihan maupun perekrutan pegawai baru.
Sulawesi sehingga pengawasan di wilayah tersebut dapat Selain kegiatan tersebut, secara rutin juga Dit. P2 juga secara
lebih ditingkatkan lagi. Namun untuk kondisi saat ini kebera- langsung melakukan kegiatan patroli laut pada waktu-waktu
daan tiga pangsarop masih dirasakan cukup memadai. tertentu maupun secara insidentil pada saat dibutuhkan. Hal ini
dilakukan baik dalam rangka kegiatan patroli laut itu sendiri seca-
Apakah luasnya wilayah laut juga senantiasa menjadi ra langsung juga dalam rangka pengawasan terhadap pelaksana-
kendala dalam melakukan pengawasan ? an patroli oleh Kantor Wilayah/ Pangkalan Sarana Operasi.
S
etelah melakukan persiapan
beberapa bulan lamanya,
akhirnya DJBC mengimple-
mentasikan KPPBC Malang
menjadi KPPBC Tipe Madya
Cukai. Bukan hanya bentuk bangun-
an yang mengalami perubahan,
namun juga dari segi pelayanan dan
pengawasan juga banyak mengala-
mi perubahan. Bahkan, untuk
struktur organisasi pun KPPBC Tipe
Madya Cukai Malang mengalami
perubahan yang cukup signifikan.
KPPBC Tipe Madya Cukai
Malang, yang kini menjadi barom-
eter pelayanan dan pengawasan
cukai, secara resmi implementasi
tahap awalnya dilaksanakan pada 1
Juli 2008. Dengan mengundang
pengguna jasa yang ada di wilayah
kerja KPPBC Malang, pelaksanaan
implementasi ini berjalan dengan
baik dan lancar.
Acara implementasi awal KPPBC
Tipe Madya Cukai Malang yang
IMPLEMENTASI TAHAP AWAL. Ketua Tim Percepatan Reformasi, Thomas Sugijata didampingi Kakanwil berlangsung secara sederhana ini,
Jawa Timur II, C.F. Sidjabat dan Kepala KPPBC Malang Barid Effendi, memberikan penjelasan kepada dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah
pengguna jasa bahwa tepat 1 Juli 2008 KPPBC Malang telah mengimplementasikan tahap awal KPPBC Jawa Timur II C.F. Sidjabat, Ketua
Tipe Madya Cukai Malang. Tim Percepatan Reformasi (TPR),
Thomas Sugijata, beserta tim, Ke-
PELANTIKAN ESELON IV
DAN V
Pada pagi harinya
sebelum dilakukan acara
implementasi tahap awal
KPPBC Tipe Madya
Cukai Malang, Kakanwil
Jawa Timur II melantik 9 MESIN PEMBUAT ROKOK ILEGAL yang berhasil diamankan aparat Bea dan Cukai Kanwil Bea dan Cukai Jawa Timur I.
pejabat eselon IV dan 22
GELAR TEGAHAN
pejabat eselon V. Pelan-
tikan yang berlangsung
di aula KPPBC Malang
ini juga dihadiri oleh Ke-
SDM KPPBC KEDIRI. Sejak ujicoba hingga kini, peningkatan pelayanan dan pengawasan telah menunjukan perubahan dan tingkat profesionalisme
pegawai yang tinggi.
KPPBC
pun persiapan SDM yang siap melakukan pelayanan pri-
ma dan pengawasan yang lebih optimal.
Untuk sarana dan prasarana yang saat ini masih dalam
persiapan tidak semata-mata menjadi ukuran dari sebuah
KEDIRI
kantor utama dalam memberikan pelayanan dan
pengawasan. Persiapan SDM yang profesional dan lebih
mengutamakan kepuasan pengguna jasa serta mengikis
habis praktek KKN, menjadi tolak ukur dari apa yang
DAN
selama ini dicita-citakan oleh Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai (DJBC).
KUDUS
Seperti yang telah dilakukan oleh KPPBC Kediri menje-
lang soft launching pada akhir Agustus 2008, persiapan
FOTO-FOTO WBC/ADI
MENJELANG KPPBC
TIPE MADYA CUKAI
Setelah pelaksanaan implementasi
tahap awal Kantor Pengawasan
dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC)
Tipe Madya Cukai di Malang, kini
KPPBC Kediri dan Kudus telah bersiap
menerapkan hal yang sama.
S
elain Malang, KPPBC Kediri dan KPPBC Kudus
yang merupakan sentra penerimaan negara dari
cukai, memang sejak awal telah dipilih untuk
menjadi kantor utama dengan tipe madya cukai,
kedua KPPBC ini secara bertahap telah melaku- UJICOBA CC. Pegawai KPPBC Kediri saat menerima pengguna jasa untuk
kan berbagai persiapan baik sarana dan prasarana mau- berkonsultasi yang juga sebagai ujicoba pelayanan CC nantinya.
beberapa bulan belakangan ini memang sudah menuju ke paten Nganjuk. Dengan wilayah kerja yang luas tersebut,
arah terwujudnya KPPBC Tipe Madya Cukai. Dilengkapi maka perlu dilakukan berbagai persiapan, mulai dari
sarana gedung kantor yang baru dengan disain modern, administrasi, sarana dan prasarana, sistem dan prosedur,
diharapkan dapat lebih mengoptimalkan pelayanan dan dan lain sebagainya.
menambah rasa kenyamanan pengguna jasa dalam peng- “Dalam persiapan ini kami telah melakukan berbagai
urusan dokumen cukai. hal, seperti penyusunan program yang terdiri dari
Selain itu, untuk persiapan lainnya seperti SDM, persiapan, anggaran, sarana dan prasarana, SDM, dan
KPPBC Kediri juga telah melakukan training bukan hanya sistem dan prosedur. Untuk SDM, hal yang telah kami la-
kepada pegawai tetapi juga kepada seluruh SDM pendu- kukan adalah melakukan proses rekrutmen pegawai
kung di KPPBC tersebut, seperti Satpam dan petugas ke- melalui assessment test dan training motivasi, survei mo-
bersihan. tivasi pegawai, pengusulan kebutuhan pegawai, mutasi
Menurut Kepala KPPBC Kediri, Iyan Rubianto, wilayah pegawai pelaksana (10 orang keluar dan 27 orang masuk),
kerja KPPBC Kediri memang cukup luas, meliputi Kota penyusunan job description, dan sosialisasi KPPBC
Kediri, Kabupaten Kediri, Kabupaten Jombang, dan Kabu- Madya Cukai Kediri,” papar Iyan Rubianto.
WBC/ATS Selain hal tersebut Iyan menambahkan, untuk SDM
khususnya untuk pegawai baru dilakukan P2KP intensif
tentang cukai, yang dilaksanakan tiap 2 minggu sekali
hingga menjelang soft opening, serta melaksanakan trai-
ning dan retraining.
“Untuk sistem dan prosedur kami juga sudah membuat
lembar kontrol untuk CK-1, CK-5, CK-8, HJE, NPPBKC,
Penundaan, dan PBCK-4. Selain itu kami juga telah mela-
kukan uji coba registrasi, percobaan sistem pelayanan,
seperti CID dan loket, percobaan CC, Seksi Penyuluhan
dan Layanan Informasi, Seksi Kepatuhan Internal, Seksi
Intelijen dan Penindakan, Seksi Penyidikan dan Barang
Hasil Penindakan, Seksi Perbendaharaan. Dan, penyusun-
an SOP,” ungkapnya.
di pabrik, sosialisasi KPPBC Madya Cukai, sosialisasi be- an CC dan KI, evaluasi kinerja pelayanan (standar waktu),
bas KKN, dan coffee morning. penataan ruang pelayanan, dan survei kepuasan pelang-
“Persiapan lainnya yang saat ini sedang kami jalani gan.
adalah, pembuatan homepage www.beacukai-kediri.com, Untuk penyuluhan dan layanan informasi, persiapan yang
pembuatan brosur KPPBC Madya Kediri, pembuatan buku kini terus dilaksanakan KPPBC Kudus adalah, melakukan
saku pegawai, penyusunan profil KPPBC Madya Cukai sosialisasi konsep paper KPPBC Madya kepada pengusaha
Kediri, dan pembuatan multi media,” kata Iyan. HT, sosialisasi konsep paper kepada masyarakat, pembuatan
Apa yang telah dipersiapkan oleh KPPBC Kediri men- dan pemasangan leaflet/stiker tentang sanksi pidana bagi
jelang KPPBC Tipe Madya Cukai Kediri memang patut pelanggaran di bidang cukai, pembuatan multimedia/media
didukung oleh semua pihak agar pelaksanaan KPPBC sosialisasi, pembuatan videotron tentang peraturan cukai,
Madya Cukai dapat berjalan dengan baik dan sempurna. pembuatan web KPPBC Kudus, penggunaan dan pemasang-
Memang, untuk saat ini 80 persen persiapan yang dilaku- an pin/banner, pemasangan spanduk, dan pembuatan com-
kan sudah berjalan, namun semua itu tidak akan terwujud pany profil sebagai sarana penyuluhan.
jika masih ada sikap skeptis dari pegawai bahwa KPPBC Persiapan yang kini terus dilakukan oleh KPPBC Kudus
Kediri mampu menjadi KPPBC Madya Tipe Cukai. khususnya untuk SDM, juga melibatkan instansi lain,
Soft launching KPPBC Tipe Madya Cukai Kediri kini yaitu PT. PURA dengan maksud dapat lebih optimal, kare-
tinggal menunggu waktu saja, untuk itu kita berharap agar na instansi tersebut lebih berpengalaman dalam menge-
cita-cita mulia DJBC memberikan pelayanan dan pengawas- lola SDM dan paham akan apa saja yang dibutuhkan da-
an yang bebas KKN dapat terwujud dengan baik dan citra lam training manajemen pengelolaan SDM.
DJBC pun akan menjadi lebih sempurna di mata masya- Dalam training tersebut diajarkan persiapan internali-
rakat. sasi budaya kerja dan kepemimpinan, seperti kajian
usulan kebutuhan SDM, training dan retraining pegawai,
PERSIAPAN KPPBC KUDUS manajemen perubahan, pelayanan prima, body language,
Berbagai persiapan menjelang implementasi KPPBC negosiation, character building, super visi, decision maker,
Tipe Madya Cukai juga tengah dilakukan oleh KPPBC komunikasi, dam bimbingan jiwa.
Kudus menjelang soft launching pada bulan Oktober “P2KP kami lakukan baik internal maupun eksternal,
2008. Adapun persiapan yang dilakukan tak jauh berbeda untuk internal kami menekankan pada pendalaman
dengan KPPBC Kediri, mulai dari sarana dan prasarana, prosedur pelayanan dan pengawasan yang disampaikan
SDM hingga sistem dan prosedur. oleh Seksi atau unit pelayanan terkait, serta cara identifi-
Menurut Kepala KPPBC Kudus, Wijayanta, persiapan kasi pita cukai yang disampaikan oleh Kantor Pusat
yang dilakukan mulai membentuk tim persiapan hingga DJBC. Sedangkan untuk eksternal yang kami lakukan,
membuat laporan dari masing-masing tim akan persiapan cara melakukan identifikasi pita cukai oleh PT. PURA, dan
yang telah dilakukannya. Seperti, updating data yaitu pengenalan IT,” kata Wijayanta.
mengupdate database pabrikan rokok (PR), updating Masih menurut Wijayanta, khusus untuk teknologi
profil pengusaha hasil tembakau (HT) atau profil lokal, re- informasi (IT) KPPBC Kudus telah mengirimkan dua
gistrasi ulang pengusaha HT, pengenaan sanksi terhadap pegawainya ke KPPBC Kediri khusus untuk mempelajari
PR yang tidak menyampaikan pembukuan dan laporan pembuatan web, sedangkan untuk CC dan KI, KPPBC
produksi (CK-4), dan sosialisasi. Kudus pun telah mengirimkan pegawainya untuk
“Persiapan lain yang kita lakukan adalah sosialisasi dan mengikuti diklat di Pusdiklat bea cukai, bahkan untuk saat
koordinasi dengan instansi terkait, seperti Kejaksaan (tentang ini peran KI dan CC sudah mulai diterapkan dan terbukti
penyidikan), POM TNI (tentang pengamanan lingkungan banyak membuahkan hasil.
intern dan ekstern/pengamanan operasi penindakan intern dan Dengan persiapan yang terus dilakukan oleh KPPBC
ekstern), Kejaksaan (teknik penyidikan dan pemberkasan), Kudus, para pengguna jasa pun merasa sangat terlayani,
Pengadilan (penyitaan), dan PEMDA,” ujar Wijayanta. bahkan mereka tak menyangka kalau pelayanan KPPBC
Selain hal tersebut, persiapan yang dilakukan adalah Kudus saat ini jauh lebih baik dan lebih profesional. Hal
sedang diupayakan peningkatan kemampuan petugas P2, ini tentunya tak lepas dari upaya seluruh pegawai KPPBC
seperti latihan menembak dan prosedur pengamanan, Kudus. Untuk itu KPPBC Kudus berharap agar penempat-
mengenal jenis senjata dan perawatannya, dan training an pegawai di KPPBC Kudus dapat cepat terlealisasi,
intelijen. Sedangkan persiapan yang tak kalah pentingnya karena selain memberikan rasa kepastian kepada pega-
adalah pemberantasan barang kena culai ilegal, dengan wai yang ada saat ini, proses sosialisasi pun akan dapat
operasi pasar dan penertiban perijinan. cepat dilaksanakan bagi pegawai yang baru.
Sementara itu, pihak instansi terkait lainnya yang ada di
PENERTIBAN NPPBKC wilayah kerja KPPBC Kudus pun sangat mendukung tercip-
Terkait dengan penertiban perijinan, hingga kini KPPBC tanya KPPBC Kudus menjadi KPPBC Tipe Madya Cukai, ka-
Kudus telah mencabut sebanyak 1.082 NPPBKC dan rena hal ini akan lebih memberikan kepastian kepada peng-
membekukan sebanyak 231 NPPBKC. Sehingga dari total guna jasa dan dapat menekan seminimal mungkin pelang-
2.228 NPPBKC yang terdaftar di KPPBC Kudus, kini ting- garan cukai yang saat ini masih marak terjadi.
gal 1146 NPPBKC, namun yang masih aktif melakukan “Kendati sarana gedung kami belum siap, bukan ber-
pemesanan pita cukai sebanyak 435 sisanya sebanyak arti pelayanan kami tidak siap, pelayanan dan pengawas-
711 dibekukan, dan dari data tersebut KPPBC memilahnya an sebagaimana yang telah ditentukan di KPPBC Madya
menjadi tiga bagian. Cukai akan tetap kami terapkan, karena yang lebih utama
“Dari 435 PR yang aktif, 230 kita masukan ke jalur hi- adalah pelayanan yang modern bukan gedung yang mo-
jau, 64 PR jalur kuning, dan 141 PR masuk ke jalur me- dern,” tandas Wijayanta.
rah, sedangkan 711 PR sedang dalam proses pemblokir- KPPBC Kediri dan KPPBC Kudus kini sudah bersiap men-
an dan penelitian. Ini semua kami lakukan dengan jadi KPPBC Tipe Madya Cukai dalam hitungan bulan kede-
maksud agar kami dapat lebih jelas memantau perjalanan pan. KPPBC penyumbang cukai terbesar akan menjadi kan-
PR-PR tersebut sehingga jika terjadi penyimpangan, kami tor dengan pelayanan dan pengawasan yang modern. Momen-
dengan mudah dapat mendeteksinya,” ungkapnya. tum ini tentunya sangat dinanti-nanti oleh berbagai pihak,
Masih terkait dengan persiapan implementasi KPPBC karena dengan terciptanya KPPBC Tipe Madya Cukai, maka
Tipe Madya Cukai Kudus, untuk persiapan pelayanan dan pandangan buruk akan pelayanan dan pengawasan DJBC
sisdur juga terus dilakukan, seperti pengkajian otomasi selama ini akan terkikis dan masyarakat negeri ini pun akan
CK-1, CK-5, dan CK-8 secara online, ujicoba pembentuk- bangga mempunya institusi yang bebas dari KKN. adi
TEGAHAN
Jawa Tengah, Ismartono,
upaya penegahan tersebut
berawal dari kecurigaan petu-
gas pada unit pengawasan
yang kemudian ditindaklanjuti
DI WILAYAH KANWIL DJBC dengan penerbitan nota hasil
intelijen (NHI) terhadap eks-
JAWA TENGAH portasi tersebut.”Setelah dila-
kukan pemeriksaan fisik, ke-
Beberapa modus baru berhasil
dapatan antara pemberita-
huan ekspor barang (PEB)
diungkap oleh Kantor Pengawasan dan tidak sesuai dengan isi
Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) kontainer, maka pada 26 Mei
yang berada di wilayah Kantor Wilayah 2008 terhadap dua kontainer
(Kanwil) Direktorat Jenderal Bea dan ukuran 40 feet kami lakukan ISMARTONO. Wilayah Jawa Tengah
tidak akan lenggah dalam melakukan
Cukai (DJBC) Jawa Tengah. penegahan,” ujar Ismartono.
pengawasan baik di pelabuhan laut,
Untuk kasus tegahan ka- pelabuhan udara, maupun terhadap
S
yu tersebut, kini dilakukan perusahaan yang menerima fasilitas.
elain Tanjung Priok dan Tanjung Perak, pelabuhan Tan- proses penyidikan lebih lanjut
jung Mas Semarang sejak dulu telah dikenal sebagai guna mengetahui tindak pidana yang telah dilakukan oleh tersangka.
salah satu sentra kegiatan ekspor-impor. Banyaknya
industri berskala besar termasuk industri hasil TEGAHAN HANDPHONE
tembakau, menjadikan wilayah Jawa Tengah sebagai Masih di wilayah Semarang, KPPBC Tanjung Mas pada 10
salah satu lumbung penerimaan negara baik dari bea masuk Mei 2008 di bandara internasional Ahmad Yani Semarang,
maupun cukai. berhasil menggagalkan upaya penyelundupan handphone (HP)
Dengan ramainya kegiatan ekspor-impor dan produksi cukai sebanyak tiga kopor yang dibawa oleh warga negara Korea,
yang ada di bawah Kanwil DJBC Jawa Tengah, kegiatan penga- dengan menggunakan pesawat Garuda dari Korea via Singapura
wasan yang dilakukan pun telah dijalankan seoptimal mungkin menuju Semarang.
oleh seluruh KPPBC yang ada di bawah Kanwil DJBC Jawa Tegahan ini berawal ketika petugas P2 KPPBC Tanjung Mas
Tengah. Ketatnya pengawasan dan penerapan manajemen risiko yang bertugas di bandara Ahmad Yani memperhatikan passenger
yang efektif ternyata membuahkan hasil yang optimal dengan list atas tiga warga negara Korea dengan status connecting in
menegah beberapa komoditas ekspor, impor, maupun cukai. bound. Dari informasi yang ada petugas langsung melakukan
atensi terhadap ketiga penumpang tersebut.
TEGAHAN KAYU Saat dilakukan pemeriksaan terhadap ketiga warga negara
Kanwil DJBC Jawa Tengah dan KPPBC Tanjung Mas misal- Korea, mereka menyatakan sebelumnya telah menyerahkan
nya, berhasil menegah ekspor dua kontainer potongan-potongan Customs Declaration (CD) yang menyebutkan seluruh barang
kayu/serpihan kayu cendana. Ekspor ilegal ini terungkap pada 19 bawaannya termasuk tiga kopor berisikan hp, dengan perincian
Mei 2008, dimana PT.SP selaku pengirim barang dalam hp batangan (tanpa battery, charger dan kardus) model CDMA
dokumennya menyebutkan barang yang akan diekspor adalah 8910 sebanyak 500 pcs, hp batangan (tanpa battery, charger dan
wooden jodang dan nampan. kardus) model S1 sebanyak 99 pcs, hp batangan tanpa merk/
Namun setelah dilakukan pemeriksaan fisik oleh petugas, model sebanyak 40 pcs, sehingga total keseluruhan 639 pcs.
kedapatan jenis barang berupa potongan kayu berbagai Selain itu juga dalam kopor terdapat 20 pcs battery handphone
ukuran sebanyak 1.130 bag, serpihan/tatal kayu sebanyak 48 dan 1 unit handphone merk Curitel. Kendati ketiga warga negara
bag, dan kayu dengan diameter 8 sampai dengan 10 cm dan Korea telah memberitahukan barang bawannya dalam CD,
panjang antara 75 sampai dengan 210 cm sebanyak 20 bag, namun karena untuk pemasukan hp harus menggunakan ijin dari
DOK. KPPBC TANJUNG MAS DOK KANWIL JAWA TENGAH
B
WBC/ATS
TEGAHAN ROKOK eberapa waktu lalu
Sementara itu, KPPBC Tegal berhasil mengagalkan upa- muncul pemberita-
ya penyelundupan 13 koli rokok tanpa pita cukai dan menggu- an dari salah satu
nakan pita cukai bukan miliknya, yang dikirim melalui Kantor televisi swasta yang
Pos Lalu Bea dengan tujuan wilayah Sumatera. menyoroti banyak-
“Ini merupakan modus baru untuk pelangaran atau upaya nya kontainer yang menumpuk
penyelundupan cukai, karena upaya penyelundupan cukai di pelabuhan Belawan Medan.
melalui Kantor Pos lalu bea baru pertama kali ini terjadi, dan Muncul kemudian anggapan
ini merupakan prestasi yang luar biasa karena di KPPBC ke- bahwa bea cukai sedang me-
cil, namun upaya pengawasannya sangat optimal dijalankan,” ngalami shock akibat peme-
ujar Ismartono. riksaan KPK, sehingga pela-
Tegahan cukai ini berawal pada 2 Juli 2008 ketika petugas yanan menjadi terhambat.
KPPBC Tegal yang bertugas di Kantor Pos Lalu Bea merasa Di pelabuhan Belawan sa-
curiga dengan kiriman sebanyak 13 koli rokok dengah at ini memang tengah terjadi
pengirim Martinus yang beralamat di Purwokerto. penumpukan, namun hal
Setelah dilakukan pemeriksaan fisik maka diketahui bah- tersebut bukan dikarenakan
wa rokok-rokok tersebut akan dikirim kepada beberapa lambatnya pemeriksaan baik
penerima, yang pertama kepada Arif dengan alamat Loket PU dokumen maupun fisik yang
AGUSTINUS DJOKO. P. Akibat
Jembatan Kerinci, Kabupaten Palalawang Pekanbaru seba- dilakukan oleh Kantor pemberitaan Kontainer menumpuk,
nyak tiga koli (doz) isi 399 slop rokok, yang setiap slop berisi Pengawasan dan Pelayanan dapat terjadi salah persepsi di
10 bungkus rokok merk Daun Djati isi 12 batang, produksi Bea dan Cukai (KPPBC) masyarakat terhadap bea cukai.
Aman Jaya Family Probolinggo tanpa dilekati pita cukai. Belawan. Pelayanan maupun
Kedua, ditujukan kepada Parlin Manalu dengan alamat pengawasan yang dilakukan KPPBC Belawan saat ini masih ber-
Medan sebanyak lima koli isi 200 slop yang masing-masing jalan baik bahkan tidak mengalami hambatan apapun.
slop berisi 20 bungkus rokok merk Garuda Cerutu tanpa Penumpukan kontainer yang terjadi lebih dikarenakan pihak
nama pabrik rokok isi 6 batang asal Probolinggo yang dilekati Pelindo sedang mengadakan perbaikan dan memperluas sarana
pita cukai milik pabrik rokok AMAJAFAO dengan HJE penumpukan kontainer, sehingga lahan yang memang tidak luas
Rp.2.800. Tiga, 1 koli isi 800 bungkus merk Daun Djati yang tersebut membuat kontainer menumpuk. Terhadap pemberitaan
dilekati pita cukai personalisasi milik pabrik rokok AMAJAFAO. tersebut, KPPBC Belawan kemudian mengundang media massa
Empat, 3 koli isi 240 slop yang masing-masing slop berisi 10 (termasuk stasiun TV sawasta) untuk menyampaikan kondisi
bungkus rokok merk Daun Djati yang dilekati pita cukai milik yang sebenarnya terjadi sehingga bisa dilakukan koreksi pembe-
pabrik rokok AMAJAFAO, yang akan dikirim kepada Sofyan ritaan. Upaya itu dilakukan agar tidak tercipta salah persepsi di
dengan alamat Jln Bola Kaki Nemot 1/A/29 pemantang masyarakat.
Siantar. Dan lima, 1 koli isi 80 slop yang masing-masing slop Seperti yang diutarakan oleh Kepala Seksi Penindakan dan
berisi 10 bungkus rokok merk Daun Jati yang dilekati pita Penyidikan (P2) KPPBC Belawan, Agustinus Djoko P, lokasi
cukai milik pabrik rokok AMAJAFAO, yang akan dikirm kepada penumpukan kontainer di pelabuhan Belawan saat ini sudah tidak
Parwin Manalu Jln. Jati nomor 6 Pemantang Siantar. memadai lagi, hal ini dikarenakan terjadinya peningkatan ekspor
Dari hasil tegahan tersebut, seluruh rokok tanpa pita cukai dan impor, maupun kontainer kosong. Untuk itu, pihak Pelindo
dan yang dilekati pita cukai yang bukan miliknya, kini dalam bersama GAFEKSI melalui rapat koordinasinya mengangkat per-
penyelidikan petugas KPPBC Tegal dan Kanwil Jawa Tengah masalahan mengenai penumpukan kontainer di pelabuhan Bela-
untuk ditindaklanjuti lebih lanjut guna mengetahui modus wan khususnya di Unit Terminal Peti Kemas (UTPK) I Gabion.
selanjutnya dari tersangka dan kemungkinan adanya “Ada empat penyebab utama mengapa terjadinya penumpuk-
keterlibatan dari pabrik rokok di luar wilayah Jawa Tengah. an di pelabuhan Belawan, dan keempat penyebabnya kini sedang
“Wilayah Jawa Tengah memang tidak selalu dijadikan tu- dalam tahap perbaikan. Satu hal yang penting disini adalah
juan untuk upaya penyelundupan, namun bukan berarti kami keempat penyebab terjadinya penumpukan kontainer tersebut
lengah dan tidak ketat dalam pengawasan, secara keseluruh- bukan karena proses pelayanan dan pengawasan yang dilakukan
an wilayah Jawa Tengah telah melaksanakan seoptimal KPPBC Belawan tidak berjalan dengan baik,” ungkap Agustinus.
mungkin upaya pengawasan, baik pelabuhan laut maupun Lebih lanjut Agustinus menjelaskan, keempat penyebab terja-
pelabuhan udara. Ini dapat dibuktikan dengan beberapa te- dinya penumpukan itu adalah pertama, aktifitas bongkar muat
gahan yang berhasil kami dapatkan,” tandas Ismartono. adi khususnya di dermaga internasional memiliki kecenderungan me-
ningkat akhir-akhir ini, disebabkan terjadinya peningkatan keluar yang tidak terlalu lama, dengan cara melakukan percepatan
dan masuknya barang impor, ekspor dan kontainer kosong. Selain pelaksanaan program-program yang telah disetujui untuk tahun
itu, di pelabuhan Belawan juga banyak ditemui depo yang diper- 2008,” papar Agustinus.
untukan sebagai tempat penitipan kontainer kosong yang bela-
kangan ini penumpukannya terlihat lebih padat dari sebelumnya. PERSIAPAN MENJADI KPPBC TIPE MADYA KEPABEANAN
Hal ini terjadi karena biaya sewa lahan yang digunakan untuk Penumpukan kontainer karena sarana dan prasarana di pela-
penumpukan kontainer kosong di sekitar wilayah Belawan masih buhan yang terbatas tentu akan berpengaruh pada kinerja KPPBC
relatif lebih murah dibandingkan sewa di Singapura maupun Belawan yang dalam waktu dekat ini akan dijadikan sebagai
Penang Malaysia. Dengan meningkatnya aktifitas keluar masuk KPPBC Tipe Madya Kepabeanan. Padahal, KPPBC Belawan sa-
kontainer tersebut juga mengakibatkan peningkatan penumpukan at ini telah mempersiapkan diri dengan melakukan berbagai hal.
di UTPK Gabion. Persiapan yang dilakukan adalah, melakukan perbaikan-
Kedua, meningkatnya kedatangan sarana pengangkut bah- perbaikan dan perubahan-perubahan di bidang pengawasan dan
kan mencapai lima kali dalam sehari juga mengakibatkan pe- pelayanan yang bertujuan untuk optimalisasi pelaksanaan tugas
ningkatan penumpukan kontainer, hal ini juga berakibat terjadinya pengawasan dan pelayanan yang berimbang, efektif dan efisien.
keterlambatan dalam proses bongkar muat, dimana pihak UTPK Seperti, melakukan standarisasi di bidang pelayanan publik,
harus melayani sarana pengangkut satu per satu dengan peralat- melakukan simplikasi prosedur yang bertujuan untuk mengurangi
an yang sangat terbatas. hubungan langsung antara pengguna jasa dengan petugas, serta
Ketiga, perluasan tempat penumpukan kontainer di UTPK Ga- upaya perbaikan diri untuk mencegah terjadinya praktek KKN dan
boin saat ini masih dalam proses pelaksanaan, sehingga lahan gratifikasi yang mempengaruhi pelaksanaan tugas.
yang tersedia belum dapat digunakan secara optimal, sedangkan “Dengan upaya tersebut, kami juga telah membentuk tim sa-
jumlah kontainer impor maupun ekspor yang melalui pelabuhan tuan tugas kepatuhan internal yang beranggotakan 10 pegawai,
Belawan dalam hal ini UPTK Gabion meningkat sangat signifikan. termasuk lima pegawai yang telah dididik dalam diklat kepatuhan
Keempat, sarana dan prasarana juga fasilitas yang tersedia di internal yang diselenggarakan oleh Pusdiklat Bea Cukai,” kata
UPTK Gabion pada saat ini dinilai masih kurang memadai. Agustinus.
