MENSEJAJARKAN DIRI
MELALUI KERJASAMA
INTERNASIONAL
PROFIL WAWANCARA
MENUNGGU IMPLEMENTASI
SLAMET ARISNO
WALAU SERING SAKIT, TUGAS TETAP
MENJADI PRIORITAS
KAMIL SJOEIB
KITA HARUS SAMAKAN
PERSEPSI
DARI REDAKSI
TERBIT SEJAK 25 APRIL 1968
MISI:
Membimbing dan meningkatkan kecerdasan serta
kesadaran karyawan Direktorat Jenderal Bea dan
Jende
Cukai terhadap tugas negara
Mendekatkan Hubungan antara atasan dan
bawahan serta antara karyawan Direktorat Jenderal
Jende
Bea dan Cukai dengan masyarakat
PELINDUNG
Direktur Jenderal Bea dan Cukai:
Drs. Eddy Abdurrachman
PENASEHAT
Direktur Penerimaan & Peraturan
Kepabeanan dan Cukai:
Drs. M. Wahyu Purnomo, MSc
Direktur Teknis Kepabeanan
Drs. Teguh Indrayana, MA
Direktur Fasilitas Kepabeanan
Drs. Ibrahim A. Karim
Direktur Cukai
Drs. Frans Rupang
MEMANDANG Direktur Pencegahan & Penyidikan
Drs. Endang Tata
5
Laporan Utama
Dalam rangka
memperingati hari Pabean
Internasional yang ke 54,
WBC edisi kali ini akan
mengangkat mengenai
kiprah DJBC di forum
internasional dari dulu
hingga kini. Selengkapnya
dapat disimak pada
laporan utama kali ini.
18 42
Wawancara Selak
Direktur Kepabeanan Menikmati teh dalam
Internasional Drs. Kamil poci yang terbuat dari
Sjoeib, MA mengatakan tanah liat dengan gula
bahwa keikutsertaan DJBC batu, merupakan ciri
sebagai bagian dari WCO khas minum teh yang
mempunyai peran yang terkenal di Kota Tegal.
strategis. Lebih lanjut Selengkapnya dapat
mengenai peran DJBC di dilihat dalam rubrik
forum WCO, dapat disimak selak edisi kali ini.
dalam rubrik Wawancara
21
Pengawasan
DJBC bersama dengan
Kementerian Lingkungan Hidup
menandatangani MoU
mengenai pengawasan impor
bahan perusak ozon. Selain itu
dapat pula disimak mengenai
patroli bersama antara DJBC
dengan Kastam Diraja Malay-
sia dalam patkor kastima dan
pelatihan intelijen.
26 76
Daerah ke Daerah Profil
Pelaksanaan Semangat yang tidak pernah
personalisasi pita cukai padam ketika ditempatkan
di Jogjakarta mengisi dimana saja, meembuat
rubrik daerah kali ini. tokoh profil kali ini merasa
Selengkapnya mengenai nyaman menjalankan
pelaksanaan tugasnya. selengkapnya
personalisasi pita cukai mengenai tokoh profil kita
di Jogjakarta dapat selengkapnya dapat disimak
disimak dalam rubrik ini. pada edisi kali ini.
PEMBERITAHUAN
- Sukarno Darmo Kusumo
- Jumiah
46 KEPABEANAN
INTERNASIONAL
Sehubungan adanya pihak-pihak dengan mengatasnamakan Warta Bea
- Gagasan Pembentukan
Cukai, melakukan kunjungan ke kantor Bea Cukai di luar wilayah Jakarta,
Komunitas Asia Timur dengan ini kami informasikan bahwa :
- Kunjungan Vietnam Custons ke
DJBC l Warta Bea Cukai baik bidang Redaksi maupun Usaha, tidak pernah
- Juara I Lomba Karya Tulis mengutus pihak lain untuk berkunjung ke kantor-kantor Bea Cukai di
Bahasa Indonesia Dalam seluruh wilayah Indonesia dengan maksud apapun.
Rangka Hari Kepabeanan l Warta Bea Cukai yang berkunjung ke kantor-kantor Bea Cukai di
Internasional Ke-54 wilayah Jakarta maupun luar Jakarta baik Kantor Pelayanan maupun
- Juara I Lomba Karya Tulis Kantor Wilayah adalah benar-benar karyawan Warta Bea Cukai yang
Bahasa Inggris Dalam Rangka dilengkapi dengan kartu identitas resmi yang ditandatangani oleh Kepala
Hari Kepabeanan Internasional Bagian Umum Kantor Pusat DJBC selaku Penanggung Jawab Warta
Ke-54 Bea Cukai.
57 INFO PERATURAN l Selain karyawan yang bekerja di wilayah Jakarta, Warta Bea Cukai juga
58 KOLOM memiliki koresponden di beberapa daerah Indonesia yang merupakan
Stakeholders dan Birokrat Juga pegawai DJBC, dan dalam kapasitasnya sebagai koresponden, bertugas
Manusia meliput kegiatan-kegiatan DJBC dimana koresponden tersebut
61 PERISTIWA ditempatkan. Kegiatan koresponden mewakili Warta Bea Cukai untuk
Serah Terima Jabatan Menteri kepentingan pemberitaan, diketahui oleh Redaksi di Jakarta.
Bidang Keuangan l Koresponden juga memiliki kartu identitas yang sama dengan karyawan
62 RUANG KESEHATAN WBC dan keberadaannya diketahui secara resmi oleh kepala kantor
Demam Berdarah dan setempat.
Penanganannya l Untuk mengetahui nama-nama resmi karyawan Warta Bea Cukai
63 BIMBINGAN ROHANI beserta koresponden di daerah, bisa dilihat di setiap edisi majalah, pada
Mesjid Hijrah halaman 1 boks redaksional.
64 KONSULTASI l Kunjungan yang dilakukan oleh Warta Bea Cukai ke kantor-kantor Bea
KEPABEANAN & CUKAI Cukai di wilayah Jakarta maupun luar Jakarta, selalu diatur,
EDI dikonfirmasikan dan diketahui sebelumnya oleh pejabat Bea Cukai yang
65 SEKRETARIAT berwenang di kantor setempat.
- Pelantikan Pejabat Eselon III di l Kantor Warta Bea Cukai terletak di Jakarta tepatnya di Kantor Pusat
Lingkungan DJBC DJBC, dan tidak memiliki cabang atau dalam bentuk apapun di luar
- Pelantikan Pejabat Eselon IV di daerah Jakarta.
l Apabila kantor-kantor Bea Cukai ataupun mitra kerja Bea Cukai baik
Lingkungan DJBC
yang berada di Jakarta maupun di luar wilayah Jakarta kedatangan
68 INFO PEGAWAI
pihak-pihak yang mengatasnamakan Warta Bea Cukai dan merasa ragu
- Perayaan Natal DJBC 2005
karenanya, dimohon untuk segera menghubungi Warta Bea Cukai
- Pegawai Pensiun per 1 Januari
dengan Sekretaris Redaksi, Pemimpin Redaksi atau Pimpinan Usaha
2006
Warta Bea Cukai, pada nomor telepon kantor yang tertera di majalah.
- Nama Muzakki Ramadhan 1426
Hijriah
Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan, atas perhatian dan
74 RUANG INTERAKSI
kerjasamanya kami ucapkan terima kasih
Manajer dan Kepribadiannya
80 APA KATA MEREKA
Pemimpin Redaksi
- Ana Tarigan
Warta Bea Cukai
- Surya Saputra
Direktorat
KEPABEANAN
INTERNASIONAL DJBC
Upaya yang Dirintis Sejak Dulu
Lahirnya Customs Cooperation Council (CCC) atau sekarang disebut World Cus-
toms Organization (WCO) tanggal 26 Januari, ditetapkan sebagai International Cus-
toms Day atau di Indonesia khususnya di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC)
dikenal sebagai Hari Pabean Internasional yang tahun ini memasuki tahun ke-54,
dengan mengusung tema Meningkatkan Kapasitas Organisasi dan Profesionalisme
Pegawai DJBC Dalam Rangka Optimalisasi Penerimaan Negara dan Fasilitasi
Perdagangan. Memperingati hari tersebut, Redaksi WBC menyajikan Laporan
Utama dengan topik seputar kegiatan internasional yang dilakukan DJBC. Untuk
tulisan pertama ini, redaksi mengangkat sejarah awal upaya yang dilakukan DJBC
dalam merintis hubungan kerjasama internasional.
U
ntuk mengetahui bagaimana (Hubungan Luar Negeri) pada Dit. pencegahan/pengawasan perlu ada
DJBC berpartisipasi di forum Pabean. Setelah itu berganti nama koordinasi, maka pada tahun 1975
internasional yang sebelumnya menjadi Subdit Hubungan Hubungan Internasional menjadi
telah dirintis oleh para pejabat Internasional. Karena Hubungan Bagian Hubungan Internasional
pendahulu di DJBC , WBC Internasional menyangkut banyak dibawah Sekretariat DJBC.
berkesempatan mewawancarai para aspek seperti prosedur, tarif, harga, Sejalan perkembangan globalisasi
mantan pejabat baik yang ketika itu WBC/RIS
dunia perdagangan, dengan
terlibat langsung dengan bidang meningkatnya kegiatan kerjasama
pabean internasional maupun yang pabean internasional (regional,
secara tidak langsung terlibat. multinasional dan bilateral), tahun
1998 status Bagian/Subdit ditingkatkan
DIMULAI AWAL 1950-AN menjadi Direktorat Kepabeanan
Menurut mantan Sekretaris Internasional.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kembali lagi ke masa awal, menurut
(1973-1981), Drs. Kusmayadi, pada Kusmayadi, saat itu orang kurang
awal 1950-an, urusan hubungan luar tertarik ditempatkan di Bagian
negeri atau kerjasama internasional Hubungan Internasional (Hubint) ,
belum melembaga dan ditangani sehingga yang menghadiri sidang-
perorangan saja. Penanganan sidang di luar negeri pejabat-pejabat
dilakukan oleh pejabat dari Direktorat itu juga. “Sering kami tawarkan pejabat
Jenderal Iuran Negara yang bergantian lain di luar hubint untuk mengikuti
atau bersama-sama dengan pejabat seminar, latihan dan sebagainya, tetapi
tertentu dari Jawatan Bea Tjukai (JBT). ternyata kelihatannya mereka kurang
Baru kemudian tahun 1960-an Biro I berminat. Mungkin handicap dalam hal
(Penetapan tariff, harga dan peraturan bahasa, kurang menguasai masalah
Bea Cukai) menangani hubungan luar atau faktor lain, mungkin saja mereka
negeri. berpikiran lebih baik bekerja di
Mengingat tugas General Agree- pelabuhan saja,” ujar Kusmayadi yang
ment on Tarrifs and Trade (GATT) dan pada tahun 1982 menjabat sebagai
KUSMAYADI. Penempatan pejabat untuk
Customs Cooperation Council (CCC) hubungan internasional agar dicarikan orang yang Staff Ahli Menkeu Bidang Ekonomi,
mulai meningkat, tahun 1967 capable dan benar-benar menyenangi tugasnya, Keuangan Regional sesuai dengan Ke-
terbentuklah Dinas Urusan HLN jangan hanya sebagai sambilan putusan Presiden, hingga tahun 1987.
Mewakili DJBC
di Forum Pabean Internasional
Upaya Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) untuk aktif berpartisipasi di forum
pabean internasional dari waktu ke waktu terus ditingkatkan, termasuk peningkatan
di bidang organisasinya, dari yang semula Bagian Hubungan Internasional setingkat
eselon III pada tahun 1998 dinaikkan menjadi Direktorat Kepabeanan Internasional
setingkat eselon II.
S
ecara resmi tahun 1957, DJBC BEA CUKAI DAN HUBUNGAN Dalam rangka meningkatkan
masuk menjadi anggota CCC INTERNASIONAL koordinasi di bidang hubungan
(yang kemudian berubah nama Seperti telah disampaikan internasional agar efektif dan efisien,
menjadi WCO), CCC sendiri berdiri sebelumnya, pada awal tahun 1950-an pada tahun 1975 Hubungan
sejak tahun 1953. Setelah menjadi hubungan luar negeri atau kerjasama Internasional berubah menjadi Bagian
anggota CCC, DJBC masih agak Bea dan Cukai dilakukan secara Hubungan Internasional dan berada di
lamban dalam mengikuti berbagai insidentil saja, belum melembaga bawah Sekretariat DJBC. Mengingat
kegiatan yang dilakukan lembaga seperti sekarang. Penanganan peningkatan kegiatan hubungan
tersebut, alasannya, bisa dikatakan dilakukan oleh pejabat Direktorat kepabeanan internasional yang pesat
karena faktor dari dalam negeri sendiri. Jenderal Iuran Negara dan ada kalanya terutama sejak tahun 1990-an, maka
Bisa dimengerti mengapa dilakukan pejabat dari Jawatan Bea dan sesuai Keputusan Menteri Keuangan
mengalami kelambatan, sebab terus Cukai. Baru pada tahun 1960-an pada No. 32/KMK.01/1998, antara lain
terang saja, sebelum tahun 1970-an Biro I terdapat hubungan luar negeri ditetapkan peningkatan statusnya
pemerintah lebih fokus ke masalah dan tahun 1967/1968 terbentuklah menjadi Direktorat Kepabeanan
politik sementara segi-segi teknis Dinas Urusan Hubungan Luar Negeri Internasional.
seakan-akan dinomorduakan. Bisa pada Direktorat Pabean. Kemudian Dr. RB. Permana Agung (mantan
dikatakan mulai aktif, setelah DJBC pada tahun 1974 dinas tersebut Dirjen Bea dan Cukai) yang ketika itu
mulai mengadopsi BTN (Brussels berganti nama menjadi Subdit menjadi Direktur Pabean, salah satu
Tarifs Nomenclatur), kira-kira sekitar Hubungan Internasional. pejabat yang mempunyai pemikiran
tahun 1972, ketika BTN beralih ke untuk meningkatkan status Bagian
DOK. WBC
CCCN (The Customs Cooperation Hubungan Internasional menjadi
Council Nomenclatur), seiring Direktorat Kepabeanan Internasional,
bangsa Indonesia memulai untuk mengantisipasi kegiatan
industrialisasinya (awal 1970-an). hubungan kepabeanan internasional
Dari situlah disadari bahwa kegiatan yang semakin pesat.
DJBC tidak bisa terpisah dengan Ketika ditanya mengenai latar
lembaga internasional yaitu WCO belakang pemikirannya ketika itu,
dan otomatis jika masuk dalam suatu Permana Agung menjelaskan, customs
lembaga internasional menggunakan administration di negara manapun tidak
bahasa internasional. ada yang monoton, artinya, ada
Jika Indonesia masuk ke administrasi pabean yang murni
pergaulan internasional, harus pabean, ada juga administrasi pabean
memakai bahasa internasional dan plus excise (cukai). Contoh, di Amerika
dalam bidang kepabeanan, bahasa Serikat murni customs, sementara di
internasional yang dipergunakan negara-negara asia customs and
dalam forum-forum-pertemuan dan excise, termasuk Indonesia.Jadi intinya
publikasi WCO adalah bahasa memang, customs and excise
Inggris dan Perancis. Namun untuk (kepabeanan dan cukai) dan itu
kegiatan Technical Committee on merupakan pilar utama daripada
Customs Valuation ditambah dengan bangunan Direktorat Jenderal.
bahasa Spanyol. Untuk The Adminis- Kemudian dengan perkembangan yang
trative Committee for the Customs ada, terutama dari segi internasional,
Convention on Container ditambah kepabeanan domain-nya paling dekat
dengan dua bahasa lain yaitu, DR. RB. PERMANA AGUNG. Tempatkan orang dengan perdagangan, terutama
Spanyol dan Rusia. yang tepat. perdagangan internasional. Lantas jika
melihat struktur dan lingkup customs melibatkan customs antar negara FTA sampai ada lagi dimensi-dimensi
yang tidak terlepas dari perdagangan tadi dengan negara di luar member, internasional,” jelas Permana Agung.
internasional, bisa dilihat namanya bukan free trade area lagi, Dengan perubahan-perubahan itu,
kecenderungan yang terjadi adalah tetapi customs. dirinya saja merasa kewalahan dan ia
integrasi ekonomi. merupakan Direktur Pabean terakhir yang
Integrasi ekonomi, bisa saja dalam ANTISIPASI PERKEMBANGAN EKONOMI harus menangani hal-hal tadi sebelum
bentuk free trade area, customs INTERNASIONAL terjadi perubahan ini, yaitu dibentuknya
unions, European economic market dan Kondisi ekonomi perdagangan, Direktorat Kepabeanan Internasional.
yang paling advance adalah economic lanjut Permana Agung, masih “ Dirjen saya waktu itu Pak Soehardjo,
union (yang terjadi di Eropa saat ini). berkembang lagi dan harusnya institusi kalau dia pergi dia akan merasa settle
“Hal ini yang harus kita bedakan dulu, customs jeli memanfaatkan momen ini. (percaya.red) kalau saya ada
sehingga melahirkan gagasan saya, Sebab diujung kegiatan ini semua disampingnya. Mau diskusi dengan dirjen
kenapa perlu adanya Direktorat adalah urusan customs. Bahkan jika manapun, customs manapun beliau bilang
Kepabeanan Internasional. Saya selalu sudah lebih berkembang lagi, akan ada asal saya ada disini,” ujarnya.
melatarbelakangi dengan konsep- kesepakatan lagi untuk lebih advance Ia masih ingat ketika berbicara
konsep pemikiran,” demikian ujarnya. (maju.red), namanya economic union., dengan teman-temannya termasuk
Masih mengenai latarbelakang seperti yang terjadi di Eropa sekarang dengan Soehardjo, bahwa salah satu
pemikirannya, menurut Agung, dengan Euro-nya. Ini salah satu bentuk masalah yang dihadapi Bea dan Cukai
integrasi ekonomi adalah satu economic integrations yang paling selain SDM adalah organisasi. Kalau
pendekatan integrasi di bidang ekonomi advance. organisasi DJBC tidak di equip atau
dimana member (negara anggota) Indonesia saat ini berada dikancah dilengkapi dengan unit-unit yang bisa
sepakat membuat satu komitmen yang ekonomi AFTA (ASEAN Free Trade mengantisipasi permasalahan masa
sama. Kalau member sepakat Area) dan dalam perjalanan sejarah depan, begitu masalah itu ada maka
mengatakan, oke sepakat berdagang bukti empiris membuktikan bahwa hal ‘tenggelam’ ..’tergagap’. Jadi dari awal,
antara member, tidak boleh ada itu pada akhirnya akan terus bergulir. harus diletakkan pondasi ini dan karena itu
hambatan apapun dan itu yang Pada waktu itu , Permana Agung gagasan Permana Agung, agar pecah
namanya free trade area. Misalnya menjadi Direktur Pabean berpikiran, Direktorat Pabean dan harus ada yang
ASEAN Free Trade Area (AFTA), North jika Bea dan Cukai hendak mengarungi namanya Direktorat Kepabeanan
American Free Trade Area, apapun derap perubahan tadi cukupkah Internasional. Itulah yang melatar
namanya yang sifatnya free trade area direktorat dit.pabean mengantisipasi belakangi, pemikiran dan gagasan
yang terpenting members sepakat jika perubahan itu sehingga kita akan Permana Agung.
melakukan intra trade, maka menerima manfaat paling maksimal Hal penting lainnya mengapa perlu
perdagangan antar mereka harus tidak untuk ekonomi Indonesia ? dinaikkan menjadi eselon dua
boleh ada hambatan. “Untuk masalah tersebut, ketika itu menurutnya, dari segi skup administrasi
Setelah hal itu berjalan lalu para dirasa masih belum banyak yang pabean dimanapun, tulang punggungnya
members masih belum puas, lantas mengikutinya, karena pegawai adalah konvensi internasional yang dibuat
pertanyaannya sekarang, antar kita sebagian tidak diikutkan dengan ilmu oleh World Customs Organization (WCO).
(member.red) memang tidak ada international economic, atau mungkin Misalnya. konvensi tentang
hambatan perdagangan, tetapi jika kita saja diikutkan dengan ilmu ini tetapi penyelundupan, Arusha declaration,
berdagang dengan negara di luar tidak ada sense-nya. Tidak mungkin Konvensi Harmonize System, Kyoto
member itu bagaimana? Apakah direktorat pabean menangani Convention yang semua itu menjadi back
aturannya lain ? Bagaimana jika semuanya, seperti teknis dan fasilitas bone (tulang punggung) yang harus
sekarang kita samakan juga aturannya. pabean, semua yang berkaitan dengan diintepretasikan sesuai kepentingan
Jika kita lakukan transaksi prosedur, insentif kepabeanan, nasional masing-masing negara,
perdagangan internasional yang perpajakan, investor masuk, terus sehingga lahirlah UU Kepabeanan di
DOK. WBC
semua negara. Karena itu, dimensi
internasionalnya sangat kental.
“Nah kalau dimensi internasionalnya
sangat kental dan kita ingin mengarungi
perubahan itu, apa cukup setingkat
eselon III ? Itu pertanyaan saya waktu
itu. Saya kira tidak cukup dan ini harus
menjadi direktorat setingkat eselon dua.
Itu argumentasi saya, sampai-sampai
debat dengan Menpan, Depkeu ,
Sekjen dengan Organtanya,” demikian
cerita Permana Agung.
Berbicara tentang kendala yang
dihadapi ketika kegiatan Hubint masih
menjadi satu bagian dari direktorat, apa
yang dirasakan Permana Agung, sama
dengan yang dirasakan para senior-
seniornya, seperti yang diungkapkan
Emma NR. Soetomo sebelumnya.
Menurut Permana Agung, saat
direktoratnya masih menjadi satu yaitu di
Dit. Kepabeanan, pengalamannya ketika
sebagai ketua delegasi Indonesia
Customs, baik itu ASEAN, AFTA, Asia
Pasifik, APEC (Asia Pasific Economic
SECARA RESMI tahun 1957, DJBC masuk menjadi anggota CCC (yang kemudian berubah nama Cooperation), European Meeting, hingga
menjadi WCO). WCO, delegasi Indonesia duduk
Strategi
Capacity Building
DIBIDANG KEPABEANAN
Directorate of Capacity Building, bertugas membantu WCO untuk mencapai visi
dan misinya. Direktorat ini bekerjasama dengan sub direktorat lainnya dalam rangka
peningkatan Sumber Daya Manusia, melalui program yang berkaitan dengan
operasional di lapangan, terutama untuk negara anggota.
A
dministrasi kepabenan di seluruh tidak mungkin dapat menjalankan capacity building di masing-masing
dunia memainkan peranan fungsinya sebagai revenue collection, administrasi pabean negara
penting dalam rangka trade facilitation, trade statistics dan berkembang maupun yang lainnya.
pelaksanaan kebijakan pemerintah melindungi masyarakat berkaitan Permasalahan peran dan tanggung
yang krusial untuk mencapai beberapa dengan masalah keamanan dan sosial. jawab kepabeanan selalu sama setiap
tujuan pembangunan nasional. Kontribusi Kepabeanan pada tahunnya, namun kewenangannya kini
Kepabeanan dalam hal ini, selalu pembangunan nasional memiliki sudah dibatasi dalam beberapa tahun
menjadi pintu utama, dimana hampir potensi yang sangat besar dan dapat terakhir. Perubahan ini dapat dilihat
seluruh dunia melihat apakah suatu meningkatkan kesejahteraan antara lain;
negara berbuat banyak untuk masyarakat, terutama masyarakat l Globalisasi dan perkembangan
menyamakan persepsi, termasuk bagi kurang mampu di seluruh dunia. yang berkelanjutan pada level
organisasi yang terlibat dalam Sayangnya, sampai saat ini beberapa perdagangan Internasional
perdagangan internasional yang erat inisiatif mengenai capacity building l Kepedulian Internasional yang
kaitannya dengan kebijakan investasi gagal mencapai tujuannya. Karena itu sangat tinggi pada masalah biaya
luar negeri. cara pandang komunitas Pabean dan inefisiensi dan formalitas di
Tanpa administrasi Kepabeanan Internasional saat ini harus tetap fokus, perbatasan
yang efisien dan efektif, pemerintah terkoordinasi untuk melaksanakan l Meningkatnya investasi swasta
DOK. WBC
dalam sektor logistik modern,
pengawasan inventaris, perusahaan
dan sistem informasi serta
meningkatnya harapan kepada
institusi kepabeanan dan perkiraan
mengenai proses impor ekspor
l Meningkatnya penggunaan dan
ketersediaan akan informasi terbaru
dan teknologi komunikasi
l Meningkatnya kebijakan dan
prosedur langsung dengan
komitmen internasional seperti
mengaksesi WTO
l Meningkatnya kompetisi untuk
investasi asing
l Berkembangnya kesepakatan
perdagangan regional yang
berdampak pada meningkatnya
kompleksitas pada administrasi
formal dan pengawasannya di
wilayah
l Meningkatnya kapasitas kerja dan
harapan kepada pemerintah yang
diiringi dengan meningkatnya atau
menurunnya keuangan dan alokasi
tenaga kerja
l Meningkatnya kepedulian dan
integritas pada pemerintahan yang
baik diantara institusi kepabeanan
l Dengan adanya serangan teroris
TANPA ADMINISTRASI kepabeanan yang efisien dan efektif, pemerintah tidak mungkin dapat menjalankan pada 11 September, maka peran
fungsinya sebagai revenue collection, trade facilitation, trade statistics dan melindungi masyarakat. kepabeanan ditingkatkan untuk
P
erkembangan perdagangan kesibukan para pejabat lama dan dan Cukai, juga melakukan
internasional yang berlangsung pejabat baru yang mendapat mutasi kerjasama terutama dengan Cus-
begitu pesat harus diantisipasi menyebabkan redaksi tidak bisa toms Singapura, selain itu, Immigra-
oleh institusi kepabeanan di seluruh melakukan wawancara dengan tion and Check Point Authority,
dunia untuk mengikuti setiap semua Perwakilan Bea dan Cukai di termasuk dengan CNB. Selain
perubahan yang terjadi, terutama luar negeri. institusi di Singapura yang telah
dalam bidang tarif dan harga. Hal Berikut ada dua mantan pejabat disebutkan, hubungan baik juga
inilah yang mendorong pemerintah perwakilan, yaitu Drs. Achmad dijalin dengan Port Shipment Author-
menempatkan perwakilan Bea dan Riyadi mantan Kepala Bidang ity (Kantor Pelabuhan).
Cukai di sejumlah kota besar di luar Keuangan/ Perwakilan Bea dan Salah satu perhatian serius yang
negeri yang menjadi pusat Cukai di Singapura (yang Riyadi lakukan selama bertugas di
perdagangan atau yang volume digantikan Hendra Prasmono SH, Singapura adalah mengenai bidang
ekspor impornya tinggi dengan M.IH) dan Drs. Samsuar Said MSc, pengawasan, terutama pengawasan
Indonesia, antara lain; Hongkong, mantan Kepala Bidang Keuangan lalu lintas barang yang masuk ke
Singapura, Jepang (Tokyo) dan di PTRI (Perwakilan Tetap Republik Indonesia maupun yang keluar,
Brussel. Indonesia) di Brussels (yang khususnya barang yang masuk
Ketika redaksi merencanakan digantikan Drs. Maryanto, M.M) dalam commodity protector dan
pembuatan tulisan ini, baru saja yang dapat kami tampilkan dalam barang-barang terlarang (seperti
dilakukan mutasi di DJBC, termasuk tulisan ini. narkoba).
mutasi para perwakilan Bea dan Sebagaimana yang telah dirintis
Cukai di luar negeri. Tentunya PERWAKILAN BEA DAN CUKAI DI para pendahulunya, kerjasama
dengan keterbatasan waktu dan SINGAPURA dengan Customs Singapura sudah
DOK. WBC
Tugas Kepala Bidang Keuangan/ WBC/ZAP
Bea dan Cukai Kedutaan Besar
Republik Indonesia (KBRI) di
beberapa negara, termasuk di
Singapura, Drs. Achmad Riyadi
adalah menjalankan sebagian tugas
pokok Departemen Keuangan yang
dibebankan pada Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai. “Tugas-
tugas yang saya jalankan
berlandaskan kebijakan yang dibuat
oleh Departemen Keuangan, ’
ujarnya.
Tugas-tugas yang dijalankan
Riyadi bisa dikatakan cukup padat
dikarenakan Singapura merupakan
partner dagang ketiga bagi Indonesia
dan seperti sudah diketahui,
pemasukan barang ke Indonesia
sebagian besar terlebih dulu masuk
(transit) ke Singapura. Karena itu,
salah satu tugas perwakilan yang
SAMSUAR SAID. Disamping atas perintah dijalankan Riyadi, disamping AHMAD RIYADI. Salah satu perhatian serius
Direktur Jenderal Bea dan Cukai dan PRIME, yang Achmad Riyadi lakukan selama bertugas
Atase Keuangan juga menghadiri sidang-sidang menjaga hubungan baik dengan di Singapura adalah mengenai bidang
internasional yang diselenggarakan berbagai instansi yang menjadi counterpart- pengawasan, khususnya pemberantasan dan
organisasi internasional nya (institusi berpartner) bagi Bea penyelundupan narkotika.
