Anda di halaman 1dari 9

1. Perombakan Protein 2.

Pembuatan Urea Hati juga menghasilkan enzim arginase yang dapat mengubah arginin menjadi ornintin dan urea. Ornintin yang terbentuk dapat mengikat NH dan CO yang bersifat racun. 3. Perombakan Eritrosit Oleh Hati Sel sel hati yang bertugas merombak eritrosit disebut sel histiosit. Penghancuran sel darah merah dilakukan dengan jalan hemolisa dan fragmentasi. Melalui sel histiosit, hemoglobin akan diuraikan menjadi senyawa hemin, zat besi (Fe), dan globin. Dalam hati, senyawa hemin diubah menjadi zat warna (bilirubin dan biliverdin) lalu dikirim ke usus dan setelah melalui proses tertentu dibuang ke luar tubuh bersama feses. Dalam usus, zat warna empedu (berwarna hijau biru) dioksidasi menjadi urobilin (berwarna kuning coklat) yang berfungsi memberi warna pada feses dan urine. Sementara itu, zat besi tertahan dan disimpan dalam hati atau dikembalikan ke sumsum tulang sedangkan globin digunakan lagi untuk pembentukan eritrosit baru dan metabolisme protein.

Cara kerja enzim katalase pada hati?


Jawaban Terbaik - Dipilih oleh Suara Terbanyak
Enzim katalase terdapat hampir di semua makhluk hidup. Enzim ini diproduksi oleh sel bagian badan mikro, yaitu Peroksisom. Organ yang paling dominan menghasilkan enzim ini adalah bagian hati (lever). Bagi sel, enzim ini adalah bodyguard yang melindungi bagian dalam sel dari kondisi oksidatif dan racun (toksin) yang bagi kebanyakan orgnisme ekuivalen dengan kerusakan. Enzim katalase adalah enzim yang dapat menguraikan hidrogen peroksida (H2O2) yang tidak baik bagi tubuh makhluk hidup menjadi air (H20) dan oksigen (O2) yang sama sekali tidak berbahaya. Selain itu, enzim ini di dalam tubuh manusia juga menguraikan zat-zat oksidatif lainnya seperti fenol, asam format, maupun alkohol yang juga berbahaya bagi tubuh manusia. Dengan begitu, berbagai racun yang masuk ke dalam tubuh manusia menjadi tidak berbahaya lagi bagi tubuh. kesemua proses di atas biasanya terjadi di dalam organ hati. Demikian cara kerja enzim katalase pada hati manusia

Cara Kerja Hati 1. dalam proses ekskresi => hemoglobin dipecah menjadi zat besi, globin, dan hemin. zat besi, diambil & disimpan dlm hati, yg nantinya dikembalikan k sumsum tlg blkg globulin, digunaan lg utk metabolisme protein, membentk hemoglobin baru hemin, diubah menjadi bilirubin & biliverdin. dikeluarkan ke usus 12jari n di oksidasi mnjd urobilin, yg mnjd pewarna coklat pd feses. 2. pengikatan racun as amino arginin -> as. amino ortinin + urea as. amono ortinin mengikat NH3 n CO2 yg bersifat racun bagi tubuh as. amino ortinin diubah mnjd as. amino sitrulin. as. amino sitrulin + NH3 -> as. amino arginin (ulang lagi prosesnya) shg akn trus dihasilkan urea, yg dibuang ke ginjal, utk dikeluarkan besama urin. racun -> urea -> dikeluarkan dari tubuh.

1.urea sebagai hasil sisa perombakan protein dibentuk di dalam... 2.emepdu merupakan zat sisa berbentuk cairan berwarna biru yg berasal dri... 3.bagian ginjal yg berfungsi sbg penyaring darah adalah... 4.lapisan pd kulit ari yg mengandung pigmen (zat warna) adalah...

Jawaban Terbaik - Dipilih oleh Suara Terbanyak


1. urea dibentuk di hati (hepar) melalui siklus ornitin. Jadi yang merupakan sisa perombakan protein sebenarnya adalah amonia, karena amonia itu sangat beracun, tubuh kita yang canggih ini pun atas izin Allah mengubah amonia menjadi urea di dalam hepar sebelum dikeluarkan dari tubuh lewat urin. 2. berasal dari perombakan seldarah merah yang berupa bilirubin dan biliverdin 3. Glomerulus, penyaringan darah namanya filtrasi.. 4. Stratum Granulosum

Hati merupakan organ yang sangat penting, berfungsi untuk: 1. Menghasilkan empedu yang berasal dari perombakan sel darah merah. 2. Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh dan membunuh bibit penyakit. 3. Mengubah zat gula menjadi glikogen dan menyimpanya sebagai cadangan gula. 4. Merombak kelebihan asam amino (deaminasi). 5. Mengatur kadar gula darah. 6. Tempat pembentukan protrombin yang berperan dalam pembekuan darah. 7. Menyimpan vitamin. 8. Tempat pembentukan urea.