Disamping itu, terdapat beberapa sarana dan prasarana yang Upaya-upaya perbaikan tersebut memang membuahkan
sudah tidak dapat bekerja secara optimal. Kendala tersebut telah hasil yang cukup bagus, hal ini dapat dilihat dari pencapaian
dikeluhkan oleh sejumlah pengguna jasa karena berdampak ter- target penerimaan tiap bulannya dimana KPPBC Belawan
jadinya keterlambatan dalam proses bongkar muat serta pe- dalam target bulanannya selalu mencapai 100 hingga 150
ningkatan kontainer. persen. Pencapaian ini menurut Agustinus didominasi oleh 9
“Untuk kedepannya manajemen Pelindo mengungkapkan, komoditas utama yang umumnya dari sektor pertanian seperti
pengembangan sarana dan prasarana tersebut sedang dalam pupuk, kacang kedelai, kacang tanah, tepung terigu, beras
tahap peningkatan dan diharapkan dapat terealisasi dalam waktu ketan, pakan ternak, biji plastik, aspal, dan plat baja.
FOTO-FOTO DOK. KPPBC BELAWAN Berita penumpukan kon-
tainer memang cukup mem-
buat KPPBC Belawan men-
jadi sorotan. Sebagai calon
KPPBC Tipe Madya Kepa-
beanan, tentunya hal terse-
but akan berpenguruh pada
upaya-upaya perbaikan
yang tengah dijalankan.
Namun, dengan kerja keras
dari seluruh pegawai KPPBC
Belawan yang ditunjukkan
dengan pencapaian target
bulannya yang bisa menca-
pai 100 persen lebih, mem-
buktikan kalau pelayanan
dan pengawasan yang dija-
lankan saat ini sudah optimal
SARANA DAN PRASARANA. Minimnya sarana dan prasarana, serta sempitnya lahan penumpukan kontainer, menjadi dan memberikan kepastian
perhatian utama pihak Pelindo Belawan untuk segera dilakukan pembenahan.. bagi pengguna jasa. adi
KPU BATAM
LAUNCHING
PROGRAM
BEA CUKAI
PEDULI
Program bea cukai peduli dilaksanakan
untuk membantu masyarakat
sekitar Batam, baik berupa bantuan
sosial maupun bantuan pendidikan.
K
epedulian terhadap masyarakat ekonomi lemah BANTUAN PENDIDIKAN. Pegawai KPU Batam secara simbolis memberikan
memang sangat dibutuhkan saat ini. Meningkat- bantuan pendidikan berupa paket sekolah untuk 150 siswa baru.
nya harga-harga kebutuhan pokok yang
menyebabkan semakin rendahnya daya beli ma- kukan Masjid Baitut Takwa Kantor Pusat, untuk itu para
syarakat, menjadi pemicu bertambahnya jumlah pegawai pun merasa perlu mencontoh kegiatan sosial ter-
masyarakat miskin yang sangat membutuhkan bantuan, sebut, dengan melakukan kegiatan sosial di sekitar KPU
baik bantuan sosial maupun bantuan pendidikan. Batam.
Dengan kondisi yang ada saat ini, Kantor Pelayanan “Dengan ide ini maka kami melakukan survei kepada
Utama (KPU) Batam merasa terpanggil untuk membantu seluruh pegawai, apakah mereka mau membantu prog-
meringankan kebutuhan masyarakat ekonomi lemah yang ram bea cukai peduli yang dananya berasal dari potongan
ada di sekitar KPU Batam, yang dituangkan ke dalam gaji pegawai. Hasilnya seluruh pegawai sangat antusias
surat edaran no. SE-305/KPU.02/2008 tanggal 31 Maret memberikan bantuan dan dengan keikhlasan hati pega-
2008 tentang program kepedulian sosial KPU Tipe B wai rela gaji mereka dipotong untk membantu program
Batam, yang diberi nama “KPU Tipe B Batam Peduli” atau ini,” papar Aris.
disingkat “Bea Cukai Peduli” Lebih lanjut Aris menjelaskan, program kepedulian so-
Menurut Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan KPU Ba- sial ditujukan untuk kegiatan bakti sosial bagi masyarakat
tam, yang juga sebagai pengurus program bea cukai kurang mampu di bidang pendidikan berupa bea siswa,
peduli, Aris Sudarminto, ide pembentukan program bea pemberian sarana dan prasarana pendidikan, dan lain-la-
cukai peduli diilhami oleh kegiatan sosial yang selalu dila- in. Untuk bidang kesehatan berupa pemeriksaan kesehat-
FOTO BERSAMA. Pegawai KPU Batam foto bersama dengan anak-anak yang telah mengikuti khitanan masal.
PERS KE CIREBON
Sedangkan untuk bantu-
an di bidang ekonomi
berupa sumbangan sem-
bako, pinjaman lunak
untuk usaha modal kecil, Biro Hubungan Masyarakat (Humas) Departemen
dan lain-lain. Keuangan, pada 11 Juli 2008 menyelenggarakan kunjungan
Sebagai launching
program bea cukai pedu-
kerja pers ke pabrik rokok dan pelabuhan di Cirebon,
li KPU Batam melaksa- Jawa Barat yang dimaksudkan untuk menyampaikan visi
nakan dua kegiatan so- dan arah kebijakan Departemen Keuangan terutama
sial yang dilaksanakan kebijakan pengelolaan keuangan mengenai penerimaan
pada bulan Juli 2008, cukai dan pelayanan kepabeanan.
yaitu, khitanan bersama FOTO-FOTO WBC/RIS
untuk 30 anak yang ber-
domisili di sekitar KPU
Batam dan komplek pe-
rumahan bea cukai,
yang dilaksanakan pada
7 Juli 2008 di Aula KPU
Batam. Dan, sumbangan
paket sekolah berupa
tas, buku dan alat tulis
untuk 150 siswa baru
Sekolah Dasar di sekitar
KPU Batam.
“Untuk khitanan ma-
sal, KPU Batam
bekerjasama dengan po-
liklinik KPU Batam dima-
na setiap peserta selain
tidak dipungut biaya
khitan dan obat-obatan,
juga diberikan hadiah
berupa baju koko, sarung,
peci, paket sekolah, dan
uang. Sementara untuk
bantuan pendidikan,
KPU Batam bekerjasa-
ma dengan Badan Amil
Zakat Kota Batam,” ujar
Aris.
Untuk kedepannya,
KPU Batam juga beren-
cana mengadakan
kegiatan sosial dibidang SALAH SATU KUNJUNGAN ke pabrik rokok kecil Pabrik Rokok Panamas dan Samijaya.
B
kesehatan yang diberi-
kan cuma-cuma untuk ersama staf Biro Humas, kunjungan kerja ini membawa rombongan wartawan
warga disekitar KPU Ba- media ibukota yang tergabung dalam Forum Komunikasi Ekonomi dan Moneter.
tam. Kegiatan tersebut Rombongan yang berjumlah kurang lebih 50 orang ini berangkat dari Kantor
bertujuan agar bea cukai Departemen Keuangan (Lapangan Banteng) pada 10 Juli 2008.
menjadi lebih dekat Setibanya di Cirebon berbagai acara sudah menanti. Untuk acara pertama
dengan masyarakat, dan diisi dengan presentasi dan diskusi dengan pembicara masing-masing, Djoko
mampu memberikan Kusmartoto dari Badan Kebijakan Fiskal, Pusat Kebijakan Pendapat Negara,
contoh kepada instansi perwakilan PT. British American Tobacco Indonesia (BATI), Lukir Daud, Kepala Kantor
pemerintah lainnya. Pelayanan dan Pengawasan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe A 4 Cirebon, Kukuh Basuki
Karena, tidak hanya dan Walikota Cirebon, Subadri.
perusahaan swasta saja Pada sesi pertama presentasinya, Djoko Kusmartoto menyampaikan materi tentang
yang mampu membuat arah kebijakan cukai hasil tembakau 2009. Disebutkannya bahwa, prioritas
program corporate social pemerintah terhadap kebijakan cukai adalah untuk penerimaan cukai, tenaga kerja dan
responsibility, tapi kesehatan. Untuk tahun 2009 tidak ada tambahan beban total bagi Industri Hasil
instansi pemerintah pun Tembakau (IHT). Dan diperkirakan pertumbuhan produksi 5 persen hingga maksimal
bisa melaksanakan 260 milyar batang/ tahun pada tahun 2015.
tanpa menyalagunakan Sedangkan dalam rangka perbaikan administrasi Cukai Hasil Tembakau (CHT), lan-
jabatan atau kedudukan jut Djoko, langkah yang diambil pemerintah adalah pelaksanaan Undang-Undang Cu-
dalam pengumpulan kai, pemberantasan rokok atau cukai illegal, pengembangan industri, Dana Bagi Hasil
dananya, karena berasal Cukai 2 persen, kebijakan tarif cukai untuk mendorong ekspor hasil tembakau, dan re-
dari dana resmi yang sa- gistrasi mesin pembuat rokok.
ngat bisa dipertanggung- Untuk kebijakan cukai hasil tembakau, pemerintah mentargetkan penerimaan APBN
jawabkan. adi naik yaitu target CHT APBN 2009 sekitar Rp. 47 Triliun. Sementara itu tarif spesifik
OPERATOR
X-RAY
Untuk memenuhi kebutuhan
tenaga operator X-ray di pelabuhan
laut maupun bandar udara.
D
irektorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) melalui
Direktorat Penindakan dan Penyidikan (P2)
menyelenggarakan pelatihan operator X-Ray tahun
2008. Pelatihan yang diikuti oleh 32 peserta siswa
ini dibuka secara langsung oleh Direktur P2, Jusuf
Indarto dan berlangsung selama dua hari, yaitu 15-16 Juli
2008. Bertempat di Aula Gedung B Kantor Pusat DJBC.
Dalam sambutan pembukaan pelatihan, Jusuf Indarto
mengatakan bahwa Bidang P2 menjadi tolok ukur kinerja pe-
ngawasan karena itu diperlukan aparat-aparat pengawasan
yang handal dan terampil terutama dalam mengoperasikan PENYEMATAN TANDA PESERTA pelatihan sebagai dimulainya Pelatihan
sarana dan peralatan pengawasan. Operator X-ray 2008.
Mesin X-ray, lanjut Jusuf Indarto, merupakan peralatan
pengawasan yang digunakan untuk melakukan verifikasi Soekarno-Hatta, Jakarta, Bandung, Juanda, Tanjung Emas,
barang-barang impor maupun ekspor terhadap barang yang Yogyakarta, Surakarta, Ngurah Rai, Manado dan Nunukan.
dilarang dan dibatasi penggunaannya. Untuk itu diperlukan Dalam pelatihan ini ada lima orang pengajar yang berasal
tenaga operator yang memadai untuk mengoperasikan alat dari Hemanz dan L3 Comunication (sebagai pihak penyedia
tersebut. mesin X-ray) dan satu orang trainer dari Direktorat P2, Kantor
Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan tenaga ope- Pusat DJBC.
rator adalah melalui pelatihan. Ke-32 peserta pelatihan Sedangkan materi pada hari kedua, 16 Juli 2008 sekali-
diajarkan mengenai materi-materi pengoperasian mesin X- gus sebagai acara penutupan meliputi; lanjutan Modus
ray yang dibagi menjadi dua bagian. Materi yang diberikan Operandi dan Tehnik Penyembunyian Narkotika dan Psikotro-
dalam pelatihan hari pertama meliputi; Dasar-dasar X-ray, pika, Program X-ray dan Pencitraan X-ray, serta Praktek X-
Pengenalan Komponen X-ray, Modus Operandi dan Tehnik ray.
Penyembunyian Narkotika dan Psikotropika. Sebelum acara pelatihan dimulai terlebih dulu dilakukan
Para peserta terdiri dari para pelaksana, baik pelaksana penyematan tanda peserta pelatihan operator X-ray kepada
administrasi maupun pelaksana pemeriksa dari beberapa komandan pasukan dilakukan oleh Kasubdit Sarana Operasi,
Kantor Pelayanan dan Pengawasan (KPPBC) di beberapa Ahmad Budiyanto. Hadir juga dalam pembukaan pelatihan
wilayah di Indonesia antara lain dari KPU Batam, KPPBC tersebut, Kepala Seksi Penindakan IV, Duki Rusnadi selaku
Tanjung Balai Karimun, Belawan, Medan, Dumai, Pekanbaru, Ketua Panitia, Kasubdit Intelijen, Maman Anurachman. ris
FOTO-FOTO WBC/ATS
SHABU DAN
(P2) KPPBC SH, Eko Dharmanto, tegahan ini diawali dengan
adanya informasi pada 11 Juli 2008, yang menyebutkan pada
Sabtu 12 Juli 2008 akan ada tiga orang warga negara Taiwan
KETAMINE
yang datang ke Indonesia dengan menggunakan pesawat
Viva Macau. Atas informasi tersebut, petugas langsung mem-
berikan atensi terhadap ketiga warga negara Taiwan tersebut.
“Setelah ditunggu-tunggu, kami tidak menemukan ketiga
KEMBALI DITEGAH KPPBC SH warga negara Taiwan tersebut, rupanya mereka ini datang
secara terpisah untuk mengecohkan kami. Namun, salah sa-
tu petugas kami merasa curiga terhadap salah satu penum-
Walaupun modus yang digunakan pang yang waktu itu sedang memperbaiki sesuatu yang ada
tergolong lama, tersangka mampu di dalam tubuhnya. Dengan kecurigaan tersebut petugas
mengecoh petugas sehingga dapat kelu- langsung menghampirinya dengan menepuk badan dari ter-
ar dari bandara dengan tenang. Namun, sangka,” ungkap Eko.
berkat kejelian petugas yang curiga Dari kecurigaan tersebut, petugas langsung memeriksa
terhadap salah satu tersangka, akhirnya
tersangka dan kedapatan dalam tubuh tersangka terdapat
ketamine dan shabu-shabu yang disimpan dalam lekukan
ketiga tersangka bisa diamankan. tubuh hingga ke celana dalamnya. Karena informasi yang
U
WBC/ATS didapat adalah tiga orang, petugas meminta tersangka untuk
ntuk yang ke-10 menunjukan kedua temannya yang lain. Rupanya kedua ter-
kalinya di tahun sangka lainnya telah lolos lebih dulu namun masih disekitar
2008 ini, Kantor bandara sambil menunggu.
Pengawasan dan Berkat kejelian petugas, akhirnya ketiga warga negara
Pelayanan Bea Taiwan yaitu Wang Pei Ta, Yeh Yu Tshu, dan Tseng Kuo En,
dan Cukai (KPPBC) Tipe berhasil diamankan oleh petugas dan dari pemeriksaan
A1 Soekarno-Hatta (SH) terhadap ketiga tersangka ditemukan dalam tubuh mereka
berhasil menggagalkan 5,2 kg ketamine dan 200 gram shabu-shabu.
upaya penyelundupan psi- “Ini merupakan modus lama, dan kami hampir terkecoh
kotropika jenis ketamine dengan modus tersebut. Ketiga tersangka ini dapat kami
dan shabu-shabu. Tersang- simpulkan berkaitan dengan tersangka lainnya, karena dari
ka yang mengaku telah tiga tanda tato yang ada di tubuh mereka sama dengan tersangka
kali ke Indonesia dan satu sebelumnya. Sehingga mereka ini merupakan jaringan
kali dapat lolos menyelun- psikotropika lintas negara yang dikoorodinir secara baik di
dupan ketamine dan shabu- Macau,” ujar Eko.
shabu ini, dalam menjalan- Masih menurut Eko, warga negara Taiwan ini menda-
kan aksinya menggunakan pat upah sebesar 10 juta untuk membawa shabu-shabu,
modus lama dan mampu dan 35 juta untuk membawa ketamine ke Indonesia. Jika
pengecohkan pengawasan negara lain menerapkan hukuman mati untuk yang mem-
EKO DHARMANTO. Ini merupakan yang dilakukan petugas. bawa psikotropika jenis ini, di Indonesia mereka hanya
modus lama dan kami hampir Menurut Kepala Seksi dikenakan undang-undang kesehatan yang hukumannya
terkecoh dengan modus tersebut. Penindakan dan Penyidikan relatif ringan dibandingkan dengan negara lain. adi
DOK. KPPBC SH
BARANG BUKTI. Para tersangka menyimpan barang bukti ketamine dan shabu-shabu dalam lekukan tubuh hingga ke bagian celana dalam.
DISITA. Setelah dilakukan upaya persuasif dan penagihan sebanyak tiga kali namun tidak juga dilunasi, KPPBC SH akhirnya menyita aset gedung dan
tanah milik perusahaan PMA asal Malaysia.
KPPBC SH
Perusahaan PMA yang terletak di jalan Danau Sunter Ba-
rat A-3/4 Rt 001 Rw 10 Kelurahan Sunter Agung Jakarta
Utara dan jalan Raya Cikande Rangkas Bitung Km.5 Desa
SITA ASET
kareo, Jawilan Kabupaten Serang ini, berdasarkan temuan
hasil audit yang dilakukan pada tahun 2006, diketahui masih
memiliki tagihan bea masuk dan PDRI. Dari temuan tersebut,
PERUSAHAAN
pihak KPPBC SH telah melakukan beberapa kali penagihan,
namun perusahaan tersebut tidak segera melunasinya.
MALAYSIA
Menurut Kepala KPPBC SH, Rahmat Subagio, yang da-
tang langsung ke lokasi penyitaan, berdasarkan Undang-
Undang nomor 19 tahun 2000 tentang penagihan pajak de-
ngan surat paksa dan peraturan Pemerintah Republik
Indonesia nomor 135 tahun 2000 tentang tatacara penyitaan
Dalam jangka waktu 14 hari, tunggakan dalam rangka penagihan pajak dengan surat paksa, KPPBC
pajak bea masuk dan pajak dalam rang- SH melakukan penyitaan ini karena pihak perusahaan dinilai
ka impor (PDRI) harus segera dilunasi tidak memiliki itikad baik saat dilakukan penagihan yang dila-
kukan beberapa kali melalui surat.
oleh PT. JRD Bright Motor Assemblers “Kita sudah peringatkan sejak 2006 lalu sebanyak tiga kali,
(JBMA). Jika dalam jangka waktu terse- namun mereka tidak ada keseriusan. Selain itu, kita juga
but tidak juga dilunasi, Kantor Peng- sudah mencoba secara informal melalui jalur persuasif, tetapi
awasan dan Pelayanan Bea dan Cukai tetap gagal. Untuk itu, apabila dalam waktu dua minggu setelah
(KPPBC) Soekarno-Hatta (SH) akan menyitaan ini mereka tetap tidak membayar, aset ini akan di-
segera melimpahkan aset perusahaan lelang di kantor Pelelangan Negara,” papar Rahmat Subagio.
Lebih lanjut Rahmat menambahkan, jumlah aset dengan
tersebut ke Kantor Lelang Negara untuk lahan kantor seluas dua ribu meter persegi ini diperkirakan
segera dilakukan pelelangan. mencapai Rp.9 milyar, namun karena hutang perusahaan
P
tersebut hanya Rp. 3 milyar maka sisa hasil pelangan akan
enegakan hukum bagi pengemplang pajak bea ma- diserahkan kembali ke perusahaan tersebut.
suk dan PDRI kini terus dilakukan oleh jajaran Proses penyitaan dalam bentuk aset yang pertama kalinya
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Hal ini dilakukan oleh KPPBC SH ini, sebelumnya juga telah
tentunya selain untuk menegakan hukum, juga seba- berkoordinasi dengan KPPBC Jakarta dan Kantor Pelayanan
gai penertiban administrasi yang kadang dianggap Utama (KPU) Tanjung Priok. Selain itu, proses penyitaan ter-
remeh oleh para pengguna jasa dalam hal pembayaran pajak. sebut dalam mempersiapkannya memakan waktu dua ming-
Seperti yang dilakukan oleh KPPBC SH pada 10 Juli gu dengan melibatkan dua tim yang terdiri dari 30 personil,
2007, yang menyita aset gedung dan lahan milik PT. yaitu tim Seksi Perbendaharaan dan tim P2.
JBMA sebagai perusahaan penanam modal asing (PMA) Proses pelaksanaan penagihan dengan surat paksa
asal Malaysia yang bergerak di bidang otomotif, karena melalui upaya penyitaan ini, dilakukan KPPBC SH seba-
telah menunggak pembayaran bea masuk sebesar Rp. 3 gai upaya dalam pendefinitifan piutang negara sehingga
milyar dan menungak PDRI sebesar Rp.800 juta. hak-hak keuangan negara tetap terpenuhi. adi
RAKORNAS
disesuaikan, baik karena adanya perubahan terhadap un-
dang-undang kepabeanan maupun cukai. Juga terdapat
PENGAWASAN
beberapa ketentuan yang sudah tidak sesuai lagi dengan
perkembangan saat ini.
“Selain itu tadi ada beberapa hal yang menurut kami
DJBC 2008
sebenarnya (Dit.P2) telah diberi kewenangan yang luas
tetapi karena belum diatur tersendiri dalam suatu peraturan
pelaksanaan sehingga penerapan wewenang pengawas-
an menyulitkan petugas di lapangan,” ujar Jusuf Indarto.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Mengenai tujuan dilakukannya rakornas, ditegaskan
(DJBC) menyelenggarakan rapat Jusuf Indarto, hal ini sudah sesuai dengan pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi Direktorat P2 dalam Peraturan
koordinasi nasional (rakornas) Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.04/2006 tentang Tu-
pengawasan di lingkungan DJBC yang gas Pokok dan Fungsi DJBC, yaitu Direktorat Penindakan
diselenggarakan oleh Direktorat dan Penyidikan mempunyai tugas menyiapkan :
Penindakan dan Penyidikan (P2). a. Perumusan dan standarisasi serta bimbingan teknis
Rakor yang telah dilaksanakan sebanyak evaluasi pelaksanaan kegiatan-kegiatan di bidang in-
dua kali yaitu pada awal dan telejen, intelejen dan penyidikan
pertengahan tahun 2008 ini membahas b. Perumusan dan standarisasi serta bimbingan teknis
dalam rangka penindakan pelanggaran ketentuan di
beberapa hal yang telah yang disepakati bidang kepabeanan dan cukai
dan akan segera ditindaklanjuti. c. Perumusan dan standarisasi serta bimbingan teknis
M
pelaksanaan patroli
engenai latar belakang dilakukannya Rakornas d. Perumusan dan standarisasi serta bimbingan teknis
Pengawasan di lingkungan DJBC, diutarakan pelaksanaan kegiatan penyidikan dan ;
Direktur P2 DJBC, Jusuf Indarto. Rakor peng- e. Perumusan dan standarisasi serta bimbingan teknis
awasan dilaksanakan setelah melihat adanya pelaksanaan penyediaan dan pemeliharaan sarana
beberapa masukan dari pusat maupun daerah operasi.
dimana perlu dilakukan pembahasan secara komprehen-
sif mengenai permasalahan-permasalahan yang Pada dasarnya dalam rakornas ini ditegaskan kembali
berkaitan dengan bidang pengawasan dan penegakan bahwa dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dida-
ketentuan di bidang kepabeanan dan cukai. Termasuk ju- sarkan pada Permenkeu Nomor 131 tahun 2006 tentang
ga hubungan dengan instansi lain dan kebutuhan dari Tugas Pokok dan Fungsi DJBC dimana fungsi utama dari
unit-unit pengawasan di daerah serta bagaimana solusi Direktorat P2 adalah menyiapkan perumusan dan
dari permasalahan yang ada. standarisasi serta bimbingan teknis, evaluasi pelaksana-
Disamping itu yang melatarbelakangi rakornas penga- an di bidang intelijen, pelaksanaan penindakan pelanggar-
wasan, saat ini banyak sekali peraturan-peraturan di an peraturan perundang-undangan dan penyidikan tindak
bidang kepabeanan dan cukai yang dirasa harus segera pidana kepabeanan dan cukai, serta pelaksanaan
intelijen dalam rangka pencegahan pelanggaran atas per- evaluasi, koordinasi dan analisa berada di Kanwil, sedang-
undang-undangan kepabeanan dan cukai. Dan diberikan kan KPPBC melaksanakan fungsi yang lebih teknis
penekanan pada koordinasi antara semua unit P2 baik di lapangan seperti pemeriksaan sarana pengangkut, peng-
tingkat daerah maupun di pusat sehingga dapat awasan pembongkaran, penghitungan bea masuk, cukai,
menghasilkan sebuah sinergi yang harmonis dalam upaya pajak dalam rangka impor dan denda administrasi terha-
penegakan ketentuan di bidang kepabeanan dan cukai dap kekurangan atau kelebihan bongkar, serta denda ad-
terutama dalam menghadapi permasalahan- ministrasi atas pelanggaran lainnya.
permasalahan tindak pidana yang melibatkan beberapa Dengan demikian di Kantor Pengawasan dan Pelayan-
wilayah kerja seperti pada kasus cukai di Makassar tahun an Bea dan Cukai dalam pelaksanaannya harus berkoor-
2007 yang melibatkan beberapa Kantor Pelayanan dinasi dengan Kantor Wilayah. Dalam hal ini fungsi peng-
danPengawasan ( KPPBC) dan Kantor Wilayah (Kanwil). awasan pun tetap melekat di tiap Kantor Pengawasan dan
Pelayanan dan tidak hanya dimiliki oleh Kantor Wilayah.