MERESPON PERMINTAAN
Fungsi lain yang tidak kalah
penting yang dilaksanakan oleh
Atase Keuangan Bea dan Cukai
adalah fungsi pelayanan, yaitu
merespon berbagai inquiries
(permintaan), baik yang langsung
diajukan oleh berbagai KBRI di
negara lain, maupun oleh
masyarakat dan pelaku perdagangan
dari berbagai negara yang sejauh ini
diterima dari Belgia, Irlandia,
Spanyol, Swedia dan Belanda,
Inggris, Bangladesh, Thailand,
termasuk Indonesia.
Inquiries itu, lanjut Samsuar,
berawal dari isu prosedur impor,
barang untuk dipakai, barang
pindahan, impor sementara,
klasifikasi, bea masuk, nilai pabean,
excess charges dan kebijakan tarif,
serta dokumen impor yang
diperlukan supplier untuk mendapat
pengembalian pajak ekspor.
Umumnya persoalan yang
diajukan timbul sebagai akibat
kurang dipahaminya prosedur impor
baik oleh eksportir di luar negeri
maupun mitra kerja di Indonesia.
Namun, apabila inquiries tersebut
menyentuh isu-isu yang komplek,
maka Perwakilan Bea dan Cukai
melakukan konsultasi terlebih dulu
dengan Kantor Pusat DJBC, dalam
hal ini Direktorat Kepabeanan
Internasional, Direktorat Teknis
Kepabeanan, Direktorat Pencegahan
dan Penyidikan dan Kantor
Pelayanan Bea dan Cukai terkait.
Sebelum membahas suatu
permasalahan dalam sidang WCO,
menurut Samsuar, Perwakilan Bea
dan Cukai lebih dulu mempelajari
secara seksama agenda sidang .
Apabila diperlukan, ia mengadakan
pertemuan informal dengan ADMINISTRASI KEPABEANAN harus terus meningkatkan pelayanan kepada klien.
“POSISI
KITA DI WCO
SANGAT
STRATEGIS”
Perkembangan perdagangan dan ekonomi dunia yang terus berkembang, mau tidak mau akan
diikuti pula oleh komponennya, salah satu komponen itu adalah komponen kepabeanan. Tidak
dapat dipungkiri keterlibatan DJBC di forum World Customs Organization (WCO) adalah satu cara
untuk bisa mengikuti perkembangan dunia yang dinamis ini. DJBC selalu berusaha untuk bisa
memantau perkembangan dunia agar tidak tertinggal. Untuk mengetahui kiprah DJBC di dunia
internasional, berikut ini petikan wawancara Aris Suryantini dengan Direktur Kepabeanan
Internasional Drs. Kamil Sjoeib,MA. Berikut wawancaranya.
Setelah kurang lebih 48 tahun baik itu di instansi kita mau pun di Saya mengharapkan justru di dalam
masuk menjadi anggota WCO, departemen lain. Bea dan Cukai termasuk instansi lain
bagaimana menurut Anda Ada kesan seakan-akan semuanya memahami keterlibatan kita di WCO
keberadaan DJBC di forum ini ? itu urusannya Bea dan Cukai. Padahal sangat penting dalam bidang
Menurut saya yang paling penting kalau kita lihat setiap kita melakukan perdagangan dan ekonomi. Tidak
untuk diluruskan mengenai hubungan bilateral bidang ekonomi hanya semata kepentingan customs
keanggotaan kita di World Customs termasuk perdagangan mau tidak mau saja disana, tetapi ada kepentingan
Organization (WCO), yang sebelumnya kita akan kembali pada basic-nya salah negara. Kalau negosiator kita bertemu
bernama CCC (Customs Cooperation satunya produk WCO yang biasa dise- dan berbicara dengan negara lain
Council). Keanggotaan DJBC disana but ratifikasi, jadi bukan semata prose- mengenai suatu agreement ekonomi
bukan hanya untuk kepentingan dur. Misalnya kita bicara mengenai perdagangan, dasarnya adalah dari
kepabeanan saja, tetapi itu justru rules of origin, mau tidak mau kita ketentuan kepabeanan. Jadi posisi kita
penting untuk seluruh unsur yang bicara mengenai ratifikasi, mana yang di WCO sangat strategis.
berkaitan dengan hubungan bilateral kita lindungi, begitu juga saat membi-
maupun multilateral yang mengenai carakan kebijakan industri dalam nege- Jadi selama ini ada anggapan
masalah ekonomi dan perdagangan, ri, kita kembali pada produk ratifikasi. keberadaan Bea dan Cukai di WCO
Sama sekali tidak. Karena memang mekanisme penunjukkan harus ada tahapan-tahapan yang tidak
ada anggaran dari Departemen perwakilan di luar negeri? bisa kita lakukan sendiri.
Keuangan. Waktu saya menjadi Kita tidak terlibat, mungkin
Perwakilan Bea dan Cukai di Brussel, Sekretariat yang tahu itu. Cuma saya Di WCO akan ada direktorat capac-
kita punya anggaran tersendiri jadi kita berharap penunjukkannya akan lebih ity building, bagaimana menurut
‘ditempelkan’ di kedutaan, tetapi baik lagi. Sekarang ini kita lihat, banyak Anda?
anggarannya sama seperti yang sekali adik-adik kita yang potensinya Bagi kita itu bukan barang baru lagi.
diberlakukan di kantor pelayanan, bagus termasuk dari kemampuan Bagi DJBC menurut saya adalah
namun perkembangan selanjutnya bahasanya. Jadi sebelum berangkat bagaimana kita memberdayakan diri
digabungkan. Mengenai pekerjaannya kita brief saja dulu. sendiri agar bisa optimal memberikan
tidak dapat diukur seperti perusahaan kontribusi agar lebih baik lagi. Ini ber-
yang ada untung ruginya. Menjadi anggota WCO tidak kaitan dengan kualitas dan kuantitas.
terlepas dari kontribusi yang Jadi itu merupakan suatu keharusan.
Menurut Anda perwakilan kita di diberikan ke sana, berapa Capacity building ini penting sekali, ka-
luar negeri sudah efektif? kontribusi yang diberikan DJBC lau kita bicara mengenai the man be-
Kehadiran mereka disana kepada WCO? hind the gun, ada sistem ada SDM. Ada
memberikan kontribusi untuk bisa Masalahnya kita menjadi anggota senjata ada orang yang memegang
mengikuti dan mengamati sejak tahun 1957, saya kira ketika senjata. Sebagus-bagusnya sistem ka-
perkembangan disana dan itu belum ada kedutaan kita di Belgia, lau orangnya tidak bagus akan percu-
menginformasikannya kepada kita, kedutaan baru ada tahun 1960’an. ma. Bea cukai sudah lama menerapkan
termasuk tugas-tugas yang sifatnya Saya katakan di sini pembayaran capacity building ini. Saya hanya
insidentil. Contohnya, ketika ada iuran itu agak sedikit terlambat, menggarisbawahi bahwa yang penting,
pertemuan tingkat tinggi ASEAN di rupanya dalam urutan dari sekian manusianya, komitmennya, skill,
Kuala Lumpur, kita tidak bisa datang, banyak keanggotaan Indonesia di knowlwdge-nya dan lain sebagainya.
kita kirim perwakilan kita yang ada di Internasional, biaya untuk membayar
Singapura, kalau dari Jakarta tidak iuran itu tidak mencukupi sehingga Apa prioritas Anda sebagai Direktur
mungkin karena sudah mepet. oleh Departemen Luar Negeri Kepabeanan Internasional?
Makanya kita utus pak Riyadi (Kabid (Deplu) dibuat daftar prioritas dan Prioritas utama saya adalah ingin
Keuangan Bea dan Cukai KBRI di DJBC tidak masuk dalam daftar konsolidasi lagi. Saat ini kan ada
Singapura) ke sana dengan bahan prioritas. Padahal kalau kita tidak mutasi besar-besaran. Semua subdit
yang kita support dari Jakarta. ikut kegiatan WCO yang rugi bukan saya diganti dan sebagian seksi-seksi
Bea dan Cukai, tetapi Indonesia. saya juga. Saya harus mulai dari awal
Saat ini beberapa negara maju yang Memang iurannya besar sekitar lagi untuk bisa menyamakan persepsi.
memimpin perekonomian di Asia 200.000 euro atau sekitar 200 juta Karena hal-hal yang ada di Direktorat
seperti Korea Selatan, China dan setahun, tetapi manfaat yang kita Kepabeanan Internasional ini kan tidak
sebagainya memainkan peranan dapat jauh dari nilai tersebut dan ada di diklat jadi kita harus samakan
dalam perdagangan dengan Indone- jangan dinilai dari jumlahnya. persepsi.
sia, lantas apakah ada rencana
untuk menempatkan perwakilan Apa yang Anda lakukan untuk Harapan Anda untuk DJBC di Hari
kita disana? menghadapi tantangan di Direktorat Pabean Internasional ini?
Kemungkinan itu ada saja, kita Kepabeanan Internasional ? Hari Pabean Internasional yang
harus lihat pertimbangannya dan Saya tidak henti-hentinya tahun ini memasuki tahun ke-54, dan
salah satunya adalah pertimbangan berkoordinasi dengan staf-staf saya, tema yang ditetapkan adalah
sumber daya kita. Memilih orang jadi apa yang ada dibenak saya harus Meningkatkan Kapasitas Organisasi
untuk bertugas disana tidak sama dengan apa yang ada di benak dan Profesionalisme Pegawai DJBC
gampang. Karena dia harus mereka. Dalam Rangka Optimalisasi
memenuhi kriteria-kriteria tertentu, Penerimaan Negara dan Fasilitasi
termasuk faktor bahasa. Menurut Menurut Anda, sebagai juru bicara Perdagangan, maka itu saya berharap
saya nantinya untuk menunjuk orang DJBC di forum internasional, direktorat yang saya pimpin menyatu
disana jangan hanya ditunjuk dengan apakah Direktorat Kepabeanan dengan direktorat lainnya, bukan
Surat Keputusan saja, tetapi juga Internasional sudah menjalankan direktorat yang seakan-akan menjadi
harus ada kesediaan dari orang tugasnya dengan maksimal? direktorat yang tidak punya kaitan
tersebut. Rasanya bukan saya yang harus dengan direktorat lainnya.
Tinggal di luar negeri itu bukannya menilainya. Kalau sebelum saya Bukan Direktorat yang mengurus
enak, malah bisa-bisa shock. Jadi menjabat sudah baik, maka pada masa orang ke luar negeri, pandangan itu
belum tentu keadaaan disana sesuai kepemimpinan saya, harus lebih baik yang ingin saya hilangkan. Saya ingin
dengan kenyataan yang dibayangkan. lagi. Saya ingin teman-teman di bisa bekerja keras untuk hasil yang
Jadi saya berharap ke depan dibuka kepabeanan internasional harus terbaik, sebab hubungan internasional
kesempatan untuk ditempatkan disana, memahami bahasa internasional. Jadi merupakan jembatan untuk melakukan
berapa calonnya, nanti ditunjuk siapa ada sesuatu yang tidak diajarkan di kerjasama dengan departemen lain.
yang terbaik untuk dapat menempati Pusdiklat. Saya selalu menekankan Beberapa waktu lalu saya mendapat
posnya disana. Di luar negeri itu sangat agar bahasa yang kita gunakan jangan surat dari salah satu kedutaan untuk
unik sekali penempatannya, kita bahasa ‘telegram’ lah, atau mungkin melakukan MoU mengenai patroli
dituntut untuk melakukan suatu bahasa bisnis. Kita kalau bicara di bersama. Cuma aneh juga, kayaknya
perhitungan yang matang selain itu forum internasional kan tidak hanya yes tidak tepat, maka itu kita berkonsultasi
juga biaya hidup disana mahal. Di or no saja, tapi ada penjelasannya. dengan Deplu. Masukan dari Deplu,
Brussel itu kita harus mengontrak Menerima suatu pendapat ada caranya, kita tidak bisa membuat MoU sebelum
tempat tinggal untuk tiga tahun ke begitu juga kalau menolak, ada caranya ada payungnya atau bilateral agree-
depan. Kalau diputuskan kontrak, maka juga. Untuk itu juga kita bekerjasama ment, kalau ada dispute ada payungnya
tetap harus bayar tiga bulan ke depan. dengan Deplu berdiskusi untuk untuk menyelesaikan itu, kalau tidak
melakukan suatu MoU, ada payungnya bisa-bisa saling
Kalau saat ini bagaimana misalnya,.ternyata untuk bikin MoU itu menyalahkan.
MoU PENINGKATAN
PENGAWASAN IMPOR
Bahan Perusak Ozon
KLH memberikan bantuan peralatan refrigerant identifier pada Ditjen Bea dan Cukai untuk
mendukung pelaksanaan tugas dalam pengawasan impor bahan perusak ozon (BPO).
P
ada 12 Desember 2005, bertempat Hidup (KLH), Masnellyarti Hilman merusak lapisan ozon. Untuk itu, sebagai
di JW Meeting Board II, Hotel JW dengan Direktur Jenderal Bea dan Cukai, pengganti R12, dibuatlah suatu zat
Marriot Jakarta, diselenggarakan Eddy Abdurrachman. pengganti yang dikenal dengan nama
penandatanganan nota kesepahaman Pada acara yang juga dihadiri oleh R134a yang ramah lingkungan karena
(Memorandum of Understanding/MoU) perwakilan dari United Nation Develop- terurai pada saat dibuang ke udara.
tentang peningkatan pengawasan impor ment Program (UNDP), Departemen Per- Menurut Masnellyarti, sejak R12
bahan perusak ozon antara Deputi Bidang industrian, Departemen Perdagangan, dilarang penggunaannya di negara-
Peningkatan Konservasi Sumber Daya dan World Bank tersebut, KLH memberi- negara yang ikut dalam penandatanganan
Alam dan Pengendalian Kerusakan kan bantuan peralatan refrigerant identifier Konvensi Wina dan Protocol Montreal
Lingkungan, Kementrian Lingkungan sejumlah 20 unit pada Ditjen Bea dan maka penggunaan dan pemasukan R12
WBC/ATS
Cukai, untuk mendukung pelaksanaan ini harus dihentikan. Indonesia, sebagai
tugas Bea dan Cukai dalam pengawasan negara yang ikut serta dalam
impor bahan perusak ozon (BPO). penandatanganan tersebut, juga turut
Menurut Sigit Edi Pratignyo, Program berpartisipasi aktif dengan meratifikasi
Manager dari Sector Plan Management kedua kesepakatan internasional tersebut
and Coordinator Unit yang dibentuk oleh melalui Kepres No. 23 Tahun 1992.
KLH, UNDP & World Bank, refrigerant Dengan demikian, Indonesia menjadi
identifier merupakan suatu alat yang salah satu negara yang mempunyai kewa-
berguna untuk mengetahui/ jiban untuk melaksanakan ketentuan-
mengidentifikasi zat apa saja yang ketentuan yang menjadi kewajiban
terkandung dalam suatu gas. Sehingga didalam konvensi dan protokol tersebut.
alat ini berfungsi untuk mencegah Salah satu cara yang dilakukan
masuknya bahan perusak ozon yang pemerintah saat ini adalah dengan
dilarang penggunaannya di Indonesia menghapuskan penggunaan bahan
seperti R12 (Refrigerant 12). perusak ozon secara bertahap. Selain
R12 merupakan jenis CFC yang saat itu memberikan bantuan yang diperoleh
ini telah dilarang pemakaiannya (banyak dari Multilateral Fund pada berbagai
digunakan untuk AC mobil-red). Hal itu industri yang sebelumnya menggunakan
PENYERAHAN REFRIGERANT IDENTIFIER. DJBC disebabkan karena R12 tidak mengalami BPO, agar menggantinya dengan bahan
menerima bantuan berupa 20 unit alat refrigerant perubahan atau tidak terurai pada saat zat non perusak ozon atau alat-alat yang
identifier made in Jepang buatan tahun 2004. tersebut dibuang ke udara sehingga berfungsi sebagai recycling.
Intelligence Analysis
Adanya larangan impor R12 tersebut
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
menyebabkan pemasukannya pun melalui
jalur illegal. Untuk itulah KLH melakukan
koordinasi dengan instansi terkait dalam
hal ini DJBC.
“Sebetulnya, kerjasama antara KLH
dan Ditjen Bea dan Cukai sudah cukup
lama terjadi. Salah satunya ketika kami
menahan impor limbah B3 dimana sudah
Training Course
sebagian besar dikembalikan ke negara Kursus ini merupakan sebuah paket yang tergabung dalam
asalnya. Ditjen Bea dan Cukai merupakan program Special Travel Security Fund (STSF) untuk Indonesia.
salah satu instansi kunci dalam
P
pelaksanaan pengawasan impor BPO ada 5 – 13 Desember 2005, Kursus yang berlangsung selama
karena berada di garis terdepan untuk bertempat di lantai 5, Gedung tujuh hari ini terbagi dalam dua sesi. Pada
menjaga agar BPO tersebut tidak masuk Utama Kantor Pusat Direktorat lima hari pertama, peserta kursus memp-
ke wilayah RI,” ujar Masnellyarti. Jenderal Bea dan Cukai, elajari berbagai macam teori, diantaranya
Selain bantuan alat refrigerant identi- diselenggarakan Intelligence Analysis intelligence cycle diantaranya melakukan
fier, dalam waktu dekat KLH dan DJBC ju- Training Course. Kursus atas seluruh proses kegiatan intelijen dan
ga akan melakukan kerjasama dalam kerjasama Direktorat Jenderal Bea peran analis didalamnya. Menurut Tracie,
bentuk pelatihan bagi aparat pengawas dan Cukai (DJBC) dan Australia hal baru yang mungkin didapat dalam
termasuk petugas bea cukai untuk men- Customs Services (ACS) ini dibagi kursus ini adalah banyaknya kegiatan
dukung program pengawasan impor BPO. mejadi dua angkatan, dimana pada yang menggunakan link network diagram
Sementara itu Eddy Abdurrachman angkatan kedua akan dilaksanakan dan pembuatan peta atau grafik informasi
mengatakan, Ditjen Bea dan Cukai pada 23 Januari – 3 Pebruari 2006. dari seluruh proses intelijen.
(sebagai institusi pemerintah yang ditugasi Kursus singkat untuk angkatan Kemudian pada dua hari terakhir, para
melakukan pengawasan terhadap lalu pertama diikuti oleh 16 orang peserta peserta diminta untuk membuat tugas
lintas barang yang masuk maupun keluar yang berasal dari beberapa Kantor kelompok berdasarkan studi case (yang
dari yuridiksi wilayah RI maupun sebagai Wilayah dan Kantor Pelayanan Bea pernah terjadi di Australia) dimana para
institusi yang berada di border atau dan Cukai (KPBC) yang berada di peserta harus mempraktekan semua teori
perbatasan) harus turut berperan aktif Indonesia, seperti Pangkal Pinang, yang diberikan sebelumnya. Setelah itu,
melakukan upaya pencegahan terhadap Tanjung Balai Karimun, Sintete, peserta diminta untuk melakukan final
importasi maupun eksportasi barang- Sangata, Palembang, Tanjung Priok presentation.
barang yang dilarang dan atau dibatasi dan Kantor Pusat. Tracie menambahkan, selain pada
peredarannya untuk melindungi Hadir pada opening ceremony, Desember 2005, Intelligence Analysis
masyarakat, sumber daya alam (SDA) Direktur Pencegahan dan Penyidikan Training Course yang kedua juga akan
dan lingkungan. Endang Tata, Istyastuti Wuwuh Asri diselenggarakan pada Januari 2006
Dengan demikian, Ditjen Bea dan Cu- mewakili Direktur Kepabeanan dengan peserta yang berbeda. “Setelah
kai sangat terbuka dan menyambut baik Internasional, dua orang trainer dari kursus yang kedua, Indonesia Customs
maksud dan tujuan dibuatnya nota kese- ACS yakni Paul Yager dan Tracie dapat menyelenggarakan sendiri kursus
pahaman antara KLH dan DJBC dalam Lawton, serta 4 orang trainer dari mengenai Intelligence Analysis ini. Mudah-
rangka pengawasan barang-barang yang DJBC (yang telah mengikuti Training mudahan kami dapat melatih peserta
merusak lapisan ozon. Eddy berharap on Trainers (ToT) di Australia pada 12 - kursus dengan baik,” katanya.
agar nota kesepahaman ini tidak hanya 26 November 2005) yakni Hendry Menurut Tracie, bagi ACS kerjasama
berhenti sampai pada penandatanganan Darnadi, Mohamad Nur Eko Yuwono, berupa pelatihan ini dapat meningkatkan
saja tetapi pada implementasi kerjasama Tony Riduan P. Simorangkir dan Irwan. hubungan persahabatan antara ACS dan
yang telah dibuat. “Oleh karena itu setelah Pada sambutannya, Endang Tata DJBC. Selain itu ACS juga dapat belajar
penandatanganan ini, harus dibentuk su- mengatakan bahwa training ini sangat banyak dari DJBC. Apalagi Indonesia
atu mekanisme kerja yang baik,” katanya. berguna untuk saling transfer
WBC/ATS
Eddy berpendapat, sebaiknya ada pengetahuan serta meningkatkan skill,
liaison officer yang dapat memangkas terutama bagi Customs intelijen.
sistem birokrasi dan dapat dihubungi Pasalnya, saat ini terjadi banyak hal
secara langsung. Sehingga memudahkan yang kerap berlawanan dengan
pengambilan tindakan jika di lapangan hukum. Untuk itu, pengetahuan dan
ditemui adanya suatu penyimpangan atau teknik-teknik informasi yang baru
pelanggaran. Dengan demikian, akan harus terus di up date. Apalagi intelijen
tercipta suatu persepsi atau pandangan memegang peranan penting dalam
yang sama dalam mengatasi masalah- modern customs administration.
masalah yang ada. Sehingga ia berharap agar para
Eddy mengungkapkan rasa terima peserta training dapat mengikuti
kasihnya dengan diberikannya bantuan training dengan sebaik-baiknya dan
alat refrigerant identifier, sebab alat mampu mengaplikasikannya.
tersebut secara dini dapat membantu Saat diwawancara WBC, Tracie
pegawai bea cukai dalam melakukan Lawton mengatakan, kursus singkat
pengawasan terhadap barang-barang ini merupakan sebuah paket yang
yang dilarang. Untuk itu, alat refrigerant tergabung dalam program Special
identifier tersebut rencananya akan Travel Security Fund (STSF) untuk In-
ditempatkan di pelabuhan-pelabuhan donesia. “Kita mencoba membangun
utama yang mempunyai potensi intelijen capability di Indonesia dengan
sebagai lalu lintas BPO, seperti Tanjung harapan agar dapat meningkatkan
Priok, Tanjung Perak, Tanjung Emas, kemampuan pegawai untuk melaku- TRACIE LAWTON. Dalam kursus ini banyak
Belawan, Pekanbaru, Dumai, Batam, kan analisis intelijen seperti yang kegiatan yang menggunakan link network diagram
Pontianak dan Makassar. ifa selama ini kami lakukan,” ujarnya. dan pembuatan peta atau grafik.
FOTO BERSAMA. Peserta kursus angkatan pertama berpose bersama sebelum kursus dimulai.
letaknya sangat dekat dengan Australia, terstruktur, dalam arti secara materi jika field study, ia dan rekan-rekannya juga
maka kegiatan intelijen yang ada di diurut dari awal sampai akhir, sangat mempelajari aspek-aspek lain yang
Indonesia secara otomatis sangat mudah dicerna. berkaitan dengan pengawasan. Seperti
membantu Australia. “Jadi, mulai dari konsep intelijen bagaimana cara ACS melakukan
Untuk itu ia berharap agar para hingga masing-masing siklus intelijen assessment (penilaian) terhadap resiko
peserta kursus mendapatkan sesuatu disampaikan pada peserta secara yang muncul dari passenger (dikenal
yang benar-benar baru dari training ini dan komprehensif dan gampang dicerna,” dengan istilah Passenger Analysis Unit-
apa yang telah mereka pelajari dapat jelas Hendry. Ia menjelaskan, materi dari PAU) dan bagaimana ACS melakukan risk
dipraktekkan di lingkungan kerja mereka. kursus ini murni mengenai intelijen cycle, assessment terhadap kapal-kapal kecil.
“Saya harap, para trainer dari DJBC yang suatu konsep siklus intelijen dengan meni- Semua itu berkaitan dengan maraknya
telah kami latih beberapa waktu lalu di tikberatkan pada analisis agar para pega- isu lalu lintas drugs dan teroris. Untuk itu,
Australia, dapat melatih dengan baik dan wai yang bekerja pada bidang intelijen diperlukan upaya bagaimana
mampu memodifikasi apa yang mereka dapat memiliki daya analisis yang kuat. mengassessment dan mendeteksi
peroleh sesuai dengan kebutuhan,” Ia berharap, setelah mengikuti kursus masuknya drugs dan teroris. “Kita sendiri
imbuhnya. ini para peserta memiliki kemampuan sudah menyiapkan konsep dengan nama
Sementara itu, salah seorang trainer yang lebih bagus daripada sebelumnya. passanger name record atau PNR untuk
dari DJBC, Hendry Darnadi mengatakan, Selain itu juga mampu mengadopsi hal- diterapkan di bandar udara,” kata Hendry.
kursus ini sangat penting karena akan hal baru yang ada di lingkungan DJBC Dengan adanya PNR, DJBC secara
meningkatkan analytic skill dari pegawai, sehingga bisa mengolahnya menjadi otomatis bisa mencollect data untuk
khususnya yang bertugas di bidang sebuah produk intelijen. kemudian melakukan targeting pada
intelijen. Menurutnya, kursus ini orang-orang yang dicurigai. Hanya terselip
merupakan pendidikan yang sangat LEBIH PADAT kendala, belum ditandatanganinya MoU
WBC/ATS
Hendry menambahkan, setelah WBC/ATS
dilakukan review, pada kursus angkatan
kedua (Januari-red), lamanya kursus akan
diperpanjang menjadi dua minggu dengan
jumlah peserta yang lebih banyak. Minggu
pertama untuk class room training dan
minggu kedua membahas/menganalisa
kasus. Tak hanya itu, para trainer yang
mengajar sepenuhnya adalah empat
orang trainer dari DJBC. Sementara Tracie
Lawton dan Paul Yager bertindak sebagai
observer selama dua hari.
Hendry menekankan, training pada
angkatan kedua memiliki materi yang lebih
padat dari training angkatan pertama.
Selain karena waktunya lebih panjang, pe-
nyampaian materi dilakukan dalam baha-
sa Indonesia sehingga penyampaian ma-
teri maupun diskusi bisa lebih aktif dan in-
tens. Selain itu, aktifitas atau contoh kasus
yang dilakukan juga relevan atau sesuai
dengan kondisi yang ada di Indonesia.
ARY UNTUNG SUTOTO. Meskipun Ia menceritakan pengalamannya IWAN KURNIAWAN. Bisa mengetahui modus-
hanya know how, pengetahuan lain ketika mengikuti kursus ToT di Australia. modus yang baru yang digunakan dalam
sangat diperlukan. Selain mempelajari class room study dan kegiatan illegal.
PATKOR
antara Ditjen Bea dan Cukai dengan
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
Ditjen Imigrasi mengenai PNR.
“Kalau MoU sudah dilakukan, maka
pertukaran data akan lebih mudah sebab
KASTIMA
PNR ini telah berlaku secara internasional
dan sudah diterapkan di negara-negara
maju,” imbuh Hendry.
