KPU
EMBRIO BEA DAN CUKAI MODERN
PROFIL WAWANCARA
MENUNGGU IMPLEMENTASI
I GDE SENOPATI
“PERUBAHAN PARADIGMA LAMA DJBC
AKAN MENINGKATKAN KINERJA”
ANWAR SUPRIJADI
“INDIKATOR KEBERHASILAN KPU ADALAH
KEPERCAYAAN TERHADAP INSTITUSI BEA CUKAI”
DARI REDAKSI
KPU: Mulai…
Cukai terhadap tugas negara
Mendekatkan Hubungan antara atasan dan
bawahan serta antara karyawan Direktorat Jenderal
Jende
Bea dan Cukai dengan masyarakat
S
IZIN DEPPEN: NO. 1331/SK/DIRJEN-G/SIT/72
etelah pada edisi lalu (WBC 389 April 2007) Redaksi TANGGAL, 20 JUNI 1972 ISSN.0216-2483
5-15
Laporan Utama
Keberadaan KPU ditengah
masyarakat setidaknya menjadi
harapan bagi dunia usaha agar
terciptnya suatu layanan yang
prima bagi kalangan usaha dan
menciptakan iklim investasi
yang kondusif. Selengkapnya
mengenai KPU dapat disimak
pada Laporan Utama pada
edisi kali ini.
16-18 19-21
Wawancara Info Pegawai
“Untuk menjalankan tugas Dirjen Bea Cukai
sebagai KPU, maka Anwar Suprijadi
dibutuhkan pegawai yang melantik beberapa
amanah” demikian yang pejabat eselon III
dikatakan Dirjen Bea dan dilingkungan DJBC.
Cukai Anwar Suprijadi Selengkapnya
ketika melakukan mengenai acara
wawancara dengan WBC pelantikan dapat
sehubungan dengan mulai disimak pada rubrik
diujicobakan KPU di Info Pegawai
Tanjung Priok.
23-40
Pengawasan
Untuk mengetahui hasil
tegahan yang telah
dilakukan oleh DJBC
dalam kurun waktu tahun
2006 dapat disimak pada
rubrik ini selain juga
liputan upaya penegahan
barang illegal yang
dilakukan oleh Kanwil VII
DJBC Jakarta I
46-56 76-79
Daerah ke Daerah Profil
Beberapa kegiatan yang Pegawai yang
dilakukan oleh mempunyai bakat menari
beberapa Kanwil Bea ini ternyata menceritakan
dan Cukai dan KPBC di kisah hidupnya yang
daearah dapat disimak menurutnya penuh
pada rubrik daerah kali dengan lika-liku.
ini. Diantaranya adalah Selengkapnya mengenai
kegiatan penegahan kisah hidup I Gde
barang illegal dan juga Senopati tokoh profil kita
profil KPBC Blitar. kali ini, dapat disimak
pada rubrik ini.
BULETIN
- Sri Analiastuti
- Abdullah
- Ade Irawan WARTA PURNAWIRAWAN
57 KONSULTASI BEA CUKAI
KEPABEANAN & CUKAI
Sarana Pengangkut
Yayasan Kesejahteraan Bhakti Tugas bekerjasama dengan
59 OPINI
PPBC pada pertengahan bulan Mei 2007 akan meluncurkan
- Integritas Itu Kabur Bersama
Buletin Warta Purnawirawan Bea Cukai (WPBC) menggantikan
Inisiatif
format buletin yang sebelumnya. Sebagai sarana informasi dan
- Software, Peluang Nan
Menantang komunikasi bagi para pensiunan bea dan cukai, buletin ini
64 KOLOM rencananya akan terbit secara reguler dua bulan sekali. Untuk
- Peran DJBC Dalam lebih memperbaiki kualitas penerbitan, buletin WPBC juga telah
Memerangi Tindak Pidana menjalin kerjasama dengan majalah Warta Bea Cukai demi
Pencucian Uang (Money peningkatan materi yang lebih baik.
Laundering) Kami membutuhkan dukungan dari seluruh pegawai
- Mutasi ? Membantu Anak
DJBC baik yang masih aktif maupun pegawai purnabakti demi
Beradaptasi Dengan
kesuksesan penerbitan buletin WPBC. Redaksi menerima
Lingkungan Baru
sumbangan tulisan, artikel, maupun ilutrasi foto yang bisa
68 PERISTIWA
- Perayaan Paskah PWK DJBC
dikirimkan ke alamat redaksi.
U
dengan melakukan reformasi di bidang pelayanan
ntuk mendukung kinerja perekonomian Indonesia kepabeanan dan cukai, yang diwujudkan dengan upaya
terutama dalam bidang perdagangan internasional, pembetukan KPU, dimana KPU itu memberikan pelayanan
pelayanan yang prima menjadi salah satu yang yang prima kepada pengguna jasa kepabeanan dan cukai
harus dimiliki oleh Indonesia, tanpa mengurangi dengan mengimplementasikan cara kerja yang cepat, efisien,
faktor pengawasan, mengingat selain sebagai transparan dan responsif terhadap kebutuhan pengguna jasa.
revenue collector, industrial assistance dan trade facilitator, Setelah melakukan berbagai identifikasi tadi, Tim
fungsi Community Protection atau pengawasan juga melekat membuat suatu cetak biru KPU itu sendiri dimana cetak biru
pada DJBC. tersebut berfungsi sebagai roadmap yang komprehensif,
Guna mendukung ketiga fungsi tersebut, bertahap sistematis, terarah dan terukur dalam pelaksanaan
berbagai pembenahan dilakukan, setelah sukses pembentukan KPU. KPU ini sendiri mempunyai perspektif ke
menggolkan amandemen terhadap Undang-Undang Nomor depan, dimana nantinya seluruh Kantor Pelayanan Bea dan
10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan yang kini menjadi Cukai di seluruh Indonesia akan mempunyai standar yang
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan sesuai dengan cetak biru KPU. Namun sebagai langkah
Atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang awal, maka KPU ini akan menitik beratkan pada upaya
Kepabeanan, kini DJBC mencoba untuk lebih meningkatkan pembentukan KPU di Batam dan Tanjung Priok.
pelayanan dan juga pengawasan melalui pembentukan
Kantor Pelayanan Utama (KPU) sebagai bagian dari program CETAK BIRU
reformasi kepabeanan. Menurut Okto Irianto Kasubag Pemberhentian dan
Pensiun Pegawai KP-DJBC yang juga terlibat dalam tim
MASALAH KLASIK reformasi kebijakan pelayanan bea dan cukai mengatakan,
Setelah sekian lama program reformasi kepabeanan dan penyusunan cetak biru KPU ini merupakan hasil dari
cukai dijalankan oleh DJBC, bagi sebagian pemimpin berbagai penelitian mengenai kepabeanan dan cukai. Dan
pemerintahan menilai, reformasi tersebut masih belum penelitian tersebut terangkum dalam satu proposal yang
berjalan dengan optimal. Sementara keinginan para dinamakan blue print atau cetak biru.
pengguna jasa kepabeanan dan cukai terus meningkat, Pada dasarnya lanjut Okto, KPU merupakan suatu grand
sehingga dengan latar belakang tersebut DJBC membentuk strategy untuk menuju suatu kantor pelayanan yang prima,
Tim Reformasi Kebijakan Pelayanan Bidang Bea dan Cukai. namun grand strategy tanpa adanya penjabaran adalah tidak
Dalam perjalanannya tim telah mengidentifikasi beberapa mungkin. Oleh sebab itu grand strategy tadi dilengkapi
permasalahan yang menjadi pemicu kurang optimalnya dengan berbagai macam penjabaran yang mendetail
pelayanan dan pengawasan yang melekat pada DJBC. sehingga dari penjabaran tersebut terbentuklah suatu KPU,
Sebagian besar dari permasalahan tersebut bisa dikatakan mulai dari pegawai, job description dan lain sebagainya.
KPBC BATAM. Menjadi salah satu pilot project KPU selain PELAYANAN PRIMA. Menjadi icon bagi KPU dalam memberikan layanan
KPBC Tanjung Priok. kepada para stakeholder .
MEMPERBAIKI KINERJA
KPU
DAN CITRA MELALUI
Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai (KPU) adalah Kantor Pelayanan DJBC yang
memberikan pelayanan prima dan pengawasan yang efektif kepada pengguna jasa
kepabeanan dan cukai dengan mengimplementasikan cara kerja yang cepat, efisien,
transparan, dan responsif terhadap kebutuhan pengguna jasa.
P
roses menuju perbaikan kinerja sudah dilakukan membentuk Tim Percepatan Reformasi Bidang Pelayanan
oleh DJBC sejak lama. Terakhir melalui reformasi Bea Cukai. Hasil kajian Tim dan berdasarkan pengalaman
yang dilakukan dengan asistensi IMF (International terdahulu menunjukkan bahwa upaya peningkatan citra dan
Monetary Fund) pada tahun 2002. Namun demikian, kinerja DJBC harus dilakukan secara total, tidak parsial,
effort yang dilakukan tersebut belum mendapat tetapi melalui perubahan secara sistemik yang meliputi
respon yang positif dari dunia usaha dan masyarakat. sistem dan prosedur, organisasi, SDM, dan adanya dukungan
Hal ini tergambar dari survei terhadap Indeks Pelayanan peningkatan kesejahteraan pegawai. Perubahan secara
Publik yang dilakukan oleh Transparency International sistemik tersebut diwujudkan melalui pembentukan Kantor
Indonesia pada tahun 2006 yang menunjukkan bahwa DJBC Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai.
berada pada peringkat 17 dari 20 institusi dengan skor 5,09. Seperti yang disampaikan Ketua Tim Reformasi Kebijakan
Dalam Indeks Persepsi Korupsi pada tahun 2006, DJBC Pelayanan Bidang Bea Cukai, Thomas Sugijata, bahwa
berada pada peringkat 4 dengan skor 3,4. Sementara itu, Pembentukan KPU merupakan suatu perubahan strategis
survei yang dilakukan oleh The Centre for International dan menyeluruh, yang terkait dengan keseluruhan sistem,
Economics tahun 2005 menunjukkan bahwa untuk efisiensi termasuk kesiapan sarana dan prasarana.
kepabeanan, DJBC berada pada peringkat 44 dari 104 “Mengapa disebut strategis ? Karena memiliki dampak
negara. Demikian juga dengan survei yang dilakukan oleh yang luas dan signifikan terhadap citra dan kinerja DJBC.
JICA pada tahun 2005 menunjukkan bahwa Lead Time for Karena bersifat strategis, perubahan ini menuntut koordinasi
Container Import di Indonesia adalah 5,5 DOK.WBC
sosialisasi, dan internalisasi yang baik,
hari (bandingkan dengan Singapura 1 serta membutuhkan perencanaan dan
hari). harus didukung dengan anggaran yang
Kesemuanya ini menunjukkan bahwa memadai,” demikian Thomas
apa yang telah dilakukan oleh DJBC menjelaskan.
selama ini belum dapat memberikan Perubahan ini juga, lanjutnya,
persepsi positif bagi DJBC. Adanya KPU menyangkut budaya dan tata nilai yang
adalah merupakan upaya DJBC dalam dianut. Oleh sebab itu, karena menyang-
membangun citra positif sehingga indeks kut budaya, harus disadari perubahan ini
persepsi masyarakat meningkat dan tidak semudah membalik telapak tangan.
kinerja DJBC menjadi lebih baik. Dan oleh sebab itu, perubahan ini
Pada awal masa tugasnya, Dirjen Bea memang tidak dapat dilakukan secara
dan Cukai yang baru, Anwar Suprijadi, serentak di seluruh KPBC.
mendapat arahan dari Menteri Keuangan Dalam hal ini, menurut Thomas, Tim
dan Menko Bidang Perekonomian bahwa dengan berbagai pertimbangan lebih
program kerja DJBC ke depan harus memilih untuk menerapkannya secara
fokus kepada sasaran konkrit yang bertahap di kantor-kantor yang memiliki
berdampak signifikan terhadap dampak signifikan bagi peningkatan citra
penciptaan iklim usaha yang kondusif dan dan kinerja DJBC. Dengan proses yang
peningkatan citra DJBC, serta harus bertahap ini, tim meyakini dapat
dikaitkan dengan good governance untuk memonitor, mengevaluasi, setelah
mengatasi masalah kebocoran melewati berbagai tahapan pelaksanaan
penerimaan negara, komplain dari dari yang telah direncanakan secara
masyarakat usaha, dan peningkatan konsisten, terarah, dan terukur. Pada
integritas untuk mengurangi misconduct. tahap awal, KPU diterapkan pada Tanjung
THOMAS SUGIJATA. Pembentukan KPU meru-
Atas dasar hal-hal tersebut, Dirjen pakan suatu perubahan strategis dan menye- Priok dan Batam. Setelah melalui
Bea dan Cukai, dengan Keputusan Dirjen luruh, yang terkait dengan keseluruhan sistem, tahapan tersebut diatas, KPU akan
Bea dan Cukai Nomor: Kep-10/BC/2006, termasuk kesiapan sarana dan prasarana. diterapkan pada KPBC lainnya.
KERJA
mutasi terhadap 900 orang pejabat setingkat Kepala Seksi
dan diantaranya akan menduduki jabatan di KPU.
Terkait dengan pemeriksaan fisik barang, saat ini di
Tanjung Priok telah dilaksanakan mekanisme pemeriksaan
fisik barang yang baru, yang meliputi penunjukkan
pemeriksa, teknik pemeriksaan (tempat pemeriksaan,
BUKAN HANYA
prosedur pemeriksaan, dan penyusunan Laporan Hasil
Pemeriksaan/ LHP ), serta mekanisme evaluasi LHP. Selain
SEKEDAR FALSAFAH
itu, juga mulai dipersiapkan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan untuk mendukung KPU.
Mengenai permasalahan awal yang sudah terlihat dalam
pelaksanaan masa transisi, disampaikan Thomas, pada
dasarnya, KPU akan melakukan pelayanan secara prima dan
pengawasan secara efektif berdasarkan tingkat kepatuhan Falsafah yang menjadi latar belakang
pengguna jasa. terbentuknya KPU setidaknya harus menjadi
Salah satu implementasi pengawasan tersebut adalah panduan bagi para pegawai KPU untuk
melakukan pemeriksaan fisik barang terhadap importir jalur
merah.Terkait dengan pemeriksaan fisik barang ini, pasti ada
mencapai visi dan misi dari KPU
K
permasalahan karena di KPU terjadi perubahan pelaksanaan
pemeriksaan yang mendasar yang menyebabkan pengguna antor Pelayanan Bea Cukai Utama (KPBC Utama)
jasa ada yang “kaget”, lebih-lebih karena para pemeriksa sudah atau yang lebih dikenal saat ini dengan nama KPU,
menyesuaikan dengan budaya kerja KPU. diharapkan dapat memberikan yang terbaik kepada
Dari sisi internal, permasalahan antara lain: adanya stakeholder selain untuk tercapainya penerimaan
pergantian pemeriksa dari yang lama ke yang baru negara dari sektor kepabeanan dan cukai.
menyebabkan jumlah pemeriksa masih terbatas dan Berbagai upaya telah dilakukan mulai dari membentuk cetak
pemeriksa baru perlu dilatih karena masih minim biru yang menjadi fondasi dasar dari terbentuknya KPU
pengalaman. Terbatasnya ruang kerja serta sarana dan sampai pada penempatan pegawai yang handal untuk
prasarana untuk mendukung tugas-tugas pemeriksa juga mengisi posisi di KPU.
merupakan permasalahan yang harus diatasi. Sebagai suatu lembaga yang diandalkan dan dijadikan
Disisi eksternal, kelancaran pemeriksaan barang tentunya sebagai suatu contoh yang baik bagi KPBC lainnya, beberapa
sangat dipengaruhi oleh importir dan operator pelabuhan, terma- hal menjadi perhatian, salah satunya adalah mengenai
suk TPS (Tempat Penimbunan Sementara). Pada tahap awal, budaya kerja. Pada training bagi para pegawai KPU yang
prosedur pemeriksaan fisik barang belum didukung sepenuhnya diselenggarakan beberapa waktu lalu, DJBC mengundang
oleh importir karena ada importir yang tidak mengajukan pembicara dari PT. Astra Internasional yang memaparkan
barangnya untuk diperiksa meskipun sudah diterbitkan Instruksi mengenai budaya kerja, dengan mengambil contoh budaya
Pemeriksaan. Dari sisi TPS, masih ada permasalahan, antara kerja yang diterapkan di Astra Internasional Tbk.
lain: terbatasnya jumlah buruh, sarana pemeriksaan yang tidak Tony Harley Silalahi selaku Team Leader of Astra
memadai, tempat pemeriksaan yang belum tersedia, serta belum Management Development Institute (AMDI) Division Head of
adanya standar upah buruh yang berlaku. Strategic Sourcing Partnership Division PT. Astra International
“Namun, saya yakin, bahwa secara bertahap Tbk penyaji makalah pada training KPU 5-9 Maret 2007 lalu
permasalahan tersebut diatas akan dapat diatasi oleh DJBC mengatakan, dipakainya pokok bahasan budaya kerja yang
dengan melakukan koordinasi dengan instansi terkait, berasal dari tempatnya bekerja mengingat nilai-nilai yang
pembinaan terhadap pegawai melalui training dan hidup dan menghidupi Astra juga merupakan hal-hal yang
pengawasan kepatuhan, evaluasi terhadap pelaksanaan berlaku umum dan bisa diterapkan di organisasi mana saja,
kegiatan, dan melakukan penyempurnaan terhadap sistem tidak terkecuali di DJBC melalui KPU-nya. Hanya saja, masih
dan prosedur. Kesemuanya dilakukan secara konsisten dan menurutnya, pendekatan penerapannya mungkin perlu
berkelanjutan,” ujar Thomas. penyesuaian sesuai dengan keberadaan tiap-tiap organisasi.
Sementara itu, menjelang penerapan masa transisi pada Dalam pemaparannya ia menjelaskan mengenai
1 Mei 2007 di Batam, persiapannya sudah dilakukan jauh- kerangka berpikir “Budaya Kerja” dimana nilai yang
jauh hari antara lain pada 11 April 2007 telah dilakukan dipersiapkan seperti filosofi perusahaan, etika kerja dan
sosialisasi yang kedua kalinya kepada para pegawai di prinsip dasar perusahaan harus didukung dengan sistem
Batam, dan pada tanggal 12 April 2007 telah dilakukan manajemen yang baik seperti manajemen sumber daya
sosialisasi kepada seluruh pengguna jasa di Batam yang manusia sehingga menghasilkan suatu budaya perusahaan
dihadiri oleh 400 peserta yang mewakili pengguna jasa. yang baik atau yang ia sebut sebagai sets of Behaviors.
Dalam sosialisasi tersebut selain dijelaskan mengenai Mengenai falsafah usaha atau kerja, Tony memaparkan,
KPU, juga dijelaskan mengenai Registrasi Importir karena falsafah usaha merupakan nilai-nilai paling mendasar yang
untuk Batam sebagian besar importir belum melakukan menjadi landasan dalam berusaha dan bekerja, sehingga
registrasi. Registrasi ini sangat penting karena pada KPU, mempengaruhi cara berpikir, cara pandang dan cara kerja
pelayanan dan pengawasan kepada pengguna jasa personilnya. Bukan hanya itu saja, derap langkah organisasi
didasarkan pada manajemen risiko yang ditentukan atas dan perilaku setiap individu dalam organisasi juga dapat
dasar profiling importir yang telah teregistrasi. terpengaruh dengan adanya falsafah usaha ini.
Untuk mempercepat registrasi, tim dari Kantor Pusat Ia pun juga mengingatkan, falsafah bukan sekedar
secara berkelanjutan sampai dengan 1 Juli 2007 akan formulasi falsafah organisasi yang rumusannya panjang
memberikan bimbingan registrasi kepada pengguna jasa di dan sifatnya bagus, yang hanya terpampang di dinding
Batam, yang mayoritas adalah PKB (Pengusaha Kawasan kantor tanpa ada implementasi. Tetapi, falsafah usaha ini
Berikat) dan PDKB (Pengusaha Dalam Kawasan Berikat). lanjut Tony adalah nilai-nilai paling mendasar yang
Tim juga mempersiapkan sarana dan prasarana yang dipahami, diyakini, hidup dalam hati insan organisasi dan
diperlukan dalam mendukung KPU. ris menggerakkan mereka dalam bekerja.
REWARD KEPADA PETUGAS daya untuk menstimulus agar pegawai dapat KERJASAMA TIM. Hubungan kerja yang harmonis antara atasan dengan
menjalankan tugasnya dengan baik dan berorientasi pada kemajuan anak buah maupun juga hubungan kerja yang harmonis antar anggota
perusahaan atau institusi tim harus tetap terjaga
Tony kembali mencontohkan, dari visi dan misi yang dimiliki wewenang dan jabatannya di KPU akan menggunakan dengan
oleh KPU, merupakan falsafah usaha atau kerja yang baik. Visi penuh tanggung jawab untuk kepentingan KPU dan tidak untuk
dalam hal ini untuk menjadi suatu percontohan bagi peningkatan kepentingan pribadi atau pihak-pihak tertentu.
kinerja dan citra DJBC. Sedangkan misinya untuk memberikan Selain itu juga, menjaga dan menggunakan seluruh data, infor-
pelayanan prima dan melaksanakan pengawasan yang efektif masi, harta dan fasilitas perusahaan, untuk kepentingan KPU dan
kepada industri, perdagangan dan masyarakat. tidak menggunakannya untuk kepentingan pribadi atau pihak-pihak
Falsafah ini menunjukkan bahwa DJBC menjadi milik yang tertentu. Hal terpenting berkaitan dengan etika kerja lanjut Tony
bermanfaat bagi bangsa dan negara melalui misinya tadi, dan adalah menjaga nama baik perusahaan dalam sikap dan perilaku-
memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan, saling nya, baik diluar maupun di dalam perusahaan dalam hal ini KPU
menghargai dan membina kerjasama serta berusaha mencapai Mengenai etika kerja dalam hubungan antara pegawai
yang terbaik melalui misi yang diemban oleh KPU. dengan atasan, Tony memaparkan sejumlah hal. Menurutnya
atasan harus berfungsi sebagai panutan, pengarah dan
VISI DAN MISI CUKUP IDEAL pembimbing bawahannya dan bertanggung jawab atas perilaku,
Visi dan misi yang dimiliki oleh KPU, menurut Tony, bisa kinerja dan unjuk kerja bawahannya di suatu institusi atau KPU.
dikatakan sudah cukup ideal untuk menjadi suatu lembaga atau Sementara pegawai atau anak buah, harus secara aktif
institusi yang baik dan dapat diandalkan. Menurutnya, prinsip mengembangkan diri dan mengekspresikan potensinya dalam
dasar untuk dapat menjalankan tugas dan fungsi bagi suatu arah dan dibawah tanggung jawab atasannya.
institusi baru atau KPU pada khususnya, harus memiliki prinsip- Selanjutnya ia juga memaparkan agar antara atasan dan
prinsip dasar. Prinsip-prinsip dasar tersebut , dimana jika seluruh anak buah harus tercipta saling menerima, menghargai dan
pegawai berprinsip sebagai warga atau pegawai yang baik, maka membina kerjasama dalam suasana keterbukaan yang didasari
hal itu akan melanggengkan eksistensi dari lembaga tersebut ketulusan dan itikad yang baik
dalam hal ini KPU.
Selanjutnya sikap kerja yang profesional dan beretika, maka BEBERAPA FOKUS MENJADI PERHATIAN
akan meningkatkan nilai stakeholder, sehingga stakeholder Lebih lanjut Tony memaparkan, apa yang telah dikatakannya
terpuaskan dengan pelayanan dan kerja yang professional. Lebih tadi tidak cukup tanpa adanya mentalitas dasar yang dimiliki oleh
lanjut Tony menambahkan proses kerja yang terbaik dan unggul para pegawai. Menurutnya mentalitas dasar merupakan dasar
akan menghasilkan produk dan jasa berkualitas tinggi untuk bagi para pegawai untuk mengerjakan aktifitas harian yang
memberikan nilai terbaik bagi pelanggan. selaras dengan nilai organisasi yang dimiliki oleh KPU. Baik itu
Hal-hal tadi bisa dikatakan sebagai suatu prinsip dasar yang dalam cara berpikir, bersikap dan cara bertindak. Tujuan adanya
lebih ditujukan ke luar atau dengan kata lain untuk kepuasan mentalitas dasar tersebut adalah untuk mengembangkan budaya
pengguna jasa. Untuk prinsip dasar yang berorientasi pada kerja dan budaya organisasi yang unggul untuk bisa mencapai
pegawai, Tony menjelaskan bahwa reward bagi pegawai yang keunggulan organisasi.
berprestasi masih merupakan suatu daya untuk menstimulus Agar mentalitas dasar tersebut dapat mengimbangi hal-hal
agar pegawai dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan tadi ia mengatakan, bahwa mentalitas dasar harus fokus pada
berorientasi pada kemajuan perusahaan atau institusi. beberapa hal, diantaranya ada fokus pada pengguna jasa, fokus
Selain itu juga pegawai dengan motivasi dan kompetensi pada PDCA (Plan, Do, Check and Action), fokus pada fakta yang
tinggi yang bekerja sebagai tim akan menghasilkan kinerja yang ada dan juga data, kerjasama tim dan fokus pada hasil, yang
luar biasa. Aliran kompetensi dan karyawan tanpa batas dalam kesemuanya itu harus terfokus pula pada aturan yang ada.
lingkungan organisasi akan mempercepat tercapainya organiza- Mengenai fokus pada pengguna jasa, disini KPU harus mem-
tion excellence. berikan manfaat yang dapat dirasakan oleh para pengguna jasa
Untuk menjaring para pegawai yang akan menempati posisi dengan adanya KPU beserta dengan fasilitas yang ada di dalam-
di KPU, DJBC melakukan beberapa tahapan tes, salah satunya nya. Fokus kepada pengguna jasa berarti harus menyadari bah-
adalah melalui psikotes yang dilakukan atas kerjasama antara wa kualitas adalah Quality, cost, delivery, safety, morale (QCDSM).
DJBC dengan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Tujuan Quality atau kualitas lanjut Tony, harus menunjukan adanya
tersebut tidak lain adalah untuk mendapatkan pegawai yang tepat kinerja (performance) yang baik yang menunjukan keistimewaan
dan sesuai dengan kompetensinya. Dengan adanya tes tersebut (Features) dari sebuah KPU itu sendiri. Selanjutnya penyesuaian(
setidaknya apa yang ingin dicapai KPU melalui visi dan misinya Conformance) dengan perkembangan jaman juga harus terus
akan terlaksana dengan dukungan SDM yang handal. diikuti oleh KPU dan tentunya harus dapat diandalkan (reliability).
Tony pun juga memaparkan mengenai SDM terutama yang Selanjutnya ia menambahkan bahwa keberadaan KPU
berkaitan dengan etika kerja. Ia mencontohkan pegawai dengan yang berdaya tahan (Durability) dan memberikan pelayanan
UNTUK
yang harus dibebankan kepada pengguna jasa dalam berbagai
pengurusan haruslah merupakan biaya yang realistis bagi para
pengguna jasa. Selain itu juga ketepatan waktu dalam berbagai
PENGGUNA JASA
pengurusan juga harus menjadi perhatian bagi KPU. Selain itu
layanan yang diberikan haruslah layanan yang baik (safety) atau
dengan kata lain adalah layanan yang tidak mempersulit.
