F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD
!
W
W
O
O
N
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan belajar pada Modul 13 ini diharapkan siswa dapat :
2. Mendiskripsikan kaidah pencacahan.
3. Menghitung factorial.
4. Menghitung permutasi dari n unsur.
5. Menghitung kombinasi dari n unsur.
6. Menghitung peluang suatu kejadian.
7. menentukan kepastian dan kemustahilan.
8. Menghitung frekuensi harapan suatu kejadian.
9. Menghitung peluang kejadian saling lepas.
10. Menghitung peluang kejadian saling bebas.
B. Kegiatan Belajar
Kegiatan Belajar 1
A. Tujuan
Setelah mempelajari modul ini diharapkan siswa dapat :
1. Membedakan permutasi dan kombinasi.
2. Menghitung permutasi dan macam-macamnya.
3. Menghitung kombinasi.
B. Uraian Materi
Contoh :
Kota X dan Y dihubungkan oleh 3 jalan, kota Y dan W dihubungkan oleh 4 jalan,
kota W dan Z dihubungkan oleh 4 jalan. Maka dari kota X ke kota Z ada berapa cara
?
Penyelesaian :
Ilustrasi dari kota X ke kota Z : a p
b q
1 O
2
a
b
c
p
q
X 2 Y c W r Z
3 d s
Dengan melihat ilustrasi di atas maka cara yang dapat ditempuh :
1. 1 –a –p
2. 1 –a –q
3. 1 –a –r dst.
Dengan menggunakan keterangan di atas, cara yang dapat ditempuh adalah :
X Z = (X –Y) x (Y –W) x (W –Z)
= 3 x 4 x 4 = 48 cara
2. Faktorial
Faktorial adalah perkalian bilangan Asli yang berurutan, dimulai dari bilangan
yang difaktorialkan hingga angka satu. Faktorial dilambangkan dengan !.
!
W
W
O
O
N
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k
Contoh :
Berapakah nilai dari faktorial 5 ?
Penyelesaian :
5! = 5x4x3x2x1
= 120
3. Permutasi
a. Permutasi n unsur diambil r unsur.
Permutasi adalah susunan r unsur dari n unsur dengan memperhatikan
urutannya.
n!
nPr =
(n − r )!
Contoh :
1. Hitunglah nilai dari : a. 7P3 b. 10P2
Penyelesaian :
7! 7 x6x5x4x3x2 x1
a. 7 P3 = = = 210
(7 − 3)! 4x3x2 x1
10! 10! 10x9x8!
b. 10P2 = = = = 90
( 10 − 2 )! 8! 8!
2. Tersedia angka : 0 , 1, 2, 3, 4, 5 dan akan dibentuk suatu bilangan dengan syarat tidak
boleh ada angka yang sama. Berapa banyak bilangan jika :
a. bilangan itu terdiri dari 3 angka.
b. bilangan itu terdiri dari 3 angka dan genap.
c. bilangan itu terdiri dari 3 angka dan habis dibagi 5.
Penyelesaian :
a. bilangan terdiri 3 angka
banyaknya angka yang tersedia : n = 6
susunan yang akan dibuat 3 angka : r = 3
6! 6! 6.5.4.3.2.1
Maka : P(5,3) = = = = 6.5.4.3 = 360 susunan
(6 − 3)! 3! 3. 2. 1
bilangan.
b. bilangan terdiri 3 angka dan genap
Susunan 3 angka genap berarti kita dapat mengambil kesimpulan bahwa
satuan dari bilangan tersebut harus angka genap, yaitu : 0, 2, dan 4.