TERUS DIADAKAN
Pada akhir kursus, salah seorang
peserta, Iwan Kurniawan, Kasi P2 KPBC
S
diselenggarakan atas kerjasama DJBC udah menjadi kegiatan rutin tahun 2005 dibuka oleh Direktur Jenderal
dan ACS dalam proyek STSF. Sehingga setiap tahun diadakan Bea dan Cukai, Eddy Abdurrachman
saya bisa mengetahui modus-modus yang kerjasama bilateral antara selaku Pembina Upacara yang didampingi
baru yang digunakan dalam kegiatan Indonesia dan Malaysia, yang oleh Ketua Pengarah Kastam Diraja
illegal,” katanya. dikhususkan untuk mempererat Malaysia, Dato Hj. Abd Rahman Bin Abd
Untuk itu Iwan menyarankan agar persahabatan antara kedua negara Hamid, beserta para pegawai dari kedua
kursus seperti ini dapat diadakan dan menjaga stabilitas keamanan dan negara dan para tamu undangan.
terus. Selain itu, ia berharap para ekonomi di perbatasan kedua negara. Setelah upacara selesai dilanjutkan
peserta training dapat Kerjasama ini diwujudkan dalam dengan jamuan makan siang, kemudian
mengembangkan apa yang telah rangka patroli laut bersama atau yang kembali ke dermaga dan mempersiapkan
diperoleh dari kursus ini di tempat dikenal dengan Patkor kastima kapal untuk memulai ronda laut. Seperti
kerjanya masing-masing. (Patroli Terkoordinasi Kastam biasanya, diadakan pertukaran personil
Senada dengan Iwan, peserta kursus Indinesia- Malaysia). dari kedua negara, dimana wakil dari
lainnya, Ary Untung Sutoto, Kasi P2 Patrkor kastima yang dalam Indonesia antara lain: Kamarudin, Anwir,
KPBC Pangkal Pinang mengatakan, pelaksanaannya melakukan patroli Sandi Kuntarto, Didi Rusnadi.
training ini harus diikuti oleh seluruh laut di sekitar Selat Malaka, selain Tepat pukul 14.00 WIB semua kapal
pegawai bea cukai terutama yang terlibat mengamankan jalur perdagangan dari diberangkatkan menuju sektor yang telah
dibidang intelijen. Pasalnya, training ini tindakan kriminal, juga ditentukan. Untuk mengawali tugas ini
sangat menekankan pada bagaimana mengamamankan perairan tersebut DOK. KANWIL II TBK
seorang petugas intelijen melaksanakan dari tindak pidana penyelundupan.
siklus intelijen dengan benar sehingga Untuk Patkorkastima kali ini, adalah
mendapatkan hasil yang berdaya guna. pengalaman pertama penulis sebagai
Untuk hal yang baru, Ary mengaku bagian dari PATKOR KASTIMA.
mendapatkan banyak hal baru yang bisa Dalam rangka kerjasama ini,
dipelajari antara lain mengenai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
bagaimana menggunakan tools yang (DJBC) melalui Kantor Wilayah II
bermanfaat dalam melakukan analisa. Ia DJBC Tipe Khusus Tanjung Balai
menyarankan, selain memperoleh Karimun dengan armada operasi
pengetahuan mengenai analisis intelijen, yang dimiliki oleh Pangkalan Sarana
petugas yang bekerja di bidang intelijen Operasi Tanjung Balai Karimun
agar dibekali juga dengan pengeta- mengirimkan 2 buah Kapal patroli
huan-pengetahuan tambahan yang lain. cepat FPB 28 Aluminium, yaitu BC-
Ia mencontohkan, dalam kursus 20002 dengan komandan patroli
singkat ini ia memperoleh pengetahuan Kunto Prasti Trenggono dan BC-
tambahan seperti masalah statistik, 10001 dengan Komandan Patroli
misalnya bagaimana cara mengukur Asep Mulyana, dan 2 buah kapal
probabilitas dari suatu hal dan melihat patroli Buser VSV, yaitu BC-1609
trend yang ada. “Hal-hal itu sangat dengan komandan patroli Herwan,
diperlukan dalam melakukan analisis, jadi juga BC-1603 dengan komandan
bukan cuma melulu mengenai intelijen tapi patroli Hilman Satria.
juga pengetahuan lainnya, seperti mengenai Rombongan berangkat dari
komputer, psikologi, statistik meskipun Pangkalan Kantor Wilayah II DJBC
hanya know how saja tapi itu sangat Tipe Khusus Tanjung Balai Karimun
diperlukan,” imbuh Iwan yang mengaku tanggal 18 November 2005 dengan
CINDERAMATA. Sebagai ikatan tali
memiliki kewajiban untuk menyebarkan tujuan Belawan. Pada pukul 09.00 persaudaraan dan kerjasama diberikan kenang-
pengetahuan yang ia peroleh pada tanggal 21 November 2005 upacara kenangan kepada Dirjen Bea dan Cukai, oleh
pegawai lain dimana ia ditugaskan. ifa pembukaan PATKOR KASTIMA ke-11 Ketua Pengarah Kastam Malaysia.
PENGARAHAN. Bertempat di aula Kanwil VIII DJBC Denpasar, Menkeu Sri Mulyani Indrawati memberikan pengarahan pada pegawai di lingkungan Depkeu.
H
ari kamis, 15 Desember 2005, nomor satu di Departemen Keuangan mengantikan Yusuf Anwar. Dalam
benar-benar menjadi hari ini juga menyempatkan diri untuk kunjungan ini, menteri yang lebih
istimewa bagi keluarga besar memberikan pengarahan yang akrab disapa Ibu Ani ini membawa
Departemen keuangan Propinsi Bali, intinya, meminta kepada setiap serta rombongan para pejabat eselon
khususnya segenap pegawai Kantor pegawai agar melaksanakan tugas I antara lain : Direktur Jenderal Bea
Wilayah VIII DJBC Denpasar. dan tanggung jawab masing-masing dan Cukai Eddy Abdurrachman,
Bertempat di Aula Kantor Wilayah dengan sebaik-baiknya, sesuai Direktur Jenderal Pajak Hadi
VIII Direktorat Jenderal Bea dan Cu- harapan seluruh rakyat dan tentunya Purnomo, Inspektur Jenderal
kai Denpasar, Sri Mulyani Indrawati juga harapan Presiden Republik Departemen Keuangan Agus
Menteri Keuangan Republik Indone- Indonesia. Darmawan dan Kepala BAPEKI
sia, datang dan bertatap muka lang- Kunjungannya ke Bali ini Anggito Abimanyu.
sung dengan pegawai dilingkungan merupakan yang pertama kali diluar Dihadapan kurang lebih 200
Departemen Keuangan Propinsi Bali. Jakarta semenjak dirinya ditunjuk orang pegawai perwakilan
Pada kesempatan tersebut, orang sebagai Menteri Keuangan Departemen Keuangan Propinsi Bali
4
26 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006
yang berasal dari berbagai instansi pemerintahan Sby-Kalla pada tahun 2005. Setiap kegagalan yang terjadi
vertikal seperti Bea dan Cukai, Pajak, pertama kepemimpinannya belum di tahun 2005 tidak boleh terulang
Perbendaharaan, Piutang dan Lelang dapat memenuhi keinginan dan lagi di tahun 2006.
Negara, Menteri Keuangan (Menkeu) harapan sebagian besar rakyat Dalam pertemuan yang
mengajak seluruh pegawai di Indonesia. berlangsung selama kurang lebih 3
lingkungan Departemen ini untuk Sebagai Menteri Keuangan yang jam itu, Menkeu juga memberikan
senantiasa bekerja keras, baru, Sri Mulyani menyadari betapa kesempatan tanya jawab kepada
meningkatkan performance, beratnya tugas dan tanggung jawab para pegawai. Disamping itu, ia juga
memberikan kontribusi sesuai bidang yang harus diembannya. Tetapi memberikan alamat emailnya,
tugas masing-masing. berbekal dukungan dari Presiden, supaya bilamana ada saran, keluhan
Selain itu, Menkeu juga mengajak wakil presiden, jajaran kabinet serta atau pertanyaan, setiap pegawai
seluruh pegawai secara bersama- seluruh pegawai di Departemen dapat berkomunikasi secara
sama membangun Departemen Keuangan, maka ia meyakini bahwa langsung dengannya.
Keuangan menjadi bagian dari seberat apapun beban itu niscaya Diakhir acara, Menteri Keuangan
penyelesaian masalah (part of akan dapat diatasi dengan baik. didampingi oleh Direktur Jenderal
solution) yang sedang dihadapi oleh “Masalah lain yang dihadapi oleh Bea dan Cukai dan pejabat lainnya,
bangsa dan negara Indonesia dan bangsa ini adalah krisis kepercayaan menyaksikan berbagai jenis barang
bukan sebaliknya, menjadi bagian (crisis of trust),” tegasnya. hasil tangkapan KPBC Tipe A
dari masalah (part of the problem) Oleh karena itu Menkeu berharap Ngurah Rai antara lain: senjata api,
sebagaimana dimasa-masa yang bahwa setiap pegawai Departemen senjata mainan, senapan angin,
lalu. Keuangan selalu berusaha sex toys, majalah porno,
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan meningkatkan pelayanan secara handphone, jam tangan, dan Viagra
bahwa tahun 2005 merupakan tahun profesional sehingga pada akhirnya serta foto-foto tersangka
yang berat, tahun yang telah menyita departemen ini bisa mendapatkan penyelundupan yang berhasil di
begitu banyak perhatian dari kembali kepercayaan dari tangkap dan beragam sarana operasi
pemerintahan ini, dimulai dengan masyarakat luas. yang digunakan. Akhirnya
bencana alam tsunami sampai Memasuki tahun 2006 ini, Sri rombongan meninggalkan Kantor
dengan serangan-serangan Mulyani menjelaskan bahwa Wilayah VIII Ditjen Bea dan Cukai
terorisme yang terjadi dibeberapa pemerintah akan melakukan perbaik- menuju Bandara Ngurah Rai dan
tempat di Indonesia. Oleh karena an-perbaikan terhadap kelemahan selanjutnya kembali ke Jakarta.
peristiwa-peristiwa ini maka dan kekurangan yang ada ditahun Adito Koresponden Denpasar
FOTO: ANDITO
MELIHAT HASIL TEGAHAN. Didampingi oleh Dirjen Bea dan Cukai, Menkeu melihat-lihat berbagai jenis barang hasil tegahan KPBC Ngurah Rai.
PERSONALISASI
Pita Cukai
DI KPBC TIPE B YOGYAKARTA
Walaupun dibebani target cukai ketiga terkecil, KPBC Yogyakarta selalu mampu
mencapai target yang telah ditetapkan.
S
DOK. WBC
elain devisa yang berasal dari
ekspor, penerimaan negara dari
sektor cukai masih menjadi andalan.
Terbukti dari meningkatnya target
penerimaan negara dari sektor cukai dari
tahun ke tahun (tahun 2004 Rp.29 trilyun,
sedangkan target penerimaan tahun 2005
adalah Rp.32 trilyun). Dalam
perkembangannya, industri hasil
tembakau masih paling dominan dengan
kontribusi 98 persen dari penerimaan
cukai secara keseluruhan dan sisanya 2
persen berasal dari etil alkohol dan
minuman mengandung etil alkohol.
Tasikmalaya, Kudus, Malang dan
Kediri adalah beberapa daerah di
Indonesia yang memiliki pabrik rokok
besar maupun kecil, yang banyak
menyumbang penerimaan negara dari
sektor cukai. Namun demikian, ada
kendala yang dihadapi untuk
meningkatkan penerimaan negara dari
sektor cukai, yaitu adanya peredaran
rokok ilegal (rokok polos tanpa bandrol KPBC YOGYAKARTA. K Keuntungan diberlakukannya personalisasi pita cukai bagi KPBC Yogyakarta,
atau dengan bandrol yang tidak sesuai) memudahkan identifikasi dan mempersempit peluang jual beli atau pinjam meminjam cukai antar pabrik.
dan penggunaan pita cukai palsu.
Penjualan rokok di Indonesia yang ilegal, sebab merekalah yang paling me- yang dipersonalisasi hanya berupa
sebagian besar berasal dari tiga ngetahui situasi di lapangan. penambahan kode pabrik rokok yang
perusahaan rokok terbesar, yaitu: Gudang Namun demikian, dalam bersangkutan sebanyak 8 (delapan) digit
Garam, Sampoerna dan Djarum, menurut melaksanakan tugasnya Kantor dengan tujuan untuk memudahkan
Gabungan Pengusaha Pabrik Rokok Pelayanan mengalami banyak kendala, identifikasi keaslian pita cukai dan
Indonesia (GAPPRI) pada tahun 2004 antara lain: masalah dana, keterbatasan kesesuaian peruntukannya, termasuk
mencapai 221 milyar batang. Sepuluh alat pendeteksi pita cukai palsu, kode personalisasinya.
milyar batang diantaranya (atau 5 kendaraan dan alat komunikasi, termasuk Tujuh digit pertama berisi singkatan
persennya) menggunakan pita cukai kurangnya sosialisasi peraturan nama pabrik dan digit kedelapan berisi
palsu. Kerugian negara akibat perundang-udangan cukai oleh Kantor angka 1 sampai dengan 9, sebagai
penggunaan pita cukai palsu ini Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC). pembeda jika ada pabrik rokok yang
diperkirakan Rp.150 milyar pertahun. Oleh karena itu, sejak tanggal 1 Janu- memiliki nama sama. Pengawasannya
Untuk mengatasinya, Direktorat Jenderal ari 2005 diberlakukan Peraturan Direktur menjadi lebih mudah karena pita cukai
Bea dan Cukai melakukan upaya Jenderal Bea dan Cukai Nomor: KEP-112/ yang telah dipersonalisasi hanya dapat
personalisasi pita cukai. BC/2004 tentang Desain dan Warna Pita digunakan oleh pabrik rokok yang
Cukai Hasil Tembakau serta Surat bersangkutan.
PERSONALISASI PITA CUKAI Edaran Direktur Jenderal Bea dan Cukai Jika pita cukai digunakan oleh yang
Tugas utama dari Kantor Pelayanan Nomor: SE-28/BC/2004 tentang Pemberi- tidak berhak, maka akan dikenai pasal 58
Bea dan Cukai sesuai Surat Edaran an Identitas Pabrik pada Pita Cukai Hasil Undang-undang Nomor 11 tahun 1995
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor Tembakau, yang sangat erat kaitannya tentang Cukai (pidana penjara maksimum
SE-22/BC/2001 tentang pelaksanaan atau dengan personalisasi pita cukai. Personal- 4 tahun dan/atau denda maksimum 10 kali
pemantauan informasi peredaran hasil isasi pita cukai adalah pemberian identitas nilai cukai yang seharusnya dibayar).
tembakau adalah melaporkan informasi tertentu pada pita cukai hasil tembakau Pengusaha pabrik yang dibidik oleh
atau memantau tempat-tempat yang oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. personalisasi pita cukai adalah pabrik
diduga menjadi sentra peredaran rokok Perbedaan bentuk pita pada pita cukai rokok kecil dan sangat kecil (golongan III,
Tabel 1 dapat dilayani pemesanan pita memantau hampir semua kegiatan pabrik
TARGET CUKAI KWBC VI DJBC cukainya (karena adanya rokok yang berada di bawah
SEMARANG pemblokiran), Karena adanya pengawasannya. Sehingga keuntungan
kesalahan pengadministrasian diberlakukannya personalisasi pita cukai
No. KPBC Target (%) oleh pejabat Bea dan Cukai, yang dapat dinikmati oleh KPBC
1. Kudus 92,605 Pembulatan order pemesanan Yogyakarta adalah: Memudahkan
2. Surakarta 2,133 pita cukai oleh Bea dan Cukai. identifikasi dan mempersempit peluang
Pemantauan personalisasi jual beli atau pinjam meminjam cukai antar
3. Pekalongan 2,116 pita cukai dilakukan dengan pabrik. Perusahaan didorong untuk
4. Tanjung Emas 1,571 pengecekan pembukuan pabrik melakukan perencanaan produksi dengan
5. Yogyakarta 1,448 rokok melalui CK-1 (dokumen lebih baik (dapat meminta penyediaan pita
6. Tegal 0,116 pemesanan pita cukai). Dalam cukai untuk kebutuhan hingga 3 bulan
7. Cilacap 0,011 satu tahun pabrik rokok tersebut kedepan). Adanya jaminan ketersediaan
mengajukan berapa CK-1 pita cukai bagi perusahaan yang
Tabel 2 (sudah melebihi atau belum mengajukan permohonan penyediaan pita
TARGET DAN REALISASI jumlah produksi untuk naik ke cukai. Memudahkan pengawasan pabrik
PENERIMAAN CUKAI KPBC TIPE B strata yang lebih tinggi). dan peredaran pita cukai.
YOGYAKARTA Dari tiga belas Kantor
Periode 2001 sd Oktober 2005 Wilayah Bea dan Cukai yang TANTANGAN DAN HAMBATAN
ada di Indonesia terdapat enam PERSONALISASI PITA CUKAI DI KPBC TIPE
(dalam juta Rupiah) Kantor Wilayah Bea dan Cukai B YOGYAKARTA
yang dibebani target cukai, dan Pada umumnya, kerugian yang diala-
Tahun Target Realisasi %
Kantor Wilayah Bea dan Cukai mi akibat diberlakukannya personalisasi
Anggaran
VI DJBC Semarang adalah pita cukai adalah: Meningkatkan beban
2001 2,314.790 2,340.300 101.10 Kantor Wilayah Bea dan Cukai administrasi. Risiko jumlah pita cukai yang
2002 11,857.160 17,419.740 146.91 yang diberi target cukai terbesar tidak terpakai menjadi lebih banyak. Tata
2003 18,429.000 61,203.440 332.10 kedua (20 persen dari target kerja pengadaan dan pengelolaan pita
cukai secara keseluruhan) cukai akan berubah. Harga pita cukai
2004 71,548.130 83,679.890 116.96
setelah Kantor Wilayah Bea dan persatuan menjadi lebih mahal. Formulir
Nopember Cukai VII DJBC Surabaya (70 permintaan pita cukai menjadi lebih terinci.
2005 122,524.537 131,905.370 107.66 persen dari target cukai secara Mengubah model persediaan pita cukai di
keseluruhan). KPBC. Sisdur pemesan pita cukai
Tabel 3 Ketujuh KPBC di lingkungan dimodifikasi agar waktu tunggu makin
PENGUSAHA PABRIK YANG Kantor Wilayah Bea dan Cukai pendek. Pabrik harus merencanakan
DILAYANI OLEH KPBC TIPE B VI DJBC Semarang semua produksi dengan lebih akurat.
YOGYAKARTA dibebani target cukai. Target Sedangkan kendala personalisasi pita
cukai tersebut dapat dilihat cukai yang banyak dialami oleh KPBC
Golongan Pabrik Jumlah Pabrik % dalam tabel 1. lain, seperti: keterlambatan kedatangan
I SKT 1 2,33 Walaupun dibebani target pita cukai karena pabrik rokok sering kali
II KLM 1 2,33 cukai ketiga terkecil, KPBC Yog- tidak memperhitungkan hari libur (di KPBC
yakarta selalu mampu mencapai Tasikmalaya) dan ditentang oleh beberapa
III KLM 2 4,65
target yang telah ditetapkan. pabrik rokok dengan alasan: Pabrik rokok
Cerutu 3 6,97 Dalam bulan Nopember 2005, kecil sulit untuk menyamai pabrik rokok
III SKT 1 2,33 dari target yang ditetapkan sebe- menengah dalam produksi maupun
IIIA SKT 4 9,30 sar Rp. 122,524.537 juta (atau menjual hasil produksi melebihi kuota
IIIB SKT 18 41,86 100 persen), realisasinya telah yang telah ditetapkan (di KPBC Kudus).
IIIB SKT mencapai Rp. 131,905.370 juta Dengan banyaknya jumlah pabrik
(belum berproduksi) 13 30,23 (atau 107,66 persen). Target dan rokok kecil dan sangat kecil akan sangat
penerimaan cukai selama 5 sulit bagi DJBC untuk menyediakan
T o t a l 43 100 tahun terakhir di KPBC Yogyaka- pesanan pita cukai tepat pada waktunya.
rta dapat dilihat dalam tabel 2. Akibat keterbatasan jatah pemesanan,
Dari tabel di atas dapat dilihat banyak stok barang yang tidak dapat
Untuk itu, pengusaha dapat mengaju- bahwa sejak tahun 2001 sampai dengan dipasarkan (di KPBC Kudus), Pabrik rokok
kan pita cukai personalisasi kepada bulan Nopember 2005, KPBC Yogyakarta kecil tidak dapat saling membantu dengan
Kepala KPBC dengan menggunakan selalu mampu mencapai target memberikan sisa pita cukai pada yang lain
formulir permohonan pengadaan pita penerimaan cukai yang telah ditetapkan. (di KPBC Kudus), Pabrik rokok yang
cukai personalisasi (P3C) maksimum selama ini menggantungkan hidupnya
untuk kebutuhan selama 3 (tiga) bulan PELUANG PERSONALISASI PITA CUKAI DI pada jual beli pita cukai sebagai mata
dalam satu tahun anggaran. Pada akhir KPBC TIPE B YOGYAKARTA pencahariannya tidak dapat beroperasi
tahun anggaran, pengusaha harus Selama ini, KPBC Yogyakarta melaya- lagi (di KPBC Kediri), tidak banyak dialami
mengambil pita cukai yang telah dipesan. ni sebanyak 43 pabrik rokok dengan oleh KPBC Yogyakarta karena adanya
Jika pita cukai yang telah dipesan perincian seperti terlihat pada tabel 3. kerjasama antara Direktorat Cukai dan
tidak diambil dengan CK-1, maka Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa KPBC Yogyakarta serta telah diadakannya
terhadap pengusaha pabrik dikenakan pabrik rokok yang dilayani oleh KPBC sosialisasi kepada pengusaha pabrik.
biaya pengganti. Pengusaha pabrik tidak Yogyakarta yang terbanyak adalah pabrik Ruang lingkup pengawasan pabrik
dikenakan biaya pengganti dalam hal rokok dengan golongan IIIB yang nilai pro- rokok yang berada di bawah pengawasan
terjadi: Perubahan tarif dan/atau Harga duksinya tidak lebih dari 6 juta batang per KPBC Yogyakarta meliputi: Propinsi
Jual Eceran akibat kebijakan pemerintah tahun dengan tarif cukai 4 persen (tanpa Daerah Istimewa Yogyakarta yang terdiri
atau temuan audit, Kenaikan golongan PPN Hasil Tembakau) dengan Harga Jual dari: Kabupaten Sleman, Kabupaten
pengusaha pabrik, Kenaikan Harga Jual Eceran terendah Rp. 230/batang. Bantul, Kabupaten Kulon Progo,
Eceran karena penetapan Kepala KPBC, Dengan jumlah pabrik rokok tidak Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten
Pengusaha yang bersangkutan tidak terlalu banyak, KPBC Yogyakarta dapat Temanggung, Kota dan kabupaten
KUNJUNGAN KERJA
KAKANWIL XII DJBC AMBON
Ke KPBC Amamapare Dan PT. Freeport Indonesia
Kunjungan kerja tiga hari di Kantor Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC) Tipe B Amamapare dan PT.
Freeport, selain dalam rangka serah terima jabatan dari kepala kantor lama kepada kepala kantor
baru, juga untuk melihat dari dekat kegiatan operasional pertambangan PT.Freeport yang menjadi
mitra kerja utama KPBC Amamapare.
P
WBC/KY
T. Freeport Indonesia yang menjadi salah satu tulang pungung
mempunyai lokasi penambangan penerimaan dari Kanwil XII DJBC
di provinsi Papua tepatnya di Ambon.
Kabupaten Mimika, sejak berdirinya
perusahaan ini jalinan kerja sama KECIL NAMUN LENGKAP
dengan DJBC sudah mulai di lakukan. Berbicara soal KPBC Amamapare,
Tahun 1971 dimana PT. Freeport mulai KPBC ini terbilang lengkap dalam hal
melakukan impor kebutuhan tambang, pelayanan, mulai dari pelayanan di
DJBC saat itu sudah melayaninya bandara, pelabuhan, hingga
dengan pelayanan dokumen impor. pengawasan di lokasi tambang yang
Perkembangan perusahaan yang terletak di atas gunung. Letak KPBC ini
kini juga sudah didukung oleh berada di Pelabuhan Amamapare kira-
peningkatan pelayanan atau kerjasama kira 35 Km dari Kabupaten Mimika.
yang solid antara DJBC dengan PT. Dengan jumlah pegawai 29 orang, pada
Freeport, telah membuahkan suatu tahun 2005 KPBC Amamapare untuk
jalinan kerjasama yang baik antara target penerimaannya cukup gemilang,
kedua belah pihak. bahkan 127 persen melebihi dari target
Hal ini tercermin dengan yang telah ditetapkan.
dijadikannya KPBC Amamapare yang Dalam hal pengawasan, KPBC
tadinya hanya kantor bantu, kemudian Amamapare juga memiliki satu unit
meningkat menjadi tipe C dan kini telah kapal patroli BC1510, yang bertugas
berubah menjadi tipe B. Ini tak lain mengawasai bongkar muat kapal yang HERI KRISTIONO. Target di tahun 2006 optimis
akan tercapai.
karena KPBC Amamapare telah ada di muara sungai. Selain itu kapal
WBC/KY patroli ini juga bertugas mengawasi
jalur-jalur yang kerap dipakai untuk
kegiatan illegal logging dan illegal
fishing. Dengan wilayah pengawasan
yang cukup luas ini, KPBC Amamapare
tetap dapat eksis dalam pelayanan dan
pengawasan, hal ini tak lain dari
komitmen kerja para pegawai yang
ingin menjadikan KPBC Amamapare
sebagai kantor pelayanan yang prima.
Untuk melihat lebih jauh bagaimana
jalannya kegiatan pelayanan dan
pengawasan yang dilakukan dan apa
saja hambatan yang ada di wilayah
kerja KPBC Amamapare, termasuk
untuk melihat kegiatan operasional PT.
Freeport, dan bagaimana kerjasama
yang dijalin dengan KPBC Amamapare,
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) XII
DJBC Ambon, DR. Heri Kristiono
berserta jajarannya termasuk WBC,
melakukan kunjungan kerja selama tiga
hari dari Senin, 12 Desember 2005
sampai dengan Rabu, 14 Desember
2005.
Kunjungan kerja diawali pada Senin,
12 Desember 2005 dengan
pelaksanaan serah terima jabatan
Kepala KPBC Amamapare yang lama,
SERTIJAB. Disaksikan Kakanwil XII DJBC Ambon, serah terima jabatan Kepala KPBC Tipe B Hartono Singgih, kepada Kepala
Amamapare dari Hartono Singgih kepada Agus Hermawan.. KPBC yang baru Agus Hermawan di
6
32 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006
KPBC Tipe B Amamapare. Acara yang
cukup sederhana namun penuh hikmat
itu dilaksanakan di ruang rapat KPBC
Amamapare.
Pada kesempatan itu, Kakanwil
dalam kata sambutannya mengatakan,
rasa terima kasihnya kepada pejabat
yang lama, karena telah berusaha
dengan keras baik dalam hal
pemberian pelayanan maupun dalam
hal pencapaian target. Untuk itu kepada
para pegawai yang lain diminta
dukungannya agar pejabat yang baru
dapat lebih baik lagi dari yang telah
dicapai sekarang.
“Saat ini yang dibutuhkan oleh
jajaran DJBC adalah peningkatan
kinerja sehingga apa yang diharapkan
dapat terpenuhi khususnya target
penerimaan yang selama ini terus
dapat melampaui target. Untuk itu saya
mengucapkan terima kasih kepada
pejabat yang lama atas kinerjanya
selama ini, dan kepada pejabat yang
baru saya harapkan dapat lebih baik
lagi dan menjalankan apa yang sudah
terjalin dengan baik selama ini,” papar
Heri Kristiono.
MENERUSKAN YANG SUDAH BAIK baik.”Kami selaku pengusaha akan mengarapkan ke depan para pegawai
Setelah serah terima jabatan, acara berusaha untuk selalu mengikuti sudah dapat memiliki rumah dinas
kemudian diteruskan dengan ramah aturan-aturan yang ada, karena bea mengingat biaya hidup di Timika cukup
tamah dan pisah sambut, yang tidak cukai sudah cukup banyak membantu mahal.
hanya diikuti oleh seluruh pegawai, tapi kami, untuk itu kami mengharapkan “Pegawai Amamapare sekarang ini
juga oleh instansi terkait serta para kepada pejabat yang baru untuk dapat kebanyakan mengontrak rumah semua,
mitra kerja yang selama ini terus menjalin kerjasama dengan kami sementara PT. Freeport memberikan
bekerjasama dengan KPBC dan membuat lebih baik dari yang fasilitas hanya berupa mess untuk
Amamapare. sudah baik sekarang ini,” tutur John. bujangan, padahal hampir seluruh
Dalam kesempatan itu pejabat yang Sebagai pejabat yang lama, pegawai telah memiliki keluarga, untuk
baru, Agus Hermawan mengatakan, Hartono Singgih juga mengharapkan ke itu mereka terpaksa mengeluarkan
setelah menerima skep mutasi dirinya depan jalinan kerjasama dapat lebih dana untuk mengontrak rumah yang
sudah merasa siap untuk dipindahkan, baik lagi sedangkan untuk hal yang cukup mahal,” ujar Hartono Singgih.
walapun belum mengetahui secara sekiranya belum dapat terpenuhi ketika Satu hal yang cukup menjadi
detail profil dari kantor barunya, namun dirinya menjabat, Hartono kendala bagi KPBC Amamapare
dari kunjungan kerja kali ini, dirinya WBC/KY
menurut Hartono Singgih, adalah
akan berusaha meneruskan apa yang luasnya wilayah pengawasan
sudah terjalin selama ini dan berusaha sementara sarana dan prasarana yang
dengan keras agar tidak ada ada masih kurang memadai, seperti
kemunduran dalam hal pelayanan dan halnya jika terjadi illegal logging atau
pengawasan. illegal fishing memerlukan waktu satu
Lebih lanjut Agus Hermawan dalam hari penuh untuk mencapai lokasi dan
wawancara terpisah dengan WBC persediaan bahan bakar yang cukup
mengatakan, prioritas utama yang akan banyak.
dilaksanakannya adalah konsolidasi ke
dalam karena posisi eselon IV yang MENINJAU GRASBERG
juga ada pergeseran sehingga dirinya Seusai acara pisah sambut, acara
tidak ingin pelayanan yang sudah baik kemudian dilanjutkan dengan meninjau
menjadi tersendat karena adanya langsung lokasi bongkar muat kapal
pergeseran itu. Selain itu konsolidasi dengan mengunakan kapal patroli
keluar khususnya kepada PT. Freeport BC1510. Dari kunjungan ini terlihat
juga akan dilaksanakan, dalam arti jelas betapa luasnya wilayah
akan mengadakan rapat koordinasi pengawasan yang harus dijalankan, itu
dengan mereka untuk mengetahui apa sebabnya dengan adanya tambahan
saja hambatan atau keluhan mereka kapal patroli yang baru, upaya
selama ini. pengawasan diharapkan akan menjadi
Sementara itu menurut John lebih baik lagi.
