Kelana Budi
1
Sulaman Rindu
A.R.
2008
Wahai kelana budi
Engkau datang dari pelosok negeri
Hanya untuk mengaih kehidupan suci
Secercah asamu menanti mekar seri
28
Sulaman Rindu
Ya, Rabbi…
Kemana ku lari?
Berpaling dari wajah-Mu
Bila aku masih berada di naungan langit-Mu
Dan setiap nafas kau yang beri
Ya, Rabbi…
Kemana lagi kucari?
Perintang hatiku
Bila aku telah mabuk oleh manis cinta-Mu
Namun hanya aku telah menafi
27
Sulaman Rindu
Ya, Rabbi…
Sujud rukukku tak pantas kau puji
Tak pantas sekali aku mewarisi
Kesenangan sorga-Mu
Pun tak aku kuasa menahan azab siksa nerakamu
Besar sekali pengharapanku
Akan keampunan-Mu
Karena aku tahu hanya Kau lah
Yang maha Pengampun
Mama
A.R.
Mama…
Luapan nafasmu tiada lagi memburu
Pukulan jantung pun telah surut
Beku dalam remang fajar
Sontak nyaliku
Sebuah warta tentangmu
Di pagi 1 Januari 2004
Di pembaringan kesakitanmu
Telah kau kulaikan nyawa
Terjaga oleh tarian tuan izrail si Pencabut
Hijrah ke dimensi kilauan cahaya
Hadirat Rabbil Alamin
Mama
Disana dirimu
Semoga beri restu aku selalu
Dengan amanat cintamu
Yang kujaga
Terkirim salam rindu ini untukmu
Pecinta Lara
A.R.
Bintang
A. R.
2008
1000 melankolia
A. R.
Mekar di genggaman
A. R.
27
Sulaman Rindu
2008
Mai
A. R.
Mai…
Kau adalah jiwa di tiap bait soneta
Ketiadaan makna tanpamu
desir kalimah kucipta
Tiada rasa dan asa manjakan gelora
Mai…
Di sudut mata sendumu
Kujelajahi lirik romansa
Pulas halus bahasamu
ungkapkan seribu satu puisi
Karena kau pancarkan aura suci
Dari khasanah paras lentik geraian hatimu
Merawankan kuasa denyut buluh nadiku
Mai…
Tak ingin kau kuibarati kuntum bunga
hanya aroma tebar pesona
menghilang dihembusan angin selatan
Tak inginku kau bak bintang
tiada daya aku menjelang kilaunya
pun tak mau kau jadi si bianglala
yang semarak sejenak
namun bermuram pula akhirnya
Mai…
Tetaplah kau sebagai bait perinduku
Karena kau dan aku adalah satu nafas-Nya
Selama bara cinta itu masih menyala
28
Sulaman Rindu
Sulaman Rindu
A. R.
27
Sulaman Rindu
28
Sulaman Rindu
2008
Pahlawan
A. R.
Pahlawan
Bukan foto yang digantungkan
Atau patung yang dikeramatkan
Deretan lencana dan piagam
Bukan sekedar pengabadian itu
Namun dia yang mengisi setiap jengkal dengan
nilai perjuangan
Hidup dan mati adalah satu tujuan
Pahlawan
Engkau akan meratap
Engkau akan menjerit
Melihat negeri ini terkoyak
Dijamah kerakusan
Pahlawan
Anak cucumu telah banyak melupakan engkau
Padahal telah engkau tunaikan pengorbanan
Kau hanya dilihat sebagai prasasti mati
Tiada guna seremonia
Bila nilai perjuangan terus dikhianati
27
Sulaman Rindu
2008
Lianganggang, 23 Agustus 2004
Kalah
A. R.
Aku kalah…
Sungguh sangat kalah
Semua penjuru menghunjamku
Ejek senang mereka lontarkan
Laksana lakonan demi kesenangan ditumbalkan
Ya Rabb
A. R.
27
Sulaman Rindu
Duhai ya Rabb
2008 Hanya engkaulah yang Haq
Hamba hanyalah putaran nisbi
Ruang dan waktu tiada mengikatmu
Karena kau berdiri atas kuasa-Mu
Sedangkan hamba hanya onggokan
Yang bergantung belas kasihmu
Ya Rahman
Buhul
A. R.
Duhai…..
Yang namanya terbuhul dalam
sukma ku
Sampai sudah kah nafas cinta
menyapamu?
27
Sulaman Rindu
My beloved
N.N.
28
Sulaman Rindu
My beloved….
When I meet you, I’ll tell you
2008
My beloved…
How will I survive those nights
How will I survive these days…
How will I survive the lonelies without
you?
