Anda di halaman 1dari 8

RENCANA PENDIRIAN USAHA WARUNG

Nama : Agus Rante


NIM : 0811079
Jurusan : Sistem Informasi B/VI


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN
INFORMATIKA DAN KOMPUTER CATUR SAKTI
KENDARI


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha kuasa,
karena berkat dan kuasanya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
saya ini denga judul RENCANA PENDIRIAN USAHA WARUNG. Makalah ini
berisi tentang rincian-rincian dari usaha yang saya rencanakan seperti
modal, tenaga kerja serta permasalahan-permasalahan yang muncul
sehubungan dengan pendirian usaha tersebut. Tujuan dari makalah ini
adalah untuk lebih memudahkan saya dalam mengimplementasikan usaha
yang saya rencanakan ini.
Penulis juga mengucapkan terimahkasih kepada teman-teman yang
telah ikut memberika arahan-arahan dan untuk semua sumber-sumber
yang saya pergunakan untuk melengakapi makalah saya ini.

Kendari, 28 Mei 2011

Penulis












PENDAHULUAN

Perkembangan dunia usaha saat ini sangat pesat. Banyak orang
yang mulai beralih ke dunia bisnis untuk menambah penghasilan mereka,
bahkan sebagian besar di antara mereka mata pencaharian pokoknya
adalah berbisnis, karena dunia bisnis memang menjanjikan keuntungan
yang besar jika di kelolah dengan baik. Hal itulah yang mendorong saya
untuk turut mengambil bagian dari dunia bisnis ini, walaupun usaha yang
akan saya jalankan ini baru sekedar rencana, akan tetapi saya berharap
suatu saat nanti ketika saya sudah memiliki modal yang cukup, saya pasti
akan mendirika usaha ini. Saya memilih untuk mendirikan usaha warung
sembako karena saya berpikir bahwa untuk modal awal tidak terlalu besar,
begitu juga dengan tenaga kerja dan pengelolannya yang masih mudah. Di
samping itu, karena rencananya warung sembako ini nantinya saya akan
dirikan di depan rumah saya dan akan menjual barang untuk kebutuhan
sehari-hari jadi akan sangat untuk menarik konsumen.
Dari usaha saya ini penjual dan pembeli sama-sama untung.
Keuntungannya untuk konsumen yaitu mereka tidak perlu repot lagi untuk
pergi ke supermarket yang jauh dan tentunya membutuhkan biaya
tranportasi lagi, jadi mereka bisa membeli saja di warung saya untuk
kebutuhan sehari-hari mereka. Keuntunganya untuk saya selaku penjual
yaitu saya bisa menarik konsumen yang lebih banyak. Jadi itulah sedikit
uraian mengapa saya memilih mendirikan Warung Sembako sebagai lahan
berbisnis yang akan saya jalankan kedepannya, mungkin awalnya hanya
menjual barang kebutuhan sehari-hari, akan tetapi lama-kelamaan jika
dikelolah dengan baik pasti akan berkembang dan mungkin nantinya akan
menjadi sebuah toko yang besar atau menjadi supermarket.





A. Pemilik usaha

Dalam dunia usaha atau bisnis, ada tiga jenis kepemilikan usaha yang kita
ketahui yaitu usaha perseorangan (sole proprietorship), persekutuan
(partnership), dan perseroan ( corporation). Dari ketiga jenis kepemilikan
usaha ini saya memilih jenis kepemilikan usaha yang pertama yang akan
saya terapkan dalam usaha yang saya rencanakan. Saya memilih usaha
perseorangan karena rencananya modal keseluruhan dari usaha saya
adalah seluruhnya berasal dari uang saya sendiri tanpa bantuan dari pihak
lain, atau dengan kata lain saya adalah pemilik tunggal dari usaha
tersebut.Sebagai pemilik tunggal usaha tersebut tentunya ada keuntungan
dan kerugian yang harus saya hadapai . Keuntungannya adalah sebagai
berikut.
a. Mendapat semua profit, artinya semua keuntungan dari hari usaha
tersebut adalah sepenuhnya milik saya.
b. Kontrol penuh, artinya yang mengendalikan dan mengontrol usaha
tersebut sepenuhnya di tangan saya.
c. Pajak rendah, artinya karena usaha yang saya jalankan berbentuk usaha
perseorangan maka tentunya memiliki pjk yng lebih rendah
dibandingkan dengan usaha yang berbentuk persekutuan atau
perseroan .
Disamping keuntungan di atas, tentunya ada juga kerugian yang harus saya
tanggung . kerugiannya adalah sebagai berikut.
a. Menanggung semua kerugian, artinya kerugian kerugian yang terjadi
dalam usaha tersebut adalah semuanya ditanggung oleh saya.
b. Kewajiban tidak terbatas, artinya kewajiban- kewajiban dalam
memperlancar usaha tersebut tidak dibatasi, seperti halnya usaha yang
berbentuk pesekutuan atau perseroan yang di dalamnya ada
pembatasan hak atau kewajiban karena usahanya merupakan milik
bersama. Jadi mengenai kewajiban sepenuhnya saya menentukan.
c. Keterbatasan keuangan, artinya karena saya adalah pemilik tunggal
usaha tersebut tanapa campur tangan dari pihak lain jadi saya memiliki
sumber pendanaan yang terbatas, kecuali kalau saya meminjamnya dari
pihak lain seperti dengan meminjam dari bank.
d. Keterbatasan skill, artinya semua yang berhubungan dengan usaha
tersebut tidak sepenuhnya saya mengerti seperti dalam pengelolaan
keuangan, bagaimana supaya usaha berkembang dengan baik,
bagaimana menarik konsumen yang lebih banyak serta dalam
menangani masalah-masalah yang muncul semuanya tidak bisa berjalan
dengan baik hanya dengan satu tenaga skill yaitu saya sebagai pemilik
usaha.
B. Lima pemegang kepentingan kunci dalam usaha saya