Rumainum selaku General Superinten- Selesai meninjau lokasi bongkar
dent PT. Freeport Indonesia divisi muat kapal, acara dilanjutkan dengan
Export Import, KPBC Amamapare mengunjungi lokasi pembudidayaan
sudah cukup profesional dalam arti tanaman dan hewan milik PT. Freeport,
telah menerapkan semua aturan-aturan HARTONO SINGGIH. Masalah rumah dinas masih di area tailing atau di lahan yang
maupun kebijakan dengan sangat menjadi kendala bagi KPBC Amamapare. merupakan pasir sisa penambangan.
8
34 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006
WBC/KY
Selesai istirahat dan makan siang,
rombongan kembali melanjutkan
perjalanan menuju kota Timika. Dalam
perjalan pulang, cuaca mulai kurang
bersahabat kabut tebal yang mulai
turun ditambah hujan yang cukup deras
mengharuskan bus berjalan ekstra hati-
hati untuk dapat sampai ketujuan. Dan
sore harinya rombongan pun tiba
kembali di hotel dengan selamat.
TARGET TERPENUHI
Sebagai akhir dari perjalanan
kunjungan kerja ini, pada malam
harinya PT. Freeport mengundang
makan malam rombongan di Kuala
Kencana yang merupakan kota man-
diri yang ada di Timika. Acara utama
kali ini adalah pemaparan kembali
program kerja dari PT. Freeport
Indonesia dan pandangan DJBC
setelah melihat langsung lokasi
penambangan. Pada kesempatan itu
Kakanwil mengutarakan agar KPBC
Amamapare dapat meningkatkan
terus layanannya kepada PT.
MENINJAU LOKASI BONGKAR MUAT. Kakanwil tampak dalam gambar saat berdiskusi dengan John
Freeport, mengingat jika terjadi Rumainum setelah mengikuti acara sertijab, meninjau lokasi bongkar muat kapal dengan kapal
hambatan dari pihat DJBC, maka patroli BC 1510.
kelangsungan penambangan pun
akan berpengaruh. memerlukan kegiatan ekspor dan impor risk management untuk menambah
Dari kunjungan kerja selama tiga dalam persiapannya, ini tentunya juga wawasan mereka.
hari ke KPBC Amamapare dan PT. akan meningkatkan penerimaan,” jelas Bagi pegawai yang sudah cukup
Freeport, Kakanwil yang juga baru Kakanwil lama bertugas di Indonesia bagian
pertama kali meninjau lokasi itu, Sedangkan untuk peningkatan mutu timur, Kakanwil juga mengharapkan
melihat potensi yang cukup besar dari SDM yang ada, Kakanwil mengatakan, adanya mutasi yang fair.”Ini tidak
KPBC Amamapare sebagai tulang saat ini DJBC tengah bekerjasama tergantung lamanya juga mereka
pungung penerimaan Kanwil XII DJBC dengan World Bank sedang melakukan bertugas, melainkan ada bobotnya.
Ambon. Target Kanwil XII DJBC Ambon program-program penting, seperti Kalau mereka sudah lama dan memiliki
yang pada tahun 2005 ini melampaui DTSD untuk 900 pegawai yang sudah potensi yang cukup baik maka sudah
target, itu termasuk dari upaya dan dapat dianggarkan pada awal tahun selayaknya diberikan kesempatan
kerja keras dari jajaran KPBC 2006, selain itu dari masing-masing untuk berbagi pengalaman dengan
Amamapare. kantor juga dapat menjalin kerjasama yang lain seperti di Indonesia bagian
“Target penerimaan Kanwil XII dengan para pengguna jasa dalam hal barat,” tandas Kakanwil. adi
DJBC Ambon sampai dengan bulan WBC/KY
November 2005 itu sudah mencapai
127 persen dari target yang ditetapkan,
memang kontribusi terbesar berasal
dari KPBC Amamapare yang kebetulan
juga sampai akhir bulan November ini
sudah mencapai 127 persen,” tutur Heri
Kristiono
Sementara itu berkaitan dengan
kendala, Kakanwil mengatakan di
beberapa KPBC kegiatan impor tidak
reguler, tidak seperti di Amamapare.
Di lain kantor hanya bersifat
sementara saja, untuk itu rencana ke
depan Kanwil XII adalah lebih
memfokuskan pelayanan yang
didasarkan pada penelitian, sehingga
pelayanan ekspor maupun impor
akan tetap berjalan lancar tanpa
menghilangkan fungsi pengawasan
yang ada.
“Untuk target tahun 2006 kami
optimis dapat tercapai, hal ini juga tidak
lain dari potensi di Amamapare yang
cukup besar yang didukung juga oleh
peningkatan volume impor dan ekspor
dari PT. Freeport, sementara itu dari
Manokwari yang juga akan segera FOTO BERSAMA. Bersama Kakanwil dan pejabat yang lama dan baru, berserta para pegawai lainnya
dibuka ladang gas tentunya berfoto bersama di depan KPBC Amamapare..
BALIKPAPAN. Direktorat
Jenderal Perdagangan Luar Negeri
Departemen Perdagangan
bekerjasama dengan Dinas
Perindustrian Perdagangan dan
Koperasi Kota Balikpapan
mengadakan “Bimbingan Sistim
Pembiayaan Bagi Eksportir Pemula”
pada tanggal 7 Desember 2005.
Acara bertempat di Ballroom Hotel
Dusit Balikpapan dengan
mengundang salah satu
narasumber dari Bea Cukai. Tampak
dalam gambar, Pj. Korlak, Donny
Eriyanto, mewakili Ka KPBC
Balikpapan memberikan materi
bertema “Fasilitas Bea Cukai
Meningkatkan Ekspor”. kiriman :
Donny E, KPBC Balikpapan
JAKARTA. Seluruh pengurus, pensiunan serta Warakawuri Keluarga Besar DJBC menghadiri acara Halal Bil Halal yang diselenggarakan oleh Dharma Wanita
Persatuan pada 24 Nopember 2005 di Auditorium KP-DJBC. Bertemakan “Dengan Imam dan Tagwa DWP berjuang meningkatkan Kualitas Moral Dan Silaturachim
Serta Kesejahteraan Keluarga Di Lingkungan DWP DJBC”, acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al’quran yang dibacakan oleh Sapto dan Saritilawah Ade
Ismail, juara MTQ golongan Tuna Natra Tingkat DKI tahun 2005 (gambar kiri). Acara dilanjutkan dengan sambutan ketua Penyelenggara, Ny. Jody Koesmendro dan
sambutan Ketua DWP, Ny. Eddy Abdurrrachman dan langsung mendengarkan Siraman Rohani yang dibawakan oleh Drs. Umay M. Dja’far Shiddieq, MA pimpinan
pesantren Darul Amal Sukabumi dan Al-Ma’shum Mardiyah, Cianjur. Acara dimeriahkan juga dengan penampilan artis-artis DWP, Warakawuri dari Pondok bambu,
Pasar Minggu, Slipi dan dimeriahkan juga denagan menampilkan drama berjudul abunawas. Tampak pada gambar kanan, hadir dalam acara tersebut Ny, Soehardjo,
Ny. Martiono, Ny. Permana Agung dan Pengurus Pusat Yayasan Bhakti Tugas.
JAKARTA. Pejabat eselon III, IV dan para pegawai menghadiri acara pisah sambut Pejabat eselon III Direktorat PPKC yang diselenggarakan pada 2
Desember 2005 di Aula Dit. PPKC lantai 7 Gedung Utama. Pisah sambut pejabat eselon III dan jabatan promosi dilakukan dari pejabat lama Kasubdit
Penerimaan merangkap Kasubdit Peraturan Agus Sudarmadi (sekarang Kasubdit Otomasi Sistem dan Prosedur Kepabeanan dan Cukai) kepada pejabat
baru Hanafi Usman, pejabat lama Kasubdit Keberatan dan Banding Bambang Irawan Aribasar (sekarang Kepala KPBC Tipe A Khusus Tanjung Priok III)
kepada pejabat baru Mursito, pejabat lama Agus Sudarmadi kepada pejabat baru Djoko Sutoyo Riyadi, pejabat lama Ka Seksi Pemantauan Penerimaan
Deci Arifinsyah (sekarang Pj. Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kanwil XIDJBC Tipe B Makassar) kepada pejabat baru Suparman, pejabat Ka Seksi
Keberatan dan Banding I Tehi Bonar Lumban Raja (sekarang Pj. Kepala Bidang Pencegahan Kanwil XI DJBC Tipe B Makassar dan Penyidikan) kepada
Suko Edy P. Usai beberapa sambutan, Direktur PPKC Wahyu Purnomo menyerahkan kenang-kenangan kepada pejabat lama yang akan memangku
jabatan baru dan acara dilanjutan dengan pemberian selamat kepada pejabat lama dan baru dengan diakhiri ramah tamah.
JAKARTA. Pisah Sambut Eselon III di lingkungan Direktorat Fasilitas Kepabeanan diselenggarakan di Aula Dit. Fasilitas Kepabeanan lantai 3 gedung utama
pada Nopember lalu. Pisah sambut pejabat lama eselon III dan pejabat promosi dilakukan dari pejabat lama Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Kemudahan Ekspor II
Agung Kuswandono (sekarang Kasubdit Kerjasama Internasional II) kepada pejabat baru Cantyastuti Rahayu, pejabat lama Kasubdit Hanafi Usman (sekarang
Kasubdit Penerimaan Dit. PPKC) kepada pejabat baru Irwin Helfian Dalimi, pejabat lama Kasubdit Fasilitas Pertambangan Irwin Helfian Dalimi kepada pejabat baru
Samsuar Said, pejabat lama Kepala Seksi Pembebasan Minyak dan Gas Bumi R.M. Nadjib Kepada pejabat baru Sugeng Bagja, pejabat lama Kepala Seksi
Pembebasan Relatif I Oyong Mardias (sekarang Kepala KPBC Tipe B Sangata) kepada pejabat baru Bachtar Zul. Acara diawali dengan beberapa sambutan,
pejabat lama disampaikan oleh Hanafi Usman dan pejabat baru disampaikan Cantyastuti Rahayu dan sambutan terakhir oleh Direktur Fasiliatas Kepabeanan Ibrahim
A. Karim. Selanjutnya acara penyerahan cinderamata sebagai kenang-kenangan kepada pejabat lama seperti tampak pada gambar Ibrahim A. Karim menyerahkan
kenang-kenangan kepada R.M. Nadjib. Acara diakhiri dengan pemberian salam selamat kepada pejabat lama dan baru dan ramah tamah.
JAKARTA. Pada 2 Desember 2005 dilingkungan Kanwil IV DJBC Tipe A Jakarta dilakukan acara melepas dan menyambut pejabat eselon III, dua
pejabat eselon IV dan dua PFPD yang mendapat promosi. Mereka yang menduduki jabatan terbaru yaitu Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Penyidikan
sekarang dijabat Rahmat Subagio, Kabag Umum sekarang dijabat B. M. Ganot Wibowo, Kabid dijabat Weko Loekitardjo, Kabid Audit dijabat Soenardi
Djoko Warsono, Kabid Kepabeanan dan Cukai dijabat Muryadi, Ka KPBC Tanjung Priok I dijabat Nasir Adenan, Ka. KPBC Tanjung Priok II dijabat Iwan
Riswanto, Ka. KPBC Tanjung Priok III dijabat Bambang Irawan Aribasar, Ka. KPBC Jakarta dijabat Gunawan, Ka. Pangkalan Sarop BC Tanjung Priok Pudjo
Wibowo, Kasi Pencegahan KPBC Jakarta dijabat Henry Saut S, Kasi Audit Impor dijabat Siswo Suharto. Acara malam pisah sambut diselenggarakan di
Auditorium KP-DJBC dihadiri pejabat eselon III, IV dan pegawai dilingkungan kanwil serta mitra Bea dan Cukai dengan penampilan Fantastic Band, pesulap
Adri Manan dan artis penyanyi Rani serta pembagian door prize. Tampak pada gambar kiri, Kepala Kanwil memberikan kenang-kenangan pejabat lama
Soedirman A. Ghani dan gambar kanan, artis penyanyi Rani turun menghibur penonton.
BALIKPAPAN. Berkenaan dengan mutasi eselon III, pada tanggal 9 Desember 2005 bertempat di Aula Kanwil X Balikpapan diadakan acara
perpisahan pejabat eselon III di lingkungan Kanwil X Balikpapan. Acara selain dihadiri Kakanwil X Balikpapan, Faried S. Barchia beserta Ibu, juga hadir
pula para pejabat, pegawai, dan Dharma Wanita Kanwil X Balikpapan. Tampak, Kakanwil memberikan cenderamata sebagai kenang-kenangan kepada para
pejabat eselon III yang dimutasikan dan selanjutnya diadakan foto bersama. kiriman : Donny E, KPBC Balikpapan
GRESIK. Pisah sambut Ka. KPBC Gresik dari pejabat lama Setijono DENPASAR. Bertempat di aula Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A
kepada Edy Burman di Graha Petrokimia Gresik tanggal 12 Desember Ngurah Rai, pada hari kamis 8 Desember 2005, dilaksanakan acara serah
2005,dihadiri oleh seluruh pegawai KPBC Gresik dan tamu undangan. terima jabatan dan pisah sambut antara Ketua Dharma Wanita Persatuan
Tampak penyerahan cinderamata dari pegawai KPBC Gresik kepada Setijono Kantor Pelayanan Ngurah Rai dari Ibu Slamet Rochim kepada Ibu Rudy
yang akan pindah tugas sebagai Kepala Bagian Umum Kanwil Semarang. Kembuan. Tampak pada gambar penandatanganan nota serah terima jabatan.
Koresponden Surabaya/ Bambang Wicaksono Koresponden Denpasar, Adito Dps
JAKARTA. Direktur P2 Endang Tata pada 5 Desember 2005 membuka acara “Intelligence Analysis Training Course” di Aula Direktorat Kepabeanan
Internasional gedung utama lantai 5. Training selama satu minggu ini kerjasama Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dengan Australian Customs Service, dipimpin
dua trainer dari Australia Customs Service yakni Paul Yager dan Tracie Lawton yang akan memberikan pemaparan kepada 17 beserta training dari berbagai daerah.
Training ditutup pada 13 Desember 2005 oleh Kasubdit Kerjasama Internasional II Agung Kuswandono mewakili Direktur Kepabeanan Internasional didampingi oleh
Kasubdit Intelijen Dir. P2 Nasar Salim. Dalam penutupan training dilakukan penyerahan sertifikat yang diserahkan oleh Nasar Salim kepada para peserta (gambar
kanan) dan pemberian cindera mata kepada dua instruktur yang diserahkan oleh Agung Kuswandono (gambar kiri).
MAKASSAR. bertempat di gedung Kanwil XI DJBC Makasar, berlangsung acara pisah sambut pejabat eselon III dilingkungan Kanwil XI DJBC
Makassar. Acara yang berlangsung pada 14 Desember 2005 ini diteruskan dengan acara serah terima dari pejabat lama kepada pejabat baru yang
diteruskan dengan acara ramah tamah. Koresponden Makassar, Syamsul Gunawan
DENPASAR. Serah terima jabatan pejabat eselon III dilakukan di lingkungan Kanwil VIII DJBC Denpasar. Acara ini dilaksanakan di Aula Kanwil VIII DJBC
Denpasar pada 12 Desember 2005 dengan dihadiri Kepala Kantor Pelayanan sewilayah VIII, pejabat dan pegawai dari Kanwil VIII, KPBC Ngurah Rai, KPBC Benoa.
Tampak pada gambar Kepala Kanwil VIII Heryanto Budi Santoso menyaksikan penandatanganan nota serah terima jabatan. Koresponden Denpasar, Adito Dps
AROMA
berkesempatan mengunjungi kota Bahari
Wasgitel
tersebut, terlihat bahwa masih banyak
rumah makan yang menyediakan teh poci
gula batu, dan tampaknya tidak akan
lekang oleh zaman.
Di Jakarta beberapa tahun yang lalu,
warteg (Warung Tegal)selalu
menyediakan minuman teh dalam poci
lengkap dengan cangkir kecil dan gula
batu. Namun beberapa tahun terakhir
warteg-warteg di Jakarta sudah tidak
menyediakan teh poci lagi, namun sudah
M
inum teh, siapa saja bisa untuk minum teh maka semakin tinggi Rp.15.000. Dan harga sebuah poci yang
meminumnya kapan saja dan derajat para peminumnya WBC/ZAP
dimana saja. Kalau kita melihat Di Indonesia, minum teh dapat
tradisi minum teh di Jepang, dilakukan dilakukan tanpa perlu suatu tatacara
dengan suatu upacara yang khidmat dan yang njelimet, dapat disajikan kapan
agak rumit. Bukan hanya cara saja baik hangat maupun dingin. Di
meminumnya yang unik, tetapi cara kota Tegal yang mendapat julukan Kota
penyajiannya juga unik dan penuh dengan Bahari ini, minum teh dilakukan dengan
tata cara. Dimana setelah teh diseduh, menggunakan poci yang terbuat dari
sang tuan rumah harus memutar cawan tanah liat. Aroma teh yang bercampur
yang berisi teh tersebut hingga gambar di dengan melati menerbitkan selera kita
cawan menghadap ke tamu yang untuk segera mencicipi teh tersebut.
dimaksud. Kesemuanya itu dilakukan Gula yang digunakan adalah gula batu
sebagai penghormatan kepada tamu. yang bentuknya padat, diletakkan
Begitu juga di Inggris, di negeri para dalam sebuah cangkir kecil yang
aristokrat ini para bangsawan mempunyai terbuat dari tanah liat juga.
cara tersendiri untuk minum teh. Semakin sering poci itu digunakan
Keunikannya disana teh diseduh dalam untuk membuat teh, maka akan semakin
sebuah teko yang terbuat dari logam yang nikmat teh yang dihasilkan dari poci
konon menambah nikmat aroma tersebut. Tidak ada yang mengetahui pasti POCI TEGAL. Semakin sering poci itu
minuman yang berwarna merah sejak kapan kebiasaan minum teh poci digunakan untuk membuat teh, maka akan
kecoklatan ini. Semakin mahal perangkat dimulai di Tegal. Ketika WBC semakin nikmat teh yang dihasilkan.
J U M I A H
Melihat raut wajahnya yang cantik dan badannya yang ramping, WBC sempat
mengira bahwa pegawai yang satu ini belum menikah. Tetapi setelah ngobrol lebih
jauh, ternyata ia merupakan single parent dari dua orang putra berusia 5 dan 9
tahun.
Statusnya sebagai single parent tidak menghalangi Jumiah yang lahir di
Cirebon, 17 September 1971, untuk terus melanjutkan studinya. Pada 2005 lalu, ia
telah menamatkan pendidikan S1-nya dari STIAMI (Sekolah Tinggi Administrasi
Mandala Indonesia) Jakarta jurusan Administrasi Niaga.
Selain itu, ia pun memiliki banyak kegiatan positif diluar pekerjaan rutinnya,
seperti ikut serta dalam tim bola voli Bea Cukai serta paduan suara Bea Cukai.
Kegiatan dirumah pun diisi dengan berkumpul bersama anak-anaknya.
Ketika ditanya mengenai karirnya di Bea dan Cukai, Jumiah bercerita bahwa ia
mulai bekerja di Bea dan Cukai setelah lulus dari Prodip III, STAN pada 1994.
Penempatan pertamanya di KPBC Batam (1995) dan bertugas di Bandara Hang
Nadim sebagai pemeriksa barang penumpang. Kemudian pada 1996 ia dipindahkan
ke KPBC Balikpapan di bagian perbendaharaan. Lalu pada 1999 ia dimutasi ke
Kanwil IV DJBC Jakarta, hingga saat ini. Di Kanwil IV, pada awalnya ia bertugas di
bagian UP, kemudian dipindahkan ke bagian audit, setelah itu ke P2.
Semua tempat dimana ia pernah ditugaskan memiliki kesan tersendiri, seperti
ketika ia ditempatkan di Batam. Pada saat itu Pulau Batam sedang mengalami
pembangunan, sehingga masih banyak tanah kosong dan belum seramai sekarang.
“Untuk makan juga agak susah, kebanyakan hanya ada warung padang saja dan
sayuran pun sulit ditemui,” ujarnya.
Ia terkenang ketika harus bertugas ke bandara dengan menggunakan taksi
omprengan. “Walaupun kita tetap diantarkan sampai ke tempat tujuan tapi karena
taksinya omprengan, maka ditengah jalan supir taksi bisa menaikan penumpang lainnya,
Rp. 100.000
sehingga satu taksi isinya rame-rame dengan orang lain,” ujarnya
seraya tersenyum.
Lain lagi ketika ia bertugas di Balikpapan. Menurutnya,
Balikpapan merupakan kota yang rapih dan tenang. Namun, ketika
terjadi kebakaran hutan, ia kesulitan memperoleh air bersih.
Saat bertugas di Kanwil IV sebagai auditor, ia kerap menemui
perusahaan yang tidak kooperatif sehingga sulit untuk memperoleh
data yang diperlukan. Akibatnya, penyelesaian laporan audit sulit
untuk diselesaikan sesuai jadwal yang telah ditentukan. CATATAN:
Ongkos kirim buku wilayah Jabotabek Rp. 25.000
Tak hanya itu, ketika ia bertugas untuk mengaudit importir umum
terkadang alamat perusahaan tersebut fiktif alias palsu. Bahkan
ketika dilakukan pemeriksaan kelapangan terkadang perusahaan
tersebut hanyalah sebuah salon kecantikan. “Tapi hal itu terjadi
sebelum adanya sistem registrasi,” ujarnya.
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
Pengalaman yang lain ia peroleh ketika bertugas di bagian P2, ia
belajar menjadi MC (master of ceremony) dalam berbagai acara
seperti acara pisah sambut, press release tangkapan dan
sebagainya. Selain itu, ia juga harus cepat tanggap dengan situasi LANGGANAN MAJALAH
yang ada. Pasalnya, data-data mengenai kegiatan P2 sewaktu-waktu
bisa diminta oleh atasannya. Sehingga terkadang ia harus terburu-
buru mengerjakannya sebab data tersebut harus segera tersedia.
WARTA BEA CUKAI
Ketika ditanya harapannya ke depan terhadap institusi Bea
dan Cukai, ia berharap agar Bea dan Cukai dapat lebih baik dari
saat ini. Ia menyambut gembira keberhasilan DJBC dan instansi
lainnya dalam mengungkap pabrik ekstasi dan shabu di Cikande.
Ia berharap hal tersebut dapat meningkatkan citra Bea dan Cukai
di mata masyarakat. ifa
GAGASAN PEMBENTUKAN
Komunitas
Asia Timur
Oleh: Nasir Adenan
Filsuf terkenal Jerman, Schopenhauer, mengatakan bahwa, “Semua kebenaran lolos melalui tiga tahapan
(all truth passes through three stages)”. Pertama, ditertawakan/diejek (it is ridiculed); Kedua, sangat
ditentang (it is violently opposed). Ketiga, diterima karena terbukti (it is accepted as self-evident).
G
agasan pembentukan Komunitas Gagasan untuk membentuk tampak surprise dengan perkembangan
Asia Timur (gagasan awal : East Komunitas Asia Timur pada beberapa yang tak terduga mengenai munculnya
Asia Economic Group, kemudian tahun yang silam hanya merupakan gerakan ke arah terbentuknya
disepakati pada sidang AEM ke-23 suatu hal yang tidak terbayangkan. komunitas kawasan tersebut.
1991 menjadi East Asia Economic Saat ini pun, tetap masih dianggap Komunitas ini direncanakan terdiri
Caucus) yang dilontarkan oleh Perdana terlalu prematur untuk memprediksi dari negara-negara anggota ASEAN
Menteri Malaysia Mahathir Muhammad berapa lama hal itu akan menjadi plus Jepang, China dan Korea Selatan.
pada awal 1990 merupakan contoh dari kenyataan. Namun para pemimpin dan Satu langkah maju lagi adalah adanya
kebenaran pernyataan di atas. pengambil keputusan di kawasan ini pernyataan resmi (official proclaimation)
SUASANA PEMAPARAN. Delegasi Vietnam sedang menyimak pemaparan yang diberikan oleh PEMBERIAN SOUVENIR. Delegasi Vietnam
Direktorat P2 di Kantor Pusat. Customs dan DJBC saling bertukar cenderamata.
P
ada 6 – 9 Desember 2005, Vietnam Selain Indonesia, Vietnam Customs membangun dan membuat rencana untuk
Customs berkunjung ke Kantor juga menugaskan delegasinya untuk mengembangkan Vietnam Customs
Pusat Direktorat Jenderal Bea dan mengunjungi dan belajar pada Customs Organization,” ucap Pham.
Cukai. Delegasi Vietnam Customs Administration di negara lain di Asia, Setelah studi visit ini, Pham berharap
tersebut dipimpin oleh Mr. Pham Duc misalnya Malaysia, Singapura, Philipina, dapat menemukan hal-hal yang sesuai
Hanh selaku Deputy Director of Vietnam China, Korea dan Jepang. Untuk kunjung- dan bagus dari pengalaman yang dimiliki
Customs Research Institute (VCRI) dan an kali ini, Vietnam Customs memilih DJBC sehingga ia dapat menerapkannya
didampingi oleh Ms. Nguyen Binh Minh Indonesia karena Indonesia dianggap dalam rencana pengembangan Vietnam
dan Ms. Ngo Mai Hanh selaku Customs memiliki karakteristik ekonomi dan bebe- Customs Organization. Ia juga berharap
Officer- VCRI, serta Ms. Nguyen Phuong rapa hal lain yang sama dengan Vietnam. agar kerjasama antara Vietnam Customs
Lien selaku Customs Officer, International Pham mengatakan, pada saat ia dan DJBC lebih baik di masa yang akan
Affair Departement. berkunjung ke Kantor Wilayah IV DJBC datang. Selain itu, hubungan antar dua
Selama empat hari berada di Indone- Jakarta, ia mendapatkan pemaparan negara juga diharapkan dapat lebih erat.
sia, delegasi Vietnam Customs memper- mengenai sistem customs clearance. Di akhir wawancara, Pham
oleh pemaparan materi-materi dari Selain itu, ia dan rombongan juga mengungkapkan rasa terima kasih yang
Direktorat-direktorat yang ada di DJBC, berkesempatan mengunjungi beberapa sebesar-besarnya pada DJBC. “Kami
misalnya mengenai organisasi dan mana- tempat di Pelabuhan Tanjung Priok seperti mengucapkan terima kasih pada semua
jemen DJBC, manajemen SDM, adminis- x-ray container, container terminal dan pihak yang telah membantu kami. Kami
trasi penerimaan DJBC, sistem informasi beberapa tempat pengeluaran barang. harap dengan kunjungan ini kami dapat
kepabeanan, pengawasan dan audit Jika dilihat dari customs prosedur, mengerti tentang intelijen customs dan
kepabeanan. Selain itu, delegasi Vietnam antara Vietnam Customs dan DJBC juga mendapatkan informasi berguna
Customs juga berkesempatan mengun- terdapat kesamaan. “Tetapi kalau menge- dalam hal kepabeanan,” kata Pham. ifa
jungi Kantor Wilayah IV DJBC Jakarta nai peralatan yang dimiliki, Pelabuhan WBC/ATS
dan Pelabuhan Tanjung Priok (8/12). Tanjung Priok memiliki x-ray container
Ketika ditemui WBC usai pemaparan yang besar sementara kami tidak
mengenai intelijen yang diberikan oleh memilikinya, kami hanya memiliki mobile
Direktorat P2, KP DJBC, Pham Duc Hanh x-ray container,” imbuh Pham.
mengatakan, tujuannya datang ke Jakarta Selain itu kalau mengenai customs
adalah sebagai VCRI, dimana ia bertugas otomasi, sistem otomasi di Vietnam hanya
menset up rencana untuk mengem- terdapat di dua propinsi saja. “Tapi
bangkan Vietnam Customs. Untuk itu, Indonesia Customs memiliki long periode
pihaknya bertugas melakukan customs of customs otomation, jadi kami sangat
protection dengan berkoordinasi bersama menghargai upaya yang anda lakukan
unit-unit fungsional, seperti customs dalam customs organization,” kata Pham.
information and consul departement, Ketika ditanya apakah Vietnam
import and export departement dan Customs akan mengimplementasikan apa
lainnya. Sehingga, ia harus menciptakan yang mereka peroleh dari DJBC, Pham
proyek yang tidak menghambat menjawab, tiap negara memiliki customs
perkembangan customs operation. administration yang berbeda-beda. Selain
“Jadi, selain untuk belajar pada In- studi visit ke Indonesia, pihaknya juga
donesia Customs, tujuan delegasi melakukan studi visit ke negara lain.