My beloved…
A painful solitude suffuses me…
The days and nights I think of
you
My Beloved…
In my eye I will hold you
In my heart I will hide you
My beloved…
Someday I’ll tell you what I’m
going through
I’ll tear out my heart for you to
see
27
Sulaman Rindu
Sekian Untukmu
2008 A. R.
Sayang…
Sekian waktu ku berjalan dalam sunyi
Sekian kumenanti bayang indah tentang dirimu
Sekian sudah pasti aku slalu mencintaimu
Slalu dalam hati kecilku
Sekian ketiadamaafanmu
Sekian pedih ini terasa
Sekian sabarku
Sekian kepongahanmu
Sekian kepecundangan diriku
Sekian luka yang kau torehkan
Sekian kesendirianku
Sekian keberatanku untuk melupakanmu
Sekian mimpiku di awan bersamamu
Sekian sesalanku
Sekian kisah cinta lama kita
27
Sulaman Rindu
Lianganggang, 2 oktober
2007
Maret
A. R.
Maret itu…
Dua insan telah disatukan
dalam satu ikatan suci mahligai biru
layar telah mereka kembangkan
mengarungi bahtera hidup
28
Sulaman Rindu
Bunga…
Kau mekar di taman mimpi yang terbuang sunyi
Harummu melangkahkan kaki ku tuk mendekat
Meski dengan seribu luka
Ku coba untuk hampiri kesemerbakanmu
27
Sulaman Rindu
Bunga…
2008 Kau pengobat hatiku yang selalu terenyuh
Kau sayap pengharapanku yang pernah
patah
Kau air yang memadamkan rindu
dendamku
Izinkanlah ku ada bersama keelokanmu
Bunga…
Meski ku malu untuk tahu apa artinya cintamu
Namun ku selalu mencoba untuk membawamu dalam
mimpi indahku bersamamu
Bunga…
Dengan apakah rasa terima kasihku
Karena ku hanya punya cinta yang usang
Cukupkah itu untuk mu?
Bunga…
Semoga nafas kita satu
Dan selamanya tetap satu
Lianganggang, 2 Maret 2008
By: AR
Kala malam mengambang
2008
Cerpen
27
Sulaman Rindu
2008
By: Azeli Riswan
M asa final test telah usai, artinya liburan sudah menjelang dan
tidak ada lagi hari-hariku seperti biasa yang dipenuhi aktivitas bejibun
ingin lepas sejenak dari berbagai kesibukan, untuk menikmati lagi suasana
28
Sulaman Rindu
dan lainnya. Disertai satwa yang hidup tak terusik dalam habitatnya.
kampung?”selorohnya.
“Aih, kamu jangan asal ngarang gitu. Sudahlah, kalau kamu nggak ada
“Oke bos!. Tapi jangan lupa oleh-olehnya kalau sudah balik lagi
kesini,” pintanya.
semester ini, dia belum bisa pulang. Untuk pulang ke Jambi daerah asal
Rifyal harus menempuh jarak yang sangat jauh dari pulau Kalimantan ini.
Mungkin masalah biaya, waktu dan tenaga menjadi kendala, sehingga butuh
propinsi.
jam.
“Hei!. Kamu yadi kan?” sergahku takjub begitu akan duduk di dekat
dipikirkan sekarang perilaku kami itu kadang terasa bodoh dan memalukan.
&&&
ditawarkan tentu akan lebih murah apabila dibandingkan kita sendiri yang
menjualnya ke pasar.
Selintas suasana rumah ini tampak tak semarak tanpa kehadiran ibu.
Yah, ibu memang sudah meninggal satu tahun silam, ia terkena suatu
penyakit parah dan sempat beberapa hari opname di rumah sakit. Dan kala
intensif. Aku cuma satu hari dapat menjaganya di sana, karena keburu balik
pihak ibu yang mengatakan bahwa ibu telah kena kutukan leluhur. Dikatakan
Oh, sungguh sekejam itu kah sebuah kutukan, pikirku. Bukankah aku
yang akan meneruskan cita-cita luhur itu sebagai seorang dokter pada
&&&
2008
“Wan, jenguk lah kakek Daud, beliau sedang terbaring sakit di
Amandit mengarah ke selatan aku menuju rumah beliau yang ada di balik
bukit itu kurang lebih 1 km dari rumahku yang ada di sisi utaranya.
“Anu, dua hari yang lalu sewaktu pagi bangun tidur kakek langsung
apa yang dikatakan nenek Asnah tadi layaknya ciri-ciri serangan stroke.
“Bukan itu Wan karena karena kata dukun, kakek terkena murka
arwah leluhur yang kuburannya lupa ia rawat dengan baik,” bantah nenek
kuburan leluhur yang terletak di hutan Enau. Jadi sekarang aku menyuruh
28
Sulaman Rindu
rundingkan dengan bapak,” kataku coba memberi solusi, kalau itu yang
sakit.
Namun saranku tadi sepertinya tak digubris. Aku Cuma bisa kasihan
Ini adalah sebuah kutukan atas kelalaian, titik! Pikir mereka. Dan
mereka pun akan menerima begitu saja nasib itu hingga ajal mungkin akan
menjelang tubuh yang telah terbaring ringkih tiada berdaya. Ah, nafasku
Ya Allah, untuk apa aku menjadi dokter jikalau belum bisa menolong
sesama yang memerlukan uluran tanganku. Apakah aku begitu tak berdaya
&&&
Tak tertolong. Kakek Daud telah dijemput kereta ajal, isak tangis
Cerpen
28
Sulaman Rindu
2008
S ejak dari tadi pemuda itu hanya duduk melongo pada dermaga
serius benar ia berpikir, entah juga hanya melamun atau ada seseorang
begitu kosong dalam kehampaan tak tentu tujuan. Hiruk pikuk pelabuhan
itu tak dihiraukannya, pun panas terik matahari yang memanggang kota
sampai membuang kotoran, ih sangat kotor. Tapi mau kemana lagi, tokh
Berjam-jam telah berlalu dan ia pun belum ingin beranjak juga. Har
27
Sulaman Rindu
semua orang kalau aku bukanlah tipe cewek yang cengeng,” ujar Mar
bergelora.
“Aku belum selesai bicara, langsung kau serobot saja,” protes Mar.
sekolah. Tiada lain yang bernama Mar adalah seorang cewek yang tomboy
walau sebenarnya cantik, ia sangat risih kalau harus makai rok, maunya
pakai jins belel, ia juga anti dengan kosmetik, jago dalam bermain basket
dan beladiri karate, juga tak ketinggalan gak pernah absen kalau urusan
bogeman dari Mar, sehingga cowok yang bisa berteman dekat dengannya
28
Sulaman Rindu
“Ngapain jadi Polwan, orang tua kamu kan punya perusahaan yang
2008
bonafid?” tanya Har. Mar memang anak satu-satunya dari seorang
sudah kaya maka aku tidak perlu duit lagi sehingga tugasku adalah sebagai
aparat penegak hukum yang jujur,” kata Mar berusaha menepis ucapan Har
melanjutkan kalimatnya.
“Katakan sekarang saja Har atau kau akan…” ancam Mar sembari
“Aku takut kalau kau menjadi seorang Polwan lantas aku nggak bisa
naksir kamu,” seloroh Har dan malah Mar tak urung melepaskan pukulannya
“Dasar mata keranjang, teman sendiri juga mau diembat,” ujar Mar
berduka untuk peristiwa bencana tsunami di Aceh dan Har adalah salah
satu yang sangat nestapa atas kejadian tersebut. Mar adalah salah satu
ditempatkan di bumi Serambi Mekah, saat itu juga diri Mar seolah
utara pulau sumatera tersebut. Har sudah merasa bahwa hari itu adalah
pertemuan untuk kali yang penghabisan. Sehingga, perasaan yang selama ini
menutupi kecemasan dalam hati. Ada beban sebesar gunung yang dipikul,
ingin terus terang sekarang kepada Mar tapi lidah Har terasa berlipat
terindah di hatiku.”
akhir ini aku merasakan ada sesuatu perasaan yang lain di hatiku,”ungkap
Har.
“Aku sayang dan cinta kamu Mar,” ujar Har yang pada akhirnya bisa
ungkapan hati dari Har tadi, lalu dia berujar,”Bukankah selama ini kita
“Ya aku tahu Mar, tetapi jauh di dalam relung hatiku aku tidak bisa
uluran cintaku?.”
“Aku juga ingin bilang bahwa aku tidak dapat menolak cintamu
karena aku telah jatuh cinta kepadamu dalam persahabatn kita selama ini”
jawab Mar.
bertepuk sebelah tangan, dengan spontan Har meraih tangan Mar dan
menciumnya lalu meletakkan tangan itu di dada kiri Har. “Mar coba kau
Har.
“Suer,”kata Har.
“Yah mana ada jantung bisa menuliskan kata cinta,” ujar Mar
mendebat.
“Tapi karena aku takut kena bogem mentah kamu,” canda Har.
2008
“Iya deh mau-mau kamu aja, pokoknya kamu harus janji jangan
cewek yang lain pasti dapat hadiah bogem,” ujar Mar mewanti-wanti.
lara, karena disinilah kenangan itu tersimpan dan semasa kecil mereka
bahagia.
“Permisi!” dan suara seorang cewek yang baru datang tidak didengar
“Oh ya, ya silakan!” suara Har gelapan karena ia tersadar oleh suatu
Agak salah tingkah Har ada di samping cewek yang tidak dikenalnya,
Keadaan seperti itu sungguh tak mengenakkan bagi Har, seakan beku
Kadang ia terlihat girang manakala nada pesan masuk berbunyi, entah siapa
Dan Har dibuat celingukan, perasaan Har dari tadi Cuma mereka berdua
yang duduk dikursi tunggu itu, kemudian dijawab Har dengan anggukan.
menunggu siapa?”
guru dan saya bangga dengannya sehingga pernah terlintas cita-cita untuk
sepertinya.”
ngobrolnya itu. Tak dinyana tawanya pun pecah mendengar ungkapan Har
seperti itu dan Har ikut tertawa sehingga kebekuan yang ada menjadi
sedikit mencair.
kenapa tanya sana sini dulu, apakah Har sudah terhipnotis oleh pembawaan
“Kapan kita bisa ketemu lagi?” tanya Har karena ada sesuatu
&&&
Sore Sabtu…
oleh pembeli. Mungkin ada yang cuma liat-liat alias pura-pura mau beli,
mungkin juga ada yang berniat mengutil, namun tentunya banyak orang yang
27
Sulaman Rindu
ruangan. Rasanya semua buku ini bagus judulnya dan pengen diborong saja,
“Percaya kan apa yang kubilang dulu kita akan bertemu lagi oleh
“Iya memang perlu mengisi otak dengan bacaan ini agar tidak
dirasuki oleh pikiran yang sempit. Sendirian ya kamu tadi kesini Nay?”
harap Har.
“Rifki itu siapa Nay ?” tanya Har agak jealous karena ternyata
senyumnya.
28
Sulaman Rindu
buku ditangannya.
rak asalnya.
Keduanya berjabat tangan, meski sejak dari tadi Har sudah jealous
hadapan.
“Sudah,”jawab Nayna.
mesra.
”Kami duluan ya Har, bye!” ujar Nayna berlalu cepat dengan lelaki
&&&
Idul Adha tahun ini Har dan keluarga jauh hari sudah berada di
liburan sekolah. Keadaan liburan kali ini lebih berkesan karena mereka
Waktu liburan yang cukup panjang membuat mereka tak perlu lagi
satu hari. Adalah suatu kebiasaan muda-mudi disana pada hari kedua atau
ketiga lebaran tidak afdal rasanya kalau tidak rekreasi ke berbagai objek
dengannya yakni Kemal, anak Tante Nur, ia dan temannya mengajak Har
dayung perahu Naga, katanya even itu rame karena diikuti oleh perwakilan
dukung, yah ia mendukung tim perahu naga merah yang bernomor 4, entah
kenapa ia begitu yakin bahwa tim itu yang akan menang. Dugaannya tak
28
Sulaman Rindu
kearah Har. Har merasa ada sebuah tangan yang menggamit pundaknya,
maka ia pun menoleh. Dan tak disangka Nayna sudah ada dibelakangnya
“Mengapa kau juga ada disini Nayna?” tanya Har dengan keheranan,
27
Sulaman Rindu
yang tahu.