Sedangkan M pada rumus tadi menurutnya mengacu pada
moral, dimana semangat kerja haruslah didasari pada etika
bisnis dan etika kerja. “QCDSM merupakan standar kualitas yang Review input dari para pengguna jasa,
sifatnya mendunia,”ujarnya. stakeholder di lapangan dan instansi terkait
Lebih lanjut ia mengatakan, pelanggan atau penggguna jasa
merupakan orang yang ada didalam keseluruhan proses dimana harus terus dilakukan, sehingga apa yang
setiap proses kerja memberi nilai tambah kepada pelanggan. sudah menjadi target dan obyek dari KPU
Lebih lanjut Tony menjelaskan mengenai, do check and dapat terlaksana dengan baik.
Action ( dalam PDCA), prinsip ini merupakan suatu upaya kontrol
D
yang dimulai dari proses awal sampai pada proses akhir.
Sementara pengertian kontrol disini lanjutnya adalah mencegah ibentuknya Kantor Pelayanan Utama (KPU)
terjadinya kesalahan atau kesalahan yang berulang-ulang. diharapkan akan memberikan manfaat yang sangat
Pentingnya fokus pada fakta dan data adalah fokus lain yang besar bagi pengguna jasa kepabeanan dan cukai.
disampaikan Tony. Ia menerangkan fokus pada hal tersebut Beberapa manfaat yang akan dirasakan para
menunjukan bahwa manajemen atau pengelolaan suatu instansi pengguna jasa dengan adanya KPU, adalah:
harus berdasarkan pada fakta dan data yang menerapkan 1. Memperoleh pelayanan prima dan cepat. Setiap
prioritas dalam pelaksanaannya serta menetapkan target yang pengguna jasa dapat memperoleh penjelasan mengenai
akan dilaksanakan oleh suatu institusi. Target tersebut haruslah ketentuan di bidang kepabeanan dan cukai yang
yang tersusun rapih dalam suatu standar operasi (SOP) dan SOP berkaitan dengan kewajibannya melalui Client Coordinator
tersebut harus dijalankan secara konsekuen. (CC) yang ditunjuk oleh Kepala Kantor untuk melayani.
Fokus selanjutnya adalah fokus pada kerjasama tim. Pada 2. Memperoleh bimbingan secara khusus dalam
suatu tim kerja maka harus disadari bahwa tim yang terdiri dari melaksanakan seluruh hak dan kewajiban dibidang
karyawan dengan berbagai karakternya merupakan para individu kepabeanan dan cukai. Setiap pengguna jasa dapat
yang dewasa. Sehingga dalam tim tersebut harus tercipta suatu mengkonsultasikan kepada Client Coordinator-nya hal-hal
hubungan kerja yang harmonis antara atasan dengan anak buah yang dihadapi sehubungan dengan permasalahan
maupun juga hubungan kerja yang harmonis antar anggota tim. kepabeanan dan cukai yang dihadapinya (pemberitahuan
“Dan yang perlu diperhatikan adalah jangan menyalahkan klasifikasi dan nilai pabean, pemeriksaan fisik,
orang lain atas terjadinya suatu ketidaksesuaian, mengingat apa pemeriksaan dokumen, penagihan audit, keberatan,
yang dikerjakan telah melampaui berbagai proses yang banding)
melibatkan tim, selain itu akan menyebabkan kerjasama tim tidak 3. Memperoleh asistensi yang komprehensif. Client Coordi-
terjadi,” ujar Tony. nator akan memberikan asistensi yang komprehensif
menyangkut fasilitas kepabeanan dan cukai kepada
BELAJAR DARI KESALAHAN pengguna jasa, sehingga diharapkan dapat meningkatkan
Terkadang untuk mencapai suatu keunggulan tidak diperoleh efisiensi dan daya saing dunia usaha .
secara langsung, dan untuk itu jarang sekali ada keunggulan 4. Menekan biaya untuk pemenuhan kewajiban di bidang
yang langsung tercapai tanpa adanya tahapan atau proses. Untuk kepabeanan dan cukai. Dengan adanya kantor pelayanan
mencapai keunggulan tersebut, ada beberapa hal yang menurut ini maka ekonomi biaya tinggi, kolusi dan lubricating
Tony patut untuk menjadi pertimbangan walaupun itu kerap kali money dapat ditekan pada tingkat yang paling rendah.
dihadapai tanpa disadari. 5. Transparan dalam pemenuhan kewajiban kepabeanan
Untuk fokus pada suatu keunggulan ada beberapa hal yang dan cukai. Pengguna jasa kepabeanan dan cukai dilayani
harus diperhatikan dimana suatu institusi atau KPU bebas untuk dengan menggunakan sistem dan prosedur yang
mencoba hal-hal baru yang membawa pada kesempurnaan atau berbasis teknologi informasi (mengajukan dokumen
keunggulan demi kemajuan instansi yang dipimpin atau instansi kepabeanan dan cukai secara elektronik) dan didukung
dimana tempat seseorang bekerja. oleh Early Warning yang disampaikan oleh CC.
Tentunya hal tersebut telah diperhitungkan melalui
pengelolaan atau memperhitungkan risiko yang ada atau Sedangkan bagi DJBC sendiri manfaat yang akan
mungkin dihadapi. Belajar dari kesalahan, lanjut Tony, hal itu diperoleh adanya KPU adalah:
bukan merupakan sesuatu yang tabu karena dari kesalahan l Mengurangi complaints dari stakeholder
lalu masih ada hal yang bisa dipergunakan atau sebagai l Meningkatkan good governance (Legalitas, transparansi,
peringatan awal agar tidak terjadi kesalahan kembali. dan akuntabilitas)
Tony menambahkan, berbagai fokus yang telah disampai- l Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan
kannya harus pula berfokus pada peraturan yang ada, dimana l Mengamankan penerimaan negara
setiap pekerjaan harus sesuai dengan peraturan yang berlaku, l Mencegah penyalahgunaan wewenang oleh pejabat bea
berani untuk menegakkan aturan yang ada dan menjaga kepen- dan cukai
tingan semua pihak. Hal-hal yang ia sampaikan tadi merupakan l Mengenal lebih dalam kegiatan usaha dari pengguna jasa
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, sehingga jika (klien)
dijalankan sebagian atau tidak dijalankankan dengan konsekuen l Meningkatkan pelaksanaan penawasan
maka budaya kerja yang ideal tidak akan tercapai. ris l Meningkatkan kualitas pembinaan kepada klien
“KEBERHASILAN KPU
TERGANTUNG KONSISTENSI KITA...”
Kantor Pelayanan Utama (KPU) didisain untuk mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat usaha,
meningkatkan efektifitas pengawasan untuk meminimalkan potensi kerugian negara dan mendorong
pengguna jasa kepabeanan agar selalu memperbaiki tingkat kepatuhan (compliance level) terhadap
ketentuan perundang-undangan dibidang kepabeanan dan cukai. Tujuan tersebut akan dicapai dengan
memberikan layanan sesuai dengan tingkat kepatuhan. Muara dari tujuan ini adalah terciptanya kinerja dan
citra Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) yang baik. Untuk itu pada 1 April 2007 DJBC mulai
memberlakukan masa transisi KPU di Tanjung Priok. Menyusul bulan Mei di Batam, untuk selanjutnya
beberapa Kantor Pelayanan yang telah dipilih untuk penerapan KPU. Bagaimana proses pembentukan dan
pelaksanaan KPU itu berlangsung, Redaktur WBC, Aris Suryantini, berkesempatan melakukan wawancara
dengan Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Drs. Anwar Suprijadi MSc di ruang kerjanya.
sehingga masing-masing bidangnya punya target tersendiri, melakukan pembinaan pegawai ke arah profesional
misalnya bidang P2 dia punya target akurasi NHI (Nota Hasil dan berintegritas tinggi ?
Intelijen)-nya tinggi atau tidak, nah itu ditargetkan. Kemudian dari Tepat ! Supaya kita mulailah dari sekarang bekerja
bidang audit, apakah fungsi dari audit itu terealisir atau tidak ? dengan tenang, dengan penghasilan yang wajar, tidak
Bidang keberatan, kita menang atau tidak di pengadilan pajak ? berbuat yang aneh-aneh. Begitu saja.
Itu ada di masing-masing bidang. Tetapi untuk target institusinya
secara menyeluruh. Bagaimana budaya kerja yang diharapkan dalam KPU ini ?
Yang diharapkan, kita harus melaksanakan kode etik (code of
Bagaimana dalam masa transisi di Tanjung Priok, conduct) dan yang jelas tidak melakukan korupsi, tidak ada
sejauh ini bagaimana pelaksanaannya ? kolusi, kemudian tidak melanggar aturan, harus disiplin,
Pelaksanaan masa transisi di Tanjung Priok saat ini masih transparan dan cepat menyesuaikan dengan pelayanan prima
dilakukan monitoring, karena ada tim monitoring untuk itu. Dari yang kita terapkan. Artinya bisa tepat waktu, nilai pabean yang
hari pertama kemarin kita mengganti 100 pemeriksa barang, pasti dan prosedur yang sudah ditetapkan sudah sesuai.
kemudian dari pantauan kami memang ada perubahan, misalnya
sekarang memeriksa barang sampai dibongkar penuh muatan- Kemudian dukungan yang telah disiapkan untuk itu ?
nya memerlukan waktu hampir 3 jam tiap satu kontainernya, arti- Sistem remunerasi yang baik dan dukungan yang lain
nya harus ada modifikasi untuk melakukan pemeriksaan. Mung- seperti fasilitas kerja yang memadai. Kemudian kita juga
kin pemeriksa barangnya tidak cukup, berarti kita harus menggu- sedang menyiapkan container scanner yang portable dan
nakan pemeriksa barang yang lama dengan melihat konsistensi capable untuk memudahkan pelaksanaan tugas di sana.
dan performance-nya. Kalau performance pemeriksa yang bukan
KPU bagus, nanti melalui test lagi supaya bisa masuk ke KPU. Dalam blue print KPU tercantum mengenai Pakta
Ada beberapa hal yang kita tawarkan ke importir yang Intergritas yang harus ditandatangani pegawai KPU ?
terkena jalur merah, daripada mereka diperiksa dan Sebetulnya Pakta integritas itu semacam janji dan komitmen
dibongkar penuh kenapa tidak lewat scanner, namun mereka untuk tidak melanggar code of conduct. Jadi jika telah menanda-
biasanya masih be- lum mau. tangani Pakta Integritas berarti komitmen antara dia dengan atas-
annya, tetapi ingat dalam hal ini ada pihak yang mengawasinya,
Apa alasan keengganan importir ? bisa saja stakeholder dan pihak lainnya. Kalau dia tidak melaksa-
Mungkin menghitung antara biaya dan lainnya. Tetapi dalam nakan pakta itu berarti dia miscode of conduct, nah bidang kepa-
hal ini kita memang harus menata sistem supaya menarik tuhan yang akan menindak ini. Dan mengenai sanksinya, mulai
mereka. Disamping itu, peralatan untuk melakukan pertukaran dari yang ringan, sedang dan berat tergantung pelanggarannya.
data secara elektronik yang masih kurang. Dalam hal ini kami Menurut saya yang terpenting bagi orang yang berintegritas tinggi
sudah sampaikan kepada teman-teman, untuk disampaikan dan ingin memperbaiki citra bea cukai adalah setia dan tulus
kepada Kepala Kanwil untuk kemudian menegaskan kepada TPS mentaati kode etik, daripada kerja yang tidak sesuai dengan hati
(Tempat Penimbunan Sementara) untuk menyediakan fasilitas itu. nurani nanti dipanggil aparat penegak hukum. Mereka akan ber-
Jika mereka tidak sediakan, tidak usah dilayani TPS-nya dan pikir bahwa resikonya terlalu tinggi dan undang-undang kita (UU
ijinnya kita cabut saja. Kita harus tegas tentang itu. No.17 Tahun 2006 ) untuk menjatuhkan sanksi kini lebih berat.
Transisi selanjutnya, pada bulan Mei adalah Batam, Bagaimana dengan Indikator keberhasilan KPU ?
bagaimana persiapannya ? Indikator keberhasilannya adalah kepercayaan terhadap
Untuk transisi selanjutnya di Batam, 1 Mei 2007 dan Pak institusi bea cukai, tetapi kalau indikator lainnya cukup banyak,
Thomas Sugijata ((Ketua Kelompok Kerja Tim Percepatan misalnya tentang pencapaian penerimaan, akurasi tentang NHI,
Reformasi Kebijakan Bidang Pelayanan Bea dan Cukai) kemudian audit, keberatan dan waktu pelayanan. Namun bila
bersama tim telah melakukan sosialisasi untuk menata hal itu. indikator keberhasilan tadi tidak tercapai dampaknya terhadap
Saya rasa persiapannya sudah matang. remunerasi. Jadi remunerasinya tidak dibayar penuh.
Untuk pegawai yang tidak diterima sebagai pegawai Apa rencana jangka panjang KPU ?
KPU, bagaimana penempatan mereka selanjutnya ? Kita ingin tahun depan sudah menata Semarang menjadi
Dalam hal ini kita masih melihat, yang jelas kita tidak ada KPU, kemudian kantor yang bukan KPU bisa ditata menjadi
PHK, kemungkinan kalau mereka punya integritas baik, lalu di kantor pelayanan yang moderen dengan Teknologi Informasi dan
test ulang dan lolos itu bisa ditarik ke KPU, kalau masih kurang sebagainya bisa kita jalankan bersama. Untuk program KPU
akan kita retraining, tetapi kalau memang tidak memenuhi sampai tahun 2009 dan dalam hal ini kita melihatnya dari skala
persyaratan akan kita pindah ke tempat lain, karena di kawasan ekonominya, maka itu tidak semua KPBC di KPU-kan.
berikat dan tempat lainnya sangat membutuhkan tenaga
pengawas. Jadi kita lihat performance mereka, karena beberapa KPU menjadi ujung tombak bagi peningkatan kinerja
teman yang sudah lulus KPU sudah mulai ditempatkan di Tanjung Bea dan Cukai, apa pesan Bapak kepada para pegawai
Priok dan mereka sudah mulai mengevaluasi apakah orang ini dalam mencapai tujuan itu ?
performance atau tidak ? Kemudian kita buat laporan dan nanti Yang pertama, saya sangat mengharapkan para pegawai
kita buat juga track of treatment-nya. yang berdinas di KPU adalah orang yang benar-benar amanah.
Tolong pekerjaan ini dipelihara dan dijaga supaya bisa
Remunerasi di KPU cukup besar, apakah bisa menjamin menghasilkan tujuan dibentuknya KPU yaitu memperbaiki citra
remunerasi besar lantas integritas dan profesional Bea dan Cukai. Kebiasaan-kebiasaan dulu yang tidak benar,
pegawai akan mengikuti ? saatnya kini dihilangkan. Dan yang penting juga tingkatkan terus
Kalau remunerasi itu kita tidak bicara besar atau kecil, tetapi rasa percaya diri untuk melakukan pemeriksaan meski mendapat
kita bicara wajar atau tidak sesuai dengan kinerja. Jadi kalau tekanan dari pihak manapun harus tetap kita lakukan.
mereka profesionalisme, tidak melanggar aturan, dia bisa
mendapat remunerasi sesuai dengan tabel, tetapi kalau dia tidak Lantas untuk para pegawai DJBC di seluruh Indonesia ?
perform, maka tidak sebesar itu, tetapi kalau dia masih Kalau itu kita memang arahkan dan sedang
mengharapkan uang-uang yang tidak resmi, menurut saya tidak menginvetarisasi analisa jabatan kita, kemudian juga ada job
cocok lagi menjadi pegawai bea cukai, dan kita sarankan untuk create dan SOP (Standar Operasional Prosedur) sehingga
bekerja di tempat lain saja. ukurannya lebih jelas sehingga sistem remunerasi kita nan-
tinya juga akan mendukung ke sana. Dan saya juga meng-
Berarti melalui KPU ini perlahan namun pasti juga ucapkan sukses untuk WBC dalam menjalankan tugas.
SEBANYAK 27 PEJABAT
ESELON III DJBC
DILANTIK DAN
DIAMBIL SUMPAHNYA
MUTASI DAN PROMOSI. Untuk yang kesekian kalinya di tahun 2007 ini, DJBC melakukan mutasi dan promosi pada jajarannya, yang diharapkan dapat
meningkatkan kinerja dan citra di masyarakat.
Mutasi dan promosi dilakukan dengan DJBC, untuk itu Dirjen menginginkan kepada pejabat
mempertimbangkan kompetensi jabatan, hasil yang baru dilantik dan diambil sumpahnya, agar jangan
sampai tidak memiliki visi dalam bertugas sehingga
penilaian kinerja pegawai yang bersangkutan dikhawatirkan akan dengan mudah tergelincir dan
dan kebutuhan organisasi. menyalahgunakan jabatan untuk memperkaya diri.
“Kita harus paham pada akibat yang akan terjadi,
S
tanpa peduli dengan akibat yang ditimbulkan maka
esuai dengan Keputusan Menteri Keuangan semua sistem yang kita bangun dengan mengorbankan
Nomor 214/KM.1/UP.11/2007 tertanggal 3 April waktu, tenaga, dan pikiran yang tidak sedikit itu akan sia-
2007, maka ditetapkan mutasi dan promosi sia belaka. Untuk itu jabatan yang saat ini juga sebagai
sebanyak 27 pejabat eselon III di lingkungan amanah, sewaktu-waktu dapat dicabut apabila
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). berdasarkan evaluasi kinerja di kemudian hari pejabat
Mutasi dan promosi yang kesekian kalinya di tahun 2007 yang menerima amanah tidak mampu melaksanakan
ini, difokuskan selain untuk mengisi kekosongan jabatan tugas atau amanah tersebut,” pesan Dirjen.
eselon III yang ada, juga sebagai promosi bagi pegawai Lebih lanjut, Dirjen juga berpesan dengan adanya
yang telah memiliki kriteria sebagai pejabat eselon III. Kantor Pelayanan Utama (KPU) yang akan segera
Acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan dijalankan, semua kinerja DJBC diharapkan akan
diselenggarakan pada 17 April 2007, bertempat di meningkat lebih baik lagi, sehingga citra DJBC sebagai
auditorium gedung B Kantor Pusat DJBC. Pelantikan dan pelayan masyarakat usaha juga akan menjadi baik
pengambilan sumpah jabatan dipimpin langsung oleh karena telah mengacu pada segala ketentuan yang ada.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Anwar Suprijadi, dan Sementara itu ketika dikonfirmasi WBC seusai acara
bertindak selaku saksi pejabat adalah Direktur pelantikan mengenai perkembangan Undang-Undang
Kepabeanan Internasional dan Direktur Teknis Cukai, Dirjen menyatakan saat ini parlemen sedang reses
Kepabeanan. Acara ini juga dihadiri oleh beberapa sehingga masih menunggu perkembangan dari sidang
pejabat staf inti DJBC, pejabat eselon III dan IV di parlemen. Sedangkan untuk beberapa objek cukai baru,
lingkungan DJBC. seperti media rekam, masih dalam penelitian dan
Dalam kata sambutannya, Dirjen menekankan diharapkan pada pembahasan nanti sudah dapat
pentingnya komitmen untuk berbuat yang terbaik bagi dipastikan dapat dimasukan atau tidak. adi
1 2 3 4 5
2 Yudiyarto, S.T. Penata TK.I Kepala Seksi Operasional Kepala Balai Pengujian dan
060090111 III/d Komputer dan Distribusi Identifikasi Barang Tipe B
Dokumen KPBC Tipe A Medan
Balikpapan
Direktorat Fasilitas Kepabeanan :
3 Ir. Mathias Buluama, M.Sc Pembina TK.I Kepala Bidang Kepala Subdirektorat
060079977 IV/b Penindakan dan Kemudahan Ekspor dan
Penyidikan Kantor Tempat Penimbunan
Wilayah XIII DJBC Bali,
NTB, dan NTT, Denpasar
Direktorat Penindakan dan Penyidikan :
4 Ir. Rahmat Subagio Pembina Kepala Bidang Kepala Subdirektorat
060079871 IV/a Penindakan dan Penyidikan
Penyidikan Kantor
Wilayah VII DJBC
Jakarta I
5 Drs. R.M/ Nadjib, M.Si Pembina Kepala Pangkalan Kepala Pangkalan Sarana
060045470 IV/a Sarana Operasi Bea dan Operasi Bea dan Cukai Tipe
Cukai Tipe B Pantoloan B Tanjung Priok
6 Istadi Prahastanto, S.T. Penata TK.I Kepala Seksi Tempat Kepala Pangkalan Sarana
060089670 III/d Penimbunan II KPBC Operasi Bea dan Cukai Tipe
Tipe A Dumai B Pantoloan
7 Direktorat Audit :
Drs. Eksi Nugroho Heru Prasetiyo Kepala Bidang Audit
Pembina Kepala Subdirektorat
060079881 IV/a Kantor Wilayah XIII DJBC Pelaksanaan Audit
Bali, NTB, dan NTT,
Denpasar
Direktorat Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai :
8 Ir. Dwi Restu Nugroho, M.A Pembina Kepala Kantor Pelayanan Kepala Subdirektorat
060079941 IV/a Bea dan Cukai Tipe A4 Penyuluhan dan Publikasi
Kendari
9 Drs. Abdul Latief Naleng Pembina TK.I Kepala Kantor Pelayanan Kepala Subdirektorat
060062024 IV/b Bea dan Cukai Tipe A3 Keberatan dan Banding
Makassar
Kantor Wilayah II DJBC Sumatera Utara, Medan :
10 Beatus Hasibuan, B.B.A., S.E Penata TK.I Kepala Seksi Kepala Kantor Pelayanan
060050452 III/d Pencegahan kantor Bea dan Cukai Tipe A4 Teluk
Wilayah VI DJBC Tipe A Nibung
Semarang
Kantor Wilayah IV DJBC Kepulauan Riau, Tanjung Balai Karimun :
11 Budiman Karo Karo, S.E., M.M. Pembina Kepala Bidang Kepala Kantor Pelayanan
060056416 IV/a Penindakan dan Bea dan Cukai Tipe A3
Penyidikan Kantor Tanjung Balai Karimun
Wilayah XIV DJBC
Kalimantan Bagian Barat,
Pontianak
Kantor Wilayah V DJBC Sumatera Bagian Selatan, Palembang :
12 Achjar, S.E. Pembina Kepala Subbagian Kepala Bagian Umum
060035754 IV/a Evaluasi Kinerja dan
Pembakuan Prestasi
Kerja bagian Organisasi
dan Tata laksana
Sekretariat Direktorat
Jenderal
17 Ir. Edi Burman, M.M. Pembina Kepala Kantor Pelayanan Kepala Kantor Pelayanan
060079970 IV/a Bea dan Cukai Tipe A3 Bea dan Cukai Tipe A2
Gresik Bekasi
Kantor Wilayah XI DJBC Jawa Timur I, Surabaya :
18 Drs. Mursito, M.M. Pembina TK.I Kepala Subdirektorat Kepala Bagian Umum
060044453 IV/b Keberatan dan Banding
Direktorat Penerimaan
dan Peraturan
Kepabeanan dan Cukai
23 Ir. Heru Sulastyono, M.M., M.Si. Pembina Kepala Seksi Intelijen Kepala Bidang Penindakan
060079899 IV/a Kantor Wilayah IV DJBC dan Penyidikan
Tipe A Jakarta
24 Sugeng Harianto, S.E. Penata TK.I Kepala Seksi Kepala Kantor Pelayanan
060076089 III/d Pencegahan dan Bea dan Cukai Tipe A4
Penyidikan KPBC Tipe A Entikong
Palembang
Kantor Wilayah XVI DJBC Sulawesi, Makassar :
25 Dr. Djafar Albram, S.H., S.E., M.M., M.Hum. Pembina Kepala Kantor Pelayanan Kepala Kantor Pelayanan
060041444 IV/a Bea dan Cukai Tipe A4 Bea dan Cukai Tipe A3
Teluk Nibung Makassar
26 Drs. Putut Tedjo Ismojo Djati, M.M. Pembina Kepala Seksi tempat Kepala Kantor Pelayanan
060041377 IV/a Penimbunan I Bea dan Cukai Tipe A4
Subdirektorat Kendari
Kemudahan Ekspor dan
Tempat Penimbunan
Direktorat Fasilitas
Kepabeanan
Kantor Wilayah XVII DJBC Maluku, Papua, dan Irian Jaya Barat, Ambon :
27 Drs. Cece Kuswandi, M.Si. Pembina Kepala Kantor Pelayanan Kepala Bidang Penindakan
060040671 IV/a Bea dan Cukai Tipe A3 dan Penyidikan
Tanjung Balai Karimun
1 Sumardjana, Drs., M.M. 060035913 IV/c Kepala Bidang Informasi Kepabeanan Kanwil XI DJBC Jawa Timur I
dan Cukai
2 Sugijanto, S.E. 060033649 IV/b Kepala Seksi Pembebasan Relatif II Direktorat Fasilitas Kepabeanan
3 Andana 060033217 IV/a Kepala Seksi Tempat Penimbunan VI KPBC Tipe A2 Purwakarta
4 Hotman Tampubolon 060034160 IV/a Kepala Seksi Tempat Penimbunan I KPBC Tipe A2 Purwakarta
5 Julian Tedja 060035735 IV/a Kepala Seksi Kepabeanan dan Cukai II KPBC Tipe A1 Tanjung Priok III
6 M. Mufrodi, S.H. 060032085 IV/a Kepala Subbagian Inventarisasi dan Sekretariat DJBC
Penghapusan
7 Bambang Kusmantoro Budi 060041564 III/c Koordinator Pelaksana Intelijen KPBC Tipe A2 Bekasi
8 Sumiati 060040384 III/c Koordinator Pelaksana Administrasi KPBC Tipe A1 Tanjung Priok I
Ekspor
9 R. Holdrich 060045840 III/b Koordinator Pelaksana Operasi KPBC Tipe A4 Sampit
10 Moch. Achyani 060041131 III/b Pelaksana KPBC Tipe A1 Belawan
11 Munawar 060045528 III/b Pelaksana KPBC Tipe A1 Tanjung Priok I
12 Abdul Rahman 060052378 III/a Pelaksana KPBC Tipe A1 Tanjung Priok I
13 M. Suhardja 060051072 III/a Pelaksana KPBC Tipe A3 Bandung
14 Achmad Soleh 060059126 III/a Pelaksana KPBC Tipe A4 Cilacap
15 Mangasal Purba 060058653 III/a Pelaksana KPBC Tipe A4 Teluk Nibung
16 Kasihun 060041606 II/d Pelaksana KPBC Tipe A1 Tanjung Priok II
17 Senen 060060954 II/d Pelaksana KPBC Tipe A2 Malang
18 Baharuddin 060057407 II/c Pelaksana KPBC Tipe A3 Makassar
INFO PERATURAN
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
PER APRIL 2007
No. Peraturan PERIHAL
Nomor Tanggal
1. 24/PMK.01/2007 01-03-07 Tata Laksana Impor Barang Dari Northern Territory Australia Ke Daerah Pabean
Indonesia Selain Pulau Jawa Dan Sumatera.