Vietnam Customs ke Indonesia adalah “Jadi, setelah semua informasi
untuk berbagi pengalaman, informasi tersebut kami kumpulkan, kami bisa PHAM DUC HANH. Berharap agar kerjasama
serta kegiatan yang berhubungan menemukan hal-hal penting dan berguna antara Vietnam Customs dan DJBC lebih baik
dengan kepabeanan,” kata Pham. bagi kami. Berdasarkan itulah kami dapat di masa yang akan datang.
P E N G U M U M A N
Dengan ini diumumkan kepada seluruh karyawan/karyawati DJBC bahwa :
Cultural
Development
SEBAGAI STRATEGI BERKELANJUTAN
MENUJU DJBC MASA DEPAN
Oleh: Darmawan Sigit Pranoto
U
paya menuju penyelenggaraan pada umumnya berfungsi dengan merupakan subsistem yang
pemerintahan yang lebih baik baik, yaitu pasar. Organisasi bisnis keberadaannya strategis, bahkan
harus dilakukan oleh bangsa menghadapi persaingan, memiliki menentukan hingga ke taraf
Indonesia. Di tengah situasi politik, misi yang jelas terhadap laba yang pencitraan publik. Contoh
ekonomi dan sosial masyarakat mereka inginkan, mengukur kinerja sederhananya adalah ketika orang
dewasa ini, kehadiran pemerintahan dan bertanggung jawab terhadap mengenal pemerintah karena
yang efektif sekaligus efisien pelanggan. budayanya yang berbelit-belit lagi
memang menjadi semacam Sedang organisasi pemerintah korup. Oleh karena itu, untuk
konsekuensi. Belum lagi untuk berada dalam sistem yang lebih memperbaiki organisasi pemerintah,
menghadapi iklim global yang besar di luar kendali mereka, dimensi budaya harus dilibatkan.
semakin kompetitif. Tanpa efektivitas mencakup sistem pemerintahan di Budaya menjadi variabel tetap
dan efisiensi pemerintahan, bangsa atasnya. Sistem yang tidak bisa perubahan. Dengan kata lain, konsep
Indonesia akan menemui kesulitan lepas dari upaya-upaya politik. perubahan yang dicanangkan, entah
berbicara di tingkat dunia. Organisasi pemerintah tidak terbiasa itu konsep manajemen bisnis,
Berbagai kajian kontemporer reformasi ataupun program kebijakan
mengenai perbaikan pemerintahan lain, harus dijadikan sebagai bagian
yang kita temui, lebih banyak ORGANISASI dari budaya pada organisasi
menggunakan asumsi bahwa pemerintah tersebut.
organisasi pemerintah sama dengan PEMERINTAH TIDAK Menjadikan konsep perubahan
organisasi bisnis. Sehingga resep- sebagai budaya inilah yang kita
resep perbaikan untuk organisasi TERBIASA sebut sebagai pengembangan
bisnis diterapkan untuk memperbaiki
organisasi pemerintah.
MENGHADAPI kultural (cultural development)2 .
Cultural merupakan bentuk adjective
Kita mengenal konsep Total PERSAINGAN... dari culture (budaya), sedang
Quality Management (TQM), development memiliki makna devel-
rekayasa ulang proses bisnis, oping; come or bring gradually into
restrukturisasi, perampingan, menghadapi persaingan, jarang yang existence3 . Sehingga secara harfiah,
reengineering, redesain atau memiliki misi yang jelas, jarang pula cultural development kurang lebih
semacamnya, yang diterapkan untuk yang dapat mengukur kinerja, apalagi merupakan proses bertahap menuju
memperbaiki pemerintahan. Namun pertanggungjawabannya kepada sebuah realitas budaya.
harus diakui, konsep tersebut pelanggan (stakeholder)1 .
(selanjutnya kita sebut dengan SYARAT-SYARAT CULTURAL DEVEL-
konsep perubahan) belum DEFINISI CULTURAL DEVELOPMENT OPMENT
sepenuhnya cespleng untuk Perbedaan karakter yang dimiliki, Pengembangan kultural merupakan
memperbaiki kinerja organisasi melahirkan budaya organisasi yang “perubahan” manusia. Dilakukan oleh
pemerintah, bahkan ada pula yang berbeda pula pada organisasi bisnis manusia, yang diubah pun manusia,
justru menemui kebuntuan. dan pemerintah. Inilah yang bukan organisasi. Syarat dasar dari
Kekeliruan mendasar adalah pada terabaikan dari pemakaian asumsi adanya perubahan ini adalah adanya
pemakaian asumsi tadi. Organisasi tadi. Budaya pada organisasi manusia yang menjadi pionir
bisnis memiliki karakter yang pemerintah tidak dapat didefinisikan perubahan. Sang pencetus gagasan,
berbeda dengan organisasi sebagai budaya organisasi dalam yang jumlahnya dalam organisasi
pemerintah. Organisasi bisnis hidup teori manajemen umum. biasanya tidak signifikan4 .
dalam sistem yang relatif stabil dan Dalam pemerintahan, budaya Karena objeknya adalah manusia,
s
s
s
s
substitusi
anggota organisasi terhadap anomali menumpuk, orang mulai mengadakan mekanisme reward
keberadaan organisasi itu sendiri. dapat meninggalkan paradigma and punishment yang adil, terukur
Dan komitmen emosional terwujud lamanya. dan transparan27 untuk mengakui
dari motif-motif yang ada dalam diri Namun proses anomali ini keberadaan dan kekecewaan
anggota organisasi. Paradigma dan panjang, sehingga kita perlu positif yang mereka alami, serta
motif bersama-sama mempengaruhi mempercepatnya dengan melakukan manajemen harapan28
attitude anggota organisasi, yang pemberian sugesti. Dr. Gerungan yang benar.
diaktualisasikan melalui kebiasaan- memaparkan bahwa sugesti c. Menghadirkan attitude baru.
kebiasaannya. Dengan kata lain, adalah suatu proses di mana Attitude dapat kita
paradigma, motif dan attitude-lah seorang individu menerima suatu definisikan sebagai sikap
unsur-unsur yang membentuk cara penglihatan dari orang lain terhadap objek tertentu, yang
budaya. tanpa kritik terlebih dahulu. dapat merupakan sikap
Sebagaimana telah kita petakan Secara umum orang akan pandangan atau sikap perasaan,
pada tahap 1 di atas, konsep menerima sugesti karena disertai dengan kecenderungan
perubahan pada organisasi disosiasi, suara mayoritas, untuk bertindak sesuai dengan
pemerintah akan dibangun melalui otoritas, ‘will to believe’ dan sikap objek itu 29 . Dari pengertian
pintu substitusi kultur19 . Terhadap terhambat pikirannya22 . tersebut tampak bahwa attitude
unsur pembentuk budaya, proses Sebagai akselerator, sugesti dipengaruhi oleh paradigma
substitusi kultur menawarkan nilai- harus dilakukan secara rutin. (sikap pandangan) dan motif
nilai yang sama sekali baru. Sugesti dapat dilakukan melalui (penggerak sikap perasaan)30 .
Substitusi kultur berarti pertemuan formal di setiap atau Karena pada dasarnya
mengupayakan hadirnya paradigma, lintas unit kerja. attitude itu terbentuk karena
motif dan attitude yang baru. Lagi- b. Menghadirkan motif baru. pengaruh paradigma dan motif
lagi bukan untuk menggeser budaya Motif merupakan suatu yang ada, maka upaya
lama, tetapi lebih kepada pengertian yang melingkupi menghadirkan attitude baru
menjadikannya pijakan bagi semua penggerak, alasan atau tergantung dari upaya
kulturisasi konsep perubahan yang dorongan dalam diri manusia menghadirkan paradigma dan
diajukan. yang menyebabkan ia berbuat motif yang baru pula. Namun
Lalu bagaimanakah upaya sesuatu23 . Dia adalah reason to untuk menjadikannya attitude,
menghadirkan paradigma, motif, dan do 24 . Dengan alasan-alasan inilah diperlukan sebuah pembiasaan.
attitude yang baru itu? kita membuat komitmen Pembiasaan inilah yang harus
a. Menghadirkan paradigma baru. emosional terhadap sesuatu diupayakan.
Stephen Covey (organisasi). Pembiasaan (upaya
menyebutkan bahwa paradigma Untuk menghadirkan motif menjadikan sesuatu, kebiasaan)
adalah cara kita “melihat” dunia, baru pada diri seseorang, kita dapat dilakukan dengan cara
berkaitan dengan persepsi, harus mengetahui apa saja yang menciptakan iklim pembiasaan.
mengerti, menafsirkan 20 . membuat seseorang itu Iklim pembiasaan tercipta dari
Paradigma memberikan kita termotivasi (memiliki motif dinamisasi sengaja31 lingkungan
asumsi terhadap sesuatu. Secara terhadap sesuatu). Menurut John yang mendukung perubahan
umum orang akan sulit melepas Maxwell, hal-hal yang memotivasi secara terus-menerus, disertai
asumsinya. Untuk menghadirkan orang adalah adanya partisipasi fasilitas yang menunjang.
pardigma baru, kita harus mereka dalam peran dan tujuan, Dinamisasi ini dapat dibuat
menyajikan suatu realitas yang keberadaannya diakui, mengalami secara fisik dan psikologis di
tidak dapat diasumsikan. Fakta kekecewaan positif, serta memiliki lingkungan organisasi.
yang sulit dipersepsikan dengan harapan yang jelas25 .
perangkat paradigma lama. Kita Dari sini dapat kita lakukan 3. Culture-maintenance
memberikan keadaan-keadaan upaya menghadirkan motif baru Tahap ini merupakan tahap yang
yang berbeda. Kita berikan dengan melibatkan anggota menentukan akan bernafas atau
anomali 21 - pengecualian. Ketika organisasi dalam perubahan 26 , tidaknya proses cultural development
T
his paper will discuss perfor- market stability industry, society or reasonable price. Free trade concept
mance management in my government. As for revenue collec- has been a dilemma for several
organisation, the Directorate tion achievement, it has been a countries, especially developing
General of Indonesian Customs and standard measure for Customs that countries, which are not quite ready
Excise. I will discuss the nature of revenue collected is a significant to compete in the global market.
the current key performance indica- performance indicator, The reason Many times, Customs has to
tors in the Indonesian Customs. I will why it is a significant indicator is carefully consider the current condi-
also try to discuss to what extent the because the government of Indone- tion of the domestic market for
Indonesian Customs measure what is sia still relies on tax as the biggest certain products. For cheap Chinese
really important. A problem of contra contributor to the national revenue to electronic products flooding the
productive policies and or behaviour pay the development and other market since 1998. The local prod-
as one of the consequences of the government spending. Therefore, as ucts sale dropped drastically since
current organisation performance a revenue collector, the government their price could not compete with the
measurement will be looked at as the closely looks at Customs ability to Chinese made ones. Although the
main focus of this paper. Finally meet the targeted revenue (Customs quality of Chinese electronic products
I will conclude this paper with duty, excise, export duty and other is lower than Japanese or not really
some recommendations on control taxes imposed by customs). concern about the quality. They will
approach and performance manage- Actually, there is at least one buy it as long as it is cheap.
ment practises that should be thing that has to be considered by Apart from its original cheap
implement by the Indonesian Cus- the government in terms of revenue price, the domestic industries
toms. collected by Customs. It is that the complained to Customs for not being
government cannot continuously rely able to detect and solve the under-
THE NATURE OF THE CURRENT on Customs revenue to significantly valuation or under-invoicing prac-
INDONESIAN CUSTOMS KEY PERFOR- contribute the national budget. tices, which made the price of the
MANCE INDICATORS By the time the regional and or imported good in the domestic
Basically, what almost Indonesian global free trade regime takes place, market much lower, because they did
Customs officers think whether they Customs will be no longer able to not pay the appropriate amount of
are doing a good job or not is collect as much revenue as it used to Customs duty. Therefore, Customs is
measured by revenue collected and be. This is due to the regional or very concerned about this phenom-
seizures made. These benchmarks global commitment to gradually enon and focuses their efforts to
have embedded in officers mind reduce import tariff to up to 0 to 5 %. ensure that domestic markets for
because the only heard that govern- Both government and Customs have certain sensitive products are stable.
ment always emphasises Customs to to shift their paradigm in revenue The third key performance
meet the targeted revenue. On the collection performance management. indicator is the number of seizures
other hand, the community or society The second key performance made. It is always not easy to that
asks Customs to protect them from indicator is the domestic market the number of seizure can determine
illegal drugs, weapon and other stability, especially for sensitive whether. Customs has done a good
restricted and or prohibited goods. products, like basic needs (rice, job or not. There is no positive
In general, there are four basic sugar, and flour), electronic products, correlation between number of
key performance indicators applied motor vehicles, textiles products and seizure and Customs performance.
by the Indonesian Customs so far, as oil. The government should not have On one hand, the output (actually
set in its Strategic Planning, to protected the domestic industries too outcome-for example, reduction in
measure whether they are doing a much, so that they can rely on drug abuse) can be measured. But
good job or not. They are revenue themselves to compete in the global on the other hand, it is difficult to
collection achievement, domestic market by ensuring their quality and assess the connection between
Stakeholders
dan Birokrat
JUGA MANUSIA
K
onon kabarnya beberapa tahun dengan pasti. Pelayanan yang Pelanggan akan menilai apakah
yang lalu, ada seorang gubernur diterima oleh pelanggan dikatakan biaya yang dikeluarkan untuk
di wilayah Indonesia timur memuaskan apabila persepsi mendapatkan pelayanan, lebih
mengeluh, “Saya tidak tahu pelanggan terhadap kinerja rendah daripada manfaat dari
bagaimana caranya agar birokrasi di pelayanan atau kualitas pelayanan pelayanan yang diperolehnya. Bagi
tempat saya bisa melayani rakyat yang diterima sama atau melebihi instansi pemerintah kepuasan
lebih baik lagi. Saya tidak mau ada ekspektasi pelanggan. Dengan pelanggan itu penting, karena
filsafat kalau bisa diperlambat, kualitas pelayanan disini dengan kepuasan pelanggan yang
kenapa harus dipercepat atau kalau dimaksudkan tidak hanya tinggi produktivitas kerja juga berarti
bisa dipersulit, kenapa harus menyangkut teknis pelayanan, tetapi meningkat, loyalitas pelanggan atau
dipermudah,“ katanya. juga proses pelayanan itu sendiri. yang memerlukan pelayanan juga
Pak gubernur yang baik hati ini akan lebih besar.
sebenarnya bukan satu-satunya
pejabat pemerintah yang benar- PELAYANAN ADALAH HAK DASAR
benar concern perihal lembeknya TUGAS PELAYANAN MANUSIA
peran birokrasi dalam melayani Manusia diciptakan oleh Tuhan
rakyat. Hal serupa juga dilakukan UMUM ADALAH TUGAS sebagai manusia monodualis, artinya
oleh bos kami saat ini. Tidak tidak sekedar sebagai yang terdiri
terhitung dengan jari beliau
MEMBERIKAN dari jasmani dan rohani, melainkan
mengadakan briefing kepada PELAYANAN UMUM juga sebagai mahluk sosial yang
bawahannya dalam upaya hidup bekerja sama dengan
meningkatkan kualitas pelayanan TANPA MEMBEDA- sesamanya. Sebagai mahluk sosial
terhadap stakeholders. Bahkan di itulah manusia dalam memenuhi
salah satu briefing, beliau berbicara BEDAKAN... kebutuhannya sangat bergantung
cukup keras (marah), padahal kami dan membutuhkan pelayanan.
tahu persis, beliau bukanlah tipe Pelayanan dapat dimaknai
seorang leader yang suka meledak- Disamping kualitas pelayanan sebagai proses interaksi antara
ledak. Namun mutu pelayanan dimensi lain yang mempengaruhi pelanggan dengan pihak pemberi
hingga saat ini berjalan di tempat, kepuasaan pelanggan adalah jasa. Tujuan interaksi ini adalah
bak pepatah, “Anjing menggonggong kemudahan untuk mendapatkan untuk memuaskan kebutuhan dan
kafilah terus berlalu”. pelayanan. Stakeholders akan keinginan pelanggan dalam suatu
Pelayanan yang memuaskan, semakin puas apabila relatif mudah, cara yang dapat memenuhi
kata-kata itu sangat sederhana tetapi efisien dan aman dalam ekspektasi pelanggan dan
untuk mencapainya diperlukan mendapatkan pelayanan dari memberikan keuntungan kepadanya.
kesungguhan dan syarat-syarat yang pemberi jasa. Selanjutnya, biaya atau Pada masyarakat umum, baik
seringkali tidak mudah dilakukan. Hal harga termasuk pula sasaran sebagai kelompok sosial maupun
ini berkaitan dengan masalah penilaian yang turut menentukan sebagai manusia pribadi, melekat
kepuasan yang tidak mudah diukur tingkat kepuasan pelanggan. hak-hak dasar untuk memperoleh
PENANDATANGANAN SURAT serah terima jabatan dilakukan antara JABAT TANGAN antara Jusuf Anwar dengan Sri Mulyani sesaat setelah
Aburizal Bakrie yang kini menjabat sebagai Menkokesra kepada melakukan penandatanganan surat serah terima di Graha Sawala
penggantinya Boediono. Departemen Keuangan.
S
eusai dilantik sebagai Menteri Keu- menteri yang dilantik bersamanya harus merupakan mitra kerja Bappenas di DPR
angan dan Menko Perekonomian menjadi perhatian serius dan untuk itu Paskah Suzzetta, Sri mengatakan
pada 7 Desember 2005 di Istana dirinya selalu siap untuk melakukan harapannya, bahwa Bappenas kedepan-
Meredeka Jakarta, Sri Mulyani Indrawati koordinasi dengan Menko Perekonomian nya akan lebih baik lagi mengingat Pas-
dan Boediono melakukan acara serah yang baru Boediono. kah sudah mengetahui langkah-langkah
terima jabatan dari pejabat sebelumnya Lebih lanjut Sri Mulyani mengatakan, yang diambil Bappenas karena selama
Jusuf Anwar dan Aburizal Bakrie. agar para pejabat yang berada berada di komis XI, Paskah mengetahui
Mantan Menteri Keuangan Jusuf dilingkungan Departemen Keuangan apa saja yang dilakukan oleh Bappenas.
Anwar dalam sambutannya mengatakan, selalu membantunya untuk dapat Paskah sendiri mengatakan, bahwa
selama satu tahun masa jabatannya menjalankan tugas yang diembannya. dirinya akan menjalankan program yang
dirinya telah mengajukan beberapa RUU Masih ditempat yang sama, serah telah dibuat oleh Sri Mulyani selama di
Fiskal kepada DPR diantaranya adalah terima Menteri Koordinator Perekonomian Bappenas, dan dia berharap pula agar
RUU ketentuan umum dan tata cara juga berlangsung antara Aburizal Bakrie komisi XI yang pernah ia pimpin selama di
Perpajakan, RUU Pajak Penghasilan, kepada Boediono.Dalam kesempatan Senayan, mau meningkatkan kerjasama
RUU Pajak Pertambahan Nilai, RUU tersebut, Boediono mengatakan bahwa yang lebih baik lagi dan jangan segan
Kepabeanan dan RUU Cukai. dirinya akan menangani masalah inflasi untuk memberikan kritikan yang sifatnya
Sementara Rancangan Perundang- yang cukup tinggi di Indonesia, untuk itu membangun. zap/ifa
undangan yang masih dalam tahap dirinya akan melakukan kerjasama
finalisasi diantaranya adalah RUU dengan otoritas moneter dalam hal ini
Pengampunan Pajak, RUU Akuntan Bank Indonesia. Lebih lanjut Boediono ENAM PROGRAM
Publik, RUU Lelang dan Piutang Negara mengatakan stabilitas ekonomi makro KERJA EKONOMI
dan RUU Pajak dan Retribusi Daerah. harus tetap dijaga. l Mempertahankan dan memperbaiki
Masih menurut mantan Direktur kondisi makro ekonomi dengan
Eksekutif ADB (Asia Development Bank) SERAH TERIMA JABATAN MENNEG PPN/ pengendalian inflasi.
ini, dirinya tidak menganggap pergantian KEPALA BAPPENAS l Menciptakan lapangan kerja baru
ini sebagai hal yang harus ditakuti, Keesokan harinya pada 8 Desember dengan merealisasikan pembangunan
mengingat jabatan yang diembannya 2005 di gedung Bappenas, acara serah infrastruktur diseluruh Indonesia yang
sebagai menteri keuangan adalah terima serupa berlangsung antara Sri bersifat padat karya. Dan
amanah yang setiap saat harus dapat Mulyani kepada penggantinya Paskah meningkatkan laju sektor riil melalui
dilepasnya dan dipertanggung jawabkan. Suzzetta. Acara serah terima yang dihadiri industri jasa dan pertanian.
Jusuf mengaku, dirinya telah oleh mitra kerja Bappenas dari komisi XI l Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
menjalankan tugas dan fungsinya dengan DPR-RI, panitia anggaran, para pejabat dengan memaksimalkan anggaran
maksimal dan dirinya mengaku percaya dilingukungan Bappenas dan sesepuh pendapatan negara. Dan
kepada penggantinya yang baru mampu Bappenas berlangsung cukup khidmat. mempertahankan nilai investasi dan
untuk meneruskan program kebangkitan Dalam sambutannya Sri Mulyani ekspor yang telah dicapai saat ini.
ekonomi. mengatakan bahwa masa jabatannya l Perbaikan neraca pembayaran, baik
Sementara itu Menteri Keuangan baru yang cukup singkat selama satu tahun Capital maupun Current Account.
Sri Mulyani, tidak terlalu banyak menyam- di Bappenas, mungkin belum terlihat l Mengurangi tingkat kemiskinan.
paikan pernyataan, namun secara nyata hasilnya. Namun Sri melanjutkan, l Melindungi golongan ekonomi lemah
eksplisit dirinya mengatakan, bahwa enam bahwa dirinya telah memberikan yang terhadap inflasi.
program kerja ekonomi yang disampaikan terbaik pada bangsa ini.
Sumber : Pidato Presiden
presiden kepada dirinya dan beberapa Mengenai penggantinya yang juga
Anda
Anda Bertanya
Bertanya 3. Terdapat penurunan thrombosit
Dokter Menjawab
(trombositopenia) yaitu : 100.000/
Dokter Menjawab cmm atau kurang)
4. Peningkatan hematokrit.
5. Pembesaran organ hati (hepar)
DIASUH OLEH PARA DOKTER 6. Dapat tanpa/disertai gejala shock.
DI KLINIK KANTOR PUSAT DJBC
Pada penyakit Dengue ini ada 3
Demam Berdarah
stadium/derajat :
l Derajat 1 (ringan) : demam
mendadak 2-7 hari disertai gejala
seperti flu dengan merah-merah
D
ari kejadian yang saya alami, Kewaspadaan ini penting untuk darahan lain yaitu epistoxis (mi-
ketika waktu itu anak saya (10) Indonesia, karena dengan memikirkan misan), pendarahan gusi, muntah
tahun harus dirawat di ruang ICU akan kemungkinan Dengue dengan darah dan/atau BAB berdarah.
karena terserang penyakit demam sendirinya kita waspada akan l Derajat 3 (berat) : disertai shock.
berdarah cukup parah, padahal anak komplikasi terberat yaitu DSS (Dengue
saya sepertinya tidak merasakan tanda- Shock Syndrome) yang timbul dengan Penyakit Dengue dapat muncul
tanda mengarah kepada demam gejala shock (kehilangan kesadaran). dalam jenis :
berdarah. Tetapi setelah divonis dokter Ciri khas untuk menjadi gejala awal 1. Undifferentiated fever (dengue
ternyata anak saya sudah menderita DBD sulit terdeteksi, kemungkinan dari dengan gejala non karakteristik)
Demam Berdarah Dengue (DBD) selalu waspada bila anak demam lebih 2. Dengue Haemonhagic Fever (DHF)
stadium II dan setelah dirawat selama dari 2 hari (kadang-kadang disertai yang biasa dikenal sebagai DBD.
kurang lebih 3 minggu anak saya batuk-pilek) dan anak lesu tidak mau (Demam Berdarah).
dinyatakan sembuh. Agar hal itu tidak makan karena mual merupakan tanda
terulang lagi, saya ingin menanyakan secepatnya dilakukan pemeriksaan Penyebab : Virus Dengue adalah
pada dokter, bagaimana ciri gejala awal darah rutin terutama thrombosit dan golongan B ARBO (ARTHROPOD
DBD, tindakan untuk menolongnya dan hematokritnya. Bila terjadi penurunan BORNE) Virus.
bagaimana pencegahan yang benar. thrombosit dan peningkatan hematokrit Terdapat Virus Chikungunya yang
Ny. FERIANTI – Jakarta. segera konsultasi ke dokter. termasuk dalam golongan A ARBOVIRUS,
Selama dalam observasi demam yang dapat pula menimbulkan gejala klinik
JAWAB : 2 hari itu, anak diusahakan istirahat baik yang Dengue karakteristik maupun
Dengue merupakan penyakit infeksi di tempat tidur, diawasi makan dan yang disertai manifestasi gejala pendarah-
virus akut suatu penyakit yang di tularkan minumnya secara teratur terutama an dalam bentuk yang lebih ringan.
oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit minum sebanyak-banyaknya. Karena
Dengue dapat muncul dalam jenis : terdapat mual, anak diberikan Gejala yang terparah secara klinik
1. Undifferentiated fever (dengue makanan lunak serta air sayuran pada :
dengan gejala non karakteristik) seperti sop dan biskuit atau agar- Dengue Undifferentiated fever tidak
2. Dengue Haemonhagic Fever (DHF) agar di selang-seling diantara waktu khas gejala yang timbul yaitu demam
yang biasa di kenal sebagai DBD makan. kurang dari 7 hari dan pada pemeriksaan
(Demam Berdarah) Pada hari ketiga, bila tidak ada darah menunjukkan infeksi Virus Dengue
perubahan dalam keadaan umumnya yang pada waktu masih untuk dirawat
Sebagai penyebab Virus Dengue seperti masih ada demam, masih lesu, hanya sebagian kecil sebagai demam
adalah golongan B ARBO Virus. ARBO masih mual walaupun sudah mendapat dengue, sedangkan sebagian lagi bisa
singkatan dari ARTHROPOD BORNE, pengobatan segera dilakukan menimbulkan gejala seperti typhus, tuber-
yang juga mempunyai golongan A pemeriksaan laboratorium untuk darah culosa paru, meningitis (peradangan otak),
penyebab Virus Chikungunya dengan rutin sebagai pengecekan/pencegahan campak (morbilli) , diptheria, tetanus,
gejala klinik seperti Dengue kearah DBD. penderita muntah berak dan penderita
karakteristik maupun yang disertai Sedangkan pada jenis lain yaitu febrile convulsion (kejang demam).
manifestasi gejala perdarahan dalam Dengue Haemonhagic Fever (DHF), Jadi dapat dibuat kesimpulan bahwa
bentuk yang lebih ringan. Pada jenis terjadi Infeksi Dengue dengan panas, infeksi Dengue harus dipikirkan walaupun
Undifferentiated fever, gejala yang pendarahan akut dan keadaan umum gejalanya tidak menunjukkan kearah itu.
tampak secara klinik tidak khas yaitu yang memburuk pada hari ketiga Kewaspadaan ini penting untuk Indonesia,
demam kurang dari 7 hari dan pada sampai kelima dan terjadi kelainan karena dengan memikirkan akan
pemeriksaan darah menunjukkan pendarahan sehingga dapat terjadi kemungkinan Dengue dengan sendirinya
infeksi Virus Dengue. shock. Ini yang membedakan dengan kita waspada akan komplikasi terberat
Penderita waktu masuk untuk Dengue Fever Undifferentiated, tetapi yaitu DSS (Dengue Shock Syndrome)
dirawat hanya sebagian saja yang dalam praktek terjadi kesulitan untuk yang timbul dengan gejala shock dan
menjadi Demam Dengue, sedangkan diagnosa pasti DHF ini. kehilangan kesadaran.
sebagian lagi bisa menimbulkan gejala WHO memberikan patokan kearah Sehingga ciri khas untuk menjadi
seperti penderita typhus, tuberculosa DHF tetapi perlu dibuktikan dengan gejala awal DBD sulit terdeteksi
paru, meningitis (peradangan otak), pemeriksaan darah kearah Virus = kemungkinan kita selalu waspada bila
campak (morbilli), diptheria, tetanus, Sero-Virologik yaitu : arah demam lebih dari 2 hari dan anak
penderita muntah berak dan penderita 1. Demam mendadak selama 2 sampai tidak mau makan karena mual,
febrile convulsion (kejang demam). 7 hari. secepatnya dilakukan pemeriksaan
Jadi dapat dibuat kesimpulan bahwa 2. Manifestasi pendarahan yaitu : merah- darah rutin terutama thrombosit dan
infeksi Dengue harus dipikirkan walaupun merah dikulit, pendarahan hidung, hematokritnya. Bila terjadi penurunan
gejalanya tidak menunjukkan kearah itu. pendarahan gusi, muntah darah. segera konsultasi ke dokter.
