Anda di halaman 1dari 97

TAHUN XXXIX EDISI 390 MEI 2007

KPU
EMBRIO BEA DAN CUKAI MODERN

PROFIL WAWANCARA

MENUNGGU IMPLEMENTASI
I GDE SENOPATI
“PERUBAHAN PARADIGMA LAMA DJBC
AKAN MENINGKATKAN KINERJA”
ANWAR SUPRIJADI
“INDIKATOR KEBERHASILAN KPU ADALAH
KEPERCAYAAN TERHADAP INSTITUSI BEA CUKAI”
DARI REDAKSI

TERBIT SEJAK 25 APRIL 1968


MISI:
Membimbing dan meningkatkan kecerdasan serta
kesadaran karyawan Direktorat Jenderal Bea dan
Jende

KPU: Mulai…
Cukai terhadap tugas negara
Mendekatkan Hubungan antara atasan dan
bawahan serta antara karyawan Direktorat Jenderal
Jende
Bea dan Cukai dengan masyarakat

S
IZIN DEPPEN: NO. 1331/SK/DIRJEN-G/SIT/72
etelah pada edisi lalu (WBC 389 April 2007) Redaksi TANGGAL, 20 JUNI 1972 ISSN.0216-2483

menuliskan ‘artikel pembuka’ mengenai KPU (Kantor PELINDUNG


Direktur Jenderal Bea dan Cukai:
Pelayanan Utama) DJBC, maka di edisi kali ini, kami Drs. Anwar Suprijadi, MSc
PENASEHAT
membahasnya secara lebih mendalam pada rubrik laporan Direktur Penerimaan & Peraturan
Kepabeanan dan Cukai:
Drs. M. Wahyu Purnomo, MSc
utama. Memang tidak bisa dikatakan dikupas secara tuntas, Direktur Teknis Kepabeanan
Drs. Teguh Indrayana, MA
karena cukup banyak unsur-unsur di dalam KPU yang tidak akan bisa Direktur Fasilitas Kepabeanan
Drs. Ibrahim A. Karim
dirinci hanya dalam satu edisi penerbitan. Redaksi akan mencoba Direktur Cukai
Drs. Frans Rupang
Direktur Penindakan & Penyidikan
membahasnya secara komprehensif satu persatu, dan itu dimulai dari edisi Drs. Erlangga Mantik, MA
Direktur Audit
ini. Semoga bisa menjawab rasa penasaran dari banyak kalangan, internal Drs. Thomas Sugijata, Ak. MM
Direktur Kepabeanan Internasional
maupun eksternal, tentang sosok sebuah KPU itu. Drs. Kamil Sjoeib, M.A.
Direktur Informasi Kepabeanan & Cukai
Dr. Heri Kristiono, SH, MA
Ketika tulisan ini kami susun, masa transisi KPU telah dimulai di Kepala Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Bea dan Cukai
Tanjung Priok, begitu juga di Batam. Salah satu hal yang kami dengar Drs. Endang Tata
Inspektur Bea dan Cukai
adalah mengenai pekerjaan yang sangat padat, dari pagi hingga malam. Ini Edy Setyo
KETUA DEWAN PENGARAH
memang sesuai dengan tuntutan akan kinerja pegawai di KPU yang sangat Sekretaris Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai:
tinggi, yang ingin memberikan pelayanan prima dan pengawasan yang Dr. Djunaedy Djusan
WAKIL KETUA DEWAN PENGARAH/
efektif, dan yang tentunya diimbangi dengan remunerasi yang didapatkan. PENANGGUNG JAWAB
Kepala Bagian Umum:
Sonny Subagyo, S.Sos
Hanya saja, ada beberapa pertanyaan yang masuk ke WBC menanyakan DEWAN PENGARAH
Drs. Nofrial, M.A., Drs. Patarai Pabottinggi,
tentang berapa sih remunerasi yang nanti didapatkan. Dra. Cantyastuti Rahayu,
Ariohadi, SH, MA.
Ketika diwawancarai WBC, Ketua Tim Percepatan Reformasi Bidang Marisi Zainuddin Sihotang, SH.,M.M.
Drs. Martediansyah M.P.M,
J. Didit Krisnady, SH
Pelayanan Bea Cukai, Thomas Sugijata mengatakan besaran penghasilan Ir. Sucipto, M.M, Ir. Azis Syamsu Arifin,
Muhammad Zein, SH, MA.
belum bisa diungkapkan karena menunggu keputusan Menteri Keuangan PEMIMPIN REDAKSI
Lucky R. Tangkulung
(selengkapnya baca di hal.10). Sekalipun Redaksi menerima materi berupa REDAKTUR
Aris Suryantini,
Supriyadi Widjaya,
paper pembentukan KPU yang didalamnya memuat mengenai besaran Ifah Margaretta Siahaan,
Zulfril Adha Putra
angka yang akan diterima pegawai di KPU, sayangnya kami tidak bisa FOTOGRAFER
Andy Tria Saputra
mem-publish hal tersebut. Namun, bila melihat total penghasilan yang akan KORESPONDEN DAERAH
Donny Eriyanto (Balikpapan),
Bambang Wicaksono (Surabaya)
dibawa pulang oleh pegawai KPU, diharapkan akan memberikan rasa Ari Widodo (Medan)
KOORDINATOR PRACETAK
nyaman bagi pegawai dalam bekerja. Asbial Nurdin
SEKRETARIS REDAKSI
Gegap gempita KPU akan mulai dan terus bergulir seiring dengan Kitty Hutabarat
PIMPINAN USAHA/IKLAN
program untuk menjadikan beberapa kantor pelayanan menjadi KPU. Piter Pasaribu
TATA USAHA
Mira Puspita Dewi S.Pt., M.S.M.,
Beberapa nara sumber yang dihubungi WBC untuk memberikan komentar Untung Sugiarto
IKLAN
mengenai KPU menegaskan bahwa KPU akan menjadi embrio bea cukai Wirda Renata Pardede
SIRKULASI
modern. Artinya, keinginan DJBC untuk menjadi sejajar dengan H. Hasyim, Amung Suryana
BAGIAN UMUM
Rony Wijaya
administrasi pabean negara maju bukanlah hal yang mustahil, bukan PERCETAKAN
PT. BDL Jakarta
sekedar utopia, atau sekedar hiasan di dinding belaka. Dan untuk
ALAMAT REDAKSI/TATA USAHA
Kantor Pusat Direktorat Jenderal
mencapai ke arah itu, keberhasilan KPU adalah jawabannya. Dan seperti Bea dan Cukai,
Jl. Jenderal A. Yani (By Pass) Jakarta Timur
dikemukakan oleh Dirjen Bea Cukai, Anwar Suprijadi, keberhasilan KPU Telp. (021) 47865608, 47860504,
4890308 Psw. 154 - Fax. (021) 4892353
tergantung konsistensi bersama… E-Mail : - wbc@cbn.net.id
- majalah_wbc@yahoo.com
REKENING GIRO WARTA BEA CUKAI
BANK BNI CABANG JATINEGARA JAKARTA
Nomor Rekening : 8910841
Lucky R. Tangkulung Pengganti Ongkos Cetak Rp. 10.000,-

EDISI 390 MEI 2007 WARTA BEA CUKAI 1


DAFTAR ISI

5-15
Laporan Utama
Keberadaan KPU ditengah
masyarakat setidaknya menjadi
harapan bagi dunia usaha agar
terciptnya suatu layanan yang
prima bagi kalangan usaha dan
menciptakan iklim investasi
yang kondusif. Selengkapnya
mengenai KPU dapat disimak
pada Laporan Utama pada
edisi kali ini.

16-18 19-21
Wawancara Info Pegawai
“Untuk menjalankan tugas Dirjen Bea Cukai
sebagai KPU, maka Anwar Suprijadi
dibutuhkan pegawai yang melantik beberapa
amanah” demikian yang pejabat eselon III
dikatakan Dirjen Bea dan dilingkungan DJBC.
Cukai Anwar Suprijadi Selengkapnya
ketika melakukan mengenai acara
wawancara dengan WBC pelantikan dapat
sehubungan dengan mulai disimak pada rubrik
diujicobakan KPU di Info Pegawai
Tanjung Priok.

23-40
Pengawasan
Untuk mengetahui hasil
tegahan yang telah
dilakukan oleh DJBC
dalam kurun waktu tahun
2006 dapat disimak pada
rubrik ini selain juga
liputan upaya penegahan
barang illegal yang
dilakukan oleh Kanwil VII
DJBC Jakarta I

46-56 76-79
Daerah ke Daerah Profil
Beberapa kegiatan yang Pegawai yang
dilakukan oleh mempunyai bakat menari
beberapa Kanwil Bea ini ternyata menceritakan
dan Cukai dan KPBC di kisah hidupnya yang
daearah dapat disimak menurutnya penuh
pada rubrik daerah kali dengan lika-liku.
ini. Diantaranya adalah Selengkapnya mengenai
kegiatan penegahan kisah hidup I Gde
barang illegal dan juga Senopati tokoh profil kita
profil KPBC Blitar. kali ini, dapat disimak
pada rubrik ini.

2 WARTA BEA CUKAI EDISI 390 MEI 2007


1
3
DARI REDAKSI
SURAT PEMBACA
Surat Pembaca
Kirimkan surat anda ke Redaksi WBC melalui alamat
4 KARIKATUR surat, fax atau e-mail. Surat hendaknya dilengkapi
dengan identitas diri yang benar dan masih berlaku.
41 SEPUTAR BEACUKAI
44 SIAPA MENGAPA

BULETIN
- Sri Analiastuti
- Abdullah
- Ade Irawan WARTA PURNAWIRAWAN
57 KONSULTASI BEA CUKAI
KEPABEANAN & CUKAI
Sarana Pengangkut
Yayasan Kesejahteraan Bhakti Tugas bekerjasama dengan
59 OPINI
PPBC pada pertengahan bulan Mei 2007 akan meluncurkan
- Integritas Itu Kabur Bersama
Buletin Warta Purnawirawan Bea Cukai (WPBC) menggantikan
Inisiatif
format buletin yang sebelumnya. Sebagai sarana informasi dan
- Software, Peluang Nan
Menantang komunikasi bagi para pensiunan bea dan cukai, buletin ini

64 KOLOM rencananya akan terbit secara reguler dua bulan sekali. Untuk
- Peran DJBC Dalam lebih memperbaiki kualitas penerbitan, buletin WPBC juga telah
Memerangi Tindak Pidana menjalin kerjasama dengan majalah Warta Bea Cukai demi
Pencucian Uang (Money peningkatan materi yang lebih baik.
Laundering) Kami membutuhkan dukungan dari seluruh pegawai
- Mutasi ? Membantu Anak
DJBC baik yang masih aktif maupun pegawai purnabakti demi
Beradaptasi Dengan
kesuksesan penerbitan buletin WPBC. Redaksi menerima
Lingkungan Baru
sumbangan tulisan, artikel, maupun ilutrasi foto yang bisa
68 PERISTIWA
- Perayaan Paskah PWK DJBC
dikirimkan ke alamat redaksi.

Se-Jakarta dan Sekitarnya Untuk keterangan lebih lanjut, silahkan menghubungi


- Inkado HUT Ke-53 Redaksi buletin WPBC di alamat :
71 MITRA Jl. Letjen Suprapto No. 66 Cempaka Putih Barat,
- Pebisnis Di Sulawesi Selatan Jakarta 10520,
Dalam Regulasi Kepabeanan Telepon : (021) 426 3119
DJBC
Fax : (021) 421 1852
- Pemerintah Dorong Swasta
Bangun Infrastruktur
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya,
Transportasi
kami ucapkan terima kasih.
73 RUANG KESEHATAN
Si Kecil Kerap Mimisan
74 RUANG INTERAKSI Pemimpin Redaksi
Barani Mengakhiri Hidup Atau Buletin Warta Purnawirawan
Berani Hidup ? Bea Cukai
80 APA KATA MEREKA
- Tarzan
FX Suwito Marsam
- Anya Dwinov

EDISI 390 MEI 2007 WARTA BEA CUKAI 3


KARIKATUR

4 WARTA BEA CUKAI EDISI 390 MEI 2007


LAPORAN UTAMA

KPUDALAM CETAK BIRU


Visi KPU adalah menjadi kantor percontohan sebagai suatu permasalahan yang sifatnya klasik seperti
masalah Sumber Daya Manusia (SDM ) yang perlu dilakukan
bagi peningkatan kinerja dan citra DJBC. pembenahan, perbaikan sistem remunerasi, penyederhanaan
Dan rumusan visi tersebut menjadi acuan dalam sistem dan prosedur, modernisasi dan otomasi sistem serta
penyusunan cetak biru ini. Sedangkan misi revitalisasi organisasi untuk mengurangi tingkat korupsi,
KPU adalah memberikan pelayanan prima dan mengurangi diskresi kebijakan, meningkatkan moral dan
integritas SDM, serta akuntabilitas organisasi.
melaksanakan pengawasan yang efektif Untuk memecahkan permasalahan klasik tersebut, DJBC
kepada industri, perdagangan dan masyarakat. melakukan berbagai upaya serius dan menempuh langkah-
langkah strategis guna melakukan perbaikan secara sistemik

U
dengan melakukan reformasi di bidang pelayanan
ntuk mendukung kinerja perekonomian Indonesia kepabeanan dan cukai, yang diwujudkan dengan upaya
terutama dalam bidang perdagangan internasional, pembetukan KPU, dimana KPU itu memberikan pelayanan
pelayanan yang prima menjadi salah satu yang yang prima kepada pengguna jasa kepabeanan dan cukai
harus dimiliki oleh Indonesia, tanpa mengurangi dengan mengimplementasikan cara kerja yang cepat, efisien,
faktor pengawasan, mengingat selain sebagai transparan dan responsif terhadap kebutuhan pengguna jasa.
revenue collector, industrial assistance dan trade facilitator, Setelah melakukan berbagai identifikasi tadi, Tim
fungsi Community Protection atau pengawasan juga melekat membuat suatu cetak biru KPU itu sendiri dimana cetak biru
pada DJBC. tersebut berfungsi sebagai roadmap yang komprehensif,
Guna mendukung ketiga fungsi tersebut, bertahap sistematis, terarah dan terukur dalam pelaksanaan
berbagai pembenahan dilakukan, setelah sukses pembentukan KPU. KPU ini sendiri mempunyai perspektif ke
menggolkan amandemen terhadap Undang-Undang Nomor depan, dimana nantinya seluruh Kantor Pelayanan Bea dan
10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan yang kini menjadi Cukai di seluruh Indonesia akan mempunyai standar yang
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan sesuai dengan cetak biru KPU. Namun sebagai langkah
Atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang awal, maka KPU ini akan menitik beratkan pada upaya
Kepabeanan, kini DJBC mencoba untuk lebih meningkatkan pembentukan KPU di Batam dan Tanjung Priok.
pelayanan dan juga pengawasan melalui pembentukan
Kantor Pelayanan Utama (KPU) sebagai bagian dari program CETAK BIRU
reformasi kepabeanan. Menurut Okto Irianto Kasubag Pemberhentian dan
Pensiun Pegawai KP-DJBC yang juga terlibat dalam tim
MASALAH KLASIK reformasi kebijakan pelayanan bea dan cukai mengatakan,
Setelah sekian lama program reformasi kepabeanan dan penyusunan cetak biru KPU ini merupakan hasil dari
cukai dijalankan oleh DJBC, bagi sebagian pemimpin berbagai penelitian mengenai kepabeanan dan cukai. Dan
pemerintahan menilai, reformasi tersebut masih belum penelitian tersebut terangkum dalam satu proposal yang
berjalan dengan optimal. Sementara keinginan para dinamakan blue print atau cetak biru.
pengguna jasa kepabeanan dan cukai terus meningkat, Pada dasarnya lanjut Okto, KPU merupakan suatu grand
sehingga dengan latar belakang tersebut DJBC membentuk strategy untuk menuju suatu kantor pelayanan yang prima,
Tim Reformasi Kebijakan Pelayanan Bidang Bea dan Cukai. namun grand strategy tanpa adanya penjabaran adalah tidak
Dalam perjalanannya tim telah mengidentifikasi beberapa mungkin. Oleh sebab itu grand strategy tadi dilengkapi
permasalahan yang menjadi pemicu kurang optimalnya dengan berbagai macam penjabaran yang mendetail
pelayanan dan pengawasan yang melekat pada DJBC. sehingga dari penjabaran tersebut terbentuklah suatu KPU,
Sebagian besar dari permasalahan tersebut bisa dikatakan mulai dari pegawai, job description dan lain sebagainya.

EDISI 390 MEI 2007 WARTA BEA CUKAI 5


LAPORAN UTAMA
DOK. WBC
sendiri-sendiri, sehingga cetak biru tersebut
merupakan suatu kesatuan dari berbagai
sistem yang dibuat oleh tim-tim tadi sehingga
menjadi organ dari KPU itu sendiri.
Pada awal penyusunan cetak biru ini,
KPBC Tanjung Priok dan KPBC Batam
ditunjuk sebagai Pilot Project KPU dimana
nantinya jika ini berhasil maka pada tahun
2013 semua Kantor Pelayana Bea Cukai
akan di KPU-kan. Namun seiring dengan
perkembangan waktu dan juga melalui
berbagai pertimbangan dan penelitian
lanjutan dari berbagai pihak baik di dalam
DJBC, Departemen Keuangan dan juga
Kementerian Aparatur Negara, diperoleh
suatu kesimpulan, bahwa nantinya tidak akan
semua KPBC akan menjadi KPU, karena
tidak semua KPBC mempunyai tingkat
kesibukan yang sama dengan KPBC seperti
di Batam atau KPBC Tanjung Priok Sehingga
nantinya hanya akan ada beberapa KPBC
saja yang mungkin akan menjadi KPU namun
ada juga KPBC yang berfungsi seperti saat
ini, hal ini mengingat beban kerja yang
berbeda.
Penyusunan cetak biru itu sendiri menurut
Okto tidak melibatkan secara langsung
lembaga lain yang sifatnya sebagai
konsultan. Namun sebelum terbentuknya
cetak biru KPU, DJBC pernah bekerja sama
dengan lembaga konsultan Hay Group guna
melakukan penelitian mengenai remunerasi
di DJBC. Dan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Hay Group tadi menjadi acuan bagi tim
yang menyusun cetak biru mengenai
SDM PROFESIONAL. Menjadi andalan bagi terlaksananya KPU yang sesuai dengan cetak biru. masalah remunerasi pada KPU.
Dengan adanya KPU ini lanjut Okto, maka
Untuk menyusun penjabaran tadi menurut Okto, ada hubungan KPU dengan instansi pemerintah lainnya tidak
berbagai tim yang bertugas untuk menyusun semacam organ akan berubah,”Misalnya jika dulu suatu kantor melakukan
dalam tubuh KPU mulai dari mekanisme pengawasan, pengurusan dengan lembaga lain itu dilakukan oleh pejabat
pelayanan sampai pada masalah remunerasi, dan ini saling eselon III,nantinya akan dilakukan oleh pejabat eselon II, jadi
terkait. “Setelah tim menyusun penjabaran atau menyusun tidak ada masalah,”ujarnya kembali.
organ tubuh KPU dengan tugas dan fungsinya, sehingga
menjadi cetak biru dari KPU,”ujarnya.
Cetak biru menurut Okto, merupakan suatu pondasi yang VISI MISI KPU
menentukan untuk membuat KPU. Sehingga tim-tim yang Keinginan untuk menjadikan DJBC menjadi suatu instansi
membuat rancangan cetak biru tersebut saling berkaitan. Ia yang berorientasi pada pelayanan dan pengawasan melalui
mencontohkan kalau bicara mengenai Teknologi Informasi KPU, tertuang jelas dalam cetak biru KPU. Dalam cetak biru
(TI) tidak akan bisa berjalan jika konsep prosedur belum jadi. tersebut tertulis jelas, visi KPU adalah menjadi kantor
Sehingga tim-tim tadi saling berkaitan dan tidak berjalan percontohan bagi peningkatan kinerja dan citra DJBC. Dan
DOK. WBC DOK. WBC

KPBC BATAM. Menjadi salah satu pilot project KPU selain PELAYANAN PRIMA. Menjadi icon bagi KPU dalam memberikan layanan
KPBC Tanjung Priok. kepada para stakeholder .

6 WARTA BEA CUKAI EDISI 390 MEI 2007


rumusan visi tersebut menjadi acuan dalam
penyusunan cetak biru ini.
Sedangkan misi KPU adalah memberikan
pelayanan prima dan melaksanakan
pengawasan yang efektif kepada industri,
perdagangan dan masyarakat. Masih menurut
Okto kalangan dunia usaha menyambut baik
adanya suatu paradigma yang baru yang
terdapat pada KPU.
Untuk mencapai misi KPU, dalam cetak
biru tersebut dirumuskan sasaran strategis
jangka panjang. Sehingga misi tersebut memi-
liki sasaran yang dapat digunakan sebagai
tolok ukur keberhasilan dalam menjalankan
misi tersebut. Ada beberapa sasaran KPU
yang meliputi;
l terwujudnya pelayanan yang cepat, efisien,
l responsive dan transparan berdasarkan
prinsip good governance;
l tercapainya pengawasan yang efektif;
tercapainya kantor pelayanan yang bebas
korupsi,kolusi dan nepotisme yang
didukung oleh sumber daya masuia yang
professional dan berintegritas tinggi;
l terciptanya hubungan kemitraan dengan
pengguna jasa, terwujudnya pelayanan
perijinan, fasilitas dan keberatan satu atap;
l terwujudnya pemanfaatan teknologi infor-
masi yang optimal untuk mendukung pela-
yanan dan pengawasan dan terwujudnya
organisasi yang efektif dan efisien.

Strategi pun disusun agar misi dari KPU


tersebut dapat tercapai. Strategi-strategi
tersebut berjumlah 37 yang terbagi dalam 7
poin. Pada poin pertama, strategi yang dalam
rangka terwujudnya pelayanan yang cepat,
efisien, responsif dan transparan, dimana
salah satunya adalah memberikan pelayanan
terpadu kepada para stakeholder.
Strategi kedua adalah tercapainya
pengawasan yang efektif dimana salah satu
caranya adalah dengan melakukan
pengawasan pada pengguna jasa yang
beresiko tinggi dengan menitikberatkan pada
pengawasan fisik.
Strategi ketiga adalah tercapainya suatu
kantor pelayanan yang bebas korupsi, kolusi
dan nepotisme yang didukung oleh SDM yang
professional dan berintegritas tinggi, yang
salah satu caranya dengan menerapkan
sistem penghargaan dan sanksi yang tegas.
Strategi keempat adalah terciptanya
hubungan kemitraan dengan pengguna jasa
dengan cara membentuk unit pembinaan dan
konsultasi (client coordinator) bagi pengguna
jasa sesuai dengan tingkat kepatuhan.
Strategi kelima dalam rangka terwujudnya
pelayanan perijinan, fasilitas dan keberatan
satu atap, salah satu caranya dilakukan dengan
menyederhanakan prosedur pengembalian
(restitusi) dan dilakukan di KPU. Strategi
keenam,dalam rangka terwujudnya penerapan
teknologi informasi secara optimal untuk
mendukung pelayanan dan pengawasan,
dilakukan dengan salah satu caranya yaitu
menerapkan office Automation (workflow)
Sedangkan strategi ketujuh guna
terwujudnya organisasi yang efektif dan efi-
sien, dilakukan dengan salah satu caranya
yaitu menyeimbangkan jumlah SDM dengan
beban kerja. ris PENGAWASAN. Pelayanan prima diiringi dengan pengawasan yang komprehensif.

EDISI 390 MEI 2007 WARTA BEA CUKAI 7


LAPORAN UTAMA

MEMPERBAIKI KINERJA

KPU
DAN CITRA MELALUI

Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai (KPU) adalah Kantor Pelayanan DJBC yang
memberikan pelayanan prima dan pengawasan yang efektif kepada pengguna jasa
kepabeanan dan cukai dengan mengimplementasikan cara kerja yang cepat, efisien,
transparan, dan responsif terhadap kebutuhan pengguna jasa.

P
roses menuju perbaikan kinerja sudah dilakukan membentuk Tim Percepatan Reformasi Bidang Pelayanan
oleh DJBC sejak lama. Terakhir melalui reformasi Bea Cukai. Hasil kajian Tim dan berdasarkan pengalaman
yang dilakukan dengan asistensi IMF (International terdahulu menunjukkan bahwa upaya peningkatan citra dan
Monetary Fund) pada tahun 2002. Namun demikian, kinerja DJBC harus dilakukan secara total, tidak parsial,
effort yang dilakukan tersebut belum mendapat tetapi melalui perubahan secara sistemik yang meliputi
respon yang positif dari dunia usaha dan masyarakat. sistem dan prosedur, organisasi, SDM, dan adanya dukungan
Hal ini tergambar dari survei terhadap Indeks Pelayanan peningkatan kesejahteraan pegawai. Perubahan secara
Publik yang dilakukan oleh Transparency International sistemik tersebut diwujudkan melalui pembentukan Kantor
Indonesia pada tahun 2006 yang menunjukkan bahwa DJBC Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai.
berada pada peringkat 17 dari 20 institusi dengan skor 5,09. Seperti yang disampaikan Ketua Tim Reformasi Kebijakan
Dalam Indeks Persepsi Korupsi pada tahun 2006, DJBC Pelayanan Bidang Bea Cukai, Thomas Sugijata, bahwa
berada pada peringkat 4 dengan skor 3,4. Sementara itu, Pembentukan KPU merupakan suatu perubahan strategis
survei yang dilakukan oleh The Centre for International dan menyeluruh, yang terkait dengan keseluruhan sistem,
Economics tahun 2005 menunjukkan bahwa untuk efisiensi termasuk kesiapan sarana dan prasarana.
kepabeanan, DJBC berada pada peringkat 44 dari 104 “Mengapa disebut strategis ? Karena memiliki dampak
negara. Demikian juga dengan survei yang dilakukan oleh yang luas dan signifikan terhadap citra dan kinerja DJBC.
JICA pada tahun 2005 menunjukkan bahwa Lead Time for Karena bersifat strategis, perubahan ini menuntut koordinasi
Container Import di Indonesia adalah 5,5 DOK.WBC
sosialisasi, dan internalisasi yang baik,
hari (bandingkan dengan Singapura 1 serta membutuhkan perencanaan dan
hari). harus didukung dengan anggaran yang
Kesemuanya ini menunjukkan bahwa memadai,” demikian Thomas
apa yang telah dilakukan oleh DJBC menjelaskan.
selama ini belum dapat memberikan Perubahan ini juga, lanjutnya,
persepsi positif bagi DJBC. Adanya KPU menyangkut budaya dan tata nilai yang
adalah merupakan upaya DJBC dalam dianut. Oleh sebab itu, karena menyang-
membangun citra positif sehingga indeks kut budaya, harus disadari perubahan ini
persepsi masyarakat meningkat dan tidak semudah membalik telapak tangan.
kinerja DJBC menjadi lebih baik. Dan oleh sebab itu, perubahan ini
Pada awal masa tugasnya, Dirjen Bea memang tidak dapat dilakukan secara
dan Cukai yang baru, Anwar Suprijadi, serentak di seluruh KPBC.
mendapat arahan dari Menteri Keuangan Dalam hal ini, menurut Thomas, Tim
dan Menko Bidang Perekonomian bahwa dengan berbagai pertimbangan lebih
program kerja DJBC ke depan harus memilih untuk menerapkannya secara
fokus kepada sasaran konkrit yang bertahap di kantor-kantor yang memiliki
berdampak signifikan terhadap dampak signifikan bagi peningkatan citra
penciptaan iklim usaha yang kondusif dan dan kinerja DJBC. Dengan proses yang
peningkatan citra DJBC, serta harus bertahap ini, tim meyakini dapat
dikaitkan dengan good governance untuk memonitor, mengevaluasi, setelah
mengatasi masalah kebocoran melewati berbagai tahapan pelaksanaan
penerimaan negara, komplain dari dari yang telah direncanakan secara
masyarakat usaha, dan peningkatan konsisten, terarah, dan terukur. Pada
integritas untuk mengurangi misconduct. tahap awal, KPU diterapkan pada Tanjung
THOMAS SUGIJATA. Pembentukan KPU meru-
Atas dasar hal-hal tersebut, Dirjen pakan suatu perubahan strategis dan menye- Priok dan Batam. Setelah melalui
Bea dan Cukai, dengan Keputusan Dirjen luruh, yang terkait dengan keseluruhan sistem, tahapan tersebut diatas, KPU akan
Bea dan Cukai Nomor: Kep-10/BC/2006, termasuk kesiapan sarana dan prasarana. diterapkan pada KPBC lainnya.

8 WARTA BEA CUKAI EDISI 390 MEI 2007


DOK.WBC
STRUKTUR ORGANISASI DAN STANDAR
KERJA KPU
Lebih lanjut disampaikan Thomas,
dasar hukum dari instansi vertikal DJBC
yang berlaku saat ini (KPBC dan Kanwil
DJBC) adalah Peraturan Presiden
No.95 tahun 2006, yang kemudian
melalui Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 133 tahun 2006 dijabarkan tugas
pokok dan fungsinya.
Sedangkan KPU yang akan
dibentuk, memiliki karakteristik yang
berbeda dengan instansi vertikal yang
sudah ada. Oleh sebab itu, harus
dilakukan perubahan terhadap Perpres
No.95 dan PMK No.133 tersebut.
Proses perubahan Perpres dan PMK ini
telah melalui tahap pembahasan Tim
Gabungan DJBC, Departemen
Keuangan, Menpan (Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara) , dan
Sekretariat Kabinet. Saat ini, konsep
rancangan perubahan Perpres tersebut
sudah diteruskan oleh Menpan kepada
Presiden untuk ditetapkan sebagai
Perpres. Sedangkan konsep PMK-nya
sudah siap dan segera ditetapkan oleh
Menteri Keuangan setelah Perpres PARA PEMERIKSA telah menyesuaikan dengan budaya kerja KPU.
ditandatangani oleh Presiden.
Sesuai dengan karakteristiknya, demikian lanjut Thomas, dalam suatu bidang kerja, yang merefleksikan ukuran
Kepala KPU secara langsung akan bertanggung jawab atau standar kinerja organisasi. Secara singkat dapat di-
kepada Direktur Jenderal. Beberapa fasilitas yang selama ini katakan bahwa KPI merupakan indikator kinerja KPU
harus melalui Kantor Pusat, secara selektif beberapa secara organisasi dan individual.
diantaranya akan didelegasikan atau didesentralisasikan
kepada KPU. Penanganan keberatan dan audit juga dilayani SDM, REMUNERASI DAN KEPATUHAN
oleh KPU sesuai dengan cirinya pelayanan satu atap. Secara umum, kebijakan SDM di DJBC bertujuan untuk
Dua bidang yang dapat dikatakan “baru” dan juga menjadi menyediakan sumber daya manusia yang kompeten dan
perubahan strategis dalam struktur organisasi KPU adalah kapabel dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi DJBC.
adanya Bidang Kepatuhan Internal dan Bidang Bimbingan Dalam KPU, pegawai harus menandatangani Pakta
Kepatuhan dan Layanan Informasi. Sedangkan Bidang Integritas, memiliki komitmen yang kuat untuk memberantas
Pelayanan Pabean dan Cukai di Tanjung Priok nantinya lingkungan kerja dari KKN, memiliki komitmen dalam
terdiri dari 3 bidang, dan dibagi sesuai dengan proses bisnis memberikan pelayanan prima di bidang kepabeanan dan
KPU berdasarkan manajemen risiko:
DOK.WBC
jalur hijau, jalur merah, ekspor dan TPB
(Tempat Penimbunan Barang), sehingga
diharapkan KPU dapat lebih prima dan
efektif dalam memberikan pelayanan
dan pengawasan.
Dalam KPU, nantinya dikenal apa
yang disebut dengan Key Performance
Indicator (KPI). KPI ini, lanjut Thomas,
menjadi standar penilaian untuk
mengukur tingkat kinerja pegawai dan
organisasi KPU dalam memberikan
pelayanan dan melakukan pengawasan.
Selain itu, KPI juga berfungsi sebagai
alat manajemen untuk mengetahui
kondisi terkini dari suatu kegiatan yang
dilakukan oleh KPU dan evaluasi dalam
rangka membuat keputusan strategik
berikutnya. “Dengan adanya KPI diha-
rapkan akan dapat meningkatkan integ-
ritas pegawai, meningkatkan kualitas
pelayanan dan pengawasan, dan
mengamankan penerimaan negara.”
Lebih lanjut mengenai KPI, dike-
mukakan Thomas, KPI adalah rinci-
an indikator atau parameter dari se-
tiap satuan kegiatan yang ada dalam
suatu bidang kerja yang diberi nilai
berupa kuantifikasi, yang harus SALAH SATU implementasi pengawasan pada KPU adalah melakukan pemeriksaan fisik barang terhadap
dicapai atau dipenuhi oleh pegawai importir jalur merah. Terlihat proses pemeriksaan fisik barang yang telah mulai di lakukan oleh KPU.

EDISI 390 MEI 2007 WARTA BEA CUKAI 9


LAPORAN UTAMA
DOK.WBC
Tahunan, Rencana Kegiatan Tahunan (RKT), Laporan
Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP), dan DP3 (Daftar
Penilaian Prestasi Pegawai). Bahkan beberapa tahun terakhir
DJBC juga sudah memiliki Kode Etik dan Perilaku Pegawai,
Standar Pelayanan Publik, dan Standar Auditing sebagai
standar dan produk hasil penilaian pegawai. Namun
demikian, harus diakui dan disadari bahwa sampai saat ini,
semua alat dan mekanisme pengendalian tersebut belum
terlaksana seperti yang diharapkan. Artinya, dayaguna dan
hasil guna sistem tersebut belum memberikan dampak yang
signifikan terhadap citra dan kinerja DJBC.
Dalam KPU akan diterapkan Sistem Pengendalian
Internal (SPI). Secara umum, tujuan dari SPI pada KPU
adalah untuk mendapatkan kepastian yang memadai
mengenai terselenggaranya atau tercapainya pelaksanaan
kinerja yang baik menyangkut kinerja profesionalisme
maupun kinerja perilaku sesuai dengan ukuran atau standar
yang telah ditetapkan dalam rangka mencapai tujuan
organisasi. Pada KPU, SPI ini secara khusus akan ditangani
oleh Bidang Kepatuhan Internal.
Bidang Kepatuhan Internal pada KPU terdiri dari Seksi
Kepatuhan Kinerja Pelayanan, Seksi Kepatuhan Kinerja
Pengawasan, dan Seksi Kepatuhan Kinerja Administrasi,
serta melaksanakan fungsi pengawasan pelaksanaan tugas
dan pelaksanaan evaluasi kinerja di bidang pelayanan,
pengawasan dan administrasi, pelaporan dan pemantauan
tindak lanjut hasil pemeriksaan aparat pengawasan
fungsional, serta manajemen pengaduan dan pujian (com-
plaints and compliments).
KANTOR PELAYANAN UTAMA BEA DAN CUKAI (KPU) adalah Kantor Pelayanan Sesuai dengan kebijakan dan mekanisme yang ada,
DJBC yang memberikan pelayanan prima dan pengawasan yang efektif kepada lanjut Thomas, tentunya yang akan menjadi pegawai dalam
pengguna jasa kepabeanan dan cukai. bidang ini haruslah pegawai yang telah mengikuti dan
memenuhi syarat yang ditetapkan dalam assessment test.
cukai, memiliki integritas yang tinggi, dan mengutamakan Penilaian atau pengukuran kinerja merupakan inti proses
kepentingan institusi DJBC. dalam suatu sistem pengendalian internal. Standar dan
Sesuai dengan tuntutan dan beban kerjanya, maka laporan kinerja merupakan dua unsur yang berfungsi sebagai
pegawai KPU juga harus memiliki dedikasi dan sikap input bagi proses pengukuran dan penilaian tingkat kinerja
profesional dalam menjalankan tugasnya. Oleh sebab itu, dalam sistem pengendalian internal. Pengukuran tersebut
untuk menjaring pegawai yang memiliki kualifikasi seperti dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan atau
yang telah disebutkan, dilakukanlah assessment test yang kegagalan, penyebab, serta potensi yang dapat
dilakukan oleh lembaga independen untuk menjamin diakibatkannya.
obyektivitas dan transparansi dalam seleksi pegawai. Melalui penilaian dan pengukuran kinerja pegawai dan
Masalah remunerasi pegawai juga merupakan bagian unit kerja yang melaksanakan tugas dan fungsi KPU dapat
yang penting dalam pelaksanaan KPU, namun ditegaskan diketahui tingkat pencapaian terhadap target atau standar
Thomas, permasalahannya bukan pada besar kecilnya gaji. yang telah ditetapkan. Proses penilaian dan pengukuran
Perlu disadari bahwa penghasilan yang diterima oleh kinerja dilakukan melalui suatu mekanisme yang sistematis
pegawai pada saat ini belum dapat memberikan dan akuntabel.
“kenyamanan” dalam bekerja. Tuntutan akan kinerja pegawai Secara garis besar, apa yang dilakukan oleh Bidang
di KPU sangatlah tinggi, oleh sebab itu salah satunya, Kepatuhan Internal terbagi ke dalam tahapan: penanganan
dengan perbaikan sistem remunerasi akan memberikan rasa informasi, analisis informasi, pemeriksaan kepatuhan
nyaman bagi pegawai dalam bekerja, sehingga mereka juga internal, pemeriksaan khusus kepatuhan internal, pelaporan
memiliki tingkat kepuasan kerja yang tinggi. dan tindak lanjut, serta pemantauan tindak lanjut. Informasi
“Seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya, perbaikan yang diperoleh dapat berasal dari Laporan Hasil Pelaksanaan
tingkat kesejahteraan pegawai hanyalah sebagian saja dari Kegiatan dari setiap bidang, pengaduan dan pujian dari
upaya DJBC dalam melakukan perubahan secara sistemik masyarakat, hasil pengawasan pelaksanaan tugas, dan
melalui KPU ini. Perbaikan sistem remunerasi saja tentunya tidak perintah tertulis dari Dirjen Bea dan Cukai atau Kepala
akan menjamin tercapainya tujuan KPU. Oleh sebab itu, Kantor. Seperti yang telah disebutkan, kesemuanya ini
dilakukanlah perubahan secara sistemik yang menyangkut juga melalui suatu mekanisme yang sistematis, obyektif,
sistem dan prosedur, organisasi, dan SDM,” ujar Thomas. transparan, dan akuntabel.
“Permasalahan remunerasi sempat diungkapkan dalam
sesi Gambaran Umum pada hari pertama penyelenggaraan TRANSISI DI TANJUNG PRIOK DAN MENJELANG TRANSISI DI
training kepada pegawai yang lulus seleksi. Komponen apa BATAM
saja yang akan diperhitungkan dalam sistem remunerasi juga Seperti yang telah dijelaskan Thomas, Pegawai yang
sudah disampaikan. Hanya saja, mengenai besarannya tidak akan ditempatkan dalam KPU harus telah mengikuti assess-
diungkapkan karena menunggu keputusan dari Menteri ment test. Lantas, akan dikemanakan mereka yang tidak
Keuangan,” kata Thomas lagi. mengikuti tes tersebut? Tentu mekanismenya dikembalikan
Tentunya secara internal agar tujuan KPU tercapai, maka kepada mekanisme yang berlaku pada mutasi pegawai
kepada para pegawai KPU diperlukan semacam secara umum di lingkungan DJBC. Karena kantor DJBC tidak
pengawasan. Seperti disampaikan Thomas, sebenarnya, hanya di Tanjung Priok saja.
sejak lama DJBC sudah memiliki apa yang dianggap sebagai Mengenai pelaksanaan masa transisi KPU di Tanjung
suatu “sistem pengendalian internal” seperti Waskat Priok, telah di mulai pada tanggal 2 April 2007. Sedangkan
(pengawasan melekat), Renstra (Rencana Strategi) 5 untuk Batam akan dilakukan pada 1 Mei 2007. Khusus untuk

10 WARTA BEA CUKAI EDISI 390 MEI 2007


BUDAYA
di Tanjung Priok, terkait dengan SDM telah ditempatkan 100
orang pelaksana pemeriksa, 17 orang PFPD (Pejabat
Fungsional Pemeriksa Dokumen), dan 100 orang pelaksana
administrasi. Selanjutnya pada akhir April, telah dilakukan

KERJA
mutasi terhadap 900 orang pejabat setingkat Kepala Seksi
dan diantaranya akan menduduki jabatan di KPU.
Terkait dengan pemeriksaan fisik barang, saat ini di
Tanjung Priok telah dilaksanakan mekanisme pemeriksaan
fisik barang yang baru, yang meliputi penunjukkan
pemeriksa, teknik pemeriksaan (tempat pemeriksaan,

BUKAN HANYA
prosedur pemeriksaan, dan penyusunan Laporan Hasil
Pemeriksaan/ LHP ), serta mekanisme evaluasi LHP. Selain

SEKEDAR FALSAFAH
itu, juga mulai dipersiapkan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan untuk mendukung KPU.
Mengenai permasalahan awal yang sudah terlihat dalam
pelaksanaan masa transisi, disampaikan Thomas, pada
dasarnya, KPU akan melakukan pelayanan secara prima dan
pengawasan secara efektif berdasarkan tingkat kepatuhan Falsafah yang menjadi latar belakang
pengguna jasa. terbentuknya KPU setidaknya harus menjadi
Salah satu implementasi pengawasan tersebut adalah panduan bagi para pegawai KPU untuk
melakukan pemeriksaan fisik barang terhadap importir jalur
merah.Terkait dengan pemeriksaan fisik barang ini, pasti ada
mencapai visi dan misi dari KPU

K
permasalahan karena di KPU terjadi perubahan pelaksanaan
pemeriksaan yang mendasar yang menyebabkan pengguna antor Pelayanan Bea Cukai Utama (KPBC Utama)
jasa ada yang “kaget”, lebih-lebih karena para pemeriksa sudah atau yang lebih dikenal saat ini dengan nama KPU,
menyesuaikan dengan budaya kerja KPU. diharapkan dapat memberikan yang terbaik kepada
Dari sisi internal, permasalahan antara lain: adanya stakeholder selain untuk tercapainya penerimaan
pergantian pemeriksa dari yang lama ke yang baru negara dari sektor kepabeanan dan cukai.
menyebabkan jumlah pemeriksa masih terbatas dan Berbagai upaya telah dilakukan mulai dari membentuk cetak
pemeriksa baru perlu dilatih karena masih minim biru yang menjadi fondasi dasar dari terbentuknya KPU
pengalaman. Terbatasnya ruang kerja serta sarana dan sampai pada penempatan pegawai yang handal untuk
prasarana untuk mendukung tugas-tugas pemeriksa juga mengisi posisi di KPU.
merupakan permasalahan yang harus diatasi. Sebagai suatu lembaga yang diandalkan dan dijadikan
Disisi eksternal, kelancaran pemeriksaan barang tentunya sebagai suatu contoh yang baik bagi KPBC lainnya, beberapa
sangat dipengaruhi oleh importir dan operator pelabuhan, terma- hal menjadi perhatian, salah satunya adalah mengenai
suk TPS (Tempat Penimbunan Sementara). Pada tahap awal, budaya kerja. Pada training bagi para pegawai KPU yang
prosedur pemeriksaan fisik barang belum didukung sepenuhnya diselenggarakan beberapa waktu lalu, DJBC mengundang
oleh importir karena ada importir yang tidak mengajukan pembicara dari PT. Astra Internasional yang memaparkan
barangnya untuk diperiksa meskipun sudah diterbitkan Instruksi mengenai budaya kerja, dengan mengambil contoh budaya
Pemeriksaan. Dari sisi TPS, masih ada permasalahan, antara kerja yang diterapkan di Astra Internasional Tbk.
lain: terbatasnya jumlah buruh, sarana pemeriksaan yang tidak Tony Harley Silalahi selaku Team Leader of Astra
memadai, tempat pemeriksaan yang belum tersedia, serta belum Management Development Institute (AMDI) Division Head of
adanya standar upah buruh yang berlaku. Strategic Sourcing Partnership Division PT. Astra International
“Namun, saya yakin, bahwa secara bertahap Tbk penyaji makalah pada training KPU 5-9 Maret 2007 lalu
permasalahan tersebut diatas akan dapat diatasi oleh DJBC mengatakan, dipakainya pokok bahasan budaya kerja yang
dengan melakukan koordinasi dengan instansi terkait, berasal dari tempatnya bekerja mengingat nilai-nilai yang
pembinaan terhadap pegawai melalui training dan hidup dan menghidupi Astra juga merupakan hal-hal yang
pengawasan kepatuhan, evaluasi terhadap pelaksanaan berlaku umum dan bisa diterapkan di organisasi mana saja,
kegiatan, dan melakukan penyempurnaan terhadap sistem tidak terkecuali di DJBC melalui KPU-nya. Hanya saja, masih
dan prosedur. Kesemuanya dilakukan secara konsisten dan menurutnya, pendekatan penerapannya mungkin perlu
berkelanjutan,” ujar Thomas. penyesuaian sesuai dengan keberadaan tiap-tiap organisasi.
Sementara itu, menjelang penerapan masa transisi pada Dalam pemaparannya ia menjelaskan mengenai
1 Mei 2007 di Batam, persiapannya sudah dilakukan jauh- kerangka berpikir “Budaya Kerja” dimana nilai yang
jauh hari antara lain pada 11 April 2007 telah dilakukan dipersiapkan seperti filosofi perusahaan, etika kerja dan
sosialisasi yang kedua kalinya kepada para pegawai di prinsip dasar perusahaan harus didukung dengan sistem
Batam, dan pada tanggal 12 April 2007 telah dilakukan manajemen yang baik seperti manajemen sumber daya
sosialisasi kepada seluruh pengguna jasa di Batam yang manusia sehingga menghasilkan suatu budaya perusahaan
dihadiri oleh 400 peserta yang mewakili pengguna jasa. yang baik atau yang ia sebut sebagai sets of Behaviors.
Dalam sosialisasi tersebut selain dijelaskan mengenai Mengenai falsafah usaha atau kerja, Tony memaparkan,
KPU, juga dijelaskan mengenai Registrasi Importir karena falsafah usaha merupakan nilai-nilai paling mendasar yang
untuk Batam sebagian besar importir belum melakukan menjadi landasan dalam berusaha dan bekerja, sehingga
registrasi. Registrasi ini sangat penting karena pada KPU, mempengaruhi cara berpikir, cara pandang dan cara kerja
pelayanan dan pengawasan kepada pengguna jasa personilnya. Bukan hanya itu saja, derap langkah organisasi
didasarkan pada manajemen risiko yang ditentukan atas dan perilaku setiap individu dalam organisasi juga dapat
dasar profiling importir yang telah teregistrasi. terpengaruh dengan adanya falsafah usaha ini.
Untuk mempercepat registrasi, tim dari Kantor Pusat Ia pun juga mengingatkan, falsafah bukan sekedar
secara berkelanjutan sampai dengan 1 Juli 2007 akan formulasi falsafah organisasi yang rumusannya panjang
memberikan bimbingan registrasi kepada pengguna jasa di dan sifatnya bagus, yang hanya terpampang di dinding
Batam, yang mayoritas adalah PKB (Pengusaha Kawasan kantor tanpa ada implementasi. Tetapi, falsafah usaha ini
Berikat) dan PDKB (Pengusaha Dalam Kawasan Berikat). lanjut Tony adalah nilai-nilai paling mendasar yang
Tim juga mempersiapkan sarana dan prasarana yang dipahami, diyakini, hidup dalam hati insan organisasi dan
diperlukan dalam mendukung KPU. ris menggerakkan mereka dalam bekerja.