2. 28/PMK.011/2007 09-03-07 Perubahan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 61/PMK.010/2006 Tentang
Keringanan Bea Masuk Atas Impor Chassis Bus Dengan Mesin Terpasang
Untuk Pembuatan Bus Angkutan Umum Dan Completely Knock Down (CKD)
Untuk Pembuatan Angkutan Komersial.
3. 29/PMK.01/2007 13-03-07 Pedoman Disiplin Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Departemen Keuangan.
TEKSTIL. Kepala KPBC Soekarno Hatta, Agung Kuswandono, tengah memberikan penjelasan pada pers seputar tekstil yang berhasil ditegah petugas bea cukai.
B
Wibowo, Kabag Binamitra Polres Soekarno Hatta,
arang-barang seperti perhiasan, airsoft gun Kompol. Suryadi serta beberapa pejabat di lingkungan
berikut spare partsnya, spare parts pistol gas, DJBC.
sex toys, DVD porno, buku dan komik porno, Menurut Kepala KPBC Tipe A1 Soekarno Hatta,
tergeletak di sebuah meja yang berada di ruang Agung Kuswandono, sebagian besar barang-barang
Media Center Gedung A KPBC Tipe A1 Soekarno tersebut merupakan barang bawaan penumpang yang
Hatta. Barang-barang tersebut memang sengaja termasuk dalam barang larangan. Barang larangan
diletakkan di atas meja untuk diperlihatkan kepada pers berupa airsoft gun berikut spare partsnya dan spareparts
dalam acara press release yang digelar pada 12 April pistol gas, ditegah dalam waktu yang berbeda.
2007 di KPBC Soekarno Hatta. Dalam acara tersebut Penegahan terhadap barang-barang tersebut dilakukan
KPBC Soekarno Hatta menegah barang-barang impor sebanyak 15 kali penegahan. Hasilnya, sejumlah 88 set
yang diduga melanggar kepabeanan dan ketentuan senjata berhasil diamankan.
hukum lainnya. “Barang-barang tersebut bukan berasal dari satu negara,
Hadir dalam acara press release antara lain Direktur tetapi dari beberapa negara. Selanjutnya, kasus tersebut akan
Jenderal Bea dan Cukai, Anwar Suprijadi, Direktur diserahkan kepada pihak kepolisian,” tandas Agung.
Penindakan dan Penyidikan, Erlangga Mantik, Kepala Dalam hal barang-barang larangan tersebut, diduga
EKSPOR ILLEGAL. Dari (ki-ka) Direktur P2 Erlangga Mantik, Dirjen Bea dan Cukai Anwar Suprijadi, Kakanwil VII Jakarta I Heru Santoso, Kepala KPBC
Tanjung Priok III ketika itu Ganjar Nugraha dan Kasie P2 Cerah Bangun (Belakang) menunjukkan barang ekspor yang menyalahi prosedur
M
hanya terisi 15 persen atau dengan kata lain hanya terisi 30
anipulasi ekspor yang dilakukan oleh PT. GUI sampai 60 unit monitor komputer pada tiap kontainernya,
yang juga merupakan pengusaha penerima padahal lanjut Anwar kontainer tersebut harus berisi 960 unit
fasilitas kawasan berikat, berhasil digagalkan monitor seperti yang diberitahukan pada PEB.
oleh petugas Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Anwar mengatakan, sebagai suatu perusahaan yang
(KPBC) Tanjung Priok III. Hal ini disampaikan berada di kawasan berikat PT GUI mendapat fasilitas
Dirjen Bea dan Cukai Anwar Suprijadi kepada pers pada untuk mengimpor barang dengan penangguhan
26 Maret 2007 di Terminal Peti Kemas Koja Jakarta Utara. pembayaran Bea Masuk (BM) dan tidak dipungut PPN,
Anwar menceritakan, PT. GUI mengekspor barang PPnBM, dan PPh Pasal 22 impor untuk diolah dan atau
dengan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) berupa 960 dikerjakan lebih lanjut dan kemudian diekspor kembali.
monitor komputer ukuran 15 inchi yang akan diekspor ke Namun dalam kenyataannya 960 monitor yang
Hongkong dengan perkiraan tanggal ekspor 19 Maret seluruhnya telah diimpor tadi oleh PT. GUI yang
2007. Lebih lanjut ia mengatakan, berdasarkan analisa seharusnya menurut peraturan diolah atau dikerjakan
yang dilakukan oleh intelejen Bea dan Cukai, terdeteksi terlebih dahulu untuk direekspor, tidak diekspor malah di
barang yang sebenarnya terdapat dalam kontainer tidak jual ke peredaran bebas dalam negeri atau Daerah
sesuai dengan PEB. Untuk memperkuat analisa tersebut Pabean Indonesia Lainnya (DPIL).
X-RAY. Gambar kontainer yang tampak pada X-ray milik KPBC Tanjung Priok III menunjukkan kecurigaan karena kontainer tidak terisi penuh dengan
monitor yang akan diekspor ke Hongkong.
Sedangkan untuk menutupi kewajiban ekspornya, PT. sebagaimana telah diubah menjadi pasal 1 angka 92 UU
GUI memanipulasi data PEB, dengan cara No. 17 tahun 2006 tentang Perubahan UU No.10/1995
memberitahukan bahwa kontainer-kontainer yang akan tentang Kepabeanan, dimana ancaman hukumannya
diekspor tersebut berisi 960 unit monitor yang telah adalah pidana penjara paling singkat dua tahun dan
diolah, sedangkan pada kenyataannya hanya terisi 15 paling lama delapan tahun dan atau denda paling sedikit
sampai 30 persen dari isi kontainer ukuran 40 feet. Rp. 100 juta dan paling banyak Rp. 5 Miliar.
PT GUI lanjut Anwar telah melanggar ketentuan yang
terdapat dalam UU No.17/2006 tentang Perubahan KANWIL IX DJBC JAWA BARAT KEMBALI TEGAH TEKSTIL
terhadap UU No.10/1995 tentang Kepabeanan yaitu pasal ILEGAL.
I angka 92 dengan ancaman pidana penjara paling lama Setelah sebelumnya Kanwil IX DJBC Jawa Barat
delapan tahun dan atau denda paling banyak Rp. 5 mengungkap jaringan penyalahgunaan fasilitas kawasan
Milyar. DOK. KANWIL IX JAWA BARAT
Selain itu PT GUI juga melanggar pasal
2 ayat 2 dan lampiran Keputusan Menteri
Perindustrian dan Pedagangan Nomor 756/
MPP/Kep/12/2003 tentang impor barang
modal bukan baru sebagaimana telah
diubah dengan Keputusan Menteri
Perindustrian dan Perdagangan nomor
:610/MPP/Kep/10/2004.
Sementara itu Kepala Seksi P2 KPBC
Tipe A1 Tanjung Priok Cerah Bangun
mengatakan, berdasarkan penyelidikan dan
penyidikan, modus tersebut sudah lama
berlangsung melalui KPBC Tanjung Priok I
dan KPBC Tanjung Priok II. “Berdasarkan
penyelidikan kami, sudah puluhan
kontainer diekspor dengan model yang
sama. Oleh karena itu sudah diusulkan
kepada Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil)
VII DJBC Jakarta I untuk dilakukan audit
investigasi,”ujarnya.
Pihak KPBC Tanjung Priok III lanjut
Cerah, saat ini sudah menjadikan Direktur
PT. GUI sebagai tersangka menangkap dan
menitipkan penahanannya di Rumah
Tahanan (Rutan) Salemba. Masih
menurutnya, tindakan tersangka telah KELUAR TANPA PERSETUJUAN. Kakanwil IX DJBC Jawa Barat, Jody Koesmendro bersama Kepala
memenuhi unsur-unsur pada pasal 103 UU Bidang P2, G.H. Sutejo, memperlihatkan barang bukti tekstil yang dikeluarkan tanpa persetujuan
No. 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan pejabat bea cukai saat acara press release yang digelar pada 23 Maret 2007 di Bandung.
GAGALKAN
kembali berhasil ditegah
penyalahgunaan fasilitas
kawasan berikat yang
dilakukan oleh PT.II.
Adapun modus operandi
yang dilakukan oleh PT. II
PENYALAHGUNAAN KITE
adalah dengan
mengeluarkan barang Dua unit kontainer 40 feet berisi tekstil (bahan baku boneka),
berupa satu kontainer berhasil ditegah.
tekstil tanpa persetujuan
S
pejabat bea cukai dengan
tujuan Sunter Jakarta. inar matahari begitu menyengat pada hari itu (2/4), tetapi hal tersebut tidak
Menurut Kakanwil IX mengurangi semangat para fotografer dan kameramen berebut mencari
DJBC Jawa Barat, Jody posisi terbaik untuk mengabadikan gambar saat salah seorang petugas bea
Koesmendro, informasi cukai membuka segel dan pintu kontainer yang berisi tekstil (bahan baku
penyalagunaan ini boneka).
diketahui pada saat tim P2 Pada hari itu, Kanwil IX DJBC Jawa Barat dan KPBC Tipe A2 Bekasi memang sengaja
Kanwil Jawa Barat dengan menggelar jumpa pers sehubungan penegahan yang dilakukan pada 28 Maret 2007
KPBC Bandung, terhadap sarana pengangkut berupa dua unit truk dengan muatan dua kontainer ukuran 40
melakukan pengintaian feet berisi tekstil (bahan baku boneka) yang berasal dari Korea.
terhadap barang milik Kepada pers Jody Koesmendro, Kepala Kanwil IX DJBC Jawa Barat mengatakan,
PT.II yang baru saja bahan baku tekstil tersebut kedapatan atau tertangkap tangan saat hendak di jual ke
membawa bahan baku peredaran bebas dengan menyalahgunakan fasilitas KITE. Adalah PT. DD selaku
asal impor untuk kawasan perusahaan penerima fasilitas kepabeanan berupa kemudahan impor tujuan ekspor (KITE)
berikat PT. II. yang berkedudukan di Purwakarta, memberitahukan pengeluaran barang berupa bahan
“Modusnya memang baku atau tekstil dengan maksud untuk pengerjaan lebih lanjut pada perusahaan sub
cukup unik yaitu setelah kontrak.
mereka menurunkan Tetapi, berdasarkan data analisis intelijen yang dikembangkan dan ditindaklanjuti, Tim
bahan baku tersebut, lalu Surveillance Kanwil IX DJBC Jawa Barat yang bekerjasama dengan Tim P2 KPBC Tipe A2
truk yang digunakan itu Bekasi, PT. DD tidak mengindahkan aturan yang ada. PT. DD mengeluarkan bahan baku
kembali dimuat bahan jadi tekstil eks impor tersebut dengan tujuan untuk dijual ke peredaran bebas (Narogong
berupa tekstil, namun Bekasi). Padahal bahan baku tersebut memperoleh fasilitas KITE berupa pembebasan bea
bukan untuk diekspor masuk (BM) dan penangguhan PPN impor.
melainkan dibawa ke Selaku perusahaan penerima fasilitas KITE, seharusnya PT. DD tunduk pada aturan
daerah Sunter untuk dijual tentang KITE yang melarang perusahaan untuk memperjualbelikan dan/atau
ke DPIL,” tutur Jody. memindahtangankan bahan baku perusahaan eks impor. Tekstil yang di impor hanya
Dengan ditegahnya dipergunakan sebagai bahan baku atau bahan penolong untuk proses produksi dari industri
barang tersebut, maka yang dimiliki oleh importir produsen tekstil (dalam hal ini PT. DD-red) dengan tujuan utama
Kanwil IX Jawa Barat kini untuk di ekspor.
menahan tersangka SJR Jody mengaku, selain melakukan penegahan pihaknya juga akan melakukan audit
sekaligus mencekalnya investigasi kepada PT. DD. Hal itu bertujuan untuk mengetahui apakah sebelumnya
agar tidak berpergian keluar WBC/ATS
negeri dan juga menahan
orang-orang yang terkait
dengan kegiatan PT.II. Akan
upaya penyelundupan yang
dilakukannya PT.II ini maka
tersangka dinyatakan telah
melanggar Undang-Undang
Nomor 17 tahun 2006
tentang Kepabeanan,
tepatnya pasal 102 dan
diancam pidana penjara
paling singkat 1 tahun dan
paling lama 10 tahun. Dan
denda paling sedikit Rp.
50.000.000, dan paling
banyak Rp.5.000.000.000.
Sementara itu untuk
potensi kerugian negara
atas kegiatan PT.II masih
dalam tahap perhitungan,
karena masih akan dilihat
kembali apakah kegiatan
yang dilakukannya ini
sudah berulang kali atau
pertama kali, sehingga
belum dapat memastikan PRESS RELEASE. Kepala Kanwil IX DJBC Jawa Barat, Jody Koesmendro, didampingi Kabid P2 Kanwil IX
potensi kerugian yang DJBC Jawa Barat Gatot Hariyo Sutejo dan Kasi Tempat Penimbunan KPBC Bekasi Bambang S. (yang juga
dialami negara. zap/adi selaku Pjs. Kepala KPBC Bekasi) saat konferensi pers di aula KPBC Bekasi.
PELAKSANAAN
KEGIATAN
HASIL TEGAHAN
PENGAWASAN
TERBATAS DAN
DJBC
MASIH BELUM
MEMADAI
TAHUN 2006
Ada tiga prioritas pengawasan di tahun 2006,
yaitu pengawasan penyelundupan impor,
pelanggaran kepabeanan, dan operasi pasar
”
dan/atau penindakan atas kegiatan penyelesaian barang impor
yang telah dibongkar di pelabuhan tujuan dengan tidak dilakukan
pemenuhan kewajiban pabean secara benar, seperti
pemberitahuan impor barang secara tidak benar, impor barang
hasil tembakau. Dari ketiga prioritas ini DJBC larangan dan pembatasan yang tidak dilengkapi ijin instansi
telah berhasil mengamankan penerimaan terkait, penyalagunaan fasilitas KITE/KB/GB dan lain-lain. Akan
kegiatan tersebut, maka pengawasan yang dilakukan adalah
negara milyaran rupiah dan ratusan komoditi melalui penugasan tim operasi pengawasan di bidang
yang dapat mematikan industri dalam negeri. kepabeanan pada pelabuhan-pelabuhan laut dan/atau bandara
internasional, serta pengawasan kegiatan kepabeanan pada
S
tempat penimbunan berikat.
ebagai institusi yang mempunyai tugas mengamankan Sementara untuk pengawasan hasil tembakau ilegal, dilaku-
negara dari masuknya barang-barang ilegal, Direktorat kan melalui pelaksanaan operasi pasar hasil tembakau pada
Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) telah menunjukkan wilayah pulau Jawa yang merupakan sentra penghasil tembakau
keberhasilannya yang cukup gemilang. Untuk tahun dan wilayah Sumatera dan Sulawesi sebagai wilayah pemasaran
2006 lalu, DJBC telah berhasil menegah pelanggaran hasil tembakau produksi pabrik rokok di pulau Jawa.
impor pada beberapa komoditi, seperti tekstil dan produk tekstil, “Untuk modus pelanggaran impor, biasanya para penyelun-
gula dan beras, handphone dan accessories, elektronik, biji plas- dup memasukkan barang impor dari Singapura atau Malaysia
tik, dan kendaraan bermotor. WBC/ATS
dengan menggunakan kapal-kapal kecil
Selain itu DJBC juga telah berhasil me- (tonase ± 300 ton) melalui perairan Selat
negah barang larangan dan pembatasan Malaka dan/atau Selat Makassar dengan
yang jumlahnya mencapai ribuan jenis, tujuan wilayah Sumatera dan Sulawesi. Nah,
sedangkan di bidang ekspor, selain kayu pada manifes kapal tidak semua barang
juga berhasil ditegah pupuk dan mata uang. impor muatannya dicantumkan atau sering
Keberhasilan lain yang juga telah kali ditulis nihil, atau sering kali kapal-kapal
ditunjukkan DJBC pada tahun 2006 adalah tersebut tidak sandar pada pelabuhan resmi
pada bidang cukai, dimana hasil tembakau melainkan pada tangkahan-tangkahan
dan minuman mengandung etil alkohol yang (pelabuhan kecil atau tidak resmi/ pelabuhan
ditegah mencapai ribuan bungkus dan tikus) yang sulit diawasi oleh petugas DJBC,”
ribuan liter. ungkap Erlangga Mantik.
Lebih lanjut Erlangga Mantik mengung-
TIGA PRIORITAS PENGAWASAN kapkan, untuk mencegah penyelundupan
Menurut Direktur Penindakan dan Pe- impor tersebut, maka dilakukan operasi pat-
nyidikan (P2) Erlangga Mantik, ada tiga roli laut secara rutin dengan menggunakan
prioritas pengawasan yang dilakukan di kapal patroli BC sehingga kapal-kapal
tahun 2006, yaitu pengawasan penyelun- penyelundup dapat ditangkap sebelum
dupan impor, pelanggaran kepabeanan, masuk wilayah perairan yang sulit diawasi
dan operasi pasar hasil tembakau. Untuk oleh Bea dan Cukai.
pengawasan penyelundupan impor,
pengawasan dilakukan melalui optimali- MODUS ANTAR PULAU
sasi pelaksanaan patroli laut khusus di Melihat modus yang dilakukan para pe-
wilayah perairan Selat Malaka dan Selat nyelundup, modus antar pulau masih menja-
Makassar yang berbatasan langsung di trend di tahun 2006. Akan hal tersebut,
ERLANGGA MANTIK. Selain dana, kendala
dengan Singapura dan Malaysia. pengawasan tahun 2006 adalah sarana dan Erlangga Mantik menjelaskan, pada waktu
Untuk pelanggaran kepabeanan, prasarana yang kurang jumlahnya dan lampau, hukum laut internasional masih
pengawasan dilakukan dengan mencegah informasi yang minim. mengakui batas laut wilayah hanyalah 3 mil
OPERASI LAUT. Dengan pelaksanaan operasi patroli laut yang rutin, diharapkan penyelundup dapat ditegah sebelum masuk ke pelabuhan kecil.
laut diukur dari titik terluar masing-masing pulau/wilayah darat, sanksi pidana. Sesuai hasil operasi cukai tahun 2006, pada
sehingga secara hukum mengakibatkan adanya “laut bebas/laut umumnya pelanggaran yang ditemukan merupakan
internasional” yang berada di antara “batas wilayah masing- pelanggaran yang dikenakan sanksi pidana sesuai pasal 50,
masing pulau”, yang pada akhirnya dari sisi kepabeanan 51,52,54,55, dan 58 Undang-Undang nomor 11 tahun 1995
munculah istilah “penyelundupan antar pulau” dan juga tugas tentang Cukai, dengan sanksi berupa sanksi pidana paling
“pengawasan barang antar pulau”. lama 4 tahun dan denda paling banyak sepuluh kali nilai
“Semestinya, sejak pelaksanaan Undang-Undang nomor 10 cukai yang seharusnya dibayar,” jelas Erlangga Mantik.
tahun 1995 tentang Kepabeanan maupun yang telah diubah Sementara itu di tahun 2006 juga telah terjadi penurunan
dengan Undang-Undang nomor 17 tahun 2006, secara teknis pelanggaran, khususnya pada barang larangan/pembatasan,
kepabeanan di Indonesia, kita tidak lagi mengenal nomenklatur/ seperti HAKI dan CITES. Terkait hal tersebut, Erlangga Mantik,
istilah “penyelundupan antar pulau”, mengingat secara yuridis menyatakan kecenderungan menurunnya pelanggaran di bidang
nasional yang telah secara hukum laut internasional negara HAKI dan CITES sangat didukung dengan semakin giatnya
Indonesia diakui sebagai negara kepulauan (archipelagic state), upaya peningkatan pengawasan yang dilakukan oleh instansi
yang berarti seluruh wilayah darat dan laut dengan batas 200 mil terkait yang memiliki kewenangan perijinan dan pengawasan
laut diukur dari titik-titik terluar pulau-pulau bersama selat/ perdagangan ilegal barang dan/atau spesies tumbuhan dan/atau
perairan/laut di antara pulau-pulau milik Republik Indonesia binatang tersebut, seperti Departemen Pertanian, Departemen
beserta wilayah udara yang ada diatasnya dengan batas Kelautan dan Perikanan, Departemen Kehutanan, Departemen
ketinggian tertentu yang diakui dalam hukum udara/ruang Hukum dan HAM, maupun instansi lainnya sebagai dampak
angkasa internasional merupakan satu kesatuan wilayah teritorial tekanan politik internasional terhadap Indonesia.
Republik Indonesia,” jelas Erlangga Mantik.
Dengan demikian, Erlangga Mantik menambahkan, saat ini PENYELESAIAN HASIL TEGAHAN
yang masih terjadi adalah pengangkutan laut barang impor yang Dengan berbagai modus yang terjadi di tahun 2006, maka
belum diselesaikan kewajiban pabeannya dari satu pulau ke DJBC juga telah melakukan berbagai upaya agar dapat menekan
pulau lainnya dalam wilayah Republik Indonesia. Penurunan angka penyelundupan, diantaranya optimalisasi pelaksanaan
jumlah pelanggaran saat ini, mungkin terjadi karena adanya patroli laut untuk mencegah penyelundupan impor melalui
peningkatan kegiatan pengawasan pada pelabuhan-pelabuhan wilayah perairan, peningkatan pengawasan kegiatan impor di
keberangkatan, sepeti pelabuhan Belawan, Tanjung Balai, pelabuhan untuk mencegah terjadinya penyelundupan/
Pontianak, dan lain-lain. Juga pengawasan pada pelabuhan pelanggaran kepabeanan, optimalisasi pelaksanaan operasi
tujuan seperti, Merak, Tanjung Priok, Tanjung Emas, Tanjung pasar hasil tembakau, dan pelaksanaan operasi terhadap
Perak, dan lain-lain. barang-barang yang mendapatkan fasilitas KITE/KB/GB.
Lalu bagaimana dengan hasil operasi pasar hasil tembakau Dan dari seluruh hasil tegahan yang didapat pada tahun 2006
ilegal yang masih marak di tahun 2006, apakah ini juga dikarena- lalu, penyelesaian barang tegahan tersebut, dilakukan dengan
kan sanksi yang diberikan masih terlalu ringan? Menurut cara antara lain, barang impor yang termasuk kategori
Erlangga Mantik, berdasarkan hasil operasi cukai tahun 2006, penyelundupan dilakukan proses penyidikan sampai dengan
diketahui bahwa pada umumnya pelanggaran cukai yang terjadi proses pengadilan dan saat ini sebagian telah mendapat vonis
berupa rokok tanpa dilekati pita cukai (rokok polos), rokok dilekati pengadilan, dalam proses persidangan, atau penyidikan
pita cukai yang bukan peruntukannya dan bukan haknya (perso- dihentikan karena tidak cukup bukti terjadinya tindak pidana dan
nalisasi pita cukai), rokok dilekati pita cukai palsu, produksi rokok selanjutnya diselesaikan kewajiban pabeannya.
tanpa ijin (NPPBKC), produksi rokok menggunakan mesin (dila- Cara lainnya adalah, barang impor yang ditegah yang terma-
kukan pemilik NPPBKC maupun yang tidak memiliki NPPBKC) suk barang larangan dan pembatasan yang tidak diberitahukan
atas pesanan pemilik bahan baku rokok “sistem jahitan”, dan pemberitahuan pabean ditetapkan sebagai barang dikuasai ne-
pelanggaran administrasi (pelaporan, pembukuan, dan lain-lain). gara/barang milik negara, sedangkan barang impor yang ditegah
“Sebenarnya untuk sanksi atas pelanggaran cukai pada yang termasuk barang larangan dan pembatasan yang diberita-
prinsipnya dibagi menjadi dua, yaitu sanksi administrasi dan hukan pada pemberitahuan pabean, tetapi tidak dilengkapi ijin
KOMODITI TEKSTIL. Dari tahun 2006 hingga awal 2007, telah terjadi PELANGGARAN CUKAI. Modus operandi yang dilakukan masih
peningkatan pelanggaran komoditi tekstil terutama dari kawasan berikat. modus lama
PENYELUNDUPAN
ANTARA KANTOR
PUSAT, KANWIL,
NARKOBA
KPBC PRIOK II
SERTA BNN
P
ada Desember 2005, operasi kerjasama yang meli-
batkan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC),
Badan Narkotika Nasional (BNN), Drugs Enforce-
ment Administration (DEA), Narcotics Bureau
Hongkong Police (NBHP) dan Australia Federal
Police (AFP), berhasil mengungkap pabrik yang memproduk-
si psikotropika terbesar di dunia, di Serang Banten.
Baru-baru ini, operasi yang melibatkan aparat Bea dan
Cukai Kantor Pusat, Kanwil VII DJBC Jakarta I, KPBC
Tanjung Priok II dan BNN, kembali berhasil mengungkap
penyelundupan psikotropika jenis ephedrine kualitas satu
yang merupakan salah satu tangkapan terbesar sepanjang
sejarah Bea dan Cukai yang dilakukan penyelundup melalui
jalur lalu lintas laut.
Barang haram seberat total 336 kg berbentuk serbuk
halus berwarna putih tersebut diimpor bersama-sama dengan
pakan udang yang bentuknya juga hampir sama. Ephedrine
dikenal sebagai prekusor yang digunakan sebagai bahan
pembuat shabu (Psikotropika).
Tangkapan ini adalah hasil kerja keras dan koordinasi
antara Kantor Pusat, Kanwil, KPBC Priok II serta BNN. Ini
merupakan tangkapan terbesar melalui jalur laut dengan
modus penyamaran atau penyisipan dengan barang-barang
lain, dimana pakan udang yang diimpor tersebut masuk
dalam kategori low risk commodity sehingga bisa
dimasukkan dalam kontainer.
“Ephedrine disisipkan atau disamarkan dalam pakan
udang. Dari kejadian ini menjadi peringatan untuk
pelabuhan-pelabuhan lain di Indonesia supaya waspada,”
demikian disampaikan Kepala Seksi Penindakan dan
Penyidikan KPBC Tanjung Priok II, R. Fadjar Donny Tjahjadi.
MODUS OPERANDI
Modus operandi yang digunakan untuk mengimpor
barang haram berbentuk serbuk halus berwarna putih SEKILAS SAMA, namun setelah dibuka ditemukan perbedaan, bubuk
tersebut dilakukan dengan memasukkannya dalam ephedrine berwarna putih, sedangkan pakan ternak berwarna kecoklatan.
kontainer bersama-sama dengan pakan udang yang
bentuknya juga nyaris sama. secara sepintas tidak mudah untuk membedakan antara
Hal itu dilakukan untuk menyamarkan barang agar ephedrine dengan pakan udang.
tidak mudah dikenali. Setelah itu, ephedrine dibungkus Menurut Korlak Patroli dan Operasi, KPBC Tanjung
dengan kemasan yang sama (kantong kertas) yang Priok II, Andhi Pramono, barang tersebut di dalam satu
digunakan untuk mengemas pakan udang. Memang kontainer terbagi menjadi tiga pallet (susun) dan
KONTAINER yang digunakan untuk mengangkut bahan psikotropika jenis ephedrine yang dimasukkan dalam kemasan yang sama persis dengan
kemasan pakan udang.
disatukan dengan barang lain. Hal ini dilakukan untuk ngan jumlah dan jenis kemasan diberitahukan sebanyak
menyulitkan dalam pencarian dan pelacakan barang. 13 pails shrimp feed and feed premix (pakan udang).