Cerpen
28
Sulaman Rindu
2008
kentara kini, sudah tidak segar lagi dibandingkan dulu. “Sudah sebegini tua
kah diriku?” tanyaku pada cermin yang hanya mampu memantulkan parasku
sendiri.
Waktu yang aku rasakan begitu cepat saja berlalu, dan tak bisa
untuk mengejarnya. Namun di usia yang menginjak kepala tiga ada sesuatu
tidak kurang karena aku penulis yang produktif. Berapa banyak tulisan yang
27
Sulaman Rindu
kuhasilkan berupa puisi, esai, cerpen dan novel sudah tak terhitung,
2008
sehingga aku cukup puas manakala tulisan itu dibaca ataupun tidak oleh
orang lain. Yah aku sudah larut dalam dunia ini, itulah arah tujuan hidupku
sekarang, may be yes or may be no, nun di lubuk hati sebenarnya terkadang
anak dua atau tiga, mereka kelihatan bahagia menjalani kehidupan dengan
adanya anak dan istri dalam setiap langkah yang mereka tempuh.
lawan jenis. Entahlah, namun yang jelas keasyikanku dengan pena tak ada
ia selalu setia mendengar keluh jiwaku. Atau kah aku telah terobsesi
Namun akhir-akhir ini bagaikan air bah yang tak terbendung lagi menjebol
bendongan yang kukuh. Aku hampa, terus dibujuk oleh sunyi. Semua itu
“Salah sendiri mengapa kau tidak menikah dengan May,” suara dari
2008
yang bernama dendam menyemprotkan bisa beracun. Itu sungguh bagian
masa lalu yang kelam, alasan May sungguh tepat dan rasional memilih
kecukupan materi.
dari kehidupan ragawi, sehingga kadang antara pikiran dan gerak tak lagi
seiring. Dan ibu lah yang paling mencemaskan aku akan menjadi depresi.
satu jua yang berkenan di mataku. Memang dunia ini akan sempit manakala
Seiring bergulirnya waktu, rasa itu hilang, semuanya baik- baik saja
karena aku bisa menerima kenyataan. Mengapa aku mesti menyesali sesuatu
inspirasi.
&&&
Bête pikirku melihat halaman muka sebuah koran yang isinya saban
Apa tidak ada tulisan lain, kok hanya bisa menulis berita yang itu-itu saja,
atau hanya untuk mencari agar korannya laku. Aku tak berminat
27
Sulaman Rindu
“Ada apa mas sedari tadi saya amati kelihatan kesal?” ujar gadis
“Ah nggak, aku sedang mencari sesuatu, cuma belum jua ketemu,”
tersenyum hingga maunya sih mirip dengan senyum close-up ting! silau
seperti itu.
apa.
ekspresi muka mas seperti tadi aku tidak bisa menahan ketawa,” jelasnya.
yang membuat dia tertawa, mungkin kumis yang kubiarkan tumbuh ini
gimana sih?”
tiga.
pribadi orang.
kepadaku.
“Penulis.”
Baru pertama kali aku ketemu sama jenis manusia kayak ini, mau tau
aja urusan orang lain, lain kali jangan lagi deh. Aku tersenyum simpul dan
Bukan kali ini saja terjadi ada orang yang salah menafsirkan diriku
lebih tua dari umur sebenarnya. Mereka yang hanya melihat dari segi
27
Sulaman Rindu
fisikku yang agak kurusan dan wajah yang cekung akan salah mengira
2008
umurku.
&&&
Entah berapa lama aku tertidur berbalut kain kapan di dalam perut
bumi ini. Tiba-tiba saja menjadi terjaga oleh suatu suara Sangkakala yang
badan kasar yang terbentuk kembali setelah ribuan tahun usang di dalam
kubur.
rupa menurut tabiatnya di dunia, ada yang berjalan dengan kepalanya, ada
yang perutnya sebesar rumah, ada juga yang lidahnya panjang menjulur ke
pasti akhirnya masuk surga, tapi kan ada dua kemungkinan yakni masuk
Kegamangan luar biasa menyelimuti jiwa, bukan kah aku akan diadili
sebesar zarrah, karena Allah Maha Cepat hisabnya dan Maha Adil.
pahala, apakah Allah akan mengazab aku di neraka. Peluh mengalir deras
dari sekujur tubuh dengan tak henti-hentinya dan matahari terasa begitu
dekat di ubun-ubun.
Nampak bersaf-saf, tak terlihat tepi barisan itu karena saking banyaknya
28
Sulaman Rindu
manusia yang pernah hidup di dunia, dari zaman Nabi Adam hingga kiamat
2008
terjadi, tak bisa dibayangkan banyaknya. Perawakan badanku yang kecil
1405 Hijriyah dan dicabut rohnya oleh Izrail dengan sebab serangan
Timbangan amal baik lebih besar dari pada amal buruk sehingga ditetapkan
kanan. Kegembiraan tak bisa digambarkan lagi saat itu, aku akhirnya
ngelukan di pintu surga. Akan tetapi tiba-tiba terdengar suara yang luar
“Maha Suci Engkau Ya Rabb, apa yang terjadi dengan manusia ini?”
27
Sulaman Rindu
neraka.” Terperangah aku oleh suatu hal kecil yang telah terlupakan, namun
panjang dan pagi belum akan terpancar. Bukankah Allah masih memberikan
jatah oksigen untuk bernapas hingga detik ini, ya napas ini belum beku, tapi
entah besok hari. Mengapa aku dengan sisa umur tidak memanfaatkannya
untuk membina mahligai rumah tangga yang diimpikan setiap orang. Why
not?.