“Hanyalah orang-orang yang memakmurkan mesjid-mesjid Allah ialah orang-orang yang beriman
kepada Allah dan hari kemudian, serta mendirikan shalat, menunaikan zakat, tidak takut selain
kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang
QS. At Taubah;18)
mendapatkan petunjuk. (QS.
B
eberapa saat berselang Nabi Rasulullah SAW segera memerintah- dengan ilmu, teknologi, buda yanya
Muhammad SAW tiba di Madinah kan penebangan pohon-pohon kurma dibangun diatas tauhidullah.
al-Munawarah dalam rangka hijrah liar tersebut dan pembongkaran Kedua, di dalam masyarakat Islam
dari kota suci Makkah ke Yatsrib kuburan yang terdapat di dalam tanah masjid berkedudukan sebagai pusat
(Madinah), Rasulullah SAW meletakkan itu hingga rata. Pohon-pohon kurma penggemblengan mental spiritual dan
tiga pondasi peregerakkan dakwahnya yang telah ditebang kemudian fisik material, sekaligus pula tempat
disana yaitu; memperkokoh hubungan dipasang berjajar sebagai kiblat bagi beribadah, tempat belajar menuntut
ummat islam dengan Rabbnya, mesjid yang sedang dibangun. Ketika ilmu dan tempat pertemuan-pertemuan,
Mempererat hubungan internal ummat itu kiblat masih mengarah ke Baitul seminar sastra,pembinaan moral,
islam, yaitu sesama kaum muslim dan Maqdis. akhlak dan tradisi Islam yang
membuat regulasi hubungan antara Mulai dari tempat kiblat hingga merupakan bagian dari instisari ajaran
umat islam dengan umat lainnya. bagian belakangmesjid, panjangnya Islam,semua hal itu terjalin erat dengan
Tiga kebijkan strategis tersebut kurang lebih seratus hasta, demikian kewajiban shalat yang ditegakan
itulah yang menandai keberadaan pula dibagian samping kanan dan secara disiplin serta tersusun rapi.
Negara Islam Madinah sekaligus. samping kirinya. Bagian kanan dan Ketiga, masjid di masa Nabi SAW
Namun kali ini marilah kita fokuskan bagian kiri diperkuat dengan batu dan telah memainkan peranan yang sangat
pembahasan kita pada misi pertama untuk pemasangan pondasi , tanahnya signifikan dalam memberikan solusi bagi
dakwah Nabi SAW ini, yakni digali sedalam tiga hasta, kemudian problematika ummat saat itu. Rasulullah
memperkokoh hubungan ummat Islam dipasang batu bata. Dalam pekerjaan SAW menjalankan fungsi eksekutifnya
dengan Rabbnya. Hal ini sangat membangun masjid itu, Rasulullah bagi pemerintahan baru islam Madinah
penting mengingat landasan dari ajaran SAW dan para sahabtanya mengangkut di dalam masjid. Bersama para
mulia yang dibawa oleh Rasulullah batu-batu lainnya dengan pundak sahabatnya beliau memecahkan
SAW adalah tauhid, dimana manusia mereka, seraya bersyair sebagai cara problematika dakwah Islam di kala itu.
dibawa dan diarahkan dengan seluruh untuk melupakan lelah dan capai Beliau juga kerap kali menerima
potensi dirinya, pikiran, jasad dan selama bekerja sepenggal baitnya pengaduan ummat tentang berbagai hal
ruhnya untuk berorientasi kepada sang adalah sebagai berikut; dalam kehidupan ini, memberikan
khalik SWT. “Ya Allah tiada kehidupan bahagia jawaban atas pertanyaan-pertanyaanya
Karena hanya dengan demikianlah selain kehidupan akhirat. Limpahkan dan memberikan fatwa terhadap hokum
manusia akan dapat menikmati hidup ampunan-Mu kepada kaum Anshar dan yang berlaku atas kasus-kasus mereka.
layak sebagai mahluk-Nya didunia ini Muhajirin” Dibagian lain, diserambi masjidnya
dan di akhirat tentunya. Allah SWT masjid selesai dibangun dalam beliau bersama kaum muslimin berlatih
berfirman:”Dan barangsiapa bentuk yang sangat sederhana. untuk mempersiapkan fisik dan
menjadikan selain islam panduan Lantainya terbuat dari kerikil dan pasir, meningkatkan keterampilanmemainkan
hidupnya didunia maka semua amalnya atapnya terbuat dari pelepah daun senjata sebagai upaya menjaga dan
tidak akan diterima dan di akhirat kelak kurma dan tiang-tiangnya terbuat dari membentengi diri mereka dari serangan
akan merugi” Adapun bentuk konkrit batang kurma. Bila hujan turun mungkin musuh-musuh Allah SWT. Namun
dari sendi pertama ini adalah tanahnya akan berlumpur dan menarik demikian beliaupun sangat
membangun mesjid Rumah Allah inilah selerabinatang tertentu untuk berada mengutamakan agar masjid dapat
yang akan menjadi pusat syi’ar islam diantara lantainya. berfungsi sebagai universitas bagi para
yang selama ini terus menerus Pada masa Rasulullah SAW masjid penuntut ilmu, hingga lahir dari suffah
dimusuhi dan di perangi. telah memainkan peranan yang sangat belaiu para ulama besar yang menjadi
Mesjid yang dibangun Nabi SAW penting dan ikut serta pembentukan pewaris misi kenabiannya.
diatas sebidang tanah milik dua orang generasi Rabbani pengemban dakwah Menjalankan dan memfungsikan
asuhan As’ad bin Zararah di Mirbad, islamiyah, diantaranya adalah sebagai masjid sebagaimana masjid hijrah
diserahkan kepada Rasulullah SAW berikut; Pertama, merupakan symbol diatas yang dibangun oleh Rasulullah
secara Cuma-Cuma semata mengha- hubungan antara bumi dan langit, SAW, semestinya telah menjadi teladan
rap keridhaan-Nya, namun demikian karena masjid itulah yang dan cermin bagi kita semua. Terlebih
Rasulullah SAW tetap membayar sesu- menghubungkan antara Allah SWT lagi di masa krisis yang tengah
ai harganya. Sebelum dibangun masjid, dengan para hambanya sepanjang melanda bangsa ini, kenapa kita tidak
tanah itu ditumbuhi pohon kurma liar zaman. Dan ini sekaligus dijadikan jadikan masjid sebagai titik tolak
dan didalamnya terdapat beberapa sebagai tonggak sebuah peradaban kebangkitan ummat dari krisis. Wallahu
buah kuburan orang-orang musyrik. manusia yang sesungguhnya, dimana a’alam bishawab.
Setelah status tanah diselesaikan, sendi utama kehidupan manusia Abu Faqih. Lembaga Da’wah Ruhama
E D I
Langsung saja saya ingin menanyakan tentang Electronic meningkatnya volume transaksi impor, terutama di kantor
Data Interchange yang diterapkan di beberapa KPBC di pelayanan utama DJBC.
Indonesia. Disamping itu, penggunaan EDI juga sesuai dengan
1. Sistem EDI tersebut apakah diadopsi dari ketentuan rekomendasi yang dikeluarkan oleh berbagai lembaga
INCOTERM 1996 atau dari kebijakan WTO karena internasional terkait dengan perdagangan (WCO, WTO)
Indonesia adalah anggota WTO dan juga WCO. yang mengarah pada fasilitasi perdagangan dan percepatan
2. Apakah EDI tersebut di ambil dari United Nation on waktu clearance kepabeanan.
Commision and Trade Law (UNCITRAL) 1966 ? Setelah menerapkan sistem EDI sejak 1998, DJBC
3. Apakah sebagai dasar hukum penerapan sistem EDI menyadari bahwa pelayanan prima di bidang kepabeanan
tersebut ? hanya akan dapat dilakukan melalui sistem pertukaran data
secara elektronik, dan oleh karenanya DJBC secara konsis-
Atas jawabannya saya ucapkan banyak terima kasih. ten akan menerapkan sistem pertukaran data elektronik
(PDE) dalam seluruh proses pelayanan kepabeanan.
JOEY
NIP : 060098346 Standar format dokumen yang dipertukarkan dalam
KPBC Belawan sistem EDI kepabeanan adalah standar UN/EDIFACT
(Electronic Data Interchange for Administration, Commerce
Jawaban : and Transportation).
Dasar hukum penerapan sistem PDE adalah Keputusan
Menjawab pertanyaan tentang Electronic Data Inter- Menteri Keuangan (KMK) dan Keputusan Direktur Jenderal
change yang diajukan oleh pembaca Warta Bea dan Cukai, Bea dan Cukai tentang tatalaksana kepabeanan. Maksudnya,
dengan ini kami sampaikan jawaban sebagai berikut : dasar hukum sistem PDE dalam pelayanan impor adalah
KMK dan Kep. Dirjen tentang tatalaksana kepabeanan di
Penggunaan Electronic Data Interchange (EDI) dalam bidang impor, dan dasar hukum sistem PDE ekspor adalah
proses pelayanan kepabeanan dilakukan oleh DJBC KMK dan Kep. Dirjen tentang tatalaksana kepabeanan di
berdasarkan kebutuhan untuk menyediakan sistem bidang ekspor. Demikian juga untuk bidang-bidang
pelayanan kepabeanan yang cepat dan transparan. Pada pelayanan kepabeanan dan cukai lainnya, penggunaan
saat dikembangkan tahun 1997, tujuan utama sistem PDE akan diatur dalam KMK dan Kep. Dirjen tentang
penggunaan EDI dalam proses pelayanan impor adalah tatalaksana kepabeanan yang terkait.
untuk : Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerja sama
a. mengurangi tatap muka yang tidak perlu antara importir Saudara kami ucapkan terima kasih.
dan pegawai di kantor pelayanan
b. mempercepat proses pelayanan impor Direktur Informasi Kepabeanan dan Cukai
Hal ini dilakukan karena Customs Fast Release System JODY KOESMENDRO
(CFRS) sudah tidak memadai lagi dengan semakin NIP 060054087
82 PEJABAT esselon IV dilingkungan KP-DJBC yang diambil sumpahnya oleh Sekditjen DJBC
M
enyusul pelantikan pejabat eselon II agar para pejabat mampu menunjukkan man behind the gun yang biasa
dan III dilingkungan Direktorat kepada masyarakat bahwa DJBC digunakan pada prinsip kemiliteran
Jenderal Bea dan Cukai beberapa berusaha untuk menjalankan tugas dan merupakan suatu ungkapan yang bisa
waktu lalu, kini pejabat eselon IV fungsinya dengan baik dan selalu dipergunakan secara umum, sehingga
mendapat giliran untuk dilantik dan diambil menjalankan koordinasi dengan baik para pejabat harus bisa menjalankan
sumpahnya. Acara pelantikan dan dengan unit kerja maupun juga dengan tugas dan fungsinya sesuai dengan
pengambilan sumpah pejabat eselon IV instansi terkait baik secara formal maupun jabatan yang diembannya. “Jaga dan
yang bertugas di direktorat terkait di juga secara informal dalam koridor yang jalankan amanat yang telah diberikan
Kantor Pusat DJBC tersebut berlangsung telah ditentukan. dengan baik,”tutur Syahrir pada
pada 16 Desember 2005 di Gedung Masih menurutnya, ungkapan the sambutannya. zap
Auditorium Kantor Pusat DJBC dan WBC/ADI
dipimpin langsung Sekertaris Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai Drs. Syahrir
Djamaludin. Turut hadir para pejabat
eselon III dan empat lainnya di lingkungan
Kantor Pusat DJBC.
82 pejabat eselon empat dilingkungan
Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai yang dilantik ini merupakan
sebagian dari 655 pejabat eselon IV DJBC
yang tersebar diseluruh Indonesia, hasil
dari proses mutasi dan promosi yang
biasa dilakukan dilingkungan DJBC.
Adapun pelantikan dan pengambilan
sumpah pejabat eselon IV lainnya
yang tersebar di seluruh Indonesia
dilakukan di masing-masing Kantor
Wilayah DJBC.
Dalam sambutannya, Syahrir
mengatakan bahwa promosi,mutasi dan
rotasi pada tubuh DJBC merupakan suatu
hal yang biasa dilakukan dan tentunya
dirancang dengan mempertimbangkan
berbagai syarat organisasi dan lain
sebaginya.
Lebih lanjut Syahrir mengatakan,
ditengah berbagai sorotan terhadap DJBC PENANDATANGANAN surat penempatan baru dilakukan secara simbolis disaksikan oleh Sekditjen
yang sangat gencar saat ini, diharapkan DJBC Syahrir Djamaluddin.
Pelantikan
Pejabat Eselon III
DI LINGKUNGAN DJBC
Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Eddy Abdurrachman pada 25 November 2005 di
aula gedung utama Kantor Pusat Direktorat Jendaral Bea dan Cukai (DJBC)
melantik 147 pejabat eselon III, selain itu pada pelantikan kali ini juga satu pejabat
mendapatkan kehormatan untuk ditetapkan menjadi widyaiswara.
P
enantian selama kurang lebih diperbantukan pada Departemen kinerja, lebih lanjut Dirjen
tiga tahun terjawab sudah, demi Luar negeri sebagai Kepala Bidang mengatakan, perubahan APBNP
memberikan penyegaran kepada Keuangan di Brussel, Jepang, dan kedua yang dirasakan cukup berat
pejabat eselon III di lingkungan Singapura. memang membutuhkan kinerja yang
DJBC, akhirnya mutasi dilakukan Menurut Direktur Jenderal Bea lebih baik lagi, sementara disisi
tepat satu bulan menjelang tahun dan Cukai, Eddy Abdurrachman, target penerimaan bea masuk untuk
anggaran baru. Sebanyak 147 mutasi kali ini memang sudah wak- tahun 2005 masih belum terpenuhi,
pejabat eselon III kembali tunya dilakukan, selain untuk penye- sedangkan untuk penerimaan cukai
mendapatkan mutasi untuk yang garan kepada para pejabat eselon III, sudah melampaui target.
kesekian kalinya, dan satu pejabat juga ditujukan untuk mengisi Acara pelantikan yang cukup
mendapatkan kehormatan dan kekosongan jabatan yang ada.“Yang sederhana namun penuh hikmat ini
dipercayakan sebagai widyaiswara di lebih utama lagi, mutasi ini dilakukan juga dihadiri oleh seluruh pejabat
Pusdiklat Bea dan Cukai. dalam rangka meningkatkan kinerja eselon II dan III di lingkungan Kantor
Dari 147 pejabat eselon III yang dari Direktorat Jenderal Bea dan Pusat. Adapun alasan pemusatan
mendapatkan mutasi kali ini, 34 Cukai,” ujar Eddy Abdurrachman. pelantikan di Kantor Pusat, Dirjen
diantaranya adalah pejabat eselon IV mengatakan langkah ini dilakukan
yang mendapatkan promosi sebagai MUTASI DEMI PENCAPAIAN VISI DAN agar pelaksanaan pengambilan
pejabat eselon IIIA dan eselon IIIB, MISI sumpah dan pelantikan menjadi lebih
sementara itu tiga pejabat Berkaitan dengan peningkatan efisien dan praktis.
Perayaan
Natal
DJBC 2005
Tema: Jangan takut, sebab Aku menyertai engkau (Yes. 41 : 10). Sub tema: Dengan
semangat Natal kita tetap teguh melaksanakan tugas.
M
DOK. PANITIA
alam 17 Desember 2005, ruang
auditorium yang terletak di sayap
kiri gedung utama Kantor Pusat
DJBC tampak semarak. Cahaya lampu
benderang mendominasi di pintu
masuk. Wajah-wajah ceria yang datang
tak henti menebar senyum. Sapaan dan
tawa riang terdengar disana-sini.
Suasana akrab lebih terasa seperti
acara temu kangen. Natal telah tiba,
dan keluarga besar umat Kristiani
DJBC turut merayakannya.
Jam 19.00 tepat, Direktur Jenderal
Bea dan Cukai beserta Ibu Eddy
Abdurrachman tiba di tempat acara.
Suasana yang sesaat senyap menjadi
riang ketika Dirjen memasuki audito-
rium. Paduan suara Kantor Pusat DJBC
yang tampil dengan nuansa oranye
cerah, membuka acara dengan
mengalunkan lagu Christmas Tree dan
O Come Little Children. Tak kalah
indahnya, paduan suara asuhan Partogi
Siburian ini juga memperlihatkan
kualitas suaranya saat membawakan
Hallelujah versi Mozart dengan megah.
Perayaan Natal umat Kristiani DJBC
ini merupakan acara rutin tahunan.
Meski dimaksudkan untuk pegawai-
pegawai yang berkantor di wilayah
Jakarta dan sekitarnya, perayaan Natal
di Kantor Pusat DJBC selalu didatangi
oleh pegawai-pegawai yang bertugas di
daerah yang jauh seperti Surabaya,
Medan, Pontianak, Makassar dan
sebagainya.
“Natal harus dapat dirasakan
setiap orang,” kata Ketua Panitia Natal
DJBC 2005, Soesilo. “Karenanya kita
selalu menyambut dan mengha-
rapkan setiap orang bisa datang ke
perayaan Natal ini. Saat-saat seperti ini
harus dimanfaatkan untuk menebarkan
kasih kepada sesama. Dan malam ini
adalah puncak sukacita, dimana kita
dapat bertemu dengan rekan-rekan be- SAMBUTAN DIRJEN dalam perayaan Natal DJBC.
Mengawali sambutan saya, marilah kita bersama-sama mengucap syukur pada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
rahmat dan kasihnya bagi kita semua, hingga malam ini kita dapat berkumpul disini dengan hati penuh suka cita.
Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, malam ini kita hadir di sini sebagai satu keluarga besar, yang rukun penuh
damai dan kasih, memperingati kelahiran Yesus Kristus. Lebih daripada itu, selayaknya kita bersyukur karena malam ini
kita bersama-sama berkesempatan untuk merenungi kembali setahun yang hampir berlalu. Setahun dalam pengabdian
kita kepada bangsa dan negara, terlebih kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Akhirnya, bagi Saudara Saudari pegawai Kristiani dan para pensiunan DJBC beserta keluarga, saya mengucapkan
Selamat Hari Natal. Semoga kita semua senantiasa diterangi oleh kebijaksanaan Ilahi dalam berkarya bagi bangsa dan
negara. Dalam kesempatan yang indah ini, perkenankan saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya atas kerja keras kita bersama di tahun 2005. Marilah dengan penuh optimisme kita menyongsong
tahun baru 2006 yang penuh tantangan sekaligus penuh harapan. Jangan takut, sebab Tuhan menyertai kita semua.
Eddy Abdurrachman
serta keluarga dari berbagai tempat.” bisa terlaksana. Dipaparkan pula pemberian bantuan kepada eks
Dalam sambutannya, Ketua Panitia berbagai kegiatan terutama kegiatan penderita kusta di Sitanala dan Panti
Natal DJBC mengungkapkan terima sosial yang dilakukan panitia Natal Jompo di Tangerang, bantuan bagi
kasih kepada semua pihak yang telah sebagai upaya untuk membagikan anak-anak pinggir Kali Ciliwung, para
memberikan partisipasi dalam berbagai sukacita natal bagi sesama. gelandangan di kawasan rel kereta api
bentuk sehingga perayaan malam itu Kegiatan sosial tersebut antara lain Senen, penjaga pintu kereta, beberapa
pensiunan, serta bantuan PESAN NATAL segala masalah seperti bencana alam
pembangunan beberapa gereja. Pesan natal disampaikan oleh yang datang ditengah senyap tanpa
Dimasa-masa mendatang, diharapkan Pendeta Immanuel Adam yang diduga. Masalah lainnya adalah
untuk semakin memperbesar anggaran menggambarkan kehidupan ini sebagai perselisihan para pemimpin,
kegiatan sosial agar Natal sungguh tunas yang tak pernah berhenti tumbuh. kerusuhan, demonstrasi, ledakan bom,
menyentuh lebih banyak orang, Tanpa kita sadari Tuhan bekerja penyakit, kelaparan serta kehidupan
terutama mereka yang kurang menumbuhkan tunas-tunas kehidupan remaja yang menyimpang. Bayi-bayi
beruntung. dengan harapan-harapan yang selalu tak berdosa lahir dan menemui situasi
Dalam sambutannya Direktur baru. Bila keadaan menjadi sulit, buruk yang tidak disadarinya. Dalam
Jenderal Bea dan Cukai, Eddy ranting-ranting kehidupan kita bahkan kondisi demikian, masih adakah
Abdurrachman menegaskan kembali dipotong, pemeliharaan Tuhan selalu harapan?
perlunya kerja keras bersama untuk menumbuhkan tunas-tunas harapan Teater Audit 04 menampilkan tata
mewujudkan Direktorat Jenderal Bea yang baru. Semangat inilah yang gerak yang cukup memikat, dipadu
dan Cukai yang lebih baik muncul dalam Natal. Manusia harus dengan penampilan Prilly (IKJ) dan
(selengkapnya dapat dilihat di bagian senantiasa menyadari dan mensyukuri Vanstenes KD (DJBC) bergantian
tersendiri). Yang diperlukan adalah kehadiran Tuhan dalam kehidupan ini mengisi agedan-adegan tertentu
semangat dan harapan akan kehidupan agar mampu melihat hal-hal yang baik dengan lagu-lagu merdu.
yang lebih baik. dan menghasilkan hal-hal yang baik Selain Paduan Suara Kantor Pusat
Tampak diantara undangan malam pula bagi sesama dan Tuhan. Akan DJBC, perayaan Natal DJBC kali ini
itu, Thomas Sugijata dan istri, Frans selalu ada harapan. juga dimeriahkan oleh penampilan
Rupang serta beberapa pejabat eselon Acara puncak perayaan Natal DJBC Parasian Silitonga (DJBC) dan David
II dan eselon III di lingkungan DJBC, menampilkan satu drama yang Lumbantoruan (DJP) yang
baik yang Kristiani maupun non- dibawakan oleh Teater Audit 04 dari membawakan lagu You’ve Got a Friend.
Kristiani. Para sesepuh DJBC juga Institut Kesenian Jakarta. Panggung Paduan Suara Ditjen Pajak turut hadir
hadir. Semua melebur menjadi satu, dibuka dengan memperlihatkan kondisi membawakan lagu-lagu seperti
menikmati acara demi acara. suatu Negara yang kacau dengan Christmas Carol dan Jingle Bells yang
semarak. Drama natal berakhir dengan
pesan bahwa ditengah segala kesulitan
saat ini, selalu ada harapan. Sepanjang
BERITA DUKA CITA manusia mau kembali menaruh
harapan dalam Tuhan yang datang
Telah berpulang ke Rumah Bapa di Surga dengan tenang menawarkan pemecahan bagi setiap
HULDA MANALU (72 tahun), Ibunda dari Kitty Hutabarat, Sekretaris masalah yang ada. Harapan itu selalu
Redaksi Warta Bea Cukai pada Rabu, 23 Nopember 2005 di Medan, pukul ada, semuanya kembali kepada iman
07.15 WIB. Jenazah telah dimakamkan pada Sabtu, 26 Nopember 2005 di kita untuk berpasrah kepada-Nya.
Simamora Nabolak, Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Pukul 21.30 acara berakhir. Semua
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
pendukung acara tampil di atas
Pimpinan dan seluruh Staf Warta Bea Cukai menyampaikan duka cita panggung diiringi meriahnya paduan
sedalam-dalamnya. Semoga Tuhan memberikan ketabahan dan kekuatan suara yang menyanyikan We Wish You
iman bagi keluarga yang ditinggalkan. Amin. a Merry Christmas.
AL/Persekutuan Warga Kristiani KP-DJBC
Segenap jajaran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menyatakan duka yang sedalam-dalamnya. Bagi keluarga
yang ditinggalkan semoga diberikan ketabahan dan kekuatan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Amin.
Alhamdulillah, Bulan Ramadhan 1426 Hijriah BP-ZIS telah menerima amanah dana sebesar Rp.275.264.500,00. ( Dua
Ratus Tujuh Puluh Lima Juta Dua Ratus Enam Puluh Empat Ribu Lima Ratus ). Dengan perincian sebagai Berikut :
l Zakat Maal/Profesi Rp. 236.192.885,00
l Zakat Fitrah Rp. 12.008.500,00
l Infak Rp. 17.863.115,00
l Fidyah Rp. 3.820.000,00
l Lain-lain (Beasiswa,Parcel) Rp. 5.380.000,00.
Kami segenap pengurus BP-ZIS Masjid Baitut Taqwa KP DJBC mengucapkan terima kasih atas kepercayaan para
muzakki di lingkungan Ditjen Bea dan Cukai, yang telah memberikan amanah kepada BP-ZIS untuk menyalurkan ZIS-
nya. Kami mendo’akan :
“ Semoga Allah memberi pahala kepada engkau pada barang apa saja yang telah engkau berikan, dan mudah-
mudahan Allah memberkahi apa saja yang masih ada pada engkau, semoga Allah mensucikannya bagi engkau.”
Semoga Allah SWT memberi kekuatan kepada kita semua agar mampu berbuat banyak bagi kemaslahatan ummat dan
menumbuhkan harapan bagi mereka yang membutuhkan. Ayo berzakat, Ayo tumbuhkan harapan !
Ketua BP-ZIS
Barid Efendi
Manajer
DAN KEPRIBADIANNYA
Pemahaman akan ciri kepribadian akan memudahkan setiap
orang, atasan, organisasi untuk menilik diri akan asset yang
dimiliki, sehingga dapat memadukan unsur-unsur yang ada
untuk berbagai pendekatan strategik.
S
ikap dan perilaku seseorang ekstroversinya, sering disebut juga cermat dan tekun. Bila mereka berskala
dituntun oleh ciri kepribadiannya. sebagai introversi, cenderung lebih tinggi dalam ciri kepribadian ini, terlihat
Ciri kepribadian dibentuk dan sedikit bersosialisasi, dan lebih sedikit disiplin yang tinggi dalam
dipoles oleh tata nilai, suasana hati, berpandangan positif. Mereka dengan berorganisasi, sementara mereka yang
etika, dan budaya dimana orang itu kecenderungan tinggi ekstroversinya rendah cenderung tak terarah dalam
berdiam dan berkarya, yang juga merupakan asset manajer yang bekerja bekerja dan disiplin diri. Dalam banyak
mempengaruhi seorang manajer dalam untuk lingkungan dengan interaksi organisasi, orang seperti ini dibutuhkan,
berproses dalam organisasinya dan sosial yang tinggi. Manajer dengan dan merupakan predictor yang baik
diluar organisasinya. introversi akan efektif dan efisien untuk untuk jenis pekerjaan apapun. Mereka
Semua orang, juga manajer, pekerjaan yang membutuhkan sedikit tahan bekerja dalam durasi panjang,
mempunyai karakteristik tertentu yang interaksi sosial, dan mereka tampak memperhatikan detil, mampu
memandu caranya berpikir, lebih pendiam. Kelompok pengolah da- mengatasi tanggung jawab multiple
berperasaan dan berkelakuan di ta memerlukan orang-orang seperti ini. secara terorganisir. Orang bertipe ini
lingkungan kerja dan hidupnya. banyak dicari oleh berbagai jenis
Karakteristik ini yang disebut sebagai Afeksi negatif organisasi.
ciri kepribadian. Ciri kepribadian ini juga Mereka dengan afeksi negatif
mempengaruhi gaya manajerialnya mempunyai kecenderungan Pembuka pengalaman
dalam membawa organisasinya pengalaman emosi negatif, suasana Mereka adalah orang-orang yang
berkibar dan mempengaruhi kinerja perasaan tertekan, mudah mengkritik cenderung membuka wawasan baru
mereka yang bekerjasama dengannya. orang lain dan diri sendiri. Manajer dengan ide asli, punya banyak minat,
yang ciri afeksi negatifnya tinggi, terbuka untuk banyak rangsangan,
LIMA CIRI UTAMA KEPRIBADIAN seringkali marah dan merasa tidak berani dan tak takut risiko. Manajer
Dalam psikologi para periset perila- puas, banyak mengeluh dan menuntut dengan tinggi skala pembuka
ku banyak menggolongkan ciri atau atas kekurang berhasilan orang lain pengalaman merupakan orang yang
karakteristik kepribadian atas lima ke- dan diri sendiri. Manajer dengan ciri inovatif, berani mengambil risiko.
lompok utama. Setiap jenis dalam afeksi negatif rendah, lebih sedikit Contoh terkenal dari tipe ini adalah Bill
kelompok utama dapat dipandang se- permisif dan kritik kepada diri dan Gates dari Microsoft, Jeff Bezos dari
bagai sebuah kesinambungan setiap orang lain. Dalam hal organisasi yang Amazon.com dan Anita Roddick dari
individu, atau lebih spesifik, kejatuhan membutuhkan banyak kritik untuk The Body Shop. Karena lingkungan
setiap manajer. Beberapa manajer ber- memperbaiki kinerja, mungkin tipe merangsang mereka, mereka terpicu
ada dalam skala tinggi, beberapa me- afeksi negatif tinggi diperlukan berinovasi, dan membuka wawasan
nengah dan yang lainnya skala rendah. banyak orang, dan membawa
Tak satupun dari ciri kepribadian ini Penyetuju kesuksesan bagi diri mereka. Mereka
benar atau salah untuk jadi manajer Ciri mereka yang tinggi skala sangat menyukai tantangan dan bagi
yang efektif, sebab efektivitas penyetujunya dapat bekerja sama mereka tantangan berarti suatu tawaran
merupakan jalinan kompleks interaksi dengan banyak orang, sangat perhatian bermain di dunia baru.
antar orang dengan kepribadiannya, pada orang. Mereka yang rendah sifat Mereka yang rendah ciri pembuka
pekerjaan dan organisasi tempatnya penyetujunya akan kurang dapat pengalamannya adalah mereka yang
bekerja. Disatu tempat mungkin suatu mempercayai orang, tidak simpatik, cermat mempertimbangkan risiko untuk
ciri kepribadian sangat cocok dan tidak kooperatif dan mungkin antagonis. melangkah, sesedikit mungkin berisiko
mendorong sebuah keberhasilan, di Mereka yang tinggi skala penyetujunya dan konservatif. Mereka cocok untuk
tempat lain mungkin gagal. dibutuhkan di tempat yang tanggung mempertahankan beberapa tugas yang
jawab tinggi untuk membina orang, memerlukan tatacara tak banyak
Ekstroversi membina kedekatan. Mereka yang perubahan misalnya regulasi anggaran
Merupakan kecenderungan rendah sifat penyetujunya, merupakan di sekolah.
pengalaman emosi positif, suasana hati asset di tempat kerja yang
dan perasaan tentang seseorang dan membutuhkan sikap antagonis, CIRI LAINNYA
dunia yang dilihatnya. Manajer yang diperlukan di bidang pertempuran. Banyak dari kita mempunyai
tinggi ciri ekstroversinya cenderung campuran dari kelima ciri utama di atas
bersikap lebih sosial, afeksi, Cermat dan tekun dalam skala yang berbeda-beda.
bersahabat. Manajer yang rendah Mereka cenderung penuh perhatian, Pemahaman akan ciri kepribadian akan
Slamet Arisno, SH
KEPALA KPBC TIPE B CIREBON
“Hanya
Pengabdian
Yang Dapat Diberikan Kepada Bangsa Ini”
Dari semua penempatannya boleh dikatakan selalu di kepulauan yang jauh dari harapan banyak
orang, namun semangat untuk mengabdi kepada institusi dan negara yang dicintainya ia hadapi
pantang menyerah. Merangkak dari keluarga sederhana, dirinya pun sudah terbiasa untuk hidup
apa adanya tanpa harus meminta belas kasihan orang lain.
T
ekadnya untuk mengabdi kepada untuk merawat Slamet, sehingga sejak Karena keingintahuannya itu dirinya
negara dan institusi memang tidak kecil Slamet dititipkan kepada nenek dan pun terperosok masuk ke dalam lubang
dapat diragukan lagi, pendiriannya kakek di Jepara. Slamet kecil mungkin bekas galian dan akhirnya tengelam.
yang teguh dan keyakinannya yang kuat sedikit berbeda dengan anak-anak pada Teman-temannya yang berusaha
akan pekerjaan yang dijalaninya, mem- umumnya, dirinya yang selalu sakit- menolongpun akhirnya ikut tengelam.
buat dirinya selalu bersyukur akan apa sakitan membuat tubuhnya terlihat kurus Dengan usaha kerasnya walau muncul
yang telah ia dapatkan selama ini. Terlahir dan tidak dapat bermain-main selayaknya tengelam, akhirnya ia sampai juga ke
dari seorang pejuang yang hidupnya anak-anak diusianya. pinggir sungai dan bersama teman-
penuh dengan kesederhanaan, membuat- Memasuki masa sekolah, Slamet temannya dapat selamat.
nya yakin kalau kesederhanaan bukanlah memang tidak semenonjol teman- Memasuki sekolah lanjutan pertama
suatu musibah, melainkan suatu berkah temannya, dirinya yang lemah dalam hingga SMA, Slamet tetap berada di kota
yang tiada tara, karena Tuhan selalu men- pelajaran berhitung, namun sedikit lebih Jepara, dan untuk sekolah itu Slamet pun
cintai orang-orang yang sabar dan mene- pada pelajaran mengarang dan harus berjalan kaki kurang lebih 10 KM
rima apa yang telah digariskan oleh-Nya. sejarah.”Kalau sejarah itu saya selalu pulang pergi. Itu dijalaninya dengan penuh
Slamet Arisno, SH tokoh profil kita unggul, karena saya suka membaca jadi semangat, karena hanya pendidikan yang
kali ini, adalah anak pertama dari delapan pelajaran sejarah saya anggap cerita saja. dapat mengubah dirinya dan dengan
bersaudara pasangan Soeprayitno Sementara untuk pelajaran mengarang sekolah dirinya dapat mengapai cita-cita.
(Ayah) dan Sri Poerwaningsih (Ibu), yang juga saya cukup baik mungkin itu karena Lulus SMA, Slamet harus melanjutkan
dalam perjalanan hidupnya dipenuhi oleh saya suka membaca,” tutur Slamet. untuk kuliah di perguruan tinggi, pada saat
berbagai cobaan dan tantangan yang Walaupun sering sakit-sakitan, namun itu dirinya bertekad untuk mendaftar di
harus dihadapi dengan keikhlasan. pada usia dininya Slamet juga memiliki Fakultas Kehutanan Universitas Gajah
Lahir di Yogyakarta pada 11 Desember pengalaman menarik yang sampai saat ini Mada (UGM).”Sebenarnya saya tidak tahu
1949, yang mana pada saat itu tengah ter- selalu dikenangnya. Waktu itu letak kok daftar di Fakultas Kehutanan, hanya
jadi pergolakan perjuangan bangsa Indo- rumahnya yang berdekatan dengan waktu itu fakultas itu yang telah buka
nesia melawan penjajah Belanda. Bahkan sungai tentunya tidak disia-siakan begitu penerimaan sedangkan yang lainnya
saat itu bangsa Indonesia mulai berubah saja, apalagi sungai sangat mengiurkan belum buka. Karena tidak memiliki bekal
status dari Republik menjadi Republik untuk diarungi bagi anak seusianya. yang cukup akhirnya saya mendaftar saja
Indonesia Serikat (RIS).”Karena keadaan “Sungai di dekat rumah saya itu di Fakultas Kehutanan,” kata Slamet
seperti itu maka nama saya dimasukan berdekatan juga dengan industri mebel, Sambil menunggu hasil tesnya di
kata-kata RIS untuk mengingat kejadian jadi kayu-kayu bekasnya yang dibuang Fakultas Kehutanan UGM, Slamet pun
masa lalu, namun saya di Yogya hanya ke sungai dapat kami gunakan sebagai mencoba untuk mendaftar di AKUBA
numpang lahir saja, selanjutnya mulai dari kayu bakar. Suatu ketika besama dua (Akademi Keuangan dan Perbankan)
anak-anak sampai dewasa saya dibesa- orang teman saya ingin mencari kayu yang ada di Semarang. Dipilihnya kota
rkan di kota Jepara,” ujar Slamet Arisno bakar, namun sebelumnya kami ingin Semarang karena di kota tersebut
mengawali cerita perjalanan hidupnya. berenang dulu, saya yang saat itu belum Slamet memiliki famili dan sejak SMA
pandai berenang hanya di tempat yang dulu dirinya sudah sering berkunjung
KECIL SUKA SAKIT-SAKITAN dangkal saja, namun entah kenapa tiba- kesana. Karena tidak ada
Diboyongnya Slamet ke Jepara tidak tiba saya ingin mencoba ketempat pemberitahuan di Fakultas Kehutanan,
lain karena saat itu sang ayah dan ibu galian yang ada disungai yang ternyata akhirnya Slamet memutuskan untuk
yang pejuang, tidak punya banyak waktu cukup dalam bagi saya,” tutur Slamet kuliah di AKUBA dan menjalaninya
M
ungkin sudah cukup lama anda tidak melihat wajahnya di
layar televisi. Hal itu diakui Ana Tarigan karena kesibukannya
mengurus keluarga. Ketika ditemui WBC di sela-sela syuting
sinetron Sayangi Ananda, ia mengaku telah tiga tahun absen pergi
keluar negeri karena melahirkan anaknya yang keempat.
Walaupun demikian, pada awal 2006 ini, Ana telah bersiap-
siap untuk sering melakukan perjalanan keluar negeri dalam
rangka keperluan bisnis. “Kalau mau buang duit harus di
Indonesia dong, supaya devisa negara kita tetap besar. Tapi
kalau cari duit harus dari luar terus kita masukin ke Indonesia,
itu yang benar…,” ujarnya sumringah.
Perempuan yang kerap mendapatkan peran antagonis ini
mengatakan, tidak pernah menemui masalah dengan petugas di
Bandara Soekarno Hatta saat pulang dari luar negeri. Ia memaklumi
jika petugas yang melakukan pemeriksaan barang bawaan
penumpang membongkar tas penumpang, karena hal itu
merupakan bagian dari pekerjaan. Namun ia menyayangkan
petugas yang tidak mau membantu merapihkan kembali barang
penumpang yang telah diperiksa tadi. “Mungkin karena waktunya
sempit, jadi kita sendiri yang musti rapih-rapihin koper,” katanya.
Ia menyarankan agar petugas bea cukai bisa lebih ramah
kepada para penumpang, misalnya dengan permisi dahulu
sebelum membongkar barang penumpang. Menurutnya, kalau
petugas mampu memberikan pelayanan yang baik, pasti tidak
ada orang yang komplain.
Ia menambahkan bahwa sistem yang ada juga perlu
dibenahi. “Saya dengar katanya penghasilan orang bea cukai itu
bagus ya, kalau penghasilannya bagus ada baiknya kita ikhlas
juga dalam bekerja. Karena bekerja di pintu gerbang negara
maka berikanlah yang terbaik karena menyangkut nama bangsa,
Ana Tarigan bukan nama perorangan atau nama instansi,” imbuhnya.
Menurutnya, saat ini banyak sekali orang dari instansi
manapun yang tidak ikhlas dalam mengerjakan pekerjaannya,
“DALAM BEKERJA dengan alasan hanya menerima bayaran yang sedikit. Padahal,
tambah Ana, kalau orang itu memberikan yang terbaik maka ia
HARUS IKHLAS...”
akan mendapatkan pendapatan yang lebih. Untuk itu ia
berharap agar instansi manapun, termasuk Bea dan Cukai bisa
menjadi instasi yang lebih baik. ifa
S
enada dengan Ana Tarigan, Surya Saputra yang juga ditemui WBC di sela-sela
syuting sinetron Sayangi Ananda, mengaku tidak pernah menemui kendala ketika
berhadapan dengan petugas bea cukai di Bandara Soekarno Hatta.
“Alhamdulillah selama ini gue nggak pernah mengalami kendala dan nggak pernah ada
masalah dengan petugas bea cukai di bandara,” ucap Surya yang mengaku dalam setahun
tidak tentu berapa kali pergi keluar negeri. Biasanya ia pergi keluar negeri untuk berlibur.
Ia pun mengatakan bahwa kinerja pegawai bea cukai di bandara sudah cukup baik,
namun masih perlu dibantu dengan peralatan yang memadai untuk mendukung proses
pemeriksaan. “Kan tidak mungkin dari segitu banyaknya orang semuanya diperiksa. Jadi
semuanya harus melewati alat sensor yang lebih merata. Sebab yang saya lihat ada
beberapa kali barang yang lewat ya lewat aja… tidak diperiksa,” ujar cowok yang kerap
dijuluki duren (duda keren-red).
Menurut mantan suami penyanyi Dewi Sandra ini, akan terasa menyenangkan kalau
petugas tetap ramah kalau meminta pada penumpang untuk membongkar barangnya.
“Misalnya dengan mengatakan permisi untuk membuka tas, jadi tidak hanya asal tunjuk
ini itu…,” katanya.
Ia sering memperhatikan orang-orang yang berada didepannya ketika diperiksa oleh
petugas bea cukai. Ia menyayangkan petugas yang setelah memeriksa barang
penumpang, tidak membantu penumpang tersebut untuk membereskan kembali barang
bawaannya. “Mungkin petugasnya lagi bete atau apa, jadi setelah diberantakin
barangnya terus penumpang itu disuruh jalan,” timpalnya.
Surya yang saat ini juga tengah disibukan dengan syuting sinetron serial Arisan ini
mengaku, kalau ada petugas yang berlaku tidak sopan padanya, ia juga tidak akan
berlaku sopan. Tetapi sebaliknya, kalau petugas bertanya dan meminta dengan sopan
maka ia akan berlaku jauh lebih sopan lagi. Surya juga tidak merasa diperlakukan
secara istimewa oleh petugas di bandara. Ia tetap diperlakukan sama dengan
penumpang lainnya walaupun ia seorang selebritis.
Diakhir wawancara Surya mengaku tidak terlalu mengenal institusi Bea dan Cukai
Indonesia. “Soalnya gue nggak pernah mengalami masalah ekspor impor yang menyuli- Surya Saputra
tkan, jadi belum pernah ada kasus dengan petugas bea cukai,” imbuhnya. Di akhir kata,
pria yang pada bulan Ramadhan lalu tampil dalam film layar lebar berjudul Untuk Rena, “GUE NGGAK PERNAH
mengucapkan selamat bekerja pada petugas bea cukai. Oke deh Sur, thanks ya. ifa MENGALAMI KENDALA...”
80 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
SALINAN
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 92/PMK.02/2005
TENTANG
PENETAPAN JENIS BARANG EKSPOR TERTENTU
DAN BESARAN TARIF PUNGUTAN EKSPOR
MENTERI KEUANGAN,
Menimbang :
bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 ayat (3) dan pasal 3 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 35
Tahun 2005 tentang Pungutan Ekspor Atas Barang Ekspor Tertentu, perlu menetapkan Peraturan Menteri
Keuangan tentang Penetapan Jenis Barang Ekspor Tertentu dan Besaran Tarif Pungutan Ekspor;
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612);
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1997Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3687);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Nomor 4286);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1997 tentang Jenis dan Penyetoran Penerimaan Negara Bukan
Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3694);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2003 tentang Tarip Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak
yang Berlaku Pada Departemen Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 95,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4313);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2005 tentang Pungutan Ekspor atas Barang Ekspor Tertentu
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4531);
7. Keputusan Presiden Nomor 228/M Tahun 2001;
8. Keputusan Menteri Keuangan nomor 557/KMK.04/2002 tentang Tatalaksana Kepabeanan di Bidang
ekspor.
M E M U T U S K A N :
Menetapkan :
PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENETAPAN JENIS BARANG EKSPOR TERTENTU
DAN BESARAN TARIF PUNGUTAN EKSPOR
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini, yang dimaksud dengan :
1. Pungutan Ekspor adalah pungutan yang dilaksanakan atas barang ekspor tertentu.
2. Harga Patokan Ekspor (HPE) adalah harga patokan yang ditetapkan setiap bulan oleh menteri yang
bertanggung jawab di bidang perdagangan berdasarkan harga rata - rata internasional.
3. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) adalah dokumen pabean yang digunakan untuk pemberitahuan
pelaksanaan ekspor barang yang dapat berupa tulisan di atas formulir atau media elektronik.
Pasal 2
Terhadap barang ekspor tertentu dikenakan Pungutan Ekspor.
Pasal 3
(1) Jenis barang ekspor tertentu dan besaran tarif Pungutan Ekspor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
adalah sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Menteri Keuangan ini.
1
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 374 JANUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
(2) Tarif Pungutan Ekspor sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak berlaku atas ekspor Refined Bleached
Deodorized Palm Olein (RBD Olein) dalam kemasan maksimal 5 kg dan bermerk.
Pasal 4
(1) Perhitungan Pungutan Ekspor adalah sebagai berikut ;
a. dalam hal tarif Pungutan Ekspor ditetapkan secara advalorum, penentuan jumlah Pungutan
Ekspor dihitung berdasarkan rumus:
Tarif Pungutan Ekspor x Harga Patokan Ekspor (HPE) x Jumlah Satuan Barang x Nilai Kurs
b. dalam hal tarif Pungutan Ekspor ditetapkan secara spesifik, penentuan jumlah Pungutan
Ekspor dihitung berdasarkan rumus:
Tarif Pungutan Ekspor dalam satuan mata uang tertentu x Jumlah Satuan Barang x Nilai Kurs
(2) Tarif Pungutan Ekspor yang digunakan sebagai dasar perhitungan Pungutan Ekspor adalah Tarif
Pungutan Ekspor yang berlaku pada saat PEB didaftarkan pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai.
(3) HPE yang digunakan sebagai dasar perhitungan Pungutan Ekspor adalah HPE yang berlaku pada
saat PEB didaftarkan pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai.
(4) Dalam hal tidak ada Harga Patokan Ekspor (HPE) penentuan jumlah Pungutan Ekspor dihitung
berdasarkan Harga Free on Board (FOB) yang tercantum dalam PEB dengan rumus sebagai
berikut :
Tarif Pungutan Ekspor x Jumlah Satuan Barang x Harga Free On Board (FOB) x Nilai Kurs
(5) Nilai Kurs yang digunakan sebagai dasar perhitungan Pungutan Ekspor adalah Nilai Kurs yang
ditetapkan oleh Menteri Keuangan yang berlaku pada saat pembayaran Pungutan Ekspor
dilakukan.
Pasal 5
Terhadap barang ekspor yang dikenakan Pungutan Ekspor berlaku tata niaga ekspor.
Pasal 6
Pada saat Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku :
1. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 567/KMK.017/1999 tentang Penetapan Besarnya Tarip Pajak
Ekspor Atas Beberapa Komoditi Tertentu;
2. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 66/KMK.017/2001 tentang Penetapan Besarnya Tarip Pajak
Ekspor Kelapa Sawit, CPO, dan Produk Turunannya;
Pasal 7
Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Menteri Keuangan ini
dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 10 Oktober 2005
MENTERI KEUANGAN,
ttd,-
JUSUF ANWAR
2
2
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 374 JANUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 92 / PMK.02/2005
TENTANG PENETAPAN JENIS DAN BESARAN TARIF PUNGUTAN EKSPOR
TERMASUK TARIF
NO U R A I A N DALAM PUNGUTAN
POS TARIF EKSPOR
a. Rotan asalan, sudah dirunti, dicuci, diasap dan dibelerengi ex. 1401.20.00.00 15%
dari segala jenis
b. Rotan sudah dipoles halus ex. 1401.20.00.00 15%
c. Hati Rotan ex. 1401.20.00.00 15%
d. Kulit Rotan ex. 1401.20.00.00 15%
III K A Y U
3
3
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 374 JANUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
ex. 4403.49.23.00
ex. 4403.49.25.00
ex. 4403.49.29.00
ex. 4403.49.33.00
ex. 4403.49.34.00
ex. 4403.49.36.00
ex. 4403.49.39.00
ex. 4403.49.93.00
ex. 4403.49.95.00
ex. 4403.49.99.00
ex. 4403.91.30.00
ex. 4403.91.50.00
ex. 4403.91.90.00
ex. 4403.92.30.00
ex. 4403.92.50.00
ex. 4403.92.90.00
ex. 4403.99.30.00
ex. 4403.99.50.00
ex. 4403.99.90.00
IV P A S I R
Pasir alam dari segala jenis, berwarna atau tidak, selain dari
pasir yang mengandung logam :
a. Pasir silika dan pasir kwarsa 2505.10.00.00 15%
b. Pasir alam dari segala jenis, berwarna atau tidak, selain 2505.90.00.00 15%
dari pada pasir silika dan pasir kwarsa
V K U L I T
MENTERI KEUANGAN,
ttd,-
JUSUF ANWAR
4
4
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 374 JANUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
SALINAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
NOMOR: P- 19 /BC/2005
TENTANG
PERUBAHAN KETIGA ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR
JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR KEP-07/BC/2003
TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TATALAKSANA
KEPABEANAN DI BIDANG IMPOR
Mengingat :
1. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3262)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undangundang Nomor 16 Tahun 2000
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3984);
2. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 3612);
3. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995
Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 3613);
4. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 5/KMK.01/1993 tentang Penunjukan Bank sebagai Bank Persepsi
dalam Rangka Pengelolaan Setoran Penerimaan Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 547/KMK.04/2002;
5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 453/KMK.04/2002 tentang Tatalaksana Kepabeanan di Bidang
Impor sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 112/
KMK.04/2003;
6. Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 527/KMK.04/
2002 dan Nomor 819/MPP/Kep/12/2002 tentang Tertib Administrasi Importir;
7. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 84/KMK.04/2003 tentang Tatalaksana Pembayaran dan Penyetoran
Penerimaan Negara Dalam Rangka Impor dan Penerimaan Negara Atas Barang Kena Cukai Buatan
Dalam Negeri;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR KEP-07/BC/2003 TENTANG PETUNJUK
PELAKSANAAN TATALAKSANA KEPABEANAN DI BIDANG IMPOR.
Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-07/BC/2003
tentang Petunjuk Pelaksanaan Tatalaksana Kepabeanan di Bidang Impor sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-178/BC/2003
diubah sebagai berikut.
5
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 374 JANUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
1. Diantara ayat 4 dan ayat 5 Pasal 18 disisipkan 2 (dua) ayat, yakni ayat (4a) dan ayat (4b) yang berbunyi
sebagai berikut.
“(4a) Dalam hal barang impor ditetapkan jalur merah dan dalam jangka waktu 3 (tiga) hari kerja setelah
tanggal SPJM importir atau kuasanya:
a. tidak menyerahkan hard copy PIB dan Dokumen Pelengkap Pabean;
b. tidak menyiapkan barang untuk diperiksa; atau
c. tidak hadir untuk pelaksanaan pemeriksaan fisik;
maka dapat dilakukan pemeriksaan jabatan oleh Pejabat Bea dan Cukai atas risiko dan biaya
importir.
(4b) Atas permintaan importir atau kuasanya, jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (4a)
dapat diperpanjang paling lama 2 (dua) hari kerja apabila yang bersangkutan dapat memberikan
alasan tentang penyebab tidak bisa dilakukannya pemeriksaan fisik.”
2. Di antara Pasal 19 dan Pasal 20 disisipkan 2 (dua) pasal, yakni Pasal 19A dan Pasal 19B yang berbunyi
sebagai berikut.
“Pasal 19A
(1) Penelitian dan penetapan klasifikasi, pembebanan, dan nilai pabean untuk PIB yang ditetapkan
jalur merah dilakukan oleh Pejabat Pemeriksa Dokumen di Kantor Pabean yang melayani
pengajuan PIB secara elektronik melalui jaringan PDE Kepabeanan, secara elektronik melalui
media disket, dan secara manual.
(2) Dalam hal penetapan nilai pabean sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan metode VI,
data harga yang digunakan adalah data yang tersedia di Kantor Pabean.
(3) Dalam hal penelitian dan penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan tambah
bayar, SPPB diterbitkan:
a. setelah importir melunasi kekurangan Bea Masuk, Cukai, PDRI, dan/atau sanksi administrasi
berupa denda; atau
b. setelah importir menyerahkan jaminan sebesar Bea Masuk, Cukai, PDRI, dan/atau sanksi
administrasi berupa denda dalam hal diajukan keberatan.
Pasal 19B
(1) Penelitian dan penetapan klasifikasi, pembebanan, dan nilai pabean untuk PIB yang ditetapkan
jalur hijau dilakukan oleh:
a. Bidang Verifikasi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal secara selektif, untuk Kantor
Pabean yang melayani pengajuan PIB secara elektronik melalui jaringan PDE
Kepabeanan;
b. Pejabat Pemeriksa Dokumen, untuk Kantor Pabean yang melayani pengajuan PIB secara
elektronik melalui media disket dan secara manual.
(2) Dalam hal penetapan nilai pabean sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan metode
VI, data harga yang digunakan adalah data yang tersedia di Kantor Pabean atau Kantor
Wilayah.
(3) Dalam hal penetapan klasifikasi, pembebanan, dan nilai pabean sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) butir a dilakukan dalam waktu 30 hari sejak tanggal pendaftaran PIB dan mengakibatkan
kekurangan pembayaran bea masuk, hasil penetapan segera disampaikan ke Kantor Pabean
terkait untuk diterbitkan Surat Penetapan Kekurangan Pembayaran Bea Masuk, Cukai, PDRI, dan/
atau Sanksi Administrasi berupa denda.
(4) Dalam hal penetapan klasifikasi, pembebanan, dan nilai pabean sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) butir a mengakibatkan kekurangan pembayaran bea masuk, tetapi jangka waktu 30 hari sejak
tanggal pendaftaran PIB telah dilewati, Bidang Verifikasi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
merekomendasikan pelaksanaan Audit Kepabeanan.
(5) Penetapan klasifikasi, pembebanan, dan nilai pabean sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
diperlakukan sebagai pelaksanaan Pasal 16 Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang
Kepabeanan.
(6) Penetapan klasifikasi, pembebanan, dan nilai pabean yang dilakukan melalui mekanisme Audit
Kepabeanan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diperlakukan sebagai pelaksanaan Pasal 17
Undang undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan.
3. Mengubah judul Bab IV sehingga judul Bab IV berbunyi sebagai berikut.
“PENEGAHAN, PEMERIKSAAN MENDADAK (SPOT CHECK), NOTA HASIL INTELIJEN,
PEMERIKSAAN MELALUI HI-CO SCAN, DAN BARANG LARANGAN DAN PEMBATASAN”
6
6
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 374 JANUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
4. Bab IV ditambahkan 1 (satu) bagian, yakni Bagian Kelima, Barang Larangan dan Pembatasan.
5. Diantara Pasal 31 dan Pasal 32 ditambahkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal 31A sehingga berbunyi sebagai
berikut.
“Pasal 31A
Barang yang dilarang atau dibatasi untuk diimpor yang berdasarkan hasil pemeriksaan fisik diketahui tidak
diberitahukan atau diberitahukan secara tidak benar dinyatakan sebagai barang yang dikuasai negara,
kecuali terhadap barang dimaksud ditetapkan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.”
6. Pasal 38 diubah sehingga Pasal 38 berbunyi sebagai berikut.
“Pasal 38
(1) Importir dapat menyampaikan pemberitahuan pendahuluan dengan mengajukan PIB:
a. sebelum dilakukan pembongkaran barang impor bagi Importir Jalur Prioritas;
b. paling cepat 3 (tiga) hari kerja sebelum dilakukan pembongkaran barang impor bagi importir
lainnya.
(2) Pelayanan PIB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan menurut ketentuan penyelesaian
barang impor untuk dipakai sebagaimana diatur dalam Pasal 20 Keputusan Direktur Jenderal ini.
(3) Dalam hal PIB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b ditetapkan jalur merah dan pemeriksaan
fisik barang tidak dapat dilakukan dalam waktu 3 (tiga) hari kerja setelah tanggal SPJM dengan
alasan barang impor belum bongkar, dilakukan pemblokiran terhadap importir yang bersangkutan.”
7. Ketentuan Pasal 52 dihapus.
8. Lampiran II diubah sehingga menjadi sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Direktur
Jenderal ini.
9. Ketentuan Lampiran VIII huruf B dihapus.
10. Ketentuan Lampiran X dihapus.
Pasal II
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal 1 Oktober 2005.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai
ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 30 September 2005
DIREKTUR JENDERAL,
ttd.