SINERGI LAKSANAKAN TUGAS PENGAWASAN Fungsi Direktorat P2 Kantor Pusat DJBC adalah seba-
Bentuk sinergi antara unit kerja Direktorat P2 dengan gai perumus kebijakan dan melaksanakan standarisasi
unit kerja di daerah seperti yang diharapkan bisa disam- dan bimbingan teknis, sehingga jika berpegang pada de-
paikan dalam sebuah gambaran seperti berikut. Dalam finisi pengawasan adalah kegiatan untuk mencegah
pelaksanaan kegiatan pengawasan, fungsi pengendalian, penyimpangan yang terjadi, maka dikirimkannya petugas
FOTO-FOTO DOK. WBC
Kantor Wilayah atau Kantor Pusat untuk memeriksa
barang di KPPBC, itu merupakan konsekuensi logis bagi
atasan yang wajib mengawasi bawahan karena KPPBC
itu dianggap tidak optimal dalam melakukan tugas penga-
wasan.
Tugas dan peranan tim yang dikirim ke KPPBC sama
saja dengan aparat pengawasan fungsional seperti Ins-
pektorat Jenderal atau BPKP (Badan Pengawas Keuang-
an dan Pembangunan) yang memeriksa kegiatan suatu
kantor. Perbedaannya di sini adalah tim yang dikirim oleh
Kanwil atau Kantor Pusat mencakup aspek pencegahan
misalnya pada saat patroli laut tim yang dikirm bisa men-
cegat kapal yang sedang dalam perjalanan, sedangkan
tim pengawasan fungsional Inspektorat Jenderal atau
BPKP biasanya memeriksa kegiatan pengawasan yang
sudah lewat.
Dalam pelaksanaan, tugas-tugas pengawasan maupun
penindakan yang dilakukan oleh Direktorat P2 di daerah
berkoordinasi dengan unit P2 di daerah, baik dalam
kegiatan penindakan maupun tindak lanjut dari kegiatan
penindakan. Dan sebaliknya dalam kegiatan-kegiatan unit
di daerah yang memerlukan bantuan bimbingan teknis
maupun bantuan lain, Direktorat P2 selalu siap memberi-
kan bantuan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
“Dapat kami berikan contoh seperti dalam kasus penindak-
an cukai di daerah Jawa Tengah dimana kami pernah mela-
kukan operasi bersama antara Direktorat P2 dengan Kanwil
BEBERAPA PERMASALAHAN yang dibahas salah satunya yaitu belum Jawa Tengah dan DIY, serta KPPBC Kudus. Atau dalam ke-
diaturnya tentang penindakan terhadap barang tertentu yang pengawasan giatan patroli bersama di Tanjung Balai Karimun yang setiap
pengangkutannya dalam daerah pabean dilakukan oleh DJBC tahun kami laksanakan bersama,” imbuh Jusuf Indarto.
KESEPAKATAN, USULAN DAN RENCANA KEDEPAN Selama ini penerimaan cukai hampir selalu melebihi tar-
Beberapa hal dibahas dalam rakor tersebut dan meng- get yang ditetapkan dalam APBN sehingga amatlah wajar
hasilkan kesepakatan, usulan dan rencana untuk kedepan- prestasi tersebut diberikan reward kepada DJBC dimana
nya, yaitu : reward tersebut dimanfaatkan dalam bentuk :
a. Disepakati perlunya dilakukan pembahasan lebih lanjut l Imbalan prestasi untuk pegawai yang melaksanakan
terhadap 12 permasalahan yang terkait tata laksana/ kegiatan pelayanan, pengawasan dan penerimaan di
peraturan kepabeanan dan cukai yang memerlukan bidang cukai
pengkajian dan penjabaran lebih lanjut untuk penyem- l Dana penunjang untuk pengadaan/ pemeliharaan sara-
purnaan Standard Operating Procedure (SOP) penga- na dan prasarana dalam pelayanan, pengawasan dan
wasan di bidang kepabeanan dan cukai dengan mem- penerimaan di bidang cukai
bentuk sebuah tim pengkajian permasalahan ketentu- l Dana operasional untuk pelaksanaan tugas pokok dan
an di bidang pengawasan kepabeanan dan cukai. fungsi DJBC lainnya yang ditetapkan oleh Dirjen.
b. Usulan penambahan dan peningkatan kualitas sumber
daya manusia (SDM), baik dengan penambahan Kedua, perijinan dan pemakaian senjata api. Hal ini
pegawai dengan kualifikasi khusus (nakhoda, sebagai tanggapan atas berbagai permasalahan dalam
komandan patroli, PPNS (Penyidik Pegawai Negeri penggunaan senjata api dinas dalam DJBC dimana dalam
Sipil), ABK (Anak Buah Kapal) kapal patroli, atau UU mengenai Kepabeanan maupun Cukai diatur bahwa
dengan mengadakan diklat-diklat seperti diklat petugas DJBC dalam pelaksanaan tugasnya dapat
navigasi, intelijen, Customs Narcotic Team, Identifikasi dibekali dengan senjata api yang kemudian dipertegas
CPO, PPNS, Ship Search, pawang anjing pelacak dalam Peraturan Pemerintah Nomor 56 tahun 1996
narkotik, menembak untuk ABK kapal patroli tentang Penggunaan Senjata Api Dinas DJBC. Akan
c. Rencana biaya operasi masing-masing KPPBC, tetapi tidak ada peraturan dibawahnya yang menjelaskan
Kanwil dan Kantor Pelayanan Utama (KPU). tentang tata cara penggunaan senjata api sebagaimana
d. Usulan penambahan dan perbaikan sarana operasi diamanahkan dalam peraturan pemerintah tersebut.
Sehingga dalam pelaksanaannya mengakibatkan
Sebagai hasil dari rakornas tersebut maka disepakati terjadinya berbagai hambatan serta kerancuan seperti
untuk membentuk sebuah tim pengkajian permasalahan dalam masalah pengeluaran ijin penguasaan pinjam
ketentuan di bidang pengawasan kepabeanan dan cukai pakai. Dalam PP Nomor 56 tahun 1996 disebutkan bahwa
yang membahas 12 permasalahan yang ada, dimana tim ijin penguasaan pinjam pakai diberikan oleh Direktur
ini dibagi lagi menjadi 12 sub-tim sesuai dengan Jenderal atas kuasa Kepala Kepolisian Negara Republik
permasalahan yang ada. Ke-12 tim tersebut adalah: Indonesia. Akan tetapi dalam pelaksanaannya hingga
a. Penyempurnaan peraturan mengenai premi dan saat ini masih menggunakan ijin penguasaan pinjam
insentif kinerja (cukai) pakai yang dikeluarkan oleh Kepolisian dalam beberapa
b. Peraturan tentang penindakan keadaan menimbulkan berbagai permasalahan seperti
c. Revisi ketentuan mengenai penarikan kapal dan biaya yang tinggi dan terbatasnya wilayah berlakunya ijin
pemeriksaan kapal tersebut hanya pada daerah kewenangan kepolisian
d. Perijinan dan pemakaian senjata Ship to Ship daerah yang mengeluarkan ijin.
e. Kajian komprehensif mengenai Ketiga, penetapan Pangsarops Tanjung Priok sebagai
f. Kajian komprehensif mengenai KITE Unit Pelaksana Tugas di bawah Kanwil Jakarta.
g. Peraturan tentang pengawasan barang-barang yang Keempat, revisi ketentuan tentang penarikan dan pe-
belum diselesaikan kewajiban pabeannya di daerah meriksaan sarana pengangkut. Dibahas mengenai tujuan
pabean pelaksanaan patroli laut, wilayah patroli (seluruh wilayah
h. Surat Direktur P2 kepada Direktur Jenderal tentang pe- Indonesia, zona tambahan, ZEE, landas kontinen teruta-
netapan Pangkalan Sarana Operasi (Pangsarop) ma pada pulau-pulau buatan, instalasi dan bangunan
sebagai UPT (Unit Pelaksana Tugas) Kanwil Jakarta lainnya dan selat yang digunakan untuk pelayaran interna-
dengan wilayah kerja patroli laut meliputi wilayah ker- sional), hal-hal dalam persiapan patroli laut, pelaksanaan
ja melengkapi SE No.20/BC/2007 patroli, penyelesaian patroli dan ketentuan-ketentuan lai
i. Revisi mengenai ketentuan TokoBebas Bea (TBB) seperti larangan dalam kegiatan patroli, kebocoran dan
j. Revisi mengenai ketentuan BC 2.3 antar Kanwil kebakaran sarana pengangkut, kapal patroli tugas perban-
k. Peraturan mengenai B.C 2.3 penumpang tuan.
l. Peraturan mengenai sanksi pelanggaran barang Kelima, Toko Bebas Bea (TBB), BC 2.3 antar Kanwil, BC
penumpang. 2.3 penumpang dan sanksi pelanggaran barang penumpang.
Mengenai kelanjutan dari pelaksanaan rakornas
Beberapa permasalahan yang lainnya adalah belum di- selanjutnya, ditegaskan Jusuf Indarto bahwa kegiatan ini
aturnya tentang penindakan terhadap barang tertentu akan dilaksanakan secara berkesinambungan dengan
yang pengawasan pengangkutannya dalam daerah pabe- mempertimbangkan berbagai hal sehingga nantinya tiap
an dilakukan oleh DJBC. Atas hal-hal tersebut maka dila- unit pengawasan pada tiap tingkatan mampu memahami
kukan penyempurnaan ketentuan mengenai tindak lanjut tugas pokok dan fungsinya masing-masing serta
penindakan sehingga tidak membingungkan petu gas di permasalahan-permasalahan di bidang pengawasan da-
lapangan. pat diselesaikan dan dikoordinasikan dengan baik.
“Diharapkan kedepannya koordinasi antar unit penga-
PENYEMPURNAAN PERATURAN PREMI DAN INSENTIF wasan makin baik sehingga pada saat Direktorat P2 ha-
KINERJA rus melakukan operasi kepabeanan dan cukai ke Kanwil
Terdapat hal-hal baru dalam bidang pengawasan yang atau KPPBC tidak lagi dianggap sebagai sebuah arogansi
dihasilkan dari rakornas pengawasan, baik dari segi kekuasaan yang terjadi, tetapi justru menjadi mitra kerja
mekanisme maupun aturannya, antara lain : dan pembimbing bila ditemukan permasalahan. Harapan
Pertama, penyempurnaan peraturan mengenai premi lain adalah Direktorat P2 dapat menerima masukan baik
dan insentif kinerja (cukai). Hal ini sebagai pelaksanaan kritik maupun saran untuk perbaikan kinerja di bidang
dari pasal 64 huruf e UU No.39 Tahun 2007 tentang Peru- pengawasan secara khusus dan kinerja dan citra DJBC
bahan UU Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai dimana secara umum,sehingga tugas pokok dan fungsi yang di-
dalam pasal tersebut disebutkan bahwa DJBC diberikan amanahkan kepada Direktorat P2 dapat dijalankan dengan
insentif atas dasar pencapaian kinerja di bidang cukai. penuh tanggung jawab,” ujar Jusuf Indarto. ris
JAKARTA. Panitia Masjid Baitut Taqwa KP-DJBC, bidang zakat dan infak pada
11 Juli 2008 melakukan Bakti Sosial Bea dan Cukai Peduli Pendidikan dengan
menyerahkan bantuan 290 paket berupa tas dan buku-buku serta perlengkapan
lainnya sejumlah Rp 28 juta. Penyerahan secara simbolis kepada 10 anak
kurang mampu di lingkungan masjid Al-quroba terminal Rawamangun, dilakukan
pertama oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai Anwar Suprijadi, menyusul
kemudian Sekretaris DJBC Kamil Sjoeib, Direktur P2 Jusuf Indarto, Direktur
Kepabeanan Internasional Wahyu Purnomo, Kepala Kanwil DJBC Jakarta Heru
Santoso, Kepala Kanwil DJBC Banten Bachtiar, Tenaga Pengkaji Bidang
Pengembangan dan Kinerja Organisasi Kepabeanan dan Cukai Susiwiyono, dan
Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Baitut Taqwa Aziz Syamsu Arifin.
JAKARTA. Pengurus Kopesat DJBC dalam rangka Hari Koperasi ke-61, melaksanakan beberapa kegiatan bakti sosial. Kegiatan pertama yakni pembagian voucher belanja
kepada PKD, cleaning service dan pegawai masjid Baitut Taqwa masing-masing sebesar Rp. 50.000 serta pembagian voucher belanja kepada pegawai yang mengikuti senam.
Pembagian ini dilakukan pada 11 Juli 2008 usai melakukan senam kesegaran jasmani. Sementara pada tanggal 18 Juli 2008 dilaksanakan kegiatan donor darah di Auditorium
Gedung B KP-DJBC yang dalam acara tersebut darah yang berhasil dikumpulkan dari pegawai sebanyak 87 Tampak pada gambar kiri, Ketua Kopesat KP-DJBC Aziz Syamsu
Arifin menyerahkan voucher belanja kepada pegawai yang mengikuti senam, dan gambar kanan Dirjen Bea dan Cukai yang sedang mendonorkan darahnya.
JAKARTA. Dalam rangka Hari Koperasi ke-61, Kopesat KP-DJBC menyelenggarakan bazaar pada 18 Juli 2008 yang diikuti kurang lebih 60 stand yang menjual
berbagai variasi seperti makanan, tanaman, batik, baju muslim, assesoris, jasa kesehatan, buku-buku islam, dan lain sebagainya. Bazar satu hari ini diselenggarakan
di belakang gedung utama KP-DJBC dan dibuka Dirjen Bea dan Cukai Anwar Suprijadi didampingi staf inti dengan melakukan pemotongan pita (gambar kiri). Didalam
acara pembukaan bazaar ini Anwar Suprijadi di dampingi Kepala Kantor Wilayah Bank BRI juga meresmikan penggunaan ATM dan penerimaan pelayanan tabungan
Bank BRI di gedung baru yang terletak disamping gedung Kopesat. Dalam peresmian pemakaian gedung ini juga dilakukan penyerahan cindera mata kedua belah
pihak. Usai sambutan, dilakukan pengundian nomor rekening pegawai di BRI yang grand prize berupa satu unit sepeda motor kepada pemegang rekening BRI yang
jatuh kepada nomor rekening atas nama Ekowati (pelaksana Dit. Fasilitas).
JAKARTA. Pada 17 Juni 2008 Ketua BAPOR Ditjen Bea dan Cukai Sonny Subagyo membuka acara pertandingan olahraga dalam rangka memperingati HUT RI ke-
63 tahun 2008. Pembukaan ini dihadiri ketua panitia pelaksana Evi Suhartantyo dan perwakilan dari masing-masing Direktorat, Kanwil Jakarta dan dari Kanwil Banten.
Acara tersebut diisi dengan penyerahan piala bergilir Bapor yang pada tahun 2007 Direktorat P2 menjadi juara umum. Untuk tahun ini lomba yang dipertandingkan
adalah Bulutangkis, Bola Voli, Basket dan Sepak Bola. Kiriman Dit. P2
JAKARTA. Pada 30 Juni 2008 usai melakukan sholah zhuhur bersama di Musholah
TARAKAN. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai tipe A4 Tarakan Baitut Salam Kantor Pangkalan Sarana Operasi Tanjung Priok diadakan ceramah rutin
melakukan kegiatan pemeriksaan penumpang dari luar daerah pabean, bagi para pegawai. Ceramah ini dibawakan oleh Ustadz Taufiqurahman, dihadiri Kepala
bertepatan dengan hari anti narkoba sedunia pada 27 juni 2008. Tampak petugas Pangsarop Tanjung Priok R.M. Nadjib dan seluruh pegawai Pangsarop. Usai ceramah
ketika memeriksa barang bawaan penumpang. Kiriman KPPBC Tarakan acara dilanjutkan dengan berdiskusi dan tanya jawab.
KUPANG. Kakanwil Bali, NTB dan NTT Faried Syibli Barchia memimpin langsung upacara pengambilan sumpah Pegawai Negeri Sipil (PNS) KPPBC Tipe A4 Kupang
dan KPPBC Tipe B Maumere yang berlangsung di aula KPPBC Tipe A4 Kupang, dan disaksikan oleh Kepala KPPBC Tipe A4 Kupang, Kabid P2 Kanwil NTB dan NTT dan
KPPBC Tipe B Maumere serta pejabat Eselon IV (gambar kiri). Tampak pada gambar kanan, penandatanganan berita acara sumpah PNS oleh Kakanwil Faried Syibli
Barchia dengan saksi Kepala KPPBC Tipe A4 Kupang. Budiarto, dan Kabid P2 Kanwil NTB dan NTT Nurkiswar Eddy. Kiriman Basuki Destan R, KPPBC Kupang
Dirgahayu
Republik In
17 AGUSTUS 2008
ndonesia
Ke- 63
HEAD OFFICE : JALAN PALATEHAN NO. 4 BLOK K-V, KEBAYORAN BARU JAKARTA 12160. PHONES : (021) 7395000 – 7225822 – 7225827 – FAX : 7221567
BRANCH OFFICE : DESA PARUNG MULYA, KEC. CIAMPEL, KAB. KARAWANG, JAWA BARAT. PHONES : (0267) 401994 – 405640
BANKER : BNI 1946 KEBAYORAN BARU BRANCH; BANK MANDIRI JAKARTA MELAWAI BRANCH
E-mail : peruri@indo.net.id; contact@peruri.go.id
WEBSITE : http://www.peruri.go.id
KUPANG. Setelah melakukan perjalanan 10 jam dari Kupang ke KPPBC Tipe B Atapupu, Kakanwil Bali, NTB dan NTT Faried Syibli Barchia serta rombongan didampingi
Kepala KPPBC Tipe A4 Kupang Budiarto,.dan Kepala KPPBC Tipe B Atapupu tiba di KPPBC Tipe B Atapupu dan menyempatkan foto bersama didepan kantor. Dalam
kunjungan kerjanya, Kakanwil dan rombongan juga mengunjungi Kantor Bantu Motaain di bawah Pengawasan KPPBC Tipe B Atapupu yang merupakan pintu keluar dari
Indonesia menuju Timor Leste. Tampak rombongan Kakanwil saat berpose didepan Kantor Bantu Motaain, Atapupu. Kiriman Basuki, KPPBC Kupang
JAKARTA. Untuk memenuhi kebutuhan PFPD di beberapa kantor Bea dan Cukai, KP-DJBC melakukan test saringan untuk mengikuti pendidikan PFPD di
Pusdiklat Bea dan Cukai. Ujian saringan berlangsung pada 18 Juni 2008 di aula gedung B KP-DJBC yang diikuti oleh 60 peserta seperti tampak pada gambar kiri.
Sedangkan pada gambar kanan, Sekretaris Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kamil Sjoeib pada 23 Juni 2008 membuka diklat PFPD di Aula Pusdiklat Bea dan Cukai
dengan ditandai penyematan tanda peserta diklat.
JAKARTA. Pada 20 Juni 2008 dilakukan penutupan pendidikan DTSD Kepabeanan dan Cukai angkatan II tahun anggaran 2008 di Pusdiklat Bea dan Cukai, diisi
dengan kegiatan orientasi fisik yaitu Peraturan Baris Berbaris (PBB), Tata Upacara Militer (TUM) dan Peraturan Umum Dinas Dalam (PUDD). Dalam acara penutupan
seperti tampak pada gambar kiri, dilakukan demo ketangkasan bela diri yakni memecahkan genteng dengan menggunakan tangan. Sedangkan pada gambar kanan,
Kepala Bidang Perencanaan dan Program Pusdiklat Bea dan Cukai Agus Hermawan sedang memberikan arahan kepada peserta DTSD dan diakhiri dengan pemberian
ucapan selamat dari para pejabat dilingkungan Pusdiklat Bea dan Cukai kepada peserta diklat.
CENGKARENG. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Soekarno Hatta mengadakan latihan menembak pada 12 Juli 2008. Latihan yang dilakukan khusus untuk
mengetahui cara penggunaan dan perawatan senjata di kalangan pegawai P2 KPPBC Soekarno Hatta,merupakan latihan rutin yang dilaksanakan dalam rangka mendukung
kinerja pegawai P2 yang mempunyai tugas berat dilapangan. Dalamlatihan tersebut, para pegawai selain menggunakan senjata laras pendek, juga diperkenalkan penggunaan
senjata laras panjang yang kini sudah menjadi senjata resmi dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Kiriman P2 KPPBC Soekarno-Hatta
JAKARTA. Tenaga Pengkaji Bidang Pelayanan dan Penerimaan Kepabeanan dan Cukai, Bambang Prasodjo, bertindak sebagai Inspektur Upacara dalam apel rutin
pada 17 Juli 2008 di lapangan KP-DJBC, yang diikuti seluruh pegawai dilingkungan Kantor Pusat, Kanwil DJBC Jakarta dan kanwil DJBC Banten. Upacara juga
dihadiri Direktur Jenderal Bea dan Cukai Anwar Suprijadi beserta Staf Inti. Dalam apel pagi ini juga dilakukan penyerahan piala kepada pemenang lomba kantor
percontohan dilingkungan DJBC tahun 2008 yang diserahkan oleh Bambang Prasodjo kepada Juara I KPPBC Tipe A2 Purwakarta,dan juara II KPPBC Tipe A2 Jakarta.
JAYAPURA. Kepala Kantor Wilayah Maluku, Papua dan Irian Jaya Barat,. Ariohadi yang didampingi Kepala Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga Kanwil
DJBC Maluku, Papua Dan Irian Jaya Barat, Benyamin Lilipaly, pada hari Selasa 24 Juni 2008, melakukan kunjungan kerja di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea
dan Cukai (KPPBC) Tipe A4 Jayapura. Tampak pada gambar kiri Kakanwil dan Kepala KPPBC Tipe A4 Jayapura foto bersama dengan para pejabat dan pegawai.
Sedangkan pada gambar kanan Kakanwil dan Kepala Kantor foto bersama dengan salah seorang pegawai Bea dan Cukai Papua New Guinea, di pos perbatasan
Skow – Wutung. Kiriman Kanwil Maluku, Papua dan Irian Jaya
CENGKARENG.
Dalam rangka
menyambut tahun
ajaran baru 2008/
2009, Dharma
Wanita Persatuan
KPPBC Soekarno-
Hatta pada 24 Juni
2008 mengadakan
kegiatan sosial,
“Sillaturahmi dengan
anak-anak yatim
disekitar Perumahan
Bea dan Cukai
Angkasa Pura II
Cengkareng”. Acara
diisi ceramah agama
oleh Ustadz
Syamsuri dan
dilanjutkan dengan
pemberian bantuan
berupa perlengkapan
untuk sekolah
kepada anak-anak
yatim. Acara diakhiri
dengan ramah tamah
dan foto bersama
seperti tampak pada
gambar. Kiriman
DWP KPPBC
Soekarno-Hatta
NUNUKAN. Kepala KPPBC Tipe A4 Nunukan (Sudirman Mamma) JAYAPURA. Dalam rangka mensosialisasikan perundang-undangan dan
didampingi oleh Kasi Kepabeanan dan Cukai, Kepala Seksi Pabean, dan peraturan pelaksana di bidang cukai Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan
Kepala Seksi Perbendaharaan serta Kadis Prindakop dan Ketua Kadin Cukai Tipe A4 Jayapura mengadakan “Sosialisasi Peraturan Di Bidang Cukai
Kabupaten Nunukan memberikan penjelasan mengenai Peraturan Menteri Tentang Penyalur/Tempat Penjualan Eceran (TPE) Minuman Mengandung Etil
Keuangan Nomor 89/PMK.04/2007 tanggal 30 Agustus 2007 tentang Impor Alkohol” yang bertempat di aula KPPBC Tipe A4 Jayapura pada tanggal 23 Juni
Barang Pelintas Batas. Kegiatan ini dilaksanakan di aula Kantor Pengawasan 2008, dan diikuti oleh para pegawai serta Stakeholder. Sosialisasi dipaparkan oleh
dan Pelayanan Bea dan Cukai Nunukan pada 8 Juli 2008. Tampak pada Kasi DTDD Wasis Jatmika, dan Kasi P2 P. Dwi Jogyatara. Tampak pada gambar,
gambar para pejabat yang memberi penjelasan kepada pegawai dan Kepala KPPBC Tipe A4 Jayapura Bpk.Totok Purwanto sedang membuka acara
pedagang pelintas batas. Kiriman KPPBC Nunukan sosialisasi tersebut. Kiriman Kanwil Maluku, Papua dan Irian Jaya
The 111th/112 th
Sessions World Customs
Organization
“PEMAHAMAN TERHADAP
INTERNATIONAL TRADE SUPPLY CHAIN”
Dalam pemilihan Sekretaris Jenderal World walkan Sekretariat WCO, hari pertama sidang diisi dengan
Customs Organization (WCO), dari 9 orang laporan yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal WCO,
kandidat yang berasal dari beberapa Mr. Michel Danet, tentang perkembangan dan isu-isu
negara anggota, Dewan sepakat memilih
pembahasan sesuai dengan strategic plan yang disepakati
Sidang Dewan tahun sebelumnya.
Mr. Kunio Mikurya, yang sebelumnya men- Pengembangan tingkat pengamanan (security) serta fa-
jabat Deputy Secretary General WCO, se- silitasi international trade supply chain, merupakan salah satu
bagai Sekretaris Jenderal WCO yang baru strategic plan yang disampaikan Sekjen WCO. Garis besar
C
isu pokok bahasan ini menyangkut antara lain: tantangan uta-
ouncil (Dewan) dalam struktur organisasi WCO me- ma dalam implementasi SAFE Framework of Standards
miliki kekuasaan tertinggi. Dalam Konvensi tentang (SAFE), yakni berkenaan dengan penerapan pengawasan
pendirian Customs Cooperation Council (yang pabean atas mutual recognition dan penerapan otorisasi /
sekarang lebih dikenal dengan World Customs Or- pengesahan Authorized Economic Operators (AEO);
ganization), diatur bahwa Dewan sedikitnya menye- keterlibatan pengusaha kecil dan menengah dalam program
lenggarakan sidang dua kali setahun. Pada perkembangan- AEO nasional; mekanisme amandemen SAFE secara
nya lebih lanjut, penyelenggaraan kedua sidang digabungkan periodik, termasuk penyesuaian atas elemen data keamanan
dalam satu kesempatan pertemuan sehingga penyebutan yang diperlukan, serta inisiatif anggota untuk mengadakan
Sidang Dewan untuk setiap tahunnya merujuk pada dua ma- proyek perintis secara bilateral atau multilateral.
sa Sidang Dewan. Strategic plan berikutnya yang dipaparkan adalah tentang
Untuk tahun 2008, Sidang Dewan sudah menginjak ke promosi, pengembangan dan perbaikan instrumen dan alat
pertemuan ke 111/112 yang diselenggarakan dari tanggal 26 - fasilitasi perdagangan yang telah disepakati bersama dalam
28 Juni 2008 di Kantor Pusat WCO, Brussels, Belgia. Acara kerangka kerja WCO. Instrumen-instrumen dalam WCO
dihadiri oleh para Direktur Jenderal administrasi pabean (antara lain berupa kesepakatan terhadap konvensi, reko-
negara anggota, yang sekarang jumlahnya sudah mencapai mendasi dan resolusi) merupakan sarana untuk mensinkroni-
173 negara, serta sejumlah delegasi pemantau dari berbagai sasi kerja sama dalam bidang perdagangan internasional
badan dunia yang tidak memiliki hak suara di WCO, seperti antara negara-negara anggota, baik yang tingkat ekonominya
WTO, Worldbank dan Interpol. sudah maju maupun yang ekonominya relatif masih terbela-
Sidang tersebut juga dihadiri oleh asosiasi pengusaha kang.
sektoral seperti The International Air Cargo Association- Isu penting yang disoroti Dewan terkait konvensi interna-
TIACA dan Fedex. Direktur Jenderal, Anwar Suprijadi, yang sional dalam kerangka kerja WCO adalah implementasi
bertindak sebagai ketua Delegasi RI, didampingi Direktur Konvensi Kyoto (harmonisasi prosedur kepabeanan) dalam
Kepabeanan Internasional, M. Wahyu Purnomo, dan Atase aspek legalitas hukum negara-negara anggota sebagai
Keuangan pada KBRI Brussels, Marjanto Danuraharjo, ber- bentuk komitmen mereka terhadap pengembangan fasilitasi
kesempatan menghadiri Sidang Dewan tahun ini. perdagangan internasional. Untuk itu, Dewan mengharapkan
Secara umum, Sidang Dewan diselenggarakan untuk me- bagi negara-negara anggota yang peraturan perundangan
nentukan arah kebijakan dan prioritas kerja yang akan nasional mereka telah sesuai dengan standar yang diatur
dilaksanakan oleh WCO dan negara-negara anggota untuk dalam konvensi ini agar segera menyampaikan notifikasi
satu tahun ke depan serta mengesahkan kesepakatan dari aksesi.
berbagai isu yang telah dicapai yang dibahas pada pertemu- Setelah adanya revisi pada tahun 1999, Konvensi Kyoto
an Komisi Kebijakan; Komisi Teknis (yang terdiri dari Komisi mengalami perkembangan lebih lanjut berupa pengadopsian
Rules of Origin (RoO), Valuation, Nomenklatur/ Klasifikasi, amandemen pedoman konvensi yang mengakomodir ele-
dan Penegakan Hukum) dan Komisi Keuangan. men-elemen yang tercakup dalam SAFE.