EDISI 390 MEI 2007 WARTA BEA CUKAI 11


LAPORAN UTAMA
DOK.WBC DOK.WBC

REWARD KEPADA PETUGAS daya untuk menstimulus agar pegawai dapat KERJASAMA TIM. Hubungan kerja yang harmonis antara atasan dengan
menjalankan tugasnya dengan baik dan berorientasi pada kemajuan anak buah maupun juga hubungan kerja yang harmonis antar anggota
perusahaan atau institusi tim harus tetap terjaga

Tony kembali mencontohkan, dari visi dan misi yang dimiliki wewenang dan jabatannya di KPU akan menggunakan dengan
oleh KPU, merupakan falsafah usaha atau kerja yang baik. Visi penuh tanggung jawab untuk kepentingan KPU dan tidak untuk
dalam hal ini untuk menjadi suatu percontohan bagi peningkatan kepentingan pribadi atau pihak-pihak tertentu.
kinerja dan citra DJBC. Sedangkan misinya untuk memberikan Selain itu juga, menjaga dan menggunakan seluruh data, infor-
pelayanan prima dan melaksanakan pengawasan yang efektif masi, harta dan fasilitas perusahaan, untuk kepentingan KPU dan
kepada industri, perdagangan dan masyarakat. tidak menggunakannya untuk kepentingan pribadi atau pihak-pihak
Falsafah ini menunjukkan bahwa DJBC menjadi milik yang tertentu. Hal terpenting berkaitan dengan etika kerja lanjut Tony
bermanfaat bagi bangsa dan negara melalui misinya tadi, dan adalah menjaga nama baik perusahaan dalam sikap dan perilaku-
memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan, saling nya, baik diluar maupun di dalam perusahaan dalam hal ini KPU
menghargai dan membina kerjasama serta berusaha mencapai Mengenai etika kerja dalam hubungan antara pegawai
yang terbaik melalui misi yang diemban oleh KPU. dengan atasan, Tony memaparkan sejumlah hal. Menurutnya
atasan harus berfungsi sebagai panutan, pengarah dan
VISI DAN MISI CUKUP IDEAL pembimbing bawahannya dan bertanggung jawab atas perilaku,
Visi dan misi yang dimiliki oleh KPU, menurut Tony, bisa kinerja dan unjuk kerja bawahannya di suatu institusi atau KPU.
dikatakan sudah cukup ideal untuk menjadi suatu lembaga atau Sementara pegawai atau anak buah, harus secara aktif
institusi yang baik dan dapat diandalkan. Menurutnya, prinsip mengembangkan diri dan mengekspresikan potensinya dalam
dasar untuk dapat menjalankan tugas dan fungsi bagi suatu arah dan dibawah tanggung jawab atasannya.
institusi baru atau KPU pada khususnya, harus memiliki prinsip- Selanjutnya ia juga memaparkan agar antara atasan dan
prinsip dasar. Prinsip-prinsip dasar tersebut , dimana jika seluruh anak buah harus tercipta saling menerima, menghargai dan
pegawai berprinsip sebagai warga atau pegawai yang baik, maka membina kerjasama dalam suasana keterbukaan yang didasari
hal itu akan melanggengkan eksistensi dari lembaga tersebut ketulusan dan itikad yang baik
dalam hal ini KPU.
Selanjutnya sikap kerja yang profesional dan beretika, maka BEBERAPA FOKUS MENJADI PERHATIAN
akan meningkatkan nilai stakeholder, sehingga stakeholder Lebih lanjut Tony memaparkan, apa yang telah dikatakannya
terpuaskan dengan pelayanan dan kerja yang professional. Lebih tadi tidak cukup tanpa adanya mentalitas dasar yang dimiliki oleh
lanjut Tony menambahkan proses kerja yang terbaik dan unggul para pegawai. Menurutnya mentalitas dasar merupakan dasar
akan menghasilkan produk dan jasa berkualitas tinggi untuk bagi para pegawai untuk mengerjakan aktifitas harian yang
memberikan nilai terbaik bagi pelanggan. selaras dengan nilai organisasi yang dimiliki oleh KPU. Baik itu
Hal-hal tadi bisa dikatakan sebagai suatu prinsip dasar yang dalam cara berpikir, bersikap dan cara bertindak. Tujuan adanya
lebih ditujukan ke luar atau dengan kata lain untuk kepuasan mentalitas dasar tersebut adalah untuk mengembangkan budaya
pengguna jasa. Untuk prinsip dasar yang berorientasi pada kerja dan budaya organisasi yang unggul untuk bisa mencapai
pegawai, Tony menjelaskan bahwa reward bagi pegawai yang keunggulan organisasi.
berprestasi masih merupakan suatu daya untuk menstimulus Agar mentalitas dasar tersebut dapat mengimbangi hal-hal
agar pegawai dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan tadi ia mengatakan, bahwa mentalitas dasar harus fokus pada
berorientasi pada kemajuan perusahaan atau institusi. beberapa hal, diantaranya ada fokus pada pengguna jasa, fokus
Selain itu juga pegawai dengan motivasi dan kompetensi pada PDCA (Plan, Do, Check and Action), fokus pada fakta yang
tinggi yang bekerja sebagai tim akan menghasilkan kinerja yang ada dan juga data, kerjasama tim dan fokus pada hasil, yang
luar biasa. Aliran kompetensi dan karyawan tanpa batas dalam kesemuanya itu harus terfokus pula pada aturan yang ada.
lingkungan organisasi akan mempercepat tercapainya organiza- Mengenai fokus pada pengguna jasa, disini KPU harus mem-
tion excellence. berikan manfaat yang dapat dirasakan oleh para pengguna jasa
Untuk menjaring para pegawai yang akan menempati posisi dengan adanya KPU beserta dengan fasilitas yang ada di dalam-
di KPU, DJBC melakukan beberapa tahapan tes, salah satunya nya. Fokus kepada pengguna jasa berarti harus menyadari bah-
adalah melalui psikotes yang dilakukan atas kerjasama antara wa kualitas adalah Quality, cost, delivery, safety, morale (QCDSM).
DJBC dengan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Tujuan Quality atau kualitas lanjut Tony, harus menunjukan adanya
tersebut tidak lain adalah untuk mendapatkan pegawai yang tepat kinerja (performance) yang baik yang menunjukan keistimewaan
dan sesuai dengan kompetensinya. Dengan adanya tes tersebut (Features) dari sebuah KPU itu sendiri. Selanjutnya penyesuaian(
setidaknya apa yang ingin dicapai KPU melalui visi dan misinya Conformance) dengan perkembangan jaman juga harus terus
akan terlaksana dengan dukungan SDM yang handal. diikuti oleh KPU dan tentunya harus dapat diandalkan (reliability).
Tony pun juga memaparkan mengenai SDM terutama yang Selanjutnya ia menambahkan bahwa keberadaan KPU
berkaitan dengan etika kerja. Ia mencontohkan pegawai dengan yang berdaya tahan (Durability) dan memberikan pelayanan

12 WARTA BEA CUKAI EDISI 390 MEI 2007


KPU
(Service) yang baik merupakan hal-hal yang harus
diperhatikan mengingat banyaknya keistimewaan yang
diberikan KPU kepada pengguna jasa.
Tony juga menambahkan, KPU yang responsif terhadap
berbagai perkembangan yang bereputasi baik kepada pengguna
jasa merupakan suatu hal yang harus diperhatikan juga kepada
para pengguna jasa.
Selain quality, Tony juga mengatakan bahwa cost atau biaya

UNTUK
yang harus dibebankan kepada pengguna jasa dalam berbagai
pengurusan haruslah merupakan biaya yang realistis bagi para
pengguna jasa. Selain itu juga ketepatan waktu dalam berbagai

PENGGUNA JASA
pengurusan juga harus menjadi perhatian bagi KPU. Selain itu
layanan yang diberikan haruslah layanan yang baik (safety) atau
dengan kata lain adalah layanan yang tidak mempersulit.
Sedangkan M pada rumus tadi menurutnya mengacu pada
moral, dimana semangat kerja haruslah didasari pada etika
bisnis dan etika kerja. “QCDSM merupakan standar kualitas yang Review input dari para pengguna jasa,
sifatnya mendunia,”ujarnya. stakeholder di lapangan dan instansi terkait
Lebih lanjut ia mengatakan, pelanggan atau penggguna jasa
merupakan orang yang ada didalam keseluruhan proses dimana harus terus dilakukan, sehingga apa yang
setiap proses kerja memberi nilai tambah kepada pelanggan. sudah menjadi target dan obyek dari KPU
Lebih lanjut Tony menjelaskan mengenai, do check and dapat terlaksana dengan baik.
Action ( dalam PDCA), prinsip ini merupakan suatu upaya kontrol

D
yang dimulai dari proses awal sampai pada proses akhir.
Sementara pengertian kontrol disini lanjutnya adalah mencegah ibentuknya Kantor Pelayanan Utama (KPU)
terjadinya kesalahan atau kesalahan yang berulang-ulang. diharapkan akan memberikan manfaat yang sangat
Pentingnya fokus pada fakta dan data adalah fokus lain yang besar bagi pengguna jasa kepabeanan dan cukai.
disampaikan Tony. Ia menerangkan fokus pada hal tersebut Beberapa manfaat yang akan dirasakan para
menunjukan bahwa manajemen atau pengelolaan suatu instansi pengguna jasa dengan adanya KPU, adalah:
harus berdasarkan pada fakta dan data yang menerapkan 1. Memperoleh pelayanan prima dan cepat. Setiap
prioritas dalam pelaksanaannya serta menetapkan target yang pengguna jasa dapat memperoleh penjelasan mengenai
akan dilaksanakan oleh suatu institusi. Target tersebut haruslah ketentuan di bidang kepabeanan dan cukai yang
yang tersusun rapih dalam suatu standar operasi (SOP) dan SOP berkaitan dengan kewajibannya melalui Client Coordinator
tersebut harus dijalankan secara konsekuen. (CC) yang ditunjuk oleh Kepala Kantor untuk melayani.
Fokus selanjutnya adalah fokus pada kerjasama tim. Pada 2. Memperoleh bimbingan secara khusus dalam
suatu tim kerja maka harus disadari bahwa tim yang terdiri dari melaksanakan seluruh hak dan kewajiban dibidang
karyawan dengan berbagai karakternya merupakan para individu kepabeanan dan cukai. Setiap pengguna jasa dapat
yang dewasa. Sehingga dalam tim tersebut harus tercipta suatu mengkonsultasikan kepada Client Coordinator-nya hal-hal
hubungan kerja yang harmonis antara atasan dengan anak buah yang dihadapi sehubungan dengan permasalahan
maupun juga hubungan kerja yang harmonis antar anggota tim. kepabeanan dan cukai yang dihadapinya (pemberitahuan
“Dan yang perlu diperhatikan adalah jangan menyalahkan klasifikasi dan nilai pabean, pemeriksaan fisik,
orang lain atas terjadinya suatu ketidaksesuaian, mengingat apa pemeriksaan dokumen, penagihan audit, keberatan,
yang dikerjakan telah melampaui berbagai proses yang banding)
melibatkan tim, selain itu akan menyebabkan kerjasama tim tidak 3. Memperoleh asistensi yang komprehensif. Client Coordi-
terjadi,” ujar Tony. nator akan memberikan asistensi yang komprehensif
menyangkut fasilitas kepabeanan dan cukai kepada
BELAJAR DARI KESALAHAN pengguna jasa, sehingga diharapkan dapat meningkatkan
Terkadang untuk mencapai suatu keunggulan tidak diperoleh efisiensi dan daya saing dunia usaha .
secara langsung, dan untuk itu jarang sekali ada keunggulan 4. Menekan biaya untuk pemenuhan kewajiban di bidang
yang langsung tercapai tanpa adanya tahapan atau proses. Untuk kepabeanan dan cukai. Dengan adanya kantor pelayanan
mencapai keunggulan tersebut, ada beberapa hal yang menurut ini maka ekonomi biaya tinggi, kolusi dan lubricating
Tony patut untuk menjadi pertimbangan walaupun itu kerap kali money dapat ditekan pada tingkat yang paling rendah.
dihadapai tanpa disadari. 5. Transparan dalam pemenuhan kewajiban kepabeanan
Untuk fokus pada suatu keunggulan ada beberapa hal yang dan cukai. Pengguna jasa kepabeanan dan cukai dilayani
harus diperhatikan dimana suatu institusi atau KPU bebas untuk dengan menggunakan sistem dan prosedur yang
mencoba hal-hal baru yang membawa pada kesempurnaan atau berbasis teknologi informasi (mengajukan dokumen
keunggulan demi kemajuan instansi yang dipimpin atau instansi kepabeanan dan cukai secara elektronik) dan didukung
dimana tempat seseorang bekerja. oleh Early Warning yang disampaikan oleh CC.
Tentunya hal tersebut telah diperhitungkan melalui
pengelolaan atau memperhitungkan risiko yang ada atau Sedangkan bagi DJBC sendiri manfaat yang akan
mungkin dihadapi. Belajar dari kesalahan, lanjut Tony, hal itu diperoleh adanya KPU adalah:
bukan merupakan sesuatu yang tabu karena dari kesalahan l Mengurangi complaints dari stakeholder
lalu masih ada hal yang bisa dipergunakan atau sebagai l Meningkatkan good governance (Legalitas, transparansi,
peringatan awal agar tidak terjadi kesalahan kembali. dan akuntabilitas)
Tony menambahkan, berbagai fokus yang telah disampai- l Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan
kannya harus pula berfokus pada peraturan yang ada, dimana l Mengamankan penerimaan negara
setiap pekerjaan harus sesuai dengan peraturan yang berlaku, l Mencegah penyalahgunaan wewenang oleh pejabat bea
berani untuk menegakkan aturan yang ada dan menjaga kepen- dan cukai
tingan semua pihak. Hal-hal yang ia sampaikan tadi merupakan l Mengenal lebih dalam kegiatan usaha dari pengguna jasa
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, sehingga jika (klien)
dijalankan sebagian atau tidak dijalankankan dengan konsekuen l Meningkatkan pelaksanaan penawasan
maka budaya kerja yang ideal tidak akan tercapai. ris l Meningkatkan kualitas pembinaan kepada klien

EDISI 390 MEI 2007 WARTA BEA CUKAI 13


LAPORAN UTAMA
DOK.WBC
l Meningkatkan integritas dan kesejah- dicabut karena harus direlokasi untuk
teraan pegawai melakukan stripping (pembongkaran)
l Struktur organisasi yang ramping guna kargo dari petikemas tersebut. Padahal
mendukung pelayanan efisien dan cargo di dalam petikemas reefer tersebut
efektif. sangat rentan dengan perubahan
temperatur, proses behandel untuk satu
DUKUNGAN STAKEHOLDER petikemas yang memakan waktu lebih
Hambatan-hambatan yang selama ini dari 4 jam ini (untuk stripping hingga
masih dirasakan seperti ; pelabuhan yang petikemas ditutup kembali) tentunya
tidak steril, banyaknya aturan tentang sangat mempengaruhi kondisi cargo di
larangan dan pembatasan, ISPS Code dalam petikemas tersebut. JICT dalam
yang belum diterapkan penuh, masalah hal ini mempunyai potensi untuk diklaim
kepatuhan importir, Perusahaan oleh customer apabila kondisi kargo
Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) rusak atau berubah fisiknya.
yang bertindak sebagai importir dan “Untuk mengantisipasi masalah ini, kami
masih banyak masalah-masalah lainnya, akan melakukan meeting koordinasi dengan
segera akan diatasi pemerintah melalui Bea dan Cukai secepat mungkin agar dapat
pembentukan Kantor Pelayanan Utama ditemukan solusi yang tepat agar Bea dan
(KPU). Cukai tetap dapat melakukan pengawasan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dengan meminimalkan resiko bagi pihak
(DJBC) memiliki komitmen untuk berubah, lain di kemudian hari.,” ungkap Yanti.
agar pengguna jasa merasa nyaman RULI SONTANG SIREGAR. Visi dan misi yang Pihaknya merasakan sudah banyak
karena adanya kepastian hukum, waktu ada di KPU sejalan dengan semangat yang improvement yang terjadi di Bea dan Cukai
dan biaya dalam melakukan kegiatan diinginkan oleh pengusaha. mulai dengan Online Export Declaration,
kepabeanannya. Komitmen tersebut EDI Manifest, Online system dengan
hanya akan dapat berhasil di dalam “semangat kebersama- pelabuhan yang akan mengarah ke National Single Window dan
an” antara DJBC, pengguna jasa (stakeholders), pemerintah banyak lagi terobosan yang dilakukan, namun kalau boleh
dan instansi terkait, serta masyarakat. Berikut tanggapan dan mengusulkan, pihaknya mengharapkan agar Bea dan Cukai
masukan dari salah satu pihak pengguna jasa mengenai untuk proses clearance-nya dapat juga dilakukan secara 24 jam,
pembentukan KPU di DJBC. 7 hari seminggu. Informasi ini diperoleh sewaktu utusan JICT
Yanti Agustinova, Senior Manager Marketing, PT. Jakarta melakukan kunjungan kerja ke Pelabuhan Port Klang di Malaysia,
International Container Terminal (JICT) , menanggapi pene- dimana Bea dan Cukai Malaysia bekerja 24 jam untuk clearance
rapan KPU atau Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Utama. document mengikuti jadwal kerja pelabuhan.
Pihaknya dalam hal ini sangat mendukung adanya KPU di Mengenai kesiapan terminal operator terkait dengan
Tanjung Priok, khususnya mengenai peningkatan pelayanan pelaksanaan KPU, pihaknya selalu mencoba untuk
terhadap market forces dan meningkatkan integritas untuk menyiapkan diri terhadap perubahan, apalagi perubahan
mengurangi misconduct. untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas lalu lintas arus
“Informasi yang kami peroleh tentang KPU bahwa kantor barang, khususnya ekspor impor di Tanjung Priok.
ini akan memberikan pelayanan yang prima dan pengawasan Sebagai terminal yang mempunyai market share hampir 60
yang efektif kepada pengguna jasa dengan mengimplemen- persen dari lalu lintas ekspor-impor di Tanjung Priok, JICT
tasikan cara kerja yang efektif, efisien, transparan, cepat dan menyiapkan fasilitas untuk mendukung suksesnya implementasi
responsif. Hal ini tentunya yang selama ini ditunggu oleh KPU ini. Namun, pihaknya juga perlu sistem dan prosedur yang
seluruh pengguna jasa,” demikian Yanti. tertulis dari Bea dan Cukai, tentang apa saja program yang akan
Diakuinya, secara khusus JICT belum pernah mengikuti dilakukan, jadwal kerja, dan lain-lain. “Karena sebagai terminal,
meeting dengan Bea dan Cukai mengenai KPU. Koordinasi kami harus merencanakan dengan cermat setiap hari berapa
Bea dan Cukai dilakukan secara langsung dengan PT. jumlah personil yang harus kami deploy di lapangan, termasuk
Pelindo II selaku Port Authority di Tanjung .Priok dan juga equipment di lapangan juga harus disiapkan.”
sebagai pemegang saham di JICT. Hanya DOK.WBC Mengenai kendala dalam pelaksanaan
saja, ada beberapa meeting koordinasi tugas operasional sehari-hari terutama yang
antara JICT dengan Bea dan Cukai yang berkaitan dgn urusan Bea dan Cukai,
memang secara kontinyu dilakukan untuk diakuinya kendala yang terjadi adalah apa-
kelancaran arus barang, secara informal. bila ada perubahan prosedur yang signifi-
Pihak Bea dan Cukai Tanjung Priok kan di lapangan oleh Bea dan Cukai , yang
dalam hal ini menginformasikan tentang tidak diinformasikan secara langsung
trial run untuk KPU yang dimulai pada kepada manajemen JICT, namun langsung
April hingga Juni 2007 dan efektif berlaku praktek di lapangan. Sehingga karyawan
tanggal 1 Juli 2007. Juga diberitahukan JICT di lapangan kadang-kadang tidak bisa
bahwa dalam KPU ini diberikan pelayanan langsung mengeksekusi apa yang
satu atap sehingga sebagian besar dikehendaki oleh Bea dan Cukai.
kegiatan clearance dapat diselesaikan di Karena itu, harapan JICT dengan di-
KPU, termasuk pengajuan fasilitas, bentuknya KPU, supaya proses perubahan
perijinan dan keberatan. ini terus dievaluasi dan dimonitor efektivitas-
Mengenai koordinasi yang telah berja- nya di lapangan dengan me-review input
lan selama ini, menurut Yanti, secara dari para pengguna jasa, stakeholder di
umum koordinasi yang berjalan dengan lapangan dan instansi terkait. Sehingga apa
DJBC saat ini sudah baik, namun untuk yang sudah menjadi target dan obyek dari
implementasi di lapangan khususnya di KPU ini akan dapat terlaksana dengan baik.
bidang operasional perlu lebih ditingkatkan. Sebuah masukan untuk KPU, dari segi
Contohnya mulai bulan April ini, pelayanan (kinerja) maupun SDM, disam-
dilakukan Behandel (penataan) petikemas YANTI AGUSTINOVA. JICT termasuk yang paling paikan. Bahwa pada dasarnya pihaknya
jenis reefer di lapangan JICT. Petikemas sering menjadi koordinator untuk stakeholder percaya Bea dan Cukai telah melakukan
reefer dibuka dan plug (penutup) terpaksa pelabuhan apabila ada program baru di DJBC. yang terbaik untuk improvement dari perfor-

14 WARTA BEA CUKAI EDISI 390 MEI 2007


DOK.WBC
mance pelayanan mau-
pun SDM bagi KPU ini.
Untuk itu, marilah bersa-
ma-sama melakukan
yang terbaik dan saling
mendukung untuk
suksesnya KPU ini, yang
pada akhirnya akan men-
dorong penciptaan iklim
usaha yang kondusif dan
mendorong pertumbuhan
ekonomi nasional.
“JICT termasuk yang
paling sering menjadi
koordinator untuk stake-
holder pelabuhan apabila
ada program baru di
DJBC, contohnya untuk
EDI Manifest, Port Online
dan National Single
Windows. Tentunya kami
sangat menghargai atas
kerjasama yang sudah
terbina dengan baik dan
agar dapat dipertahankan
untuk kedepannya,”
demikian menurut Yanti.

HARUS LEBIH BAIK


Walaupun tidak JICT menyiapkan fasilitas untuk mendukung suksesnya implementasi KPU.
mengetahui secara
banyak mengenai keberadaan KPU, pengusaha melalui perkembangan KPU yang sedang berjalan di Tanjung
Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) menyambut Priok, Ruli mengatakan ia belum mendengar
positif keberadaan KPU, hal ini disampaikan Wakil Ketua I implementasi KPU di lapangan dari anggota Kadin.
Komite Tetap Kepabeanan dan Cukai Kadin, Ruli Sontang Namun ia optimis keuntungan yang dijanjikan oleh DJBC
Siregar. Menurutnya visi dan misi yang ada di KPU itu sejalan kepada pengusaha melalui KPU dapat dirasakan
dengan semangat yang diinginkan oleh pengusaha dimana langsung oleh pengusaha. Ia pun menambahkan sebagai
pengusaha menginginkan pelayanan yang cepat, singkat mitra DJBC, kedepannya Kadin akan memberikan
dengan biaya murah dan mendukung iklim usaha. masukan-masukan kepada DJBC demi kelancaran
Menurutnya lagi, pembentukan KPU yang visi dan misinya pelaksanaan KPU, begitu pula kepada anggota Kadin.
sejalan dengan keinginan para pengusaha sebagai Konsep KPU yang dimiliki oleh Bea dan Cukai lanjut
pengguna jasa kepabeanan di Indonesia, harus dijalankan Ruli, diharapkan dapat pula digunakan oleh instansi lain,
secara konsekuen oleh DJBC melalui KPU-nya. mengingat jika hanya satu instansi saja yang memiliki
Ruli meyampaikan bahwa saat ini kinerja kepabeanan pelayanan seperti bea cukai melalui KPU-nya, dirasa
Indonesia sudah semakin pesat dengan berbagai pro- masih kurang memadai. Tapi setidaknya lanjut Ruli,
gram-programnya, dan kalangan usaha pun akan selalu pembentukan KPU pada DJBC merupakan salah satu
mendorong atau membantu DJBC untuk mensukseskan itikad baik pemerintah guna mendukung kepentingan
berbagai program tersebut termasuk didalamnya program pengusaha.
KPU itu sendiri. Ketika ditanya harapannya kepada DJBC dengan adanya
Ketika ditanya apakah KPU mampu menjawab KPU, Ruli mengharapkan agar DJBC mampu melaksanakan
berbagai tantangan yang disampaikan pengusaha dalam visi dan misi KPU secara konsekuen sehingga kepentingan
rangka menciptakan iklim investasi yang kondusif, Ruli usaha dapat terakomodir dengan baik yang berujung pada
optimis KPU mampu menjawab tantangan tersebut. Ia meningkatnya pendapatan negara.
beralasan KPU merupakan suatu kantor yang bisa Ia pun menambahkan pihak pengusaha dalam hal ini
dikatakan moderen, baik dari segi struktur maupun Kadin selalu mendukung upaya yang dilakukan
infrastruktur, dimana SDM-nya pun adalah SDM yang pemerintah untuk meningkatkan kinerja dan juga
handal, sehingga berbagai tantangan tersebut bisa mengakomodir kepentingan dunia usaha. ”Apa pun yang
dijawab oleh DJBC melalui KPU-nya. dilakukan pemerintah untuk kepentingan negara dan
Pegawai yang ada di KPU, lanjutnya, adalah pegawai usaha, maka kami pengusaha akan mendukung dan yang
yang handal dan cepat tanggap terhadap suatu lebih penting DJBC harus lebih baik,”tegas Ruli.
perubahan, karena para pegawai adalah para pegawai Ruli juga mengharapkan agar konsep KPU dapat pula
pilihan yang masuk melalui seleksi yang cukup ketat. dijalankan oleh kantor Bea Cukai lainnya yang ada di
Ketika disinggung mengenai maksud dari pegawai Indonesia, walaupun tidak merupakan KPU. Ia beralasan
yang cepat tanggap, ia mencontohkan mengenai semangat yang ada pada KPU adalah semangat yang
dijumpainya fakta di lapangan masalah yang belum jelas bisa diikuti oleh kantor Bea dan Cukai lainnya yang
aturannya di dalam aturan yang berlaku. Untuk itu intinya memberikan pelayanan yang prima kepada para
petugas atau pimpinan lanjutnya, harus bisa pengguna jasa tanpa melupakan pengawasan.
mengantisipasi permasalahan tersebut dengan “Saya optimis Bea dan Cukai akan lebih baik jika KPU
mengusulkan solusi permasalahannya kepada atasannya berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan, dan kami
namun tidak bertentangan dengan aturan umumnya dan pengusaha selalu mendukung apa yang dilakukan oleh
juga tanpa merugikan keuangan negara,”ujarnya lagi. pemerintah demi kemajuan negara dan juga mendukung
Ketika ditanya apakah ia sudah mengamati iklim usaha,”papar Ruli kembali. ris

EDISI 390 MEI 2007 WARTA BEA CUKAI 15


WAWANCARA

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI


DRS. ANWAR SUPRIJADI, MSC.

“KEBERHASILAN KPU
TERGANTUNG KONSISTENSI KITA...”
Kantor Pelayanan Utama (KPU) didisain untuk mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat usaha,
meningkatkan efektifitas pengawasan untuk meminimalkan potensi kerugian negara dan mendorong
pengguna jasa kepabeanan agar selalu memperbaiki tingkat kepatuhan (compliance level) terhadap
ketentuan perundang-undangan dibidang kepabeanan dan cukai. Tujuan tersebut akan dicapai dengan
memberikan layanan sesuai dengan tingkat kepatuhan. Muara dari tujuan ini adalah terciptanya kinerja dan
citra Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) yang baik. Untuk itu pada 1 April 2007 DJBC mulai
memberlakukan masa transisi KPU di Tanjung Priok. Menyusul bulan Mei di Batam, untuk selanjutnya
beberapa Kantor Pelayanan yang telah dipilih untuk penerapan KPU. Bagaimana proses pembentukan dan
pelaksanaan KPU itu berlangsung, Redaktur WBC, Aris Suryantini, berkesempatan melakukan wawancara
dengan Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Drs. Anwar Suprijadi MSc di ruang kerjanya.

Ide Pembentukan KPU tercetus Cukai (KPBC) hampir 90 persen


pada saat Bapak menjadi memberikan kontribusi terhadap
Direktur Jenderal (Dirjen) Bea kegiatan bea cukai, seperti
dan Cukai, bagaimana sampai Tanjung Priok (Jakarta) , Soekarno
tercetus ide tersebut, apa yang Hatta (Banten), Tanjung Emas
melatarbelakanginya ? (Semarang), Tanjung Perak
Jadi yang melatarbelakanginya (Surabaya) , Belawan (Medan),
antara lain, bahwa sampai saat ini Batam (Kepulauan Riau), Malang
terkesan bahwa citra Bea dan Cukai (Jawa Timur) , Kediri (Jawa Timur)
masih menjadi masalah, masih ada dan Kudus (Jawa Tengah).
unsur ketidakpercayaan di kalangan Kalau kesembilan KPBC ini
stakeholder kita dan kita masih memberikan pelayanan yang cukup
melihat adanya ekonomi biaya tinggi baik, tentu menurut saya bisa
berkaitan dengan kegiatan dibidang mendongkrak citra kita dalam waktu
kepabeanan dan cukai. Kemudian yang tidak terlalu lama. Sehingga
masalah integritas. Saat ini masih strategi yang kita buat adalah
banyak orang Bea dan Cukai yang membuat suatu mapping yang punya
baik, tetapi satu orang yang level terpusat terhadap citra, karena
bermasalah telah menyebabkan kita tidak mungkin melakukan
citra institusi menjadi tercoreng dan reformasi secara menyeluruh.
kita merasakan terkadang teman-
teman di bea cukai tidak bangga Seperti apa disainnya ?
menjadi pegawai bea cukai, tidak Sebagaimana kita tahu, bahwa
bangga memakai uniform atau jaket DJBC memiliki 120 KPBC, satu
dari institusi ini. Disamping itu juga Kantor Pusat yang besar dan 17
terkadang kita merasa minder Kantor Wilayah (Kanwil). Untuk itu
menghadapi tekanan dari pihak luar akhirnya kesembilan tempat tadi
dan beberapa kasus yang kita sebagai tempat yang serius kita pilih
tangani mendapat tekanan dari luar. dan kita disain menjadi KPU.
Jadi disainnya, kita merubah
Lantas upaya yang dilakukan pola bisnis prosesnya. Jika KPBC
untuk mengatasi ini ? yang lama bisnis prosesnya masih
Untuk mengatasi ini perlu terpisah-pisah, misalnya jika
semacam reformasi di Bea dan keberatan harus mengurus ke
Cukai. Lalu yang akan terlebih dahulu kita mulai dari mana ? Jika Kantor Pusat, jika ada masalah harus ke Kanwil, mengapa
reformasi besar-besaran kita butuh waktu dan biaya yang cukup tidak bisa diselesaikan di tempat kantor itu saja ?
mahal, disamping resiko kegagalannya cukup tinggi, contohnya, Kemudian pelayanan kita ini menangani antara pelayanan
pernah kita menaikkan gaji pegawai di lingkungan Departemen dan pengawasan yang didasari pada manajemen resiko. Ada
Keuangan lebih tinggi tetapi ternyata juga tidak merubah masalah importir yang berisiko tinggi, sedang dan rendah yang kemudian
tadi. Lalu kami berpikir mengapa tidak menata bisnis proses ada pelayanan jalur, baik jalur hijau dan jalur merah bahkan
kita ? Mungkin ada yang perlu kita ubah dibisnis proses kita. sudah ada jalur prioritas. Tetapi kenyataan di lapangan tidak
Kalau kita pelajari beberapa Kantor Pelayanan Bea dan sesederhana yang dibayangkan, karena kondisinya di pelabuhan

16 WARTA BEA CUKAI EDISI 390 MEI 2007


misalnya Tanjung Priok, masih campur karena proses dilakukan ada di Indonesia tanpa harus bertahap seperti KPU ini ?
per dermaga dan tidak fokus kepada klien kita. Untuk itu kami Itu karena, pertama, terbatasnya anggaran. Kedua, kita butuh
ingin mengarah kepada klien kita. satu modeling, jika itu bagus, baru kita cangkok ke tempat lain.
Hal yang juga penting selama ini, jika ada yang melakukan Ketiga, terbatasnya waktu untuk mengurangi resiko kegagalan,
kesalahan dalam kegiatan kepabeanan pembetulannya hanya karena jika diterapkan semua maka tingkat kegagalannya juga
sebatas koreksi, ada kekurangan atau kesalahan, tidak ada yang cukup tinggi dikarenakan kita tidak bisa fokus.
memberikan semacam penyuluhan dan bimbingan kepada klien.
Disamping itu tidak ada yang mengkoordinator klien kita. Pembentukan KPU ini apakah menjamin bisa menjawab
Disisi lain, kita juga melihat ada pegawai yang salah atau ada permasalahan selama ini ?
pegawai yang membiarkan orang salah, untuk itu kini ada Sebetulnya, menjamin atau tidak itu tergantung dari
pengawasnya yang cukup melalui bidang kepatuhan di KPU. konsistensi kita untuk menerapkannya. Kalau kita konsisten untuk
menerapkannya menurut saya bisa dijamin. Tetapi kalau kita tidak
Lantas bagaimana untuk mencapai bisnis proses yang konsisten akan menimbulkan masalah. Misalnya perlakuan yang
diinginkan tadi ? beda antara importir satu dengan yang lain, berarti kita sudah
Menurut saya, kami memang membutuhkan bisnis proses bertindak inkonsistensi dan itu tidak boleh dilakukan.
yang baik, untuk itu setelah bisnis proses kita tata,
selanjutnya, kelembagaannya harus kita tata untuk mencapai Model KPU di Bea dan Cukai apakah mengadopsi dari yang
bisnis proses ini. Organisasi adalah sarana untuk mencapai telah diterapkan instansi lain, atau contoh dari negara lain ?
tujuan, maka itu kita tata bahwa kantor di Bea dan Cukai Kalau pengalaman dari teman-teman yang mempelajari hal
terdiri dari Kanwil, KPU dan KPBC. Kemudian Kanwil dan ini mereka tidak mencontoh, tetapi mereka belajar dari LTO-nya
KPU bertanggungjawab langsung ke dirjen tujuannya untuk (Large Tax Office) Pajak (Ditjen Pajak.red), tetapi pada
mengurangi birokrasi. Dalam lembaga KPU duduk antara perkembangannya ternyata prosesnya agak berbeda dengan
lain ; bidang kepatuhan, bidang pelayanan dan bidang yang kita. Mereka membangun kantor dulu dan tidak me-reengineering
menangani klien koordinator, bidang yang melayani kegiatan orang. Kalau kita sudah mulai me-reengineering orang dan sudah
dan sebagainya kita selesaikan melalui bisnis proses. terbagi. Kita sebetulnya juga melakukan benchmark di tempat lain
Berkaitan dengan SDM-nya, kalau untuk bisnis proses tetapi tidak semuanya menjiplak itu. Yang terpenting adalah
dan kelembagaannya sudah kita tata dengan baik, jika tidak menata alur pikir yang sama mulai dari bisnis proses,
diisi dengan orang-orang yang tepat maka akan menimbul- kelembagaan dan SDM yang akan kita tangani.
kan permasalahan di lapangan, makanya kita menawarkan
kepada pegawai bea cukai secara terbuka untuk bergabung Untuk mempersiapkan percepatan rencana
di KPU. Dan dari 4000 pegawai yang mendaftar, yang lulus pembentukan KPU, kemudian dibentuklah Tim
seleksi pertama ada sekitar 1200 pegawai. Nah ini yang kita Percepatan Reformasi Kebijakan Bidang Pelayanan Bea
prioritaskan untuk penempatan mereka di Tanjung Priok dan dan Cukai. Bisa dijelaskan tujuan dibentuknya tim ini
Batam lebih dulu, sesudah itu kita lakukan retraining. dan apa peran Bapak dalam tim ini ?
Kita juga ingin sistem remunerasi mereka didasarkan Tim itu membantu kami untuk melaksanakan reformasi di
pada kinerja dan ini sudah diusulkan kepada Menteri bidang Bea dan Cukai. Bukan hanya menyiapkan KPU, tetapi
Keuangan untuk ditata kebutuhan hidup pegawai KPU secara juga perangkat peraturan KPU misalnya kemarin dikeluarkan per-
wajar. Kemudian di dalam kebutuhan hidup secara wajar itu aturan pemeriksaan barang secara benar, kemudian menyeleksi
ada orang yang kerjanya memiliki resiko tinggi, sedang dan pegawai dan menata instansi lain yang komplain terhadap kita. Itu
rendah sehingga penetapan besarnya nilai bervariasi. yang dilakukan oleh tim, karena jika dilakukan oleh organisasi
Kemudian ada yang profesional maupun yang tidak, maka itu yang ada di struktural maka tidak akan tertampung. Dikarenakan
kita tata sistim remunerasi berdasarkan sistim kinerja. kita lintas organisasi maka kita tampung dalam tim ini. Saya
dalam tim ini bertindak sebagai pengarah untuk mengarahkan
Itu untuk internal, bagaimana dengan lingkungan dan memberi motivasi supaya proses itu melalui spesifikasi yang
eksternal antar instansi terkait ? benar dan jelas seperti bisnis proses.
Pengalaman saya di lapangan, untuk memperbaiki Bea dan
Cukai tidak cukup dengan internal kita, ternyata instansi lain juga Dalam proses mengarahkan itu Bapak menemui kesulitan ?
punya kontribusi, misalnya customs release kita sudah tepat, Cukup menemui kesulitan, karena banyak juga beberapa pi-
misalnya 2 jam, tetapi impor release-nya bisa sampai 5 jam, hak yang reluctant (enggan) terhadap hal-hal yang saya sebut-
karena penempatan kontainer di pelabuhan tidak benar, dan kan tadi, tapi menurut saya itu sesuatu hal yang wajar. Meski
macam-macamlah. Kita butuh menata koordinasi dengan instansi begitu, tugas kita meyakinkan dan mencari jalan keluar untuk
lain supaya compliance terhadap Bea dan Cukai. Kami koordinasi memperbaiki citra yang baik, karena terkesan ada beberapa
dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menata hal pihak baik dari luar maupun dalam yang pesimis. Mereka pesimis
itu, termasuk dari Administrator Pelabuhan, Pelindo, Balai seolah-olah Bea dan Cukai tidak bisa melakukan perubahan.
Karantina, Departeman Perdagangan dan yang lainnya untuk
mem-back up KPU di Bea dan Cukai. Berarti bisa dikatakan reformasi yang dilakukan
sebelumnya ini belum berjalan sebagaimana yang
Selanjutnya, dalam mensinkronkan aturan dan kebijakan diharapkan ?
dengan instansi lain, apakah menemui kesulitan ? Ya itu masih dalam wacana saja tetapi dalam penerapannya
Yang menjadi kesulitan itu mereka biasa menangani bisnis itu masih belum, misalnya tentang Pertukaran Data Elektronik (PDE)
as usual (seperti yang biasa dijalankan-red). Jadi jika ada hal-hal Manifest kemarin sudah mulai sejak tahun 2002, karena mungkin
yang tidak sesuai dengan aturan masih banyak toleransinya dan timbul keragu-raguan terhadap perubahan ini. Begitu kami
kita tidak ingin lakukan itu. Bila ada penyimpangan, kita memiliki masuk, akhirnya teman-teman bisa menyelesaikan juga PDE
bidang kepatuhan untuk menanganinya. Instansi lain yang terkait manifest baik inward maupun outward. Dari situ saya punya
dalam hal ini ternyata tidak keberatan, karena pada dasarnya keyakinan, teman-teman juga bisa menangani hal ini.
sama-sama ingin bekerja lebih baik, malahan instansi lain kalau
bisa ingin mencontoh sistem remunerasi di Bea dan Cukai jika KPU mempunyai standar kerja yang lain dan lebih baik.
nanti telah diterapkan. Secara garis besar saja bisa diceritakan bagaimana
standar kerjanya ?
KPU, jika tujuannya untuk menjawab permasalahan di Bea Tadi sudah jelas uraian jabatannya dan itu diterjemahkan
dan Cukai selama ini, mengapa tidak dibentuk suatu program dalam key performance indicator, misalnya, keseluruhan KPU kita
yang dapat diberlakukan secara serentak di KPBC yang targetkan penerimaan, berarti ini target dari institusi KPU,

EDISI 390 MEI 2007 WARTA BEA CUKAI 17


WAWANCARA

sehingga masing-masing bidangnya punya target tersendiri, melakukan pembinaan pegawai ke arah profesional
misalnya bidang P2 dia punya target akurasi NHI (Nota Hasil dan berintegritas tinggi ?
Intelijen)-nya tinggi atau tidak, nah itu ditargetkan. Kemudian dari Tepat ! Supaya kita mulailah dari sekarang bekerja
bidang audit, apakah fungsi dari audit itu terealisir atau tidak ? dengan tenang, dengan penghasilan yang wajar, tidak
Bidang keberatan, kita menang atau tidak di pengadilan pajak ? berbuat yang aneh-aneh. Begitu saja.
Itu ada di masing-masing bidang. Tetapi untuk target institusinya
secara menyeluruh. Bagaimana budaya kerja yang diharapkan dalam KPU ini ?
Yang diharapkan, kita harus melaksanakan kode etik (code of
Bagaimana dalam masa transisi di Tanjung Priok, conduct) dan yang jelas tidak melakukan korupsi, tidak ada
sejauh ini bagaimana pelaksanaannya ? kolusi, kemudian tidak melanggar aturan, harus disiplin,
Pelaksanaan masa transisi di Tanjung Priok saat ini masih transparan dan cepat menyesuaikan dengan pelayanan prima
dilakukan monitoring, karena ada tim monitoring untuk itu. Dari yang kita terapkan. Artinya bisa tepat waktu, nilai pabean yang
hari pertama kemarin kita mengganti 100 pemeriksa barang, pasti dan prosedur yang sudah ditetapkan sudah sesuai.
kemudian dari pantauan kami memang ada perubahan, misalnya
sekarang memeriksa barang sampai dibongkar penuh muatan- Kemudian dukungan yang telah disiapkan untuk itu ?
nya memerlukan waktu hampir 3 jam tiap satu kontainernya, arti- Sistem remunerasi yang baik dan dukungan yang lain
nya harus ada modifikasi untuk melakukan pemeriksaan. Mung- seperti fasilitas kerja yang memadai. Kemudian kita juga
kin pemeriksa barangnya tidak cukup, berarti kita harus menggu- sedang menyiapkan container scanner yang portable dan
nakan pemeriksa barang yang lama dengan melihat konsistensi capable untuk memudahkan pelaksanaan tugas di sana.
dan performance-nya. Kalau performance pemeriksa yang bukan
KPU bagus, nanti melalui test lagi supaya bisa masuk ke KPU. Dalam blue print KPU tercantum mengenai Pakta
Ada beberapa hal yang kita tawarkan ke importir yang Intergritas yang harus ditandatangani pegawai KPU ?
terkena jalur merah, daripada mereka diperiksa dan Sebetulnya Pakta integritas itu semacam janji dan komitmen
dibongkar penuh kenapa tidak lewat scanner, namun mereka untuk tidak melanggar code of conduct. Jadi jika telah menanda-
biasanya masih be- lum mau. tangani Pakta Integritas berarti komitmen antara dia dengan atas-
annya, tetapi ingat dalam hal ini ada pihak yang mengawasinya,
Apa alasan keengganan importir ? bisa saja stakeholder dan pihak lainnya. Kalau dia tidak melaksa-
Mungkin menghitung antara biaya dan lainnya. Tetapi dalam nakan pakta itu berarti dia miscode of conduct, nah bidang kepa-
hal ini kita memang harus menata sistem supaya menarik tuhan yang akan menindak ini. Dan mengenai sanksinya, mulai
mereka. Disamping itu, peralatan untuk melakukan pertukaran dari yang ringan, sedang dan berat tergantung pelanggarannya.
data secara elektronik yang masih kurang. Dalam hal ini kami Menurut saya yang terpenting bagi orang yang berintegritas tinggi
sudah sampaikan kepada teman-teman, untuk disampaikan dan ingin memperbaiki citra bea cukai adalah setia dan tulus
kepada Kepala Kanwil untuk kemudian menegaskan kepada TPS mentaati kode etik, daripada kerja yang tidak sesuai dengan hati
(Tempat Penimbunan Sementara) untuk menyediakan fasilitas itu. nurani nanti dipanggil aparat penegak hukum. Mereka akan ber-
Jika mereka tidak sediakan, tidak usah dilayani TPS-nya dan pikir bahwa resikonya terlalu tinggi dan undang-undang kita (UU
ijinnya kita cabut saja. Kita harus tegas tentang itu. No.17 Tahun 2006 ) untuk menjatuhkan sanksi kini lebih berat.

Transisi selanjutnya, pada bulan Mei adalah Batam, Bagaimana dengan Indikator keberhasilan KPU ?
bagaimana persiapannya ? Indikator keberhasilannya adalah kepercayaan terhadap
Untuk transisi selanjutnya di Batam, 1 Mei 2007 dan Pak institusi bea cukai, tetapi kalau indikator lainnya cukup banyak,
Thomas Sugijata ((Ketua Kelompok Kerja Tim Percepatan misalnya tentang pencapaian penerimaan, akurasi tentang NHI,
Reformasi Kebijakan Bidang Pelayanan Bea dan Cukai) kemudian audit, keberatan dan waktu pelayanan. Namun bila
bersama tim telah melakukan sosialisasi untuk menata hal itu. indikator keberhasilan tadi tidak tercapai dampaknya terhadap
Saya rasa persiapannya sudah matang. remunerasi. Jadi remunerasinya tidak dibayar penuh.

Untuk pegawai yang tidak diterima sebagai pegawai Apa rencana jangka panjang KPU ?
KPU, bagaimana penempatan mereka selanjutnya ? Kita ingin tahun depan sudah menata Semarang menjadi
Dalam hal ini kita masih melihat, yang jelas kita tidak ada KPU, kemudian kantor yang bukan KPU bisa ditata menjadi
PHK, kemungkinan kalau mereka punya integritas baik, lalu di kantor pelayanan yang moderen dengan Teknologi Informasi dan
test ulang dan lolos itu bisa ditarik ke KPU, kalau masih kurang sebagainya bisa kita jalankan bersama. Untuk program KPU
akan kita retraining, tetapi kalau memang tidak memenuhi sampai tahun 2009 dan dalam hal ini kita melihatnya dari skala
persyaratan akan kita pindah ke tempat lain, karena di kawasan ekonominya, maka itu tidak semua KPBC di KPU-kan.
berikat dan tempat lainnya sangat membutuhkan tenaga
pengawas. Jadi kita lihat performance mereka, karena beberapa KPU menjadi ujung tombak bagi peningkatan kinerja
teman yang sudah lulus KPU sudah mulai ditempatkan di Tanjung Bea dan Cukai, apa pesan Bapak kepada para pegawai
Priok dan mereka sudah mulai mengevaluasi apakah orang ini dalam mencapai tujuan itu ?
performance atau tidak ? Kemudian kita buat laporan dan nanti Yang pertama, saya sangat mengharapkan para pegawai
kita buat juga track of treatment-nya. yang berdinas di KPU adalah orang yang benar-benar amanah.
Tolong pekerjaan ini dipelihara dan dijaga supaya bisa
Remunerasi di KPU cukup besar, apakah bisa menjamin menghasilkan tujuan dibentuknya KPU yaitu memperbaiki citra
remunerasi besar lantas integritas dan profesional Bea dan Cukai. Kebiasaan-kebiasaan dulu yang tidak benar,
pegawai akan mengikuti ? saatnya kini dihilangkan. Dan yang penting juga tingkatkan terus
Kalau remunerasi itu kita tidak bicara besar atau kecil, tetapi rasa percaya diri untuk melakukan pemeriksaan meski mendapat
kita bicara wajar atau tidak sesuai dengan kinerja. Jadi kalau tekanan dari pihak manapun harus tetap kita lakukan.
mereka profesionalisme, tidak melanggar aturan, dia bisa
mendapat remunerasi sesuai dengan tabel, tetapi kalau dia tidak Lantas untuk para pegawai DJBC di seluruh Indonesia ?
perform, maka tidak sebesar itu, tetapi kalau dia masih Kalau itu kita memang arahkan dan sedang
mengharapkan uang-uang yang tidak resmi, menurut saya tidak menginvetarisasi analisa jabatan kita, kemudian juga ada job
cocok lagi menjadi pegawai bea cukai, dan kita sarankan untuk create dan SOP (Standar Operasional Prosedur) sehingga
bekerja di tempat lain saja. ukurannya lebih jelas sehingga sistem remunerasi kita nan-
tinya juga akan mendukung ke sana. Dan saya juga meng-
Berarti melalui KPU ini perlahan namun pasti juga ucapkan sukses untuk WBC dalam menjalankan tugas.

18 WARTA BEA CUKAI EDISI 390 MEI 2007


INFO PEGAWAI
WBC/ATS

SEBANYAK 27 PEJABAT
ESELON III DJBC

DILANTIK DAN
DIAMBIL SUMPAHNYA
MUTASI DAN PROMOSI. Untuk yang kesekian kalinya di tahun 2007 ini, DJBC melakukan mutasi dan promosi pada jajarannya, yang diharapkan dapat
meningkatkan kinerja dan citra di masyarakat.

Mutasi dan promosi dilakukan dengan DJBC, untuk itu Dirjen menginginkan kepada pejabat
mempertimbangkan kompetensi jabatan, hasil yang baru dilantik dan diambil sumpahnya, agar jangan
sampai tidak memiliki visi dalam bertugas sehingga
penilaian kinerja pegawai yang bersangkutan dikhawatirkan akan dengan mudah tergelincir dan
dan kebutuhan organisasi. menyalahgunakan jabatan untuk memperkaya diri.
“Kita harus paham pada akibat yang akan terjadi,

S
tanpa peduli dengan akibat yang ditimbulkan maka
esuai dengan Keputusan Menteri Keuangan semua sistem yang kita bangun dengan mengorbankan
Nomor 214/KM.1/UP.11/2007 tertanggal 3 April waktu, tenaga, dan pikiran yang tidak sedikit itu akan sia-
2007, maka ditetapkan mutasi dan promosi sia belaka. Untuk itu jabatan yang saat ini juga sebagai
sebanyak 27 pejabat eselon III di lingkungan amanah, sewaktu-waktu dapat dicabut apabila
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). berdasarkan evaluasi kinerja di kemudian hari pejabat
Mutasi dan promosi yang kesekian kalinya di tahun 2007 yang menerima amanah tidak mampu melaksanakan
ini, difokuskan selain untuk mengisi kekosongan jabatan tugas atau amanah tersebut,” pesan Dirjen.
eselon III yang ada, juga sebagai promosi bagi pegawai Lebih lanjut, Dirjen juga berpesan dengan adanya
yang telah memiliki kriteria sebagai pejabat eselon III. Kantor Pelayanan Utama (KPU) yang akan segera
Acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan dijalankan, semua kinerja DJBC diharapkan akan
diselenggarakan pada 17 April 2007, bertempat di meningkat lebih baik lagi, sehingga citra DJBC sebagai
auditorium gedung B Kantor Pusat DJBC. Pelantikan dan pelayan masyarakat usaha juga akan menjadi baik
pengambilan sumpah jabatan dipimpin langsung oleh karena telah mengacu pada segala ketentuan yang ada.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Anwar Suprijadi, dan Sementara itu ketika dikonfirmasi WBC seusai acara
bertindak selaku saksi pejabat adalah Direktur pelantikan mengenai perkembangan Undang-Undang
Kepabeanan Internasional dan Direktur Teknis Cukai, Dirjen menyatakan saat ini parlemen sedang reses
Kepabeanan. Acara ini juga dihadiri oleh beberapa sehingga masih menunggu perkembangan dari sidang
pejabat staf inti DJBC, pejabat eselon III dan IV di parlemen. Sedangkan untuk beberapa objek cukai baru,
lingkungan DJBC. seperti media rekam, masih dalam penelitian dan
Dalam kata sambutannya, Dirjen menekankan diharapkan pada pembahasan nanti sudah dapat
pentingnya komitmen untuk berbuat yang terbaik bagi dipastikan dapat dimasukan atau tidak. adi

EDISI 390 MEI 2007 WARTA BEA CUKAI 19


INFO PEGAWAI

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 214/KM.1/UP.11/2007 TENTANG


MUTASI PARA PEJABAT ESELON III DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KEUANGAN
NO N A M A / N I P PANGKAT JABATAN DAN TEMPAT KEDUDUKAN
GOLONGAN/
RUANG LAMA BARU

1 2 3 4 5

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI


Direktorat Teknis Kepabeanan :
1 Drs. Aminuddin Budiarjo Pembina Kepala Balai Pengujian Kepala Balai Pengujian dan
060079974 IV/a dan Identifikasi Barang Identifikasi Barang Tipe A
Tipe B Medan Jakarta

2 Yudiyarto, S.T. Penata TK.I Kepala Seksi Operasional Kepala Balai Pengujian dan
060090111 III/d Komputer dan Distribusi Identifikasi Barang Tipe B
Dokumen KPBC Tipe A Medan
Balikpapan
Direktorat Fasilitas Kepabeanan :
3 Ir. Mathias Buluama, M.Sc Pembina TK.I Kepala Bidang Kepala Subdirektorat
060079977 IV/b Penindakan dan Kemudahan Ekspor dan
Penyidikan Kantor Tempat Penimbunan
Wilayah XIII DJBC Bali,
NTB, dan NTT, Denpasar
Direktorat Penindakan dan Penyidikan :
4 Ir. Rahmat Subagio Pembina Kepala Bidang Kepala Subdirektorat
060079871 IV/a Penindakan dan Penyidikan
Penyidikan Kantor
Wilayah VII DJBC
Jakarta I

5 Drs. R.M/ Nadjib, M.Si Pembina Kepala Pangkalan Kepala Pangkalan Sarana
060045470 IV/a Sarana Operasi Bea dan Operasi Bea dan Cukai Tipe
Cukai Tipe B Pantoloan B Tanjung Priok

6 Istadi Prahastanto, S.T. Penata TK.I Kepala Seksi Tempat Kepala Pangkalan Sarana
060089670 III/d Penimbunan II KPBC Operasi Bea dan Cukai Tipe
Tipe A Dumai B Pantoloan
7 Direktorat Audit :
Drs. Eksi Nugroho Heru Prasetiyo Kepala Bidang Audit
Pembina Kepala Subdirektorat
060079881 IV/a Kantor Wilayah XIII DJBC Pelaksanaan Audit
Bali, NTB, dan NTT,
Denpasar
Direktorat Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai :
8 Ir. Dwi Restu Nugroho, M.A Pembina Kepala Kantor Pelayanan Kepala Subdirektorat
060079941 IV/a Bea dan Cukai Tipe A4 Penyuluhan dan Publikasi
Kendari

9 Drs. Abdul Latief Naleng Pembina TK.I Kepala Kantor Pelayanan Kepala Subdirektorat
060062024 IV/b Bea dan Cukai Tipe A3 Keberatan dan Banding
Makassar
Kantor Wilayah II DJBC Sumatera Utara, Medan :
10 Beatus Hasibuan, B.B.A., S.E Penata TK.I Kepala Seksi Kepala Kantor Pelayanan
060050452 III/d Pencegahan kantor Bea dan Cukai Tipe A4 Teluk
Wilayah VI DJBC Tipe A Nibung
Semarang
Kantor Wilayah IV DJBC Kepulauan Riau, Tanjung Balai Karimun :
11 Budiman Karo Karo, S.E., M.M. Pembina Kepala Bidang Kepala Kantor Pelayanan
060056416 IV/a Penindakan dan Bea dan Cukai Tipe A3
Penyidikan Kantor Tanjung Balai Karimun
Wilayah XIV DJBC
Kalimantan Bagian Barat,
Pontianak
Kantor Wilayah V DJBC Sumatera Bagian Selatan, Palembang :
12 Achjar, S.E. Pembina Kepala Subbagian Kepala Bagian Umum
060035754 IV/a Evaluasi Kinerja dan
Pembakuan Prestasi
Kerja bagian Organisasi
dan Tata laksana
Sekretariat Direktorat
Jenderal

20 WARTA BEA CUKAI EDISI 390 MEI 2007


Kantor Wilayah VII DJBC Jakarta I :
13 Guntur Cahyo Purnomo, S.H. Penata TK.I Kepala Kantor Pelayanan Pj. Kepala Bidang
060076049 III/d Bea dan Cukai Tipe A4 Penindakan dan Penyidikan
Entikong
14 Drs. Kushari Suprianto, AK. Pembina TK.I Kepala Subdirektorat Kepala Kantor Pelayanan
060079942 IV/b Pelaksanaan Audit Bea dan Cukai Tipe A1
Direktorat Audit Tanjung Priok II
15 Chairul Saleh, S.H., M.Si Penata TK.I Pj. Kepala Bidang Pj. Kepala Kantor Pelayanan
060076057 III/d Penindakan dan Bea dan Cukai Tipe A1
Penyidikan Kantor Tanjung Priok III
Wilayah XVII DJBC
Maluku, Papua, dan Irian
Jaya Barat, Ambon
Kantor Wilayah IX DJBC Jawa Barat, Bandung :
16 Dra. Istyastuti Wuwuh Asri, M.Si. Pembina TK.I Kepala Kantor Pelayanan Kepala Bidang Kepabeanan
060034276 IV/b Bea dan Cukai Tipe A2 dan Cukai
Bekasi

17 Ir. Edi Burman, M.M. Pembina Kepala Kantor Pelayanan Kepala Kantor Pelayanan
060079970 IV/a Bea dan Cukai Tipe A3 Bea dan Cukai Tipe A2
Gresik Bekasi
Kantor Wilayah XI DJBC Jawa Timur I, Surabaya :
18 Drs. Mursito, M.M. Pembina TK.I Kepala Subdirektorat Kepala Bagian Umum
060044453 IV/b Keberatan dan Banding
Direktorat Penerimaan
dan Peraturan
Kepabeanan dan Cukai

19 Ir. Harry Wahjudi Pembina TK.I


Kepala Bagian Umum Kepala Kantor Pelayanan
060060054 IV/b Kantor Wilayah XI DJBC Bea dan Cukai Tipe A3
Jawa Timur I, Surabaya Gresik
Kantor Wilayah XIII DJBC Bali, NTB, dan NTT, Denpasar :
20 Gusli M. Tambunan, S.H., M.Hum. Pembina Kepala Subdirektorat Pe- Kepala Bidang Penindakan
060050131 IV/a nyidikan Direktorat Pe- dan Penyidikan
nindakan dan Penyidikan

21 Drs. Siswa Murwono Pembina TK.I


Kepala Bidang Kepala Bidang Audit
060066144 IV/b Kepabeanan dan Cukai
Kantor Wilayah IX DJBC
Jawa Barat, Bandung
Kantor Wilayah XIV DJBC Kalimantan Bagian Barat, Pontianak :
22 Ir. Cecep Rustandi, M.M. Pembina Kepala Seksi Verifikasi Kepala Bagian Umum
060079980 IV/a Ekspor dan Cukai Kantor
Wilayah V DJBC Tipe A
Bandung

23 Ir. Heru Sulastyono, M.M., M.Si. Pembina Kepala Seksi Intelijen Kepala Bidang Penindakan
060079899 IV/a Kantor Wilayah IV DJBC dan Penyidikan
Tipe A Jakarta

24 Sugeng Harianto, S.E. Penata TK.I Kepala Seksi Kepala Kantor Pelayanan
060076089 III/d Pencegahan dan Bea dan Cukai Tipe A4
Penyidikan KPBC Tipe A Entikong
Palembang
Kantor Wilayah XVI DJBC Sulawesi, Makassar :
25 Dr. Djafar Albram, S.H., S.E., M.M., M.Hum. Pembina Kepala Kantor Pelayanan Kepala Kantor Pelayanan
060041444 IV/a Bea dan Cukai Tipe A4 Bea dan Cukai Tipe A3
Teluk Nibung Makassar

26 Drs. Putut Tedjo Ismojo Djati, M.M. Pembina Kepala Seksi tempat Kepala Kantor Pelayanan
060041377 IV/a Penimbunan I Bea dan Cukai Tipe A4
Subdirektorat Kendari
Kemudahan Ekspor dan
Tempat Penimbunan
Direktorat Fasilitas
Kepabeanan
Kantor Wilayah XVII DJBC Maluku, Papua, dan Irian Jaya Barat, Ambon :
27 Drs. Cece Kuswandi, M.Si. Pembina Kepala Kantor Pelayanan Kepala Bidang Penindakan
060040671 IV/a Bea dan Cukai Tipe A3 dan Penyidikan
Tanjung Balai Karimun

EDISI 390 MEI 2007 WARTA BEA CUKAI 21


INFO PEGAWAI

PEGAWAI PENSIUN T.M.T 01 MEI 2007


NO N A M A NIP GOL J A B A T A N K E D U D U K A N

1 Sumardjana, Drs., M.M. 060035913 IV/c Kepala Bidang Informasi Kepabeanan Kanwil XI DJBC Jawa Timur I
dan Cukai
2 Sugijanto, S.E. 060033649 IV/b Kepala Seksi Pembebasan Relatif II Direktorat Fasilitas Kepabeanan
3 Andana 060033217 IV/a Kepala Seksi Tempat Penimbunan VI KPBC Tipe A2 Purwakarta
4 Hotman Tampubolon 060034160 IV/a Kepala Seksi Tempat Penimbunan I KPBC Tipe A2 Purwakarta
5 Julian Tedja 060035735 IV/a Kepala Seksi Kepabeanan dan Cukai II KPBC Tipe A1 Tanjung Priok III
6 M. Mufrodi, S.H. 060032085 IV/a Kepala Subbagian Inventarisasi dan Sekretariat DJBC
Penghapusan
7 Bambang Kusmantoro Budi 060041564 III/c Koordinator Pelaksana Intelijen KPBC Tipe A2 Bekasi
8 Sumiati 060040384 III/c Koordinator Pelaksana Administrasi KPBC Tipe A1 Tanjung Priok I
Ekspor
9 R. Holdrich 060045840 III/b Koordinator Pelaksana Operasi KPBC Tipe A4 Sampit
10 Moch. Achyani 060041131 III/b Pelaksana KPBC Tipe A1 Belawan
11 Munawar 060045528 III/b Pelaksana KPBC Tipe A1 Tanjung Priok I
12 Abdul Rahman 060052378 III/a Pelaksana KPBC Tipe A1 Tanjung Priok I
13 M. Suhardja 060051072 III/a Pelaksana KPBC Tipe A3 Bandung
14 Achmad Soleh 060059126 III/a Pelaksana KPBC Tipe A4 Cilacap
15 Mangasal Purba 060058653 III/a Pelaksana KPBC Tipe A4 Teluk Nibung
16 Kasihun 060041606 II/d Pelaksana KPBC Tipe A1 Tanjung Priok II
17 Senen 060060954 II/d Pelaksana KPBC Tipe A2 Malang
18 Baharuddin 060057407 II/c Pelaksana KPBC Tipe A3 Makassar

INFO PERATURAN
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
PER APRIL 2007
No. Peraturan PERIHAL
Nomor Tanggal
1. 24/PMK.01/2007 01-03-07 Tata Laksana Impor Barang Dari Northern Territory Australia Ke Daerah Pabean
Indonesia Selain Pulau Jawa Dan Sumatera.
2. 28/PMK.011/2007 09-03-07 Perubahan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 61/PMK.010/2006 Tentang
Keringanan Bea Masuk Atas Impor Chassis Bus Dengan Mesin Terpasang
Untuk Pembuatan Bus Angkutan Umum Dan Completely Knock Down (CKD)
Untuk Pembuatan Angkutan Komersial.
3. 29/PMK.01/2007 13-03-07 Pedoman Disiplin Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Departemen Keuangan.

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI


Per April 2007
PERATURAN
No. Nomor Tanggal PERIHAL
1. P-06/BC/2007 28-03-07 Perubahan Keempat Atas Keputusan Direktur Jenderal Bea Dan Cukai Nomor
KEP-07/BC/2003 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Tatalaksana Kepabeanan Di
Bidang Impor.
2. P-07/BC/2007 05-04-07 Pemeriksaan Fisik Barang Impor.
3. P-08/BC/2007 05-04-07 Petunjuk Pelaksanaan Ekspor Barang Terkena Pungutan Ekspor Yang
Dikecualikan Dari Pungutan Ekspor.

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI


Per April 2007
PERATURAN
No. Nomor Tanggal PERIHAL
1. SE-04/BC/2007 12-03-07 Pemberlakuan Kantor Wilayah DJBC Baru Sesuai Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 133/PMK.01/2006.
2. SE-05/BC/2007 04-04-07 Hubungan Kerjasama Internasional.
3. SE-06/BC/2007 05-04-07 Penunjukan Pejabat Pemeriksaan Barang Dalam Rangka Pelaksanaan
Pemeriksaan Fisik Barang

22 WARTA BEA CUKAI EDISI 390 MEI 2007


PENGAWASAN
WBC/ATS

TEKSTIL. Kepala KPBC Soekarno Hatta, Agung Kuswandono, tengah memberikan penjelasan pada pers seputar tekstil yang berhasil ditegah petugas bea cukai.

KPBC SOEKARNO HATTA


TEGAH TEKSTIL, PERHIASAN, SENJATA DAN
BARANG LARANGAN LAINNYA
Perhiasan seberat 1,16 kilogram berhasil Kanwil VI DJBC Banten, Iswan Ramdana, Kepala KPBC
disita petugas bea cukai. Tipe A1 Soekarno Hatta, Agung Kuswandono, Kepala
Kantor Imigrasi Bandara Soekarno Hatta, Dody M.

B
Wibowo, Kabag Binamitra Polres Soekarno Hatta,
arang-barang seperti perhiasan, airsoft gun Kompol. Suryadi serta beberapa pejabat di lingkungan
berikut spare partsnya, spare parts pistol gas, DJBC.
sex toys, DVD porno, buku dan komik porno, Menurut Kepala KPBC Tipe A1 Soekarno Hatta,
tergeletak di sebuah meja yang berada di ruang Agung Kuswandono, sebagian besar barang-barang
Media Center Gedung A KPBC Tipe A1 Soekarno tersebut merupakan barang bawaan penumpang yang
Hatta. Barang-barang tersebut memang sengaja termasuk dalam barang larangan. Barang larangan
diletakkan di atas meja untuk diperlihatkan kepada pers berupa airsoft gun berikut spare partsnya dan spareparts
dalam acara press release yang digelar pada 12 April pistol gas, ditegah dalam waktu yang berbeda.
2007 di KPBC Soekarno Hatta. Dalam acara tersebut Penegahan terhadap barang-barang tersebut dilakukan
KPBC Soekarno Hatta menegah barang-barang impor sebanyak 15 kali penegahan. Hasilnya, sejumlah 88 set
yang diduga melanggar kepabeanan dan ketentuan senjata berhasil diamankan.
hukum lainnya. “Barang-barang tersebut bukan berasal dari satu negara,
Hadir dalam acara press release antara lain Direktur tetapi dari beberapa negara. Selanjutnya, kasus tersebut akan
Jenderal Bea dan Cukai, Anwar Suprijadi, Direktur diserahkan kepada pihak kepolisian,” tandas Agung.
Penindakan dan Penyidikan, Erlangga Mantik, Kepala Dalam hal barang-barang larangan tersebut, diduga

EDISI 390 MEI 2007 WARTA BEA CUKAI 23


PENGAWASAN
WBC/ATS
berlian dan emas seberat 1,16 kg. Perhiasan yang juga
merupakan barang bawaan penumpang tersebut, berhasil
ditegah petugas bea cukai pada saat kedatangannya di
Bandara Soekarno Hatta. Saat ditegah, penumpang yang
bersangkutan tidak memberitahukan barang yang
dibawanya dalam formulir customs declaration (BC.2.2).
Perhiasan emas tersebut diduga berasal dari India.
Dengan demikian, berdasarkan ketentuan yang terdapat
pada formulir customs declaration (BC2.2), dimana barang
siapa yang tidak memberitahukan barang impor yang
seharusnya diberitahukan adalah suatu pelanggaran dan
diancam dengan sanksi administrasi berdasarkan UU Nomor
17 tahun 2006 tentang perubahan atas UU Nomor 10 tahun
1995 tentang Kepabeanan.
Hingga berita ini diturunkan, kerugian negara akibat
pelanggaran tersebut masih dalam tahap penghitungan.
Namun demikian, diperkirakan nilai dari perhiasan
tersebut mencapai sekitar Rp 140 juta. Kini, kasus
tersebut masih dalam proses administratif kepabeanan.
Usai menggelar jumpa pers di ruang Media Center
KPBC Soekarno Hatta, press release pun digelar di
lapangan parkir KPBC Soekarno Hatta. Ditempat itu
terdapat dua unit kontainer dan sebuah truk berisi bahan
baku tekstil. Tekstil dengan total jumlah sebanyak 8.500
kilogram atau 8,5 ton tersebut, ditegah oleh petugas bea
cukai karena menyalahgunakan fasilitas KB (kawasan
berikat).
Tekstil tersebut milik PT. ISB dan PT. TT yang
berlokasi di Tangerang. Kedua perusahaan tersebut
merupakan perusahaan yang mendapat fasilitas kawasan
berikat (KB) berupa penangguhan bea masuk (BM) dan
pajak dalam rangka impor (PDRI).
PT. ISB mengeluarkan bahan baku tekstil dari
perusahaannya sebanyak 320 roll (6000 kg) tanpa
sepengetahuan petugas bea cukai. Nilai tekstil tersebut
diperkirakan mencapai Rp 204.000.000; (dua ratus empat
juta rupiah). Sedangkan bahan baku tekstil yang
dikeluarkran PT. TT jumlahnya sebanyak 2.500 kilogram.
Diperkirakan nilai atas bahan baku tekstil milik PT. TT
BARANG LARANGAN. Sejumlah senjata, DVD porno, sex toys, komik dan tersebut mencapai Rp 100.000.000; (seratus juta rupiah).
buku porno, berhasil ditegah petugas bea cukai. Diduga bahan baku tekstil tersebut berasal dari Korea dan
Thailand.
melanggar ketentuan yang terdapat pada Undang-Undang Akibat pelanggaran tersebut, terhadap PT. ISB dan PT.
Nomor:12/drt/1951 jo. Undang-Undang No.1 tahun 1961 TT diduga melanggar ketentuan yang terdapat dalam UU
tentang senjata api, dan adanya surat dari jo. Surat Direk- Nomor 17 tahun 2006 tentang perubahan atas UU Nomor
tur Intelijen POLRI No:R/WSD-586/XI/99Ditlpp tanggal 09 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan tentang pengeluaran
November 1999, Surat Direktur Intelpampol POLRI No: R/ barang dari tempat penimbunan berikat sebelum diberi-
WSD-404/VIII/98/Dit Ipp tanggal 21 Agustus 1998, Surat kan persetujuan oleh pejabat bea dan cukai. Hingga saat
Kepala Badan Intelijen Keamanan POLRI No: R/13/I/2005 ini kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan. ifa
tanggal 25 Januari 2005. WBC/ATS
Selain seperangkat senjata, pe-
negahan terhadap barang larangan
juga dilakukan. Kali ini petugas bea
cukai berhasil menegah barang-
barang impor berupa 25 set sex
toys, 180 keping DVD porno, serta
40 eksemplar buku porno dan ko-
mik/majalah porno. Barang-barang
impor tersebut merupakan barang
bawaan penumpang yang ditegah
dalam waktu yang tidak
bersamaan, yakni sebanyak 12 kali
penegahan.
Dengan demikian, pelanggaran
tersebut diduga melanggar keten-
tuan yang terdapat pada pasal 283
KUHP. Selanjutnya, terhadap
barang larangan tersebut akan
dilakukan pemusnahan.
Tak hanya barang larangan, pe-
tugas bea cukai juga berhasil me-
negah perhiasan yang terdiri dari PERHIASAN. Perhiasan seberat 1,16 kg yang ditegah petugas bea cukai.

24 WARTA BEA CUKAI EDISI 390 MEI 2007


WBC/ATS

EKSPOR ILLEGAL. Dari (ki-ka) Direktur P2 Erlangga Mantik, Dirjen Bea dan Cukai Anwar Suprijadi, Kakanwil VII Jakarta I Heru Santoso, Kepala KPBC
Tanjung Priok III ketika itu Ganjar Nugraha dan Kasie P2 Cerah Bangun (Belakang) menunjukkan barang ekspor yang menyalahi prosedur

BEA CUKAI TANJUNG PRIOK


GAGALKAN MANIPULASI EKSPOR
Dilakukan oleh pengusaha di kawasan berikat petugas melakukan pemeriksaan lanjutan melalui X-ray
dengan tujuan untuk mendapat fasilitas dan pemeriksaan barang.
Setelah melalui pemeriksaan lanjutan tadi, ternyata
penangguhan Bea Masuk (BM) kontainer ekspor tersebut yang berjumlah enam kontainer,

M
hanya terisi 15 persen atau dengan kata lain hanya terisi 30
anipulasi ekspor yang dilakukan oleh PT. GUI sampai 60 unit monitor komputer pada tiap kontainernya,
yang juga merupakan pengusaha penerima padahal lanjut Anwar kontainer tersebut harus berisi 960 unit
fasilitas kawasan berikat, berhasil digagalkan monitor seperti yang diberitahukan pada PEB.
oleh petugas Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Anwar mengatakan, sebagai suatu perusahaan yang
(KPBC) Tanjung Priok III. Hal ini disampaikan berada di kawasan berikat PT GUI mendapat fasilitas
Dirjen Bea dan Cukai Anwar Suprijadi kepada pers pada untuk mengimpor barang dengan penangguhan
26 Maret 2007 di Terminal Peti Kemas Koja Jakarta Utara. pembayaran Bea Masuk (BM) dan tidak dipungut PPN,
Anwar menceritakan, PT. GUI mengekspor barang PPnBM, dan PPh Pasal 22 impor untuk diolah dan atau
dengan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) berupa 960 dikerjakan lebih lanjut dan kemudian diekspor kembali.
monitor komputer ukuran 15 inchi yang akan diekspor ke Namun dalam kenyataannya 960 monitor yang
Hongkong dengan perkiraan tanggal ekspor 19 Maret seluruhnya telah diimpor tadi oleh PT. GUI yang
2007. Lebih lanjut ia mengatakan, berdasarkan analisa seharusnya menurut peraturan diolah atau dikerjakan
yang dilakukan oleh intelejen Bea dan Cukai, terdeteksi terlebih dahulu untuk direekspor, tidak diekspor malah di
barang yang sebenarnya terdapat dalam kontainer tidak jual ke peredaran bebas dalam negeri atau Daerah
sesuai dengan PEB. Untuk memperkuat analisa tersebut Pabean Indonesia Lainnya (DPIL).

EDISI 390 MEI 2007 WARTA BEA CUKAI 25


PENGAWASAN
DOK. KANWIL VII JAKARTA I

X-RAY. Gambar kontainer yang tampak pada X-ray milik KPBC Tanjung Priok III menunjukkan kecurigaan karena kontainer tidak terisi penuh dengan
monitor yang akan diekspor ke Hongkong.

Sedangkan untuk menutupi kewajiban ekspornya, PT. sebagaimana telah diubah menjadi pasal 1 angka 92 UU
GUI memanipulasi data PEB, dengan cara No. 17 tahun 2006 tentang Perubahan UU No.10/1995
memberitahukan bahwa kontainer-kontainer yang akan tentang Kepabeanan, dimana ancaman hukumannya
diekspor tersebut berisi 960 unit monitor yang telah adalah pidana penjara paling singkat dua tahun dan
diolah, sedangkan pada kenyataannya hanya terisi 15 paling lama delapan tahun dan atau denda paling sedikit
sampai 30 persen dari isi kontainer ukuran 40 feet. Rp. 100 juta dan paling banyak Rp. 5 Miliar.
PT GUI lanjut Anwar telah melanggar ketentuan yang
terdapat dalam UU No.17/2006 tentang Perubahan KANWIL IX DJBC JAWA BARAT KEMBALI TEGAH TEKSTIL
terhadap UU No.10/1995 tentang Kepabeanan yaitu pasal ILEGAL.
I angka 92 dengan ancaman pidana penjara paling lama Setelah sebelumnya Kanwil IX DJBC Jawa Barat
delapan tahun dan atau denda paling banyak Rp. 5 mengungkap jaringan penyalahgunaan fasilitas kawasan
Milyar. DOK. KANWIL IX JAWA BARAT
Selain itu PT GUI juga melanggar pasal
2 ayat 2 dan lampiran Keputusan Menteri
Perindustrian dan Pedagangan Nomor 756/
MPP/Kep/12/2003 tentang impor barang
modal bukan baru sebagaimana telah
diubah dengan Keputusan Menteri
Perindustrian dan Perdagangan nomor
:610/MPP/Kep/10/2004.
Sementara itu Kepala Seksi P2 KPBC
Tipe A1 Tanjung Priok Cerah Bangun
mengatakan, berdasarkan penyelidikan dan
penyidikan, modus tersebut sudah lama
berlangsung melalui KPBC Tanjung Priok I
dan KPBC Tanjung Priok II. “Berdasarkan
penyelidikan kami, sudah puluhan
kontainer diekspor dengan model yang
sama. Oleh karena itu sudah diusulkan
kepada Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil)
VII DJBC Jakarta I untuk dilakukan audit
investigasi,”ujarnya.
Pihak KPBC Tanjung Priok III lanjut
Cerah, saat ini sudah menjadikan Direktur
PT. GUI sebagai tersangka menangkap dan
menitipkan penahanannya di Rumah
Tahanan (Rutan) Salemba. Masih
menurutnya, tindakan tersangka telah KELUAR TANPA PERSETUJUAN. Kakanwil IX DJBC Jawa Barat, Jody Koesmendro bersama Kepala
memenuhi unsur-unsur pada pasal 103 UU Bidang P2, G.H. Sutejo, memperlihatkan barang bukti tekstil yang dikeluarkan tanpa persetujuan
No. 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan pejabat bea cukai saat acara press release yang digelar pada 23 Maret 2007 di Bandung.

26 WARTA BEA CUKAI EDISI 390 MEI 2007


berikat, belum lama ini
tepatnya 2 Maret 2007,
KANWIL IX JAWA BARAT DAN KPBC BEKASI

GAGALKAN
kembali berhasil ditegah
penyalahgunaan fasilitas
kawasan berikat yang
dilakukan oleh PT.II.
Adapun modus operandi
yang dilakukan oleh PT. II
PENYALAHGUNAAN KITE
adalah dengan
mengeluarkan barang Dua unit kontainer 40 feet berisi tekstil (bahan baku boneka),
berupa satu kontainer berhasil ditegah.
tekstil tanpa persetujuan

S
pejabat bea cukai dengan
tujuan Sunter Jakarta. inar matahari begitu menyengat pada hari itu (2/4), tetapi hal tersebut tidak
Menurut Kakanwil IX mengurangi semangat para fotografer dan kameramen berebut mencari
DJBC Jawa Barat, Jody posisi terbaik untuk mengabadikan gambar saat salah seorang petugas bea
Koesmendro, informasi cukai membuka segel dan pintu kontainer yang berisi tekstil (bahan baku
penyalagunaan ini boneka).
diketahui pada saat tim P2 Pada hari itu, Kanwil IX DJBC Jawa Barat dan KPBC Tipe A2 Bekasi memang sengaja
Kanwil Jawa Barat dengan menggelar jumpa pers sehubungan penegahan yang dilakukan pada 28 Maret 2007
KPBC Bandung, terhadap sarana pengangkut berupa dua unit truk dengan muatan dua kontainer ukuran 40
melakukan pengintaian feet berisi tekstil (bahan baku boneka) yang berasal dari Korea.
terhadap barang milik Kepada pers Jody Koesmendro, Kepala Kanwil IX DJBC Jawa Barat mengatakan,
PT.II yang baru saja bahan baku tekstil tersebut kedapatan atau tertangkap tangan saat hendak di jual ke
membawa bahan baku peredaran bebas dengan menyalahgunakan fasilitas KITE. Adalah PT. DD selaku
asal impor untuk kawasan perusahaan penerima fasilitas kepabeanan berupa kemudahan impor tujuan ekspor (KITE)
berikat PT. II. yang berkedudukan di Purwakarta, memberitahukan pengeluaran barang berupa bahan
“Modusnya memang baku atau tekstil dengan maksud untuk pengerjaan lebih lanjut pada perusahaan sub
cukup unik yaitu setelah kontrak.
mereka menurunkan Tetapi, berdasarkan data analisis intelijen yang dikembangkan dan ditindaklanjuti, Tim
bahan baku tersebut, lalu Surveillance Kanwil IX DJBC Jawa Barat yang bekerjasama dengan Tim P2 KPBC Tipe A2
truk yang digunakan itu Bekasi, PT. DD tidak mengindahkan aturan yang ada. PT. DD mengeluarkan bahan baku
kembali dimuat bahan jadi tekstil eks impor tersebut dengan tujuan untuk dijual ke peredaran bebas (Narogong
berupa tekstil, namun Bekasi). Padahal bahan baku tersebut memperoleh fasilitas KITE berupa pembebasan bea
bukan untuk diekspor masuk (BM) dan penangguhan PPN impor.
melainkan dibawa ke Selaku perusahaan penerima fasilitas KITE, seharusnya PT. DD tunduk pada aturan
daerah Sunter untuk dijual tentang KITE yang melarang perusahaan untuk memperjualbelikan dan/atau
ke DPIL,” tutur Jody. memindahtangankan bahan baku perusahaan eks impor. Tekstil yang di impor hanya
Dengan ditegahnya dipergunakan sebagai bahan baku atau bahan penolong untuk proses produksi dari industri
barang tersebut, maka yang dimiliki oleh importir produsen tekstil (dalam hal ini PT. DD-red) dengan tujuan utama
Kanwil IX Jawa Barat kini untuk di ekspor.
menahan tersangka SJR Jody mengaku, selain melakukan penegahan pihaknya juga akan melakukan audit
sekaligus mencekalnya investigasi kepada PT. DD. Hal itu bertujuan untuk mengetahui apakah sebelumnya
agar tidak berpergian keluar WBC/ATS
negeri dan juga menahan
orang-orang yang terkait
dengan kegiatan PT.II. Akan
upaya penyelundupan yang
dilakukannya PT.II ini maka
tersangka dinyatakan telah
melanggar Undang-Undang
Nomor 17 tahun 2006
tentang Kepabeanan,
tepatnya pasal 102 dan
diancam pidana penjara
paling singkat 1 tahun dan
paling lama 10 tahun. Dan
denda paling sedikit Rp.
50.000.000, dan paling
banyak Rp.5.000.000.000.
Sementara itu untuk
potensi kerugian negara
atas kegiatan PT.II masih
dalam tahap perhitungan,
karena masih akan dilihat
kembali apakah kegiatan
yang dilakukannya ini
sudah berulang kali atau
pertama kali, sehingga
belum dapat memastikan PRESS RELEASE. Kepala Kanwil IX DJBC Jawa Barat, Jody Koesmendro, didampingi Kabid P2 Kanwil IX
potensi kerugian yang DJBC Jawa Barat Gatot Hariyo Sutejo dan Kasi Tempat Penimbunan KPBC Bekasi Bambang S. (yang juga
dialami negara. zap/adi selaku Pjs. Kepala KPBC Bekasi) saat konferensi pers di aula KPBC Bekasi.

EDISI 390 MEI 2007 WARTA BEA CUKAI 27


PENGAWASAN
WBC/ATS
ditaksir menca-
pai sekitar Rp 1
- 2 milyar.
Sedangkan ke-
wajiban memba-
yar bea masuk
(yang dikemp-
lang-red) men-
capai sekitar Rp
200 - 300 juta.
Dengan de-
mikian sanksi
yang dikenakan
terhadap PT. DD
adalah yang ter-
tuang pada
pasal 26 ayat (4)
Undang-Undang
No. 17 tahun
2006 tentang
perubahan atas
Undang-Undang
No. 10 tahun
1995 tentang
Kepabeanan
yang menyata-
kan bahwa
orang yang tidak
memenuhi ke-
tentuan pembe-
basan atau keri-
TEKSTIL ATAU BAHAN BAKU BONEKA. Bahan baku boneka atau tekstil yang akan dijual ke peredaran bebas, berhasil ditegah
nganan bea ma-
oleh petugas bea cukai. suk yang dite-
tapkan menurut
perusahaan tersebut pernah melakukan hal yang sama (me- undang-undang ini wajib membayar bea masuk yang ter-
nyalahgunakan fasilitas KITE-red). “Sebab bisa saja hal itu utang dan dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar
terjadi, karena terhadap perusahaan tersebut tidak ditunggu paling sedikit 100 persen dari bea masuk yang seharusnya
atau dijaga oleh pegawai bea cukai selama 24 jam, sehingga dibayar dan paling banyak 500 persen dari bea masuk yang
perusahaan bisa saja mengeluarkan atau memasukan seharusnya dibayar.
barang tanpa sepengetahuan petugas,” tambah Jody. Oleh Selain itu, sanksi yang juga dikenakan pada PT. DD tercan-
sebab itu audit investigasi diperlukan untuk mencari tahu atau tum dalam pasal 41 ayat (1) huruf (a) Keputusan Direktur Jende-
mengungkap kebenarannya. ral Bea dan Cukai Nomor 205/BC/2003 tanggal 31 Desember
2003 disebutkan bahwa atas bahan dan/atau barang yang bahan
DICABUT IJINNYA bakunya mendapatkan pembebasan serta PPN dan PPnBM tidak
Dengan demikian, ijin mendapatkan fasilitas KITE bagi dipungut yang seharusnya diekspor atau yang harus ada di peru-
perusahaan PT. DD akan dicabut. PT. DD juga melanggar sahaan apabila tidak dapat dipertanggungjawabkan, penerima
peraturan yang terdapat pada Undang-Undang No. 17 tahun pembebasan wajib membayar BM yang terutang ditambah den-
2006 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 10 tahun da 100 persen dari BM yang seharusnya dibayar.
1995 tentang Kepabeanan. Kemudian juga melanggar Jody menambahkan, kerugian yang diderita tidak hanya
Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor dalam bentuk fiskal saja. Pasalnya, kalau tekstil (bahan baku
141/MPP/Kep/3/2002 tentang Nomor Pengenal Importir boneka) tersebut keluar ke peredaran bebas, misalnya saja
Khusus (NPIK). dijual di Pasar Tanah Abang, Jakarta, maka industri tekstil
Tak hanya itu, PT. DD juga tidak mengindahkan Peraturan dalam negeri akan kolaps menghadapi persaingan yang tidak
Menteri Perdagangan RI Nomor 19/M-DAG/PER/9/2005 kompetitif (karena tekstil yang mendapat fasilitas KITE tidak
tanggal 30 September 2005 tentang Ketentuan Impor Tekstil membayar bea masuk dan pajak lainnya-red).
dan Produk Tekstil, dimana pada pasal 2 dinyatakan bahwa “Saya heran karena berulang kali pengusaha melakukan
“tekstil yang diimpor hanya dipergunakan sebagai bahan penyalahgunaan KITE sehingga hal itu sangat berpotensi
baku/penolong untuk proses produksi dari industri yang dimi- merugikan negara. Padahal pemerintah memberikan fasilitas
liki oleh importir produsen tekstil dan dilarang diperjualbelikan KITE bagi pengusaha agar pengusaha dapat bersaing. Tetapi
maupun dipindah tangankan.” pengusaha malah merugikan dan menghancurkan industri
Kemudian juga melanggar Keputusan Menteri Perindus- dalam negeri sendiri dengan menyalahgunakan fasilitas
trian dan Perdagangan RI nomor 389/MPP/Kep/5/2003 tersebut,” tandasnya.
tanggal 29 Mei 2003 tentang perubahan atas Keputusan Oleh sebab itu, sejak tiga bulan yang lalu ia telah mem-
Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 276/MPP/ bentuk suatu tim yang bertugas mengawasi seluruh perusa-
Kep/4/2003 tentang Verifikasi atas Penelusuran Teknis Tekstil haan yang memperoleh fasilitas dengan mengeluarkan surat
dan Produk Tekstil (TPT). Serta melanggar Keputusan keputusan tentang operasi pengawasan tempat penimbunan
Menteri Keuangan RI Nomor 580/KMK.04/2003 tanggal 31 berikat (TPB) dan kemudahan impor tujuan ekspor (KITE) di
Desember 2003 tentang Tatalaksana Kemudahan Impor wilayah kerja Kantor wilayah IX Jawa Barat.
Tujuan Ekspor (KITE) dan Pengawasannya. Untuk itu, melalui media massa Jody mengatakan bahwa
Akibat pelanggaran di bidang kepabeanan tersebut, apapun yang mereka (pengusaha pengemplang-red)
potensi kerugian negara masih dalam tahap penghitungan. lakukan, DJBC akan terus berusaha melakukan penegahan
Namun demikian, nilai barang (bahan baku boneka) tersebut dengan tindakan yang maksimal. ifa

28 WARTA BEA CUKAI EDISI 390 MEI 2007


EVALUASI
UNTUK“
JUMLAH DANA
OPERASI

PELAKSANAAN
KEGIATAN

HASIL TEGAHAN
PENGAWASAN
TERBATAS DAN

DJBC
MASIH BELUM
MEMADAI

TAHUN 2006
Ada tiga prioritas pengawasan di tahun 2006,
yaitu pengawasan penyelundupan impor,
pelanggaran kepabeanan, dan operasi pasar

dan/atau penindakan atas kegiatan penyelesaian barang impor
yang telah dibongkar di pelabuhan tujuan dengan tidak dilakukan
pemenuhan kewajiban pabean secara benar, seperti
pemberitahuan impor barang secara tidak benar, impor barang
hasil tembakau. Dari ketiga prioritas ini DJBC larangan dan pembatasan yang tidak dilengkapi ijin instansi
telah berhasil mengamankan penerimaan terkait, penyalagunaan fasilitas KITE/KB/GB dan lain-lain. Akan
kegiatan tersebut, maka pengawasan yang dilakukan adalah
negara milyaran rupiah dan ratusan komoditi melalui penugasan tim operasi pengawasan di bidang
yang dapat mematikan industri dalam negeri. kepabeanan pada pelabuhan-pelabuhan laut dan/atau bandara
internasional, serta pengawasan kegiatan kepabeanan pada

S
tempat penimbunan berikat.
ebagai institusi yang mempunyai tugas mengamankan Sementara untuk pengawasan hasil tembakau ilegal, dilaku-
negara dari masuknya barang-barang ilegal, Direktorat kan melalui pelaksanaan operasi pasar hasil tembakau pada
Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) telah menunjukkan wilayah pulau Jawa yang merupakan sentra penghasil tembakau
keberhasilannya yang cukup gemilang. Untuk tahun dan wilayah Sumatera dan Sulawesi sebagai wilayah pemasaran
2006 lalu, DJBC telah berhasil menegah pelanggaran hasil tembakau produksi pabrik rokok di pulau Jawa.
impor pada beberapa komoditi, seperti tekstil dan produk tekstil, “Untuk modus pelanggaran impor, biasanya para penyelun-
gula dan beras, handphone dan accessories, elektronik, biji plas- dup memasukkan barang impor dari Singapura atau Malaysia
tik, dan kendaraan bermotor. WBC/ATS
dengan menggunakan kapal-kapal kecil
Selain itu DJBC juga telah berhasil me- (tonase ± 300 ton) melalui perairan Selat
negah barang larangan dan pembatasan Malaka dan/atau Selat Makassar dengan
yang jumlahnya mencapai ribuan jenis, tujuan wilayah Sumatera dan Sulawesi. Nah,
sedangkan di bidang ekspor, selain kayu pada manifes kapal tidak semua barang
juga berhasil ditegah pupuk dan mata uang. impor muatannya dicantumkan atau sering
Keberhasilan lain yang juga telah kali ditulis nihil, atau sering kali kapal-kapal
ditunjukkan DJBC pada tahun 2006 adalah tersebut tidak sandar pada pelabuhan resmi
pada bidang cukai, dimana hasil tembakau melainkan pada tangkahan-tangkahan
dan minuman mengandung etil alkohol yang (pelabuhan kecil atau tidak resmi/ pelabuhan
ditegah mencapai ribuan bungkus dan tikus) yang sulit diawasi oleh petugas DJBC,”
ribuan liter. ungkap Erlangga Mantik.
Lebih lanjut Erlangga Mantik mengung-
TIGA PRIORITAS PENGAWASAN kapkan, untuk mencegah penyelundupan
Menurut Direktur Penindakan dan Pe- impor tersebut, maka dilakukan operasi pat-
nyidikan (P2) Erlangga Mantik, ada tiga roli laut secara rutin dengan menggunakan
prioritas pengawasan yang dilakukan di kapal patroli BC sehingga kapal-kapal
tahun 2006, yaitu pengawasan penyelun- penyelundup dapat ditangkap sebelum
dupan impor, pelanggaran kepabeanan, masuk wilayah perairan yang sulit diawasi
dan operasi pasar hasil tembakau. Untuk oleh Bea dan Cukai.
pengawasan penyelundupan impor,
pengawasan dilakukan melalui optimali- MODUS ANTAR PULAU
sasi pelaksanaan patroli laut khusus di Melihat modus yang dilakukan para pe-
wilayah perairan Selat Malaka dan Selat nyelundup, modus antar pulau masih menja-
Makassar yang berbatasan langsung di trend di tahun 2006. Akan hal tersebut,
ERLANGGA MANTIK. Selain dana, kendala
dengan Singapura dan Malaysia. pengawasan tahun 2006 adalah sarana dan Erlangga Mantik menjelaskan, pada waktu
Untuk pelanggaran kepabeanan, prasarana yang kurang jumlahnya dan lampau, hukum laut internasional masih
pengawasan dilakukan dengan mencegah informasi yang minim. mengakui batas laut wilayah hanyalah 3 mil

EDISI 390 MEI 2007 WARTA BEA CUKAI 29


PENGAWASAN
WBC/ATS

OPERASI LAUT. Dengan pelaksanaan operasi patroli laut yang rutin, diharapkan penyelundup dapat ditegah sebelum masuk ke pelabuhan kecil.

laut diukur dari titik terluar masing-masing pulau/wilayah darat, sanksi pidana. Sesuai hasil operasi cukai tahun 2006, pada
sehingga secara hukum mengakibatkan adanya “laut bebas/laut umumnya pelanggaran yang ditemukan merupakan
internasional” yang berada di antara “batas wilayah masing- pelanggaran yang dikenakan sanksi pidana sesuai pasal 50,
masing pulau”, yang pada akhirnya dari sisi kepabeanan 51,52,54,55, dan 58 Undang-Undang nomor 11 tahun 1995
munculah istilah “penyelundupan antar pulau” dan juga tugas tentang Cukai, dengan sanksi berupa sanksi pidana paling
“pengawasan barang antar pulau”. lama 4 tahun dan denda paling banyak sepuluh kali nilai
“Semestinya, sejak pelaksanaan Undang-Undang nomor 10 cukai yang seharusnya dibayar,” jelas Erlangga Mantik.
tahun 1995 tentang Kepabeanan maupun yang telah diubah Sementara itu di tahun 2006 juga telah terjadi penurunan
dengan Undang-Undang nomor 17 tahun 2006, secara teknis pelanggaran, khususnya pada barang larangan/pembatasan,
kepabeanan di Indonesia, kita tidak lagi mengenal nomenklatur/ seperti HAKI dan CITES. Terkait hal tersebut, Erlangga Mantik,
istilah “penyelundupan antar pulau”, mengingat secara yuridis menyatakan kecenderungan menurunnya pelanggaran di bidang
nasional yang telah secara hukum laut internasional negara HAKI dan CITES sangat didukung dengan semakin giatnya
Indonesia diakui sebagai negara kepulauan (archipelagic state), upaya peningkatan pengawasan yang dilakukan oleh instansi
yang berarti seluruh wilayah darat dan laut dengan batas 200 mil terkait yang memiliki kewenangan perijinan dan pengawasan
laut diukur dari titik-titik terluar pulau-pulau bersama selat/ perdagangan ilegal barang dan/atau spesies tumbuhan dan/atau
perairan/laut di antara pulau-pulau milik Republik Indonesia binatang tersebut, seperti Departemen Pertanian, Departemen
beserta wilayah udara yang ada diatasnya dengan batas Kelautan dan Perikanan, Departemen Kehutanan, Departemen
ketinggian tertentu yang diakui dalam hukum udara/ruang Hukum dan HAM, maupun instansi lainnya sebagai dampak
angkasa internasional merupakan satu kesatuan wilayah teritorial tekanan politik internasional terhadap Indonesia.
Republik Indonesia,” jelas Erlangga Mantik.
Dengan demikian, Erlangga Mantik menambahkan, saat ini PENYELESAIAN HASIL TEGAHAN
yang masih terjadi adalah pengangkutan laut barang impor yang Dengan berbagai modus yang terjadi di tahun 2006, maka
belum diselesaikan kewajiban pabeannya dari satu pulau ke DJBC juga telah melakukan berbagai upaya agar dapat menekan
pulau lainnya dalam wilayah Republik Indonesia. Penurunan angka penyelundupan, diantaranya optimalisasi pelaksanaan
jumlah pelanggaran saat ini, mungkin terjadi karena adanya patroli laut untuk mencegah penyelundupan impor melalui
peningkatan kegiatan pengawasan pada pelabuhan-pelabuhan wilayah perairan, peningkatan pengawasan kegiatan impor di
keberangkatan, sepeti pelabuhan Belawan, Tanjung Balai, pelabuhan untuk mencegah terjadinya penyelundupan/
Pontianak, dan lain-lain. Juga pengawasan pada pelabuhan pelanggaran kepabeanan, optimalisasi pelaksanaan operasi
tujuan seperti, Merak, Tanjung Priok, Tanjung Emas, Tanjung pasar hasil tembakau, dan pelaksanaan operasi terhadap
Perak, dan lain-lain. barang-barang yang mendapatkan fasilitas KITE/KB/GB.
Lalu bagaimana dengan hasil operasi pasar hasil tembakau Dan dari seluruh hasil tegahan yang didapat pada tahun 2006
ilegal yang masih marak di tahun 2006, apakah ini juga dikarena- lalu, penyelesaian barang tegahan tersebut, dilakukan dengan
kan sanksi yang diberikan masih terlalu ringan? Menurut cara antara lain, barang impor yang termasuk kategori
Erlangga Mantik, berdasarkan hasil operasi cukai tahun 2006, penyelundupan dilakukan proses penyidikan sampai dengan
diketahui bahwa pada umumnya pelanggaran cukai yang terjadi proses pengadilan dan saat ini sebagian telah mendapat vonis
berupa rokok tanpa dilekati pita cukai (rokok polos), rokok dilekati pengadilan, dalam proses persidangan, atau penyidikan
pita cukai yang bukan peruntukannya dan bukan haknya (perso- dihentikan karena tidak cukup bukti terjadinya tindak pidana dan
nalisasi pita cukai), rokok dilekati pita cukai palsu, produksi rokok selanjutnya diselesaikan kewajiban pabeannya.
tanpa ijin (NPPBKC), produksi rokok menggunakan mesin (dila- Cara lainnya adalah, barang impor yang ditegah yang terma-
kukan pemilik NPPBKC maupun yang tidak memiliki NPPBKC) suk barang larangan dan pembatasan yang tidak diberitahukan
atas pesanan pemilik bahan baku rokok “sistem jahitan”, dan pemberitahuan pabean ditetapkan sebagai barang dikuasai ne-
pelanggaran administrasi (pelaporan, pembukuan, dan lain-lain). gara/barang milik negara, sedangkan barang impor yang ditegah
“Sebenarnya untuk sanksi atas pelanggaran cukai pada yang termasuk barang larangan dan pembatasan yang diberita-
prinsipnya dibagi menjadi dua, yaitu sanksi administrasi dan hukan pada pemberitahuan pabean, tetapi tidak dilengkapi ijin

30 WARTA BEA CUKAI EDISI 390 MEI 2007


impor dari instansi terknis terkait, kepada pemilik/importir diberi- perairan, pelabuhan, fasilitas tempat penimbunan, fasilitas KITE,
kan kesempatan melengkapi ijin yang dipersyaratkan, namun dan konsistensi optimalisasi pengawasan, pencegahan dan
apabila dalam jangka waktu yang ditetapkan ijin tidak diperoleh, penindakan peredaran BKC ilegal.
maka terhadap barang impor tersebut ditetapkan menjadi barang Terkait dengan modus operandi yang akan terjadi di tahun
dikuasai negara/barang milik negara. 2007, Erlangga Mantik menjelaskan, diperkirakan masih
Dalam upaya meredam penyelundupan, DJBC tak luput dari sama seperti yang terjadi pada tahun 2006, dan kalaupun
kendala yang dihadapi untuk bidang pengawasan, diantaranya ada modus yang baru kemungkinan hanya terjadi pada
jumlah dana operasi untuk pelaksanaan kegiatan pengawasan kasus-kasus yang terbatas.
terbatas dan masih belum memadai jumlahnya dibandingkan Untuk kasus yang berhasil ditegah oleh KPBC Tipe A2
dengan luas cakupan tugas dan banyaknya target operasi, Soekarno-Hatta terhadap barang bawaan penumpang, menurut
terutama biaya pelaksanaan operasi/patroli laut dan operasi Erlangga Mantik, modus pelanggaran khususnya di bandar udara
peredaran hasil tembakau. Kendala lainnya, sarana dan pada umumnya tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu ,
prasarana operasi masih kurang jumlahnya maupun kualitas hanya mengalami perputaran. Kalaupun saat ini yang berhasil
teknologinya, dan yang terakhir adalah minimnya informasi yang diungkap dengan modus barang bawaan penumpang, tidak
di dapat untuk melakukan suatu penegahan. berarti kecenderungan pelanggaran kepabeanan di bandara
Jika tahun 2006 DJBC telah berhasil menegah berbagai hanya menggunakan modus tersebut. Pengawasan terhadap
komoditi dengan prioritas pengawasannya, maka di tahun 2007 barang bawaan penumpang, cargo, dan lain-lain yang melalui
ini DJBC selain menekankan pada ketiga prioritas yang sama di bandara tetap dilakukan seperti biasa. Keberhasilan penegahan
tahun 2006, saat ini juga sedang dilakukan kajian dan perenca- barang bawaan penumpang tersebut tidak lepas dari kegiatan
naan pelaksanaan operasi penertiban barang impor diperedaran intelijen yang dilakukan.
bebas yang belum diselesaikan kewajiban pabeannya sebagai “Seperti produk tektil dari kawasan berikat yang baru-baru ini
upaya penegakan hukum dan pemberdayaan pasal 88 Undang- banyak kita tegah, sebenarnya pengawasan komoditi tekstil dari
Undang nomor 10 tahun1995 sebagaimana telah diubah dengan kawasan berikat dilakukan berdasarkan analisis terhadap laporan
Undang-Undang nomor 17 tahun 2006, yaitu pasal 1 yang perusahaan dengan membandingkan data kegiatan impor dan
berbunyi “Untuk pemenuhan kewajiban pabean berdasarkan ekspor, mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan
Undang-Undang ini, pejabat bea dan cukai berwenang memasuki perusahaan, dan melaksanakan kegiatan surveillance. Apabila
dan memeriksa bangunan atau tempat yang bukan rumah tinggal sesuai kegiatan tersebut terdapat indikasi pelanggaran, maka
selain yang dimaksud dalam pasal 87 dan dapat memeriksa dilakukan operasi penindakan,” kata Erlangga Mantik.
setiap barang yang ditemukan”. Pasal 2 berbunyi, “Selama Sedangkan untuk sanksi yang diberikan kepada kawasan
pemeriksaan atas bangunan atau tempat sebagaimana dimaksud berikat, Erlangga Mantik mengatakan dapat berupa pembekuan
pada ayat (1) dan atas permintaan pejabat bea dan cukai, pemilik dan pencabutan Pengusaha Kawasan Berikat (PKB) dan apabila
atau yang menguasai bangunan atau tempat tersebut wajib terjadi pelanggaran yang dapat dikategorikan tindak pidana
menyerahkan surat atau dokumen yang berkaitan dengan barang kepabeanan akan diproses dengan pelaksanan penyidikan.
yang berada di tempat tersebut” Ketentuan mengenai sanski tersebut belum mengalami
perubahan, sehingga apabila akhir-akhir ini terjadi peningkatan
UPAYA PENGAWASAN TAHUN 2007 pelanggaran komoditi tekstil dari kawasan berikat, hal tersebut
Di tahun 2007 ini upaya yang dilakukan DJBC untuk menekan tidak terlepas dari keberhasilan unit pengawasan dalam
angka penyelundupan, dilakukan dengan pemberdayaan dan mengungkap kasus pelanggaran kepabeanan.
revitalisasi unit pengawasan (P2) pada KPBC dan Kanwil DJBC “Untuk tahun 2007 ini, dengan SDM yang sudah cukup
yang akan dikedepankan, bersamaan dengan pelaksanaan memadai baik dari segi kualitas maupun kuantitas pada unit
koordinasi antar unit pengawasan di seluruh wilayah tugas DJBC pengawasan untuk melaksanakan tugas pengawasan,
yang dibantu oleh tim operasi pemantauan dan pengawasan di diharapkan dapat bekerja lebih optimal sehingga dapat
bidang kepabeanan dan cukai, dengan prioritas, peningkatan meminimalisir terjadinya penyelundupan atau pelanggaran,”
operasi intelijen, peningkatan operasi pengawasan di wilayah tandas Erlangga Mantik. adi
WBC/ATS WBC/ATS

KOMODITI TEKSTIL. Dari tahun 2006 hingga awal 2007, telah terjadi PELANGGARAN CUKAI. Modus operandi yang dilakukan masih
peningkatan pelanggaran komoditi tekstil terutama dari kawasan berikat. modus lama

EDISI 390 MEI 2007 WARTA BEA CUKAI 31


PENGAWASAN

DATA TANGKAPAN DITJEN BEA DAN CUKAI TAHUN 2006

32 WARTA BEA CUKAI EDISI 390 MEI 2007


EDISI 390 MEI 2007 WARTA BEA CUKAI 33
PENGAWASAN

34 WARTA BEA CUKAI EDISI 390 MEI 2007


EDISI 390 MEI 2007 WARTA BEA CUKAI 35
PENGAWASAN

36 WARTA BEA CUKAI EDISI 390 MEI 2007


LAUT JADI JALUR

TANGKAPAN INI
ADALAH HASIL
KERJA KERAS
DAN KOORDINASI

PENYELUNDUPAN
ANTARA KANTOR
PUSAT, KANWIL,

NARKOBA
KPBC PRIOK II
SERTA BNN

Kasus ini merupakan salah satu tangkapan


narkoba terbesar yang dilakukan penyelundup
” DOK. KPBC PRIOK II

melalui jalur lalu lintas laut.