Bila perlu aku aku akan berburu jodoh melalui Biro jodoh yang ada,
atau aku akan mengamati sekelilingku kalau ada yang pantas untuk
28
Sulaman Rindu
Cerpen
2008
By:Azeli Riswan
27
Sulaman Rindu
2008
M enguak malam di pinggiran kota Banjarbaru. Kerlap-kerlip
seorang diri berteman sunyi. Sedari tadi pikirannya lagi tak tentu arah,
gelas jus mangga yang dipesannya tadi, roti bakar coklat dihadapannya juga
terbiar dingin.
perasaan yang hebat dan salah satu pilihan harus ditetapkan. Yan berpikir
satu kepentingan.
gunung. Harus kah dia indahkan saja seorang Nailah demi cita-cita
mengapa Nailah tidak mengerti juga bahwa kealpaan Yan untuk memberikan
seperti yang telah menjadi tuduhan Nailah. Mengapa tak jua Nailah
28
Sulaman Rindu
&&&
Nailah. “Hallo sayang sekarang ada dimana?” sapa mesra Nailah di seberang
sana.
“Lo bukankah hari ini hari minggu, sayang gak ada kuliah kan?” tanya
Nailah bingung.
“Iya memang gak ada kuliah, tapi sekarang lagi mempersiapkan buat
“Sayang lupa ya kalau hari ini sudah janji mau menemani aku
Begitu terperanjatnya Yan, wah berabe nih gue sampai lupa bahwa ia
“Ee.. i..iya Nailah maaf ya aku sungguh kelupaan, maafin aku honey,”
rayu Yan.
“Dasar lupa janji, belum jadi professor aja sudah pelupa,” lontar
Nailah diiringi suara tit HP yang dimatikan tanpa permisi. Yan mencoba
&&&
Nailah.
27
Sulaman Rindu
“Mengertilah honey.. apa yang kulakukan ini adalah demi masa depan
sebagai kekasih aku sangat butuh perhatian darimu Yan. Mengapa kau
selalu tak ada disaat aku memerlukan kasihmu,” keluh Nailah. Kemudian
dengan nada suara berat seperti ingin menahan tangisnya Nailah pun
Yan terdiam, apa yang diungkapkan oleh Nailah benar adanya, tapi
tidak terpikir kah oleh Nailah bahwa Yan tidak pernah inginkan keadaan
belum terselesaikan.
“Sudahlah aku tidak ingin lebih sakit hati lagi karenamu, maka dari
“Nailah!” pekik Yan. Lalu Yan memegang kedua pundak Nailah dan
semudah itukah kau ucapkan kata putus?. Berilah aku satu kesempatan lagi
untuk memperbaiki hubungan kita seperti yang dulu lagi,” pinta Yan sambil
28
Sulaman Rindu
“Aku sudah cukup sabar denganmu Yan, jadi tolong kamu memahami
2008
diriku dan jika kamu mau melihatku bahagia biarkanlah aku tanpamu saja?”
Kalau itu yang dimaui Nailah apa boleh buat. Tokh Yan sadar bahwa
kekerasan hati Nailah tidak mudah untuk dilunakkan, Yan sudah mengenal
&&&
At the Campus….
“Yan entar sabtu ini kelompok PBL (Program Belajar Lapangan) kita
ada agenda lo!” ujar Yuni mengingatkan Yan yang sering lupa.
“O iya aku baru ingat, berarti dua hari lagi dong!” ungkap Yan karena
“Betul. Masak kamu lupa sih, kan kita punya rencana untuk
“Kamu harus ikut, masak kamu nggak care dengan kelompok kita,
kelompok yang lain aja sudah memulai kegiatan mereka,” tandas Yuni.
&&&&
Sudah setengah jam duduk di halte, namun bus yang ditunggu belum
2008
juga nongol. Suara derum mesinnya yang khas seperti kaleng rombengan
tersebut.
Kalau mau cepat berangkat adalah dengan naik angkutan umum, tapi
gak lagi kanker alias kantong kering, sebenarnya Yan mau saja memilih
perempuan pengemis.
“Lewat aja bu,” ujar Yan merasa terganggu, tak tau Yan lagi bête.
lebih besar dari pada badan. Yan menjadi kasihan lalu spontan
2008
mengeluarkan dompetnya yang kempis, diambilnya uang ribuan diantara
lembaran uang ribuan sisa uangnya bulan ini, lalu ia berikan kepada wanita
itu.
Yan pun jadi berpikir, ternyata masih banyak orang susah di negeri
ini, buktinya masih ada kasus malnutrisi seperti anak tadi. Katanya
Indonesia adalah negeri yang gemah ripah loh jinawi, yah benar aja untuk
yang rakus dengan uang rakyat. Pantas saja Indonesia kian carut-marut,
nggak mampus sekalian. Entar listrik ikut naik dan otomatis sembako juga
akan naik, mau gimana lagi rakyat ini yang semakin sengsara saja kehidupan
&&&
dinyana bagaikan bara yang disiram air, lamunan Yan pun mengepulkan asap.