Mengingat kesepakatan yang dicapai terbentuk setelah Tentang strategi capacity building, WCO meluncurkan
melalui negosiasi dan perdebatan saat dibahas pada masing- program Colombus untuk mendukung upaya negara-negara
masing Komisi, serta merupakan kompilasi dari rekomendasi- anggota mengimplementasikan SAFE Framework of Stan-
rekomendasi yang pernah dikeluarkan oleh WCO dalam dards (SAFE). Terdapat tiga tahap dalam pelaksanaan prog-
mengatasi permasalahan yang diajukan negara-negara ang- ram ini.
gota, maka sudah sewajarnya kesepakatan – kesepakatan Tahap pertama, negara anggota yang berkeinginan men-
tersebut menjadi acuan bagi negara-negara anggota dalam dapatkan bantuan teknik dari WCO diminta mengirimkan
mengatur mekanisme dan arah kebijakan kepabeanan yang WCO Self assessment checklist. Pada tahap ini, team diag-
berkaitan dengan perdagangan internasional. nostic mission dari WCO akan dilibatkan untuk mengukur
keberadaan tingkat kapasitas negara tersebut, selanjutnya
AGENDA PERTEMUAN menyandingkan hasil penilaian yang diperoleh dengan ele-
Sidang Dewan WCO ke-111/112 yang berlangsung sela- men-elemen standar yang tercakup dalam SAFE.
ma tiga hari tersebut, dipimpin oleh Mr. T. Erling dari Tahap berikutnya adalah implementasi action plans yang
Finlandia, yang dipilih sebagai hasil kesepakatan dari Sidang dikembangkan dari hasil diagnostic mission reports. Tahap
Dewan ke 109/110 tahun 2007. Sesuai agenda yang dijad- terakhir adalah monitoring program, dimana peningkatan
SIDANG DEWAN. Direktur Jenderal Bea Cukai, Anwar Suprijadi, yang bertindak sebagai ketua Delegasi RI, didampingi Direktur Kepabeanan
Internasional, M. Wahyu Purnomo, hadir dalam Sidang Dewan WCO yang berlangsung Kantor Pusat WCO, Brussels, Belgia.
kemapuan/ kapasitas negara anggota akan di-update dan an dari pertemuan-pertemuan tingkat teknis selama tahun
dimonitor. Sekjen WCO dalam laporannya menginformasikan 2007-2008 yang disampaikan oleh masing-masing Komisi
bahwa sampai saat ini 153 dari 173 anggota telah menyata- Teknis, yaitu RoO, Valuation, Nomenclature and Classifica-
kan komitmen mereka melaksanakan SAFE; 110 diantaranya tion, Facilitation/Procedures, dan Compliance/Enforcement.
telah mengajukan permintaan bantuan WCO dan 105 negara Komisi Kebijakan bertugas membahas kinerja seluruh ko-
mengkonfirmasikan kesediaanya untuk menerima team diag- misi WCO baik secara teknis maupun strategis. Dalam
nostic mission. agenda pertemuan ini, Komisi Kebijakan melaporkan reko-
Disamping isu-isu diatas, Sekjen WCO juga memaparkan mendasi dan resolusi sesuai hasil pertemuan Komisi Kebijak-
isu strategis WCO lain yang tak kalah pentingnya untuk me- an ke-58 dan ke-59 kepada Sidang Dewan untuk mendapat
nyeragamkan interpretasi terhadap isu-isu kepabeanan yang persetujuan. Pada kesempatan tersebut, Dewan telah
timbul serta untuk menyelaraskan visi negara-negara anggo- mengadopsi semua rancangan rekomendasi dan resolusi
ta terhadap persepsi kerjasama dalam WCO. yang diajukan diantaranya: Draft Resolution on The Role of
Adapun isu-isu lain yang dipresentasikan Sekjen WCO Customs in the 21st Century; Draft Resolution on 100%
adalah: (i) peran WCO dalam strategi informasi global, dalam scanning; Draft Amendment of The Convention Establishing A
hal ini terkait dengan prosedur pertukaran informasi untuk Customs Co-operation Council.
mendukung penggunaan risk assessment; (ii) aplikasi WTO Dewan juga menyepakati rekomendasi dari Komisi Kebi-
Valuation Agreement, khususnya menyangkut permasalahan jakan bahwa rancangan dokumen Standard Employed by
pembayaran royalty dan license serta masalah transfer Customs for Uniform Rights Enforcement (SECURE) dikem-
pricing; (iii) juga pembahasan tentang promosi dan pengem- balikan kepada Kelompok Kerja untuk dibahas lebih lanjut.
bangan Harmonized System, dimana isu yang mengemuka Pada pertemuan hari terakhir, diagendakan penyampaian
bertalian dengan penerapan subheadings untuk barang- laporan finansial audit oleh Komisi Keuangan untuk tahun
barang yang diawasi berdasarkan Konvensi Senjata Kimia. anggaran 2007/2008 serta diagendakan pemilihan dan
Berkenaan dengan isu aplikasi Rules of Origin (RoO), pengangkatan Sekretaris Jenderal WCO yang akan bertugas
dilaporkan bahwa belum dicapai kesepakatan dalam Aneks III mulai tanggal 1 Januari 2009 untuk jangka waktu 5 tahun ke
WTO Agreement on Rules of Origin dimana untuk depan. Selain itu juga diagendakan pemilihan Ketua dan
implementasinya diperlukan kesesuaian penggunaan dengan wakil ketua Dewan, Komisi Kebijakan, Komisi Keuangan dan
HS versi 2007. Oleh karena itu, WTO Committee on Rules of Komisi Audit selama kurun waktu sampai Sidang Dewan
Origin masih menggunakan HS versi 1996, sambil menunggu berikutnya bulan Juni tahun 2009. Untuk ketua Dewan, dise-
hasil dari detailed comparative study yang sedang dilaksana- pakati untuk memilih Mr M. Dunne dari New Zealand untuk
kan. memimpin Sidang Dewan ke 113/114 tahun 2009.
Pada pertemuan hari kedua, diagendakan pertemuan ter- Dalam pemilihan Sekretaris Jenderal WCO, dari 9 orang
pisah antara Ketua delegasi dan anggota delegasi. Ketua kandidat yang berasal dari beberapa negara anggota, Dewan
delegasi menghadiri pertemuan yang membahas kesepakat- sepakat memilih Mr. Kunio Mikurya, yang sebelumnya men-
an yang dicapai Komisi Kebijakan; sedangkan anggota dele- jabat Deputy Secretary General WCO, sebagai Sekretaris
gasi menghadiri pertemuan yang membahas hasil kesepakat- Jenderal WCO yang baru. Pertemuan diakhiri dengan penen-
PENGAMATAN
Sidang Dewan WCO yang ke 111/112 sejauh ini telah
DJBC dengan
berjalan dengan lancar dan efektif yang ditandai dengan
diadopsinya sejumlah rancangan rekomendasi dan
Northern Territory
resolusi yang diajukan Komisi Kebijakan. Rancangan rek-
omendasi dan resolusi tersebut pada dasarnya merupa-
kan hasil pembahasan dan negosiasi atas isu-isu terkini
yang muncul dalam lingkungan perdagangan
internasional yang berdampak pada kinerja dan lebih jauh
lagi berdampak pada perubahan peran administrasi pa-
of Australia
bean di masa mendatang.
Di samping itu perlu dicermati bahwa upaya pemberi-
Selasa, 15 Juli 2008, bertempat di Ruang
an fasilitas perdagangan sekaligus mengamankan rantai Loka Utama Gedung Utama Kantor Pusat
supply chain commodity, pada dasarnya berfokus pada DJBC, berlangsung penandatanganan
“trade border management”, yang implementasinya Memorandum of Cooperation (MoC)
memerlukan upaya kordinasi yang komprehensif dan antara Direktorat Jenderal Bea dan
efektif antar instansi yang mempunyai otorisasi Cukai (DJBC), dengan Departement of
kewenangan dalam penanganan lalu lintas perdagangan
internasional.
the Chief Minister of the Northern
Dari perspektif DJBC, kaitannya dengan implementasi Territory of Australia on A Customs Pre-
SAFE dan tantangan peran DJBC di abad 21, kelanjutan Inspection Facility in Darwin Australia.
P
proses capacity building perlu difokuskan pada elemen
Single Window, Risk Management serta dukungan terha- ejabat dari Northern Territory yang melakukan pe-
dap compliance traders. nandatanganan MoC adalah Executive Director
Northern Territory Government of Australia Depar-
TINDAK LANJUT temen of The Chief Minister, Mr. Brian O’Galagher
Mengingat DJBC merupakan salah satu instansi sedangkan dari DJBC, Sekretaris DJBC, Kamil
yang banyak telibat dalam aplikasi kebijakan perdagang- Sjoeib. Hadir pula dalam penandatanganan tersebut, Se-
an, peran fasilitator perdagangan juga melekat dalam nior Project Officer, Departement of the Chief Minister
tugas dan fungsi DJBC. Dalam hal perwujudan Northern Territory Government of Australia, Mr. John Mc
komitmen DJBC untuk memfasilatasi perdagangan in- Cue dan Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Anwar Suprijadi.
ternasional, DJBC perlu memperhatikan hal-hal seba- Dalam sambutannya, Anwar Surpijadi mengatakan,
gai berikut: pihaknya menyambut baik MoC yang dilakukan saat ini
mengingat MoC bisa menjadi jembatan bagi hubungan
a. melanjutkan upaya proses aksesi Konvensi Kyoto kedua negara menjadi lebih baik yaitu Indonesia-Austra-
tentang harmonisasi prosedur pabean sebagai sa- lia, khususnya dengan pemerintah Northern Territory (NT)
rana untuk menjalin kerjasama ekonomi yang lebih dalam hal kerjasama di bidang kepabeanan.
mendorong investasi asing. Dengan menjadi Dalam kesempatan wawancara dengan WBC,
contracting party dari konvensi ini, DJBC dapat le- Brian O’Gallagher mengemukakan bahwa tujuan dari
bih menggiatkan promosi yang efektif serta menun- FOTO-FOTO WBC ATS
jukkan jenis-jenis fasilitasi perdagangan tertentu
yang disediakan di Indonesia kepada contracting
parties lainnya dalam rangka mendorong investasi
dan perdagangan;
b. menunjukkan konsistensi DJBC terhadap
implementasi SAFE yang juga berarti menunjang
upaya fasilitasi perdangan dan mendorong trade
security;
c. melanjutkan upaya modernisasi dan reformasi
kepabeanan yang telah berjalan selama ini dengan
melakukan evaluasi dan penyempurnaan secara
simultan, mengingat modernisasi dan reformasi
merupakan salah satu langkah untuk mempercepat
proses layanan pabean disamping memberikan
jaminan keamanan atas pengiriman dan
pengangkutan kargo sepanjang international trade
supply chain.
MoC ini adalah untuk melanjutkan preshipment inspection kepabeanan di Darwin atas barang-barang yang dikapal-
yang dilakukan oleh DJBC yang melibatkan petugas kan ke pelabuhan Indonesia selain pulau Jawa dan
DJBC di Darwin. “Hal ini sangat penting karena bisa mem- Sumatera. MoC tersebut berlaku selama jangka waktu 5
perkokoh kerjasama yang telah ada antara DJBC dengan tahun sejak tanggal penandatanganan.
Australia terutama dengan kami.” MoC yang ditandatangani pada Desemeber 2006
Mengenai keuntungan yang didapat diantara kedua merupakan perpanjangan dari MoC 2001. Perbedaan
pihak, Brian menegaskan bahwa hal ini merupakan dengan MoC lama adalah pada peningkatan fasilitas yang
kesempatan bagi petugas DJBC untuk menambah peng- diterima oleh pejabat perwakilan DJBC di Darwin, baik
alaman. “Bagi NT, ini bisa dijadikan ajang pertukaran dari segi daily allowance maupun kesempatan cuti yang
pengalaman dan MoC ini hanya dilakukan dengan Indo- bisa diambil dua kali secara bergantian.
nesia karena faktor kedekatan wilayah dan perdagangan Dan yang baru ini, MoC yang ditandatangani pada 15
yang ada saat ini,” ujar Brian. Juli 2008 merupakan perpanjangan dari MoC 2006.
Menurut Brian, kerjasama yang dilakukan selama ini Pemerintah NT telah berkomitmen untuk meningkatkan
sangat baik dan cenderung meningkat. Keaktifan petugas dukungan terhadap fasilitas ini baik dari segi pemasaran,
Bea dan Cukai di Darwin dinilainya sangat membantu promosi serta penjelasan kepada para stakeholders.
proses Pre Shipment Inspection dan pihaknya sekali lagi Secara subtansial tidak ada perbedaan isi antara MoC
berharap kerjasama ini akan terus meningkat dan mem- 2006 dengan MoC 2008.
beri nilai tambah bagi kedua instansi. Kasi Australia dan Pasifik Direktorat Kepabeanan
Menurut Kepala Seksi Australia dan Pasifik Direktorat Internasional mengatakan, fasilitas ini merupakan penda-
Kepabeanan Internasional DJBC, kerjasama antara huluan yang dilakukan DJBC terhadap barang-barang
DJBC dan pemerintah NT diawali dengan yang dikirim dari Darwin ke wilayah Indonesia selain
ditandatanganinya sebuah MoC pada tanggal 4 Desember Pulau Jawa dan Sumatera. Terhadap barang-barang ter-
1998 di Jakarta, antara Direktur Jenderal Bea dan Cukai sebut, apabila diperlukan antara lain ada indikasi
saat itu Martiono Hadianto, dan Secretary of Departemen pelanggaran atau informasi intelijen tetap dapat dilakukan
of Asian Relations Trade and Industry, Northern Territory pemeriksaan fisik.
Government-Australia, Lyal Mackintosh Sejak Agustus 2002 sampai dengan Juni 2008 DJBC
Sebagai tindak lanjutnya pada April 1999 dimulai ma- telah menempatkan 20 orang personil sebagai pejabat
sa uji coba (trial implementation) dengan menempatkan dua perwakilan DJBC di Darwin. Pemerintah NT menanggung
orang pejabat DJBC di Darwin yang bertugas selama 6 biaya hidup para personil dan biaya operasional fasilitas
bulan. Tetapi masa uji coba ini terputus karena perkem- terkait dengan tugas, serta memberikan cuti masing-
bangan politis yang kurang baik antara kedua negara se- masing dua minggu secara bergantian kepada para
hubungan situasi saat itu di Timor Timur. personil DJBC yang ditempatkan di Darwin. Untuk periode
Pada 8 Juni 2001 ditandatangani kembali sebuah MoC selanjutnya telah dipilih dua orang pegawai yang akan
di Denpasar, Bali antara Dirjen Bea dan Cukai, Dr ditempatkan di Darwin, sedangkan keberangkatan mereka
Permana Agung dengan Minister for Asian Relations and menunggu MoC selesai ditandatangani serta
Trade, NT of Australia, Hon Daryl Manzie. MoC tersebut dikeluarkannya Peraturan Menteri Keuangan sebagai juk-
menyepakati untuk melaksanakan pembentukan fasilitas lak MoC yang baru. ris
PROSES LELANG. Tim LKPP saat mensimulasikan proses lelang dengan menggunakan sistem e-procurement agar sesuai dengan aturan yang ada
tanpa harus menyalahi ketentuan.
SOSIALISASI LKPP
“Pita cukai merupakan salah satu dokumen sekuriti negara
yang digunakan sebagai alat bukti pelunasan cukai sekaligus
E-PROCUREMENT
sebagai alat pengawasan BKC, sehingga pengadaan pita cukai
diperlukan pengamanan khusus dalam rangka mengamankan
penerimaan negara. Proses seleksi inilah yang kini harus dijalan-
kan dengan hati-hati, karena jika salah maka negara akan meng-
Proses lelang maupun tender pengadaan alami kerugian yang sangat besar,” ujar Frans Rupang.
barang dan jasa saat ini masih terbilang Sementara itu Prof. Himawan dalam pemaparannya menje-
rawan akan praktek KKN, untuk itu laskan, saat ini masih banyak pejabat publik dan masyarakat
perlu suatu mekanisme yang optimal dan yang belum memiliki mutu pengetahuan dan keterampilan di bi-
trasnparan dalam melakukan lelang
dang pengadaan barang dan jasa, sehingga seringkali mengabai-
kan aturan yang berlaku.
maupun tender tersebut. “Untuk itu LKPP telah membuatu suatu mekanisme yang
disebut dengan e-procurement, dimana sistem ini telah
B
anyaknya kasus yang menyeret beberapa pejabat dalam banyak digunakan oleh instansi pemerintah maupun swasta.
pengadaan barang dan jasa akhir-akhir ini, membuat Lem- Dengan e-procurement, maka proses lelang maun tender
baga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah akan lebih transparan, lebih efektif dan efisien, lebih kompe-
(LKPP) menciptakan suatu mekanisme yang transparan dan titif, dan lebih mudah memonitoring dan mengevaluasinya,”
mengandalkan keungulan teknologi infomasi sehingga proses papar Himawan.
lelang dan tender pengadaan barang dapat berjalan baik, tanpa Lebih lanjut Himawan menjelaskan, untuk menerapan e-pro-
harus melanggar ketentuan yang telah ada. curement diperlukan sumber daya yang baik, memiliki komitmen
Untuk mekanisme tersebut, LKPP beberapa waktu lalu meng- terhadap transparansi dan akuntable, kesiapan para vendor,
adakan sosialisasi di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) penyediaan infrastruktur seperti internet, dan kejelasan regulasi
yang dalam waktu dekat ini akan melakukan lelang pengadaan untuk membuat sistem dan proses penyelesaiannya.
pita cukai untuk tahun 2008. Acara yang berlangsung di Loka Mu- Sementara itu Sekretaris Utama LKPP, DR. Agus Raharjo da-
da Gedung B Kantor Pusat DJBC ini, dihadiri oleh Direktur Cukai, lam pemaparannya lebih menggambarkan proses pelelangan dan
Frans Rupang, Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan tender, dimana instansi pemerintah terlebih dahulu harus mem-
dan Cukai (PPKC), Hanafi Usman, Sekretaris Utama LKPP, DR. persiapkan infrastruktur untuk melakukan proses lelang dengan
Agus Raharjo, Deputy Bidang Monev & Pengembangan Sistem menunjuk SDM yang kredibel dan telah mengikuti pelatihan sebe-
Informasi, Prof. Himawan, tim LKPP, dan beberapa pejabat lumnya yang diadakan oleh LKPP.
eselon III dan IV di KP. DJBC. Acara sosialisasi LKPP akhirnya ditutup dengan simulasi proses
Dalam kata sambutannya Frans Rupang menjelaskan, ter- pelelangan melalui sistem e-procurement yang dilanjutkan dengan
kait dengan rencana pelaksanaan seleksi calon pencetak pita sesi tanya jawab oleh pegawai, dimana umumnya pertanyaan yang
cukai tahun 2008 oleh panitia seleksi, untuk itu perlu penjelasan dilontarkan adalah, bagaimana proses pelelangan atau tender
dan bimbingan LKPP dalam proses seleksi. Sehingga, panitia dengan dana yang ada namun tetap mendapatkan barang yang
dapat bekerja secara optimal dan memenuhi asas keadilan. baik tanpa harus mengulur waktu dan menyalahi aturan. adi
1 Maryanto, Drs., M.M 060041376 IV/c Atase Keuangan DPB Kedubes RI-Brussel
2 Julius Johny Da Costa, Drs., M.A. 060044384 IV/c Kepala Subdit Kerjasama Internasional Dit. Kepabeanan Internasional
5 Dwi Purwandono 060035498 IV/b Kepala Seksi Keberatan dan Banding Kanwil DJBC Banten
6 Surjanto 060041367 IV/a Kepala Seksi Kepabeanan dan Cukai II KPPBC Tipe A1 Soekarno-Hatta
9 Sakimin, Drs. 060040302 IV/a Korlak Adm. Pemeriksaan Dokumen KPPBC Tipe A1 Tanjung Perak
17 Reny Matheus 060059719 III/b Pelaksana Kanwil DJBC Bali, NTB dan NTT
Segenap jajaran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menyatakan duka yang sedalam-dalamnya. Bagi keluarga
yang ditinggalkan semoga diberikan ketabahan dan kekuatan oleh Tuhan Yang maha Esa. Amin.
D
emikian sambutan Direktur Jenderal Bea dan ini sudah ada beberapa pejabat yang telah lama mendu-
Cukai, Anwar Suprijadi, saat pelantikan 87 pe- duki jabatannya, sehingga perlu dilakukan penyegaran
jabat eselon III dilingkungan DJBC. Acara pelan- dengan memberikan kepercayaan kepada pejabat terse-
tikan yang juga dihadiri oleh pejabat eselon II, but di bidang yang baru,” kata Dirjen.
III, dan IV dilingkungan Kantor Pusat DJBC, Khusus kepada yang mendapat promosi kali ini, Dirjen
berlangsung di aula gedung B KP DJBC, dan bertindak juga berharap agar dapat bersaing secara sehat dengan
selaku saksi pejabat pada pelantikan kali ini adalah Di- generasi sebelumnya dalam mengejar prestasi, sedang-
rektur PPKC dan Direktur IKC. kan untuk generasi muda yang belum mendapatkan
Kepada 87 pejabat eselon III yang baru dilantik, selain promosi, Dirjen juga berharap mereka mampu menunjuk-
menekankan pentingnya sistem mutasi di DJBC sehingga kan kinerjanya dengan baik, dengan begitu pimpinan pas-
mutasi menjadi suatu hal yang wajar dan biasa dilakukan, tinya akan melihat dan menilai untuk selanjutnya dipro-
Dirjen juga menegaskan bahwa mutasi sebagai mosikan.
pendukung kinerja organisasi untuk menuju kearah yang Untuk itu, Dirjen pun berpesan kepada yang baru
lebih baik dan modern. dilantik untuk dapat menjalankan tugas ini sebagai
“Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan nomor: amanah, karena dengan kondisi transparansi dan bebas
463/KM.1/UP.11/2008, ada tiga hal mengapa DJBC kem- KKN yang saat ini sedang gencar dilakukan pemerintah,
bali melakukan mutasi kepada para pejabat eselon III. tidak menutup kemungkinan godaan pasti akan datang.