P
ada Desember 2005, operasi kerjasama yang meli-
batkan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC),
Badan Narkotika Nasional (BNN), Drugs Enforce-
ment Administration (DEA), Narcotics Bureau
Hongkong Police (NBHP) dan Australia Federal
Police (AFP), berhasil mengungkap pabrik yang memproduk-
si psikotropika terbesar di dunia, di Serang Banten.
Baru-baru ini, operasi yang melibatkan aparat Bea dan
Cukai Kantor Pusat, Kanwil VII DJBC Jakarta I, KPBC
Tanjung Priok II dan BNN, kembali berhasil mengungkap
penyelundupan psikotropika jenis ephedrine kualitas satu
yang merupakan salah satu tangkapan terbesar sepanjang
sejarah Bea dan Cukai yang dilakukan penyelundup melalui
jalur lalu lintas laut.
Barang haram seberat total 336 kg berbentuk serbuk
halus berwarna putih tersebut diimpor bersama-sama dengan
pakan udang yang bentuknya juga hampir sama. Ephedrine
dikenal sebagai prekusor yang digunakan sebagai bahan
pembuat shabu (Psikotropika).
Tangkapan ini adalah hasil kerja keras dan koordinasi
antara Kantor Pusat, Kanwil, KPBC Priok II serta BNN. Ini
merupakan tangkapan terbesar melalui jalur laut dengan
modus penyamaran atau penyisipan dengan barang-barang
lain, dimana pakan udang yang diimpor tersebut masuk
dalam kategori low risk commodity sehingga bisa
dimasukkan dalam kontainer.
“Ephedrine disisipkan atau disamarkan dalam pakan
udang. Dari kejadian ini menjadi peringatan untuk
pelabuhan-pelabuhan lain di Indonesia supaya waspada,”
demikian disampaikan Kepala Seksi Penindakan dan
Penyidikan KPBC Tanjung Priok II, R. Fadjar Donny Tjahjadi.

MODUS OPERANDI
Modus operandi yang digunakan untuk mengimpor
barang haram berbentuk serbuk halus berwarna putih SEKILAS SAMA, namun setelah dibuka ditemukan perbedaan, bubuk
tersebut dilakukan dengan memasukkannya dalam ephedrine berwarna putih, sedangkan pakan ternak berwarna kecoklatan.
kontainer bersama-sama dengan pakan udang yang
bentuknya juga nyaris sama. secara sepintas tidak mudah untuk membedakan antara
Hal itu dilakukan untuk menyamarkan barang agar ephedrine dengan pakan udang.
tidak mudah dikenali. Setelah itu, ephedrine dibungkus Menurut Korlak Patroli dan Operasi, KPBC Tanjung
dengan kemasan yang sama (kantong kertas) yang Priok II, Andhi Pramono, barang tersebut di dalam satu
digunakan untuk mengemas pakan udang. Memang kontainer terbagi menjadi tiga pallet (susun) dan

EDISI 390 MEI 2007 WARTA BEA CUKAI 37


PENGAWASAN
DOK. KPBC PRIOK II

KONTAINER yang digunakan untuk mengangkut bahan psikotropika jenis ephedrine yang dimasukkan dalam kemasan yang sama persis dengan
kemasan pakan udang.

disatukan dengan barang lain. Hal ini dilakukan untuk ngan jumlah dan jenis kemasan diberitahukan sebanyak
menyulitkan dalam pencarian dan pelacakan barang. 13 pails shrimp feed and feed premix (pakan udang).
Kemasan barang yang digunakan pelaku dua jenis. Kontainer bernomor TEXU3853006 tersebut, lanjut I
Untuk jenis pails (kaleng seukuran ember) Wayan, masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok pada 21
keseluruhannya murni merupakan pakan udang , Pebruari 2007 dengan menggunakan agen pengangkut
sedangkan untuk kemasan bags sebagian digunakan PT. K Line Indonesia. Selanjutnya, pada 22 Pebruari
untuk memasukkan ephedrine. Pada kemasan barang 2007, kontainer tersebut dibongkar di UTPK I dan
yang diduga sebagai ephedrine mempunyai ciri atau ditimbun di blok M3.7
tanda khusus berupa “X” berwarna biru disudut atas Pada 9 Maret 2007, kontainer tersebut dipindahlokasikan
kemasan dan jahitan penutup kemasan berbeda dengan ke lapangan TPS PT. Dwipa Manunggal Kontena. Dan pada
kemasan lain. Itu dilakukan untuk memudahkan mereka tanggal itu juga diperoleh informasi (berdasarkan Surat
dalam mengenali kembali barang yang diduga sebagai Direktur P2 nomor : SR-68/BC.5/2007) bahwa barang impor
ephedrine tersebut tersebut diindikasikan berisi ketamine, ephedrine,
“Petugas menemukan tanda-tanda khusus pada pe- emphetamine dan narkotika serta psikotropika lainnya.
ngemas barang berupa tanda “X” warna biru pada ujung Menindaklanjuti surat Direktur P2 tadi, selanjutnya Kepala
kanan dan kiri. Jahitan penutup kemasan berbeda Seksi Penindakan dan Penyidikan KPBC Tipe A Tanjung
dengan kemasan lain,” demikian kata Andhi Pramono. Priok II menerbitkan Nota Hasil Intelijen untuk selanjutnya
“Setelah kita lakukan pengecekan lebih lanjut pada membetuk tim kecil yang bertugas memantau dan
isinya didapat perbedaan fisik barang, dimana pengemas mengawasi setiap pergerakan kontainer, mempersiapkan
yang diberitahukan sebagai Shrimp feed dan feed premix pelaksanaan fisik dan mengamankan barang maupun
berupa bubuk berwarna coklat muda (krem), sedangkan pengurus barang.
pada pengemas yang mempunyai tanda-tanda khusus Kemudian disusunlah strategi untuk melakukan
berupa bubuk berwarna putih. Kemudian pencarian penyegelan terhadap kontainer tersebut guna menghindari
difokuskan pada pengemas yang mempunyai tanda-tanda kecurigaan pihak pemilik barang (importir) bahwa barangnya
khusus tersebut dan didapat sebanyak 15 karung,” ujar sedang diawasi. Untuk itu kontainer diletakkan di lokasi yang
Andhi Pramono kembali. mudah diawasi sambil melakukan pengecekan alamat PT.
Gita Mandiri Abadi dan menunggu sampai ada pihak yang
KRONOLOGIS PENGUNGKAPAN melakukan pengurusan terhadap barang.
Menurut Korlak Intelijen KPBC Tanjung Priok II, I Dengan alasan tidak sesuai dengan pesanan, PT Gita
Wayan Sapta Dharma, importasi barang dengan kontainer Mandiri Abadi mengajukan permohonan reekspor atas
atas nama pemilik barang PT. Gita Mandiri Abadi yang barang impor tersebut ke negara asal barang, yaitu India.
terdaftar dalam dokumen BC.1.1 beralamat di Jakarta de- Berkaitan dengan permohonan reeskspor dan guna

38 WARTA BEA CUKAI EDISI 390 MEI 2007


DOK. KPBC PRIOK II
mengetahui status kepemilikan barang impor tersebut, lantas
pada 26 Maret 2007, Kasi P2 KPBC Tanjung Priok II
melakukan pemanggilan terhadap para pengurus PT. Gita
Mandiri Abadi dan pihak yang diberikan kuasa untuk
pengurusan reekspor. Orang yang mengaku sebagai
pembeli barang yaitu SB juga diwawancarai. Dari wawancara
itu diketahui bahwa Komisaris PT. Gita Mandiri Abadi (SA)
mengaku dirinya memberikan ijin menggunakan
perusahaan tersebut secara lisan kepada (SB) untuk
melakukan importasi barang oleh (SB).
Dari hasil wawancara tersebut juga diketahui identitas
importir atau pemilik yang sebenarnya atas barang tersebut,
yaitu berinisial (Sgh) asal India. Sedangkan PT. Gita Mandiri
Abadi hanya dipinjam pakai namanya oleh (SB) sehingga
importirnya bukan PT. Gita Mandiri Abadi.
Sebelum dilakukannya impor barang tersebut, (SB)
mengaku kepada petugas bahwa ia telah melakukan
pertemuan dengan (Sgh) yang warga negara India ini di
wilayah Mangga Dua Jakarta dan menyepakati peminjaman
nama PT. Gita Mandiri untuk mengimpor barang haram
tersebut.

PEMERIKSAAN FISIK BARANG


Setelah proses wawancara terhadap pihak-pihak yang
terkait dengan keberadaan barang impor tersebut selesai,
barulah pelaksanaan pemeriksaan dalam rangka penegahan KEMASAN KANTONG KERTAS, yang digunakan untuk mengemas ephedrine.
dilakukan. Tepatnya pada 27 Maret 2007, Tim BNN yang
dipimpin oleh Brigjen Indradi Thanos Direktur Direktorat IV DJBC membantu mengindentifikasikan penemuan tersebut.
Narkotika Mabes Polri/BNN datang ke Kanwil VII DJBC Hasil pelacakan anjing menunjukkan respon duduk yang
Jakarta I untuk melakukan koordinasi dalam rangka mengindikasikan bahwa party barang tersebut diduga
pelaksanaan Hi Co Scan X-ray terhadap party barang impor terdapat narkotika dan psikotropika.
tersebut. Hasil respon selanjutnya ditindaklanjuti dengan
Pelaksanaan pemeriksaan terhadap party barang impor pengambilan sampel untuk dilakukan pengetesan
tersebut dilakukan pada 28 Maret 2007 dalam rangka NHI pendahuluan dengan menggunakan narcotest ephedrine
oleh petugas KPBC Tanjung Priok II dengan didampingi oleh test. Dari hasil pengetesan pendahuluan tersebut
petugas dari Unit Anjing Pelacak Kantor Pusat DJBC dan dinyatakan sebagai ephedrine.
petugas dari BNN serta disaksikan (SB) yang mengaku Setelah hasil pengetesan pendahuluan dilakukan,
sebagai pembeli barang impor tersebut. lanjut Fadjar Donny, kemudian melaksanakan
Unit Anjing Pelacak yang didatangkan dari Kantor Pusat pencacahan party barang yang diduga kuat sebagai
DOK. KPBC PRIOK II ephedrine dan ternyata
ditemukan 15 bags barang yang
diduga sebagai ephedrine
dengan perincian sebagai
berikut :
l pallet 1/13 terdiri dari : 3 bags
masing-masing seberat 23 kg
dan 2 bags masing-masing
seberat 22 kg.
l pallet 6/13 tediri dari : 2 bags
masing-masing seberat 22 kg
dan 1 bags seberat 23 kg , 1
bags seberat 21 kg dan 1 bags
seberat 24 kg.
l pallet 8/13 terdiri dari : 4 bags
masing-masing seberat 22 kg,
1 bags seberat 23 kg

Sehingga total keseluruhan


terdapat 15 bags dengan berat
keseluruhan mencapai 336 kg.
Untuk proses penyelidikan lebih
lanjut, terhadap barang bukti
berupa 15 bags atau 336 kg
barang berupa serbuk halus warna
putih yang diduga sebagai
ephedrine dan pelaku (SB) telah
diserahterimakan kepada Badan
Narkotika Nasional untuk
pengembangan lebih lanjut
terhadap pihak-pihak yang terkait
dengan keberadaan barang haram
PENCACAHAN PARTY BARANG yang diduga kuat sebagai ephedrine dan ditemukan 15 bags tersebut. ris

EDISI 390 MEI 2007 WARTA BEA CUKAI 39


PENGAWASAN
DOK. KPBC BANDUNG
melaksanakan operasi pasar
di bidang cukai dengan objek
minuman mengandung etil
alkohol (MMEA) di wilayah
kerja KPBC Bandung.
Menurut Gatot Hariyo
Sutejo, Kepala Bidang P2
Kanwil IX DJBC Jawa Barat,
sasaran pelaksanaan operasi
pasar MMEA tersebut adalah
tempat-tempat penjualan
eceran (TPE) barang kena
cukai (BKC) tertentu (MMEA
impor), antara lain toko, café,
pub, diskotik, hotel dan
tempat-tempat hiburan lain di
bawah pengawasan KPBC
Bandung. Pelaksanaan
operasi cukai itu sendiri
dimulai sejak bulan Agustus
2006 hingga Maret 2007.
Ia mengaku, petugas bea
dan cukai sempat mengalami
beberapa kesulitan untuk
melakukan operasi terutama
pada objek-objek operasi yang
belum paham terhadap aturan
yang terkait dengan MMEA.
Ada sebagian pemilik restoran/
hotel yang mengatakan tidak
mengetahui aturan yang terkait
dengan peredaran MMEA.
Namun demikian, dengan
diundangkannya UU No. 11
tahun 1995 tentang Cukai di
MMEA IMPOR. Sebagian dari MMEA impor yang dilekati pita cukai palsu tampak digelar, berjejer rapih dalam lembaran negara, maka
acara konferensi pers.
seluruh warga Indonesia
sudah dianggap mengetahui

HASIL OPERASI CUKAI aturan tersebut. Tejo


menambahkan, hingga saat ini

KWBC IX JAWA BARAT


pihak-pihak yang terkait
dengan penegahan MMEA
tersebut masih dalam tahap
penyelidikan.
Melalui sinar ultra violet
Kanwil IX DJBC Jawa Barat melakukan (UV) dan loop (kaca pembesar), pita cukai palsu hasil operasi
penegahan, kali ini hasil dari operasi cukai. cukai tersebut berhasil dikelompokan sebagai berikut, ada
pita cukai yang tidak terdapat perpendaran (tidak ada warna
Dalam operasi tersebut, sebanyak 871 botol yang timbul dibawah sinar ultra violet). Kemudian, terdapat
minuman mengandung etil alkohol (MMEA) perpendaran berbentuk kotak kuning pada pita cukai namun,
impor yang dilekati pita cukai palsu tanpa ada tulisan “BC” dan logo bea dan cukai. Pada pita
berhasil ditegah. cukai itu juga ada yang terdapat perpendaran tulisan “DC”
dengan logo bukan logo bea dan cukai. Lalu, ada juga pita

M
cukai yang terdapat perpendaran tulisan “BC” akan tetapi
MEA tersebut berhasil dijaring petugas dalam logo yang timbul bukan logo bea dan cukai. Terakhir, pada
inspeksi mendadak yang dilakukan di 112 pita cukai (palsu-red) tersebut terdapat perpendaran tulisan
tempat penjualan eceran (TPE) barang kena “BC” akan tetapi logo bea dan cukai tidak sempurna
cukai (BKC) tertentu (MMEA impor). Ke-112 (terpotong).
TPE tersebut terdiri dari 20 hotel (67 botol), 37 Kerugian yang di derita negara akibat MMEA impor yang
restoran/café (356 botol), 45 tempat hiburan (308 botol) dilekati pita cukai palsu tersebut antara lain, untuk bea masuk
dan 10 toko (140 botol). (BM) sebesar Rp. 178.904.250; cukai sebesar Rp.
Dari ke-112 TPE tersebut, hanya 23 jenis usaha yang 15.037.500; PPN Rp 31.321.125; PPh Pasal (22) Rp.
telah memiliki nomor pokok pengusaha barang kena cukai 23.490.844; PPNBM Rp. 125.284.500; Dengan demikian,
(NPPBKC) dan 59 jenis usaha yang sedang mengurus ijin total kerugian negara sebesar Rp. 374.038.219.
NPPBKC-nya pada KPBC Tipe A3 Bandung. Sisanya, masih Dengan demikian, sanksi bagi pemalsuan pita cukai,
ada 30 pengusaha BKC tertentu (MMEA impor) yang belum sesuai pasal 55 UU No. 11 tahun 1995 tentang Cukai
mengurus NPPBKC. adalah ancaman hukuman pidana penjara paling lama
Operasi cukai itu sendiri merupakan tindak lanjut dari delapan tahun dan denda paling banyak 10 kali nilai
keluarnya Keputusan Kepala Kantor Wilayah IX DJBC Jawa cukai yang seharusnya dibayar. Kemudian, sesuai pasal
Barat tentang pembentukan Tim Operasi Pengawasan dan 56 UU No. 11 tentang Cukai, ancaman hukuman pidana
Penindakan Pelanggaran di Bidang Cukai. Diantaranya, Unit penjara paling lama 4 bulan dan denda paling banyak 10
Penindakan dan Penyidikan KPBC Bandung telah kali nilai cukai yang seharusnya di bayar. ifa

40 WARTA BEA CUKAI EDISI 390 MEI 2007


SEPUTAR BEACUKAI
FOTO : BAMBANG WICAKSONO
SURABAYA. Menteri
Kehutanan Bpk MS.
Kaban didampingi oleh
Direktur P2 Kantor Pusat
DJBC dan Kepala Kantor
Wilayah XI DJBC Jawa
Timur I Bambang
Prasodjo pada 11 April
2007 memeriksa
tangkapan petugas Bea
Cukai Kantor Wilayah XI
DJBC Jawa Timur I
berupa 10x20" kayu
berbentuk square Log
yang diberitahukan
Merbau Flooring T&G
Finishing Product, 16x40"
rotan asalan yang
diberitahukan Wooden
Handicraft, 15x40" kayu
gergajian yang
diberitahukan Merbau
T&G Flooring Finished
yang akan diekspor ke
Malaysia,Vietnam, dan
China. Menteri
Kehutanan berpesan
agar petugas bea cukai
memperketat
pengawasan terhadap
eksportasi hasil industri
kehutanan guna
melindungi industri
dalam negeri. Bambang
Wicaksono, Surabaya

WBC/ATS

JAKARTA. BNN (Badan Narkotika Nasional) dan Kanwil VII DJBC Jakarta I menyelenggarakan pelatihan Computer Basic Training yang diadakan di Kantor Kanwil
VII DJBC Jakarta I Jakarta. Pembukaan yang berlangsung pada 16 April 2007 dibuka langsung oleh Kepala Pusat Dukungan Penegakkan Hukum Lakhar BNN Drs.
Djoko Satriyo,Msi mewakili Kalakhar BNN Komjen Pol I Made Mangku Pastika. Hadir dalam acara pembukaan tersebut Kakanwil VII DJBC Jakarta I Heru Santoso
dan para pejabat di lingkungan Kanwil VII. Pelatihan yang berlangsung hingga 27 April ini mengkutsertakan para pegawai P2 yang berjumlah 30 orang yang berasal
dari Kanwil VII DJBC Jakarta I dan Kanwil VIII DJBC Jakarta II. Pelatihan ini dilakukan dengan Instruktur dari BNN, Kanwil VII dan VIII.
WBC/ATS

JAKARTA. Bertempat di Merlin Beach Putri Duyung Ancol Jakarta, diselenggarakan perpisahan pejabat eselon II Direktur Fasilitas Kepabeanan Ibrahim A.
Karim yang telah memasuki masa purnabakti di DJBC. Acara yang diselenggarakan pada 31 Maret 2007 ini dihadiri keluarga besar pegawai di lingkungan
Direktorat Fasilitas Kepabeanan serta pengusaha dan asosiasi. Tampak pada gambar kiri, Ibrahim A. Karim menerima kenang-kenangan dari pegawai
diserahkan oleh Kasubdit Kemudahan Ekspor II Cantyastuti Rahayu dan Kepala Seksi Penimbunan dan Kemudahan Ekspor Putut Tedjo Ismojo Djati, berupa
pigura gambar karikatur Ibrahim A. Karim, sementara pada gambar kanan, diakhir acara seluruh panitia foto bersama dengan keluarga Ibrahim A. Karim.

EDISI 390 MEI 2007 WARTA BEA CUKAI 41


SEPUTAR BEACUKAI
FOTO : KIRIMAN

SAMARINDA. Kanwil XV Kalimantan Bagian Timur pada l 15 Februari 2007 JAKARTA. Panitia Masjid Kantor Wilayah VII DJBC Jakarta I yang
mengadakan sosialisasi lanjutan UU No.17 tahun 2006. Kali ini sosialisasi diketuai oleh Rahmad Subagio, menyelenggarakan kegiatan dalam rangka
ditujukan untuk para pegawai dan stakeholder di lingkungan KPBC Samarinda, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1428 H berupa pengajian pada 4
Bontang dan Sangata. Bertempat di Hotel MJ Samarinda, acara yang dibuka oleh April 2007. Pengajian diselenggarakan di aula lantai II Kanwil VII DJBC
Kepala KPBC tipe A3 Samarinda, Zulfikri tersebut dihadiri oleh kurang lebih 100 Jakarta I tersebut dibuka oleh Kepala Bagian Umum Setyono, dengan
peserta yang terdiri dari pengguna jasa, instansi terkait dan para pegawai di KPBC menampilkan penceramah Ust Muhammad Subki Al Bughury S.Sos
Samarinda, Bontang dan Sangata. Sebagai narasumber dalam sosialisasi (Pengasuh Acara “Grebeg Sahur” Lativi) dengan mengambil tema “Jadikan
tersebut adalah beberapa pejabat dari Kanwil XV Kalimantan Bagian Timur dan Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai Titik Tolak Perubahan
KPBC Samarinda. Don’s, Balikpapan (Foto Donny Eriyanto) Menuju Citra Yang Lebih Baik. Kiriman Kanwil VII DJBC Jakarta I
FOTO : KIRIMAN

JAKARTA. Tim PTP (Persatuan Terjun


paying) Beacukai (BC) ikut berpartisipasi
dalam HUT TNI AU ke-61 pada 4 April 2007.
Tim ini juga akan dipersiapkan untuk terjun
payung Pra PON ke-17 pada tanggal 15 Mei
2007 dan event Internasional di Manado
yaitu 2 nd Internasional Open Parachuting
Championship 2007 pada tanggal 30 Mei –
10 Juni 2007. Adapun personil tim PTP BC
seperti tampak pada gambar, dari kiri ke
kanan Edy Sudarnoto, Baharuddin Nyak Cut,
Kolonel Anton (TNI AU), C. Ken Indarto, Tri
Yapiyanto dan Rahmat Suharto. Kiriman
PTP Terjun Payung BC

WBC/ATS

JAKARTA. Bidang Pendidikan DWP


DJBC yang dipimpin oleh Ny. Teguh
Indrayana dalam program kerjanya
menyelenggarakan acara ceramah dalam
rangka memperingati Hari Kartini 2007 di
Aula DWP DJBC pada 18 April 2007.
Ceramah tentang Pengembangan Pribadi
dan Etika dibuka oleh Ketua DWP DJBC
Ny. Anwar Suprijadi, dihadiri oleh Ibu-ibu
pengurus DWP dan Karyawati DJBC.
Ceramah dua sesi ini dihadiri juga oleh
Ketau Umum Yayasan Permata Sari Ny.
Marie Muhammad dengan menampilkan
penceramah Ny. Dra. Nuniek Triani
(Yayasan Permata Sari) seperti tampak
pada gambar sedang memberikan materi.

42 WARTA BEA CUKAI EDISI 390 MEI 2007


WBC/ATS

JAKARTA. Pada 30 Maret 2007 diselenggarakan Rapat Pembentukan Pengurus Baru PTP (Persatuan Terjun Payung) Bea dan Cukai di Sekretariat PTP Bea
dan Cukai Kolam Renang Bojana Tirta Rawamangun Jakarta. Pengurus lama yang diketuai oleh Mulyadi (sekarang Kepala Bidang Penyidikan Kanwil III DJBC
Riau dan Sumatera Barat). diserahkan kepada pengurus baru Maman Anurahman (Kasubdit Intelijen Dit P2) disaksikan Pembina Terjun Payung BC Permana
Agung dan para anggota. Sedangkan yang menjabat sebagai Wakil Ketua Baharuddin Nyak Cut (Pelaksana di KPBC Jakarta), Sekretaris I dan II dijabat oleh
Rahmat Suharto (Pelaksana Direktorat Cukai) dan C. Ken Indarto (Pelaksana Kanwil VII DJBC Jakarta I), sedangkan Bendahara I dan II dijabat Andi Pramono
(Korlak Operasi KPBC Tanjung Priok II) dan Tri Utomo (Pelaksana Kanwil VII DJBC Jakarta) Selain pembentukan pengurus juga diadakan pembahasan
beberapa kegiatan yang telah dilakukan dan membahas rencana kegiatan kedepan dan arahan dari Pembina Terjun Payung (gambar kiri). Acara tersebut juga
dihadiri Ketua Persatuan Olahraga Dirgantara Terjun Payung (PORDIRGA) Nisfu Chasbullah. Acara kemudian diakhiri dengan foto bersama (gambar kanan).
FOTO : KIRIMAN

BEKASI. Kepala KPBC Bekasi


Istyastuty Wuwuh Asri (saat ini
menjabat sebagai Kepala Bidang
Kepabeanan dan Cukai) berfoto
bersama dengan Menteri
Perindustrian Fahmi Idris dan
Preskom PT. PGBI Rahmad Gobel
beserta jajarannya setelah peletakan
batu pertama pendirian pabrik
baterai koin PT. PGBI di Kawasan
Industri Gobel Bekasi Jawa Barat.
Acara berlangsung pada 15 Maret
2007. Bambang Sumarsono, Kasi
Penimbunan KPBC Bekasi

WBC/ATS

JAKARTA. KPBC Jakarta dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW menyelenggarakan beberapa kegiatan dibulan April 2007 yang
dibuka oleh kepala KPBC Jakarta Sudi Raharjo. Kegiatan tersebut yakni tanggal 3 April 2007 diselenggarakan Training Motivasi tentang Integritas dan
Team Work yang dibawakan oleh Ir. Buyung dari Trustco, sementara pada tanggal 4 dan 5 April 2007 diselenggarakan kegiatan donor darah sebanyak 57
pendonor dan sunatan masal sebanyak 15 anak. Kiriman KPBC Jakarta

EDISI 390 MEI 2007 WARTA BEA CUKAI 43


○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○
SIAPA MENGAPA
S R I A N A L I A S T U T I
Cita-cita semula ingin menjadi dosen Bahasa Inggris tidak menjadi
kenyataan meskipun telah mengikuti kuliah di ABA ( Akademi Bahasa
Asing ) Surabaya hingga semester 3 pada 1979. Ketika mendapat
informasi dari Budenya (kakak perempuan dari orang tua) yang bekerja
di Bea Cukai bahwa di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ada
pembukaan lowongan kerja dengan ijasah SMP, Karena dorongan
orang tua akhirnya ia memutuskan untuk mengikuti tes dan akhirnya
lulus. Penempatan pertama dilalui di Kantor Bea Cukai Panarukan
pada 1980 selama kurang lebih sembilan bulan, karena penempatan
yang jauh dari tempat kuliah di Surabaya akhirnya ia memilih berhenti
kuliah dan mengabdi di Bea Cukai. Setelah itu ia dimutasi ke Kantor
Inspeksi Tanjung Perak Surabaya.
Di kantor ini tepatnya di bagian rumah tangga akhirnya ia
menemukan pendamping hidupnya yang juga pegawai Bea dan Cukai
bernama Salim. Pada 1990 sempat pindah tugas ke Kantor Pusat
DJBC mengikuti sang suami yang bertugas selama sebelas tahun. Kini
ia bertugas sebagai pemeriksa di Seksi P2 KPBC Tanjung Perak .
Meskipun sang suami telah terlebih dahulu pensiun pada 2004, tetapi
semangat ibu dua orang putera ini tetap tinggi dalam melaksanakan
tugas sehari-hari.
Beberapa diklat kedinasan yang pernah diikutinya adalah Prajab
pada 1980, DPT I pada 1981, UD I pada 1990.
Ditanya daerah mana yang memiliki kesan tersendiri ia menjawab di
Panarukan karena waktu itu harus pulang pergi karena kost di
Situbondo, meskipun di kantor kecil tapi suasana keakraban pegawai
sangat terasa.
Ibu dua orang putra ini memiliki hobi memasak dan menyanyi.

A B D U L L A H, S E.
Abdullah begitu singkat dan mudah diingat namanya. Pria yang
memiliki postur tubuh tinggi dan berkumis merupakan pejabat Korlak
Kepabeanan dan Cukai KPBC Madiun. Jabatan ini diembannya pada
awal 2006. “Bertugas di KPBC Madiun harus rajin melakukan sosialisai
peraturan terutama yang berkaitan dengan cukai sehingga tidak terjadi
kesalahpahaman dengan pengguna jasa.
Misalnya seiring dengan perjalanan waktu dan perkembangan sosial
di masyarakat terutama kalangan calon pengusaha pabrik yang
mengeluhkan adanya kabar bahwa betapa rumit dan susahnya serta
biaya yang mahal untuk mendapatkan sebuah NPPBKC. “Saya jelaskan
dan luruskan bahwa pengurusan tanpa ada biaya sepeser pun. Semua
akan cepat apabila syarat-syarat administrasi telah dipenuhi sesuai
aturan yang berlaku, “ tutur pria kelahiran Purwodadi 1 Januari 1960.
Sebelum berdinas di Bea dan Cukai, ia punya cita-cita masuk TNI
AU tetapi dalam kenyataannya takdir menentukan lain. Ketika lulus
SMA tahun 1980 Abdullah ikut mendaftar di Bea dan Cukai tetapi
karena yang dibutuhkan adalah SMP maka ia menggunakan ijasah SMP
di Pangkal Pinang.
Selama bertugas di Bea dan Cukai Abdullah sudah sering berpindah
tempat tugas antara lain: Pangkal Pinang pada 1983, KINSP Belinju
pada 1987, KINSP Lampung pada 1990, Kanwil VII DJBC Surabaya
pada 1995, KPBC Bandung pada 1997, Kanwil VII DJBC Surabaya pada
2000, KPBC Juanda 2003, dan terakhir sekarang KPBC Madiun.
Selain kenyang dengan pengalaman tugas yang berpindah-pindah,

A D E I R A W A N
Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang
Perubahan atas Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 Tentang
Kepabeanan, yang salah satu perubahannya adalah mengenai
perluasan dan pemberatan sanksi atas pelanggaran di bidang
Kepabeanan, baik sanksi administrasi maupun sanksi pidana. Untuk itu
diperlukan banyak tambahan pegawai yang memiliki dasar pendidikan
sebagai penyidik, yang akan bertugas sebagai ujung tombak dalam
proses penyidikan atas pelanggaran pidana di bidang kepabeanan dan
cukai.
Berbicara mengenai penyidikan, Ade merupakan satu-satunya
pegawai di Bidang P2 Kanwil IX Jawa Barat yang menjabat sebagai
pelaksana penyidik. Ade mengakui tugas sebagai penyidik cukup berat
dengan banyaknya kasus pelanggaran pidana di bidang kepabeanan
dan cukai yang memerlukan penanganan segera. Untuk menyiasatinya,
komposisi tim penyidik mengikutsertakan pula penyidik yang ada di
kantor-kantor pelayanan tempat dimana pelanggaran pidana di bidang
kepabeanan dan/atau cukai itu terjadi.
Ade mengharapkan agar DJBC mengadakan pendidikan PPNS
(Penyidik Pegawai Negeri Sipil) kembali untuk menambah tenaga penyidik
yang ada, terutama bagi pegawai yang masih memiliki masa tugas cukup

44 WARTA BEA CUKAI EDISI 390 MEI 2007


info buku
Bahkan dari hobi menyanyinya ia punya segudang
prestasi sejak kecil dan sering mengisi acara di
lingkungan tempat tinggal dan kantor. “Menyanyi
selain hobi merupakan bakat turunan dari kedua
orang tuanya. Saya tidak pernah ikut kursus semua
saya pelajari secara otodidak dan berguru pada
orang tua. Pernah suatu ketika karena saya tidak
mahir dan tidak biasa menyanyikan lagu keroncong,

BILA ANDA BERMINAT,


sedangkan lomba kategori keroncong akhirnya saya
belajar singkat kepada ibu. Pada awalnya sempat
minder karena lagu keroncong bukan spesialisas
saya. Tetapi karena dorongan rekan-rekan kantor MAJALAH WARTA BEA CUKAI MENYEDIAKAN
akhirnya saya memberanikan diri juga,” tutur BUKU SEBAGAI BERIKUT:
pegawai kelahiran Surabaya 11 Mei 1958.
Beberapa prestasi yang pernah diarihnya selama
menjadi pegawai antara lain : Juara Harapan I
kategori keroncong tingkat Kanwil VII DJBC
Surabaya pada 2004, Juara I kategori Dangdut
BUNDEL WBC 2006
tingkat Kanwil VII DJBC Surabaya pada 2004, dan
Juara II Kategori Dangdut di Kantor Pusat Direktorat Bundel Majalah Warta Bea Cukai Tahun 2005 (Edisi
Jenderal Bea dan Cukai 2004 . Januari - Desember)
Harapan ke depan buat institusi Bea dan Cukai,
“Agar semua peraturan yang telah ada dan sudah

Rp. 120.000
semakin baik, harus tetap dievaluasi dalam
pelaksanaannya sehingga tidak ada celah-celah
untuk dilanggar,”harap ibu yang punya motto hidup
jalani hidup bagai air mengalir dan tidak perlu
ngoyo. bambang w., sby

ia juga mengenyam berbagai pendidikan dan latihan


di lingkungan kerja antara lain : Prajab pada 1984,
DPT I tahun 1985, DPI II 1990 , DPT II 1992, Diklat
verifikasi 1994, Diklat verifikator 1997, dan DPI III CATATAN:
2004.
Selanjutnya Abdullah tidak pernah menyia-
Ongkos kirim buku wilayah Jabotabek Rp. 25.000
nyiakan waktu untuk menimba ilmu bidang hukum di
STIE Urip Sumoharjo Surabaya dan berhasil meraih ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
gelar sarjana hukum pada tahun 2003.
Selama masa bertugas, ia punya kisah menarik
yaitu ketika di KPBC Lampung “ Waktu itu saya
mendapat tugas pemeriksaan kapal yang baru tiba LANGGANAN MAJALAH
menjelang petang, speedboat kami tertancap tangga
kapal yang kami periksa membuat speedboat pecah,
“kenang bapak satu orang anak ini.
WARTA BEA CUKAI
Ketika ditanya mengenai aktivitas di luar dinas ia
mengatakan bahwa selalu aktif ikut pengajian dan
tidak lupa menyempatkan jogging tiap hari.
Meskipun kini ia hidup sendiri di Madiun karena
keluarga tinggal di Surabaya, hubungan dengan
keluarga tetap terjalin di akhir pekan dengan
meluangkan waktu pulang ke Surabaya.
“Hidup harus seimbang antara kebutuhan dunia
dan akhirat, pekerjaan rumah dan kantor,” kata
Abdullah mengakhiri wawancara. bambang w., sby

panjang sebagai pelaksana penyidik. “Mengingat


pelaksana penyidik itulah yang akan berperan cukup
besar dalam proses penyidikan nantinya”, kata Ade
yang menikah tahun 1997 dengan Nenih Sri Nurhayati.
Ade sendiri telah bekerja di Bea dan Cukai sejak No Lama Diskon Harga Harga luar
tahun 1994. Lulusan STAN Prodip III ini telah lima
kali berpindah-pindah tugas. Penempatan pertama Berlangganan Jabotabek Jabotabek
pria kelahiran Majalengka tahun 1971 ini di 1 3 Bulan (3 edisi) 0% Rp. 4040..500 Rp. 4343..500
Direktorat P2 Kantor Pusat DJBC bagian Subdit
Pembinaan Operasi (sekarang Penindakan-red). 2 6 Bulan (6 edisi) 5% Rp. 7878..00
0000 Rp. 8484..00
0000
Kemudian tahun 1996 dimutasi ke KPBC Bandung
sebagai Pemeriksa. Satu tahun kemudian Ade
3 1 Tahun (12 edisi) 10% Rp. 1150
50.000
50.000 Rp. 1162
62 .000
62.000
dimutasi lagi ke KP DJBC pada Direktorat Verifikasi Sudah Termasuk Ongkos Kirim
dan Audit. Tahun 1999 ia dipindahkan ke Kanwil IV
Jakarta (sekarang Kanwil VII DJBC Jakarta I-red)
sebagai auditor. Lalu, pada tahun 2002 ia dimutasi MAJALAH WARTA BEA CUKAI
ke Kanwil XIII Aceh (sekarang Kanwil I DJBC Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Namggroe Aceh Darusslam-red) selama dua Jl. A. Yani (By Pass) Jakarta Timur 13230
setengah tahun. Saat ini, ia bertugas di Kanwil V Telp. (021) 47860504, 4890308 ex. 154
Bandung (sekarang Kanwil IX DJBC Jawa Barat-red) Fax. (021) 4892353 / E-mail: wbc.cbn.net.id
sebagai Pelaksana Penyidik. ats dengan Hasim / Kitty

EDISI 390 MEI 2007 WARTA BEA CUKAI 45


DAERAH KE DAERAH

KANWIL XV DJBC KALIMANTAN BAGIAN TIMUR


BERHASIL MENGGAGALKAN
PENYELUNDUPAN KAYU HITAM
DAN PAKAIAN BEKAS
Hanya dalam waktu sekitar dua minggu, dengan muatan kayu bantalan jenis kayu hitam ( ebony ) seba-
petugas patroli Kanwil XV DJBC Kalimantan nyak 140 ( seratus empat puluh ) batang atau sekitar 5 M3 (lima
meter kubik).
Bagian Timur berhasil menggagalkan empat kali Kapal tanpa nama tersebut tertangkap radar Kapal Patroli BC
usaha penyelundupan kayu hitam dan pakaian 9003 di perairan laut Sulawesi dan berhasil ditegah ketika berada
bekas secara berturut-turut. diposisi 03o – 45” -12”U / 118o – 50’-00’T. kapal yang dinahkodai
oleh Na’li bin Nasir dengan 2 orang ABK ini berlayar dari

K
Pangalasiang (Pantai Barat) Sulawesi Tengah dan rencananya
eberhasilan penggagalan ini bagi seluruh jajaran akan menuju Tawau, Malaysia. Ketika Kopat M.Syawal meminta
pegawai Kanwil XV DJBC Kalimantan Bagian Timur dokumen yang melindungi kayu-kayu tersebut, nahkoda kapal
sungguh sangat membanggakan. Ditengah upaya tersebut tidak dapat menunjukkannya. Akhirnya kapal tersebut
DJBC untuk meningkatkan integritas dan citra ditangkap dengan tanpa perlawanan.
institusi, Kapal Patroli BC 9003 yang merupakan Kapal Patroli BC 9003 yang baru saja keluar dari dok ini
kapal patroli yang berada di Bawah Kendali Operasi (BKO) dinahkhodai oleh Firdaus Abdi M dengan wakil Kopat Supa’at
Kanwil XV DJBC Kalimantan Bagian Timur dengan Koman- dan Betlajulsalju serta dibantu sebanyak 10 orang ABK dari
dan Patroli ( Kopat ) M.Syawal berhasil menggagalkan empat Pangsarops Bea dan Cukai Pantoloan. Kapal patroli BC 9003
kali usaha penyelundupan kayu hitam dan pakaian bekas. memiliki panjang 28 meter dengan kecepatan rata-rata 20 knot
Dengan Surat Perintah Berlayar (SPB) Kepala Bidang serta dilengkapi dengan persenjataan lengkap diantaranya
Penindakan dan Penyidikan (P2) Kanwil XV DJBC Kalimantan senjata 12,7 mm dan Velmet. Tugas tim patroli laut ini sendiri
Bagian Timur Nomor SPB-19/WBC.15/BD.03/2007 tanggal 14 meliputi daerah perairan Tarakan, Nunukan, selat Makassar dan
Februari 2007, tim patroli pada hari Sabtu, 24 Februari 2007 perbatasan Malaysia Timur (Laut Sulawesi dan sekitarnya).
sekitar pukul 02.45 WITA berhasil menangkap kapal tanpa nama Selanjutnya pada 27 Februari 2007 sekitar pukul 23.00 WITA,
FOTO : DONS
kembali Kapal Patroli BC 9003 berhasil menangkap lagi kapal
yang bermuatan kayu bantalan jenis kayu amara sebanyak seki-
tar 8 M3 (delapan meter kubik). Hampir sama dengan kapal
sebelumnya, kapal motor kayu tanpa nama yang dinahkodai oleh
Rusdin bin Kacong dengan 5 orang ABK ini juga berlayar dari
Pangalasiang (Pantai Barat) Sulawesi Tengah menuju Tawau,
Malaysia. Lokasi penangkapan juga berdekatan dengan lokasi
penangkapan pertama, yaitu di Perairan Laut Sulawesi dengan
posisi 03o – 37” -02”U / 118o – 40’-03’T. Ironisnya dua nahkoda
yang ditangkap tersebut adalah dua bersaudara. Mereka pun
berlayar hanya dengan mengandalkan navigasi dari sebuah
kompas kecil.
Hatta Wardhana, Kabid P2 Kanwil XV DJBC Kalimantan Ba-
gian Timur menyatakan, tindakan kedua kapal tanpa nama
tersebut merupakan tindak pidana penyelundupan ekspor yang
melanggar Pasal 102 A Undang-Undang Nomor 17 tahun 2006
tentang Perubahan atas UU No.10 tahun 1995 dengan ancaman
pidana penjara paling lama 10 tahun dan pidana denda paling
sedikit Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling ba-
nyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). Sedangkan kayu
bantalan jenis kayu hitam (ebony) dan kayu amara itu sendiri juga
terkena aturan larangan ekspor berdasarkan Keputusan Bersama
Menteri Kehutanan RI dan Menteri Perindustrian dan
Perdagangan RI Nomor: SK.350/Menhut-VI/2004 dan 598/MPP/
Kep/9/2004 tanggal 24 September 2004 tentang Larangan
Ekspor Bantalan Rel Kereta Api dari kayu dan kayu Gergajian.
Kapal motor tangkapan tersebut, lanjut Hatta, selanjutnya
PRESS RELEASE. Kakanwil XV Kalimantan Bagian Timur, Ismartono, sedang ditarik ke Pelabuhan Nunukan yang berada di bawah
memberikan keterangan pers kepada beberapa media cetak dan elektronik. pengawasan KPBC Tipe A4 Nunukan dengan pertimbangan

46 WARTA BEA CUKAI EDISI 390 MEI 2007


FOTO : DONS FOTO : DONS

PAKAIAN BEKAS. Kapal Patroli BC 9003 tengah menangkap dua kapal KAYU HITAM. Kakanwil didampingi Kabid P2 meninjau hasil tangkapan
motor bermuatan pakaian bekas. kayu hitam.

karena merupakan lokasi yang terdekat dari TKP ( Tempat Kejadi- perjalanan Tim Patroli kembali menangkap kapal yang juga
an Perkara ) untuk dilakukan proses penyidikan lebih lanjut. membawa pakaian bekas,”papar Hatta Wardhana. Kali ini, kapal
yang ditangkap sekitar pukul 19.45 WITA adalah KM.Rahmat III
PENYELUNDUPAN IMPOR PAKAIAN BEKAS yang membawa 213 pakaian bekas dengan nakhoda Anuar Zalil
Selang dua minggu kemudian atau tepatnya tanggal 13 bin Abdul Hamid. Seperti kapal sebelumnya, KM. Rahmat III ini
Maret 2007, Kapal Patroli BC 9003 yang masih dikomandani oleh juga berasal dari Tawau, Sabah-Malaysia dan bertujuan
M.Syawal kembali menorehkan prestasi gemilang dengan Samarinda. Lokasi penangkapan itu sendiri tidak jauh dari lokasi
keberhasilannya menangkap 2 kapal impor tanpa dilindungi penangkapan pertama, yaitu di posisi 01o -35,2’U / 119o – 07.0’T.
dokumen yang sah dengan muatan pakaian bekas atau dikenal Atas penangkapan ini, nakhoda beserta para ABK masing-
cakar (cap karung) sebanyak total 514 ball. masing kapal motor tersebut diancam melakukan tindak pidana
Penangkapan 2 kapal motor ini tidak secara bersamaan. penyelundupan impor yang melanggar Pasal 102 huruf (a)
Terlebih dulu Tim Patroli menangkap kapal motor PM. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2006 tentang Perubahan atas
Rahmat yang membawa 301 ball pakaian bekas pada sekitar UU No.10 tahun 1995 dengan ancaman pidana penjara paling
pukul 19.00 WITA. Kapal yang dinahkodai oleh Tamrullah bin lama 10 tahun dan pidana denda paling sedikit Rp. 50.000.000,00
M.Taher tersebut berasal dari Tawau, Sabah-Malaysia dan (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp. 5.000.000.000,00
bertujuan ke Samarinda, Kalimantan Timur. Oleh Tim Patroli, (lima miliar rupiah). Tidak hanya itu saja, impor pakaian bekas
kapal tersebut berhasil ditangkap di perairan laut Sulawesi juga terkena aturan larangan impor berdasarkan Keputusan
dengan posisi 01o -30,5’U / 119o – 06.7’T. Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 642/MPP/KEP/9/
“Begitu kapal motor ini akan ditarik ke Tarakan, dalam 2002 tentang perubahan lampiran barang yang diatur tata niaga

DAFTAR TIM PATROLI BC 9003 PENERIMA PENGHARGAAN


No. Nama NIP Pangkat/Gol Jabatan

1 Muhammad Syawal, SE 060066844 Penata Muda (III/a) Komandan Patroli


2 Firdaus Abdi M 060110589 Pengatur (II/c) Nahkoda
3 Supa’at 060102462 Pengatur Muda Tk I ( II B ) Wakil Komandan Patroli
4 Betlajulsaju 060107868 Pengatur Muda ( II A ) Wakil Komandan Patroli
5 Sutrisno 060107751 Pengatur Muda ( II A ) Mualim I
6 Boy Iskandar 060107758 Pengatur Muda ( II A ) Mualim II
7 Sainal 060110728 Pengatur (II C ) Ka. Kamar Mesin
8 Eka Sugiharta 060107720 Pengatur (II C ) Juru Motor II
9 Rizal Permana 060110600 Pengatur Muda ( II A ) Juru Mudi II
10 Amat Rudi 060107768 Pengatur Muda ( II A ) Juru Minyak II
11 Sulfianto 060107779 Pengatur Muda ( II A ) Juru Minyak III
12 Saifullah A 060110596 Pengatur Muda ( II A ) Kelasi
13 Jati Purnomo 060114030 Pengatur Muda ( II A ) Kelasi
14 Mujiyanto 060114043 Pengatur Muda ( II A ) Kelasi

EDISI 390 MEI 2007 WARTA BEA CUKAI 47


DAERAH KE DAERAH

DAFTAR HASIL TANGKAPAN BKO


KANTOR WILAYAH XV DJBC KALIMANTAN BAGIAN TIMUR
Periode Nopember 2006 s/d Maret 2007
NO KAPAL TGL. KEJADIAN/ KAPAL TER- JUMLAH JENIS KOORDINAT/ KPBC POSISI
PUKUL SANG- DAN JENIS PELANG- PERAIRAN KASUS
KA BARANG GARAN

Tahun 2006

1 BC 7001 24 November 2006 PLM Ridwan 6 M3 Kayu 102 03-50-00 U/ Tarakan Proses
(21.00 Wita) Sinar Hitam 118-31-30 T Penyidikan
Laut (Perairan Laut
Sulawesi)

Tahun 2007

1 BC 9003 24 Pebruari 2007) KM Na’li 5 M3 Kayu 102 A 03-45-12 U/ Nunukan Proses


(02.45 Wita) tanpa Hitam 118-50-00 T Penyidikan
nama (Perairan Laut
Sulawesi)

2 BC 9003 27 Pebruari 2007 KM Rusdin 8 M3 Kayu 102 A 03-37-02 U/ T Nunukan Proses


(22.30 Wita) tanpa Hitam 118-40-03 Penyidikan
nama (Perairan Laut
Sulawesi)

3 BC 9003 13 March 2007 PM Tam- 301 Ball 102 01-30-50 U/ Tarakan Proses
(19.00 Wita) Rahmat rullah Pakaian 119-06-70 T Penyidikan
Bekas (Perairan Selat
Makassar/Tg.
Mangkaliat)