5! 5! 5.4.3.2.1
0 → P(5 , 2) = = = = 20 susunan
(5 − 2)! 3! 3.2.1 Maka banyaknya
5! 5! 5.4.3.2.1 susunan ada :
2 → P(5 , 2) = = = = 20 susunan
(5 − 2)! 3! 3.2.1 3 x 20 = 60 susunan
5! 5! 5.4.3.2.1
4 → P(5 , 2) = = = = 20 susunan
(5 − 2)! 3! 3.2.1
c. bilangan terdiri 3 angka dan habis dibagi 5
Susunan 3 angka yang habis dibagi dengan 5 berarti kita dapat
mengambil kesimpulan angka tersebut diakhiri dengan satuan 0, maka
tinggal menyusun 2 angka dari 4 angka. Maka susunan angka yang
terbentuk :
5! 5! 5.4.3.2.1
→ P(5 , 2) = = = = 20 susunan
(5 − 2)! 3! 3.2.1
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD
!
W
W
O
O
N
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k
Penyelesaian :
a. Dari kata : PAKAIAN dapat diambil kesimpulan :
n = 7, A = 3,, sedangkan huruf yang hanya 1 buah tidak kita
perhatikan.
7! 7.6.5.4.3.2.1
Maka permutasinya : P(7, 3, 2) = = = 840 susunan
3!. 3.2.1
b. Dari kata : KASSABA dapat diambil kesimpulan :
n=7,A=3,S=2
7! 7.6.5.4.3.2.1
Maka permutasinya : P(7, 3,2) = = = 420 susunan
3!.2! 3.2.1 2.1
c. Permutasi Siklis.
Permutasi siklis adalah permutasi sejumlah unsur yang membentuk
suatu lingkaran dengan mengambil satu unsur sebagai acuan.
Banyaknya permutasi siklis adalah : P = (n–1) !
Contoh :
Dari 5 orang yang sedang rapat pada meja bundar, ada berapa cara 5
orang tersebut dapat duduk ?
Penyelesaian :
P = (n-1) ! = (5 –1) ! = 4 ! = 4.3.2.1 = 24 cara
4. Kombinasi
Kombinasi adalah suatu susunan r unsur dari n unsur tanpa
memperhatikan urutannya. Kombinasi dari n unsur yang berbeda yang
diambil r unsur adalah :
n!
C (n , r) = n C r = C rn =
( n − r )!.r!
Contoh :
Dari 6 siswa suatu kelas XII MO1 akan dipilih 3 siswa sebagai pengurus
kelas. Ada berapa cara pemilihan siswa tersebut !
Penyelesaian :
6! 6! 6.5.4.3.2.1
C (6 , 3) = = = = 20 cara
( 6 − 3 )!.3! 3!.3! 3.2.1 3.2.1
!
W
W
O
O
N
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k
4. Dari 10 orang akan duduk melingkar dalam acara rapat. Ada berapa cara mereka
duduk melingkar jika :
c. Duduk melingkar bebas (1 orang sebagai acuan)
d. ada 2 orang harus duduk berdampingan
5. Hitunglah : a. C (6,2) b. C(6,2) . C(4,2)
6. Tentukan nilai n jika C (n , n-2) = 10
7. Tentukan nilai n jika C (n+2 , n -1) = 35
8. Tentukan ada berapa cara pemilihan 6 siswa dari 12 siswa ?
9. Dari bahan yaitu nikel, tembaga dan timbal akan dibuat anak timbangan yang
dibuat dari dua jenis bahan. Ada berapa jenis anak timbangan yang berbeda ?
10. Dari angka-angka 1, 2, 3, 4, dan 5 akan dibentuk suatu bilangan dengan syarat
pada setiap bilangan tidak terdapat angka yang sama. Berapakah banyaknya
bilangan yang dapat dibentuk jika :
a. terdiri 4 angka
b. terdiri dari 3 angka dan kelipatan 2
c. bilangan itu kurang dari 500
11. Berapa banyak susunan yang berbeda dapat dibuat dari huruf-huruf pada kata-
kata di bawah ini :
a. STATISTIKA b. MAHARDIKA c. BILANGAN
12. Hitunglah :
a. C (25 , 3) = … b. C (13 , 3) –C (12 , 2) = … c. C (6 , 2) . C (4 , 3) = …
13. Seorang pemborong menyediakan 6 macam warna cat untuk mengecat dinding
rumah. Jika tiap bidang tembok digunakan 2 macam warna, maka berapa banyak
kombinasi warna yang dapat dipilih untuk mengecat bidang tembok tersebut ?