27
Sulaman Rindu
Belum hilang keterkejutan Yan, pengamen yang memegang gitar dan diiringi
2008
anak kecil disampingnya itu berucap,”Boleh kami menyanyi?”
band yang sedang digandrungi anak muda sekarang yaitu Samson (but
without Delilah). Gitar tua didekatnya dengan erat seolah jiwanya disitu
Tatap mata pengamen itu kelihatan kosong, entah karena perut yang
penyanyi aslinya. Mungkinkah dia juga sedang fraktur hepar alias patah
itu cukup mengena di hati disaat Yan mengalami patah hati. Meski ada
seorang Nailah yang telah lama dengannya menjalin hubungan, tokh dunia
juga tidak akan berakhir dengan kejadian tersebut. Walau tak akan mudah
bagi Yan meninggalkan jejak cinta yang pernah terukir di sanubari suci.
28
Sulaman Rindu
2008
Cerpen
27
Sulaman Rindu
2008
M alam kini hanya tinggal seperempat, namun aku tak jua kunjung
mendukung untuk cepat lena karena diluar hujan sedang deras sehingga
menciptakan selimut dingin, ditambah badan ini pun terasa sangat lelah
karena akhir-akhir ini aku sering mengambil kerja lembur sampai larut
malam, tapi walau begitu semua itu tidak bisa merayu mataku
mengembangkan layar dipulau kapuk. Yah, aku selama ini mengidap insomnia
dan masalah yang tak kunjung terpecahkan dapat memperberat gejala itu.
Semua itu terasa sungguh sangat menyiksa dan turut menggerogoti fisikku,
28
Sulaman Rindu
aku penasaran. Seseorang yang sangat aku kenal, bahkan sudah menjadi
bagian dari hidupku yang tak terlupakan. Riani, nama itu sudah terpateri di
dalam memori jangka panjangku, dan tak bisa lagi untuk aku hapuskan. Dia
teman baikku sejak masa sekolah dan saat kuliah pun walau berbeda
ketemu dirinya kira-kira empat tahun yang lalu pada waktu yang tak
suatu fakta yang ingin aku beberkan kepadanya, namun dia tidak bisa
terima manakala hal itu adalah suatu kenyataan pahit dan dianggapnya aku
ketika kutelpon HP nya selalu dimatikan dan SMS dariku pun tak pernah
sahabat, namun maksud baikku itu ternyata tidak dia pahami. Oh Riani.
---&---
lain mengacuhkan panggilan dariku, padahal aku yakin dia memang Riani.
Namun aku tidak putus asa, kudekati saja Riani walau dia terus saja
jua menggubrisku. “Tolonglah bicara kepadaku, aku ingin kita ngomong baik-
naik pitam.
28
Sulaman Rindu
Ajakan dariku malah dijawab Riani dengan sorot matanya yang tajam
2008
menukik kedalam hatiku pertanda dia tidak senang dengan kata-kataku
“Riani, harus kah kita tidak bertegur sapa seperti selama ini, bukan
kah kita dapat menyelesaikan salah persepsi diantara kita berdua yang
membuat persahabatan ini renggang, kita bukan anak kecil lagi,” jelasku
“Iya tidak apa-apa, yang penting kita berdua bisa berbicara dengan
kepala dingin dan hati lapang,” ungkapku dengan nada senang karena pada
”Aku mau membawa belanjaanku ke mobil, Wan apa kamu mau ikut
membantu atau menunggu saja?” tanya Riani, menurutku tentu saja aku
Ketika kami sudah duduk berdua, aku malah bingung harus mulai
bicara darimana lagi. Hal ini terbaca oleh Riani, lantas dia berujar,”Kamu
“Oh iya, kabar kamu sekarang baik-baik saja kan?” tanyaku memulai
“Aku cuma ingin tau langsung darimu, aku masih peduli kepadamu
kok.”
kata yang terucap diantara kami. Aku memandang sekilas kearahnya, hatiku
berdecak, dia masih terlihat cantik seperti dulu, tiada banyak yang
Riani ketika ia dilamar oleh Herlan untuk diperistrinya. Aku hanya tidak
ingin Riani sahabatku terjebak oleh kehidupan Herlan yang gelap. Aku tahu
benar siapa itu Herlan, dia itu pecandu narkoba, suka bermain perempuan,
dan sangat kasar. Rupanya segala yang kubeberkan itu dianggap Riani
Herlan, mungkin dia silau dengan kekayaan orang tua Herlan yang seorang
“Tapi kamu masih dengan Herlan kan?” kataku ingin tahu lebih
banyak.
28
Sulaman Rindu
“Beberapa bulan yang lalu dia meninggal dunia di kamar sebuah hotel
2008
karena overdosis, dia bersama wanita panggilan, dan yang dia tinggalkan
hanya rasa malu dan anak di dalam kandungan ini”cerita Riani sambil
“Sudahlah semuanya telah terjadi. Aku juga minta maaf atas sikapku
“Iya Wan, aku sudah dapat memahami tindakanmu. Aku juga minta maaf
sekarang? ”
gimana mau punya anak. Kalau anak tetangga sih banyak,” candaku.
“Masa aku bohong, kecuali kamu mau jadi istriku?” candaku lagi.
“Aku tak pantas lagi untukmu, sudahlah kita ngomongin topik yang
“O ya. Minggu depan aku akan pergi kesuatu tempat yang jauh untuk
“Kemana?”
“Jeddah.”
27
Sulaman Rindu
“Lumayan jauh, tapi tak mengapa semoga saja itu yang terbaik
2008
untukmu. Selamat ya dan semoga disana kamu baik-baik saja.” harap Riani.
pertemuan setelah sekian lama tidak berjumpa dan persahabatan kami yang
---&---
dengan hawa padang pasir disini. Kamu gimana kabarnya juga, sudah periksa
melahirkan dengan selamat nanti,” pinta Riani kepadaku agak sedikit cemas.