4 BC 9003 13 March 2007 KM Zalil 213 Ball 102 01-35-20 U/ Tarakan Proses
(19.45 Wita) Rahmat Pakaian 119-07-00 T Penyidikan
III Bekas (Perairan Selat
Makassar/Tg.
Mangkaliat)

impornya dan Nomor 229/MPP/KEP/7/1997 tentang barang yang apresiasi dan mengucapkan terima kasih atas upaya penangkap-
diimpor harus dalam keadaan baru. an ini.”Salam saya kepada jajaran (di Kanwil XV DJBC Kaliman-
Untuk proses penyidikan lebih lanjut, kedua kapal motor tang- tan Bagian Timur) dari tingkat atas sampai tingkat bawah, ini pres-
kapan tersebut ditarik ke pelabuhan Malundung, Tarakan yang tasi yang luar biasa dan tingkatkan tangkapan!”kata Dirjen yang
berada dibawah pengawasan KPBC Tipe A4 Tarakan sebagai lo- langsung dihubungi melalui sambungan telepon oleh Kakanwil.
kasi yang terdekat dari TKP. Dalam kesempatan lain, Kakanwil menyatakan harapannya
bahwa penegakan hukum di Kantor Wilayah XV DJBC
PEMBERIAN PENGHARGAAN Kalimantan Bagian Timur yang meliputi perbatasan Indonesia –
Atas prestasi yang membanggakan ini, atas nama Direktur Malaysia di Perairan Selat Makassar ini memerlukan kapal patroli.
Jenderal Bea dan Cukai, Kakanwil XV DJBC Kalimantan Bagian Kapal patroli untuk saat ini hanya BKO ( Bawah Kendali Operasi )
Timur, Ismartono, memberikan penghargaan kepada Tim Patroli dari Pangsarops Pantoloan. “Untuk itu diperlukan SDM yang
BC 9003 dibawah Kopat M.Syawal ini dengan Keputusan Dirjen mumpuni, mempunyai profesionalitas tinggi. Hal ini memerlukan
Nomor KEP-75/WBC.15/2007 tentang Pemberian Penghargaan pengalaman dan pendidikan yang sesuai dengan itu, sehingga
Bagi Pegawai DJBC Yang Berprestasi Dalam Menjalankan trik-trik penyergapan dengan keterbatasan sarana itu bisa
Tugas. Penghargaan tersebut langsung diberikan Kakanwil di dilakukan dengan tepat. Disamping koordinasi dengan instansi
atas Kapal Patroli BC 9003 yang tengah bersandar di Tarakan terkait,”pesan Kakanwil.
pada tanggal 15 Maret 2007. (Lihat Tabel di halaman sebelah) Kemudian selain tangkapan diatas, dalam beberapa bulan
Menurut Hatta Wardhana, hasil tangkapan ini merupakan terakhir sebelumnya, petugas patroli Kanwil XV DJBC Kalimantan
salah satu upaya agar bagaimanapun juga kinerja Bea Cukai Bagian Timur juga telah berhasil menggagalkan beberapa usaha
dapat meningkat.”Ini merupakan hal yang sangat penyelundupan ekspor dengan modus serupa. Hasil tangkapan
membanggakan bagi kami karena 1 SPB 4 tangkapan (dalam yang didapat antara lain 5 (lima) tangkapan dengan total sekitar
waktu) sekitar dua minggu dua kasus (penyelundupan) impor dan 23 m3 ( 600 batang ) kayu hitam yang diproses di KPBC Tarakan
ekspor (masing-masing) dua komoditi larangan,”paparnya. Hal dan dua tangkapan dengan total sekitar 10 m3 ( 285 batang ) kayu
senada juga dirasakan Supa’at yang mengaku sangat bangga hitam yang diproses di KPBC Nunukan. Selain itu juga telah
dengan apa yang telah dicapai oleh timnya. ”Ini merupakan suatu berhasil digagalkan penyelundupan ekspor untuk jenis barang
hal yang sangat mengesankan bagi saya, karena dengan 1 SPB yang lain, yaitu 1 tangkapan sejumlah 1.116 batang (60m3) kayu
kita dapat 4 kali tangkapan. Setidaknya ada sesuatu yang dapat ulin dan 1 tangkapan sejumlah 242 batang ( 9 M3 ) kayu meranti.
saya perbuat bagi Bea Cukai,”kKata Supa’at. Dalam kasus impor, telah berhasil digagalkan penyelundupan
Hasil tangkapan itu sendiri mendapat respon positif dari impor sejumlah 4 (empat) tangkapan dengan komoditi seperti
Dirjen Bea Cukai, Anwar Suprijadi, yang langsung memberikan gula pasir, daging, beras dan lain-lain. don’s, balikpapan

48 WARTA BEA CUKAI EDISI 390 MEI 2007


FOTO : IAN
Tersangka akan
dijerat dengan
Pasal 102 A butir (e)
Undang–Undang
Republik Indonesia
Nomor 17 Tahun
2006 Tentang Peru-
bahan Atas Undang-
Undang Nomor 10
Tahun 1995 tentang
Kepabeanan, yang
berbunyi “Setiap
orang yang meng-
angkut barang
ekspor tanpa dilin-
dungi dengan
dokumen yang sah
sesuai dengan pem-
beritahuan pabean
sebagaimana
dimaksud dalam pa-
sal 9A ayat (1) dipi-
dana karena mela-
kukan penyelundup-
an di bidang ekspor
dengan pidana
TERSANGKA DAN KAYU SITAAN. Nahkoda Kapal yang ditangkap Petugas Bea Cukai beserta Barang Bukti berupa ratusan
kayu yang akan diselundupkan penjara paling
singkat 1 (satu)
tahun dan pidana
PETUGAS BEA CUKAI KANWIL XIV penjara paling lama

KALIMANTAN BAGIAN BARAT


10 (sepuluh) tahun
dan pidana denda

GAGALKAN PENYELUNDUPAN KAYU


paling sedikit
Rp.50.000.000.,00-
(lima puluh juta
rupiah) dan paling
Petugas bea cukai Kanwil XIV Kalimantan banyak Rp. 5.000.000.000.,00- (lima milyar rupiah).
Bagian Barat yang sedang melakukan patroli Perbuatan tersangka juga telah melanggar Peraturan
Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor: 01/M-DAG/
rutin di kawasan perairan Kalimantan Barat PER/1/2007 tanggal 22 Januari 2007 tentang Perubahan atas
pada 4 Februari 2007, berhasil menegah kapal Lampiran Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan
yang berusaha menyelundupkan ratusan kubik Nomor 558/MPP/KEP/12/1998 tentang Ketentuan Umum di
kayu. Bea Cukai menetapkan nakhoda kapal Bidang Ekspor sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor:07/
sebagai tersangka. M-DAG/PER/4/2005 yang mengatur larangan ekspor

P
terhadap kayu gergajian atau di belah membujur, irisan atau
etugas bea cukai Kanwil XIV Kalimantan Bagian dikuliti, diketam atau tidak diampelas atau end-jointed atau
Ba- rat yang pada saat itu sedang berpatroli di tidak dengan ketebalan melebihi 6mm, dengan lebar dan
perairan sebelah barat Muara Pemangkat pada panjang tidak dibatasi dari semua jenis kayu, kecuali produk
posisi 010.00’.000” LU / 1080.43”.207” BT, dengan kayu yang telah diolah melalui tanur pengering (klindry),
menggu- nakan kapal patroli bernomor mesin finger jointed dan moulder. ian
lumbung BC 15008 berhasil melakukan penegahan FOTO : IAN
terhadap Kapal Layar Motor bernama KLM Rasa Manis
3
yang sedang berlayar membawa lebih kurang 293 m
kayu gergajian jenis meranti campuran. Kapal yang
berkapasitas lebih kurang 140 ton tersebut sedang dalam
pelayaran dari Batu Ampar membawa kayu selundupan
menuju Sematan-Malaysia dengan modus ekspor.
Bea Cukai telah menetapkan nahkoda KLM Rasa Manis
sebagai tersangka. Nakhoda yang berinisial A.I, 48 tahun,
warga Pontianak itu ditetapkan sebagai tersangka karena
kedapatan berlayar membawa sejumlah kayu gergajian tanpa
dilindungi dokumen resmi berupa Pemberitahuan Ekspor
Barang (PEB), Outward Manifest, Surat Izin Berlayar (SIB),
dan Faktur Angkutan Kayu Olahan (FAKO).
“Untuk pengamanan terhadap barang–barang tersebut
telah dilakukan penindakan berupa penitipan barang bukti di
Rumah Penitipan Barang Sitaan Negara (RUPBASAN),
pencacahan, penyitaan sesuai ketentuan yang berlaku.
Hingga saat ini, kasus penyelundupan ini masih dalam tahap
penyidikan,“ ungkap Djoko Sugianto, Kepala Seksi KLM RASA MANIS. Petugas Bea Cukai Sedang Mengiring KLM Rasa
Penyidikan Kanwil XIV DJBC Kalimantan Bagian Barat Manis Menuju Pelabuhan Dwikora, Pontianak

EDISI 390 MEI 2007 WARTA BEA CUKAI 49


DAERAH KE DAERAH

BLITAR

KPBC BLITAR
TINGKATKAN PENGAWASAN DAN
PEMBINAAN KEPADA PENGUSAHA BKC
Keadaan geografis Blitar yang panas arkan Staatsblad Van Nederlandche Indie Tahun 1906 no 150
dengan tanah tandus, sangat cocok untuk tanggal 1 April 1906 yang isinya menetapkan pembentukan Ge-
meente (Kotapraja) Blitar. Momentum pembentukan Gementee
pertanian tembakau sebagai bahan Blitar inilah yang dikukuhkan sebagai hari lahirnya Kota Blitar
baku utama industri rokok diperkuat dengan UU Pemerintah Belanda. Dan tanggal tersebut

K
dijadikan sebagai tanggal lahirnya kota Blitar.
ota Blitar yang berjarak 170 Km dari Surabaya, FOTO : BAMBANG WICAKSONO
pada 1 April 2007 lalu genap berusia 101 tahun.
Menurut sejarah terutama yang terdapat pada buku
berjudul Bale Latar, kota Blitar didirikan sekitar abad
ke-15 oleh Nilasuwarna atau Gusti Sudomo, anak
dari Adipati Wilatika Tuban dari Kerajaan Majapahit.
Pendirian kota Blitar dilakukan oleh Gusti Sudomo setelah
mengalahkan pasukan Tar-tar yang berada di hutan yang
ketika itu belum dijamah oleh manusia. Karena keberhasilan
Nilasuwarna menaklukkan pasukan Tar-tar tadi, ia
dianugerahi gelar Adipati Aryo Blitar I serta membuka hutan
tersebut sebagai suatu kota dan memberi nama dengan
nama Bali Tartar sebagai tanda atau pengingat keberhasilan
mereka mengusir tentara Tartar.
Pada tahun 1723 dibawah kepemimpinan Djoko Kandung
atau Adipati Aryo Blitar III yang berada di bawah Kerajaan
Kartasura Hadiningrat, Blitar jatuh ke tangan Belanda.
Perlawanan warga Blitar terhadap Belanda pun terjadi, kare-
na Belanda ketika itu menjajah dengan kejam dan banyak
korban yang berjatuhan. Seluruh rakyat Blitar dari berbagai
etnis seperti Arab, Cina serta beberapa bangsa Eropa yang
tinggal di Blitar melakukan perlawanan terhadap Belanda.
Untuk meredam perlawanan rakyat Blitar, Belanda mengelu- KPBC BLITAR. Tampak dari depan

50 WARTA BEA CUKAI EDISI 390 MEI 2007


Pada masa penjajahan Jepang, pemberontakan pun mucul PERKEMBANGAN JUMLAH PERUSAHAAN
kembali yaitu suatu pemberontakan yang dilakukan oleh tentara HASIL TEMBAKAU SIGARET KERETEK TANGAN
Pembela Tanah Air (PETA) yang dipimpin Supriyadi terhadap Je- (PHT SKT) SELAMA EMPAT TAHUN TERAKHIR
pang. Pemberontakan tentara didikan Jepang ini adalah pembe- DI KPBC BLITAR
rontakan satu-satunya di Asia Tenggara dan Asia Timur, dimana
tentara bentukan Jepang melawan ‘induk semangnya’ Jepang TAHUN PHT JUMLAH
Untuk mengenang aksi heroic yang dilakukan PETA
dibawah kepemimpinan Supriyadi, dibangunlah sebuah 2004 GOLONGAN III A 3
monumen yang terletak di depan bekas markas PETA (depan GOLONGAN III B 42
TMP Raden Wijaya) Selain sebuah monumen setengah dada
Supriyadi yang terletak di depan Pendapa Kabupaten Blitar. 2005 GOLONGAN IIIA 4
GOLONGAN IIIB 62
KPBC BLITAR
Perjalanan menuju Kantor Pelayanan Bea Cukai (KPBC) 2006 GOLONGAN IIIA 5
Blitar dapat ditempuh melalui perjalanan darat dengan waktu GOLONGAN IIIB 40
tempuh jarak kurang lebih empat jam dari Surabaya. KPBC
Blitar yang berkedudukan di Jl. Jaksa Agung Suprapto 10 2007 GOLONGAN IIIA 6
Blitar berdiri di atas lahan seluas 2420m2 dengan luas GOLONGAN IIIB 114
bangunan 798 m2. Kantor berlantai satu ini tertata rapi dan
bersih dengan bagunan yang terdiri dari gedung utama, Sementara target penerimaan Cukai pada KPBC Blitar
musholla, ruang pertemuan, dan koperasi . sebagai berikut ;
KPBC Blitar memiliki wilayah kerja meliputi Kotamadya dan
Kabupaten Blitar. Di wilayah tersebut tidak terdapat pelabuhan PENCAPAIAN PENERIMAAN SELAMA
laut maupun perusahaan yang berorientasi pada ekspor dan 3 TAHUNTERAKHIR KPBC BLITAR
impor, sehingga praktis hanya pelayanan dan pengawasan di
bidang cukai yang lebih dominan. Hasil utama daerah ini berupa TAHUN PENERIMAAN TARGET PENCAPAIAN
batu onix (sandstone), ikan koi, kerajinan akar kayu jati, gula
merah atau gula kelapa, dan hasil perkebunan lainnya. (JUTA Rp.) (JUTA Rp.) PROSEN
Keadaan geografis Blitar yang panas dengan tanah tandus,
sangat cocok untuk pertanian tembakau sebagai bahan baku 2004 CUKAI 17.010.150.000 14540.313.720 85 %
utama industri rokok. Hasil tembakau yang melimpah tersebut BEA MASUK - - -
menstimulasi tumbuhnya perusahaan-perusahaan rokok baik
golongan kecil sekali maupun non kecil sekali. Sampai saat ini 2005 CUKAI 16.706.930.000 16.225.770.106 97%
terdapat 120 Perusahaan Rokok (PR) di wilayah KPBC Blitar BEA MASUK - - -
yang sangat prospektif tumbuh, karena bahan baku dan tenaga
kerja yang relatif murah, sehingga keberhasilan perusahaan- 2006 CUKAI 25.654.430.000 29.205.367.776 114 %
perusahaan tersebut sangat dipengaruhi oleh manajemen BEA MASUK - - -
pemasaran masing-masing perusahaan.
Dari 120 perusahaan rokok tersebut 6 perusahaan masuk da- Sumber Lakip KPBC Blitar
lam kategori golongan III A dan 114 PR masuk kategori golong-
an IIIB. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No.133/PMK. Anggaran 2006 sebesar Rp.25.654.430.000 dengan realisasi
01/2006 tanggal 22 Desember 2006 tentang Organisasi dan Tata yang tercapai sebesar Rp. 29.205.367.776 atau 114 persen
Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, kini sedangkan penerimaan tahun anggaran 2005, target
KPBC Blitar di bawah Kanwil XII DJBC Jawa Timur II Malang penerimaan sebesar Rp 16.706.930.000 dengan realisasinya
yang sebelumnya berada di bawah Kanwil VII DJBC Surabaya. yang tercapai Rp 16.225.770.106 atau 97 persen.
Perkembangan jumlah Perusahaan Hasil Tembakau Sigaret Tercapainya target penerimaan tahun anggaran 2006
Keretek Tangan (PHT SKT) selama empat tahun terakhir di KPBC dikarenakan perubahan kenaikan harga jual eceran,
Blitar sebagai berikut : (Lihat Tabel) bertambahnya jumlah perusahaan hasil tembakau dan adanya
Dari sisi target penerimaan KPBC Blitar pada Tahun beberapa perusahaan hasil tembakau yang naik golongan.
FOTO : BAMBANG WICAKSONO Sedangkan target penerimaan pada tahun 2007 ini
dibebankan sebesar Rp. 37.227.530.000. Untuk bulan Januari
dan Februari 2007 telah terealisasi Rp 4.711.880.000, “ Saya
optimis realisasi penerimaan cukai tahun 2007 terpenuhi dengan
peningkatan HJE dan bertambahnya pengusaha hasil tembakau,”
kata Moch. Ridwan, Kepala KPBC Blitar.
Ketika ditanya mengenai kiat-kiat memimpin KPBC Blitar
ia mengatakan, selalu menerapkan prinsip keterbukaan,
memberi tugas dan tanggung jawab, serta kepercayaan
kepada seluruh pegawai.”Upaya menjalin komunikasi antara
pimpinan dan pegawai serta antar pegawai sendiri sangat
penting. Selain itu yang tidak kalah pentingnya adalah setiap
pegawai harus mampu bertanggung jawab atas segala
tugasnya masing-masing,” tegas Ridwan.
Untuk hubungan dengan pihak stakeholder terutama pengu-
saha hasil tembakau, ia menekankan prinsip bahwa petugas Bea
Cukai harus menjadi aparat yang disegani bukan ditakuti. “Kalau
disegani tentunya semua peraturan akan ditaati meskipun tidak
diawasi secara penuh, tapi sebaliknya kalau ditakuti akan ada
kemungkinan pelanggaran bila tidak diawasi,”ujarnya lagi.

PENGAWASAN HASIL TEMBAKAU


PABRIK ROKOK BAGONG. salah satu home industry, 80 org pegawai, SKT gol. 3b Di bidang pengawasan, KPBC Blitar melakukan penga-

EDISI 390 MEI 2007 WARTA BEA CUKAI 51


DAERAH KE DAERAH
FOTO : BAMBANG WICAKSONO
ajukan permohon-
an dan pengurus-
an NPPBKC
karena mereka
kebanyakan mela-
kukan usaha
sangat tradisional
sekali atau bisa
disebut home
industry. Untuk itu
KPBC Blitar mela-
kukan kegiatan
koordinasi dengan
pihak pengusaha
termasuk kegiatan
kunjungan ke per-
usahaan sebagai
upaya sosialisasi.
“Dari 103 per-
usahaan hasil
tembakau, 94 PR
merupakan pabrik
rokok golongan
IIIB yang merupa-
kan pabrik rokok
kecil dengan ma-
najemen sederha-
na sehingga ba-
nyak yang belum
mengerti peratur-
an, untuk itu kami
sebagai petugas
Bea dan Cukai
tidak segan-segan
FOTO BERSAMA. Kepala Kantor dan staff untuk memberi
masukan menge-
wasan dalam rangka penegakan hukum di bidang kepabean- nai segala peraturan terkait dengan cukai,” kata M. Ridwan.
an dan cukai, perlindungan kepada masyarakat dan Masalah klasik yang hampir dihadapi setiap kantor di
pengamanan penerimaan negara serta pencegahan terhadap daerah adalah masalah keterbatasan sumber daya manusia.
terjadinya perdagangan barang illegal khususnya peredaran “Untuk ke depan kiranya perlu ditambah jumlah personil di
rokok dengan pita palsu dan tanpa pita cukai dan KPBC Blitar,”ujar Ridwan. Saat ini lanjutnya, jumlah pegawai
penggunaan pita cukai yang bukan haknya. berjumlah 16 orang termasuk kepala kantor, yang terdiri dari
Sebagai tindakan pengawasan, selama ini KPBC Blitar sembilan wanita dan tujuh pria. Idealnya KPBC Blitar
mengadakan operasi pasar dengan menekankan pada membutuhkan dua puluh lima hingga tiga puluh orang
pentingnya sosialisasi terhadap hasil tembakau illegal. pegawai.
Kenyataan di lapangan ada beberapa temuan antara lain “Kendala lainnya adalah pernah terjadi keterlambatan
adanya rokok polos tanpa pita cukai, kesalahan peruntukan pengiriman pita cukai dari kantor pusat sehingga diklaim
pita cukai dari pabrik lain, dan kesalahan peruntukan karena oleh pengusaha hasil tembakau, untungnya sejauh ini
perbedaan tarif di pabrik yang sama. mereka mau mengerti ketika diberikan penjelasan atas
Di tahun 2007 yang sedang berjalan, setidaknya terdapat keterlambatan tersebut. Keterlambatan tersebut bisa sampai
lima PR yang diblokir karena menggunakan pita cukai tidak dua minggu,”kata M. Ridwan.
sesuai peruntukannya dan penggunaan pita cukai palsu, Selanjutnya ia menambahkan, perlunya penambahan
dimana kelima PR tersebut dalam proses penyelidikan kendaraan dinas untuk melakukan pengawasan dan
petugas KPBC Blitar. Sedangkan beberapa hasil tembakau pembinaan atau bimbingan yang optimal kepada
yang ditemukan di peredaran bebas yang masuk kategori pengusaha Barang Kena Cukai (BKC) terutama sepeda
rokok polos (pasal 53 UU No.11 tahun 1995 tentang Cukai) motor. Hal tersebut mengingat luasnya wilayah
dan telah dilakukan penyitaan. Rokok illegal tadi diperoleh pengawasan, dan diharapkan dengan sepeda motor
dari warung-warung, namun penyitaan tersebut tidak semua tugas dapat dilakukan dengan efektif dan
mendapatkan tersangka, karena pelaku pendistribusian tidak efisien.Kendala lain dari instansi adalah adanya
tertangkap. perbedaan isi ijin HO (pendirian usaha.red) dari
pemerintah daerah yang tidak sesuai ketika diperiksa
KENDALA-KENDALA oleh Bea Cukai, khususnya mengenai luas lahan dan
Dalam melaksanakan kegiatannya , Kantor Pelayanan bangunan untuk memperoleh NPPBKC.
Bea dan Cukai Blitar tidak terlepas dari permasalahan yang Harapan dapat diperolehnya tambahan angka
berpotensi menghambat pelaksanaan tugas dan pencapaian penerimaan negara dari sektor pabean yang belum dapat
tujuan yang ditetapkan. Upaya pemecahan terus dilakukan direalisasikan. Penyebabnya adalah pelayanan pos lalu bea
sehingga permasalahan-permasalahan yang menghambat yang direncanakan akan dapat berjalan di Blitar, hingga kini
pelaksanaan tugas dapat diselesaikan dengan baik. Selama belum bisa dilaksanakan.
beberapa tahun terakhir KPBC Blitar telah mengidentifikasi “Ke depan tentunya kami perlu mengadakan pendekatan
terdapat beberapa permasalahan yang muncul. ulang perihal rencana dimaksud dengan pihak pejabat
Kendala utama yang ditemui diantaranya adalah Kepala Kantor Pos di mana kami telah memulai kesepakatan
kekurang pahaman pengusaha hasil tembakau dalam meng- awal dalam hal ini,” harap M. Ridwan. wicaksono@sby

52 WARTA BEA CUKAI EDISI 390 MEI 2007


KPBC TIPE A3 DUMAI
SOSIALISASI STANDAR
PELAYANAN PUBLIK
Keberadaan aparat bea cukai di Dumai, terpenuhi dengan pekerjaan yang dilakukan oleh aparat
juga harus mampu memberikan solusi pemerintah, tentunya berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
ekonomi untuk pengembangan ekonomi Bea dan Cukai merupakan salah satu pelayan publik yang
masyarakat lokal. dalam menjalankan fungsi pelayanan tetap memperhatikan

B
pengawasan. Hal itu mengingat fungsi Bea dan Cukai
ergulirnya isu standar pelayanan publik, meng- sebagai pelindung masyarakat dari masuknya barang-barang
ingatkan kita kembali pada keberadaan Direkto- yang importasinya dilarang atau dibatasi dalam kerangka
rat Jenderal Bea dan Cukai yang dihadapkan perekonomian dan perdagangan Indonesia.
pada tugas pengawasan yang diembannya dan
harus dimanifestasikan dalam bentuk pelayanan. KPBC DUMAI LAYANI IMPOR DI PELABUHAN TRADISIONAL.
Oleh karena itu, mentalitas pegawai Bea dan Cukai harus Sebagai kawasan pesisir yang ekonominya ditopang oleh
diarahkan agar dapat menyeimbangkan dan menyinergi- perdagangan yang juga mencakup perdagangan ekspor dan
kan kedua aspek tersebut. impor, tentu saja peranan aparat Bea dan Cukai sebagai
Disamping bergulirnya berbagai isu seputar Bea dan penyedia layanan dan pengawasan, sangat dibutuhkan dan
Cukai, pemerintah melalui Menteri Pendayagunaan Aparatur dirasakan oleh masyarakat.
Negara, merasa perlu memformulasikan pedoman standar Dumai merupakan kawasan yang strategis karena
pelayanan publik yang mendasari kegiatan pelayanan publik. tidak terlalu jauh apabila ditempuh dari daratan Malaka,
Masyarakat menuntut Bea dan Cukai untuk semakin Malaysia dan Singapura. Oleh karena itu perdagangan
transparan, sederhana, murah, cepat dan responsif terhadap lintas negara berlangsung sangat intensif, baik yang
berbagai kegiatan ekonomi dan aspirasi kehidupan modern maupun tradisional.
masyarakat yang semakin berkembang. Kegiatan bongkar muat berlangsung di pelabuhan
Harapan-harapan yang dapat dicapai dari standar umum yang dikelola oleh PT. Pelindo Cabang Dumai,
pelayanan publik adalah titik dimana masyarakat (terutama dengan fasilitas yang masih terbatas baik untuk
masyarakat usaha) dapat terpuaskan dalam hal keadilan, keperluan bongkar muat maupun untuk keperluan
transparansi, kecepatan, kesederhanaan, serta kepekaan pelaksanaan tugas pengawasan dan pelayanan oleh
pelayanan. Sampai akhirnya kinerja aparat dapat dianggap aparat Bea dan Cukai. Hal itu dapat dilihat dari belum
berpihak pada peningkatan usaha masyarakat. adanya pos pengawasan dan TPS yang memadai.
Pelayanan publik dapat diilustrasikan dalam berbagai hal Kegiatan bongkar muat juga berlangsung di pelabuhan
yang berkaitan dengan pemberian pelayanan terhadap tradisional atau pelabuhan rakyat. Hal itu terjadi karena
kebutuhan masyarakat dalam menjalankan usaha. Dengan kondisi geografis serta kegiatan perdagangan secara
demikian, secara yuridis formal, berbagai persyaratan usaha tradisional yang berkembang secara turun temurun di Dumai.
DOK. KPBC DUMAI

SOSIALISASI. (kika) Suroso, Kasi Kepabeanan, Saipullah Nasution, Kepala Kantor KPBC Dumai, Heri Warisman, Kasi Cukai (sebagai moderator), saat
memberikan penjelasan pada pengguna jasa dalam acara sosialisasi standar pelayanan publik (27/2).

EDISI 390 MEI 2007 WARTA BEA CUKAI 53


DAERAH KE DAERAH
DOK. KPBC DUMAI

BONGKAR MUAT. Pelayanan bongkar muat di salah satu pelabuhan tangkahan.

Banyaknya pelabuhan tangkahan, memungkinkan kapal- dilayani sehingga terdapat satu persepsi dalam berjalannya
kapal yang membawa barang-barang impor masuk ke dalam fungsi pelayanan. Untuk itu, pengenalan standar pelayanan
perairan sungai, oleh sebab itu keberadaan aparat bea cukai publik kepada pengguna jasa dan pemahamannya oleh
mutlak diperlukan dalam rangka fungsi pengawasan dan penyedia layanan (Bea dan Cukai) mutlak dilakukan.
pelayanan. Keberadaan aparat bea cukai di Dumai, juga harus
Pembongkaran barang-barang impor yang berlangsung di mampu memberikan solusi ekonomi untuk pengembangan
pelabuhan tradisional hingga saat ini diawasi dan dilayani oleh ekonomi masyarakat lokal, tentu saja masih di bawah payung
petugas bea cukai Dumai secara tertib sebagai konsekuensi ketentuan perundang-udangan yang berlaku. Sehingga
penegakan hukum dan ketentuan di bidang kepabeanan. Dengan disatu sisi, penerapan peraturan yang berkaitan dengan
adanya pelayanan dan pengawasan terhadap perdagangan kepabeanan secara vertikal bisa berjalan dengan tetap
melalui pelabuhan tradisional tersebut, maka aspirasi masyarakat menjaga stabilitas ekonomi mayarakat daerah. Dalam hal ini,
lokal untuk tetap melangsungkan perdagangan dapat diakomodir fungsi sosialisasi dan pendekatan edukasi kepada masyara-
dengan tetap berpegang pada ketentuan impor yang berlaku. kat perlu ditonjolkan mengingat pemahaman masyarakat
Tidak berbeda jauh dengan kegiatan impor, kegiatan terhadap ketentuan akan mempengaruhi tingkat kepatuhan
ekspor di luar kawasan pabean juga banyak dilayani oleh terhadap pemenuhan ketentuan di bidang kepabeanan.
KPBC Tipe A3 Dumai mengingat banyaknya pelabuhan Jika masyarakat telah memahami ketentuan dengan baik,
tangkahan dan pulau-pulau di bawah pengawasan KPBC diharapkan masyarakat bisa menjalankan fungsi kontrol
Dumai. Misalnya, kegiatan ekspor arang bakau yang berada terhadap pelaksanaan ketentuan kepabeanan yang diemban
di Pulau Rupat yang berjarak kurang lebih 1 jam dengan oleh aparat bea cukai. Dengan demikian, kinerja aparat bea
menggunakan speed boat. cukai dalam menjalankan fungsi pengawasan dan
Disamping kegiatan ekspor dan impor, KPBC Tipe A3 pelayanannya dapat dimonitor oleh masyarakat, apakah
Dumai juga melayani dan mengawasi kegiatan kawasan berpihak atau menghambat kegiatan ekonomi.
berikat (KB) yang banyak bergerak di bidang pengolahan Oleh sebab itu, dengan semakin transparannya peraturan
minyak sawit dan produk turunannya. Namun, ada juga yang kepabeanan dan cukai (baik dari sisi masyarakat ekonomi,
bergerak di bidang pengolahan serpih kayu (woodchip). aparat bea dan cukai, aparat pemerintah terkait, serta masya-
rakat umum), diharapkan semua pihak dapat memberikan
STANDAR PELAYANAN PUBLIK bantuan atau solusi terhadap permasalahan yang dihadapi
Ukuran-ukuran yang dapat dilakukan untuk oleh masyarakat maupun aparat dalam bidang kepabeanan.
membandingkan kinerja aparat bea cukai dengan standar
yang harus dicapai mencakup beberapa hal. Diantaranya, UPAYA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN PUBLIK
kejelasan alir dokumen dan unit yang melayani, jangka waktu Agar standar pelayanan publik dapat direalisasikan
pelayanan, saranan dan prasarana yang dibutuhkan, biaya secara konkrit dan tidak hanya merupakan obsesi atau
yang dibutuhkan, serta keluaran/output yang dihasilkan mimpi, maka siklus pemenuhan standar pelayanan publik,
dalam satu aliran kerja. khususnya di KPBC Tipe A3 Dumai, harus diawali pada
Demi keseimbangan, standar tersebut perlu untuk identifikasi permasalahan dan beban kerja yang dimiliki
diketahui, baik oleh pihak aparat bea dan cukai yang oleh unit yang menjadi bagian KPBC Dumai.
melaksanakan pelayanan, maupun pengguna jasa yang Setelah melalui pembahasan bersama kepala-kepala unit,

54 WARTA BEA CUKAI EDISI 390 MEI 2007


TEMU
maka perumusan standar pelayanan publik dilakukan
berdasarkan beban kerja dan ketersediaan sumber daya
yang mendukung proses pelayanan publik. Faktor beban
kerja, SDM, biaya, sarana dan prasarana yang dimiliki,

DISKUSI
metode kerja yang akan ditempuh, peraturan yang
mendasari, serta pola manajemen yang akan dipilih,
sangat mempengaruhi penetapan standar pelayanan
publik yang akan dirumuskan untuk ditetapkan.
Untuk mendukung standar pelayanan publik yang telah
dirumuskan, upaya-upaya manajemen dan penumbuhan

KANWIL II DJBC
motivasi baik internal pegawai maupun eksternal pengguna
jasa perlu dibudayakan. Pertumbuhan simbol-simbol atau
slogan-slogan visi misi, serta budaya kerja perlu diciptakan
untuk menjaga semangat dan motivasi kerja. SUMATERA UTARA
Pemasangan pamflet atau papan-papan yang
berkaitan dengan visi misi, slogan-slogan bebas KKN,
DENGAN
meja informasi, pembagian leaflet informasi kepabeanan, MASYARAKAT USAHA
serta pemasangan papan-papan bagan aliran pengurusan
dokumen dan kerja unit-unit pelayanan, akan sangat
membantu masyarakat pengguna jasa untuk memahami
lebih jauh ketentuan kepabeanan dan cukai. Sehingga Berangkat dari itikad mencari masukan guna
kinerja aparat bea dan cukai, khususnya KPBC Dumai, perbaikan kinerja kantor yang dipimpinnya
bisa didorong dan dinilai oleh masyarakat pengguna jasa
kepabeanan dan masyarkat umum.
beserta jajaran di bawahnya, sekaligus untuk
Untuk mendukung proses pemahaman masyarakat menyambung tali silaturahmi dengan
tentang standar pelayanan publik, maka pada 27 Pebruari masyarakat usaha dalam wilayah kerjanya,
2007, KPBC Dumai melakukan sosialisasi standar Kepala Kantor Wilayah II DJBC Sumatera Utara,
pelayanan publik yang ditujukan bagi pengguna jasa
kepabeanan. Selain melakukan sosialisasi, KPBC Dumai
Heryanto Budi Santoso memiliki gagasan untuk
juga telah menyiapkan customs information desk, display menyelenggarakan temu diskusi dengan
leaflet, serta monitor display untuk proses PIB dan PEB masyarakat usaha di Sumatera Utara.
yang perkembangan dokumennya bisa diikuti dari ruang

B
tunggu pengguna jasa. Tak hanya itu, KPBC Dumai juga
menyiapkan kotak saran agar masyarakan pengguna jasa erdasarkan hal tersebut, maka dibentuklah panitia
dapat memberikan masukan maupun kritik untuk evaluasi pelaksana temu diskusi. Sebagai hasil dari
dan penilaian kinerja aparat bea cukai Dumai. beberapa kali rapat yang diselenggarakan untuk
Diharapkan, dengan telah dicanangkannya standar mewujudkan gagasan dimaksud, akhirnya
pelayanan publik pada 27 Pebruari 2007 pada diputuskan untuk menyelenggarakan temu diskusi
masyarakat pengguna jasa, maka kinerja Bea dan Cukai dengan 3 (tiga) kelompok masyarakat usaha, yaitu yang
Dumai dapat lebih memenuhi kebutuhan pelayanan pertama : pengusaha Kemudahan Impor Tujuan Ekspor
pengguna jasa kepabeanan di Dumai. Apalagi jika (KITE) dan pengusaha Kawasan Berikat (KB), kedua :
ditambah dengan upaya peningkatan kemampuan dan pengusaha Hasil Tembakau, dan ketiga : pengusaha Etil
kualitas kerja aparat bea cukai melalui briefing, Alkohol (EA) dan Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA).
penyuluhan serta pendidikan kedinasan, diharapkan
dapat terus mendongkrak kualitas pelayanan aparat bea TEMU DISKUSI DENGAN PENGUSAHA KITE DAN KB
dan cukai, baik di Dumai maupun di daerah lain. Pada 14 Maret 2007 telah diselenggarakan temu diskusi
Tery Zakiar, KPBC Tipe A3 Dumai yang pertama, yang diselenggarakan di Aula Kantor Wilayah
DOK. KPBC DUMAI II DJBC Sumatera Utara. Temu diskusi ini mengambil tema
“Diskusi Atas Performa Pelayanan Bea dan Cukai Sumut
Kepada Penerima Fasilitas KITE dan Kawasan Berikat Dalam
Memenuhi Tuntutan Perdagangan Internasional
Sebagaimana Diatur Dalam Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2006.”
Temu diskusi ini diikuti oleh 49 perusahaan KITE dan KB.
Sebagai pembuka acara dan sekaligus bertindak selaku
moderator dalam diskusi ini adalah Kepala Kantor Wilayah
(Kakanwil) sendiri. Untuk menggali masukan dari para
peserta, temu diskusi diawali dengan pemaparan singkat dari
Kabid Kepabeanan dan Cukai Tambos M Naiborhu, Kabid
Audit Karuna, dan Kabid Penindakan dan Penyidikan Sahat
Simamora.
Banyak pertanyaan, keluhan dan permintaan saran dari
perusahaan-perusahaan yang hadir, namun sebagian besar
berkaitan dengan pelaksanaan pengeluaran barang dari KB/
KITE, pemeriksaan fisik, pemeriksaan ulang, perputaran
pegawai di KB, masalah dalam sistem EDI Kepabeanan, dan
tentang penetapan jalur hijau dan jalur merah. Pertanyaan-
pertanyaan tersebut sebagian dapat dijawab dengan baik,
sebagian lagi akan diteruskan ke Kantor Pusat DJBC atau ke
INFORMATION DESK. KPBC Dumai telah menyiapkan customs information instansi terkait dikarenakan masalah kewenangan yang tidak
desk, display leaflet, serta monitor display proses PIB dan PEB yang bisa berada di Kantor Wilayah II DJBC Sumatera Utara.
diikuti perkembangan dokumennya dari ruang tunggu pengguna jasa. Agar dapat menarik masukan sebanyak mungkin dari

EDISI 390 MEI 2007 WARTA BEA CUKAI 55


DAERAH KE DAERAH
FOTO : ARI WIDODO
masyarakat usaha, diskusi dibuat sesantai mungkin dengan
adanya selingan lagu-lagu dari Paduan Suara Kanwil II DJBC
Sumut, dan sumbangan suara emas dari para pejabat dan
pegawai.
Oleh karena begitu semangatnya para peserta
berpartisipasi dalam acara ini, maka acara yang seharusnya
ditutup pada pukul 12.00 akhirnya molor sekitar setengah
jam. Setelah itu acara ditutup oleh Kakanwil Heryanto B.
Santoso, dan sebelum meninggalkan acara, seluruh peserta
makan siang bersama sambil mendengarkan lantunan lagu-
lagu dari Paduan Suara dan para pejabat/pegawai.

TEMU DISKUSI DENGAN PENGUSAHA HASIL TEMBAKAU


Temu diskusi yang kedua diselenggarakan pada tanggal
28 Maret 2007, dengan mengambil tempat di daerah yang
paling banyak memiliki pabrik hasil tembakau, yaitu di
Pematang Siantar, tepatnya di Hotel Siantar, dengan tuan
rumah KPBC Tipe B Pematang Siantar.
Temu diskusi ini mengambil tema ”Diskusi Atas Kinerja
Bea dan Cukai Sumatera Utara Dalam Pelayanannya Kepada
Pengusaha Hasil Tembakau, Sebagai Penyumbang Potensial
Penerimaan Cukai”. Hadir dalam acara ini 12 perusahaan
Hasil Tembakau dari seluruh Sumatera Utara.
Acara dibuka oleh Supraptono, KPBC Tipe A3 Medan
mewakili Kepala Kantor Wilayah II DJBC Sumatera Utara
yang berhalangan hadir karena ada panggilan mendadak ke
Kantor Pusat DJBC Jakarta. Kemudian bertindak selaku
moderator adalah Kabid Penindakan dan Penyidikan Sahat
Simamora. Sebagaimana pada temu diskusi yang pertama,
kali ini acara dimulai dengan pemaparan dari 3 (tiga) orang
pejabat, yaitu Kepala Seksi Cukai Marnala Pasaribu mewakili
Kabid Kepabeanan dan Cukai, Kabid Audit Karuna, dan KAKANWIL HERYANTO BUDI SANTOSO ketika membuka acara temu diskusi.
Sahat simamora.
Dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh para pe- peredaran rokok ilegal di wilayah kerja Kanwil II DJBC
serta, dapat diambil empat hal yang menjadi simpulan, yaitu : Sumut.
1. Pengusaha Hasil Tembakau mengusulkan agar 3. Perlunya diskusi yang lebih intensif antara DJBC dengan
pemberlakuan tarif cukai spesifik yang akan berlaku mulai para pengusaha jika akan diterbitkan peraturan baru
1 Juli 2007 dibatalkan atau ditunda pelaksanaannya. untuk mendengar masukan dari pengusaha.
2. Jajaran DJBC agar meningkatkan pemberantasan 4. Perlu tenggang waktu pelaksanaan peraturan baru untuk
penyesuaian pasar dan
FOTO : ARI WIDODO
distribusi produk.

Seperti pada temu


diskusi dengan pengusaha
KITE dan KB, temu diskusi
dengan pengusaha Hasil
Tembakau ini juga diselingi
dengan alunan lagu-lagu
dari penyanyi dan juga para
pejabat/pegawai. Akhirnya
acara ditutup dengan ma-
kan siang bersama sambil
mendengarkan lagu-lagu
merdu sampai akhir acara.

TEMU DISKUSI DENGAN


PENGUSAHA EA DAN MMEA
Selanjutnya, acara temu
diskusi yang ketiga, yaitu
dengan pengusaha EA dan
MMEA sementara ini masih
dalam rencana dan akan
diambil waktu yang tepat
sekitar akhir April atau Mei
2007 nanti, dengan
mengambil tempat di
Medan dengan tuan rumah
KPBC Tipe A3 Medan.
Ari Widodo, Kepala Seksi
Verifikasi Impor Kanwil II DJBC
Koresponden WBC wilayah
SALAH SATU wakil dari masyarakat usaha mengajukan pertanyaan dalam acara temu diskusi. Sumatera Utara

56 WARTA BEA CUKAI EDISI 390 MEI 2007


KONSULTASI
KEPABEANAN & CUKAI
Dengan ini kami informasikan agar setiap surat pertanyaan yang masuk ke Redaksi Warta Bea Cukai baik melalui pos, fax ataupun
e-mail, agar dilengkapi dengan identitas yang jelas dan benar. Redaksi hanya akan memproses pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
dengan menyebutkan identitas dan alamat yang jelas dan benar. Dan sesuai permintaan, kami dapat merahasiakan identitas anda.
Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih. Redaksi

SARANA PENGANGKUT
Saya mempunyai beberapa pertanyaan dan saya harap yang telah beberapa kali dirubah terakhir dengan P-19/
bisa mendapatkan tanggapan atau jawabannya dari pihak BC/2006.
yang berwenang. Pertanyaan saya adalah : - Penanganan barang-barang bawaan penumpang,
1. Apakah ada perlakuan khusus/peraturan khusus dari maupun awak sarana pengangkutnya tetap mengikuti
Direktur Jenderal Bea dan Cukai yang mengatur lebih ketentuan sebagaimana diatur dalam Keputusan Direktur
lanjut tentang Pesawat Diplomatik yang digunakan oleh Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-78/BC/1997 tentang
Duta Besar dari Luar Negeri ? Baik mengenai RKSP Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Barang Penumpang,
maupun INWARD MANIFEST dan OUTWARD MANIFEST Awak Sarana Pengangkut, Pelintas Batas, Kiriman
Sarana Pengangkut tersebut ? Melalui Jasa Titipan dan Kiriman Pos, sebagaimana telah
2. Berhakkah para Pelaksana Administrasi/Pelaksana dirubah dengan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan
Pemeriksa Bea dan Cukai melakukan pemeriksaan Cukai Nomor KEP-83/BC/2002.
Sarana Pengangkut “BoatZoeking/PlaneZoeking” - Atas barang-barang diplomatik dapat diberikan
terhadap Sarana Pengangkut yang digunakan oleh Duta pembebasan bea masuk dengan mengikuti ketentuan
Besar tersebut ? Menimbang bahwa Sarana Pengangkut sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan
tersebut datang dari luar daerah pabean dan mendarat Nomor 146/KMK.05/1997 tentang Tatacara Pemberian
melebihi 8 (delapan) jam sejak kedatangan ? Pembebasan Bea Masuk Dan Cukai Atas Barang
3. Bagaimana penanganan barang-barang bawaan Perwakilan Negara Asing Dan Pejabatnya.
penumpang, maupun awak sarana pengangkutnya ? - Terhadap barang diplomatik tetap diberlakukan ketentuan
Apakah ada perlakuan khusus terhadap barang-barang barang larangan dan dibebaskan dari ketentuan barang
yang dilarang dan dibatasi ? pembatasan sebagaimana diatur dalam Keputusan
4. Apa saja persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengikuti Menteri Perdagangan Nomor 229/MPP/Kep/7/1997
Diklat Intelijen Taktis dan Diklat Pelayanan Penumpang dan tentang Ketentuan Umum Di Bidang Impor.
Awak Sarana Pengangkut ? Apakah pelaksanaan diklat-diklat
tersebut hanya untuk Pelaksana Pemeriksa ? Untuk Demikian disampaikan, atas kerjasamanya diucapkan
Pelaksana Administrasi adakah persyaratan khususnya ? terima kasih.
Mengingat sangat minimnya/lambatnya informasi yang
diterima oleh kami-kami yang berada di daerah! Direktur Teknis Kepabeanan

Mengingat Peraturan Menteri Keuangan Nomor 39/PMK.04/ TEGUH INDRAYANA


2006 yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan NIP 060054090
Nomor 108/PMK.04/2006, dan Peraturan Direktur Jenderal Bea
dan Cukai Nomor : P-10/BC/2006, yang telah diubah dua kali Tanggapan dari Dit. P2
dengan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : P-
19/BC/2006, yang mulai berlaku 2 Januari 2007. Sehubungan dengan surat pertanyaan pada butir 2 di
Demikian pertanyaan-pertanyaan singkat dari saya, atas atas, dengan hormat disampaikan jawaban atas pertanyaan
perhatiannya saya ucapkan terima kasih. mengenai bidang P2 sebagai berikut :

LUKMAN DARWIS Pertanyaan :


NIP. 060105784 Berhakkah Pelaksana Administrasi/Pelaksana Pemeriksa
Pelaksana Administrasi Bea dan Cukai melakukan pemeriksaan sarana pengangkut
KPBC Tipe A4 Mataram “Boatzoeking/Planezoeking” terhadap sarana pengangkut
yang digunakan oleh Duta Besar tersebut ? Menimbang
sarana pengangkut tersebut datang dari luar daerah pabean
Tanggapan dari Dit. Teknis Kepabeanan dan mendarat melebihi 8 (delapan) jam sejak kedatangan ?

Sehubungan dengan surat pertanyaan seperti dimaksud Jawaban :


di atas, dengan ini disampaikan tanggapan atas pertanyaan Kewenangan Pejabat Bea dan Cukai dalam melakukan
butir 1 dan 3 sebagai berikut : pemeriksaan sarana pengangkut “Boatzoeking/Planezoeking”
diatur dalam Pasal 3 Keputusan Direktur Jenderal Bea dan
- Kewajiban penyerahan RKSP maupun Inward Manifest Cukai Nomor : Kep-07/BC/2003 tentang Petunjuk
dan Outward Manifest atas sarana pengangkut tersebut Pelaksanaan Tatalaksana Kepabeanan di Bidang Impor, yaitu
tetap mengikuti ketentuan sebagaimana diatur dalam “Pejabat dapat melakukan pemeriksaan atas sarana
Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-10/ pengangkut yang datang dari luar daerah pabean”.
BC/2006 Tentang Tata Cara Penyerahan Dan Merujuk pada pasal 3 tersebut pada dasarnya setiap
Penatausahaan Pemberitahuan Rencana Kedatangan sarana pengangkut yang datang dari luar daerah pabean
Sarana Pengangkut, Manifes Kedatangan Sarana Peng- dapat dilakukan pemeriksaan oleh Pejabat Bea dan Cukai
angkut, Dan Manifes Keberangkatan Sarana Pengangkut termasuk pesawat Korps Diplomatik. Akan tetapi perlakuan

EDISI 390 MEI 2007 WARTA BEA CUKAI 57


KONSULTASI KEPABEANAN & CUKAI

terhadap Korps Diplomatik setiap negara harus tunduk pada

Iklan
Konvensi Wina tahun 1961 yang mengatur mengenai
kerjasama diplomatik antar negara.
Salah satu hal yang diatur dalam Konvensi Wina tersebut
adalah bahwa Korps Diplomatik kebal hukum atas hukum yang
berlaku di negara tempat Korps Diplomatik bertugas. Hal ini me-

Keluarga
nyebabkan urgensi Pejabat Bea dan Cukai untuk melakukan pe-
meriksaan sarana pengangkut “Boatzoeking/Planezoeking” ter-
hadap pesawat Korps Diplomatik menjadi berkurang karena Pe-
jabat Bea dan Cukai tidak dapat melakukan tindakan hukum ter-
hadap orang maupun barang yang ada dalam pesawat tersebut.
Yang dapat dilakukan Pejabat Bea dan Cukai mungkin
hanya sebatas memantau atau mengawasi keberadaan
pesawat tersebut barangkali terdapat pembongkaran atau Mulai edisi Juni 2007, Majalah Warta Bea Cukai
pemuatan barang yang mencurigakan atau membahayakan menyediakan halaman untuk mempublikasikan
kepentingan negara dan masyarakat.
Iklan Keluarga khusus bagi keluarga besar,
Demikian disampaikan untuk dimaklumi.
kerabat atau pensiunan pegawai DJBC di
Direktur Penindakan dan Penyidikan seluruh Indonesia tentang :

ERLANGGA MANTIK
NIP. 060044479 u PERNIKAHAN
u KELAHIRAN ANAK
Tanggapan dari Kepegawaian u UCAPAN TERIMA KASIH
u UCAPAN DUKA CITA
Sehubungan dengan surat Sdr. Lukman Darwis, NIP.
060105784, Pelaksana Administrasi pada KPBC Mataram, yang u INFORMASI LAINNYA
disampaikan melalui Warta Bea Cukai tentang Persyaratan Diklat
Intelijen Taktis dan Diklat Pelayanan Penumpang dan Awak Dengan memasang iklan keluarga di majalah
Sarana Pengangkut, seperti termaksud pada pertanyaan butir 4 di Warta Bea Cukai ini, apapun informasi anda
atas, dengan hormat kami sampaikan sebagai berikut : tentang keluarga bisa sampai kepada kerabat
anda, dengan harga yang cukup terjangkau
1. Persyaratan untuk mengikuti Diklat Intelijen Taktis adalah : seperta tabel berikut :
l Lulusan DTSD I/II (Kurikulum 2005)/DPT II atau
lulusan DTSS I/II (Kurikulum 2006) atau lulusan Prodip
III Bea dan Cukai UKURAN HARGA
l Pangkat minimal Golongan II c
l Usia maksimum 45 tahun Halaman Cm Hitam/Putih Berwarna
l Sehat yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter
l Memiliki motivasi yang kuat untuk mengikuti diklat 1 21x28 2.000.000 3.000.000
l Tidak sedang menjalani atau sedang dalam proses 1/2 14x21 1.000.000 1.500.000
penjatuhan hukuman disiplin
l Tidak sedang ditunjuk mengikuti diklat lain 1/4 10x14 500.000 750.000
l Ditunjuk oleh Sekretaris DJBC 1/8 7x10 300.000 500.000

2. Persyaratan untuk mengikuti Diklat Pelayanan


Penumpang dan Awak Sarana Pengangkut adalah :
l Pegawai Golongan II
l Lulus DPT I/DTSD I (Kurikulum 2006)
l Usia maksimum 50 tahun 1/2 Halaman
l Sehat yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter 14 x 21
l Memiliki motivasi yang kuat untuk mengikuti diklat
l Tidak sedang menjalani atau sedang dalam proses
penjatuhan hukuman disiplin
l Tidak sedang ditunjuk mengikuti diklat lain 1 Halaman
l Ditunjuk oleh Sekretaris DJBC 21 x 28
1/8
Halaman
3. Mengacu pada persyaratan-persyaratan tersebut di atas, 7 x 10
maka untuk dapat mengikuti Diklat Intelijen Taktis, pega- 1/4
wai yang masih berstatus Pelaksana Administrasi terlebih Halaman
dahulu harus lulus DTSS I/II Kepabeanan dan Cukai, 10 x 14
sedangkan untuk dapat mengikuti Diklat Pelayanan Pe-
numpang dan Awak Sarana Pengangkut, yang bersang-
kutan harus lulus DTSD I/II Kepabeanan dan Cukai.

Demikian kami sampaikan, atas perhatian Saudara kami Materi iklan disediakan dan diserahkan pemasang paling lambat
ucapkan terima kasih. tanggal 15 untuk penerbitan bulan berikutnya ke alamat redaksi
dan pembayaran bisa ditransfer ke rekening Warta Bea Cukai
Kepala Bagian Kepegawaian sesuai pada kolom redaksi.

AZHAR RASYIDI Informasi hubungi :


NIP 060079946 Wirda, telp (021) 47865608, 47860504 fax (021) 4892353

58 WARTA BEA CUKAI EDISI 390 MEI 2007


OPINI

INTEGRITAS Oleh:

PADA
HAKEKATNYA
KINERJA
INTELIJEN
YANG

ITU
Abdul MEMUASKAN
Rachman
ADALAH

KABUR
INTELIJEN
YANG EFEKTIF
DAN EFISIEN

BERSAMA
INISIATIF ”
I
ntelligence Agency atau Badan/Biro/Bidang/Dinas/ KINERJA INTELIJEN PABEAN
Direktorat/Seksi/Unit Intelijen (selanjutnya disingkat Pada hakekatnya kinerja intelijen yang memuaskan
Intel), meletakan integritas sebagai tugas nomor satu adalah intelijen yang efektif dan efisien. Sekali lagi
yang harus dijaga agar tidak merosot. Salah satu tolok dikemukakan bahwa ada empat faktor yang mempengaruhi
ukur terjaganya integritas Intel adalah penyajian intrep pelaksanaan intelijen yaitu; kemampuan mengelola sumber
(dalam bentuk produk intelijen) yang relevan, akurat dan informasi, struktur organisasi, kuantitas dan kualitas SDM di
tepat waktu (RAT). bidang intel (CIO), dan pengelolaan pangkalan data.
Seperti yang dikemukakan dalam tulisan sebelumnya (WBC Dari empat faktor itu yang dominan adalah SDM (Sumber
edisi 381 Agustus 2006-red) bahwa, tulisan selanjutnya Daya Manusia). Begitu rumitnya masalah SDM sehingga
difokuskan pada hal-hal yang tidak sempat disampaikan dalam sering dipelesetkan. Di satu saat dipelesetkan menjadi
diklat intelijen pada saat penulis menjadi instruktur intelijen di Semua Dari Makassar karena pada saat itu di lingkungan
Pusdiklat Bea dan Cukai. Untuk itu kembali pada intrep, intrep tertentu yang diberikan tugas secara kebetulan orang-orang
yang perlu dimusnahkan antara lain intrep yang sumbernya dari yang berasal dari Makassar. Di saat lain SDM dipelesetkan
informan yang tidak lagi diberi tugas untuk selama-lamanya menjadi Selamatkan Diri Masing-masing, karena pada saat
karena berbuat kesalahan fatal yang mengancam integritas Intel. itu ada inspeksi mendadak (sidak) atau penertiban pelaku
Saat ini penyampaian intrep berkembang pesat seperti dapat pungutan liar. Bahkan lebih konyol lagi SDM dipelesetkan
melalui SMS, e-mail, bahkan melalui tayangan televisi menjadi Setelah Dia Meninggal, ini muncul ketika ada peserta
mungkin dalam bentuk sinetron yang isi ceritanya adalah pesan rapat yang bertanya kapankah para penyelundup itu jera atau
intelijen yang dapat diterjemahkan oleh klien Intel. berhenti menyelundup, jawabnya SDM.
Konon mantan Presiden Irak Saddam Hussein sebelum Di bidang pelayanan DJBC telah menetapkan benchmark dari
menjadi presiden pernah ditahan dan tetap mendapat intrep setiap kegiatan pegawai dalam memberikan pelayanan atau
dan pesan melalui isterinya yang datang menjenguknya menyelesaikan pekerjaan untuk mengukur kinerja SDM dari
seraya membawa anak bayinya sebagai media intrep. Kantor Pelayanan Bea Cukai, seperti jangka waktu penyelesaian
Saddam Hussein dengan menggendong bayinya sekaligus dokumen PIB dan PEB. Namun di bidang pengawasan
mengambil intrep dalam popok bayinya yang disembunyikan khususnya di bidang intelijen belum ditetapkan benchmark (patok
oleh isterinya. Di Indonesia kita kenal penyampaian pesan duga), bahkan SOP saja belum berjalan sepunuhnya.
melalui pementasan wayang misalnya. Walaupun demikian kinerjanya tentu dapat diukur baik
Intrep dapat bersifat strategis, operasional maupun taktis. secara kualitas maupun kuantitas yaitu dengan melihat
Intrep strategis dan operasional disajikan kepada klien secara berapa jumlah nota intelijen (produk intelijen) yang
panjang lebar dalam bentuk paper (ulasan) yang kerangkanya dihasilkan dari analisis informasi yang dikumpulkan, dan
meliputi: latar belakang, peristiwa yang terjadi, analisis, modus dari situ berapa persen yang terbukti kebenarannya baik
operandi, rekomendasi dan resume. Sedangkan intrep taktis kuantitas maupun kualitas. Tidak hanya persentase
meliputi: analisis kejadian, modus operandi, rekomendasi keberhasilan itu tetapi kinerjanya juga dinilai dari besarnya
tentang knock action (penyergapan) dan resume. Knock action pengaruh kegiatan intelijen dalam upaya pencegahan
pembahasannya tersendiri di luar sub bab pembahasan intrep penyelundupan bahkan menghentikan penyelundupan.
karena materinya tercakup dalam kegiatan operasi. Kalaupun seratus persen nota intelijen terbukti tetapi
Intrep juga bisa belum dalam bentuk produk intel penyelundupan tetap berlangsung berarti kinerja Intel tentu
seperti hasil pengintaian, informasi yang disajikan media tidak mencapai benchmark. Sepanjang apa yang direkomen-
cetak atau elektronik termasuk informasi dalam internet/ dasikan dalam nota intelijen itu dilaksanakan oleh unit
website dan sebagainya. Dalam bahasa sederhana intrep operasional (petugas operasi, patroli atau penegahan) atau
merupakan kunci inti dalam menentukan kinerja Intel dan unit pelayanan dan hasilnya terbukti sesuai produk intelijen
integritas Intel akan ditentukan oleh kinerjanya. maka Intel telah berhasil dan dianggap menunjukkan kinerja

EDISI 390 MEI 2007 WARTA BEA CUKAI 59


OPINI

baik tetapi integritasnya tidak otomatis untuk tidak perlu di- dilakukan Pemerintah Belanda karena kewalahan dalam
pertanyakan lagi apabila penyelundupan masih marak. menanggulangi penyelundupan.
Namun perlu dipertimbangkan bahwa dalam menilai Pemerintah Indonesia juga demikian halnya. Berbagai
integritas Intel ada faktor yang tidak dapat diatasi oleh Intel upaya yang telah dilakukan seperti pembentukan tim
seperti luasnya wilayah pengawasan, terbatasnya sarana dan pemberantasan penyelundupan era tahun 70-an (Tim 902),
dana, jumlah personil yang tidak memadai dan lain-lain, Operasi Tertib (opstib) awal tahun 80-an dan TP4 serta
walaupun ada komentar bahwa itu adalah alasan kalsik. Inpres 4 tahun 1985 dan Inpres 3 tahun 1990, dimana tugas
Sebelum sampai pada tahap menerbitkan nota inteli- pemeriksaan pabean dilakukan oleh surveyor. Apa yang
jen, faktor penentu kinerja Intel yaitu kemampuan mengelola terjadi, salah satu contoh kegagalan kebijakan ini malah
sumber informasi. Ini perlu di-asses (dinilai) apakah Intel te- surveyor meloloskan limbah B3 diimpor masuk Indonesia dan
lah memanfaatkan semua sumber informasi yang dapat dika- ekspor kayu yang tidak sesuai PEB.
tegorikan sebagai sumber tanpa biaya seperti media cetak. Melihat panjangnya upaya pemberantasan penyelundupan
Sebagai contoh dalam bulan Agustus 2006 salah satu seharusnya sudah diperoleh suatu resume dan rekomendasi
surat kabar memuat tentang rekor ekspor untuk bulan Juli intelijen apa penyebab sehinga menjadi kronis ibarat penyakit
2006 cukup meningkat yang oleh pengamat ekonomi dicurigai seolah-olah tidak bisa disembuhkan lagi dan tindakan apa yang
sebagai akibat dari kemungkinan terjadinya customs fraud harus diambil (action plan) baik untuk saat ini, jangka pendek,
dalam bentuk transit/transhipment fraud. Atas informasi itu menengah dan panjang. Pertanyaannya adalah, apakah
Intel sudah harus melakuakan cek silang dengan data impor memang ini menjadi tugas Intel Bea Cukai ?
fasilitas KITE, KB dan data impor dari perusahaan yang Dalam uraian tugas Intel BC seakan-akan hanya diberi tugas
mengekspor tanpa fasilitas impor yang ada dalam pangkalan untuk mengamati customs fraud, tidak diberi tugas-tugas untuk
datanya. mengamati kinerja unitnya/dirinya apalagi kinerja unit pelayanan.
Problem yang dihadapi Intel Bea Cukai adalah data itu Tugas lain Intel lainnya yang sangat penting adalah Post Seizure
mungkin tidak dimiliki tetapi dimiliki oleh unit lain. Tugas Intel Analysis hampir dipastikan tidak pernah dibuatkan intrep dan
Bea Cukai memang sangat berat karena tujuan akhirnya memang tidak tercantum dalam uraian tugas Intel.
adalah mencegah segala bentuk customs fraud termasuk Hasil notel berupa tambah bayar dan denda yang


penyelundupan (berdasarkan WCO ada dilakukan oleh PFPD tidak dilakukan
16 jenis customs fraud). assessment sebagai bagian dari Post
Di Indonesia ada 19 bentuk customs Seizure Analysis. Padahal untuk bahan
fraud, selain 16 tadi lainnya adalah eks- analisis intelijen sekurang-kurangnya
por fiktif, SSBC/SSP palsu (ini mungkin FAKTOR LAIN YANG diperlukan hasil analisis dalam bentuk
terjadi pada waktu komputer Bea Cukai intrep meliputi latar belakang kejadian,
dan Bank Persepsi belum on line) dan MEMBUAT MEROSOTNYA pelaku, supplier, pengangkut, modus
pita cukai palsu, bahkan ada sinyalemen operandi, pelabuhan muat/negara asal,
SPPB palsu. Ekspor fiktif berbeda de- INTEGRITAS SUATU dan kelompok pelaku sebagai intrep
ngan yang dimaksud oleh WCO sebagai taktis untuk dipaparkan dalam intrep
klaim palsu. Klaim palsu yang didata
ADMINISTRASI strategis atau operasional.
WCO adalah meminta restitusi pungutan TERMASUK Selain itu ada beberapa hal yang
impor atau ekspor yang tidak sesuai dihadapi Intel dalam melakukan analisis
dengan haknya, sedangkan ekspor fiktif ADMINISTRASI PABEAN/ sebagai hambatan antara lain
di Indonesia sama sekali tidak dilaksana- tersedianya informasi dasar analisis yaitu
kan ekspornya tetapi perusahaan yang BEA CUKAI ADALAH data impor dan ekspor. Data ini dikelola
bersangkutan berhak atas restitusi PPN. PUNGUTAN LIAR oleh unit lain yaitu subdit Manajemen


Pemalsuan dokumen impor yang di- Risiko yang sebenarnya merupakan
laporkan WCO adalah meliputi invoice, salah satu tugas pokok dari Intel. Selain
packing list, sales contract, L/C dan do- itu kegiatan verifikasi dilaksanakan dan
kumen pengangkutan, jadi berbeda de- dikelola oleh unit lain. Dalam melakukan
ngan pemalsuan SSBC, SSP dan SPPB. Saat ini yang mem- analisis diperlukan hasil verifikasi yang cepat dan akurat.
buat pusing Intel adalah masalah under invoice, susah Kedua hal ini merupakan hambatan bagi Intel untuk
membuktikan karena didukung oleh suatu bukti transaksi dan meningkatkan kinerjanya. Secara teoritis untuk kepentingan
transfer pembayaran. intelijen kedua unit itu sebaiknya menjadi satu lingkungan
Manipulasi lainnya yang mungkin terjadi adalah impor tujuan kerja dengan Intel, walaupun saat ini dengan sistem network
ekspor yang pada saat impor adalah barang bernilai mahal tetapi antar unit yang menggunakan komputer sudah dilaksanakan
pada saat diekspor yang diekspor adalah barang yang bahan tetapi masih ada hal-hal spesifik dan rahasia dalam database
bakunya adalah barang yang lebih murah harganya. Belum unit risk management dan verifikasi yang tidak dapat
pernah terdengar adanya over invoicing, ini tidak berarti belum ditampilkan atau diakses oleh Intel.
terjadi. Over invoicing dan ekspor fiktif adalah sarana pencucian
uang (money laundering) yang paling aman. INTEGRITAS ITU KABUR
Badan Pabean Internasional (WCO - World Customs
UPAYA PEMBERANTASAN PENYELUNDUPAN Organization) sangat antusias dalam menegakkan integritas
Menengok ke belakang bagaimana upaya pemerintah dalam administrasi pabean anggotanya. Berbagai upaya dilakukan
memberantas penyelundupan, sangat panjang ceritanya. Seperti seperti pelatihan, melaksanakan seminar dan workshop bagi
diketahui penyelundupan merupakan problem kronis. Masalah negara-negara anggota WCO termasuk Indonesia, bahkan
penyelundupan ini sudah lama dihadapi Indonesia, bahkan sejak telah dibuat action plan untuk menegakkan customs integrity.
masa penjajahan Belanda. Pemerintah penjajah juga tidak Dan pada tahun 1993 telah disepakati oleh para anggota
sukses memberantas penyelundupan. WCO untuk mengambil langkah dalam menghapuskan
Peluang terjadinya penyelundupan jaman penjajahan korupsi sebagai salah satu penyebab merosotnya integritas
Belanda bukan karena kinerja Intel Belanda yang kurang baik administrasi pabean yang kita kenal sebagai Deklarasi
tetapi lebih disebabkan karena terbatasnya petugas atau Arusha. Bagaimana integritas Bea Cukai? Pembaca yang
pegawai Doane Belanda. Pada tahun 1935 Pemerintah budimanlah yang dapat menilai.
Belanda menambah ketentuan dalam Ordonansi Bea (OB) Pada tahun 1985 pemerintah menganggap perlu meng-
yang terkenal dengan sebutan pasal 26 b OB yaitu ketentuan ambil tindakan untuk menekan high cost economy (HCE)
mengenai hukuman badan bagi penyelundup. Hal ini yang kemudian disebut sebagai pungutan liar (Pungli) di

60 WARTA BEA CUKAI EDISI 390 MEI 2007


bidang impor dan ekspor dan lebih memperlancar arus barang vitas yang tinggi. Disiplin tinggi hanya bisa ditegakkan apabila
dan melenyapkan customs fraud yang melibatkan aparat. ada kemauan dari pegawai yang bersangkutan dan kejelasan
Sebagai ilustrasi terjadinya pungli, pada saat itu untuk struktur organisasi serta uraian tugas dari suatu jabatan dan
menyelesaikan persyaratan dan kewajiban pabean barang siapa yang mengawasi suatu pelaksanan pekerjaan.
impor, pengguna jasa harus melewati 13 meja pejabat Bea Sebagai illustrasi siapa pengawas dari Pejabat
Cukai bahkan 14 yaitu satu meja khusus di perwakilan Bea Fungsional, tentu pengawasnya adalah Kepala Kantor. Kalau
Cukai di Hongkong dan Singapura untuk urusan contra sign memang demikian, sangatlah mudah bagi seorang pejabat
invoice dari barang yang akan dimasukkan ke daerah pabean fungsional untuk menyalahgunakan wewenangnya karena
Indonesia. Kebijakan itu tekenal dengan sebutan Inpres 4 terlalu luasnya tugas seorang Kepala Kantor. Secara teoritis
tahun 1985 tentang Kebijaksanaan Kelancaraan Arus Barang harus ada suatu unit atau pejabat yang mengawasi dan
Untuk Menunjang Kegiatan Ekonomi yang kemudian menilai pelaksanaan tugas dan pekerjaan pejabat fungsional
diperpanjang pada tahun 1990 dengan Inpres No. 3 tahun yang biasa disebut supervisor.
1990 yang berlaku sampai tahun 1995. Kalau kita mengacu pada patok duga mengenai jangka
Pada penghujung tahun 1995 pemerintah berhasil waktu penyelesaian barang impor yaitu paling lama tiga hari,
mengganti dasar pelaksanaan tugas Bea Cukai yaitu ordonansi maka kita perlu bertanya, Bea Cukai dalam waktu berapa
Bea dan ordonansi Cukai dengan Undang-undang No.10 tahun hari tugas seperti itu dapat diselesaikan? Disinyalir untuk
1995 tentang Kepabeanan dan Undang-undang No. 11 tahun jalur merah penyelesaiannya melebihi waktu yang ditetapkan
1995 tentang Cukai. Dengan berlakunya kedua undang-undang dalam patok duga bahkan ada jalur hijau juga lebih dari tiga
tersebut, diharapkan kinerja Bea Cukai dapat ditingkatkan hari baru mendapatkan SPPB karena berkaitan dengan
sehingga integritasnya dapat ditunjukkan kembali. persyaratan impor seperti Certificate of Analysis.
Sebelumnya yaitu pada tahun 1991 upaya memberdaya- Faktor lain yang membuat merosotnya integritas suatu admi-
kan Bea Cukai menuju profesionalisme yang diharapkan nistrasi termasuk Administrasi Pabean/Bea Cukai adalah
meningkatkan kinerja Bea Cukai yang pada akhirnya mening- pungutan liar (Pungli). Puncak keluhan masyarakat atas pungli
katkan integritasnya, telah dilakukan perubahan dalam yang dilakukan oleh oknum aparat melahirkan Inpres No.4 tahun
struktur organisasi Bea Cukai dengan diadakannya jabatan 1985 yang lebih dikenal dengan nama Preshipment Inspection.


fungsional. Dan pada saat itu dalam suatu Berdasarkan struktur organisasi DJBC dan
wawancara majalah Warta Bea Cukai dengan uraian tugas, Intel tidak secara eksplisit diberi
Menpan saat itu Bapak Ir. Sarwono Kusumaat- tugas mengawasi unit pelayanan atau meng-
maja optimis bahwa pada akhir Repelita V Bea asses kinerja unit pelayanan. Tetapi di banyak
Cukai sudah dapat dibanggakan. SAAT INI administrasi, Intel-lah yang bertanggung jawab
Senada dengan itu Bapak Dr. Daeng Muham- atas kinerja organisasi itu, alasan mereka (unit
mad Nazier berpendapat bahwa tahun 1991 YANG pelayanan) bekerja atas rekomendasi Intel.
merupakan tahun pembaharuan dan Bea Cukai Pada umumnya Intel yang lebih banyak
sudah berada pada “point of no return” (pantang MEMBUAT mempunyai inisiatif dibandingkan dengan unit lain
mundur). Sejak itu terus diadakan perbaikan
struktur organisasi, sistem dan prosedur, pelatih-
PUSING INTEL dalam suatu administrasi untuk menjaga integritas
organisasinya dan administrasi induknya. Inisiatif
an dan pendidikan serta pemanfaatan teknologi ADALAH Intel itu kebanyakan diarahkan pada upaya
informasi. Penggunaan pertama kali informasi pencegahan customs fraud termasuk smuggling
teknologi dalam prosedur pelayanan impor yang MASALAH (penyelundupan), sangat sedikit upayanya bahkan
dikenal dengan nama CFRS (Customs Fast hampir tidak ada untuk mencegah pungutan liar
Release System).
UNDER apalagi peningkatan kinerja pelayanan kepada
Tidak kalah pentingnya dalam pembinaan INVOICE pengguna jasa kepabeanan dan cukai.


SDM telah dibuat suatu Kode Etik Pegawai Bea Pada era tahun 50-an sampai awal 60-an
Cukai sebagai implementasi dari Customs Integ- struktur organisasi Bea Cukai dikenal adanya unit
rity yang dianjurkan WCO dan upaya pimpinan Ospooringe Dienst (OD) semacam P2 saat ini.
Bea Cukai saat itu untuk membangun citra yang OD melaksanakan pengawasan terhadap
baik dan menegakkan integritas Bea Cukai. Selanjutnya di pegawai Bea Cukai yang melaksanakan tugas pemeriksaan
bidang pelayanan impor bahkan lebih maju lagi tidak hanya barang, penetapan harga dan tarif, persetujuan impor dan
jalur merah dan hijau (pemegang kartu silver) juga pengawasan pembongkaran, penimbunan, pemuatan dan
disediakan jalur prioritas (pemegang kartu gold). Mungkin pengeluaran barang serta pengawalan. OD atau P2 ini tidak
suatu saat Bea Cukai menyediakan jalur High Priority/ melakukan atau terlibat dalam semua kegiatan itu tetapi
Prioritas Tinggi (bagi importir pemegang kartu platinum). mengawasi apakah semua kegiatan sudah berjalan sesuai
Melihat perkembangan pelayanan Bea Cukai (sistem dan dengan ketentuan dan pegawai tidak melakukan kesalahan.
prosedur) dari waktu ke waktu semestinya integritas Bea Sebagai contoh, tidak ada petugas OD yang melakukan
Cukai semakin baik. Namun apa yang terjadi, ada yang pemeriksaan fisik barang bersama dengan pegawai
menilai bahwa telah terjadi kemorosotan integritas. Ada pemeriksa (sekarang PFPB). Apabila pegawai berbuat
beberapa hal yang menyebabkan merosotnya integritas kesalahan atau melaksanakan tugas tidak sesuai sisdur
Administrasi Pabean, antara lain: maka OD menerbitkan surat perintah untuk pemeriksaan
- Produktivitas yang rendah, pegawai dan mengusulkan tindakan atau hukuman bagi
- Kedisplinan pegawai yang rendah, pegawai yang bersangkutan. Kemudian dalam
- Pungutan liar, dan perkembangan selanjutnya OD ini dihapus dan tugasnya
- Penyelundupan diemban oleh P2 pada unit atau bagian dengan nama Bagian
Kartotik. Ketika seseorang pegawai akan ditempatkan/diberi
Untuk mengatasi produktivitas yang rendah Bea Cukai tugas atau jabatan harus ada rekomendasi Bagian Kartotik.
telah mencanangkan pelayanan yang dikenal dengan istilah Beberapa tahun kemudian bagian inipun dihapus
Pelayanan Prima. Dengan adanya perbaikan sisdur dan bersamaan dengan perubahan struktur organisasi Bea Cukai
pelayanan, penetapan patok duga dan penyediaan berbagai dan setelah lama tidak dilaksanakan penilaian terhadap
fasilitas seperti Kawasan Berikat, Gudang Berikat, pegawai, pada tahun 70-an sebagian tugasnya dilaksanakan
Kemudahan Impor Tujuan Ekspor disertai pelayanan prima oleh Litsus. Sejak saat itulah jarang terdengar inisiatif Intel
diharapkan integritas Bea Cukai akan semakin baik. untuk meningkatkan kinerja atau integritas Bea Cukai.
Produktivitas berkaitan erat dengan kedisplinan pegawai, Integritas telah menghilang bersama inisiatif.
tanpa disiplin yang tinggi mustahil dapat mencapai produkti- Penulis adalah pensiunan pegawai Bea Cukai

EDISI 390 MEI 2007 WARTA BEA CUKAI 61


OPINI

SOFTWARE,

INDONESIA
NEGARA
PEMBAJAK
SOFTWARE
TERTINGGI KE-5
Oleh:

PELUANG
Adeltus DI DUNIA
Lolok, Ak SETELAH VIET-

NAN
NAM, UKRAINA,
CHINA DAN
ZIMBABWE.

MENANTANG

P
enelitian IDC menunjukkan bahwa pembajakan menjadi pemicu utama keuntungan dari revolusi digital. Informasi
software di Indonesia telah menghilangkan potensi berkembang ke arah digital, keuntungan dari software akan
penerimaan Negara sebesar US$ 200 juta. Ini hanya semakin mendunia.
salah satu kerugian dari berbagai peluang yang Software menumbuhkan keuntungan dari dunia TI lebih
hilang karena pembajakan software (International tinggi dan lebih cepat dalam ekonomi dunia, dibandingkan
Intellectual Property Alliance/IIPA, Rakyat Merdeka) faktor-faktor penggerak lainnya. Dengan dukungan sektor
jasa TI terkait, pertumbuhan software menstimulasi pertum-
Komputerisasi di seluruh bidang kehidupan telah mendorong buhan dalam ekonomi yang lebih luas.
pertumbuhan industri TI (Teknologi Informasi) menjadi salah satu Gabungan software dan sektor jasa TI merupakan lebih dari
pemain penting dalam perputaran ekonomi dunia. Dalam 5 tahun 60% dari keseluruhan pengeluaran bidang TI, serta menciptakan
terakhir saja, kurang lebih US$ 5 triliun diinvestasikan dalam 2,8 juta lapangan kerja baru dalam 4 tahun terakhir. Ke depan,
dunia TI (Teknologi Informasi) di seluruh dunia. Didorong oleh bidang software akan menciptakan lapangan kerja lebih banyak
pertumbuhan pengembangan software (perangkat lunak dalam dan lebih cepat dibandingkan sektor lainnya.
bentuk program komputer), negara-negara di dunia kini Dengan dipimpin oleh pengembangan/ kemajuan software,
menikmati keuntungan-keuntungan ekonomis yang lebih nyata industri TI akan memasuki tahapan pertumbuhan dan peluang
seiring kemajuan dunia TI. Meskipun belum mencapai potensi baru. Aplikasi software telah memberikan kekuasaan kepada ma-
maksimal ekonomi yang potensial, sektor TI kini merupakan nusia untuk mencipta, berkomunikasi, dan berkolaborasi dengan
2,5% dari total ekonomi dunia. cara-cara yang sebelumnya dianggap mustahil. Manfaat dari
Angka tersebut akan terus bertumbuh. Hasil penelitian inovasi ini diimplikasikan di keseluruhan sektor ekonomi dimana
International Data Center (IDC) menunjukan bahwa sektor TI saat software mentransformasi industri tradisional menjadi lebih
ini menopang sekitar 1,1 juta bisnis TI, mempekerjakan 11 juta modern. Penggabungan kekuatan software dan komputer telah
pekerja TI, memompa US$ 1,7 triliun per tahun untuk membantu industri tradisional menjadi lebih produktif dan efektif.
kemakmuran global, dan menghasilkan hampir US$ 900 milyar Dari uraian di atas, jelas terlihat bahwa sektor TI (yang
pajak bagi pemerintah di seluruh dunia. digerakkan oleh software) merupakan penggerak kuat
Keunikan sektor TI yang tidak dimiliki sektor lain adalah ekonomi di seluruh dunia. Namun manfaat ini hanya
bahwa TI dengan dukungan software, dapat tumbuh lebih cepat, merupakan sebagian kecil dari begitu banyak potensi sektor
menciptakan lapangan kerja bergaji lebih tinggi, mendorong TI. Dengan dukungan software, sektor TI sebenarnya dapat
produktivitas ekonomi, mengangkat standar kehidupan, serta menjadi sumber pendapatan negara yang sangat potensial.
menciptakan dampak ekonomi yang lebih luas dibanding sektor Sayangnya, di Indonesia, keuntungan ini hanya merupakan
lain. Semakin cepat pertumbuhan TI, semakin cepat ia porsi kecil dari potensi ekonomi yang seharusnya dihasilkan
menciptakan usaha-usaha baru, menghasilkan pajak, membuka dari sektor ini. Penyebab utamanya adalah pembajakan
lapangan kerja, dan peluang ekonomi lainnya. software kini juga menjadi fenomena global.
Let’s talk about software; Software dapat dikatakan sebagai
bahan bakar yang menggerakkan mesin pertumbuhan sektor TI PEMBAJAKAN SOFTWARE
yang membawa keuntungan global. Software-lah yang membuat Penelitian yang diadakan oleh BSA/IDC Global Software
komputer dapat dipergunakan dengan berjuta fungsi. Secara Piracy Study menemukan bahwa di tahun 2004 saja
sederhana dapat dikatakan bahwa software memungkinkan kita dibelanjakan US$ 59 milyar di seluruh dunia untuk
dapat memanfaatkan komputer untuk mengetik, menghitung, pembelian software komersil. Dalam kenyataannya, software
menggambar, merancang dan mendesain, sampai menciptakan yang diinstal ke komputer di seluruh bumi pada tahun yang
program-program baru. Di seluruh dunia, para konsumen akan sama sebesar US$90 milyar. Ternyata lebih dari 50% nilai
menghabiskan US$ 1 triliun dalam 4 tahun ke depan. Sejalan software di seluruh dunia adalah bajakan!
dengan ekonomi dunia yang semakin interconnected, software Di USA saja, dimana tingkat pembajakan terendah di dunia,

62 WARTA BEA CUKAI EDISI 390 MEI 2007


satu dari lima software yang diinstal adalah bajakan. Di Indonesia, pusat industri TI di Bangalore, India yang menggelontorkan dollar
laporan BSA (Business Software Alliance) tahun 2005 ke dalam pundi-pundi ekonomi India. Tahun 2004, dengan
menunjukkan bahwa 87% software yang diinstal di Indonesia menekan angka pembajakan, Taiwan berhasil menambah 21%
adalah illegal alias bajakan. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai jumlah perusahaan software serta meningkatkan 35% lapangan
negara pembajak software tertinggi ke-5 di dunia setelah kerja baru di bidang ini. Di Indonesia, perusahaan TI jumlahnya
Vietnam, Ukraina, China dan Zimbabwe. kurang dari 100 buah. Bandingkan dengan negara mini
Negara berkembang seperti Indonesia, dengan tingkat Singapura yang lebih menghargai HAKI software, terdapat 400-
pendapatan penduduk yang rendah memang menjadi surga bagi 800 perusahaan TI.
pembajakan. Software bajakan pun terpakai mulai dari komputer Tak seperti Indonesia, maraknya pembajakan di China
pribadi sampai ke kampus-kampus dan kantor pemerintah. justru dibarengi dengan makin meraksasanya investasi
Software bajakan sangat mudah diperoleh sehingga terkesan industri software. Pemerintah China rupanya tidak mau
sebagai sesuatu yang lumrah di masyarakat. Alasan utama tentu kehilangan kue empuk sektor ini. Dalam Repelita-nya, China
adalah rendahnya pendapatan atau mahalnya software asli menekankan pergeseran investasi industri hardware ke
membuat orang lebih jamak membeli software bajakan. software. Tahun 2005 China Software Industry merebut 3%
Apakah memang demikian? Penelitian IDC menunjukkan pasar software dunia dan 60% pasar domestik dengan total
bahwa pembajakan software di Indonesia telah menghilangkan capaian penjualan US$ 20 milyar. Tahun 2006, omzet ini
potensi penerimaan Negara sebesar US$ 200 juta. Padahal meningkat menjadi US$ 30 milyar. Wow!!
Indonesia adalah pasar potensial software dengan nilai tidak Bagaimana dengan Indonesia? Jika tidak ada langkah konkrit
kurang dari US$ 101 juta per tahun. Jumlah yang tidak sedikit ke depan, generasi dan bangsa kita hanya akan menjadi
ditengah ekonomi bangsa dengan neraca minus asset. Ini hanya pengguna barang bajakan berkualitas rendah, sekaligus
salah satu kerugian dari berbagai peluang yang hilang karena kehilangan potensi ekonomi ratusan juta dollar setiap tahun.
pembajakan software. Padahal sebetulnya SDM kita tidaklah kalah dengan mereka
Belum lagi kerugian yang hilang dalam bentuk yang berasal dari negara maju sekalipun. Bibit Silicon Valley
pengembangan industri, lapangan kerja, gaji karyawan, dan efek sebenarnya telah ditabur di beberapa kota dan tumbuh dalam
sosial industri lainnya yang terhambat karena pembajakan. bentuk komunitas-komunitas yang perlu dilindungi bersama.
Sebagai catatan, perlu diingat bahwa para pekerja sektor TI dan Sebut saja BaliCamp, CyberCity, Bandung High Tech Valley
pengembangan software pada umumnya digaji lebih tinggi (BHTV), TobaTech, Jogja Multimedia Infocomm Resort (MIRR),
daripada pekerja sektor lain pada level yang sama. Malang Information Technology (MIT) dan lain-lain.
More on Software Piracy, tulisan ini tidak akan berbicara Saat ini sedang dimulai program IGOS (Indonesia Go Open
tentang cara pemberantasan pembajakan software, melainkan Source) yang diharapkan mendorong munculnya programer-
tentang betapa ruginya kita bila terus-menerus hidup di tengah programer Indonesia dengan software unggulan. Beberapa
barang bajakan yang hanya mendatangkan keuntungan sesaat. universitas dengan dimotori ITB telah menggagas jejaring OSS
Tingkat pembajakan software di dunia saat ini sekitar 35%. (Open Source Software) dengan tujuan akhir antara lain menye-
Penelitian mendalam menunjukkan bahwa dengan menurunkan diakan software asli yang murah dan berkualitas bagi masyarakat.
10 persen saja tingkat pembajakan software dari 35% menjadi Kalau saat ini kreativitas mereka tak berkembang sempurna,
25% dalam 4 tahun, dapat menciptakan 2,4 juta lapangan kerja mungkin karena programer Indonesia takut kalau software karya
baru, US$ 400 milyar pertumbuhan ekonomi, US$ 67 milyar mereka dibajak oleh bangsanya sendiri dan diperjualbelikan di
penerimaan pajak. Selanjutnya, setiap persen penurunan tingkat kaki lima. Untuk mengatasi pembajakan sekaligus mengeruk
pembajakan software dapat menghasilkan US$ 40 milyar keuntungan dari industri software memang (sekali lagi) diperlukan
keuntungan ekonomis. Kedepan, penurunan 10 persen kesehatian pemerintah (aparat terkait), lembaga penelitian,
pembajakan software, akan mendorong perkembangan sektor universitas, serta penyandang dana untuk mendorong industri TI
industri TI sebesar 45% lebih tinggi di tahun 2009. (khususnya software) di Indonesia.
Penelitian di 70 negara menunjukkan bahwa negara dengan
tingkat pembajakan tertinggi akan menikmati keuntungan NEXT ISSUES ON SOFTWARE
ekonomis yang lebih tinggi jika berusaha menekan pembajakan. Dalam semangat meningkatkan penerimaan negara, selayak-
Kawasan Asia Pasifik sebagai kawasan dengan tingkat nya DJBC sebagai bagian dari Departemen Keuangan turut
pembajakan tertinggi, diperkirakan dapat memompa US$ 100 mengambil peran dalam perlindungan HAKI khususnya software.
milyar ke dalam perputaran ekonomi jika serius menangani Selain law enforcement di lapangan, bukan tidak mungkin bila
pembajakan software. Di kawasan ini terdapat Vietnam, China kelak software dikendalikan dengan instrumen cukai.
dan Indonesia sebagai pembajak papan atas, sekaligus Software sangat mudah diperdagangkan. Dunia digital saat
berpotensi mendapatkan keuntungan ekonomis yang sangat ini memungkinkan transaksi software antar benua hanya
tinggi bila berhasil menekan tingkat pembajakan software. dalam hitungan detik. Software secara tidak langsung menjadi
Ini bukanlah omong kosong untuk mendatangkan barang yang bebas bea masuk jika diunduh (download), lewat
keuntungan bagi Microsoft, dan perusahaan semacamnya. internet. Apakah memang akan selamanya demikian?
Sebaiknya kita belajar dengan negara-negara yang lebih jeli Isu menarik lainnya tentu seputar implementasi penegakan
memanfaatkan peluang ini. UU Hak Cipta di lapangan. Pemberantasan pembajakan software
Be Wise… China sebelumnya merupakan negara pemalsu selama ini dikerjakan seperempat hati dengan berbagai alasan.
dan pembajak nomor satu dunia. Hampir semua barang komersil Ini merupakan kendala klasik yang tidak perlu terjadi seandainya
dapat dipalsukan di China, termasuk software. Demikian juga pemerintah dan kita semua sadar akan nikmat dan enaknya
Korsel, Taiwan dan India, juga pernah di-black list untuk urusan rupiah dan dollar dari industri software. Mungkin karena software
bajak-membajak. Ibaratnya, sama-sama mencuri. Bedanya sejatinya adalah barang yang tak terlihat, sehingga potensi
dengan Indonesia, negara-negara tersebut dapat memetik keuntungan yang dibawanya pun tidak kelihatan bagi kita.
manfaat dengan mengadopsi teknologi, mengembangkan industri Dalam jangka menengah, memberantas pembajakan
sendiri, memperluas pasar, serta membuka akses masyarakatnya akan membawa keuntungan bagi bangsa. Penelitian IDC
sendiri ke teknologi canggih dengan biaya yang lebih murah. menunjukkan bahwa dengan menurunkan 10% saja tingkat
Kegiatan bajak-membajak di Indonesia saat ini sebagian pembajakan software di Indonesia, dapat memompa US$ 1,9
besar masih sebatas usil, iseng, atau untuk mendapatkan milyar kedalam perputaran ekonomi, termasuk penciptaan
keuntungan sesaat tanpa pikir panjang. Hal itu ditunjang oleh lebih 4.000 lapangan kerja high-tech bergaji tinggi, dan US$
rendahnya apresiasi terhadap hak cipta, yang membuat para 100 juta pajak penghasilan bagi Negara dalam 4 tahun.
innovator tidak tertantang dalam berkarya. Hmm…mengapa tidak dimulai sekarang?
Di berbagai negara bermunculan kembaran Silicon Valley, Penulis adalah
pusat industri TI USA. Yang paling fenomenal saat ini adalah Pelaksana Pemeriksa pada Seksi P2, KPBC Tipe A1 Soekarno Hatta

EDISI 390 MEI 2007 WARTA BEA CUKAI 63


KOLOM

PEMASUKAN
DAN

PERAN
PENGELUARAN
UANG TUNAI
Oleh: KE DAN DARI

DJBC
Budi Nugroho INDONESIA
HARUS DALAM
PANTAUAN DJBC

DALAM MEMERANGI TINDAK


PIDANA PENCUCIAN UANG
(MONEY LAUNDERING) ”
S
ekitar dua tahun lalu, di sebuah desa di pinggiran mana dananya seseorang dengan pekerjaan sebagai pega-
kota kecamatan Delanggu di kabupaten Klaten, wai rendahan tiba-tiba membeli properti atau mobil mewah.
pada suatu siang warga dikagetkan dengan adanya Bagaimana mungkin seorang pegawai negeri sipil bisa memi-
baku tembak di sebuah rumah yang menjual kayu liki rekening di bank dengan nilai di atas 10 milyar?
glugu (pohon kelapa). Polisi dari luar pekarangan Sebagai kamuflase atau penyamaran, pelaku kejahatan
rumah itu mengarahkan tembakannya ke dalam rumah. membuat suatu badan usaha dan mengatakan bahwa kekayaan
Terdengar pula balasan tembakan dari dalam rumah itu. yang dimilikinya diperoleh dari badan usaha itu. Untuk kasus
Setelah beberapa saat, aksi itu berakhir dengan si pemilik supermarket di atas, usaha itu sama sekali tidak dimaksudkan
rumah ditangkap polisi dan dibawa ke kantor polisi. Warga untuk memperloleh keuntungan. Barang dijual dengan harga
benar-benar tidak menyangka bahwa tetangga meraka, sang murah bahkan bisa saja dengan perhitungan merugi. Yang
pemilik rumah penjual kayu glugu itu, ternyata perampok penting supermarket dapat terus beroperasi. Namun pada sisi
yang sering menjalankan aksinya di Jawa Timur dan Bali. lain, pembukuan dibuat seolah-olah supermarket selalu untung
Selama ini penjualan kayu glugu di rumah itu terasa wajar besar. Melalui keuntungan inilah si pemilik supermarket
dan baik-baik saja. Bagi warga sekitar, tidak ada hal-hal yang menyatakan dari mana kekayaannya berasal. Dana ilegal yang
mencurigakan apalagi menunjukkan bahwa penghuni rumah dimilikinya disalurkan melalui supermarket dan kemudian menjadi
itu seorang penjahat kakap. harta kekayannya secara sah. Dana hasil kejahatan itu telah
Cerita nyata di atas bisa dilanjutkan dengan rekaan lain. Pada disamarkan dan dimiliki seolah-olah berasal dari cara yang legal.
sebuah kota, berdiri supermarket baru menyusul beberapa Cara-cara penyamaran asal-usul dana dengan cara se-
supermarket lain yang telah beroperasi di situ. Supermarket baru perti itu dikategorikan sebagai kejahatan. Modus inilah yang
ini menjual barangnya dengan harga yang lebih murah dibanding disebut dengan pencucian uang (money laundering). Pada
supermarket lain. Manajemennya juga cukup dermawan pada kisah di atas, sang perampok ingin menyamarkan bahwa
masyarakat sekitar. Dalam banyak kegiatan, masyarakat kekayaannya didapat dari usaha berjualan kayu glugu. Sang
mendapat bantuan atau sumbangan dalam jumlah besar. Para koruptor pemilik supermarket bermaksud menyatakan bahwa
pengelola supermarket lain terheran-heran, bagaimana super- kekayan yang dimiliknya bukan berasal dari hasil korupsi
market baru itu bisa meraih untung dengan pola kerja seperti itu. namun dari hasil usahanya membuka supermarket.
Nyatanya supermarket baru ini terus berkembang dan maju. Sisi negatif pencucian uang bukan hanya tentang
Tiba-tiba masyarakat dikejutkan dengan berita di media masa penyamaran asal-usul harta kekayaan, pada tahapan lain
bahwa pemilik supermarket baru itu ditangkap dan ditahan contoh supermarket di atas mengakibatkan persaingan yang
karena kasus korupsi. Orang-orang seperti tidak percaya tidak sehat. Badan usaha yang didirikan memang tidak untuk
bagaimana mungkin pemilik supermarket yang sangat dermawan berbisnis sebagaimana mestinya menjadikan pebisnis lain di
itu ternyata seorang koruptor. bidang yang sama akan kedodoran menghadapinya. Pada
akhirnya supermarket yang dikelola dengan benar akan tidak
*** mampu bersaing dan akhirnya mati.
Kejadian-kejadian di atas merupakan contoh dari
berbagai modus yang dilakukan oleh para pelaku kejahatan ANTI PENCUCIAN UANG DI INDONESIA
untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul harta Kejahatan kerah putih (white collar crime) umumnya meli-
kekayaannya. Penyamaran dimaksudkan agar asal harta batkan dan menghasilkan uang dalam jumlah yang sangat
kekayaan itu tidak dapat dilacak oleh penegak hukum. Pelaku besar. Modus penyamaran asal-usul uang tersebut salah
kejahatan memperoleh dana besar dari cara-cara yang tidak satunya adalah dengan memasukkan hasil tindak pidana itu
legal. Apabila dana tidak legal ini langsung diakui sebagai ke dalam sistem keuangan, terutama ke dalam sistem
miliknya atau dipergunakan untuk keperluannya, tentu akan perbankan. Untuk itu bank harus mengurangi resiko diguna-
menimbulkan kecurigaan dan kejahatannya terungkap. Dari kan sebagai sarana pencucian uang dengan cara mengenal

64 WARTA BEA CUKAI EDISI 390 MEI 2007


dan mengetahui identitas nasabah, memantau transaksi dan tunai ke dan dari daerah pabean diatur dalam Peraturan Direktur
memelihara profil nasabah serta melaporkan adanya Jenderal Bea dan Cukai nomor 01/BC/2005 tanggal 19 Januari
transaksi keuangan yang mencurigakan (suspicious transac- 2005. Setiap orang yang membawa uang tunai berupa rupiah se-
tion report/STR) yang dilakukan oleh pihak yang mengguna- jumlah Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah) atau lebih, atau
kan jasa bank. mata uang asing yang nilainya setara dengan itu keluar daerah
Di sektor perbankan, inisiatif untuk memerangi pencucian pabean wajib memberikan laporan kepada pejabat Bea dan
uang telah dimulai sejak Bank Indonesia mengeluarkan Per- Cukai dengan menyerahkan Pemberitahuan Pembawaan Mata
aturan Bank Indonesia (PBI) nomor 3/10/PBI/2001 tentang Uang Tunai Ke Luar Daerah Pabean (BC 3.2) bila dibawa
Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (know your customer langsung oleh penumpang, atau dengan Pemberitahuan Ekspor
priciples / KYC) pada tanggal 18 Juni 2001. Barang (PEB/BC 3.0) bila diekspor sebagai barang kargo atau
Transaksi keuangan yang mencurigakan (STR) oleh melalui Perusahaan Jasa Titipan. Jika yang dibawa dalam
perbankan dilaporkan ke Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi bentuk uang rupiah maka laporan tersebut wajib dilampiri ijin dari
Keuangan (PPATK) yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Bank Indonesia.
Nomor: 15 tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang Hal serupa berlaku pula untuk uang yang dimasukkan ke
yang kemudian diubah dengan Undang-Undang Nomor: 25 tahun daerah pabean. Setiap orang yang membawa uang tunai Rp
2003. PPATK adalah lembaga independen yang dibentuk dalam 100.000.000 (seratus juta rupiah) atau lebih, atau mata uang
rangka mencegah dan memberantas tindak pidana pencucian asing yang nilainya setara dengan itu ke dalam daerah pabean
uang. Salah satu prestasi PPATK adalah ditemukannya rekening wajib memberikan laporan kepada pejabat Bea dan Cukai
bank beberapa petinggi (aparat negara) di Indonesia dengan dengan menyerahkan Customs Declaration (BC 2.2) jika dibawa
dana yang fantastis mencapai puluhan bahkan ratusan miliar langsung oleh penumpang, Pemberitahuan Impor barang (PIB/
rupiah. Meskipun temuan itu hingga sekarang tidak jelas tindak BC 2.0) atau Pemberitahuan Impor Barang Tertentu (PIBT/BC
lanjut atau penyelesaiannya. 2.1) jika melalui Perusahaan Jasa Titipan. Apabila yang dibawa
Proses pencucian uang tidak hanya dilakukan dengan cara adalah rupiah maka pembawa wajib memeriksakan keaslian
tradisional namun telah menggunakan sarana perbankan dengan uang rupiah tersebut kepada pejabat Bea dan Cukai.
teknologi tinggi serta tidak hanya dilakukan dalam lingkup Pejabat Bea dan Cukai yang menerima laporan pembawa
domestik tetapi juga dilakukan dalam lingkup antar negara. uang tunai, melakukan pemeriksaan atas kebenaran


Negara dengan sistem penerapan hukum yang pemberitahuan dibandingkan dengan jumlah
tegas dan sungguh-sungguh menghalangi yang sebenarnya dibawa. Apabila yang dibawa
proses pencucian uang menjadikan banyak ke dalam daerah pabean adalah uang tunai
pihak yang memperoleh dana ilegal melakukan rupiah maka pejabat Bea dan Cukai juga
pencucian uang di negara lain yang belum melakukan pemeriksaan atas keaslian uang
memprioritaskan penanganan kejahatan pen- PPATK ADALAH rupiah tersebut.
cucian uang. LEMBAGA Orang yang membawa uang tunai rupiah
Lagi pula aparat hukum di suatu negara ten- sejumlah Rp 100.000.000 (seratus juta) atau
tu saja tidak akan mudah untuk menelusur asal- INDEPENDEN YANG lebih ke luar daerah pabean tanpa dilengkapi ijin
usul kekayaan seorang warganya yang diberita- Bank Indonesia dikenai sanksi administrasi
hukan sebagai hasil usaha atau kerjanya di DIBENTUK DALAM berupa denda sebesar 10% dari jumlah yang
negara lain. Hal itulah yang menjadi penyebab dibawa. Bila telah mendapat ijin dari Bank
kejahatan pencucian uang melibatkan banyak
RANGKA Indonesia tetapi yang dibawa lebih dari yang
pihak di lintas negara. MENCEGAH DAN tertera dalam ijin tersebut, dikenai sanksi
Kemajuan teknologi termasuk di bidang administrasi berupa denda sebesar 10% dari
perbankan ternyata bagai pedang bermata dua. MEMBERANTAS selisih antara yang dibawa dengan yang tertera
Pada satu sisi teknologi memudahkan pelaku dalam ijin itu.
kejahatan untuk menyamarkan dananya melalui TINDAK PIDANA Orang yang membawa uang tunai rupiah
transaksi perbankan. Namun pada sisi lain, PENCUCIAN UANG sejumlah Rp 100.000.000 (seratus juta) atau


teknologi itu juga memudahkan penegak hukum lebih ke dalam daerah pabean yang tidak
untuk melacak arus dana ilegal yang disamar- memeriksakan keasliannya kepada pejabat Bea
kan melalui transaksi perbankan. Pihak perban- dan Cukai dikenai sanksi administrasi berupa
kan berkewajiban untuk melaporkan adanya denda sebesar 10% dari jumlah yang dibawa.
transaksi yang mencurigakan. Penjelasan di Batas maksimal pengenaan sanksi administrasi
atas telah menguraikan bahwa pihak bank memiliki mekanisme dalam masalah ini (membawa masuk atau ke luar) adalah Rp
untuk mengenali nasabahnya (KYC). Seorang pegawai di sebuah 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah).
perusahaan kecil bila tiba-tiba mendapat kiriman dana milyaran Apabila ada uang tunai rupiah senilai Rp 100.000.000 atau
rupiah, tentu saja ini sebuah transaksi yang patut dicurigai. lebih atau mata uang asing dengan nilai setara dengan itu yang
Bahkan bila hendak melakukan penyetoran dana lebih dari Rp dibawa masuk atau ke luar daerah pabean dengan tidak
100.000.000 maka setiap penyetor wajib menjelaskan dana mengikuti ketentuan di atas maka pejabat Bea dan Cukai
tersebut didapat dari mana (sumber dana). melakukan penegahan. Pejabat yang melakukan penegahan
Karena institusi perbankan telah memantau transaksi wajib membuat berita acara penegahan dan kemudian
semacam itu, maka banyak kasus pencucian uang tidak lagi menyerahkan uang dan pemberitahu kepada Kepolisian Republik
dilakukan melalui mekanisme perbankan. Transaksi dan Indonesia dengan berita acara serah terima. Penegahan
penyaluran uang dilakukan secara langsung yaitu pemindahan dilaksanakan dengan tidak menghilangkan proses pengenaan
uang kas secara kontan antar orang. Modus itu bahkan dilakukan sanksi administrasi berupa denda.
oleh orang antar negara. Dana dalam bentuk kas atau tunai Atas adanya pemberitahuan pembawaan uang tunai serta bila
dibawa langsung oleh pelaku melalui perbatasan negara sebagai ada pelanggaran tidak memberitahukan pembawaan uang tunai,
penumpang pesawat, penumpang kapal laut atau pelintas batas. Kantor Pelayanan Bea dan Cukai menyampaikan laporan kepada
Di sinilah peran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) PPATK dengan menggunakan formulir yang telah ditetapkan
sangat diperlukan. DJBC turut berperan dalam mengatasi berdasar peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai nomor 01/
kejahatan pencucian uang. Pemasukan dan pengeluaran uang BC/2005 tanggal 19 Januari 2005. Pengenaan sanksi
tunai ke dan dari Indonesia harus dalam pantauan DJBC. administrasi dalam penananganan masalah ini dilaporkan kepada
Bank Indonesia yang wilayahnya meliputi Kantor Pelayanan Bea
PERAN DJBC dan Cukai yang bersangkutan.
Ketentuan mengenai cara pemasukan dan pengeluaran uang Penulis adalah Widyaiswara pada Pusdiklat Bea dan Cukai

EDISI 390 MEI 2007 WARTA BEA CUKAI 65


KOLOM

ORANG TUA
PERLU

MUTASI ?
MEMBERI
INFORMASI
Oleh:
YANG
Dyah Ernawati MENENTRAMKAN
Sulistyorini
MEMBANTU KEPADA ANAK
SEPUTAR
ANAK LINGKUNGAN
BERADAPTASI BARUNYA

DENGAN
LINGKUNGAN
BARU ”
“S
herina, mulai bulan depan kita pindah ke Tatu, burung kesayangan untuk dipelihara oleh orang lain.
Bandung. Bapak mendapat pekerjaan baru Anak yang harus pindah merasa kehilangan habitat
mengurus perkebunan yang luas di sana, alamiahnya. Sementara itu, bagi anak yang ditinggal
sesuai keahlian Bapak,” kata bapak Sherina pindah oleh teman dekatnya, berarti dia harus memulai
dengan wajah berbinar. Sherina, gadis lagi segala sesuatunya untuk memperoleh teman dekat
murid SD kelas dua itu, sejenak terpana, kemudian baru. Bahkan menurut hasil penelitian, anak yang
dengan sedih berlari ke kamar dan menangis sambil ditinggalkan cenderung merasakan kesedihan lebih lama
memeluk boneka kesayangannya. dibanding yang pergi.