Pertama, karena adanya perubahan dan penyempurnaan Jika pejabat tersebut dapat tergoda, maka tidak menutup
organisasi DJBC, dimana Peraturan Menteri Keuangan kemungkinan pejabat tersebut akan dicabut dari
nomor 87 tahun 2008 tentang mekanisme Client Coordi- jabatannya.
nator di DJBC,” ujar Dirjen. “Hingga saat ini saya masih prihatin karena masih ada
Alasan kedua menurut Dirjen adalah, karena adanya rekan kita yang harus berurusan dengan hukum, seperti
beberapa jabatan eselon III yang kosong dimana pejabat terjadi di KPU Tanjung Priok dan KPPBC Juanda. Untuk
sebelumnya telah memasuki masa pensiun, maka perlu itu, mari kita renungi kejadian ini, karena kejadian
dilakukan promosi untuk mengisi jabatan yang kosong tersebut umumnya masih ada rasa ewuh pakewuh antara
tersebut. Satu hal yang juga penting dalam promosi kita dengan pengguna jasa. Satu hal juga kepada para
jabatan kali ini, adalah dengan pendekatan kompetensi kepala kantor untuk tidak ikut ewuh pakewuh jika melihat
dan kapabilitas, penilaian kinerja, juga integritas para pegawainya ada yang melanggar ketentuan, cobalah
pegawai yang dipromosikan. untuk konsisten dan berani menindak sebelum ditindak
“Alasan ketiga mengapa dilakukan mutasi adalah, saat oleh atasannya,” imbuh Dirjen. adi
1 Untung Basuki, S.E. Penata TK.I Pj. Kepala Bidang Penindakan dan Penyidik- Pj. Kepala Bagian Keuangan
060079038 III/d an Kantor Wilayah DJBC Sulawesi, Makassar
5 DIREKTORAT AUDIT : Penata TK.I Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Pj. Kepala Subdirektorat Perencanaan Audit
Lupi Hartono, S.E. III/d Bea dan Cukai Tipe A4 Bontang
060079027
7 Ir. Dwi Restu Nugroho, M.A. Pembina Kepala Subdirektorat Kerjasama Kepala Subdirektorat Kerjasama
060079941 IV/a Internasional III Direktorat Kepabeanan Internasional II
Internasional
8 Heru Pambudi, S.E., L.L.M. Penata TK.I Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Pj. Kepala Subdirektorat Kerjasama
060078154 III/d Bea dan Cukai Tipe A4 Sunda Kelapa Internasional III
10 Kukuh Sudardono Basuki, S.E., M.Sc. Pembina TK.I Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Pj. Kepala Subdirektorat Otomasi Sistem
060077636 III/d Bea dan Cukai Tipe A4 Cirebon dan Prosedur
12 Arif, S.E., M.Si. Penata TK.I Kepala Seksi Pelaksanaan Audit I Kantor Pj. Kepala Bidang Audit
060078605 III/a Wilayah DJBC Sumatera Utara, Medan
13 Abien Prastowidodo, S.Si. Penata TK.I Kepala Subbagian Umum Kantor Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan
060089679 III/d Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Bea dan Cukai Tipe A4 Sabang
Tipe A3 Pekanbaru
15 Budiman Karo Karo, S.E., M.M. Pembina Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan
060056416 IV/a Bea dan Cukai Tipe A3 Tanjung Balai
Karimun
16 Ir. Karuna, M.E. Pembina
060079869 IV/a Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan
Bea dan Cukai Tipe A1 Belawan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean
Belawan
17 Ir. Hendi Budi Santosa, M.Eng. Pembina Kepala Subdirektorat Kerjasama Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan
060079938 IV/a Internasional II Direktorat Kepabeanan Bea dan Cukai Tipe A3 Medan
Internasional
20 Ir. Isja Bewirman Pembina Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan
060079880 IV/a Kantor Wilayah DJBC Kalimantan Bagian Bea dan Cukai Tipe A3 Dumai
Barat, Pontianak
22 Iwan Hermawan, S.H., L.L.M. Penata TK.I Pj. Kepala Bidang Penyidikan dan Barang Pj. Kepala Bidang Penyidikan dan Barang
060089672 III/a Bukti Kantor Wilayah DJBC Khusus Hasil Penindakan
Kepulauan Riau, Tanjung Balai Karimun
23 Drs. Gatot Priyo Waspodo, M.Si. Pembina TK.I Kepala Bidang Audit Kantor Wilayah DJBC Kepala Bidang Audit
060079964 IV/b Maluku, Papua, dan Irian Jaya barat,
Ambon
24 Zul Achir Siregar, S.H., M.M. Pembina Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan
060040581 IV/a DJBC Sumatera Utara, Medan Bea dan Cukai Tipe A3 Tanjung Balai
Karimuan
25 Parjiya, S.H. Penata TK.I Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Pj. Kepala Kantor Pengawasan dan
060077448 III/d Bea dan Cukai Tipe A4 Sorong Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Tanjung
Pinang
KANTOR PELAYANAN UTAMA BEA DAN CUKAI TIPE B BATAM :
26 Rusman Hadi, S.Sos. Penata TK.I Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Pj. Kepala Bidang Penindakan dan
060078151 III/d Bea dan Cukai Tipe A4 Sabang Penyidikan
28 Sugeng Harianto, S.E., M.M. Penata TK.I Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Pj. Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan
060076089 III/d Bea dan Cukai Tipe A4 Entikong
29 Ir. Cecep Rustandi, M.M. Pembina Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Kepala Bidang Audit
060079980 IV/a DJBC Kalimantan Bagian Barat, Pontianak
30 Cerah Bangun, S.H., M.IH. Penata Kepala Seksi Bantuan Hukum Kepabeanan Pj. Kepala Kantor Pengawasan dan
060081916 III/c dan Cukai Direktorat Penerimaan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A4 Bengkulu
Peraturan Kepabeanan dan Cukai
34 Ir. Rahmat Subagio Pembina Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan
060079871 IV/a Bea dan Cukai Tipe A1 Soekarno-Hatta Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean
Soekarno-Hatta
35 Chairul Saleh, S.H., M.Si. Pembina Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan
060076057 IV/a Bea dan Cukai Tipe A3 Merak Bea dan Cukai Tipe A2 Merak
36 Ir. Aziz Syamsu Arifin Pembina Kepala Subdirektorat Perencanaan Audit Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan
060079907 IV/a Direktorat Audit Bea dan Cukai Tipe A2 Tangerang
39 Ir. Tutung Budi Karya, M.A. Pembina Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan
060079894 IV/a DJBC Sulawesi, Makassar Bea dan Cukai Tipe A2 Jakarta
40 Henry Saut Siahaan, S.H. Pembina Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan
060050211 IV/a Bea dan Cukai Tipe A3 Tanjung Pinang Bea dan Cukai Tipe A3 Sunda Kelapa
42 Oza Olavia, S.Si., Apt., M.Si. Pembina Kepala Bidang Kepatuhan Internal Kantor Kepala Bidang Pelayanan Pabean dan
060089902 IV/a Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe A Cukai IV
Tanjung Priok
43 Ir. Rulijanto, M.Sc. Pembina Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Kepala Bidang Kepatuhan Internal
060079933 IV/a Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai
Tipe B Batam
45 Drs. Eddy Kusuma, M.M. Pembina Tk. I Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan
060071334 IV/b DJBC Banten, Serang
46 Ir. Weko Loekitardjo Pembina Kepala Bidang Audit Kantor Wilayah DJBC Kepala Bidang Audit
060079876 IV/a Banten, Serang
47 Kabul Yulianto Penata Tk. I Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan
060076054 III/d Bea dan Cukai Tipe A4 Amamapare Bea dan Cukai Tipe A4 Cirebon
49 Ir. Yusmariza, M.A. Pembina Kepala Bidang Pelayanan Pabean dan Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai
060079901 IV/a Cukai IV Kantor Pelayanan Utama Bea dan
Cukai Tipe A Tanjung Priok, Jakarta
50 Ambang Priyonggo, S.IP., M.P.A. Penata Tk. I Pj. Kepala Bidang Penindakan dan Pj. Kepala Bidang Penindakan dan
060089685 III/d Penyidikan Kantor Wilayah DJBC Penyidikan
Kalimantan Bagian Timur, Balikpapan
51 Kustejo Iwanto Saksono, S.E. Pembina Kepala Bidang Audit Kantor Wilayah DJBC Kepala Bidang Audit
060079958 IV/a Nanggroe Aceh Darussalam, Banda Aceh
52 Ir. Bahaduri Wijayanta Bekti Pembina Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan
Mukarta, M.A. IV/a Bea dan Cukai Tipe A3 Kudus Bea dan Cukai Tipe Madya Cukai Kudus
060079949
53 Drs. Arwansjah Pembina Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan Kantor Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan
060040027 IV/a Wilayah DJBC Jawa Timur II, Malang Bea dan Cukai Tipe A3 Surakarta
54 Ir. Sucipto, M.M. Pembina Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan Kantor Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan
060079891 IV/a Wilayah DJBC Jakarta Bea dan Cukai Tipe A3 Yogyakarta
56 Ir. Agus Sudarmadi, M.Sc. Pembina Tk. I Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea
060079885 IV/b Bea dan Cukai Tipe A1 Tanjung Perak dan Cukai Tipe Madya Pabean Tanjung Perak
58 Drs. Amin Shofwan Pembina Tk. I Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan
060044464 IV/b DJBC Jawa Timur II, Malang
59 Drs. Supraptono Pembina Tk. I Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan
060062025 IV/b Bea dan Cukai Tipe A3 Medan
60 Ir. Barid Effendi Pembina Tk. I Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan
060079947 IV/b Bea dan Cukai Tipe A3 Malang Bea dan Cukai Tipe Madya Cukai Malang
61 Ir. Iyan Rubiyanto, M.A. Pembina Tk. I Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan
060079873 IV/a Bea dan Cukai Tipe A3 Kediri Bea dan Cukai Tipe Madya Cukai Kediri
64 Ir. Purwidi, M.M. Pembina Kepala Bidang Audit Kantor Wilayah DJBC Kepala Bidang Audit
060079875 IV/a Jawa Tengah dan Daerah Istimewa
Yogyakarta, Semarang
67 Drs. Koento Wijanarko, M.Si. Pembina Kepala Bidang Audit Kantor Wilayah DJBC Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan
060079887 IV/a Sulawesi, Makassar
68 Drs. Totok Purwanto Pembina Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Kepala Bidang Audit
060079872 IV/a Bea dan Cukai Tipe A4 Jayapura
69 Hendrianus Langen Projo, S.H. Penata Tk. I Kepala Seksi Penyidikan dan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan
060059621 III/d Barang Bukti I Kantor Wilayah DJBC Bea dan Cukai Tipe A4 Entikong
Kalimantan Bagian Barat,
Pontianak
KANTOR WILAYAH DJBC KALIMANTAN BAGIAN TIMUR : Kepala Bagian Umum dan Kepatuhan
70 Drs. Sunarto, M.M Pembina Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Internal
060040351 IV/a Bea dan Cukai Tipe A3 Ngurah Rai
71 Drs. Imron, M.Si. Pembina Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan
060079945 IV/a DJBC Riau dan Sumatera Barat, Pekanbaru
72 Djanurindro Wibowo, S.T., M.T. Penata Tk. I Kepala Seksi Fasilitas Minyak dan Gas Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan
060097675 III/d Bumi Direktorat Fasilitas Kepabeanan Bea dan Cukai Tipe A4 Bontang
74 Sjamsul Arifin, S.IP., M.M. Pembina Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai
060035494 IV/a Direktorat Jenderal
75 Dr. Djafar Albram, S.H., Pembina Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan
S.E., M.M., M.Hum. IV/a Bea dan Cukai Tipe A3 Makassar
060041444
76 Eisenhower Pembina Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan Kantor Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan
060051278 IV/a Wilayah DJBC Sulawesi, Makassar
77 Bambang Sriwijatno, S.H., M.M. Pembina Kepala Seksi Keberatan dan Banding II Kepala Bidang Audit
060050733 IV/a Kantor Wilayah DJBC Jakarta
78 Nasaruddin, S.Pd. Penata Tk. I Kepala Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Pj. Kepala Kantor Pengawasan dan
060050121 III/d Cukai Tipe B Pantoloan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3
Makassar
KANTOR WILAYAH DJBC MALUKU, PAPUA, DAN PAPUA BARAT :
79 Widi Kurnianto, S.Sos. Penata Tk. I Kepala Seksi Perbendaharaan Kantor Pj. Kepala Bagian Umum dan Kepatuhan
060076096 III/d Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Internal
Tipe A3 Kudus
80 Yudi Hendrawan, S.Hut. Penata Tk. I Pj. Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Pj. Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai
060090132 III/d Kantor Wilayah DJBC Maluku, Papua, dan
Irian Jaya Barat, Ambon
81 Ircham Habib, S.Si., M.Si. Penata Tk. I Kepala Seksi Penangguhan Bea Masuk Pj. Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan
060090046 III/d Direktorat Teknis Kepabeanan
82 Drs. Cece Kuswandi, M.Si. Pembina Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan
060040671 IV/a Kantor Wilayah DJBC Maluku, Papua, dan
Irian Jaya Barat, Ambon
83 Abdul Wahid, S.H. Penata Tk. I Kepala Seksi Pelaksanaan Audit III Kantor Pj. Kepala Bidang Audit
060076099 III/d Wilayah DJBC Jawa Barat, Bandung
84 Drs. Hilman Satria, M.A. Penata Tk. I Kepala Seksi Keberatan II Kantor Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan
060089906 III/d Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe A Bea dan Cukai Tipe A4 Sorong
Tanjung Priok
85 Budy Setiawan, S.E., M.Si. Penata Tk.I Kepala Seksi Pelaksanaan Audit I Kantor Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan
060089779 III/d Wilayah DJBC Sulawesi, Makassar Bea dan Cukai Tipe A4 Jayapura
86 Erwin Situmorang, S.Sos., M.M. Penata Kepala Seksi Peraturan Kepabeanan Pj. Kepala Kantor Pengawasan dan
060082321 III/c Direktorat Penerimaan dan Peraturan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A4
Kepabeanan dan Cukai Amamapare
DIPERBANTUKAN PADA DEPARTEMEN LUAR NEGERI :
87 Anita Iskandar, S.S., M.P.P Penata Tk. I Pj. Kepala Bidang Perbendaharaan dan Pj. Kepala Bidang Keuangan/Atase
060089682 III/d Keberatan Kantor Pelayanan Utama Bea Keuangan pada KBRI Brussel
dan Cukai Tipe A Tanjung Priok
Koordinasi KPPBC
Tipe A3 Makassar dengan
Koperasi TNI AD
Kodam VII Wirabuana
DOK KPPBC MAKASSAR
Bea Cukai Makassar
senantiasa selalu men-
cari peluang potensi-
potensi baru dibidang
cukai di Makassar guna
meningkatkan
penerimaan negara.
S
uatu terobosan baru di-
buat oleh Kepala Kantor
Pengawasan dan
Pelayanan Bea dan Cukai
(KPPBC) Tipe A 3
Makassar, yang ketika itu dijabat
oleh Djafar Al Bram ( yang
berdasarkan Kepmenkeu No. 463/
KM.1/UP.11/2008 saat ini
menjabat sebagai Kabid Fasilitas
Kepabeanan Kanwil DJBC
Sulawesi) yaitu berkoordinasi
dengan Panglima Kodam VII
Wirabuana, Mayjen TNI Djoko
Susilo Utomo dalam merespons
adanya permin taan perizinan
Pabrik Rokok Pusat Koperasi
Tentara Nasional Indonesia
Angkatan Darat Komando Daerah
Militer VII Wirabuana yang diberi
nama PUSKOPAD “A” DAM VII/
WRB yang berlokasi di jalan PENYERAHAN NOMOR POKOK PENGUSAHA BARANG KENA CUKAI (NPPBKC) oleh Kepala KPPBC Makassar
Rajawali No.6 Kecamatan Mariso, Dr. Djafar Al Bram, S.H., S.E., M.M., M.Hum., M.AP. kepada Panglima KODAM VII Wirabuana Mayor
Makassar-Sulawesi Selatan. Jenderal (Mayjen) TNI Djoko Susilo Utomo.
DEFINISI “ORANG”
DAN KONSEKUENSINYA TERHADAP PENGAWASAN
DI BIDANG KEPABEANAN
L
ebih kurang terdapat 51 kata “orang” di dalam batang dengan pribadi hukum adalah manusia buatan yang dicipta-
tubuh Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang kan oleh hukum. Hukum manakah yang menciptakannya?
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer) Buku Ketiga
1995 tentang Kepabeanan (UU No.17/2006). Untuk tentang Perikatan Bab Kedelapan tentang Persekutuan
menjelaskan apa yang dimaksud dengan “orang” ini, Perdata dan Bab Kesembilan tentang Perkumpulan Perdata
UU No.17/2006 mendefinisikannya sebagai, “orang telah memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk
perseorangan atau badan hukum” (UU No.17/2006 Bab I ten- menciptakan “orang” yang berbentuk persekutuan perdata
tang Ketentuan Umum Pasal 1 butir 12). Dengan demikian atau perkumpulan perdata. Persekutuan Perdata adalah
terdapat dua “oknum” dalam definisi tentang “orang” tersebut, suatu perjanjian yang dibuat oleh dua orang atau lebih untuk
yaitu orang perseorangan yang merupakan orang dalam arti mengikatkan diri memasukkan sesuatu (modal/imbreng) ke
sesungguhnya secara kodrati/diciptakan oleh Tuhan, dan dalam persekutuan dengan maksud membagi keuntungan
badan hukum yang merupakan orang dalam arti yang terjadi/dihasilkan karena persekutuan itu
“
bukan yang sesungguhnya yang diciptakan oleh (Pasal 1618 KUHPer).
hukum. Sedangkan Perkumpulan Perdata adalah per-
Kata “orang” di dalam UU No.17/2006 umumnya LUCUNYA himpunan orang sebagai perkumpulan yang
digunakan sebagai kata ganti untuk importir, eks- diadakan atau diakui oleh kekuasaan umum atau
portir, pengusaha tempat penimbunan sementara, LAGI perkumpulan yang diterima sebagai sesuatu yang
pengusaha tempat penimbunan berikat, pengusa- SEKARANG INI diperbolehkan atau yang didirikan untuk maksud
ha pengurusan jasa kepabeanan, atau pengusa- tertentu yang tidak bertentangan dengan undang-
ha pengangkutan. SETIAP KPS undang atau kesusilaan (Pasal 1653 KUHPer).
Dengan demikian berarti terdapat limitasi bah- SUDAH Berdasarkan ketentuan tersebut dapat disim-
wa importir, eksportir, pengusaha tempat pulkan bahwa terdapat dua jenis pribadi hukum,
penimbunan sementara, pengusaha tempat pe- MENDAPATKAN yaitu pribadi hukum yang mencari keuntungan
nimbunan berikat, pengusaha pengurusan jasa ANGKA yang biasa dikenal dengan istilah perusahaan
kepabeanan, atau pengusaha pengangkutan (bedrijf), dan pribadi hukum yang tidak memiliki
harus merupakan orang perorangan atau badan PENGENAL motif untuk mencari keuntungan. Pribadi hukum
hukum. Selain orang perorangan atau badan hu- IMPORTIR yang tidak memiliki motif untuk mencari keuntung-
kum tidak dapat menjadi importir, eksportir, peng- an, secara kasat mata, sedikit sekali yang
”
usaha tempat penimbunan sementara, pengusa- bersentuhan dengan dunia kepabeanan. Oleh
ha tempat penimbunan berikat, pengusaha peng- karena itu pribadi hukum yang tidak memiliki motif
urusan jasa kepabeanan, atau pengusaha pengangkutan. untuk mencari keuntungan ini tidak dibahas dalam tulisan ini.
Menjadi pertanyaan di sini adalah, apakah ada selain Perusahaan dapat diciptakan dalam suatu bentuk
orang perorangan atau badan hukum yang juga dapat digo- tertentu. Bentuk-bentuk tertentu dari perusahaan biasa
longkan sebagai “orang”? Menurut ilmu hukum, orang dalam dikenal dengan istilah bentuk usaha atau badan usaha. Di
arti sesungguhnya secara kodrati/diciptakan oleh Tuhan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) atau
disebut sebagai “pribadi kodrati”, sedangkan orang dalam arti Wetboek van Koophandel (WvK) bentuk usaha atau badan
bukan yang sesungguhnya yang diciptakan oleh hukum usaha itu hanya dikenal tiga macam, yaitu :
disebut sebagai “pribadi hukum”. 1. Persekutuan dengan Firma atau biasa disingkat Firma
Pribadi kodrati adalah seorang manusia sebagai pemba- (Fa),
wa hak, mulai dari saat ia dilahirkan dan berakhir pada saat 2. Persekutuan dengan sekutu pelepas uang atau biasa di-
ia meninggal. Untuk kepentingan tertentu penghitungannya sebut sebagai Persekutuan Komanditer (CV), dan
dapat dilakukan secara surut yaitu mulai seorang manusia itu 3. Perseroan Terbatas (PT).
berada di dalam kandungan. Pribadi hukum adalah manusia Ada satu lagi bentuk usaha yang tidak diatur di dalam
buatan yang diciptakan oleh hukum yang juga dianggap KUHD yaitu Koperasi yang diatur secara tersendiri di dalam
sebagai pembawa hak. Pribadi kodrati jelas hanya ada satu Undang-Undang Nomor 79 Tahun 1958.
yaitu manusia yang diciptakan oleh Tuhan, sedangkan pribadi
hukum apakah hanya sebatas pada badan hukum Sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 1 Tahun
sebagaimana dimaksud Pasal 1 butir 12? 1995 tentang Perseroan Terbatas, ketentuan mengenai PT di
dalam KUHD dinyatakan tidak berlaku lagi. Undang-Undang
PRIBADI HUKUM VERSUS BADAN HUKUM Nomor 1 ini kemudian diganti dengan Undang-Undang
Telah diungkapkan sebelumnya bahwa yang dimaksud Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, sehingga
“
da badan hukum. Sedangkan di dalam perse- nya tidak termasuk ke dalam definisi “orang”.
kutuan perdata yang bukan berbentuk badan Mengapa demikian? Karena BUT bukan
hukum, tanggung jawab para sekutu KENDALA INI merupakan badan hukum, melainkan bentuk
terhadap tuntutan pihak ketiga tidak terbatas usaha/badan usaha yang tidak berbentuk
pada andil/modal/imbreng yang telah mereka
HARUS badan hukum. Dengan demikian KPS mere-
masukkan ke dalam persekutuan, tetapi juga SECEPATNYA ka tidak dapat dianggap sebagai importir dan
sampai dengan harta kekayaan pribadinya. karenanya bukan menjadi objek audit.
Di dalam KUHD, Fa dan CV tidak dinyatakan DITANGANI Lucunya lagi sekarang ini setiap KPS sudah
sebagai badan hukum. DENGAN CARA mendapatkan Angka Pengenal Importir (API).
Ciri lain dari badan hukum adalah bahwa Suatu hal yang blunder.
persekutuan perdata yang berbentuk badan MENGUBAH
hukum tidak bubar dengan pengunduran diri DEFINISI TENTANG SOLUSI
salah seorang atau beberapa sekutu atau Kendala yang dihadapi audit kepabeanan
pendiri, sedangkan persekutuan perdata yang “ORANG” terhadap bentuk usaha/badan usaha yang tidak
tidak berbentuk badan hukum menurut pera- TERSEBUT … berbentuk badan hukum tersebut dapat juga di-
turan perundang-undangan bubar dengan alami oleh bidang pengawasan lainnya di DJBC
sendirinya ketika salah seorang atau bebera-
pa sekutunya mengundurkan diri.
Dengan penjelasan ini, telah menjadi cukup terang bahwa
tidak semua bentuk usaha atau badan usaha berbentuk
badan hukum. Dan bukan hanya monopoli badan hukum un-
tuk dapat disebut sebagai “orang”.
QUO VADIS :
ESPRIT DE CORPS
H
ari Jumat tanggal 30 Mei 2008, mungkin merupa- yang oleh beberapa orang dianggap kurang memberikan
kan hari yang kelabu bagi Direktorat Jenderal kenyamanan bagi esprit de corps bea cukai. Sebenarnya,
Bea Dan Cukai (saya lebih senang menyebutnya kalau mau jujur sudah banyak perubahan yang terjadi di
sebagai “shocking Friday”). Walaupun tidak se- internal bea cukai, perubahan dalam arti menuju ke arah
kelam tahun 1985, saat kewenangan bea cukai yang lebih baik. Ini dapat dilihat dari beberapa komentar
dicabut dengan Kepres IV/1985, namun “musibah” ini tak positif masyarakat selama ini. Tetapi, hal tersebut tampak-
pelak memberikan goncangan bagi aparat bea cukai, ter- nya dianggap masih kurang, sehingga perlu mengundang
masuk kerabat-kerabatnya. “gai-jin”.
Tim KPK yang didampingi pejabat Kepatuhan Internal Perubahan instansi bea cukai secara radikal tidak ter-
KPU Tanjung Priok melakukan inspeksi mendadak ke lalu dapat diharapkan. Dengan kultur yang ada di bea
Kantor Pelayanan Utama DJBC Tanjung Priok. Target ope- cukai saat ini, perubahan hanya dimungkinkan terjadi se-
rasinya adalah kaum Pejabat Fungsional Pe- cara gradual atau bertahap.
“
meriksa Dokumen (PFPD), yang selama ini Untuk itu, Mahatma Gandhi pernah
“dianggap” independen dalam melakukan pe- mengatakan bahwa kepuasan bukan pada
netapan klasifikasi barang dan penetapan DENGAN KULTUR hasil, tetapi pada usaha. Menurutnya,
harga pabean. Tindakan tersebut untuk mem- berusaha dengan keras adalah kemenangan
buktikan apakah gunjingan di masyarakat YANG ADA DI BEA yang hakiki. Kaitannya dengan masalah
yang didengar selama ini benar, dan kenyata- CUKAI SAAT INI, diatas adalah bahwa seyogyanya reformasi
annya sebagian memang benar. difokuskan kepada upaya atau usaha
PERUBAHAN (menuju perbaikan), jangan terobsesi dengan
PEMICU PERSOALAN HANYA hasil semata.
Semenjak KPU dibentuk dan beroperasi, te-
lah dicitrakan bahwa kantor ini merupakan DIMUNGKINKAN TINDAKAN TERAPI KEJUT ? (SHOCK THERAPY
kantor “utama” atau kantor percontohan yang TERJADI SECARA MEASURE)
akan dijadikan sebagai barometer pelayanan Konon kabarnya, di satu pihak, menurut se-
kepabeanan di seantero nusantara. Para pe- GRADUAL ATAU kelompok orang/pegawai yang tugasnya
gawainya merupakan pegawai-pegawai “pilih- BERTAHAP memberikan pelayanan (bisa pegawai bea cu-
an”. Para “kong-cu” PFPD “dikesankan” inde- kai, bisa pegawai cleaning service, bisa petu-
”
penden dan anti-suap. Namun demikian, wa- gas security, dsb), bahwa pada kantor-kantor
laupun ada perbaikan, pada kenyataannya ti- pelayanan bea cukai tertentu, hari Jumat
dak jauh berbeda dengan pelayanan pra-KPU. Penerima- merupakan “hari keuangan”. Dilain pihak, konon bagi ke-
an negara dari sektor bea masuk memang meningkat, te- lompok pengguna atau penerima jasa pelayanan, hari
tapi harap diingat bahwa peningkatan ini bukan satu-satu- Jumat merupakan “pay-day” dan bagi perusahaan Jepang,
nya indikator kinerja. Kenaikan tersebut dapat diakibatkan sebelumnya merupakan “desperate Friday”.
meningkatnya volume importasi, perubahan nilai tukar, Dengan kata lain, disatu pihak merasa senang,
dan yang paling menonjol adalah akibat notul (tambah sedangkan dilain pihak merasa susah/putus asa. Rahasia
bayar) yang diterapkan secara semena-mena oleh oknum umum ini memang sulit terbantahkan setelah tim “giam-
PFPD, tanpa pilih bulu. lo-ong” KPK bersama Kepatuhan Internal Kantor Pelayan-
Dengan bersenjatakan P-01/2007, yang ternyata mis- an Umum Tanjung Priok melakukan inspeksi mendadak
leading, terkadang nilai rupiah dari tambah bayarnya pada tanggal 30 Mei yang lalu.
(SPKPBM) tidak masuk akal sehat. Semua ini membuat Walaupun dalam pasal 6 dan 11 Undang-Undang no-
“bargaining power” oknum PFPD semakin meningkat. mor 30 tahun 2002 Tentang KPK memungkinkan “giam-lo-
Para kong-cu ini tidak pernah berempati dengan mem”po- ong” ini masuk ke instansi-instansi pelayanan publik,
sisi”kan dirinya sebagai business community yang sangat namun tindakan mengundang “tangan asing” untuk mela-
mendambakan kecepatan, cash-flow dan efisiensi. Mere- kukan pemeriksaan internal bea cukai, oleh sebagian
ka sangat menikmati posisinya sebagai penentu keputus- orang dianggap agak terlalu pagi atau cepat. Kenapa, ka-
an alias penguasa. rena jika dilihat dari modus operasi yang dilakukan untuk
Karena tingkah lakunya dianggap sudah kelewatan dan memberikan efek jera (deterrent effect) kepada para
tidak bisa lagi diberikan toleransi inilah, yang membuat pegawai yang “naughty” ini, sebenarnya tidak terlalu
gregetan/gemas pimpinan bea cukai dan memicu datang- rumit-rumit amat.
nya “bantuan asing”. “Nawaitu”nya benar, tetapi caranya Datang mendadak, lantai 1 dan lantai IV diblokir, para
“
nga”. Kita memang tidak Etik Direktorat
pernah belajar dari sejarah, di- Jenderal Bea dan
SEMOGA mana tahun 1985 merupakan Cukai
TINDAKAN YANG masa-masa yang paling
kelam bagi instansi bea cukai. Pendelegasian
RADA-RADA Akibat arogansi beberapa sebagai wewenang
oknum bea cukai yang selalu
“SELF-DIS- bertindak “ over (show of
2 KEP-41/BC/2008 13-06-08 kepada para pejabat
eselon II Di
GRACE” INI force)”, kewenangan sebagian lingkungan Direktorat
besar bea cukai dicabut, dan
DAPAT fungsinya digantikan oleh
Jenderal Bea dan
Cukai
MEMBERIKAN SGS (Surveilance General
EFEK JERA YANG Societe - perusahaan Swiss).