“Iya ntar kalau aku umrah, aku akan berdo’a di depan Baitullah dan
“Makasih ya atas harapannya, iya deh aku cuma pengen tau kabar
mu saja, jaga kesehatannya, aku disini berharap kita bisa ketemu lagi
ketika kamu sudah pulang ke tanah air. Sudah dulu ya, assalamualaiukum.”
tutupnya.
---&---
28
Sulaman Rindu
Hujan duit di negeri orang lebih baik hujan batu di negeri sendiri.
2008
Pepatah itu ada benarnya, walau dengan gaji sangat besar yang kuterima
kalau dibandingkan dengan kerja di tanah air, tapi disatu sisi ada yang
hilang yakni kehangatan keluarga. Ya, disini aku tidak begitu kenal banyak
sharing tentang berbagai hal. Perasaan sama-sama jauh di negeri orang lah
sering rindu keluarga namun semuanya baik-baik saja sampai saat ini pun.
lupa juga kepada Riani. Dia juga acapkali menghubungiku, itulah yang dapat
pendengar yang baik, diselingi tawa lepasnya yang khas bila dia kuajak
pendapat, rupanya kami masih belum berubah masih seperti yang dulu saja,
---&---
Mekkah al Mukarramah...
aku sudah bercita-cita untuk ke tanah suci ini dan atas pertolongan dari-
paman, salah satu sepupu bapak yang sudah lama menetap disini, selain
warisan tanah dari orang tua beliau. Ternyata warisan itu sudah beliau
bapak.
tuturnya.
---&---
telah berlalu, dan aku tidak mengetahui kabar lagi tentang Riani. Ia tiada
pernah lagi menghubungiku, pun ketika aku hubungi ponselnya selalu tidak
memberi kabar kepadaku, pikirku. Aku berharap suatu saat dia mau
2008
menelponku, aku sudah rindu mendengarkan celotehnya dan juga
kengototannya.
separuh masa kontrak kerjaku disini. Kira-kira tinggal beberapa bulan lagi
beban pekerjaanku, tokh setelah ini aku akan kembali juga ke tanah air.
Ada sejuta rencana di benakku yang akan aku wujudkan, aku berencana
meminang Riani, aku tau dia adalah sahabatku, tapi hatiku berkata bahwa
ada sesuatu yang lain ditengah persahabatan itu. Aku belum mengutarakan
niatku ini kepadanya, semoga saja dia mengerti bahwa keinginan ini datang
---&---
ke tanah air dan itu disambut sukacita oleh orang tua dan adikku.
Dibenakku sudah kepikiran tentang oleh-oleh apa yang akan kubawa ketika
Aku penasaran dengan kata bapak seperti itu dan ada perasaan tak
---&---
Pusara Riani…
Aku hanya terpaku di depan pusara Riani yang bisu, mungkin dia
mendengar jerit batinku yang pilu. Mengapa harus berakhir seperti ini, ah
begitu malang nasibmu Riani dan alangkah lebih malang lagi nasibku yang
dalam ikatan suci yang jadi mimpiku kepadamu selama ini. Apakah daya
karena Tuhan mempunyai rencana yang lebih baik. Maafkan aku tak disana
saat kau berjuang meregang nyawa, inginku aku dapat menemanimu selalu.
air mata kepedihan yang tak dapat kubendung lagi lajunya menggasak sisi
semoga kau temukan ketenangan di alam sana. Aku tak akan melupakanmu
walau itu hanya sebagai kenangan yang pahit, namun aku minta restumu
untuk dapat tegar melangkah merengkuh hariku yang kau tak ada
disampingku lagi.
28
Sulaman Rindu
Cerpen
27
Sulaman Rindu
2008
km/jam yang berarti berada di zona merah kecepatan. Kalau sudah berada
di zona merah ini berarti si pengendara juga harus siap-siap untuk diangkut
mobil ambulans.
28
Sulaman Rindu
Billy menyalip mobil truk di depannya. Masih dengan hati yang seperti
akan menyala berwarna merah. Polisi lalu lintas yang berjaga di pinggir
depan muncul mobil yang lain. Sungguh tak ia perhitungkan akan ada mobil
yang datang, dan jarak antara dua mobil itu tiada memungkinkan untuk
beselancar di aspal.
tersedot dari kepala oleh kekuatan dari luar yang sangat dahsyat.
hilang tak berbentuk, ia pun lupa segalanya. Entah dimana kah dia sekarang.
******
At the Hospital
“O ya kamu kah itu sayang. Ada apa kamu tumben pagi-pagi menelpon
tante?” suara lembut wanita yang dipanggil tante itu oleh Merry.
27
Sulaman Rindu
“Anu, tante,” jawab Merry agak ragu dengan apa yang hendak ia
2008
katakan kepada tante Nurul, ibunya Billy.
“Kok, kamu kayaknya sungkan mengutarakan sama tante. Ada apa sih?”
sabar ya, sekarang ini Billy ada dirumah sakit karena kecelakaan.”
“Astaga Billy kenapa kamu seperti itu, tante tidak salah dengar kan
tersayang.
“Tapi tante jangan nyetir mobil sendiri, tadi Bimbim berangkat mau
******
airnya sangat dingin. Saking dinginnya air telaga itu seperti meremukkan
seluruh tulang. Cukup lama tubuh Billy mengambang tanpa bergeming. Dan
sekujur tubuh Billy serasa tersetrum oleh arus listrik berkekuatan tinggi.
Cret cret..luar biasa dari otak berhamburan lah percikan arus listrik
Billy akhirnya hidup lagi, akan tetapi Billy berada di dimensi lain
2008
antara hidup dan mati. Sebuah dimensi yang tak dikenal sebelumnya, Billy
“Taman roh?”