Cuplikan adegan singkat dari film “Sherina” tersebut SITUASI PSIKOLOGIS


menggambarkan bahwa peristiwa pindah tugas adalah Kemampuan beradaptasi terhadap situasi ini bersifat
hal yang menyenangkan bagi ayah Sherina. Dia adalah sangat individual. Masing-masing anak merespon dan
seorang insinyur pertanian yang selama ini “terpaksa” menginterpretasikan kepindahan dengan sudut pandang
bekerja di suatu department store namun terus yang berbeda-beda.
menyimpan impian untuk memperoleh pekerjaan yang Pernah ada cerita, dua orang anak perempuan harus
lebih sesuai dengan keahlian dan panggilan hatinya. mengikuti ayahnya yang mendapatkan promosi, pindah
Akhirnya impian itu menjadi kenyataan. Tetapi Sherina, dari kota kecil ke kota besar. Mereka harus meninggalkan
anak perempuan semata wayangnya, berpendapat lain. 200 teman sekolahnya untuk berbaur dengan 2500 orang
Setelah mendengar kabar itu, Sherina justru menangis di sekolah yang baru. Pada awalnya mereka merasa tidak
sedih. Gadis kecil itu merasa gamang membayangkan dia nyaman, bahkan tidak mau makan siang di sekolah
harus pindah, meninggalkan lingkungan yang karena belum mempunyai kenalan dan malu duduk
membuatnya merasa nyaman selama ini. sendiri di kafetaria. Lima bulan kemudian, anak yang kecil
Pindah ke tempat baru bagi sebagian besar anak me- (12 tahun) sudah dapat menyesuaikan diri, tetapi si kakak
merlukan penyesuaian diri yang lama dan sering menim- (15 tahun) tetap merasa tidak nyaman dan bahkan tetap
bulkan “tekanan” tersendiri. Hal tersebut telah menjadi isu merasa demikian sepanjang tahun. Si adik mampu
dan bahan diskusi yang menarik di kalangan pendidik, merasakan kepindahan sebagai hal yang tak terhindarkan
sosiolog, maupun psikolog anak. Oleh karena itu orang dan bagian dari kehidupan sedangkan anak yang lebih
tua pun perlu memperhatikan hal ini, terutama para orang besar menganggap bahwa dia adalah “korban” dari
tua yang bekerja pada instansi yang berpotensi besar pekerjaan ayahnya, mutasi ayahnyalah yang
untuk sering mengalami mutasi selama berkarir seperti mengharuskannya ikut pindah sehingga dia harus
pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ini. mengalami semua hal yang tidak menyenangkannya itu.
Meskipun berjarak dekat dari tempat tinggal semula Para ahli memperkirakan bahwa waktu yang
(apalagi jauh), berpindah tempat tinggal adalah kejadian diperlukan bagi anak untuk beradaptasi dengan baik
besar bagi anak, baik bagi anak yang pergi maupun bagi adalah kurang lebih satu tahun dan bahkan memerlukan
anak yang ditinggalkan. waktu lebih lama lagi apabila tempat baru mempunyai
Bagi yang pindah, berarti dia harus meninggalkan banyak perbedaan dari tempat lama (budaya, bahasa,
teman-teman sekolah, teman-teman bermain, bapak dan iklim, makanan, fasilitas lingkungan, dsb).
ibu guru, jauh dari eyang, jauh dari sepupu, kehilangan Pindah ke luar negeri atau di pelosok tanah air,
rute bermain sepeda yang begitu dikenalnya, bahkan misalnya, seorang anak tidak sekedar mendapat predikat
mungkin harus merelakan si Tesi, kura-kura lucu atau si “the new kid in the block” tetapi juga “a stranger”, orang

66 WARTA BEA CUKAI EDISI 390 MEI 2007


asing, dan anak merasa berbeda. Selain si anak mungkin dapat ditanamkan pengertian bahwa: orang tinggal di
harus belajar bahasa baru untuk berkomunikasi. Dia juga suatu rumah dalam jangka waktu yang berbeda-beda.
harus ke sekolah dengan naik bis sekolah atau Kadang orang untuk sementara waktu meninggalkan
kendaraan umum yang selama ini mungkin belum pernah rumah (misalnya untuk mengunjungi kerabat, berkemah
dia lakukan. Anak mengalami perjuangan yang lebih berat atau menginap di villa). Ada pula orang yang pindah dari
untuk beradaptasi karena tempat baru sangat berbeda rumah kecil ke rumah yang yang lebih besar, dan
dari habitat lamanya. berbagai variasi keadaan lain.
Terdapat juga kecenderungan bahwa anak yang sering Perasaan orang berbeda-beda pada saat pindah
berpindah tempat belajar dapat menurun prestasi rumah. Pindah rumah bisa berarti berpisah dengan orang-
belajarnya. Meskipun kepindahan tersebut bukan satu- orang, tempat dan hal-hal yang kita telah kita kenaI
satunya faktor, tetapi perlu mendapatkan cukup dengan baik. Pindah rumah berarti menjumpai hal-hal
perhatian. Oleh karena itu guru-guru, pengelola sekolah baru. Tempat lama dan baru kadang sangat berbeda
dan utamanya orang tua mempunyai peran yang besar kadang banyak persamaannya. Orang berpindah rumah
dalam membantu anak menghadapi masa adaptasi yang pun dengan berbagai alasan. Dengan memahami aneka
harus dijalaninya di tempat baru. Perlu disadari bahwa konsep pindah tempat tinggal tersebut; akan tertanam
masa adaptasi terkadang mempengaruhi rasa percaya dalam benak anak bahwa pindah bukanlah hal yang aneh
diri anak, perilaku sehari-hari bahkan kesehatan fisiknya. dan menyeramkan, tetapi merupakan sesuatu yang wajar
Menurut Adler dan Walling (ahli psikologi anak) pada yang dapat saja terjadi pada kita.
umumnya anak akan mengalami tahap-tahap adaptasi Untuk anak yang telah memasuki usia sekolah, konsep
sebagai berikut: pindah dapat dihubungkan secara positif dengan pelajaran
1. contact : perasaan senang menjelajah tempat geografi. Anak dapat diajak memeriksa peta dan mencari
baru; lokasi tempat lama dan tempat baru di dalam peta dan meng-
2. disintegration : membandingkan tempat lama dan hitung jarak antara keduanya. Komunikasi orang tua dengan
baru dan merasa disorientasi, teriso- sekolah baru apabila dilakukan sebelum anak masuk ke se-


lasi atau tertekan; kolah tersebut akan membantu orang tua untuk
3. reintegration : menolak lingkungan ba- memberi informasi pada anak tentang sekolah
ru, merasa tidak nyaman, baru sehingga anak lebih dapat mempersiapkan
marah, curiga dan ada diri.
rasa bermusuhan; Pada hari-hari pertama anak masuk sekolah,
4. autonomy : memperoleh kembali ke- PINDAH KE boneka kesayangan atau foto orang tua dapat
seimbangan dan berku-
rangnya perasaan men- TEMPAT BARU dibawa ke sekolah, benda-benda tersebut dapat
menimbulkan perasaan tenang. Untuk anak
jadi orang luar, keperca- BAGI SEBAGIAN yang lebih besar, peta tempat tinggal yang lama
yaan diri pun pulih kem- atau koleksi perangko atau foto-foto binatang
bali; BESAR ANAK peliharaan dapat dibawa pada hari pertama ma-
5. independence : menerima dan menghar- suk sekolah untuk menjadi bahan memperkenal-
gai perbedaan yang di- MEMERLUKAN kan diri kepada teman-teman baru.
temui dan dapat menye- PENYESUAIAN nyaTante, eyang atau saudara sepupu seyogya-
suaikan diri. dapat pula membantu mempersiapkan
DIRI YANG mental anak untuk menghadapi suasana baru.
PERAN ORANG-ORANG TERDEKAT Misalnya, di hari terakhir sebelum pindah, pada
Orang tua sebagai pihak yang paling de- LAMA DAN saat diadakan pesta keluarga kecil-kecilan, si
kat dengan anak diharapkan dapat menemani tante berkata kepada keponakannya: “Tante
anak pada saat melalui proses adaptasi ini.
SERING tahu kamu sedih akan pindah, meninggalkan
Orang tua perlu merespon segala pertanyaan MENIMBULKAN tante dan teman-teman,.. Tante juga sedih,
dan perhatian anak sesederhana apapun tetapi teman-teman barumu dan juga guru-guru
tentang tempat yang baru agar si anak mera- “TEKANAN” barumu pasti akan senang sekali mempunyai
sa nyaman. Jangan sekali-sekali menambah
TERSENDIRI teman baru sepertimu.”


beban anak dengan memuntahkan gerutuan
karena tidak puas dengan keputusan organi- PERTIMBANGAN YANG INTEGRATIF
sasi yang diterima. Mutasi, selain berdampak pada diri
Seringkali orang dewasa memandang ke- pegawai yang bersangkutan, ternyata dapat
pindahan melulu dari segi logika, padahal berdampak pula pada anak-anak dan
bagi anak mungkin tidak demikian. Anak bisa memandang- keluarga pegawai tersebut. Bahkan tumbuh kembang
nya sebagai kejadian emosional dan sosial. Pikirannya anak pun dapat terkait dan terpengaruh sejalan dengan
dipenuhi oleh pertanyan-pertanyaan: siapa teman baruku proses tersebut. Oleh karena itu membantu anak
nanti? Bagaimana sekolah baruku nanti? Apakah guru- mempersiapkan diri menghadap suasana baru tidak
guruku akan baik padaku? Bagaimana kalau aku tersesat hanya perlu dilakukan oleh orang tua saja sebagai orang
saat pergi ke sekolah baru? Adakah tempat bermain terdekat anak, melainkan juga oleh anggota keluarga lain,
sepeda? rekan-rekan kerja yang sudah lebih berpengalaman
Orang tua perlu memberi informasi yang menentramkan pindah tempat tugas maupun para guru.
kepada anak seputar lingkungan barunya. Idealnya anak Dengan memahami serba serbi tumbuh kembang anak
sudah dapat membayangkan keadaan tempat baru sebelum maka diharapkan pemerintah dan pembuat keputusan di
dia benar-benar tinggal disitu. Orang tua bisa memperlihat- bidang pemberdayaan pegawai pun dapat memperoleh
kan gambar-gambar atau foto-foto tentang kota, sekolah, masukan sehingga faktor-faktor “non-kedinasan” yang
toko, tempat wisata, arena bermain yang dapat membantu dapat berpengaruh pada kinerja pegawai dapat pula
anak untuk membayangkan bakal tempat barunya. sedikit banyak mendapat perhatian.
Akan sangat membantu apabila sedini mungkin para
*) Tulisan diilhami dari: Mary Recnk Jalongo (1997).
orang tua menyisipkan secara terintegrasi konsep tentang
Helping Children to Cope with Relocation.
pindah tugas dan tempat tinggal pada saat-saat orang tua
berinteraksi sehari-hari dengan anak. Misalnya pada saat Penulis adalah PNS
bapak atau ibu menemani anak bermain rumah-rumahan, pada Departemen Agama, Jakarta, pemerhati masalah Pendidikan Usia Dini

EDISI 390 MEI 2007 WARTA BEA CUKAI 67


PERISTIWA

PERAYAAN PASKAH DJBC di Aula Gedung B Kantor Pusat DJBC.

PERAYAAN PASKAH PWK DJBC


SE-JAKARTA DAN SEKITARNYA
Setelah Perayaan Natal bulan Desember lalu, hendaknya semangat Kebangkitan Kristus memampukan kita
para pegawai Kristiani di lingkungan DJBC atau untuk secara realistis membuat perubahan atas hal-hal yang tidak
baik dalam kehidupan kita. Perubahan yang sifatnya mendasar
yang lebih dikenal dengan nama PWK dan mendalam, digambarkan seperti akar pohon yang letaknya di
(Persekutuan Warga Kristiani) DJBC, pada paling dalam, dari dialah baik/buruknya kualitas pohon tersebut
Sabtu 14 April 2007 kembali mengadakan ditentukan.
Lagu-lagu yang mengiringi seluruh rangkaian ibadah Paskah
Perayaan Paskah (Kebangkitan Yesus Kristus) dibawakan oleh PS Laetitia yang memang secara khusus
di Aula Gedung B Kantor Pusat DJBC, dengan diundang oleh Panitia. Yang cukup menjadi perhatian para tamu
tema, ”Bersyukurkah Aku” dan sub tema, yang hadir adalah dari sekitar 20 anggota paduan suara tersebut
”Bersama KebangkitanNya, kita masuki mayoritas menyandang cacat tuna netra. Namun suara yang
dihasilkan cukup membuat yang mendengarkan merinding
Gerbang Perubahan”. karena di dalam segala keterbatasannya lengkingan nada-nada

P
tinggi bisa dicapai dengan cukup baik, dan dari sekian banyak
erayaan Paskah ini merupakan pelaksanaan dari prog- lagu yang dibawakan adalah merupakan lagu-lagu dengan
ram kerja Pengurus PWK DJBC mulai tahun 2005. tingkat kesulitan tinggi, seperti lagu Kyrie dan Gloria versi
Sebagaimana diketahui, Pengurus PWK periode 2006- ”Korman” bisa dibawakan dengan baik, dan semua yang hadir
2008 yang diketuai oleh R. Evy Suhartantyo (Dit. menyaksikan bagaimana mereka bisa menyanyikan lagu tersebut
Fasilitas Kepabeanan) telah mencanangkan 2 kegiatan bukan dengan cara dihafal tetapi dengan cara dipelajari menurut
besar PWK DJBC yaitu Perayaan Natal dan Perayaan Paskah cara mereka yaitu partitur lagu ditulis dengan huruf Braile.
pada tiap tahunnya. Perayaan-perayaan dimaksud diselenggara- Sekilas tentang PS Letitia, paduan suara ini merupakan ke-
kan untuk lingkup PWK Kantor Pusat serta kantor-kantor Bea dan lompok kegiatan yang ada di Biro Laetitia. Biro Laetitia itu sendiri
Cukai yang berada di seluruh Jakarta dan sekitarnya. adalah salah satu biro di Lembaga Daya Dharma Keuskupan
Guna mempersiapkan segala sesuatu untuk Perayaan Agung Jakarta (LDD-KAJ) yang terpanggil membantu tercapainya
Paskah 2007 ini, Panitia hanya memiliki waktu kurang lebih satu lingkungan yang akses dan kondusif bagi komunitas penyandang
bulan lebih satu minggu. Waktu yang cukup singkat bila cacat yang disebut sebagai ”Sahabat Laetitia”, yaitu mereka yang
dibandingkan dengan waktu untuk mempersiapkan hajatan Natal Tunanetra, Tunarungu, Tunagrahita dan Tunadaksa. Dalam Biro
di bulan Desember pada tiap tahun penyelenggaraannya. Tidak ini ”Sahabat Laetitia” dilayani dan didampingi agar berdaya
dipungkiri bahwa memang selama ini, acara perayaan Natal menjadi manusia karya yang mandiri, berguna dan sejahtera.
terasa lebih favorit di kalangan umat Kristen sehingga kepanitia- Pada acara ibadah diadakan kolekte (pengumpulan uang
annya pun lebih banyak melibatkan personil dari beberapa kantor persembahan) dan sudah menjadi komitmen Panitia bahwa
dan tentu saja waktu persiapannya menjadi lebih panjang. sebagian dari hasil kolekte akan disumbangkan untuk kegiatan
Perayaan Paskah dibuka dengan ibadah selama kurang lebih Biro Laetitia dan sebagian lagi untuk kegiatan pelayanan PWK di
satu jam, yang dipimpin oleh Rm. P.Tunjung Kesuma,Pr. dari Kantor Pusat DJBC. Hasil kolekte pada ibadah Paskah kali ini
Wisma Cempaka Putih Jakarta Pusat dan diiringi oleh puji-pujian sebesar Rp. 4.430.000, dan realisasi penyampaian sumbangan
dari Paduan Suara (PS) Penyandang Cacat (Penca) Laetitia dilaksanakan secara langsung oleh Thomas Sugijata selaku
LDD-KAJ. Dalam khotbahnya Romo menguraikan bahwa Penasihat PWK dan diterima oleh wakil dari Biro Laetitia (Ferry)

68 WARTA BEA CUKAI EDISI 390 MEI 2007


sebesar Rp 2.500.000, setelah ibadah selesai dan diketahui Soal-soal tentang pemahaman Alkitab dan permainan menyu-
jumlah kolekte yang terkumpul. sun potongan kata-kata pada telur membentuk Ayat Alkitab cukup
membingungkan para peserta sehingga materi soal tidak bisa
LOMBA dijawab dengan tepat oleh satu peserta pun. Yang juga cukup
Setelah ibadah, acara dilanjutkan dengan perayaan yang me- menarik adalah permainan estafet telur puyuh kupas dengan
liputi acara lomba-lomba dan hiburan. Perubahan suasana acara sumpit, dari anggota regu ke-1 ke anggota regu ke-2, dilanjutkan
diawali dari beralihnya MC dari MC Ibadah, Ign. Hendra Yuwono dari anggota regu ke-2 ke anggota regu ke-3 dan terakhir dari
(Dit. Audit) kepada Fintya A. Warrow (KPBC Bogor) dan Vanste- anggota regu ke-3 kembali ke anggota regu ke-1. Sebenarnya
nes (Dit. KI) sebagai MC pada acara Perayaan. Perayaan Paskah banyak dari para tamu yang ingin turut menjadi partisipan lomba
diawali dengan sambutan oleh Mudji Rahardjo selaku Ketua Pani- tetapi berhubung terbatasnya waktu maka lomba hanya diadakan
tia Paskah 2007. Dalam sambutannya dinyatakan bahwa tujuan untuk satu yaitu babak penyisihan sekaligus babak final.
awal acara Perayaan Paskah 2007 ini, yaitu membentuk suasana Setelah lomba-lomba selesai semua hadirin berkumpul
keakraban dalam jalinan kekeluargaan maka untuk acara kembali di dalam Aula Gedung B dan acara dilanjutkan dengan
perayaan ini Panitia menyusun rangkaian acara lomba-lomba hiburan lagu-lagu pujian yang dipersembahkan Paduan Suara
yang melibatkan seluruh peserta yang hadir yaitu mulai dari anak- Purnabhakti yaitu gabungan para Pensiunan Pegawai se-
anak sampai bapak, ibu, remaja seluruh tamu undangan. Selan- Jakarta, Paduan Suara Mawar Sharon, dan pujian-pujian solo
jutnya disampaikan bahwa berangkat dari sub tema perayaan oleh Regina Dyah Pradani Saraswati (putri R. Evy
paskah tahun ini yaitu ”Bersama KebangkitanNya, kita masuki Suhartantyo), Parasian Silitonga (KPBC Soekarno Hatta) yang
Gerbang Perubahan” diharapkan seluruh pegawai DJBC meng- masing-masing membawakan satu lagu, dan bintang tamu kali ini
awali sebuah perubahan menuju tata kehidupan yang baru (habi- adalah Albert ”AFI-Junior”. Suasana bertambah meriah dan
tus baru) dan bersyukur atas anugerah yang telah kita terima. hangat, pun setelah hujan mengguyur di luar sana.
Lomba-lomba yang sudah dirancang untuk anak-anak Masih dalam suasana kehangatan, Panitia mengumumkan
meliputi: Lomba mencari telur, Lomba menemukan barang sesuai pemenang-pemenang lomba dan dilanjutkan dengan pembagian
yang disebut dalam Ayat Alkitab, Lomba mengupas telur puyuh, hadiah untuk lomba anak-anak yang diserahkan oleh Beny Lirungan
Lomba mengarang Puisi Paskah. Semua lomba tersebut untuk dan Herias Hutabarat dari Paguyuban Purnabhakti. Sedangkan
kategori anak-anak usia 2 th - SMP dan berlokasi di luar ruangan hadiah untuk lomba Kuis Keluarga penyerahannya dilakukan oleh
yaitu mengambil tempat di lapangan hijau. Kegirangan dan Padmoyo Triwikanto yang sekaligus memberikan kesan dan
kelincahan anak-anak yang berlarian ke sana kemari mencari pesan atas penyelenggaraan acara Perayaan Paskah seperti ini.
telur-telur yang telah disembunyikan oleh panitia ditambah Sambil menikmati hidangan malam berupa nasi dalam kotak,
dengan kesibukan beberapa orang tua maupun pengasuh anak- para tamu undangan kembali dihibur oleh beberapa
anak yang membantu mencarikan telur ataupun sekedar persembahan pujian yaitu kolaborasi antara Regina Dyah Pradani
memantau dari kejauhan membuat suasana menjadi cukup Saraswati dengan Albert ”AFI-Junior” dalam lagunya ’Mukjizat itu
ramai. Ya, inilah ritual yang tidak terlewatkan dalam setiap nyata’ dan duet Parasian Silitonga dengan Albert yang cukup
penyelenggaraan Paskah di manapun. menghentak dan atraktif. Acara diakhiri dengan persembahan
Menurut sejarahnya Telur Paskah melambangkan kehidupan lagu dari Albert yang mengundang seluruh anak-anak yang hadir
baru yang muncul setelah Paskah tiba. Lomba outdoor yang untuk turut naik ke atas panggung menyanyikan lagu ’Hari Ini
direncanakan berlangsung selama 30 menit tidak bisa terlaksana Harinya Tuhan’. Puji Tuhan..., akhirnya semua acara bisa
semua karena hari terlalu cepat beralih petang dan langit terlihat berlangsung lancar dan selesai tanpa hambatan satu pun yang
agak mendung sehingga Panitia memutuskan untuk tidak berarti. Vanstenes menutup seluruh rangkaian acara Perayaan
memperlombakan semua yang telah disiapkan. Satu lomba yang Paskah dengan doa penutup.
tidak terlaksana yaitu Lomba Mengarang Puisi. Yah, inilah hasil kerja yang cukup memuaskan bagi seluruh
Bersamaan dengan kemeriahan yang terjadi di luar Aula panitia. Semua lini kepanitian bekerja cukup semangat dan
Gedung B, para tamu undangan yang tinggal di dalam Aula kompak dari awal, pertengahan, hingga akhirnya. Saat itu juga,
Gedung B juga mengikuti acara lomba yaitu Kuis Keluarga. sempat diadakan acara evaluasi singkat oleh seluruh panitia yang
Secara spontanitas walaupun agak malu-malu karena harus naik masih di tempat guna perbaikan ke masa yang akan datang dan
ke atas panggung, masing-masing keluarga mengirimkan satu ditutup dengan foto bersama seluruh panitia. Mengutip lagu yang
orang anggotanya sebagai wakil keluarga untuk bergabung dibawakan oleh Albert ”AFI-Junior”, memang setiap hari adalah
dengan dua wakil keluarga lainnya membentuk 1 regu peserta harinya Tuhan dan kita patut bersyukur atas segala kasihNya
lomba. Kuis keluarga diikuti oleh 3 Regu yang merupakan yang tidak pernah putus diberikan secara cuma-cuma
perwakilan dari 9 keluarga, memperebutkan juara 1, 2 dan 3. kepada kita umatNya. LIP/PWK KP DJBC
DOK. PANITIA DOK. PANITIA

LOMBA mencari telur Paskah. FOTO BERSAMA Panitia Perayaan Paskah PWK DJBC 2007.

EDISI 390 MEI 2007 WARTA BEA CUKAI 69


PERISTIWA

INKADO HUT KE- 53


WBC/ADI

FOTO BERSAMA. Seluruh pengurus induk Inkado dan pengurus Inkado Sulawesi Selatan, berfoto bersama seusai perayaan acara HUT Inkado ke-35 di Makassar.

Indonesia Karate-Do (Inkado) yang saat ini Ketua dewan guru Inkado, GA Pesik, Sekjen Inkado, Yusran,
menjadi organisasi perguruan karate terbesar di Ketua Pembina sekaligus Ketua Korda DKI Jaya, Maman
Anurachman, dan beberapa undangan lainnya.
Indonesia, merayakan hari jadinya yang ke-53 di Acara yang diawali dengan demonstrasi pengibaran
kota Makassar. Kegiatan yang kini menjadi bendera merah putih dan bendera Inkado oleh jajaran TNI
andalan di beberapa instansi pemerintah dan Angkatan Darat Pangdam Wirabuana, dilanjutkan dengan
penganugerahan DAN V kehormatan kepada Gubernur
swasta ini, terbukti telah melahirkan atlet-atlet Sulsel, dan penganugerahan DAN kehormatan kepada
nasional yang mewakili Indonesia di berbagai beberapa perwira tinggi TNI Pangdam Wirabuana.
kejuaraan karate dunia. Dalam kata sambutannya, Gubernur Sulsel merasa

T
bangga dengan perguruan Inkado karena telah melahirkan
epat pada 18 Maret 2007 lalu, Inkado genap beberapa atlet andalan Sulsel yang kini juga menjadi andalan
berusia 35 tahun. Diusianya yang sudah cukup Indonesia di berbagai event internasional. Untuk itu Gubernur
matang ini Inkado sebagai perguruan karate juga mengharapkan agar apa yang sudah diraih saat ini
terbesar di Indonesia telah dipercaya sebagai dapat terus ditingkatkan, dan menjadikan Inkado sebagai
kegiatan beladiri di berbagai instansi pemerintah acuan dalam perguruan karate.
seperti Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), Tentara Sementara itu, menurut Kasubdit Intelijen, Maman
Nasional Indonesia (TNI), Departemen Pendidikan, dan Anurachman yang juga sebagai ketua pembina Inkado dan
beberapa departemen lainnya. ketua korda DKI Jaya, perayaan HUT kali ini sedikit berbeda
Perayaan hari jadi Inkado yang dipusatkan di kota dengan biasanya karena diusia yang ke 35 Inkado telah
Makassar tepatnya di lapangan Hasanuddin Makassar ini, mendapatkan kepercayaan penuh oleh TNI sebagai
dihadiri oleh beberapa pejabat daerah Sulawesi Selatan perguruan karate yang wajib diikuti oleh seluruh anggota TNI.
(Sulsel), diantaranya Gubernur Sulsel, Amin Syam yang juga “Untuk DJBC Inkado masih tetap eksis dan tetap menjadi
bertindak selaku inspektur upacara, Pangdam Wirabuana, acuan bagi beberapa diklat bidang P2, khususnya untuk
Sekwilda Sulsel sekaligus sebagai ketua Inkado Koordinator diklat pawang anjing pelacak. Sedangkan untuk kedepan ini,
Daerah (Korda) Sulsel, dan 3000 karateka dari berbagai kita sedang membentuk beberapa atlet dari DJBC yang bisa
daerah di Sulsel. mewakili Inkado maupun nasional untuk bertanding di
Sementara itu dari pengurus induk Inkado yang hadir beberapa event nasional, dan ini sudah berjalan,” jelas
pada acara tersebut, ketua umum Inkado,Yoris Raweyae, Maman Anurachman. adi

70 WARTA BEA CUKAI EDISI 390 MEI 2007


MITRA
DOK. DHL DOK. DHL

SEMINAR. Sjahrian Harahap, Area Sales Manager ID1 (yang meliputi kota PANTAS SINURAT. Customs Development Manager , PT Birotika Semesta/
Medan, Bata, Makassar dan Balikpapan), PT. Birotika Semesta/DHL DHL Express, Pantas Sinurat, sedang memberikan penjelasan kepada
Express dalam sesi seminar di Manado. para peserta seminar di Manado.

PEBISNIS DI SULAWESI SELATAN


DALAMI REGULASI KEPABEANAN
Pemahaman yang lebih baik dunia. Tugas DHL, sebagai trade facilitator, adalah
mengenai regulasi Bea dan Cukai menjamin agar para eksportir dan importir di daerah
memiliki pengetahuan untuk memanfaatkan regulasi
meningkatkan daya saing. kepabeanan dalam meningkatkan daya saing mereka.

D
Sulawesi Selatan memiliki potensi bisnis yang sangat
HL, perusahaan penyedia layanan ekspres dan menjanjikan bagi DHL. Di Makassar (Ujung Pandang),
logistik, baru-baru ini menyelenggarakan forum pelanggan utama DHL berasal dari industri pengolahan
bisnis untuk menyosialisasikan regulasi nikel, pertanian dan coklat. Di Manado, beberapa
kepabeanan kepada pengusaha-pengusaha di pelanggan utama DHL berasal dari industri
Sulawesi Selatan yang bergerak di bidang pertambangan, arang dan minyak sawit mentah (crude
ekspor dan impor. Forum bertema How to Simplify Your palm oil).
Import Process ini bertujuan membantu para pengusaha Welty Tambunan, Area Sales Manager PT Birotika
di Sulawesi Selatan memaksimalkan daya saing mereka Semesta/DHL Express mengatakan, masyarakat
dengan pengetahuan yang mendalam mengenai regulasi cenderung menjadikan Jakarta sebagai kiblat dalam
kepabeanan dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. perekonomian di Indonesia. Padahal, provinsi lain
forum bisnis yang sama juga diselenggarakan oleh DHL memiliki peran yang sama pentingnya bagi
di kota Manado pada hari Kamis tanggal 29 Maret 2007. perkembangan ekonomi negeri ini. Terjadi banyak kasus
Seminar ini menghadirkan pakar-pakar industri dari dimana para pebisnis di daerah belum memiliki akses
DHL Express sebagai pembicara utama, antara lain yang sama terhadap informasi dan pengetahuan yang
Sjahrian Harahap, Area Sales Manager ID1 (yang meliputi dibutuhkan untuk meningkatkan bisnis mereka.
kota Medan, Batam, Makassar dan Balikpapan) dan ”Sebagai trade facilitator, DHL melihat bahwa daerah
Pantas Sinurat, Customs Development Manager, PT provinsi juga sama pentingnya. Hal ini merupakan alasan
Birotika Semesta/DHL Express. utama DHL untuk mengembangkan program yang
Dilaksanakan sebagai bagian dari program berfokus pada pengetahuan dalam pengembangan
berkesinambungan DHL untuk menyosialisasikan peraturan bagi bisnis yang berada di daerah,” tambah
regulasi kepabeanan kepada kalangan pengusaha di Welty.
daerah-daerah, Forum bisnis tersebut dihadiri oleh lebih DHL optimis akan pertumbuhan bisnis di Sulawesi
dari 50 kalangan pengusaha yang bergerak di berbagai Selatan yang tinggi serta berkomitmen untuk turut
sektor industri penting dari setiap kota di provinsi mendukung para pelaku bisnis dalam mengembangkan
Sulawesi Selatan. Sebagai trade facilitator, DHL optimis potensi bisnis di Sulawesi Selatan sepenuhnya. Sebagai
bahwa para pengusaha di daerah dapat memanfaatkan pemimpin dalam bisnis ekspres udara internasional, DHL
pengetahuan yang mendalam mengenai regulasi memiliki komitmen untuk mengembangkan solusi inovatif
kepabeanan yang akan mendukung daya saing mereka di bagi beragam sektor industri yang dilayaninya.
pasar internasional. Dalam forum bisnis di Makassar dan Manado ini, para
Seminar ini juga merupakan sebuah forum bagi para peserta juga diberi kesempatan untuk lebih banyak
pelaku bisnis untuk berbagi pengalaman tentang belajar mengenai portfolio produk-produk DHL, seperti
bagaimana DHL dapat meningkatkan daya saing Import Express (IMP), Sample Express dan Domestic
perusahaan melalui solusi ekspres dan logistik kelas Solution (DOM). press release DHL

EDISI 390 MEI 2007 WARTA BEA CUKAI 71


MITRA
WBC/ATS WBC/ATS

PERESMIAN. Suasana persemian KUNJUNGAN. Menteri Perhubungan, Hatta Rajasa, saat berkunjung dan melihat-
RPX Cargo Building. lihat RPX Cargo Building di Cargo Area Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng.

PEMERINTAH DORONG SWASTA


BANGUN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI
Pemerintah mendorong pihak swasta daerah. Kemudian menghilangkan monopoli, dimana pemerintah
ingin mendorong pihak swasta nasional untuk masuk ke
nasional agar lebih bergerak maju membangun infrastruktur yang selama ini dalam UU hanya dapat dilakukan
infrastruktur dan membangun sarana oleh pemerintah saja. Selain itu juga mengutamakan safety and
khususnya di sektor transportasi. security dan mencanangkan Indonesia National Single Window.

P
Peresmian Warehouse Transit RPX yang kedua di Bandara
ada 4 April 2007, RPX Group, perusahaan lokal Soekarno Hatta ini merupakan implementasi dari keseriusan RPX
penyedia solusi pengiriman dan logistik terpadu mendukung program pemerintah untuk meningkatkan ekspor
berbasis teknologi informasi (TI), meresmikan RPX dengan memfasilitasi para eksportir dan importir berupa ware-
Cargo Building, yang merupakan Warehouse Transit house transit yang modern, lengkap dan terpadu berbasis
dengan sistem pelayanan modern dan terpadu dengan teknologi informasi.
dukungan TI yang online. Peresmian dilakukan oleh Menteri Fasilitas yang ada di RPX Cargo Building dapat membantu
Perhubungan, Hatta Rajasa, di RPX Cargo Building, Cargo Area mempercepat proses kerja dengan keamanan yang lebih
Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng. terjamin, informasi data yang lebih akurat dan dapat diakses oleh
Dalam acara tersebut, hadir pula Direktur Jenderal Bea dan semua pelanggan maupun stakeholder lainnya yang memiliki
Cukai, Anwar Suprijadi, Kepala KPBC Soekarno Hatta, Agung kepentingan dalam proses pengiriman dan penerimaan kargo
Kuswandono, Mantan Ketua MPR, M. Amin Rais, beberapa melalui pesawat udara.
anggota DPR-RI Komisi V, beberapa pejabat di Departemen Harsa E. Joesoef, CEO RPX Group mengatakan, “Salah
Keuangan dan Perdagangan, para direksi BUMN, para satu RPX core value adalah performance. Performance
pengusaha dan rekan-rekan pers. merupakan nilai dasar perusahaan agar selalu meningkatkan
Dalam sambutannya Menteri Perhubungan, Hatta Rajasa pelayanan bagi para pelanggan,” katanya. Peresmian RPX Cargo
mengatakan, kerjasama atau partnership yang dilakukan RPX Building itu sendiri merupakan pembangunan berkelanjutan yang
dengan Angkasa Pura, merupakan manifestasi dari keinginan juga merupakan jawaban RPX untuk meningkatkan keamanan
pemerintah untuk mendorong pihak swasta nasional agar lebih dan pengiriman kargo melalui pesawat udara untuk mencapai
bergerak maju membangun infrastruktur dan membangun sarana kepuasan pelanggan.
khususnya di sektor transportasi. Sementara itu, Ari HK Pane, Managing Director RPX
Hatta mengungkapkan, pertumbuhan di bidang angkutan Warehouse menambahkan bahwa RPX Cargo Building juga
kargo mencapai masa keemasannya pada tahun 1996 dimana merupakan storage area atau tempat penimbunan sementara
saat itu kargo yang diangkut oleh udara mencapai sekitar 197 ribu (TPS) dan dirancang untuk meningkatkan kemudahan dan
ton. Tetapi saat terjadi krisis ekonomi, kargo yang diangkut keamanan proses pengiriman dan penerimaan kargo di area
menurun menjadi sekitar 100 ribu ton. bandara dengan berbagai fasilitas yang modern dan terpadu
Beberapa tahun kemudian, tepatnya 2002, lonjakan pengang- berbasis teknologi informasi.
kutan kargo dan penumpang mengalami booming, naik menjadi RPX Cargo dibangun di atas area 7.540 meter persegi,
150 ribu ton. Kemudian pada 2004 naik lagi menjadi sekitar 180 dengan luas bangunan dua lantai seluas 2.292 meter persegi dan
ribu ton. Pada 2005 menjadi 229 ribu ton dan tahun 2006 kargo dilengkapi dengan fasilitas modern, seperti X-Pose yang
yang diangkut melalui udara mencapai sekitar 258 ribu ton. merupakan system customs clearance terbaru berbasis web.
Diperkirakan pada 2007 akan mencapai 300 ribu ton. Dengan Dengan tujuan untuk memudahkan pelanggan RPX Clearance
demikian, pertumbuhan yang dicapai dalam pengangkutan kargo dalam melakukan pengecekan status clearance kargo kiriman
hingga saat ini mencapai sekitar 13 – 16 persen. secara online. Pelanggan dapat melihat status kargonya dengan
“Sayangnya, pertumbuhan tersebut tidak diikuti dengan mengakses www.rpxholding.com.
pembangunan infrastruktur yang memadai. Oleh sebab itu, Fasilitas lainnya adalah dock leveler, IBIS (Inbound
pemerintah merespon hal tersebut dengan melakukan suatu Integrated System), WOWS (Wahana Online Warehouse
revisi terhadap 4 paket UU Transportasi (udara, laut, kereta api System) yang merupakan suatu sistem yang dirancang untuk
dan darat-red),” kata Hatta. mengetahui posisi kargo secara online di dalam warehouse
Caranya, lanjut Hatta, dalam bidang politik pemerintah inventory. Kemudian dilengkapi pula dengan acceptance
Indonesia sudah melakukan desentralisasi dimana seluruh digital scale atau timbangan digital, X-Ray machine, scissor
produk UU yang ada harus disesuaikan dengan UU otonomi lift, digital scale build up, storage area dan reach truck. ifa

72 WARTA BEA CUKAI EDISI 390 MEI 2007


RUANG KESEHATAN

Anda
Anda Bertanya
Bertanya
Dokter Menjawab
Dokter Menjawab
DIASUH OLEH PARA DOKTER
DI KLINIK KANTOR PUSAT DJBC

mimisan yang sering dialami anak saya ada faktor pence-


tusnya ? dan apakah juga karena faktor keturunan ?

JAWAB :

Saluran napas yang pertama ditemui adalah hidung.


Udara yang masuk kedalam hidung pada saat bernapas
akan dihangatkan dan udara diubah menjadi lebih
lembab. Ini disebabkan karena permukaan hidung bagian
dalam (mukosa) dilapisi oleh kaya pembuluh darah halus
dan menghasilkan lendir/mucus untuk menjaga
kelembabannya.
Pada anak-anak dan orang tua diatas usia 50 tahun,
pembuluh darahnya lebih tipis sehingga rentan untuk
terjadi pendarahan dari hidung yang disebut mimisan.
Mimisan pada anak sering terjadi, umumnya berhenti
sendiri dan tidak dalam jumlah besar. Dalam hal ini tidak
berbahaya. Pada orang tua pendarahan bisa berasal dari
belakang hidung, pendarahan tidak nampak, darah
tertelan dan sulit dihentikan. Jika pendarahan menetap
selama ½ jam lebih, segera bawa ke dokter untuk
pemeriksaan lebih lanjut.

Faktor-faktor pencetusnya antara lain :

- Udara yang kering atau dingin, dapat menyebabkan


mukosa hidung menjadi kering dan pecah sehingga
terjadi mimisan.
- Membuang ingus terlalu keras, mengorek lobang
hidung atau tiupan ke dalam lobang hidung yang
dapat menyebabkan kerusakan selaput lendir hidung.
- Bermain terlalu kasar, masuknya benda asing kedalam
hidung
- Infeksi saluran napas atas
- Penyakit-penyakit lain yang memberi gejala mimisan.
- Kelainan darah trombositopeni (rendahnya faktor
pembekuan darah)
- Penyakit hati (gangguan dalam pembekuan darah)
- Obat-obat pengencer darah
- Tekanan darah tinggi
- Kanker nasofaring

Faktor keturunan dalam hal ini tidak signifikan


hubungannya

SI KECIL KERAP Hal-hal yang dapat dilakukan bila terjadi mimisan :

MIMISAN
- Buat penekanan dua sisi pada pangkal hidung yang
lunak ± 15 menit sementara bernapas melalui rongga
mulut.
- Jangan mensisi atau bensin setelah mimisan karena
dapat menyebabkan pendarahan lagi akibat lepasnya
bekuan darah dari bekas luka mimisan. Bekuan darah

P
tersebut berfungsi sebagai penyetop aliran darah
utra ke 2 kami berusia 4 tahun. Kami perhatikan keluar dari pembuluh darah sekaligus memberi
setiap kali ia mengalami kelelahan fisik sering kesempatan perbaikan sel-sel pembuluh darah yang
mengeluarkan darah dari hidungnya atau rusak.
mimisan, misalnya setelah ia berlari-lari dengan - Jika mimisan disebabkan karena udara yang kering
temannya tak lama keluar dari hidungnya. atau hidung terasa kering maka pencegahannya
Kondisi ini sebenarnya juga pernah dialami suami saya dengan pemberian krim yang kandungan airnya
sewaktu ia masih kecil. Sebenarnya penyakit apa yang banyak atau dapat dengan spray (penyemprotan) air
diderita anak saya dan apakah berbahaya dok ? Apakah pelembab.

EDISI 390 MEI 2007 WARTA BEA CUKAI 73


RUANG INTERAKSI

BERANI
BUKTI KUAT
MENUNJUKKAN
FAKTOR
GENETIK

MENGAKHIRI
Oleh: BERPERAN
Ratna Sugeng BESAR

HIDUP
PADA RISIKO
BUNUH DIRI

ATAU BERANI
HIDUP ? ”
Terlepas dari motif khusus yang mendorong Beberapa orang mempunyai kebiasaan mengancam
seseorang untuk bunuh diri, ada beberapa orang-orang disekitarnya untuk membunuh diri bila
kehendaknya tidak terujud dan acapkali ancaman ini
faktor risiko orang yang cenderung bunuh diri terlanjur membuat diri terbunuh. Jadi maksud hati tidak
sampai berhasil yakni faktor risiko kesehatan, bunuh diri, hanya mengancam, tetapi terlanjur hidup
biologik, psikologik dan sosial berakhir. Keadaan ini disebut parasuicide. Seperti yang
kita jumpai pada mereka yang mengiris-iris lengannya

B
ketika marah atau keinginannya tidak tercapai. Mereka
eberapakali tampilan di televisi maupun di radio sebetulnya berharap untuk diselamatkan.
saya diminta merespon tentang mengakhiri hidup
kejadian di banyak tempat, baik yang FAKTOR RISIKO BUNUH DIRI
menyangkut warga biasa atau warga yang diberi Terlepas dari motif khusus yang mendorong
hak memegang senjata berpeluru. Saya berpikir seseorang untuk bunuh diri, ada beberapa faktor risiko
mereka berani memilih mengakhiri hidup, bagi diri sendiri orang yang cenderung bunuh diri sampai berhasil yakni
atau orang lain. Berani mengakhiri hidup tentu saja faktor risiko kesehatan, biologik, psikologik dan sosial.
berbeda dengan berani memulai hidup. Kita tidak pernah Faktor ini bervariasi dan dipengaruhi oleh usia, gender,
memilih memulai hidup, tetapi mungkin dapat memilih etnik, dan berubah-ubah sepanjang masa.
cara mengakhiri hidup. Seseorang berisiko tinggi bunuh diri bilamana ia
Bayangkan seorang ibu berani menghadirkan hidup 4 mempunyai riwayat upaya bunuh diri sebelumnya,
orang anaknya, tetapi kemudian juga berani mengakhiri gangguan psikiatrik seperti depresi, skizofrenia,
hidup mereka bersama dirinya. Sementara di tempat lain gangguan kepribadian, pengguna narkotik-alkohol atau
seorang pemegang senjata untuk tugasnya, mengakhiri obat-obat lainnya. Riwayat bunuh diri dalam keluarga,
hidup tamu yang bertandang ke rumahnya, isterinya, kekerasan fisik/seksual/emosional, sakit yang tak jelas
mertuanya dan dirinya sendiri. (Berita surat-surat kabar di kesembuhannya, merupakan faktor risiko. Risiko akan
bulan Februari 2007). makin besar bila ia memegang senjata berpeluru
“Bunuh diri atau membunuh orang lain bukanlah mematikan..
sebuah pilihan, tetapi sakit hati diluar batas kemampuan
pengendalian diri,” demikian sebuah tulisan dari PETANDA BAHAYA BUNUH DIRI
Departemen Kesehatan Mental Amerika di situsnya. Kalau Perhatikan petanda yang mengarahkan seseorang
bunuh diri atau membunuh orang lain dasarnya adalah mempunyai kemungkinan bunuh diri atau berpikir bunuh
sakit hati diluar kemampuan pengendalian diri, maka kata diri. Berikut ini adalah petandanya:
kunci terletak pada kemampuan mengendalikan diri. Kita l Berulangkali bicara tentang bunuh diri, bahkan
coba fokuskan cerita kita pada bunuh diri. terucap : “Saya pikir lebih baik mati”, “ Percuma saya
dilahirkan”, “Tak seorang pun menghendaki saya
PERILAKU BUNUH DIRI hidup”
Perilaku bunuh diri merupakan tindakan yang berisiko l Menarik diri dari pergaulan dan lebih sering
membuat kematian dengan merusak diri atau akibat menyendiri
dorongan pikiran berulang bunuh diri. Tindakannya dapat l Mood atau suasana hatinya mudah berubah, suatu
berupa meminum obat melebihi takaran, meminum/ saat beremosi tinggi, kemudian sedih mendalam,
memakan sesuatu yang diperkirakan mematikan, berapi-api semangatnya kemudian berdiam diri
mengemudikan kendaraan secara sembrono atau dalam l Berulang-ulang berpikir atau menyatakan akan mati,
keadaan mabuk. Seringkali upaya bunuh diri dilakukan mengajak mati, atau melakukan pengakhiran hidup
berulang, namun tidak menghasilkan kematian, keadaan orang-orang dekatnya
ini dikatakan sebagai ancaman bunuh diri. l Pola hidupnya berubah, termasuk pola makan dan tidur

74 WARTA BEA CUKAI EDISI 390 MEI 2007


l Perubahan kepribadian seperti ‘cuek’ yang tadinya dunia dan masuk surga. Buat mereka pertolongan konse-
pemalu, ling, terapi psikologik, terapi memperbaiki aliran komuni-
l Perilaku merusak diri seperti penggunaan narkotik kasi otak dengan obat sangat menolong.
alkohol, obat-obat lain atau mengemudikan kendaraan
mengabaikan keselamatan PENCEGAHAN BUNUH DIRI
l Melakukan hal yang tak biasa, seperti menuliskan Tidaklah mungkin secara tepat menentukan individu
pesan-pesan atau wasiat, atau terlibat perselingkuhan mana yang berupaya bunuh diri dan pasti berakhir hidup-
l Mengucapkan kata perpisahan seakan tak akan ber- nya. Namun petanda diatas dapat membuat kita lebih
temu lagi FOTO : ISTIMEWA mewaspadai.
Orang-orang
Beberapa yang mempu-
orang tak me- nyai faktor
neruskan peri- protektif -situ-
laku diatas de- asi sebaliknya
ngan tindakan daripada
bunuh diri, te- mereka yang
tapi tetap perlu berisiko tinggi-
diwaspadai. cenderung tak
Mereka hen- mempunyai
daklah menda- masalah bu-
pat teman bi- nuh diri. Mere-
cara yang ka termasuk
menguras pe- orang-orang
rasaan-pera- yang relatif
saan sakit hati sehat fisiknya,
dan membuat atau memeli-
pikiran terarah hara kesehat-
kepada pera- an dengan baik
saan berharga dan mempu-
untuk hidup. nyai akses ter-
Nasihat tidak hadap dukung-
diperlukan, an medik, ke-
ikuti aliran luarga yang
pikiran mereka akrab dan sa-
dan kemudian ling mendu-
upayakan kung, mempu-
mendorong nyai keteram-
pikiran ke arah pilan menyele-
rasa berharga saikan masa-
untuk tetap hi- lah dan konflik
dup. Bagi me- yang muncul
reka yang dep- dalam hidup-
resi diperlukan nya, yakin ser-
penanganan ta menghayati
khusus oleh agamanya
ahli, karena yang menye-
kemungkinan rahkan
bunuh diri ter- kematian pada
laksana lebih Tuhan.
besar akibat Kenali tan-
sistem kerja da depresi,
transmisi listrik penggunaan
otak yang per- narkotika-alko-
lu perbaikan. hol – obat
tidur dan lain-
HUBUNGAN nya, dukung
FAKTOR mereka untuk
GENETIK DAN mendapatkan
BIOLOGIK perbaikan ke-
ATAS BUNUH sehatan mental
DIRI dan fisik.
Bukti kuat
menunjukkan faktor genetik berperan besar pada risiko MEMAHAMI PERILAKU BUNUH DIRI DAPAT MENCEGAH
bunuh diri. Gangguan psikiatrik bipolar, skizofrenia terkait BUNUH DIRI
faktor genetik. Gangguan ini dapat dipulihkan melalui Mulailah memperhatikan sekitar, jika dijumpai tanda
perbaikan sistem kerja transmisi informasi di otak. perilaku berisiko tinggi untuk bunuh diri, bimbing mereka
Perilaku bunuh diri seringkali lebih dipengaruhi oleh untuk mempunyai teman curhat yang dapat dipercaya,
dorongan sesaat atau impulsif dibanding oleh karena konsultasi pada ahli dan mendukung keluarganya agar
gangguan psikiatrik spesifik. Perhatikan mereka yang mampu mencegah perilaku mencelakai diri. Jika beban
berisiko tinggi diatas, lebih-lebih mereka yang mempunyai masalah begitu besar, sehingga sangat menekan
riwayat keluarga bunuh diri atau mempunyai keyakinan perasaan dan pikirannya, maka diperlukan intervensi ahli,
kuat bunuh diri membebaskan mereka dari penderitaan psikiater atau psikolog klinis.