2. Kegiatan Belajar 2
A. Tujuan
Setelah mempelajari modul ini diharapkan siswa dapat :
1. membedakan ruang sample, titik sample, kejadian dan peluang
2. menghitung peluang suatu kejadian
3. menghitung frekuensi haapan suatu kejadian
4. membedakan dan menghitung kejadian saling lepas dan kejadian saling
nenaas
B. Uraian Materi
b. Titik Sampel
Titik sampel adalah tiap hasil dalam ruang sampel.
Contoh :
Pelantunan 2 mata uang logam bersama-sama, ruang sampelnya adalah :
S = { AA , AG , GA , GG }, maka titik sampelnya : (AA) , (AG) , (GA) , (GG).
c. Kejadian
Kejadian adalah sekelompok titik sampel yang membentuk himpunan
bagian dari ruang sampel.
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD
!
W
W
O
O
N
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k
Contoh :
Suatu percobaan melantunkan 2 mata uang logam bersama-sama, maka
tulislah :
a. kejadian muncul satu angka
b. kejadian muncul 2 angka
Penyelesaian :
S = { AA , AG , GA , GG }
a. Misalkan kejadian munculnya 1 angka disebut N, maka munculnya A
pada titik sampel N = {AG , GA} dan n{N} = 2.
b. Misal kejadian munculnya 2 gambar disebut M, maka munculnya 2
angka atau AA pada titik sampel M = {AA} dan n{M} = 1.
d. Peluang
Peluang kejadian munculnya A adalah perbandingan antara banyaknya
anggota A dengan banyaknya kemungkinan yang muncul pada suatu
percobaan. Peluang munculnya kejadian A diberi lambang P(A) dan
dihitung dangan rumus sebagai berikut :
n( A)
P(A) = , dimana : n(A) : banyaknya anggota kejadian N
n( S )
n(S) : banyaknya anggota ruang sampel.
Besarnya peluang terletak antara 0 sampai 1 atau 0 P(A) 1, jika P(A) = 0
maka disebut kemustahilan (tak mungkin terjadi) dan jika P(A) = 1 maka
disebut kepastian (pasti terjadi).
Contoh 1 :
Sebuah dadu dilantunkan sekali, berapa peluang munculnya angka genap !
Penyelesaian :
S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 } maka n(S) = 6
Muncul angka genap : G = { 2, 4, 6 } maka n(G) = 3
n( G ) 3 1
sehingga P(G) = = =
n (S ) 6 2
Contoh 2 :
Sebuah uang logam dan sebuah dadu dilantunkan bersama-sama. Berapa
peluang munculnya angka pada uang dan angka ganjil pada dadu !
Penyelesaian :
n(S) untuk uang = 2
n(S) untuk dadu = 6
Maka banyaknya anggota ruang sample untuk kasus ini adalah : n(S) = 2 x 6
= 12
Misalnya kejadian muncul angka pada uang dan angka ganjil pada dadu
adalah B, maka pasangan yang mungkin terjadi adalah : {(A,1), (A,3), (A,5)}.
Nilai titik sampel n(B) = 3, maka nilai peluang kejadian B :
n( B) 3 1
n(B) = = =
n( S ) 12 4
Contoh 3 :
Dari seperangkat kartu bridge diambil dua kartu secara acak. Berapa
peluang bahwa yang terambil keduanya As!
Penyelesaian :
Banyaknya kartu bridge = 52
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD
!
W
W
O
O
N
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k
2. Frekuensi Harapan
Frekuensi harapan adalah hasil kali peluang dengan frekuensi atau
banyaknya percobaan.
Fh(N) = n x P(N) , dimana : Fh(N) = Frekuensi harapan kejadian N
n = banyaknya percobaan
P(N) = peluang kejadian N
Contoh 1 :
Sebuah dadu dilempar 100 kali. Berapa frekuensi harapan munculnya mata
dadu bilangan ganjil ?
Penyelesaian :
S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 } maka n(S) = 6
Misalkan kejadian muncul mata dadu prima adalah B, maka :
B = { 1, 3, 5 } maka n(B) = 3
n ( B) 3 1
Sehingga P(B) = = =
n( S ) 6 2
Jadi frekuensi harapan muncul mata dadu ganjil dari 100 lemparan adalah :
1
Fh (B) = 100 x = 50 kali
2
Contoh 2 :
Dua uang logam dilantunkan bersama sebanyak 200 kali. Berapa frekuensi
harapan munculnya paling sedikit satu angka !
Penyelesaian :
S = { AA , AG , GA , GG } maka n(S) = 4
Misal kejadian muncul paling sedikit satu angka adalah kejadian Q, maka :
Q = { AA , AG , GA } maka n(Q) = 3
n(Q ) 3
Sehingga P(Q) = =
n( S ) 4
3
Maka frekuensi harapan kejadian Q adalah : Fh(Q) = 200 x = 150 kali
4
S
A B
A∩B
!
W
W
O
O
N
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k
Contoh :
Sebuah dadu dilempar satu kali, hitunglah peluang munculnya :
a. angka ganjil atau angka prima
b. angka ganjil atau kelipatan 4
Penyelesaian :
S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 } maka n(S) = 6
a. Misal Kejadian muncul angka ganjil adalah A, maka A = {1,3,5} sehingga
n(A) = 3
Misal kejadian muncul prima adalah B, maka B = {2, 3, 5} sehingga n(A) =
3
Sehingga : A ∩ B = { 3,5 }, n(A∩B) = 2
Maka : P (A∪B) = P(A) + P(B) –P(A∩B)
3 3 2
= + −
6 6 6
4
=
6
Penyelesaian :
1 1
a. P(5) = , P(4) =
6 6
Maka P(5∩4) = P(5) x P(4)
1 1
= x
6 6
1
=
36
Ruang sampel untuk pelemparan dua buah dadu berpatokan pada susunan
tabel pasangan angka sebagai berikut :
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD
!
W
W
O
O
N
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k
1 2 3 4 5 6
1 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6
2 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6
3 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6
4 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6
5 5,1 5,2 5,3 5,4 5,5 5,6
6 6,1 6,2 6,3 6,4 6,5 6,6
!
W
W
O
O
N
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k
EVALUASI KOMPETENSI
Pilihlah diantara jawaban a, b, c, d atau e yang paling benar !
!
W
W
O
O
N
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k
22. Dalam sebuah kotak terdapat 6 bola dengan warna berbeda-beda. Jika dari
dalam kotak tersebut diambil 2 bola sekaligus 3 kali berturut-turut tanpa
pengembalian, maka banyak susunan warna bola yang mungkin terjadi
adalah …
a. 90 b. 80 c. 45 d. 21 e. 18
23. Suatu team bola volley terdiri 8 orang akan dipilih dari 14 orang pemain,
dapat disusun dengan …
a. 3001 cara b. 3003 cara c. 3009 cara d. 3019 cara e. 3024 cara
24. Sebuah dadu dilempar sebanyak 150 kali, frekuensi harapan muncul mata
dadu kurang dari 5 adalah …
a. 25 kali b. 30 kali c. 100 kali d. 120 kali e. 130 kali
25. Dua buah dadu dilempar sekaligus sebanyak satu kali. Peluang muncul
jumlah kedua mata dadu sama dengan 7 atau 10 adalah …
a. 1 4 b. 1 6 c. 5 36 d. 1 12 e. 1 54
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD
!
W
W
O
O
N
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k
B. Kegiatan Belajar
Kegiatan Belajar 1
A. Tujuan
Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 1 ini, diharapkan siswa dapat:
1. Memahami pengertian statistik dan statistika beserta penggunaannya.
2. Memahami pengertian populasi dan sampel beserta kegunaannya
3. Menyebutkan macam-macam data.
4. Menyajikan data dalam bentuk tabel.
B. Uraian Materi
3. Kegunaan Statistika.
Hampir semua ilmu pengetahuan menggunakan statistika. Misalnya :
a. Di bidang kedokteran, untuk mengetahui perkembangan pasien.
b. Di bidang pendidikan, untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa.
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD
!
W
W
O
O
N
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k
4. Macam-Macam Data
Data adalah himpunan keterangan atau bilangan dari objek yang diamati.
Menurut jenisnya, data dibedakan menjadi :
a. Data Kuantitatif adalah data yang dapat dinyatakan dengan bilangan.
Data kuantitatif dibagi 2 yaitu :
Ø Data Diskrit atau Data Cacahan : data yang diperolah dari hasil
membilang.
Contoh : - Banyaknya siswa SMKN 1 JAYA 700 orang.
- Satu kilogram mangga berisi 4 biji.
Ø Data Kontinu : data yang diperoleh dari hasil mengukur atau
menimbang dengan alat ukur yang valid.
Contoh : - Berat badan 2 orang siswa adalah 47 kg, 50 kg.
- Diameter tabung = 72,5 mm
b. Data Kualitatif adalah data yang tidak dapat dinyatakan dengan
bilangan (menyatakan mutu atau kualitas).
Contoh : - Data jenis kelamin
- Data kegemaran siswa
Data yang baru dikumpulkan dan belum diolah disebut data mentah.
Metode pengumpulan data ada 2 yaitu :
1. Metode Sampling adalah pengumpulan data dengan meneliti sebagian
anggota populasi.
2. Metode Sensus adalah pengumpulan data dengan meneliti semua anggota
populasi.
Adapun cara untuk mengumpulkan data adalah :
1. Wawancara ( Interview)
2. Angket ( Kuesioner)
3. Pengamatan ( Observasi)
4. Koleksi ( data dari media cetak atau elektronik )
5. Penyajian Data
Ada 2 macam penyajian data yang sering dipakai yaitu :
a. Bentuk Tabel /daftar
b. Bentuk Diagram /grafik
!
W
W
O
O
N
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k
Contoh.
PEMBELIAN BARANG-BARANG OLEH TOKO MULYA
DALAM RIBUAN UNIT DAN JUTAAN RUPIAH
TAHUN 2004-2007
Barang A Barang B Jumlah
TAHUN
Barang Harga Barang Harga Barang Harga
2004 12 479,3 12 659,8 24 1139,1
2005 13 515,6 15 458,2 28 973,8
2006 15 602,5 16 432,9 31 1035,4
2007 17 490,3 19 502,5 36 992,8
Jumlah 57 2087,7 62 2053,4 119 4141,1
Keterangan : Data karangan
2. Tabel Kontingensi
Tabel kontingensi berukuran m x n terdiri dari 2 faktor dengan m
kategori faktor pertama dan n kategori faktor kedua.
Contoh :
BANYAK SISWA DI SMK ABADI TAHUN 2009
Jenis Kelas
Jumlah
Kelamin Kelas I Kelas II Kelas III
Perempuan 155 140 56 351
Laki-laki 160 159 101 420
Jumlah 245 231 215 691
Keterangan : Data karangan
1. Jika ingin meneliti jenis tetang kenakalan remaja pada suatu kabupaten, maka
apakah populasinya ?
2. Berikut ini, manakah yang merupakan data diskrit, dan manakah yang merupakan
data kontinu ?
a. Besar gempa 5,6 SR
b. Banyak Petani di Desa Hura ada 1225 siswa
c. Kecepatan Mobil tiap jam
d. Luas lapangan sepak bola 10.000 m2
3. Perhatikan tabel berikut :