Dan yang juga menyedihkan
SURAT EDARAN
PERMANEN adalah dicabutnya kewenang- DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
an bea cukai untuk melakukan Per Juli 2008
”
pemeriksaan dan pengawasan
perdagangan antar-pulau (in- P E R A T U R A N P E R I H A L
ter-insuler), yang belakangan marak dijadikan modus
penyelundupan bagi golongan “hek-to”. Kewenangan No. Nomor Tanggal
pengawasan antar-pulau ini tidak pernah kembali se-
cara utuh ke tangan bea cukai (terakhir hanya diberi- Peningkatan
kan untuk beberapa komoditi saja). Penelitian Dan
Shocking Friday, memang merupakan tindakan ra- Pengawasan Atas
dikal yang diharapkan dapat memberi efek jera, Penyediaan/
namun karena pelaksanaannya dilakukan oleh instan- Pemesanan Pita
si yang memiliki kewenangan melebihi instansi bea Cukai Hasil
cukai, maka urutan kisahnya seperti domba mengun- Tembakau,
dang serigala untuk memberi pelajaran kepada anak Penetapan Harga
domba. 1 SE-25/BC/2008 13-06-08 Jual Eceran Hasil
Ending-nya sudah dapat ditebak, bahwa anak dom- Tembakau,
ba tersebut akan dilumat habis, bahkan kemungkinan Pemberian
“orang tua” domba juga akan terkena imbasnya. Mu- Penundaan
dah-mudahan “nightmare” ini dapat berakhir dengan Pembayaran Cukai,
baik dan merupakan peringatan bagi instansi bea Buku Persediaan
cukai untuk memperkokoh esprit de corps-nya. Kata Hasil Tembakau Dan
orang sono “ngono yo ngono ning ojo ngono”. Pelaporan
Penulis adalah Persediaan Pita
Kepala Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Timur Cukai
P
ada tulisan bulan lalu kita membahas beberapa as- l Perincian barang Ekspor/Impor yang dimaksud seba-
pek dasar dalam menegakkan hukum bagi yang gai pelanggaran HaKI; dan
diindikasikan pelanggaran terhadap Hak atas Ke- l Sejumlah Jaminan (dari si penggugat).
kayaan Intelektual (HaKI), dimana di dalam
Undang-Undang Nomor: 10 Tahun 1995 tentang Pasal 56 Undang-Undang Nomor : 10 Tahun 1995; Se-
Kepabeanan, sebagaimana telah diubah dengan Undang- bagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Undang Nomor : 17 Tahun 2006, Pejabat Bea dan Cukai Nomor : 17 tahun 2006 :
mempunyai wewenang untuk melakukan sesuatu, sehing- Tindakan Bea dan Cukai, sesuai dengan yang dimak-
ga terlaksananya penegakan hukum tersebut. sud Pasal 54 :
l Memberitahukan kepada Eksportir/Importir, bahwa
KETENTUAN DAN PRINSIP HAKI TERHADAP UU NOMOR: 10 barangnya ditangguhkan untuk pemasukan/
TAHUN 1995 TENTANG KEPABEANAN, SEBAGAI- pengeluarannya, dilakukan secara tertulis;
“
MANA TELAH DIUBAH DENGAN UU NOMOR : 17 l Terhitung sejak tanggal diterimanya Perintah
TAHUN 2006 : Tertulis dari Pengadilan Niaga.
KELEMAHAN
Pasal 54 Undang-Undang Nomor : 10 Tahun “Pasal 54 s/d 56 : mengatur tentang, atas permin-
1995; Sebagaimana telah diubah dengan Un- PENEGAKAN taan pemilik atau pemegang hak atas Merek dan
dang-Undang Nomor : 17 tahun 2006 : HUKUM HAKI Hak Cipta kepada Bea dan Cukai melalui Ketua
Yang dapat dimintakan penangguhan oleh Pengadilan Niaga secara tertulis untuk me-
Bea dan Cukai hanya meliputi : Merek dan Hak SEBAGAI nangguhkan pengeluaran barang untuk sementa-
Cipta dan atas permintaan pemilik atau CERMIN DARI ra proses pembuktian di pengadilan”
pemegang hak atas merek, Ketua Pengadilan
Niaga dapat memerintahkan secara tertulis LEMAHNYA Pasal 57 Undang-Undang Nomor : 10 Tahun
kepada Bea dan Cukai untuk menangguhkan se- PENEGAKAN 1995; Sebagaimana telah diubah dengan
mentara waktu pengeluaran/pemasukan Undang-Undang Nomor : 17 tahun 2006 :
barang. HUKUM (1) Penangguhan paling lama 10 (sepuluh) hari
l Merek : Merek yang dipalsukan adalah barang, NASIONAL kerja;
termasuk pengemasannya, yang memuat (2) Dapat diperpanjang 1 (satu) kali, paling lama
tanpa ijin Merek yang sama dengan Merek
yang sah terdaftar untuk barang yang
bersangkutan, atau memuat Merek yang bagian-bagi-
an pentingnya tidak berbeda dengan Merek yang sah
tersebut, dan karenanya melanggar hak dari pemilik
Merek yang bersangkutan sesuai hukum dari negara
importir.
l Hak Cipta : adalah hasil pembajakan Hak Cipta yang
” 10 (sepuluh) hari kerja dengan perintah seca-
ra tertulis oleh Ketua Pengadilan Niaga;
(3) Sebagaimana dimaksud ayat (2) disertai dengan Per-
panjangan Jaminan.
Pasal 61 Undang-Undang Nomor : 10 Tahun 1995; Se- Meskipun tindakan tersebut sangat terbatas, namun
bagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No- tindakan ini dianggap cukup efektif untuk pencegahan
mor : 17 tahun 2006 : tindak pelanggaran HaKI. Tindak
“
(1) Didalam proses pengadilan tidak terbukti penangguhan yang dilaksanakan pada “Exit
barang tersebut terjadi pelanggaran HaKI, atau Entry point” di dalam Kawasan Pabean
maka pemilik barang dapat meminta ganti PERAN SERTA dapat mencegah barang-barang yang diduga
rugi kepada pemegang hak yang meminta- terindikasi pelanggaran Hak atas Kekayaan
kan penangguhan barang untuk DJBC DALAM Intelektual (HaKI), sebelum barang tersebut
dikeluarkan/dimasukan. PERLINDUNGAN masuk kedalam distribusi komersial di
(2) Pengadilan Niaga dapat memerintahkan pasaran masyarakat, maka pencegahan dan
Jaminan (yang dijaminkan oleh penggugat) HAKI MASIH penanganannya akan lebih rumit, sangat
dapat dicairkan untuk pembayaran ganti SANGATLAH kompleks dan membutuhkan dana yang tidak
rugi kepada pemilik barang.
BARU SEHINGGA sedikit. Di beberapa negara lainnya, seperti
“Pasal 59 s/d 61 : Mengatur bagaimana tindak- PERLU ADANYA Australia prosedur permintaan penangguhan
an Pejabat Bea dan Cukai setelah pengakhir- pengeluaran barang ekspor/impor yang
an masa penangguhan pengeluaran barang, BANYAK diduga terindikasi adanya pelanggaran Hak
apakah terbukti atau tidak dalam pelanggaran PERBAIKAN … atas Kekayaan Intelektual (HaKI), pemegang
HaKI, atau adanya ganti rugi terhadap pemilik/ Merek dan Hak Cipta dapat langsung
pemegang Hak, dan lain-lain”
PERAN MASING-MASING
Pada prinsipnya :
dari pelanggaran Merek atau Hak Cipta. 1. pemilik atau Pemegang Hak (right owner; atau right
holder) harus berperan aktif untuk mempertahankan
Pasal 63 Undang-undang Nomor : 10 Tahun 1995; hak-haknya;
Sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang 2. institusi Bea dan Cukai, membantu terlaksananya
Nomor : 17 tahun 2006 : perlindungan HaKI, oleh sebab itu di dalam Undang-
Ketentuan Penangguhan Pengeluaran Barang tidak Undang Kepabeanan Nomor : 10 Tahun 1995;
berlaku untuk kategori : sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
l Barang bawaan penumpang; penumpang kapal laut/ Nomor : 17 tahun 2006, di dalam Pasal 54; Pemilik
udara; atau Pemegang Hak harus berperan aktif untuk
l Awak sarana pengangkut (ABK); mengumpulkan bukti-bukti; menyiapkan persyaratan
l Pelintas batas; yang diperlukan; dan mengajukan permintaan
l Barang kiriman melalui Pos dan Giro, atau Jasa penangguhan pengeluaran barang kepada Ketua
Titipan; dan Pengadilan Niaga yang kemudian ditindak lanjuti ke
l Yang kesemuanya itu tidak dimaksudkan untuk Kantor Bea dan Cukai;
komersial. 3. pemilik barang, berupaya untuk mempertahankan dan
“
Officio) untuk Penangguhan Pengeluaran HaKI dari Delik biasa/umum menjadi Delik
barang, di dalam penjelasan Pasal 62 Un- Aduan.
dang-Undang Nomor: 10 Tahun 1995, (pasal PEMILIK ATAU 8. Ex-Officio (tindakan karena jabatan),
yang tidak diubah) tidak dirinci secara jelas alternatif yang efektif dilaksanakan oleh
dan tegas ruang lingkup dan tindakan- PEMEGANG HAK Pejabat Bea dan Cukai, selain adanya
tindakan apa saja yang dapat dilakukan oleh HARUS BERPERAN Surat Perintah Penangguhan dari Ketua
Pejabat Bea dan Cukai yang sedang Pengadilan Niaga, untuk lebih efisien dan
melaksanakan tugas hak dan wewenangnya AKTIF UNTUK praktis didalam melaksanakan
secara Ex-Officio. Didalam penjelasan terse- MEMPERTAHANKAN perlindungan HaKI, namun demikian ha-
but hanya tertulis : ruslah ekstra hati-hati dan status akurat
“bahwa dalam hal diambil tindakan HAK-HAKNYA dalam informasinya (dapat juga sebagai
”
penangguhan karena jabatan, maka dasar produk Intelijen).
berlaku sepenuhnya tatacara 9. Pada akhirnya langkah penegakan
sebagaimana di atur didalam Undang- hukum sangatlah tergantung pada kerjasama
Undang Merek dan Undang-Undang Hak Cipta” positif antara sesama aparat yang tertata baik dari
tingkat penyidikan, penuntutan sampai pemutusan
KESIMPULAN : perkara. Hukum tidak ada artinya kalau tidak ditegak-
1. SDM merupakan unsur yang sangat penting dalam kan, hal inipun menjadi pegangan pihak luar negeri
melaksanakan pembangunan nasional; tanpa itu untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan sistem
pengembangan SDA semata-mata tergantung dari HaKI nasional, disamping upaya yang telah banyak di-
pihak luar, dan posisi berunding kita di forum interna- lakukan di bidang legislasi. Sebab telah disinggung
sional sangatlah lemah. Dengan demikian pada awal tulisan ini Investasi Asing tergantung pada
pengembangan SDA yang ideal adalah dengan ber- Penegakan Hukum di bidang HaKI disamping Kepasti-
sandar pada kekuatan dan kemampuan SDM sendiri. an Hukum di bidang usaha di Indonesia. Kelemahan
Sementara ini, pengembangan SDA dalam pola penegakan hukum HaKI sebagai cermin dari lemahnya
sekarang, yang sangat tergantung pada investasi penegakan hukum nasional secara keseluruhan.
asing, harus dilihat sebagai langkah praktis semata-
mata; Daftar Bacaan :
2. HaKI pada saat ini memegang peran yang sangat pen- 1. Undang-Undang Nomor : 10 Tahun 1995 Tentang Kepabeanan ; Jakarta
1995.
ting: Pertama, dalam arti strategis, karena ia 2. Undang-Undang Nomor : 17 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas Undang-
berurusan dengan produk atau proses sebagai hasil Undang Nomor : 10 tahun 1995
olah pikir manusia. Kedua, dalam rangka memfasilitasi 3. Undang-Undang Merek Nomor : 15/Tahun 2001 Tentang Merek ; 2001
kepentingan investasi asing, bahwa memang ada 4. Undang-Undang Hak Cipta Nomor : 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta ;
2002
kepastian perlindungan bagi karya intelektual mereka. 5. Sejarah, Teori Hak Milik Intelektual; Drs. Muhamad Djumhana & R.
3. HaKI jelas telah mengambil tempat sebagai elemen Djubaedillah, SH.; Bandung 2003.
pendukung menopang pembangunan nasional. Meng- 6. Literatur HaKI oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Pusdiklat Jakarta,
Pusat Pendidikan dan Latihal Bea dan Cukai; Jakarta; 2000.
ingat kondisi Indonesia yang sangat potensial, 7. Literatur dan Hasil Seminar HaKI di Banjarmasin. Departemen Kehakiman
memerlukan teknologi dan pengembangannya. Sistem dan HAM.RI. ; Maret 2006.
alih teknologi merupakan salah satu media untuk 8. Koplikasi Undang-Undang Hak Cipta; Paten; Merek dan Terjemahan
mendukung konsep itu. Secara strategis diperlukan Konvensi-Konvensi di Bidang HaKI; Insan Budhi Mulia; Bandung; 1999.
Yayasan Klinik HaKI (IP-Clinic); 1999.
kajian untuk menilai apakah konsep alih teknologi 9. Literatur dari Masmedia/Koran sebagai bahan bacaan.
untuk menilai manfaat keberadaan konsep itu selama 10. Persetujuan Akhir Yang Memuat Hasil-Hasil Putaran Uruguay dari
ini. Seperti diketahui hampir semua perjanjian bisnis Perundingan -Perundingan ; Komite Perundingan-Perundingan
inter-nasional mengandung ketentuan tentang alih Perdagangan. Perdagangan Multirateral ; Marrakesh, 15 April 1994.
teknologi. Penulis adalah Kasi Kepabeanan dan Cukai KPPBC Tipe A4 Kotabaru
BEA MASUK,
pada periode semester I tahun 2008, antara lain karena
terjadinya peningkatan produksi hasil tembakau dari
113.352 juta batang pada semester I tahun 2007 menjadi
BEA KELUAR
120.784 juta batang di semester I ini. Faktor lain yang
juga mempengaruhi peningkatan realisasi penerimaan
cukai, adalah adanya upaya dan langkah-langkah
penyempurnaan administrasi yang terus menerus dilaku-
DAN CUKAI
kan, terutama dalam rangka menangulangi peredaran
rokok tanpa pita cukai dan pita cukai palsu.
“Kendati demikian, untuk semester I tahun 2008 masih
TAHUN 2008
ada beberapa Kantor Wilayah (Kanwil) yang beban
targetnya masih belum tercapai, seperti untuk bea masuk
masih ada enam Kanwil yang belum tercapai, untuk bea
keluar ada satu Kanwil yang belum tercapai, dan untuk
cukai ada tiga Kanwil yang belum tercapai,” ungkapnya.
Salah satu faktor meningkatnya (lihat tabel III, IV dan V).
penerimaan bea masuk adalah Sekalipun pada semester I tahun 2008 penerimaan te-
meningkatnya nilai kurs USD dari lah mencapai 56,71 persen, namun, tidak berarti penca-
Rp.9.035,87 menjadi Rp.9.264,66 per 1 paian tersebut tanpa halangan atau hambatan. Beberapa
faktor yang mempengaruhi penerimaan target
USD. Sementara untuk peningkatan penerimaan pada semester I tahun 2008 adalah, faktor
penerimaan cukai semester I salah satu tarif, faktor devisa bayar, dan faktor kurs.
faktornya adalah adanya peningkatan Untuk faktor tarif, hal ini dikarenakan adanya berbagai
produksi hasil tembakau dari sebesar perjanjian di bidang perdagangan internasional, sehingga
113.352 juta batang pada semester I terjadi kecenderungan penurunan tarif efektif rata-rata.
tahun 2007, menjadi 120.784 juta Perjanjian perdagangan internasional tersebut antara lain
batang pada semester I tahun 2008 pertama, harmonisasi tarif untuk mengurangi hambatan
perdagangan antar negara karena masalah tarif (tariff
atau meningkat sebesar 6,29 persen. barrier). Kedua, perjanjian free trade area, seperti AFTA,
S
esuai dengan Undang-Undang nomor 16 tahun Tabel - I
2008 tentang perubahan Undang-Undang nomor
45 tahun 2007 tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN), telah dibebankan
kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
(DJBC) berupa target penerimaan bea masuk, bea keluar
dan cukai sebesar Rp. 74.696.700 triliun, yang terdiri dari
bea masuk Rp.17.820.900 triliun, bea keluar
Rp.11.158.300 triliun, dan cukai sebesar Rp.45.717.500
triliun.
Untuk semester I (Januari-Juni) tahun 2008, dari total
penerimaan yang ditargetkan tersebut hingga kini sudah
tercapai sebesar 56,71 persen dengan perincian, bea
masuk tercapai Rp.10.085.585 triliun (56,59 persen), bea
keluar tercapai Rp.8.669.382 triliun (77,69 persen), dan
cukai tercapai Rp.23.604.850 triliun (51,63 persen).
Sehingga total pada semester I tahun 2008 ini sudah
tercapai Rp.42.359.817 triliun atau 56,71 persen. (lihat
tabel-I).
Menurut Direktur Penerimaan dan Peraturan
Kepabeanan dan Cukai (PPKC), Hanafi Usman, untuk
pencapaian target penerimaan semester I tahun 2008 ini Tabel - II
mengalami peningkatan yang cukup signifikan jika diban-
dingkan dengan semester I tahun 2007. Peningkatan ter-
sebut mencapai 25,55 persen. (lihat tabel-II)
“Kenaikan tersebut terjadi karena target bea masuk
mengalami kenaikan sebesar Rp.3.403.300 triliun atau
23,61 persen, dimana dalam jumlah tersebut termasuk
target penerimaan bea masuk yang ditanggung pemerin-
tah sebesar Rp. 2 triliun. Target bea keluar mengalami
kenaikan cukup signifikan sebesar Rp.8.115.957 triliun
atau 226,77 persen, dan kenaikan target penerimaan
cukai meningkat sebesar Rp.3.862.800 triliun atau 8,76
persen,” papar Hanafi Usman.
Lebih lanjut Hanafi Usman menjelaskan, meningkat-
nya penerimaan bea masuk periode semester I 2008 an-
tara lain disebabkan nilai impor barang sebesar
USD23.487,34 juta atau 81,78 persen. Hal ini disebabkan
Tabel - IV
FTA ASEAN-China, EPA Indonesia-Jepang, FTA Indone- Rp.9.264,66 melemah 2,5 persen dibandingkan dengan
sia-Korea Selatan, dan FTA ASEAN-India. kurs rata-rata periode yang sama tahun 2007 sebesar Rp.
Sementara untuk faktor devisa bayar, dibandingkan 9.035,87.
devisa bayar pada periode Januari-Juni 2007, devisa
bayar periode Januari-Juni 2008 meningkat 67,52 persen. PREDIKSI PENERIMAAN SEMESTER II
Devisa bayar periode Januari-Juni 2008 adalah USD Untuk semester II (Juli-Desember) tahun 2008, predik-
53.108 juta, sedangkan periode yang sama di tahun 2007 si penerimaan bea masuk, bea keluar, dan cukai sudah
sebesar USD 31.702 juta. dapat digambarkan akan melampaui target APBNP yang
Sedangkan untuk faktor kurs, nilai tukar rupiah rata- telah ditentukan. (lihat tabel VI)
rata pada bulan Januari hingga Juni 2008 sebesar “Berdasarkan pola kontribusi penerimaan bea masuk
WBC/ATS
komoditi di maksud relatif sama seperti realisasi ekspor
tahun 2007, penerimaan bea keluar untuk semester II
2008 akan mencapai Rp.15.421,54 triliun dari target
penerimaan bea keluar sebesar Rp.11.158,30 triliun, yang
berarti tingkat penerimaan bea keluar diharapkan akan
tercapai,” papar Hanafi.
Sedangkan untuk prediksi penerimaan cukai pada se-
mester II tahun 2008, diprediksi akan mencapai
Rp.23.112,65 trilun atau 50,56 persen dari target, sehing-
ga sampai akhir tahun 2008 penerimaan cukai akan
mencapai Rp.46.717,50 triliun atau 102,19 persen dari
target penerimaan cukai sebesar Rp.45.717,50 triliun,
yang berarti tingkat penerimaan cukai diharapkan akan
tercapai.
Pencapaian target tahun 2008 memang cukup berat
walaupun dalam prediksinya sudah dapat digambarkan
akan terlampaui. Pencapaian ini tentunya perlu kerja
keras dari seluruh jajaran DJBC agar prediksi tersebut
dapat terealisasikan. Penertiban administrasi dan meng-
optimalkan pengawasan adalah salah satu hal penting
KELAPA SAWIT. Komoditas kelapa sawit adalah penyumbang penerimaan yang wajib dijalani DJBC agar kebocoran-kebocoran pe-
bea keluar yang dominan. Untuk tahun 2008 bea keluar yang ditargetkan
memberikan pemasukan Rp.11.158,30 triliun. nerimaan negara dapat diselamatkan. adi
Tabel - VI
bulanan dari tahun 2003 sampai dengan 2007 serta mem-
perhitungkan realisasi penerimaan bea masuk selama
semester I 2008, maka untuk periode Juli-Desember 2008
diprediksi akan menghasilkan penerimaan bea masuk
sebesar Rp.9.414,31 triliun, sehingga sampai akhir 2008
diprediksi penerimaan bea masuk akan mencapai nilai
Rp.19.499,90 triliun atau 109,24 persen,” jelas Hanafi.
Sementara untuk prediksi penerimaan bea keluar pa-
da semester II 2008, diprediksi akan mencapai
Rp.6.752,16 triliun atau 60,51 persen dari target, sehing-
ga sampai akhir tahun 2008 penerimaan bea keluar akan
mencapai Rp.15.421,54 triliun atau 38,21 persen.
“Penerimaan bea keluar ditentukan oleh beberapa
parameter yaitu, HS komoditi CPO, tingkat tarif, harga
patokan ekspor (HPE) CPO, dan volume ekspor.
Mengingat komoditi ekspor penyumbang penerimaan bea
keluar yang dominan adalah komoditi kelapa sawit, CPO,
dan turunannya, maka apabila tahun 2008 volume ekspor
T
im gerak jalan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea
dan Cukai (DJBC) meraih juara I lomba gerak jalan
yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah DKI
Jakarta dalam rangka memperingati HUT Kota Jakarta
ke 481. Pada kegiatan tersebut DJBC menurunkan tiga
tim yaitu dua tim putra dan satu tim putri yang masing-masing
terdiri dari 11 peserta. Dari tiga tim tersebut, satu tim putra dan LOMBA GERAK JALAN. Perwakilan Tim Putra (ketiga dari kiri) DJBC meraih
satu tim putri yang berhasil menjadi juara I lomba gerak jalan juara Pertama pada lomba gerak jalan dalam rangka HUT Kota Jakarta.
Menurut Ketua Badan Pembina Olahraga (Bapor) DJBC
Sonny Subagyo, yang juga Kepala Bagian Umum Kantor Pusat mencoba jalur yang akan dilombakan untuk beradaptasi.
DJBC peminat lomba gerak jalan dari lingkungan Kantor Pusat Para peserta untuk lomba kali ini, berbeda dengan peserta
DJBC ini cukup banyak yang jumlahnya mencapai 100 orang. yang pernah mengikuti lomba gerak jalan Bogor-Jakarta
“Dari seratus orang peminat kita seleksi sehingga jumlahnya beberapa waktu lalu, sehingga regenerasinya tetap terjaga, hal ini
menjadi 40 orang termasuk cadangan,”kata Sonny. Lomba gerak menjadi faktor keberhasilan tim gerak jalan DJBC meraih juara
jalan tersebut diikuti oleh segala lapisan masyarakat seperti pada lomba tersebut.
pelajar dan mahasiswa, instansi pemerintah, swasta hingga TNI, Untuk kedepannya lanjut Imik, tim gerak jalan DJBC akan
yang terbagi kedalam beberapa kategori. Dan tim DJBC masuk mengikuti lomba gerak jalan Bogor-Jakarta yang akan diseleng-
dalam kategori instansi pemerintah. garakan pada Nopember 2008 dengan mengikutkan tim putra
Lomba yang diselenggarakan pada 22 Juni 2008 tersebut dan putri. Rencana akan diiikutsertakannya tim putri DJBC pada
menempuh jarak tujuh kilometer dengan titik start dari masing- lomba yang akan dilaksanakan tersebut karena melihat potensi
masing wilayah di Jakarta dan Finish di silang Monas Jakarta tim putri yang baik pada lomba gerak jalan HUT Kota Jakarta.
Pusat. Tim DJBC bersama dengan peserta lainnya yang berada
dalam wilayah Jakarta Timur melakukan Start di bilangan PENGEMBANGAN OLAHRAGA OLEH BAPOR
Matraman Jakarta Timur, yang kemudian meraih juara pertama Selain gerak jalan, Bapor saat ini lanjut Sonny, juga terus ber-
untuk tim putra dan putri. upaya untuk melakukan pembinaan dan pengembangan olahra-
Untuk mengikuti lomba tersebut menurut ketua koordina- ga dilingkungan Kantor Pusat DJBC. Saat ini beberapa cabang
tor gerak jalan Kantor Pusat DJBC, Imik Eko, berbagai per- olahraga seperti bola voli, basket, sepak bola dan bulu tangkis,
siapan baik latihan dan penentuan peserta dilakukan selama mengalami perkembangan dengan pesat. Untuk medapatkan
satu bulan hingga mendekati waktu pelaksanaan lomba. bibit unggul yang baik pada cabang-cabang olahraga tersebut,
Untuk latihan dilakukan dilingkungan Kantor Pusat dengan maka dalam rangka HUT RI ke 63, cabang-cabang olahraga tadi
jarak yang sama dengan yang diperlombakan, termasuk diperlombakan dilingkungan kantor DJBC.
Tidak hanya itu, klub
Basket DJBC yang juga
berkembang di lingkungan
Kantor Pusat DJBC telah
beberapa kali mengikuti
kejuaraan antar klub dan
meraih prestasi, sehingga
bidang olahraga ini akan
terus ditingkatkan pembina-
annya, seperti dengan men-
datangkan pelatih profes-
sional untuk melatih para
pemain tersebut.
Sonny juga mengatakan,
dengan adanya perkembang-
an beberapa cabang olah-
raga di Kantor Pusat DJBC
dan kegiatan olahraga yang
lebih mengedepankan
semangat sportifitas, maka
diharapkan setidaknya jiwa
sportifitas terbawa ke dalam
lingkungan kerja sehingga
bisa menjadi salah satu fak-
tor untuk meningkatkan per-
forma kerja dan dalam kehi-
TIM GERAK JALAN. Berfoto bersama dupan sehari-hari. zap
SEMINAR SEHARI. ASAKINDO bekerjasama dengan forum jurnlistik pabean, mengadakan seminar sehari NSW yang berlangsung di Hotel Borobudur.
Seminar
Jepang. Selain itu, ASAKINDO juga aktif memberikan masukan
kepada DJBC mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pelayan-
an ekspor-impor,” papar Mulyo Rahardjo.
Penerapan NSW Lebih lanjut Mulyo Rahardjo menjelaskan, masih banyak per-
masalahan yang timbul pada implementasi tahap I NSW,
khususnya dalam hal penyampaian dokumen dan pemeriksaan
A
kait tersebut, memang hingga kini masih ditemukan kendala-ken-
sosiasi Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan In- dala bagi pihak eksportir dan importir baik dalam penyampaian
donesia (ASAKINDO), mengadakan seminar dokumen maupun dalam hal pemeriksaan dokumen. Untuk itu
pembangunan, pengembangan, dan penerapan NSW tim NSW akan terus melakukan perbaikan yang tentunya dengan
di Indonesia, yang digelar di Hotel Borobudur pada 19 berkoordinasi antar lima instansi tersebut, guna mengatasi per-
Juni 2008 lalu. Acara yang diadakan Forum Bersama masalahan yang ada.
antara ASAKINDO dengan forum jurnalis pabean, membahas “Saat ini perbaikan terus dilakukan, sementara kami melaku-
mengenai penerapan sistem NSW yang telah berjalan selama ini kan perbaikan, kami juga telah mempersiapkan lima instansi
dan rencana implementasi tahap kedua yang rencananya akan di- lainnya guna mendukung penerapan NSW implementasi tahap II,
implementasikan pada akhir tahun 2008. yaitu dengan Departemen Perdagangan, Lingkungan Hidup,
Seminar yang bertemakan “INSW Sebuah Kepastian dan Ha- ESDM, Kesehatan, dan Pos,” ungkapnya.
rapan Baru Importasi di Indonesia” dibuka oleh Mulyo Rahardjo,
sebagai ketua umum ASAKINDO. Pada pemaparannya Mulyo PROGRAM NSW YANG TELAH BERJALAN
Rahardjo menjelaskan, ASAKINDO yang didirikan pada 1999 dan Sementara itu, untuk sesi pertama seminar NSW bertindak
sampai saat ini sudah dikenal oleh Direktorat Jenderal Bea dan selaku pembicara adalah Susiwijono Mugiharso yang juga
Cukai (DJBC) sebagai Customs Broker, dalam perjalanannya sebagai Tenaga Pengkaji bidang SDM DJBC, dan tim persiapan
hingga kini sudah banyak membantu DJBC khususnya dalam hal NSW. Pada pemaparannya Susiwijono menjelaskan, NSW meru-
pengadaan diklat kepabeanan. pakan suatu jaringan sistem yang mengintegrasikan dan meng-
“ASAKINDO juga telah dipercaya oleh DJBC untuk mendam- hubungkan seluruh sistem NSW dari masing-masing negara
pingi Direktur Jenderal Bea dan Cukai dan Direktur Teknis ASEAN, dimana seluruh proses dan transaksi perdagangan inter-
Kepabeanan pada seminar Customs Broker yang berlangsung di nasional atau ekspor-impor dapat terintegrasi sehingga memung-
RAKORNAS
WBC/ATS
BIDANG
KEPABEANAN
Rakornas diselenggarakan untuk
membangun koordinasi antara
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
(DJBC) ditingkat Pusat dan daerah.