EDDY ABDURRACHMAN
NIP 060044459
7
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 374 JANUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
LAMPIRAN
SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: P- 19 /BC/2005
TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR KEP-07/
BC/2003 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TATALAKSANA KEPABEANAN DI BIDANG IMPOR
A. IMPORTIR
1. Importir Jalur Prioritas
Menyiapkan PIB dengan menggunakan program aplikasi PIB modul importir miliknya sendiri, dan
selanjutnya:
a. Melakukan pembayaran Bea Masuk, Cukai dan PDRI melalui Bank Devisa Persepsi yang
telah on-line dengan PDE Kepabeanan, apabila tidak memanfaatkan fasilitas Pembayaran
Berkala;
b. Mengirimkan data PIB ke Kantor Pabean, setelah diisi secara lengkap dan benar dengan
mencantumkan:
1) nomor surat persetujuan/izin yang diterbitkan oleh instansi teknis dalam hal importasi
memerlukan perizinan/rekomendasi;
2) nomor dan tanggal bukti jaminan perusahaan (corporate Guarantee)/STTJ apabila importasi
dilakukan dengan mempertaruhkan jaminan;
c. Menerima respons berupa penolakan data PIB;
d. Mengirim kembali data PIB setelah dilengkapi/diperbaiki;
e. Menerima respons nomor pendaftaran PIB;
f. Menerima respons dan mencetak Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB) serta
membawa dan menyerahkan SPPB tersebut kepada Petugas yang mengawasi pengeluaran
barang;
g. Menyerahkan hard copy PIB dalam rangkap 3 (tiga) lengkap dengan 1 (satu) set asli Dokumen
Pelengkap Pabean dan bukti pembayaran (SSPCP) dan surat izin/rekomendasi yang diterbitkan
oleh instansi teknis dalam hal importasi memerlukan izin/rekomendasi kepada Bidang Verifikasi
Kantor Wilayah paling lama 5 (lima) hari kerja setelah tanggal penerbitan SPPB dengan
mendapat tanda terima;
h. Dalam hal Importir Jalur Prioritas memanfaatkan fasilitas Pembayaran Berkala:
1) Mengisi kolom jenis pembayaran pada PIB dengan “Pembayaran Berkala”;
2) Melakukan pembayaran Bea Masuk, Cukai dan PDRI melalui Bank Devisa Persepsi yang
telah on-line dengan PDE Kepabeanan dengan mencantumkan nomor aju dan nomor PIB
pada SSPCP;
3) Menyerahkan SSPCP dan 1 (satu) lembar hard copy PIB yang telah ditandasahkan oleh
Bank Devisa Persepsi ke Kantor Pabean yang bersangkutan paling lama pada akhir bulan
setelah bulan pendaftaran PIB;
4) dalam hal Surat Keterangan Bebas (SKB) dari Direktorat Jenderal Pajak, polis asuransi
dalam negeri dan atau Form D belum dapat diserahkan pada saat penyerahan hard copy
PIB, importir membuat pernyataan kepada Kepala Kantor yang diserahkan kepada Bidang
Verifikasi Kantor Wilayah bahwa dokumen-dokumen tersebut akan diserahkan paling lama
pada saat penyerahan SSPCP;
i. Dalam hal Importir Jalur Prioritas mendapat fasilitas pembebasan atau keringanan Bea Masuk :
1) Menyerahkan copy master list untuk ditandasahkan oleh Pejabat yang mengelola fasilitas/
jaminan dengan menunjukkan asli master list pada saat pertama kali melakukan importasi;
2) Menerima copy master list yang telah ditandasahkan oleh Pejabat yang mengelola fasilitas/
jaminan dan selanjutnya setiap importasi membawa copy master list tersebut ke Pejabat
yang mengelola fasilitas/jaminan tempat pemasukan barang untuk dilakukan pengurangan
jumlah pembebasan;
3) Pengurangan jumlah pembebasan dilakukan sebelum menyerahkan hard copy PIB;
j. Dalam hal Importir Jalur Prioritas mendapat fasilitas Impor Sementara atau Re-impor:
1) Menerima respons dan mencetak Surat Pemberitahuan Jalur Merah (SPJM) yang sekaligus
merupakan izin pengeluaran dan pemeriksaan fisik barang di lokasi importir;
2) Menyerahkan hard copy PIB dalam rangkap 3 (tiga) lengkap dengan 1 (satu) set asli
Dokumen Pelengkap Pabean kepada Pejabat Pemeriksa Barang;
3) Mengajukan permohonan kepada Pejabat untuk perbaikan persetujuan fasilitas Impor
Sementara, dalam hal terdapat perbedaan jumlah dan atau jenis barang berdasarkan hasil
pemeriksaan fisik barang;
4) Menerima persetujuan Impor Sementara atau Re-impor berupa SPPB yang ditandasahkan
oleh Pejabat Pemeriksa Dokumen.
8
8
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 374 JANUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
2. Importir lainnya
Importir menyiapkan PIB dengan menggunakan program aplikasi PIB, dan selanjutnya :
a. Melakukan pembayaran Bea Masuk, Cukai dan PDRI melalui Bank Devisa Persepsi yang telah
on-line dengan PDE Kepabeanan;
b. Menyerahkan jaminan atas PIB yang mendapat fasilitas Impor Sementara atau penangguhan
atau Surat Tanda Terima Jaminan (STTJ) apabila mendapat fasilitas Kemudahan Impor Tujuan
Ekspor (KITE) kepada Pejabat yang mengelola fasilitas/jaminan dan mendapatkan bukti
penerimaan jaminan/STTJ;
c. Mengirimkan data PIB ke Kantor Pabean paling cepat 3 (tiga) hari kerja sebelum dilakukan
pembongkaran barang impor, setelah diisi secara lengkap dan benar dengan mencantumkan :
1) nomor surat persetujuan/izin yang diterbitkan oleh instansi teknis dalam hal importasi
memerlukan perizinan/rekomendasi;
2) nomor dan tanggal bukti pembayaran dan/atau bukti penerimaan jaminan/STTJ;
d. Menerima respons permintaan bukti penerimaan jaminan, dan menyerahkan bukti penerimaan
jaminan atau STTJ kepada Pejabat yang mengelola fasilitas/jaminan, dalam hal jaminan tidak
dipertaruhkan di Kantor Pabean tempat pembongkaran barang;
e. Menerima respons berupa penolakan data PIB.
f. Mengirimkan kembali data PIB setelah dilengkapi/diperbaiki kecuali terhadap impor barang
larangan;
g. Menerima respons nomor pendaftaran PIB;
h. Dalam hal importir mendapat fasilitas pembebasan atau keringanan Bea Masuk:
1) Menyerahkan copy master list untuk ditandasahkan oleh Pejabat yang mengelola fasilitas/
jaminan dengan menunjukkan asli master list pada saat pertama kali melakukan importasi;
2) Menerima copy master list yang telah ditandasahkan oleh Pejabat yang mengelola fasilitas/
jaminan dan selanjutnya setiap importasi membawa copy master list tersebut kepada
Pejabat yang mengelola fasilitas/jaminan tempat pemasukan barang untuk dilakukan
pengurangan jumlah pembebasan;
3) Pengurangan jumlah pembebasan dilakukan sebelum menyerahkan hard copy PIB;
i. Dalam hal importasi ditetapkan melalui Jalur Hijau:
1) Menerima respons dan mencetak SPPB untuk pengeluaran barang atau SPPB dengan
tanda “melalui Hi Co Scan”;
2) Menyerahkan hard copy PIB rangkap 3 (tiga) lengkap dengan 1 (satu) set asli Dokumen
Pelengkap Pabean beserta SSPCP paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah tanggal
penerbitan SPPB kepada:
i. Bidang Verifikasi Kantor Wilayah; atau
ii. Pejabat Pemeriksa Barang khusus terhadap PIB Jalur Hijau yang ditetapkan untuk
dilakukan pemeriksaan melalui Hi-Co Scan dan diperlukan pemeriksaan fisik barang ;
3) Menerima respons dan mencetak permintaan informasi tentang Nilai Pabean, dan
menyerahkan bukti-bukti kebenaran Nilai Pabean kepada Bidang Verifikasi paling lama
dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah tanggal permintaan informasi;
4) Menerima respons dan mencetak Surat Pemberitahuan Kekurangan Pembayaran Bea
Masuk, Cukai, PDRI, dan/atau Sanksi Adminsitrasi (SPKPBM) untuk selanjutnya
melunasinya dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal SPKPBM, dan
menyerahkan SSPCP kepada Pejabat yang mengelola penagihan/pengembalian;
5) Dalam hal tidak menerima keputusan penetapan kekurangan pembayaran Bea Masuk,
Cukai, PDRI, dan/atau sanksi adminsitrasi berupa denda, mengajukan keberatan kepada
Direktur Jenderal melalui Kepala Kantor Pabean dengan mempertaruhkan jaminan sebesar
kekurangan pembayaran Bea Masuk, Cukai, PDRI dan/atau sanksi administrasi berupa
denda kepada Pejabat yang mengelola fasilitas/jaminan dalam waktu paling lama 30 (tiga
puluh) hari sejak tanggal SPKPBM;
j. Dalam hal importasi ditetapkan melalui Jalur Merah:
1) Menerima dan mencetak respon SPJM dan permintaan informasi tentang nilai Pabean
dalam hal tingkat pemeriksaan 30% dan 100%,
2) Menyerahkan hard copy PIB rangkap 3 (tiga) lengkap dengan 1 (satu) set asli Dokumen
Pelengkap Pabean beserta SSPCP dan/atau bukti-bukti kebenaran Nilai Pabean kepada
Pejabat Pemeriksa Barang untuk kepentingan pemeriksaan fisik selambat-lambatnya 3
(tiga) hari kerja setelah tanggal SPJM;
3) Menyiapkan barang untuk dilakukan pemeriksaan fisik dan menghadiri pelaksanaan
pemeriksaan fisik;
4) Mengajukan permohonan perpanjangan batas waktu penetapan pemeriksaan jabatan
beserta alasannya;
5) Menerima tembusan instruksi pemeriksaan jabatan dari Pejabat Seksi Pabean jika dalam
jangka waktu 3 (tiga) hari kerja setelah tanggal SPJM tidak menyerahkan dokumen, tidak
menyiapkan barang, dan tidak menghadiri pemeriksaan fisik;
9
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 374 JANUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
6) Menerima respons Nota Pemberitahuan dari Pejabat Pemeriksa Dokumen dalam hal
barang impor merupakan barang larangan atau pembatasan;
7) Menerima respons dan mencetak permintaan informasi tentang Nilai Pabean, dan
menyerahkan bukti-bukti kebenaran Nilai Pabean kepada Pejabat Pemeriksa Dokumen
paling lama dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah tanggal permintaan informasi dalam hal
tingkat pemeriksaan 10%;
8) Menerima respons dan mencetak SPKPBM untuk selanjutnya melunasinya dalam waktu
paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal SPKPBM, dan menyerahkan SSPCP kepada
Pejabat yang mengelola penagihan/pengembalian;
9) Dalam hal tidak menerima keputusan penetapan kekurangan pembayaran Bea Masuk,
Cukai, PDRI, dan/atau sanksi adminsitrasi berupa denda, mengajukan keberatan kepada
Direktur Jenderal melalui Kepala Kantor Pabean dengan mempertaruhkan jaminan sebesar
kekurangan pembayaran Bea Masuk, Cukai, PDRI, dan/atau sanksi adminsitrasi berupa
denda kepada Pejabat yang mengelola fasilitas/jaminan dalam waktu paling lama 30 (tiga
puluh) hari sejak tanggal SPKPBM;
10) Menerima respons SPPB untuk PIB Jalur Merah yang telah selesai diproses dan mencetak
SPPB untuk pengeluaran barang;
B. SISTEM APLIKASI PELAYANAN IMPOR DI KANTOR PABEAN:
1. Meneliti data PIB yang dikirim oleh importir;
2. Mengirimkan respons kepada importir yang belum teregistrasi agar segera melakukan registrasi,
terhadap importasi yang pertama kali,
3. Meneliti dan mencocokkan credit advice dengan data PIB, dan apabila credit advice belum dikirimkan
oleh Bank Devisa Persepsi, maka data PIB akan dimasukkan dalam Status Tunggu paling lama 1
(satu) hari untuk menunggu credit advice dikirimkan oleh Bank Devisa Persepsi;
4. Meneruskan data PIB kepada Pejabat di Analyzing Point untuk penelitian lebih lanjut dalam hal
barang impor termasuk dalam kategori barang larangan atau pembatasan;
5. Mengirim respon permintaan izin/rekomendasi dari instansi teknis dalam hal barang impor
merupakan barang pembatasan/tataniaga
6. Mengirim respons permintaan bukti jaminan/STTJ atau Dokumen Pelengkap Pabean/master list
kepada importir, untuk diserahkan kepada Pejabat yang mengelola fasilitas/jaminan;
7. Mengirim respons berupa penolakan data PIB, apabila:
a. data PIB tidak diisi dengan lengkap dan benar;
b. setelah importasi yang pertama kali, importir belum mempunyai Surat Pemberitahuan Registrasi
(SPR);
c. importir belum melunasi hutang Bea Masuk, Cukai, PDRI dan atau denda dalam waktu paling
lama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal SPKPBM;
d. data nomor B/L, AWB atau nomor pengajuan yang berulang;
e. kode valuta asing tidak tercantum dalam data NDPBM, dan atau pos tarif tidak tercantum dalam
BTBMI;
f. Importir Jalur Prioritas:
1) belum menyerahkan berkas PIB sampai dengan hari kerja ke 5 (lima) sejak SPPB
diterbitkan;
2) tidak menyerahkan SSPCP atas PIB dengan fasilitas Pembayaran Berkala sampai dengan
saat jatuh tempo;
g. importir lainnya belum menyerahkan berkas PIB sampai dengan hari kerja ke 3 (tiga) sejak
SPPB diterbitkan;
h. PPJK mencantumkan Nomor Pokok PPJK (NPP) yang tidak benar dan atau masa berlaku NPP
sudah habis;
i. importir/PPJK termasuk dalam daftar tidak boleh dilayani (black list) yang diterbitkan oleh
Direktur Jenderal, Kepala Kantor Wilayah atau Kepala Kantor Pabean;
j. barang impor termasuk barang larangan dengan tembusan kepada pejabat yang melakukan
pengawasan
k. importir tidak menyerahkan izin/rekomendasi dari instansi teknis dalam jangka waktu 3 (tiga) hari
kerja setelah tanggal respon dengan tembusan kepada pejabat yang melakukan pengawasan;
8. Memberikan nomor pendaftaran PIB dan mengirimkan respon nomor pendaftaran PIB kepada
importir;
9. Menetapkan jalur pengeluaran barang yaitu :
a. Jalur Prioritas : mengirim respons dan mencetak SPPB
b. Jalur hijau : mengirim respons dan mencetak SPPB
c. Jalur Merah :
1) menentukan tingkat pemeriksaan fisik barang 10% (sepuluh persen), 30% (tiga puluh
persen) atau 100% (seratus persen);
2) mengirimkan respon SPJM dan permintaan informasi tentang Nilai Pabean terhadap
10
10
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 374 JANUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
importasi yang tingkat pemeriksaannya 30% (tiga puluh persen) atau 100% (seratus persen)
serta permintaan untuk segera menyiapkan barang guna dilakukan pemeriksaan,
3) mencetak Instruksi Pemeriksaan dan SPJM
4) Mengirimkan respons berupa instruksi pemeriksaan jabatan dari Pejabat Seksi Pabean
kepada importir dalam hal dilakukan pemeriksaan jabatan;
10. Untuk kantor yang mengoperasikan Hi-Co Scan:
a. melakukan pemilihan acak terhadap PIB Jalur Hijau untuk pemeriksaan melalui Hi-Co Scan;
b. Mencetak dan mengirimkan respons SPPB dengan tanda “melalui Hi-Co Scan”;
c. Mencetak BCF 2.3. C, yaitu hasil cetak uraian barang secara lengkap yang tercantum dalam
PIB;
d. Mencetak Instruksi Pemeriksaan terhadap SPPB dengan tanda melalui Hi-Co Scan yang
diputuskan Pejabat Analis Hi-Co Scan perlu dilakukan pemeriksaan fisik;
11. Mengirimkan respons dan mencetak permintaan informasi tentang Nilai Pabean;
12. Mengirimkan respons dan mencetak SPKPBM;
13. Mengirimkan respons dan mencetak Nota Pemberitahuan, dalam hal barang imopr merupakan
barang larangan atau pembatasan;
14. Mengirimkan respons dan mencetak SPPB untuk PIB Jalur Merah yang telah selesai diproses.
11
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 374 JANUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
kepada Pejabat Seksi Pabean jika dalam jangka waktu 3 (tiga) hari kerja setelah tanggal SPJM,
importir atau kuasanya:
a. tidak menyerahkan daftar barang (packing list dan/atau invoice);
b. tidak menyiapkan barang untuk diperiksa; atau
c. tidak hadir untuk pelaksanaan pemeriksaan fisik;
7. Menerima instruksi pemeriksaan jabatan dari Pejabat Seksi Pabean;
8. Melakukan pemeriksaan fisik barang, mencatat waktu dimulainya dan berakhirnya pemeriksaan,
menuangkan hasil pemeriksaan pada formulir Instruksi Pemeriksaan dan merekamnya ke dalam
komputer dalam waktu selama-lamanya 3 (tiga) hari kerja sejak:
a. barang siap untuk dilakukan pemeriksaan fisik; atau
b. diterimanya instruksi pemeriksaan jabatan, kecuali dalam hal tertentu;
9. Mengirimkan berkas PIB dan LHP kepada :
a. Pejabat Pemeriksa Dokumen; atau
b. Pejabat yang mendistribusikan Dokumen dalam hal hasil pemeriksaan fisik atas PIB jalur hijau
yang dilakukan pemeriksaan fisik berdasarkan putusan pejabat analisa Hi-Co Scan kedapatan
sesuai dan mengirim SPPB ke petugas yang mengawasi pengeluaran barang;
10. Menerima kembali LHP yang kurang lengkap dari Pejabat Pemeriksa Dokumen dan mengirimkan
LHP yang telah dilengkapi kepada Pejabat Pemeriksa Dokumen;
11. Mengirimkan salinan LHP kepada Pejabat Analis Hi-Co Scan apabila pemeriksaan dilakukan
berdasarkan putusan Pejabat Analis Hi-Co Scan.
12
12
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 374 JANUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
a. lembar pertama untuk Pejabat yang mengelola penagihan/pengembalian;
b. lembar kedua untuk disematkan pada berkas PIB.
9. Dalam hal hasil laboratorium menunjukkan hasil yang berbeda dengan pemberitahuan PIB,
menetapkan kembali klasifikasi, pembebanan dan nilai pabean serta menerbitkan nota pembetulan.
10. Dalam hal terdapat barang impor yang terkena ketentuan larangan dan pembatasan yang tidak
diberitahukan atau diberitahukan tidak benar dalam PIB :
a. menerbitkan Nota Pemberitahuan dalam rangkap 3 (tiga) dengan peruntukan:
1) lembar pertama untuk importir;
2) lembar kedua untuk Pejabat yang melakukan pengawasan;
3) lembar ketiga untuk disematkan pada berkas PIB;
b. mengirimkan berkas PIB kepada Pejabat yang melakukan pengawasan untuk selanjutnya
barang impor dinyatakan sebagai barang yang dikuasai negara;
11. Menerbitkan SPPB
a. setelah selesainya proses penetapan klasifikasi, pembebanan, dan nilai pabean dalam hal
penetapan klasifikasi, pembebanan, dan nilai pabean tersebut tidak mengakibatkan kekurangan
pembayaran bea masuk, cukai, PDRI, dan/atau sanksi administrasi berupa denda;
b. setelah dilunasinya kekurangan pembayaran bea masuk, cukai, PDRI,dan/atau sanksi
administrasi berupa denda dalam hal penetapan klasifikasi, pembebanan, dan/atau nilai pabean
tersebut mengakibatkan kekurangan pembayaran bea masuk, cukai, PDRI, dan/atau sanksi
administrasi berupa denda;
c. setelah diserahkannya jaminan sebesar bea masuk, cukai, PDRI, dan/atau sanksi administrasi
dalam hal importir mengajukan keberatan atas penetapan klasifikasi, pembebanan, dan/atau
nilai pabean;” atau
d. dalam hal dilakukan pemeriksaan jabatan, setelah importir membayar semua tagihan sebagai
akibat dari pelaksanaan pemeriksaan jabatan;
12. Mengirim berkas PIB dan LHP kepada Pejabat yang melakukan pengawasan, dalam hal terdapat
kesalahan jumlah dan atau jenis barang yang mengakibatkan kekurangan pembayaran Bea Masuk,
Cukai, dan PDRI sebesar 100% (seratus persen) atau lebih dari pungutan impor yang telah dibayar;
13. Mengirimkan berkas PIB kepada:
a. Pejabat yang mendistribusikan dokumen apabila terhadap PIB tersebut tidak diterbitkan
SPKPBM;
b. Pejabat yang mengelola penagihan/pengembalian apabila terhadap PIB tersebut diterbitkan
SPKPBM
14. Dalam hal terdapat barang impor berupa Barang Kena Cukai yang dikemas untuk penjualan eceran,
pengeluarannya dari Kawasan Pabean atau tempat lain yang berada dibawah pengawasan Pabean
hanya dapat dilakukan setelah dilekati Tanda Pelunasan atau Pengawasan Cukai sesuai ketentuan
yang berlaku.
H. PETUGAS YANG MENGAWASI PENGELUARAN BARANG :
1. Menerima SPPB dari:
a. Importir;
b. Pejabat yang mendistribusikan Dokumen;
c. Pejabat Analis Hi-Co Scan dalam hal SPPB dengan tanda “melalui Hi-Co Scan” dengan hasil
analisa tidak perlu pemeriksaan fisik; atau
d. Pejabat Pemeriksa Barang dalam hal SPPB dengan tanda “melalui Hi-Co Scan” dengan hasil
analisa perlu pemeriksaan fisik dan kedapatan hasil pemeriksaan fisik sesuai;
2. Menerima SPJM dari Pejabat Pemeriksa Barang dan SPJM yang dicetak oleh importir dalam hal PIB
Jalur Prioritas yang sekaligus merupakan izin pengeluaran barang untuk pemeriksaan fisik barang di
lokasi importir;
3. Mengawasi pengeluaran barang dengan mencocokkan SPPB/SPJM Importir Jalur Prioritas dan data
komputer dengan nomor, merek, ukuran, jumlah dan jenis kemasan/peti kemas atau jumlah barang
curah yang bersangkutan :
a. kedapatan sesuai, barang impor dapat dikeluarkan;
b. kedapatan tidak sesuai, barang impor tidak dapat dikeluarkan, SPPB dikirimkan kepada Pejabat
yang mengelola manifest untuk penyelesaian lebih lanjut;
c. memberikan catatan pada SPPB dalam hal jumlah kemasan/peti kemas/barang curah
kedapatan kurang (eksep), dan penanganan selanjutnya dilaksanakan sesuai dengan tatacara
penyelesaian barang impor yang kedapatan eksep;
4. Memberikan catatan tentang pengeluaran barang pada SPPB/SPJM Importir Jalur Prioritas,
5. Mengembalikan SPPB kepada importir setelah diberi catatan pengeluaran;
6. Melakukan penegahan pengeluaran barang impor dalam hal diterbitkan surat perintah penegahan
atau surat perintah pemeriksaan mendadak dan memberi catatan tentang penegahan tersebut
pada SPPB bersangkutan, dan menyerahkan SPPB tersebut kepada Pejabat yang melakukan
pengawasan.
13
13
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 374 JANUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
7. Merekam nomor PIB, data pengemas dan nomor polisi alat angkut darat ke dalam komputer;
8. Mengirimkan SPPB kepada Pejabat yang mengelola manifest untuk ditatausahakan lebih lanjut dan
digunakan sebagai dasar untuk menutup pos BC 1.1;
9. Mengirimkan SPJM Importir Jalur Prioritas kepada Pejabat Pemeriksa Barang untuk disematkan
pada berkas PIB.
14
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 374 JANUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
L. PEJABAT YANG MENGELOLA FASILITAS/JAMINAN :
1. Menerima copy master list dari importir yang mendapat fasilitas pembebasan/ keringanan Bea
Masuk untuk ditandasahkan berdasarkan master list asli dan melakukan pengurangan jumlah
pembebasan/keringanan dalam copy master list untuk setiap kali importasi;
2. Menerima dan membukukan jaminan;
3. Menerima STTJ apabila importasi mendapat fasilitas KITE;
4. Menerima dan merekam nilai jaminan yang dipertaruhkan di Kantor Pabean tersebut;
5. Memberikan bukti penerimaan jaminan/STTJ;
6. Menerima berkas PIB fasilitas dari Pejabat yang mendistribusikan dokumen;
7. Melakukan pemantauan penyelesaian PIB fasilitas;
8. Menerima bukti penyelesaian PIB fasilitas;
9. Mencairkan jaminan yang telah jatuh tempo dan menyetorkannya berdasarkan masing-masing
PIB ke Bank Devisa Persepsi;
10. Mengirimkan PIB fasilitas yang telah diselesaikan kepada Pejabat yang mendistribusikan
dokumen.
15
15
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 374 JANUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
b. Merekam data PIB dalam komputer dan memberikan tanda terima kepada importir apabila
berkas PIB lengkap;
c. Meneliti kebenaran klasifikasi, pembebanan, dan Nilai Pabean, serta pelunasan Bea Masuk,
Cukai, dan PDRI dalam waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak tanggal diterimanya Hard
Copy PIB, kecuali dalam hal tertentu ;
d. Menerbitkan permintaan informasi tentang Nilai Pabean apabila meragukan kebenaran Nilai
Pabean yang diberitahukan;
e. Menerima dan meneliti bukti-bukti kebenaran Nilai Pabean yang diterima dari importir;
f. Dalam hal hasil penelitian dan penetapan klasifikasi, pembebanan, dan/atau nilai pabean
yang dilakukan dalam waktu 30 hari sejak tanggal pendaftaran PIB mengakibatkan
kekurangan pembayaran Bea Masuk, Cukai dan PDRI, menerbitkan Nota Pembetulan dalam
2 (dua) rangkap, dengan peruntukan:
1) lembar pertama untuk Pejabat yang mengelola penagihan/pengembalian di Kantor
Pabean dan mengirimkannya pada kesempatan pertama;
2) lembar kedua disematkan pada berkas PIB;
g. Dalam hal berdasarkan hasil penelitian terhadap PIB terdapat kekurangan pembayaran bea
masuk, tetapi jangka waktu 30 hari sejak tanggal pendaftaran PIB telah dilewati,
menyampaikan rekomendasi pelaksanaan Audit Kepabeanan;
h. Dalam hal terdapat kelebihan pembayaran Bea Masuk, Cukai dan PDRI, menerbitkan Nota
Pembetulan dalam 2 (dua) rangkap, dengan peruntukan :
1) lembar pertama untuk Pejabat yang mengelola penagihan/pengembalian di Kantor
Pabean;
2) lembar kedua untuk disematkan pada berkas PIB.
i. Menyimpan PIB jalur hijau yang diterbitkan Nota Pembetulan dan apabila telah diterima
SSPCP dari Pejabat yang Mengelola Penagihan/Pengembalian di Kantor Pabean,
menyematkan SSPCP pada PIB yang bersangkutan untuk selanjutnya ditatausahakan.
j. Menatausahakan PIB sesuai Surat Edaran Direktur Jenderal tentang Penatausahaan
Dokumen, Barang, dan Penerimaan Negara Dalam Rangka Impor.
O. KETENTUAN LAIN-LAIN :
1. Dalam hal sistem komputer Kantor Pabean tidak dapat berfungsi paling sedikit 4 (empat) jam,
tatakerja pengeluaran barang impor untuk dipakai dilakukan secara manual dengan
menunjuk Pejabat untuk menggantikan fungsi-fungsi yang dilakukan oleh sistem aplikasi
komputer dengan melampirkan tanda bukti pengiriman data PIB melalui PDE Kepabeanan dan
SSPCP.
2. Pemeriksaan barang melalui Hi-Co Scan tidak dilaksanakan.
3. Untuk pelaksanaan hal tersebut dalam butir 1, Kepala Kantor Pabean menunjuk :
a. Pejabat yang bertanggung jawab atas penyelesaian PIB secara manual dan melakukan
penunjukan :
1) Pejabat yang memeriksa kebenaran dan kelengkapan dokumen serta penomoran PIB;
2) Pejabat yang menetapkan jalur pengeluaran barang;
3) Pejabat yang melakukan Pemeriksaan Dokumen;
4) Pejabat Pemeriksa Barang;
b. Pejabat yang bertanggung jawab terhadap perekaman data PIB berdasarkan hasil penetapan
jalur secara manual.
4. Untuk pelaksanaan ketentuan dalam butir 1 di atas, dipergunakan format PIB sebagaimana yang
ada dalam modul importir pada sistem PIB PDE Kepabeanan.
5. Dalam hal sistem komputer Kantor Pabean berfungsi kembali, maka :
a. PIB yang telah mendapatkan SPPB secara manual, diselesaikan sebagaimana diatur dalam
butir 1 di atas;
b. PIB yang belum mendapatkan SPPB secara manual, dikembalikan ke sistem komputer
Kantor Pabean;
c. Apabila terjadi perbedaan penetapan jalur antara komputer dengan penetapan secara manual
sebagaimana dimaksud dalam butir 5 huruf a terhadap data PIB yang telah dikirim melalui
PDE Kepabeanan, pejabat yang menetapkan jalur pengeluaran barang wajib membuat
laporan tentang perbedaan tersebut kepada Kepala Kantor Pabean.
DIREKTUR JENDERAL,
ttd.
EDDY ABDURRACHMAN
NIP 060044459
16
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 374 JANUARI 2006