F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD
!
W
W
O
O
N
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k
Rencana Program
Latar belakang
Selain biaya hidup tinggi, sarana infrastruktur sulit diperoleh warga. Jarak
sekolah dengan rumah amat jauh. Di kedua daerah tersebut anak-anak harus berjalan
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD
!
W
W
O
O
N
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k
berkilo-kilo meter di medan yang berat untuk pergi ke sekolah. Kondisi jalan sangat
buruk dan tidak ada angkutan desa. Sekolah-sekolah kekurangan buku pelajaran. Hiburan
dan sarana alternatif pendidikan untuk mereka tidak ada. Jarang ada Sekolah Dasar yang
memiliki perpustakaan. Ketiadaan perpustakaan di sekolah makin menghambat proses
belajar dan perkembangan anak secara intekektual, emosional maupun sosial.
Pengetahuan anak menjadi terbatas dan mengakibatkan terbatasnya pula jangkauan cita-
cita dan harapan yang bisa mereka rumuskan.
Sudah menjadi hak anak-anak yang hidup di wilayah miskin dan rentan untuk
memperoleh bantuan dan perlindungan khusus. Anak harus sepenuhnya dipersiapkan
untuk menghayati kehidupan pribadi dan dibesarkan dalam lingkungan dengan semangat
cita-cita tinggi.
!
W
W
O
O
N
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k
berfikir anak, perpustakaan ini dapat menjadi tempat berinteraksi, belajar dan bermain
yang sehat bagi anak-anak desa. Perpustakaan harus berada tidak jauh dari tempat tinggal
anak-anak dan disediakan dengan cuma-cuma.
Tujuan
1. Menyediakan lingkungan yang sehat dan mampu memancing perkembangan bakat,
emosi dan karakter anak-anak usia sekolah.
2. Menyediakan sumber-sumber pengetahuan dan sarana lain yang mendorong keluasan
dan kekayaan berfikir bagi anak-anak berupa bahan bacaan, film, alat permainan, dll.
3. Menyediakan tempat berinteraksi, belajar dan bermain bagi anak-anak usia sekolah
dasar.
4. Menyediakan ruang belajar bagi anak-anak putus sekolah di dekat rumah mereka.
Pendekatan
1. Agar anak-anak di kedua daerah bisa mengakses perpustakaan dengan bebas dan
mudah maka perpustakaan harus berlokasi di tempat umum. Untuk Leragere akan
berlokasi di Paroki Santa Wilhelmus, Ledoblolong, karena seluruh warga beragama
katholik. Sedangkan untuk Kedang yang warganya beragama Katholik dan Muslim,
maka perpustakaan akan berlokasi di rumah kepala dusun.
2. Perpustakaan di Leragere akan diurus oleh Ibu Kristin yang merupakan salah satu
aktifis gereja Santa Wilhelmus, Ledoblolong. Sedangkan perpustakaan di Kedang
akan diurus oleh organisasi muda-mudi setempat.
3. Sumber-sumber bacaan, film, alat permainan serta fasilitas lain yang disediakan di
perpustakaan harus dipastikan akan membawa dampak positif dan tidak berpotensi
mencerabut anak-anak dari akar budaya mereka. Maka diperlukan seleksi yang
sungguh-sungguh untuk menentukan kelayakannya.
4. Di tahap awal dimana jumlah bahan bacaan masih terbatas, akan dilakukan sirkulasi
bahan bacaan secara bergiliran ke kedua wilayah tersebut. Hal ini dimasudkan agar
semua anak baik di Kedang maupun Leragere berkesempatan sama dalam menikmati
semua tema sumber bacaan, film, alat permainan serta fasilitas lain.
5. Untuk membiayai seluruh rencana pengadaan perpustakaan tersebut, kami
menghimpun sumbangan dari berbagai pihak. Sumbangan bisa berupa buku (bekas
maupun baru), peralatan perpustakaan, film, alat permainan anak, dll maupun berupa
uang. Sumbangan berupa barang dapat dikirim langsung kepada kami dengan alamat
sebagai berikut :
!
W
W
O
O
N
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k
Untuk sumbangan berupa uang dapat dikirim melalui rekening dibawah ini:
Perkump. Institute for Ecosoc Rights
No rekening 0701140206
Bank Permata Cabang Menteng, Jakarta Pusat.
(Mohon penulisan nama dan nomor rekening persis seperti diatas)
Anggaran
Terlampir
Penutup
Keadilan dan kesejahteraan bagi semua anak bukan hadiah yang akan datang dengan
sendirinya. Memerlukan proses panjang dan kerja banyak orang untuk mencapainya.
Upaya untuk penegakan harkat seluruh umat manusia tidak akan tercapai saat tidak ada
orang yang berani memulainya.
Jakarta
16 Oktober 2008
Intitute for Ecosoc Rights Jakarta
Sri Palupi
Ketua