B
ertempat di
LIMA INSTANSI BARU. Untuk kelancaran arus barang ekspor-impor, NSW
ruang Loka
tahap II akan menambah lima instansi terkait lainnya sehingga jumlah Muda Gedung
instansi yang tergabung dalam NSW menjadi 10 instansi. B Kantor Pusat
DJBC, pada
kinkan untuk dilakukan pertukaran data elektronik dan akses ber- 16 Juni 2008 berlang-
sama terhadap data-data seluruh negara ASEAN. sung Rapat Koordinasi
Dengan ketentuan tersebut, maka hingga kini tim NSW telah Nasional (Rakornas)
melakukan beberapa hal, diantaranya membuat standarisasi da- bidang Kepabeanan.
ta/informasi dan penyelarasan dengan proses customs clearance Seperti disampaikan Di-
dan kargo release, membuat simplikasi dan harmonisasi alur rektur Teknis Kepabean-
bisnis proses yang berkaitan dengan customs clearance dan kar- an, Agung Kuswando-
go release, dan menyepakati tingkat pelayanannya. no, Rakornas
Juga menyediakan legal framework terkait dengan, security Kepabeanan untuk mem-
policy issues, standardization issues, audit policy issues, provid- bangun koordinasi
ers issues, government roles, dan sistem prosedur. Menyediakan antara DJBC pusat dan
sistem yang memenuhi criteria open systems, multi standard, daerah dalam kaitannya
interconnection, interoperability, dan technology. dengan pelaksanaan
“Untuk penerapan NSW hingga kini alokasi dana yang ada ti- peraturan kepabeanan.
AGUNG KUSWANDONO. Tujuan rakornas
dak banyak dikeluarkan, karena sebenarnya hanya membutuh- Rakornas itu diadakan ini diadakan agar fungsi koordinasi
kan pengembangan sistem yang sudah ada, dan pemberdayaan setelah sebelumnya bidang kepabeanan di masing-masing
SDM untuk melaksanakan penerapan sistem tersebut,” kata Susi- Direktorat Teknis Kepa- wilayah lebih optimal.
wijono. beanan mengirimkan
Sementara itu terkait masih adanya kendala yang dihadapi surat permintaan masukan tentang berbagai permasalah-
para pengguna jasa, Susiwijono menjelaskan, penerapan sistem an kepabeanan khususnya yang berkaitan dengan bidang
ini tidak terlepas dari kebijakan yang ada di tiap-tiap instansi, tugas Direktorat Teknis Kepabeanan.
untuk itu demi kelancara arus barang ekspor-impor perlu adanya “Ternyata respon dari teman-teman di daerah sangat
kesamaan visi dalam hal kebijakan yang saat ini masih terus dila- baik. Berbagai masukan disampaikan kepada kami dan
kukan guna kelancaran arus barang tersebut. dapat kami simpulkan masih banyak ketentuan
Selain itu Susiwijino juga menjelaskan, untuk arah pengemba- kepabeanan yang perlu dibuat, disempurnakan atau dica-
ngan sistem NSW di tahun 2008 ini, ada dua hal yang cukup but. Untuk itulah akhirnya kami berpikir sebaiknya wakil
penting dimana pada Juni 2008 merupakan implementasi tahap masing-masing Kanwil DJBC dapat berkumpul bersama
ke II dan Desember 2008 dijadikan implementasi tahap nasional. untuk saling tukar pikiran dan pengalaman mengenai
Untuk sesi pertama ini, banyak para pengguna jasa yang ber- masalah-masalah teknis kepabeanan di daerahnya ma-
tanya tentang kepastian akan penerapan NSW dan penambahan sing-masing,” imbuh Agung.
importir dan eksportir untuk melakukan ujicoba yang hingga kini Mengenai tujuan rakornas ini diadakan menurut
masih didominasi oleh importir jalur prioritas saja. Akan hal terse- Agung, agar fungsi koordinasi bidang kepabeanan di ma-
but Susiwijono menjelaskan, kepastian NSW sudah dapat digam- sing-masing wilayah lebih optimal. Kalau fungsi ini dapat
barkan pada implementasi tahap I, sedangkan implementasi berjalan dengan baik, maka proses pelayanan dan peng-
tahap II akan lebih memberikan kepastian lebih banyak dengan awasan akan lebih efektif dan efisien. Persoalan-persoal-
melibatkan instansi terkait guna mendukung penerapan NSW. an yang memerlukan penyelesaian mendesak dapat se-
Sementara untuk peserta ujicoba, di tahap II ini akan diikutkan gera diatasi.
importir umum sehingga dapat lebih memberikan gambaran akan “Apabila persoalan belum dapat diselesaikan karena
kendala dan dapat dengan langsung mencari solusi pada kendala peraturan yang memang belum ada atau belum memadai,
tersebut. paling tidak situasinya sudah dapat diketahui dengan rinci
Sementara itu, untuk sesi ke II pembahasan dilanjutkan de- sehingga penyelesaiannya pun dapat lebih cepat dan
ngan kesiapan BPOM dalam penerapan NSW dengan pembicara tepat,” ujar Agung.
Dr. Husniah Rubiana H. Di sesi ini juga banyak sekali pertanyaan Dengan adanya Rakornas Kepabenan ini, harapan
terkait dengan pelayanan BPOM akan dokumen dan pemeriksaan disampaikan Agung, agar masalah-masalah yang se-
dokumen, yang pada akhirnya dapat disimpulkan masih memerlu- ring terjadi di lapangan bisa menjadi bahan yang
kan penyesuai- an kebijakan untuk kelancaran arus barang. dapat segera dimanfaatkan untuk menyempurnakan
Akhirnya seminar sehari tentang penerapan NSW di Indone- peraturan-peraturan yang sudah ada. “Tentunya kami
sia ini, ditutup oleh Ketua ASAKINDO, sekaligus membacakan berharap kabid-kabid kepabeanan di Kantor Wilayah
resume jalannya seminar baik masukan yang disampaikan dapat lebih maksimal dalam memberikan supervisi
pengguna jasa kepada tim NSW mau-pun kendala-kendala yang atas persoalan-persoalan yang muncul di kantor-kan-
belum dapat terjawab pada seminar tersebut. adi tor pelayanan yag berada di wilayah kerjanya.”
BANYAK SEKALI peraturan-peraturan yang kurang sesuai dengan perkembangan situasi di lapangan dan perlu segera diperbaiki. Dok. WBC.
PEMUNGUT CUKAI
YANG DISELAMATKAN
Setelah disentuh oleh Allah, Zakheus berubah menjadi manusia dengan hati
yang baru dan murni seperti seorang anak yang baru dilahirkan.
Y
esus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi Yesus memperbanyak roti. Artinya, kita dapat mengalami hidup
kota itu. Disitu ada seorang bernama Zakheus, kepala yang berkelimpahan dan diberkati dengan cara terlebih dahulu
pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya. Ia berusaha memberikan milik Allah, yaitu memberikan sepersepuluh dari peng-
untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak hasilan kita kepada Gereja (persekutuan umat Allah) tempat kita
berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. mendapatkan makanan untuk roh kita yang berupa firman Allah.
Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon Yesus mengajarkan dalam perjamuan kudus untuk memecah-me-
ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. Ketika Yesus cahkan roti dan membagikannya kepada murid-muridNya. Kita
sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: “Zakheus, akan mengalami kelimpahan dengan terlebih dahulu memberi. Ti-
segeralah turun. Sebab hari ini Aku harus menumpang di rumah- dak akan ada kemiskinan apabila semua orang mau membagikan
mu”. Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan miliknya kepada orang yang membutuhkan.
sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut- Ia menyembuhkan orang buta baik fisiknya maupun orang
sungut, katanya: “Ia menumpang di rumah orang berdosa”. Tetapi yang buta rohani. Saat ini banyak orang yang buta secara rohani.
Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: “Tuhan, setengah dari Mereka tidak bisa melihat adanya ketidakadilan, kebohongan, ke-
milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada serakahan, kekejaman, maupun ketakutan dalam diri mereka mau-
sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat pun yang terjadi di sekitar mereka.
kali lipat”. Kata Yesus kepadanya: “Hari ini telah terjadi Yesus menyembuhkan orang yang lumpuh baik fisik maupun
keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak rohani. Lumpuh jasmani bisa berarti benar-benar sakit dan tidak
Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan bisa berjalan atau sekedar malas dan suka menunda-nunda.
menyelamatkan yang hilang.” ( Lukas 19 : 1 – 10 ) Lumpuh rohani ditandai dengan kemalasan untuk membaca firman
Allah, malas berdoa, dan malas bersekutu dengan umat Allah.
Kerinduan manusia yang terdalam adalah kerinduan akan Yesus menyembuhkan orang tuli baik fisik maupun rohani.
Allah. Allah itu menarik. Ia baik, benar, dan indah. Allah adalah Orang yang tuli rohani seperti kata pepatah “masuk telinga kanan
keindahan yang selalu baru. Harta, jabatan, ketenaran hanya keluar telinga kiri”. Apa yang didengarnya tidak masuk ke dalam
memuaskan manusia untuk sementara saja. Sete- hatinya sehingga ia sama saja dengan orang yang
lah itu hatinya akan mencari-cari lagi. Segala yang
ada di dunia ini tidak dapat membuat manusia
puas untuk selamanya, seperti digambarkan Mick
Jagger dalam lagunya “ I can get no satisfaction “.
Tetapi orang yang menginginkan persekutuan
dengan Allah dalam hidupnya akan dipuaskan untuk
selama-lamanya seperti tertulis dalam Injil Matius 5 :
6 “Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan
“
CARAMU
MENDENGAR”
tidak mendengar dan ia tidak berubah menjadi
orang yang lebih baik. Yesus berkata, “Perhatikanlah
YESUS BERKATA, caramu mendengar”.
“PERHATIKANLAH Yesus mengusir roh-roh jahat yang berupa ke-
marahan, keserakahan, ketakutan, kesedihan, iri
hati, kesombongan, kebohongan. Roh-roh jahat itu
dapat diusir berkat darah Yesus yang tercurah di
kayu salib sebagai korban penebusan atas dosa-
”
kebenaran karena mereka akan dipuaskan.” dosa kita. Apabila roh jahat itu telah diusir kita harus
Zakheus adalah seorang kepala pemungut cu- rajin membaca firman Allah supaya kita dikarunia
kai yang kaya. Tetapi hartanya yang banyak itu tidak membuat dengan roh keadilan, kebenaran, suka cita, damai sejahtera,
hatinya puas. Ada kekosongan dalam hatinya yang rindu untuk diisi kebaikan, kemurahan hati, kelemahlembutan, dan pengendalian
oleh Allah. Tentang hal ini seorang penyanyi dangdut terkenal dan diri. Karena bila kita lengah roh-roh jahat itu dapat kembali lagi
berbadan seksi pernah bersaksi pada acara kebaktian di salah menguasai diri kita dan membuat kita jatuh ke dalam dosa.
satu Kantor Pelayanan Bea dan Cukai. Ia selalu pulang dari show Yesus berjalan di atas air. Sifat air adalah selalu berubah
dengan membawa uang yang sangat banyak. Tetapi lama mengikuti tempatnya, tidak tetap. Artinya kita harus tetap per-
kelamaan hatinya gelisah. Uang itu tidak membuatnya bahagia. Ia caya dan berharap pada pertolongan Allah pada saat segala
menemukan kebahagiaan setelah mengenal Injil (kabar gembira) sesuatu tampak membingungkan, tidak ada kepastian dan ti-
yang diberitakan oleh Yesus. dak ada harapan.
Zakheus telah sering mendengar tentang Yesus yang “berjalan Yesus meredakan angin ribut dan badai. Pada saat hidup
keliling sambil berbuat baik”. Yesus adalah tokoh yang banyak kita tampak kacau, banyak masalah dan membuat kita terte-
dibicarakan karena mujizat yang dibuatnya di berbagai kota. Ia kan dan ketakutan, tetaplah tenang, berserah dan berharaplah
mengubah air menjadi anggur, memperbanyak roti, menyembuh- pada Yesus karena Ia akan mengangkat beban kita dan
kan orang buta, menyembuhkan orang lumpuh, menyembuhkan mengusir masalah kita.
orang tuli, mengusir roh-roh jahat, berjalan di atas air, meredakan Yesus membangkitkan orang mati. Manusia terdiri tubuh, roh
badai, membangkitkan orang mati. Oleh karena itu Zakheus ingin dan jiwa (pikiran). Kita dapat mengalami kematian tubuh, roh atau
melihat “orang seperti apakah Yesus itu”. jiwa. Bila kita tidak taat melakukan semua perintah Allah maka roh
Yesus membuat mujizat terhadap fisik maupun roh manusia. Ia kita mati. Kita menjadi jauh dari Allah dan ini berpengaruh pula
mengubah air yang tawar menjadi anggur yang manis. Artinya, pada orang-orang yang di sekitar kita, baik di rumah atau di tempat
kehidupan yang hambar atau hati yang tawar diubahNya menjadi kerja. Pikiran kita juga akan mati bila kita mengikuti iblis. Orang
penuh suka cita dengan cara bersyukur atas segala sesuatu dan yang semula pandai bisa menjadi bodoh bila ia menjauh dari Allah.
dalam segala keadaan. Seorang pendeta memberikan contoh Kebosanan dan patah semangat adalah tanda-tanda hubungan
bahwa ia tetap bersyukur pada waktu uangnya dicuri. Ia bersyukur yang jauh dari Allah. Orang yang percaya pada Yesus
karena hanya uangnya yang dicuri tanpa diganggu keluarga- mengharapkan adanya kehidupan kekal setelah jasmani kita mati.
nya, ia bersyukur bahwa ia bukan si pencuri dan ia bersyukur Bahkan dalam Kitab Suci disebutkan bahwa Henokh dan Elia
bahwa ia masih mempunyai uang untuk membeli makanan. tidak pernah mengalami kematian badan, melainkan langsung
MOZAIK
Citra
Organisasi DOK. WBC
Organisasi perlu memperbaiki citra
utamanya dengan sekuat tenaganya
sesuai harapan pemangku kepentingan
sampai kinerja selaras dengan citra
S
etiap institusi membangun, menumbuhkan dan
mempertahankan citra. Citra organisasi
menggambarkan bagaimana institusi itu diterima
oleh publik. Publik telah membangun
persepsinya atas Bea dan Cukai, yang pada be-
berapa media cetak di Jakarta terpampang jelas selama
awal Juni 2008, antara lain dikatakan, “Suap menyuap di
lingkungan Bea dan Cukai Tanjung Priok sebagaimana
diungkapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jum-
at 30/5 diduga sudah berlangsung lama…”(Media Indone-
sia, Selasa 3 Juni 2008, halaman 3) .
CITRA ORGANISASI
Sarah Hathorn dalam First Impressions - Why it is
Important to Always Make a Good One mengatakan, citra
organisasi mempunyai dasar utama yang terdiri atas
identitas organisasi, komunikasi organisasi, dan umpan
balik. Identitas organisasi merupakan gambaran nyata
organisasi - keunikan, kekhususan pegawainya,
kepribadian organisasi yang berbeda dari organisasi
lainnya. Komunikasi organisasi merupakan kristalisasi
segala sumber, pesan, dan media yang disajikannya
kepada beragam orang dan masyarakat. Citra organisasi
adalah persepsi pemangku kepentingan yang beragam
atas organisasi.
Tujuan pengelolaan citra organisasi adalah mengko-
munikasikan identitas organisasi kepada publik dan
semua pemangku kepentingannya, artinya melakukan
pengembangan persepsi ke arah yang nyaman bagi
setiap pemangku kepentingannya. Proses ini melibatkan
pembentukan identitas positif, melakukan komunikasi
identitas positif kepada setiap orang yang berkepenting-
an dan mengharapkan umpan balik untuk memastikan
apakah persepsi mereka sudah diterima dan positif.
DJBC. Citra Bilamana citra organisasi tak nyaman dipersepsi mereka
organisasi maka perlu dilakukan modifikasi komunikasi dan mem-
sukses adalah
organisasi yang bentuk ulang identitas organisasi.
mendapat
kepercayaan PENTINGNYA CITRA ORGANISASI
publik dan dapat Dalam beberapa tahun belakangan ini, terlihat banyak
dipercaya. faktor yang menyumbangkan peningkatan citra organisa-
“
juga berdampak pada sikap perilaku pegawai Dalam setiap usaha, sangatlah vital bahwa
pada pelanggan, ketika melakukan transaksi se- para manajer mengenal pentingnya membuat
suai profesi ketika menyelesaikan tugas, sopan MELAYANI citra kuat dan mempertahankannya, juga setiap
santun dan etika. Apa yang terjadi akan pegawai perlu menyadari hal tersebut. Citra
senantiasa merupakan lingkaran yang berputar PUBLIK organisasi dimulai dari diri manajer, berdasarkan
dan senantiasa memutar baik makin cepat atau BUKAN pengembangan kebijakan organisasi, lebih
makin lambat.
PEKERJAAN daripada sekedar mengendalikan tindakan yang
merusak citra organisasi.
BAGAIMANA MENGETAHUI KINERJA KITA SUDAH MUDAH, Young merekomendasikan bahwa setiap ma-
SEALUR DENGAN CITA-CITA CITRA ORGANISASI najer memperbaiki citra organisasi melalui
KITA? SEBAB langkah: fokus pada reputasi organisasi jangka
Bila impresi atau citra organisasi tidak sesuai MEREKA panjang, tindakan didasarkan atas kebijakan sub-
dengan tugas-fungsi dan visi-misi organisasi, ma- stantive, tekankan kearifan dan kejujuran pada
ka ini berarti ada kesenjangan, baik kesenjangan TIDAK saat bertransaksi, dan jaga hak pemangku kepen-
positif maupun negatif. Misalnya syarat penyele- HOMOGEN tingan. Dikatakannya pula bahwa citra organisasi
saian masalah pelanggan tidak memenuhi, tetapi dibangun dalam bertahun-tahun dan hanya
permohonannya tetap dikabulkan, atau semua
prasyarat pemohon telah sesuai dan lengkap, na-
mun oleh petugas diulur pemrosesannya karena berbagai
alasan.
Gejala dari ketidak serasian ini akan dikeluhkan oleh
pelanggan baik langsung maupun tidak langsung, lambat
atau cepat, atau petugas menjadi tidak loyal pada institusi
atau menurunkan kinerja atau angka ketidak hadiran di
” sekejap saja untuk merusaknya.
Mengingat begitu kentalnya pengaruh para
kontributor, maka seyogyanya terjadi kerja sama erat
guna meraih kualifikasi tinggi dalam profesionalitas kita
dan responsif atas kebutuhan pelanggan.
Mengibaratkan Diri
lulusan terbaik) di SMEA se-daerah Riau.
“Kondisi saya sangat prihatin sekali ketika itu. Uang saku yang di-
B
Tingkat II (waktu itu belum memakai semester dengan angka kredit),
achtiar dalam bahasa Parsi berarti orang yang berbahagia ia pun harus memupus keinginan untuk menjadi sarjana karena me-
atau bijaksana, maka itulah orang tuanya memberikan na- rasa sudah mulai kesulitan biaya. Akhirnya berhenti kuliah dan mengi-
ma bagi putranya yang keempatnya ini yang tentunya selalu kuti test sebagai pegawai yang akan dididik sebagai Tenaga Ahli Ukur
dengan iringan doa, sebab pemberian nama juga merupa- Tanah (Agraria c.q Kantor Pendaftaran dan Pengawasan Pendaftaran
kan doa orang tua buat anaknya. Demikian juga iringan doa Tanah Pekanbaru/ P3T).
dari pasangan Udin dan Ganti Urai untuk keenam anak mereka.
Tumbuh dan berkembang di desa yang religius, sejak Sekolah MENJADI PEGAWAI BEA DAN CUKAI
Rakyat (SR) atau Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Pertama Bachtiar sempat magang di Kantor P3T Pekanbaru sejak Januari
(SMP) dilalui Bachtiar di Muaramahat. Ada satu pengalaman berkesan sampai dengan Desember 1972. Sekitar bulan Februari 1972,
saat ia SMP, tepatnya ketika duduk di bangku kelas tiga Bachtiar Bachtiar mengikuti test penerimaan pegawai Departemen Keuangan
sudah ditunjuk untuk menjadi khotib pada Hari Raya Idul Fitri. “Jujur yang ujiannya serentak di seluruh Indonesia. Setelah melalui seleksi
ada perasaan gamang dan jadi beban buat saya ketika itu, tetapi administratif, ujian tertulis, dan ujian psikotest ia dinyatakan lulus dan
entah apa alasan para pengurus masjid hingga memilih saya, yang ditempatkan sebagai pegawai pada Kantor Inspeksi Bea dan Cukai
penting itu menjadi suatu kehormatan tersendiri buat saya, artinya Pekanbaru pada tanggal 11 Desember 1972. Diangkat sebagai Calon
saya diberi kepercayaan dengan usia saya yang masih cukup muda PNS di Pekanbaru terhitung mulai tanggal 1 Maret 1973 dengan gaji
ketika itu,” ujar Bachtiar. pokoknya waktu itu sebesar Rp. 1.080.
Bachtiar merasa dirinya sebagai pemuda yang biasa-biasa saja. “Mengapa lantas saya lebih memilih mengikuti tes Departemen
Mungkin para pengurus masjid telah memperhatikan jiwa kepemim- Keuangan, karena waktu itu saya yang sudah lulus tes di Agraria masih
pinan dalam diri Bachtiar begitu juga dengan aktivitasnya ketika itu menunggu waktu dikirim ke Yogyakarta untuk mengikuti pendidikan dan
yang aktif mengikuti organisasi kepemudaan di kampungnya, terma- latihan. Karena waktunya belum kunjung datang saya coba-coba ikut test
suk kegiatan rutinnya setiap sore hari mengaji dan sekolah agama, di Departemen Keuangan dan ternyata saya diterima,” ujar Bachtiar.
serta selalu menyempatkan diri untuk sholat berjamaah di masjid. Ketika bertugas sebagai pegawai Bea dan Cukai di Pekanbaru,
“Perasaan gamang memenuhi jiwa saya, apalagi di kampung na- Bachtiar dikumandahkan ke Kantor Bea dan Cukai Tembilahan.
manya khatib dikeramatkan. Jadi kalau khatib baru turun dari mimbar Ditempat inilah ia menemukan jodohnya. Pada tanggal 21 April 1974
dan berjabatan tangan dengan jamaah konon jabat tangannya bisa Bachtiar menikah dengan seorang gadis manis yang diakuinya watak
dijadikan obat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Memang istrinya keras namun penuh kasih sayang, bernama Rosnadita, putri
waktu itu ada saja orang yang datang bersama anaknya yang sedang kelahiran Kuala Tungkal, Jambi 11 Nopember 1955 putri dari pasang-
sakit, namun sewaktu saya turun dari mimbar oleh paman, tangan an M. Thaib Ismail dan Rasimah yang berasal dari Banjarmasin Kali-
saya ditamengi dengan tangannya supaya saat orang bersalaman de- mantan Selatan.
ngan saya jangan sampai bersentuhan langsung dengan tangan saya, Tahun 1975, tepat bulan Februari 1975, Bachtiar berangkat menu-
alasannya saya masih terlalu muda ketika itu takut ada yang menya- ju Jakarta untuk mengikuti pendidikan di Pusdiklat Bea dan Cukai,
lahgunakan (mengalirkan kekuatan magic),” ungkap Bachtiar yang Rawamangun. Dengan terpaksa ia harus meninggalkan istri dan
ketika itu juga diberi gelar Khotib Bungsu oleh para sesepuh pengurus menitipkannya pada mertuanya yang kala itu merupakan Kepala
masjid di kampungnya. Kecamatan Reteh Hulu dan Gangsal di Kotabaru Riau. Pendidikan
Teknis Kebeacukaian yang kala itu disebut PUSPLA dilalui selama
HIDUP PRIHATIN BUKAN HALANGAN UNTUK BERPRESTASI satu tahun lebih sejak Februari 1975 sampai dengan Mei 1976.
Bisa dikatakan Bachtiar merupakan murid yang pandai. Ini bisa di- “Pahit getirnya dalam pendidikan serta peristiwa indah saya lalui,
lihat dari nilai rapor yang diperolehnya selalu mencapai nilai yang me- termasuk mendapatkan kabar gembira kelahiran puteri tersayang
muaskan. Ditingkat dasar tidak pernah Bachtiar merasakan duduk di ke- yang merupakan anak pertama kami yang tidak sempat saya lihat
las VI SR karena ketika dibangku kelas V ia sudah diikutkan ujian akhir karena masih dalam pendidikan. Semula saya mau menamakannya
dan ternyata dirinya dinyatakan lulus dengan nilai yang memuaskan. PUSPLAWATI, tapi urung dan akhirnya diberilah nama Ratih Indriani.
Ketika kelas II SMP ia sebenarnya didaftarkan untuk bisa meng- Ratih diambil dari nama Dewi Ratih dalam Kamajaya (dengan harapan
ikuti ujian akhir, namun terganjal karena Kepala Sekolah SMP induk menjadi dewi dalam kehidupan keluarganya) dan juga agak sedikit
menolak untuk mengikutkan Bachtiar yang masih duduk di bangku mirip dengan tempat kelahirannya Reteh,” kenang Bachtiar.
kelas II SMP. Selesai menjalani pendidikan, Bachtiar ditempatkan sebagai
Dalam kondisi yang sangat prihatin karena ayahnya telah berpu- Pemeriksa pada Kantor Inspeksi DJBC Dumai. Di Dumai, ia tinggal di
lang ke rahmatullah pada tahun 1963 saat Bachtiar masih duduk di sebuah rumah petak kontrakan di gang becek tanpa lampu, dan di
bangku SMP kelas satu, ia pun melanjutkan pendidikannya di Sekolah sana pula pasangan ini memperoleh buah hatinya yang kedua, Rika
Menengah Ekonomi Atas (SMEA) Negeri Pekanbaru. Perjalanan Andayani yang artinya Rika adalah gabungan kata Riau Kampar dan
pulang-pergi dari tempat tinggal ke sekolah ditempuh dengan berjalan Andayani artinya anak dambaan yang disayangi.
kaki dengan jarak kurang lebih 3 km. “Masih segar dalam ingatan, ketika Rika lahir saya mengantar ibu-
SMEA dilaluinya dengan “sangat prihatin” dan karena tekanan nya ke tempat bidan dengan naik becak malam hari, mana uang di kan-
SALAH SATU BENTUK PERHATIAN KEPADA ANAK BUAH dengan memberikan SAAT MEMBERIKAN KETERANGAN PERS saat pengungkapan kasus
penghargaan kepada pegawai yang berprestasi. penegahan psikotropika di KPPBC Soearno-Hatta.