Kemasan barang yang digunakan pelaku dua jenis. Kontainer bernomor TEXU3853006 tersebut, lanjut I
Untuk jenis pails (kaleng seukuran ember) Wayan, masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok pada 21
keseluruhannya murni merupakan pakan udang , Pebruari 2007 dengan menggunakan agen pengangkut
sedangkan untuk kemasan bags sebagian digunakan PT. K Line Indonesia. Selanjutnya, pada 22 Pebruari
untuk memasukkan ephedrine. Pada kemasan barang 2007, kontainer tersebut dibongkar di UTPK I dan
yang diduga sebagai ephedrine mempunyai ciri atau ditimbun di blok M3.7
tanda khusus berupa “X” berwarna biru disudut atas Pada 9 Maret 2007, kontainer tersebut dipindahlokasikan
kemasan dan jahitan penutup kemasan berbeda dengan ke lapangan TPS PT. Dwipa Manunggal Kontena. Dan pada
kemasan lain. Itu dilakukan untuk memudahkan mereka tanggal itu juga diperoleh informasi (berdasarkan Surat
dalam mengenali kembali barang yang diduga sebagai Direktur P2 nomor : SR-68/BC.5/2007) bahwa barang impor
ephedrine tersebut tersebut diindikasikan berisi ketamine, ephedrine,
“Petugas menemukan tanda-tanda khusus pada pe- emphetamine dan narkotika serta psikotropika lainnya.
ngemas barang berupa tanda “X” warna biru pada ujung Menindaklanjuti surat Direktur P2 tadi, selanjutnya Kepala
kanan dan kiri. Jahitan penutup kemasan berbeda Seksi Penindakan dan Penyidikan KPBC Tipe A Tanjung
dengan kemasan lain,” demikian kata Andhi Pramono. Priok II menerbitkan Nota Hasil Intelijen untuk selanjutnya
“Setelah kita lakukan pengecekan lebih lanjut pada membetuk tim kecil yang bertugas memantau dan
isinya didapat perbedaan fisik barang, dimana pengemas mengawasi setiap pergerakan kontainer, mempersiapkan
yang diberitahukan sebagai Shrimp feed dan feed premix pelaksanaan fisik dan mengamankan barang maupun
berupa bubuk berwarna coklat muda (krem), sedangkan pengurus barang.
pada pengemas yang mempunyai tanda-tanda khusus Kemudian disusunlah strategi untuk melakukan
berupa bubuk berwarna putih. Kemudian pencarian penyegelan terhadap kontainer tersebut guna menghindari
difokuskan pada pengemas yang mempunyai tanda-tanda kecurigaan pihak pemilik barang (importir) bahwa barangnya
khusus tersebut dan didapat sebanyak 15 karung,” ujar sedang diawasi. Untuk itu kontainer diletakkan di lokasi yang
Andhi Pramono kembali. mudah diawasi sambil melakukan pengecekan alamat PT.
Gita Mandiri Abadi dan menunggu sampai ada pihak yang
KRONOLOGIS PENGUNGKAPAN melakukan pengurusan terhadap barang.
Menurut Korlak Intelijen KPBC Tanjung Priok II, I Dengan alasan tidak sesuai dengan pesanan, PT Gita
Wayan Sapta Dharma, importasi barang dengan kontainer Mandiri Abadi mengajukan permohonan reekspor atas
atas nama pemilik barang PT. Gita Mandiri Abadi yang barang impor tersebut ke negara asal barang, yaitu India.
terdaftar dalam dokumen BC.1.1 beralamat di Jakarta de- Berkaitan dengan permohonan reeskspor dan guna
M
cukai yang terdapat perpendaran tulisan “BC” akan tetapi
MEA tersebut berhasil dijaring petugas dalam logo yang timbul bukan logo bea dan cukai. Terakhir, pada
inspeksi mendadak yang dilakukan di 112 pita cukai (palsu-red) tersebut terdapat perpendaran tulisan
tempat penjualan eceran (TPE) barang kena “BC” akan tetapi logo bea dan cukai tidak sempurna
cukai (BKC) tertentu (MMEA impor). Ke-112 (terpotong).
TPE tersebut terdiri dari 20 hotel (67 botol), 37 Kerugian yang di derita negara akibat MMEA impor yang
restoran/café (356 botol), 45 tempat hiburan (308 botol) dilekati pita cukai palsu tersebut antara lain, untuk bea masuk
dan 10 toko (140 botol). (BM) sebesar Rp. 178.904.250; cukai sebesar Rp.
Dari ke-112 TPE tersebut, hanya 23 jenis usaha yang 15.037.500; PPN Rp 31.321.125; PPh Pasal (22) Rp.
telah memiliki nomor pokok pengusaha barang kena cukai 23.490.844; PPNBM Rp. 125.284.500; Dengan demikian,
(NPPBKC) dan 59 jenis usaha yang sedang mengurus ijin total kerugian negara sebesar Rp. 374.038.219.
NPPBKC-nya pada KPBC Tipe A3 Bandung. Sisanya, masih Dengan demikian, sanksi bagi pemalsuan pita cukai,
ada 30 pengusaha BKC tertentu (MMEA impor) yang belum sesuai pasal 55 UU No. 11 tahun 1995 tentang Cukai
mengurus NPPBKC. adalah ancaman hukuman pidana penjara paling lama
Operasi cukai itu sendiri merupakan tindak lanjut dari delapan tahun dan denda paling banyak 10 kali nilai
keluarnya Keputusan Kepala Kantor Wilayah IX DJBC Jawa cukai yang seharusnya dibayar. Kemudian, sesuai pasal
Barat tentang pembentukan Tim Operasi Pengawasan dan 56 UU No. 11 tentang Cukai, ancaman hukuman pidana
Penindakan Pelanggaran di Bidang Cukai. Diantaranya, Unit penjara paling lama 4 bulan dan denda paling banyak 10
Penindakan dan Penyidikan KPBC Bandung telah kali nilai cukai yang seharusnya di bayar. ifa
WBC/ATS
JAKARTA. BNN (Badan Narkotika Nasional) dan Kanwil VII DJBC Jakarta I menyelenggarakan pelatihan Computer Basic Training yang diadakan di Kantor Kanwil
VII DJBC Jakarta I Jakarta. Pembukaan yang berlangsung pada 16 April 2007 dibuka langsung oleh Kepala Pusat Dukungan Penegakkan Hukum Lakhar BNN Drs.
Djoko Satriyo,Msi mewakili Kalakhar BNN Komjen Pol I Made Mangku Pastika. Hadir dalam acara pembukaan tersebut Kakanwil VII DJBC Jakarta I Heru Santoso
dan para pejabat di lingkungan Kanwil VII. Pelatihan yang berlangsung hingga 27 April ini mengkutsertakan para pegawai P2 yang berjumlah 30 orang yang berasal
dari Kanwil VII DJBC Jakarta I dan Kanwil VIII DJBC Jakarta II. Pelatihan ini dilakukan dengan Instruktur dari BNN, Kanwil VII dan VIII.
WBC/ATS
JAKARTA. Bertempat di Merlin Beach Putri Duyung Ancol Jakarta, diselenggarakan perpisahan pejabat eselon II Direktur Fasilitas Kepabeanan Ibrahim A.
Karim yang telah memasuki masa purnabakti di DJBC. Acara yang diselenggarakan pada 31 Maret 2007 ini dihadiri keluarga besar pegawai di lingkungan
Direktorat Fasilitas Kepabeanan serta pengusaha dan asosiasi. Tampak pada gambar kiri, Ibrahim A. Karim menerima kenang-kenangan dari pegawai
diserahkan oleh Kasubdit Kemudahan Ekspor II Cantyastuti Rahayu dan Kepala Seksi Penimbunan dan Kemudahan Ekspor Putut Tedjo Ismojo Djati, berupa
pigura gambar karikatur Ibrahim A. Karim, sementara pada gambar kanan, diakhir acara seluruh panitia foto bersama dengan keluarga Ibrahim A. Karim.
SAMARINDA. Kanwil XV Kalimantan Bagian Timur pada l 15 Februari 2007 JAKARTA. Panitia Masjid Kantor Wilayah VII DJBC Jakarta I yang
mengadakan sosialisasi lanjutan UU No.17 tahun 2006. Kali ini sosialisasi diketuai oleh Rahmad Subagio, menyelenggarakan kegiatan dalam rangka
ditujukan untuk para pegawai dan stakeholder di lingkungan KPBC Samarinda, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1428 H berupa pengajian pada 4
Bontang dan Sangata. Bertempat di Hotel MJ Samarinda, acara yang dibuka oleh April 2007. Pengajian diselenggarakan di aula lantai II Kanwil VII DJBC
Kepala KPBC tipe A3 Samarinda, Zulfikri tersebut dihadiri oleh kurang lebih 100 Jakarta I tersebut dibuka oleh Kepala Bagian Umum Setyono, dengan
peserta yang terdiri dari pengguna jasa, instansi terkait dan para pegawai di KPBC menampilkan penceramah Ust Muhammad Subki Al Bughury S.Sos
Samarinda, Bontang dan Sangata. Sebagai narasumber dalam sosialisasi (Pengasuh Acara “Grebeg Sahur” Lativi) dengan mengambil tema “Jadikan
tersebut adalah beberapa pejabat dari Kanwil XV Kalimantan Bagian Timur dan Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai Titik Tolak Perubahan
KPBC Samarinda. Don’s, Balikpapan (Foto Donny Eriyanto) Menuju Citra Yang Lebih Baik. Kiriman Kanwil VII DJBC Jakarta I
FOTO : KIRIMAN
WBC/ATS
JAKARTA. Pada 30 Maret 2007 diselenggarakan Rapat Pembentukan Pengurus Baru PTP (Persatuan Terjun Payung) Bea dan Cukai di Sekretariat PTP Bea
dan Cukai Kolam Renang Bojana Tirta Rawamangun Jakarta. Pengurus lama yang diketuai oleh Mulyadi (sekarang Kepala Bidang Penyidikan Kanwil III DJBC
Riau dan Sumatera Barat). diserahkan kepada pengurus baru Maman Anurahman (Kasubdit Intelijen Dit P2) disaksikan Pembina Terjun Payung BC Permana
Agung dan para anggota. Sedangkan yang menjabat sebagai Wakil Ketua Baharuddin Nyak Cut (Pelaksana di KPBC Jakarta), Sekretaris I dan II dijabat oleh
Rahmat Suharto (Pelaksana Direktorat Cukai) dan C. Ken Indarto (Pelaksana Kanwil VII DJBC Jakarta I), sedangkan Bendahara I dan II dijabat Andi Pramono
(Korlak Operasi KPBC Tanjung Priok II) dan Tri Utomo (Pelaksana Kanwil VII DJBC Jakarta) Selain pembentukan pengurus juga diadakan pembahasan
beberapa kegiatan yang telah dilakukan dan membahas rencana kegiatan kedepan dan arahan dari Pembina Terjun Payung (gambar kiri). Acara tersebut juga
dihadiri Ketua Persatuan Olahraga Dirgantara Terjun Payung (PORDIRGA) Nisfu Chasbullah. Acara kemudian diakhiri dengan foto bersama (gambar kanan).
FOTO : KIRIMAN
WBC/ATS
JAKARTA. KPBC Jakarta dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW menyelenggarakan beberapa kegiatan dibulan April 2007 yang
dibuka oleh kepala KPBC Jakarta Sudi Raharjo. Kegiatan tersebut yakni tanggal 3 April 2007 diselenggarakan Training Motivasi tentang Integritas dan
Team Work yang dibawakan oleh Ir. Buyung dari Trustco, sementara pada tanggal 4 dan 5 April 2007 diselenggarakan kegiatan donor darah sebanyak 57
pendonor dan sunatan masal sebanyak 15 anak. Kiriman KPBC Jakarta
A B D U L L A H, S E.
Abdullah begitu singkat dan mudah diingat namanya. Pria yang
memiliki postur tubuh tinggi dan berkumis merupakan pejabat Korlak
Kepabeanan dan Cukai KPBC Madiun. Jabatan ini diembannya pada
awal 2006. “Bertugas di KPBC Madiun harus rajin melakukan sosialisai
peraturan terutama yang berkaitan dengan cukai sehingga tidak terjadi
kesalahpahaman dengan pengguna jasa.
Misalnya seiring dengan perjalanan waktu dan perkembangan sosial
di masyarakat terutama kalangan calon pengusaha pabrik yang
mengeluhkan adanya kabar bahwa betapa rumit dan susahnya serta
biaya yang mahal untuk mendapatkan sebuah NPPBKC. “Saya jelaskan
dan luruskan bahwa pengurusan tanpa ada biaya sepeser pun. Semua
akan cepat apabila syarat-syarat administrasi telah dipenuhi sesuai
aturan yang berlaku, “ tutur pria kelahiran Purwodadi 1 Januari 1960.
Sebelum berdinas di Bea dan Cukai, ia punya cita-cita masuk TNI
AU tetapi dalam kenyataannya takdir menentukan lain. Ketika lulus
SMA tahun 1980 Abdullah ikut mendaftar di Bea dan Cukai tetapi
karena yang dibutuhkan adalah SMP maka ia menggunakan ijasah SMP
di Pangkal Pinang.
Selama bertugas di Bea dan Cukai Abdullah sudah sering berpindah
tempat tugas antara lain: Pangkal Pinang pada 1983, KINSP Belinju
pada 1987, KINSP Lampung pada 1990, Kanwil VII DJBC Surabaya
pada 1995, KPBC Bandung pada 1997, Kanwil VII DJBC Surabaya pada
2000, KPBC Juanda 2003, dan terakhir sekarang KPBC Madiun.
Selain kenyang dengan pengalaman tugas yang berpindah-pindah,
A D E I R A W A N
Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang
Perubahan atas Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 Tentang
Kepabeanan, yang salah satu perubahannya adalah mengenai
perluasan dan pemberatan sanksi atas pelanggaran di bidang
Kepabeanan, baik sanksi administrasi maupun sanksi pidana. Untuk itu
diperlukan banyak tambahan pegawai yang memiliki dasar pendidikan
sebagai penyidik, yang akan bertugas sebagai ujung tombak dalam
proses penyidikan atas pelanggaran pidana di bidang kepabeanan dan
cukai.
Berbicara mengenai penyidikan, Ade merupakan satu-satunya
pegawai di Bidang P2 Kanwil IX Jawa Barat yang menjabat sebagai
pelaksana penyidik. Ade mengakui tugas sebagai penyidik cukup berat
dengan banyaknya kasus pelanggaran pidana di bidang kepabeanan
dan cukai yang memerlukan penanganan segera. Untuk menyiasatinya,
komposisi tim penyidik mengikutsertakan pula penyidik yang ada di
kantor-kantor pelayanan tempat dimana pelanggaran pidana di bidang
kepabeanan dan/atau cukai itu terjadi.
Ade mengharapkan agar DJBC mengadakan pendidikan PPNS
(Penyidik Pegawai Negeri Sipil) kembali untuk menambah tenaga penyidik
yang ada, terutama bagi pegawai yang masih memiliki masa tugas cukup
Rp. 120.000
semakin baik, harus tetap dievaluasi dalam
pelaksanaannya sehingga tidak ada celah-celah
untuk dilanggar,”harap ibu yang punya motto hidup
jalani hidup bagai air mengalir dan tidak perlu
ngoyo. bambang w., sby
K
Pangalasiang (Pantai Barat) Sulawesi Tengah dan rencananya
eberhasilan penggagalan ini bagi seluruh jajaran akan menuju Tawau, Malaysia. Ketika Kopat M.Syawal meminta
pegawai Kanwil XV DJBC Kalimantan Bagian Timur dokumen yang melindungi kayu-kayu tersebut, nahkoda kapal
sungguh sangat membanggakan. Ditengah upaya tersebut tidak dapat menunjukkannya. Akhirnya kapal tersebut
DJBC untuk meningkatkan integritas dan citra ditangkap dengan tanpa perlawanan.
institusi, Kapal Patroli BC 9003 yang merupakan Kapal Patroli BC 9003 yang baru saja keluar dari dok ini
kapal patroli yang berada di Bawah Kendali Operasi (BKO) dinahkhodai oleh Firdaus Abdi M dengan wakil Kopat Supa’at
Kanwil XV DJBC Kalimantan Bagian Timur dengan Koman- dan Betlajulsalju serta dibantu sebanyak 10 orang ABK dari
dan Patroli ( Kopat ) M.Syawal berhasil menggagalkan empat Pangsarops Bea dan Cukai Pantoloan. Kapal patroli BC 9003
kali usaha penyelundupan kayu hitam dan pakaian bekas. memiliki panjang 28 meter dengan kecepatan rata-rata 20 knot
Dengan Surat Perintah Berlayar (SPB) Kepala Bidang serta dilengkapi dengan persenjataan lengkap diantaranya
Penindakan dan Penyidikan (P2) Kanwil XV DJBC Kalimantan senjata 12,7 mm dan Velmet. Tugas tim patroli laut ini sendiri
Bagian Timur Nomor SPB-19/WBC.15/BD.03/2007 tanggal 14 meliputi daerah perairan Tarakan, Nunukan, selat Makassar dan
Februari 2007, tim patroli pada hari Sabtu, 24 Februari 2007 perbatasan Malaysia Timur (Laut Sulawesi dan sekitarnya).
sekitar pukul 02.45 WITA berhasil menangkap kapal tanpa nama Selanjutnya pada 27 Februari 2007 sekitar pukul 23.00 WITA,
FOTO : DONS
kembali Kapal Patroli BC 9003 berhasil menangkap lagi kapal
yang bermuatan kayu bantalan jenis kayu amara sebanyak seki-
tar 8 M3 (delapan meter kubik). Hampir sama dengan kapal
sebelumnya, kapal motor kayu tanpa nama yang dinahkodai oleh
Rusdin bin Kacong dengan 5 orang ABK ini juga berlayar dari
Pangalasiang (Pantai Barat) Sulawesi Tengah menuju Tawau,
Malaysia. Lokasi penangkapan juga berdekatan dengan lokasi
penangkapan pertama, yaitu di Perairan Laut Sulawesi dengan
posisi 03o – 37” -02”U / 118o – 40’-03’T. Ironisnya dua nahkoda
yang ditangkap tersebut adalah dua bersaudara. Mereka pun
berlayar hanya dengan mengandalkan navigasi dari sebuah
kompas kecil.
Hatta Wardhana, Kabid P2 Kanwil XV DJBC Kalimantan Ba-
gian Timur menyatakan, tindakan kedua kapal tanpa nama
tersebut merupakan tindak pidana penyelundupan ekspor yang
melanggar Pasal 102 A Undang-Undang Nomor 17 tahun 2006
tentang Perubahan atas UU No.10 tahun 1995 dengan ancaman
pidana penjara paling lama 10 tahun dan pidana denda paling
sedikit Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling ba-
nyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). Sedangkan kayu
bantalan jenis kayu hitam (ebony) dan kayu amara itu sendiri juga
terkena aturan larangan ekspor berdasarkan Keputusan Bersama
Menteri Kehutanan RI dan Menteri Perindustrian dan
Perdagangan RI Nomor: SK.350/Menhut-VI/2004 dan 598/MPP/
Kep/9/2004 tanggal 24 September 2004 tentang Larangan
Ekspor Bantalan Rel Kereta Api dari kayu dan kayu Gergajian.
Kapal motor tangkapan tersebut, lanjut Hatta, selanjutnya
PRESS RELEASE. Kakanwil XV Kalimantan Bagian Timur, Ismartono, sedang ditarik ke Pelabuhan Nunukan yang berada di bawah
memberikan keterangan pers kepada beberapa media cetak dan elektronik. pengawasan KPBC Tipe A4 Nunukan dengan pertimbangan
PAKAIAN BEKAS. Kapal Patroli BC 9003 tengah menangkap dua kapal KAYU HITAM. Kakanwil didampingi Kabid P2 meninjau hasil tangkapan
motor bermuatan pakaian bekas. kayu hitam.
karena merupakan lokasi yang terdekat dari TKP ( Tempat Kejadi- perjalanan Tim Patroli kembali menangkap kapal yang juga
an Perkara ) untuk dilakukan proses penyidikan lebih lanjut. membawa pakaian bekas,”papar Hatta Wardhana. Kali ini, kapal
yang ditangkap sekitar pukul 19.45 WITA adalah KM.Rahmat III
PENYELUNDUPAN IMPOR PAKAIAN BEKAS yang membawa 213 pakaian bekas dengan nakhoda Anuar Zalil
Selang dua minggu kemudian atau tepatnya tanggal 13 bin Abdul Hamid. Seperti kapal sebelumnya, KM. Rahmat III ini
Maret 2007, Kapal Patroli BC 9003 yang masih dikomandani oleh juga berasal dari Tawau, Sabah-Malaysia dan bertujuan
M.Syawal kembali menorehkan prestasi gemilang dengan Samarinda. Lokasi penangkapan itu sendiri tidak jauh dari lokasi
keberhasilannya menangkap 2 kapal impor tanpa dilindungi penangkapan pertama, yaitu di posisi 01o -35,2’U / 119o – 07.0’T.
dokumen yang sah dengan muatan pakaian bekas atau dikenal Atas penangkapan ini, nakhoda beserta para ABK masing-
cakar (cap karung) sebanyak total 514 ball. masing kapal motor tersebut diancam melakukan tindak pidana
Penangkapan 2 kapal motor ini tidak secara bersamaan. penyelundupan impor yang melanggar Pasal 102 huruf (a)
Terlebih dulu Tim Patroli menangkap kapal motor PM. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2006 tentang Perubahan atas
Rahmat yang membawa 301 ball pakaian bekas pada sekitar UU No.10 tahun 1995 dengan ancaman pidana penjara paling
pukul 19.00 WITA. Kapal yang dinahkodai oleh Tamrullah bin lama 10 tahun dan pidana denda paling sedikit Rp. 50.000.000,00
M.Taher tersebut berasal dari Tawau, Sabah-Malaysia dan (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp. 5.000.000.000,00
bertujuan ke Samarinda, Kalimantan Timur. Oleh Tim Patroli, (lima miliar rupiah). Tidak hanya itu saja, impor pakaian bekas
kapal tersebut berhasil ditangkap di perairan laut Sulawesi juga terkena aturan larangan impor berdasarkan Keputusan
dengan posisi 01o -30,5’U / 119o – 06.7’T. Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 642/MPP/KEP/9/
“Begitu kapal motor ini akan ditarik ke Tarakan, dalam 2002 tentang perubahan lampiran barang yang diatur tata niaga
Tahun 2006
1 BC 7001 24 November 2006 PLM Ridwan 6 M3 Kayu 102 03-50-00 U/ Tarakan Proses
(21.00 Wita) Sinar Hitam 118-31-30 T Penyidikan
Laut (Perairan Laut
Sulawesi)
Tahun 2007
3 BC 9003 13 March 2007 PM Tam- 301 Ball 102 01-30-50 U/ Tarakan Proses
(19.00 Wita) Rahmat rullah Pakaian 119-06-70 T Penyidikan
Bekas (Perairan Selat
Makassar/Tg.
Mangkaliat)
4 BC 9003 13 March 2007 KM Zalil 213 Ball 102 01-35-20 U/ Tarakan Proses
(19.45 Wita) Rahmat Pakaian 119-07-00 T Penyidikan
III Bekas (Perairan Selat
Makassar/Tg.
Mangkaliat)
impornya dan Nomor 229/MPP/KEP/7/1997 tentang barang yang apresiasi dan mengucapkan terima kasih atas upaya penangkap-
diimpor harus dalam keadaan baru. an ini.”Salam saya kepada jajaran (di Kanwil XV DJBC Kaliman-
Untuk proses penyidikan lebih lanjut, kedua kapal motor tang- tan Bagian Timur) dari tingkat atas sampai tingkat bawah, ini pres-
kapan tersebut ditarik ke pelabuhan Malundung, Tarakan yang tasi yang luar biasa dan tingkatkan tangkapan!”kata Dirjen yang
berada dibawah pengawasan KPBC Tipe A4 Tarakan sebagai lo- langsung dihubungi melalui sambungan telepon oleh Kakanwil.
kasi yang terdekat dari TKP. Dalam kesempatan lain, Kakanwil menyatakan harapannya
bahwa penegakan hukum di Kantor Wilayah XV DJBC
PEMBERIAN PENGHARGAAN Kalimantan Bagian Timur yang meliputi perbatasan Indonesia –
Atas prestasi yang membanggakan ini, atas nama Direktur Malaysia di Perairan Selat Makassar ini memerlukan kapal patroli.
Jenderal Bea dan Cukai, Kakanwil XV DJBC Kalimantan Bagian Kapal patroli untuk saat ini hanya BKO ( Bawah Kendali Operasi )
Timur, Ismartono, memberikan penghargaan kepada Tim Patroli dari Pangsarops Pantoloan. “Untuk itu diperlukan SDM yang
BC 9003 dibawah Kopat M.Syawal ini dengan Keputusan Dirjen mumpuni, mempunyai profesionalitas tinggi. Hal ini memerlukan
Nomor KEP-75/WBC.15/2007 tentang Pemberian Penghargaan pengalaman dan pendidikan yang sesuai dengan itu, sehingga
Bagi Pegawai DJBC Yang Berprestasi Dalam Menjalankan trik-trik penyergapan dengan keterbatasan sarana itu bisa
Tugas. Penghargaan tersebut langsung diberikan Kakanwil di dilakukan dengan tepat. Disamping koordinasi dengan instansi
atas Kapal Patroli BC 9003 yang tengah bersandar di Tarakan terkait,”pesan Kakanwil.
pada tanggal 15 Maret 2007. (Lihat Tabel di halaman sebelah) Kemudian selain tangkapan diatas, dalam beberapa bulan
Menurut Hatta Wardhana, hasil tangkapan ini merupakan terakhir sebelumnya, petugas patroli Kanwil XV DJBC Kalimantan
salah satu upaya agar bagaimanapun juga kinerja Bea Cukai Bagian Timur juga telah berhasil menggagalkan beberapa usaha
dapat meningkat.”Ini merupakan hal yang sangat penyelundupan ekspor dengan modus serupa. Hasil tangkapan
membanggakan bagi kami karena 1 SPB 4 tangkapan (dalam yang didapat antara lain 5 (lima) tangkapan dengan total sekitar
waktu) sekitar dua minggu dua kasus (penyelundupan) impor dan 23 m3 ( 600 batang ) kayu hitam yang diproses di KPBC Tarakan
ekspor (masing-masing) dua komoditi larangan,”paparnya. Hal dan dua tangkapan dengan total sekitar 10 m3 ( 285 batang ) kayu
senada juga dirasakan Supa’at yang mengaku sangat bangga hitam yang diproses di KPBC Nunukan. Selain itu juga telah
dengan apa yang telah dicapai oleh timnya. ”Ini merupakan suatu berhasil digagalkan penyelundupan ekspor untuk jenis barang
hal yang sangat mengesankan bagi saya, karena dengan 1 SPB yang lain, yaitu 1 tangkapan sejumlah 1.116 batang (60m3) kayu
kita dapat 4 kali tangkapan. Setidaknya ada sesuatu yang dapat ulin dan 1 tangkapan sejumlah 242 batang ( 9 M3 ) kayu meranti.
saya perbuat bagi Bea Cukai,”kKata Supa’at. Dalam kasus impor, telah berhasil digagalkan penyelundupan
Hasil tangkapan itu sendiri mendapat respon positif dari impor sejumlah 4 (empat) tangkapan dengan komoditi seperti
Dirjen Bea Cukai, Anwar Suprijadi, yang langsung memberikan gula pasir, daging, beras dan lain-lain. don’s, balikpapan
P
terhadap kayu gergajian atau di belah membujur, irisan atau
etugas bea cukai Kanwil XIV Kalimantan Bagian dikuliti, diketam atau tidak diampelas atau end-jointed atau
Ba- rat yang pada saat itu sedang berpatroli di tidak dengan ketebalan melebihi 6mm, dengan lebar dan
perairan sebelah barat Muara Pemangkat pada panjang tidak dibatasi dari semua jenis kayu, kecuali produk
posisi 010.00’.000” LU / 1080.43”.207” BT, dengan kayu yang telah diolah melalui tanur pengering (klindry),
menggu- nakan kapal patroli bernomor mesin finger jointed dan moulder. ian
lumbung BC 15008 berhasil melakukan penegahan FOTO : IAN
terhadap Kapal Layar Motor bernama KLM Rasa Manis
3
yang sedang berlayar membawa lebih kurang 293 m
kayu gergajian jenis meranti campuran. Kapal yang
berkapasitas lebih kurang 140 ton tersebut sedang dalam
pelayaran dari Batu Ampar membawa kayu selundupan
menuju Sematan-Malaysia dengan modus ekspor.