“Ya, kamu berwujud roh sekarang karena jasadmu sudah tidak bisa
diputuskan apakah akan menuju alam kematian yang berarti rohmu keluar
ungkapnya.
dahulu,” bantah orang berjubah itu. Lalu ia berucap lagi,”Sekarang aku akan
membimbing Billy berjalan. Namun jalan orang itu ternyata bukan dengan
27
Sulaman Rindu
mengayunkan kaki, melainkan seperti ditiup angin begitu saja dan Billy pun
2008
ikut melayang ringan di atas rerumputan yang tertata harmonis.
******
belahan dunia yang mengalami nasib yang sama, yaitu roh mereka
tercerabut tiba-tiba dari jasad sehingga tak tau jalan pulang. Walaupun
Billy sudah banyak berkenalan dengan berbagai orang, tetap saja hal itu
sering berjalan tanpa arah dan tujuan. Ia banyak melamun memikirkan apa
perjalannanya yang tanpa arah itu di tengah keramian taman roh itu, tanpa
terus saja berjalan. Tapi Billy seperti tidak bisa membiarkan gadis itu
berlalu begitu saja tanpa Billy terlebih dahulu meminta maaf atas
Billy tidak bisa mengejarnya. Ia ingin terus mengejar tapi gadis itu
terus menghindar. Billy berhenti mengejar untuk saat itu, dan ia tidak akan
akan bisa menemui gadis itu lagi, entah kenapa ia merasa yakin.
28
Sulaman Rindu
******
2008
Hari berikutnya Billy masih mencari gadis itu. Ia telah berjalan
berkeliling, hasilnya nihil adanya yang didapat. Ia tidak putus asa, ia tetap
dengan pikiran yang masih diselimuti pertanyaan besar. Siapakah gadis itu
mengamati gerak-gerik Billy. Ia adalah gadis yang beberapa hari ini dicari
Billy dengan susah payah namun tidak ketemu. Namanya adalah Mayda, si
gadis berwajah indo dan berasal dari Manado. Ketika hidup di dunia, ia
Saat bertubrukan dengan Billy beberapa hari yang lalu sebenarnya ada
telah pernah mengenal Billy. Namun perasaan itu sangat sulit dijelaskan,
apa, dimana dan kapan. Keanehan itulah yang mendorong Mayda untuk juga
Beberapa saat Mayda hanya bisu sendiri, diamatinya dengan seksama Billy
27
Sulaman Rindu
dari ujung rambut sampai ujung kaki, hatinya berdecak pada sosok pria itu.
2008
Mayda menjadi yakin bahwa Billy seolah pernah begitu dikenalnya, meski
tamba kaget ketika dilihatnya Mayda yang selama ini dicarinya sudah
berada disampingnya.
Billy tak percaya akan apa yang sedang disaksikannya, lalu ia mencubit
“Jangan takut teman, aku adalah sesuatu yang nyata,” ungkap Mayda
“Namaku Mayda,” kata gadis itu dan Billy sudah kedahuluan Mayda
“Tidak apa-apa, justru aku sampai disni karena sedang mencari kamu,”
jawab Billy.
28
Sulaman Rindu
“Iya. Aku ingin minta maaf atas kesalahanku ketika menubruk kamu,
mengapa waktu itu kamu cepat berlalu?” tanya Billy mrngingat peristiwa
itu.
mencari kamu karena seperti ada ajakan dari dalam hatiku untuk melakukan
“Ya aku serasa pernah membaca mengenai hal itu disebuah buku
ketiga,” analisis Mayda dengan smart dan hal itu membuat Billy kagum pada
bersama Billy.
******
“Kapan ya kita bisa pulang, aku sudah rindu dengan mama dan papa,”
“Sabar aja May, pasti kita akan kembali,” hibur Billy meski ia juga tak
lebih baik mati saja dari pada harus kembali ke dunia dan berjumpa dengan
“Ayolah May jangan kau kobarkan dendammu itu lagi, anggaplah ini
merupakan bagian dari hidup kita yang tak semua orang pernah
Billy pun menatap mata bening Mayda lalu berkata,”Aku janji, May.”
28
Sulaman Rindu
&&&
2008
Tujuh hari sudah berlalu, namun Billy masih terbaring koma. Orang-orang
dengan kejadian ini adalah Tante Nurul karena Billy anak tersayangnya. Dia
begitu setianya menunggui Billy yang membisu, dan hal itu membuatnya
tampak begitu pucat karena kurang tidur. Sejak suaminya meninggal, Billy
&&&
Hari ke sembilan…
berjubah itu datang kembali kepada Billy. Ada sesuatu yang ingin
disampaikan olehnya saat itu. “Anak muda nasibmu telah diputuskan, kau
“Serr..” hati Billy pun melambung setinggi awan.”Benar kah apa yang
anda bilang tadi, aku akan hidup kembali menjadi manusia,tapi mengapa?”
tanya Billy.
Sekejap itu juga roh Billy menyatu dengan jasadnya yang lama
sampingnya. “Bil
ly kau telah sadar, nak,” kata tante Nurul girang seraya memeluk Billy. Do’a
27
Sulaman Rindu
“Mama..,” Hanya kata itu yang terucap dari bibir Billy karena ia juga
“Tenanglah Billy,” ujar Merry memberi support. Merry lah yang selama
“Katakan lah nak apa yang kau inginkan sekarang ini,” tanya tante
Nurul.
bilang pertama kali adalah hal itu. Hanya Billy yang tahu siapa kah Mayda,
dimensi ketiga yang bisa menjawab. Yah setelah dia sungguh-sungguh sehat
nanti dia akan mencari gadis itu walau mencari sampai ke Manado karena ia
28