Dalam kehidupan kita sehari-hari jika sedang sepi tidak ada Begitu juga dengan keempat anaknya yang sangat dekat dengan
kerjaan dan ada waktu luang maka kita asah ’parang’ kita ini dengan ayahnya. Jika anak-anaknya sedang mendapat masalah, selain curhat
belajar dan membaca peraturan, sehingga kapanpun kita mendapat ke ibunya, selalu Bachtiar menjadi tempat mencurahkan hati bagi ke-
tugas atau pekerjaan, maka kita sudah siap. Karena petuah orang- empat anaknya, bahkan seperti teman sendiri dan dijadikan idola oleh
orang tua bahwa kesempatan datang hanya satu kali, maka rebutlah putra-putrinya. Itu menjadi semacam ritual sejak keempat anaknya
kesempatan itu pada waktu dia datang dan anda sudah siap,” masih kecil hingga dewasa. Begitupun sikap untuk saling memaafkan
demikian Bachtiar menguraikan makna cerita tadi, disamping masih juga ia tanamkan kepada keluarganya.
banyak falsafah yang ia terapkan selama ini. “ Orang yang paling mulia adalah orang yang pertama minta
Hal itu pula, lanjut Bachtiar sejalan dengan Hadits Rasulullah maaf, begitu juga saya terhadap yang lebih muda, kalau saya
SAW, yakni : Utlubul ilma minal mahdi ilal lahdi yang artinya ‘Tuntutlah yang bersalah maka saya akan minta maaf lebih dulu, tidak perlu
ilmu, sejak dari ayunan sampai liang lahat”. Di dorong oleh hadits gengsi-gengsi,” ujarnya.
tersebut, ia merasa tidak kenal istilah sudah tua dalam menuntut “Saya bangga anak saya mulai mentas sekolah lalu berkeluarga,
ilmu, ini terbukti pada tahun 1998 dapat menyelesaikan S2 pada FISIP rasanya sangat bahagia sekali. Artinya jerih payah saya selama ini
UI Bidang Kekhususan Kebijakan Publik. membuahkan hasil, karena itu tidak habis-habisnya saya selalu men-
syukuri nikmat yang telah Allah berikan kepada keluarga kami ini,
SEBUTAN “BUYA” DIKALANGAN TEMAN DAN KELUARGANYA seperti dalam ayat Al-Quran yang berbunyi Lain syakartum la azidan-
Memimpin kantor rupanya tidak hanya dibutuhkan kepintaran, nakum, wa lain kafartum inna adzabi la syadid. Artinya : “Jika kamu
namun sebagaimana diungkapkan para ahli, bahwa memimpin suatu pandai mensyukuri nikmat-Ku, maka akan Ku-tambah nikmat atasmu.
organisasi merupakan perpaduan antara ilmu dan seni. Bagaimana Namun, jika kamu kufur (ingkar) maka tunggulah azab-Ku yang sa-
menggerakkan orang untuk mencapai tujuan yang sudah dicanang- ngat perih.” ujar kakek dari empat orang cucu ini.
kan. Itu pulalah yang selalu coba dilakukan Bachtiar dalam memimpin Kedekatan itu pula yang ia jadikan modal dalam mendidik anak-
kantor. Hasilnya pun ternyata tidak mengecewakan. “Alhamdulillah anaknya. Selain menjalankan kewajiban sholat lima waktu, Bachtiar
pada tahun 2001 KPBC Balikpapan keluar sebagai juara I untuk juga menekankan mereka untuk belajar mengaji dan mempelajari
Kantor Percontohan tingkat DJBC. Tidak bisa tujuan dan keinginan agama, sehingga dengan bekal moral agama tersebut Insya Allah
saya sebagai pimpinan bisa sukses kalau tanpa dukungan anak buah, akan membimbing mereka dalam kehidupan sehari-hari.
karena itu kita juga harus memperhatikan anak buah.” “Hal lain yang sering saya sampaikan kepada lingkungan saya,
Dari sikap itu pulalah dikalangan anak buah, Bachtiar dikenal baik di keluarga maupun di tempat kerja adalah sebuah ungkapan dari
sangat dekat, peduli dan perhatian terhadap anak buah. “Paling tidak orang bijak yang mengatakan : No matter how small kindness we did
kita harus memberikan perhatian dan menyelami anak buah termasuk repayment shall emerge for sure, “ ungkap Bachtiar.
keluarganya. Menurut saya hal itu dirasa perlu. Kalau ada waktu Rupanya jika sedang bertugas di daerah, lagu favorit yang sering
senggang di hari libur kerja, saya main ke tempat mereka, ngobrol dan dinyanyikan Bachtiar lagu yang berjudul “Ke Jakarta Ku Akan Kemba-
mengenal keluarganya. Bahkan istri juga saya libatkan untuk melihat li”, (dinyanyikan Kelompok Koes Plus) dan ia berkeyakinan karena
kondisi keluarga anak buah saya. Kalau kondisinya memang perlu sering menyanyikan lagu tersebut akhirnya ia dipindahkan ke Kantor
mendapat perhatian, dia akan lapor pada saya,” ungkap Bachtiar. Pusat DJBC sebagai Kasubdit Impor dan Ekspor. Hingga pada akhir
Menurut Bachtiar, jika anak buah sedang mengalami kesusahan tahun 2006 tepatnya di bulan November, Bachtiar mendapat promosi
maka bisa terlihat dari raut mukanya atau bahkan dari menurunnya eselon II sebagai Kepala Kantor Wilayah XIII DJBC Banda Aceh. Saat
prestasi kerja, maka itu sebagai pimpinan ia akan memanggil anak bu- ini jabatannya adalah Kepala Kantor Wilayah DJBC Banten yang dija-
ahnya dan menanyakan masalah yang sedang dialami, secara santai batnya sejak 21 Februari 2008, yang sebelumnya sempat menjabat
dari hati ke hati tanpa melihat bahwa dirinya adalah pimpinan di kan- sebagai Kakanwil DJBC Sulawesi selama kurang lebih 8 bulan.
tornya, sehingga anak buah bisa tenang menyampaikan keluhannya. Pada waktu bertugas di Balikpapan, anaknya yang sulung yang
Sebaliknya, membina pegawai yang tidak baik tabiatnya biasa ia telah menyelesaikan pendidikan dan berprofesi sebagai dokter
lakukan dengan cara memberikan nasehat dan mendekati mereka, dipersunting oleh pujaan hatinya, seorang putra Lampung yakni Aznan
apa sebenarnya yang menyebabkan mereka bertabiat kurang baik. Wahyudi, jebolan FKG UI dan sekaligus Insinyur Sipil dari UPS, yang
Tak sungkan-sungkan anak buahnya yang ingin menyampaikan cura- saat ini berprofesi sebagai kontraktor. Menyusul putri kedua, yang
han hati (curhat) mendatangi ruang kerja Bachtiar, saking beratnya telah menyelesaikan pendidikan Architec dan Magister Teknik UI diper-
memikul masalah bahkan tak jarang mereka sampai menangis diha- sunting oleh putra Sunda, Rikzantara, jebolan Fakultas Ekonomi dan
dapan Bachtiar yang notabene adalah Kepala Kantor mereka. Magister Manajemen, dan juga seorang usahawan di bidang supplier
“Siapa yang saya kenal pasti akan merasa dekat dengan saya. dan foto studio (BITSTUDIO).
Meski anak buah saya dulu ada yang lebih tua dari saya. Bahkan Satu demi satu anak-anaknya memasuki kehidupan rumah tang-
dikalangan rekan-rekan, saya mendapat sebutan buya, yang artinya ganya. Terakhir putri ketiga yang sarjana perikanan IPB telah mene-
dituakan. Karena saya merasa dituakan jadi mau tidak mau saya ha- mukan jodohnya dan dipersunting oleh Miskam SE, MM, Putra Medan
rus menempatkan diri sebagai pengayom bagi kawan-kawan. Se- yang kebetulan bertugas di Kantor Pusat DJBC. Tinggal si Bungsu M.
mampu saya, selalu memberikan masukan dan nasehat dan bila perlu Rizki Nugraha yang saat ini masih menapaki pendidikan pada Fakultas
bantuan kepada kawan yang sedang menemui masalah,” ujarnya. Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Negeri Jakarta. ris
SERAGAM
dan pelatihan yang diantaranya baris berbaris, cara bersikap dan
kedisiplinan oleh kesatuan Kopassus.
Disamping itu, tujuan dari pengadaan seragam harian ini
BARU
adalah meningkatkan kedisiplinan mahasiswa STAN Prodip I
dan III Spesialisasi Kepabeanan dan Cukai, terutama me-
ningkatkan integritas dengan suasana pendidikan di Pusdik-
lat Bea dan Cukai.
Lebih lanjut menurut Darmadi, selain menimba ilmu di Pusdik-
lat Bea dan Cukai, siswa tidak hanya diberi materi pelajaran tetapi
BAGI TARUNA BEA DAN CUKAI juga dilatih untuk meningkatkan kedisiplinan, ketangkasan dan
ketaqwaan. Untuk melatih itu, pusdiklat menyelenggarakan
kegiatan apel pagi dan peraturan baris berbaris yang dilatih oleh
Pengadaan seragam dilakukan secara satuan Kopassus, pelatihan karate yang dilatih oleh Sin Sei dan
swadana dari para mahasiswa, Korps Sim Pei dari bidang P2 DJBC, serta kegiatan marching band,
Mahasiswa Bea dan Cukai (KMBC), serta kuliah umum dan gerak jalan yang diselenggarakan atas kerja
bantuan dari para alumni. sama KMBC dan Kantor Pusat DJBC.
Berbagai prestasi pun telah diraih dalam mewakili DJBC
WBC/ATS
diberbagai kejuaraan antara lain juara pertama lomba gerak jalan
Tingkat DKI Jakarta wilayah Jakarta Timur yang memperebutkan
Piala Gubernur DKI Jakarta pada 29 Juni 2008.Sedangkan untuk
meningkatkan keimanan dan kualitas mental, Pusdiklat dan para
senior memfasilitasi mahasiswa sehingga terselenggara kegiatan-
kegiatan keagamaan yang diorganisasi oleh Ikatan Mahasiswa
Muslim Bea dan Cukai (IMMBC).
Ditempat terpisah, Andhi Pramono, selaku Pembina KMBC
menuturkan bahwa ide penggunaan penggunaan seragam sudah
berkembang sejak dulu. Ide tersebut disampaikan oleh para
taruna karena selama ini seragam resmi yang digunakan para
mahasiswa STAN dari berbagai jurusan adalah kemeja putih dan
celana hitam.
Dalam suatu seminar kira-kira dua tahun yang lalu, salah se-
orang siswa menanyakan kepada Direktur STAN mengenai ke-
mungkinan pengadaan seragam dinas untuk para taruna. Ternya-
ta pertanyaan itu disambut positif oleh Direktur STAN asalkan
dilaksanakan sesuai dengan prosedur. Menindaklanjuti hal
tersebut, senat mulai menyusun langkah, sementara pusdiklat
sebagai penyelenggara pendidikan dan latihan ikut memfasilitasi
antara senat prodip BC dengan STAN.
“Dalam hal ini pak Endang Tata yang membicarakan langsung
kepada direktur STAN dan Kepala BPPK yang intinya mereka
PENYEMATAN TANDA SISWA sekaligus peresmian penggunaan seragam setuju dengan rencana ini karena tujuannya jauh lebih baik. Jadi
taruna Bea dan Cukai. kami menangkap keinginan mereka (taruna) untuk memiliki
M
seragam dinas taruna Bea dan Cukai, “ tutur Andhi Pramono.
ulai 11 Juli 2008 taruna mahasiswa Sekolah Tinggi Selanjutnya siswa Prodip Bea dan Cukai membuat proposal
Akuntansi Negara (STAN) Program Diploma I dan III kepada Kepala Pusdiklat kemudian diteruskan kepada direktur
Spesialisasi Kepabeanan dan Cukai atau yang popu- STAN dan Kepala BPPK. Akhirnya keluarlah surat edaran yang
ler dengan panggilan taruna prodip Bea dan Cukai, intinya memperbolehkan menggunakan seragam dinas yang
resmi memiliki seragam baru. Penggunaan seragam sudah direncanakan sebelumnya.
itu diresmikan secara langsung dalam suatu upacara di Lapang- Mengenai pemilihan disain, maka diadakan rapat oleh seluruh
an Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Bea dan Cukai, pengurus senat, perwakilan tingkat dan perwakilan kelas dengan
Kampus Frans Seda di Bojana Tirta, Rawamangun. penyelenggara di Pusdiklat Bea dan Cukai, akhirnya diputuskan
Peresmian secara simbolis kepada para perwakilan taruna di- untuk celana berwarna coklat tua kehitaman dengan atribut topi,
lakukan secara langsung oleh Kepala Badan Pendidikan dan Pe- DOK WBC ikat pinggang dan lambang-
latihan Keuangan (BPPK), I Made Gde Erata dengan menyemat- lambang, tanda tingkatan
kan tanda siswa di seragam baru yang dikenakan oleh taruna siswa, logo STAN dan tulisan
perwakilan siswa yang telah ditunjuk yaitu dari tingkat I, II dan III. Bea dan Cukai. Sedangkan
Acara ini dihadiri juga oleh para pejabat di lingkungan BPPK untuk seragam baju berwar-
dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), Kapusdiklat Bea na kuning kaki.
dan Cukai, Endang Tata, Sekretaris DJBC, Kamil Sjoeib dan “Kami sampaikan juga
Direktur STAN, Kusmanadji. kepada Kepala Bagian
Sebelum disematkan tanda siswa, terlebih dahulu disampai- Umum Kantor Pusat DJBC
kan laporan pertanggungjawaban pengadaan seragam harian agar seragam ini tetap
oleh Ketua Korps Mahasiswa Bea dan Cukai, Darmadi. Ia meng- dipakai oleh calon-calon PNS
ungkapkan bahwa sehubungan dengan kepindahan tempat per- sebelum mereka diangkat
kuliahan mahasiswa STAN Prodip I dan III Spesialisasi Bea dan menjadi pegawai,” ujar Andhi
Cukai dari kampus Aliwardhana di Jurang Mangu, Tangerang ke yang menurutnya dengan
Kampus Frans Seda di Rawamangu, maka pengurus KMBC pemakaian seragam ini akan
membuat usulan penggunaan seragam harian yang bertujuan un- membuat diri para taruna le-
tuk lebih menyatukan mahasiswa Prodip I dan III dengan suasana bih familiar dengan lingkung-
pendidikan dan pelatihan di Pusdiklat Bea dan Cukai yang dididik ANDHI PRAMONO. menangkap keingin- an kerja, disamping itu
secara semimiliter yang kegiatan rutinnya antara lain; an siswa untuk memiliki seragam dinas kedisiplinan dan jiwa korsa
mengadakan apel pagi dan apel setiap hari, mengikuti pendidikan taruna Bea dan Cukai. menjadi lebih tinggi. ris
TENTANG
TATA CARA PENETAPAN TARIF, NILAI PABEAN,
DAN SANKSI ADMINISTRASI,
SERTA PENETAPAN DIREKTUR JENDERAL
BEA DAN CUKAI ATAU PEJABAT BEA DAN CUKAI
MENTERI KEUANGAN,
Menimbang :
a. bahwa dalam rangka memberikan kepastian hukum bagi pengguna jasa
kepabeanan, perlu pengaturan mengenai tata cara penetapan tarif, nilai
pabean, sanksi administrasi berupa denda, serta tata cara penetapan
selain tarif, nilai pabean dan sanksi administrasi berupa denda;
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4661);
2. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA PENETAPAN
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan :
1. Undang-Undang Kepabeanan adalah Undang-Undang Nomor 10 Tahun
1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 17 tahun 2006.
(2) Sanksi administrasi berupa denda adalah sanksi administrasi menurut
Undang-Undang Kepabeanan yang pengenaannya ditetapkan secara
tertulis oleh pejabat bea dan cukai terhadap orang yang tidak sepenuhnya
memenuhi kewajiban pabean berupa sejumlah uang yang wajib dibayar
karena adanya pelanggaran di bidang kepabeanan.
(3) Orang adalah orang perseorangan atau badan hukum.
(4) Tarif adalah klasifikasi barang dan pembebanan bea masuk.
(5) Kantor pabean adalah kantor dalam lingkungan Direktorat Jenderal Bea
dan Cukai tempat dipenuhinya kewajiban pabean sesuai dengan ketentuan
Undang-Undang Kepabeanan.
(6) Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
(7) Pejabat bea dan cukai adalah pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
yang ditunjuk dalam jabatan tertentu untuk melaksanakan tugas tertentu
berdasarkan Undang-Undang Kepabeanan.
BAB II
PENETAPAN PEJABAT
Bagian Pertama
Penetapan Tarif dan/ atau Nilai Pabean
Pasal 2
(1) Pejabat bea dan cukai dapat menetapkan tarif atas barang impor yang
diberitahukan dalam pemberitahuan pabean impor.
Pasal 3
(1) Pejabat bea dan cukai dapat menetapkan nilai pabean atas barang impor
yang diberitahukan dalam pemberitahuan pabean impor.
(2) Penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 30
(tiga puluh) hari sejak tanggal pendaftaran pemberitahuan pabean impor.
(3) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak
ada penetapan, nilai pabean yang diberitahukan dalam pemberitahuan
pabean impor dianggap diterima.
(4) Apabila penetapan nilai pabean sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mengakibatkan kekurangan pembayaran bea masuk, importir wajib
melunasi kekurangan pembayaran bea masuk dan pajak dalam rangka
impor, serta dikenakan sanksi administrasi berupa denda paling sedikit
100% (seratus persen) dari bea masuk yang kurang dibayar dan paling
banyak 1000% (seribu persen) dari bea masuk yang kurang dibayar.
Pasal 4
(1) Untuk kepentingan penetapan tarif dan/atau nilai pabean pejabat bea dan
cukai dapat melakukan pemeriksaan fisik atas barang impor setelah
pemberitahuan pabean impor disampaikan.
(2) Dalam hal hasil pemeriksaan fisik terdapat perbedaan jenis dan/atau
jumlah barang dengan pemberitahuan pabean impor, pejabat bea dan
cukai melakukan penetapan tarif dan/atau nilai pabean sesuai dengan hasil
pemeriksaan fisik.
(3) Dalam hal penetapan tarif dan/atau nilai pabean sebagai akibat perbedaan
jenis dan/atau jumlah barang yang mengakibatkan kekurangan
Pasal 5
(1) Penetapan tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, penetapan nilai
pabean sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, dan penetapan tarif dan/
atau nilai pabean sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, dituangkan dalam
Surat Penetapan Tarif dan/atau Nilai Pabean (SPTNP).
(2) SPTNP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsi sebagai:
a. penetapan pejabat bea dan cukai;
b. pemberitahuan; dan
c. penagihan kepada importir.
Pasal 6
(1) Pejabat bea dan cukai dapat menetapkan tarif dan/atau nilai pabean selain
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Pasal 3, dan Pasal 4.
(2) Penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam
melaksanakan ketentuan Pasal 8A ayat (2), Pasal 10A ayat (3), Pasal 43
ayat (3), dan Pasal 45 ayat (4) Undang-Undang Kepabeanan.
(3) Penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam Surat
Penetapan Pabean (SPP).
(4) SPP sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berfungsi sebagai :
a. penetapan pejabat bea dan cukai;
b. pemberitahuan; dan
c. penagihan kepada orang.
Pasal 7
(1) Pejabat bea dan cukai menetapkan kewajiban membayar bea masuk, dan
pajak dalam rangka impor, serta pengenaan sanksi administrasi berupa
denda, untuk melaksanakan ketentuan Pasal 25 ayat (4) dan Pasal 26 ayat
(4) Undang-Undang Kepabeanan.
Pasal 8
(1) Pejabat bea dan cukai menetapkan pengenaan sanksi administrasi
berupa denda atas pelanggaran yang hanya mengakibatkan kewajiban
membayar sanksi administrasi sesuai ketentuan Pasal 7A ayat (7),
Pasal 7A ayat (8), Pasal 8A ayat (3), Pasal 8C ayat (3), Pasal 8C ayat
(4), Pasal 9A ayat (3), Pasal 10A ayat (4), Pasal 10A ayat (8), Pasal
10B ayat (6), Pasal 10D ayat (5), Pasal 10D ayat (6), Pasal 11A ayat
(6), Pasal 45 ayat (3), Pasal 52 ayat (1), Pasal 52 ayat (2), Pasal 81
ayat (3), Pasal 82 ayat (3) huruf b, Pasal 82 ayat (6), Pasal 86 ayat (2),
Pasal 89 ayat (4), Pasal 90 ayat (4), dan Pasal 91 ayat (4) Undang-
Undang Kepabeanan.
(2) Penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam Surat
Penetapan Sanksi Administrasi (SPSA).
(3) SPSA sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berfungsi sebagai:
a. penetapan pejabat bea dan cukai;
b. pemberitahuan; dan
c. penagihan kepada orang.
Bagian Kedua
Keberatan atas Penetapan Pejabat Bea dan Cukai
Pasal 9
Orang yang berkeberatan terhadap penetapan pejabat bea dan cukai
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), Pasal 3 ayat (1), Pasal 4 ayat
(2), Pasal 6 ayat (1), Pasal 7 ayat (1), dan Pasal 8 ayat (1), dapat mengajukan
keberatan secara tertulis hanya kepada Direktur Jenderal.
BAB III
PENETAPAN DIREKTUR JENDERAL
Pasal 11
(1) Direktur Jenderal dapat menetapkan selain penetapan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1).
(2) Penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam
melaksanakan ketentuan:
a. Pasal 8A ayat (2), Pasal 10A ayat (3), Pasal 43 ayat (3), Pasal 45 ayat
(4), Pasal 25 ayat (4), dan Pasal 26 ayat (4) Undang-Undang
Kepabeanan;
b. Pasal 7A ayat (7), Pasal 7A ayat (8), Pasal 8A ayat (3), Pasal 8C ayat
(3), Pasal 8C ayat (4), Pasal 9A ayat (3), Pasal 10A ayat (4), Pasal 10A
ayat (8), Pasal 10B ayat (6), Pasal 10D ayat (5), Pasal 10D ayat (6),
Pasal 12
Atas keberatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Direktur Jenderal
memutuskan keberatan tersebut dengan menerbitkan surat keputusan.
Pasal 13
Orang yang berkeberatan terhadap penetapan Direktur Jenderal sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1), Pasal 11 ayat (1), dan Pasal 12, dapat
mengajukan banding hanya kepada pengadilan pajak.
BAB IV
PENYAMPAIAN SURAT PENETAPAN
Pasal 14
(1) Surat penetapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1), Pasal
6 ayat (3), dan Pasal 8 ayat (2) disampaikan kepada orang yang
bersangkutan melalui:
a. media elektronik bagi kantor pabean yang menggunakan sistem
Pertukaran Data Elektronik (PDE) pada tanggal penetapan; atau
Pasal 15
(1) Kekurangan pembayaran bea masuk, cukai, pajak dalam rangka impor,
dan/ atau sanksi administrasi berupa denda yang tercantum dalam surat
penetapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1), Pasal 6 ayat
(3), dan Pasal 8 ayat (2) wajib dibayar paling lambat 60 (enam puluh) hari
sejak tanggal penetapan.
(2) Kewajiban pembayaran bea masuk, cukai, pajak dalam rangka impor, dan/
atau sanksi administrasi berupa denda dalam Surat Keputusan Direktur
Jenderal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (4), Pasal 11 ayat
(4), dan Pasal 12, wajib dibayar paling lambat 60 (enam puluh) hari sejak
tanggal keputusan.
BAB V
PENAGIHAN
Pasal 16
(1) Apabila orang yang berutang sebagaimana tercantum dalam surat
penetapan atau surat keputusan tidak melunasi kewajibannya dalam
jangka waktu 7(tujuh) hari setelah tanggal jatuh tempo pembayaran
BAB VI
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 17
Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk dan isi Surat Penetapan, Surat
Keputusan, Surat Teguran, dan Surat Paksa yang diperlukan dalam
pelaksanaan peraturan Menteri Keuangan ini diatur dengan Peraturan Direktur
Jenderal.
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN DAN PENUTUP
Pasal 18
(1) Formulir Surat Pemberitahuan Kekurangan Pembayaran Bea Masuk
(SPKPBM), surat teguran, dan surat paksa yang menggunakan format
sesuai contoh sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 234/ KMK.05/1996 tentang Tatacara Penagihan Piutang
Pasal 19
Pada saat Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku :
1. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 689/KMK.05/1996 tentang Tatacara
Pengenaan Sanksi Administrasi Kepabeanan; dan
2. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 234/KMK.05/1996 tentang Tatacara
Penagihan Piutang Bea Masuk, Cukai, denda Administrasi, Bunga, Dan
Pajak Dalam Rangka Impor sebagaimana telah diubah dengan Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 22/ KMK.01 / 1999,
ttd
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN
MENTERI KEUANGAN
NOMOR 13/PMK.04/2006 TENTANG
PENYELESAIAN TERHADAP
BARANG YANG DINYATAKAN
TIDAK DIKUASAI, BARANG YANG
DIKUASAI NEGARA,
DAN BARANG YANG MENJADI
MILIK NEGARA
Menimbang :
bahwa dalam rangka penyelarasan ketentuan mengenai pengelolaan barang
yang menjadi milik negara sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 13/PMK.04/2006 tentang Penyelesaian Terhadap Barang
Yang Dinyatakan Tidak Dikuasai, Barang yang Dikuasai Negara, Dan Barang
Yang Menjadi Milik Negara dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-
Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang kepabeanan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 dan Peraturan pemerintah
Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, serta
untuk lebih menjamin terlaksananya tertib administrasi dan tertib pengelolaan
barang milik negara, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 13/PMK.04/2006 tentang
Penyelesaian Terhadap Barang Yang Dinyatakan Tidak Dikuasai, Barang Yang
Dikuasai Negara, Dan Barang Yang Menjadi Milik Negara;
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PERUBAHAN ATAS
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 13/PMK.04/2006 TENTANG
PENYELESAIAN TERHADAP BARANG YANG DINYATAKAN TIDAK
DIKUASAI, BARANG YANG DIKUASAI NEGARA, DAN BARANG YANG
MENJADI MILIK NEGARA.
Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 13/PMK.04/
2006 tentang Penyelesaian Terhadap Barang Yang Dinyatakan Tidak Dikuasai,
Barang Yang Dikuasai Negara, Dan Barang Yang Menjadi Milik Negara diubah
sebagai berikut :
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan:
Pasal 16 A
(1) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai melakukan pencatatan Barang yang
Menjadi Milik Negara dalam Buku Catatan Pabean Barang yang
Menjadi Milik Negara.
(2) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai melaporkan pencatatan Barang
yang Menjadi Milik Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
kepada Menteri Keuangan melalui Direktur Jenderal Kekayaan
Negara.
Pasal 16 B
(1) Dalam rangka penyusunan neraca Pemerintah Pusat dan
penetapan peruntukan terhadap Barang yang Menjadi Milik
Negara, dilakukan penilaian terhadap Barang yang Menjadi Milik
Negara.
Pasal 16 C
Barang yang Menjadi Milik Negara yang telah ditetapkan peruntukannya
oleh Menteri Keuangan dan Telah dilaksanakan, dihapus dari Buku Catatan
Pabean Barang yang Menjadi Milik Negara.
Pasal 17
Ketentuan lebih lanjut mengenai lelang, pemusnahan, hibah, dan
penetapan status penggunaan Barang yang Menjadi Milik Negara,
dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang
pengelolaan barang milik negara.
Pasal II
Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.