Bea Cukai telah menetapkan nahkoda KLM Rasa Manis
sebagai tersangka. Nakhoda yang berinisial A.I, 48 tahun,
warga Pontianak itu ditetapkan sebagai tersangka karena
kedapatan berlayar membawa sejumlah kayu gergajian tanpa
dilindungi dokumen resmi berupa Pemberitahuan Ekspor
Barang (PEB), Outward Manifest, Surat Izin Berlayar (SIB),
dan Faktur Angkutan Kayu Olahan (FAKO).
“Untuk pengamanan terhadap barang–barang tersebut
telah dilakukan penindakan berupa penitipan barang bukti di
Rumah Penitipan Barang Sitaan Negara (RUPBASAN),
pencacahan, penyitaan sesuai ketentuan yang berlaku.
Hingga saat ini, kasus penyelundupan ini masih dalam tahap
penyidikan,“ ungkap Djoko Sugianto, Kepala Seksi KLM RASA MANIS. Petugas Bea Cukai Sedang Mengiring KLM Rasa
Penyidikan Kanwil XIV DJBC Kalimantan Bagian Barat Manis Menuju Pelabuhan Dwikora, Pontianak
BLITAR
KPBC BLITAR
TINGKATKAN PENGAWASAN DAN
PEMBINAAN KEPADA PENGUSAHA BKC
Keadaan geografis Blitar yang panas arkan Staatsblad Van Nederlandche Indie Tahun 1906 no 150
dengan tanah tandus, sangat cocok untuk tanggal 1 April 1906 yang isinya menetapkan pembentukan Ge-
meente (Kotapraja) Blitar. Momentum pembentukan Gementee
pertanian tembakau sebagai bahan Blitar inilah yang dikukuhkan sebagai hari lahirnya Kota Blitar
baku utama industri rokok diperkuat dengan UU Pemerintah Belanda. Dan tanggal tersebut
K
dijadikan sebagai tanggal lahirnya kota Blitar.
ota Blitar yang berjarak 170 Km dari Surabaya, FOTO : BAMBANG WICAKSONO
pada 1 April 2007 lalu genap berusia 101 tahun.
Menurut sejarah terutama yang terdapat pada buku
berjudul Bale Latar, kota Blitar didirikan sekitar abad
ke-15 oleh Nilasuwarna atau Gusti Sudomo, anak
dari Adipati Wilatika Tuban dari Kerajaan Majapahit.
Pendirian kota Blitar dilakukan oleh Gusti Sudomo setelah
mengalahkan pasukan Tar-tar yang berada di hutan yang
ketika itu belum dijamah oleh manusia. Karena keberhasilan
Nilasuwarna menaklukkan pasukan Tar-tar tadi, ia
dianugerahi gelar Adipati Aryo Blitar I serta membuka hutan
tersebut sebagai suatu kota dan memberi nama dengan
nama Bali Tartar sebagai tanda atau pengingat keberhasilan
mereka mengusir tentara Tartar.
Pada tahun 1723 dibawah kepemimpinan Djoko Kandung
atau Adipati Aryo Blitar III yang berada di bawah Kerajaan
Kartasura Hadiningrat, Blitar jatuh ke tangan Belanda.
Perlawanan warga Blitar terhadap Belanda pun terjadi, kare-
na Belanda ketika itu menjajah dengan kejam dan banyak
korban yang berjatuhan. Seluruh rakyat Blitar dari berbagai
etnis seperti Arab, Cina serta beberapa bangsa Eropa yang
tinggal di Blitar melakukan perlawanan terhadap Belanda.
Untuk meredam perlawanan rakyat Blitar, Belanda mengelu- KPBC BLITAR. Tampak dari depan
B
pengawasan. Hal itu mengingat fungsi Bea dan Cukai
ergulirnya isu standar pelayanan publik, meng- sebagai pelindung masyarakat dari masuknya barang-barang
ingatkan kita kembali pada keberadaan Direkto- yang importasinya dilarang atau dibatasi dalam kerangka
rat Jenderal Bea dan Cukai yang dihadapkan perekonomian dan perdagangan Indonesia.
pada tugas pengawasan yang diembannya dan
harus dimanifestasikan dalam bentuk pelayanan. KPBC DUMAI LAYANI IMPOR DI PELABUHAN TRADISIONAL.
Oleh karena itu, mentalitas pegawai Bea dan Cukai harus Sebagai kawasan pesisir yang ekonominya ditopang oleh
diarahkan agar dapat menyeimbangkan dan menyinergi- perdagangan yang juga mencakup perdagangan ekspor dan
kan kedua aspek tersebut. impor, tentu saja peranan aparat Bea dan Cukai sebagai
Disamping bergulirnya berbagai isu seputar Bea dan penyedia layanan dan pengawasan, sangat dibutuhkan dan
Cukai, pemerintah melalui Menteri Pendayagunaan Aparatur dirasakan oleh masyarakat.
Negara, merasa perlu memformulasikan pedoman standar Dumai merupakan kawasan yang strategis karena
pelayanan publik yang mendasari kegiatan pelayanan publik. tidak terlalu jauh apabila ditempuh dari daratan Malaka,
Masyarakat menuntut Bea dan Cukai untuk semakin Malaysia dan Singapura. Oleh karena itu perdagangan
transparan, sederhana, murah, cepat dan responsif terhadap lintas negara berlangsung sangat intensif, baik yang
berbagai kegiatan ekonomi dan aspirasi kehidupan modern maupun tradisional.
masyarakat yang semakin berkembang. Kegiatan bongkar muat berlangsung di pelabuhan
Harapan-harapan yang dapat dicapai dari standar umum yang dikelola oleh PT. Pelindo Cabang Dumai,
pelayanan publik adalah titik dimana masyarakat (terutama dengan fasilitas yang masih terbatas baik untuk
masyarakat usaha) dapat terpuaskan dalam hal keadilan, keperluan bongkar muat maupun untuk keperluan
transparansi, kecepatan, kesederhanaan, serta kepekaan pelaksanaan tugas pengawasan dan pelayanan oleh
pelayanan. Sampai akhirnya kinerja aparat dapat dianggap aparat Bea dan Cukai. Hal itu dapat dilihat dari belum
berpihak pada peningkatan usaha masyarakat. adanya pos pengawasan dan TPS yang memadai.
Pelayanan publik dapat diilustrasikan dalam berbagai hal Kegiatan bongkar muat juga berlangsung di pelabuhan
yang berkaitan dengan pemberian pelayanan terhadap tradisional atau pelabuhan rakyat. Hal itu terjadi karena
kebutuhan masyarakat dalam menjalankan usaha. Dengan kondisi geografis serta kegiatan perdagangan secara
demikian, secara yuridis formal, berbagai persyaratan usaha tradisional yang berkembang secara turun temurun di Dumai.
DOK. KPBC DUMAI
SOSIALISASI. (kika) Suroso, Kasi Kepabeanan, Saipullah Nasution, Kepala Kantor KPBC Dumai, Heri Warisman, Kasi Cukai (sebagai moderator), saat
memberikan penjelasan pada pengguna jasa dalam acara sosialisasi standar pelayanan publik (27/2).
Banyaknya pelabuhan tangkahan, memungkinkan kapal- dilayani sehingga terdapat satu persepsi dalam berjalannya
kapal yang membawa barang-barang impor masuk ke dalam fungsi pelayanan. Untuk itu, pengenalan standar pelayanan
perairan sungai, oleh sebab itu keberadaan aparat bea cukai publik kepada pengguna jasa dan pemahamannya oleh
mutlak diperlukan dalam rangka fungsi pengawasan dan penyedia layanan (Bea dan Cukai) mutlak dilakukan.
pelayanan. Keberadaan aparat bea cukai di Dumai, juga harus
Pembongkaran barang-barang impor yang berlangsung di mampu memberikan solusi ekonomi untuk pengembangan
pelabuhan tradisional hingga saat ini diawasi dan dilayani oleh ekonomi masyarakat lokal, tentu saja masih di bawah payung
petugas bea cukai Dumai secara tertib sebagai konsekuensi ketentuan perundang-udangan yang berlaku. Sehingga
penegakan hukum dan ketentuan di bidang kepabeanan. Dengan disatu sisi, penerapan peraturan yang berkaitan dengan
adanya pelayanan dan pengawasan terhadap perdagangan kepabeanan secara vertikal bisa berjalan dengan tetap
melalui pelabuhan tradisional tersebut, maka aspirasi masyarakat menjaga stabilitas ekonomi mayarakat daerah. Dalam hal ini,
lokal untuk tetap melangsungkan perdagangan dapat diakomodir fungsi sosialisasi dan pendekatan edukasi kepada masyara-
dengan tetap berpegang pada ketentuan impor yang berlaku. kat perlu ditonjolkan mengingat pemahaman masyarakat
Tidak berbeda jauh dengan kegiatan impor, kegiatan terhadap ketentuan akan mempengaruhi tingkat kepatuhan
ekspor di luar kawasan pabean juga banyak dilayani oleh terhadap pemenuhan ketentuan di bidang kepabeanan.
KPBC Tipe A3 Dumai mengingat banyaknya pelabuhan Jika masyarakat telah memahami ketentuan dengan baik,
tangkahan dan pulau-pulau di bawah pengawasan KPBC diharapkan masyarakat bisa menjalankan fungsi kontrol
Dumai. Misalnya, kegiatan ekspor arang bakau yang berada terhadap pelaksanaan ketentuan kepabeanan yang diemban
di Pulau Rupat yang berjarak kurang lebih 1 jam dengan oleh aparat bea cukai. Dengan demikian, kinerja aparat bea
menggunakan speed boat. cukai dalam menjalankan fungsi pengawasan dan
Disamping kegiatan ekspor dan impor, KPBC Tipe A3 pelayanannya dapat dimonitor oleh masyarakat, apakah
Dumai juga melayani dan mengawasi kegiatan kawasan berpihak atau menghambat kegiatan ekonomi.
berikat (KB) yang banyak bergerak di bidang pengolahan Oleh sebab itu, dengan semakin transparannya peraturan
minyak sawit dan produk turunannya. Namun, ada juga yang kepabeanan dan cukai (baik dari sisi masyarakat ekonomi,
bergerak di bidang pengolahan serpih kayu (woodchip). aparat bea dan cukai, aparat pemerintah terkait, serta masya-
rakat umum), diharapkan semua pihak dapat memberikan
STANDAR PELAYANAN PUBLIK bantuan atau solusi terhadap permasalahan yang dihadapi
Ukuran-ukuran yang dapat dilakukan untuk oleh masyarakat maupun aparat dalam bidang kepabeanan.
membandingkan kinerja aparat bea cukai dengan standar
yang harus dicapai mencakup beberapa hal. Diantaranya, UPAYA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN PUBLIK
kejelasan alir dokumen dan unit yang melayani, jangka waktu Agar standar pelayanan publik dapat direalisasikan
pelayanan, saranan dan prasarana yang dibutuhkan, biaya secara konkrit dan tidak hanya merupakan obsesi atau
yang dibutuhkan, serta keluaran/output yang dihasilkan mimpi, maka siklus pemenuhan standar pelayanan publik,
dalam satu aliran kerja. khususnya di KPBC Tipe A3 Dumai, harus diawali pada
Demi keseimbangan, standar tersebut perlu untuk identifikasi permasalahan dan beban kerja yang dimiliki
diketahui, baik oleh pihak aparat bea dan cukai yang oleh unit yang menjadi bagian KPBC Dumai.
melaksanakan pelayanan, maupun pengguna jasa yang Setelah melalui pembahasan bersama kepala-kepala unit,
DISKUSI
metode kerja yang akan ditempuh, peraturan yang
mendasari, serta pola manajemen yang akan dipilih,
sangat mempengaruhi penetapan standar pelayanan
publik yang akan dirumuskan untuk ditetapkan.
Untuk mendukung standar pelayanan publik yang telah
dirumuskan, upaya-upaya manajemen dan penumbuhan
KANWIL II DJBC
motivasi baik internal pegawai maupun eksternal pengguna
jasa perlu dibudayakan. Pertumbuhan simbol-simbol atau
slogan-slogan visi misi, serta budaya kerja perlu diciptakan
untuk menjaga semangat dan motivasi kerja. SUMATERA UTARA
Pemasangan pamflet atau papan-papan yang
berkaitan dengan visi misi, slogan-slogan bebas KKN,
DENGAN
meja informasi, pembagian leaflet informasi kepabeanan, MASYARAKAT USAHA
serta pemasangan papan-papan bagan aliran pengurusan
dokumen dan kerja unit-unit pelayanan, akan sangat
membantu masyarakat pengguna jasa untuk memahami
lebih jauh ketentuan kepabeanan dan cukai. Sehingga Berangkat dari itikad mencari masukan guna
kinerja aparat bea dan cukai, khususnya KPBC Dumai, perbaikan kinerja kantor yang dipimpinnya
bisa didorong dan dinilai oleh masyarakat pengguna jasa
kepabeanan dan masyarkat umum.
beserta jajaran di bawahnya, sekaligus untuk
Untuk mendukung proses pemahaman masyarakat menyambung tali silaturahmi dengan
tentang standar pelayanan publik, maka pada 27 Pebruari masyarakat usaha dalam wilayah kerjanya,
2007, KPBC Dumai melakukan sosialisasi standar Kepala Kantor Wilayah II DJBC Sumatera Utara,
pelayanan publik yang ditujukan bagi pengguna jasa
kepabeanan. Selain melakukan sosialisasi, KPBC Dumai
Heryanto Budi Santoso memiliki gagasan untuk
juga telah menyiapkan customs information desk, display menyelenggarakan temu diskusi dengan
leaflet, serta monitor display untuk proses PIB dan PEB masyarakat usaha di Sumatera Utara.
yang perkembangan dokumennya bisa diikuti dari ruang
B
tunggu pengguna jasa. Tak hanya itu, KPBC Dumai juga
menyiapkan kotak saran agar masyarakan pengguna jasa erdasarkan hal tersebut, maka dibentuklah panitia
dapat memberikan masukan maupun kritik untuk evaluasi pelaksana temu diskusi. Sebagai hasil dari
dan penilaian kinerja aparat bea cukai Dumai. beberapa kali rapat yang diselenggarakan untuk
Diharapkan, dengan telah dicanangkannya standar mewujudkan gagasan dimaksud, akhirnya
pelayanan publik pada 27 Pebruari 2007 pada diputuskan untuk menyelenggarakan temu diskusi
masyarakat pengguna jasa, maka kinerja Bea dan Cukai dengan 3 (tiga) kelompok masyarakat usaha, yaitu yang
Dumai dapat lebih memenuhi kebutuhan pelayanan pertama : pengusaha Kemudahan Impor Tujuan Ekspor
pengguna jasa kepabeanan di Dumai. Apalagi jika (KITE) dan pengusaha Kawasan Berikat (KB), kedua :
ditambah dengan upaya peningkatan kemampuan dan pengusaha Hasil Tembakau, dan ketiga : pengusaha Etil
kualitas kerja aparat bea cukai melalui briefing, Alkohol (EA) dan Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA).
penyuluhan serta pendidikan kedinasan, diharapkan
dapat terus mendongkrak kualitas pelayanan aparat bea TEMU DISKUSI DENGAN PENGUSAHA KITE DAN KB
dan cukai, baik di Dumai maupun di daerah lain. Pada 14 Maret 2007 telah diselenggarakan temu diskusi
Tery Zakiar, KPBC Tipe A3 Dumai yang pertama, yang diselenggarakan di Aula Kantor Wilayah
DOK. KPBC DUMAI II DJBC Sumatera Utara. Temu diskusi ini mengambil tema
“Diskusi Atas Performa Pelayanan Bea dan Cukai Sumut
Kepada Penerima Fasilitas KITE dan Kawasan Berikat Dalam
Memenuhi Tuntutan Perdagangan Internasional
Sebagaimana Diatur Dalam Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2006.”
Temu diskusi ini diikuti oleh 49 perusahaan KITE dan KB.
Sebagai pembuka acara dan sekaligus bertindak selaku
moderator dalam diskusi ini adalah Kepala Kantor Wilayah
(Kakanwil) sendiri. Untuk menggali masukan dari para
peserta, temu diskusi diawali dengan pemaparan singkat dari
Kabid Kepabeanan dan Cukai Tambos M Naiborhu, Kabid
Audit Karuna, dan Kabid Penindakan dan Penyidikan Sahat
Simamora.
Banyak pertanyaan, keluhan dan permintaan saran dari
perusahaan-perusahaan yang hadir, namun sebagian besar
berkaitan dengan pelaksanaan pengeluaran barang dari KB/
KITE, pemeriksaan fisik, pemeriksaan ulang, perputaran
pegawai di KB, masalah dalam sistem EDI Kepabeanan, dan
tentang penetapan jalur hijau dan jalur merah. Pertanyaan-
pertanyaan tersebut sebagian dapat dijawab dengan baik,
sebagian lagi akan diteruskan ke Kantor Pusat DJBC atau ke
INFORMATION DESK. KPBC Dumai telah menyiapkan customs information instansi terkait dikarenakan masalah kewenangan yang tidak
desk, display leaflet, serta monitor display proses PIB dan PEB yang bisa berada di Kantor Wilayah II DJBC Sumatera Utara.
diikuti perkembangan dokumennya dari ruang tunggu pengguna jasa. Agar dapat menarik masukan sebanyak mungkin dari
SARANA PENGANGKUT
Saya mempunyai beberapa pertanyaan dan saya harap yang telah beberapa kali dirubah terakhir dengan P-19/
bisa mendapatkan tanggapan atau jawabannya dari pihak BC/2006.
yang berwenang. Pertanyaan saya adalah : - Penanganan barang-barang bawaan penumpang,
1. Apakah ada perlakuan khusus/peraturan khusus dari maupun awak sarana pengangkutnya tetap mengikuti
Direktur Jenderal Bea dan Cukai yang mengatur lebih ketentuan sebagaimana diatur dalam Keputusan Direktur
lanjut tentang Pesawat Diplomatik yang digunakan oleh Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-78/BC/1997 tentang
Duta Besar dari Luar Negeri ? Baik mengenai RKSP Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Barang Penumpang,
maupun INWARD MANIFEST dan OUTWARD MANIFEST Awak Sarana Pengangkut, Pelintas Batas, Kiriman
Sarana Pengangkut tersebut ? Melalui Jasa Titipan dan Kiriman Pos, sebagaimana telah
2. Berhakkah para Pelaksana Administrasi/Pelaksana dirubah dengan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan
Pemeriksa Bea dan Cukai melakukan pemeriksaan Cukai Nomor KEP-83/BC/2002.
Sarana Pengangkut “BoatZoeking/PlaneZoeking” - Atas barang-barang diplomatik dapat diberikan
terhadap Sarana Pengangkut yang digunakan oleh Duta pembebasan bea masuk dengan mengikuti ketentuan
Besar tersebut ? Menimbang bahwa Sarana Pengangkut sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan
tersebut datang dari luar daerah pabean dan mendarat Nomor 146/KMK.05/1997 tentang Tatacara Pemberian
melebihi 8 (delapan) jam sejak kedatangan ? Pembebasan Bea Masuk Dan Cukai Atas Barang
3. Bagaimana penanganan barang-barang bawaan Perwakilan Negara Asing Dan Pejabatnya.
penumpang, maupun awak sarana pengangkutnya ? - Terhadap barang diplomatik tetap diberlakukan ketentuan
Apakah ada perlakuan khusus terhadap barang-barang barang larangan dan dibebaskan dari ketentuan barang
yang dilarang dan dibatasi ? pembatasan sebagaimana diatur dalam Keputusan
4. Apa saja persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengikuti Menteri Perdagangan Nomor 229/MPP/Kep/7/1997
Diklat Intelijen Taktis dan Diklat Pelayanan Penumpang dan tentang Ketentuan Umum Di Bidang Impor.
Awak Sarana Pengangkut ? Apakah pelaksanaan diklat-diklat
tersebut hanya untuk Pelaksana Pemeriksa ? Untuk Demikian disampaikan, atas kerjasamanya diucapkan
Pelaksana Administrasi adakah persyaratan khususnya ? terima kasih.
Mengingat sangat minimnya/lambatnya informasi yang
diterima oleh kami-kami yang berada di daerah! Direktur Teknis Kepabeanan
Iklan
Konvensi Wina tahun 1961 yang mengatur mengenai
kerjasama diplomatik antar negara.
Salah satu hal yang diatur dalam Konvensi Wina tersebut
adalah bahwa Korps Diplomatik kebal hukum atas hukum yang
berlaku di negara tempat Korps Diplomatik bertugas. Hal ini me-
Keluarga
nyebabkan urgensi Pejabat Bea dan Cukai untuk melakukan pe-
meriksaan sarana pengangkut “Boatzoeking/Planezoeking” ter-
hadap pesawat Korps Diplomatik menjadi berkurang karena Pe-
jabat Bea dan Cukai tidak dapat melakukan tindakan hukum ter-
hadap orang maupun barang yang ada dalam pesawat tersebut.
Yang dapat dilakukan Pejabat Bea dan Cukai mungkin
hanya sebatas memantau atau mengawasi keberadaan
pesawat tersebut barangkali terdapat pembongkaran atau Mulai edisi Juni 2007, Majalah Warta Bea Cukai
pemuatan barang yang mencurigakan atau membahayakan menyediakan halaman untuk mempublikasikan
kepentingan negara dan masyarakat.
Iklan Keluarga khusus bagi keluarga besar,
Demikian disampaikan untuk dimaklumi.
kerabat atau pensiunan pegawai DJBC di
Direktur Penindakan dan Penyidikan seluruh Indonesia tentang :
ERLANGGA MANTIK
NIP. 060044479 u PERNIKAHAN
u KELAHIRAN ANAK
Tanggapan dari Kepegawaian u UCAPAN TERIMA KASIH
u UCAPAN DUKA CITA
Sehubungan dengan surat Sdr. Lukman Darwis, NIP.
060105784, Pelaksana Administrasi pada KPBC Mataram, yang u INFORMASI LAINNYA
disampaikan melalui Warta Bea Cukai tentang Persyaratan Diklat
Intelijen Taktis dan Diklat Pelayanan Penumpang dan Awak Dengan memasang iklan keluarga di majalah
Sarana Pengangkut, seperti termaksud pada pertanyaan butir 4 di Warta Bea Cukai ini, apapun informasi anda
atas, dengan hormat kami sampaikan sebagai berikut : tentang keluarga bisa sampai kepada kerabat
anda, dengan harga yang cukup terjangkau
1. Persyaratan untuk mengikuti Diklat Intelijen Taktis adalah : seperta tabel berikut :
l Lulusan DTSD I/II (Kurikulum 2005)/DPT II atau
lulusan DTSS I/II (Kurikulum 2006) atau lulusan Prodip
III Bea dan Cukai UKURAN HARGA
l Pangkat minimal Golongan II c
l Usia maksimum 45 tahun Halaman Cm Hitam/Putih Berwarna
l Sehat yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter
l Memiliki motivasi yang kuat untuk mengikuti diklat 1 21x28 2.000.000 3.000.000
l Tidak sedang menjalani atau sedang dalam proses 1/2 14x21 1.000.000 1.500.000
penjatuhan hukuman disiplin
l Tidak sedang ditunjuk mengikuti diklat lain 1/4 10x14 500.000 750.000
l Ditunjuk oleh Sekretaris DJBC 1/8 7x10 300.000 500.000
Demikian kami sampaikan, atas perhatian Saudara kami Materi iklan disediakan dan diserahkan pemasang paling lambat
ucapkan terima kasih. tanggal 15 untuk penerbitan bulan berikutnya ke alamat redaksi
dan pembayaran bisa ditransfer ke rekening Warta Bea Cukai
Kepala Bagian Kepegawaian sesuai pada kolom redaksi.
INTEGRITAS Oleh:
“
PADA
HAKEKATNYA
KINERJA
INTELIJEN
YANG
ITU
Abdul MEMUASKAN
Rachman
ADALAH
KABUR
INTELIJEN
YANG EFEKTIF
DAN EFISIEN
BERSAMA
INISIATIF ”
I
ntelligence Agency atau Badan/Biro/Bidang/Dinas/ KINERJA INTELIJEN PABEAN
Direktorat/Seksi/Unit Intelijen (selanjutnya disingkat Pada hakekatnya kinerja intelijen yang memuaskan
Intel), meletakan integritas sebagai tugas nomor satu adalah intelijen yang efektif dan efisien. Sekali lagi
yang harus dijaga agar tidak merosot. Salah satu tolok dikemukakan bahwa ada empat faktor yang mempengaruhi
ukur terjaganya integritas Intel adalah penyajian intrep pelaksanaan intelijen yaitu; kemampuan mengelola sumber
(dalam bentuk produk intelijen) yang relevan, akurat dan informasi, struktur organisasi, kuantitas dan kualitas SDM di
tepat waktu (RAT). bidang intel (CIO), dan pengelolaan pangkalan data.