Usaha atau bisnis tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak didukung
oleh 5 komponen penting yang berperan sebagai pemegang kepentingan
kunci dalam sebuah usaha. Di bawah ini saya akan menjelaskan hubungan
antara 5 pemegang kunci dalam sebuah usaha dengan bisnis yang akan saya
jalankan.
a. Owners
Owners di dalamnya mencakup organisasi atau manajemen dan juga
resiko dalam menjalankan bisnis. Sehubungan dengan usaha yang saya
rencanakan di dalamnya tidak ada pengorganisasian, karena hanya
merupakan usaha perseorangan dan hanya dikelolah oleh satu orang,
tidak ada struktur organisasi seperti halnya usaha yang berbentuk
perseroan yang di dalamnya harus ada struktur organisasi yang jelas
mulai dari pimpinan yang tertinggi sampai dengan yang terendah yaitu
buruh atau karyawan. Kemudian dalam hal manajemen juga hanya di
kelolah oleh satu orang yaitu saya sebagai pemilik usaha.
b. Creditors
Creditors adalah pihak yang memberikan pinjaman dalam memulai
usaha atau bisnis. Dalam bisnis yang saya rencanakan modalnya berasal
dari uang saya sendiri, walaupun belum mencukupi akan tetapi nantinya
saya akan usahakannuntuk meminjam dari bank atau dari pihak-pihak
lain yang bisa diajak bekerjasama.
c. Employes
Employes adalah karyawan yang kita pekerjakan dalam usaha atau
bisnis. Untuk usaha yang akan saya jalankan saya tidak mempe
kerjakan seorang karyawan pun, hal ini saya lakukan untuk menghemat
biaya. Untuk semua urusan dalam usaha saya semuanya akan saya
lakukan sendiri. Saya hanya mempekerjakan karyawan pada saat
warung saya dibangun, karena untuk hal ini tentunya saya tidak mampu
melakukannya jika sendirian.
d. Supplier
Supplier adalah penyedia barang atau materi untuk usaha atau bisnis
atau untuk produksi, bisa berupa barang mentah, barang setengah jadi
dan barang jadi. Saya memilih barang jadi untuk usaha saya karena
usaha saya hanya akan menjual barang kebutuhan sehari yang siap
untuk dikonsumsi tanpa melalui proses produksi. Rencananya saya akan
menyuplai barang kebutuhan untuk usaha saya dari grosir atau toko
yang nantinya akan menjadi langganan saya.
e. Customers
Sebuah bisnis atau usaha tidak akan bisa berkembang atau bahkan
bangkrut apabila tidak memiliki yang namanya konsumen atau pemakai
produk yang dihasilkan. Untuk menarik konsumen agar membeli barang
-yang kita jual atau produk yang kita hasilkan tentunya tidak mudah, kita
membutuhkan strategi-strategi dan kreativitas yang kadang-kadang
menelan biaya yang banyak. Misalnya untuk sebuah perusahaan yang
bergerak di bidang produksi, terlebih dahulu mereka harus
memperkenalkan atau melakukan promosi kepada konsumen dengan
mengadakan workshop. Ada juga perusahaan yang berusaha menarik
konsumen dengan cara memberikan diskon besar-besaran dengan
produk yang mereka hasilkan. Untuk usaha saya sendiri saya tidak akan
melakukan apapun untuk menarik konsumen, saya hanya akan berusaha
memberikan pelayanan yang terbaik untuk mereka jika datang
berbelanja di warung saya, karena kalau mereka merasa nyaman
berbelanja di warung saya, pastinya mereka akan menjadikan warung
saya sebagai langganan.

C.












D. Permasalahan dalam Pendirian Usaha

Dalam pengelolaan suatu usaha atau bisnis pasti akan ada kendala atau
masalah-masalah yang dihadapi, baik itu dalam hal keuangan, tenaga
kerja, tanaga skill, pemasaran dan lain-lain. Begitu juga dengan usaha
yang saya rencanakan masih mengalami kendala yaitu dalam hal
keuangan, karena modal yang saya miliki belum mencukupi.

E. Alternatif pemecahan Masalah

Untuk memecahkan masalah yang kita hadapi dalam bisnis yang kita
jalankan tentunya tidaklah mudah. Kita harus bisa menentukan
keputusan yang terbaik sebelum kita bertindak. Untuk masalah
keuangan yang saya hadapi saya memiliki dua alternatif pemecahan
masalah sebagai berikut.
a. Meminjam
Untuk solusi yang pertama saya akan mengambil pinjaman dari pihak
yang bisa diajak bekerjasama. Mungkin saya akan meminjamnya dari
teman, saya akan berusaha memberikan penjelasan dan pengertian
bahwa saya sangat membutuhkan uang tersebut, tentunya dengan
membuat surat perjanjian yang ditandatangani kedua belak pihak
yaitu saya sebagai peminjam dan teman saya yang meminjamkan
modalnya untuk usaha saya.
b. Solusi yang kedua yaitu kemungkinan saya akan menunda usaha saya
sampai saya mempunyai modal yang cukup. Saya berpikir apabila
saya mengambil pinjaman untuk tetap memulai usaha saya,
resikonya cukup besar, masih menjadi pertanyaan apakah saya bisa
mengembalikan pinjaman tersebut? Bagaimana jika usaha usaha saya
bangkrut? Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan lain yang perlu
saya pertimbangkan. Jadi, cara yang paling aman dan jika tidak mau
mengambil resiko adalah dengan menunda usaha tersebut.

F. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai