Anda di halaman 1dari 97

TAHUN XXXVII EDISI 374 JANUARI 2006

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

MENSEJAJARKAN DIRI
MELALUI KERJASAMA
INTERNASIONAL
PROFIL WAWANCARA

MENUNGGU IMPLEMENTASI
SLAMET ARISNO
WALAU SERING SAKIT, TUGAS TETAP
MENJADI PRIORITAS
KAMIL SJOEIB
KITA HARUS SAMAKAN
PERSEPSI
DARI REDAKSI
TERBIT SEJAK 25 APRIL 1968
MISI:
Membimbing dan meningkatkan kecerdasan serta
kesadaran karyawan Direktorat Jenderal Bea dan
Jende
Cukai terhadap tugas negara
Mendekatkan Hubungan antara atasan dan
bawahan serta antara karyawan Direktorat Jenderal
Jende
Bea dan Cukai dengan masyarakat

IZIN DEPPEN: NO. 1331/SK/DIRJEN-G/SIT/72


TANGGAL, 20 JUNI 1972 ISSN.0216-2483

PELINDUNG
Direktur Jenderal Bea dan Cukai:
Drs. Eddy Abdurrachman
PENASEHAT
Direktur Penerimaan & Peraturan
Kepabeanan dan Cukai:
Drs. M. Wahyu Purnomo, MSc
Direktur Teknis Kepabeanan
Drs. Teguh Indrayana, MA
Direktur Fasilitas Kepabeanan
Drs. Ibrahim A. Karim
Direktur Cukai
Drs. Frans Rupang
MEMANDANG Direktur Pencegahan & Penyidikan
Drs. Endang Tata

MATAHARI BARU 2006


Direktur Verifikasi & Audit
Drs. Thomas Sugijata, Ak. MM
Direktur Kepabeanan Internasional
Drs. Kamil Sjoeib, M.A.
Direktur Informasi Kepabeanan & Cukai
Tahun baru sering menjadi momen buat banyak orang Drs. Jody Koesmendro
Kepala Pusat Pendidikan dan
untuk berharap akan kehidupan dengan segala aspeknya Pelatihan Bea dan Cukai
yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Dalam skala Drs. Sofyan Permana
Inspektur Bea dan Cukai
nasional, tahun 2005 lalu dirasakan menjadi tahun yang Drs. Bambang Heryanto, Ak
cukup berat oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia.
Peristiwa satu seolah berganti dengan peristiwa lain yang KETUA DEWAN PENGARAH
sering membuat meringis, dari bencana alam, kecelakaan Sekretaris Direktorat Jenderal
pesawat, teror bom, hingga berita kelaparan di salah satu Bea dan Cukai:
Drs. Sjahrir Djamaluddin
wilayah di bumi papua pada penghujung tahun. Peristiwa WAKIL KETUA DEWAN PENGARAH/
lainnya yang membuat sesak dada secara merata buat PENANGGUNG JAWAB
Kepala Bagian Umum:
masyarakat Indonesia adalah kenaikan harga bahan bakar Ariohadi, SH. MA.
minyak yang di luar perkiraan dan kemampuan rakyat DEWAN PENGARAH
Ir. Oentarto Wibowo, MPA;
kebanyakan. Akibatnya berbagai harga kebutuhan pokok Ir. Agus Sudarmadi,
(hingga non-pokok) melejit naik bak sehabis mengkonsumsi M.Sc; Ir. Agung Kuswandono, MA.;
Drs. Murjady; Drs. Bachtiar, M.Si.;
viagra. Tidak mudah memang hidup di tahun 2005. Sugiarto, SH.;
Hal yang sama terjadi di DJBC. Revisi target Drs, Sindarto Diwerno Putro, Ak.;
Dra. Istyastuti Wuwuh Asri, M.Si.;
penerimaan (APBN-P) yang dikeluarkan pemerintah pusat Suwito, SH; Drs. Ahmad Dimyati
telah membuat instansi ini bekerja keras sepanjang tahun PEMIMPIN REDAKSI
Lucky R. Tangkulung
lalu demi menghasilkan pemasukan buat negara. State- REDAKTUR
ment Dirjen di media massa (22/12/05) menyebutkan, Aris Suryantini, Supriyadi Widjaya, Ifah Margaretta
penerimaan cukai hingga akhir tahun 2005 diperkirakan Siahaan, Zulfril Adha Putra
FOTOGRAFER
melampaui target, sebaliknya bea masuk diperkirakan Andy Tria Saputra
gagal mencapai target APBN-P. KORESPONDEN DAERAH
Ignatius Agus Nugraha (Medan), Leksi Andre
Tahun lalu juga dalam bulan yang berdekatan, dilakukan Serumena (Jayapura), Syamsul Gunawan (Makassar)
mutasi dari eselon II, III dan IV. Khusus untuk pejabat Bendito Menezes (Denpasar),
Bambang Wicaksono (Surabaya)
eselon III dan IV yang belum lama dilantik, tahun baru KOORDINATOR PRACETAK
berarti dimulai dengan pekerjaan baru dan tantangan baru Asbial Nurdin
SEKRETARIS REDAKSI
di tempat yang baru. Dengan target-target penerimaan yang Kitty Hutabarat
cenderung naik setiap tahunnya, ditambah usaha PIMPINAN USAHA/IKLAN
Piter Pasaribu
meningkatkan kualitas pelayanan, serta tugas penting TATA USAHA
mengawasi dan melindungi masyarakat, pekerjaan buat Niko Budhi Darma, S. Sos, Untung Sugiarto
IKLAN
para pejabat bea cukai (dan pegawai lainnya) di tahun yang Wirda Renata Pardede
baru tidak akan semakin mudah. Seperti mengutip tulisan di SIRKULASI
rubrik Kolom (hal. 60), “Menjalani hidup di masa depan H. Hasyim, Amung Suryana
BAGIAN UMUM
tidak lebih mudah dari pada hari kemarin”. Rony Wijaya
Tapi justru disitulah tantangannya, bahwa usaha dan PERCETAKAN
PT. BDL Jakarta
kerja keras harus tetap dilakoni, sambil tetap percaya
bahwa di balik setiap tantangan selalu ada harapan yang ALAMAT REDAKSI/TATA USAHA
lebih baik. Hal yang sama juga disampaikan Dirjen Bea Kantor Pusat Direktorat Jenderal
Cukai Eddy Abdurrachman dalam sambutannya pada Bea dan Cukai,
Jl. Jenderal A. Yani (By Pass) Jakarta Timur
perayaan Natal DJBC 2005 (hal. 69) yang mengajak untuk Telp. (021) 47865608, 47860504,
tetap optimis menyongsong tahun baru 2006 yang penuh 4890308 Psw. 154 - Fax. (021) 4892353
E-Mail : - wbc@cbn.net.id
tantangan dan juga harapan. - majalah_wbc@yahoo.com
Jangan takut, sebab Tuhan menyertai kita semua. REKENING GIRO WARTA BEA CUKAI
WBC/ATS

Selamat Tahun Baru. BANK BNI CABANG JATINEGARA JAKARTA


Nomor Rekening : 8910841
Lucky R. Tangkulung Pengganti Ongkos Cetak Rp. 10.000,-

EDISI 374 JANUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 1


DAFTAR ISI

5
Laporan Utama
Dalam rangka
memperingati hari Pabean
Internasional yang ke 54,
WBC edisi kali ini akan
mengangkat mengenai
kiprah DJBC di forum
internasional dari dulu
hingga kini. Selengkapnya
dapat disimak pada
laporan utama kali ini.

18 42
Wawancara Selak
Direktur Kepabeanan Menikmati teh dalam
Internasional Drs. Kamil poci yang terbuat dari
Sjoeib, MA mengatakan tanah liat dengan gula
bahwa keikutsertaan DJBC batu, merupakan ciri
sebagai bagian dari WCO khas minum teh yang
mempunyai peran yang terkenal di Kota Tegal.
strategis. Lebih lanjut Selengkapnya dapat
mengenai peran DJBC di dilihat dalam rubrik
forum WCO, dapat disimak selak edisi kali ini.
dalam rubrik Wawancara

21
Pengawasan
DJBC bersama dengan
Kementerian Lingkungan Hidup
menandatangani MoU
mengenai pengawasan impor
bahan perusak ozon. Selain itu
dapat pula disimak mengenai
patroli bersama antara DJBC
dengan Kastam Diraja Malay-
sia dalam patkor kastima dan
pelatihan intelijen.

26 76
Daerah ke Daerah Profil
Pelaksanaan Semangat yang tidak pernah
personalisasi pita cukai padam ketika ditempatkan
di Jogjakarta mengisi dimana saja, meembuat
rubrik daerah kali ini. tokoh profil kali ini merasa
Selengkapnya mengenai nyaman menjalankan
pelaksanaan tugasnya. selengkapnya
personalisasi pita cukai mengenai tokoh profil kita
di Jogjakarta dapat selengkapnya dapat disimak
disimak dalam rubrik ini. pada edisi kali ini.

2 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006


1
3
DARI REDAKSI
SURAT PEMBACA Surat Pembaca
4 KARIKATUR Kirimkan surat anda ke Redaksi WBC melalui alamat
36 SEPUTAR BEACUKAI surat, fax atau e-mail. Surat hendaknya dilengkapi
dengan identitas diri yang benar dan masih berlaku.
44 SIAPA MENGAPA
- Nunik Wahyuni

PEMBERITAHUAN
- Sukarno Darmo Kusumo
- Jumiah
46 KEPABEANAN
INTERNASIONAL
Sehubungan adanya pihak-pihak dengan mengatasnamakan Warta Bea
- Gagasan Pembentukan
Cukai, melakukan kunjungan ke kantor Bea Cukai di luar wilayah Jakarta,
Komunitas Asia Timur dengan ini kami informasikan bahwa :
- Kunjungan Vietnam Custons ke
DJBC l Warta Bea Cukai baik bidang Redaksi maupun Usaha, tidak pernah
- Juara I Lomba Karya Tulis mengutus pihak lain untuk berkunjung ke kantor-kantor Bea Cukai di
Bahasa Indonesia Dalam seluruh wilayah Indonesia dengan maksud apapun.
Rangka Hari Kepabeanan l Warta Bea Cukai yang berkunjung ke kantor-kantor Bea Cukai di
Internasional Ke-54 wilayah Jakarta maupun luar Jakarta baik Kantor Pelayanan maupun
- Juara I Lomba Karya Tulis Kantor Wilayah adalah benar-benar karyawan Warta Bea Cukai yang
Bahasa Inggris Dalam Rangka dilengkapi dengan kartu identitas resmi yang ditandatangani oleh Kepala
Hari Kepabeanan Internasional Bagian Umum Kantor Pusat DJBC selaku Penanggung Jawab Warta
Ke-54 Bea Cukai.
57 INFO PERATURAN l Selain karyawan yang bekerja di wilayah Jakarta, Warta Bea Cukai juga
58 KOLOM memiliki koresponden di beberapa daerah Indonesia yang merupakan
Stakeholders dan Birokrat Juga pegawai DJBC, dan dalam kapasitasnya sebagai koresponden, bertugas
Manusia meliput kegiatan-kegiatan DJBC dimana koresponden tersebut
61 PERISTIWA ditempatkan. Kegiatan koresponden mewakili Warta Bea Cukai untuk
Serah Terima Jabatan Menteri kepentingan pemberitaan, diketahui oleh Redaksi di Jakarta.
Bidang Keuangan l Koresponden juga memiliki kartu identitas yang sama dengan karyawan
62 RUANG KESEHATAN WBC dan keberadaannya diketahui secara resmi oleh kepala kantor
Demam Berdarah dan setempat.
Penanganannya l Untuk mengetahui nama-nama resmi karyawan Warta Bea Cukai
63 BIMBINGAN ROHANI beserta koresponden di daerah, bisa dilihat di setiap edisi majalah, pada
Mesjid Hijrah halaman 1 boks redaksional.
64 KONSULTASI l Kunjungan yang dilakukan oleh Warta Bea Cukai ke kantor-kantor Bea
KEPABEANAN & CUKAI Cukai di wilayah Jakarta maupun luar Jakarta, selalu diatur,
EDI dikonfirmasikan dan diketahui sebelumnya oleh pejabat Bea Cukai yang
65 SEKRETARIAT berwenang di kantor setempat.
- Pelantikan Pejabat Eselon III di l Kantor Warta Bea Cukai terletak di Jakarta tepatnya di Kantor Pusat
Lingkungan DJBC DJBC, dan tidak memiliki cabang atau dalam bentuk apapun di luar
- Pelantikan Pejabat Eselon IV di daerah Jakarta.
l Apabila kantor-kantor Bea Cukai ataupun mitra kerja Bea Cukai baik
Lingkungan DJBC
yang berada di Jakarta maupun di luar wilayah Jakarta kedatangan
68 INFO PEGAWAI
pihak-pihak yang mengatasnamakan Warta Bea Cukai dan merasa ragu
- Perayaan Natal DJBC 2005
karenanya, dimohon untuk segera menghubungi Warta Bea Cukai
- Pegawai Pensiun per 1 Januari
dengan Sekretaris Redaksi, Pemimpin Redaksi atau Pimpinan Usaha
2006
Warta Bea Cukai, pada nomor telepon kantor yang tertera di majalah.
- Nama Muzakki Ramadhan 1426
Hijriah
Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan, atas perhatian dan
74 RUANG INTERAKSI
kerjasamanya kami ucapkan terima kasih
Manajer dan Kepribadiannya
80 APA KATA MEREKA
Pemimpin Redaksi
- Ana Tarigan
Warta Bea Cukai
- Surya Saputra

EDISI 374 JANUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 3


KARIKATUR

JUARA I LOMBA KARIKATUR


HARI PABEAN INTERNASIONAL KE-54 TAHUN 2006
l KARYA : SUNARDI l NIP : 060040348 l UNIT KERJA : KANWIL III DJBC PALEMBANG

4 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006


LAPORAN UTAMA

Direktorat
KEPABEANAN
INTERNASIONAL DJBC
Upaya yang Dirintis Sejak Dulu
Lahirnya Customs Cooperation Council (CCC) atau sekarang disebut World Cus-
toms Organization (WCO) tanggal 26 Januari, ditetapkan sebagai International Cus-
toms Day atau di Indonesia khususnya di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC)
dikenal sebagai Hari Pabean Internasional yang tahun ini memasuki tahun ke-54,
dengan mengusung tema Meningkatkan Kapasitas Organisasi dan Profesionalisme
Pegawai DJBC Dalam Rangka Optimalisasi Penerimaan Negara dan Fasilitasi
Perdagangan. Memperingati hari tersebut, Redaksi WBC menyajikan Laporan
Utama dengan topik seputar kegiatan internasional yang dilakukan DJBC. Untuk
tulisan pertama ini, redaksi mengangkat sejarah awal upaya yang dilakukan DJBC
dalam merintis hubungan kerjasama internasional.

U
ntuk mengetahui bagaimana (Hubungan Luar Negeri) pada Dit. pencegahan/pengawasan perlu ada
DJBC berpartisipasi di forum Pabean. Setelah itu berganti nama koordinasi, maka pada tahun 1975
internasional yang sebelumnya menjadi Subdit Hubungan Hubungan Internasional menjadi
telah dirintis oleh para pejabat Internasional. Karena Hubungan Bagian Hubungan Internasional
pendahulu di DJBC , WBC Internasional menyangkut banyak dibawah Sekretariat DJBC.
berkesempatan mewawancarai para aspek seperti prosedur, tarif, harga, Sejalan perkembangan globalisasi
mantan pejabat baik yang ketika itu WBC/RIS
dunia perdagangan, dengan
terlibat langsung dengan bidang meningkatnya kegiatan kerjasama
pabean internasional maupun yang pabean internasional (regional,
secara tidak langsung terlibat. multinasional dan bilateral), tahun
1998 status Bagian/Subdit ditingkatkan
DIMULAI AWAL 1950-AN menjadi Direktorat Kepabeanan
Menurut mantan Sekretaris Internasional.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kembali lagi ke masa awal, menurut
(1973-1981), Drs. Kusmayadi, pada Kusmayadi, saat itu orang kurang
awal 1950-an, urusan hubungan luar tertarik ditempatkan di Bagian
negeri atau kerjasama internasional Hubungan Internasional (Hubint) ,
belum melembaga dan ditangani sehingga yang menghadiri sidang-
perorangan saja. Penanganan sidang di luar negeri pejabat-pejabat
dilakukan oleh pejabat dari Direktorat itu juga. “Sering kami tawarkan pejabat
Jenderal Iuran Negara yang bergantian lain di luar hubint untuk mengikuti
atau bersama-sama dengan pejabat seminar, latihan dan sebagainya, tetapi
tertentu dari Jawatan Bea Tjukai (JBT). ternyata kelihatannya mereka kurang
Baru kemudian tahun 1960-an Biro I berminat. Mungkin handicap dalam hal
(Penetapan tariff, harga dan peraturan bahasa, kurang menguasai masalah
Bea Cukai) menangani hubungan luar atau faktor lain, mungkin saja mereka
negeri. berpikiran lebih baik bekerja di
Mengingat tugas General Agree- pelabuhan saja,” ujar Kusmayadi yang
ment on Tarrifs and Trade (GATT) dan pada tahun 1982 menjabat sebagai
KUSMAYADI. Penempatan pejabat untuk
Customs Cooperation Council (CCC) hubungan internasional agar dicarikan orang yang Staff Ahli Menkeu Bidang Ekonomi,
mulai meningkat, tahun 1967 capable dan benar-benar menyenangi tugasnya, Keuangan Regional sesuai dengan Ke-
terbentuklah Dinas Urusan HLN jangan hanya sebagai sambilan putusan Presiden, hingga tahun 1987.

EDISI 374 JANUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 5


LAPORAN UTAMA

MARKAS BESAR WCO


Sejak tahun 1950-an yang waktu itu diselenggarakan di Kantor Pusat (KP) pabean), Australia (anjing pelacak),
kegiatan internasional masih ditangani DJBC, tepatnya di ruang Loka Madya Amerika Serikat (Narkotika) dan masih
perorangan, DJBC telah ikut aktif dalam KP DJBC yang ketika itu bertindak banyak lainnya.
kegiatan-kegiatan kerjasama sebagai tuan rumah sekaligus chair-
internasional, seperti, GATT (General man. “Ketika itu Dirjennya Bapak KEMAJUAN DJBC DI BERBAGAI BIDANG
Agreement on Tarrifs and Trade) yang Thahir, saya mewakili beliau untuk Diakui Kusmayadi, hingga saat ini
sejak 1994 berubah nama menjadi menjadi juru bicara dibantu salah dirinya masih mengikuti perkembangan
World Trade Organization (WTO), seorang delegasi dari Filiphina,” ujar DJBC, instansi dimana ia dulu
dimanapada saat itu DJBC mengikuti Kusmayadi, mantan Direktur mengabdi hingga jabatan terakhir
perundingan-perundingan bersama Pemberantasan Penyelundupan tahun sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal
instansi terkait, yaitu, Departemen 1966 yang dalam rangka Bea dan Cukai pada 1981. Informasi
Perdagangan, Direktorat Jenderal pemberantasan penyelundupan, ia ikut itu lanjutnya, ia peroleh baik melalui
Perdagangan Luar Negeri. Tidak hanya aktif dilibatkan untuk menyusun media elektronik atau sumber
itu, bahkan pada saat CCC berubah instruksi Presiden Kabinet No.22 dan informasi dari perorangan, maupun
menjadi WCO, perwakilan Indonesia 23 1967 yang isinya antara lain; media cetak, termasuk melalui WBC.
dilibatkan di CCC sejak 1957. mengintruksikan kepada Menteri Secara umum ia menilai sudah cukup
Berkaitan dengan penerapan Keuangan dan keempat Angkatan baik dengan hasil yang dicapai DJBC.
konvensi internasional, menurut Bersenjata (AU, Darat, Laut dan Begitu juga mengenai infrastruktur,
Kusmayadi, ketika itu DJBC Kepolisian) untuk mengintensifkan perlu dikembangkan dan dipelihara,
menggunakan lampiran A dari UU Tarif usaha-usaha pemberantasan serta cegah dari tindakan
Indonesia yang berdasarkan Geneve penyelundupan, lalu para panglima penyalahgunaan. Menyinggung
Nomenclature, kemudian pada 1973 untuk membantu sepenuhnya program reformasi kepabeanan ia
berubah dan memakai sistem Brussels Departemen Keuangan inkasu DJBC berpendapat, hal itu merupakan
Tarrifs Nomenclature (BTN), namun itu dalam pelaksanaan pemberantasan landasan kuat untuk meningkatkan
pun tidak bertahan lama, pada akhir penyelundupan. pelayanan kepada market forces dan
tahun 1980 tarif pabean disusun Sehubungan masalah diharapkan pelaksanaan program
berdasarkan The Customs Cooperation pemberantasan penyelundupan, reformasi terlaksana sesuai dengan
Council Nomenclature (CCCN). lanjutnya, DJBC secara aktif dalam rencana.
Selanjutnya, tahun 1989 mulai berlaku rangka CCC telah mengadopsi Sumbang saran pun disampaikan
The Harmonized Commodity beberapa rekomendasi dari Kyoto Kusmayadi untuk DJBC. Antara lain ia
Descripstion and Coding System (HS). Convention dan Nairobi Convention, sampaikan: Pertama, untuk
Sementara itu, dalam rangka untuk masalah pengawasan penempatan pegawai pada program
kerjasama ASEAN, DJBC terlibat penyelundupan. Selain itu, kerjasama mutasi dan promosi sejak dulu hingga
lanngsung dalam kegiatan ASEAN bilateral yang dilakukan dengan kapanpun merupakan kunci
Working Group on Customs Matters Belanda (penyesuaian tariff BTN), New keberhasilan, oleh karena itu sangat
(AWGCM) pertama yang Zeland (prosedur/ tata laksana diperlukan sistem mutasi dan promosi

6 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006


WBC/RIS
yang dijiwai pembinaan, menuju free trade area, untuk itu DJBC
pengembangan dan pendayagunaan. harus bisa mahir mengenai hal itu
Kedua, demi kepentingan korps, termasuk ketrampilan dan pengetahuan
bangsa dan negara diperlukan pegawai bea cukai khususnya
keberanian untuk bertindak lebih tegas, bersinggungan dengan masalah
dan pimpinan unit terbawah hingga atas kepabeanan internasional.
harus mampu berdiri di atas semua Sementara itu Kusmayadi kembali
golongan, bagaimana untuk lebih mengingatkan DJBC, untuk
memanfaatkan “heteroginitas” untuk memanfaatkan partisipasi pada
dapat menghasilkan pegawai yang komunitas pabean internasional yang
produktif. semakin lama semakin kompleks.
Ketiga, sebaiknya Kantor Pusat Mengingat banyaknya kegiatan
jangan terlalu diganggu masalah rutin hubungan internasional, maka
Kanwil maupun KPBC. Keempat, kebijakan untuk hubungan
menjalankan tiga program yang internasional, sebaiknya DJBC lebih
disampaikan Presiden saat berkunjung mengarahkan secara selektif dan
ke DJBC,yaitu : perluas jaringan langsung bermanfaat.
prioritas, pemberantasan Kusmayadi juga memberi masukan
penyelundupan, untuk meningkatkan agar DJBC terus meningkatkan
efektifitas pengawasan dan optimalisasi pengetahuan (termasuk bahasa asing)
penerimaan negara dengan operasi dan profesionalisme aparatnya.
EMMA SOETOMO. Pegawai bea cukai harus Penempatan pejabat untuk hubungan
terhadap peredaran rokok tanpa pita tahu ketentuan-ketentuan internasional
cukai atau palsu. Tiga program mengenai tatalaksana pabean agar bisa
internasional agar dicarikan orang yang
presiden itu merupakan informasi dan mengikuti perkembangan perdagangan global. capable dan benar-benar menyenangi
komplain dari masyarakat, untuk itu tugasnya, jangan hanya sebagai
jajaran DJBC perlu ekstra usaha kegiatannya,” ujar Nelwan yang saat ini sambilan. Begitu juga dengan sistim
menjalankan program-program menjadi Direktur PT.i-LOGISTIC pertukaran informasi yang kini lebih
tersebut. BALtrans Indonesia. baik.
Kelima, manfaatkan tim operasi Untuk itu lanjutnya, diperlukan Mengingat DJBC menghadapi tugas
pengawasan pegawai untuk penguasaan berbahasa Inggris yang dan tantangan yang berat dan
memastikan apakah program-program baik dan perlu jam terbang untuk kompleks, sudah tiba saatnya untuk
kebijaksanaan dilaksanakan dengan mengikuti pertemuan-pertemuan di luar memikirkan dibentuknya pendamping/
benar dan mencegah adanya pressure negeri. Hal itu dinilainya sangat bagus, wakil/Deputy Direktur Jenderal.
group tetapi harus dilakukan oleh orang yang Sebagai catatan, kata Kusmayadi, pada
ahli dan mahir di bidangnya terutama tahun lima puluhan ada Kepala Muda
MANFAATKAN MOMEN INTERNASIONAL masalah pabean internasional. Jawatan, kemudian Inspektur Dinas
Untuk setiap kesempatan di forum Dalam segi peraturan dan teknis, Umum membantu Kepala Jawatan
internasional diharapkan delegasi menurut Nelwan, DJBC sudah bisa serta ada Pembina Teknis Membantu
DJBC dari Dit. Kepabeanan dikatakan sejajar dengan institusi Direktur Jenderal.
Internasional bisa menjalankan tugas customs di negara lain. Karena rintisan Pendapat tentang kemajuan yang
dan fungsinya dan memanfaatkan untuk masuk dalam komunitas pabean diraih DJBC, khususnya di Direktorat
momen yang diberikan , demikian internasional sudah cukup lama dan Kepabeanan Internasional, juga
disampaikan Drs. H.E.C Nelwan, tentunya itu telah memberikan hasil. dikatakan Emma N.R Soetomo,
mantan Kapusdiklat DJBC era tahun Tentang pentingnya DJBC masuk mantan Kepala Bagian Hubungan
1981. Sebab, Dit Kepabeanan dalam pergaulan internasional, Internasional DJBC periode 1983-1990.
Internasional adalah pelaksana tugas menurutnya, karena institusi ini terlibat Ia menyatakan, perkembangan bidang
DJBC berkaitan dengan kerjasama dalam perdagangan internasional yang hubint di DJBC cukup baik, apalagi
internasional di bidang kepabeanan saat ini naik statusnya setingkat eselon
WBC/ZAP
berdasarkan kebijakan teknis yang II atau menjadi satu Direktorat
ditetapkan oleh Direktur Jenderal. tersendiri. Artinya, direktorat ini memiliki
Meski diakui, ia tidak terlalu kewenangan untuk mengambil
memperhatikan perkembangan DJBC, keputusan yang terbaik.
namun melalui media massa ia bisa “Hambatan kita saat itu dari segi
melihat bagaimana kemajuan yang bahasa. Dalam hal penguasaan
diperoleh DJBC, melalui prestasinya, Bahasa Inggris belum semua pegawai
antara lain yang terekspos di media mampu, karena kita belum international
massa tentang tegahan pada mainded ketika itu. Kalau mencari
perdagangan illegal maupun barang- makalah atau bahan mesti turun
barang terlarang atau pembatasan. sendiri. Kita agak kewalahan saat itu.
Mengenai keberadaan unit Kita dianggap berhasil kalau pulang
Kepabeanan Internasional di level dari luar negeri membawa report
eselon II saat ini sangatlah tepat, (laporan) , begitu pula kalau selesai
karena akan mengetahui segala seluk sidang , orang pulang harus dengan
beluk pabean internasional, yang report, kalau tidak ada dianggap tidak
menyangkut kegiatan ekspor-impor. berhasil,”kenang Emma.
Maka itu DJBC, harus benar-benar bisa Padahal, lanjut Emma, lambatnya
memanfaatkan posisinya sebagai memperoleh laporan karena faktor
anggota dari WCO, terutama di forum- pengiriman dari asal negara tempat
forum internasional “Saya kira tepat, mengadakan pertemuan. Belum lagi
apalagi sudah setingkat eselon II report–nya dalam Bahasa Inggris
NEC NELWAN. Bisa menjalankan tugas dan sangat formal. Kemudian diterjemahkan
sehingga memudahkan dalam fungsinya dan memanfaatkan momen yang
mengambil keputusan dan lebih luas diberikan Direktorat Kepabeanan Internasional ke dalam Bahasa Indonesia, itu baru

EDISI 374 JANUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 7


LAPORAN UTAMA
WBC/RIS
perdagangan global. Kesulitan juga ia rasakan ketika
Sementara itu, mantan Direktur Bagian Hubint berada di Dit.
Pemberantasan Penyelundupan Pabean dalam hal memerintah
DJBC, Soetomo, yang pensiun pada bagian teknis untuk mengumpulkan
tahun 1989 mengatakan, fungsi Bea bahan-bahan yang akan disampaikan
dan Cukai untuk masa mendatang di forum internasional, termasuk sulit
tidak lagi berorientasi pada fiskal dalam mengambil keputusan.
(penerimaan negara) tetapi kepada Namun, setelah masuk ke salah satu
pengawasan, pelayanan dengan bagian di bawah Sekretariat, ia
pemberian fasilitas, perlindungan merasa agak ringan karena
kepada industri dalam negeri dan Sekretariat dianggap memiliki
kerjasama internasional. Lantas ‘tangan’ yang luas untuk meminta
menurutnya, bagaimana hal tadi bisa bantuan materi ke masing-masing
dijalankan dengan baik jika tidak ada direktorat.
kerjasama dengan institusi pabean di Meski dibentuk Direktorat Hubint
dunia? setahun setelah ia pensiun tahun
Untuk itu kepada DJBC, yang 1997 sehingga tidak ikut merasakan
telah memiliki SDM yang semakin kiprah hubungan internasional di
berkualitas dari berbagai strata (D3, level eselon II, namun demikian
S1, S2 dan S3), harapannya adalah Emma merasa senang karena telah
saat ini pembinaan karakter sangat ikut merintis bidang ini.
SOETOMO. Kondisi Bea dan Cukai saat ini secara
umum sudah cukup baik, mencapai kemajuan penting. “Dahulukan kepentingan
termasuk kemajuan bidang kerjasama negara di atas kepentingan pribadi. STRUKTUR ORGANISASI
internasional, SDM, dan peralatan yang canggih Jika telah memiliki karakter demikian Setelah dinaikkan statusnya
mudah-mudahan tidak ada masalah. menjadi Direktorat, Direktorat
segi bahasa. Dari bahasa formal ini Pegawai sekarang sudah pintar- Kepabeanan Internasional
kemudian diterjemahkan supaya pintar tinggal kita bumbui dengan hal menyelenggarakan fungsi:
pembaca mengerti sebab banyak demikian,” begitu harapan Soetomo 1. Penyusunan rumusan
terminologi yang tidak dimengerti yang telah tujuh tahun belakangan kebijaksanaan teknis kerjasama
semua orang. ini menjabat Bendahara Pengurus internasional di bidang
“Nah kita harus Daerah PERBAKIN. kepabeanan yang berkaitan
menterjemahkannya supaya orang Dengan adanya Undang-undang dengan sistim dan prosedur,
paham. Sebab terminologi banget Kepabeanan dan Cukai, pegawai penegakan hukum, klasifikasi
dan bahasanya bukan bahasa yang berdedikasi dan berilmu tinggi barang, tarif bea masuk dan nilai
pasaran. Sebetulnya saya senang di serta memiliki semangat untuk maju pabean, dan kerjasama lainnya
bidang pabean internasional, tetapi maka keinginan memajukan yang ditetapkan oleh Direktur
kenapa ya ketika itu banyak yang direktorat, masalah apapun pasti ada Jenderal.
mengatakan kalau itu wilayah jalan keluarnya. “Dari perkembangan 2. Pelaksanaan urusan kerjasama
buangan, nah sekarang dengan DJBC yang saya lihat di media internasional dibidang
adanya direktorat, dilengkapi sarana massa, saya merasa senang dan kepabeanan
dan prasarana memadai dan bangga atas prestasi yang diraih. 3. Pelaksanaan urusan ratifikasi
teknologi canggih akan membantu Namun sedih jika DJBC dipojokkan hasil kesepakatan kerjasama
sekali,” tutur Emma. dalam suatu kasus yang belum lama internasional di bidang
Karena itu Emma mengharapkan, ini terjadi. Karena itu pimpinan harus kepabeanan
agar Bea dan Cukai dapat dapat membela anak buah yang 4. Koordinasi dan pelaksanaan hasil
memanfaatkkan posisinya di forum memang terbukti tidak melakukan kesepakatan kerjasama
international, apalagi sekarang kesalahan,” ujar mantan pegawai bea internasional di bidang
DJBC melalui institusi Dit. cukai yang memutuskan pensiun dini kepabeanan
Kepabeanan Internasionalnya sudah dan banting stir menjadi pengusaha 5. Pelaksanaan urusan tata usaha
memiliki kewenangan dan sarana bidang otomotif dan pariwisata Direktorat.
prasarana yang begitu canggih bersama istrinya.
termasuk SDM-nya yang capable Soetomo, yang merupakan suami Dan memiliki struktur organisasi
yang mewakili kepentingan DJBC dari Emma menilai, kondisi Bea dan sebagai berikut :
dan pemerintah Indonesia di WCO. Cukai saat ini secara umum sudah
DJBC, saat ini telah memiliki cukup baik, termasuk kemajuan 1. Subdirektorat Kerjasama
perangkat peraturan, termasuk dibidang kerjasama internasional, Internasional I:
peraturan asal departemen lain SDM, dan peralatan canggih l Seksi Kerjasama WCO I
terkait yang menyangkut Dibandingkan dulu, keinginan ada l Seksi Kerjasama WCO II
perdagangan internasional, lalu lintas tetapi tidak diikuti dengan sarana l Seksi Kerjasama WCO III
orang dan barang. Untuk itu, yang lengkap.
implementasinya harus tepat Tentang Direktorat Kepabeanan 2. Subdirektorat Kerjasama
sasaran, terutama ujung tombak para Internasional saat ini terutama Internasional II
pelaksana di lapangan, sebab setelah dinaikkan menjadi setingkat l Seksi kerjasama WTO,
implementasi peraturan akan eselon II, menurut Emma memang l Seksi Kerjasama Multilateral,
berjalan lancar apabila yang sudah menjadi cita-cita dan l Seksi Kerjasama Bilateral
melaksanakan paham aturannya. keinginan Emma sejak dulu. Ia
Emma yang juga penerima WCO merasakan sendiri bagaimana 3. Subdirektorat Kerjasama
Certificate of Merit menegaskan, hambatan di Bagian Hubungan Internasional III
pegawai bea cukai wajib mengetahui Internasional. Bagaimana sulitnya ia l Seksi Kerjasama APEC
ketentuan-ketentuan internasional mengumpulkan dan meminta bahan l Seksi Kerjasama ASEAN
mengenai tatalaksana pabean agar ke direktur-direktur, padahal dirinya l Kerjasama ASEM
bisa mengikuti perkembangan hanya level kepala bagian. 4. Subbagian Tata Usaha ris

8 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006


DIREKTORAT KEPABEANAN
INTERNASIONAL :

Mewakili DJBC
di Forum Pabean Internasional
Upaya Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) untuk aktif berpartisipasi di forum
pabean internasional dari waktu ke waktu terus ditingkatkan, termasuk peningkatan
di bidang organisasinya, dari yang semula Bagian Hubungan Internasional setingkat
eselon III pada tahun 1998 dinaikkan menjadi Direktorat Kepabeanan Internasional
setingkat eselon II.

S
ecara resmi tahun 1957, DJBC BEA CUKAI DAN HUBUNGAN Dalam rangka meningkatkan
masuk menjadi anggota CCC INTERNASIONAL koordinasi di bidang hubungan
(yang kemudian berubah nama Seperti telah disampaikan internasional agar efektif dan efisien,
menjadi WCO), CCC sendiri berdiri sebelumnya, pada awal tahun 1950-an pada tahun 1975 Hubungan
sejak tahun 1953. Setelah menjadi hubungan luar negeri atau kerjasama Internasional berubah menjadi Bagian
anggota CCC, DJBC masih agak Bea dan Cukai dilakukan secara Hubungan Internasional dan berada di
lamban dalam mengikuti berbagai insidentil saja, belum melembaga bawah Sekretariat DJBC. Mengingat
kegiatan yang dilakukan lembaga seperti sekarang. Penanganan peningkatan kegiatan hubungan
tersebut, alasannya, bisa dikatakan dilakukan oleh pejabat Direktorat kepabeanan internasional yang pesat
karena faktor dari dalam negeri sendiri. Jenderal Iuran Negara dan ada kalanya terutama sejak tahun 1990-an, maka
Bisa dimengerti mengapa dilakukan pejabat dari Jawatan Bea dan sesuai Keputusan Menteri Keuangan
mengalami kelambatan, sebab terus Cukai. Baru pada tahun 1960-an pada No. 32/KMK.01/1998, antara lain
terang saja, sebelum tahun 1970-an Biro I terdapat hubungan luar negeri ditetapkan peningkatan statusnya
pemerintah lebih fokus ke masalah dan tahun 1967/1968 terbentuklah menjadi Direktorat Kepabeanan
politik sementara segi-segi teknis Dinas Urusan Hubungan Luar Negeri Internasional.
seakan-akan dinomorduakan. Bisa pada Direktorat Pabean. Kemudian Dr. RB. Permana Agung (mantan
dikatakan mulai aktif, setelah DJBC pada tahun 1974 dinas tersebut Dirjen Bea dan Cukai) yang ketika itu
mulai mengadopsi BTN (Brussels berganti nama menjadi Subdit menjadi Direktur Pabean, salah satu
Tarifs Nomenclatur), kira-kira sekitar Hubungan Internasional. pejabat yang mempunyai pemikiran
tahun 1972, ketika BTN beralih ke untuk meningkatkan status Bagian
DOK. WBC
CCCN (The Customs Cooperation Hubungan Internasional menjadi
Council Nomenclatur), seiring Direktorat Kepabeanan Internasional,
bangsa Indonesia memulai untuk mengantisipasi kegiatan
industrialisasinya (awal 1970-an). hubungan kepabeanan internasional
Dari situlah disadari bahwa kegiatan yang semakin pesat.
DJBC tidak bisa terpisah dengan Ketika ditanya mengenai latar
lembaga internasional yaitu WCO belakang pemikirannya ketika itu,
dan otomatis jika masuk dalam suatu Permana Agung menjelaskan, customs
lembaga internasional menggunakan administration di negara manapun tidak
bahasa internasional. ada yang monoton, artinya, ada
Jika Indonesia masuk ke administrasi pabean yang murni
pergaulan internasional, harus pabean, ada juga administrasi pabean
memakai bahasa internasional dan plus excise (cukai). Contoh, di Amerika
dalam bidang kepabeanan, bahasa Serikat murni customs, sementara di
internasional yang dipergunakan negara-negara asia customs and
dalam forum-forum-pertemuan dan excise, termasuk Indonesia.Jadi intinya
publikasi WCO adalah bahasa memang, customs and excise
Inggris dan Perancis. Namun untuk (kepabeanan dan cukai) dan itu
kegiatan Technical Committee on merupakan pilar utama daripada
Customs Valuation ditambah dengan bangunan Direktorat Jenderal.
bahasa Spanyol. Untuk The Adminis- Kemudian dengan perkembangan yang
trative Committee for the Customs ada, terutama dari segi internasional,
Convention on Container ditambah kepabeanan domain-nya paling dekat
dengan dua bahasa lain yaitu, DR. RB. PERMANA AGUNG. Tempatkan orang dengan perdagangan, terutama
Spanyol dan Rusia. yang tepat. perdagangan internasional. Lantas jika

EDISI 374 JANUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 9


LAPORAN UTAMA

melihat struktur dan lingkup customs melibatkan customs antar negara FTA sampai ada lagi dimensi-dimensi
yang tidak terlepas dari perdagangan tadi dengan negara di luar member, internasional,” jelas Permana Agung.
internasional, bisa dilihat namanya bukan free trade area lagi, Dengan perubahan-perubahan itu,
kecenderungan yang terjadi adalah tetapi customs. dirinya saja merasa kewalahan dan ia
integrasi ekonomi. merupakan Direktur Pabean terakhir yang
Integrasi ekonomi, bisa saja dalam ANTISIPASI PERKEMBANGAN EKONOMI harus menangani hal-hal tadi sebelum
bentuk free trade area, customs INTERNASIONAL terjadi perubahan ini, yaitu dibentuknya
unions, European economic market dan Kondisi ekonomi perdagangan, Direktorat Kepabeanan Internasional.
yang paling advance adalah economic lanjut Permana Agung, masih “ Dirjen saya waktu itu Pak Soehardjo,
union (yang terjadi di Eropa saat ini). berkembang lagi dan harusnya institusi kalau dia pergi dia akan merasa settle
“Hal ini yang harus kita bedakan dulu, customs jeli memanfaatkan momen ini. (percaya.red) kalau saya ada
sehingga melahirkan gagasan saya, Sebab diujung kegiatan ini semua disampingnya. Mau diskusi dengan dirjen
kenapa perlu adanya Direktorat adalah urusan customs. Bahkan jika manapun, customs manapun beliau bilang
Kepabeanan Internasional. Saya selalu sudah lebih berkembang lagi, akan ada asal saya ada disini,” ujarnya.
melatarbelakangi dengan konsep- kesepakatan lagi untuk lebih advance Ia masih ingat ketika berbicara
konsep pemikiran,” demikian ujarnya. (maju.red), namanya economic union., dengan teman-temannya termasuk
Masih mengenai latarbelakang seperti yang terjadi di Eropa sekarang dengan Soehardjo, bahwa salah satu
pemikirannya, menurut Agung, dengan Euro-nya. Ini salah satu bentuk masalah yang dihadapi Bea dan Cukai
integrasi ekonomi adalah satu economic integrations yang paling selain SDM adalah organisasi. Kalau
pendekatan integrasi di bidang ekonomi advance. organisasi DJBC tidak di equip atau
dimana member (negara anggota) Indonesia saat ini berada dikancah dilengkapi dengan unit-unit yang bisa
sepakat membuat satu komitmen yang ekonomi AFTA (ASEAN Free Trade mengantisipasi permasalahan masa
sama. Kalau member sepakat Area) dan dalam perjalanan sejarah depan, begitu masalah itu ada maka
mengatakan, oke sepakat berdagang bukti empiris membuktikan bahwa hal ‘tenggelam’ ..’tergagap’. Jadi dari awal,
antara member, tidak boleh ada itu pada akhirnya akan terus bergulir. harus diletakkan pondasi ini dan karena itu
hambatan apapun dan itu yang Pada waktu itu , Permana Agung gagasan Permana Agung, agar pecah
namanya free trade area. Misalnya menjadi Direktur Pabean berpikiran, Direktorat Pabean dan harus ada yang
ASEAN Free Trade Area (AFTA), North jika Bea dan Cukai hendak mengarungi namanya Direktorat Kepabeanan
American Free Trade Area, apapun derap perubahan tadi cukupkah Internasional. Itulah yang melatar
namanya yang sifatnya free trade area direktorat dit.pabean mengantisipasi belakangi, pemikiran dan gagasan
yang terpenting members sepakat jika perubahan itu sehingga kita akan Permana Agung.
melakukan intra trade, maka menerima manfaat paling maksimal Hal penting lainnya mengapa perlu
perdagangan antar mereka harus tidak untuk ekonomi Indonesia ? dinaikkan menjadi eselon dua
boleh ada hambatan. “Untuk masalah tersebut, ketika itu menurutnya, dari segi skup administrasi
Setelah hal itu berjalan lalu para dirasa masih belum banyak yang pabean dimanapun, tulang punggungnya
members masih belum puas, lantas mengikutinya, karena pegawai adalah konvensi internasional yang dibuat
pertanyaannya sekarang, antar kita sebagian tidak diikutkan dengan ilmu oleh World Customs Organization (WCO).
(member.red) memang tidak ada international economic, atau mungkin Misalnya. konvensi tentang
hambatan perdagangan, tetapi jika kita saja diikutkan dengan ilmu ini tetapi penyelundupan, Arusha declaration,
berdagang dengan negara di luar tidak ada sense-nya. Tidak mungkin Konvensi Harmonize System, Kyoto
member itu bagaimana? Apakah direktorat pabean menangani Convention yang semua itu menjadi back
aturannya lain ? Bagaimana jika semuanya, seperti teknis dan fasilitas bone (tulang punggung) yang harus
sekarang kita samakan juga aturannya. pabean, semua yang berkaitan dengan diintepretasikan sesuai kepentingan
Jika kita lakukan transaksi prosedur, insentif kepabeanan, nasional masing-masing negara,
perdagangan internasional yang perpajakan, investor masuk, terus sehingga lahirlah UU Kepabeanan di
DOK. WBC
semua negara. Karena itu, dimensi
internasionalnya sangat kental.
“Nah kalau dimensi internasionalnya
sangat kental dan kita ingin mengarungi
perubahan itu, apa cukup setingkat
eselon III ? Itu pertanyaan saya waktu
itu. Saya kira tidak cukup dan ini harus
menjadi direktorat setingkat eselon dua.
Itu argumentasi saya, sampai-sampai
debat dengan Menpan, Depkeu ,
Sekjen dengan Organtanya,” demikian
cerita Permana Agung.
Berbicara tentang kendala yang
dihadapi ketika kegiatan Hubint masih
menjadi satu bagian dari direktorat, apa
yang dirasakan Permana Agung, sama
dengan yang dirasakan para senior-
seniornya, seperti yang diungkapkan
Emma NR. Soetomo sebelumnya.
Menurut Permana Agung, saat
direktoratnya masih menjadi satu yaitu di
Dit. Kepabeanan, pengalamannya ketika
sebagai ketua delegasi Indonesia
Customs, baik itu ASEAN, AFTA, Asia
Pasifik, APEC (Asia Pasific Economic
SECARA RESMI tahun 1957, DJBC masuk menjadi anggota CCC (yang kemudian berubah nama Cooperation), European Meeting, hingga
menjadi WCO). WCO, delegasi Indonesia duduk

10 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006


DOK. WBC
bersama-sama rekan customs negara
lain. Dan yang dirasakan, betapa DJBC
telah tertinggal jauh.
“Mereka mapnya tebal, setiap materi
satu map tersendiri berisi materi customs
procedures, customs valuation, auidt
system, itu orang-orangnya ahli semua
dan sangat spesifik unit, ketika bicara
valution mereka langsung tukar posisi,
dengan bicara Bahasa Inggris fasih.
Dengan pengalaman dan pengetahuan
yang sarat mereka mengajukan usulan,”
ujar Permana Agung.
Bercermin dari itu, lantas pemikiran
Permana Agung, berarti dibutuhkan
persiapan SDM yang tangguh untuk
bidang ini. Dan itu hanya bisa terwujud
jika Dit. Kepabeanan Internasional tidak
hanya setingkat eselon III. Jika DJBC
memiliki Direktur Kepabeanan
Internasional, akan memiliki Sub
Direktorat Hubungan ASEAN, Eropa,
dapat menangani bidang valuation
maupun prosedur. Dan itu diyakininya
akan semakin tangguh.

HARUS JELI MANFAATKAN MOMEN


INTERNASIONAL
Berbicara tentang kiprah
Dit.Kepabeanan Internasional saat ini,
yang masih ia ikuti perkembangannya,
Permana Agung menilai, dari segi
frekuensi meeting memang sudah banyak
diikuti, tetapi dari segi content (isi.red)
dirasakannya masih belum maksimal.
Ditegaskannya, saat ini keterlibatan
DJBC di forum internasional content-nya
belum maksimal. Dari sudut pandangnya,
ia melihat volume pertemuan atau rapat
sering dilakukan, tetapi apakah yang
diserap dari rapat itu merupakan ekspresi
kepentingan dunia internasional dimana
customs menjadi salah satu bagian
penting di dalamnya. Dan seberapa jauh
hal itu menjadi latar belakang dan
kebutuhan untuk menjadikan dasar
pengambilan keputusan ekonomi dibidang
Bea dan Cukai.
“Itu yang menurut saya sangat tipis. SDM YANG SIAP mengikuti kepabeanan internasional harus memasang mata telinganya dan
Datang kesana ya sudah selesai pulang waspada terhadap content -nya.
rapat, tulis laporan selesai, tidak ada
follow up, itu sebabnya begitu teman- Tentang upaya DJBC mensejajarkan dengan institusi pabean internasional,
teman Bea dan Cukai mengumpulkan diri dengan international ”tambahnya.
JICA (Japan International Cooperation Customs,dikatakannya masih sangat jauh.
Agency.red), atau dari asosiasi Korea, ini “Jangankan dengan customs dunia, ORANG YANG TEPAT
kan pedagang-pedagang internasional dengan direktorat jenderal yang lain kita Permana Agung berharap, jangan
selalu mengeluh sama customs,” ujarnya. harus bekerja keras mensejajarkan diri. Itu sampai Direktorat Kepabeanan
Kalau kita jeli, sebenarnya yang jawaban saya politis sekali, saya tidak Internasional menjadi tempat ‘buangan’.
dikeluhkan merupakan content dari semua mengatakan kalau kita ini lemah. Menurutnya itu tidak fair . Untuk
peraturan internasional yang jika dari awal Jangankan sampai pada tingkat interna- meminimal semua itu, jawaban Permana
diantisipasi dan dibenahi tidak perlu tional customs, dengan jajaran domestik Agung hanya satu, find a good man.
terjadi. Dan Agung mengharapkan SDM saja masih harus bekerja keras agar Sekarang kita akan membawa kemana
yang siap mengikuti kepabeanan institusi kita dihargai, direspeki dan dihor- DJBC, jawabannya find a good man.
internasional harus memasang mata mati. Buat supaya anda bangga menjadi Dan saya kutip ini, dari Internasional
telinganya, waspada terhadap content- pegawai bea cukai, bangga mempunyai Transparency. Banyak good men-good
nya, “Tangkap itu ! pulang lalu jabarkan harga diri” ujar Staf Ahli Menteri Keuangan men di DJBC.Di bangsa ini yang
ke dalam bahasa operasional, kaitkan Bidang Pengelolaan Kekayaan Negara, bertanggung jawab untuk menciptakan
dengan UU lalu laksanakan.” Jika itu bisa Departemen Keuangan. iklim atau kondisi bukan anak buah,
dilaksanakan tanpa menunda-nunda ia “Sekarang perang kita itu adalah jangan harapkan dari anak buah akan
yakin semua keluhan-keluhan interna- perang citra sebab citra paling gampang tercipta iklim, tetapi itu menjadi tanggung
tional forwarder atau apapun akan dimanipulir, kalau harga diri naik, perfor- jawab para leaders,” demikian tandas
menjadi semakin minimal. mance naik, maka kita akan bisa sejajar Permana Agung. ris

EDISI 374 JANUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 11


LAPORAN UTAMA

Strategi
Capacity Building
DIBIDANG KEPABEANAN
Directorate of Capacity Building, bertugas membantu WCO untuk mencapai visi
dan misinya. Direktorat ini bekerjasama dengan sub direktorat lainnya dalam rangka
peningkatan Sumber Daya Manusia, melalui program yang berkaitan dengan
operasional di lapangan, terutama untuk negara anggota.

A
dministrasi kepabenan di seluruh tidak mungkin dapat menjalankan capacity building di masing-masing
dunia memainkan peranan fungsinya sebagai revenue collection, administrasi pabean negara
penting dalam rangka trade facilitation, trade statistics dan berkembang maupun yang lainnya.
pelaksanaan kebijakan pemerintah melindungi masyarakat berkaitan Permasalahan peran dan tanggung
yang krusial untuk mencapai beberapa dengan masalah keamanan dan sosial. jawab kepabeanan selalu sama setiap
tujuan pembangunan nasional. Kontribusi Kepabeanan pada tahunnya, namun kewenangannya kini
Kepabeanan dalam hal ini, selalu pembangunan nasional memiliki sudah dibatasi dalam beberapa tahun
menjadi pintu utama, dimana hampir potensi yang sangat besar dan dapat terakhir. Perubahan ini dapat dilihat
seluruh dunia melihat apakah suatu meningkatkan kesejahteraan antara lain;
negara berbuat banyak untuk masyarakat, terutama masyarakat l Globalisasi dan perkembangan
menyamakan persepsi, termasuk bagi kurang mampu di seluruh dunia. yang berkelanjutan pada level
organisasi yang terlibat dalam Sayangnya, sampai saat ini beberapa perdagangan Internasional
perdagangan internasional yang erat inisiatif mengenai capacity building l Kepedulian Internasional yang
kaitannya dengan kebijakan investasi gagal mencapai tujuannya. Karena itu sangat tinggi pada masalah biaya
luar negeri. cara pandang komunitas Pabean dan inefisiensi dan formalitas di
Tanpa administrasi Kepabeanan Internasional saat ini harus tetap fokus, perbatasan
yang efisien dan efektif, pemerintah terkoordinasi untuk melaksanakan l Meningkatnya investasi swasta
DOK. WBC
dalam sektor logistik modern,
pengawasan inventaris, perusahaan
dan sistem informasi serta
meningkatnya harapan kepada
institusi kepabeanan dan perkiraan
mengenai proses impor ekspor
l Meningkatnya penggunaan dan
ketersediaan akan informasi terbaru
dan teknologi komunikasi
l Meningkatnya kebijakan dan
prosedur langsung dengan
komitmen internasional seperti
mengaksesi WTO
l Meningkatnya kompetisi untuk
investasi asing
l Berkembangnya kesepakatan
perdagangan regional yang
berdampak pada meningkatnya
kompleksitas pada administrasi
formal dan pengawasannya di
wilayah
l Meningkatnya kapasitas kerja dan
harapan kepada pemerintah yang
diiringi dengan meningkatnya atau
menurunnya keuangan dan alokasi
tenaga kerja
l Meningkatnya kepedulian dan
integritas pada pemerintahan yang
baik diantara institusi kepabeanan
l Dengan adanya serangan teroris
TANPA ADMINISTRASI kepabeanan yang efisien dan efektif, pemerintah tidak mungkin dapat menjalankan pada 11 September, maka peran
fungsinya sebagai revenue collection, trade facilitation, trade statistics dan melindungi masyarakat. kepabeanan ditingkatkan untuk

12 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006


DOK. WBC
melindungi masyarakat dalam
rangka menjaga keamanan
nasional.

Hasil dari perubahan yang


berkembang tadi, antara komunitas
bisnis dengan institusi keuangan
internasional diperlukan adanya
administrasi kepabeanan yang efektif
untuk prospek ekonomi sosial negara
berkembang. Sehingga jelas bahwa
peran maksimal dan etika administrasi
kepabeanan dapat memberikan
kontribusi positif terhadap pergerakan
penerimaan yang dapat membantu
pemerintah untuk memfasilitasi
perdagangan dan investasi serta
meningkatkan kepercayaan pada
kualitas dan integritas institusi
pemerintahan
Dalam pengertian umum
kepabeanan, seperti tarif telah ditekan
secara progresif. Reformasi fasilitasi
perdagangan yang mengacu pada
batasan non tarif pada perdagangan
menjadi sangat penting. Mengacu pada
negosiasi perdagangan multilateral di
putaran Uruguai, negara berkembang
mengambil banyak hal yang berkaitan
dengan kepabeanan.

CAPACITY BUILDING DALAM KONTEKS


KEPABEANAN
Dalam konteks Kepabeanan,
capacity building adalah memahami
perkembangan atau meningkatkan
keterampilan, kompetensi, sarana,
proses dan sumber yang dibutuhkan WCO telah membentuk satu direktorat baru yang bernama Directorate of Capacity Building
untuk menunjukkan kapasitas
administrasi kepabeanan untuk berusaha meningkatkan integritas transparan dan proses administrasi
menyebarkan fungsi dan mencapai hingga pada level tertinggi. yang mudah
tujuannya. l Transparansi: undang-undang l Prediktabilitas : undang-undang
Hal ini membutuhkan proses yang kepabeanan, regulasi panduan kepabeanan, regulasi, petunjuk
terus menerus dan meluas termasuk di administrasi dan prosedur harus kepabeanan dan prosedur harus
dalamnya seluruh aspek administrasi memudahkan masyarakat dan dijalankan secara stabil dan
kepabeanan. Ini tidak dapat dilakukan klien seragam.
bila terdapat keterbatasan teknis yang l Akuntabilitas: administrasi l Fasilitasi dan kontrol : setelah
berbasis single issue (isu tunggal). Dari kepabeanan harus bertanggung memastikan pelaksanaan Undang-
contoh diatas, efektifnya implementasi jawab terhadap tindakannya secara Undang Kepabeanan telah
WTO valuation agreement DOK. WBC
membutuhkan bukan hanya
kesepakatan antar negara, sebab ini
membutuhkan perubahan peraturan,
pembentukan infrastruktur administrasi
yang baru, pembangunan dan
implementasi sistem dan prosedur dan
peningkatan kemampuan dan
pengetahuan petugas Kepabeanan di
suatu negara.
Sementara model yang sifatnya
universal untuk administrasi pabean
yang modern belum ada, komunitas
pabean internasional yakin pada
kegiatan capacity building yang ada,
institusi kepabeanan harus fokus pada
peningkatan kinerja Kepabeanan dan
mengacu pula pada prinsip-prinsip
umum yang ada pada revised Kyoto
Convention. Prinsip berdasarkan Kyoto
Convention tersebut adalah:
l Integritas: administrasi kepabeanan ADMINISTRASI KEPABEANAN harus bebas dari korupsi dan berusaha meningkatkan integritas
harus bebas dari korupsi dan hingga pada level tertinggi.

EDISI 374 JANUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 13


LAPORAN UTAMA
DOK. WBC
persahabatan yang sepakat untuk
bersama-sama menuju
manajemen yang moderen dalam
hal peningkatan program
pelatihan dan manajemen yang
mengacu pada Sekretariat WCO
dan administrasi donor lainnya.
l Keterlibatan fasilitas WCO dalam
rangka reformasi kepabeanan dan
program modernisasi diikuti oleh
negara anggota.
l Merancang dan mengembangkan
inisiatif untuk meningkatkan
integritas pada negara anggota
l Memberikan kesempatan pada
Sekretariat WCO dalam rangka
menjalankan program, pemberian
pelatihan serta bantuan teknis.
l Sekretariat Pusat WCO, bertindak
sebagai tenaga ahli untuk
masalah HRD, termasuk di
dalamnya memberikan pelatihan
SEMINAR REGIONAL WCO mengenai Application and Maintenance of WTO valuation agreement yang analisis, pengembangan sistem
diadakan 30 Mei-3 Juni 2005 di Academy of Customs and Excise Malaysia (AKNAL) di Malaka Malaysia, pelatihan, pelatihan untuk para
diadakan oleh ROCB (WCO Asia Pasific Region Office for Capacity Building) atau Kantor Perwakilan WCO trainer, kurikulum desain dan
di Asia Pasifik yang menangani masalah capacity building. evaluasi kegiatan HRD.
l Mempromosikan dan menfasilitasi
dijalankan dengan baik, administrasi l Perbaikan yang berkelanjutan: pertukaran informasi dan
pabean harus menjalankan fasilitasi kepabeanan harus menjalankan pengalaman diantara negara
proses dan pengeluaran barang standar kinerja dan menjalankan anggota, berkaitan dengan
berdasarkan pada peraturan sistem dan prosedur yang masalah HRD secara
perdagangan dengan menggunakan berkelanjutan untuk menciptakan keseluruhan integritas dan
manajemen resiko efisiensi dan efektifitas diseluruh masalah modernisasi reformasi
l Pelayanan pada klien: lini proses usaha. kepabeanan.
administrasi kepabeanan harus l Peningkatan perbaikan :
terus meningkatkan pelayanan kepabeanan harus bekerjasama Dan dalam rangka seminar
kepada klien dengan klien untuk mebantu regional WCO mengenai Application
l Standarisasi: undang-undang mereka dalam meningkatkan and Maintenance of WTO valuation
kepabeanan peraturan dan kemampuannya. agreement yang diadakan 30 Mei-3
petunjuk pelaksanaan harus Juni 2005 di Academy of Customs
sesuai dengan keadaan yang MULAI BERTUGAS JANUARI 2006 and Excise Malaysia (AKNAL) di
sesuai dengan standard Untuk peningkatan modernisasi Malaka Malaysia, diadakan oleh
internasional dan reformasi kepabeanan maka ROCB (WCO Asia Pasific Region
l Simplifikasi: undang-undang harus difokuskan pada Office for Capacity Building) atau
kepabeanan peraturan dan pelaksanaannya atau mengacu pada Kantor Perwakilan WCO di Asia
petunjuk pelaksanaan harus manajemen dan kapasitas Pasifik yang menangani masalah
sesederhana mungkin sehingga administrasi kepabeanan. Untuk itu capacity building.
proses pengeluaran barang dapat WCO telah membentuk satu Pada seminar ini, para perwakilan
dilakukan degan cepat direktorat baru yang bernama dari beberapa negara peserta
l Intervensi minimum: administrasi Directorate of Capacity Building dan mempresentasikan situasi terbaru
pabean harus menjalankan sistem telah mengangkat Lars Karlsson mengenai valuation dan
manajemen resiko dan audit sebagai pejabat direktur. permasalahannya. Selanjutnya
berbasis kontrol untuk Rencananya, direktorat ini akan permasalahan tersebut didiskusikan
mengidentifikasi kegiatan resiko mulai menjalankan tugasnya mulai bersama dengan para peserta pada
tinggi, orang, kargo dan alat Januari 2006. sesi seminar berikutnya. Indonesia
angkut batasan tingkat intervensi Directorate of Capacity Building dalam hal ini diwakili oleh Kasubdit
Kepabeanan ini, nantinya bertugas : Kerjasama Internasional I, Dit.
l Informasi dan teknologi informasi: l menyediakan pelatihan dan Kepabeanan Internasional DJBC,
administrasi pabean harus training yang berkualitas untuk Dra. Istyastuti W. Asri, Msi.
maksimal dalam penggunaan membentuk Manajemen SDM. Beberapa seminar yang diadakan
informasi dan teknologi l Berusaha menjalankan misi oleh ROCB bekerja sama dengan
komunikasi untuk memfasilitasi penilaian kepada anggota, untuk organisasi internasional lainnya
adopsi prinsip dasar yang mengindentifikasi dan diantaranya dengan UNDP /
terdapat dalam Kyoto Convention mengembangkan kebutuhan UNESCAP Trade Facilitation Fasili-
l Kerjasama dan kemitraan: secara bertanggung jawab. tation 16-17 Agustus 2005 di Thai-
institusi kepabeanan harus l Memberikan masukan dan arahan land, termasuk beberapa seminar
membangun hubungan kerjasama berkaitan dengan isu Human lainnya yang diadakan ROCB. ris
dengan stakeholder termasuk Resource Development (HRD)
didalamnya lembaga yang berkaitan dengan misi Sumber : terjemahan bebas dari WCO “Customs
pemerintahan lainnya, sektor bantuan teknis yang mengacu Capacity Building Strategy Prepared by the
swasta dan administrasi pada sub direktorat teknis. World Customs Organization on behalf of the
kepabeanan lainnya. l Mengacu pada program international Customs Community”

14 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006


PERWAKILAN BEA DAN CUKAI
DI LUAR NEGERI:
Membina Kerjasama
dan Mengembangkan Network
Mungkin tidak semua pembaca mengetahui, mengapa harus ada perwakilan Bea
dan Cukai di sejumlah Kedutaan Besar Republik Indonesia. Keberadaan mereka
ditempatkan di kedutaan-kedutaan besar Indonesia di beberapa negara adalah
mewakili kepentingan dinas setingkat Direktorat Jenderal.

P
erkembangan perdagangan kesibukan para pejabat lama dan dan Cukai, juga melakukan
internasional yang berlangsung pejabat baru yang mendapat mutasi kerjasama terutama dengan Cus-
begitu pesat harus diantisipasi menyebabkan redaksi tidak bisa toms Singapura, selain itu, Immigra-
oleh institusi kepabeanan di seluruh melakukan wawancara dengan tion and Check Point Authority,
dunia untuk mengikuti setiap semua Perwakilan Bea dan Cukai di termasuk dengan CNB. Selain
perubahan yang terjadi, terutama luar negeri. institusi di Singapura yang telah
dalam bidang tarif dan harga. Hal Berikut ada dua mantan pejabat disebutkan, hubungan baik juga
inilah yang mendorong pemerintah perwakilan, yaitu Drs. Achmad dijalin dengan Port Shipment Author-
menempatkan perwakilan Bea dan Riyadi mantan Kepala Bidang ity (Kantor Pelabuhan).
Cukai di sejumlah kota besar di luar Keuangan/ Perwakilan Bea dan Salah satu perhatian serius yang
negeri yang menjadi pusat Cukai di Singapura (yang Riyadi lakukan selama bertugas di
perdagangan atau yang volume digantikan Hendra Prasmono SH, Singapura adalah mengenai bidang
ekspor impornya tinggi dengan M.IH) dan Drs. Samsuar Said MSc, pengawasan, terutama pengawasan
Indonesia, antara lain; Hongkong, mantan Kepala Bidang Keuangan lalu lintas barang yang masuk ke
Singapura, Jepang (Tokyo) dan di PTRI (Perwakilan Tetap Republik Indonesia maupun yang keluar,
Brussel. Indonesia) di Brussels (yang khususnya barang yang masuk
Ketika redaksi merencanakan digantikan Drs. Maryanto, M.M) dalam commodity protector dan
pembuatan tulisan ini, baru saja yang dapat kami tampilkan dalam barang-barang terlarang (seperti
dilakukan mutasi di DJBC, termasuk tulisan ini. narkoba).
mutasi para perwakilan Bea dan Sebagaimana yang telah dirintis
Cukai di luar negeri. Tentunya PERWAKILAN BEA DAN CUKAI DI para pendahulunya, kerjasama
dengan keterbatasan waktu dan SINGAPURA dengan Customs Singapura sudah
DOK. WBC
Tugas Kepala Bidang Keuangan/ WBC/ZAP
Bea dan Cukai Kedutaan Besar
Republik Indonesia (KBRI) di
beberapa negara, termasuk di
Singapura, Drs. Achmad Riyadi
adalah menjalankan sebagian tugas
pokok Departemen Keuangan yang
dibebankan pada Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai. “Tugas-
tugas yang saya jalankan
berlandaskan kebijakan yang dibuat
oleh Departemen Keuangan, ’
ujarnya.
Tugas-tugas yang dijalankan
Riyadi bisa dikatakan cukup padat
dikarenakan Singapura merupakan
partner dagang ketiga bagi Indonesia
dan seperti sudah diketahui,
pemasukan barang ke Indonesia
sebagian besar terlebih dulu masuk
(transit) ke Singapura. Karena itu,
salah satu tugas perwakilan yang
SAMSUAR SAID. Disamping atas perintah dijalankan Riyadi, disamping AHMAD RIYADI. Salah satu perhatian serius
Direktur Jenderal Bea dan Cukai dan PRIME, yang Achmad Riyadi lakukan selama bertugas
Atase Keuangan juga menghadiri sidang-sidang menjaga hubungan baik dengan di Singapura adalah mengenai bidang
internasional yang diselenggarakan berbagai instansi yang menjadi counterpart- pengawasan, khususnya pemberantasan dan
organisasi internasional nya (institusi berpartner) bagi Bea penyelundupan narkotika.

EDISI 374 JANUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 15


LAPORAN UTAMA
DOK. WBC
yang mengatakan untuk kerjasama
dengan Immigration and Check Point
Authority, rencananya terlaksana
mulai tahun 2006. Dan pada intinya
DJBC menginginkan kerjasama
dalam rangka pencegahan dan
pemberantasan penyelundupan.
Riyadi pun yakin penggantinya,
memiliki kemampuan untuk lebih
memajukan kerjasama tersebut,
“Apalagi Pak Hendra orang P2,
mudah-mudah bisa lebih bagus lagi,”
demikian katanya.
Disamping melakukan kerjasama
dengan sektor pemerintah, dengan
sektor swasta pun ia lakukan, antara
lain dengan asosiasi pedagang di
Singapura yang hendak berinvestasi
di Indonesia. Investor-investor tadi
berkonsultasi kepada Riyadi meminta
penjelasan tentang penerapan
peraturan kepabeanan di Indonesia,
termasuk instansi pemerintah mana
saja yang harus ditemui setibanya di
Indonesia, termasuk kerjasama yang
dilakukan Riyadi di Singapura
dengan pihak konsultan bisnis.
“Investor-investor merasa tidak
kesulitan karena peraturan
kepabeanan sama-sama menganut
Harmonize System dari WCO,
umumnya penerapannya sama, jadi
UMUMNYA PERSOALAN yang diajukan timbul sebagai akibat kurang dipahaminya prosedur impor baik tidak ada masalah, karena biasanya
oleh eksportir di luar negeri maupun mitra kerja di Indonesia. punya perwakilan di Indonesia,“ kata
Achmad Riyadi, yang kini menjabat
menjadi prioritas, hal ini dikarenakan untuk pengawasan ini, paling tidak, sebagai Kepala Kantor Pelayanan
Indonesia dan Singapura sama-sama menurut Riyadi, oknum yang ingin Tipe A Khusus Soekarno-Hatta yang
memiliki institusi customs. memasukkan narkotika atau barang ketika di Singapura bersama atase
Kerjasama tersebut antara lain di larangan lainnya, akan berpikir KBRI di Singapura giat
bidang sistem dan prosedur, undang- seribu kali, karena adanya kerjasama mempromosikan Indonesia untuk
undang kepabeanan, yang tujuannya pengawasan ini. Kerjasama para investor Singapura, baik melalui
untuk mengetahui penerapan pengawasan narkotika yang sudah seminar maupun business meeting.
prosedur kepabeanan di masing- berlangsung selama dua tahun ini,
masing kedua negara. mulanya pada tahun pertama saling PERWAKILAN BEA DAN CUKAI DI
Disamping itu juga, training memberikan informasi, kemudian di BRUSSELS
komputer untuk prosedur audit, tahun kedua mulai melakukan Ruang sidang Markas Besar
termasuk juga training Post Clear- operasi penegahan dan WCO, sepertinya tidak pernah sepi
ance Audit dengan mengikutsertakan penangkapan tersangka pembawa dari pertemuan, mulai dari Senin
pegawai dari DJBC untuk dilatih di narkotika di Pulau Batam. sampai Jumat. Baik itu dalam bentuk
Singapura, termasuk Riyadi sebagai Indonesia dan Singapura, seminar, simposium atau sidang-
pesertanya. “Training seperti ini memang sama-sama memiliki sidang yang dilakukan Direktorat
sudah dirintis kawan-kawan saya kepentingan dalam hal pengawasan. yang ada di WCO maupun rapat
dulu dan masih diteruskan,” ujar Dan untuk melakukan pelatihan komite-komite. Karena dalam satu
Riyadi, dibidang pengawasan khususnya tahun bisa diselenggarakan
narkotika, Singapura sudah pernah sebanyak 40 kali persidangan.
KERJASAMA PEMBERANTASAN DAN mengirimkan 10 orang instrukturnya Menurut, mantan Perwakilan Bea
PENCEGAHAN NARKOTIKA ke Batam. Selain melakukan latihan, dan Cukai di WCO, Samsuar Said,
Kerjasama pengawasan yang tim ini juga mengunjungi tempat- disamping mengikuti pertemuan-
dilakukan Riyadi dengan beberapa tempat yang disinyalir rawan akan pertemuan di WCO, dia juga harus
instansi pemerintah di Singapura pemasukan narkotika. menyempatkan diri mengikuti
khususnya pada komoditi secara “Kerjasama ini penting buat kita, kegiatan-kegiatan yang
umum, sedangkan pengawasan paling tidak penyelundupan narkotika diselenggarakan di PRIME
terhadap keluar atau masuknya bisa diminimalisir. Ada kerjasama (Perwakilan RI untuk Masyarakat
narkoba dan barang-barang terlarang saja masih berani menyelundup Eropa).
lainnya secara ilegal ke wilayah ke apalagi kalau tidak ada kerjasama Di Brussels sendiri, ada dua Duta
dua negara ditangani secara khusus sama sekali. Nah tanpa kerjasama Besar RI, pertama, Duta Besar RI
bekerja sama dengan Centre tentunya akan lebih sulit buat kita, untuk Kerajaan Belgia dan lainnya
Narcotic Bureau (CNB) yang sebaliknya kalau ada kerjasama Duta Besar Luar Biasa untuk PRIME.
didukung pula oleh instansi customs, tentu lebih mudah. Di Singapura Semula Atase Bea dan Cukai berada
Port Shipment Authority of Singapura beberapa bulan lalu sudah ada di bawah kedutaan Besar RI untuk
dan pihak kepolisian Singapura. warganya dihukum mati karena Kerajaan Belanda, tetapi setelah
Dengan adanya joint operation membawa narkotika,’ ujar Riyadi PRIME ada di Brussels, Atase Bea

16 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006


dan Cukai berada di bawahnya. Sekretariat WCO dan Atase Bea dan menjabat sebagai Kasubdit Fasilitas
Fungsi Perwakilan Bea dan Cukai Administrasi Pabean negara Pertambangan, Direktorat Fasilitas
Cukai, menurut Samsuar adalah turut lainnya yang ditempatkan di Brussels Kepabeanan DJBC, pada dasarnya
berperan dalam kegiatan yang yang berkepentingan dengan suatu faktor kerjasama untuk membuahkan
diselenggarakan oleh WCO, guna agenda item tertentu guna menda- suatu kegiatan menjadi berhasil dan
meningkatkan efektifitas dan efisiensi patkan input mengenai prediksi arah berdaya guna merupakan kunci
Administrasi Pabean melalui jalannya sidang dan posisi Adminis- keberhasilan tugas dari seorang
pemberian kemudahan perdagangan, trasi Pabean negara dimaksud. Perwakilan Bea dan Cukai. Ia
pemberantasan penyelundupan dan Apabila diperlukan, ia juga mengaku, dirinya tidak dapat bekerja
pengumpulan penerimaan negara. melakukan konsultasi dengan Kantor sendiri dalam melaksanakan tugas
Peran serta yang dimaksud Samsuar, Pusat DJBC untuk mendapatkan dan fungsinya yang bersifat
diwujudkan dengan cara menghadiri arahan terkait dengan penyusunan internasional tersebut tanpa
berbagai sidang WCO baik yang posisi DJBC dalam pembahasan kerjasama yang solid dan
diselenggarakan di Brussels maupun agenda sidang tertentu. Hasil dari mengembangkan jaringan kerja
di luar Brussels. sidang tersebut selanjutnya dilapor- (network) dengan PRIME, KBRI,
Disamping atas perintah Direktur kan kepada DJBC dan Departemen DJBC, Sekretariat WCO dan para
Jenderal Bea dan Cukai dan PRIME, Luar Negeri melalui PRIME. Atase Bea dan Cukai negara lain
Atase Keuangan juga menghadiri Menurut Samsuar yang kini yang ditempatkan di Brussels. ris
sidang-sidang internasional yang DOK. WBC
diselenggarakan berbagai organisasi
internasional, antara lain WTO dan
PBB, khususnya yang terkait dengan
trade facilitation, rules of origin,
access to market, valuation, trans-
portation dan narkotik.

MERESPON PERMINTAAN
Fungsi lain yang tidak kalah
penting yang dilaksanakan oleh
Atase Keuangan Bea dan Cukai
adalah fungsi pelayanan, yaitu
merespon berbagai inquiries
(permintaan), baik yang langsung
diajukan oleh berbagai KBRI di
negara lain, maupun oleh
masyarakat dan pelaku perdagangan
dari berbagai negara yang sejauh ini
diterima dari Belgia, Irlandia,
Spanyol, Swedia dan Belanda,
Inggris, Bangladesh, Thailand,
termasuk Indonesia.
Inquiries itu, lanjut Samsuar,
berawal dari isu prosedur impor,
barang untuk dipakai, barang
pindahan, impor sementara,
klasifikasi, bea masuk, nilai pabean,
excess charges dan kebijakan tarif,
serta dokumen impor yang
diperlukan supplier untuk mendapat
pengembalian pajak ekspor.
Umumnya persoalan yang
diajukan timbul sebagai akibat
kurang dipahaminya prosedur impor
baik oleh eksportir di luar negeri
maupun mitra kerja di Indonesia.
Namun, apabila inquiries tersebut
menyentuh isu-isu yang komplek,
maka Perwakilan Bea dan Cukai
melakukan konsultasi terlebih dulu
dengan Kantor Pusat DJBC, dalam
hal ini Direktorat Kepabeanan
Internasional, Direktorat Teknis
Kepabeanan, Direktorat Pencegahan
dan Penyidikan dan Kantor
Pelayanan Bea dan Cukai terkait.
Sebelum membahas suatu
permasalahan dalam sidang WCO,
menurut Samsuar, Perwakilan Bea
dan Cukai lebih dulu mempelajari
secara seksama agenda sidang .
Apabila diperlukan, ia mengadakan
pertemuan informal dengan ADMINISTRASI KEPABEANAN harus terus meningkatkan pelayanan kepada klien.

EDISI 374 JANUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 17


WAWANCARA

Drs. Kamil Sjoeib, MA.


DIREKTUR KEPABEANAN INTERNASIONAL

“POSISI
KITA DI WCO
SANGAT
STRATEGIS”

Perkembangan perdagangan dan ekonomi dunia yang terus berkembang, mau tidak mau akan
diikuti pula oleh komponennya, salah satu komponen itu adalah komponen kepabeanan. Tidak
dapat dipungkiri keterlibatan DJBC di forum World Customs Organization (WCO) adalah satu cara
untuk bisa mengikuti perkembangan dunia yang dinamis ini. DJBC selalu berusaha untuk bisa
memantau perkembangan dunia agar tidak tertinggal. Untuk mengetahui kiprah DJBC di dunia
internasional, berikut ini petikan wawancara Aris Suryantini dengan Direktur Kepabeanan
Internasional Drs. Kamil Sjoeib,MA. Berikut wawancaranya.

Setelah kurang lebih 48 tahun baik itu di instansi kita mau pun di Saya mengharapkan justru di dalam
masuk menjadi anggota WCO, departemen lain. Bea dan Cukai termasuk instansi lain
bagaimana menurut Anda Ada kesan seakan-akan semuanya memahami keterlibatan kita di WCO
keberadaan DJBC di forum ini ? itu urusannya Bea dan Cukai. Padahal sangat penting dalam bidang
Menurut saya yang paling penting kalau kita lihat setiap kita melakukan perdagangan dan ekonomi. Tidak
untuk diluruskan mengenai hubungan bilateral bidang ekonomi hanya semata kepentingan customs
keanggotaan kita di World Customs termasuk perdagangan mau tidak mau saja disana, tetapi ada kepentingan
Organization (WCO), yang sebelumnya kita akan kembali pada basic-nya salah negara. Kalau negosiator kita bertemu
bernama CCC (Customs Cooperation satunya produk WCO yang biasa dise- dan berbicara dengan negara lain
Council). Keanggotaan DJBC disana but ratifikasi, jadi bukan semata prose- mengenai suatu agreement ekonomi
bukan hanya untuk kepentingan dur. Misalnya kita bicara mengenai perdagangan, dasarnya adalah dari
kepabeanan saja, tetapi itu justru rules of origin, mau tidak mau kita ketentuan kepabeanan. Jadi posisi kita
penting untuk seluruh unsur yang bicara mengenai ratifikasi, mana yang di WCO sangat strategis.
berkaitan dengan hubungan bilateral kita lindungi, begitu juga saat membi-
maupun multilateral yang mengenai carakan kebijakan industri dalam nege- Jadi selama ini ada anggapan
masalah ekonomi dan perdagangan, ri, kita kembali pada produk ratifikasi. keberadaan Bea dan Cukai di WCO

18 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006


hanya untuk kepentingan menyalahkan atau menunjukkan siapa setiap produk kontainer yang ke luar
Kepabeanan saja? yang paling unggul,..buang waktu dan dari pabrik, sebelum di keluarkan dia
Pemahaman yang saya lihat seperti energi . Maka itu, kita harus merangkul harus diberikan customs approval-nya
itu, tapi pada prakteknya kita tidak bisa untuk mencapai tujuan bersama. pada setiap barang, karena
lepas dari institusi lain. Waktu kita menyangkut masalah kepabenan
pernah bertemu dengan Jepang untuk Sedangkan di DJBC sendiri internasional yang bisa berpindah-
membicarakan economic partnership bagaimana keberadaan Direktorat pindah. Oleh pemerintah kemudian
agreement, disitu pembicaraan terbagi Kepabeanan Internasional? ditunjuk suatu Badan Usaha Milik
menjadi 11 working group. Salah satu Saya berharap agar teman-teman di Negara (BUMN) untuk
dari working group tersebut membahas Direktorat Kepabeanan Internasional melaksanakannya atas nama bea
mengenai customs procedures. Setelah maupun di direktorat lain jangan cukai, kalau customs approval-nya
kita ikut ternyata kita juga dibutuhkan di melihat kepabeanan internasional ini tidak ada, maka tidak bisa dijual
working group yang lain. Misalnya sebagai ‘travel biro’ yang ngurus produknya.
dalam working group IPR (Intellectual perjalanan orang ke luar negeri. Jadi
Property Right), kita dibutuhkan disana kalau ada yang bilang “enak ya jalan- Apakah kita sudah meratifikasi atau
dan lain sebagainya. jalan ke luar negeri” sebenarnya yang mengaksesi suatu perjanjian
Jadi disini kalau kita bicara capek itu menyiapkan bahan materi internasional?
mengenai ekonomi perdagangan yang yang akan dibawa ke luar negeri dan Seingat saya ada beberapa seperti
sifatnya internasional, mau tidak mau segala macam persiapannya. container convention dan lain
produk WCO yang sudah kita adopsi ini Seperti beberapa waktu lalu, ketika sebagainya, valuation malah sudah
merupakan bahan yang sangat penting. saya pergi ke Jordania dan waktunya masuk ke Undang-Undang kita, dan
sangat mepet sekali, sementara kita mungkin dalam pertengahan tahun ini
Mengenai perwakilan kita di luar belum pernah terlibat secara langsung kita akan meratifikasi Revised Kyoto
negeri apakah perlu adanya dengan institusi kepabeanan disana. Convention. Kalau kita sudah
penambahan personil? Selama ini hanya diwakili saja dengan menandatangani suatu convention
Saat ini berkembang semacam teman-teman di perdagangan maka kita menjadi contracting party.
keinginan untuk mengurangi perwakilan (Departemen Perdagangan). Pihak Untuk beberapa konvensi kita sudah
di luar negeri khususnya mengenai Jordania mengirimkan draft dari menjadi contracting party, sehingga kita
masalah keuangan yang dianggap bisa agreement untuk kita pelajari. Setelah bisa mempunyai hak bersuara untuk
ditangani oleh instansi lain. Tapi saya kita pelajari, kita siapkan counter-nya memperjuangkan kepentingan negara
pikir, yang kita lakukan disana sifatnya (tanggapan) dalam waktu yang sangat kita. Misalnya ada produk tertentu yang
teknis kebeacukaian. Contohnya di mepet, padahal selama ini kita kurang harus dibela maka kita akan bela.
Brussel, tidak mungkin kalau orang mengetahui profil negara Jordania, Makanya bea cukai harus selalu
yang tidak mendapatkan pendidikan terutama untuk perdagangannya. menjaga input-input mengenai hal itu
mengenai klasifikasi, mengenai Ternyata setelah kita pelajari, Jordania tadi.
valuation duduk di sidang WCO. Dia adalah salah satu negara di timur
pasti tidak ngerti apa ceritanya disana tengah yang mempunyai hubungan Bagaimana tanggapan Anda
(WCO). Hal ini pernah dicoba tapi baik dengan berbagai negara di dunia. dimana sempat adanya wacana
hasilnya tidak optimal. Sebagai contoh, Uniknya, dia itu tidak punya resources untuk menghilangkan peran bidang
WCO melakukan semacam meeting (sumber daya), seperti negara tetangga keuangan Bea dan Cukai di
mengenai IPR dan mengundang para lainnya. Tampaknya Jordania akan beberapa perwakilan Indonesia di
pengusaha. Disitu kita melihat pihak menuju seperti Singapura di Asia Luar negeri ?
bisnis untuk coba memerintah suatu Tenggara dan arahnya akan ke sana. Orang mungkin melihat mereka
negara untuk menegakkan ketentuan Mereka ingin menjalin kerjasama tidak ada kerjanya. Kalau dikatakan
IPR. Disitu barang-barang yang datang berkaitan dengan adanya Kawasan Bea dan Cukai tidak ada kerjanya,
mereka maunya agar Bea dan Cukai Berikat di Batam. Nah kita harus siap bagaimana bisa ada Kantor Bea dan
yang bertindak. Bea Cukai bilang OK mengenai hal itu. Salah satu yang ingin Cukai yang begitu banyak di seluruh
kami bertindak, itu merupakan suatu mereka capai dari pertemuan itu ingin Indonesia. Bukan begitu mungkin yang
pekerjaan tambahan dan pasti ada membuat agreement di bidang ditanyakan mereka, tetapi mereka
konsekuensinya. Misalnya, kalau kepabeanan disamping bidang lainnya. tanyakan kontribusinya apa?
ditangkap siapa yang bayar gudangnya, Sebetulnya kita kembali pada hal yang
kalau barang itu harus dimusnahkan Dari setiap pertemuan di luar negeri formal saja bahwa struktur organisasi
siapa yang menanggung social cost- atau di WCO, bagaimana bentuk dimana Bea dan Cukai itu ada, pastinya
nya. implementasi dari pertemuan melalui suatu proses yang berasal dari
Itu semua sebenarnya bukan tugas tersebut? Jakarta atau pusat, bukan keinginan
kita, maka itu perlu ada suatu regulasi Kita menginformasikan kepada dari negara-negara itu. Misalnya di
dan harus ada tindakan yang konkrit, direktorat terkait, bahwa ada suatu Singapura ada yang namanya Kepala
tidak hanya di bea cukai saja. Jadi konvensi yang harus kita antisipasi agar Bidang Keuangan atau Atase
disitu ada suatu permasalahan yang tidak ketinggalan. Jadi tidak bisa diukur Keuangan Bidang Bea dan Cukai.
sifatnya global dan disana tidak bisa kehadiran kita disana sepertri belajar di Karena berhubungan dengan masalah
lepas dari keberadaan Bea dan Cukai. universitas dimana apa yang telah kita bea cukai maka ditempatkan orang kita
Jadi dapat atau tidak hal ini pelajari langsung diterapkan. Tetapi disana dan dalam struktur organisasi
ditangkap oleh orang-orang yang tidak untuk hal ini tidak selalu bisa langsung kedutaan ada disitu. Kedua,
mengerti masalah kepabeanan, diterapkan bisa kemungkinan nantinya penempatan mereka disana melalui
padahal kontribusi dari hal ini dinikmati bisa diterapkan. suatu proses yang cukup panjang. Ada
oleh seluruh masyarakat. Misalnya, Beberapa waktu lalu Bea dan Cukai proses surat menyurat yang cukup
single window. Yang paling maju di diwakili Pak Ibrahim Karim (Direktur panjang antara Departemen Keuangan
bidang single window, terus terang Bea Fasilitas Kepabeanan) menghadiri dengan Departemen Luar Negeri. Tidak
dan Cukai. Padahal leading agency-nya container convention dan ternyata langsung angkat koper ..!
bukan Bea dan Cukai, tetapi kita yang banyak orang yang tidak mengetahui
dominan dalam implementasinya. kalau kita telah meratifikasi konvensi Dari segi anggaran mereka tidak
Tetapi bukan saatnya kini saling tersebut. Pada konvensi tersebut, membebani Departemen Luar negeri?

EDISI 374 JANUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 19


WAWANCARA

Sama sekali tidak. Karena memang mekanisme penunjukkan harus ada tahapan-tahapan yang tidak
ada anggaran dari Departemen perwakilan di luar negeri? bisa kita lakukan sendiri.
Keuangan. Waktu saya menjadi Kita tidak terlibat, mungkin
Perwakilan Bea dan Cukai di Brussel, Sekretariat yang tahu itu. Cuma saya Di WCO akan ada direktorat capac-
kita punya anggaran tersendiri jadi kita berharap penunjukkannya akan lebih ity building, bagaimana menurut
‘ditempelkan’ di kedutaan, tetapi baik lagi. Sekarang ini kita lihat, banyak Anda?
anggarannya sama seperti yang sekali adik-adik kita yang potensinya Bagi kita itu bukan barang baru lagi.
diberlakukan di kantor pelayanan, bagus termasuk dari kemampuan Bagi DJBC menurut saya adalah
namun perkembangan selanjutnya bahasanya. Jadi sebelum berangkat bagaimana kita memberdayakan diri
digabungkan. Mengenai pekerjaannya kita brief saja dulu. sendiri agar bisa optimal memberikan
tidak dapat diukur seperti perusahaan kontribusi agar lebih baik lagi. Ini ber-
yang ada untung ruginya. Menjadi anggota WCO tidak kaitan dengan kualitas dan kuantitas.
terlepas dari kontribusi yang Jadi itu merupakan suatu keharusan.
Menurut Anda perwakilan kita di diberikan ke sana, berapa Capacity building ini penting sekali, ka-
luar negeri sudah efektif? kontribusi yang diberikan DJBC lau kita bicara mengenai the man be-
Kehadiran mereka disana kepada WCO? hind the gun, ada sistem ada SDM. Ada
memberikan kontribusi untuk bisa Masalahnya kita menjadi anggota senjata ada orang yang memegang
mengikuti dan mengamati sejak tahun 1957, saya kira ketika senjata. Sebagus-bagusnya sistem ka-
perkembangan disana dan itu belum ada kedutaan kita di Belgia, lau orangnya tidak bagus akan percu-
menginformasikannya kepada kita, kedutaan baru ada tahun 1960’an. ma. Bea cukai sudah lama menerapkan
termasuk tugas-tugas yang sifatnya Saya katakan di sini pembayaran capacity building ini. Saya hanya
insidentil. Contohnya, ketika ada iuran itu agak sedikit terlambat, menggarisbawahi bahwa yang penting,
pertemuan tingkat tinggi ASEAN di rupanya dalam urutan dari sekian manusianya, komitmennya, skill,
Kuala Lumpur, kita tidak bisa datang, banyak keanggotaan Indonesia di knowlwdge-nya dan lain sebagainya.
kita kirim perwakilan kita yang ada di Internasional, biaya untuk membayar
Singapura, kalau dari Jakarta tidak iuran itu tidak mencukupi sehingga Apa prioritas Anda sebagai Direktur
mungkin karena sudah mepet. oleh Departemen Luar Negeri Kepabeanan Internasional?
Makanya kita utus pak Riyadi (Kabid (Deplu) dibuat daftar prioritas dan Prioritas utama saya adalah ingin
Keuangan Bea dan Cukai KBRI di DJBC tidak masuk dalam daftar konsolidasi lagi. Saat ini kan ada
Singapura) ke sana dengan bahan prioritas. Padahal kalau kita tidak mutasi besar-besaran. Semua subdit
yang kita support dari Jakarta. ikut kegiatan WCO yang rugi bukan saya diganti dan sebagian seksi-seksi
Bea dan Cukai, tetapi Indonesia. saya juga. Saya harus mulai dari awal
Saat ini beberapa negara maju yang Memang iurannya besar sekitar lagi untuk bisa menyamakan persepsi.
memimpin perekonomian di Asia 200.000 euro atau sekitar 200 juta Karena hal-hal yang ada di Direktorat
seperti Korea Selatan, China dan setahun, tetapi manfaat yang kita Kepabeanan Internasional ini kan tidak
sebagainya memainkan peranan dapat jauh dari nilai tersebut dan ada di diklat jadi kita harus samakan
dalam perdagangan dengan Indone- jangan dinilai dari jumlahnya. persepsi.
sia, lantas apakah ada rencana
untuk menempatkan perwakilan Apa yang Anda lakukan untuk Harapan Anda untuk DJBC di Hari
kita disana? menghadapi tantangan di Direktorat Pabean Internasional ini?
Kemungkinan itu ada saja, kita Kepabeanan Internasional ? Hari Pabean Internasional yang
harus lihat pertimbangannya dan Saya tidak henti-hentinya tahun ini memasuki tahun ke-54, dan
salah satunya adalah pertimbangan berkoordinasi dengan staf-staf saya, tema yang ditetapkan adalah
sumber daya kita. Memilih orang jadi apa yang ada dibenak saya harus Meningkatkan Kapasitas Organisasi
untuk bertugas disana tidak sama dengan apa yang ada di benak dan Profesionalisme Pegawai DJBC
gampang. Karena dia harus mereka. Dalam Rangka Optimalisasi
memenuhi kriteria-kriteria tertentu, Penerimaan Negara dan Fasilitasi
termasuk faktor bahasa. Menurut Menurut Anda, sebagai juru bicara Perdagangan, maka itu saya berharap
saya nantinya untuk menunjuk orang DJBC di forum internasional, direktorat yang saya pimpin menyatu
disana jangan hanya ditunjuk dengan apakah Direktorat Kepabeanan dengan direktorat lainnya, bukan
Surat Keputusan saja, tetapi juga Internasional sudah menjalankan direktorat yang seakan-akan menjadi
harus ada kesediaan dari orang tugasnya dengan maksimal? direktorat yang tidak punya kaitan
tersebut. Rasanya bukan saya yang harus dengan direktorat lainnya.
Tinggal di luar negeri itu bukannya menilainya. Kalau sebelum saya Bukan Direktorat yang mengurus
enak, malah bisa-bisa shock. Jadi menjabat sudah baik, maka pada masa orang ke luar negeri, pandangan itu
belum tentu keadaaan disana sesuai kepemimpinan saya, harus lebih baik yang ingin saya hilangkan. Saya ingin
dengan kenyataan yang dibayangkan. lagi. Saya ingin teman-teman di bisa bekerja keras untuk hasil yang
Jadi saya berharap ke depan dibuka kepabeanan internasional harus terbaik, sebab hubungan internasional
kesempatan untuk ditempatkan disana, memahami bahasa internasional. Jadi merupakan jembatan untuk melakukan
berapa calonnya, nanti ditunjuk siapa ada sesuatu yang tidak diajarkan di kerjasama dengan departemen lain.
yang terbaik untuk dapat menempati Pusdiklat. Saya selalu menekankan Beberapa waktu lalu saya mendapat
posnya disana. Di luar negeri itu sangat agar bahasa yang kita gunakan jangan surat dari salah satu kedutaan untuk
unik sekali penempatannya, kita bahasa ‘telegram’ lah, atau mungkin melakukan MoU mengenai patroli
dituntut untuk melakukan suatu bahasa bisnis. Kita kalau bicara di bersama. Cuma aneh juga, kayaknya
perhitungan yang matang selain itu forum internasional kan tidak hanya yes tidak tepat, maka itu kita berkonsultasi
juga biaya hidup disana mahal. Di or no saja, tapi ada penjelasannya. dengan Deplu. Masukan dari Deplu,
Brussel itu kita harus mengontrak Menerima suatu pendapat ada caranya, kita tidak bisa membuat MoU sebelum
tempat tinggal untuk tiga tahun ke begitu juga kalau menolak, ada caranya ada payungnya atau bilateral agree-
depan. Kalau diputuskan kontrak, maka juga. Untuk itu juga kita bekerjasama ment, kalau ada dispute ada payungnya
tetap harus bayar tiga bulan ke depan. dengan Deplu berdiskusi untuk untuk menyelesaikan itu, kalau tidak
melakukan suatu MoU, ada payungnya bisa-bisa saling
Kalau saat ini bagaimana misalnya,.ternyata untuk bikin MoU itu menyalahkan.

20 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006


PENGAWASAN
WBC/ATS
PENANDATANGANAN MoU. Dirjen Bea dan
Cukai, Eddy Abdurrachman
menandatangani MoU tentang peningkatan
pengawasan impor bahan perusak ozon
dengan Deputi Bidang Peningkatan
Konservasi Sumber Daya Alam
dan Pengendalian Kerusakan
Lingkungan, Masnellyarti
Hilman.

MoU PENINGKATAN
PENGAWASAN IMPOR
Bahan Perusak Ozon
KLH memberikan bantuan peralatan refrigerant identifier pada Ditjen Bea dan Cukai untuk
mendukung pelaksanaan tugas dalam pengawasan impor bahan perusak ozon (BPO).

P
ada 12 Desember 2005, bertempat Hidup (KLH), Masnellyarti Hilman merusak lapisan ozon. Untuk itu, sebagai
di JW Meeting Board II, Hotel JW dengan Direktur Jenderal Bea dan Cukai, pengganti R12, dibuatlah suatu zat
Marriot Jakarta, diselenggarakan Eddy Abdurrachman. pengganti yang dikenal dengan nama
penandatanganan nota kesepahaman Pada acara yang juga dihadiri oleh R134a yang ramah lingkungan karena
(Memorandum of Understanding/MoU) perwakilan dari United Nation Develop- terurai pada saat dibuang ke udara.
tentang peningkatan pengawasan impor ment Program (UNDP), Departemen Per- Menurut Masnellyarti, sejak R12
bahan perusak ozon antara Deputi Bidang industrian, Departemen Perdagangan, dilarang penggunaannya di negara-
Peningkatan Konservasi Sumber Daya dan World Bank tersebut, KLH memberi- negara yang ikut dalam penandatanganan
Alam dan Pengendalian Kerusakan kan bantuan peralatan refrigerant identifier Konvensi Wina dan Protocol Montreal
Lingkungan, Kementrian Lingkungan sejumlah 20 unit pada Ditjen Bea dan maka penggunaan dan pemasukan R12
WBC/ATS
Cukai, untuk mendukung pelaksanaan ini harus dihentikan. Indonesia, sebagai
tugas Bea dan Cukai dalam pengawasan negara yang ikut serta dalam
impor bahan perusak ozon (BPO). penandatanganan tersebut, juga turut
Menurut Sigit Edi Pratignyo, Program berpartisipasi aktif dengan meratifikasi
Manager dari Sector Plan Management kedua kesepakatan internasional tersebut
and Coordinator Unit yang dibentuk oleh melalui Kepres No. 23 Tahun 1992.
KLH, UNDP & World Bank, refrigerant Dengan demikian, Indonesia menjadi
identifier merupakan suatu alat yang salah satu negara yang mempunyai kewa-
berguna untuk mengetahui/ jiban untuk melaksanakan ketentuan-
mengidentifikasi zat apa saja yang ketentuan yang menjadi kewajiban
terkandung dalam suatu gas. Sehingga didalam konvensi dan protokol tersebut.
alat ini berfungsi untuk mencegah Salah satu cara yang dilakukan
masuknya bahan perusak ozon yang pemerintah saat ini adalah dengan
dilarang penggunaannya di Indonesia menghapuskan penggunaan bahan
seperti R12 (Refrigerant 12). perusak ozon secara bertahap. Selain
R12 merupakan jenis CFC yang saat itu memberikan bantuan yang diperoleh
ini telah dilarang pemakaiannya (banyak dari Multilateral Fund pada berbagai
digunakan untuk AC mobil-red). Hal itu industri yang sebelumnya menggunakan
PENYERAHAN REFRIGERANT IDENTIFIER. DJBC disebabkan karena R12 tidak mengalami BPO, agar menggantinya dengan bahan
menerima bantuan berupa 20 unit alat refrigerant perubahan atau tidak terurai pada saat zat non perusak ozon atau alat-alat yang
identifier made in Jepang buatan tahun 2004. tersebut dibuang ke udara sehingga berfungsi sebagai recycling.

EDISI 374 JANUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 21


PENGAWASAN

Intelligence Analysis
Adanya larangan impor R12 tersebut

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
menyebabkan pemasukannya pun melalui
jalur illegal. Untuk itulah KLH melakukan
koordinasi dengan instansi terkait dalam
hal ini DJBC.
“Sebetulnya, kerjasama antara KLH
dan Ditjen Bea dan Cukai sudah cukup
lama terjadi. Salah satunya ketika kami
menahan impor limbah B3 dimana sudah
Training Course
sebagian besar dikembalikan ke negara Kursus ini merupakan sebuah paket yang tergabung dalam
asalnya. Ditjen Bea dan Cukai merupakan program Special Travel Security Fund (STSF) untuk Indonesia.
salah satu instansi kunci dalam

P
pelaksanaan pengawasan impor BPO ada 5 – 13 Desember 2005, Kursus yang berlangsung selama
karena berada di garis terdepan untuk bertempat di lantai 5, Gedung tujuh hari ini terbagi dalam dua sesi. Pada
menjaga agar BPO tersebut tidak masuk Utama Kantor Pusat Direktorat lima hari pertama, peserta kursus memp-
ke wilayah RI,” ujar Masnellyarti. Jenderal Bea dan Cukai, elajari berbagai macam teori, diantaranya
Selain bantuan alat refrigerant identi- diselenggarakan Intelligence Analysis intelligence cycle diantaranya melakukan
fier, dalam waktu dekat KLH dan DJBC ju- Training Course. Kursus atas seluruh proses kegiatan intelijen dan
ga akan melakukan kerjasama dalam kerjasama Direktorat Jenderal Bea peran analis didalamnya. Menurut Tracie,
bentuk pelatihan bagi aparat pengawas dan Cukai (DJBC) dan Australia hal baru yang mungkin didapat dalam
termasuk petugas bea cukai untuk men- Customs Services (ACS) ini dibagi kursus ini adalah banyaknya kegiatan
dukung program pengawasan impor BPO. mejadi dua angkatan, dimana pada yang menggunakan link network diagram
Sementara itu Eddy Abdurrachman angkatan kedua akan dilaksanakan dan pembuatan peta atau grafik informasi
mengatakan, Ditjen Bea dan Cukai pada 23 Januari – 3 Pebruari 2006. dari seluruh proses intelijen.
(sebagai institusi pemerintah yang ditugasi Kursus singkat untuk angkatan Kemudian pada dua hari terakhir, para
melakukan pengawasan terhadap lalu pertama diikuti oleh 16 orang peserta peserta diminta untuk membuat tugas
lintas barang yang masuk maupun keluar yang berasal dari beberapa Kantor kelompok berdasarkan studi case (yang
dari yuridiksi wilayah RI maupun sebagai Wilayah dan Kantor Pelayanan Bea pernah terjadi di Australia) dimana para
institusi yang berada di border atau dan Cukai (KPBC) yang berada di peserta harus mempraktekan semua teori
perbatasan) harus turut berperan aktif Indonesia, seperti Pangkal Pinang, yang diberikan sebelumnya. Setelah itu,
melakukan upaya pencegahan terhadap Tanjung Balai Karimun, Sintete, peserta diminta untuk melakukan final
importasi maupun eksportasi barang- Sangata, Palembang, Tanjung Priok presentation.
barang yang dilarang dan atau dibatasi dan Kantor Pusat. Tracie menambahkan, selain pada
peredarannya untuk melindungi Hadir pada opening ceremony, Desember 2005, Intelligence Analysis
masyarakat, sumber daya alam (SDA) Direktur Pencegahan dan Penyidikan Training Course yang kedua juga akan
dan lingkungan. Endang Tata, Istyastuti Wuwuh Asri diselenggarakan pada Januari 2006
Dengan demikian, Ditjen Bea dan Cu- mewakili Direktur Kepabeanan dengan peserta yang berbeda. “Setelah
kai sangat terbuka dan menyambut baik Internasional, dua orang trainer dari kursus yang kedua, Indonesia Customs
maksud dan tujuan dibuatnya nota kese- ACS yakni Paul Yager dan Tracie dapat menyelenggarakan sendiri kursus
pahaman antara KLH dan DJBC dalam Lawton, serta 4 orang trainer dari mengenai Intelligence Analysis ini. Mudah-
rangka pengawasan barang-barang yang DJBC (yang telah mengikuti Training mudahan kami dapat melatih peserta
merusak lapisan ozon. Eddy berharap on Trainers (ToT) di Australia pada 12 - kursus dengan baik,” katanya.
agar nota kesepahaman ini tidak hanya 26 November 2005) yakni Hendry Menurut Tracie, bagi ACS kerjasama
berhenti sampai pada penandatanganan Darnadi, Mohamad Nur Eko Yuwono, berupa pelatihan ini dapat meningkatkan
saja tetapi pada implementasi kerjasama Tony Riduan P. Simorangkir dan Irwan. hubungan persahabatan antara ACS dan
yang telah dibuat. “Oleh karena itu setelah Pada sambutannya, Endang Tata DJBC. Selain itu ACS juga dapat belajar
penandatanganan ini, harus dibentuk su- mengatakan bahwa training ini sangat banyak dari DJBC. Apalagi Indonesia
atu mekanisme kerja yang baik,” katanya. berguna untuk saling transfer
WBC/ATS
Eddy berpendapat, sebaiknya ada pengetahuan serta meningkatkan skill,
liaison officer yang dapat memangkas terutama bagi Customs intelijen.
sistem birokrasi dan dapat dihubungi Pasalnya, saat ini terjadi banyak hal
secara langsung. Sehingga memudahkan yang kerap berlawanan dengan
pengambilan tindakan jika di lapangan hukum. Untuk itu, pengetahuan dan
ditemui adanya suatu penyimpangan atau teknik-teknik informasi yang baru
pelanggaran. Dengan demikian, akan harus terus di up date. Apalagi intelijen
tercipta suatu persepsi atau pandangan memegang peranan penting dalam
yang sama dalam mengatasi masalah- modern customs administration.
masalah yang ada. Sehingga ia berharap agar para
Eddy mengungkapkan rasa terima peserta training dapat mengikuti
kasihnya dengan diberikannya bantuan training dengan sebaik-baiknya dan
alat refrigerant identifier, sebab alat mampu mengaplikasikannya.
tersebut secara dini dapat membantu Saat diwawancara WBC, Tracie
pegawai bea cukai dalam melakukan Lawton mengatakan, kursus singkat
pengawasan terhadap barang-barang ini merupakan sebuah paket yang
yang dilarang. Untuk itu, alat refrigerant tergabung dalam program Special
identifier tersebut rencananya akan Travel Security Fund (STSF) untuk In-
ditempatkan di pelabuhan-pelabuhan donesia. “Kita mencoba membangun
utama yang mempunyai potensi intelijen capability di Indonesia dengan
sebagai lalu lintas BPO, seperti Tanjung harapan agar dapat meningkatkan
Priok, Tanjung Perak, Tanjung Emas, kemampuan pegawai untuk melaku- TRACIE LAWTON. Dalam kursus ini banyak
Belawan, Pekanbaru, Dumai, Batam, kan analisis intelijen seperti yang kegiatan yang menggunakan link network diagram
Pontianak dan Makassar. ifa selama ini kami lakukan,” ujarnya. dan pembuatan peta atau grafik.

22 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006


WBC/ATS

FOTO BERSAMA. Peserta kursus angkatan pertama berpose bersama sebelum kursus dimulai.

letaknya sangat dekat dengan Australia, terstruktur, dalam arti secara materi jika field study, ia dan rekan-rekannya juga
maka kegiatan intelijen yang ada di diurut dari awal sampai akhir, sangat mempelajari aspek-aspek lain yang
Indonesia secara otomatis sangat mudah dicerna. berkaitan dengan pengawasan. Seperti
membantu Australia. “Jadi, mulai dari konsep intelijen bagaimana cara ACS melakukan
Untuk itu ia berharap agar para hingga masing-masing siklus intelijen assessment (penilaian) terhadap resiko
peserta kursus mendapatkan sesuatu disampaikan pada peserta secara yang muncul dari passenger (dikenal
yang benar-benar baru dari training ini dan komprehensif dan gampang dicerna,” dengan istilah Passenger Analysis Unit-
apa yang telah mereka pelajari dapat jelas Hendry. Ia menjelaskan, materi dari PAU) dan bagaimana ACS melakukan risk
dipraktekkan di lingkungan kerja mereka. kursus ini murni mengenai intelijen cycle, assessment terhadap kapal-kapal kecil.
“Saya harap, para trainer dari DJBC yang suatu konsep siklus intelijen dengan meni- Semua itu berkaitan dengan maraknya
telah kami latih beberapa waktu lalu di tikberatkan pada analisis agar para pega- isu lalu lintas drugs dan teroris. Untuk itu,
Australia, dapat melatih dengan baik dan wai yang bekerja pada bidang intelijen diperlukan upaya bagaimana
mampu memodifikasi apa yang mereka dapat memiliki daya analisis yang kuat. mengassessment dan mendeteksi
peroleh sesuai dengan kebutuhan,” Ia berharap, setelah mengikuti kursus masuknya drugs dan teroris. “Kita sendiri
imbuhnya. ini para peserta memiliki kemampuan sudah menyiapkan konsep dengan nama
Sementara itu, salah seorang trainer yang lebih bagus daripada sebelumnya. passanger name record atau PNR untuk
dari DJBC, Hendry Darnadi mengatakan, Selain itu juga mampu mengadopsi hal- diterapkan di bandar udara,” kata Hendry.
kursus ini sangat penting karena akan hal baru yang ada di lingkungan DJBC Dengan adanya PNR, DJBC secara
meningkatkan analytic skill dari pegawai, sehingga bisa mengolahnya menjadi otomatis bisa mencollect data untuk
khususnya yang bertugas di bidang sebuah produk intelijen. kemudian melakukan targeting pada
intelijen. Menurutnya, kursus ini orang-orang yang dicurigai. Hanya terselip
merupakan pendidikan yang sangat LEBIH PADAT kendala, belum ditandatanganinya MoU
WBC/ATS
Hendry menambahkan, setelah WBC/ATS
dilakukan review, pada kursus angkatan
kedua (Januari-red), lamanya kursus akan
diperpanjang menjadi dua minggu dengan
jumlah peserta yang lebih banyak. Minggu
pertama untuk class room training dan
minggu kedua membahas/menganalisa
kasus. Tak hanya itu, para trainer yang
mengajar sepenuhnya adalah empat
orang trainer dari DJBC. Sementara Tracie
Lawton dan Paul Yager bertindak sebagai
observer selama dua hari.
Hendry menekankan, training pada
angkatan kedua memiliki materi yang lebih
padat dari training angkatan pertama.
Selain karena waktunya lebih panjang, pe-
nyampaian materi dilakukan dalam baha-
sa Indonesia sehingga penyampaian ma-
teri maupun diskusi bisa lebih aktif dan in-
tens. Selain itu, aktifitas atau contoh kasus
yang dilakukan juga relevan atau sesuai
dengan kondisi yang ada di Indonesia.
ARY UNTUNG SUTOTO. Meskipun Ia menceritakan pengalamannya IWAN KURNIAWAN. Bisa mengetahui modus-
hanya know how, pengetahuan lain ketika mengikuti kursus ToT di Australia. modus yang baru yang digunakan dalam
sangat diperlukan. Selain mempelajari class room study dan kegiatan illegal.

EDISI 374 JANUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 23


PENGAWASAN

PATKOR
antara Ditjen Bea dan Cukai dengan

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
Ditjen Imigrasi mengenai PNR.
“Kalau MoU sudah dilakukan, maka
pertukaran data akan lebih mudah sebab

KASTIMA
PNR ini telah berlaku secara internasional
dan sudah diterapkan di negara-negara
maju,” imbuh Hendry.

TERUS DIADAKAN
Pada akhir kursus, salah seorang
peserta, Iwan Kurniawan, Kasi P2 KPBC

Ke-11 Tahun 2005


Tanjung Sangata mengungkapkan bahwa
kursus singkat ini bagus sekali dalam hal
meningkatkan pengawasan, terutama bagi
pegawai yang bekerja di bidang P2.
Apalagi jika tak hanya mempelajari tactical
tetapi juga operasi intelijen atau strategi Kerjasama bilateral antara Indonesai dengan Malaysia di
intelijen. bidang pengawasan, diwujudkan dengan patroli laut bersama
Ketika ditanya apakah ada hal baru
yang dipelajari dalam kursus ini, Iwan antara Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) dan Kastam
mengatakan, sebelumnya ia pernah Diraja Malaysia. Kerjasama yang ke 11 kalinya ini, merupakan
mengikuti kursus analisis intelijen seperti patroli rutin untuk mengamankan perairan Selat Malaka yang
ini, tapi tidak secara spesialisasi. “Kursus merupakan salah satu perairan tersibuk di dunia.
spesialisasi analisis intelijen ini merupakan
hal yang baru bagi saya apalagi kursus ini

S
diselenggarakan atas kerjasama DJBC udah menjadi kegiatan rutin tahun 2005 dibuka oleh Direktur Jenderal
dan ACS dalam proyek STSF. Sehingga setiap tahun diadakan Bea dan Cukai, Eddy Abdurrachman
saya bisa mengetahui modus-modus yang kerjasama bilateral antara selaku Pembina Upacara yang didampingi
baru yang digunakan dalam kegiatan Indonesia dan Malaysia, yang oleh Ketua Pengarah Kastam Diraja
illegal,” katanya. dikhususkan untuk mempererat Malaysia, Dato Hj. Abd Rahman Bin Abd
Untuk itu Iwan menyarankan agar persahabatan antara kedua negara Hamid, beserta para pegawai dari kedua
kursus seperti ini dapat diadakan dan menjaga stabilitas keamanan dan negara dan para tamu undangan.
terus. Selain itu, ia berharap para ekonomi di perbatasan kedua negara. Setelah upacara selesai dilanjutkan
peserta training dapat Kerjasama ini diwujudkan dalam dengan jamuan makan siang, kemudian
mengembangkan apa yang telah rangka patroli laut bersama atau yang kembali ke dermaga dan mempersiapkan
diperoleh dari kursus ini di tempat dikenal dengan Patkor kastima kapal untuk memulai ronda laut. Seperti
kerjanya masing-masing. (Patroli Terkoordinasi Kastam biasanya, diadakan pertukaran personil
Senada dengan Iwan, peserta kursus Indinesia- Malaysia). dari kedua negara, dimana wakil dari
lainnya, Ary Untung Sutoto, Kasi P2 Patrkor kastima yang dalam Indonesia antara lain: Kamarudin, Anwir,
KPBC Pangkal Pinang mengatakan, pelaksanaannya melakukan patroli Sandi Kuntarto, Didi Rusnadi.
training ini harus diikuti oleh seluruh laut di sekitar Selat Malaka, selain Tepat pukul 14.00 WIB semua kapal
pegawai bea cukai terutama yang terlibat mengamankan jalur perdagangan dari diberangkatkan menuju sektor yang telah
dibidang intelijen. Pasalnya, training ini tindakan kriminal, juga ditentukan. Untuk mengawali tugas ini
sangat menekankan pada bagaimana mengamamankan perairan tersebut DOK. KANWIL II TBK
seorang petugas intelijen melaksanakan dari tindak pidana penyelundupan.
siklus intelijen dengan benar sehingga Untuk Patkorkastima kali ini, adalah
mendapatkan hasil yang berdaya guna. pengalaman pertama penulis sebagai
Untuk hal yang baru, Ary mengaku bagian dari PATKOR KASTIMA.
mendapatkan banyak hal baru yang bisa Dalam rangka kerjasama ini,
dipelajari antara lain mengenai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
bagaimana menggunakan tools yang (DJBC) melalui Kantor Wilayah II
bermanfaat dalam melakukan analisa. Ia DJBC Tipe Khusus Tanjung Balai
menyarankan, selain memperoleh Karimun dengan armada operasi
pengetahuan mengenai analisis intelijen, yang dimiliki oleh Pangkalan Sarana
petugas yang bekerja di bidang intelijen Operasi Tanjung Balai Karimun
agar dibekali juga dengan pengeta- mengirimkan 2 buah Kapal patroli
huan-pengetahuan tambahan yang lain. cepat FPB 28 Aluminium, yaitu BC-
Ia mencontohkan, dalam kursus 20002 dengan komandan patroli
singkat ini ia memperoleh pengetahuan Kunto Prasti Trenggono dan BC-
tambahan seperti masalah statistik, 10001 dengan Komandan Patroli
misalnya bagaimana cara mengukur Asep Mulyana, dan 2 buah kapal
probabilitas dari suatu hal dan melihat patroli Buser VSV, yaitu BC-1609
trend yang ada. “Hal-hal itu sangat dengan komandan patroli Herwan,
diperlukan dalam melakukan analisis, jadi juga BC-1603 dengan komandan
bukan cuma melulu mengenai intelijen tapi patroli Hilman Satria.
juga pengetahuan lainnya, seperti mengenai Rombongan berangkat dari
komputer, psikologi, statistik meskipun Pangkalan Kantor Wilayah II DJBC
hanya know how saja tapi itu sangat Tipe Khusus Tanjung Balai Karimun
diperlukan,” imbuh Iwan yang mengaku tanggal 18 November 2005 dengan
CINDERAMATA. Sebagai ikatan tali
memiliki kewajiban untuk menyebarkan tujuan Belawan. Pada pukul 09.00 persaudaraan dan kerjasama diberikan kenang-
pengetahuan yang ia peroleh pada tanggal 21 November 2005 upacara kenangan kepada Dirjen Bea dan Cukai, oleh
pegawai lain dimana ia ditugaskan. ifa pembukaan PATKOR KASTIMA ke-11 Ketua Pengarah Kastam Malaysia.

24 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006


DOK. KANWIL II TBK
penulis dan rekan-rekan kerja diikutkan di
kapal patroli Malaysia K45 dengan total
anggota 10 orang, dan sampai di negeri
Perak Lumut dengan kurun waktu kurang
lebih 1 jam perjalanan dari Belawan.
Setelah kapal sandar, kemudian semua
kru kapal naik ke darat dan makan malam
bersama. Ada suatu perbedaan antara
pelabuhan atau Jetti begitu sebutannya di
Malaysia, yaitu jika di Malaysia pelabuhan/
Jetti dipasang lampu sorot yang
menandakan aman dari gangguan
sekitarnya.
Sungguh suatu kebanggaan khusus
buat penulis, dengan masa kerja baru 9
bulan tetapi sudah dapat tugas ke luar
negeri apalagi sebagai perwakilan dari
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Indonesia di Malaysia. Perjalanan
diteruskan ke Kuala Kedah, dan pada
esok siangnya 19 November2005, sekitar
pukul 16.00 WIB kapal patroli bertolak
menuju pulau Langkawi yang merupakan
pangkalan utama Kastam Diraja Malaysia
yang berdekatan dengan Akmal dan
Office Kastam.
Sebagai rutinitas, patroli diteruskan ke
Kuala Perlis. Baru pada esok harinya
kembali ke Kuala Kedah yang diteruskan
ke Pulau Penang. Pulau Penang
merupakan pangkalan kapal patroli K36
dan kami sandar bersama di pelabuhan
Pulau Penang. Lokasi yang berdekatan
dengan kawasan industri menambah RESMI DIBUKA. Dirjen Bea dan Cukai, Eddy Abdurrachman didampingi ketua Pengarah Kastam Malaysia
suasana semakin ramai apalagi malam Dato, Hj. Abd Rahman Bin Abd Hamid, membuka secara resmi Patkor Kastima ke-11 tahun 2005.
hari bisa dilihat para tenaga kerja dari
Indonesia yang tinggal di mess. kemacetan dihiasi dengan meriahnya Pemandangan alam yang menawan dan
Hari pun tak terasa menjelang malam, suasana Plaza Komtar ditambah dengan air laut yang cukup bersih terletak di balik
saya dan rekan-rekan diajak jalan heningnya suasana pada hari sabtu pulau Ragu dimana kami berada,
bersama dengan Kapten kapal patroli K45 malam itu. membuat saya enggan untuk
menuju pantai Penang yang melewati Keesokan harinya sekitar pukul 14.00 meninggalkan tempat tersebut. Tapi apa
jembatan dengan panjang 13 Km. Kota kapal bertolak menuju Tg. Ragu dan mau dikata waktu jualah yang
pulau Penang yang ramai tapi jarang ada bermalam sambil memancing. memaksa untuk berpisah dengan
DOK. KANWIL II TBK keadaan.
Hari terus berganti, tanpa terasa tugas
10 hari sudah akan berakhir dan harus
mempersiapkan untuk upacara penutupan
serta menjemput perwakilan Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai Indonesia ke
perbatasan. Selanjutnya kapal-kapal
patroli Kastam pun disiagakan. Bus-bus
jemputan sebanyak 2 buah telah tersedia
untuk membawa para delegasi dari
Indonesia menuju ke tempat acara yang
telah disiapkan. Kedatangan kapal-kapal
patroli Indonesia menambah senang
perasaan penulis, apalagi kebanyakan di
kapal patroli tersebut merupakan teman-
teman satu angkatan.
Pukul 09.00 upacara penutupan
PATKOR KASTIMA ke-11 tahun 2005
dimulai, selaku Pembina Upacara yaitu
Ketua Pengarah Kastam Diraja Malaysia,
Dato HJ. Abd Rahman Bin Abd hamid,
dan perwakilan dari Indonesia Direktur P2
Endang Tata. Dan dilanjutkan dengan
perjalananan pulang menuju wilayah
Indonesia, Pangkalan Sarana Operasi
Kantor Wilayah II DJBC Tipe Khusus
FOTO BERSAMA. Pegawai DJBC dengan
pegawai Kastam Malaysia, yang dilanjutkan Tanjung Balai Karimun.
dengan acara pertukaran personil Penulis : Didi Rustandi/Adi
kedua negara. Pegawai Pada Kanwil II DJBC TBK

EDISI 374 JANUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 25


DAERAH KE DAERAH
FOTO: ANDITO

PENGARAHAN. Bertempat di aula Kanwil VIII DJBC Denpasar, Menkeu Sri Mulyani Indrawati memberikan pengarahan pada pegawai di lingkungan Depkeu.

Kunjungan Menteri Keuangan RI


KE KANTOR WILAYAH VIII DJBC DENPASAR
Dalam pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih 3 jam itu, Menkeu juga memberikan
kesempatan tanya jawab kepada para pegawai. Disamping itu, ia juga memberikan alamat
emailnya, supaya bilamana ada saran, keluhan atau pertanyaan, setiap pegawai dapat
berkomunikasi secara langsung dengannya.

H
ari kamis, 15 Desember 2005, nomor satu di Departemen Keuangan mengantikan Yusuf Anwar. Dalam
benar-benar menjadi hari ini juga menyempatkan diri untuk kunjungan ini, menteri yang lebih
istimewa bagi keluarga besar memberikan pengarahan yang akrab disapa Ibu Ani ini membawa
Departemen keuangan Propinsi Bali, intinya, meminta kepada setiap serta rombongan para pejabat eselon
khususnya segenap pegawai Kantor pegawai agar melaksanakan tugas I antara lain : Direktur Jenderal Bea
Wilayah VIII DJBC Denpasar. dan tanggung jawab masing-masing dan Cukai Eddy Abdurrachman,
Bertempat di Aula Kantor Wilayah dengan sebaik-baiknya, sesuai Direktur Jenderal Pajak Hadi
VIII Direktorat Jenderal Bea dan Cu- harapan seluruh rakyat dan tentunya Purnomo, Inspektur Jenderal
kai Denpasar, Sri Mulyani Indrawati juga harapan Presiden Republik Departemen Keuangan Agus
Menteri Keuangan Republik Indone- Indonesia. Darmawan dan Kepala BAPEKI
sia, datang dan bertatap muka lang- Kunjungannya ke Bali ini Anggito Abimanyu.
sung dengan pegawai dilingkungan merupakan yang pertama kali diluar Dihadapan kurang lebih 200
Departemen Keuangan Propinsi Bali. Jakarta semenjak dirinya ditunjuk orang pegawai perwakilan
Pada kesempatan tersebut, orang sebagai Menteri Keuangan Departemen Keuangan Propinsi Bali

4
26 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006
yang berasal dari berbagai instansi pemerintahan Sby-Kalla pada tahun 2005. Setiap kegagalan yang terjadi
vertikal seperti Bea dan Cukai, Pajak, pertama kepemimpinannya belum di tahun 2005 tidak boleh terulang
Perbendaharaan, Piutang dan Lelang dapat memenuhi keinginan dan lagi di tahun 2006.
Negara, Menteri Keuangan (Menkeu) harapan sebagian besar rakyat Dalam pertemuan yang
mengajak seluruh pegawai di Indonesia. berlangsung selama kurang lebih 3
lingkungan Departemen ini untuk Sebagai Menteri Keuangan yang jam itu, Menkeu juga memberikan
senantiasa bekerja keras, baru, Sri Mulyani menyadari betapa kesempatan tanya jawab kepada
meningkatkan performance, beratnya tugas dan tanggung jawab para pegawai. Disamping itu, ia juga
memberikan kontribusi sesuai bidang yang harus diembannya. Tetapi memberikan alamat emailnya,
tugas masing-masing. berbekal dukungan dari Presiden, supaya bilamana ada saran, keluhan
Selain itu, Menkeu juga mengajak wakil presiden, jajaran kabinet serta atau pertanyaan, setiap pegawai
seluruh pegawai secara bersama- seluruh pegawai di Departemen dapat berkomunikasi secara
sama membangun Departemen Keuangan, maka ia meyakini bahwa langsung dengannya.
Keuangan menjadi bagian dari seberat apapun beban itu niscaya Diakhir acara, Menteri Keuangan
penyelesaian masalah (part of akan dapat diatasi dengan baik. didampingi oleh Direktur Jenderal
solution) yang sedang dihadapi oleh “Masalah lain yang dihadapi oleh Bea dan Cukai dan pejabat lainnya,
bangsa dan negara Indonesia dan bangsa ini adalah krisis kepercayaan menyaksikan berbagai jenis barang
bukan sebaliknya, menjadi bagian (crisis of trust),” tegasnya. hasil tangkapan KPBC Tipe A
dari masalah (part of the problem) Oleh karena itu Menkeu berharap Ngurah Rai antara lain: senjata api,
sebagaimana dimasa-masa yang bahwa setiap pegawai Departemen senjata mainan, senapan angin,
lalu. Keuangan selalu berusaha sex toys, majalah porno,
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan meningkatkan pelayanan secara handphone, jam tangan, dan Viagra
bahwa tahun 2005 merupakan tahun profesional sehingga pada akhirnya serta foto-foto tersangka
yang berat, tahun yang telah menyita departemen ini bisa mendapatkan penyelundupan yang berhasil di
begitu banyak perhatian dari kembali kepercayaan dari tangkap dan beragam sarana operasi
pemerintahan ini, dimulai dengan masyarakat luas. yang digunakan. Akhirnya
bencana alam tsunami sampai Memasuki tahun 2006 ini, Sri rombongan meninggalkan Kantor
dengan serangan-serangan Mulyani menjelaskan bahwa Wilayah VIII Ditjen Bea dan Cukai
terorisme yang terjadi dibeberapa pemerintah akan melakukan perbaik- menuju Bandara Ngurah Rai dan
tempat di Indonesia. Oleh karena an-perbaikan terhadap kelemahan selanjutnya kembali ke Jakarta.
peristiwa-peristiwa ini maka dan kekurangan yang ada ditahun Adito Koresponden Denpasar
FOTO: ANDITO

MELIHAT HASIL TEGAHAN. Didampingi oleh Dirjen Bea dan Cukai, Menkeu melihat-lihat berbagai jenis barang hasil tegahan KPBC Ngurah Rai.

EDISI 374 JANUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 27


5
DAERAH KE DAERAH

PERSONALISASI
Pita Cukai
DI KPBC TIPE B YOGYAKARTA
Walaupun dibebani target cukai ketiga terkecil, KPBC Yogyakarta selalu mampu
mencapai target yang telah ditetapkan.

S
DOK. WBC
elain devisa yang berasal dari
ekspor, penerimaan negara dari
sektor cukai masih menjadi andalan.
Terbukti dari meningkatnya target
penerimaan negara dari sektor cukai dari
tahun ke tahun (tahun 2004 Rp.29 trilyun,
sedangkan target penerimaan tahun 2005
adalah Rp.32 trilyun). Dalam
perkembangannya, industri hasil
tembakau masih paling dominan dengan
kontribusi 98 persen dari penerimaan
cukai secara keseluruhan dan sisanya 2
persen berasal dari etil alkohol dan
minuman mengandung etil alkohol.
Tasikmalaya, Kudus, Malang dan
Kediri adalah beberapa daerah di
Indonesia yang memiliki pabrik rokok
besar maupun kecil, yang banyak
menyumbang penerimaan negara dari
sektor cukai. Namun demikian, ada
kendala yang dihadapi untuk
meningkatkan penerimaan negara dari
sektor cukai, yaitu adanya peredaran
rokok ilegal (rokok polos tanpa bandrol KPBC YOGYAKARTA. K Keuntungan diberlakukannya personalisasi pita cukai bagi KPBC Yogyakarta,
atau dengan bandrol yang tidak sesuai) memudahkan identifikasi dan mempersempit peluang jual beli atau pinjam meminjam cukai antar pabrik.
dan penggunaan pita cukai palsu.
Penjualan rokok di Indonesia yang ilegal, sebab merekalah yang paling me- yang dipersonalisasi hanya berupa
sebagian besar berasal dari tiga ngetahui situasi di lapangan. penambahan kode pabrik rokok yang
perusahaan rokok terbesar, yaitu: Gudang Namun demikian, dalam bersangkutan sebanyak 8 (delapan) digit
Garam, Sampoerna dan Djarum, menurut melaksanakan tugasnya Kantor dengan tujuan untuk memudahkan
Gabungan Pengusaha Pabrik Rokok Pelayanan mengalami banyak kendala, identifikasi keaslian pita cukai dan
Indonesia (GAPPRI) pada tahun 2004 antara lain: masalah dana, keterbatasan kesesuaian peruntukannya, termasuk
mencapai 221 milyar batang. Sepuluh alat pendeteksi pita cukai palsu, kode personalisasinya.
milyar batang diantaranya (atau 5 kendaraan dan alat komunikasi, termasuk Tujuh digit pertama berisi singkatan
persennya) menggunakan pita cukai kurangnya sosialisasi peraturan nama pabrik dan digit kedelapan berisi
palsu. Kerugian negara akibat perundang-udangan cukai oleh Kantor angka 1 sampai dengan 9, sebagai
penggunaan pita cukai palsu ini Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC). pembeda jika ada pabrik rokok yang
diperkirakan Rp.150 milyar pertahun. Oleh karena itu, sejak tanggal 1 Janu- memiliki nama sama. Pengawasannya
Untuk mengatasinya, Direktorat Jenderal ari 2005 diberlakukan Peraturan Direktur menjadi lebih mudah karena pita cukai
Bea dan Cukai melakukan upaya Jenderal Bea dan Cukai Nomor: KEP-112/ yang telah dipersonalisasi hanya dapat
personalisasi pita cukai. BC/2004 tentang Desain dan Warna Pita digunakan oleh pabrik rokok yang
Cukai Hasil Tembakau serta Surat bersangkutan.
PERSONALISASI PITA CUKAI Edaran Direktur Jenderal Bea dan Cukai Jika pita cukai digunakan oleh yang
Tugas utama dari Kantor Pelayanan Nomor: SE-28/BC/2004 tentang Pemberi- tidak berhak, maka akan dikenai pasal 58
Bea dan Cukai sesuai Surat Edaran an Identitas Pabrik pada Pita Cukai Hasil Undang-undang Nomor 11 tahun 1995
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor Tembakau, yang sangat erat kaitannya tentang Cukai (pidana penjara maksimum
SE-22/BC/2001 tentang pelaksanaan atau dengan personalisasi pita cukai. Personal- 4 tahun dan/atau denda maksimum 10 kali
pemantauan informasi peredaran hasil isasi pita cukai adalah pemberian identitas nilai cukai yang seharusnya dibayar).
tembakau adalah melaporkan informasi tertentu pada pita cukai hasil tembakau Pengusaha pabrik yang dibidik oleh
atau memantau tempat-tempat yang oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. personalisasi pita cukai adalah pabrik
diduga menjadi sentra peredaran rokok Perbedaan bentuk pita pada pita cukai rokok kecil dan sangat kecil (golongan III,

28 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006


IIIA dan IIIB), yang banyak terdapat di
propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,
Jawa Tengah dan Jawa Timur, karena
pabrik rokok tersebut sangat rentan
dengan penyalahgunaan pemakaian pita
cukai dan peredaran rokok ilegal dengan
berbagai modus. Tujuan utama
personalisasi pita cukai adalah agar pabrik
rokok benar-benar berada pada strata
golongannya, sesuai dengan jumlah yang
diproduksi.
Personalisasi pita cukai dapat
mengakibatkan pabrik rokok naik go-
longan dari IIIB menjadi IIIA (baik
prosentase maupun harga), yang
akan menyebabkan kenaikan
penerimaan negara dari sektor
cukai.
Personalisasi pita cukai
dilakukan untuk mengantisi-
pasi kecurangan pabrik
rokok, yaitu mengguna-
kan pita cukai yang
tidak sesuai dengan
peruntukannya. Atau,
dengan adanya
personalisasi pita
cukai maka pab-
rik rokok tidak
dapat lagi
menggunakan
pita cukai PITA CUKAI. Personalisasi pita cukai dapat mengakibatkan pabrik rokok naik golongan dari IIIB menjadi IIIA, yang akan menyebabkan
palsu, atau kenaikan penerimaan negara dari sektor cukai.
menggunakan
pita cukai yang bukan miliknya dengan terbuka juga lapangan kerja formal, antara Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur
tujuan untuk menghindari kewajiban lain: tenaga buruh linting rokok, industri telah dibentuk Satuan Tugas KPBC be-
(antara lain kenaikan cukai), atau periklanan, industri percetakan dan kerja sama dengan Polri dan Badan
menggunakan pita cukai bekas atau milik transportasi. Intelijen Nasional (BIN) dan Pemerintah
pabrik lain, atau menggunakan pita cukai Oleh karena itu, dalam rangka meng- Daerah setempat untuk memberantas per-
yang tidak sesuai untuk menghindari optimalkan penerimaan negara dari sektor edaran rokok tanpa pita cukai atau rokok
beban cukai yang seharusnya. cukai, pemerintah berupaya untuk yang menggunakan pita cukai palsu.
Sehingga pada intinya, tujuan perso- menciptakan iklim usaha yang lebih baik Seperti halnya KPBC lainnya, latar
nalisasi pita cukai adalah menghindari dan persaingan usaha yang lebih adil bagi belakang pelaksanaan personalisasi
penggunaan pita cukai yang bukan pabrik rokok di Indonesia. Hal tersebut pita cukai di KPBC Yogyakarta adalah
haknya, mendorong agar pabrik berada dilakukan untuk mengantisipasi masalah pita cukai dapat di beli di KPBC yang
pada level golongan yang sebenarnya, umum, yaitu: pendirian pabrik rokok tanpa berbeda wilayah pengawasannya
nomor pokok pengusaha barang kena ijin, penjualan rokok tanpa pita cukai dengan pabrik rokok, banyak beredar
cukai (NPPBKC) yang terdaftar sesuai (rokok polos), penggunaan pita cukai hasil tembakau yang dilekati pita cukai
dengan jumlah pabrik yang berproduksi, palsu atau pita cukai yang tidak sesuai yang bukan peruntukkannya (melang-
memudahkan pengawasan. dengan peruntukannya. gar pasal 54 dan 58 Undang-undang
Dengan adanya personalisasi pita Untuk itu, di Daerah Istimewa No. 11 Tahun 1995 tentang Cukai).
cukai, fungsi kontrol masyarakat dapat DOK. WBC
dijalankan dengan melaporkan ke Bea
dan Cukai atau ke Kepolisian Republik
Indonesia (Polri), jika menemukan rokok
yang tidak menggunakan pita cukai
personalisasi (pita cukai yang tidak sesuai
peruntukannya).

KONDISI KANTOR PELAYANAN BEA DAN


CUKAI TIPE B YOGYAKARTA
Cukai, disamping sebagai sumber
penerimaan negara, juga ditujukan untuk
sasaran-sasaran lain yang telah ditetap-
kan, yaitu untuk kepentingan pengawasan
dan pembatasan terhadap barang-barang
yang dianggap ‘immoral’ atau unhealthy
jika dikonsumsi oleh masyarakat.
Namun disisi lain industri rokok mem-
punyai dampak yang positif, yaitu terbuka-
nya lapangan kerja di sektor pertanian
tembakau dan cengkeh. Disamping itu, KANWIL VI DJBC SEMARANG. Kantor Wilayah Bea dan Cukai yang diberi target cukai terbesar kedua.

EDISI 374 JANUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 29


DAERAH KE DAERAH

Tabel 1 dapat dilayani pemesanan pita memantau hampir semua kegiatan pabrik
TARGET CUKAI KWBC VI DJBC cukainya (karena adanya rokok yang berada di bawah
SEMARANG pemblokiran), Karena adanya pengawasannya. Sehingga keuntungan
kesalahan pengadministrasian diberlakukannya personalisasi pita cukai
No. KPBC Target (%) oleh pejabat Bea dan Cukai, yang dapat dinikmati oleh KPBC
1. Kudus 92,605 Pembulatan order pemesanan Yogyakarta adalah: Memudahkan
2. Surakarta 2,133 pita cukai oleh Bea dan Cukai. identifikasi dan mempersempit peluang
Pemantauan personalisasi jual beli atau pinjam meminjam cukai antar
3. Pekalongan 2,116 pita cukai dilakukan dengan pabrik. Perusahaan didorong untuk
4. Tanjung Emas 1,571 pengecekan pembukuan pabrik melakukan perencanaan produksi dengan
5. Yogyakarta 1,448 rokok melalui CK-1 (dokumen lebih baik (dapat meminta penyediaan pita
6. Tegal 0,116 pemesanan pita cukai). Dalam cukai untuk kebutuhan hingga 3 bulan
7. Cilacap 0,011 satu tahun pabrik rokok tersebut kedepan). Adanya jaminan ketersediaan
mengajukan berapa CK-1 pita cukai bagi perusahaan yang
Tabel 2 (sudah melebihi atau belum mengajukan permohonan penyediaan pita
TARGET DAN REALISASI jumlah produksi untuk naik ke cukai. Memudahkan pengawasan pabrik
PENERIMAAN CUKAI KPBC TIPE B strata yang lebih tinggi). dan peredaran pita cukai.
YOGYAKARTA Dari tiga belas Kantor
Periode 2001 sd Oktober 2005 Wilayah Bea dan Cukai yang TANTANGAN DAN HAMBATAN
ada di Indonesia terdapat enam PERSONALISASI PITA CUKAI DI KPBC TIPE
(dalam juta Rupiah) Kantor Wilayah Bea dan Cukai B YOGYAKARTA
yang dibebani target cukai, dan Pada umumnya, kerugian yang diala-
Tahun Target Realisasi %
Kantor Wilayah Bea dan Cukai mi akibat diberlakukannya personalisasi
Anggaran
VI DJBC Semarang adalah pita cukai adalah: Meningkatkan beban
2001 2,314.790 2,340.300 101.10 Kantor Wilayah Bea dan Cukai administrasi. Risiko jumlah pita cukai yang
2002 11,857.160 17,419.740 146.91 yang diberi target cukai terbesar tidak terpakai menjadi lebih banyak. Tata
2003 18,429.000 61,203.440 332.10 kedua (20 persen dari target kerja pengadaan dan pengelolaan pita
cukai secara keseluruhan) cukai akan berubah. Harga pita cukai
2004 71,548.130 83,679.890 116.96
setelah Kantor Wilayah Bea dan persatuan menjadi lebih mahal. Formulir
Nopember Cukai VII DJBC Surabaya (70 permintaan pita cukai menjadi lebih terinci.
2005 122,524.537 131,905.370 107.66 persen dari target cukai secara Mengubah model persediaan pita cukai di
keseluruhan). KPBC. Sisdur pemesan pita cukai
Tabel 3 Ketujuh KPBC di lingkungan dimodifikasi agar waktu tunggu makin
PENGUSAHA PABRIK YANG Kantor Wilayah Bea dan Cukai pendek. Pabrik harus merencanakan
DILAYANI OLEH KPBC TIPE B VI DJBC Semarang semua produksi dengan lebih akurat.
YOGYAKARTA dibebani target cukai. Target Sedangkan kendala personalisasi pita
cukai tersebut dapat dilihat cukai yang banyak dialami oleh KPBC
Golongan Pabrik Jumlah Pabrik % dalam tabel 1. lain, seperti: keterlambatan kedatangan
I SKT 1 2,33 Walaupun dibebani target pita cukai karena pabrik rokok sering kali
II KLM 1 2,33 cukai ketiga terkecil, KPBC Yog- tidak memperhitungkan hari libur (di KPBC
yakarta selalu mampu mencapai Tasikmalaya) dan ditentang oleh beberapa
III KLM 2 4,65
target yang telah ditetapkan. pabrik rokok dengan alasan: Pabrik rokok
Cerutu 3 6,97 Dalam bulan Nopember 2005, kecil sulit untuk menyamai pabrik rokok
III SKT 1 2,33 dari target yang ditetapkan sebe- menengah dalam produksi maupun
IIIA SKT 4 9,30 sar Rp. 122,524.537 juta (atau menjual hasil produksi melebihi kuota
IIIB SKT 18 41,86 100 persen), realisasinya telah yang telah ditetapkan (di KPBC Kudus).
IIIB SKT mencapai Rp. 131,905.370 juta Dengan banyaknya jumlah pabrik
(belum berproduksi) 13 30,23 (atau 107,66 persen). Target dan rokok kecil dan sangat kecil akan sangat
penerimaan cukai selama 5 sulit bagi DJBC untuk menyediakan
T o t a l 43 100 tahun terakhir di KPBC Yogyaka- pesanan pita cukai tepat pada waktunya.
rta dapat dilihat dalam tabel 2. Akibat keterbatasan jatah pemesanan,
Dari tabel di atas dapat dilihat banyak stok barang yang tidak dapat
Untuk itu, pengusaha dapat mengaju- bahwa sejak tahun 2001 sampai dengan dipasarkan (di KPBC Kudus), Pabrik rokok
kan pita cukai personalisasi kepada bulan Nopember 2005, KPBC Yogyakarta kecil tidak dapat saling membantu dengan
Kepala KPBC dengan menggunakan selalu mampu mencapai target memberikan sisa pita cukai pada yang lain
formulir permohonan pengadaan pita penerimaan cukai yang telah ditetapkan. (di KPBC Kudus), Pabrik rokok yang
cukai personalisasi (P3C) maksimum selama ini menggantungkan hidupnya
untuk kebutuhan selama 3 (tiga) bulan PELUANG PERSONALISASI PITA CUKAI DI pada jual beli pita cukai sebagai mata
dalam satu tahun anggaran. Pada akhir KPBC TIPE B YOGYAKARTA pencahariannya tidak dapat beroperasi
tahun anggaran, pengusaha harus Selama ini, KPBC Yogyakarta melaya- lagi (di KPBC Kediri), tidak banyak dialami
mengambil pita cukai yang telah dipesan. ni sebanyak 43 pabrik rokok dengan oleh KPBC Yogyakarta karena adanya
Jika pita cukai yang telah dipesan perincian seperti terlihat pada tabel 3. kerjasama antara Direktorat Cukai dan
tidak diambil dengan CK-1, maka Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa KPBC Yogyakarta serta telah diadakannya
terhadap pengusaha pabrik dikenakan pabrik rokok yang dilayani oleh KPBC sosialisasi kepada pengusaha pabrik.
biaya pengganti. Pengusaha pabrik tidak Yogyakarta yang terbanyak adalah pabrik Ruang lingkup pengawasan pabrik
dikenakan biaya pengganti dalam hal rokok dengan golongan IIIB yang nilai pro- rokok yang berada di bawah pengawasan
terjadi: Perubahan tarif dan/atau Harga duksinya tidak lebih dari 6 juta batang per KPBC Yogyakarta meliputi: Propinsi
Jual Eceran akibat kebijakan pemerintah tahun dengan tarif cukai 4 persen (tanpa Daerah Istimewa Yogyakarta yang terdiri
atau temuan audit, Kenaikan golongan PPN Hasil Tembakau) dengan Harga Jual dari: Kabupaten Sleman, Kabupaten
pengusaha pabrik, Kenaikan Harga Jual Eceran terendah Rp. 230/batang. Bantul, Kabupaten Kulon Progo,
Eceran karena penetapan Kepala KPBC, Dengan jumlah pabrik rokok tidak Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten
Pengusaha yang bersangkutan tidak terlalu banyak, KPBC Yogyakarta dapat Temanggung, Kota dan kabupaten

30 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006


Magelang, Kabupaten Wonosobo 1. Secara berkala melakukan peng- 2. Mengawasi pelekatan pita cukai
(dengan lokasi pabrik terjauh 120 Km dari awasan dan pembinaan kepada sebelum hasil tembakau diedarkan
KPBC Yogyakarta). pengusaha pabrik (kunjungan ke pasar.
Luasnya daerah pengawasan KPBC lapangan, sosialisasi peraturan 3. Mengawasi perbandingan jumlah
Yogyakarta dirasakan tidak sebanding dan mengundang mereka untuk pemesanan pita cukai dengan
dengan jumlah personil yang ditempatkan saling bertukar pikiran). hasil tembakau yang telah
di Seksi Kepabeanan dan Cukai VI (yang 2. Pemantauan pelaksanaan diproduksi
ditugaskan menangani cukai hasil temba- kewajiban yang harus dipenuhi 4. Pemantauan permintaan dan
kau, sekaligus cukai etil alkohol dan mi- oleh pengusaha pabrik, antara lain: penggunaan pita cukai sesuai
numan mengandung etil alkohol). Selain perijinan NPPBKC, menyediakan dengan peruntukannya.
itu, tidak adanya kendaraan dinas untuk dan menyelenggarakan pembu- Kenaikan penerimaan negara dari
operasional cukai dan keterbatasan biaya kuan yang menyangkut seluruh personalisasi pita cukai memang belum
perjalanan dinas membuat pengawasan proses produksinya, termasuk terlihat, karena penerimaan negara dari
dilaksanakan secara kurang maksimal. kewajiban pengusaha pabrik untuk sektor cukai yang terbesar adalah dari
Oleh karena itu, pelaksanaan perso- melaporkan jumlah pesanan, pabrik rokok golongan I dan II yang non
nalisasi pita cukai di KPBC Yogyakarta pelekatan, pengeluaran dan personalisasi. Namun demikian, peredar-
tidak mengalami hambatan dari sisi persediaan pita cukai pada BKC. an rokok ilegal cenderung menurun sete-
pabrikan. Kendalanya justru terletak pada 3. Pemantauan penyesuaian harga lah personalisasi pita cukai karena pabrik
aparatur dan sarana prasarana yang jual eceran hasil tembakau dan rokok nakal kesulitan menyalahgunakan
dimiliki oleh KPBC Yogyakarta. golongan pabrik sesuai dengan pita cukai yang bukan haknya.
jumlah produksinya. Akan tetapi bisa juga meningkat
PEMBLOKIRAN PERUSAHAAN TERKAIT 4. Peningkatan pelayanan karena pabrik rokok kecil sekali cenderung
DENGAN PERSONALISASI PITA CUKAI administrasi dibidang cukai secara untuk mengedarkan rokok polos tanpa pita
Berdasarkan laporan pelaksanaan transparan, efektif dan efisien. cukai, mengingat ketatnya pengeluaran
tugas Tim Operasi Terpadu pita cukai oleh DJBC. Atau berubahnya
Pemberantasan Pelanggaran Cukai B. Pengawasan Represif, yaitu modus operandi peredaran rokok ilegal
tentang Hasil Operasi Pasar secara pengawasan yang dilakukan setelah menjadi menggunakan merk bohong-
tertutup pada bulan Juli 2005, terdapat suatu kegiatan dilaksanakan; bohongan atau memalsu merk milik pabrik
beberapa pabrik rokok pemilik pita cukai 1. Melakukan verifikasi dan audit atas rokok lain tanpa cukai. Dan ini adalah
yang diblokir karena melanggar pasal 54 dokumen cukai. tugas kita semua untuk mengawasinya!
dan 58 Undang-undang No. 11 Tahun 2. Mengawasi dipatuhinya peraturan Penulis adalah Bety Ijani Harmawaty, S.IP., M.Si,
1995 tentang Cukai. Dan hal tersebut tidak perundangan dibidang cukai. Pemeriksa Bea dan Cukai Muda Pada KPBC Tipe A Khusus
terjadi di KPBC Yogyakarta, karena: Tanjung Perak, sebelumnya penulis
Jumlah pabrik rokok tidak terlalu banyak C. Pengawasan Fisik, yaitu pengawasan adalah Kasi Kepabeanan dan Cukai II pada
sehingga dapat terpantau semuanya, yang dilakukan dengan memeriksa KPBC Tipe B Jogjakarta.
Selektifnya perijinan (Nomor Pokok secara fisik terhadap pita cukai; Tulisan ini disusun berdasarkan hasil wawancara
Pengusaha Barang Kena Cukai atau 1. Mengawasi proses produksi dan dengan Kasi Kepabeanan dan Cukai VI pada KPBC Tipe B
NPPBKC dapat diterbitkan jika seluruh pendistribusian hasil tembakau. Jogjakarta : Syahran, S.IP.
persyaratannya terpenuhi). Tertib
administrasi perbendaharaan, dimana
penyerahan pesanan pita cukai sesuai
dengan peruntukannya. Pabrik rokok yang
jujur dan mau menyelesaikan
kewajibannya. Telah dilaksanakan
sosialisasi dan tidak ada yang keberatan.
Selain itu, untuk tertib administrasi,
seksi perbendaharaan dalam
menyerahkan pesanan pita cukai kepada
pabrik rokok pemilik pita cukai, harus
sesuai dengan peruntukannya. Caranya
adalah: Dengan memperhatikan profil
perusahaan/pengusaha. Perusahaan
yang mengajukan CK-1 akan diteliti
kesesuaian batas maksimum
pemesanannya. Meneliti batas kewajaran
(hasil produksi harus sesuai dengan
keberadaan pabrik, jumlah tenaga kerja,
dan sebagainya).

KESIAPAN APARATUR PEMERINTAH


DALAM PERSONALISASI PITA CUKAI
Upaya yang dilakukan oleh KPBC
Yogyakarta dalam pelaksanaan
personalisasi pita cukai, selain melakukan
operasi pasar bekerja sama dengan
instansi terkait, adalah dengan melakukan
pengawasan secara preventif, represif dan
pengawasan fisik, yang meliputi:

A. Pengawasan Preventif, yaitu


pengawasan yang dilakukan sebelum BURUH PABRIK ROKOK. Industri rokok juga mempunyai dampak yang positif, seperti terbukanya lapangan
suatu kegiatan dilakukan; kerja formal, seperti tenaga buruh linting rokok, dan lainnya.

EDISI 374 JANUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 31


DAERAH KE DAERAH

KUNJUNGAN KERJA
KAKANWIL XII DJBC AMBON
Ke KPBC Amamapare Dan PT. Freeport Indonesia
Kunjungan kerja tiga hari di Kantor Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC) Tipe B Amamapare dan PT.
Freeport, selain dalam rangka serah terima jabatan dari kepala kantor lama kepada kepala kantor
baru, juga untuk melihat dari dekat kegiatan operasional pertambangan PT.Freeport yang menjadi
mitra kerja utama KPBC Amamapare.

P
WBC/KY
T. Freeport Indonesia yang menjadi salah satu tulang pungung
mempunyai lokasi penambangan penerimaan dari Kanwil XII DJBC
di provinsi Papua tepatnya di Ambon.
Kabupaten Mimika, sejak berdirinya
perusahaan ini jalinan kerja sama KECIL NAMUN LENGKAP
dengan DJBC sudah mulai di lakukan. Berbicara soal KPBC Amamapare,
Tahun 1971 dimana PT. Freeport mulai KPBC ini terbilang lengkap dalam hal
melakukan impor kebutuhan tambang, pelayanan, mulai dari pelayanan di
DJBC saat itu sudah melayaninya bandara, pelabuhan, hingga
dengan pelayanan dokumen impor. pengawasan di lokasi tambang yang
Perkembangan perusahaan yang terletak di atas gunung. Letak KPBC ini
kini juga sudah didukung oleh berada di Pelabuhan Amamapare kira-
peningkatan pelayanan atau kerjasama kira 35 Km dari Kabupaten Mimika.
yang solid antara DJBC dengan PT. Dengan jumlah pegawai 29 orang, pada
Freeport, telah membuahkan suatu tahun 2005 KPBC Amamapare untuk
jalinan kerjasama yang baik antara target penerimaannya cukup gemilang,
kedua belah pihak. bahkan 127 persen melebihi dari target
Hal ini tercermin dengan yang telah ditetapkan.
dijadikannya KPBC Amamapare yang Dalam hal pengawasan, KPBC
tadinya hanya kantor bantu, kemudian Amamapare juga memiliki satu unit
meningkat menjadi tipe C dan kini telah kapal patroli BC1510, yang bertugas
berubah menjadi tipe B. Ini tak lain mengawasai bongkar muat kapal yang HERI KRISTIONO. Target di tahun 2006 optimis
akan tercapai.
karena KPBC Amamapare telah ada di muara sungai. Selain itu kapal
WBC/KY patroli ini juga bertugas mengawasi
jalur-jalur yang kerap dipakai untuk
kegiatan illegal logging dan illegal
fishing. Dengan wilayah pengawasan
yang cukup luas ini, KPBC Amamapare
tetap dapat eksis dalam pelayanan dan
pengawasan, hal ini tak lain dari
komitmen kerja para pegawai yang
ingin menjadikan KPBC Amamapare
sebagai kantor pelayanan yang prima.
Untuk melihat lebih jauh bagaimana
jalannya kegiatan pelayanan dan
pengawasan yang dilakukan dan apa
saja hambatan yang ada di wilayah
kerja KPBC Amamapare, termasuk
untuk melihat kegiatan operasional PT.
Freeport, dan bagaimana kerjasama
yang dijalin dengan KPBC Amamapare,
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) XII
DJBC Ambon, DR. Heri Kristiono
berserta jajarannya termasuk WBC,
melakukan kunjungan kerja selama tiga
hari dari Senin, 12 Desember 2005
sampai dengan Rabu, 14 Desember
2005.
Kunjungan kerja diawali pada Senin,
12 Desember 2005 dengan
pelaksanaan serah terima jabatan
Kepala KPBC Amamapare yang lama,
SERTIJAB. Disaksikan Kakanwil XII DJBC Ambon, serah terima jabatan Kepala KPBC Tipe B Hartono Singgih, kepada Kepala
Amamapare dari Hartono Singgih kepada Agus Hermawan.. KPBC yang baru Agus Hermawan di

6
32 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006
KPBC Tipe B Amamapare. Acara yang
cukup sederhana namun penuh hikmat
itu dilaksanakan di ruang rapat KPBC
Amamapare.
Pada kesempatan itu, Kakanwil
dalam kata sambutannya mengatakan,
rasa terima kasihnya kepada pejabat
yang lama, karena telah berusaha
dengan keras baik dalam hal
pemberian pelayanan maupun dalam
hal pencapaian target. Untuk itu kepada
para pegawai yang lain diminta
dukungannya agar pejabat yang baru
dapat lebih baik lagi dari yang telah
dicapai sekarang.
“Saat ini yang dibutuhkan oleh
jajaran DJBC adalah peningkatan
kinerja sehingga apa yang diharapkan
dapat terpenuhi khususnya target
penerimaan yang selama ini terus
dapat melampaui target. Untuk itu saya
mengucapkan terima kasih kepada
pejabat yang lama atas kinerjanya
selama ini, dan kepada pejabat yang
baru saya harapkan dapat lebih baik
lagi dan menjalankan apa yang sudah
terjalin dengan baik selama ini,” papar
Heri Kristiono.

MENERUSKAN YANG SUDAH BAIK baik.”Kami selaku pengusaha akan mengarapkan ke depan para pegawai
Setelah serah terima jabatan, acara berusaha untuk selalu mengikuti sudah dapat memiliki rumah dinas
kemudian diteruskan dengan ramah aturan-aturan yang ada, karena bea mengingat biaya hidup di Timika cukup
tamah dan pisah sambut, yang tidak cukai sudah cukup banyak membantu mahal.
hanya diikuti oleh seluruh pegawai, tapi kami, untuk itu kami mengharapkan “Pegawai Amamapare sekarang ini
juga oleh instansi terkait serta para kepada pejabat yang baru untuk dapat kebanyakan mengontrak rumah semua,
mitra kerja yang selama ini terus menjalin kerjasama dengan kami sementara PT. Freeport memberikan
bekerjasama dengan KPBC dan membuat lebih baik dari yang fasilitas hanya berupa mess untuk
Amamapare. sudah baik sekarang ini,” tutur John. bujangan, padahal hampir seluruh
Dalam kesempatan itu pejabat yang Sebagai pejabat yang lama, pegawai telah memiliki keluarga, untuk
baru, Agus Hermawan mengatakan, Hartono Singgih juga mengharapkan ke itu mereka terpaksa mengeluarkan
setelah menerima skep mutasi dirinya depan jalinan kerjasama dapat lebih dana untuk mengontrak rumah yang
sudah merasa siap untuk dipindahkan, baik lagi sedangkan untuk hal yang cukup mahal,” ujar Hartono Singgih.
walapun belum mengetahui secara sekiranya belum dapat terpenuhi ketika Satu hal yang cukup menjadi
detail profil dari kantor barunya, namun dirinya menjabat, Hartono kendala bagi KPBC Amamapare
dari kunjungan kerja kali ini, dirinya WBC/KY
menurut Hartono Singgih, adalah
akan berusaha meneruskan apa yang luasnya wilayah pengawasan
sudah terjalin selama ini dan berusaha sementara sarana dan prasarana yang
dengan keras agar tidak ada ada masih kurang memadai, seperti
kemunduran dalam hal pelayanan dan halnya jika terjadi illegal logging atau
pengawasan. illegal fishing memerlukan waktu satu
Lebih lanjut Agus Hermawan dalam hari penuh untuk mencapai lokasi dan
wawancara terpisah dengan WBC persediaan bahan bakar yang cukup
mengatakan, prioritas utama yang akan banyak.
dilaksanakannya adalah konsolidasi ke
dalam karena posisi eselon IV yang MENINJAU GRASBERG
juga ada pergeseran sehingga dirinya Seusai acara pisah sambut, acara
tidak ingin pelayanan yang sudah baik kemudian dilanjutkan dengan meninjau
menjadi tersendat karena adanya langsung lokasi bongkar muat kapal
pergeseran itu. Selain itu konsolidasi dengan mengunakan kapal patroli
keluar khususnya kepada PT. Freeport BC1510. Dari kunjungan ini terlihat
juga akan dilaksanakan, dalam arti jelas betapa luasnya wilayah
akan mengadakan rapat koordinasi pengawasan yang harus dijalankan, itu
dengan mereka untuk mengetahui apa sebabnya dengan adanya tambahan
saja hambatan atau keluhan mereka kapal patroli yang baru, upaya
selama ini. pengawasan diharapkan akan menjadi
Sementara itu menurut John lebih baik lagi.
Rumainum selaku General Superinten- Selesai meninjau lokasi bongkar
dent PT. Freeport Indonesia divisi muat kapal, acara dilanjutkan dengan
Export Import, KPBC Amamapare mengunjungi lokasi pembudidayaan
sudah cukup profesional dalam arti tanaman dan hewan milik PT. Freeport,
telah menerapkan semua aturan-aturan HARTONO SINGGIH. Masalah rumah dinas masih di area tailing atau di lahan yang
maupun kebijakan dengan sangat menjadi kendala bagi KPBC Amamapare. merupakan pasir sisa penambangan.

EDISI 374 JANUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 33


7
DAERAH KE DAERAH
WBC/KY
Di hari kedua kunjungan kerja,
rombongan diberi kesempatan oleh PT.
Freeport Indonesia untuk melihat
langsung lokasi penambangan atau
wilayah yang dikenal dengan grasberg.
Sebelumnya pada malam hari
rombongan dijelaskan terlebih dahulu
bagaimana panduan yang aman untuk
mencapai ke grasberg, mulai dari
penggunaan sepatu hingga rompi yang
harus dikenakan dijelaskan secara
detail.
Pagi hari dengan menggunakan bus
khusus dari PT. Freeport, rombongan
mulai melakukan perjalanan. Jauhnya
jarak yang akan ditempuh dan medan
yang akan dilalui juga cukup berat,
mengharuskan rombongan harus
ekstra fit pagi itu. Setelah berjalan
kurang lebih satu jam, rombongan
sampai pada pos pemeriksaan pertama
dimana semua peserta diwajibkan
untuk turun dan mencocokan kartu
visitor dengan alat yang sudah
disediakan.
Dari pos pertama itulah perjalan
mulai mendaki, dengan kemampuan
bus yang tidak diragukan lagi
perjalanan pagi itu berjalan dengan
AGUS HERMAWAN. Tampak dalam gambar Kepala KPBC Amamapre yang baru, Agus Hermawan, saat mulus hingga akhirnya rombongan tiba
memberikan sambutan.. di kota Tembaga Pura untuk beristirahat
sejenak dan menggunakan peralatan
Isu tailing merupakan isu yang tak tanaman dan hewan yang ternyata khusus yang telah disediakan. Kurang
kunjung padam bagi lingkungan hidup menghasilkan hasil yang cukup baik. lebih 30 menit dari kota Tembaga Pura,
di wilayah kerja PT. Freeport, hal ini Di lokasi budidaya ini rombongan sampailah rombongan di lokasi awal
dipandang sebagai ancaman serius diperlihatkan bagaimana tanaman da- penambangan dan harus naik kereta
bagi lingkungan hidup karena akibat pat tumbuh dengan baik di atas tailing, kabel yang menurut buku pedoman
tailing tanaman yang ada di daerah bahkan ikan-ikan pun dapat berkem- kunjungan merupakan kereta kabel
tersebut akan punah dan sulit untuk bang dengan cepat, hasil yang dicapai- terpanjang yang ada di dunia.
ditanami kembali. Untuk membuktikan pun juga cukup baik ini terbukti bebera- Setelah tiba di lokasi penambangan
kalau di wilayah tailing juga dapat pa tanaman dan buah-buahan yang awal, rombongan kembali harus naik
ditumbuhi tanaman dan dipelihara rombongan coba cukup enak dan tak bus untuk mencapai puncak dimana
hewan, PT. Freepot membuat budidaya kalah dengan budidaya di tanah biasa. lokasi penambangan atau grasberg
WBC/KY dapat terlihat dengan jelas.
Sepanjangan jalan itu rombongan dapat
melihat truk-truk besar yang
mengangkut bahan baku emas yang
akan dibawa ke pabrik pengolahan.
Cukup baik cuaca hari itu sehingga
rombongan dapat melihat dengan jelas
lokasi penambangan yang terbesar di
dunia. Decak kagum tak henti-hentinya
keluar dari mulut peserta, siapa pun
mungkin tak membayangkan
bagaimana dilokasi yang jauh dari
pantauan dan jamahan manusia
terdapat kekayaan yang begitu besar.
Grasberg lokasi penambangan yang
tiap harinya menghasikan 1 juta ton
bahan baku emas dapat dilihat dengan
jelas, namun waktu itu rombongan tidak
dapat melihat gunus es abadi yang ada
di puncak Jaya Wijaya karena kabut
sudah mulai turun.
Tak lama di lokasi penambangan
mengingat udara yang cukup tipis dan
kabut mulai turun, membuat
rombongan tidak dapat berlama-lama di
atas dan langsung kembali ke pos awal
untuk turun dengan kereta kabel tam-
GRASBERG. Kakanwil XII DJBC Ambon, Heri Kristiono (kedua dari kiri), didampingi Agus Hermawan, bang, dan langsung menuju kota Tem-
Hartono Singgih, dan Sujita. Saat berada di lokasi tambang Grasberg.. baga Pura untuk istirahat makan siang.

8
34 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006
WBC/KY
Selesai istirahat dan makan siang,
rombongan kembali melanjutkan
perjalanan menuju kota Timika. Dalam
perjalan pulang, cuaca mulai kurang
bersahabat kabut tebal yang mulai
turun ditambah hujan yang cukup deras
mengharuskan bus berjalan ekstra hati-
hati untuk dapat sampai ketujuan. Dan
sore harinya rombongan pun tiba
kembali di hotel dengan selamat.

TARGET TERPENUHI
Sebagai akhir dari perjalanan
kunjungan kerja ini, pada malam
harinya PT. Freeport mengundang
makan malam rombongan di Kuala
Kencana yang merupakan kota man-
diri yang ada di Timika. Acara utama
kali ini adalah pemaparan kembali
program kerja dari PT. Freeport
Indonesia dan pandangan DJBC
setelah melihat langsung lokasi
penambangan. Pada kesempatan itu
Kakanwil mengutarakan agar KPBC
Amamapare dapat meningkatkan
terus layanannya kepada PT.
MENINJAU LOKASI BONGKAR MUAT. Kakanwil tampak dalam gambar saat berdiskusi dengan John
Freeport, mengingat jika terjadi Rumainum setelah mengikuti acara sertijab, meninjau lokasi bongkar muat kapal dengan kapal
hambatan dari pihat DJBC, maka patroli BC 1510.
kelangsungan penambangan pun
akan berpengaruh. memerlukan kegiatan ekspor dan impor risk management untuk menambah
Dari kunjungan kerja selama tiga dalam persiapannya, ini tentunya juga wawasan mereka.
hari ke KPBC Amamapare dan PT. akan meningkatkan penerimaan,” jelas Bagi pegawai yang sudah cukup
Freeport, Kakanwil yang juga baru Kakanwil lama bertugas di Indonesia bagian
pertama kali meninjau lokasi itu, Sedangkan untuk peningkatan mutu timur, Kakanwil juga mengharapkan
melihat potensi yang cukup besar dari SDM yang ada, Kakanwil mengatakan, adanya mutasi yang fair.”Ini tidak
KPBC Amamapare sebagai tulang saat ini DJBC tengah bekerjasama tergantung lamanya juga mereka
pungung penerimaan Kanwil XII DJBC dengan World Bank sedang melakukan bertugas, melainkan ada bobotnya.
Ambon. Target Kanwil XII DJBC Ambon program-program penting, seperti Kalau mereka sudah lama dan memiliki
yang pada tahun 2005 ini melampaui DTSD untuk 900 pegawai yang sudah potensi yang cukup baik maka sudah
target, itu termasuk dari upaya dan dapat dianggarkan pada awal tahun selayaknya diberikan kesempatan
kerja keras dari jajaran KPBC 2006, selain itu dari masing-masing untuk berbagi pengalaman dengan
Amamapare. kantor juga dapat menjalin kerjasama yang lain seperti di Indonesia bagian
“Target penerimaan Kanwil XII dengan para pengguna jasa dalam hal barat,” tandas Kakanwil. adi
DJBC Ambon sampai dengan bulan WBC/KY
November 2005 itu sudah mencapai
127 persen dari target yang ditetapkan,
memang kontribusi terbesar berasal
dari KPBC Amamapare yang kebetulan
juga sampai akhir bulan November ini
sudah mencapai 127 persen,” tutur Heri
Kristiono
Sementara itu berkaitan dengan
kendala, Kakanwil mengatakan di
beberapa KPBC kegiatan impor tidak
reguler, tidak seperti di Amamapare.
Di lain kantor hanya bersifat
sementara saja, untuk itu rencana ke
depan Kanwil XII adalah lebih
memfokuskan pelayanan yang
didasarkan pada penelitian, sehingga
pelayanan ekspor maupun impor
akan tetap berjalan lancar tanpa
menghilangkan fungsi pengawasan
yang ada.
“Untuk target tahun 2006 kami
optimis dapat tercapai, hal ini juga tidak
lain dari potensi di Amamapare yang
cukup besar yang didukung juga oleh
peningkatan volume impor dan ekspor
dari PT. Freeport, sementara itu dari
Manokwari yang juga akan segera FOTO BERSAMA. Bersama Kakanwil dan pejabat yang lama dan baru, berserta para pegawai lainnya
dibuka ladang gas tentunya berfoto bersama di depan KPBC Amamapare..

EDISI 374 JANUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 35


9
SEPUTAR BEACUKAI
DENPASAR. Kepala
Kantor Wilayah VIII DJBC
Denpasar Heryanto Budi
Santoso, dihadapan para
pejabat eselon III, eselon IV,
korlak dan rohaniawan,
melantik para pejabat eselon
IV yang baru. Upacara
pelantikan ini berlangsung
pada hari jumat 16 Desember
2005 di aula Kanwil VIII DJBC
Denpasar. Koresponden
Denpasar, Adito Dps

JUANDA. Pisah sambut Ka.


KPBC Juanda dari pejabat
lama Roeslan M. Soetedjo
kepada Hasrat Tapadji di R.M.
Pringgodani Juanda tanggal 8
Desember 2005, dihadiri
seluruh pegawai dan tamu
undangan. Tampak penyerahan
cinderamata dari pegawai
KPBC Juanda kepada Roeslan
yang akan pindah tugas
sebagai Ka. KPBC Malang.
Koresponden Surabaya/
Bambang Wicaksono

BALIKPAPAN. Direktorat
Jenderal Perdagangan Luar Negeri
Departemen Perdagangan
bekerjasama dengan Dinas
Perindustrian Perdagangan dan
Koperasi Kota Balikpapan
mengadakan “Bimbingan Sistim
Pembiayaan Bagi Eksportir Pemula”
pada tanggal 7 Desember 2005.
Acara bertempat di Ballroom Hotel
Dusit Balikpapan dengan
mengundang salah satu
narasumber dari Bea Cukai. Tampak
dalam gambar, Pj. Korlak, Donny
Eriyanto, mewakili Ka KPBC
Balikpapan memberikan materi
bertema “Fasilitas Bea Cukai
Meningkatkan Ekspor”. kiriman :
Donny E, KPBC Balikpapan

36 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006


JAKARTA. Di
ruang rapat Loka
Utama lantai 2
gedung utama pada
23 Nopember 2005
dilakukan
penandatanganan
Nota Kesepahaman
antara DJBC dengan
PNG Customs
Service of the
Independent State of
PNG. MoU ini dihadiri
seluruh Staf Inti dan
beberapa pejabat
eselon III DJBC dan
beberapa pejabat dari
PNG.Usai melakukan
MoU Direktur
Jenderal Bea dan
Cukai Eddy
Abdurrachman dan
PNG Customs Mr.
Paul Iramu, masing-
masing memberikan
cinderamata dan foto
bersama serta
diakhiri ramah tamah.

JAKARTA. Seluruh pengurus, pensiunan serta Warakawuri Keluarga Besar DJBC menghadiri acara Halal Bil Halal yang diselenggarakan oleh Dharma Wanita
Persatuan pada 24 Nopember 2005 di Auditorium KP-DJBC. Bertemakan “Dengan Imam dan Tagwa DWP berjuang meningkatkan Kualitas Moral Dan Silaturachim
Serta Kesejahteraan Keluarga Di Lingkungan DWP DJBC”, acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al’quran yang dibacakan oleh Sapto dan Saritilawah Ade
Ismail, juara MTQ golongan Tuna Natra Tingkat DKI tahun 2005 (gambar kiri). Acara dilanjutkan dengan sambutan ketua Penyelenggara, Ny. Jody Koesmendro dan
sambutan Ketua DWP, Ny. Eddy Abdurrrachman dan langsung mendengarkan Siraman Rohani yang dibawakan oleh Drs. Umay M. Dja’far Shiddieq, MA pimpinan
pesantren Darul Amal Sukabumi dan Al-Ma’shum Mardiyah, Cianjur. Acara dimeriahkan juga dengan penampilan artis-artis DWP, Warakawuri dari Pondok bambu,
Pasar Minggu, Slipi dan dimeriahkan juga denagan menampilkan drama berjudul abunawas. Tampak pada gambar kanan, hadir dalam acara tersebut Ny, Soehardjo,
Ny. Martiono, Ny. Permana Agung dan Pengurus Pusat Yayasan Bhakti Tugas.

JAKARTA. Pejabat eselon III, IV dan para pegawai menghadiri acara pisah sambut Pejabat eselon III Direktorat PPKC yang diselenggarakan pada 2
Desember 2005 di Aula Dit. PPKC lantai 7 Gedung Utama. Pisah sambut pejabat eselon III dan jabatan promosi dilakukan dari pejabat lama Kasubdit
Penerimaan merangkap Kasubdit Peraturan Agus Sudarmadi (sekarang Kasubdit Otomasi Sistem dan Prosedur Kepabeanan dan Cukai) kepada pejabat
baru Hanafi Usman, pejabat lama Kasubdit Keberatan dan Banding Bambang Irawan Aribasar (sekarang Kepala KPBC Tipe A Khusus Tanjung Priok III)
kepada pejabat baru Mursito, pejabat lama Agus Sudarmadi kepada pejabat baru Djoko Sutoyo Riyadi, pejabat lama Ka Seksi Pemantauan Penerimaan
Deci Arifinsyah (sekarang Pj. Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kanwil XIDJBC Tipe B Makassar) kepada pejabat baru Suparman, pejabat Ka Seksi
Keberatan dan Banding I Tehi Bonar Lumban Raja (sekarang Pj. Kepala Bidang Pencegahan Kanwil XI DJBC Tipe B Makassar dan Penyidikan) kepada
Suko Edy P. Usai beberapa sambutan, Direktur PPKC Wahyu Purnomo menyerahkan kenang-kenangan kepada pejabat lama yang akan memangku
jabatan baru dan acara dilanjutan dengan pemberian selamat kepada pejabat lama dan baru dengan diakhiri ramah tamah.

EDISI 374 JANUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 37


SEPUTAR BEACUKAI

JAKARTA. Pisah Sambut Eselon III di lingkungan Direktorat Fasilitas Kepabeanan diselenggarakan di Aula Dit. Fasilitas Kepabeanan lantai 3 gedung utama
pada Nopember lalu. Pisah sambut pejabat lama eselon III dan pejabat promosi dilakukan dari pejabat lama Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Kemudahan Ekspor II
Agung Kuswandono (sekarang Kasubdit Kerjasama Internasional II) kepada pejabat baru Cantyastuti Rahayu, pejabat lama Kasubdit Hanafi Usman (sekarang
Kasubdit Penerimaan Dit. PPKC) kepada pejabat baru Irwin Helfian Dalimi, pejabat lama Kasubdit Fasilitas Pertambangan Irwin Helfian Dalimi kepada pejabat baru
Samsuar Said, pejabat lama Kepala Seksi Pembebasan Minyak dan Gas Bumi R.M. Nadjib Kepada pejabat baru Sugeng Bagja, pejabat lama Kepala Seksi
Pembebasan Relatif I Oyong Mardias (sekarang Kepala KPBC Tipe B Sangata) kepada pejabat baru Bachtar Zul. Acara diawali dengan beberapa sambutan,
pejabat lama disampaikan oleh Hanafi Usman dan pejabat baru disampaikan Cantyastuti Rahayu dan sambutan terakhir oleh Direktur Fasiliatas Kepabeanan Ibrahim
A. Karim. Selanjutnya acara penyerahan cinderamata sebagai kenang-kenangan kepada pejabat lama seperti tampak pada gambar Ibrahim A. Karim menyerahkan
kenang-kenangan kepada R.M. Nadjib. Acara diakhiri dengan pemberian salam selamat kepada pejabat lama dan baru dan ramah tamah.

JAKARTA. Pisah sambut Eselon III Direktorat Teknis


Kepabeanan diselenggarakan di Auditorium gedung B pada 9
Desember 2005 pisah sambut dilakukan dari pejabat lama
Kasubdit Nilai Pabean J.B. Bambang Widyastata (sekarang
Kepala Balai Pengujian dan Identifikasi Barang tipe A Jakarta)
kepada pejabat baru Iswan Ramdana, pejabat lama Kasubdit
Klasifikasi Barang Djoko Sutojo Riyadi (sekarang Kasubdit
Peraturan Kepabeanan dan Cukai Dit PPKC) kepada pejabat
baru Nirwansyah Rachim, pejabat lama Kepala Balai
Pengujian dan Identifikasi Barang Tipe A Jakarta B. M. Ganot
Wibowo (sekarang Kepala Bagian Umum Kanwil IV DJBC Tipe
A Jakarta) kepada pejabat baru J.B. Bambang Widyastata.
Acara Selanjutnya Direktur Teknis Kepabeanan Teguh
Indrayana memberikan kenangan-kenangan kepada ketiga
pejabat lama dan dilanjutkan ramah tamah. Tampak pada
gambar para pejabat menandatangani nota serah terima
jabatan yang disaksikan oleh Direktur Teknis Kepabeanan.

JAKARTA. Pada 2 Desember 2005 dilingkungan Kanwil IV DJBC Tipe A Jakarta dilakukan acara melepas dan menyambut pejabat eselon III, dua
pejabat eselon IV dan dua PFPD yang mendapat promosi. Mereka yang menduduki jabatan terbaru yaitu Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Penyidikan
sekarang dijabat Rahmat Subagio, Kabag Umum sekarang dijabat B. M. Ganot Wibowo, Kabid dijabat Weko Loekitardjo, Kabid Audit dijabat Soenardi
Djoko Warsono, Kabid Kepabeanan dan Cukai dijabat Muryadi, Ka KPBC Tanjung Priok I dijabat Nasir Adenan, Ka. KPBC Tanjung Priok II dijabat Iwan
Riswanto, Ka. KPBC Tanjung Priok III dijabat Bambang Irawan Aribasar, Ka. KPBC Jakarta dijabat Gunawan, Ka. Pangkalan Sarop BC Tanjung Priok Pudjo
Wibowo, Kasi Pencegahan KPBC Jakarta dijabat Henry Saut S, Kasi Audit Impor dijabat Siswo Suharto. Acara malam pisah sambut diselenggarakan di
Auditorium KP-DJBC dihadiri pejabat eselon III, IV dan pegawai dilingkungan kanwil serta mitra Bea dan Cukai dengan penampilan Fantastic Band, pesulap
Adri Manan dan artis penyanyi Rani serta pembagian door prize. Tampak pada gambar kiri, Kepala Kanwil memberikan kenang-kenangan pejabat lama
Soedirman A. Ghani dan gambar kanan, artis penyanyi Rani turun menghibur penonton.

38 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006


KEDIRI. Hasil operasi
pasar yang telah lama
dilakukan Kantor
Pelayanan Bea dan
Cukai berupa hasil
tembakau seperti rokok
polos dan rokok sigaret
yang sekarang
kondisinya sudah
membusuk, pada 1
Desember 2005
dilakukan pemusnahan
terhadap barang
tersebut. Pemusnahan
dilakukan di halaman
gedung KPBC Kediri
sebanyak 22.464 pak
dan 4 karton serta satu
karung batangan dengan
perkiraan kerugian
negara sebesar Rp.
234.309.934. Tampak
pada gambar, Kepala
KPBC Kediri Drs. Amin
Shofwan sedang
melakukan pemusnahan
didampingi Kepala Seksi
Pencegahan dan
Penyidikan Sumano, SH
dan beberapa pejabat
dan jajarannya di KPBC
Kediri. Kiriman KPBC
Kediri

SURABAYA. Di Aula Kanwil VII


DJBC Surabaya diselenggarakan
upacara serah terima jabatan dan
pisah sambut pejabat eselon III di
lingkungan kerja Kanwil VII DJBC
Surabaya pada 8 Desember 2005.
Upacara Sertijab ini dipimpin langsung
oleh Kakanwil VII DJBC Z.A.
Likumahwa dan dihadiri seluruh
pejabat eselon III, IV dan pegawai.
Koresponden Surabaya/ Bambang
Wicaksono

BALIKPAPAN. Berkenaan dengan mutasi eselon III, pada tanggal 9 Desember 2005 bertempat di Aula Kanwil X Balikpapan diadakan acara
perpisahan pejabat eselon III di lingkungan Kanwil X Balikpapan. Acara selain dihadiri Kakanwil X Balikpapan, Faried S. Barchia beserta Ibu, juga hadir
pula para pejabat, pegawai, dan Dharma Wanita Kanwil X Balikpapan. Tampak, Kakanwil memberikan cenderamata sebagai kenang-kenangan kepada para
pejabat eselon III yang dimutasikan dan selanjutnya diadakan foto bersama. kiriman : Donny E, KPBC Balikpapan

EDISI 374 JANUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 39


SEPUTAR BEACUKAI

GRESIK. Pisah sambut Ka. KPBC Gresik dari pejabat lama Setijono DENPASAR. Bertempat di aula Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A
kepada Edy Burman di Graha Petrokimia Gresik tanggal 12 Desember Ngurah Rai, pada hari kamis 8 Desember 2005, dilaksanakan acara serah
2005,dihadiri oleh seluruh pegawai KPBC Gresik dan tamu undangan. terima jabatan dan pisah sambut antara Ketua Dharma Wanita Persatuan
Tampak penyerahan cinderamata dari pegawai KPBC Gresik kepada Setijono Kantor Pelayanan Ngurah Rai dari Ibu Slamet Rochim kepada Ibu Rudy
yang akan pindah tugas sebagai Kepala Bagian Umum Kanwil Semarang. Kembuan. Tampak pada gambar penandatanganan nota serah terima jabatan.
Koresponden Surabaya/ Bambang Wicaksono Koresponden Denpasar, Adito Dps

JAKARTA. Pada 21 Desember 2005, bertempat di Mesjid Batitut Taqwa,


Kantor Pusat DJBC, diselenggarakan acara penyerahan Piala Lomba Bina
Mesjid (Piala Binaul Mesjid) tingkat Kotamadya Jakarta Timur yang ke-8. Mesjid
Baitut Taqwa berhasil menyabet juara I untuk kategori mesjid kantor. Hadir
mewakili Dirjen Bea dan Cukai adalah Bachtiar (Kasubdit Impor dan Ekspor Dit. MAKASSAR. Kanwil XI DJBC Makasar melakukan pemusnahan rokok
Teknis Kepabeanan) untuk menerima piala Binaul Mesjid karena Mesjid Baitut illegal yang nilainya mencapai Rp.2.364.540.000 pada 15 Desember 2005.
Taqwa dianggap berhasil dalam hal pembinaan organisasi dalam bidang Rokok illegal tersebut merupakan rokok yang berasal dari Jawa Tengah dan
kemesjidan. Acara yang diakhiri dengan makan siang bersama tersebut juga Jawa Timur yang tidak menggunakan pita cukai, menggunakan pita Cukai
dihadiri oleh perwakilan dari Walikota Jakarta Timur (Jaktim), Kantor palsu dan menggunakan pita cukai yang bukan haknya. Kerugian Negara
Departemen Agama Jaktim, pengurus Mesjid Baitut Taqwa, Kepala KUA Jaktim, yang ditimbulkan dengan adanya peredaran rokok illegal ini mencapai
Dewan Masjid Indonesia Propinsi DKI Jakarta dan Jaktim serta para udangan. Rp.551.794.800. Koresponden Makassar, Syamsul Gunawan

JAKARTA. Direktur P2 Endang Tata pada 5 Desember 2005 membuka acara “Intelligence Analysis Training Course” di Aula Direktorat Kepabeanan
Internasional gedung utama lantai 5. Training selama satu minggu ini kerjasama Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dengan Australian Customs Service, dipimpin
dua trainer dari Australia Customs Service yakni Paul Yager dan Tracie Lawton yang akan memberikan pemaparan kepada 17 beserta training dari berbagai daerah.
Training ditutup pada 13 Desember 2005 oleh Kasubdit Kerjasama Internasional II Agung Kuswandono mewakili Direktur Kepabeanan Internasional didampingi oleh
Kasubdit Intelijen Dir. P2 Nasar Salim. Dalam penutupan training dilakukan penyerahan sertifikat yang diserahkan oleh Nasar Salim kepada para peserta (gambar
kanan) dan pemberian cindera mata kepada dua instruktur yang diserahkan oleh Agung Kuswandono (gambar kiri).

40 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006


DENPASAR. Pada 15 Desember 2005, diaula Kanwil VIII DJBC Denpasar, diadakan sosialisasi bertajuk “Revised Kyoto Convention” yang dihadiri oleh para
pejabat dan pegawai dilingkungan Kanwil VIII DJBC Denpasar. Tampil sebagai pembicara, Istyastuti Wuwuh Asri (kasubdit kerjasama Internasional I) sekarang
Kepala KPBC Bekasi (no. satu dari kiri), Rulijanto Kasi Apec (no. dua dari kiri), dan Fitri Ajuning Kasi WCO (no. tiga dari kiri) seperti pada gambar kiri dan gambar
kanan foto bersama dua pembicara dengan pejabat dilingkungan kanwil VIII DJBC Denpasar Koresponden Denpasar, Adito Dps

MAKASSAR. bertempat di gedung Kanwil XI DJBC Makasar, berlangsung acara pisah sambut pejabat eselon III dilingkungan Kanwil XI DJBC
Makassar. Acara yang berlangsung pada 14 Desember 2005 ini diteruskan dengan acara serah terima dari pejabat lama kepada pejabat baru yang
diteruskan dengan acara ramah tamah. Koresponden Makassar, Syamsul Gunawan

DENPASAR. Serah terima jabatan pejabat eselon III dilakukan di lingkungan Kanwil VIII DJBC Denpasar. Acara ini dilaksanakan di Aula Kanwil VIII DJBC
Denpasar pada 12 Desember 2005 dengan dihadiri Kepala Kantor Pelayanan sewilayah VIII, pejabat dan pegawai dari Kanwil VIII, KPBC Ngurah Rai, KPBC Benoa.
Tampak pada gambar Kepala Kanwil VIII Heryanto Budi Santoso menyaksikan penandatanganan nota serah terima jabatan. Koresponden Denpasar, Adito Dps

EDISI 374 JANUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 41


SELAK
WBC/ZAP

AROMA
berkesempatan mengunjungi kota Bahari

Wasgitel
tersebut, terlihat bahwa masih banyak
rumah makan yang menyediakan teh poci
gula batu, dan tampaknya tidak akan
lekang oleh zaman.
Di Jakarta beberapa tahun yang lalu,
warteg (Warung Tegal)selalu
menyediakan minuman teh dalam poci
lengkap dengan cangkir kecil dan gula
batu. Namun beberapa tahun terakhir
warteg-warteg di Jakarta sudah tidak
menyediakan teh poci lagi, namun sudah

DARI KOTA TEGAL


cenderung menggunakan teh celup yang
bisa dibilang teh instan. Mungkin selain
praktis tidak merepotkan.
Selain warteg dan teh poci yang
menjadi ciri khas kuliner dari Tegal,
Berada di daerah pantai utara Jawa, daerah yang terkenal sate kambing muda juga menjadi
dengan warteg-nya menyimpan berbagai kekhasan salah sasaran para pecinta kuliner. Sate
satunya adalah teh poci. kambing ini tidak terasa keras bahkan
cenderung terasa empuk. Daging yang
digunakan adalah daging kambing
muda, yang katanya kambing itu tidak
pernah diberi minum namun hanya
mengkonsumsi rumput saja, sehingga
daging yang dihasilkannya empuk.
Mengenai rasa, sate ini mempunyai
rasa yang nikmat dan menggugah selera.
Dengan bumbu kecap yang berisi
potongan bawang merah, tomat, cabai
merah dan cabe rawit membuat makan
sate menjadi nikmat dan ingin
menghabiskannya dengan segera.

TIDAK DIBUAT DI TEGAL


Dalam kunjungan tersebut, WBC
berkesempatan pula melihat sentra
penjualan peralatan minum teh yang
berada di jalan raya Danar Adibuana
Tegal. Di sepanjang jalan yang
mengarah ke Jogja dan Purwokerto
tersebut terlihat toko-toko tradisional
yang menjual peralatan teh tersebut.
Mulai dari poci yang berukuran besar,
kecil dan juga peralatan masak lainnya
yang terbuat dari logam dengan
bentuknya yang unik dan antik.
Harga sebuah peralatan minum teh
KOTA BAHARI. Julukan bagi Kota Tegal. lengkap dengan poci dan cangkir kecil
terbilang cukup murah, harganya

M
inum teh, siapa saja bisa untuk minum teh maka semakin tinggi Rp.15.000. Dan harga sebuah poci yang
meminumnya kapan saja dan derajat para peminumnya WBC/ZAP
dimana saja. Kalau kita melihat Di Indonesia, minum teh dapat
tradisi minum teh di Jepang, dilakukan dilakukan tanpa perlu suatu tatacara
dengan suatu upacara yang khidmat dan yang njelimet, dapat disajikan kapan
agak rumit. Bukan hanya cara saja baik hangat maupun dingin. Di
meminumnya yang unik, tetapi cara kota Tegal yang mendapat julukan Kota
penyajiannya juga unik dan penuh dengan Bahari ini, minum teh dilakukan dengan
tata cara. Dimana setelah teh diseduh, menggunakan poci yang terbuat dari
sang tuan rumah harus memutar cawan tanah liat. Aroma teh yang bercampur
yang berisi teh tersebut hingga gambar di dengan melati menerbitkan selera kita
cawan menghadap ke tamu yang untuk segera mencicipi teh tersebut.
dimaksud. Kesemuanya itu dilakukan Gula yang digunakan adalah gula batu
sebagai penghormatan kepada tamu. yang bentuknya padat, diletakkan
Begitu juga di Inggris, di negeri para dalam sebuah cangkir kecil yang
aristokrat ini para bangsawan mempunyai terbuat dari tanah liat juga.
cara tersendiri untuk minum teh. Semakin sering poci itu digunakan
Keunikannya disana teh diseduh dalam untuk membuat teh, maka akan semakin
sebuah teko yang terbuat dari logam yang nikmat teh yang dihasilkan dari poci
konon menambah nikmat aroma tersebut. Tidak ada yang mengetahui pasti POCI TEGAL. Semakin sering poci itu
minuman yang berwarna merah sejak kapan kebiasaan minum teh poci digunakan untuk membuat teh, maka akan
kecoklatan ini. Semakin mahal perangkat dimulai di Tegal. Ketika WBC semakin nikmat teh yang dihasilkan.

42 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006


WBC/ZAP
besar berharga Rp.7500. Selain itu juga
ada juga poci dan cangkirnya yang dihiasi
dengan tembaga, dan harganya sekitar
Rp.25.000.
Namun untuk membeli sebuah
peralatan rumah tangga yang terbuat dari
tembaga atau kuningan, anda dapat
membelinya dengan menghitung berat
benda tersebut. Dan harga yang
ditawarkannya per kilo sekitar Rp15.000.
Namun anda bisa membeli satuan
tergantung bagaimana anda melakukan
nego dengan penjual. Mungkin jika anda
mencarinya di tempat lain seperti hotel
harganya bisa mencapai dua kali lipat dari
harga tadi.
Di sebuah toko yang menjual
peralatan rumah tangga tadi, WBC
sempat berbincang-bincang dengan
seorang penjual yang biasa disapa mbah.
Ketika WBC bertanya dimana tempat
pembuatan poci tersebut, mbah tadi
menerangkan bahwa poci tersebut dibuat
di Banjarnegara yang jaraknya cukup jauh
dari Tegal. Atau ada juga yang
membuatnya di Wonosobo.
Mbah tadi menjelaskan bahwa tanah
liat yang ada di Tegal kualitasnya tidak
bagus untuk membuat poci, dikarenakan PENJUALAN POCI. Sentra penjualan peralatan minum teh yang berada di jalan raya Danar Adibuana Tegal.
letaknya yang berada dekat dengan laut,
sehingga kualitas tanah liatnya tidak MENYEIMBANGKAN GAYA HIDUP tiga macam teh yaitu teh hijau yang dibuat
sebagus yang dibuat di Banjarnegara atau DENGAN TEH tidak melalui proses fermentasi, teh hitam
di Wonosobo. Bagi anda pemburu atau Gaya hidup masyakarakat perkotaan yang dibuat melalui fermentasi penuh dan
penggemar barang antik, tempat ini yang cenderung dinamis dan sibuk, teh oolong yang dibuat dengan cara
tampaknya adalah tempat yang pas untuk cenderung mudah untuk dapat dihinggapi fermentasi.
memuaskan hobinya memburu atau berbagai macam penyakit. Untuk meng- Dari hasil uji klinis yang dilakukan oleh
mengkoleksi perabotan masak antik. hindari berbagai macam penyakit tersebut ahli kesehatan dikatakan bahwa teh hijau
Begitu juga dengan teh yang menjadi teh bisa dijadikan salah satu alternatif memiliki anti oksidan alami yang disebut
ciri minuman khas Tegal. Teh yang untuk menyeimbangkan kesibukan terse- polyphenol yang bisa menghindari kita
dihasilkan berasal dari Slawi yang but agar tidak mudah dihinggapi penyakit. dari tumbuhnya sel kanker kulit. Selain itu
daerahnya cukup sejuk dan dingin. Telah banyak uji klinis yang membuktikan juga polyphenol yang dikandung dalam
Jaraknya tidak begitu jauh dari kota Tegal bahwa teh mempunyai kandungan teh hijau juga membantu lever bekerja
yang dapat ditempuh dengan jalan darat polyphenol yang dapat menghindarkan lebih efektif sehingga dapat meningkatkan
selama 1 jam. Di daerah Slawi kita bisa tubuh dari berbagai macam penyakit. metabolisme tubuh.
menemui perkebunan teh yang cukup Tanaman Teh yang umumnya tumbuh Bagi para penderita kolesterol, teh
luas dan pabrik teh yang cukup banyak di daerah yang beriklim tropis dengan juga dapat menurunkan kadar kolesterol
dan terkenal seperti teh sosro, teh cap ketinggian antara 200-2000 meter di atas yang ada dalam tubuh dimana antioksidan
poci dan lain sebagainya. permukaan laut dengan suhu cuaca yang dikandung teh dapat mencegah
Pabrik teh di Slawi sudah ada sejak antara 14-25 derajat Celsius, mempunyai oksidasi kolesterol LDL dalam arteri.
zaman penjajahan dan teh yang 1500 jenis dari berbagai negara. Namun Bagi penderita diabetes, dengan minum
dihasilkannya adalah teh yang berkualitas jika dikelompokan kita hanya mengenal teh yang teratur dapat menurunkan tingkat
baik dengan aroma melati sangat terasa. WBC/ZAP
gula darah dalam tubuh.
Sehingga petani teh dan petani bunga Dari sebuah penelitian yang
melati merupakan suatu simbiosis yang dipublikasi oleh Archives of Internal
saling menguntungkan untuk menghasil- Medicine dikatakan bahwa seseorang
kan suatu produk teh yang berkualitas yang mempunyai kebiasaan minum teh
baik dan bercita rasa tinggi. Jadi jika satu atau dua cangkir per hari, kecil
pabrik teh mengalami kegoncangan kemungkinannya mengalami penyempitan
produksi maka itu akan berdampak pula pembuluh darah atau serangan jantung,
kepada para petani bunga melati. dan penurunan resikonya sampai 46
Jika kita melakukan perjalanan persen. Dan bagi mereka yang
melalui daerah Pantai Utara Jawa atau mengkonsumsi empat cangkir per hari,
Pantura, kita pasti akan melewati kota resiko turunnya sampai 69 persen.
Tegal yang berpenduduk 400 ribu jiwa. Ada baiknya jika masyarakat perkota-
Disepanjang jalan kita bisa menemui an yang mempunyai gaya hidup yang
berbagai macam spanduk dan juga papan dinamis tadi menyeimbangkan gaya hidup
nama pabrik teh dari merk-merk yang mereka dengan mengkonsumsi teh yang
terkenal. Sebuah pabrik teh mempunyai sudah teruji dan dipercaya dapat meng-
suatu akronim yang sangat unik untuk hindarkan tubuh dari berbagai macam
menunjukkan kualitas teh yang dihasilkan- MINUM TEH. Kebiasaan minum teh satu atau dua penyakit. Semakin sering mengkonsumsi
nya dengan nama “Wasgitel” kepanjangan cangkir per hari, kecil kemungkinannya mengalami teh maka peluang terkena penyakit akan
dari wangi, sedep, legit dan kentel”. penyempitan pembuluh darah semakin kecil. Selamat menikmati. zap

EDISI 374 JANUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 43


SIAPA MENGAPA
N U N I K W A H Y U N I
Pegawai yang satu ini adalah pegawai tercantik di KPBC Pasuruan.
Bagaimana tidak, dari enam puluh (60) pegawai ia satu-satunya pegawai
wanita yang ada. Ketika diwawancara WBC (20 September 2005) ia
menjabat sebagai Kepala Sub Bagian Umum KPBC Pasuruan dan
berpangkat piñata muda tingkat I. Saat ini sesuai Kep. Dirjen BC Nomor 77/
BC/UP.9/2005 Nunik menjabat sebagai Kepala Seksi Kepabeanan dan
Cukai yang. masih di KPBC Pasuruan.
Usai menyelesaikan Prodip III Keuangan Bea dan Cukai pada 1989,
Nunik mulai meniti karir di Bea dan Cukai. Sebenarnya menjadi pegawai
Bea dan Cukai bukanlah merupakan cita-citanya, ia ingin menjadi seorang
Kowad (Korps Wanita Angakatan Darat). Hal itu dikarenakan ia dibesarkan
dilingkungan keluarga militer.
KPBC Balikpapan merupakan penempatan pertamanya. Setelah itu,
ia beberapa kali pindah tugas antara lain KPBC Malang, KPBC
Soekarno-Hatta, KPBC Palembang dan yang terakhir (sejak tahun
1994) ia bertugas di KPBC Pasuruan. Selama sebelas (11) tahun
bertugas di KPBC Pasuruan (dimana kantor tersebut telah mengalami
perubahan dari tipe D ke tipe B), jabatannya pun berubah, dari Kaur
Umum (dulu eselon V) dengan pangkat pengatur hingga saat ini
menjabat sebagai Kasubag Umum eselon V.
Selain sibuk dengan rutinitas kerja kantor, Nunik juga sempat menjadi
Pimpro pembangunan gedung KPBC Pasuruan yang baru. Hasilnya, telah

J U M I A H
Melihat raut wajahnya yang cantik dan badannya yang ramping, WBC sempat
mengira bahwa pegawai yang satu ini belum menikah. Tetapi setelah ngobrol lebih
jauh, ternyata ia merupakan single parent dari dua orang putra berusia 5 dan 9
tahun.
Statusnya sebagai single parent tidak menghalangi Jumiah yang lahir di
Cirebon, 17 September 1971, untuk terus melanjutkan studinya. Pada 2005 lalu, ia
telah menamatkan pendidikan S1-nya dari STIAMI (Sekolah Tinggi Administrasi
Mandala Indonesia) Jakarta jurusan Administrasi Niaga.
Selain itu, ia pun memiliki banyak kegiatan positif diluar pekerjaan rutinnya,
seperti ikut serta dalam tim bola voli Bea Cukai serta paduan suara Bea Cukai.
Kegiatan dirumah pun diisi dengan berkumpul bersama anak-anaknya.
Ketika ditanya mengenai karirnya di Bea dan Cukai, Jumiah bercerita bahwa ia
mulai bekerja di Bea dan Cukai setelah lulus dari Prodip III, STAN pada 1994.
Penempatan pertamanya di KPBC Batam (1995) dan bertugas di Bandara Hang
Nadim sebagai pemeriksa barang penumpang. Kemudian pada 1996 ia dipindahkan
ke KPBC Balikpapan di bagian perbendaharaan. Lalu pada 1999 ia dimutasi ke
Kanwil IV DJBC Jakarta, hingga saat ini. Di Kanwil IV, pada awalnya ia bertugas di
bagian UP, kemudian dipindahkan ke bagian audit, setelah itu ke P2.
Semua tempat dimana ia pernah ditugaskan memiliki kesan tersendiri, seperti
ketika ia ditempatkan di Batam. Pada saat itu Pulau Batam sedang mengalami
pembangunan, sehingga masih banyak tanah kosong dan belum seramai sekarang.
“Untuk makan juga agak susah, kebanyakan hanya ada warung padang saja dan
sayuran pun sulit ditemui,” ujarnya.
Ia terkenang ketika harus bertugas ke bandara dengan menggunakan taksi
omprengan. “Walaupun kita tetap diantarkan sampai ke tempat tujuan tapi karena
taksinya omprengan, maka ditengah jalan supir taksi bisa menaikan penumpang lainnya,

SUKARNO DARMO KUSUMO


Lulus SMP di Kediri (1972), Sukarno memutuskan untuk merantau. Tujuan
pertamanya adalah ke Malang, setelah itu Lampung (1974-1975) dan berakhir di
Pekanbaru, Riau (1975). Di Pekanbaru inilah (1976) Departemen Keuangan, Ditjen
Bea dan Cukai membuka lowongan. Sukarno pun tidak menyia-nyiakan
kesempatan itu. Ia ikut mendaftar dengan menggunakan ijasah SMP dan diterima.
Pada 1977, penempatan pertamanya di KPBC Tanjung Pinang, ia bertugas
membantu bendaharawan gaji. Namun hal itu tidak berlangsung lama, sebab ia
kemudian ditugaskan menjadi driver Kasi Perbendaharaan.
Kemudian pada 1978, Sukarno yang lahir di Ngawi (Jatim) 2 Pebruari 1956,
dipindahkan ke KPBC Dabo Singkep, Kep. Riau. Sebuah daerah yang dulu
terkenal sebagai penghasil timah. Di tempat itu ia bertugas di bagian dinas luar
(pada pos-pos pengawasan). Lalu pada 1983, ia dimutasi ke KPBC Selat
Panjang, Tanjung Balai Karimun. Empat tahun kemudian (1987), ia dipindahkan
ke KPBC Batam dan bertugas di Airport Hang Nadim Batam.
Setelah itu pada 1991 ia dimutasi ke Semarang dan bertugas di bagian P2.
“Saya nyoba jadi orang Jawa, soalnya yang namanya orang Jawa kok tidak
pernah dinas di Jawa,” ujarnya seraya tersenyum. Kemudian pada 1995 ia
kembali dimutasi ke KPBC Batam hingga saat ini. Di Batam ia kembali
ditugaskan di bagian P2 selama tiga tahun, setelah itu ia bertugas di airport
sebagai protokoler hingga saat ini.
Selama bertugas di Batam, ia mengaku memiliki pengalaman menarik.
Peristiwanya terjadi sekitar tahun 1988. Pada waktu itu KPBC Batam kedatangan
tamu yang begitu banyak, sementara jadwal penerbangan dalam sehari hanya
terdapat dua penerbangan saja. “Walaupun begitu, semua tamu bisa saya
handle. Setelah itu ketika ada pemilihan pegawai teladan, saya terpilih menjadi
pegawai teladan nomor satu. Padahal waktu itu saya masih termasuk pegawai
yunior, sebab saya baru satu minggu bertugas di airport,” kenang Sukarno yang

44 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006


info buku
berdiri sebuah kantor baru yang bersih dan indah di
kawasan perindustrian PIER Rembang Pasuruan, yang
telah ditempati sejak 17 Pebruari 2004.
Ketika ditanya pengalamannya yang berkesan selama
bertugas, ia pun mengisahkan pengalamannya saat
bertugas di KPBC Palembang. ”Karena petugas P2 tidak
ada ditempat, saya pernah mendapat tugas untuk
memeriksa barang Pertamina yang perjalanannya
menyusuri Sungai Musi dan hanya ditemani seorang
pengemudi speedboat,” kenang ibu dua anak ini. BILA ANDA BERMINAT,
Nunik memiliki banyak hobi di bidang seni dan olah MAJALAH WARTA BEA CUKAI MENYEDIAKAN
raga. Dalam hal seni, terutama seni suara, ia telah berhasil
menyabet juara di berbagai perlombaan antara lain juara II BUKU SEBAGAI BERIKUT:
keroncong tahun 2002 tingkat VII DJBC Surabaya, juara

BUNDEL WBC 2004


harapan II keroncong tahun 2003 tingkat KP-DJBC Jakarta,
Juara II dangdut tahun 2004 di Kanwil VII DJBC Surabaya.
Untuk olah raga, ia pernah menjuarai tennis meja ganda
campuran pada HUT RI ke-60 di KWBC Surabaya.
Ia memiliki suatu harapan kepada DJBC dimasa akan Bundel Majalah Warta Bea Cukai Tahun 2004 (Edisi
datang, “Hendaknya semua pegawai yang merupakan
bagian dari suatu institusi selalu tetap meningkatkan
Januari - Desember)
integritasnya walau dimanapun ditempatkan,” harap wanita
kelahiran 18 mei 1967. Bambang Wicaksono/Sby

Rp. 100.000
sehingga satu taksi isinya rame-rame dengan orang lain,” ujarnya
seraya tersenyum.
Lain lagi ketika ia bertugas di Balikpapan. Menurutnya,
Balikpapan merupakan kota yang rapih dan tenang. Namun, ketika
terjadi kebakaran hutan, ia kesulitan memperoleh air bersih.
Saat bertugas di Kanwil IV sebagai auditor, ia kerap menemui
perusahaan yang tidak kooperatif sehingga sulit untuk memperoleh
data yang diperlukan. Akibatnya, penyelesaian laporan audit sulit
untuk diselesaikan sesuai jadwal yang telah ditentukan. CATATAN:
Ongkos kirim buku wilayah Jabotabek Rp. 25.000
Tak hanya itu, ketika ia bertugas untuk mengaudit importir umum
terkadang alamat perusahaan tersebut fiktif alias palsu. Bahkan
ketika dilakukan pemeriksaan kelapangan terkadang perusahaan
tersebut hanyalah sebuah salon kecantikan. “Tapi hal itu terjadi
sebelum adanya sistem registrasi,” ujarnya.
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
Pengalaman yang lain ia peroleh ketika bertugas di bagian P2, ia
belajar menjadi MC (master of ceremony) dalam berbagai acara
seperti acara pisah sambut, press release tangkapan dan
sebagainya. Selain itu, ia juga harus cepat tanggap dengan situasi LANGGANAN MAJALAH
yang ada. Pasalnya, data-data mengenai kegiatan P2 sewaktu-waktu
bisa diminta oleh atasannya. Sehingga terkadang ia harus terburu-
buru mengerjakannya sebab data tersebut harus segera tersedia.
WARTA BEA CUKAI
Ketika ditanya harapannya ke depan terhadap institusi Bea
dan Cukai, ia berharap agar Bea dan Cukai dapat lebih baik dari
saat ini. Ia menyambut gembira keberhasilan DJBC dan instansi
lainnya dalam mengungkap pabrik ekstasi dan shabu di Cikande.
Ia berharap hal tersebut dapat meningkatkan citra Bea dan Cukai
di mata masyarakat. ifa

selalu berusaha menjalankan perintah atasan dengan sebaik-


baiknya.
Bertugas di airport memang memiliki suka duka tersendiri
baginya, apalagi ketika peak season tiba (musim liburan-red).
Pada saat itu penumpang di airport membludak. “Tapi
alhamdulillah karena koordinasi yang baik, semuanya bisa
berjalan dengan baik tanpa kendala,” imbuh Sukarno yang
pernah mengikuti diklat DPT I di TBK pada 1981.
Tak hanya itu, Sukarno juga memiliki pengalaman lain yang
sulit untuk dilupakan saat bertugas di Semarang. Ketika itu ada
informasi pita cukai palsu yang berangkat dari Jakarta menuju No Lama Diskon Harga Harga luar
Surabaya. Pada saat itu, seharusnya ia yang bertugas sebagai
driver untuk melakukan pengejaran. Namun pada detik-detik
Berlangganan Jabotabek Jabotabek
terakhir, tiba-tiba tugasnya ditukar oleh temannya yang lain. 1 3 Bulan (3 edisi) 0% Rp. 4040..500 Rp. 4343..500
Dalam pengejaran tersebut terjadi kecelakaan, mobil yang
ditumpangi teman-temannya menabrak pohon. 2 6 Bulan (6 edisi) 5% Rp. 7878..00
0000 Rp. 8484..00
0000
“Dari empat orang, tiga meninggal dunia. Saya sangat
shock, sebab sepertinya nyawa saya diganti dengan nyawa 3 1 Tahun (12 edisi) 10% Rp. 1150
50.000
50.000 Rp. 1162
62 .000
62.000
teman saya, seharusnya saya yang berada di dalam mobil itu,” Sudah Termasuk Ongkos Kirim
kenang Sukarno yang pada 2005 lalu menunaikan ibadah haji.
Pria yang menikah dengan Isnaini pada 1978 ini mengaku
tidak berhasrat untuk melanjutkan pendidikannya kejenjang
yang lebih tinggi. “Saya hanya sampai SMP saja, tapi anak-
MAJALAH WARTA BEA CUKAI
anak saya harus menjadi sarjana,” ujarnya. Ia merasa Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
bersyukur bahwa dua orang anaknya, telah berhasil Jl. A. Yani (By Pass) Jakarta Timur 13230
menyelesaikan pendidikan D3 dan S1, keduanya pun kini telah Telp. (021) 47860504, 4890308 ex. 154
bekerja. Di akhir wawancara ia berharap agar kedepannya Fax. (021) 4892353 / E-mail: wbc.cbn.net.id
institusi Bea dan Cukai dapat lebih baik dari saat ini. ifa dengan Hasim / Kitty

EDISI 374 JANUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 45


KEPABEANAN INTERNASIONAL

JEPANG, CINA, KOREA


SELATAN. Bersama
negara anggota ASEAN
menggagas
pembentukan
Komunitas Asia Timur
(ASEAN + 3).

GAGASAN PEMBENTUKAN
Komunitas
Asia Timur
Oleh: Nasir Adenan
Filsuf terkenal Jerman, Schopenhauer, mengatakan bahwa, “Semua kebenaran lolos melalui tiga tahapan
(all truth passes through three stages)”. Pertama, ditertawakan/diejek (it is ridiculed); Kedua, sangat
ditentang (it is violently opposed). Ketiga, diterima karena terbukti (it is accepted as self-evident).

G
agasan pembentukan Komunitas Gagasan untuk membentuk tampak surprise dengan perkembangan
Asia Timur (gagasan awal : East Komunitas Asia Timur pada beberapa yang tak terduga mengenai munculnya
Asia Economic Group, kemudian tahun yang silam hanya merupakan gerakan ke arah terbentuknya
disepakati pada sidang AEM ke-23 suatu hal yang tidak terbayangkan. komunitas kawasan tersebut.
1991 menjadi East Asia Economic Saat ini pun, tetap masih dianggap Komunitas ini direncanakan terdiri
Caucus) yang dilontarkan oleh Perdana terlalu prematur untuk memprediksi dari negara-negara anggota ASEAN
Menteri Malaysia Mahathir Muhammad berapa lama hal itu akan menjadi plus Jepang, China dan Korea Selatan.
pada awal 1990 merupakan contoh dari kenyataan. Namun para pemimpin dan Satu langkah maju lagi adalah adanya
kebenaran pernyataan di atas. pengambil keputusan di kawasan ini pernyataan resmi (official proclaimation)

46 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006


yang mengatakan bahwa Komunitas kenyataan, dan faktanya bahwa ketiga transparansi dan ”inclusion”.
Asia Timur sebagai sasaran yang akan negara ini belum akan mengadakan Keterbukaan berarti bahwa
ditindaklanjuti menyusul pertemuan pertemuan diantara mereka. Yang kerangka kerjasama harus terbuka
puncak Jepang dengan 10 negara berarti satu sama lain masih ada bagi banyak negara dan kawasan.
anggota ASEAN pada bulan Desember masalah, yang dihantui latar belakang Transparansi berarti semua
lalu. Pertemuan ini merupakan sejarah, yang harus diselesaikan. kesepakatan yang dicapai melalui
pertemuan pertama kalinya bagi Setelah terbentuknya ”Network of diskusi-diskusi di Asia Timur harus
pemimpin ASEAN yang East Asian Community” (Jejaring tangki dipublikasi dan mudah dimengerti
diselenggarakan di luar kawasan. pemikir Asia Timur ) di Beijing-China oleh setiap orang. “Inclusion” berarti
Kemudian pernyataan di atas menjadi dan ”The East Asia Forum” (Forum terbuka bagi negara-negara lain
agenda resmi bagi pertemuan kawasan Asia Timur) di Seoul-Korea pada tahun untuk menjadi anggota KAT
berikutnya. 2003, konsep suatu Komunitas Asia 3. promosi kerjasama fungsional
Kembali kepada apa yang dikatakan Timur mulai menarik lebih banyak lagi 4. pengembangan suatu indentitas
oleh filsuf Jerman di atas, masih jelas perhatian dari berbagai pihak di “lunak”(soft identity)
dalam ingatan bahwa gagasan Jepang, yang berakhir kepada suatu
Mahathir Muhammad di awal 1990 keputusan mengenai perlu tidaknya Sejak terbentuk pada tahun 2004,
untuk membentuk Kelompok Ekonomi membentuk jaringan intelektual bagi sampai saat ini CEAC telah
Asia Timur (EAEG) ditolak oleh Amerika yang tertarik dengan masalah ini untuk menyelenggarakan delapan kali
Serikat dan Jepang (it is ridiculed). mempelajari dan menyatukan pendapat pertemuan, Pertama pada tanggal 4
Lagi-lagi pada tahun 1998, ditengah terhadap konsep tersebut. juni 2004 dan terakhir tanggal 25 Maret
krisis regional keuangan Asia, inisiatif Berdasarkan konsensus, pada 2005. CEAC beranggapan bahwa
Jepang untuk membentuk mekanisme tanggal 18 Mei 2004 terbentuklah konsep Komunitas Asia Timur yang ada
keuangan regional, seperti Asian lembaga yang dikenal dengan nama tidak cukup dan belum matang, oleh
Monetary Fund, yang ditujukan untuk ”Council on East Asia Community karenanya perlu diadakan diskusi-
menolong negara-negara Asia yang (CEAC)” yang diketuai oleh Yasuhiro diskusi intensif dengan tujuan utama
tertimpa krisis, gagal karena ditentang Nakasone, mantan perdana menteri adalah, pertama, melakukan analisis
keras oleh IMF (it is violently opposed). Jepang dengan anggota yang datang komprehensif secara sistimatis terha-
Pemerintah negara-negara Asia dap konsep KAT dengan penekanan
Timur-pun agak skeptis mengenai pada orisinalitas, sejarah, latar
realisasi komunitas regional secara belakang, fakta, status saat ini, serta
lebih awal, mengingat adanya sejumlah PROSES KE ARAH perspektif masa depan dari konsep KAT
kesulitan yang menghalangi itu. Kedua, membuat parameter-
penggabungan tersebut. Oleh karena PEMBENTUKAN paremeter untuk menentukan arah
itu, adalah sangat kontras antara sikap KOMUNITAS ASIA strategi Jepang menuju tercapainya
negatif atau pesimis di atas dengan konsep KAT yang diinginkan.
munculnya tanda-tanda yang TIMUR DILIHAT
menunjukkan adanya percepatan tiba- PENUTUP
tiba ke arah komunitas dimaksud yang SEBAGAI LOGIS Sejak bergulirnya gagasan
terjadi akhir-akhir ini. Komunitas Asia Timur (KAT), Jepang
Belakangan, gagasan tersebut bersama sekutunya Amerika Serikat
diterima secara alami. Proses ke arah dari berbagai kalangan seperti mantan yang sejak semula menolak,
pembentukan Komunitas Asia Timur wakil menteri keuangan (Zembei belakangan semakin menyadari
dilihat sebagai logis. Nilai dari Mizoguchi), mantan menteri luar negeri perlunya pembentukan KAT. Namun
Komunitas Asia Timur itu sendiri (Koji Kakizawa), anggota parlemen, jalan menuju ke arah itu tampaknya
dianggap sebagai pembuktian (ac- swasta, berbagai lembaga ekonomi, cukup berliku. Hal ini terlihat saat
cepted as self-evident). dan profesor-profesor terkenal dari negara-negara Asia mengalami krisis
Pada pertemuan para Menteri Luar hampir seluruh universitas di Jepang. pada tahun 1998. Ke depan, untuk
Negeri ASEAN + 3 di Jakarta awal Juli Dewan KAT ini telah mempelajari membantu negara-negara Asia
2004 lalu, Malaysia menunjukkan prinsip-prinsip yang dapat dipakai menghadapi krisis, Jepang mencoba
keinginannya untuk menjadi tuan sebagai penuntun strategi Jepang untuk menggagaskan terbentuknya
rumah pertemuan puncak Asia Timur menuju terbentuknya Komunitas Asia lembaga keuangan semacam Asia
yang pertama pada tahun 2005. Jika Timur. Prinsip-prinsip tersebut Monetary Fund. Namun, gagasan
terealisasi, hal ini akan menjadi tanda mempertimbangkan 3 aspek tersebut kandas di tangan IMF.
langkah maju pertama menuju kepentingan nasional Jepang, yakni : Sejak itu Jepang mulai terlibat
komunitas Asia Timur. l Pembentukan Komunitas Asia Timur dalam pertemuan-pertemuan ASEAN +
harus dapat meningkatkan 3, yang merupakan salah satu cara
SIKAP JEPANG TERHADAP lingkungan keamanan internasional; menuju ke arah terbentuk KAT. Tetapi
PEMBENTUKAN KOMUNITAS ASIA l Pembentukan Komunitas Asia Timur ada hal lain yang yang agaknya
TIMUR (KAT) harus dapat mengembangkan/ menjadi faktor penghambat, yakni latar
Pada simposium mengenai masa memperluas perekonomian global; belakang sejarah antara Jepang, China
depan Asia tahun 2004 lalu, mantan l Pembentukan Komunitas Asia Timur dan Korea Selatan. Terbentuknya
perdana menteri Jepang, Yasuhiro harus dapat meningkatkan rasa Council on East Asian Community
Nakasone menyarankan agar ketiga hormat terhadap nilai-nilai seperti (CEAC) merupakan bukti banyaknya
pemimpin negara-negara Jepang, nilai kemerdekaan/kebebasan dan berbagai pihak di Jepang yang sangat
China dan Korea Selatan mengadakan demokrasi. concern terhadap KAT. Salah satu
pertemuan regular, tidak seperti saat ini tugas CEAC adalah untuk menganalisis
hanya sebagai bagian dari pertemuan Konsep Komunitas Asia Timur konsep KAT dari latar belakang sejarah,
ASEAN + 3. Menurutnya, tanpa insiatif menurut the Council on East Asian yang menjadi salah satu faktor yang
ketiga negara ini untuk bergandeng Community (CEAC) adalah terdiri dari : dapat memuluskan terbentuknya KAT.
tangan mencapai sasaran, yaitu 1. prinsip-prinsip perdamaian, Nasir Adenan, Kepala KPBC Tipe A Khusus
Komunitas Asia Timur, gagasan kemakmuran dan kemajuan Tanjung Priok I, sebelumnya menjabat sebagai
tersebut akan tetap sulit menjadi 2. prinsip-prinsip keterbukaan, Kepala Bidang Keuangan Kedubes RI di Jepang

EDISI 374 JANUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 47


KEPABEANAN INTERNASIONAL
WBC/ATS

SUASANA PEMAPARAN. Delegasi Vietnam sedang menyimak pemaparan yang diberikan oleh PEMBERIAN SOUVENIR. Delegasi Vietnam
Direktorat P2 di Kantor Pusat. Customs dan DJBC saling bertukar cenderamata.

Kunjungan Vietnam Customs ke DJBC


Vietnam Customs ingin belajar, berbagi pengalaman, informasi serta kegiatan dengan DJBC.

P
ada 6 – 9 Desember 2005, Vietnam Selain Indonesia, Vietnam Customs membangun dan membuat rencana untuk
Customs berkunjung ke Kantor juga menugaskan delegasinya untuk mengembangkan Vietnam Customs
Pusat Direktorat Jenderal Bea dan mengunjungi dan belajar pada Customs Organization,” ucap Pham.
Cukai. Delegasi Vietnam Customs Administration di negara lain di Asia, Setelah studi visit ini, Pham berharap
tersebut dipimpin oleh Mr. Pham Duc misalnya Malaysia, Singapura, Philipina, dapat menemukan hal-hal yang sesuai
Hanh selaku Deputy Director of Vietnam China, Korea dan Jepang. Untuk kunjung- dan bagus dari pengalaman yang dimiliki
Customs Research Institute (VCRI) dan an kali ini, Vietnam Customs memilih DJBC sehingga ia dapat menerapkannya
didampingi oleh Ms. Nguyen Binh Minh Indonesia karena Indonesia dianggap dalam rencana pengembangan Vietnam
dan Ms. Ngo Mai Hanh selaku Customs memiliki karakteristik ekonomi dan bebe- Customs Organization. Ia juga berharap
Officer- VCRI, serta Ms. Nguyen Phuong rapa hal lain yang sama dengan Vietnam. agar kerjasama antara Vietnam Customs
Lien selaku Customs Officer, International Pham mengatakan, pada saat ia dan DJBC lebih baik di masa yang akan
Affair Departement. berkunjung ke Kantor Wilayah IV DJBC datang. Selain itu, hubungan antar dua
Selama empat hari berada di Indone- Jakarta, ia mendapatkan pemaparan negara juga diharapkan dapat lebih erat.
sia, delegasi Vietnam Customs memper- mengenai sistem customs clearance. Di akhir wawancara, Pham
oleh pemaparan materi-materi dari Selain itu, ia dan rombongan juga mengungkapkan rasa terima kasih yang
Direktorat-direktorat yang ada di DJBC, berkesempatan mengunjungi beberapa sebesar-besarnya pada DJBC. “Kami
misalnya mengenai organisasi dan mana- tempat di Pelabuhan Tanjung Priok seperti mengucapkan terima kasih pada semua
jemen DJBC, manajemen SDM, adminis- x-ray container, container terminal dan pihak yang telah membantu kami. Kami
trasi penerimaan DJBC, sistem informasi beberapa tempat pengeluaran barang. harap dengan kunjungan ini kami dapat
kepabeanan, pengawasan dan audit Jika dilihat dari customs prosedur, mengerti tentang intelijen customs dan
kepabeanan. Selain itu, delegasi Vietnam antara Vietnam Customs dan DJBC juga mendapatkan informasi berguna
Customs juga berkesempatan mengun- terdapat kesamaan. “Tetapi kalau menge- dalam hal kepabeanan,” kata Pham. ifa
jungi Kantor Wilayah IV DJBC Jakarta nai peralatan yang dimiliki, Pelabuhan WBC/ATS
dan Pelabuhan Tanjung Priok (8/12). Tanjung Priok memiliki x-ray container
Ketika ditemui WBC usai pemaparan yang besar sementara kami tidak
mengenai intelijen yang diberikan oleh memilikinya, kami hanya memiliki mobile
Direktorat P2, KP DJBC, Pham Duc Hanh x-ray container,” imbuh Pham.
mengatakan, tujuannya datang ke Jakarta Selain itu kalau mengenai customs
adalah sebagai VCRI, dimana ia bertugas otomasi, sistem otomasi di Vietnam hanya
menset up rencana untuk mengem- terdapat di dua propinsi saja. “Tapi
bangkan Vietnam Customs. Untuk itu, Indonesia Customs memiliki long periode
pihaknya bertugas melakukan customs of customs otomation, jadi kami sangat
protection dengan berkoordinasi bersama menghargai upaya yang anda lakukan
unit-unit fungsional, seperti customs dalam customs organization,” kata Pham.
information and consul departement, Ketika ditanya apakah Vietnam
import and export departement dan Customs akan mengimplementasikan apa
lainnya. Sehingga, ia harus menciptakan yang mereka peroleh dari DJBC, Pham
proyek yang tidak menghambat menjawab, tiap negara memiliki customs
perkembangan customs operation. administration yang berbeda-beda. Selain
“Jadi, selain untuk belajar pada In- studi visit ke Indonesia, pihaknya juga
donesia Customs, tujuan delegasi melakukan studi visit ke negara lain.
Vietnam Customs ke Indonesia adalah “Jadi, setelah semua informasi
untuk berbagi pengalaman, informasi tersebut kami kumpulkan, kami bisa PHAM DUC HANH. Berharap agar kerjasama
serta kegiatan yang berhubungan menemukan hal-hal penting dan berguna antara Vietnam Customs dan DJBC lebih baik
dengan kepabeanan,” kata Pham. bagi kami. Berdasarkan itulah kami dapat di masa yang akan datang.

48 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006


PANITIA PERINGATAN HARI PABEAN INTERNASIONAL
KE-54
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

P E N G U M U M A N
Dengan ini diumumkan kepada seluruh karyawan/karyawati DJBC bahwa :

I. LOMBA KARYA TULIS BAHASA INDONESIA


l Berdasarkan Keputusan Dewan Juri Lomba Karya Tulis Bahasa Indonesia dalam rangka Hari Pabean
Internasional ke-54 tahun 2006, ditetapkan pemenang lomba sebagai berikut :

a. Pemenang I : DARMAWAN SIGIT PRANOTO


NIP. 060108173
Unit Kerja : KPBC Tipe B Kendari
b. Pemenang II : DONNY ERIYANTO, SE, MM.
NIP. 060086451
Unit Kerja : KPBC Balikpapan
c. Pemenang III : AMIRUDIN, S.Sos.
NIP. 060090817
Unit Kerja : KPBC Tipe A Tanjung Priok III

II. LOMBA KARYA TULIS BAHASA INGGRIS


l Berdasarkan Keputusan Dewan Juri Lomba Karya Tulis Bahasa Inggris dalam rangka Hari Pabean
Internasional ke-54 tahun 2006, ditetapkan pemenang lomba sebagai berikut :

a. Pemenang I : DAYU HANDOKO, MPM.


NIP. 060081917
Unit Kerja : KPBC Tipe B Yogyakarta
b. Pemenang II : YULIA ANNA SURYA, SS., MA.
NIP. 060090133
Unit Kerja : KPBC Tipe A Soekarno Hatta
c. Pemenang III : DAYU HANDOKO, MPM.
NIP. 060081917
Unit Kerja : KPBC Tipe B Yogyakarta

III. LOMBA KARIKATUR


l Berdasarkan Keputusan Dewan Juri Lomba Karikatur dalam rangka Hari Pabean Internasional ke-54
tahun 2006, ditetapkan pemenang lomba sebagai berikut :
a. Pemenang I : SUNARDI
NIP. 060040348
Unit Kerja : KPBC Tipe A Palembang
b. Pemenang II : REDY BAMBANG
NIP. 060067184
Unit Kerja : KPBC Tipe B Kotabaru
c. Pemenang III : M. TAKARI
NIP. 060072103
Unit Kerja : Kantor Wilayah VI DJBC Semarang

EDISI 374 JANUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 49


KEPABEANAN INTERNASIONAL

JUARA I LOMBA KARYA TULIS BAHASA INDONESIA


DALAM RANGKA HARI PABEAN INTERNASIONAL KE-54

Cultural
Development
SEBAGAI STRATEGI BERKELANJUTAN
MENUJU DJBC MASA DEPAN
Oleh: Darmawan Sigit Pranoto

U
paya menuju penyelenggaraan pada umumnya berfungsi dengan merupakan subsistem yang
pemerintahan yang lebih baik baik, yaitu pasar. Organisasi bisnis keberadaannya strategis, bahkan
harus dilakukan oleh bangsa menghadapi persaingan, memiliki menentukan hingga ke taraf
Indonesia. Di tengah situasi politik, misi yang jelas terhadap laba yang pencitraan publik. Contoh
ekonomi dan sosial masyarakat mereka inginkan, mengukur kinerja sederhananya adalah ketika orang
dewasa ini, kehadiran pemerintahan dan bertanggung jawab terhadap mengenal pemerintah karena
yang efektif sekaligus efisien pelanggan. budayanya yang berbelit-belit lagi
memang menjadi semacam Sedang organisasi pemerintah korup. Oleh karena itu, untuk
konsekuensi. Belum lagi untuk berada dalam sistem yang lebih memperbaiki organisasi pemerintah,
menghadapi iklim global yang besar di luar kendali mereka, dimensi budaya harus dilibatkan.
semakin kompetitif. Tanpa efektivitas mencakup sistem pemerintahan di Budaya menjadi variabel tetap
dan efisiensi pemerintahan, bangsa atasnya. Sistem yang tidak bisa perubahan. Dengan kata lain, konsep
Indonesia akan menemui kesulitan lepas dari upaya-upaya politik. perubahan yang dicanangkan, entah
berbicara di tingkat dunia. Organisasi pemerintah tidak terbiasa itu konsep manajemen bisnis,
Berbagai kajian kontemporer reformasi ataupun program kebijakan
mengenai perbaikan pemerintahan lain, harus dijadikan sebagai bagian
yang kita temui, lebih banyak ORGANISASI dari budaya pada organisasi
menggunakan asumsi bahwa pemerintah tersebut.
organisasi pemerintah sama dengan PEMERINTAH TIDAK Menjadikan konsep perubahan
organisasi bisnis. Sehingga resep- sebagai budaya inilah yang kita
resep perbaikan untuk organisasi TERBIASA sebut sebagai pengembangan
bisnis diterapkan untuk memperbaiki
organisasi pemerintah.
MENGHADAPI kultural (cultural development)2 .
Cultural merupakan bentuk adjective
Kita mengenal konsep Total PERSAINGAN... dari culture (budaya), sedang
Quality Management (TQM), development memiliki makna devel-
rekayasa ulang proses bisnis, oping; come or bring gradually into
restrukturisasi, perampingan, menghadapi persaingan, jarang yang existence3 . Sehingga secara harfiah,
reengineering, redesain atau memiliki misi yang jelas, jarang pula cultural development kurang lebih
semacamnya, yang diterapkan untuk yang dapat mengukur kinerja, apalagi merupakan proses bertahap menuju
memperbaiki pemerintahan. Namun pertanggungjawabannya kepada sebuah realitas budaya.
harus diakui, konsep tersebut pelanggan (stakeholder)1 .
(selanjutnya kita sebut dengan SYARAT-SYARAT CULTURAL DEVEL-
konsep perubahan) belum DEFINISI CULTURAL DEVELOPMENT OPMENT
sepenuhnya cespleng untuk Perbedaan karakter yang dimiliki, Pengembangan kultural merupakan
memperbaiki kinerja organisasi melahirkan budaya organisasi yang “perubahan” manusia. Dilakukan oleh
pemerintah, bahkan ada pula yang berbeda pula pada organisasi bisnis manusia, yang diubah pun manusia,
justru menemui kebuntuan. dan pemerintah. Inilah yang bukan organisasi. Syarat dasar dari
Kekeliruan mendasar adalah pada terabaikan dari pemakaian asumsi adanya perubahan ini adalah adanya
pemakaian asumsi tadi. Organisasi tadi. Budaya pada organisasi manusia yang menjadi pionir
bisnis memiliki karakter yang pemerintah tidak dapat didefinisikan perubahan. Sang pencetus gagasan,
berbeda dengan organisasi sebagai budaya organisasi dalam yang jumlahnya dalam organisasi
pemerintah. Organisasi bisnis hidup teori manajemen umum. biasanya tidak signifikan4 .
dalam sistem yang relatif stabil dan Dalam pemerintahan, budaya Karena objeknya adalah manusia,

50 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006


yang memiliki ciri yang khas, maka proses pengembangan kultural mana inisiatif menjadi berisiko11 ,
pengembangan kultural menjadi merupakan proses yang panjang. sekaligus lingkungan yang statis
sebuah proses yang lama. Lebih dari Proses ini mensyaratkan (lihat tabel).
itu, dalam sebuah institusi, orang- komitmen kepemimpinan,
orang memiliki kelompoknya masing- komunikasi yang rutin, hingga Dari tabel tersebut dapat kita lihat
masing, yang dalam kaca mata pengendalian subkultur, yang bahwa kondisi yang tercipta dari
budaya disebut sebagai subkultur. tentunya memerlukan stamina sistem yang terlalu hierarkis, rinci
Subkultur dalam sebuah institusi dan daya tahan yang cukup bagi dan prosedural akan memunculkan
terbentuk karena berbagai kesamaan para pemimpin, agen perubahan kecenderungan sikap pegawai yang
yang dimiliki, bisa kesamaan dan organisasi itu sendiri. takut untuk berinisiatif dan membuat
angkatan masuk, jender, daerah asal, keputusan, penyimpangan, serta
unit kerja, almamater atau yang lain. TAHAPAN CULTURAL DEVELOPMENT kehilangan motivasi.
Di tingkat subkultur inilah Penulis membagi tiga tahapan Ketidakberanian berinisiatif dan
penghambat utama perubahan yang harus dilalui dalam proses membuat keputusan, secara
berada 5 . pengembangan kultural ini. Masing- akumulatif dapat melemahkan kadar
Dengan karakteristik demikian, masing tahapan tersebut adalah kepemimpinan seseorang12 ,
maka syarat-syarat untuk melakukan culture mapping (pemetaan budaya), penyimpangan akan berpengaruh
pengembangan kultural adalah culture building (pembangunan pada moralitas13 , sedang kehilangan
adanya: budaya) dan culture maintenance motivasi akan berdampak pada
(pemeliharaan budaya). hilangnya harapan akan masa
a. Komitmen pemimpin di setiap depan 14 .
level. 1. Culture mapping Jika kita lihat, secara umum15
Pengembangan kultural harus Tahap awal yang harus dilakukan budaya pada organisasi pemerintah
dimulai dengan goodwill pengambil adalah memetakan budaya yang merupakan budaya yang
kebijakan dari struktur paling atas. sudah ada pada suatu organisasi. kontraproduktif dengan konsep
Kemudian juga pemimpin pada level Tujuannya setidaknya ada dua, yaitu perubahan manapun. Budaya takut,
di bawahnya. Tugas pemimpin di yang pertama untuk mengetahui perilaku menyimpang (korupsi,
setiap level ini adalah secara umum corak budaya yang kolusi, nepotisme) dan minim
mengkomunikasikan nilai-nilai baru ada, apakah cocok dengan nilai-nilai motivasi, merupakan budaya yang
kepada bawahannya. Tanpa yang terkandung dalam konsep berlabel negatif, tidak menunjang,
kemauan dan komitmen pemimpin, perubahannya atau tidak. Dan yang bahkan resisten terhadap perbaikan.
perubahan kultural mustahil kedua, sekaligus untuk Kalau demikian adanya, maka cara
dilakukan. mengidentifikasi melalui pintu mana yang paling masuk akal untuk
konsep perubahan tersebut akan membudayakan konsep perubahan
b. “Kesepakatan” subkultur. dikembangkan sebagai budaya, pada organisasi pemerintah adalah
Merubah secara kultur tergantung dari sifat budaya yang dengan substitusi kultur 16 .
mensyaratkan adanya kesediaan ada terhadap konsep perubahan
setiap anggota organisasi yang diajukan. Di sini penulis 2. Culture building
terhadap perubahan itu sendiri. menawarkan tiga alternatif pintu Culture building merupakan
Oleh karenanya anggota masuk, yakni adaptasi, sinergi dan proses artikulasi nilai-nilai pada
organisasi harus dilibatkan dalam substitusi kultur8 . konsep perubahan menjadi bagian
perubahan. Buat mereka Sekarang mari kita memetakan dari budaya yang ada, sesuai dengan
berpartisipasi, bahkan berikan budaya yang ada pada organisasi pintu masuk yang dilalui pada tahap
kepemilikan perubahan kepada pemerintah. Organisasi pemerintah 1. Pintu masuk yang dipilih akan
mereka 6 . Karena pada umumnya merupakan organisasi ciptaan sektor menentukan pola pembangunan
anggota organisasi mengelompok politik, strukturnya hierarkis berlapis- pada tahap ini. Pola di sini lebih
pada subkulturnya, maka lapis serta diorganisir secara spesifik diartikan sebagai “sikap” perubahan
perubahan kultural harus pula dan birokratis9 . Aturan kepangkatan terhadap unsur-unsur pembentuk
‘disepakati’ oleh subkultur yang sangat menentukan, hingga budaya.
ada. Hal ini bisa diupayakan membelenggu keberanian pegawai 10 . Budaya sendiri terbentuk dari pola
dengan jalan mencari nilai-nilai Job description diuraikan sedemikian pikir, perasaan dan kebiasaan 17 . Pola
kolektif lintas subkultur untuk dija- rupa secara rinci, begitu juga dengan pikir merupakan peta mental dan
dikan perangkat ‘kesepakatan’7 . prosedur dan aturan kerja. Apa yang persepsi anggota organisasi. Pola
harus dikerjakan sudah digariskan di pikir sangat terkait dengan
c. Adanya stamina dan daya tahan muka, pegawai tinggal paradigma (cara pandang) yang ada.
yang cukup. melaksanakannya saja. Corak sistem Sedang perasaan lebih terkait akan
Sebagaimana disebutkan di atas, seperti ini akan melahirkan kondisi di adanya komitmen emosional18
Tabel
CORAK BUDAYA ORGANISASI PEMERINTAH
Corak Kondisi yang Kecenderungan Ekses Derivatif
Sistem Tercipta Sikap yang Mungkin

spesifik, inisiatif berisiko takut kepemimpinan rendah

hierarkis, rinci, penyimpangan moralitas rendah


statis
prosedural kehilangan motivasi kehilangan harapan

EDISI 374 JANUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 51


KEPABEANAN INTERNASIONAL
Bagan
ARAH CULTURAL DEVELOPMENT
budaya disiplin
adaptasi
s

konsep mapping sinergi building maintenance budaya baru


s

s
s

s
s
substitusi

: arah cultural development pada organisasi pemerintah

anggota organisasi terhadap anomali menumpuk, orang mulai mengadakan mekanisme reward
keberadaan organisasi itu sendiri. dapat meninggalkan paradigma and punishment yang adil, terukur
Dan komitmen emosional terwujud lamanya. dan transparan27 untuk mengakui
dari motif-motif yang ada dalam diri Namun proses anomali ini keberadaan dan kekecewaan
anggota organisasi. Paradigma dan panjang, sehingga kita perlu positif yang mereka alami, serta
motif bersama-sama mempengaruhi mempercepatnya dengan melakukan manajemen harapan28
attitude anggota organisasi, yang pemberian sugesti. Dr. Gerungan yang benar.
diaktualisasikan melalui kebiasaan- memaparkan bahwa sugesti c. Menghadirkan attitude baru.
kebiasaannya. Dengan kata lain, adalah suatu proses di mana Attitude dapat kita
paradigma, motif dan attitude-lah seorang individu menerima suatu definisikan sebagai sikap
unsur-unsur yang membentuk cara penglihatan dari orang lain terhadap objek tertentu, yang
budaya. tanpa kritik terlebih dahulu. dapat merupakan sikap
Sebagaimana telah kita petakan Secara umum orang akan pandangan atau sikap perasaan,
pada tahap 1 di atas, konsep menerima sugesti karena disertai dengan kecenderungan
perubahan pada organisasi disosiasi, suara mayoritas, untuk bertindak sesuai dengan
pemerintah akan dibangun melalui otoritas, ‘will to believe’ dan sikap objek itu 29 . Dari pengertian
pintu substitusi kultur19 . Terhadap terhambat pikirannya22 . tersebut tampak bahwa attitude
unsur pembentuk budaya, proses Sebagai akselerator, sugesti dipengaruhi oleh paradigma
substitusi kultur menawarkan nilai- harus dilakukan secara rutin. (sikap pandangan) dan motif
nilai yang sama sekali baru. Sugesti dapat dilakukan melalui (penggerak sikap perasaan)30 .
Substitusi kultur berarti pertemuan formal di setiap atau Karena pada dasarnya
mengupayakan hadirnya paradigma, lintas unit kerja. attitude itu terbentuk karena
motif dan attitude yang baru. Lagi- b. Menghadirkan motif baru. pengaruh paradigma dan motif
lagi bukan untuk menggeser budaya Motif merupakan suatu yang ada, maka upaya
lama, tetapi lebih kepada pengertian yang melingkupi menghadirkan attitude baru
menjadikannya pijakan bagi semua penggerak, alasan atau tergantung dari upaya
kulturisasi konsep perubahan yang dorongan dalam diri manusia menghadirkan paradigma dan
diajukan. yang menyebabkan ia berbuat motif yang baru pula. Namun
Lalu bagaimanakah upaya sesuatu23 . Dia adalah reason to untuk menjadikannya attitude,
menghadirkan paradigma, motif, dan do 24 . Dengan alasan-alasan inilah diperlukan sebuah pembiasaan.
attitude yang baru itu? kita membuat komitmen Pembiasaan inilah yang harus
a. Menghadirkan paradigma baru. emosional terhadap sesuatu diupayakan.
Stephen Covey (organisasi). Pembiasaan (upaya
menyebutkan bahwa paradigma Untuk menghadirkan motif menjadikan sesuatu, kebiasaan)
adalah cara kita “melihat” dunia, baru pada diri seseorang, kita dapat dilakukan dengan cara
berkaitan dengan persepsi, harus mengetahui apa saja yang menciptakan iklim pembiasaan.
mengerti, menafsirkan 20 . membuat seseorang itu Iklim pembiasaan tercipta dari
Paradigma memberikan kita termotivasi (memiliki motif dinamisasi sengaja31 lingkungan
asumsi terhadap sesuatu. Secara terhadap sesuatu). Menurut John yang mendukung perubahan
umum orang akan sulit melepas Maxwell, hal-hal yang memotivasi secara terus-menerus, disertai
asumsinya. Untuk menghadirkan orang adalah adanya partisipasi fasilitas yang menunjang.
pardigma baru, kita harus mereka dalam peran dan tujuan, Dinamisasi ini dapat dibuat
menyajikan suatu realitas yang keberadaannya diakui, mengalami secara fisik dan psikologis di
tidak dapat diasumsikan. Fakta kekecewaan positif, serta memiliki lingkungan organisasi.
yang sulit dipersepsikan dengan harapan yang jelas25 .
perangkat paradigma lama. Kita Dari sini dapat kita lakukan 3. Culture-maintenance
memberikan keadaan-keadaan upaya menghadirkan motif baru Tahap ini merupakan tahap yang
yang berbeda. Kita berikan dengan melibatkan anggota menentukan akan bernafas atau
anomali 21 - pengecualian. Ketika organisasi dalam perubahan 26 , tidaknya proses cultural development

52 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006


yang dilakukan. Pada dasarnya Customs Reform merupakan konsep 20 Lihat Stephen Covey. The 7 Habits of Highly
Effective People hal. 11-12.
maintenance di sini berarti menjaga perubahan paling aktual bagi DJBC 21 Op. cit hal 262-263.
agar kulturisasi yang dilakukan tetap sekarang ini. 22 Lebih lanjut mengenai proses sugesti, lihat Dr.
eksis (keep in existence), hingga Oleh karenanya, cultural develop- Gerungan. Psikologi Sosial hal 65.
23 Ibid. hal 151.
tujuannya tercapai. ment pada DJBC dapat didefinisikan 24 Darmawan Sigit P. “Menemukan Kembali Motivasi
Maintenance dilakukan terkait sebagai upaya menjadikan Customs Berbangsa”, Kendari Ekspres, 4.
dengan sifat perubahan kultural yang Reform sebagai bagian dari budaya 25 Maxwell. Mengembangkan Kepemimpinan.. hal
128.
rumit, lama, sekaligus membutuhkan DJBC itu sendiri. Artinya, Customs 26 Lihat Syarat-syarat Cultural Development poin no.
energi yang besar. Dan untuk Reform akan efektif dan berkontribusi 2.
mengelola sesuatu yang besar nyata terhadap tujuan, ketika ia 27 Muhammad Mufti Arkan. “Integritas dan
dibutuhkan disiplin tinggi yang menjadi budaya. Sehingga otomasi Profesionalisme DJBC dalam Perspektif
SWOT”,dalam Warta Bea Cukai Edisi 352, 69.
berkesinambungan. Oleh karenanya sistem dan kecepatan pelayanan, 28 Lebih lanjut mengenai manajemen harapan, lihat
maintenance dapat dilakukan dengan kemitraan yang benar dengan Kasali. Change! hal. 399.
memoles segala proses yang stakeholder, anti penyelundupan dan 29 Dr. Gerungan. Psikologi Sosial hal. 160-161.
30 Lihat paragraf kedua poin culture building.
berjalan dengan budaya disiplin. under valuation, serta adanya 31 Seringkali kebiasaan merupakan pola yang tidak
Budaya disiplin berarti menjaga integritas 37 , bukanlah sekedar kita sadari (Covey. The 7 Habits.. hal 35), sehingga
kepatuhan terhadap ketentuan- program saja, melainkan menjadi untuk membuat kebiasaan kita harus
mengintervensi pola tidak sadar itu.
ketentuan perubahan yang budaya baru di DJBC. 32 Kasali. Change! hal 329.
seharusnya dijaga32 . Budaya disiplin 33 Ibid. hal 330-333.
diterapkan untuk mengantisipasi 1 Lihat David Osborne dan Peter Plastrik. 34 Permana Agung, Ph.D. Mengantisipasi Masa
Memangkas Birokrasi. Lima Strategi Menuju Depan DJBC: Implementasi dan Pasca UU No. 10
kemungkinan stagnasi proses Pemerintahan Wirausaha hal. 14-15. Tahun 1995 tentang Kepabeanan hal. pengantar.
perubahan kultural dengan tingkat 2 Poin penting dari pengertian ini adalah bahwa 35 Pokok Penjelasan Program Reformasi di Bidang
keberhasilan berapapun. cultural development bukanlah upaya untuk Kepabeanan hal. 1.
membuat budaya organisasi baru, melainkan 36 Ibid. Customs Reform ini direalisasikan dalam
Rhenald Khasali menyebutkan mengembangkan sesuatu secara kultural sehingga Keputusan Direktur Jenderal nomor KEP-07/BC/
bahwa pilar budaya disiplin adalah menjadi budaya pada organisasi tersebut. Cultural 2003.
discipline people, discipline action development juga tidak hanya dapat diterapkan 37 Empat poin ini adalah empat prakarsa bidang
untuk pemerintahan, tetapi juga organisasi lain. dalam Customs Reform.
dan discipline thought. Menurutnya, Namun karena dalam organisasi pemerintah
dalam memperkuat budaya suatu budaya adalah variabel tetap perubahan, maka DAFTAR PUSTAKA
institusi, discipline people merupakan cultural development menjadi strateginya.
3 Oxford Learner’s Pocket Dictionary hal.102 dan Agung, Permana. Ph.D. Mengantisipasi Masa Depan
prasyarat yang sangat mutlak. 115. DJBC: Implementasi dan Pasca UU No. 10 Tahun 1995
Discipline people itu sendiri, menurut 4 John Maxwell (1995) menyebut golongan ini tentang Kepabeanan. Materi presentasi, 1997
Rhenald, dapat dibentuk dengan sebagai inovator, dengan jumlah hanya 2% dari
total anggota organisasi, sedang David Osborne Anwary, S. Dr., SH. 2005. Quo Vadis Pemberantasan
rekrutmen yang terbaik, berikan Korupsi di Indonesia: Studi Kasus Tindak Pidana Korupsi
(2004) menyebut tidak lebih dari seperlimanya.
orientasi dan standar yang terbaik, 5 Lihat Rhenald Kasali, Ph.D. Change! hal. 307. dan Strategi Pemberantasannya. Jakarta: Iseps-Amra
jalankan ritual yang benar, letakkan 6 Lebih lanjut mengenai bagaimana cara
pada kursi yang tepat, keluarkan menawarkan kepemilikan perubahan kepada orang Arkan, Muhammad Mufti. SE., SST, Ak. “Integritas dan
lain, lihat John Maxwell. Mengembangkan Profesionalisme DJBC dalam Perspektif SWOT”, dalam
yang di bawah standar dan adanya Kepemimpinan di dalam Diri Anda hal 73-74. Warta Bea Cukai Tahun XXXV Edisi 352
jiwa kepemimpinan ekstra 33 . (lihat 7 Selengkapnya mengenai penyatuan nilai-nilai
diagram) subkultur, lihat op. cit hal 310-324. Covey, Stephen R. 1997. The 7 Habits of Highly
8 Adaptasi kultur dilakukan ketika corak budaya yang Effective People (Tujuh Kebiasaan Manusia yang
ada cenderung menerima nilai-nilai yang ada pada Sangat Efektif). Jakarta: Binarupa Aksara
CULTURAL DEVELOPMENT PADA DJBC konsep perubahan. Sinergi kultur dilakukan ketika
Sebagai salah satu organisasi corak budaya yang ada relatif berimbang dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. 2003. Pokok
nilai-nilai pada konsep perubahan. Sedang Penjelasan Program Reformasi di Bidang Kepabeanan.
pemerintah, Direktorat Jenderal Bea substitusi kultur dilakukan ketika corak budaya Jakarta
dan Cukai (DJBC), juga menemui yang ada cenderung resisten terhadap konsep
tantangan yang sama sebagaimana perubahan. Djamhari, Saleh A. 2004. Strategi Menjinakkan
9 Lihat Osborne. Memangkas Birokrasi hal. 255. Diponegoro: Stelsel Benteng 1827-1830. Jakarta:
disebutkan di awal tulisan ini. 10 Ibid. Komunitas Bambu
Terlebih DJBC sebagai institusi 11 Ibid. hal. 49.
global, yang diharapkan juga mampu 12 Tidak mungkin orang yang takut berinisiatif dan Gerungan, WA. DR., Dipl. Psych. 2004. Psikologi Sosial.
membuat keputusan, cakap memimpin, sedang Bandung: Refika Aditama
menangani global operation 34 . keduanya adalah tugas seorang pemimpin.
Sebagaimana kita ketahui, 13 Lebih lanjut mengenai hubungan antara perilaku Gasperz, Vincent. 2003. Total Quality Management.
perubahan lingkungan strategis di menyimpang dengan moralitas, lihat S. Anwary. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Quo Vadis Pemberantasan Korupsi di Indonesia
tingkat global, serta perkembangan dan Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Khasali, Rhenald. Ph.D. 2005. Change!. Jakarta:
yang sangat cepat di bidang tekno- Korupsi pada Pengelolaan Pelayanan Masyarakat Gramedia Pustaka Utama
logi, telekomunikasi dan transportasi, BPKP.
14 Kehilangan motivasi secara terus-menerus dapat Maxwell, John C. 1995. Mengembangkan
berdampak pada meningkatnya mengikis struktur emosional seseorang tentang Kepemimpinan di dalam Diri Anda. Jakarta: Binarupa
tuntutan masyarakat perdagangan harapan. Lihat Kasali. Change! hal 400. Aksara
dan perekonomian dunia terhadap 15 Budaya seperti pola hologram, setiap bagiannya
mengandung partikel yangmewakili keseluruhan. Osborne, David dan Peter Plastrik. 2004. Memangkas
kinerja institusi kepabeanan di setiap Birokrasi: Lima Strategi Menuju Pemerintahan
Oleh karenanya sepotong realitas budaya
negara 35 . Sehingga perubahan pemerintahan yang penulis angkat, dapat mewakili Wirausaha. Jakarta: PPM
menjadi institusi yang lebih baik, bagi keseluruhan budaya pemerintahan. Lihat ibid hal
DJBC memang sudah tidak dapat 302. Oxford Learner’s Pocket Dictionary. 1995. Oxford
16 Substitusi kultur memiliki tingkat risiko tertinggi University Press
dielakkan lagi. dari kedua alternatif pintu masuk lainnya (lihat
DJBC sendiri telah mentargetkan catatan kaki no. 4). Yang harus digarisbawahi Pranoto, Darmawan Sigit. “Menemukan Kembali
dirinya di masa yang akan datang adalah, bahwa substitusi kultur tidaklah kongruen Motivasi Berbangsa”, dalam Kendari Ekspres Selasa 16
dengan membuat budaya organisasi baru, Agustus 2005
sebagai institusi pabean kelas dunia melainkan lebih kepada starting point yang
di bidang kinerja dan citra. Salah menentukan pola tahap cultural development Tim Pengkaji SPKN BPKP. 2002. Upaya Pencegahan
satu upaya serius untuk mewujudkan selanjutnya, sebagaimana adaptasi dan sinergi dan Penanggulangan Korupsi pada Pengelolaan
kultur. Pelayanan Masyarakat. Jakarta: BPKP
visi tersebut adalah adanya 17 Diadopsi dari pemikiran Osborne (2004) tentang
penyusunan Program Reformasi di tiga pendekatan dalam strategi budayanya. Biodata Penulis :
Bidang Kepabeanan atau yang sering 18 Lihat Osborne. Memangkas Birokrasi hal. 270. Nama : Darmawan Sigit Pranoto
19 Untuk selanjutnya, pembahasan akan difokuskan
dikenal dengan Program Reformasi pada pintu substitusi kultur saja, tidak untuk NIP : 060108173
Kepabeanan (Customs Reform)36 . adaptasi dan sinergi kultur. Unit kerja : KPBC Tipe B Kendari

EDISI 374 JANUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 53


KEPABEANAN INTERNASIONAL

JUARA I LOMBA KARYA TULIS BAHASA INGGRIS


DALAM RANGKA HARI PABEAN INTERNASIONAL KE-54

Contra Productive Policy and Behaviour :


Nature and Its Impacts To The
Directorate General Of
Indonesian Customs and Excise
By. Dayu Handoko,MPM,

T
his paper will discuss perfor- market stability industry, society or reasonable price. Free trade concept
mance management in my government. As for revenue collec- has been a dilemma for several
organisation, the Directorate tion achievement, it has been a countries, especially developing
General of Indonesian Customs and standard measure for Customs that countries, which are not quite ready
Excise. I will discuss the nature of revenue collected is a significant to compete in the global market.
the current key performance indica- performance indicator, The reason Many times, Customs has to
tors in the Indonesian Customs. I will why it is a significant indicator is carefully consider the current condi-
also try to discuss to what extent the because the government of Indone- tion of the domestic market for
Indonesian Customs measure what is sia still relies on tax as the biggest certain products. For cheap Chinese
really important. A problem of contra contributor to the national revenue to electronic products flooding the
productive policies and or behaviour pay the development and other market since 1998. The local prod-
as one of the consequences of the government spending. Therefore, as ucts sale dropped drastically since
current organisation performance a revenue collector, the government their price could not compete with the
measurement will be looked at as the closely looks at Customs ability to Chinese made ones. Although the
main focus of this paper. Finally meet the targeted revenue (Customs quality of Chinese electronic products
I will conclude this paper with duty, excise, export duty and other is lower than Japanese or not really
some recommendations on control taxes imposed by customs). concern about the quality. They will
approach and performance manage- Actually, there is at least one buy it as long as it is cheap.
ment practises that should be thing that has to be considered by Apart from its original cheap
implement by the Indonesian Cus- the government in terms of revenue price, the domestic industries
toms. collected by Customs. It is that the complained to Customs for not being
government cannot continuously rely able to detect and solve the under-
THE NATURE OF THE CURRENT on Customs revenue to significantly valuation or under-invoicing prac-
INDONESIAN CUSTOMS KEY PERFOR- contribute the national budget. tices, which made the price of the
MANCE INDICATORS By the time the regional and or imported good in the domestic
Basically, what almost Indonesian global free trade regime takes place, market much lower, because they did
Customs officers think whether they Customs will be no longer able to not pay the appropriate amount of
are doing a good job or not is collect as much revenue as it used to Customs duty. Therefore, Customs is
measured by revenue collected and be. This is due to the regional or very concerned about this phenom-
seizures made. These benchmarks global commitment to gradually enon and focuses their efforts to
have embedded in officers mind reduce import tariff to up to 0 to 5 %. ensure that domestic markets for
because the only heard that govern- Both government and Customs have certain sensitive products are stable.
ment always emphasises Customs to to shift their paradigm in revenue The third key performance
meet the targeted revenue. On the collection performance management. indicator is the number of seizures
other hand, the community or society The second key performance made. It is always not easy to that
asks Customs to protect them from indicator is the domestic market the number of seizure can determine
illegal drugs, weapon and other stability, especially for sensitive whether. Customs has done a good
restricted and or prohibited goods. products, like basic needs (rice, job or not. There is no positive
In general, there are four basic sugar, and flour), electronic products, correlation between number of
key performance indicators applied motor vehicles, textiles products and seizure and Customs performance.
by the Indonesian Customs so far, as oil. The government should not have On one hand, the output (actually
set in its Strategic Planning, to protected the domestic industries too outcome-for example, reduction in
measure whether they are doing a much, so that they can rely on drug abuse) can be measured. But
good job or not. They are revenue themselves to compete in the global on the other hand, it is difficult to
collection achievement, domestic market by ensuring their quality and assess the connection between

54 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006


Customs action and the outcome of free trade regime takes place. As rate with, since accountability
those actions. long as Customs is only concerned assignation will be the major issue.
The fourth key performance about meeting the targeted revenue,
indicator is the number of complaint it may forget to look at broader RECOMMENDATIONS
made by stakeholders. This is mostly issues (goals) like market stability, In order to secure compliance
related to policies and regulations economic growth, business competi- from its employees and other agents
issued by Customs that are seemed tiveness, etc. with its performance requirements,
to be inappropriate by the industries Another option is to foster a the Indonesian Customs should
or market forces. If there are many conducive business environment by address and work on the followings:
complaints or objections to Customs focusing on employees’ integrity. This
regulations or policies , Customs will minimise collusion practice and INTEGRITY
might tend to think that they have not other commercial frauds practices so As mentioned earlier, integrity of
done an appropriate job. But, does it as to enable Customs to collect Customs officers plays an important
always happen like that? No matter maximum revenue. The problem here role in ensuring and securing perfor-
what policy or regulation issued, an it is that Customs may be able to mance requirements. Sometimes it is
objection or complain will be raised influence these outcomes, but it true to say that everything is depend-
by those whose interests being cannot control them. ing on ‘the man behind the gun’. No
disturbed by the policy or regulation. Again, integrity plays a significant matter how good the system, proce-
It is hard to meet every stakehold- role in creating a stable domestic dures, regulation or anything else,
ers’ interests in the same time. market for certain sensitive products. but if the people who carry out those
Although consultation has been This is because if Customs can things are not good, things might turn
made beforehand, there is nothing achieve the highest possible level of to custard.
we can do stop complains. This is a employees’ integrity, it will stop Customs managers should create
common problem for organizations under-invoicing or under-valuation and attract employees’ initiatives to
that administer unpopular policies- and any other commercial fraud respond to the key performance
people get the policy mixed up with practices that made imported product indicators. I think it will not be that
its administrations. sold unreasonably cheap in the simple to tell people what to do and
domestic market. what not to do in order to meet
WHAT IS REALLY IMPORTANT? Apart from anti-dumping and organisation objectives. For example,
Having discussed the four key countervailing duty measures, there if Customs keep forcing the officers
performance indicators mentioned is no other mean to minimise cheap to comply with all regulations and
above, it seems that the Indonesian product from coming in to compete system, otherwise severe penalties
Customs has missed some issues in with domestic products. The best will be imposed; will not do much
each indicator. I will try to explore to thing Customs can do is to ensure different in attempting to increase
what extent the Indonesian Customs that all imported products pay the their integrity.
measure what is really important. appropriate Customs duty and other They may fell reluctant and
With regard to revenue collection relevant taxes and that both import- arrogant to do that. In contrast, if the
issue, when Customs tries to urgently ers and officers conform to the officers are involved actively to find
meet its targeted revenue, due to the existing laws and regulations. It is the integrity solution, they may feel
approaching end of the year or there also another integrity issue to attracted and motivated to do so.
is a budget revision, sometimes the ensure that there is no collusion and Simons (1995) says that today’s
policies made without proper and or corruption takes place. manager must encourage employees
sufficient consideration would As for number of seizure mea- to initiate process improvement and
produce opposite outputs. surement, Customs has to change its new ways of responding to custom-
For example, many times Cus- perception of ‘the more you seize, ers’ needs, but in a controlled way.
toms conducted a special operation the better you perform’. It does not In order to harness the creativity
program towards imported goods in always work that way. People might of employees, Customs can imple-
order to get higher revenue. By think that the more Customs seize ment the Beliefs System as pro-
emphasising in-depth physical (for example firearms), they might posed by Simons (1995). This system
examination and intensify the think that more firearms are coming empowers individuals and encour-
intelligence works, Customs hoped in, and they might also wonder how ages them to search for new opportu-
that there would be less commercial many firearms were not detected by nities. Customs can do this by
fraud took place, therefore, higher Customs and reached the domestic actively embedding things like how
revenue would be collected. The users or market. People might also organisation creates value, the level
effect of this kind of operations think that if Customs did not make of performance the organization
program was that clearance time for many seizures, they might also think strives for, and how individual are
many importers (mostly ‘Very High that Customs did not perform well. expected to manage both internal
Risk importer) would postpone or Therefore, what needs to be done and external relationships.
even cancel their shipping to avoid is to ensure the outcome of any If the senior management is
intensive examination during the Customs action. As discussed above, seeking to co-opt employees’ belief
operation period (a.k.a Gaming) it is difficult task to link or to assess a systems towards organizational
Consequently, less revenue will be Customs action and its outcome. goals, in return the organization
collected by Customs. Perhaps what Customs can do is to needs to pay attention to the “hy-
What needs to be done is to intensify cross-agency performance giene factors” like adequate pay,
change this approach. It is time to through policy networking, security of employment etc.
shift focus from revenue collection centralised taskforce or active
function, at least not to put it as a integrators, as proposed by Laking HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT
prime one, because shortly the (2002). Here, Customs should (HRD)
government cannot rely on Customs openly, carefully and comprehen- The HRM unit of the Indonesian
to contribute as much revenue as it sively draw the most appropriate Customs should align its policies and
used to be, that is when the tariff collaboration strategy, as well as actions with the strategic objectives.
reduction scheme completes and the determine which agencies to collabo- Until now, the HRM unit has been

EDISI 374 JANUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 55


KEPABEANAN INTERNASIONAL
dealing only with personnel adminis- ers displayed these behaviours is performance of the organization in
tration stuff like promotion, rotation, that they did not want their position to facilitating legitimate trade.
employees’ leaves, reward and be threatened. They were afraid of Integrity plays a significant role in
punishment, and training. Another losing their positions, being sacked both meeting the targeted revenue
fact is that there is no adequate or or replaced by someone else. This and creating a stable domestic
appropriate Union in the organiza- problem can be possibly solved by market for certain sensitive products.
tion. establishing an independent body to This is because if Customs can
Customs should change the HRM act as Customs ombudsman or achieve the highest possible level of
Unit status into independent unit and internal auditor, which its function is employees’ integrity, it will stop
treat or see it as counterpart of the to critically and closely look at under-invoicing or under-valuation
organization as a whole. By doing so, Customs policies, regulations, and and any other commercial fraud
the HRM Unit has more power and actions to ensure Customs best practices that made imported product
authority to act in aligning its policies performance. sold unreasonably cheap in the
with the strategic objectives. This is But, we have to be honest that domestic market. Therefore, Customs
to avoid competing objectives and to part of the problem may lie in poor should broaden its perspective to
foster check and balance culture design of performance measures or what extent it measures what is really
within the organization. in reliance on inappropriate modes of important and put integrity as one of
The Indonesian Customs is a control, or both. the most important issues to be
large-scale organization with more addressed and looked at.
than 11,000 officers; therefore, giving POLITICAL INFLUENCE Customs can implement the
an independent status to the HRM It is always not an easy job to Beliefs System as proposed by
Unit will enable Customs to create a deal with political influence. The first Simons (1995). This system
new paradigm and culture, especially reason is because political influence empowers individuals and encour-
in terms of employees’ behaviour and often creates competing objectives. ages them to search for new opportu-
attitude. It is going to take times and Secondly, since it may have different nities.
has to be done bit by bit to achieve objective, so it may have different There are three other issues to be
the desired culture. performance measurement criteria. considered and worked on, in order
Lastly, the abuse of political power to achieve better performance
INDIVIDUAL SAFETY BEHAVIOUR may force an organization to shift or management within the Indonesian
When Customs being criticized sacrifice its objectives. Customs. The first is change the
for not being able to meet the With regard to performance status of the HRD unit into indepen-
targeted revenue, or for any other management issue, the best thing dent unit and treat or see it as
cases occurred related to Customs can do by an organization is to foster counterpart of the organization as a
performance, there has been a and keep the transparency and open whole.
tendency that the Minister of Finance for public account. By doing this, the By doing so, the HRM Unit has
or the House of Representative public can be self-explained and more power and authority to act in
(Parliament) will invite the Director justified when any political influence aligning its policies with the strategic
General of Customs and Excise to occurs. Efforts have also to be objectives. This can be started by
seek clarification of what really carried out to attract public to raise implementing the Stafford Beer’s
happened. their judgements, comments and Viable System Model. Secondly,
The other parties that might critical assessments. These efforts establishing an independent body to
interest in the issues are related can be used to reduce and minimise act as Customs ombudsman or
industry association and the media or the political influence. internal auditor, which its function is
press. In its attempt to clarify what to critically and closely look at
had happened, the Customs man- CONCLUSION Customs policies, regulations, and
agement would have to prepare and The Indonesian Customs major actions to ensure Customs best
present facts, reasons, and or key performance indicators consist of performance and to avoid the
arguments. revenue collection achievement, measure fixation, misrepresentation,
In order to satisfy (or temporarily domestic market stability for sensitive misinterpretation, and or gaming
calming down the tension of) those products, number of seizures and phenomenon.
interested parties, it happened that number of complaints raised either Lastly, fostering and keeping the
the Customs managers did the by industry, society or government. It transparency and open for public
measure fixation, misrepresentation, is time to shift the focus from revenue account, in order to reduce and
misinterpretation, and or gaming collection function, at least not to put minimize political influence in
phenomenon. Smith (1995) defines it as a prime one, because shortly the Customs performance management
that measure fixation is an emphasis government cannot rely on Customs system.
on measures of success rather than to contribute as much revenue as it
the underlying objectives. used to be, that is when the tariff References :
He defines misrepresentation as reduction scheme completes and the Indonesian Customs Strategic Planning;
the deliberate manipulation of data free trade regime takes place.
Laking, R. (2002). MMPM525 (Performance Manage-
so that reported behaviour differs The relative competitiveness of ment) Module 5 Hand-out in Strategic Control.
from actual behaviour. As for misin- domestic manufacturer is one of the Wellington: Victoria University of Wellington;
terpretation, Simons defines it as factors contributing the market Simons, R. (1995). Control in an Age of Empowerment.
sending the wrong policy signals to stability, although it can not affect or Harvard Business Review. March-April 1995;
the agent or other related parties. influence directly. What Customs can Smith, P. (1995). On the Unintended Consequences of
While as for gaming, he describes do to contribute the stability is by Publishing Performance Data in the Public Sector.
that although managers had a enforcing the law with zero tolerance International Journal of Public Administration. 18 (2&3).
York.
modest incentive to fulfil targets, they towards infringements or fraud, as
had a much stronger incentive to well as updating valuation database Biodata Penulis
keep future targets modest by to control undervaluation practices. Nama : DAYU HANDOKO, MPM
chronically underperforming. These intervention logic approaches NIP : 060081917
The reason why Customs manag- will boost revenue collected and Unit kerja : KPBC Tipe B Yogyakarta

56 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006


INFO PERATURAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN


Per Desember 2005
No. K E P U T U S A N P E R I H A L
Nomor Tanggal
1. 104/PMK.01/2005 28-10-05 Peraturan Menteri Keuangan Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 561/KMK.03/2004 Tentang Pemberian Pengurangan Bea Perolehan Hak Atas
Tanah Dan Bangunan
2. 93/PMK.02/2005 10-10-05 Tata Cara Pembayaran Dan Penyetoran Pungutan Ekspor
3. 94/PMK.02/2005 10-10-05 Perubahan Keenam Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 5/KMK.01/1993
Tentang Penunjukan Bank Sebagai Bank Persepsi Dalam Rangka Pengelolaan
Setoran Penerimaan Negara
4. 97/PMK.03/2005 13-10-05 Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 576/KMK.04/2000 Tentang
Persyaratan Seorang Kuasa Untuk Menjalankan Hak Dan Memenuhi Kewajiban
Menurut Ketentuan Perundang-Undangan Perpajakan
5. 101/PMK.04/2005 19-10-05 Perubahan Ketujuh Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 291/KMK.05/1997
Tentang Kawasan Berikat
6. 114/PMK.04/2005 22-11-05 Perubahan Ketujuh Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 89/KMK.04/2002
Tentang Tata Cara Pemberian Pembebasan Bea Masuk Dan Cukai Atas Impor Barang
Untuk Keperluan Badan Internasional Beserta Para Pejabatnya Yang Bertugas Di
Indonesia
7. 105/PMK.06/2005 9-11-05 Penyesuaian Harga Satuan Dan Nilai Kontrak Kegiatan Pemerintah Tahun Anggaran
2005
8. 102/PMK.010/2005 24-10-05 Pembebasan Bea Masuk Atas Impor Bahan, Suku Cadang, Komponen, Dan
Peralatan Untuk Perbaikan Dan Pemeliharaan Pesawat Terbang
9. 103/PMK.010/2005 25-10-05 Pengenaan Bea Masuk Anti Dumping Terhadap Impor Paracetamol
10. 108/PMK.010/2005 11-11-05 Perubahan Tarif Bea Masuk Atas Impor Pati Jagung Dan Pati Ubi Kayu
11. 109/PMK.010/2005 11-11-05 Pengenaan Bea Masuk Anti Dumping Terhadap Impor Tepung Gandum (HS.
1101.00.10.00)
12. 110/PMK.1010/2005 11-11-05 Tata Cara Pemberian Pembebasan Dan/Atau Keringanan Bea Masuk Dan
Pembebasan Dan/Atau Penundaan Pajak Pertambahan Nilai Atas Impor Barang
Dalam Rangka Kontrak Karya Dan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan
Batubara
13. 111/PMK.010/2005 Penetapan Kembali Tarif Bea Masuk Dalam Rangka Skema Common Effective
Preferential Tariff (CEPT) atas Impor Produk Otomotif Completely Knock Down (CKD)
Dan Completely Built Up (CBU) Dari Malaysia

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI


Per Desember 2005
No. K E P U T U S A N P E R I H A L
Nomor Tanggal
1. P-21/BC/2005 24-11-05 Pedoman Naskah Dinas Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai
2. P-22/BC/2005 01-12-05 Penyediaan Dan Tata Cara Pemesanan Pita Cukai Hasil Tembakau

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL


Per Desember 2005
No. E D A R A N P E R I H A L
Nomor Tanggal
1 26/BC/2005 19-10-05 Pengawasan Secara Aktif Terhadap Pembawaan Uang Tunai Keluar Masuk Wilayah
Republik Indonesia
2. 27/BC/2005 24-10-05 Perubahan SE DJBC No SE-26/BC/2002 Tentang Pemasukan Barang Modal/Mesin/
Peralatan Pabrik Bukan Baru Asal Impor Dari Pelabuhan Bongkar (TPS) ke Kawasan
Berikat
3. 28/BC/2005 26-10-05 Pelayanan Kepabeanan Pada Hari Sabtu, Minggu Dan/Atau Hari Libur Lainnya
4. 29/BC/2005 01-11-05 Penegasan Kembali Pemakaian Pakaian Dinas Seragam Pegawai Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai
5. 31/BC/2005 24-11-05 Petunjuk Pelaksanaan Pemungutan Bea Masuk Anti Dumping Terhadap Impor
Paracetamol
6. 32/BC/2005 25-11-05 Izin Pembongkaran Beras Dan Gula Impor
7. 33/BC/2005 02-12-05 Petunjuk Pelaksanaan Pemungutan Bea Masuk Anti Dumping Terhadap Impor Tepung
Gandum
8. 34/BC/2005 02-12-05 Pelayanan Pita Cukai Dalam Rangka Pergantian Tahun Anggaran 2005 Dan Tahun
Anggaran 2006

EDISI 374 JANUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 57


KOLOM

Oleh: Hasanudin, S.Sos., M.Si

Stakeholders
dan Birokrat
JUGA MANUSIA
K
onon kabarnya beberapa tahun dengan pasti. Pelayanan yang Pelanggan akan menilai apakah
yang lalu, ada seorang gubernur diterima oleh pelanggan dikatakan biaya yang dikeluarkan untuk
di wilayah Indonesia timur memuaskan apabila persepsi mendapatkan pelayanan, lebih
mengeluh, “Saya tidak tahu pelanggan terhadap kinerja rendah daripada manfaat dari
bagaimana caranya agar birokrasi di pelayanan atau kualitas pelayanan pelayanan yang diperolehnya. Bagi
tempat saya bisa melayani rakyat yang diterima sama atau melebihi instansi pemerintah kepuasan
lebih baik lagi. Saya tidak mau ada ekspektasi pelanggan. Dengan pelanggan itu penting, karena
filsafat kalau bisa diperlambat, kualitas pelayanan disini dengan kepuasan pelanggan yang
kenapa harus dipercepat atau kalau dimaksudkan tidak hanya tinggi produktivitas kerja juga berarti
bisa dipersulit, kenapa harus menyangkut teknis pelayanan, tetapi meningkat, loyalitas pelanggan atau
dipermudah,“ katanya. juga proses pelayanan itu sendiri. yang memerlukan pelayanan juga
Pak gubernur yang baik hati ini akan lebih besar.
sebenarnya bukan satu-satunya
pejabat pemerintah yang benar- PELAYANAN ADALAH HAK DASAR
benar concern perihal lembeknya TUGAS PELAYANAN MANUSIA
peran birokrasi dalam melayani Manusia diciptakan oleh Tuhan
rakyat. Hal serupa juga dilakukan UMUM ADALAH TUGAS sebagai manusia monodualis, artinya
oleh bos kami saat ini. Tidak tidak sekedar sebagai yang terdiri
terhitung dengan jari beliau
MEMBERIKAN dari jasmani dan rohani, melainkan
mengadakan briefing kepada PELAYANAN UMUM juga sebagai mahluk sosial yang
bawahannya dalam upaya hidup bekerja sama dengan
meningkatkan kualitas pelayanan TANPA MEMBEDA- sesamanya. Sebagai mahluk sosial
terhadap stakeholders. Bahkan di itulah manusia dalam memenuhi
salah satu briefing, beliau berbicara BEDAKAN... kebutuhannya sangat bergantung
cukup keras (marah), padahal kami dan membutuhkan pelayanan.
tahu persis, beliau bukanlah tipe Pelayanan dapat dimaknai
seorang leader yang suka meledak- Disamping kualitas pelayanan sebagai proses interaksi antara
ledak. Namun mutu pelayanan dimensi lain yang mempengaruhi pelanggan dengan pihak pemberi
hingga saat ini berjalan di tempat, kepuasaan pelanggan adalah jasa. Tujuan interaksi ini adalah
bak pepatah, “Anjing menggonggong kemudahan untuk mendapatkan untuk memuaskan kebutuhan dan
kafilah terus berlalu”. pelayanan. Stakeholders akan keinginan pelanggan dalam suatu
Pelayanan yang memuaskan, semakin puas apabila relatif mudah, cara yang dapat memenuhi
kata-kata itu sangat sederhana tetapi efisien dan aman dalam ekspektasi pelanggan dan
untuk mencapainya diperlukan mendapatkan pelayanan dari memberikan keuntungan kepadanya.
kesungguhan dan syarat-syarat yang pemberi jasa. Selanjutnya, biaya atau Pada masyarakat umum, baik
seringkali tidak mudah dilakukan. Hal harga termasuk pula sasaran sebagai kelompok sosial maupun
ini berkaitan dengan masalah penilaian yang turut menentukan sebagai manusia pribadi, melekat
kepuasan yang tidak mudah diukur tingkat kepuasan pelanggan. hak-hak dasar untuk memperoleh

58 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006


pelayanan umum. Yang dimaksud kecepatan maupun dalam hal masalah manusia serta sifat
hak-hak dasar bukanlah hak yang kualitas. kemanusiannya harus menjadi
otomatis melekat di dalam diri Hal itu tergantung dari pertimbangan utama. Aturan
manusia seperti hak untuk hidup dan kemampuan berpikir, penggunaan merupakan landasan berpijak dari
berkembang biak. Hak dasar adalah perasaan, pertimbangan dan kepastian hukum yang dapat
hak yang muncul dari sebab adanya pembandingan. Seringkali seseorang dijadikan sebagai bingkai perubahan.
hubungan sosial dengan manusia jika ditinjau dari jabatan atau Mengingat ekspektasi pelanggan
lain, artinya hak yang dapat dicabut pendidikannya memiliki kemampuan selalu berubah, bingkainya juga
jika yang bersangkutan melanggar berpikir, merenungkan sesuatu, harus selalu diperbaharui. Ibarat bayi
aturan-aturan, atau pelaksanaannya mempertimbangkan dan dengan bajunya. Bajunya yang
melanggar aturan-aturan yang membandingkan tidak diragukan, diganti, bukan bayinya yang
berlaku di komunitas tersebut. pasti mampu, namun dalam proses dipotong-potong.
Bertolak dari adanya hak-hak menuju pada kesadaran tidak terlihat Kepastian hukum realitasnya tidak
dasar atau hak asasi manusia, maka hasilnya. Hal sebaliknya dapat juga selalu serasi dengan perubahan
manusia tanpa kecuali berkeinginan terjadi yaitu pada pegawai biasa kebutuhan stakeholders. Adakalanya
untuk dapat memperoleh hak-haknya yang dari segi kemampuan berpikir perubahan melampaui bingkainya,
itu meski harus melalui suatu biasa-biasa saja bahkan cenderung jika bingkainya dianggap ketinggalan
perjuangan. Perjuangan untuk rendah, daya renung, daya timbang jaman, maka bingkai tersebut tidak
memiliki hak asasi atau hak dasar dan daya banding juga rendah, mampu mengelola perubahan. Untuk
tidak akan pernah berhenti dan akan namun ia cepat menyadari terhadap mengatasinya diperlukan kontrol dan
terus berlangsung sampai akhir suatu tindakan atau perbuatan yang evaluasi terus menerus agar antara
zaman. Oleh karena kegiatan telah ia lakukan. bingkai dengan perubahan terjadi
pelayanan menyangkut pemenuhan Adanya kesadaran dapat saling isi mengisi dan saling kontrol
suatu hak, maka ia menjadi hak membawa seseorang kepada satu dengan yang lain.
ikutan yang juga melekat pada setiap keikhlasan dan kesungguhan dalam
orang. Ketiga, faktor yang dapat
Jadi memperoleh pelayanan yang memenuhi kebutuhan pegawai. Motif
memuaskan adalah suatu hak juga. manusia bekerja didasarkan atas
Hak atas pelayanan ini sifatnya MANAJEMEN SEKTOR kebutuhan-kebutuhan, yang
sudah universal berlaku terhadap dirasakan secara sadar atau tidak
siapa saja yang berkepentingan atas PUBLIK PERLU sadar. Abraham Maslow melihat
hak itu dan oleh organisasi apa pun BELAJAR DARI kebutuhan manusia itu diatur dalam
yang tugasnya menyelenggarakan bentuk yang bertingkat-tingkat
pelayanan terlebih bagi pemerintah MANAJEMEN SEKTOR (hierarki), yaitu physiological need,
yang bertugas memberikan security or safety need, social need,
pelayanan umum. BISNIS, TETAPI TIDAK esteem need and self actualization
Tugas pelayanan umum adalah need. Kebutuhan pertama dan kedua
tugas memberikan pelayanan umum
BERARTI KEMUDIAN kadang-kadang diklasifikasikan
tanpa membeda-bedakan dan MENJIPLAKNYA dengan cara lain, misalnya dengan
diberikan secara cuma-cuma atau menggolongkannya sebagai
dengan biaya sedemikian rupa kebutuhan primer, sedangkan yang
sehingga kelompok yang paling tidak lainnya dikenal pula dengan
mampu pun dapat menjangkaunya. menjalankan atau melaksanakan klasifikasi kebutuhan sekunder.
Tugas ini diemban oleh negara yang suatu kehendak. Kehendak dalam Terlepas dari cara membuat
dilaksanakan melalui salah satu lingkungan organisasi kerja tertuang klasifikasi kebutuhan manusia itu,
lengannya, yaitu lengan eksekutif. dalam bentuk tugas. Karena itu yang jelas ialah bahwa sifat, jenis
dengan adanya kesadaran pada dan intensitas kebutuhan manusia
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI pejabat atau petugas, diharapkan berbeda dari satu orang ke orang
PELAYANAN mereka melaksanakan tugas dengan yang lain karena manusia merupakan
Pelayanan yang memuaskan penuh keikhlasan, kesungguhan dan makhluk individu yang khas. Juga
adalah salah satu sasaran disiplin. Jadi dampak kesadaran jelas bahwa kebutuhan manusia itu
manajemen publik, hal ini harus sangat luas dan akan menjiwai tidak hanya bersifat materi, akan
dilakukan oleh pemerintah untuk tingkah laku dan perbuatan tetapi juga bersifat psikologikal,
masyarakat, karena pelayanan umum seseorang. mental, intelektual dan bahkan juga
merupakan hak dasar atau hak asasi spiritual.
manusia sebagai manusia Kedua, faktor aturan kerja yang Berangkat dari kenyataan bahwa
monodualis yang harus dihormati menjadi landasan kerja pelayanan. pemahaman tentang berbagai
keberadaannya. Ada beberapa faktor Aturan adalah perangkat penting kebutuhan manusia semakin
yang mempengaruhi kualitas dalam segala tindakan dan mendalam, maka teori klasik Maslow
pelayananan, yaitu : perbuatan orang, maka dengan mesti disempurnakan.
sendirinya aturan harus dibuat, Penyempurnaan tersebut dirasakan
Pertama, faktor kesadaran para dipatuhi dan diawasi sehingga dapat bukan hanya tepat, akan tetapi juga
pejabat atau petugas. Kesadaran mencapai sasaran sesuai dengan memang diperlukan karena
menunjukkan suatu keadaan pada maksudnya. pengalaman menunjukkan bahwa
jiwa seseorang, yaitu merupakan titik Dalam organisasi kerja, aturan usaha pemuasan berbagai
temu atau equilibrium dari berbagai dibuat oleh manajemen sebagai kebutuhan manusia berlangsung
pertimbangan sehingga diperoleh pihak yang berwenang mengatur secara simultan. Artinya, sambil
suatu keyakinan, ketenangan, segala sesuatu yang ada di memuaskan kebutuhan fisik,
ketetapan hati dan keseimbangan organisasi kerja tesebut. Oleh karena seseorang pada waktu yang
dalam jiwa seseorang. Proses setiap aturan pada akhirnya bersamaan ingin menikmati rasa
tumbuhnya kesadaran berbeda pada menyangkut langsung ataupun tidak aman, merasa dihargai, memerlukan
setiap orang baik dalam hal langsung kepada orang, maka teman serta ingin berkembang.

EDISI 374 JANUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 59


KOLOM
Keempat, faktor keterampilan dan kebijakan pun, sukar sekali untuk memberikan hasil, karena kita
pengetahuan petugas. Untuk menemukan segi pekerjaan yang sebagai anggota organisasi belum
mempertinggi mutu pegawai, baik tidak berhubungan dengan memiliki budaya manajemen.
pengetahuan, kemampuan, komunikasi. Persoalan yang serius Dwijowijoto (2001:85)
keterampilan, bakat maupun akan muncul apabila sebuah perintah mengatakan, “Manajemen paling
mentalnya, kepada para pegawai salah dimengerti atau peringatan tidak mengandung empat nilai yaitu
perlu diberikan berbagai macam informal oleh seorang pimpinan sistem, tim, displin dan
pelatihan dan pendidikan. puncak disampaikan dengan pembelajaran”. Tanpa disiplin, maka
Membangun SDM yang unggul menyimpang dari maksudnya, ini kumpulan manusia sulit dibedakan
sungguh tidak mudah. Karena, pada semua disebabkan oleh kemacetan dengan kumpulan hewan, kecuali
akhirnya keunggulan SDM ditentukan dalam proses komunikasi. bentuk fisiknya. Tanpa disiplin sulit
oleh penguasaan pengetahuan, Walaupun sudah ada kemajuan untuk membangun tim. Tanpa adanya
bukan pengetahuan menguasai yang pesat dalam teknologi tim, yang ada adalah individu-
manusia. Jika pengetahuan komunikasi dan informasi, namun individu yang berusaha mencapai
menguasai manusia yang terjadi komunikasi antara orang dengan tujuan pribadi, kepentingan pribadi,
adalah para fisikawan yang orang dalam organisasi tetap dan kemauan pribadinya sendiri.
membangun senjata pembunuh, diperlukan. Komunikasi antara orang Tanpa sistem maka kumpulan
kimiawan yang membuat bom kimia, dengan orang tidak tergantung dari manusia ibarat kerumunan massa
pegawai yang menguasai aturan teknologi, tetapi tergantung dari yang tidak bisa diarahkan menuju
membodohi stakeholders. kekuatan dalam diri orang dan dalam sebuah tujuan bersama yang baik
Jadi kata kunci membangun SDM lingkungannya. bagi dirinya sendiri maupun orang
yang unggul hanya satu yaitu Pada organisasi harus memberi lain yang berada dalam kumpulan
pembelajaran. Manajemen sektor kemungkinan komunikasi dalam tersebut.
publik perlu belajar dari manajemen empat arah yang berbeda-beda yaitu Yang lebih utama manajemen
sektor bisnis, tetapi tidak berarti dari atas ke bawah (upward commu- mengandung nilai pembelajaran.
kemudian menjiplaknya. Ada sisi-sisi nication), dari bawah ke atas (down- Tanpa pembelajaran, tim dan sistem
yang tidak dapat dipelajari dari sektor ward communication), komunikasi tersebut hanya bekerja untuk hari ini
bisnis karena sifat-sifat khusus horisontal (horizontal communica- karena tidak memiliki kemampuan
sektor publik, sehingga manajemen untuk menyesuaikan diri dengan
sektor publik harus pula mempelajari perubahan global yang terjadi di
dari dalam dirinya sendiri melalui masa depan bahkan hari esok. Perlu
pengalaman masa lalu serta KOMUNIKASI direnungkan, bahwa pada era serba
tantangan-tantangan ke depan yang global semua hal harus mengacu
akan dihadapi. MERUPAKAN INTI kepada pasar. Bisnis harus mengacu
Menjalani hidup di masa depan
tidak lebih mudah daripada hari
ORGANISASI kepada permintaan pasar, dan kalau
mau berhasil dalam kompetisi ia
kemarin. Kesalahan kita adalah harus mampu melayani pasar.
gagal membangun diri kita menjadi Demikian pula dengan birokrasi, ia
seorang yang mau belajar dari masa tion), dan komunikasi diagonal harus mampu melayani “pasar”.
lalu. Orang yang tidak mampu hadir (diagonal communication). Karena Siapa pasar birokrasi ? “Seluruh
sebagai seorang pembelajar ibarat arah-arah komunikasi tersebut masyarakat”. Masyarakat dalam arti
pohon yang hadir, kering, tua dan menentukan kerangka kerja dimana luas yaitu, masyarakat awam, pelaku
meranggas. Pohon yang hidup komunikasi dilaksanakan dalam bisnis, bahkan juga para anggota
idealnya memberi hidup bagi dirinya organisasi. birokrasi itu sendiri yang notabene
sendiri dan alam semesta. Demikian pastilah warga negara yang menjadi
juga pelayan publik, ia bukan saja EPILOG stakeholders birokrasi. Karena setiap
memberi manfaat bagi dirinya sendiri Pelayanan merupakan kebutuhan bentuk pelayanan pada akhirnya
namun juga bagi lingkungannya, manusia yang berbeda satu menyangkut langsung ataupun tidak
kepada klien dan stakeholders. dibanding dengan yang lain, dan langsung kepada orang, maka
menyangkut hak-hak dasar manusia masalah manusia serta sifat kemanu-
Kelima, faktor komunikasi. yang harus diakui, dipenuhi dan siannya harus menjadi pertimbangan
Bernard dalam Silalahi (2002:216) dilindungi. Dewasa ini pelan tapi utama, melalui aturan yang tidak
menekankan, “Komunikasi pasti, berubah dari kebutuhan menafikan keberadaan manusia.
menempati posisi sentral dalam menjadi tuntutan. Proses pemenuhan Manusia yang serba terbatas tingkat
organisasi, sebab struktur organisasi, kebutuhan dan tuntutan tersebut kesadaran dan kemampuannya.
perluasan organisasi dan lingkup dilaksanakan oleh pemerintah Manusia yang dalam melakukan
organisasi ditentukan oleh teknik- melalui aparatnya yang disebut aktivitas senantiasa didorong oleh
teknik komunikasi”. Pendapat pegawai negeri. Untuk merespon hal motif memenuhi kebutuhan, bukan
tersebut menegaskan, komunikasi tersebut diperlukan manajemen. kebutuhan fisiologi semata, akan
merupakan inti organisasi. Tanpa Manajemen yang baik adalah tetapi juga bersifat psikologikal,
komunikasi tidak akan terdapat manajemen yang efektif, untuk bisa mental, intelektual dan bahkan juga
aktivitas organisasi. efektif harus bisa membuat pilihan- spiritual.
Di dalam proses organisasi yang pilihan terbaik, dan melaksanakan Dengan memelintir judul lagu
terpenting adalah kemampuan pilihan-pilihan tersebut untuk Seurieus Band, bahwa pada
pimpinan dan bawahan dalam memberikan hasil. Secara hakikatnya baik stakeholders
berkomunikasi terutama untuk organisasi, kita (Bea Cukai) termasuk maupun birokrat juga….. manusia,
mendapatkan semua informasi yang unggul dalam kemampuan membuat yang kadang berbuat salah, kadang
dibutuhkan untuk membuat pilihan-pilihan yang baik melalui visi, berbuat benar. Untuk itu kode etik
keputusan dan menyampaikan misi, strategi, kode etik, lima perlu dijunjung tinggi dalam melak-
keputusan tersebut agar dapat komitmen harian, P2KP dan lain sanakan tugas masing-masing.
diimplementasikan sesuai dengan sebagainya. Namun belum mampu Penulis adalah
tujuan. Proses implementasi melaksanakan dengan konsisten Korlak TPB pada KPBC Bandung

60 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006


PERISTIWA
WBC/ATS WBC/ATS

PENANDATANGANAN SURAT serah terima jabatan dilakukan antara JABAT TANGAN antara Jusuf Anwar dengan Sri Mulyani sesaat setelah
Aburizal Bakrie yang kini menjabat sebagai Menkokesra kepada melakukan penandatanganan surat serah terima di Graha Sawala
penggantinya Boediono. Departemen Keuangan.

SERAH TERIMA JABATAN MENTERI BIDANG PEREKONOMIAN


Siap Menjalankan Enam Program Kerja Ekonomi
Para menteri yang baru dilantik menyatakan akan berbuat yang terbaik untuk meningkatkan
perekonomian Indonesia.

S
eusai dilantik sebagai Menteri Keu- menteri yang dilantik bersamanya harus merupakan mitra kerja Bappenas di DPR
angan dan Menko Perekonomian menjadi perhatian serius dan untuk itu Paskah Suzzetta, Sri mengatakan
pada 7 Desember 2005 di Istana dirinya selalu siap untuk melakukan harapannya, bahwa Bappenas kedepan-
Meredeka Jakarta, Sri Mulyani Indrawati koordinasi dengan Menko Perekonomian nya akan lebih baik lagi mengingat Pas-
dan Boediono melakukan acara serah yang baru Boediono. kah sudah mengetahui langkah-langkah
terima jabatan dari pejabat sebelumnya Lebih lanjut Sri Mulyani mengatakan, yang diambil Bappenas karena selama
Jusuf Anwar dan Aburizal Bakrie. agar para pejabat yang berada berada di komis XI, Paskah mengetahui
Mantan Menteri Keuangan Jusuf dilingkungan Departemen Keuangan apa saja yang dilakukan oleh Bappenas.
Anwar dalam sambutannya mengatakan, selalu membantunya untuk dapat Paskah sendiri mengatakan, bahwa
selama satu tahun masa jabatannya menjalankan tugas yang diembannya. dirinya akan menjalankan program yang
dirinya telah mengajukan beberapa RUU Masih ditempat yang sama, serah telah dibuat oleh Sri Mulyani selama di
Fiskal kepada DPR diantaranya adalah terima Menteri Koordinator Perekonomian Bappenas, dan dia berharap pula agar
RUU ketentuan umum dan tata cara juga berlangsung antara Aburizal Bakrie komisi XI yang pernah ia pimpin selama di
Perpajakan, RUU Pajak Penghasilan, kepada Boediono.Dalam kesempatan Senayan, mau meningkatkan kerjasama
RUU Pajak Pertambahan Nilai, RUU tersebut, Boediono mengatakan bahwa yang lebih baik lagi dan jangan segan
Kepabeanan dan RUU Cukai. dirinya akan menangani masalah inflasi untuk memberikan kritikan yang sifatnya
Sementara Rancangan Perundang- yang cukup tinggi di Indonesia, untuk itu membangun. zap/ifa
undangan yang masih dalam tahap dirinya akan melakukan kerjasama
finalisasi diantaranya adalah RUU dengan otoritas moneter dalam hal ini
Pengampunan Pajak, RUU Akuntan Bank Indonesia. Lebih lanjut Boediono ENAM PROGRAM
Publik, RUU Lelang dan Piutang Negara mengatakan stabilitas ekonomi makro KERJA EKONOMI
dan RUU Pajak dan Retribusi Daerah. harus tetap dijaga. l Mempertahankan dan memperbaiki
Masih menurut mantan Direktur kondisi makro ekonomi dengan
Eksekutif ADB (Asia Development Bank) SERAH TERIMA JABATAN MENNEG PPN/ pengendalian inflasi.
ini, dirinya tidak menganggap pergantian KEPALA BAPPENAS l Menciptakan lapangan kerja baru
ini sebagai hal yang harus ditakuti, Keesokan harinya pada 8 Desember dengan merealisasikan pembangunan
mengingat jabatan yang diembannya 2005 di gedung Bappenas, acara serah infrastruktur diseluruh Indonesia yang
sebagai menteri keuangan adalah terima serupa berlangsung antara Sri bersifat padat karya. Dan
amanah yang setiap saat harus dapat Mulyani kepada penggantinya Paskah meningkatkan laju sektor riil melalui
dilepasnya dan dipertanggung jawabkan. Suzzetta. Acara serah terima yang dihadiri industri jasa dan pertanian.
Jusuf mengaku, dirinya telah oleh mitra kerja Bappenas dari komisi XI l Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
menjalankan tugas dan fungsinya dengan DPR-RI, panitia anggaran, para pejabat dengan memaksimalkan anggaran
maksimal dan dirinya mengaku percaya dilingukungan Bappenas dan sesepuh pendapatan negara. Dan
kepada penggantinya yang baru mampu Bappenas berlangsung cukup khidmat. mempertahankan nilai investasi dan
untuk meneruskan program kebangkitan Dalam sambutannya Sri Mulyani ekspor yang telah dicapai saat ini.
ekonomi. mengatakan bahwa masa jabatannya l Perbaikan neraca pembayaran, baik
Sementara itu Menteri Keuangan baru yang cukup singkat selama satu tahun Capital maupun Current Account.
Sri Mulyani, tidak terlalu banyak menyam- di Bappenas, mungkin belum terlihat l Mengurangi tingkat kemiskinan.
paikan pernyataan, namun secara nyata hasilnya. Namun Sri melanjutkan, l Melindungi golongan ekonomi lemah
eksplisit dirinya mengatakan, bahwa enam bahwa dirinya telah memberikan yang terhadap inflasi.
program kerja ekonomi yang disampaikan terbaik pada bangsa ini.
Sumber : Pidato Presiden
presiden kepada dirinya dan beberapa Mengenai penggantinya yang juga

EDISI 374 JANUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 61


RUANG KESEHATAN

Anda
Anda Bertanya
Bertanya 3. Terdapat penurunan thrombosit

Dokter Menjawab
(trombositopenia) yaitu : 100.000/
Dokter Menjawab cmm atau kurang)
4. Peningkatan hematokrit.
5. Pembesaran organ hati (hepar)
DIASUH OLEH PARA DOKTER 6. Dapat tanpa/disertai gejala shock.
DI KLINIK KANTOR PUSAT DJBC
Pada penyakit Dengue ini ada 3

Demam Berdarah
stadium/derajat :
l Derajat 1 (ringan) : demam
mendadak 2-7 hari disertai gejala
seperti flu dengan merah-merah

DAN PENANGANANNYA di kulit sangat ringan


l Derajat 2 (sedang) : lebih berat
dari 1, ditemukan pendarahan di-
bawah kulit dan manifestasi pen-

D
ari kejadian yang saya alami, Kewaspadaan ini penting untuk darahan lain yaitu epistoxis (mi-
ketika waktu itu anak saya (10) Indonesia, karena dengan memikirkan misan), pendarahan gusi, muntah
tahun harus dirawat di ruang ICU akan kemungkinan Dengue dengan darah dan/atau BAB berdarah.
karena terserang penyakit demam sendirinya kita waspada akan l Derajat 3 (berat) : disertai shock.
berdarah cukup parah, padahal anak komplikasi terberat yaitu DSS (Dengue
saya sepertinya tidak merasakan tanda- Shock Syndrome) yang timbul dengan Penyakit Dengue dapat muncul
tanda mengarah kepada demam gejala shock (kehilangan kesadaran). dalam jenis :
berdarah. Tetapi setelah divonis dokter Ciri khas untuk menjadi gejala awal 1. Undifferentiated fever (dengue
ternyata anak saya sudah menderita DBD sulit terdeteksi, kemungkinan dari dengan gejala non karakteristik)
Demam Berdarah Dengue (DBD) selalu waspada bila anak demam lebih 2. Dengue Haemonhagic Fever (DHF)
stadium II dan setelah dirawat selama dari 2 hari (kadang-kadang disertai yang biasa dikenal sebagai DBD.
kurang lebih 3 minggu anak saya batuk-pilek) dan anak lesu tidak mau (Demam Berdarah).
dinyatakan sembuh. Agar hal itu tidak makan karena mual merupakan tanda
terulang lagi, saya ingin menanyakan secepatnya dilakukan pemeriksaan Penyebab : Virus Dengue adalah
pada dokter, bagaimana ciri gejala awal darah rutin terutama thrombosit dan golongan B ARBO (ARTHROPOD
DBD, tindakan untuk menolongnya dan hematokritnya. Bila terjadi penurunan BORNE) Virus.
bagaimana pencegahan yang benar. thrombosit dan peningkatan hematokrit Terdapat Virus Chikungunya yang
Ny. FERIANTI – Jakarta. segera konsultasi ke dokter. termasuk dalam golongan A ARBOVIRUS,
Selama dalam observasi demam yang dapat pula menimbulkan gejala klinik
JAWAB : 2 hari itu, anak diusahakan istirahat baik yang Dengue karakteristik maupun
Dengue merupakan penyakit infeksi di tempat tidur, diawasi makan dan yang disertai manifestasi gejala pendarah-
virus akut suatu penyakit yang di tularkan minumnya secara teratur terutama an dalam bentuk yang lebih ringan.
oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit minum sebanyak-banyaknya. Karena
Dengue dapat muncul dalam jenis : terdapat mual, anak diberikan Gejala yang terparah secara klinik
1. Undifferentiated fever (dengue makanan lunak serta air sayuran pada :
dengan gejala non karakteristik) seperti sop dan biskuit atau agar- Dengue Undifferentiated fever tidak
2. Dengue Haemonhagic Fever (DHF) agar di selang-seling diantara waktu khas gejala yang timbul yaitu demam
yang biasa di kenal sebagai DBD makan. kurang dari 7 hari dan pada pemeriksaan
(Demam Berdarah) Pada hari ketiga, bila tidak ada darah menunjukkan infeksi Virus Dengue
perubahan dalam keadaan umumnya yang pada waktu masih untuk dirawat
Sebagai penyebab Virus Dengue seperti masih ada demam, masih lesu, hanya sebagian kecil sebagai demam
adalah golongan B ARBO Virus. ARBO masih mual walaupun sudah mendapat dengue, sedangkan sebagian lagi bisa
singkatan dari ARTHROPOD BORNE, pengobatan segera dilakukan menimbulkan gejala seperti typhus, tuber-
yang juga mempunyai golongan A pemeriksaan laboratorium untuk darah culosa paru, meningitis (peradangan otak),
penyebab Virus Chikungunya dengan rutin sebagai pengecekan/pencegahan campak (morbilli) , diptheria, tetanus,
gejala klinik seperti Dengue kearah DBD. penderita muntah berak dan penderita
karakteristik maupun yang disertai Sedangkan pada jenis lain yaitu febrile convulsion (kejang demam).
manifestasi gejala perdarahan dalam Dengue Haemonhagic Fever (DHF), Jadi dapat dibuat kesimpulan bahwa
bentuk yang lebih ringan. Pada jenis terjadi Infeksi Dengue dengan panas, infeksi Dengue harus dipikirkan walaupun
Undifferentiated fever, gejala yang pendarahan akut dan keadaan umum gejalanya tidak menunjukkan kearah itu.
tampak secara klinik tidak khas yaitu yang memburuk pada hari ketiga Kewaspadaan ini penting untuk Indonesia,
demam kurang dari 7 hari dan pada sampai kelima dan terjadi kelainan karena dengan memikirkan akan
pemeriksaan darah menunjukkan pendarahan sehingga dapat terjadi kemungkinan Dengue dengan sendirinya
infeksi Virus Dengue. shock. Ini yang membedakan dengan kita waspada akan komplikasi terberat
Penderita waktu masuk untuk Dengue Fever Undifferentiated, tetapi yaitu DSS (Dengue Shock Syndrome)
dirawat hanya sebagian saja yang dalam praktek terjadi kesulitan untuk yang timbul dengan gejala shock dan
menjadi Demam Dengue, sedangkan diagnosa pasti DHF ini. kehilangan kesadaran.
sebagian lagi bisa menimbulkan gejala WHO memberikan patokan kearah Sehingga ciri khas untuk menjadi
seperti penderita typhus, tuberculosa DHF tetapi perlu dibuktikan dengan gejala awal DBD sulit terdeteksi
paru, meningitis (peradangan otak), pemeriksaan darah kearah Virus = kemungkinan kita selalu waspada bila
campak (morbilli), diptheria, tetanus, Sero-Virologik yaitu : arah demam lebih dari 2 hari dan anak
penderita muntah berak dan penderita 1. Demam mendadak selama 2 sampai tidak mau makan karena mual,
febrile convulsion (kejang demam). 7 hari. secepatnya dilakukan pemeriksaan
Jadi dapat dibuat kesimpulan bahwa 2. Manifestasi pendarahan yaitu : merah- darah rutin terutama thrombosit dan
infeksi Dengue harus dipikirkan walaupun merah dikulit, pendarahan hidung, hematokritnya. Bila terjadi penurunan
gejalanya tidak menunjukkan kearah itu. pendarahan gusi, muntah darah. segera konsultasi ke dokter.

62 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006


RENUNGAN ROHANI

“Hanyalah orang-orang yang memakmurkan mesjid-mesjid Allah ialah orang-orang yang beriman
kepada Allah dan hari kemudian, serta mendirikan shalat, menunaikan zakat, tidak takut selain
kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang
QS. At Taubah;18)
mendapatkan petunjuk. (QS.

B
eberapa saat berselang Nabi Rasulullah SAW segera memerintah- dengan ilmu, teknologi, buda yanya
Muhammad SAW tiba di Madinah kan penebangan pohon-pohon kurma dibangun diatas tauhidullah.
al-Munawarah dalam rangka hijrah liar tersebut dan pembongkaran Kedua, di dalam masyarakat Islam
dari kota suci Makkah ke Yatsrib kuburan yang terdapat di dalam tanah masjid berkedudukan sebagai pusat
(Madinah), Rasulullah SAW meletakkan itu hingga rata. Pohon-pohon kurma penggemblengan mental spiritual dan
tiga pondasi peregerakkan dakwahnya yang telah ditebang kemudian fisik material, sekaligus pula tempat
disana yaitu; memperkokoh hubungan dipasang berjajar sebagai kiblat bagi beribadah, tempat belajar menuntut
ummat islam dengan Rabbnya, mesjid yang sedang dibangun. Ketika ilmu dan tempat pertemuan-pertemuan,
Mempererat hubungan internal ummat itu kiblat masih mengarah ke Baitul seminar sastra,pembinaan moral,
islam, yaitu sesama kaum muslim dan Maqdis. akhlak dan tradisi Islam yang
membuat regulasi hubungan antara Mulai dari tempat kiblat hingga merupakan bagian dari instisari ajaran
umat islam dengan umat lainnya. bagian belakangmesjid, panjangnya Islam,semua hal itu terjalin erat dengan
Tiga kebijkan strategis tersebut kurang lebih seratus hasta, demikian kewajiban shalat yang ditegakan
itulah yang menandai keberadaan pula dibagian samping kanan dan secara disiplin serta tersusun rapi.
Negara Islam Madinah sekaligus. samping kirinya. Bagian kanan dan Ketiga, masjid di masa Nabi SAW
Namun kali ini marilah kita fokuskan bagian kiri diperkuat dengan batu dan telah memainkan peranan yang sangat
pembahasan kita pada misi pertama untuk pemasangan pondasi , tanahnya signifikan dalam memberikan solusi bagi
dakwah Nabi SAW ini, yakni digali sedalam tiga hasta, kemudian problematika ummat saat itu. Rasulullah
memperkokoh hubungan ummat Islam dipasang batu bata. Dalam pekerjaan SAW menjalankan fungsi eksekutifnya
dengan Rabbnya. Hal ini sangat membangun masjid itu, Rasulullah bagi pemerintahan baru islam Madinah
penting mengingat landasan dari ajaran SAW dan para sahabtanya mengangkut di dalam masjid. Bersama para
mulia yang dibawa oleh Rasulullah batu-batu lainnya dengan pundak sahabatnya beliau memecahkan
SAW adalah tauhid, dimana manusia mereka, seraya bersyair sebagai cara problematika dakwah Islam di kala itu.
dibawa dan diarahkan dengan seluruh untuk melupakan lelah dan capai Beliau juga kerap kali menerima
potensi dirinya, pikiran, jasad dan selama bekerja sepenggal baitnya pengaduan ummat tentang berbagai hal
ruhnya untuk berorientasi kepada sang adalah sebagai berikut; dalam kehidupan ini, memberikan
khalik SWT. “Ya Allah tiada kehidupan bahagia jawaban atas pertanyaan-pertanyaanya
Karena hanya dengan demikianlah selain kehidupan akhirat. Limpahkan dan memberikan fatwa terhadap hokum
manusia akan dapat menikmati hidup ampunan-Mu kepada kaum Anshar dan yang berlaku atas kasus-kasus mereka.
layak sebagai mahluk-Nya didunia ini Muhajirin” Dibagian lain, diserambi masjidnya
dan di akhirat tentunya. Allah SWT masjid selesai dibangun dalam beliau bersama kaum muslimin berlatih
berfirman:”Dan barangsiapa bentuk yang sangat sederhana. untuk mempersiapkan fisik dan
menjadikan selain islam panduan Lantainya terbuat dari kerikil dan pasir, meningkatkan keterampilanmemainkan
hidupnya didunia maka semua amalnya atapnya terbuat dari pelepah daun senjata sebagai upaya menjaga dan
tidak akan diterima dan di akhirat kelak kurma dan tiang-tiangnya terbuat dari membentengi diri mereka dari serangan
akan merugi” Adapun bentuk konkrit batang kurma. Bila hujan turun mungkin musuh-musuh Allah SWT. Namun
dari sendi pertama ini adalah tanahnya akan berlumpur dan menarik demikian beliaupun sangat
membangun mesjid Rumah Allah inilah selerabinatang tertentu untuk berada mengutamakan agar masjid dapat
yang akan menjadi pusat syi’ar islam diantara lantainya. berfungsi sebagai universitas bagi para
yang selama ini terus menerus Pada masa Rasulullah SAW masjid penuntut ilmu, hingga lahir dari suffah
dimusuhi dan di perangi. telah memainkan peranan yang sangat belaiu para ulama besar yang menjadi
Mesjid yang dibangun Nabi SAW penting dan ikut serta pembentukan pewaris misi kenabiannya.
diatas sebidang tanah milik dua orang generasi Rabbani pengemban dakwah Menjalankan dan memfungsikan
asuhan As’ad bin Zararah di Mirbad, islamiyah, diantaranya adalah sebagai masjid sebagaimana masjid hijrah
diserahkan kepada Rasulullah SAW berikut; Pertama, merupakan symbol diatas yang dibangun oleh Rasulullah
secara Cuma-Cuma semata mengha- hubungan antara bumi dan langit, SAW, semestinya telah menjadi teladan
rap keridhaan-Nya, namun demikian karena masjid itulah yang dan cermin bagi kita semua. Terlebih
Rasulullah SAW tetap membayar sesu- menghubungkan antara Allah SWT lagi di masa krisis yang tengah
ai harganya. Sebelum dibangun masjid, dengan para hambanya sepanjang melanda bangsa ini, kenapa kita tidak
tanah itu ditumbuhi pohon kurma liar zaman. Dan ini sekaligus dijadikan jadikan masjid sebagai titik tolak
dan didalamnya terdapat beberapa sebagai tonggak sebuah peradaban kebangkitan ummat dari krisis. Wallahu
buah kuburan orang-orang musyrik. manusia yang sesungguhnya, dimana a’alam bishawab.
Setelah status tanah diselesaikan, sendi utama kehidupan manusia Abu Faqih. Lembaga Da’wah Ruhama

EDISI 374 JANUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 63


KONSUL TASI
Kepabeanan & Cukai
Dengan ini kami informasikan agar setiap surat pertanyaan yang masuk ke Redaksi Warta Bea Cukai
baik melalui pos, fax ataupun e-mail, agar dilengkapi dengan identitas yang jelas dan benar. Redaksi
hanya akan memproses pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dengan menyebutkan identitas dan
alamat yang jelas dan benar. Dan sesuai permintaan, kami dapat merahasiakan identitas anda.
Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih. Redaksi

E D I
Langsung saja saya ingin menanyakan tentang Electronic meningkatnya volume transaksi impor, terutama di kantor
Data Interchange yang diterapkan di beberapa KPBC di pelayanan utama DJBC.
Indonesia. Disamping itu, penggunaan EDI juga sesuai dengan
1. Sistem EDI tersebut apakah diadopsi dari ketentuan rekomendasi yang dikeluarkan oleh berbagai lembaga
INCOTERM 1996 atau dari kebijakan WTO karena internasional terkait dengan perdagangan (WCO, WTO)
Indonesia adalah anggota WTO dan juga WCO. yang mengarah pada fasilitasi perdagangan dan percepatan
2. Apakah EDI tersebut di ambil dari United Nation on waktu clearance kepabeanan.
Commision and Trade Law (UNCITRAL) 1966 ? Setelah menerapkan sistem EDI sejak 1998, DJBC
3. Apakah sebagai dasar hukum penerapan sistem EDI menyadari bahwa pelayanan prima di bidang kepabeanan
tersebut ? hanya akan dapat dilakukan melalui sistem pertukaran data
secara elektronik, dan oleh karenanya DJBC secara konsis-
Atas jawabannya saya ucapkan banyak terima kasih. ten akan menerapkan sistem pertukaran data elektronik
(PDE) dalam seluruh proses pelayanan kepabeanan.
JOEY
NIP : 060098346 Standar format dokumen yang dipertukarkan dalam
KPBC Belawan sistem EDI kepabeanan adalah standar UN/EDIFACT
(Electronic Data Interchange for Administration, Commerce
Jawaban : and Transportation).
Dasar hukum penerapan sistem PDE adalah Keputusan
Menjawab pertanyaan tentang Electronic Data Inter- Menteri Keuangan (KMK) dan Keputusan Direktur Jenderal
change yang diajukan oleh pembaca Warta Bea dan Cukai, Bea dan Cukai tentang tatalaksana kepabeanan. Maksudnya,
dengan ini kami sampaikan jawaban sebagai berikut : dasar hukum sistem PDE dalam pelayanan impor adalah
KMK dan Kep. Dirjen tentang tatalaksana kepabeanan di
Penggunaan Electronic Data Interchange (EDI) dalam bidang impor, dan dasar hukum sistem PDE ekspor adalah
proses pelayanan kepabeanan dilakukan oleh DJBC KMK dan Kep. Dirjen tentang tatalaksana kepabeanan di
berdasarkan kebutuhan untuk menyediakan sistem bidang ekspor. Demikian juga untuk bidang-bidang
pelayanan kepabeanan yang cepat dan transparan. Pada pelayanan kepabeanan dan cukai lainnya, penggunaan
saat dikembangkan tahun 1997, tujuan utama sistem PDE akan diatur dalam KMK dan Kep. Dirjen tentang
penggunaan EDI dalam proses pelayanan impor adalah tatalaksana kepabeanan yang terkait.
untuk : Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerja sama
a. mengurangi tatap muka yang tidak perlu antara importir Saudara kami ucapkan terima kasih.
dan pegawai di kantor pelayanan
b. mempercepat proses pelayanan impor Direktur Informasi Kepabeanan dan Cukai

Hal ini dilakukan karena Customs Fast Release System JODY KOESMENDRO
(CFRS) sudah tidak memadai lagi dengan semakin NIP 060054087

64 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006


SEKRETARIAT
WBC/ADI

82 PEJABAT esselon IV dilingkungan KP-DJBC yang diambil sumpahnya oleh Sekditjen DJBC

PELANTIKAN DAN PENGAMBILAN SUMPAH PEJABAT


EESELON IV DILINGKUNGAN KP-DJBC

“Jaga dan Jalankan


Amanat yang Diberikan Dengan Baik”
Ke 82 pejabat tersebut akan menjalankan tugasnya di Direktorat terkait di lingkungan KP-DJBC.

M
enyusul pelantikan pejabat eselon II agar para pejabat mampu menunjukkan man behind the gun yang biasa
dan III dilingkungan Direktorat kepada masyarakat bahwa DJBC digunakan pada prinsip kemiliteran
Jenderal Bea dan Cukai beberapa berusaha untuk menjalankan tugas dan merupakan suatu ungkapan yang bisa
waktu lalu, kini pejabat eselon IV fungsinya dengan baik dan selalu dipergunakan secara umum, sehingga
mendapat giliran untuk dilantik dan diambil menjalankan koordinasi dengan baik para pejabat harus bisa menjalankan
sumpahnya. Acara pelantikan dan dengan unit kerja maupun juga dengan tugas dan fungsinya sesuai dengan
pengambilan sumpah pejabat eselon IV instansi terkait baik secara formal maupun jabatan yang diembannya. “Jaga dan
yang bertugas di direktorat terkait di juga secara informal dalam koridor yang jalankan amanat yang telah diberikan
Kantor Pusat DJBC tersebut berlangsung telah ditentukan. dengan baik,”tutur Syahrir pada
pada 16 Desember 2005 di Gedung Masih menurutnya, ungkapan the sambutannya. zap
Auditorium Kantor Pusat DJBC dan WBC/ADI
dipimpin langsung Sekertaris Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai Drs. Syahrir
Djamaludin. Turut hadir para pejabat
eselon III dan empat lainnya di lingkungan
Kantor Pusat DJBC.
82 pejabat eselon empat dilingkungan
Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai yang dilantik ini merupakan
sebagian dari 655 pejabat eselon IV DJBC
yang tersebar diseluruh Indonesia, hasil
dari proses mutasi dan promosi yang
biasa dilakukan dilingkungan DJBC.
Adapun pelantikan dan pengambilan
sumpah pejabat eselon IV lainnya
yang tersebar di seluruh Indonesia
dilakukan di masing-masing Kantor
Wilayah DJBC.
Dalam sambutannya, Syahrir
mengatakan bahwa promosi,mutasi dan
rotasi pada tubuh DJBC merupakan suatu
hal yang biasa dilakukan dan tentunya
dirancang dengan mempertimbangkan
berbagai syarat organisasi dan lain
sebaginya.
Lebih lanjut Syahrir mengatakan,
ditengah berbagai sorotan terhadap DJBC PENANDATANGANAN surat penempatan baru dilakukan secara simbolis disaksikan oleh Sekditjen
yang sangat gencar saat ini, diharapkan DJBC Syahrir Djamaluddin.

EDISI 374 JANUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 65


SEKRETARIAT

Pelantikan
Pejabat Eselon III
DI LINGKUNGAN DJBC
Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Eddy Abdurrachman pada 25 November 2005 di
aula gedung utama Kantor Pusat Direktorat Jendaral Bea dan Cukai (DJBC)
melantik 147 pejabat eselon III, selain itu pada pelantikan kali ini juga satu pejabat
mendapatkan kehormatan untuk ditetapkan menjadi widyaiswara.

P
enantian selama kurang lebih diperbantukan pada Departemen kinerja, lebih lanjut Dirjen
tiga tahun terjawab sudah, demi Luar negeri sebagai Kepala Bidang mengatakan, perubahan APBNP
memberikan penyegaran kepada Keuangan di Brussel, Jepang, dan kedua yang dirasakan cukup berat
pejabat eselon III di lingkungan Singapura. memang membutuhkan kinerja yang
DJBC, akhirnya mutasi dilakukan Menurut Direktur Jenderal Bea lebih baik lagi, sementara disisi
tepat satu bulan menjelang tahun dan Cukai, Eddy Abdurrachman, target penerimaan bea masuk untuk
anggaran baru. Sebanyak 147 mutasi kali ini memang sudah wak- tahun 2005 masih belum terpenuhi,
pejabat eselon III kembali tunya dilakukan, selain untuk penye- sedangkan untuk penerimaan cukai
mendapatkan mutasi untuk yang garan kepada para pejabat eselon III, sudah melampaui target.
kesekian kalinya, dan satu pejabat juga ditujukan untuk mengisi Acara pelantikan yang cukup
mendapatkan kehormatan dan kekosongan jabatan yang ada.“Yang sederhana namun penuh hikmat ini
dipercayakan sebagai widyaiswara di lebih utama lagi, mutasi ini dilakukan juga dihadiri oleh seluruh pejabat
Pusdiklat Bea dan Cukai. dalam rangka meningkatkan kinerja eselon II dan III di lingkungan Kantor
Dari 147 pejabat eselon III yang dari Direktorat Jenderal Bea dan Pusat. Adapun alasan pemusatan
mendapatkan mutasi kali ini, 34 Cukai,” ujar Eddy Abdurrachman. pelantikan di Kantor Pusat, Dirjen
diantaranya adalah pejabat eselon IV mengatakan langkah ini dilakukan
yang mendapatkan promosi sebagai MUTASI DEMI PENCAPAIAN VISI DAN agar pelaksanaan pengambilan
pejabat eselon IIIA dan eselon IIIB, MISI sumpah dan pelantikan menjadi lebih
sementara itu tiga pejabat Berkaitan dengan peningkatan efisien dan praktis.

66 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006


Dalam kata sambutannya kepada akan selalu menjadi sorotan anggaran dan pemeliharaan aset-
pejabat yang baru dilantik Dirjen masyarakat dan menjadi tolak ukur aset negara, serta meningkatkan
mengatakan, dalam rangkaian kinerja DJBC, kedua setiap pimpinan peran seluruh unsur pimpinan pada
pengelolaan sumber daya manusia, unit kerja mempunyai tanggung semua tingkatan sebagai pembina
mutasi dan promosi merupakan jawab terhadap program-program pegawai di lingkungan kerja masing-
bagian dari proses pembinaan karir tersebut melalui pengarahan, masing.
pegawai dan dilakukan dengan pengawasan, dan pembinaan Dengan menyamakan persepsi ini
banyak pertimbangan, antara lain pegawai. diharapkan seluruh pejabat yang
syarat-syarat jabatan dan kebutuhan Dan yang ketiga, harus ada baru dilantik maupun pejabat yang
organisasi dalam konteks perubahan pola pikir dan pola tindak tidak mendapatkan mutasi kali ini,
Depertemen Keuangan (Depkeu) disesuaikan dengan program- akan lebih kooperatif lagi dalam
maupun Direktorat Jenderal. program, pelayanan dan pengawasan membangun kinerja dan citra DJBC.
“Mutasi dan promosi ini juga yang berbasis teknologi informasi Akan hal tersebut beberapa
merupakan perwujudan amanah dan yang objektifitas dan mengurangi pejabat yang baru dilantik khususnya
kepercayaan organisasi melalui personal contact, pelayanan yang sebagai Kepala Kantor Pelayanan
pimpinan kepada pegawai untuk baik kepada pengguna jasa yang Bea dan Cukai (KPBC) yang juga
melaksanakan tugas dalam rangka bereputasi baik dan peningkatan ujung tombak pelayanan,
pencapaian visi dan misi organisasi. pengawasan terhadap pengguna jasa mengemukakan akan lebih
Dengan demikian, amanah tersebut yang berindikasi melakukan meningkatkan lagi kinerja yang ada
dapat ditunjau kembali oleh pelanggaran dan memiliki track sehingga pencapaian visi dan misi
organisasi apabila berdasarkan record bekerja tidak sesuai akan dapat terwujud.
evaluasi kinerja yang terukur ketentuan, peningkatan transparansi Menurut Padmoyo Triwikanto
diperlukan adanya penyesuaian dan akuntabilitas publik terhadap yang kini menjabat sebagai kepala
sesuai dengan dinamika tantangan setiap pelaksanaan tugas, dan KPBC Tipe A Batam, melihat
yang dihadapi, sehingga pada peningkatan profesionalisme dan perkembangan Batam ke depan
akhirnya mutasi juga dimaksudkan integritas pegawai melalui cara-cara memang dituntut untuk dapat
sebagai salah satu upaya untuk yang memungkinkan dan sesuai di beradaptasi dengan perubahan yang
meningkatkan kinerja organisasi,” lingkungan kerja masing-masing. dinamis, selain itu letaknya yang
papar Dirjen. Selain itu juga, diarahkan untuk cukup strategis karena berbatasan
Selain itu pada sambutannya meningkatkan kerjasama dan dengan dua negara, maka dituntut
Dirjen juga menekankan tiga hal koordinasi dengan unit-unit kerja di pelayanan yang sempurna sehingga
utama yang berkaitan dengan tugas- lingkungan DJBC dan Depkeu pada proses pengeluaran arus barang
tugas secara umum, yaitu pertama khususnya dan dengan instansi- akan lebih cepat, namun tidak
peningkatan pelayanan kepada instansi terkait pada umumnya untuk menghilangkan unsur pengawasan
masyarakat pengguna jasa optimalisasi pelaksanaan tugas yang melekat sehingga semuanya
kepabeanan dan cukai, serta para dalam rangka peningkatan dapat terkontrol dengan baik.
stakeholders, baik dari lingkungan penerimaan negara, penanganan “Mudah-mudahan kita dapat
lembaga pemerintah maupun swasta, importasi barang-barang yang menjalaninya dengan baik, apa lagi
kedua perlindungan kepada sensitif antara lain, gula, beras, Batam akan dijadikan sebagai pilot
masyarakat terhadap masuk dan tepung terigu, mainan anak-anak, project dari kebijakan internasional
keluarnya barang-barang yang elektronik, produk kulit, dan lain-lain, yaitu Asean Single Windows
dilarang, dibatasi maupun diatensi juga peningkatan upaya pencegahan sehingga ini menjadi tantangan yang
karena memiliki tingkat sensitifitas dan pemberantasan penyelundupan. cukup berat juga bagi kami,” ujar
yang tinggi, serta yang ketiga Dan yang juga tidak kalah Padmoyo
optimalisasi penerimaan kepabeanan pentingnya juga adalah, peningkatan Sementara itu menurut Agus
dan cukai serta pungutan-pungutan efisiensi dan efektifitas penggunaan Hermawan yang kini menjabat
negara lainnya yang dibebankan sebagai kepala KPBC Tipe B
kepada DJBC. Amamapare, untuk pelayanan
Berkaitan dengan telah masuknya memang akan ditingkatkan terus
RUU kepabeanan dan cukai yang mengingat kegiatan dominan disana
telah di godok di DPR, Dirjen juga adalah perusahaan tambang
mengharapkan kepada para pejabat internasional, sedangkan
yang baru dilantik agar terus pengawasan juga tidak akan
mengikuti perkembangannya dan dihilangkan karena itu sudah menjadi
melakukan langkah-langkah bagian penting dari tugas DJBC.
antisipasi untuk sosialisasi yang “Untuk sisi peningkatan kinerja,
pelaksanannya nanti akan dikoordinir yang utama mungkin kami akan
oleh Kantor Pusat. memfokuskan kepada kesejahteraan
pegawai dimana saat ini masih
MENYAMAKAN PERSEPSI banyak pegawai yang belum memiliki
Pada acara pelantikan tersebut, tempat tingal, selain itu kami juga
Dirjen juga mengarahkan kepada akan lebih intensif lagi dalam
kepada seluruh pejabat untuk mengusulkan kepada pimpinan di
menyamakan persepsi dalam rangka pusat agar pegawai dapat mengikuti
melaksanakan dan melanjutkan diklat-diklat yang ada,” kata Agus
program-program reformasi Hermawan.
kepabeanan serta mendukung Acara pelantikan yang diakhiri
program-program pemerintahan yang dengan pembacaan doa dan
baru. dilanjutkan dengan pemberian
Arahan tersebut adalah, pertama ucapan selamat dari dirjen dan
pelaksanaan program reformasi dan PADMOYO TRIWIKANTO. Tantangan baru bagi pejabat eselon II, ditutup dengan
peningkatan kinerja DJBC telah dan Batam adalah pilot project Asean Single Windows. acara ramah-tamah. adi

EDISI 374 JANUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 67


INFO PEGAWAI

Perayaan
Natal
DJBC 2005
Tema: Jangan takut, sebab Aku menyertai engkau (Yes. 41 : 10). Sub tema: Dengan
semangat Natal kita tetap teguh melaksanakan tugas.

M
DOK. PANITIA
alam 17 Desember 2005, ruang
auditorium yang terletak di sayap
kiri gedung utama Kantor Pusat
DJBC tampak semarak. Cahaya lampu
benderang mendominasi di pintu
masuk. Wajah-wajah ceria yang datang
tak henti menebar senyum. Sapaan dan
tawa riang terdengar disana-sini.
Suasana akrab lebih terasa seperti
acara temu kangen. Natal telah tiba,
dan keluarga besar umat Kristiani
DJBC turut merayakannya.
Jam 19.00 tepat, Direktur Jenderal
Bea dan Cukai beserta Ibu Eddy
Abdurrachman tiba di tempat acara.
Suasana yang sesaat senyap menjadi
riang ketika Dirjen memasuki audito-
rium. Paduan suara Kantor Pusat DJBC
yang tampil dengan nuansa oranye
cerah, membuka acara dengan
mengalunkan lagu Christmas Tree dan
O Come Little Children. Tak kalah
indahnya, paduan suara asuhan Partogi
Siburian ini juga memperlihatkan
kualitas suaranya saat membawakan
Hallelujah versi Mozart dengan megah.
Perayaan Natal umat Kristiani DJBC
ini merupakan acara rutin tahunan.
Meski dimaksudkan untuk pegawai-
pegawai yang berkantor di wilayah
Jakarta dan sekitarnya, perayaan Natal
di Kantor Pusat DJBC selalu didatangi
oleh pegawai-pegawai yang bertugas di
daerah yang jauh seperti Surabaya,
Medan, Pontianak, Makassar dan
sebagainya.
“Natal harus dapat dirasakan
setiap orang,” kata Ketua Panitia Natal
DJBC 2005, Soesilo. “Karenanya kita
selalu menyambut dan mengha-
rapkan setiap orang bisa datang ke
perayaan Natal ini. Saat-saat seperti ini
harus dimanfaatkan untuk menebarkan
kasih kepada sesama. Dan malam ini
adalah puncak sukacita, dimana kita
dapat bertemu dengan rekan-rekan be- SAMBUTAN DIRJEN dalam perayaan Natal DJBC.

68 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006


SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
PADA PERAYAAN NATAL DJBC WILAYAH JAKARTA DAN SEKITARNYA
17 DESEMBER 2005
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Selamat malam dan Salam Sejahtera bagi kita semua

Mengawali sambutan saya, marilah kita bersama-sama mengucap syukur pada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
rahmat dan kasihnya bagi kita semua, hingga malam ini kita dapat berkumpul disini dengan hati penuh suka cita.
Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, malam ini kita hadir di sini sebagai satu keluarga besar, yang rukun penuh
damai dan kasih, memperingati kelahiran Yesus Kristus. Lebih daripada itu, selayaknya kita bersyukur karena malam ini
kita bersama-sama berkesempatan untuk merenungi kembali setahun yang hampir berlalu. Setahun dalam pengabdian
kita kepada bangsa dan negara, terlebih kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Saudara Saudari sekalian,


Dalam beberapa tahun terakhir, kita dapat merasakan betapa denyut kehidupan bangsa Indonesia bergerak begitu
dinamis dan diwarnai perubahan-perubahan cepat dari waktu ke waktu. Berbagai kebijakan dikeluarkan pemerintah
untuk mengantisipasi berbagai kebijakan dikeluarkan pemerintah untuk mengantisipasi perubahan jaman yang berjalan
tak kalah cepatnya. Hal yang sama juga terjadi pada institusi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang kita cintai.
Tuntutan pelayanan kepada masyarakat semakin meningkat seiring kemajuan-kemajuan pembangunan dibidang
ekonomi dan politik. Hal ini telah menuntut kita masing-masing untuk memberikan pelayanan terbaik, mengutamakan
kualitas dalam pekerjaan, serta senantiasa mengedepankan kepentingan bangsa dan negara.

Saudara Saudari yang berbahagia,


Semangat untuk senantiasa memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara, akan selalu kita akomodasi dari
waktu ke waktu . Dalam dua bulan terakhir, kita telah melakukan mutasi pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Bea
dan Cukai sebagai upaya untuk merevitalisasi setiap bagian yang ada, sehingga dapat bekerja secara lebih terpadu,
efisien, dan efektif. Dan tentu saja, ke depan kita akan terus melakukan segala upaya untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kita, melalui peningkatan kualitas sumber daya yang ada di institusi ini. Dengan demikian, kita harapkan
bahwa dari hari ke hari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai akan terus mempersembahkan karya-karya dan pengabdian
terbaiknya bagi bangsa Indonesia.

Saudara Saudari terkasih,


Mengharapkan sesuatu yang lebih baik, bukanlah hal yang mudah, tetapi juga tidak mustahil. Yang diperlukan
adalah semangat mengabdi dan kerja keras tak henti. Dalam hal ini mantan Menteri Keuangan, Bapak Jusuf Anwar,
memberi tiga pesan penting untuk kita laksanakan bersama yaitu : bekerjalah lebih keras. Dengan bekerja keras, kita
layak untuk mengharapkan perubahan ke arah yang lebih baik. Panitia Natal Bea dan Cukai tahun 2005, rupanya
menangkap pesan ini sehingga mereka merumuskan sub tema Natal: “Dengan Semangat Natal, Kita Tetap Teguh
Melaksanakan Tugas.” Kiranya semangat yang sama tetap menyala dalam hati kita masing-masing, karena bangsa kita
memerlukan orang-orang berintegritas yang mau bekerja keras.

Saudara Saudari sekalian,


Mengakhiri sambutan saya, saya mengajak kita semua untuk selalu memiliki harapan. Harapan akan kehidupan
yang lebih baik. Tuhan menciptakan kita dengan segala kemampuan untuk berjuang dalam kehidupan. Karena itu tidak
ada alasan bagi kita untuk putus asa dan kalah oleh keadaan yang mungkin terasa sulit dan keras. Mengutip tema
Natal malam ini, saya juga ingin menegaskan: jangan takut, Tuhan menyertai kita semua dalam tugas-tugas dan
pekerjaan kita; membangun Indonesia melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Karena itu, bekerjalah dengan
sungguh-sungguh.

Akhirnya, bagi Saudara Saudari pegawai Kristiani dan para pensiunan DJBC beserta keluarga, saya mengucapkan
Selamat Hari Natal. Semoga kita semua senantiasa diterangi oleh kebijaksanaan Ilahi dalam berkarya bagi bangsa dan
negara. Dalam kesempatan yang indah ini, perkenankan saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya atas kerja keras kita bersama di tahun 2005. Marilah dengan penuh optimisme kita menyongsong
tahun baru 2006 yang penuh tantangan sekaligus penuh harapan. Jangan takut, sebab Tuhan menyertai kita semua.

Sekian dan terima kasih,


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 17 Desember 2005


Direktur Jenderal,

Eddy Abdurrachman

serta keluarga dari berbagai tempat.” bisa terlaksana. Dipaparkan pula pemberian bantuan kepada eks
Dalam sambutannya, Ketua Panitia berbagai kegiatan terutama kegiatan penderita kusta di Sitanala dan Panti
Natal DJBC mengungkapkan terima sosial yang dilakukan panitia Natal Jompo di Tangerang, bantuan bagi
kasih kepada semua pihak yang telah sebagai upaya untuk membagikan anak-anak pinggir Kali Ciliwung, para
memberikan partisipasi dalam berbagai sukacita natal bagi sesama. gelandangan di kawasan rel kereta api
bentuk sehingga perayaan malam itu Kegiatan sosial tersebut antara lain Senen, penjaga pintu kereta, beberapa

EDISI 374 JANUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 69


INFO PEGAWAI
DOK. PANITIA

PADUAN SUARA membawakan lagu-lagu Natal.

pensiunan, serta bantuan PESAN NATAL segala masalah seperti bencana alam
pembangunan beberapa gereja. Pesan natal disampaikan oleh yang datang ditengah senyap tanpa
Dimasa-masa mendatang, diharapkan Pendeta Immanuel Adam yang diduga. Masalah lainnya adalah
untuk semakin memperbesar anggaran menggambarkan kehidupan ini sebagai perselisihan para pemimpin,
kegiatan sosial agar Natal sungguh tunas yang tak pernah berhenti tumbuh. kerusuhan, demonstrasi, ledakan bom,
menyentuh lebih banyak orang, Tanpa kita sadari Tuhan bekerja penyakit, kelaparan serta kehidupan
terutama mereka yang kurang menumbuhkan tunas-tunas kehidupan remaja yang menyimpang. Bayi-bayi
beruntung. dengan harapan-harapan yang selalu tak berdosa lahir dan menemui situasi
Dalam sambutannya Direktur baru. Bila keadaan menjadi sulit, buruk yang tidak disadarinya. Dalam
Jenderal Bea dan Cukai, Eddy ranting-ranting kehidupan kita bahkan kondisi demikian, masih adakah
Abdurrachman menegaskan kembali dipotong, pemeliharaan Tuhan selalu harapan?
perlunya kerja keras bersama untuk menumbuhkan tunas-tunas harapan Teater Audit 04 menampilkan tata
mewujudkan Direktorat Jenderal Bea yang baru. Semangat inilah yang gerak yang cukup memikat, dipadu
dan Cukai yang lebih baik muncul dalam Natal. Manusia harus dengan penampilan Prilly (IKJ) dan
(selengkapnya dapat dilihat di bagian senantiasa menyadari dan mensyukuri Vanstenes KD (DJBC) bergantian
tersendiri). Yang diperlukan adalah kehadiran Tuhan dalam kehidupan ini mengisi agedan-adegan tertentu
semangat dan harapan akan kehidupan agar mampu melihat hal-hal yang baik dengan lagu-lagu merdu.
yang lebih baik. dan menghasilkan hal-hal yang baik Selain Paduan Suara Kantor Pusat
Tampak diantara undangan malam pula bagi sesama dan Tuhan. Akan DJBC, perayaan Natal DJBC kali ini
itu, Thomas Sugijata dan istri, Frans selalu ada harapan. juga dimeriahkan oleh penampilan
Rupang serta beberapa pejabat eselon Acara puncak perayaan Natal DJBC Parasian Silitonga (DJBC) dan David
II dan eselon III di lingkungan DJBC, menampilkan satu drama yang Lumbantoruan (DJP) yang
baik yang Kristiani maupun non- dibawakan oleh Teater Audit 04 dari membawakan lagu You’ve Got a Friend.
Kristiani. Para sesepuh DJBC juga Institut Kesenian Jakarta. Panggung Paduan Suara Ditjen Pajak turut hadir
hadir. Semua melebur menjadi satu, dibuka dengan memperlihatkan kondisi membawakan lagu-lagu seperti
menikmati acara demi acara. suatu Negara yang kacau dengan Christmas Carol dan Jingle Bells yang
semarak. Drama natal berakhir dengan
pesan bahwa ditengah segala kesulitan
saat ini, selalu ada harapan. Sepanjang
BERITA DUKA CITA manusia mau kembali menaruh
harapan dalam Tuhan yang datang
Telah berpulang ke Rumah Bapa di Surga dengan tenang menawarkan pemecahan bagi setiap
HULDA MANALU (72 tahun), Ibunda dari Kitty Hutabarat, Sekretaris masalah yang ada. Harapan itu selalu
Redaksi Warta Bea Cukai pada Rabu, 23 Nopember 2005 di Medan, pukul ada, semuanya kembali kepada iman
07.15 WIB. Jenazah telah dimakamkan pada Sabtu, 26 Nopember 2005 di kita untuk berpasrah kepada-Nya.
Simamora Nabolak, Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Pukul 21.30 acara berakhir. Semua
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
pendukung acara tampil di atas
Pimpinan dan seluruh Staf Warta Bea Cukai menyampaikan duka cita panggung diiringi meriahnya paduan
sedalam-dalamnya. Semoga Tuhan memberikan ketabahan dan kekuatan suara yang menyanyikan We Wish You
iman bagi keluarga yang ditinggalkan. Amin. a Merry Christmas.
AL/Persekutuan Warga Kristiani KP-DJBC

70 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006


DAFTAR PEGAWAI PENSIUN
T.M.T 01 JANUARI 2006 PERIODE T.A 2006
NO. N A M A NIP GOL JABATAN K E D U D U K A N

1. Saimo 060041170 II/d Pelaksana KPBC Tipe B Bogor


2. Moedjiono Hardioetomo 060049066 II/d Pelaksana KPBC Tipe A Khusus Tanjung Perak
3. Aenong Amboatjo 060032139 III/c Pelaksana KPBC Tipe A Kediri
4. Ristina Isti Wahyuni 060056570 II/a Pelaksana KPBC Tipe A Khusus Tanjung Perak
5. Daldiri 060061669 III/c Pelaksana KPBC Tipe A Khusus Tanjung Priok I
6. Mohamad S. 060045514 III/a Pelaksana KPBC Tipe A Khusus Tanjung Priok III
7. Radia Fransiskus Marbun 060064503 III/c Pelaksana KPBC Tipe B Teluk Nibung
8. Slamet Arisno, SH 060035357 IV/b Kepala Kantor KPBC Tipe A Cirebon
9. Muksin 060040546 IV/a Kepala Kantor KPBC Tipe C Bengkalis
10. Tatang Muchtar 060041112 IV/a Kepala Seksi KPBC Tipe A Jakarta
Kepabeanan I
11. Nurmadi 060058887 II/d Pelaksana KPBC Tipe A Khusus Tanjung Perak
12. Iksan 060059409 II/d Pelaksana KPBC Tipe A Gresik
13. Suparno 060040356 III/b Pelaksana Kanwil VI Tipe A Semarang
14. Soemitro 060030035 III/a Pelaksana KPBC Tipe A Tanjung Emas
15. Daniel Kanawadu 060028603 III/d Kepala Seksi KPBC Tipe A Ngurah Rai
OKDD
16. Karjata 060040756 II/d Pelaksana KPBC Tipe A Khusus Tanjung Priok III
17. Rismono Margadhi 060040537 IV/a Kepala Seksi KPBC Tipe A Bekasi
Tempat
Penimbunan III
18. Hasnah 060058418 II/c Pelaksana Kanwil XI Tipe B Makassar
19. Djuwijardi 060032044 II/c Pelaksana KPBC Tipe A Jakarta
20. Ruzuar 060046888 III/a Pelaksana KPBC Tipe A Medan
21. Ismail Salam 060051867 III/c Kepala Seksi KPBC Tipe A Juanda
Cukai I
22. Muhammad Deka 060027911 III/c Pelaksana KPBC Tipe A Juanda
23. Muhammad Nur 060028481 II/d Pelaksana KPBC Tipe C Bajoe
24. Suriadi 060041676 II/b Pelaksana KPBC Tipe A Batam
25. Ni Nyoman Manik 060028705 II/b Pelaksana KPBC Tipe A Malang

BERITA DUKA CITA


Telah meninggal dunia, Djoko Joeono, S.H., Pelaksana pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai
Tipe A Surakarta, pada hari Kamis, 24 Nopember 2005
di RS Panti Waluyo Surakarta. Jenazah telah dimakamkan pada hari Jumat,
25 Nopember 2005 di Klaten, Jawa Tengah.

Segenap jajaran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menyatakan duka yang sedalam-dalamnya. Bagi keluarga
yang ditinggalkan semoga diberikan ketabahan dan kekuatan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

EDISI 374 JANUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 71


INFO PEGAWAI

DAFTAR NAMA MUZAKKI RAMADHAN 1426 HIJRIAH


BIDANG PEMBERDAYAAN ZAKAT, INFAK DAN SHODAQOH (BP-ZIS)
MASJID BAITUT TAQWA KP DJBC
NO NAMA NO NAMA NO NAMA

1 EDDY ABDURRACHMAN 64 E WARJAT 127 JUARI


2 SJAHRIR DJAMALUDDIN 65 E.LUDIYANTO 128 JUSRIL CHANIAGO
3 M. WAHYU PURNOMO 66 EKA SAPTA NUGRAHA 129 KARILAN
4 TEGUH INDRAYANA 67 ELLY SAFRIDA 130 KARLAN
5 IBRAHIM KARIM 68 ENDAH DWI W 131 KARSUDI
6 ENDANG TATA 69 ENDANG P 132 KARYONI ARDI
7 ABDUL AZIZ 70 ENDANG WIJAYANTI 133 KHAIRUNNISA INDAH
8 ABU BAKAR 71 ENDRO YUWONO 134 KHAYLA RAHMA AURELIA
9 ADE FIRMAN 72 ERI 135 KI AGUS NURZAMAN
10 ADE FITRIANSYAH 73 FARIDA ENAWATI 136 KRISNA WARDHANA
11 ADI CAHYANTO 74 FAUZI RAHMAN 137 KRISTANTO
12 ADI SUMARTA 75 FINARI MANAN 138 KUKUH S BASUKI
13 ADRIAN 76 FITRAH 139 KUNTO ARIAWAN
14 AGUNG KUSWANDODO 77 FRIENY AMERA 140 LAILLY NAJWA NUGRAHA
15 AGUNG WIDODO 78 FRISCA G D 141 LIRA F.A
16 AGUS RIFA’I 79 GANI 142 LUKI KURNIAWAN
17 AGUS RIYANTO 80 GATOT KUNCORO 143 LUKMANUL HAKIM
18 AIQO SAQY ADNINA 81 GATOT SUGENG W 144 LUSIANI W
19 AL FADHIL ABDULLAH 82 GH. SUTEJO 145 M. CHARIRI
20 ALAMSYAH 83 GHAZALI WIJAYA 146 M. IWAN SUNANDAR
21 ALAN MARTON 84 GUNAWAN 147 M.AGUS ROFIUDIN
22 AMINAH SAFITRI 85 GUSTI M ALIF 148 M.MUFTI ARKAN
23 AMIRIL MUKMININ 86 GUSTI MUHAMMAD YUSUF 149 M.SADIATMO
24 ANDI BANJUNASTI 87 GUSTI RAHMANTA C K 150 M.SOFATUL N
25 ANGGRENI 88 H. SUROSO 151 MAIKEL HARRIS
26 ANITA ISKANDAR 89 H.SUHERMAN (ALM) 152 MAKMUR
27 ANTO 90 H.T. MARWATO 153 MARJENI M
28 APRILYAN SELFIANA D 91 HALIMAH 154 MARSITO
29 AQBAL QOSIM 92 HAMBA ALLAH 155 MIRSJAFRI
30 ARIF RAMDHAN 93 HAMZAH ANDIN 156 MOEHAMAD ALI
31 ARIF WICAKSONO 94 HANDOYO SUBROTO 157 MUHAMMAD HILAL
32 ARONA A 95 HARI MUNSJARIF 158 MUKHLIS S
33 ARWANSYAH 96 HARI SUBIANTORO 159 MUKIMUN
34 ARYA MABRURI 97 HARYANTO 160 MULDANI
35 ARYONI 98 HASANUDDIN 161 MUNAWAROH
36 ASRIZAL AZ 99 HASNIDAR 162 MUQOROBIN
37 AYU PRAMESWARI 100 HELMI RIVAI 163 MURTINI
38 BACHTIAR 101 HENDRA KURNIA 164 NAILAH NASYWA RUCITA
39 BAMBANG HERU S 102 HERI SUSTANTO 165 NETTY HERAWATI
40 BAMBANG INSUNDARTO 103 HERIANTO 166 NOVA ASRIYANTI
41 BAMBANG S 104 HERLIN ABDURAHMAN 167 NOVEMBRIYANTO
42 BARID EFENDI 105 HERU WIDIYANTO 168 NOVENTRIYANTO
43 BENI NOVRY 106 HJ. RENY HAIRANI 169 NURBAETI HIJRIYANTI
44 BIER BUDI K 107 HJ.ZUWERNI 170 NURHAYATI
45 BOGI YANIARTO 108 HUDA ADIASA 171 NURINDYAH SJAHETI
46 BUDHI SUKO 109 ICHLAS MARADONA 172 NURTANTI
47 BUDI SATRIA 110 IDA ARYANI 173 NY.TOERSILOWATI
48 BUSTOMI 111 IDA M 174 OENTARTO WIBOWO
49 CHANDRA HERLAMBANG 112 IIN INDRIYANI 175 PANJI PURWOKO
50 CIPTONO SETIABUDI 113 IING SHOLIHIN 176 PARDJIJA
51 DARWANTO 114 IKHSAN 177 PRIYONO
52 DARYANTI 115 IMAM BASUKI 178 PUDJASWORO
53 DEDY ISKANDAR 116 IMAM SUPRIYADI 179 PURNAMA
54 DESTIN SUSI 117 INDAH W 180 R. DODDY ARMIANTO
55 DEVY RAHAYU 118 INDRA COSBARA 181 R. EHA SALHAH

72 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006


56 DHANIARSO ADITOMO 119 INDRA G 182 R. SYARIEF HIDAYAT
57 DHONY EKO N 120 INDRA KUSUMA 183 R. VIRDI MAYANA R
58 DJAROT NUSWANTORO 121 INDRA P BAHRI 184 RAHMANTO
59 DONA FEBRIYANTI 122 IRIN SAPTO WIDI 185 RESTI KURNIASIH
60 DRA.MULYATI 123 ISMET QODAR 186 RIDA BUDI
61 DRS.SINDARTO DIWERNO P 124 IWAN LESMANA 187 RIKA AYUNI
62 DWI AGUS ASHADI 125 IYAN RUBIYANTO 188 RIMA DILIYANI
63 DWI APRIYANTI 126 JOKO 189 RINI MULYANINGSIH
190 RISKA MAYA 221 SUHARTANTO 252 TRI JOKO SANTOSO
191 RITA ARRISAWATI 222 SUJUD RUSMANTO 253 TRI MUHARAWERTI
192 RM. FARCHAN ADHA 223 SULARWAN 254 TUNJUNG SRI
193 ROCHEMAN, SIP,MM 224 SULIS DWIYANDARI 255 TUTIK HARTINAH
194 ROMY WINDU 225 SUMANTRI 256 USEP TAHRUDIN
195 RONNY PATILLA 226 SUNARYO YUSUF 257 W. MAHADI
196 ROSITA REN 227 SUPRAPTI 258 WAHID ALI
197 ROZAR INDRAWAN 228 SUPRIATIN 259 WANDA GINANJAR
198 RULIYANA 229 SUPRIYADI 260 WAWA ABDULWASI
199 RURAINA 230 SUPRIYONO 261 WAWAN FITRI A
200 RUSTINAH 231 SUPRIYONO 262 WAYITNO
201 S DWI SUKMA 232 SURADI 263 WIDYANINGRUM
202 S. EFFENDI, SH 233 SUTARDI 264 WINDARTO
203 SAFIANTY ANWAR 234 SUTRISNA 265 WISMAN
204 SAHERI 235 SUWARNI 266 WURYANINGSIH AMBAR
205 SARI WULAN 236 SYAHRUL ALIM 267 YENI FEBRIYATI
206 SARTONO 237 SYAHRUL ANWAR 268 YOGA PRATAMA RIYADI
207 SATYA NUGRAHA 238 SYAIFUL G. 269 YOGA RUDYANA
208 SETYADI CAHYADI 239 SYARIEF 270 YUDI HASNAWAN
209 SIGIT PURNOMO 240 TALIK SLAMET S 271 YULIA DAMAYANTI
210 SISWANTO 241 TANTI 272 YULIS
211 SITI MARYAM 242 TANTI RACHMAWATI 273 YUNIA DANIATI
212 SOEDIRMAN A. GHANI 243 TARMIZI B 274 ZAMALUDDIN
213 SOPINADI 244 TARYONO EKSOWARDOYO 275 ZELLY QODARISTANTO
214 SRI HARTATI 245 TAUKMIN SS 276 ZULFAHMI
215 SRI HARTINI 246 TEGUH MAWARDI 277 ZULKARNAEN
216 SRI LESTARI 247 TEGUH WIDODO
217 SUAIDI 248 THAMRIN
218 SUCIPTO 249 M. TUMASIR
219 SUDARWO 250 TOTOK SUGIARTO
220 SUGIRAH 251 TRI HARTATI

Alhamdulillah, Bulan Ramadhan 1426 Hijriah BP-ZIS telah menerima amanah dana sebesar Rp.275.264.500,00. ( Dua
Ratus Tujuh Puluh Lima Juta Dua Ratus Enam Puluh Empat Ribu Lima Ratus ). Dengan perincian sebagai Berikut :
l Zakat Maal/Profesi Rp. 236.192.885,00
l Zakat Fitrah Rp. 12.008.500,00
l Infak Rp. 17.863.115,00
l Fidyah Rp. 3.820.000,00
l Lain-lain (Beasiswa,Parcel) Rp. 5.380.000,00.

Kami segenap pengurus BP-ZIS Masjid Baitut Taqwa KP DJBC mengucapkan terima kasih atas kepercayaan para
muzakki di lingkungan Ditjen Bea dan Cukai, yang telah memberikan amanah kepada BP-ZIS untuk menyalurkan ZIS-
nya. Kami mendo’akan :

“ Semoga Allah memberi pahala kepada engkau pada barang apa saja yang telah engkau berikan, dan mudah-
mudahan Allah memberkahi apa saja yang masih ada pada engkau, semoga Allah mensucikannya bagi engkau.”

Semoga Allah SWT memberi kekuatan kepada kita semua agar mampu berbuat banyak bagi kemaslahatan ummat dan
menumbuhkan harapan bagi mereka yang membutuhkan. Ayo berzakat, Ayo tumbuhkan harapan !

Ketua BP-ZIS
Barid Efendi

EDISI 374 JANUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 73


RUANG INTERAKSI

Oleh: Ratna Sugeng

Manajer
DAN KEPRIBADIANNYA
Pemahaman akan ciri kepribadian akan memudahkan setiap
orang, atasan, organisasi untuk menilik diri akan asset yang
dimiliki, sehingga dapat memadukan unsur-unsur yang ada
untuk berbagai pendekatan strategik.

S
ikap dan perilaku seseorang ekstroversinya, sering disebut juga cermat dan tekun. Bila mereka berskala
dituntun oleh ciri kepribadiannya. sebagai introversi, cenderung lebih tinggi dalam ciri kepribadian ini, terlihat
Ciri kepribadian dibentuk dan sedikit bersosialisasi, dan lebih sedikit disiplin yang tinggi dalam
dipoles oleh tata nilai, suasana hati, berpandangan positif. Mereka dengan berorganisasi, sementara mereka yang
etika, dan budaya dimana orang itu kecenderungan tinggi ekstroversinya rendah cenderung tak terarah dalam
berdiam dan berkarya, yang juga merupakan asset manajer yang bekerja bekerja dan disiplin diri. Dalam banyak
mempengaruhi seorang manajer dalam untuk lingkungan dengan interaksi organisasi, orang seperti ini dibutuhkan,
berproses dalam organisasinya dan sosial yang tinggi. Manajer dengan dan merupakan predictor yang baik
diluar organisasinya. introversi akan efektif dan efisien untuk untuk jenis pekerjaan apapun. Mereka
Semua orang, juga manajer, pekerjaan yang membutuhkan sedikit tahan bekerja dalam durasi panjang,
mempunyai karakteristik tertentu yang interaksi sosial, dan mereka tampak memperhatikan detil, mampu
memandu caranya berpikir, lebih pendiam. Kelompok pengolah da- mengatasi tanggung jawab multiple
berperasaan dan berkelakuan di ta memerlukan orang-orang seperti ini. secara terorganisir. Orang bertipe ini
lingkungan kerja dan hidupnya. banyak dicari oleh berbagai jenis
Karakteristik ini yang disebut sebagai Afeksi negatif organisasi.
ciri kepribadian. Ciri kepribadian ini juga Mereka dengan afeksi negatif
mempengaruhi gaya manajerialnya mempunyai kecenderungan Pembuka pengalaman
dalam membawa organisasinya pengalaman emosi negatif, suasana Mereka adalah orang-orang yang
berkibar dan mempengaruhi kinerja perasaan tertekan, mudah mengkritik cenderung membuka wawasan baru
mereka yang bekerjasama dengannya. orang lain dan diri sendiri. Manajer dengan ide asli, punya banyak minat,
yang ciri afeksi negatifnya tinggi, terbuka untuk banyak rangsangan,
LIMA CIRI UTAMA KEPRIBADIAN seringkali marah dan merasa tidak berani dan tak takut risiko. Manajer
Dalam psikologi para periset perila- puas, banyak mengeluh dan menuntut dengan tinggi skala pembuka
ku banyak menggolongkan ciri atau atas kekurang berhasilan orang lain pengalaman merupakan orang yang
karakteristik kepribadian atas lima ke- dan diri sendiri. Manajer dengan ciri inovatif, berani mengambil risiko.
lompok utama. Setiap jenis dalam afeksi negatif rendah, lebih sedikit Contoh terkenal dari tipe ini adalah Bill
kelompok utama dapat dipandang se- permisif dan kritik kepada diri dan Gates dari Microsoft, Jeff Bezos dari
bagai sebuah kesinambungan setiap orang lain. Dalam hal organisasi yang Amazon.com dan Anita Roddick dari
individu, atau lebih spesifik, kejatuhan membutuhkan banyak kritik untuk The Body Shop. Karena lingkungan
setiap manajer. Beberapa manajer ber- memperbaiki kinerja, mungkin tipe merangsang mereka, mereka terpicu
ada dalam skala tinggi, beberapa me- afeksi negatif tinggi diperlukan berinovasi, dan membuka wawasan
nengah dan yang lainnya skala rendah. banyak orang, dan membawa
Tak satupun dari ciri kepribadian ini Penyetuju kesuksesan bagi diri mereka. Mereka
benar atau salah untuk jadi manajer Ciri mereka yang tinggi skala sangat menyukai tantangan dan bagi
yang efektif, sebab efektivitas penyetujunya dapat bekerja sama mereka tantangan berarti suatu tawaran
merupakan jalinan kompleks interaksi dengan banyak orang, sangat perhatian bermain di dunia baru.
antar orang dengan kepribadiannya, pada orang. Mereka yang rendah sifat Mereka yang rendah ciri pembuka
pekerjaan dan organisasi tempatnya penyetujunya akan kurang dapat pengalamannya adalah mereka yang
bekerja. Disatu tempat mungkin suatu mempercayai orang, tidak simpatik, cermat mempertimbangkan risiko untuk
ciri kepribadian sangat cocok dan tidak kooperatif dan mungkin antagonis. melangkah, sesedikit mungkin berisiko
mendorong sebuah keberhasilan, di Mereka yang tinggi skala penyetujunya dan konservatif. Mereka cocok untuk
tempat lain mungkin gagal. dibutuhkan di tempat yang tanggung mempertahankan beberapa tugas yang
jawab tinggi untuk membina orang, memerlukan tatacara tak banyak
Ekstroversi membina kedekatan. Mereka yang perubahan misalnya regulasi anggaran
Merupakan kecenderungan rendah sifat penyetujunya, merupakan di sekolah.
pengalaman emosi positif, suasana hati asset di tempat kerja yang
dan perasaan tentang seseorang dan membutuhkan sikap antagonis, CIRI LAINNYA
dunia yang dilihatnya. Manajer yang diperlukan di bidang pertempuran. Banyak dari kita mempunyai
tinggi ciri ekstroversinya cenderung campuran dari kelima ciri utama di atas
bersikap lebih sosial, afeksi, Cermat dan tekun dalam skala yang berbeda-beda.
bersahabat. Manajer yang rendah Mereka cenderung penuh perhatian, Pemahaman akan ciri kepribadian akan

74 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006


memudahkan setiap orang, atasan, or- dan Jennifer M George dalam Contem- jaannya dan upaya mereka hampir tak
ganisasi untuk menilik diri akan asset porary Management menguraikannya berpengaruh atas pekerjaan. Karena itu
yang dimiliki, sehingga dapat memadu- sebagai bereikut; mereka tidak melakukan intervensi
kan unsur-unsur yang ada untuk berba- untuk mengubah situasi atau mencari
gai pendekatan strategik. Kendali diri. Mereka yang mempu- solusi masalah, dan meletakkan
Selain kelima ciri utama kepribadian nyai kendali dari dalam dirinya meyakini penyelesaiannya pada orang lain.
masih ada beberapa kecenderungan bahwa perjalanan keberhasilan atau
kepribadian yang mempengaruhi peri- kegagalan mereka banyak terletak di Percaya diri. Percaya diri merujuk
laku manajerial. Ga- tangan mereka, mereka melihat bahwa pada derajat ditingkat mana orang me-
reth R Jo- tindakan dan perilaku merupakan hal rasa nyaman dan menghargai kemam-
nes penting dan menentukan pada kinerja, puannya. Mereka dengan percaya diri
promosi dan penempatan mereka. tinggi yakin bahwa mereka kompeten,
Beberapa dari mereka percaya mampu, terampil mengatasi berbagai
bahwa diatas pundak merekalah situasi dalam organisasi karena ia me-
keberhasilan ditumpukan. rasa akuntabel dan responsible.
Sementara mereka yang Mereka dengan rasa percaya diri ren-
meletakkan kendali di- dah tak yakin akan kemampuan dirinya,
rinya diluar dirinya, dan tak yakin akan berhasil. Setiap
menganggap orang akan memilih aktivitas sesuai
kekuatan diluar dengan taraf rasa percaya dirinya.
dirinya sa-
ngat mem- Kebutuhan untuk aktualisasi diri,
pengaruhi afiliasi dan kekuasaan. Psikolog David
penen- Mc Clelland menggarap riset di bidang
tuan ini secara mendalam. Kebutuhan untuk
pe- aktualisasi diri adalah keinginan kuat
ker- individu untuk menguasai tugas-tugas
menantang dan mempunyai standar
untuk kepuasan diri pribadi. Mereka
yang mempunyai aktualisasi diri tinggi
senantiasa mempunyai tujuan yang
jelas untuk dirinya sendiri dan berharap
ada umpan balik atas kinerjanya.
Kebutuhan untuk afiliasi merupakan
perluasan fokus pemikiran individu
memantapkan dan memelihara
hubungan baik antar pribadi, ingin
disukai, dan dapat bersama serta
seiring dengan orang-orang lain.
Kebutuhan akan kekuasaan
adalah perluasan minat individu
untuk mengendalikan atau
mempengaruhi orang lain.
Riset membuktikan kebutuhan
yang tinggi untuk aktualisasi diri
dan kekuasaan merupakan aset
bagi manajer lini pertama dan
menengah, kebutuhan
kekuasaan yang tinggi khususnya
sangat menonjol pada mereka
yang menduduki tingkat tertinggi
dari organisasi. Kebutuhan afiliasi
yang tinggi tidak selalu diinginkan
karena menyulitkan buat
seseorang untuk dapat membuat
senang setiap orang dan seiring
dengan banyak orang.
Menelaah informasi diatas,
BILL GATES
GATES. kecenderungan kepribadian yang
Bos Micro- paling diminati dari seorang
soft ini manajer adalah kuatnya kendali
termasuk dari dalam diri, rasa percaya diri
tipe ino-
vatif yang cukup tinggi, kebutuhan
yang tinggi untuk aktualisasi diri
dan kekuasaan, memberikan
gambaran bahwa manajer adalah
seorang yang dapat membawa
orang dan organisasi, dengan
kemampuan dirinya dalam
mempengaruhi orang serta
tepat mengambil keputusan
dalam tindakan.

EDISI 374 JANUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 75


PROFIL

Slamet Arisno, SH
KEPALA KPBC TIPE B CIREBON

“Hanya
Pengabdian
Yang Dapat Diberikan Kepada Bangsa Ini”
Dari semua penempatannya boleh dikatakan selalu di kepulauan yang jauh dari harapan banyak
orang, namun semangat untuk mengabdi kepada institusi dan negara yang dicintainya ia hadapi
pantang menyerah. Merangkak dari keluarga sederhana, dirinya pun sudah terbiasa untuk hidup
apa adanya tanpa harus meminta belas kasihan orang lain.

T
ekadnya untuk mengabdi kepada untuk merawat Slamet, sehingga sejak Karena keingintahuannya itu dirinya
negara dan institusi memang tidak kecil Slamet dititipkan kepada nenek dan pun terperosok masuk ke dalam lubang
dapat diragukan lagi, pendiriannya kakek di Jepara. Slamet kecil mungkin bekas galian dan akhirnya tengelam.
yang teguh dan keyakinannya yang kuat sedikit berbeda dengan anak-anak pada Teman-temannya yang berusaha
akan pekerjaan yang dijalaninya, mem- umumnya, dirinya yang selalu sakit- menolongpun akhirnya ikut tengelam.
buat dirinya selalu bersyukur akan apa sakitan membuat tubuhnya terlihat kurus Dengan usaha kerasnya walau muncul
yang telah ia dapatkan selama ini. Terlahir dan tidak dapat bermain-main selayaknya tengelam, akhirnya ia sampai juga ke
dari seorang pejuang yang hidupnya anak-anak diusianya. pinggir sungai dan bersama teman-
penuh dengan kesederhanaan, membuat- Memasuki masa sekolah, Slamet temannya dapat selamat.
nya yakin kalau kesederhanaan bukanlah memang tidak semenonjol teman- Memasuki sekolah lanjutan pertama
suatu musibah, melainkan suatu berkah temannya, dirinya yang lemah dalam hingga SMA, Slamet tetap berada di kota
yang tiada tara, karena Tuhan selalu men- pelajaran berhitung, namun sedikit lebih Jepara, dan untuk sekolah itu Slamet pun
cintai orang-orang yang sabar dan mene- pada pelajaran mengarang dan harus berjalan kaki kurang lebih 10 KM
rima apa yang telah digariskan oleh-Nya. sejarah.”Kalau sejarah itu saya selalu pulang pergi. Itu dijalaninya dengan penuh
Slamet Arisno, SH tokoh profil kita unggul, karena saya suka membaca jadi semangat, karena hanya pendidikan yang
kali ini, adalah anak pertama dari delapan pelajaran sejarah saya anggap cerita saja. dapat mengubah dirinya dan dengan
bersaudara pasangan Soeprayitno Sementara untuk pelajaran mengarang sekolah dirinya dapat mengapai cita-cita.
(Ayah) dan Sri Poerwaningsih (Ibu), yang juga saya cukup baik mungkin itu karena Lulus SMA, Slamet harus melanjutkan
dalam perjalanan hidupnya dipenuhi oleh saya suka membaca,” tutur Slamet. untuk kuliah di perguruan tinggi, pada saat
berbagai cobaan dan tantangan yang Walaupun sering sakit-sakitan, namun itu dirinya bertekad untuk mendaftar di
harus dihadapi dengan keikhlasan. pada usia dininya Slamet juga memiliki Fakultas Kehutanan Universitas Gajah
Lahir di Yogyakarta pada 11 Desember pengalaman menarik yang sampai saat ini Mada (UGM).”Sebenarnya saya tidak tahu
1949, yang mana pada saat itu tengah ter- selalu dikenangnya. Waktu itu letak kok daftar di Fakultas Kehutanan, hanya
jadi pergolakan perjuangan bangsa Indo- rumahnya yang berdekatan dengan waktu itu fakultas itu yang telah buka
nesia melawan penjajah Belanda. Bahkan sungai tentunya tidak disia-siakan begitu penerimaan sedangkan yang lainnya
saat itu bangsa Indonesia mulai berubah saja, apalagi sungai sangat mengiurkan belum buka. Karena tidak memiliki bekal
status dari Republik menjadi Republik untuk diarungi bagi anak seusianya. yang cukup akhirnya saya mendaftar saja
Indonesia Serikat (RIS).”Karena keadaan “Sungai di dekat rumah saya itu di Fakultas Kehutanan,” kata Slamet
seperti itu maka nama saya dimasukan berdekatan juga dengan industri mebel, Sambil menunggu hasil tesnya di
kata-kata RIS untuk mengingat kejadian jadi kayu-kayu bekasnya yang dibuang Fakultas Kehutanan UGM, Slamet pun
masa lalu, namun saya di Yogya hanya ke sungai dapat kami gunakan sebagai mencoba untuk mendaftar di AKUBA
numpang lahir saja, selanjutnya mulai dari kayu bakar. Suatu ketika besama dua (Akademi Keuangan dan Perbankan)
anak-anak sampai dewasa saya dibesa- orang teman saya ingin mencari kayu yang ada di Semarang. Dipilihnya kota
rkan di kota Jepara,” ujar Slamet Arisno bakar, namun sebelumnya kami ingin Semarang karena di kota tersebut
mengawali cerita perjalanan hidupnya. berenang dulu, saya yang saat itu belum Slamet memiliki famili dan sejak SMA
pandai berenang hanya di tempat yang dulu dirinya sudah sering berkunjung
KECIL SUKA SAKIT-SAKITAN dangkal saja, namun entah kenapa tiba- kesana. Karena tidak ada
Diboyongnya Slamet ke Jepara tidak tiba saya ingin mencoba ketempat pemberitahuan di Fakultas Kehutanan,
lain karena saat itu sang ayah dan ibu galian yang ada disungai yang ternyata akhirnya Slamet memutuskan untuk
yang pejuang, tidak punya banyak waktu cukup dalam bagi saya,” tutur Slamet kuliah di AKUBA dan menjalaninya

76 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006


EDISI 374 JANUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 77
PROFIL
DOK KELUARGA
untuk melamar. Selesai mengikuti
beberapa tes Slamet tidak langsung
diterima, karena pengumunan itu satu
tahun kemudian baru didapatkannya.

AWAL KARIR DI DJBC


Sambil menunggu pengumuman di
Depkeu Slamet terus menjalankan
pekerjaannya sebagai kasir keliling, dan
genap satu tahun bekerja, pengumuman
di Depkeu pun keluar dan dirinya
dinyatakan diterima di Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai (DJBC). Saat itu yang ada
dalam pikiran Slamet, bidang pekerjaan
bea cukai adalah di pelabuhan saja, dan
keluarga pada saat itu juga mendukung
karena bekerja di bea cukai banyak yang
mengatakan gajinya sembilan kali lipat
dari pegawai negeri lainnya.
Masuk ke jajaran DJBC pada tahun
1971, Slamet ditempatkan di Ujung
Pandang.”Di Ujung Pandang saya
ditempatkan di bagian kepegawaian. Ada
kesan tersendiri di Ujung Pandang, waktu
itu kakanwilnya Pak Muhammad, dan
sebelum kami tiba di sana, beliau merasa
skeptis karena menerima pegawai diluar
dari sekolah khusus yang tentunya belum
dapat menjalankan tugas dengan baik,”
tutur Slamet
Lebih lanjut Slamet menceritakan, saat
ia bersama kawan-kawannya hendak
berangkat pendidikan di Jakarta, mereka
sengaja dikumpulkan di rumah kakanwil
dan kakanwil waktu itu merasa sangat
bangga sekali, karena perkiraannya
terhadap pegawai baru yang tidak dapat
bekerja dengan baik, justru sebaliknya.
Para pegawai baru ini lebih baik dari yang
ada dan cenderung dipertahankan oleh
para pimpinannya.
Setelah satu tahun menjalani
pendidikan di Jakarta, Slamet ditempatkan
di Semarang sebagai pemeriksa. Sebagai
pemeriksa tentunya Slamet memiliki pe-
ngalaman dan tantangan kerja baru dibi-
dangnya, namun ini semua tidak semulus
yang dibayangkan, ketatnya persaingan
waktu itu membuat dirinya bersama
kawan-kawan seangkatan lebih banyak
waktu luangnya ketimbang waktu bekerja.
Delapan tahun di Semarang sebagai
BERSAMA KELUARGA. Satu pesan orang tua yang ada dibenaknya hingga kini adalah, janganlah menjadi DOK PRIBADI
orang yang selalu kurang dalam segala hal, karena itu akan membuat kita sengsara.

dengan penuh tantangan, karena ujian negara, Slamet mencoba untuk


dirinya yang sejak awal lemah dalam melamar pekerjaan, berkat bantuan
hal berhitung. kakeknya yang juga pensiunan dari Bank
Rakyat Indonesia (BRI), Slamet akhirnya
MENJADI KASIR KELILING dapat bekerja sebagai kasir keliling, yang
Ditengah kuliah di AKUBA, sang ibu tugasnya menagih pinjaman yang diberi-
memberitahukan kalau sebenarnya Sla- kan bank kepada para petani.”Sebenarnya
met diterima di Fakultas Kehutanan UGM, saya tidak tega untuk melakukan
namun karena telah keluar biaya banyak pekerjaan itu, tapi karena saya kepingin
di AKUBA pengumuman itupun tidak bekerja jadi saya jalani juga, namun saya
diberitahukan kepada Slamet. Mendengar terus mencari pekerjaan yang sesuai
penjelasan ibunya, Slamet merasa dengan kata hati saya,” ungkap Slamet.
terpukul sekali, karena siapa pun pasti Ditengah pekerjaan yang memang
ingin kuliah di UGM, tapi mengingat biaya kurang disenanginya itu, Slamet melihat
yang dikeluarkannya juga sudah banyak berita di koran kalau Departemen Keuang- JALUR TIKUS. Slamet Arisno saat berada di
Slamet pun akhirnya dapat menerima. an (Depkeu) menerima pegawai baru. jalur tikus untuk kegiatan ilegal logging yang
Lulus dari Akademi sambil menunggu Dengan semangat dirinya pun mencoba cukup marak waktu itu.

78 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006


DOK PRIBADI
Intelejen Operasi dan Penyidikan dan tradisi warganya yang sudah turun
(Pencegahan dan Penyidikan saat ini- temurun menjalani kegiatan ilegal logging,
Red). Ada pengalaman menarik di Dili ini menjadikan tantangan itu semakin berat
ketika dirinya akan menyita minuman namun tetap dijalaninya.
beralkohol yang pada saat itu baru Kini sebagai kepala KPBC Tipe B
dikenakan cukai. Cirebon, Slamet Arisno dapat merasakan
“Saat akan menyegel, saya ditentang sedikit ketenangan dalam bekerja,
habis-habisan oleh pemilik toko, bahkan tantangan yang begitu berat di daerah
ada gelagat tidak baik dari para pekerja perbatasan dalam waktu yang tidak lama
toko, yang nasibnya bakalan dipecat jika akan segera menjadi kenangan yang
toko mereka di segel. Akhirnya dengan indah dalam hidupnya. Suami dari Retno
sedikit berdiplomasi walau hati saya juga Hermawati dan ayah dari Bimo Anindito,
deg-degan, mereka dapat menerima dan Fajrian Noor Fanani, dan Oktarisa
penyegelan pun berjalan dengan lancar,” Halida, tepat pada 1 Januari 2006 akan
ujar Slamet. memasuki masa pensiun.
Empat tahun di KPBC Dili tepatnya Banyak hal yang sudah dijalani oleh
pada 1997, Slamet kembali di mutasi ke Slamet Arisno, namun memasuki masa
Kanwil IX DJBC Pontianak sebagai Kepa- pensiun ini dirinya pun masih belum tahu
la Seksi Harga, dan satu tahun kemudian apa sekiranya yang akan dijalaninya
Slamet mendapat mutasi kembali, masih kelak, karena dirinya hanya memiliki
TAMBANG EMAS. Slamet Arisno (2 dari kiri) di Kanwil IX, sebagai Kepala Seksi Ekspor pengabdian yang tulus kepada tugas
saat berada di pulau Wetan, ketika
mengunjungi penambangan emas yang ada di dan Cukai. Dua tahun menjabat di sementara untuk bidang yang lain dirinya
wilayah KPBC Dili. Pontianak, tahun 1998 Slamet kembali belum yakin akan dapat menjalaninya.
dimutasikan sebagai kepala KPBC Tipe C Kepada seluruh jajaran DJBC, Slamet
pemeriksa, Slamet mendapatkan mutasi Sintete Kalimantan Barat. Banyak Arisno memohon pamit dan meminta
pertamanya ke Kantor Pelayanan Bea dan pengalaman menarik di Sintete ini, mulai maaf jika ada hal yang selama ini kurang
Cukai (KPBC) Tegal dan masih sebagai dari jauhnya letak kantor dan rumah dinas berkenan, baik dalam hal tugas maupun
pemeriksa. Namun karena dirinya yang yang harus ditempuh 100 KM pulang pergi dalam pergaluan sesama pegawai.
masih suka sakit-sakitan akhirnya di Tegal setiap harinya, hingga luasnya wilayah Slamet Arisno juga berpesan kepada
ini Slamet tidak lama, hanya kurang lebih kerja dari KPBC Sintete. seluruh jajaran DJBC agar terus konsisten
satu tahun bertugas, Slamet kembali “Satu tahun menjabat sebagai kepala dalam menjalankan tugas ini, karena
ditugaskan ke Semarang. KPBC Tipe C Sintetet, mutasi kembali dengan konsisten terhadap kebijakan
“Di Semarang pada priode ke dua ini begulir di DJBC dan adanya kenaikan yang ada maka citra DJBC lambat laun
saya juga masih sakit-sakitan, bahkan tingkat dari beberapa KPBC termasuk akan semakin baik di mata masyarakat
yang parah waktu itu adalah saya terkena Sintete yang naik tingkat menjadi tipe B. dan bangsa ini.
sakit ginjal, karena sakit ini pekerjaan saya Saya tidak kepikiran akan ditetapkan Masa pensiun bukanlah masa yang
pun tidak begitu berat walaupun saya kembali, namun perkiraan itu ternyata perlu ditakuti, masa pensiun adalah awal
tetap sebagai pemeriksa,” kenang Slamet benar, saya kembali dikukuhkan sebagai dari pengabdian seseorang terhadap
Tahun 1990 akhirnya Slamet kembali kepala KPBC Tipe B Sintete,” kata Slamet. tugas lain yang telah menanti. Itulah yang
dimutasikan ke KPBC Sibolga sebagai Lima tahun di Sintete hingga tahun Slamet Arisno akan jalani kelak, bersama
kasubsi pabean. Di Sibolga memang 2003, menjadi kenangan yang tidak dapat keluarga yang dicintainya Slamet akan
menjadi pengalaman baru bagi Slamet, dilupakan. Maraknya kegiatan ilegal memasuki babak baru dalam kehidupan
setelah sekian tahun di pulau Jawa, maka logging di daerah perbatasan itu mengha- ini. Selamat jalan Slamet Arisno, selamat
pada penempatannya kali ini Slamet akan ruskan dirinya bersama jajarannya bekerja menjalani hidup baru bersama keluarga,
menghadapi tantangan baru yang bukan keras untuk dapat mencegahnya. Namun dan pengabdian yang telah dijalani
saja berkaitan dengan tugas melainkan semua tidak dapat dijalani dengan selama ini tentunya akan selalu di kenang
juga dengan keluarga yang terpaksa sempurna, kebiasaan masyarakat sekitar dan dijunjung tinggi oleh DJBC. adi
harus ditinggalkan. DOK PRIBADI
“Karena saya suka sakit-sakitan itu,
saya memutuskan untuk memboyong
keluarga ke Sibolga, akhirnya saya
putuskan untuk menjual semua milik kami
yang ada di Semarang. Ya setelah 13
tahun bekerja di Semarang saya dapat
menjual rumah dan sebagainya seharga
Rp 20 juta, itulah milik kami setelah 13
tahun bekerja,” ungkap Slamet.
Dengan bermodalkan uang Rp 20 juta,
Slamet menjalani hidup baru di Sibolga,
namun baru satu tahun bekerja, ada
kesempatan untuk menjadi pemeriksa
barang dan Slamet terpilih untuk
mengikuti pendidikannya. Selesai
mengikuti pendidikan pemeriksa barang
tahun 1991, Slamet ditempatkan di KPBC
Tanjung Priok hingga tahun 1993.

KENANGAN INDAH DI PERBATASAN


Tiga tahun sebagai pemeriksa barang
di Tanjung Priok, tahun 1993 Slamet
mendapatkan promosi menjadi eselon IV KANTOR BANTU. Jagoibabang yang berada di wilayah KPBC Sintete yang mempunyai peran cukup
di KPBC Dili sebagai Kepala Seksi signifikan dalam hal pengawasan daerah perbatasan.

EDISI 374 JANUARI 2006 WARTA BEA CUKAI 79


APA KATA MEREKA

M
ungkin sudah cukup lama anda tidak melihat wajahnya di
layar televisi. Hal itu diakui Ana Tarigan karena kesibukannya
mengurus keluarga. Ketika ditemui WBC di sela-sela syuting
sinetron Sayangi Ananda, ia mengaku telah tiga tahun absen pergi
keluar negeri karena melahirkan anaknya yang keempat.
Walaupun demikian, pada awal 2006 ini, Ana telah bersiap-
siap untuk sering melakukan perjalanan keluar negeri dalam
rangka keperluan bisnis. “Kalau mau buang duit harus di
Indonesia dong, supaya devisa negara kita tetap besar. Tapi
kalau cari duit harus dari luar terus kita masukin ke Indonesia,
itu yang benar…,” ujarnya sumringah.
Perempuan yang kerap mendapatkan peran antagonis ini
mengatakan, tidak pernah menemui masalah dengan petugas di
Bandara Soekarno Hatta saat pulang dari luar negeri. Ia memaklumi
jika petugas yang melakukan pemeriksaan barang bawaan
penumpang membongkar tas penumpang, karena hal itu
merupakan bagian dari pekerjaan. Namun ia menyayangkan
petugas yang tidak mau membantu merapihkan kembali barang
penumpang yang telah diperiksa tadi. “Mungkin karena waktunya
sempit, jadi kita sendiri yang musti rapih-rapihin koper,” katanya.
Ia menyarankan agar petugas bea cukai bisa lebih ramah
kepada para penumpang, misalnya dengan permisi dahulu
sebelum membongkar barang penumpang. Menurutnya, kalau
petugas mampu memberikan pelayanan yang baik, pasti tidak
ada orang yang komplain.
Ia menambahkan bahwa sistem yang ada juga perlu
dibenahi. “Saya dengar katanya penghasilan orang bea cukai itu
bagus ya, kalau penghasilannya bagus ada baiknya kita ikhlas
juga dalam bekerja. Karena bekerja di pintu gerbang negara
maka berikanlah yang terbaik karena menyangkut nama bangsa,
Ana Tarigan bukan nama perorangan atau nama instansi,” imbuhnya.
Menurutnya, saat ini banyak sekali orang dari instansi
manapun yang tidak ikhlas dalam mengerjakan pekerjaannya,

“DALAM BEKERJA dengan alasan hanya menerima bayaran yang sedikit. Padahal,
tambah Ana, kalau orang itu memberikan yang terbaik maka ia

HARUS IKHLAS...”
akan mendapatkan pendapatan yang lebih. Untuk itu ia
berharap agar instansi manapun, termasuk Bea dan Cukai bisa
menjadi instasi yang lebih baik. ifa

S
enada dengan Ana Tarigan, Surya Saputra yang juga ditemui WBC di sela-sela
syuting sinetron Sayangi Ananda, mengaku tidak pernah menemui kendala ketika
berhadapan dengan petugas bea cukai di Bandara Soekarno Hatta.
“Alhamdulillah selama ini gue nggak pernah mengalami kendala dan nggak pernah ada
masalah dengan petugas bea cukai di bandara,” ucap Surya yang mengaku dalam setahun
tidak tentu berapa kali pergi keluar negeri. Biasanya ia pergi keluar negeri untuk berlibur.
Ia pun mengatakan bahwa kinerja pegawai bea cukai di bandara sudah cukup baik,
namun masih perlu dibantu dengan peralatan yang memadai untuk mendukung proses
pemeriksaan. “Kan tidak mungkin dari segitu banyaknya orang semuanya diperiksa. Jadi
semuanya harus melewati alat sensor yang lebih merata. Sebab yang saya lihat ada
beberapa kali barang yang lewat ya lewat aja… tidak diperiksa,” ujar cowok yang kerap
dijuluki duren (duda keren-red).
Menurut mantan suami penyanyi Dewi Sandra ini, akan terasa menyenangkan kalau
petugas tetap ramah kalau meminta pada penumpang untuk membongkar barangnya.
“Misalnya dengan mengatakan permisi untuk membuka tas, jadi tidak hanya asal tunjuk
ini itu…,” katanya.
Ia sering memperhatikan orang-orang yang berada didepannya ketika diperiksa oleh
petugas bea cukai. Ia menyayangkan petugas yang setelah memeriksa barang
penumpang, tidak membantu penumpang tersebut untuk membereskan kembali barang
bawaannya. “Mungkin petugasnya lagi bete atau apa, jadi setelah diberantakin
barangnya terus penumpang itu disuruh jalan,” timpalnya.
Surya yang saat ini juga tengah disibukan dengan syuting sinetron serial Arisan ini
mengaku, kalau ada petugas yang berlaku tidak sopan padanya, ia juga tidak akan
berlaku sopan. Tetapi sebaliknya, kalau petugas bertanya dan meminta dengan sopan
maka ia akan berlaku jauh lebih sopan lagi. Surya juga tidak merasa diperlakukan
secara istimewa oleh petugas di bandara. Ia tetap diperlakukan sama dengan
penumpang lainnya walaupun ia seorang selebritis.
Diakhir wawancara Surya mengaku tidak terlalu mengenal institusi Bea dan Cukai
Indonesia. “Soalnya gue nggak pernah mengalami masalah ekspor impor yang menyuli- Surya Saputra
tkan, jadi belum pernah ada kasus dengan petugas bea cukai,” imbuhnya. Di akhir kata,
pria yang pada bulan Ramadhan lalu tampil dalam film layar lebar berjudul Untuk Rena, “GUE NGGAK PERNAH
mengucapkan selamat bekerja pada petugas bea cukai. Oke deh Sur, thanks ya. ifa MENGALAMI KENDALA...”
80 WARTA BEA CUKAI EDISI 374 JANUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

SALINAN
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 92/PMK.02/2005

TENTANG
PENETAPAN JENIS BARANG EKSPOR TERTENTU
DAN BESARAN TARIF PUNGUTAN EKSPOR

MENTERI KEUANGAN,
Menimbang :
bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 ayat (3) dan pasal 3 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 35
Tahun 2005 tentang Pungutan Ekspor Atas Barang Ekspor Tertentu, perlu menetapkan Peraturan Menteri
Keuangan tentang Penetapan Jenis Barang Ekspor Tertentu dan Besaran Tarif Pungutan Ekspor;

Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612);
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1997Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3687);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Nomor 4286);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1997 tentang Jenis dan Penyetoran Penerimaan Negara Bukan
Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3694);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2003 tentang Tarip Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak
yang Berlaku Pada Departemen Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 95,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4313);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2005 tentang Pungutan Ekspor atas Barang Ekspor Tertentu
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4531);
7. Keputusan Presiden Nomor 228/M Tahun 2001;
8. Keputusan Menteri Keuangan nomor 557/KMK.04/2002 tentang Tatalaksana Kepabeanan di Bidang
ekspor.

M E M U T U S K A N :
Menetapkan :
PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENETAPAN JENIS BARANG EKSPOR TERTENTU
DAN BESARAN TARIF PUNGUTAN EKSPOR

Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini, yang dimaksud dengan :
1. Pungutan Ekspor adalah pungutan yang dilaksanakan atas barang ekspor tertentu.
2. Harga Patokan Ekspor (HPE) adalah harga patokan yang ditetapkan setiap bulan oleh menteri yang
bertanggung jawab di bidang perdagangan berdasarkan harga rata - rata internasional.
3. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) adalah dokumen pabean yang digunakan untuk pemberitahuan
pelaksanaan ekspor barang yang dapat berupa tulisan di atas formulir atau media elektronik.

Pasal 2
Terhadap barang ekspor tertentu dikenakan Pungutan Ekspor.

Pasal 3
(1) Jenis barang ekspor tertentu dan besaran tarif Pungutan Ekspor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
adalah sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Menteri Keuangan ini.

1
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 374 JANUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
(2) Tarif Pungutan Ekspor sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak berlaku atas ekspor Refined Bleached
Deodorized Palm Olein (RBD Olein) dalam kemasan maksimal 5 kg dan bermerk.

Pasal 4
(1) Perhitungan Pungutan Ekspor adalah sebagai berikut ;
a. dalam hal tarif Pungutan Ekspor ditetapkan secara advalorum, penentuan jumlah Pungutan
Ekspor dihitung berdasarkan rumus:
Tarif Pungutan Ekspor x Harga Patokan Ekspor (HPE) x Jumlah Satuan Barang x Nilai Kurs
b. dalam hal tarif Pungutan Ekspor ditetapkan secara spesifik, penentuan jumlah Pungutan
Ekspor dihitung berdasarkan rumus:
Tarif Pungutan Ekspor dalam satuan mata uang tertentu x Jumlah Satuan Barang x Nilai Kurs
(2) Tarif Pungutan Ekspor yang digunakan sebagai dasar perhitungan Pungutan Ekspor adalah Tarif
Pungutan Ekspor yang berlaku pada saat PEB didaftarkan pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai.
(3) HPE yang digunakan sebagai dasar perhitungan Pungutan Ekspor adalah HPE yang berlaku pada
saat PEB didaftarkan pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai.
(4) Dalam hal tidak ada Harga Patokan Ekspor (HPE) penentuan jumlah Pungutan Ekspor dihitung
berdasarkan Harga Free on Board (FOB) yang tercantum dalam PEB dengan rumus sebagai
berikut :
Tarif Pungutan Ekspor x Jumlah Satuan Barang x Harga Free On Board (FOB) x Nilai Kurs
(5) Nilai Kurs yang digunakan sebagai dasar perhitungan Pungutan Ekspor adalah Nilai Kurs yang
ditetapkan oleh Menteri Keuangan yang berlaku pada saat pembayaran Pungutan Ekspor
dilakukan.

Pasal 5
Terhadap barang ekspor yang dikenakan Pungutan Ekspor berlaku tata niaga ekspor.