Hati juga berfungsi merombak hemoglobin menjadi bilirubin dan biliverdin, dap setelah mengalami oksidasi akan berubah jadi urobilin yang memberi warna pada feses menjadi kekuningan. Demikian juga kreatinin hash pemecahan protein, pembuangannya diatur oleh hati kemudian diangkut oleh darah ke ginjal. Jika saluran empedu tersumbat karena adanya endapan kolesterol maka cairan empedu akan masuk dalam sistem peredaran darah sehingga cairan darah, organ mata, dan kulit menjadi kekuningan. Penderitanya disebut mengalami sakit kuning.

Deaminasi adalah suatu reaksi kimiawi pada metabolisme yang melepaskan gugus amina dari moleku senyawa asam amino. Gugus amina yang terlepas akan terkonversi menjadi amonia.

4.

Pada manusia, deaminasi terutama terjadi pada hati, walaupun asam glutamat juga

mengalami deaminasi pada ginjal. Proses deaminasi dalam lingkungan aerobik akan menghasilkan asam okso, disebut deaminasi oksidatif dan terjadi terutama di dalam hati. Asam glutamat merupakan satu-satunya asam amino yang mengalami deaminasi oksidatif, karena senyawa ini merupakan akhir dari setiap reaksi transaminasi. Pada reaksi deaminasi oksidatif, asam glutamat dikonversi menjadi bentuk asam ketonnya dengan pergantian gugus amina menjadi gugus keton

Enzim katalase terdapat hampir di semua makhluk hidup. Enzim ini diproduksi oleh sel bagian badan mikro, yaitu Peroksisom. Organ yang paling dominan menghasilkan enzim ini adalah bagian hati (lever). Bagi sel, enzim ini adalah bodyguard yang melindungi bagian dalam sel dari kondisi oksidatif dan racun (toksin) yang bagi kebanyakan orgnisme ekuivalen dengan kerusakan. Enzim katalase adalah enzim yang dapat menguraikan hidrogen peroksida (H2O2) yang tidak baik bagi tubuh makhluk hidup menjadi air (H20) dan oksigen (O2) yang sama sekali tidak berbahaya. Selain itu, enzim ini di dalam tubuh manusia juga menguraikan zat-zat oksidatif lainnya seperti fenol, asam format, maupun alkohol yang juga berbahaya bagi tubuh manusia. Dengan begitu, berbagai racun yang masuk ke dalam tubuh manusia menjadi tidak berbahaya lagi bagi tubuh. kesemua proses di atas biasanya terjadi di dalam organ hati. Demikian cara kerja enzim katalase pada hati manusia

] Paru-paru selain berperan sebagai organ pernapasan juga berperan sebagai organ ekskresi (Gambar 8.9). Hal ini karena gas CO2 dan uap air (H2O) hasil proses metabolisme diangkut darah dari jaringan tubuh menuju paru-paru dan selanjutnya dikeluarkan dari tubuh pada waktu ekspirasi. CO2 sekitar 75% dari jaringan tubuh diangkut plasma darah dalam bentuk ion HCO3 (asam bikarbonat) dan sisanya sekitar 25% diikat oleh hemoglobin (Hb) membentuk senyawa HbCO2 (karboksihemoglobin). Coba Anda ingat kembali materi paru-paru pada bab Sistem Pernapasan pada Manusia dan Hewan.

Fungsi Hati Normal Hati Hati adalah kelenjar terbesar dalam tubuh, berat rata-rata sekitar 1500 gram atau 2% berat badan orang dewasa normal. Hati memiliki dua lobus utama yaitu kanan dan kiri. Setiap lobus hati terbagi menjadi lobules yaitu unit mikroskopis dan fungsional organ. Setiap lobules merupakan badan heksagonal yang terdiri atas lempeng-lempeng sel hati yang berbentuk kubus. Hati manusia memiliki maksimal 100.000 lobulus. Di antara lempengan sel hati terdapat kapiler-kalpiler yang disebut sebagai sinusoid, yang merupakan cabang vena porta dan arteria hepatica. Tidak seperti kapiler lain, sinusoid dibatasi oleh sel gafositik atau sel Kupffer. Sel Kupffer merupakan monosit-makrofag, dan fungsi utamanya adalah pertahanan melawan invasi bakteri dan agen toksik. Selain cabang-cabang vena porta dan arteria hepatica yang melingkati bagian perifer lobules hati, juga terdapat saluran empedu. Saluran empedu intralobular membentuk kapiler empedu yang sangat kecil disebut kanakuli, yang berjalan ditengah lempengan sel hati. Fungsi Utama Hati Fungsi utama hati adalah membentuk dan mengekskresi empedu; saluran empedu mengangkut empedu, sedangkan kandung empedu menyimpan dan mengeluarkan empedu ke dalam usus halus sesuai kebutuhan. Unsur utama empedu adalah air (97%), elektrolit, garam empedu, fosfolipid, kolesterol, garam organic, dan pigmen empedu (terutama bilirubin terkonjugasi). Hati juga mensintesis glukosa dari protein dan lemak (glukoneogenesis). Serum protein plasma (kecuali gama globulin) disintesis oleh hati . Protein tersebut antara lain albumin, protrombin, fibrinogen, dan faktor pembekuan lain.