Seperti yang dikemukakan dalam tulisan sebelumnya (WBC Dari empat faktor itu yang dominan adalah SDM (Sumber
edisi 381 Agustus 2006-red) bahwa, tulisan selanjutnya Daya Manusia). Begitu rumitnya masalah SDM sehingga
difokuskan pada hal-hal yang tidak sempat disampaikan dalam sering dipelesetkan. Di satu saat dipelesetkan menjadi
diklat intelijen pada saat penulis menjadi instruktur intelijen di Semua Dari Makassar karena pada saat itu di lingkungan
Pusdiklat Bea dan Cukai. Untuk itu kembali pada intrep, intrep tertentu yang diberikan tugas secara kebetulan orang-orang
yang perlu dimusnahkan antara lain intrep yang sumbernya dari yang berasal dari Makassar. Di saat lain SDM dipelesetkan
informan yang tidak lagi diberi tugas untuk selama-lamanya menjadi Selamatkan Diri Masing-masing, karena pada saat
karena berbuat kesalahan fatal yang mengancam integritas Intel. itu ada inspeksi mendadak (sidak) atau penertiban pelaku
Saat ini penyampaian intrep berkembang pesat seperti dapat pungutan liar. Bahkan lebih konyol lagi SDM dipelesetkan
melalui SMS, e-mail, bahkan melalui tayangan televisi menjadi Setelah Dia Meninggal, ini muncul ketika ada peserta
mungkin dalam bentuk sinetron yang isi ceritanya adalah pesan rapat yang bertanya kapankah para penyelundup itu jera atau
intelijen yang dapat diterjemahkan oleh klien Intel. berhenti menyelundup, jawabnya SDM.
Konon mantan Presiden Irak Saddam Hussein sebelum Di bidang pelayanan DJBC telah menetapkan benchmark dari
menjadi presiden pernah ditahan dan tetap mendapat intrep setiap kegiatan pegawai dalam memberikan pelayanan atau
dan pesan melalui isterinya yang datang menjenguknya menyelesaikan pekerjaan untuk mengukur kinerja SDM dari
seraya membawa anak bayinya sebagai media intrep. Kantor Pelayanan Bea Cukai, seperti jangka waktu penyelesaian
Saddam Hussein dengan menggendong bayinya sekaligus dokumen PIB dan PEB. Namun di bidang pengawasan
mengambil intrep dalam popok bayinya yang disembunyikan khususnya di bidang intelijen belum ditetapkan benchmark (patok
oleh isterinya. Di Indonesia kita kenal penyampaian pesan duga), bahkan SOP saja belum berjalan sepunuhnya.
melalui pementasan wayang misalnya. Walaupun demikian kinerjanya tentu dapat diukur baik
Intrep dapat bersifat strategis, operasional maupun taktis. secara kualitas maupun kuantitas yaitu dengan melihat
Intrep strategis dan operasional disajikan kepada klien secara berapa jumlah nota intelijen (produk intelijen) yang
panjang lebar dalam bentuk paper (ulasan) yang kerangkanya dihasilkan dari analisis informasi yang dikumpulkan, dan
meliputi: latar belakang, peristiwa yang terjadi, analisis, modus dari situ berapa persen yang terbukti kebenarannya baik
operandi, rekomendasi dan resume. Sedangkan intrep taktis kuantitas maupun kualitas. Tidak hanya persentase
meliputi: analisis kejadian, modus operandi, rekomendasi keberhasilan itu tetapi kinerjanya juga dinilai dari besarnya
tentang knock action (penyergapan) dan resume. Knock action pengaruh kegiatan intelijen dalam upaya pencegahan
pembahasannya tersendiri di luar sub bab pembahasan intrep penyelundupan bahkan menghentikan penyelundupan.
karena materinya tercakup dalam kegiatan operasi. Kalaupun seratus persen nota intelijen terbukti tetapi
Intrep juga bisa belum dalam bentuk produk intel penyelundupan tetap berlangsung berarti kinerja Intel tentu
seperti hasil pengintaian, informasi yang disajikan media tidak mencapai benchmark. Sepanjang apa yang direkomen-
cetak atau elektronik termasuk informasi dalam internet/ dasikan dalam nota intelijen itu dilaksanakan oleh unit
website dan sebagainya. Dalam bahasa sederhana intrep operasional (petugas operasi, patroli atau penegahan) atau
merupakan kunci inti dalam menentukan kinerja Intel dan unit pelayanan dan hasilnya terbukti sesuai produk intelijen
integritas Intel akan ditentukan oleh kinerjanya. maka Intel telah berhasil dan dianggap menunjukkan kinerja
baik tetapi integritasnya tidak otomatis untuk tidak perlu di- dilakukan Pemerintah Belanda karena kewalahan dalam
pertanyakan lagi apabila penyelundupan masih marak. menanggulangi penyelundupan.
Namun perlu dipertimbangkan bahwa dalam menilai Pemerintah Indonesia juga demikian halnya. Berbagai
integritas Intel ada faktor yang tidak dapat diatasi oleh Intel upaya yang telah dilakukan seperti pembentukan tim
seperti luasnya wilayah pengawasan, terbatasnya sarana dan pemberantasan penyelundupan era tahun 70-an (Tim 902),
dana, jumlah personil yang tidak memadai dan lain-lain, Operasi Tertib (opstib) awal tahun 80-an dan TP4 serta
walaupun ada komentar bahwa itu adalah alasan kalsik. Inpres 4 tahun 1985 dan Inpres 3 tahun 1990, dimana tugas
Sebelum sampai pada tahap menerbitkan nota inteli- pemeriksaan pabean dilakukan oleh surveyor. Apa yang
jen, faktor penentu kinerja Intel yaitu kemampuan mengelola terjadi, salah satu contoh kegagalan kebijakan ini malah
sumber informasi. Ini perlu di-asses (dinilai) apakah Intel te- surveyor meloloskan limbah B3 diimpor masuk Indonesia dan
lah memanfaatkan semua sumber informasi yang dapat dika- ekspor kayu yang tidak sesuai PEB.
tegorikan sebagai sumber tanpa biaya seperti media cetak. Melihat panjangnya upaya pemberantasan penyelundupan
Sebagai contoh dalam bulan Agustus 2006 salah satu seharusnya sudah diperoleh suatu resume dan rekomendasi
surat kabar memuat tentang rekor ekspor untuk bulan Juli intelijen apa penyebab sehinga menjadi kronis ibarat penyakit
2006 cukup meningkat yang oleh pengamat ekonomi dicurigai seolah-olah tidak bisa disembuhkan lagi dan tindakan apa yang
sebagai akibat dari kemungkinan terjadinya customs fraud harus diambil (action plan) baik untuk saat ini, jangka pendek,
dalam bentuk transit/transhipment fraud. Atas informasi itu menengah dan panjang. Pertanyaannya adalah, apakah
Intel sudah harus melakuakan cek silang dengan data impor memang ini menjadi tugas Intel Bea Cukai ?
fasilitas KITE, KB dan data impor dari perusahaan yang Dalam uraian tugas Intel BC seakan-akan hanya diberi tugas
mengekspor tanpa fasilitas impor yang ada dalam pangkalan untuk mengamati customs fraud, tidak diberi tugas-tugas untuk
datanya. mengamati kinerja unitnya/dirinya apalagi kinerja unit pelayanan.
Problem yang dihadapi Intel Bea Cukai adalah data itu Tugas lain Intel lainnya yang sangat penting adalah Post Seizure
mungkin tidak dimiliki tetapi dimiliki oleh unit lain. Tugas Intel Analysis hampir dipastikan tidak pernah dibuatkan intrep dan
Bea Cukai memang sangat berat karena tujuan akhirnya memang tidak tercantum dalam uraian tugas Intel.
adalah mencegah segala bentuk customs fraud termasuk Hasil notel berupa tambah bayar dan denda yang
“
penyelundupan (berdasarkan WCO ada dilakukan oleh PFPD tidak dilakukan
16 jenis customs fraud). assessment sebagai bagian dari Post
Di Indonesia ada 19 bentuk customs Seizure Analysis. Padahal untuk bahan
fraud, selain 16 tadi lainnya adalah eks- analisis intelijen sekurang-kurangnya
por fiktif, SSBC/SSP palsu (ini mungkin FAKTOR LAIN YANG diperlukan hasil analisis dalam bentuk
terjadi pada waktu komputer Bea Cukai intrep meliputi latar belakang kejadian,
dan Bank Persepsi belum on line) dan MEMBUAT MEROSOTNYA pelaku, supplier, pengangkut, modus
pita cukai palsu, bahkan ada sinyalemen operandi, pelabuhan muat/negara asal,
SPPB palsu. Ekspor fiktif berbeda de- INTEGRITAS SUATU dan kelompok pelaku sebagai intrep
ngan yang dimaksud oleh WCO sebagai taktis untuk dipaparkan dalam intrep
klaim palsu. Klaim palsu yang didata
ADMINISTRASI strategis atau operasional.
WCO adalah meminta restitusi pungutan TERMASUK Selain itu ada beberapa hal yang
impor atau ekspor yang tidak sesuai dihadapi Intel dalam melakukan analisis
dengan haknya, sedangkan ekspor fiktif ADMINISTRASI PABEAN/ sebagai hambatan antara lain
di Indonesia sama sekali tidak dilaksana- tersedianya informasi dasar analisis yaitu
kan ekspornya tetapi perusahaan yang BEA CUKAI ADALAH data impor dan ekspor. Data ini dikelola
bersangkutan berhak atas restitusi PPN. PUNGUTAN LIAR oleh unit lain yaitu subdit Manajemen
”
Pemalsuan dokumen impor yang di- Risiko yang sebenarnya merupakan
laporkan WCO adalah meliputi invoice, salah satu tugas pokok dari Intel. Selain
packing list, sales contract, L/C dan do- itu kegiatan verifikasi dilaksanakan dan
kumen pengangkutan, jadi berbeda de- dikelola oleh unit lain. Dalam melakukan
ngan pemalsuan SSBC, SSP dan SPPB. Saat ini yang mem- analisis diperlukan hasil verifikasi yang cepat dan akurat.
buat pusing Intel adalah masalah under invoice, susah Kedua hal ini merupakan hambatan bagi Intel untuk
membuktikan karena didukung oleh suatu bukti transaksi dan meningkatkan kinerjanya. Secara teoritis untuk kepentingan
transfer pembayaran. intelijen kedua unit itu sebaiknya menjadi satu lingkungan
Manipulasi lainnya yang mungkin terjadi adalah impor tujuan kerja dengan Intel, walaupun saat ini dengan sistem network
ekspor yang pada saat impor adalah barang bernilai mahal tetapi antar unit yang menggunakan komputer sudah dilaksanakan
pada saat diekspor yang diekspor adalah barang yang bahan tetapi masih ada hal-hal spesifik dan rahasia dalam database
bakunya adalah barang yang lebih murah harganya. Belum unit risk management dan verifikasi yang tidak dapat
pernah terdengar adanya over invoicing, ini tidak berarti belum ditampilkan atau diakses oleh Intel.
terjadi. Over invoicing dan ekspor fiktif adalah sarana pencucian
uang (money laundering) yang paling aman. INTEGRITAS ITU KABUR
Badan Pabean Internasional (WCO - World Customs
UPAYA PEMBERANTASAN PENYELUNDUPAN Organization) sangat antusias dalam menegakkan integritas
Menengok ke belakang bagaimana upaya pemerintah dalam administrasi pabean anggotanya. Berbagai upaya dilakukan
memberantas penyelundupan, sangat panjang ceritanya. Seperti seperti pelatihan, melaksanakan seminar dan workshop bagi
diketahui penyelundupan merupakan problem kronis. Masalah negara-negara anggota WCO termasuk Indonesia, bahkan
penyelundupan ini sudah lama dihadapi Indonesia, bahkan sejak telah dibuat action plan untuk menegakkan customs integrity.
masa penjajahan Belanda. Pemerintah penjajah juga tidak Dan pada tahun 1993 telah disepakati oleh para anggota
sukses memberantas penyelundupan. WCO untuk mengambil langkah dalam menghapuskan
Peluang terjadinya penyelundupan jaman penjajahan korupsi sebagai salah satu penyebab merosotnya integritas
Belanda bukan karena kinerja Intel Belanda yang kurang baik administrasi pabean yang kita kenal sebagai Deklarasi
tetapi lebih disebabkan karena terbatasnya petugas atau Arusha. Bagaimana integritas Bea Cukai? Pembaca yang
pegawai Doane Belanda. Pada tahun 1935 Pemerintah budimanlah yang dapat menilai.
Belanda menambah ketentuan dalam Ordonansi Bea (OB) Pada tahun 1985 pemerintah menganggap perlu meng-
yang terkenal dengan sebutan pasal 26 b OB yaitu ketentuan ambil tindakan untuk menekan high cost economy (HCE)
mengenai hukuman badan bagi penyelundup. Hal ini yang kemudian disebut sebagai pungutan liar (Pungli) di
“
fungsional. Dan pada saat itu dalam suatu Berdasarkan struktur organisasi DJBC dan
wawancara majalah Warta Bea Cukai dengan uraian tugas, Intel tidak secara eksplisit diberi
Menpan saat itu Bapak Ir. Sarwono Kusumaat- tugas mengawasi unit pelayanan atau meng-
maja optimis bahwa pada akhir Repelita V Bea asses kinerja unit pelayanan. Tetapi di banyak
Cukai sudah dapat dibanggakan. SAAT INI administrasi, Intel-lah yang bertanggung jawab
Senada dengan itu Bapak Dr. Daeng Muham- atas kinerja organisasi itu, alasan mereka (unit
mad Nazier berpendapat bahwa tahun 1991 YANG pelayanan) bekerja atas rekomendasi Intel.
merupakan tahun pembaharuan dan Bea Cukai Pada umumnya Intel yang lebih banyak
sudah berada pada “point of no return” (pantang MEMBUAT mempunyai inisiatif dibandingkan dengan unit lain
mundur). Sejak itu terus diadakan perbaikan
struktur organisasi, sistem dan prosedur, pelatih-
PUSING INTEL dalam suatu administrasi untuk menjaga integritas
organisasinya dan administrasi induknya. Inisiatif
an dan pendidikan serta pemanfaatan teknologi ADALAH Intel itu kebanyakan diarahkan pada upaya
informasi. Penggunaan pertama kali informasi pencegahan customs fraud termasuk smuggling
teknologi dalam prosedur pelayanan impor yang MASALAH (penyelundupan), sangat sedikit upayanya bahkan
dikenal dengan nama CFRS (Customs Fast hampir tidak ada untuk mencegah pungutan liar
Release System).
UNDER apalagi peningkatan kinerja pelayanan kepada
Tidak kalah pentingnya dalam pembinaan INVOICE pengguna jasa kepabeanan dan cukai.
”
SDM telah dibuat suatu Kode Etik Pegawai Bea Pada era tahun 50-an sampai awal 60-an
Cukai sebagai implementasi dari Customs Integ- struktur organisasi Bea Cukai dikenal adanya unit
rity yang dianjurkan WCO dan upaya pimpinan Ospooringe Dienst (OD) semacam P2 saat ini.
Bea Cukai saat itu untuk membangun citra yang OD melaksanakan pengawasan terhadap
baik dan menegakkan integritas Bea Cukai. Selanjutnya di pegawai Bea Cukai yang melaksanakan tugas pemeriksaan
bidang pelayanan impor bahkan lebih maju lagi tidak hanya barang, penetapan harga dan tarif, persetujuan impor dan
jalur merah dan hijau (pemegang kartu silver) juga pengawasan pembongkaran, penimbunan, pemuatan dan
disediakan jalur prioritas (pemegang kartu gold). Mungkin pengeluaran barang serta pengawalan. OD atau P2 ini tidak
suatu saat Bea Cukai menyediakan jalur High Priority/ melakukan atau terlibat dalam semua kegiatan itu tetapi
Prioritas Tinggi (bagi importir pemegang kartu platinum). mengawasi apakah semua kegiatan sudah berjalan sesuai
Melihat perkembangan pelayanan Bea Cukai (sistem dan dengan ketentuan dan pegawai tidak melakukan kesalahan.
prosedur) dari waktu ke waktu semestinya integritas Bea Sebagai contoh, tidak ada petugas OD yang melakukan
Cukai semakin baik. Namun apa yang terjadi, ada yang pemeriksaan fisik barang bersama dengan pegawai
menilai bahwa telah terjadi kemorosotan integritas. Ada pemeriksa (sekarang PFPB). Apabila pegawai berbuat
beberapa hal yang menyebabkan merosotnya integritas kesalahan atau melaksanakan tugas tidak sesuai sisdur
Administrasi Pabean, antara lain: maka OD menerbitkan surat perintah untuk pemeriksaan
- Produktivitas yang rendah, pegawai dan mengusulkan tindakan atau hukuman bagi
- Kedisplinan pegawai yang rendah, pegawai yang bersangkutan. Kemudian dalam
- Pungutan liar, dan perkembangan selanjutnya OD ini dihapus dan tugasnya
- Penyelundupan diemban oleh P2 pada unit atau bagian dengan nama Bagian
Kartotik. Ketika seseorang pegawai akan ditempatkan/diberi
Untuk mengatasi produktivitas yang rendah Bea Cukai tugas atau jabatan harus ada rekomendasi Bagian Kartotik.
telah mencanangkan pelayanan yang dikenal dengan istilah Beberapa tahun kemudian bagian inipun dihapus
Pelayanan Prima. Dengan adanya perbaikan sisdur dan bersamaan dengan perubahan struktur organisasi Bea Cukai
pelayanan, penetapan patok duga dan penyediaan berbagai dan setelah lama tidak dilaksanakan penilaian terhadap
fasilitas seperti Kawasan Berikat, Gudang Berikat, pegawai, pada tahun 70-an sebagian tugasnya dilaksanakan
Kemudahan Impor Tujuan Ekspor disertai pelayanan prima oleh Litsus. Sejak saat itulah jarang terdengar inisiatif Intel
diharapkan integritas Bea Cukai akan semakin baik. untuk meningkatkan kinerja atau integritas Bea Cukai.
Produktivitas berkaitan erat dengan kedisplinan pegawai, Integritas telah menghilang bersama inisiatif.
tanpa disiplin yang tinggi mustahil dapat mencapai produkti- Penulis adalah pensiunan pegawai Bea Cukai
SOFTWARE,
“
INDONESIA
NEGARA
PEMBAJAK
SOFTWARE
TERTINGGI KE-5
Oleh:
PELUANG
Adeltus DI DUNIA
Lolok, Ak SETELAH VIET-
NAN
NAM, UKRAINA,
CHINA DAN
ZIMBABWE.
MENANTANG
”
P
enelitian IDC menunjukkan bahwa pembajakan menjadi pemicu utama keuntungan dari revolusi digital. Informasi
software di Indonesia telah menghilangkan potensi berkembang ke arah digital, keuntungan dari software akan
penerimaan Negara sebesar US$ 200 juta. Ini hanya semakin mendunia.
salah satu kerugian dari berbagai peluang yang Software menumbuhkan keuntungan dari dunia TI lebih
hilang karena pembajakan software (International tinggi dan lebih cepat dalam ekonomi dunia, dibandingkan
Intellectual Property Alliance/IIPA, Rakyat Merdeka) faktor-faktor penggerak lainnya. Dengan dukungan sektor
jasa TI terkait, pertumbuhan software menstimulasi pertum-
Komputerisasi di seluruh bidang kehidupan telah mendorong buhan dalam ekonomi yang lebih luas.
pertumbuhan industri TI (Teknologi Informasi) menjadi salah satu Gabungan software dan sektor jasa TI merupakan lebih dari
pemain penting dalam perputaran ekonomi dunia. Dalam 5 tahun 60% dari keseluruhan pengeluaran bidang TI, serta menciptakan
terakhir saja, kurang lebih US$ 5 triliun diinvestasikan dalam 2,8 juta lapangan kerja baru dalam 4 tahun terakhir. Ke depan,
dunia TI (Teknologi Informasi) di seluruh dunia. Didorong oleh bidang software akan menciptakan lapangan kerja lebih banyak
pertumbuhan pengembangan software (perangkat lunak dalam dan lebih cepat dibandingkan sektor lainnya.
bentuk program komputer), negara-negara di dunia kini Dengan dipimpin oleh pengembangan/ kemajuan software,
menikmati keuntungan-keuntungan ekonomis yang lebih nyata industri TI akan memasuki tahapan pertumbuhan dan peluang
seiring kemajuan dunia TI. Meskipun belum mencapai potensi baru. Aplikasi software telah memberikan kekuasaan kepada ma-
maksimal ekonomi yang potensial, sektor TI kini merupakan nusia untuk mencipta, berkomunikasi, dan berkolaborasi dengan
2,5% dari total ekonomi dunia. cara-cara yang sebelumnya dianggap mustahil. Manfaat dari
Angka tersebut akan terus bertumbuh. Hasil penelitian inovasi ini diimplikasikan di keseluruhan sektor ekonomi dimana
International Data Center (IDC) menunjukan bahwa sektor TI saat software mentransformasi industri tradisional menjadi lebih
ini menopang sekitar 1,1 juta bisnis TI, mempekerjakan 11 juta modern. Penggabungan kekuatan software dan komputer telah
pekerja TI, memompa US$ 1,7 triliun per tahun untuk membantu industri tradisional menjadi lebih produktif dan efektif.
kemakmuran global, dan menghasilkan hampir US$ 900 milyar Dari uraian di atas, jelas terlihat bahwa sektor TI (yang
pajak bagi pemerintah di seluruh dunia. digerakkan oleh software) merupakan penggerak kuat
Keunikan sektor TI yang tidak dimiliki sektor lain adalah ekonomi di seluruh dunia. Namun manfaat ini hanya
bahwa TI dengan dukungan software, dapat tumbuh lebih cepat, merupakan sebagian kecil dari begitu banyak potensi sektor
menciptakan lapangan kerja bergaji lebih tinggi, mendorong TI. Dengan dukungan software, sektor TI sebenarnya dapat
produktivitas ekonomi, mengangkat standar kehidupan, serta menjadi sumber pendapatan negara yang sangat potensial.
menciptakan dampak ekonomi yang lebih luas dibanding sektor Sayangnya, di Indonesia, keuntungan ini hanya merupakan
lain. Semakin cepat pertumbuhan TI, semakin cepat ia porsi kecil dari potensi ekonomi yang seharusnya dihasilkan
menciptakan usaha-usaha baru, menghasilkan pajak, membuka dari sektor ini. Penyebab utamanya adalah pembajakan
lapangan kerja, dan peluang ekonomi lainnya. software kini juga menjadi fenomena global.
Let’s talk about software; Software dapat dikatakan sebagai
bahan bakar yang menggerakkan mesin pertumbuhan sektor TI PEMBAJAKAN SOFTWARE
yang membawa keuntungan global. Software-lah yang membuat Penelitian yang diadakan oleh BSA/IDC Global Software
komputer dapat dipergunakan dengan berjuta fungsi. Secara Piracy Study menemukan bahwa di tahun 2004 saja
sederhana dapat dikatakan bahwa software memungkinkan kita dibelanjakan US$ 59 milyar di seluruh dunia untuk
dapat memanfaatkan komputer untuk mengetik, menghitung, pembelian software komersil. Dalam kenyataannya, software
menggambar, merancang dan mendesain, sampai menciptakan yang diinstal ke komputer di seluruh bumi pada tahun yang
program-program baru. Di seluruh dunia, para konsumen akan sama sebesar US$90 milyar. Ternyata lebih dari 50% nilai
menghabiskan US$ 1 triliun dalam 4 tahun ke depan. Sejalan software di seluruh dunia adalah bajakan!
dengan ekonomi dunia yang semakin interconnected, software Di USA saja, dimana tingkat pembajakan terendah di dunia,
PEMASUKAN
DAN
“
PERAN
PENGELUARAN
UANG TUNAI
Oleh: KE DAN DARI
DJBC
Budi Nugroho INDONESIA
HARUS DALAM
PANTAUAN DJBC
“
Negara dengan sistem penerapan hukum yang pemberitahuan dibandingkan dengan jumlah
tegas dan sungguh-sungguh menghalangi yang sebenarnya dibawa. Apabila yang dibawa
proses pencucian uang menjadikan banyak ke dalam daerah pabean adalah uang tunai
pihak yang memperoleh dana ilegal melakukan rupiah maka pejabat Bea dan Cukai juga
pencucian uang di negara lain yang belum melakukan pemeriksaan atas keaslian uang
memprioritaskan penanganan kejahatan pen- PPATK ADALAH rupiah tersebut.
cucian uang. LEMBAGA Orang yang membawa uang tunai rupiah
Lagi pula aparat hukum di suatu negara ten- sejumlah Rp 100.000.000 (seratus juta) atau
tu saja tidak akan mudah untuk menelusur asal- INDEPENDEN YANG lebih ke luar daerah pabean tanpa dilengkapi ijin
usul kekayaan seorang warganya yang diberita- Bank Indonesia dikenai sanksi administrasi
hukan sebagai hasil usaha atau kerjanya di DIBENTUK DALAM berupa denda sebesar 10% dari jumlah yang
negara lain. Hal itulah yang menjadi penyebab dibawa. Bila telah mendapat ijin dari Bank
kejahatan pencucian uang melibatkan banyak
RANGKA Indonesia tetapi yang dibawa lebih dari yang
pihak di lintas negara. MENCEGAH DAN tertera dalam ijin tersebut, dikenai sanksi
Kemajuan teknologi termasuk di bidang administrasi berupa denda sebesar 10% dari
perbankan ternyata bagai pedang bermata dua. MEMBERANTAS selisih antara yang dibawa dengan yang tertera
Pada satu sisi teknologi memudahkan pelaku dalam ijin itu.
kejahatan untuk menyamarkan dananya melalui TINDAK PIDANA Orang yang membawa uang tunai rupiah
transaksi perbankan. Namun pada sisi lain, PENCUCIAN UANG sejumlah Rp 100.000.000 (seratus juta) atau
”
teknologi itu juga memudahkan penegak hukum lebih ke dalam daerah pabean yang tidak
untuk melacak arus dana ilegal yang disamar- memeriksakan keasliannya kepada pejabat Bea
kan melalui transaksi perbankan. Pihak perban- dan Cukai dikenai sanksi administrasi berupa
kan berkewajiban untuk melaporkan adanya denda sebesar 10% dari jumlah yang dibawa.
transaksi yang mencurigakan. Penjelasan di Batas maksimal pengenaan sanksi administrasi
atas telah menguraikan bahwa pihak bank memiliki mekanisme dalam masalah ini (membawa masuk atau ke luar) adalah Rp
untuk mengenali nasabahnya (KYC). Seorang pegawai di sebuah 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah).
perusahaan kecil bila tiba-tiba mendapat kiriman dana milyaran Apabila ada uang tunai rupiah senilai Rp 100.000.000 atau
rupiah, tentu saja ini sebuah transaksi yang patut dicurigai. lebih atau mata uang asing dengan nilai setara dengan itu yang
Bahkan bila hendak melakukan penyetoran dana lebih dari Rp dibawa masuk atau ke luar daerah pabean dengan tidak
100.000.000 maka setiap penyetor wajib menjelaskan dana mengikuti ketentuan di atas maka pejabat Bea dan Cukai
tersebut didapat dari mana (sumber dana). melakukan penegahan. Pejabat yang melakukan penegahan
Karena institusi perbankan telah memantau transaksi wajib membuat berita acara penegahan dan kemudian
semacam itu, maka banyak kasus pencucian uang tidak lagi menyerahkan uang dan pemberitahu kepada Kepolisian Republik
dilakukan melalui mekanisme perbankan. Transaksi dan Indonesia dengan berita acara serah terima. Penegahan
penyaluran uang dilakukan secara langsung yaitu pemindahan dilaksanakan dengan tidak menghilangkan proses pengenaan
uang kas secara kontan antar orang. Modus itu bahkan dilakukan sanksi administrasi berupa denda.
oleh orang antar negara. Dana dalam bentuk kas atau tunai Atas adanya pemberitahuan pembawaan uang tunai serta bila
dibawa langsung oleh pelaku melalui perbatasan negara sebagai ada pelanggaran tidak memberitahukan pembawaan uang tunai,
penumpang pesawat, penumpang kapal laut atau pelintas batas. Kantor Pelayanan Bea dan Cukai menyampaikan laporan kepada
Di sinilah peran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) PPATK dengan menggunakan formulir yang telah ditetapkan
sangat diperlukan. DJBC turut berperan dalam mengatasi berdasar peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai nomor 01/
kejahatan pencucian uang. Pemasukan dan pengeluaran uang BC/2005 tanggal 19 Januari 2005. Pengenaan sanksi
tunai ke dan dari Indonesia harus dalam pantauan DJBC. administrasi dalam penananganan masalah ini dilaporkan kepada
Bank Indonesia yang wilayahnya meliputi Kantor Pelayanan Bea
PERAN DJBC dan Cukai yang bersangkutan.
Ketentuan mengenai cara pemasukan dan pengeluaran uang Penulis adalah Widyaiswara pada Pusdiklat Bea dan Cukai
ORANG TUA
PERLU
“
MUTASI ?
MEMBERI
INFORMASI
Oleh:
YANG
Dyah Ernawati MENENTRAMKAN
Sulistyorini
MEMBANTU KEPADA ANAK
SEPUTAR
ANAK LINGKUNGAN
BERADAPTASI BARUNYA
DENGAN
LINGKUNGAN
BARU ”
“S
herina, mulai bulan depan kita pindah ke Tatu, burung kesayangan untuk dipelihara oleh orang lain.
Bandung. Bapak mendapat pekerjaan baru Anak yang harus pindah merasa kehilangan habitat
mengurus perkebunan yang luas di sana, alamiahnya. Sementara itu, bagi anak yang ditinggal
sesuai keahlian Bapak,” kata bapak Sherina pindah oleh teman dekatnya, berarti dia harus memulai
dengan wajah berbinar. Sherina, gadis lagi segala sesuatunya untuk memperoleh teman dekat
murid SD kelas dua itu, sejenak terpana, kemudian baru. Bahkan menurut hasil penelitian, anak yang
dengan sedih berlari ke kamar dan menangis sambil ditinggalkan cenderung merasakan kesedihan lebih lama
memeluk boneka kesayangannya. dibanding yang pergi.
“
lasi atau tertekan; kolah tersebut akan membantu orang tua untuk
3. reintegration : menolak lingkungan ba- memberi informasi pada anak tentang sekolah
ru, merasa tidak nyaman, baru sehingga anak lebih dapat mempersiapkan
marah, curiga dan ada diri.
rasa bermusuhan; Pada hari-hari pertama anak masuk sekolah,
4. autonomy : memperoleh kembali ke- PINDAH KE boneka kesayangan atau foto orang tua dapat
seimbangan dan berku-
rangnya perasaan men- TEMPAT BARU dibawa ke sekolah, benda-benda tersebut dapat
menimbulkan perasaan tenang. Untuk anak
jadi orang luar, keperca- BAGI SEBAGIAN yang lebih besar, peta tempat tinggal yang lama
yaan diri pun pulih kem- atau koleksi perangko atau foto-foto binatang
bali; BESAR ANAK peliharaan dapat dibawa pada hari pertama ma-
5. independence : menerima dan menghar- suk sekolah untuk menjadi bahan memperkenal-
gai perbedaan yang di- MEMERLUKAN kan diri kepada teman-teman baru.
temui dan dapat menye- PENYESUAIAN nyaTante, eyang atau saudara sepupu seyogya-
suaikan diri. dapat pula membantu mempersiapkan
DIRI YANG mental anak untuk menghadapi suasana baru.
PERAN ORANG-ORANG TERDEKAT Misalnya, di hari terakhir sebelum pindah, pada
Orang tua sebagai pihak yang paling de- LAMA DAN saat diadakan pesta keluarga kecil-kecilan, si
kat dengan anak diharapkan dapat menemani tante berkata kepada keponakannya: “Tante
anak pada saat melalui proses adaptasi ini.
SERING tahu kamu sedih akan pindah, meninggalkan
Orang tua perlu merespon segala pertanyaan MENIMBULKAN tante dan teman-teman,.. Tante juga sedih,
dan perhatian anak sesederhana apapun tetapi teman-teman barumu dan juga guru-guru
tentang tempat yang baru agar si anak mera- “TEKANAN” barumu pasti akan senang sekali mempunyai
sa nyaman. Jangan sekali-sekali menambah
TERSENDIRI teman baru sepertimu.”
”
beban anak dengan memuntahkan gerutuan
karena tidak puas dengan keputusan organi- PERTIMBANGAN YANG INTEGRATIF
sasi yang diterima. Mutasi, selain berdampak pada diri
Seringkali orang dewasa memandang ke- pegawai yang bersangkutan, ternyata dapat
pindahan melulu dari segi logika, padahal berdampak pula pada anak-anak dan
bagi anak mungkin tidak demikian. Anak bisa memandang- keluarga pegawai tersebut. Bahkan tumbuh kembang
nya sebagai kejadian emosional dan sosial. Pikirannya anak pun dapat terkait dan terpengaruh sejalan dengan
dipenuhi oleh pertanyan-pertanyaan: siapa teman baruku proses tersebut. Oleh karena itu membantu anak
nanti? Bagaimana sekolah baruku nanti? Apakah guru- mempersiapkan diri menghadap suasana baru tidak
guruku akan baik padaku? Bagaimana kalau aku tersesat hanya perlu dilakukan oleh orang tua saja sebagai orang
saat pergi ke sekolah baru? Adakah tempat bermain terdekat anak, melainkan juga oleh anggota keluarga lain,
sepeda? rekan-rekan kerja yang sudah lebih berpengalaman
Orang tua perlu memberi informasi yang menentramkan pindah tempat tugas maupun para guru.
kepada anak seputar lingkungan barunya. Idealnya anak Dengan memahami serba serbi tumbuh kembang anak
sudah dapat membayangkan keadaan tempat baru sebelum maka diharapkan pemerintah dan pembuat keputusan di
dia benar-benar tinggal disitu. Orang tua bisa memperlihat- bidang pemberdayaan pegawai pun dapat memperoleh
kan gambar-gambar atau foto-foto tentang kota, sekolah, masukan sehingga faktor-faktor “non-kedinasan” yang
toko, tempat wisata, arena bermain yang dapat membantu dapat berpengaruh pada kinerja pegawai dapat pula
anak untuk membayangkan bakal tempat barunya. sedikit banyak mendapat perhatian.
Akan sangat membantu apabila sedini mungkin para
*) Tulisan diilhami dari: Mary Recnk Jalongo (1997).
orang tua menyisipkan secara terintegrasi konsep tentang
Helping Children to Cope with Relocation.
pindah tugas dan tempat tinggal pada saat-saat orang tua
berinteraksi sehari-hari dengan anak. Misalnya pada saat Penulis adalah PNS
bapak atau ibu menemani anak bermain rumah-rumahan, pada Departemen Agama, Jakarta, pemerhati masalah Pendidikan Usia Dini
P
tinggi bisa dicapai dengan cukup baik, dan dari sekian banyak
erayaan Paskah ini merupakan pelaksanaan dari prog- lagu yang dibawakan adalah merupakan lagu-lagu dengan
ram kerja Pengurus PWK DJBC mulai tahun 2005. tingkat kesulitan tinggi, seperti lagu Kyrie dan Gloria versi
Sebagaimana diketahui, Pengurus PWK periode 2006- ”Korman” bisa dibawakan dengan baik, dan semua yang hadir
2008 yang diketuai oleh R. Evy Suhartantyo (Dit. menyaksikan bagaimana mereka bisa menyanyikan lagu tersebut
Fasilitas Kepabeanan) telah mencanangkan 2 kegiatan bukan dengan cara dihafal tetapi dengan cara dipelajari menurut
besar PWK DJBC yaitu Perayaan Natal dan Perayaan Paskah cara mereka yaitu partitur lagu ditulis dengan huruf Braile.
pada tiap tahunnya. Perayaan-perayaan dimaksud diselenggara- Sekilas tentang PS Letitia, paduan suara ini merupakan ke-
kan untuk lingkup PWK Kantor Pusat serta kantor-kantor Bea dan lompok kegiatan yang ada di Biro Laetitia. Biro Laetitia itu sendiri
Cukai yang berada di seluruh Jakarta dan sekitarnya. adalah salah satu biro di Lembaga Daya Dharma Keuskupan
Guna mempersiapkan segala sesuatu untuk Perayaan Agung Jakarta (LDD-KAJ) yang terpanggil membantu tercapainya
Paskah 2007 ini, Panitia hanya memiliki waktu kurang lebih satu lingkungan yang akses dan kondusif bagi komunitas penyandang
bulan lebih satu minggu. Waktu yang cukup singkat bila cacat yang disebut sebagai ”Sahabat Laetitia”, yaitu mereka yang
dibandingkan dengan waktu untuk mempersiapkan hajatan Natal Tunanetra, Tunarungu, Tunagrahita dan Tunadaksa. Dalam Biro
di bulan Desember pada tiap tahun penyelenggaraannya. Tidak ini ”Sahabat Laetitia” dilayani dan didampingi agar berdaya
dipungkiri bahwa memang selama ini, acara perayaan Natal menjadi manusia karya yang mandiri, berguna dan sejahtera.
terasa lebih favorit di kalangan umat Kristen sehingga kepanitia- Pada acara ibadah diadakan kolekte (pengumpulan uang
annya pun lebih banyak melibatkan personil dari beberapa kantor persembahan) dan sudah menjadi komitmen Panitia bahwa
dan tentu saja waktu persiapannya menjadi lebih panjang. sebagian dari hasil kolekte akan disumbangkan untuk kegiatan
Perayaan Paskah dibuka dengan ibadah selama kurang lebih Biro Laetitia dan sebagian lagi untuk kegiatan pelayanan PWK di
satu jam, yang dipimpin oleh Rm. P.Tunjung Kesuma,Pr. dari Kantor Pusat DJBC. Hasil kolekte pada ibadah Paskah kali ini
Wisma Cempaka Putih Jakarta Pusat dan diiringi oleh puji-pujian sebesar Rp. 4.430.000, dan realisasi penyampaian sumbangan
dari Paduan Suara (PS) Penyandang Cacat (Penca) Laetitia dilaksanakan secara langsung oleh Thomas Sugijata selaku
LDD-KAJ. Dalam khotbahnya Romo menguraikan bahwa Penasihat PWK dan diterima oleh wakil dari Biro Laetitia (Ferry)
LOMBA mencari telur Paskah. FOTO BERSAMA Panitia Perayaan Paskah PWK DJBC 2007.
FOTO BERSAMA. Seluruh pengurus induk Inkado dan pengurus Inkado Sulawesi Selatan, berfoto bersama seusai perayaan acara HUT Inkado ke-35 di Makassar.
Indonesia Karate-Do (Inkado) yang saat ini Ketua dewan guru Inkado, GA Pesik, Sekjen Inkado, Yusran,
menjadi organisasi perguruan karate terbesar di Ketua Pembina sekaligus Ketua Korda DKI Jaya, Maman
Anurachman, dan beberapa undangan lainnya.
Indonesia, merayakan hari jadinya yang ke-53 di Acara yang diawali dengan demonstrasi pengibaran
kota Makassar. Kegiatan yang kini menjadi bendera merah putih dan bendera Inkado oleh jajaran TNI
andalan di beberapa instansi pemerintah dan Angkatan Darat Pangdam Wirabuana, dilanjutkan dengan
penganugerahan DAN V kehormatan kepada Gubernur
swasta ini, terbukti telah melahirkan atlet-atlet Sulsel, dan penganugerahan DAN kehormatan kepada
nasional yang mewakili Indonesia di berbagai beberapa perwira tinggi TNI Pangdam Wirabuana.
kejuaraan karate dunia. Dalam kata sambutannya, Gubernur Sulsel merasa
T
bangga dengan perguruan Inkado karena telah melahirkan
epat pada 18 Maret 2007 lalu, Inkado genap beberapa atlet andalan Sulsel yang kini juga menjadi andalan
berusia 35 tahun. Diusianya yang sudah cukup Indonesia di berbagai event internasional. Untuk itu Gubernur
matang ini Inkado sebagai perguruan karate juga mengharapkan agar apa yang sudah diraih saat ini
terbesar di Indonesia telah dipercaya sebagai dapat terus ditingkatkan, dan menjadikan Inkado sebagai
kegiatan beladiri di berbagai instansi pemerintah acuan dalam perguruan karate.
seperti Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), Tentara Sementara itu, menurut Kasubdit Intelijen, Maman
Nasional Indonesia (TNI), Departemen Pendidikan, dan Anurachman yang juga sebagai ketua pembina Inkado dan
beberapa departemen lainnya. ketua korda DKI Jaya, perayaan HUT kali ini sedikit berbeda
Perayaan hari jadi Inkado yang dipusatkan di kota dengan biasanya karena diusia yang ke 35 Inkado telah
Makassar tepatnya di lapangan Hasanuddin Makassar ini, mendapatkan kepercayaan penuh oleh TNI sebagai
dihadiri oleh beberapa pejabat daerah Sulawesi Selatan perguruan karate yang wajib diikuti oleh seluruh anggota TNI.
(Sulsel), diantaranya Gubernur Sulsel, Amin Syam yang juga “Untuk DJBC Inkado masih tetap eksis dan tetap menjadi
bertindak selaku inspektur upacara, Pangdam Wirabuana, acuan bagi beberapa diklat bidang P2, khususnya untuk
Sekwilda Sulsel sekaligus sebagai ketua Inkado Koordinator diklat pawang anjing pelacak. Sedangkan untuk kedepan ini,
Daerah (Korda) Sulsel, dan 3000 karateka dari berbagai kita sedang membentuk beberapa atlet dari DJBC yang bisa
daerah di Sulsel. mewakili Inkado maupun nasional untuk bertanding di
Sementara itu dari pengurus induk Inkado yang hadir beberapa event nasional, dan ini sudah berjalan,” jelas
pada acara tersebut, ketua umum Inkado,Yoris Raweyae, Maman Anurachman. adi
SEMINAR. Sjahrian Harahap, Area Sales Manager ID1 (yang meliputi kota PANTAS SINURAT. Customs Development Manager , PT Birotika Semesta/
Medan, Bata, Makassar dan Balikpapan), PT. Birotika Semesta/DHL DHL Express, Pantas Sinurat, sedang memberikan penjelasan kepada
Express dalam sesi seminar di Manado. para peserta seminar di Manado.
D
Sulawesi Selatan memiliki potensi bisnis yang sangat
HL, perusahaan penyedia layanan ekspres dan menjanjikan bagi DHL. Di Makassar (Ujung Pandang),
logistik, baru-baru ini menyelenggarakan forum pelanggan utama DHL berasal dari industri pengolahan
bisnis untuk menyosialisasikan regulasi nikel, pertanian dan coklat. Di Manado, beberapa
kepabeanan kepada pengusaha-pengusaha di pelanggan utama DHL berasal dari industri
Sulawesi Selatan yang bergerak di bidang pertambangan, arang dan minyak sawit mentah (crude
ekspor dan impor. Forum bertema How to Simplify Your palm oil).
Import Process ini bertujuan membantu para pengusaha Welty Tambunan, Area Sales Manager PT Birotika
di Sulawesi Selatan memaksimalkan daya saing mereka Semesta/DHL Express mengatakan, masyarakat
dengan pengetahuan yang mendalam mengenai regulasi cenderung menjadikan Jakarta sebagai kiblat dalam
kepabeanan dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. perekonomian di Indonesia. Padahal, provinsi lain
forum bisnis yang sama juga diselenggarakan oleh DHL memiliki peran yang sama pentingnya bagi
di kota Manado pada hari Kamis tanggal 29 Maret 2007. perkembangan ekonomi negeri ini. Terjadi banyak kasus
Seminar ini menghadirkan pakar-pakar industri dari dimana para pebisnis di daerah belum memiliki akses
DHL Express sebagai pembicara utama, antara lain yang sama terhadap informasi dan pengetahuan yang
Sjahrian Harahap, Area Sales Manager ID1 (yang meliputi dibutuhkan untuk meningkatkan bisnis mereka.
kota Medan, Batam, Makassar dan Balikpapan) dan ”Sebagai trade facilitator, DHL melihat bahwa daerah
Pantas Sinurat, Customs Development Manager, PT provinsi juga sama pentingnya. Hal ini merupakan alasan
Birotika Semesta/DHL Express. utama DHL untuk mengembangkan program yang
Dilaksanakan sebagai bagian dari program berfokus pada pengetahuan dalam pengembangan
berkesinambungan DHL untuk menyosialisasikan peraturan bagi bisnis yang berada di daerah,” tambah
regulasi kepabeanan kepada kalangan pengusaha di Welty.
daerah-daerah, Forum bisnis tersebut dihadiri oleh lebih DHL optimis akan pertumbuhan bisnis di Sulawesi
dari 50 kalangan pengusaha yang bergerak di berbagai Selatan yang tinggi serta berkomitmen untuk turut
sektor industri penting dari setiap kota di provinsi mendukung para pelaku bisnis dalam mengembangkan
Sulawesi Selatan. Sebagai trade facilitator, DHL optimis potensi bisnis di Sulawesi Selatan sepenuhnya. Sebagai
bahwa para pengusaha di daerah dapat memanfaatkan pemimpin dalam bisnis ekspres udara internasional, DHL
pengetahuan yang mendalam mengenai regulasi memiliki komitmen untuk mengembangkan solusi inovatif
kepabeanan yang akan mendukung daya saing mereka di bagi beragam sektor industri yang dilayaninya.
pasar internasional. Dalam forum bisnis di Makassar dan Manado ini, para
Seminar ini juga merupakan sebuah forum bagi para peserta juga diberi kesempatan untuk lebih banyak
pelaku bisnis untuk berbagi pengalaman tentang belajar mengenai portfolio produk-produk DHL, seperti
bagaimana DHL dapat meningkatkan daya saing Import Express (IMP), Sample Express dan Domestic
perusahaan melalui solusi ekspres dan logistik kelas Solution (DOM). press release DHL
PERESMIAN. Suasana persemian KUNJUNGAN. Menteri Perhubungan, Hatta Rajasa, saat berkunjung dan melihat-
RPX Cargo Building. lihat RPX Cargo Building di Cargo Area Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng.
P
Peresmian Warehouse Transit RPX yang kedua di Bandara
ada 4 April 2007, RPX Group, perusahaan lokal Soekarno Hatta ini merupakan implementasi dari keseriusan RPX
penyedia solusi pengiriman dan logistik terpadu mendukung program pemerintah untuk meningkatkan ekspor
berbasis teknologi informasi (TI), meresmikan RPX dengan memfasilitasi para eksportir dan importir berupa ware-
Cargo Building, yang merupakan Warehouse Transit house transit yang modern, lengkap dan terpadu berbasis
dengan sistem pelayanan modern dan terpadu dengan teknologi informasi.
dukungan TI yang online. Peresmian dilakukan oleh Menteri Fasilitas yang ada di RPX Cargo Building dapat membantu
Perhubungan, Hatta Rajasa, di RPX Cargo Building, Cargo Area mempercepat proses kerja dengan keamanan yang lebih
Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng. terjamin, informasi data yang lebih akurat dan dapat diakses oleh
Dalam acara tersebut, hadir pula Direktur Jenderal Bea dan semua pelanggan maupun stakeholder lainnya yang memiliki
Cukai, Anwar Suprijadi, Kepala KPBC Soekarno Hatta, Agung kepentingan dalam proses pengiriman dan penerimaan kargo
Kuswandono, Mantan Ketua MPR, M. Amin Rais, beberapa melalui pesawat udara.
anggota DPR-RI Komisi V, beberapa pejabat di Departemen Harsa E. Joesoef, CEO RPX Group mengatakan, “Salah
Keuangan dan Perdagangan, para direksi BUMN, para satu RPX core value adalah performance. Performance
pengusaha dan rekan-rekan pers. merupakan nilai dasar perusahaan agar selalu meningkatkan
Dalam sambutannya Menteri Perhubungan, Hatta Rajasa pelayanan bagi para pelanggan,” katanya. Peresmian RPX Cargo
mengatakan, kerjasama atau partnership yang dilakukan RPX Building itu sendiri merupakan pembangunan berkelanjutan yang
dengan Angkasa Pura, merupakan manifestasi dari keinginan juga merupakan jawaban RPX untuk meningkatkan keamanan
pemerintah untuk mendorong pihak swasta nasional agar lebih dan pengiriman kargo melalui pesawat udara untuk mencapai
bergerak maju membangun infrastruktur dan membangun sarana kepuasan pelanggan.
khususnya di sektor transportasi. Sementara itu, Ari HK Pane, Managing Director RPX
Hatta mengungkapkan, pertumbuhan di bidang angkutan Warehouse menambahkan bahwa RPX Cargo Building juga
kargo mencapai masa keemasannya pada tahun 1996 dimana merupakan storage area atau tempat penimbunan sementara
saat itu kargo yang diangkut oleh udara mencapai sekitar 197 ribu (TPS) dan dirancang untuk meningkatkan kemudahan dan
ton. Tetapi saat terjadi krisis ekonomi, kargo yang diangkut keamanan proses pengiriman dan penerimaan kargo di area
menurun menjadi sekitar 100 ribu ton. bandara dengan berbagai fasilitas yang modern dan terpadu
Beberapa tahun kemudian, tepatnya 2002, lonjakan pengang- berbasis teknologi informasi.
kutan kargo dan penumpang mengalami booming, naik menjadi RPX Cargo dibangun di atas area 7.540 meter persegi,
150 ribu ton. Kemudian pada 2004 naik lagi menjadi sekitar 180 dengan luas bangunan dua lantai seluas 2.292 meter persegi dan
ribu ton. Pada 2005 menjadi 229 ribu ton dan tahun 2006 kargo dilengkapi dengan fasilitas modern, seperti X-Pose yang
yang diangkut melalui udara mencapai sekitar 258 ribu ton. merupakan system customs clearance terbaru berbasis web.
Diperkirakan pada 2007 akan mencapai 300 ribu ton. Dengan Dengan tujuan untuk memudahkan pelanggan RPX Clearance
demikian, pertumbuhan yang dicapai dalam pengangkutan kargo dalam melakukan pengecekan status clearance kargo kiriman
hingga saat ini mencapai sekitar 13 – 16 persen. secara online. Pelanggan dapat melihat status kargonya dengan
“Sayangnya, pertumbuhan tersebut tidak diikuti dengan mengakses www.rpxholding.com.
pembangunan infrastruktur yang memadai. Oleh sebab itu, Fasilitas lainnya adalah dock leveler, IBIS (Inbound
pemerintah merespon hal tersebut dengan melakukan suatu Integrated System), WOWS (Wahana Online Warehouse
revisi terhadap 4 paket UU Transportasi (udara, laut, kereta api System) yang merupakan suatu sistem yang dirancang untuk
dan darat-red),” kata Hatta. mengetahui posisi kargo secara online di dalam warehouse
Caranya, lanjut Hatta, dalam bidang politik pemerintah inventory. Kemudian dilengkapi pula dengan acceptance
Indonesia sudah melakukan desentralisasi dimana seluruh digital scale atau timbangan digital, X-Ray machine, scissor
produk UU yang ada harus disesuaikan dengan UU otonomi lift, digital scale build up, storage area dan reach truck. ifa
Anda
Anda Bertanya
Bertanya
Dokter Menjawab
Dokter Menjawab
DIASUH OLEH PARA DOKTER
DI KLINIK KANTOR PUSAT DJBC
JAWAB :
MIMISAN
- Buat penekanan dua sisi pada pangkal hidung yang
lunak ± 15 menit sementara bernapas melalui rongga
mulut.
- Jangan mensisi atau bensin setelah mimisan karena
dapat menyebabkan pendarahan lagi akibat lepasnya
bekuan darah dari bekas luka mimisan. Bekuan darah
P
tersebut berfungsi sebagai penyetop aliran darah
utra ke 2 kami berusia 4 tahun. Kami perhatikan keluar dari pembuluh darah sekaligus memberi
setiap kali ia mengalami kelelahan fisik sering kesempatan perbaikan sel-sel pembuluh darah yang
mengeluarkan darah dari hidungnya atau rusak.
mimisan, misalnya setelah ia berlari-lari dengan - Jika mimisan disebabkan karena udara yang kering
temannya tak lama keluar dari hidungnya. atau hidung terasa kering maka pencegahannya
Kondisi ini sebenarnya juga pernah dialami suami saya dengan pemberian krim yang kandungan airnya
sewaktu ia masih kecil. Sebenarnya penyakit apa yang banyak atau dapat dengan spray (penyemprotan) air
diderita anak saya dan apakah berbahaya dok ? Apakah pelembab.