EDISI 390 MEI 2007 WARTA BEA CUKAI 75


PROFIL

I GDE SENOPATI
KORLAK ADMINISTRASI KEPABEANAN DAN CUKAI KPBC TIPE C BENOA

“PERJALANAN HIDUP
SEORANG PENARI BALI”
Bagi masyarakat pulau Bali khususnya yang berada di daerah Tabanan, mungkin nama
I Wayan Begeg atau dikenal Pan Tini sudah tidak asing lagi di telinga mereka. Sebagai seorang
maestro tari Bali, tempat tinggal tokoh ini selalu ramai dikunjungi masyarakat baik yang ada di
sekitar Tabanan maupun dari daerah lain di Bali untuk belajar seni tari Bali.

K
epiawaian Pan Tini dalam menari Bali ini, rupanya juga terkenal dan selalu dinanti jika dirinya akan pentas tari Bali. Meng-
diikuti oleh salah seorang cucunya yang tanpa dipaksa- injak SMP, Gde masih tetap menunjukan prestasinya, dan puncak
kan juga telah mengikuti jejak kakek dan ibunya. dari itu semua adalah ketika dirinya baru lulus SMP, terpilih mewa-
Walaupun dirinya seorang laki-laki namun untuk urusan kili Indonesia untuk mengikuti Expo kesenian di Sevilla Spanyol.
tari dirinya tak kalah hebatnya dengan wanita Bali “Saya juga tidak tahu kok bisa terpilih, mungkin karena sering
lainnya. I Gde Senopati, tokoh profil kita kali ini, selain memiliki pentas jadi baik Bupati maupun Gubernur sering melihat saya,
prestasi dalam bekerja, dirinya juga memiliki segudang prestasi maka saya terpilih untuk mewakili Indonesia di acara Expo
dari bakat yang dimilikinya sejak kecil, yaitu menari tari Bali. kesenian tahun 1992 di Spanyol. Perasaan saya saat itu senang
Lahir di Tabanan pada 23 Maret 1977 dari pasangan Alm. I sekali bahkan orang tua sangat mendukung, ini ditunjukkannya
Made Rai Suartha (Ayah) dan Ni Komang Ratnadi (Ibu), yang dengan selalu memberikan semangat saat saya mengikuti pusat
merupakan keturunan seniman tari Bali, membuat dirinya merasa pelatihan di Denpasar,” kenang Gde.
terpanggil untuk ikut melestarikan apa yang sudah menjadi Sebagai peserta yang termuda karena usia Gde saat itu baru
kebanggaan dari keluarganya. 15 tahun, tentunya menjadi suatu prestasi yang luar biasa, namun
Di masa kecil Gde Senopati, selalu memperhatikan jika kakek ketika hendak berangkat Gde yang masih muda belia itu sempat
atau ibunya sedang mengajarkan tari kepada orang lain, dan dari sedih karena harus meninggalkan keluarga. Namun sang ayah
perhatiannya itu tanpa di sengaja dirinya juga mengikuti setiap yang terus memberikan semangat membuat dirinya menjadi
gerakan tari yang sedang dimainkan baik oleh ibu maupun oleh tegar dan siap untuk menunjukan kebolehannya dalam bidang
kakeknya.”Kalau sejak kapan saya mulai menari, saya juga tari Bali di negeri orang.
kurang jelas, menurut ibu, sejak usia tiga tahun itu setiap kali ibu “Satu hal yang menjadi kenangan saya saat di Spanyol ada-
atau kakek sedang mengajar tari saya selalu mengikuti gerakan- lah, pada saat saya akan naik pentas untuk menari, ternyata
nya dari belakang, dari situlah ibu dan kakek melihat kalau saya panggung tempat kita menari sudah diduduki oleh orang-orang
juga memiliki bakat menari,” ujar Gde Senopati mengawali cerita Portugal yang melakukan demo untuk Indonesia, memang saat
perjalanan hidupnya. itu negara kita sedang terjadi konflik dengan Timor-Timor, akhir-
“Dalam mendidik orang tua saya memang cukup keras juga, nya pentas dibatalkan hari itu dan dilanjutkan keesokan harinya,”
namun demikian ayah saya yang seorang pegawai negeri tidak kata Gde.
selalu memaksakan saya untuk mengikuti apa yang menjadi Selain Spanyol, Gde juga sempat mengunjungi negeri Belan-
kemauannya. Misalnya saat saya belajar, ayah hanya menuntun da dan Singapura yang merupakan kelanjutan dari kegiatan Expo
agar saya tidak melupakan apa yang menjadi kewajiban seorang kesenian tersebut.”Sungguh suatu pengalaman yang tak
pelajar, jadi saya tidak selalu ditongkrongi jika disuruh belajar” terlupakan, karena selain dapat melihat negeri orang, saya juga
kata Gde. dapat menunjukkan kepada negeri orang kalau negara saya
Dari didikan orang tua yang cukup demokratis ini, Gde juga memiliki banyak kebudayaan dan kesenian yang patut dibangga-
banyak mendapat pelajaran hidup yang hingga saat ini sangat kan,” ungkap Gde.
berguna bagi dirinya, keharusannya untuk dapat mandiri menjadi- Saat duduk di bangku SMA, Gde yang aktif dikepengurusan
kan Gde mampu menjadi seorang anak yang dapat dibanggakan. Osis dan Pramuka, juga beberapa kali sempat dikirim baik untuk
Maka tak heran jika sejak SD hingga SMA Gde yang gemar akan pelatihan maupun seminar tentang organisasi sekolah, bahkan
mata pelajaran ilmu pasti dan matematikan ini, selalu menjadi untuk kegiatan Pramuka, Gde sempat terpilih mewakili Bali untuk
juara di kelasnya. Jambore Nasional tahun 1991 di Cibubur.
Selain itu, pelajaran hidup yang hingga kini masih dikenang-
nya adalah, ketika kecil dirinya sudah mempunyai kewajiban di MENJADI SALES MULTI LEVEL MARKETING
dalam rumah untuk selalu membersihkan dan mencuci piring. Keaktifannya di Osis inilah yang membawanya menjadi
Kegiatan ini dilakukannya baik pagi maupun sore. Menurut Gde pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Cerita awal
hal ini dilakukan karena selain dalam keluarganya tidak memiliki karier di DJBC ini diawali dari kunjungan kakak kelasnya yang
anak perempuan, kegiatan ini juga dapat menumbuhkan rasa ke- telah menjadi pegawai DJBC, yang memberitahukan kalau
mandirian jika kelak dirinya sudah dewasa. Sekolah Tinggi Akutansi Negara (STAN) membuka peluang bagi
lulusan SMA untuk menjadi pegawai dilingkungan Departemen
MENJADI DUTA KESENIAN DI SPANYOL Keuangan. Atas informasi tersebut Gde memutuskan untuk tidak
Duduk di bangku SD, Gde juga terus menjalani bakat yang mengikuti tes UMPTN, namun hanya ikut tes di STAN.
dimilikinya, dengan seringnya mengikuti pentas tari Bali di “Sebenarnya tidak ikutnya saya di UMPTN bukan karena
daerah-daerah sekitar pulau Bali, membuatnya menjadi cukup saya tidak mau, tapi ayah saya sempat berpesan agar mencari

76 WARTA BEA CUKAI EDISI 390 MEI 2007


WBC/ADI

EDISI 390 MEI 2007 WARTA BEA CUKAI 77


PROFIL

DOK. KELUARGA
bisa diberikan kelonggaran untuk mendaftar sedangkan bukti
transfer diberikan esok harinya.
Namun ketika petugas mengatakan besok pun masih dapat
mendaftar karena hari itu adalah hari pertama pendaftaran,
sambil merasa tidak percaya dirinya kembali menanyakan kapan
tanggal terakhir pendaftaran, setelah diberikan penjelasan, Gde
langsung pulang dan keesokan harinya pagi-pagi setelah
mentransfer di bank, Gde mendaftar untuk ikut ujian STAN dan
langsung memilih jurusan Bea dan Cukai.
Dipilihnya Bea dan Cukai oleh Gde lantaran kakak kelasnya
yang memberikan informasi mengenai STAN, sudah menjadi
pegawai DJBC, untuk itulah dirinya langsung memilih jurusan
DJBC yang kebetulan juga saat itu hanya boleh satu pilihan.
Setelah mengikuti ujian STAN, sambil menunggu waktu
pengumuman dirinya kembali meneruskan menjadi sales dan
rupanya kegiatan ini memberikannya keuntungan yang lumayan
besar, bahkan dirinya memutuskan jika tidak lulus ujian STAN,
maka pekerjaan inilah yang akan digelutinya kelak.
Saat pengumuman Gde pun senang sekali karena dirinya
diterima di STAN pada jurusan bea cukai. Dengan berbagai
persiapan akhirnya Gde berangkat menuju kampus STAN di
Jurang Manggu untuk selanjutnya mengikuti tes kesehatan dan
fisik. Setelah berbagai tes dijalani akhirnya Gde diterima di
jurusan bea cukai untuk program diploma III.
Lulus dari STAN, Gde langsung mengikuti praktek kerja di
Kantor Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC) Soekarno-Hatta.
Banyak pengalaman baru yang ditemuinya saat praktek kerja
lapangan ini, karena jika saat kuliah hanya tahu dari buku kini
dirinya dapat melihat langsung kegiatan bea cukai.
“Waktu praktek itu saya sangat beruntung sekali, karena para
pembimbing saat itu benar-benar memberikan penjelasan de-
ngan sejelas-jelasnya hingga kami benar merasa sangat dibim-
bing sekali. Tapi ada dukanya juga, saat praktek lapangan (tahun
1998) itu berbarengan dengan kejadian kerusuhan di Jakarta, ba-
nyak orang lari ke bandara hingga makanan pun habis, sementa-
BERSAMA KELUARGA. Tidak akan memaksakan anaknya untuk bisa ra untuk pulang saya tidak bisa karena tidak ada bis yang menuju
menjadi penari. Rawamangun. Akhirnya setelah menunggu beberapa hari baru
saya bisa pulang, itupun karena ada truk pengangkut ayam yang
sekolah yang setelah lulus dapat langsung kerja, dari situ saya akan ke Rawamangun, saya pikir tak apalah yang penting saya
memiliki dua pilihan STAN dan IPDN, namun karena informasi bisa pulang,” kenang Gde.
STAN sudah lebih dulu saya terima, saya akhirnya memilih ikut
tes di STAN tanpa ikut tes lainnya. Ini memang berisiko sekali tapi PENEMPATAN PERTAMA PUSLATASI
itulah jalan hidup saya,” kenang Gde. Lulus dari praktek kerja lapangan, penempatan Gde pertama
Saat akan mengikuti pendaftaran STAN, Gde juga punya adalah Puslatasi (sekarang IKC-red) tahun 1998. Banyak hal baru
pengalaman menarik yang tak dilupakannya, karena pada saat itu di Puslatasi ini yang sebenarnya jauh dari apa yang dibayangkan
pendaftaran penerimaan STAN mengalami penundaan dari yang Gde, karena sejak sekolah dulu Gde tidak pernah mengikuti
biasanya. Gde akhirnya berusaha mencari tahu kapan pembuka- kursus komputer bahkan ketika laporan praktek pun Gde sempat
an tersebut dilaksanakan, sementara jika menunggu Bali, infor- diketikan oleh temannya.
masi tersebut sangat lambat sekali sehingga Gde memutuskan “Waktu itu saya termasuk orang yang gaptek (gagap
untuk pergi ke Yogyakarta karena di kota ini merupakan salah teknologi-red), eh kok saya ditempatkan di Puslatasi yang sehari-
satu kota tempat pembukaan pendaftaran STAN. DOK. PRIBADI
“Di kota Yogya saya berusaha untuk mencari tahu kapan
STAN buka pendaftaran, karena menunggu cukup lama, akhirnya
sambil menunggu informasi saya menjadi sales untuk produk
multi level marketing, ini saya lakukan karena di Yogya saya juga
butuh biaya hidup sehingga apapun pekerjaan saat itu saya jalani
sambil terus mencari informasi,” ujar Gde.
Setelah berjalan beberapa bulan menjadi sales, suatu saat
ketika Gde sedang berada di Borobudur, dirinya melihat pengu-
muman di surat kabar kalau STAN mulai membuka pendaftaran.
Melihat itu, saking senangnya Gde tidak membaca lagi kapan
tanggal pembukaan dan kapan tanggal penutupan, yang ada
dalam pikirannya hari itu adalah hari terakhir pendaftaran dan
dirinya harus cepat-cepat mendaftar.
Sesampainya di Yogyakarta, Gde langsung menuju
tempat pendaftaran namun ketika akan mendaftar dirinya
diminta bukti transfer bank oleh petugas, Gde yang sudah
terburu-buru tidak paham kalau harus terlebih dulu
mentransfer biaya pendaftaran di bank, padahal saat itu jam
sudah menunjukkan pukul 3 sore artinya bank pun sudah
tutup. Buyar sudah harapan selama ini, sambil terduduk KEBYAR DUDUK. Gde saat membawakan tarian kebyar duduk di acara
lemas di depan loket pendaftaran, Gde pun memohon agar pertemuan DJBC dan JICA.

78 WARTA BEA CUKAI EDISI 390 MEI 2007


DOK. PRIBADI
hari harus berurusan dengan komputer, untungnya para senior
saya mau mengajarkan komputer yang akhirnya saya dapat
kuasai sekarang,” ujar Gde.
Ditempatkan di Puslatasi memang membuat Gde sedikit
cemas, karena Puslatasi saat itu dikenal sebagai ‘pusat anti diklat
dan mutasi’, maka tak heran dirinya disoraki teman-teman
seangkatannya ketika tahu di tempatkan di Puslatasi. Namun
setelah dua tahun di Puslatasi, Gde mendapatkan mutasi
pertamanya, memang saat itu sedang gencar-gencarnya otonomi
daerah dan hampir sebagian angkatannya dimutasikan ke daerah
asal termasuk Gde dimutasikan ke KPBC Ngurah Rai sebagai
penjaga pintu pada tahun 2000.
Suatu pengalaman menarik juga saat dirinya menjadi penjaga
pintu di bandara Ngurah Rai, dengan fasilitas yang boleh
dikatakan tidak ada, setiap hari Gde harus berpanas-panasan
dan jika hujan hanya bisa menumpang berteduh pada pos
security bandara. Selain itu dirinya juga sempat menjadi penjaga
pada pos X-Ray di terminal kedatangan.
Setelah menjadi penjaga pintu, Gde pun akhirnya dipindah- PRESTASI. Dengan berhasil menegah 10 kilogram heroin, Gde
kan tugas sebagai PKD masih di KPBC Ngurah Rai. Saat itu mendapatkan penghargaan luar biasa yang diberikan oleh Menteri
KPBC Ngurah Rai tidak memiliki PKD khusus, sehingga pegawai- Keuangan pada acara hari Kepabeanan sedunia.
lah yang digilir menjadi PKD. Namun saat menjadi PKD ini, Gde
tidak terlalu lama, seniornya yang merasa Gde memerlukan pe- dipakai sebagai pedoman hidup, yaitu “lebih baik bergaul dengan
ngalaman lebih banyak akhirnya memberikan kesempatan untuk orang bodoh tapi hatinya baik, dari pada bergaul dengan orang
berganti pos di bandara internasional pada terminal kedatangan. pintar tapi hatinya jahat”. Menurut Gde kalau kita bergaul dengan
Disinilah Gde mulai memiliki pengalaman baru, karena setiap orang pintar tapi hatinya jahat pastinya akan membuat celaka
saat bertemu dan berkomunikasi dengan turis otomatis orang lain, tapi orang bodoh yang hatinya baik pastinya akan
pemahamannya akan bahasa asing khususnya Inggris membantu orang lain.
bertambah. Satu tahun di pos kedatangan internasional, Gde Dan kini, dengan bakat yang dimilikinya sebagai seorang pe-
ditarik menjadi staf PFPD yang kebetulan saat itu kosong. nari, Gde masih aktif dalam beberapa pementasan, bahkan
dirinya bersama rekan-rekan lainnya yang tergabung dalam grup
TEGAH 10 KG HEROIN Bajra Santi pimpinan Permana Agung dan Erlangga Mantik, juga
Tahun 2005, Gde mendapatkan promosi menjadi korlak pernah mengikuti event di Singapura atas undangan KBRI
intelijen pada KPBC Ngurah Rai, suatu tantangan pekerjaan yang Singapura.
penuh dengan risiko. Menjadi korlak intelijen menjadikan Gde Satu hal yang diharapkan Gde kepada DJBC saat ini adalah
berpikir lebih kritis, dan hal tersebut dibuktikannya dengan hasil merubah paradigma lama DJBC untuk menjadi lebih baik lagi, hal
tegahan heroin seberat 10 kg yang dibawa oleh warga Australia. ini menurutnya sejalan dengan adanya perubahan Undang-
“Tegahan itu sebenarnya berawal dari informasi yang tidak Undang nomor 10 tahun 1995 menjadi Undang-Undang Nomor
sengaja kita temukan, jadi pihak Australia Federal Police (AFP) 17 tahun 2006 tentang Kepabeanan dan Cukai, dimana institusi
mengirimkan surat kepada Polda Bali kalau pada tanggal sekian DJBC harus memperbaiki kinerja dan meningkatkan prestasi
sampai sekian akan ada warga Australia yang membawa heroin yang tentunya juga menjadikan pelayanan kepada masyarakat
dari Bali menuju Australia. Polda secara resmi tidak memberitahu usaha lebih prima lagi.
kami, tapi kami menemukan copy surat tersebut di toilet bandara. “Kami juga mengharapkan kepada DJBC agar pola mutasi
Dari temuan itu maka kami membentuk tim dan mengembangkan yang ada sekarang menjadi lebih jelas, karena pola mutasi saat
kasusnya,” cerita Gde. ini berpengaruh kepada kinerja pegawai. Bayangkan kalau seo-
Lebih lanjut diceritakan Gde, setelah menunggu tiga hari, rang pegawai dimutasikan ke suatu daerah apakah ada kepastian
akhirnya pada hari ketiga datang dua warga Australia yang sama- sampai kapan dia akan disitu, untuk itulah dengan adanya
sama memakai baju batik pantai, melihat kedua orang tersebut kepastian pola mutasi kinerja pegawai juga akan lebih baik lagi,”
Gde merasa curiga dan memerintahkan anjing pelacak untuk tandas Gde. adi
melewatinya. Ternyata anjing pelacak tidak memberikan respon DOK. PRIBADI
dan tiba-tiba kedua orang tersebut bersalaman, melihat keganjil-
an itu Gde memutuskan untuk menggeledahnya di lantai dua
dengan pertimbangan jika ada teman lainnya dapat ditegah juga.
Akhirnya setelah digeledah kedua orang tersebut kedapatan
membawa heroin yang ditaruh pada paha dan perutnya dengan
cara ditempel memakai perban layaknya orang yang sedang
luka, dan pada bungkusan itu ditaburi bubuk merica dan kopi
sehingga anjing pelacak pun tidak dapat mengetahuinya. Setelah
menangkap kedua orang tersebut, Gde melihat dua orang lain
yang juga menggunakan baju batik pantai yang sama, dan iya
memutuskan langsung menangkap kedua orang tersebut dan ke-
dapatan juga membawa heroin. Kasus tegahan heroin yang ber-
hasil di dapat Gde bersama rekan-rekannya ini hingga kini dikenal
dengan kasus Bali Nine.
Satu tahun menjadi korlak intelijen, tahun 2006, Gde kem-
bali dimutasikan sebagai korlak kepabeanan dan cukai pada
KPBC Tipe C Benoa, dan saat ini suami dari Luh Putu
Sukmawati dan ayah dari I Gde Jananuraga Susena, menja-
bat sebagai Pjs KPBC Benoa yang hingga kini belum memili-
ki kepala kantor yang defenitif.
Walaupun dirinya sudah menjadi pegawai DJBC, Gde tetap KUNJUNGAN ACS. Gde saat mendapingi Australian Customs Service yang
tidak melupakan pesan dari ayahnya yang hingga kini masih berkunjung ke KPBC Benoa.

EDISI 390 MEI 2007 WARTA BEA CUKAI 79


APA KATA MEREKA

Anya
Dwinov
“Sebagai warga
negara yang baik
harus mengikuti
prosedur”

Tarzan Selain seni peran, Anya


Dwinov juga terampil dalam
membawakan acara, dan
Petugas Sigap acara yang dibawakannya
Melakukan menjadi meriah karena
Pemeriksaan kepiawaiannya mengajak
pemirsa dan penonton larut
dalam acara yang dibawa-
Dikaruniai postur tubuh kannya. Bahkan ia pun
mirip dengan sosok prajurit, tidak menjadi salah satu pengisi
jarang banyak orang yang mengira acara tetap di salah satu
kalau ia adalah sorang prajurit.
televisi swasta di Indonesia
Padahal profesinya tidak lain ada-
lah seorang pelawak. Itulah yang
dan didaulat sebagai
dikatakan Tarzan salah satu anggo- ‘Sekretaris Presiden’ tapi itu
ta dari grup lawak Srimulat kepada hanya ia lakukan di “Negara
WBC. “Apa lagi potongan rambut tetangga, Republik Mimpi”
saya cepak, jadi lengkap deh Pada saat membawakan
anggapan orang,”timpalnya lagi. acara sepeda santai yang
Bagi Tarzan perkembangan dilakasanakan oleh salah
dunia lawak yang semakin pesat satu televisi swasta, ia pun
dan banyaknya para pendatang sempat membuat para
baru bukanlan merupakan saingan peserta deg-degan, karena
baginya, tetapi para pendatang Anya yang membacakan
baru itu adalah partner atau rekan nomor undian para peserta
sekerja, dimana bisa saja suatu sepeda santai yang akan
saat nanti ia bisa tampil satu mendapatkan door prize.
panggung dengan mereka. Alhasil acara yang
Tampilan melawak di beberapa dipandunya menjadi meriah
stasiun televisi maupun juga di yang disertai rasa deg-degan
panggung pertunjukan diakuinya
peserta yang menanti
masih ada baik tampil bersama de-
ngan grup Srimulat mau-
nomornya disebut Anya untuk
pun juga tampil sendiri. Ketika dita- mendapatkan hadiah.
nya apakah dirinya pernah tampil Disela-sela acara tersebut
diluar negeri, ia menjawab bahwa WBC sempat menemuinya
tampil di luar negeri tidak untuk berbincang-bincang
terlalu sering, namun ia mengata- dengannya. Dalam
kan beberapa kali pernah tampil di perbincangan tersebut
beberapa negara atas undangan sempat ditanyakan mengenai
dari perwakilan RI yang ada di luar petugas bea cukai yang ia
negeri maupun juga dari pelajar temui di bandara setelah ia
Indonesia yang ada di luar negeri. pulang dari luar negeri. Anya
Ketika ditanya pendapatnya pun mengatakan bahwa
mengenai petugas bea cukai yang petugas bea cukai di bandara
ada di bandara, ia mengatakan ramah dan baik-baik. Ia pun
petugas bea cukai sudah cukup tidak masalah ketika harus
baik dan sigap melakukan pemerik- mengikuti prosedur
saan terhadap barang para penum- kepabeanan di bandara
pang yang baru saja datang dari
setelah ia turun dari pesawat.
luar negeri. Bahkan ia mengatakan
tidak ada perlakuan istimewa
“Ya gak masalah sih
terhadap dirinya ketika diperiksa diperiksa, khan mereka
oleh petugas bea cukai di bandara. menjalankan tugas, dan saya
“Saya mengikuti aja perintah sebagai warga negara yang
petugas, toh saya tidak bawa ba- baik harus mengikuti
rang yang dilarang, dan saya mem- prosedur,”ujar Anya yang
bawa barang atau oleh-oleh secu- mengaku tidak terlalu sering
kupnya….ya…tidak banyak tidak melakukan perjalanan ke luar
kurang,”ujarnya kembali. zap negeri. zap

80 WARTA BEA CUKAI EDISI 390 MEI 2007


K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 11/PMK.03/2007

TENTANG
PERUBAHAN KETIGA ATAS
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 155/KMK.03/2001
TENTANG PELAKSANAAN PAJAK
PERTAMBAHAN NILAI YANG
DIBEBASKAN ATAS IMPOR DAN/ATAU
PENYERAHAN BARANG KENA
PAJAK TERTENTU
YANG BERSIFAT STRATEGIS
MENTERI KEUANGAN,
Menimbang :
bahwa sehubungan dengan telah ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 7
Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun
2001 tentang Impor dan/atau Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu yang Bersifat
Strategis yang Dibebaskan dari Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai yang mengatur
bahwa atas impor dan/atau penyerahan barang hasil pertanian dibebaskan dari
pengenaan Pajak Pertambahan Nilai, perlu menetapkan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 155/KMK.03/2001 tentang Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai
yang Dibebaskan atas Impor dan/atau Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu
yang Bersifat Strategis;

Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49,
Tambahan Lembaran Negara Republik Nomor 3262) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 126, Tambahan
Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 3984);
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang
dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1983 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3264) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3986);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 143 Tahun 2000 tentang Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa
dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 390 MEI 2007
1
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 259, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4061) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2002 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4199);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2001 tentang Impor dan/atau
Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu Yang Bersifat Strategis Yang
Dibebaskan dari Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4083) sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2007 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4697);
5. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;
6. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 155/KMK.03/2001 tentang Pelaksanaan
Pajak Pertambahan Nilai yang Dibebaskan atas Impor dan/atau Perolehan
Barang Kena Pajak Tertentu yang Bersifat Strategis sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 371/
KMK.03/2003;

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 155/KMK.03/2001 TENTANG
PELAKSANAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI YANG DIBEBASKAN ATAS IMPOR
DAN/ATAU PENYERAHAN BARANG KENA PAJAK TERTENTU YANG BERSIFAT
STRATEGIS.

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 155/KMK.03/2001


tentang Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai yang Dibebaskan atas Impor dan/
atau Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu Yang Bersifat Strategis yang telah
beberapa kali diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan:
1. Nomor 363/KMK.03/2002;
2. Nomor 371/KMK.03/2003,
diubah sebagai berikut:

1. Ketentuan Pasal 1 angka 1 huruf c dan angka 2 diubah, dan angka 3 dan angka
4 dihapus, sehingga Pasal 1 berbunyi sebagai berikut:

”Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan:

2 BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 390 MEI 2007


K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
1. Barang Kena Pajak Tertentu yang bersifat strategis adalah:
a. barang modal berupa mesin dan peralatan pabrik, baik dalam keadaan
terpasang maupun terlepas, tidak termasuk suku cadang;
b. makanan ternak, unggas dan ikan dan/atau bahan baku untuk pembuatan
makanan ternak, unggas dan ikan;
c. barang hasil pertanian;
d. bibit dan/atau benih dari barang pertanian, perkebunan, kehutanan,
pertenakan, panangkaran, atau perikanan;
e. dihapus;
f. dihapus;
g. air bersih yang dialirkan melalui pipa oleh Perusahaan Air Minum;
dan
h. listrik, kecuali untuk perumahan dengan daya di atas 6.600 (enam ribu
enam ratus) watt.
2. Barang hasil pertanian adalah barang yang dihasilkan dari kegiatan usaha di
bidang:
a. pertanian, perkebunan, dan kehutanan;
b. peternakan, perburuan atau penangkapan, maupun penangkaran; atau
c. perikanan baik dari penangkapan atau budidaya,
yang dipetik langsung, diambil langsung atau disadap langsung dari
sumbernya termasuk yang diproses awal dengan tujuan untuk
memperpanjang usia simpan atau mempermudah proses lebih lanjut,
sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 7
Tahun 2007.
3. dihapus.
4. dihapus.”

2. Ketentuan Pasal 3 dihapus.

3. Ketentuan Pasal 4 diubah, sehingga Pasal 4 berbunyi sebagai berikut:

”Pasal 4

(1) Atas impor dan/atau penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu yang bersifat
strategis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 huruf a, b, c, dan d
dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai.
(2) Atas penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu yang bersifat strategis
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 huruf g dan h dibebaskan
dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai.”

4. Ketentuan Pasal 5 ayat (2) dan ayat (6) diubah, sehingga Pasal 5 berbunyi
sebagai berikut:

”Pasal 5

(1) Pengusaha Kena Pajak yang mengimpor dan/atau menerima


BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 390 MEI 2007
3
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu yang bersifat strategis
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 huruf a, diwajibkan
mempunyai Surat Keterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai yang
diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pajak.
(2) Orang atau badan yang melakukan impor dan/atau menerima penyerahan
Barang Kena Pajak Tertentu yang bersifat strategis sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1 angka 1 huruf b, c, dan d, dan/atau menerima penyerahan
Barang Kena Pajak Tertentu yang bersifat strategis sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1 angka 1 huruf g dan h tidak diwajibkan mempunyai Surat
Keterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai yang diterbitkan oleh Direktur
Jenderal Pajak.
(3) Permohonan untuk memperoleh Surat Keterangan Bebas Pajak
Pertambahan Nilai sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diajukan kepada
Direktur Jenderal Pajak dengan melampirkan dokumen impor dan/atau
dokumen pembelian yang bersangkutan.
(4) Atas permohonan Surat Keterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai,
Direktur Jenderal Pajak memberikan keputusan dalam jangka waktu 5 (lima)
hari kerja setelah permohonan diterima lengkap.
(5) Atas Impor Barang Kena Pajak Tertentu yang bersifat strategis yang
dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai tidak diperlukan Surat
Setoran Pajak.
(6) Pemberitahuan Impor Barang (PIB) atas impor Barang Kena Pajak
sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) dibubuhi cap ”PPN DIBEBASKAN
SESUAI PP NOMOR 12 TAHUN 2001 SEBAGAIMANA TELAH BEBERAPA
KALI DIUBAH TERAKHIR DENGAN PP NOMOR 7 TAHUN 2007” oleh
Direkrtorat Jenderal Bea dan Cukai.”

5. Ketentuan Pasal 6 diubah, sehingga Pasal 6 berbunyi sebagai berikut:

”Pasal 6

(1) Orang atau badan yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu
yang bersifat strategis yang dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan
Nilai sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan ini, wajib
melaporkan usahanya kepada Direktur Jenderal Pajak untuk dikukuhkan
sebagai Pengusaha Kena Pajak sesuai dengan ketentuan perpajakan yang
berlaku.
(2) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terhadap
orang atau badan yang semata-mata melakukan penyerahan Barang Kena
Pajak Tertentu yang bersifat strategis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
huruf g atau huruf h, tidak diwajibkan melaporkan usahanya untuk
dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak.
(3) Pengusaha Kena Pajak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib
menerbitkan Faktur Pajak dan membubuhkan cap ”PPN DIBEBASKAN
SESUAI PP NOMOR 12 TAHUN 2001 SEBAGAIMANA TELAH BEBERAPA
KALI DIUBAH TERAKHIR DENGAN PP NOMOR 7 TAHUN 2007.”

4 BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 390 MEI 2007


K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
Pasal II

1. Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut atas impor atau penyerahan Barang
Kena Pajak yang bersifat strategis berupa barang hasil pertanian sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 huruf c yang dilakukan pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2007 sampai dengan tanggal ditetapkannya Peraturan Menteri
Keuangan ini, harus disetorkan ke kas negara sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
2. Pajak Pertambahan Nilai yang telah dibayar atau dipungut sebagaimana
dimaksud pada angka 1 dapat dimintakan kembali oleh importir atau pembeli
sepanjang belum dikreditkan atau dibebankan sebagai biaya.

Pasal III
Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan
mempunyai daya laku surut terhitung sejak tanggal 1 Januari 2007.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Menteri
Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 14 Februari 2007
MENTERI KEUANGAN,

ttd,-

SRI MULYANI INDRAWATI

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 390 MEI 2007


5
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
PERATURAN BERSAMA INSPEKTUR JENDERAL
DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI

NOMOR : PER-01/IJ/2007
NOMOR : P-04/BC/2007

TENTANG
PERUBAHAN KEPUTUSAN BERSAMA
INSPEKTUR JENDERAL
DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
NOMOR : 10/IJ/2003
NOMOR : 08/BC/2003

TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN


PEMERIKSAAN MENDADAK KEPABEANAN
DI BIDANG IMPOR
INSPEKTUR JENDERAL
DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI

Menimbang :
a. bahwa dalam rangka melaksanakan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 114/
PMK.04/2006 tentang Perubahan Ketiga Atas Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 111/KMK.04/2003 tentang Pemeriksaan Mendadak Kepabeanan di
Bidang Impor, perlu diatur penyempurnaan petunjuk pelaksanaan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) perlu
menetapkan Perubahan Keputusan Bersama Inspektur Jenderal dengan Direktur
Jenderal Bea dan Cukai tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemeriksaan Mendadak
Kepabeanan di Bidang Impor;

Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75 dan Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3612), jo. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1996 tentang Penindakan di Bidang
Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 36;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3626);
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 165 Tahun 2000 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja
Departemen Keuangan;
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 177 Tahun 2000 tentang
Susunan Organisasi dan Tugas Departemen;

6 BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 390 MEI 2007


K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
5. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 453/KMK.04/2002
tentang Tatalaksana Kepabeanan di Bidang Impor;
6. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 30/KMK.05/1997
tentang Tatalaksana Penindakan di Bidang Kepabeanan;
7. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 466/KMK.01/2006
tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan;
8. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 444/KMK.01/2001
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea
dan Cukai dan Kantor Pelayanan Bea dan Cukai;
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 114/PMK.04/2006 tentang Perubahan
Ketiga Atas Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 111/
KMK.04/2003 tentang Pemeriksaan Mendadak Kepabeanan di Bidang
Impor;
10.Keputusan Bersama Inspektur Jenderal dan Direktur Jenderal Bea dan
Cukai Nomor: 10/IJ/2003 Nomor: 08/BC/2003 Tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pemeriksaan Mendadak Kepabeanan di Bidang Impor.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERATURAN BERSAMA INSPEKTUR JENDERAL DENGAN DIREKTUR
JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG PERUBAHAN KETUNJUK PELAKSANAAN
PEMERIKSAAN MENDADAK KEPABEANAN DI BIDANG IMPOR

Pasal 1

(1) Pemeriksaan Mendadak Kepabeanan di bidang impor yang selanjutnya


disebut Pemeriksaan Mendadak adalah pemeriksaan secara acak
terhadap barang-barang impor, sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri Keuangan Nomor: 114/PMK.04/2006 tanggal 27 November 2006
tentang Perubahan Ketiga Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 111/
KMK.04/2003 tentang Pemeriksaan Mendadak Kepabeanan di Bidang
Impor;
(2) Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dalam rangka
meningkatkan kinerja aparat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dalam
pelaksanaan tugas kepabeanan di Bidang Impor;
(3) Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berkaitan dengan
kebenaran jumlah, jenis, berat, kondisi, dan negara asal; termasuk
pemberian atensi terhadap kewajaran nilai pabean;
(4) Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:
a. Atas barang impor yang terkena jalur hijau, pemeriksaan dilakukan
setelah terbit Surat Persetujuan Pengeluaran Barang;
b. Atas barang impor yang terkena jalur merah, pemeriksaan dilakukan
setelah barang selesai diperiksa oleh pemeriksa barang.
(5) Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (4), dibuatkan Nota Hasil
Intelijen (NHI) dan pelaksanaan pemeriksaannya oleh Tim Pemeriksaan
Mendadak.
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 390 MEI 2007
7
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
Pasal 2

(1) Untuk melaksanakan pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, Tim


Pemeriksaan Mendadak mendapatkan akses terhadap informasi yang
diperlukan;

(2) Akses informasi sebagaimana di maksud dalam ayat (1) meliputi akses terhadap
aplikasi Impor Barang secara lengkap;

(3) Untuk mendapatkan akses informasi sebagaimana di maksud dalam ayat (2),
Kantor Pelayanan Bea dan Cukai menyediakan monitor tersendiri untuk Tim
Pemeriksaan Mendadak;

Pasal 3

Pemeriksaan Mendadak Kepabeanan di Bidang Impor meliputi pemeriksaan secara


acak terhadap barang impor untuk tujuan dipakai, impor sementara, diangkut lanjut,
ditimbun di tempat penimbunan berikat dan diangkut ke tempat penimbunan
sementara di kawasan pabean.

Pasal 4

(1) Pemeriksaan mendadak kepabeanan di bidang impor dilakukan oleh Tim


Pemeriksaan Mendadak berdasarkan Surat Tugas yang diterbitkan oleh
Inspektur Jenderal.

(2) Surat Tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibuat dalam
rangkap 4:
a. lembar 1 untuk Tim Pemeriksaan Mendadak.
b. lembar 2 disampaikan kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
c. lembar 3 disampaikan kepada Kepala Kantor Wilayah Bea dan Cukai.
d. lembar 4 disampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai.

Pasal 5

(1) Tim Pemeriksaan mendadak menetapkan secara acak barang impor yang akan
diperiksa dengan Surat Penetapan Pemeriksaan Mendadak (SPPM)
sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I.

(2) Surat Penetapan Pemeriksaan Mendadak (SPPM) sebagaimana dimaksud


dalam ayat (1) disampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai/
Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan (P2) untuk diterbitkan Nota Hasil
Intelijen (NHI).

8 BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 390 MEI 2007


K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
Pasal 6

Terhadap penetapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) dilakukan


pemeriksaan sebagai berikut :

(1) Barang impor yang dikeluarkan untuk tujuan dipakai dan impor sementara
dilakukan pemeriksaan fisik barang dan dokumen pendukung.

(2) Barang impor yang dikeluarkan untuk tujuan diangkut lanjut, ditimbun di tempat
penimbunan berikat dan diangkut ke tempat penimbunan sementara di kawasan
pabean lainnya dilakukan pemeriksaan kesesuaian nomor, jumlah, jenis dan
merek kemasan dengan dokumen pengeluaran.

Pasal 7

(1) Tim Pemeriksaan Mendadak menetapkan lokasi pemeriksaan fisik barang.

(2) Lokasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah;


a. Kawasan pabean, atau
b. Gudang tujuan barang impor, dalam hal barang yang mendapat jalur hijau
dan/atau terdapat kesulitan dalam pelaksanaan pemeriksaan.

Pasal 8

(1) Importir dan/atau kuasanya wajib menyiapkan barang yang akan diperiksa.

(2) Dalam hal kewajiban sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak dipenuhi, Tim
Pemeriksaan Mendadak dapat melakukan pemeriksaan.

(3) Resiko atas pelaksanaan pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
menjadi tanggung jawab importir/kuasanya.

(4) Pelaksanaan pemeriksaan dokumen/barang dilakukan sesuai dengan ketentuan


yang berlaku tentang pemeriksaan kepabeanan.

Pasal 9

(1) Hasil pemeriksaan mendadak dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan


sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran II.

(2) Rekapitulasi Berita Acara Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
disampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai pada setiap akhir
periode pemeriksaan.

(3) Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai mengadministrasikan dan


menindaklanjuti hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 390 MEI 2007
9
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
Pasal 10

(1) Dalam pelaksanaan pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, Tim


Pemeriksaan Mendadak memberi atensi sebagai informasi terhadap kewajaran
nilai pabean.
(2) Atensi terhadap kewajaran nilai pabean sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dilakukan apabila terdapat selisih yang cukup mencolok antara nilai pabean
dengan hasil perhitungan kembali atas dasar harga pasar, dan/atau data harga
lainnya atas party/jenis barang yang dilakukan pemeriksaan mendadak.
(3) Atensi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), sebagai bahan audit plan bagi
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, disampaikan dalam
rekapitulasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat 2.

Pasal 11

(1) Apabila dalam pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 tidak


ditemukan adanya pelanggaran kepabeanan, barang dikembalikan kepada
importir/kuasanya (Lampiran III).
(2) Apabila dalam pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ditemukan
adanya pelanggaran kepabeanan, barang diselesaikan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku di bidang kepabeanan.

Pasal 12

Apabila dalam pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2)


ditemukan indikasi pelanggaran yang dilakukan oleh Pejabat Bea dan Cukai dan/
atau Tim Pemeriksaan Mendadak, ditindaklanjuti dengan pengenaan sanksi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di bidang kepegawaian.

Pasal 13

Tim Pemeriksaan Mendadak membuat Laporan Hasil Pemeriksaan Mendadak


kepada Inspektur Jenderal dengan tembusan kepada Direktur Jenderal Bea dan
Cukai.

Pasal 14

Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai membantu terlaksananya kelancaran


pelaksanaan Pemeriksaan Mendadak.

Pasal 15

(1) Biaya yang timbul atas pelaksanaan Peraturan ini dibebankan pada mata
anggaran Departemen Keuangan.
(2) Pengusulan biaya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diajukan oleh
Inspektorat Jenderal Departemen Keuangan.

10 BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 390 MEI 2007


K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
Pasal 16

Peraturan Bersama ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan berakhir sampai
dengan 31 Desember 2007. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengumuman Peraturan Bersama Inspektur Jenderal dengan Direktur Jenderal Bea
dan Cukai ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 16 Februari 2007

INSPEKTUR DIREKTUR JENDERAL


JENDERAL BEA DAN CUKAI

PERMANA AGUNG D. ANWAR SUPRIJADI


NIP 060044475 120050332

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 390 MEI 2007


11
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
LAMPIRAN I
PERATURAN BERSAMA INSPEKTUR JENDERAL DENGAN DIREKTUR
JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : ....................................................
TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN MENDADAK
KEPABEANAN DI BIDANG IMPOR

SURAT PENETAPAN PEMERIKSAAN MENDADAK


NOMOR : SPPM-……../………/TIM.PM/2007
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 111/
KMK.04/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Pemeriksaan Mendadak Kepabeanan
Di Bidang Impor dan Surat Tugas Inspektur Jenderal Departemen Keuangan
Nomor : ST-…../IJ/200.. tanggal ……………………. 2007. Dengan ini kami
menetapkan bahwa akan dilakukan pemeriksaan mendadak terhadap barang-
barang sebagaimana dimaksud dalam:
a. Dokumen : PIB/BC.1.2/BC.2.3/………….Nomor : ………….Tanggal …..-…..-2007
b. Nama Importir …………………………………....………………………………………
c. Jalur : Merah/Hijau/Prioritas

d. No. Nomor Container/Party Barang No. Nomor Container/Party Barang

e. Tempat Pemeriksaan Fisik Barang


l Kawasan Pabean
l Gudang tujuan Barang Impor

…………., …..……….…………2007
Ketua Tim

……………………..
NIP ………………..

Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai/Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan

Memerintahkan Catatan
Sdr. 1. …………………./060….. NHI
2. …….……………/060….. Nomor : …………………..
Untuk membantu kelancaran Tanggal : ……..-……..-2007
pelaksanaan pemeriksaan

Ttd
………………….
NIP …………….

12 BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 390 MEI 2007


K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
LAMPIRAN II
PERATURAN BERSAMA INSPEKTUR JENDERAL DENGAN DIREKTUR
JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : ....................................................
TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN MENDADAK
KEPABEANAN DI BIDANG IMPOR

BERITA ACARA PEMERIKSAAN


NOMOR : BA-………/……../TIM.PM/2007
Pada hari ini …...…tanggal …...… bulan….…. tahun dua ribu tujuh.
1. Nama : ……………………………..……….…/NIP : 0600……………….....…
Pangkat : …………………………………………………………………………….
2. Nama : …………………………………………/NIP : 0600…………….……...
Pangkat : …………………………………………………………………………….
3. Nama : …………………………………………/NIP : 0600……………..……..
Pangkat : ……………………………………………………………………...…….

telah melakukan pemeriksaan atas barang impor dengan uraian :


l Eks Kapal : ………………………………………………………….
l Importir/PPJK : ………………………………………………………….
l Container/Kemasan : …………………………………………..……………….
l Dokumen Impor : PIB : Nomor :…………….Tanggal : ……-…….- 2007
: SPPB : Nomor : ……………Tanggal : ……-…….- 2007
: ……. : Nomor : ……………Tanggal : ……-…….- 2007
l NHI : Nomor : ………………..…………Tanggal : ……-…….- 2007
Hasil Pemeriksaan :
.........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
Kesimpulan :
........................................................................................................................................
Pemeriksaan disaksikan oleh pemilik barang atau kuasanya :
Nama : …………………………………………………………….
Tempat/Tanggal Lahir : …………………………………………………………….
Alamat Tempat Tinggal : …………………………………………………………….
Pekerjaan : …………………………………………………………….
Kartu Identitas (KTP/SIM) : …………………………………………………………….
Demikian Berita Acara Pemeriksaan dibuat dengan sebenarnya.

Yang Menyaksikan Pemeriksaan 1. Nama/NIP : …………/0600....…...


Tanda tangan :
2. Nama/NIP : ……..…/0600 …......
Tanda tangan :
(…………………………) 3. Nama/NIP : ……...…/0600 ……...
Tanda tangan :
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 390 MEI 2007
13
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
LAMPIRAN III
PERATURAN BERSAMA INSPEKTUR JENDERAL DENGAN DIREKTUR
JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : ....................................................
TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN MENDADAK
KEPABEANAN DI BIDANG IMPOR

SURAT PERNYATAAN
Sehubungan dengan Pemeriksaan Fisik Barang yang dilakukan oleh Tim
Pemeriksaan Mendadak Inspektorat Jenderal Departemen Keuangan terhadap
Container/Party Barang sebagai berikut :

Nomor NOMOR CONTAINER/PARTY BARANG

Dengan ini kami selaku Pemilik Barang/Penerima Kuasa menyatakan bahwa


barang yang telah dibongkar/diperiksa telah dikembalikan dalam keadaan BAIK
dan LENGKAP.

……………, ………….....……….…2007

Tim Pemeriksaan Mendadak Pemilik Barang/Penerima Kuasa


Inspektorat Jenderal Depkeu

…………….................…………….. ………….................……………….
NIP …………………................…..

14 BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 390 MEI 2007


K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
15 Pebruari 2007

Yth. Sdr. Kepala Kantor Pelayanan


di Lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

SURAT EDARAN
Nomor SE-02/BC/2007

TENTANG
PENINGKATAN PENGAWASAN
TERHADAP MESIN SKM
Dalam rangka meningkatkan pengawasan terhadap pengusaha pabrik Hasil
Tembakau yang memproduksi Hasil Tembakau jenis SKM ( Sigaret Kretek Mesin),
dengan ini diminta perhatian Saudara untuk hal-hal sebagai berikut :
1. Terhadap pengajuan permohonan NPPBKC oleh pengusaha pabrik Hasil
Tembakau yang akan memproduksi Hasil Tembakau jenis SKM, agar pada
permohonan dilampirkan foto serta data tehnis (spesifikasi ) mesin SKM yang
akan dipergunakan antara lain merek, kapasitas produksi, maupun typenya.
2. Melakukan inventarisasi terhadap pengusaha pabrik Hasil Tembakau yang telah
memiliki NPBBKC di wilayah kerja Saudara yang memiliki mesin SKM. Data
inventarisasi terhadap mesin SKM meliputi antara lain : nama/lokasi pabrik,
jumlah mesin yang dimiliki, merek/type/negara asal mesin dan kapasitas
produksi mesin.
3. Meningkatkan pengawasan kepada pengusaha pabrik Hasil Tembakau dengan
memonitor dan menganalisa kegiatan pemesanan pita cukainya agar tidak
terjadi penyalahgunaan pita cukai.
4. Memantau dan melakukan penindakan terhadap pelaku pengguna mesin SKM
yang tidak memiliki NPPBKC sesuai ketentuan yang berlaku.
5. Menyampaikan laporan inventarisasi sebagaimana butir 2 kepada Direktur
Jenderal u.b Direktur Cukai dan Kepala Kantor Wilayah yang membawahi KPBC
terkait.

Demikian disampaikan untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

DIREKTUR JENDERAL
ttd
ANWAR SUPRIJADI
NIP. 120050332

Tembusan
1. Sekretaris Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
2. Para Direktur di Lingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai
3. Kepala Kantor Wilayah I sampai XVII DJBC.
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 390 MEI 2007
15
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
23 Februari 2007
Kepada :
Para Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai
di Seluruh Indonesia

SURAT EDARAN
Nomor : SE- 03/BC/2007

TENTANG
PEMBAYARAN BIAYA PENGGANTI
PITA CUKAI
Menunjuk Surat Edaran Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor SE-27/BC/2006
tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembayaran Biaya Pengganti, Pengembalian Berkas
PBCK-3 dan Pengisian Formulir CK-2 dan CK-3, bersama ini disampaikan hal-hal
sebagai berikut :

1. Dalam angka 1 butir 1.3 Surat Edaran Direktur Jenderal Bea dan Cukai nomor
SE-27/BC/2006 disebutkan bahwa pembayaran biaya pengganti dilakukan
dengan menggunakan Surat Setoran Cukai Atas Barang Kena Cukai dan PPN
Hasil Tembakau Buatan Dalam Negeri (SSCP) dengan Mata Anggaran
Penerimaan (MAP) 423479 (pendapatan anggaran lain-lain).

2. Untuk selanjutnya pembayaran biaya pengganti pita cukai agar dilakukan


dengan menggunakan SSCP dengan MAP 411519 karena lebih menggambarkan
penerimaan yang berkaitan dengan kegiatan cukai (khusus persepsi DJBC).

Berkaitan dengan hal-hal tersebut di atas, diminta kepada Saudara untuk


memberitahukan kepada para Pengusaha Pabrik dalam wilayah kerja Kantor
Saudara.

Demikian disampaikan untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

DIREKTUR JENDERAL,
ttd
ANWAR SUPRIJADI
NIP 120050332

Tembusan :
1. Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai.
2. Para Kepala Kantor Wilayah DJBC di seluruh Indonesia.

16 BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 390 MEI 2007

Anda mungkin juga menyukai