Sebagian besar degradasi asam amino dimulai dalam hati melalui proses deaminasi atau pembuangan gugus amino. Amonia yang dilepaskan kemudian disintesis menjadi urea dan di ekskresi oleh ginjal dan usus. Amonia yang terbentuk dalam usus akibat kerja bakteri pada protein juga diubah menjadi urea dalam hati. Secara keseluruhan, fungsi hati terbagi atas 2 garis besar : 1. Sistem biokimia sel hati Sistem ini bertanggung jawab terhadap hampir seluruh aktifitas metabolic dalam tubuh. Aktifitas metabolic itu antara lain : - Sintesa protein - Metabolism glukosa dan gula lainnya secara aerob maupun an-aerob - Sintesis dan perombakan glikogen - Metabolism asam amino dan nukleat - Interkonversi antara Asam amino dan sama dikarboksilik melalui transaminase (aminotransferase) - Sintesis lipoprpotein dan metabolismenya - Metabolism xenobiotik (seperti metabolism obat) - Biasanya juga melibatkan sistem oksidasi P450 sitokrom - Penyimapanan vitamin dan besi seperti A, D, dan B12 - Sintesis hormone seperti : angiotensinogen, insulin-seperti factor pertumbuhan I, dan triiodothyronine. Hati juga berfungsi sebagai klirens dari berbagai hormone seperti insulin, hormone parathyroid, estrogen, dan kortisol. Uniknya, hati juga merupakan tempat dimetabolismenya ammonia menjadi urea Albumin dalam tubuh juga disintesis di hati sebagai factor koagulasi protein, dengan pengecualian untuk factor von Willebrand, yang mana disintesis di sel endhotelian dan megakaryosit. Pasien dengan penyakit liver memiliki beberapa tanda atau gejala yang berhubungan dengan gangguan dari fungsi albumin ini. Sistem hepatic kedua adalah sistem hepatobiliary yang berhubungan dengan metabolism billirubin, sebuah proses yang meliputi transport billirubin ke sel hati dan konjugasinya ke asam glukoronic, dan sekresinya ke saluran empedu dan sistem enterohepatik. Terakhir, sistem retikoloendotelial yaitu sel Kupffer. Bentuk yang berkaitan dengan maghrofag meliputi : (a) dengan sistem imun, termasuk tempat yag paling utama dalam perlindungan melawan bakteri saluran cerna, dan meurupakan lokasi pertama untuk perpindahan komplek antigen-antibody dari sirkulasi. (b) dengan perombakan hemoglobin dari eritrosit yang telah mati, memberikan peningkatan terhadap billirubin, bersamaan dengan billirubin dari limfa memasuki sel hati. Fungsi Metabolik Billirubin Metabolism Billirubin Normal Billirubin merupakan matabolit utama dari heme. Ikatan besi dalam cincin tetrapirol ditemukan dalam haemoglobin, myoglobin, dan sitokrom. Lebih kurang 250-350 mg billirubin diproduksi setiap harinya pada orang dewasa sehat. Delapan puluh lima persen (85 %) di antaranya berasal dari pergantian sel darah merah yang sudah tua. Billirubin memasuki sel hati dengan 2 mekanisme yaitu dengan difusi pasif dan dengan endositosis mediasi reseptor. Mekanisme masuknya billirubin ke sel hati :

Pada limfa, sel darah merah yang sudah tua pecah kemudian globin dan heme. Bilirubin merupakan hasil metabolisme dari heme, pada awalnya di dalam limfa dan di bawa ke hati dengan berikatan dengan albumin. Kemudian memasuki hepatosit berikatan dengan suatu transporter protein dan melewati membrane sel. Ia berikatan dengan protein Y dan Z Kemudian dengan ligandin agar bias memasuki Retikulum Endoplasma Halus (SER). Di dalam SER bilirubin dikonjugasi dengan asam glukoronat dengan katalisis UDPglukoronil transferase, menghasilkan mono dan di glukoronat bilirubin. Bilirubin terkonjugasi kemudian ke dalam kanakuli .

Anda mungkin juga menyukai