Pasal 6
Pada saat Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku :
1. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 567/KMK.017/1999 tentang Penetapan Besarnya Tarip Pajak
Ekspor Atas Beberapa Komoditi Tertentu;
2. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 66/KMK.017/2001 tentang Penetapan Besarnya Tarip Pajak
Ekspor Kelapa Sawit, CPO, dan Produk Turunannya;

dinyatakan tidak berlaku

Pasal 7
Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Menteri Keuangan ini
dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 10 Oktober 2005
MENTERI KEUANGAN,

ttd,-

JUSUF ANWAR

2
2
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 374 JANUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 92 / PMK.02/2005
TENTANG PENETAPAN JENIS DAN BESARAN TARIF PUNGUTAN EKSPOR

TARIF PUNGUTAN EKSPOR ATAS


BARANG EKSPOR TERTENTU

TERMASUK TARIF
NO U R A I A N DALAM PUNGUTAN
POS TARIF EKSPOR

I KELAPA SAWIT, CPO DAN PRODUK TURUNANNYA

a. Kelapa sawit/Tandan Buah Segar Inti (Biji) Kelapa Sawit 1207.10.00.00 3%


b. Crude Palm Oil (CPO) 1511.10.00.00 3%
c. Crude Olein (CRD Olein) 1511.90.90.20 1%
d. Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBD PO) 1511.90.90.10 1%
e. Refined Bleached Deodorized Palm Olein (RBD Olein) 1511.90.90.31 1%
1511.90.90.39
II R O T A N

a. Rotan asalan, sudah dirunti, dicuci, diasap dan dibelerengi ex. 1401.20.00.00 15%
dari segala jenis
b. Rotan sudah dipoles halus ex. 1401.20.00.00 15%
c. Hati Rotan ex. 1401.20.00.00 15%
d. Kulit Rotan ex. 1401.20.00.00 15%

III K A Y U

a. Veneer 4408.10.10.00 15%


s/d
4408.90.90.00

b. Bahan Baku Serpih ex. 4403.10.20.00 15%


ex. 4403.10.40.00
ex. 4403.10.90.00
ex. 4403.20.13.00
ex. 4403.20.15.00
ex. 4403.20.19.00
ex. 4403.20.23.00
ex. 4403.20.25.00
ex. 4403.20.29.00
ex. 4403.20.33.00
ex. 4403.20.35.00
ex. 4403.20.39.00
ex. 4403.20.93.00
ex. 4403.20.95.00
ex. 4403.20.99.00
ex. 4403.41.13.00
ex. 4403.41.15.00
ex. 4403.41.19.00
ex. 4403.41.23.00
ex. 4403.41.25.00
ex. 4403.41.29.00
ex. 4403.41.33.00
ex. 4403.41.35.00
ex. 4403.41.39.00
ex. 4403.49.13.00
ex. 4403.49.15.00
ex. 4403.49.19.00

3
3
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 374 JANUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

ex. 4403.49.23.00
ex. 4403.49.25.00
ex. 4403.49.29.00
ex. 4403.49.33.00
ex. 4403.49.34.00
ex. 4403.49.36.00
ex. 4403.49.39.00
ex. 4403.49.93.00
ex. 4403.49.95.00
ex. 4403.49.99.00
ex. 4403.91.30.00
ex. 4403.91.50.00
ex. 4403.91.90.00
ex. 4403.92.30.00
ex. 4403.92.50.00
ex. 4403.92.90.00
ex. 4403.99.30.00
ex. 4403.99.50.00
ex. 4403.99.90.00

c. Kayu olahan ex. 4407.10.10.00 15%


(kayu gergajian yang telah diproses melalui mesin s/d
pengering/Klin Dried dengan kandungan air/MC (Moister ex. 4407.99.90.00
Contens) = 16% dan diproses melalui mesin moulder serta
mempunyai akurasi ketebalan dan lebar diseluruh
permukaan yang sama dan ketebalan tidak melebihi 12 cm
dan lebar tidak lebih dari 25 cm)

IV P A S I R

Pasir alam dari segala jenis, berwarna atau tidak, selain dari
pasir yang mengandung logam :
a. Pasir silika dan pasir kwarsa 2505.10.00.00 15%
b. Pasir alam dari segala jenis, berwarna atau tidak, selain 2505.90.00.00 15%
dari pada pasir silika dan pasir kwarsa

V K U L I T

1. Jangat dan Kulit Mentah /Pickled, dari hewan :


a. Sapi dan Kerbau ex. 4101.20.00.00 25%
ex. 4101.50.00.00
ex. 4101.90.00.00

b. Biri – biri 4102.10.00.00 25%


4102.29.00.00
4102.29.00.00

c. Kambing 4103.10.00.00 25%

2. Kulit disamak (Wet Blue) dari hewan :


a. Sapi dan Kerbau ex. 4104.11.10.00 15%
ex. 4104.19.10.00

b. Biri – biri 4105.10.30.00 15%

c. Kambing 4105.21.20.00 15%

MENTERI KEUANGAN,
ttd,-
JUSUF ANWAR

4
4
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 374 JANUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

SALINAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
NOMOR: P- 19 /BC/2005
TENTANG
PERUBAHAN KETIGA ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR
JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR KEP-07/BC/2003
TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TATALAKSANA
KEPABEANAN DI BIDANG IMPOR

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,


Menimbang :
a. bahwa dalam rangka lebih mengamankan dan meningkatkan penerimaan negara perlu dilakukan
optimalisasi pemeriksaan pabean secara efektif dan efisien;
b. bahwa untuk menjamin dipenuhinya penerimaan negara yang berasal dari kekurangan pembayaran bea
masuk dan pungutan impor lainnya sebagai akibat dari adanya penetapan Pejabat Bea dan Cukai,
dipandang perlu untuk mengubah prosedur penerbitan surat persetujuan pengeluaran barang;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai tentang Perubahan Ketiga Atas Keputusan Direktur Jenderal
Bea dan Cukai Nomor KEP-07/BC/2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tatalaksana Kepabeanan di
Bidang Impor;

Mengingat :
1. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3262)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undangundang Nomor 16 Tahun 2000
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3984);
2. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 3612);
3. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995
Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 3613);
4. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 5/KMK.01/1993 tentang Penunjukan Bank sebagai Bank Persepsi
dalam Rangka Pengelolaan Setoran Penerimaan Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 547/KMK.04/2002;
5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 453/KMK.04/2002 tentang Tatalaksana Kepabeanan di Bidang
Impor sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 112/
KMK.04/2003;
6. Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 527/KMK.04/
2002 dan Nomor 819/MPP/Kep/12/2002 tentang Tertib Administrasi Importir;
7. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 84/KMK.04/2003 tentang Tatalaksana Pembayaran dan Penyetoran
Penerimaan Negara Dalam Rangka Impor dan Penerimaan Negara Atas Barang Kena Cukai Buatan
Dalam Negeri;

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR KEP-07/BC/2003 TENTANG PETUNJUK
PELAKSANAAN TATALAKSANA KEPABEANAN DI BIDANG IMPOR.

Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-07/BC/2003
tentang Petunjuk Pelaksanaan Tatalaksana Kepabeanan di Bidang Impor sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-178/BC/2003
diubah sebagai berikut.

5
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 374 JANUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
1. Diantara ayat 4 dan ayat 5 Pasal 18 disisipkan 2 (dua) ayat, yakni ayat (4a) dan ayat (4b) yang berbunyi
sebagai berikut.
“(4a) Dalam hal barang impor ditetapkan jalur merah dan dalam jangka waktu 3 (tiga) hari kerja setelah
tanggal SPJM importir atau kuasanya:
a. tidak menyerahkan hard copy PIB dan Dokumen Pelengkap Pabean;
b. tidak menyiapkan barang untuk diperiksa; atau
c. tidak hadir untuk pelaksanaan pemeriksaan fisik;
maka dapat dilakukan pemeriksaan jabatan oleh Pejabat Bea dan Cukai atas risiko dan biaya
importir.
(4b) Atas permintaan importir atau kuasanya, jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (4a)
dapat diperpanjang paling lama 2 (dua) hari kerja apabila yang bersangkutan dapat memberikan
alasan tentang penyebab tidak bisa dilakukannya pemeriksaan fisik.”
2. Di antara Pasal 19 dan Pasal 20 disisipkan 2 (dua) pasal, yakni Pasal 19A dan Pasal 19B yang berbunyi
sebagai berikut.

“Pasal 19A
(1) Penelitian dan penetapan klasifikasi, pembebanan, dan nilai pabean untuk PIB yang ditetapkan
jalur merah dilakukan oleh Pejabat Pemeriksa Dokumen di Kantor Pabean yang melayani
pengajuan PIB secara elektronik melalui jaringan PDE Kepabeanan, secara elektronik melalui
media disket, dan secara manual.
(2) Dalam hal penetapan nilai pabean sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan metode VI,
data harga yang digunakan adalah data yang tersedia di Kantor Pabean.
(3) Dalam hal penelitian dan penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan tambah
bayar, SPPB diterbitkan:
a. setelah importir melunasi kekurangan Bea Masuk, Cukai, PDRI, dan/atau sanksi administrasi
berupa denda; atau
b. setelah importir menyerahkan jaminan sebesar Bea Masuk, Cukai, PDRI, dan/atau sanksi
administrasi berupa denda dalam hal diajukan keberatan.

Pasal 19B
(1) Penelitian dan penetapan klasifikasi, pembebanan, dan nilai pabean untuk PIB yang ditetapkan
jalur hijau dilakukan oleh:
a. Bidang Verifikasi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal secara selektif, untuk Kantor
Pabean yang melayani pengajuan PIB secara elektronik melalui jaringan PDE
Kepabeanan;
b. Pejabat Pemeriksa Dokumen, untuk Kantor Pabean yang melayani pengajuan PIB secara
elektronik melalui media disket dan secara manual.
(2) Dalam hal penetapan nilai pabean sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan metode
VI, data harga yang digunakan adalah data yang tersedia di Kantor Pabean atau Kantor
Wilayah.
(3) Dalam hal penetapan klasifikasi, pembebanan, dan nilai pabean sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) butir a dilakukan dalam waktu 30 hari sejak tanggal pendaftaran PIB dan mengakibatkan
kekurangan pembayaran bea masuk, hasil penetapan segera disampaikan ke Kantor Pabean
terkait untuk diterbitkan Surat Penetapan Kekurangan Pembayaran Bea Masuk, Cukai, PDRI, dan/
atau Sanksi Administrasi berupa denda.
(4) Dalam hal penetapan klasifikasi, pembebanan, dan nilai pabean sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) butir a mengakibatkan kekurangan pembayaran bea masuk, tetapi jangka waktu 30 hari sejak
tanggal pendaftaran PIB telah dilewati, Bidang Verifikasi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
merekomendasikan pelaksanaan Audit Kepabeanan.
(5) Penetapan klasifikasi, pembebanan, dan nilai pabean sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
diperlakukan sebagai pelaksanaan Pasal 16 Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang
Kepabeanan.
(6) Penetapan klasifikasi, pembebanan, dan nilai pabean yang dilakukan melalui mekanisme Audit
Kepabeanan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diperlakukan sebagai pelaksanaan Pasal 17
Undang undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan.
3. Mengubah judul Bab IV sehingga judul Bab IV berbunyi sebagai berikut.
“PENEGAHAN, PEMERIKSAAN MENDADAK (SPOT CHECK), NOTA HASIL INTELIJEN,
PEMERIKSAAN MELALUI HI-CO SCAN, DAN BARANG LARANGAN DAN PEMBATASAN”

6
6
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 374 JANUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
4. Bab IV ditambahkan 1 (satu) bagian, yakni Bagian Kelima, Barang Larangan dan Pembatasan.
5. Diantara Pasal 31 dan Pasal 32 ditambahkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal 31A sehingga berbunyi sebagai
berikut.

“Pasal 31A
Barang yang dilarang atau dibatasi untuk diimpor yang berdasarkan hasil pemeriksaan fisik diketahui tidak
diberitahukan atau diberitahukan secara tidak benar dinyatakan sebagai barang yang dikuasai negara,
kecuali terhadap barang dimaksud ditetapkan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.”
6. Pasal 38 diubah sehingga Pasal 38 berbunyi sebagai berikut.

“Pasal 38
(1) Importir dapat menyampaikan pemberitahuan pendahuluan dengan mengajukan PIB:
a. sebelum dilakukan pembongkaran barang impor bagi Importir Jalur Prioritas;
b. paling cepat 3 (tiga) hari kerja sebelum dilakukan pembongkaran barang impor bagi importir
lainnya.
(2) Pelayanan PIB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan menurut ketentuan penyelesaian
barang impor untuk dipakai sebagaimana diatur dalam Pasal 20 Keputusan Direktur Jenderal ini.
(3) Dalam hal PIB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b ditetapkan jalur merah dan pemeriksaan
fisik barang tidak dapat dilakukan dalam waktu 3 (tiga) hari kerja setelah tanggal SPJM dengan
alasan barang impor belum bongkar, dilakukan pemblokiran terhadap importir yang bersangkutan.”
7. Ketentuan Pasal 52 dihapus.
8. Lampiran II diubah sehingga menjadi sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Direktur
Jenderal ini.
9. Ketentuan Lampiran VIII huruf B dihapus.
10. Ketentuan Lampiran X dihapus.

Pasal II
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal 1 Oktober 2005.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai
ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 30 September 2005
DIREKTUR JENDERAL,

ttd.

EDDY ABDURRACHMAN
NIP 060044459

7
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 374 JANUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
LAMPIRAN
SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: P- 19 /BC/2005
TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR KEP-07/
BC/2003 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TATALAKSANA KEPABEANAN DI BIDANG IMPOR

TATAKERJA PENYELESAIAN BARANG IMPOR


DENGAN PIB SECARA ELEKTRONIK MELALUI JARINGAN
PERTUKARAN DATA ELEKTRONIK

A. IMPORTIR
1. Importir Jalur Prioritas
Menyiapkan PIB dengan menggunakan program aplikasi PIB modul importir miliknya sendiri, dan
selanjutnya:
a. Melakukan pembayaran Bea Masuk, Cukai dan PDRI melalui Bank Devisa Persepsi yang
telah on-line dengan PDE Kepabeanan, apabila tidak memanfaatkan fasilitas Pembayaran
Berkala;
b. Mengirimkan data PIB ke Kantor Pabean, setelah diisi secara lengkap dan benar dengan
mencantumkan:
1) nomor surat persetujuan/izin yang diterbitkan oleh instansi teknis dalam hal importasi
memerlukan perizinan/rekomendasi;
2) nomor dan tanggal bukti jaminan perusahaan (corporate Guarantee)/STTJ apabila importasi
dilakukan dengan mempertaruhkan jaminan;
c. Menerima respons berupa penolakan data PIB;
d. Mengirim kembali data PIB setelah dilengkapi/diperbaiki;
e. Menerima respons nomor pendaftaran PIB;
f. Menerima respons dan mencetak Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB) serta
membawa dan menyerahkan SPPB tersebut kepada Petugas yang mengawasi pengeluaran
barang;
g. Menyerahkan hard copy PIB dalam rangkap 3 (tiga) lengkap dengan 1 (satu) set asli Dokumen
Pelengkap Pabean dan bukti pembayaran (SSPCP) dan surat izin/rekomendasi yang diterbitkan
oleh instansi teknis dalam hal importasi memerlukan izin/rekomendasi kepada Bidang Verifikasi
Kantor Wilayah paling lama 5 (lima) hari kerja setelah tanggal penerbitan SPPB dengan
mendapat tanda terima;
h. Dalam hal Importir Jalur Prioritas memanfaatkan fasilitas Pembayaran Berkala:
1) Mengisi kolom jenis pembayaran pada PIB dengan “Pembayaran Berkala”;
2) Melakukan pembayaran Bea Masuk, Cukai dan PDRI melalui Bank Devisa Persepsi yang
telah on-line dengan PDE Kepabeanan dengan mencantumkan nomor aju dan nomor PIB
pada SSPCP;
3) Menyerahkan SSPCP dan 1 (satu) lembar hard copy PIB yang telah ditandasahkan oleh
Bank Devisa Persepsi ke Kantor Pabean yang bersangkutan paling lama pada akhir bulan
setelah bulan pendaftaran PIB;
4) dalam hal Surat Keterangan Bebas (SKB) dari Direktorat Jenderal Pajak, polis asuransi
dalam negeri dan atau Form D belum dapat diserahkan pada saat penyerahan hard copy
PIB, importir membuat pernyataan kepada Kepala Kantor yang diserahkan kepada Bidang
Verifikasi Kantor Wilayah bahwa dokumen-dokumen tersebut akan diserahkan paling lama
pada saat penyerahan SSPCP;
i. Dalam hal Importir Jalur Prioritas mendapat fasilitas pembebasan atau keringanan Bea Masuk :
1) Menyerahkan copy master list untuk ditandasahkan oleh Pejabat yang mengelola fasilitas/
jaminan dengan menunjukkan asli master list pada saat pertama kali melakukan importasi;
2) Menerima copy master list yang telah ditandasahkan oleh Pejabat yang mengelola fasilitas/
jaminan dan selanjutnya setiap importasi membawa copy master list tersebut ke Pejabat
yang mengelola fasilitas/jaminan tempat pemasukan barang untuk dilakukan pengurangan
jumlah pembebasan;
3) Pengurangan jumlah pembebasan dilakukan sebelum menyerahkan hard copy PIB;
j. Dalam hal Importir Jalur Prioritas mendapat fasilitas Impor Sementara atau Re-impor:
1) Menerima respons dan mencetak Surat Pemberitahuan Jalur Merah (SPJM) yang sekaligus
merupakan izin pengeluaran dan pemeriksaan fisik barang di lokasi importir;
2) Menyerahkan hard copy PIB dalam rangkap 3 (tiga) lengkap dengan 1 (satu) set asli
Dokumen Pelengkap Pabean kepada Pejabat Pemeriksa Barang;
3) Mengajukan permohonan kepada Pejabat untuk perbaikan persetujuan fasilitas Impor
Sementara, dalam hal terdapat perbedaan jumlah dan atau jenis barang berdasarkan hasil
pemeriksaan fisik barang;
4) Menerima persetujuan Impor Sementara atau Re-impor berupa SPPB yang ditandasahkan
oleh Pejabat Pemeriksa Dokumen.

8
8
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 374 JANUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
2. Importir lainnya
Importir menyiapkan PIB dengan menggunakan program aplikasi PIB, dan selanjutnya :
a. Melakukan pembayaran Bea Masuk, Cukai dan PDRI melalui Bank Devisa Persepsi yang telah
on-line dengan PDE Kepabeanan;
b. Menyerahkan jaminan atas PIB yang mendapat fasilitas Impor Sementara atau penangguhan
atau Surat Tanda Terima Jaminan (STTJ) apabila mendapat fasilitas Kemudahan Impor Tujuan
Ekspor (KITE) kepada Pejabat yang mengelola fasilitas/jaminan dan mendapatkan bukti
penerimaan jaminan/STTJ;
c. Mengirimkan data PIB ke Kantor Pabean paling cepat 3 (tiga) hari kerja sebelum dilakukan
pembongkaran barang impor, setelah diisi secara lengkap dan benar dengan mencantumkan :
1) nomor surat persetujuan/izin yang diterbitkan oleh instansi teknis dalam hal importasi
memerlukan perizinan/rekomendasi;
2) nomor dan tanggal bukti pembayaran dan/atau bukti penerimaan jaminan/STTJ;
d. Menerima respons permintaan bukti penerimaan jaminan, dan menyerahkan bukti penerimaan
jaminan atau STTJ kepada Pejabat yang mengelola fasilitas/jaminan, dalam hal jaminan tidak
dipertaruhkan di Kantor Pabean tempat pembongkaran barang;
e. Menerima respons berupa penolakan data PIB.
f. Mengirimkan kembali data PIB setelah dilengkapi/diperbaiki kecuali terhadap impor barang
larangan;
g. Menerima respons nomor pendaftaran PIB;
h. Dalam hal importir mendapat fasilitas pembebasan atau keringanan Bea Masuk:
1) Menyerahkan copy master list untuk ditandasahkan oleh Pejabat yang mengelola fasilitas/
jaminan dengan menunjukkan asli master list pada saat pertama kali melakukan importasi;
2) Menerima copy master list yang telah ditandasahkan oleh Pejabat yang mengelola fasilitas/
jaminan dan selanjutnya setiap importasi membawa copy master list tersebut kepada
Pejabat yang mengelola fasilitas/jaminan tempat pemasukan barang untuk dilakukan
pengurangan jumlah pembebasan;
3) Pengurangan jumlah pembebasan dilakukan sebelum menyerahkan hard copy PIB;
i. Dalam hal importasi ditetapkan melalui Jalur Hijau:
1) Menerima respons dan mencetak SPPB untuk pengeluaran barang atau SPPB dengan
tanda “melalui Hi Co Scan”;
2) Menyerahkan hard copy PIB rangkap 3 (tiga) lengkap dengan 1 (satu) set asli Dokumen
Pelengkap Pabean beserta SSPCP paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah tanggal
penerbitan SPPB kepada:
i. Bidang Verifikasi Kantor Wilayah; atau
ii. Pejabat Pemeriksa Barang khusus terhadap PIB Jalur Hijau yang ditetapkan untuk
dilakukan pemeriksaan melalui Hi-Co Scan dan diperlukan pemeriksaan fisik barang ;
3) Menerima respons dan mencetak permintaan informasi tentang Nilai Pabean, dan
menyerahkan bukti-bukti kebenaran Nilai Pabean kepada Bidang Verifikasi paling lama
dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah tanggal permintaan informasi;
4) Menerima respons dan mencetak Surat Pemberitahuan Kekurangan Pembayaran Bea
Masuk, Cukai, PDRI, dan/atau Sanksi Adminsitrasi (SPKPBM) untuk selanjutnya
melunasinya dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal SPKPBM, dan
menyerahkan SSPCP kepada Pejabat yang mengelola penagihan/pengembalian;
5) Dalam hal tidak menerima keputusan penetapan kekurangan pembayaran Bea Masuk,
Cukai, PDRI, dan/atau sanksi adminsitrasi berupa denda, mengajukan keberatan kepada
Direktur Jenderal melalui Kepala Kantor Pabean dengan mempertaruhkan jaminan sebesar
kekurangan pembayaran Bea Masuk, Cukai, PDRI dan/atau sanksi administrasi berupa
denda kepada Pejabat yang mengelola fasilitas/jaminan dalam waktu paling lama 30 (tiga
puluh) hari sejak tanggal SPKPBM;
j. Dalam hal importasi ditetapkan melalui Jalur Merah:
1) Menerima dan mencetak respon SPJM dan permintaan informasi tentang nilai Pabean
dalam hal tingkat pemeriksaan 30% dan 100%,
2) Menyerahkan hard copy PIB rangkap 3 (tiga) lengkap dengan 1 (satu) set asli Dokumen
Pelengkap Pabean beserta SSPCP dan/atau bukti-bukti kebenaran Nilai Pabean kepada
Pejabat Pemeriksa Barang untuk kepentingan pemeriksaan fisik selambat-lambatnya 3
(tiga) hari kerja setelah tanggal SPJM;
3) Menyiapkan barang untuk dilakukan pemeriksaan fisik dan menghadiri pelaksanaan
pemeriksaan fisik;
4) Mengajukan permohonan perpanjangan batas waktu penetapan pemeriksaan jabatan
beserta alasannya;
5) Menerima tembusan instruksi pemeriksaan jabatan dari Pejabat Seksi Pabean jika dalam
jangka waktu 3 (tiga) hari kerja setelah tanggal SPJM tidak menyerahkan dokumen, tidak
menyiapkan barang, dan tidak menghadiri pemeriksaan fisik;

9
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 374 JANUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
6) Menerima respons Nota Pemberitahuan dari Pejabat Pemeriksa Dokumen dalam hal
barang impor merupakan barang larangan atau pembatasan;
7) Menerima respons dan mencetak permintaan informasi tentang Nilai Pabean, dan
menyerahkan bukti-bukti kebenaran Nilai Pabean kepada Pejabat Pemeriksa Dokumen
paling lama dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah tanggal permintaan informasi dalam hal
tingkat pemeriksaan 10%;
8) Menerima respons dan mencetak SPKPBM untuk selanjutnya melunasinya dalam waktu
paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal SPKPBM, dan menyerahkan SSPCP kepada
Pejabat yang mengelola penagihan/pengembalian;
9) Dalam hal tidak menerima keputusan penetapan kekurangan pembayaran Bea Masuk,
Cukai, PDRI, dan/atau sanksi adminsitrasi berupa denda, mengajukan keberatan kepada
Direktur Jenderal melalui Kepala Kantor Pabean dengan mempertaruhkan jaminan sebesar
kekurangan pembayaran Bea Masuk, Cukai, PDRI, dan/atau sanksi adminsitrasi berupa
denda kepada Pejabat yang mengelola fasilitas/jaminan dalam waktu paling lama 30 (tiga
puluh) hari sejak tanggal SPKPBM;
10) Menerima respons SPPB untuk PIB Jalur Merah yang telah selesai diproses dan mencetak
SPPB untuk pengeluaran barang;
B. SISTEM APLIKASI PELAYANAN IMPOR DI KANTOR PABEAN:
1. Meneliti data PIB yang dikirim oleh importir;
2. Mengirimkan respons kepada importir yang belum teregistrasi agar segera melakukan registrasi,
terhadap importasi yang pertama kali,
3. Meneliti dan mencocokkan credit advice dengan data PIB, dan apabila credit advice belum dikirimkan
oleh Bank Devisa Persepsi, maka data PIB akan dimasukkan dalam Status Tunggu paling lama 1
(satu) hari untuk menunggu credit advice dikirimkan oleh Bank Devisa Persepsi;
4. Meneruskan data PIB kepada Pejabat di Analyzing Point untuk penelitian lebih lanjut dalam hal
barang impor termasuk dalam kategori barang larangan atau pembatasan;
5. Mengirim respon permintaan izin/rekomendasi dari instansi teknis dalam hal barang impor
merupakan barang pembatasan/tataniaga
6. Mengirim respons permintaan bukti jaminan/STTJ atau Dokumen Pelengkap Pabean/master list
kepada importir, untuk diserahkan kepada Pejabat yang mengelola fasilitas/jaminan;
7. Mengirim respons berupa penolakan data PIB, apabila:
a. data PIB tidak diisi dengan lengkap dan benar;
b. setelah importasi yang pertama kali, importir belum mempunyai Surat Pemberitahuan Registrasi
(SPR);
c. importir belum melunasi hutang Bea Masuk, Cukai, PDRI dan atau denda dalam waktu paling
lama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal SPKPBM;
d. data nomor B/L, AWB atau nomor pengajuan yang berulang;
e. kode valuta asing tidak tercantum dalam data NDPBM, dan atau pos tarif tidak tercantum dalam
BTBMI;
f. Importir Jalur Prioritas:
1) belum menyerahkan berkas PIB sampai dengan hari kerja ke 5 (lima) sejak SPPB
diterbitkan;
2) tidak menyerahkan SSPCP atas PIB dengan fasilitas Pembayaran Berkala sampai dengan
saat jatuh tempo;
g. importir lainnya belum menyerahkan berkas PIB sampai dengan hari kerja ke 3 (tiga) sejak
SPPB diterbitkan;
h. PPJK mencantumkan Nomor Pokok PPJK (NPP) yang tidak benar dan atau masa berlaku NPP
sudah habis;
i. importir/PPJK termasuk dalam daftar tidak boleh dilayani (black list) yang diterbitkan oleh
Direktur Jenderal, Kepala Kantor Wilayah atau Kepala Kantor Pabean;
j. barang impor termasuk barang larangan dengan tembusan kepada pejabat yang melakukan
pengawasan
k. importir tidak menyerahkan izin/rekomendasi dari instansi teknis dalam jangka waktu 3 (tiga) hari
kerja setelah tanggal respon dengan tembusan kepada pejabat yang melakukan pengawasan;
8. Memberikan nomor pendaftaran PIB dan mengirimkan respon nomor pendaftaran PIB kepada
importir;
9. Menetapkan jalur pengeluaran barang yaitu :
a. Jalur Prioritas : mengirim respons dan mencetak SPPB
b. Jalur hijau : mengirim respons dan mencetak SPPB
c. Jalur Merah :
1) menentukan tingkat pemeriksaan fisik barang 10% (sepuluh persen), 30% (tiga puluh
persen) atau 100% (seratus persen);
2) mengirimkan respon SPJM dan permintaan informasi tentang Nilai Pabean terhadap

10
10
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 374 JANUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
importasi yang tingkat pemeriksaannya 30% (tiga puluh persen) atau 100% (seratus persen)
serta permintaan untuk segera menyiapkan barang guna dilakukan pemeriksaan,
3) mencetak Instruksi Pemeriksaan dan SPJM
4) Mengirimkan respons berupa instruksi pemeriksaan jabatan dari Pejabat Seksi Pabean
kepada importir dalam hal dilakukan pemeriksaan jabatan;
10. Untuk kantor yang mengoperasikan Hi-Co Scan:
a. melakukan pemilihan acak terhadap PIB Jalur Hijau untuk pemeriksaan melalui Hi-Co Scan;
b. Mencetak dan mengirimkan respons SPPB dengan tanda “melalui Hi-Co Scan”;
c. Mencetak BCF 2.3. C, yaitu hasil cetak uraian barang secara lengkap yang tercantum dalam
PIB;
d. Mencetak Instruksi Pemeriksaan terhadap SPPB dengan tanda melalui Hi-Co Scan yang
diputuskan Pejabat Analis Hi-Co Scan perlu dilakukan pemeriksaan fisik;
11. Mengirimkan respons dan mencetak permintaan informasi tentang Nilai Pabean;
12. Mengirimkan respons dan mencetak SPKPBM;
13. Mengirimkan respons dan mencetak Nota Pemberitahuan, dalam hal barang imopr merupakan
barang larangan atau pembatasan;
14. Mengirimkan respons dan mencetak SPPB untuk PIB Jalur Merah yang telah selesai diproses.

C. PEJABAT DI ANALYZING POINT


1. Meneliti data PIB tentang persyaratan impor dalam hari kerja yang sama dengan pengajuan PIB dan
mengirim respon:
a. pemberitahuan berupa permintaan izin/rekomendasi dari instansi teknis dan permintaan agar menyerahkan
hard copy izin/rekomendasi dalam jangka waktu 3 (tiga) hari kerja setelah tanggal Pemberitahuan apabila
barang impor termasuk barang pembatasan/tataniaga.
b. pemberitahuan penolakan PIB apabila barang impor termasuk barang larangan dengan tembusan kepada
pejabat yang melakukan pengawasan;
2. Merekam data izin / rekomendasi dari instansi teknis.

D. PEJABAT ANALIS HI-CO SCAN :


1. Menerima SPPB dengan tanda “melalui Hi-Co Scan”, BCF 2.3 C, dan invoice/ packing list yang telah
ditandasahkan dari Pejabat yang Dendistribusikan Dokumen;
2. Melakukan analisis image/hasil cetak Hi-Co Scan;
3. Membuat keputusan dengan menggunakan BCF 2.3 D dan merekam hasil keputusannya ke dalam
komputer:
a. Dalam hal diputuskan bahwa pemeriksaan fisik barang tidak perlu dilakukan, maka BCF 2.3 D
dan hasil cetak Hi-Co Scan diserahkan kepada Pejabat yang Mendistribusikan Dokumen dan
mengirimkan SPPB kepada Petugas yang mengawasi pengeluaran barang;
b. Dalam hal diputuskan bahwa perlu ditindaklanjuti dengan pemeriksaan fisik barang, maka BCF
2.3 D, hasil cetak Hi-Co Scan dan SPPB diserahkan kepada Pejabat Pemeriksa Dokumen untuk
dilakukan pemeriksaan fisik; ;
4. Menerima salinan LHP dari Pejabat Pemeriksa Barang dalam hal pemeriksaan barang dilakukan
berdasarkan BCF 2.3 D;
5. Dapat mengikuti kegiatan pemeriksaan fisik barang;
6. Terhadap SPPB dengan tanda “melalui Hi-Co Scan”, atau barang eksep yang karena sifat barangnya
tidak bisa dilakukan pemeriksaan melalui Hi-Co Scan, dilakukan pemeriksaan fisik barang impor di
lokasi importir oleh Pejabat yang melakukan pengawasan.
E. PEJABAT PEMERIKSA BARANG :
1. Menerima BCF 2.3 D dan hasil cetak Hi-Co Scan dari Pejabat Analis Hi-Co Scan apabila
pemeriksaan fisik dilakukan berdasarkan putusan Pejabat Analis Hi-Co Scan;
2. Mencetak Instruksi Pemeriksaan;
3. Menerima dan meneliti kelengkapan hard copy PIB dalam rangkap 3 (tiga) dan 1 (satu) set asli
Dokumen Pelengkap Pabean :
a. dari Importir Jalur Prioritas yang impornya ditetapkan jalur merah karena menggunakan fasilitas
impor sementara atau re-impor;
b. dari importir jalur hijau yang oleh Pejabat Analis Hi-Co Scan ditetapkan untuk dilakukan
pemeriksaan fisik; atau
c. dan bukti-bukti kebenaran nilai pabean (untuk tingkat pemeriksaan 30% dan 100%) serta
SSPCP dari importir lainnya yang impornya ditetapkan jalur merah;
4. Merekam data PIB dalam komputer dan memberikan tanda terima kepada importir apabila berkas
PIB lengkap;
5. Menerima persetujuan pemeriksaan barang di lokasi importir apabila pemeriksaan dilakukan di lokasi
importir;
6. Membuat laporan tentang tidak dapat dilakukannya pemeriksaan fisik barang beserta alasannya

11
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 374 JANUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
kepada Pejabat Seksi Pabean jika dalam jangka waktu 3 (tiga) hari kerja setelah tanggal SPJM,
importir atau kuasanya:
a. tidak menyerahkan daftar barang (packing list dan/atau invoice);
b. tidak menyiapkan barang untuk diperiksa; atau
c. tidak hadir untuk pelaksanaan pemeriksaan fisik;
7. Menerima instruksi pemeriksaan jabatan dari Pejabat Seksi Pabean;
8. Melakukan pemeriksaan fisik barang, mencatat waktu dimulainya dan berakhirnya pemeriksaan,
menuangkan hasil pemeriksaan pada formulir Instruksi Pemeriksaan dan merekamnya ke dalam
komputer dalam waktu selama-lamanya 3 (tiga) hari kerja sejak:
a. barang siap untuk dilakukan pemeriksaan fisik; atau
b. diterimanya instruksi pemeriksaan jabatan, kecuali dalam hal tertentu;
9. Mengirimkan berkas PIB dan LHP kepada :
a. Pejabat Pemeriksa Dokumen; atau
b. Pejabat yang mendistribusikan Dokumen dalam hal hasil pemeriksaan fisik atas PIB jalur hijau
yang dilakukan pemeriksaan fisik berdasarkan putusan pejabat analisa Hi-Co Scan kedapatan
sesuai dan mengirim SPPB ke petugas yang mengawasi pengeluaran barang;
10. Menerima kembali LHP yang kurang lengkap dari Pejabat Pemeriksa Dokumen dan mengirimkan
LHP yang telah dilengkapi kepada Pejabat Pemeriksa Dokumen;
11. Mengirimkan salinan LHP kepada Pejabat Analis Hi-Co Scan apabila pemeriksaan dilakukan
berdasarkan putusan Pejabat Analis Hi-Co Scan.

F. PEJABAT SEKSI PABEAN :


1. Menerima laporan tentang tidak dapat dilakukannya pemeriksaan fisik dalam jangka waktu 3 (tiga)
hari kerja dari Pejabat Pemeriksa Barang;
2. Menerima permohonan perpanjangan batas waktu penetapan pemeriksaan jabatan dari importir;
3. Melakukan penelitian tentang penyebab tidak bisa dilakukannya pemeriksaan fisik;
4. Membuat keputusan pada hari yang sama berupa:
a. pemberian perpanjangan batas waktu pemeriksaan jabatan paling lama 2 (dua) hari kerja dalam
hal importir dapat memberikan penjelasan tentang penyebab tidak bisa dilakukannya
pemeriksaan fisik; atau
b. penetapan pemeriksaan jabatan;
5. Mengirimkan instruksi pemeriksaan jabatan kepada Pejabat Pemeriksa Barang dengan tembusan
kepada importir dan Pejabat yang melakukan pengawasan.
G. PEJABAT PEMERIKSA DOKUMEN :
1. Menerima berkas PIB dan LHP:
a. PIB Jalur Merah;
b. PIB Jalur Hijau yang oleh Pejabat Analis Hi-Co Scan ditetapkan untuk dilakukan pemeriksaan
fisik dengan hasil pemeriksaan kedapatan tidak sesuai; atau
c. PIB Jalur Prioritas yang ditetapkan jalur merah, dari Pejabat Pemeriksa Barang dan meneliti
kelengkapan dokumen dan kebenaran pengisian PIB berdasarkan invoice, packing list dan
Dokumen Pelengkap Pabean lainnya;
2. Mengembalikan LHP yang kurang jelas kepada Pejabat Pemeriksa Barang disertai penjelasan
mengenai hal-hal yang harus diperbaiki dan menerimanya kembali setelah diperbaiki;
3. Meneliti dan menetapkan klasifikasi, pembebanan, dan nilai pabean serta pelunasan Bea Masuk,
Cukai, dan PDRI, dimana penetapan klasifikasi, pembebanan, dan nilai pabean harus dilakukan
paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak tanggal penerimaan LHP, kecuali dalam hal tertentu. ;
4. Mengirim contoh barang ke laboratorium dalam hal perlu dilakukan pengujian dan jika berdasarkan
data PIB dan Dokumen pelengkap pabean:
a. dapat diketahui bahwa barang impor bukan termasuk barang larangan dan/atau pembatasan,
maka penetapan klasifikasi, pembebanan, dan nilai pabean sampai dengan penerbitan SPPB
dilakukan tanpa menunggu hasil laboratorium;
b. tidak dapat diketahui bahwa barang impor bukan termasuk barang larangan dan/atau
pembatasan, maka SPPB tidak dapat diterbitkan sebelum adanya hasil laboratorium;
5. Menerbitkan permintaan informasi tentang Nilai Pabean terhadap importasi yang tingkat
pemeriksaannya 10% (sepuluh persen) apabila meragukan kebenaran Nilai Pabean yang
diberitahukan, tanpa harus menunggu hasil pemeriksaan laboratorium (jika ada);
6. Meneliti bukti-bukti kebenaran Nilai Pabean yang diterima dari importir;
7. Dalam hal terdapat kekurangan pembayaran Bea Masuk, Cukai dan PDRI, menerbitkan Nota
Pembetulan dalam 2 (dua) rangkap, dengan peruntukan:
a. lembar pertama untuk Pejabat yang mengelola penagihan/pengembalian;
b. lembar kedua untuk disematkan pada berkas PIB;
8. Dalam hal terdapat kelebihan pembayaran Bea Masuk, Cukai dan PDRI, menerbitkan Nota
Pembetulan dalam 2 (dua) rangkap, dengan peruntukan:

12
12
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 374 JANUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
a. lembar pertama untuk Pejabat yang mengelola penagihan/pengembalian;
b. lembar kedua untuk disematkan pada berkas PIB.
9. Dalam hal hasil laboratorium menunjukkan hasil yang berbeda dengan pemberitahuan PIB,
menetapkan kembali klasifikasi, pembebanan dan nilai pabean serta menerbitkan nota pembetulan.
10. Dalam hal terdapat barang impor yang terkena ketentuan larangan dan pembatasan yang tidak
diberitahukan atau diberitahukan tidak benar dalam PIB :
a. menerbitkan Nota Pemberitahuan dalam rangkap 3 (tiga) dengan peruntukan:
1) lembar pertama untuk importir;
2) lembar kedua untuk Pejabat yang melakukan pengawasan;
3) lembar ketiga untuk disematkan pada berkas PIB;
b. mengirimkan berkas PIB kepada Pejabat yang melakukan pengawasan untuk selanjutnya
barang impor dinyatakan sebagai barang yang dikuasai negara;
11. Menerbitkan SPPB
a. setelah selesainya proses penetapan klasifikasi, pembebanan, dan nilai pabean dalam hal
penetapan klasifikasi, pembebanan, dan nilai pabean tersebut tidak mengakibatkan kekurangan
pembayaran bea masuk, cukai, PDRI, dan/atau sanksi administrasi berupa denda;
b. setelah dilunasinya kekurangan pembayaran bea masuk, cukai, PDRI,dan/atau sanksi
administrasi berupa denda dalam hal penetapan klasifikasi, pembebanan, dan/atau nilai pabean
tersebut mengakibatkan kekurangan pembayaran bea masuk, cukai, PDRI, dan/atau sanksi
administrasi berupa denda;
c. setelah diserahkannya jaminan sebesar bea masuk, cukai, PDRI, dan/atau sanksi administrasi
dalam hal importir mengajukan keberatan atas penetapan klasifikasi, pembebanan, dan/atau
nilai pabean;” atau
d. dalam hal dilakukan pemeriksaan jabatan, setelah importir membayar semua tagihan sebagai
akibat dari pelaksanaan pemeriksaan jabatan;
12. Mengirim berkas PIB dan LHP kepada Pejabat yang melakukan pengawasan, dalam hal terdapat
kesalahan jumlah dan atau jenis barang yang mengakibatkan kekurangan pembayaran Bea Masuk,
Cukai, dan PDRI sebesar 100% (seratus persen) atau lebih dari pungutan impor yang telah dibayar;
13. Mengirimkan berkas PIB kepada:
a. Pejabat yang mendistribusikan dokumen apabila terhadap PIB tersebut tidak diterbitkan
SPKPBM;
b. Pejabat yang mengelola penagihan/pengembalian apabila terhadap PIB tersebut diterbitkan
SPKPBM
14. Dalam hal terdapat barang impor berupa Barang Kena Cukai yang dikemas untuk penjualan eceran,
pengeluarannya dari Kawasan Pabean atau tempat lain yang berada dibawah pengawasan Pabean
hanya dapat dilakukan setelah dilekati Tanda Pelunasan atau Pengawasan Cukai sesuai ketentuan
yang berlaku.
H. PETUGAS YANG MENGAWASI PENGELUARAN BARANG :
1. Menerima SPPB dari:
a. Importir;
b. Pejabat yang mendistribusikan Dokumen;
c. Pejabat Analis Hi-Co Scan dalam hal SPPB dengan tanda “melalui Hi-Co Scan” dengan hasil
analisa tidak perlu pemeriksaan fisik; atau
d. Pejabat Pemeriksa Barang dalam hal SPPB dengan tanda “melalui Hi-Co Scan” dengan hasil
analisa perlu pemeriksaan fisik dan kedapatan hasil pemeriksaan fisik sesuai;
2. Menerima SPJM dari Pejabat Pemeriksa Barang dan SPJM yang dicetak oleh importir dalam hal PIB
Jalur Prioritas yang sekaligus merupakan izin pengeluaran barang untuk pemeriksaan fisik barang di
lokasi importir;
3. Mengawasi pengeluaran barang dengan mencocokkan SPPB/SPJM Importir Jalur Prioritas dan data
komputer dengan nomor, merek, ukuran, jumlah dan jenis kemasan/peti kemas atau jumlah barang
curah yang bersangkutan :
a. kedapatan sesuai, barang impor dapat dikeluarkan;
b. kedapatan tidak sesuai, barang impor tidak dapat dikeluarkan, SPPB dikirimkan kepada Pejabat
yang mengelola manifest untuk penyelesaian lebih lanjut;
c. memberikan catatan pada SPPB dalam hal jumlah kemasan/peti kemas/barang curah
kedapatan kurang (eksep), dan penanganan selanjutnya dilaksanakan sesuai dengan tatacara
penyelesaian barang impor yang kedapatan eksep;
4. Memberikan catatan tentang pengeluaran barang pada SPPB/SPJM Importir Jalur Prioritas,
5. Mengembalikan SPPB kepada importir setelah diberi catatan pengeluaran;
6. Melakukan penegahan pengeluaran barang impor dalam hal diterbitkan surat perintah penegahan
atau surat perintah pemeriksaan mendadak dan memberi catatan tentang penegahan tersebut
pada SPPB bersangkutan, dan menyerahkan SPPB tersebut kepada Pejabat yang melakukan
pengawasan.

13
13
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 374 JANUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
7. Merekam nomor PIB, data pengemas dan nomor polisi alat angkut darat ke dalam komputer;
8. Mengirimkan SPPB kepada Pejabat yang mengelola manifest untuk ditatausahakan lebih lanjut dan
digunakan sebagai dasar untuk menutup pos BC 1.1;
9. Mengirimkan SPJM Importir Jalur Prioritas kepada Pejabat Pemeriksa Barang untuk disematkan
pada berkas PIB.

I. PEJABAT YANG MENGELOLA MANIFEST :


1. Menerima SPPB dari Petugas yang mengawasi pengeluaran barang;
2. Menutup Pos BC 1.1 yang bersangkutan;
3. Mengirimkan SPPB kepada Pejabat yang mendistribusikan dokumen untuk disematkan pada PIB
bersangkutan.

J. PEJABAT YANG MELAKUKAN PENGAWASAN :


1. Menerima tembusan penolakan PIB dari pejabat Analyzing point dalam hal barang impor merupakan
barang larangan dan menindaklanjutinya;
2. Menerima tembusan Instruksi Pemeriksaan Jabatan dari Pejabat Seksi Pabean dan melakukan
penelitian tentang kemungkinan terjadinya pelanggaran kepabeanan serta menindaklanjutinya
melalui mekanisme pemblokiran/sanksi lainnya;
3. Menerima berkas PIB dan Nota Pemberitahuan tentang adanya barang larangan/pembatasan dari
Pejabat Pemeriksa Dokumen untuk selanjutnya melakukan penelitian mendalam dan menyatakan
sebagai barang yang dikuasai negara.
4. Menerima berkas PIB dan LHP dari Pejabat Pemeriksa Dokumen terhadap barang impor yang
kedapatan jumlah dan atau jenisnya tidak sesuai, sehingga mengakibatkan kekurangan pembayaran
Bea Masuk, Cukai dan PDRI sebesar 100% (seratus persen) atau lebih dari pungutan impor yang
telah dibayar;
5. Memproses PIB sebagaimana dimaksud dalam butir 4 paling lama dalam jangka waktu 5 (lima) hari
untuk memutuskan:
a. diteruskan ke proses penyidikan karena terbukti melanggar ketentuan pidana yang diatur dalam
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan; atau
b. dikembalikan kepada Pejabat Pemeriksa Dokumen untuk diproses lebih lanjut karena tidak
cukup bukti;
6. Menerbitkan NHI dan surat perintah penegahan;
7. Menerima dan menyimpan SPPB dari PIB Jalur Hijau yang terkena penegahan atau pemeriksaan
mendadak dari Petugas yang mengawasi pengeluaran barang;
8. Melakukan pemeriksaan fisik terhadap PIB yang terkena penegahan dan atau Pemeriksaan
Mendadak yang perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan;
9. Mengirimkan berkas PIB sesuai butir 8 ke Pejabat yang Mendistribusikan Dokumen apabila
berdasarkan penelitian tidak terdapat cukup bukti untuk dilakukan penyidikan;
10. Melakukan pemeriksaan atas barang impor yang karena sifatnya tidak dapat dilakukan pemeriksaan
dengan Hi-Co Scan.

K. PEJABAT YANG MENDISTRIBUSIKAN DOKUMEN :


1. Mencetak dan mengirimkan SPPB kepada Petugas yang mengawasi pengeluaran barang;
2. Mengirimkan SPPB dengan tanda “melalui Hi-Co Scan” dan BCF 2.3C kepada Pejabat Analis Hi-Co
Scan dalam hal diterbitkan SPPB dengan tanda “melalui Hi- Co Scan”;
3. Menerima dan meneliti kelengkapan berkas PIB:
a. dari Pejabat Pemeriksa Barang atas PIB jalur Hijau Hi-Co Scan yang ditetapkan untuk dilakukan
pemeriksaan fisik dan kedapatan sesuai;
b. dari Pejabat Pemeriksa Dokumen atas PIB Jalur Hijau Hi-Co Scan yang ditetapkan untuk
dilakukan pemeriksaan fisik dan kedapatan tidak sesuai;
c. dari Pejabat Pemeriksa Dokumen atas PIB Jalur Merah;
4. Menerima SPPB dari Pejabat yang mengelola manifest:
a. atas PIB jalur hijau untuk diteruskan ke Bidang Verifikasi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal;
b. atas PIB jalur hijau Hi Co Scan untuk disematkan dalam PIB yang bersangkutan untuk
selanjutnya diteruskan ke Bidang Verifikasi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal;
5. Menyerahkan berkas PIB yang mendapat fasilitas impor sementara atau penangguhan atau yang
mendapat fasilitas pembebasan Bea Masuk, Cukai, dan PDRI, PIB Jalur Merah yang pengeluaran
barangnya dengan mempertaruhkan jaminan kepada Pejabat yang mengelola fasilitas/jaminan;
6. Menerima berkas PIB fasilitas yang telah selesai dari Pejabat yang mengelola fasilitas/jaminan;
7. Mengirimkan berkas PIB Jalur Prioritas dan PIB jalur Hijau Hi-Co Scan yang ditetapkan untuk
dilakukan pemeriksaan fisik dengan hasil pemeriksaan kedapatan sesuai ke Kantor Wilayah;
8. Menatausahakan PIB sesuai Surat Edaran Direktur Jenderal tentang Penatausahaan Dokumen,
Barang, dan Penerimaan Negara Dalam Rangka Impor.

14
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 374 JANUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
L. PEJABAT YANG MENGELOLA FASILITAS/JAMINAN :
1. Menerima copy master list dari importir yang mendapat fasilitas pembebasan/ keringanan Bea
Masuk untuk ditandasahkan berdasarkan master list asli dan melakukan pengurangan jumlah
pembebasan/keringanan dalam copy master list untuk setiap kali importasi;
2. Menerima dan membukukan jaminan;
3. Menerima STTJ apabila importasi mendapat fasilitas KITE;
4. Menerima dan merekam nilai jaminan yang dipertaruhkan di Kantor Pabean tersebut;
5. Memberikan bukti penerimaan jaminan/STTJ;
6. Menerima berkas PIB fasilitas dari Pejabat yang mendistribusikan dokumen;
7. Melakukan pemantauan penyelesaian PIB fasilitas;
8. Menerima bukti penyelesaian PIB fasilitas;
9. Mencairkan jaminan yang telah jatuh tempo dan menyetorkannya berdasarkan masing-masing
PIB ke Bank Devisa Persepsi;
10. Mengirimkan PIB fasilitas yang telah diselesaikan kepada Pejabat yang mendistribusikan
dokumen.

M. PEJABAT YANG MENGELOLA PENAGIHAN/PENGEMBALIAN :


1. Melakukan pemantauan atas penyelesaian tagihan yang telah jatuh tempo;
2. Menerbitkan Surat Tagihan terhadap utang yang belum dilunasi berdasarkan SPKPBM yang telah
jatuh tempo;
3. Menerima SSPCP atas pelunasan kekurangan pembayaran Bea Masuk dan pungutan lainnya;
4. Menerima PIB yang diterbitkan SPKPBM dari Pejabat Pemeriksa Dokumen;
5. Menerima lembar pertama Nota Pembetulan dari Pejabat Pemeriksa Dokumen atau Bidang
Verifikasi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal dan menerbitkan:
a. Surat Penetapan kekurangan pembayaran Bea Masuk, Cukai, PDRI, dan/atau sanksi
administrasi berupa denda;
b. Surat Keputusan Pengembalian Bea Masuk, Cukai, PDRI, dan/atau sanksi administrasi
berupa denda;
6. Menerima laporan dari Bidang Verifikasi tentang PIB Jalur Prioritas dengan memanfaatkan
fasilitas Pembayaran Berkala yang belum dilunasi pada saat jatuh tempo;
7. Menerbitkan Surat Tagihan dan menghitung besarnya sanksi administrasi berupa denda atas
keterlambatan pelunasan hutang berdasarkan fasilitas Pembayaran Berkala dan menerima
SSPCP atas tagihan tersebut;
8. Menerima dan menyelesaikan permohonan pengembalian yang diajukan oleh importir.

N. BIDANG VERIFIKASI KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL:


1. Jalur Prioritas
a. Menerima hard copy PIB dalam rangkap 3 (tiga) serta 1 (satu) set asli Dokumen Pelengkap
Pabean dari importir dan mencocokkan kebenaran dokumen-dokumen tersebut dan
memberikan tanda terima kepada importir;
b. Memeriksa kebenaran hard copy PIB dengan cara membandingkan data PIB serta Dokumen
Pelengkap Pabean dengan data PIB dalam komputer, yang meliputi:
1) nomor aju PIB;
2) identitas importir;
3) jumlah pungutan Bea Masuk, Cukai dan PDRI;
4) kebenaran izin dari instansi teknis apabila importasi tersebut memerlukan izin dari
instansi teknis, dan apabila perizinan tersebut tidak sesuai dengan yang seharusnya, PIB
dikembalikan dan membuat:
i. Pemberitahuan kepada importir yang bersangkutan untuk mengganti dengan yang
seharusnya;
ii. laporan kepada Kepala Kantor Pabean bahwa importir dalam waktu yang ditetapkan
tidak melaksanakan kewajibannya untuk menyerahkan persyaratan importasi yang
diwajibkan.
c. Mendistribusikan hard copy PIB untuk BI dan BPS;
d. Menyimpan 1 (satu) lembar PIB beserta Dokumen Pelengkap Pabean untuk digabungkan
dengan SSPCP dan PIB yang telah ditandasahkan oleh bank;
e. Membuat laporan kepada Pejabat yang mengelola penagihan/pengembalian tentang PIB
Jalur Prioritas dengan memanfaatkan fasilitas Pembayaran Berkala yang belum dilunasi pada
saat jatuh tempo.
2. Jalur Hijau
a. Menerima hard copy PIB jalur hijau dalam rangkap 3 (tiga), 1 (satu) set asli Dokumen
Pelengkap Pabean serta SSPCP dari importir dan mencocokkan kebenaran dokumen-
dokumen tersebut;

15
15
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 374 JANUARI 2006
K E P U T U S A N & K E T E T A P A N
b. Merekam data PIB dalam komputer dan memberikan tanda terima kepada importir apabila
berkas PIB lengkap;
c. Meneliti kebenaran klasifikasi, pembebanan, dan Nilai Pabean, serta pelunasan Bea Masuk,
Cukai, dan PDRI dalam waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak tanggal diterimanya Hard
Copy PIB, kecuali dalam hal tertentu ;
d. Menerbitkan permintaan informasi tentang Nilai Pabean apabila meragukan kebenaran Nilai
Pabean yang diberitahukan;
e. Menerima dan meneliti bukti-bukti kebenaran Nilai Pabean yang diterima dari importir;
f. Dalam hal hasil penelitian dan penetapan klasifikasi, pembebanan, dan/atau nilai pabean
yang dilakukan dalam waktu 30 hari sejak tanggal pendaftaran PIB mengakibatkan
kekurangan pembayaran Bea Masuk, Cukai dan PDRI, menerbitkan Nota Pembetulan dalam
2 (dua) rangkap, dengan peruntukan:
1) lembar pertama untuk Pejabat yang mengelola penagihan/pengembalian di Kantor
Pabean dan mengirimkannya pada kesempatan pertama;
2) lembar kedua disematkan pada berkas PIB;
g. Dalam hal berdasarkan hasil penelitian terhadap PIB terdapat kekurangan pembayaran bea
masuk, tetapi jangka waktu 30 hari sejak tanggal pendaftaran PIB telah dilewati,
menyampaikan rekomendasi pelaksanaan Audit Kepabeanan;
h. Dalam hal terdapat kelebihan pembayaran Bea Masuk, Cukai dan PDRI, menerbitkan Nota
Pembetulan dalam 2 (dua) rangkap, dengan peruntukan :
1) lembar pertama untuk Pejabat yang mengelola penagihan/pengembalian di Kantor
Pabean;
2) lembar kedua untuk disematkan pada berkas PIB.
i. Menyimpan PIB jalur hijau yang diterbitkan Nota Pembetulan dan apabila telah diterima
SSPCP dari Pejabat yang Mengelola Penagihan/Pengembalian di Kantor Pabean,
menyematkan SSPCP pada PIB yang bersangkutan untuk selanjutnya ditatausahakan.
j. Menatausahakan PIB sesuai Surat Edaran Direktur Jenderal tentang Penatausahaan
Dokumen, Barang, dan Penerimaan Negara Dalam Rangka Impor.

O. KETENTUAN LAIN-LAIN :

1. Dalam hal sistem komputer Kantor Pabean tidak dapat berfungsi paling sedikit 4 (empat) jam,
tatakerja pengeluaran barang impor untuk dipakai dilakukan secara manual dengan
menunjuk Pejabat untuk menggantikan fungsi-fungsi yang dilakukan oleh sistem aplikasi
komputer dengan melampirkan tanda bukti pengiriman data PIB melalui PDE Kepabeanan dan
SSPCP.
2. Pemeriksaan barang melalui Hi-Co Scan tidak dilaksanakan.
3. Untuk pelaksanaan hal tersebut dalam butir 1, Kepala Kantor Pabean menunjuk :
a. Pejabat yang bertanggung jawab atas penyelesaian PIB secara manual dan melakukan
penunjukan :
1) Pejabat yang memeriksa kebenaran dan kelengkapan dokumen serta penomoran PIB;
2) Pejabat yang menetapkan jalur pengeluaran barang;
3) Pejabat yang melakukan Pemeriksaan Dokumen;
4) Pejabat Pemeriksa Barang;
b. Pejabat yang bertanggung jawab terhadap perekaman data PIB berdasarkan hasil penetapan
jalur secara manual.
4. Untuk pelaksanaan ketentuan dalam butir 1 di atas, dipergunakan format PIB sebagaimana yang
ada dalam modul importir pada sistem PIB PDE Kepabeanan.
5. Dalam hal sistem komputer Kantor Pabean berfungsi kembali, maka :
a. PIB yang telah mendapatkan SPPB secara manual, diselesaikan sebagaimana diatur dalam
butir 1 di atas;
b. PIB yang belum mendapatkan SPPB secara manual, dikembalikan ke sistem komputer
Kantor Pabean;
c. Apabila terjadi perbedaan penetapan jalur antara komputer dengan penetapan secara manual
sebagaimana dimaksud dalam butir 5 huruf a terhadap data PIB yang telah dikirim melalui
PDE Kepabeanan, pejabat yang menetapkan jalur pengeluaran barang wajib membuat
laporan tentang perbedaan tersebut kepada Kepala Kantor Pabean.

DIREKTUR JENDERAL,

ttd.

EDDY ABDURRACHMAN
NIP 060044459

16
BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 374 JANUARI 2006

Anda mungkin juga menyukai