BERANI
BUKTI KUAT
MENUNJUKKAN
FAKTOR
GENETIK
“
MENGAKHIRI
Oleh: BERPERAN
Ratna Sugeng BESAR
HIDUP
PADA RISIKO
BUNUH DIRI
ATAU BERANI
HIDUP ? ”
Terlepas dari motif khusus yang mendorong Beberapa orang mempunyai kebiasaan mengancam
seseorang untuk bunuh diri, ada beberapa orang-orang disekitarnya untuk membunuh diri bila
kehendaknya tidak terujud dan acapkali ancaman ini
faktor risiko orang yang cenderung bunuh diri terlanjur membuat diri terbunuh. Jadi maksud hati tidak
sampai berhasil yakni faktor risiko kesehatan, bunuh diri, hanya mengancam, tetapi terlanjur hidup
biologik, psikologik dan sosial berakhir. Keadaan ini disebut parasuicide. Seperti yang
kita jumpai pada mereka yang mengiris-iris lengannya
B
ketika marah atau keinginannya tidak tercapai. Mereka
eberapakali tampilan di televisi maupun di radio sebetulnya berharap untuk diselamatkan.
saya diminta merespon tentang mengakhiri hidup
kejadian di banyak tempat, baik yang FAKTOR RISIKO BUNUH DIRI
menyangkut warga biasa atau warga yang diberi Terlepas dari motif khusus yang mendorong
hak memegang senjata berpeluru. Saya berpikir seseorang untuk bunuh diri, ada beberapa faktor risiko
mereka berani memilih mengakhiri hidup, bagi diri sendiri orang yang cenderung bunuh diri sampai berhasil yakni
atau orang lain. Berani mengakhiri hidup tentu saja faktor risiko kesehatan, biologik, psikologik dan sosial.
berbeda dengan berani memulai hidup. Kita tidak pernah Faktor ini bervariasi dan dipengaruhi oleh usia, gender,
memilih memulai hidup, tetapi mungkin dapat memilih etnik, dan berubah-ubah sepanjang masa.
cara mengakhiri hidup. Seseorang berisiko tinggi bunuh diri bilamana ia
Bayangkan seorang ibu berani menghadirkan hidup 4 mempunyai riwayat upaya bunuh diri sebelumnya,
orang anaknya, tetapi kemudian juga berani mengakhiri gangguan psikiatrik seperti depresi, skizofrenia,
hidup mereka bersama dirinya. Sementara di tempat lain gangguan kepribadian, pengguna narkotik-alkohol atau
seorang pemegang senjata untuk tugasnya, mengakhiri obat-obat lainnya. Riwayat bunuh diri dalam keluarga,
hidup tamu yang bertandang ke rumahnya, isterinya, kekerasan fisik/seksual/emosional, sakit yang tak jelas
mertuanya dan dirinya sendiri. (Berita surat-surat kabar di kesembuhannya, merupakan faktor risiko. Risiko akan
bulan Februari 2007). makin besar bila ia memegang senjata berpeluru
“Bunuh diri atau membunuh orang lain bukanlah mematikan..
sebuah pilihan, tetapi sakit hati diluar batas kemampuan
pengendalian diri,” demikian sebuah tulisan dari PETANDA BAHAYA BUNUH DIRI
Departemen Kesehatan Mental Amerika di situsnya. Kalau Perhatikan petanda yang mengarahkan seseorang
bunuh diri atau membunuh orang lain dasarnya adalah mempunyai kemungkinan bunuh diri atau berpikir bunuh
sakit hati diluar kemampuan pengendalian diri, maka kata diri. Berikut ini adalah petandanya:
kunci terletak pada kemampuan mengendalikan diri. Kita l Berulangkali bicara tentang bunuh diri, bahkan
coba fokuskan cerita kita pada bunuh diri. terucap : “Saya pikir lebih baik mati”, “ Percuma saya
dilahirkan”, “Tak seorang pun menghendaki saya
PERILAKU BUNUH DIRI hidup”
Perilaku bunuh diri merupakan tindakan yang berisiko l Menarik diri dari pergaulan dan lebih sering
membuat kematian dengan merusak diri atau akibat menyendiri
dorongan pikiran berulang bunuh diri. Tindakannya dapat l Mood atau suasana hatinya mudah berubah, suatu
berupa meminum obat melebihi takaran, meminum/ saat beremosi tinggi, kemudian sedih mendalam,
memakan sesuatu yang diperkirakan mematikan, berapi-api semangatnya kemudian berdiam diri
mengemudikan kendaraan secara sembrono atau dalam l Berulang-ulang berpikir atau menyatakan akan mati,
keadaan mabuk. Seringkali upaya bunuh diri dilakukan mengajak mati, atau melakukan pengakhiran hidup
berulang, namun tidak menghasilkan kematian, keadaan orang-orang dekatnya
ini dikatakan sebagai ancaman bunuh diri. l Pola hidupnya berubah, termasuk pola makan dan tidur
I GDE SENOPATI
KORLAK ADMINISTRASI KEPABEANAN DAN CUKAI KPBC TIPE C BENOA
“PERJALANAN HIDUP
SEORANG PENARI BALI”
Bagi masyarakat pulau Bali khususnya yang berada di daerah Tabanan, mungkin nama
I Wayan Begeg atau dikenal Pan Tini sudah tidak asing lagi di telinga mereka. Sebagai seorang
maestro tari Bali, tempat tinggal tokoh ini selalu ramai dikunjungi masyarakat baik yang ada di
sekitar Tabanan maupun dari daerah lain di Bali untuk belajar seni tari Bali.
K
epiawaian Pan Tini dalam menari Bali ini, rupanya juga terkenal dan selalu dinanti jika dirinya akan pentas tari Bali. Meng-
diikuti oleh salah seorang cucunya yang tanpa dipaksa- injak SMP, Gde masih tetap menunjukan prestasinya, dan puncak
kan juga telah mengikuti jejak kakek dan ibunya. dari itu semua adalah ketika dirinya baru lulus SMP, terpilih mewa-
Walaupun dirinya seorang laki-laki namun untuk urusan kili Indonesia untuk mengikuti Expo kesenian di Sevilla Spanyol.
tari dirinya tak kalah hebatnya dengan wanita Bali “Saya juga tidak tahu kok bisa terpilih, mungkin karena sering
lainnya. I Gde Senopati, tokoh profil kita kali ini, selain memiliki pentas jadi baik Bupati maupun Gubernur sering melihat saya,
prestasi dalam bekerja, dirinya juga memiliki segudang prestasi maka saya terpilih untuk mewakili Indonesia di acara Expo
dari bakat yang dimilikinya sejak kecil, yaitu menari tari Bali. kesenian tahun 1992 di Spanyol. Perasaan saya saat itu senang
Lahir di Tabanan pada 23 Maret 1977 dari pasangan Alm. I sekali bahkan orang tua sangat mendukung, ini ditunjukkannya
Made Rai Suartha (Ayah) dan Ni Komang Ratnadi (Ibu), yang dengan selalu memberikan semangat saat saya mengikuti pusat
merupakan keturunan seniman tari Bali, membuat dirinya merasa pelatihan di Denpasar,” kenang Gde.
terpanggil untuk ikut melestarikan apa yang sudah menjadi Sebagai peserta yang termuda karena usia Gde saat itu baru
kebanggaan dari keluarganya. 15 tahun, tentunya menjadi suatu prestasi yang luar biasa, namun
Di masa kecil Gde Senopati, selalu memperhatikan jika kakek ketika hendak berangkat Gde yang masih muda belia itu sempat
atau ibunya sedang mengajarkan tari kepada orang lain, dan dari sedih karena harus meninggalkan keluarga. Namun sang ayah
perhatiannya itu tanpa di sengaja dirinya juga mengikuti setiap yang terus memberikan semangat membuat dirinya menjadi
gerakan tari yang sedang dimainkan baik oleh ibu maupun oleh tegar dan siap untuk menunjukan kebolehannya dalam bidang
kakeknya.”Kalau sejak kapan saya mulai menari, saya juga tari Bali di negeri orang.
kurang jelas, menurut ibu, sejak usia tiga tahun itu setiap kali ibu “Satu hal yang menjadi kenangan saya saat di Spanyol ada-
atau kakek sedang mengajar tari saya selalu mengikuti gerakan- lah, pada saat saya akan naik pentas untuk menari, ternyata
nya dari belakang, dari situlah ibu dan kakek melihat kalau saya panggung tempat kita menari sudah diduduki oleh orang-orang
juga memiliki bakat menari,” ujar Gde Senopati mengawali cerita Portugal yang melakukan demo untuk Indonesia, memang saat
perjalanan hidupnya. itu negara kita sedang terjadi konflik dengan Timor-Timor, akhir-
“Dalam mendidik orang tua saya memang cukup keras juga, nya pentas dibatalkan hari itu dan dilanjutkan keesokan harinya,”
namun demikian ayah saya yang seorang pegawai negeri tidak kata Gde.
selalu memaksakan saya untuk mengikuti apa yang menjadi Selain Spanyol, Gde juga sempat mengunjungi negeri Belan-
kemauannya. Misalnya saat saya belajar, ayah hanya menuntun da dan Singapura yang merupakan kelanjutan dari kegiatan Expo
agar saya tidak melupakan apa yang menjadi kewajiban seorang kesenian tersebut.”Sungguh suatu pengalaman yang tak
pelajar, jadi saya tidak selalu ditongkrongi jika disuruh belajar” terlupakan, karena selain dapat melihat negeri orang, saya juga
kata Gde. dapat menunjukkan kepada negeri orang kalau negara saya
Dari didikan orang tua yang cukup demokratis ini, Gde juga memiliki banyak kebudayaan dan kesenian yang patut dibangga-
banyak mendapat pelajaran hidup yang hingga saat ini sangat kan,” ungkap Gde.
berguna bagi dirinya, keharusannya untuk dapat mandiri menjadi- Saat duduk di bangku SMA, Gde yang aktif dikepengurusan
kan Gde mampu menjadi seorang anak yang dapat dibanggakan. Osis dan Pramuka, juga beberapa kali sempat dikirim baik untuk
Maka tak heran jika sejak SD hingga SMA Gde yang gemar akan pelatihan maupun seminar tentang organisasi sekolah, bahkan
mata pelajaran ilmu pasti dan matematikan ini, selalu menjadi untuk kegiatan Pramuka, Gde sempat terpilih mewakili Bali untuk
juara di kelasnya. Jambore Nasional tahun 1991 di Cibubur.
Selain itu, pelajaran hidup yang hingga kini masih dikenang-
nya adalah, ketika kecil dirinya sudah mempunyai kewajiban di MENJADI SALES MULTI LEVEL MARKETING
dalam rumah untuk selalu membersihkan dan mencuci piring. Keaktifannya di Osis inilah yang membawanya menjadi
Kegiatan ini dilakukannya baik pagi maupun sore. Menurut Gde pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Cerita awal
hal ini dilakukan karena selain dalam keluarganya tidak memiliki karier di DJBC ini diawali dari kunjungan kakak kelasnya yang
anak perempuan, kegiatan ini juga dapat menumbuhkan rasa ke- telah menjadi pegawai DJBC, yang memberitahukan kalau
mandirian jika kelak dirinya sudah dewasa. Sekolah Tinggi Akutansi Negara (STAN) membuka peluang bagi
lulusan SMA untuk menjadi pegawai dilingkungan Departemen
MENJADI DUTA KESENIAN DI SPANYOL Keuangan. Atas informasi tersebut Gde memutuskan untuk tidak
Duduk di bangku SD, Gde juga terus menjalani bakat yang mengikuti tes UMPTN, namun hanya ikut tes di STAN.
dimilikinya, dengan seringnya mengikuti pentas tari Bali di “Sebenarnya tidak ikutnya saya di UMPTN bukan karena
daerah-daerah sekitar pulau Bali, membuatnya menjadi cukup saya tidak mau, tapi ayah saya sempat berpesan agar mencari
DOK. KELUARGA
bisa diberikan kelonggaran untuk mendaftar sedangkan bukti
transfer diberikan esok harinya.
Namun ketika petugas mengatakan besok pun masih dapat
mendaftar karena hari itu adalah hari pertama pendaftaran,
sambil merasa tidak percaya dirinya kembali menanyakan kapan
tanggal terakhir pendaftaran, setelah diberikan penjelasan, Gde
langsung pulang dan keesokan harinya pagi-pagi setelah
mentransfer di bank, Gde mendaftar untuk ikut ujian STAN dan
langsung memilih jurusan Bea dan Cukai.
Dipilihnya Bea dan Cukai oleh Gde lantaran kakak kelasnya
yang memberikan informasi mengenai STAN, sudah menjadi
pegawai DJBC, untuk itulah dirinya langsung memilih jurusan
DJBC yang kebetulan juga saat itu hanya boleh satu pilihan.
Setelah mengikuti ujian STAN, sambil menunggu waktu
pengumuman dirinya kembali meneruskan menjadi sales dan
rupanya kegiatan ini memberikannya keuntungan yang lumayan
besar, bahkan dirinya memutuskan jika tidak lulus ujian STAN,
maka pekerjaan inilah yang akan digelutinya kelak.
Saat pengumuman Gde pun senang sekali karena dirinya
diterima di STAN pada jurusan bea cukai. Dengan berbagai
persiapan akhirnya Gde berangkat menuju kampus STAN di
Jurang Manggu untuk selanjutnya mengikuti tes kesehatan dan
fisik. Setelah berbagai tes dijalani akhirnya Gde diterima di
jurusan bea cukai untuk program diploma III.
Lulus dari STAN, Gde langsung mengikuti praktek kerja di
Kantor Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC) Soekarno-Hatta.
Banyak pengalaman baru yang ditemuinya saat praktek kerja
lapangan ini, karena jika saat kuliah hanya tahu dari buku kini
dirinya dapat melihat langsung kegiatan bea cukai.
“Waktu praktek itu saya sangat beruntung sekali, karena para
pembimbing saat itu benar-benar memberikan penjelasan de-
ngan sejelas-jelasnya hingga kami benar merasa sangat dibim-
bing sekali. Tapi ada dukanya juga, saat praktek lapangan (tahun
1998) itu berbarengan dengan kejadian kerusuhan di Jakarta, ba-
nyak orang lari ke bandara hingga makanan pun habis, sementa-
BERSAMA KELUARGA. Tidak akan memaksakan anaknya untuk bisa ra untuk pulang saya tidak bisa karena tidak ada bis yang menuju
menjadi penari. Rawamangun. Akhirnya setelah menunggu beberapa hari baru
saya bisa pulang, itupun karena ada truk pengangkut ayam yang
sekolah yang setelah lulus dapat langsung kerja, dari situ saya akan ke Rawamangun, saya pikir tak apalah yang penting saya
memiliki dua pilihan STAN dan IPDN, namun karena informasi bisa pulang,” kenang Gde.
STAN sudah lebih dulu saya terima, saya akhirnya memilih ikut
tes di STAN tanpa ikut tes lainnya. Ini memang berisiko sekali tapi PENEMPATAN PERTAMA PUSLATASI
itulah jalan hidup saya,” kenang Gde. Lulus dari praktek kerja lapangan, penempatan Gde pertama
Saat akan mengikuti pendaftaran STAN, Gde juga punya adalah Puslatasi (sekarang IKC-red) tahun 1998. Banyak hal baru
pengalaman menarik yang tak dilupakannya, karena pada saat itu di Puslatasi ini yang sebenarnya jauh dari apa yang dibayangkan
pendaftaran penerimaan STAN mengalami penundaan dari yang Gde, karena sejak sekolah dulu Gde tidak pernah mengikuti
biasanya. Gde akhirnya berusaha mencari tahu kapan pembuka- kursus komputer bahkan ketika laporan praktek pun Gde sempat
an tersebut dilaksanakan, sementara jika menunggu Bali, infor- diketikan oleh temannya.
masi tersebut sangat lambat sekali sehingga Gde memutuskan “Waktu itu saya termasuk orang yang gaptek (gagap
untuk pergi ke Yogyakarta karena di kota ini merupakan salah teknologi-red), eh kok saya ditempatkan di Puslatasi yang sehari-
satu kota tempat pembukaan pendaftaran STAN. DOK. PRIBADI
“Di kota Yogya saya berusaha untuk mencari tahu kapan
STAN buka pendaftaran, karena menunggu cukup lama, akhirnya
sambil menunggu informasi saya menjadi sales untuk produk
multi level marketing, ini saya lakukan karena di Yogya saya juga
butuh biaya hidup sehingga apapun pekerjaan saat itu saya jalani
sambil terus mencari informasi,” ujar Gde.
Setelah berjalan beberapa bulan menjadi sales, suatu saat
ketika Gde sedang berada di Borobudur, dirinya melihat pengu-
muman di surat kabar kalau STAN mulai membuka pendaftaran.
Melihat itu, saking senangnya Gde tidak membaca lagi kapan
tanggal pembukaan dan kapan tanggal penutupan, yang ada
dalam pikirannya hari itu adalah hari terakhir pendaftaran dan
dirinya harus cepat-cepat mendaftar.
Sesampainya di Yogyakarta, Gde langsung menuju
tempat pendaftaran namun ketika akan mendaftar dirinya
diminta bukti transfer bank oleh petugas, Gde yang sudah
terburu-buru tidak paham kalau harus terlebih dulu
mentransfer biaya pendaftaran di bank, padahal saat itu jam
sudah menunjukkan pukul 3 sore artinya bank pun sudah
tutup. Buyar sudah harapan selama ini, sambil terduduk KEBYAR DUDUK. Gde saat membawakan tarian kebyar duduk di acara
lemas di depan loket pendaftaran, Gde pun memohon agar pertemuan DJBC dan JICA.
Anya
Dwinov
“Sebagai warga
negara yang baik
harus mengikuti
prosedur”
TENTANG
PERUBAHAN KETIGA ATAS
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 155/KMK.03/2001
TENTANG PELAKSANAAN PAJAK
PERTAMBAHAN NILAI YANG
DIBEBASKAN ATAS IMPOR DAN/ATAU
PENYERAHAN BARANG KENA
PAJAK TERTENTU
YANG BERSIFAT STRATEGIS
MENTERI KEUANGAN,
Menimbang :
bahwa sehubungan dengan telah ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 7
Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun
2001 tentang Impor dan/atau Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu yang Bersifat
Strategis yang Dibebaskan dari Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai yang mengatur
bahwa atas impor dan/atau penyerahan barang hasil pertanian dibebaskan dari
pengenaan Pajak Pertambahan Nilai, perlu menetapkan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 155/KMK.03/2001 tentang Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai
yang Dibebaskan atas Impor dan/atau Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu
yang Bersifat Strategis;
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49,
Tambahan Lembaran Negara Republik Nomor 3262) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 126, Tambahan
Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 3984);
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang
dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1983 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3264) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3986);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 143 Tahun 2000 tentang Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa
dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 390 MEI 2007
1
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 259, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4061) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2002 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4199);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2001 tentang Impor dan/atau
Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu Yang Bersifat Strategis Yang
Dibebaskan dari Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4083) sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2007 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4697);
5. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;
6. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 155/KMK.03/2001 tentang Pelaksanaan
Pajak Pertambahan Nilai yang Dibebaskan atas Impor dan/atau Perolehan
Barang Kena Pajak Tertentu yang Bersifat Strategis sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 371/
KMK.03/2003;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 155/KMK.03/2001 TENTANG
PELAKSANAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI YANG DIBEBASKAN ATAS IMPOR
DAN/ATAU PENYERAHAN BARANG KENA PAJAK TERTENTU YANG BERSIFAT
STRATEGIS.
Pasal I
1. Ketentuan Pasal 1 angka 1 huruf c dan angka 2 diubah, dan angka 3 dan angka
4 dihapus, sehingga Pasal 1 berbunyi sebagai berikut:
”Pasal 1
”Pasal 4
(1) Atas impor dan/atau penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu yang bersifat
strategis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 huruf a, b, c, dan d
dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai.
(2) Atas penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu yang bersifat strategis
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 huruf g dan h dibebaskan
dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai.”
4. Ketentuan Pasal 5 ayat (2) dan ayat (6) diubah, sehingga Pasal 5 berbunyi
sebagai berikut:
”Pasal 5
”Pasal 6
(1) Orang atau badan yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu
yang bersifat strategis yang dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan
Nilai sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan ini, wajib
melaporkan usahanya kepada Direktur Jenderal Pajak untuk dikukuhkan
sebagai Pengusaha Kena Pajak sesuai dengan ketentuan perpajakan yang
berlaku.
(2) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terhadap
orang atau badan yang semata-mata melakukan penyerahan Barang Kena
Pajak Tertentu yang bersifat strategis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
huruf g atau huruf h, tidak diwajibkan melaporkan usahanya untuk
dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak.
(3) Pengusaha Kena Pajak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib
menerbitkan Faktur Pajak dan membubuhkan cap ”PPN DIBEBASKAN
SESUAI PP NOMOR 12 TAHUN 2001 SEBAGAIMANA TELAH BEBERAPA
KALI DIUBAH TERAKHIR DENGAN PP NOMOR 7 TAHUN 2007.”
1. Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut atas impor atau penyerahan Barang
Kena Pajak yang bersifat strategis berupa barang hasil pertanian sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 huruf c yang dilakukan pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2007 sampai dengan tanggal ditetapkannya Peraturan Menteri
Keuangan ini, harus disetorkan ke kas negara sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
2. Pajak Pertambahan Nilai yang telah dibayar atau dipungut sebagaimana
dimaksud pada angka 1 dapat dimintakan kembali oleh importir atau pembeli
sepanjang belum dikreditkan atau dibebankan sebagai biaya.
Pasal III
Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan
mempunyai daya laku surut terhitung sejak tanggal 1 Januari 2007.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Menteri
Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 14 Februari 2007
MENTERI KEUANGAN,
ttd,-
NOMOR : PER-01/IJ/2007
NOMOR : P-04/BC/2007
TENTANG
PERUBAHAN KEPUTUSAN BERSAMA
INSPEKTUR JENDERAL
DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
NOMOR : 10/IJ/2003
NOMOR : 08/BC/2003
Menimbang :
a. bahwa dalam rangka melaksanakan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 114/
PMK.04/2006 tentang Perubahan Ketiga Atas Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 111/KMK.04/2003 tentang Pemeriksaan Mendadak Kepabeanan di
Bidang Impor, perlu diatur penyempurnaan petunjuk pelaksanaan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) perlu
menetapkan Perubahan Keputusan Bersama Inspektur Jenderal dengan Direktur
Jenderal Bea dan Cukai tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemeriksaan Mendadak
Kepabeanan di Bidang Impor;
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75 dan Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3612), jo. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1996 tentang Penindakan di Bidang
Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 36;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3626);
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 165 Tahun 2000 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja
Departemen Keuangan;
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 177 Tahun 2000 tentang
Susunan Organisasi dan Tugas Departemen;
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERATURAN BERSAMA INSPEKTUR JENDERAL DENGAN DIREKTUR
JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG PERUBAHAN KETUNJUK PELAKSANAAN
PEMERIKSAAN MENDADAK KEPABEANAN DI BIDANG IMPOR
Pasal 1
(2) Akses informasi sebagaimana di maksud dalam ayat (1) meliputi akses terhadap
aplikasi Impor Barang secara lengkap;
(3) Untuk mendapatkan akses informasi sebagaimana di maksud dalam ayat (2),
Kantor Pelayanan Bea dan Cukai menyediakan monitor tersendiri untuk Tim
Pemeriksaan Mendadak;
Pasal 3
Pasal 4
(2) Surat Tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibuat dalam
rangkap 4:
a. lembar 1 untuk Tim Pemeriksaan Mendadak.
b. lembar 2 disampaikan kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
c. lembar 3 disampaikan kepada Kepala Kantor Wilayah Bea dan Cukai.
d. lembar 4 disampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai.
Pasal 5
(1) Tim Pemeriksaan mendadak menetapkan secara acak barang impor yang akan
diperiksa dengan Surat Penetapan Pemeriksaan Mendadak (SPPM)
sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I.
(1) Barang impor yang dikeluarkan untuk tujuan dipakai dan impor sementara
dilakukan pemeriksaan fisik barang dan dokumen pendukung.
(2) Barang impor yang dikeluarkan untuk tujuan diangkut lanjut, ditimbun di tempat
penimbunan berikat dan diangkut ke tempat penimbunan sementara di kawasan
pabean lainnya dilakukan pemeriksaan kesesuaian nomor, jumlah, jenis dan
merek kemasan dengan dokumen pengeluaran.
Pasal 7
Pasal 8
(1) Importir dan/atau kuasanya wajib menyiapkan barang yang akan diperiksa.
(2) Dalam hal kewajiban sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak dipenuhi, Tim
Pemeriksaan Mendadak dapat melakukan pemeriksaan.
(3) Resiko atas pelaksanaan pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
menjadi tanggung jawab importir/kuasanya.
Pasal 9
(2) Rekapitulasi Berita Acara Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
disampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai pada setiap akhir
periode pemeriksaan.
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
Pasal 14
Pasal 15
(1) Biaya yang timbul atas pelaksanaan Peraturan ini dibebankan pada mata
anggaran Departemen Keuangan.
(2) Pengusulan biaya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diajukan oleh
Inspektorat Jenderal Departemen Keuangan.
Peraturan Bersama ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan berakhir sampai
dengan 31 Desember 2007. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengumuman Peraturan Bersama Inspektur Jenderal dengan Direktur Jenderal Bea
dan Cukai ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 16 Februari 2007
…………., …..……….…………2007
Ketua Tim
……………………..
NIP ………………..
Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai/Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan
Memerintahkan Catatan
Sdr. 1. …………………./060….. NHI
2. …….……………/060….. Nomor : …………………..
Untuk membantu kelancaran Tanggal : ……..-……..-2007
pelaksanaan pemeriksaan
Ttd
………………….
NIP …………….
SURAT PERNYATAAN
Sehubungan dengan Pemeriksaan Fisik Barang yang dilakukan oleh Tim
Pemeriksaan Mendadak Inspektorat Jenderal Departemen Keuangan terhadap
Container/Party Barang sebagai berikut :
……………, ………….....……….…2007
…………….................…………….. ………….................……………….
NIP …………………................…..
SURAT EDARAN
Nomor SE-02/BC/2007
TENTANG
PENINGKATAN PENGAWASAN
TERHADAP MESIN SKM
Dalam rangka meningkatkan pengawasan terhadap pengusaha pabrik Hasil
Tembakau yang memproduksi Hasil Tembakau jenis SKM ( Sigaret Kretek Mesin),
dengan ini diminta perhatian Saudara untuk hal-hal sebagai berikut :
1. Terhadap pengajuan permohonan NPPBKC oleh pengusaha pabrik Hasil
Tembakau yang akan memproduksi Hasil Tembakau jenis SKM, agar pada
permohonan dilampirkan foto serta data tehnis (spesifikasi ) mesin SKM yang
akan dipergunakan antara lain merek, kapasitas produksi, maupun typenya.
2. Melakukan inventarisasi terhadap pengusaha pabrik Hasil Tembakau yang telah
memiliki NPBBKC di wilayah kerja Saudara yang memiliki mesin SKM. Data
inventarisasi terhadap mesin SKM meliputi antara lain : nama/lokasi pabrik,
jumlah mesin yang dimiliki, merek/type/negara asal mesin dan kapasitas
produksi mesin.
3. Meningkatkan pengawasan kepada pengusaha pabrik Hasil Tembakau dengan
memonitor dan menganalisa kegiatan pemesanan pita cukainya agar tidak
terjadi penyalahgunaan pita cukai.
4. Memantau dan melakukan penindakan terhadap pelaku pengguna mesin SKM
yang tidak memiliki NPPBKC sesuai ketentuan yang berlaku.
5. Menyampaikan laporan inventarisasi sebagaimana butir 2 kepada Direktur
Jenderal u.b Direktur Cukai dan Kepala Kantor Wilayah yang membawahi KPBC
terkait.
DIREKTUR JENDERAL
ttd
ANWAR SUPRIJADI
NIP. 120050332
Tembusan
1. Sekretaris Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
2. Para Direktur di Lingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai
3. Kepala Kantor Wilayah I sampai XVII DJBC.
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 390 MEI 2007
15
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
23 Februari 2007
Kepada :
Para Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai
di Seluruh Indonesia
SURAT EDARAN
Nomor : SE- 03/BC/2007
TENTANG
PEMBAYARAN BIAYA PENGGANTI
PITA CUKAI
Menunjuk Surat Edaran Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor SE-27/BC/2006
tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembayaran Biaya Pengganti, Pengembalian Berkas
PBCK-3 dan Pengisian Formulir CK-2 dan CK-3, bersama ini disampaikan hal-hal
sebagai berikut :
1. Dalam angka 1 butir 1.3 Surat Edaran Direktur Jenderal Bea dan Cukai nomor
SE-27/BC/2006 disebutkan bahwa pembayaran biaya pengganti dilakukan
dengan menggunakan Surat Setoran Cukai Atas Barang Kena Cukai dan PPN
Hasil Tembakau Buatan Dalam Negeri (SSCP) dengan Mata Anggaran
Penerimaan (MAP) 423479 (pendapatan anggaran lain-lain).
DIREKTUR JENDERAL,
ttd
ANWAR SUPRIJADI
NIP 120050332
Tembusan :
1. Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai.
2. Para Kepala Kantor Wilayah DJBC di seluruh Indonesia.