Anda di halaman 1dari 8

Tugas Kewirausahaan

KRITERIA KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN BERWIRAUSAHA

Oleh: Nurhidayah IIIB/D3 361.09.034

JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 2011

A. Kriteria Keberhasilan Kewirausahaan

Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus dilakukan oleh pengusaha tersebut. Contoh: pengusaha Bill Gates pendiri perusahaan komputer perangkat lunak terbesar di dunia, Microsoft Corp, yang baru-baru ini meraih gelar Doctor (HC) di sebuah universitas di Jepang. Pengusaha ini termasuk pengusaha tersukses pada akhir abad 20 dalam kategori bisnis. Namun, dari apa yang saya pahami, keberhasilannya itu karena ia memiliki visi dan kometimen untuk sukses, dan ternyata Bill Gates sangat menikmati.

Inisiatif dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan. Contoh: Delman hias merupakan salah satu bentuk wirausaha yang memilik inisiatif dalam berwirausaha. Delman yang biasa menjadi alat transportasi di beberapa daerah, kini dikembangkan dalam bentuk unik sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi kusir delman tersebut.

Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas usaha yang dijalankan selalu dievaluasi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya.

Contoh: Fahmi tinggal di sebuah rumah dengan halaman yang cukup luas yang letaknya dekat dengan stasiun kereta api. Stasiun ini dimanfaatkan oleh Fahmi dengan membuka usuha jasa penitipan motor di halaman rumahnya , ini dilakukannya setelah ia mengamati banyak penumpang kereta yang membawa sepeda motor sampai di stasiun sebelum melanjutkan perjalanannya. Usaha ini ternyata memberikan hasil yang lumayan, dan dapat menghidupi keluarganya.

Berani mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu. Contoh: Sang penemu, Steve Wozniak, sempat ditolak ketika

mengajukannya ke Hewlett-Packard (HP). Ia kemudian menyodorkannya kepada Steve Jobs yang kemudian menjadi mitranya. Dengan modal uang dari hasil menjual mobil VW milik Wozniak dan kalkulator HP milik Jobs, mereka membiayai desain pertama Apple saat Jobs berusia 21 tahun dan Wozniak lima tahun lebih tua. Siapa sangka kalau kini Apple menjelma menjadi sebuah usaha besar di dunia. Sementara itu banyak juga sukses besar yang bermula dari gagasan sepele. Liquid Paper adalah salah satu contohnya.

Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang di situ dia datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya. Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja kerjas

merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan. Contoh: Bapak Dede megawali usahanya sebagai penjual bakso keliling. Setiap pagi-pagi sekali dia selalu pergi ke pasar membeli bahan untuk membuat bakso. Sepulang dari pasar, pak Dede di bantu oleh istri dan anaknya menyiapkan segala keperluan untuk membuat bakso. Setelah bakso dan kuah rempahnya siap, sekitar jam 4 sore Bapak Dede menjajakan bakso dengan menggunakan gerobak. Ada sekitar 8 kampung yang dia lewati untuk berjualan bakso bahkan disaat hujan sekalipun tidak menyurutkan semangatnya.

Bertanggungjawab terhadap segala aktifitas yang dijalankannya. baik sekarang maupun yang akan datang. Tanggungjawab seorang pengusaha tidak hanya pada segi material, tetapi juga moral kepada berbagai pihak. Contoh: Bambang Ismawan bersama Bina Swadaya dikenal sebagai pelopor gerakan LSM yang berusaha mandiri, tidak tergantung dari bantuan, lewat berbagai usahadalam buku kedua disebutkan sebagai LSM terbesar di Asia Tenggarakarena itu pernah disindir sebagai membisniskan kemiskinan pada era tahun 1980-an. Namun, pada satu dekade kemudian, Bambang membuktikan langkah yang dia lakukan selama ini tidak keluar dari jalur pemberdayaan.

Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang teguh dan harus ditepati. Komitmen untuk melakukan sesuatu memang merupakan kewajiban untuk segera ditepati dana direalisasikan.

Contoh: Sebuah perusahaan konstruksi misalnya, dalam menerima termin atas kontrak yang di terima, harus sesuai dengan perencanaan atas pendanaan yang telah dibuat, tidak untuk di gunakan untuk kepentingan pribadi sehingga usaha yang di jalankan atas dana yang di peroleh menjadi sebuah komitmen dalam berwirausaha.

Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak. Hubungan baik yang perlu dlijalankan, antara lain kepada : para pelanggan, pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas. Contoh: PT Inco yang membuat hujan buatan untuk masyarakat luas, dimana hal itu bertujuan untuk mengurangi tingkat polusi yang merupakan akibat produksi atas tambang nikel. Hal ini merupakan contoh dimana perusahaan menjaga hubungan baik kepada masyrakat sekitar dan pemerintah.

Dari analisis pengalaman di lapangan, ciri-ciri wirausaha yang pokok untuk dapat berhasil dapat dirangkum dalam tiga sikap, yaitu :

Jujur dalam arti berani untuk mengemukakan kondisi sebenarnya dari usaha yang dijalankan, dan mau melaksanakan kegiatan usahanya sesuai dengan kemampuannya. Hal ini diperlukan karena dengan sikap tersebut cenderung akan membuat pembeli mempunyai kepercayaan yang tinggi kepada pengusaha sehingga mau dengan rela untuk menjadi pelanggan dalam jangka waktu panjang ke depan

Mempunyai tujuan jangka panjang dalam arti mempunyai gambaran yang jelas mengenai perkembangan akhir dari usaha yang dilaksanakan. Hal ini untuk dapat memberikan motivasi yang besar kepada pelaku wirausaha untuk dapat melakukan kerja walaupun pada saat yang bersamaan hasil yang diharapkan masih juga belum dapat diperoleh.

Selalu taat berdoa yang merupakan penyerahan diri kepada Tuhan untuk meminta apa yang diinginkan dan menerima apapun hasil yang diperoleh. Dalam bahasa lain, dapat dikemukakan bahwa manusia yang berusaha, tetapi Tuhan-lah yang menentukan ! dengan demikian berdoa merupakan salah satu terapi bagi pemeliharaan usaha untuk mencapai cita-cita.

B. Kriteria Kegagalan Kewirausahaan Tidak adanya rencana bisnis yang memadai, dengan kata lain adalah lemahnya perencanaan bisnis. Sering dikatakan bahwa kegagalan merencanakan bisnis berarti merencanakan untuk gagal. Bisnis adalah sebuah rencana, bukan produk atau prosedur. Perencanaan yang baik memperkirakan hal-hal tak terduga, tetapi akan tetap utuh dan terus digunakan selama tahun-tahun awal yang penuh dengan tantangan dan cobaan. Bahkan menurut Robert T Kiyosaki : separuh dari pekerjaan entrepreneur adalah merencanakan. Kebanyakan pemilik bisnis tidak menyiapkan diri untuk menghadapi dunia bisnis yang sesungguhnya. Sembilan dari sepuluh bisnis baru gagal, walaupun telah membuat perencanaan yang mempromosikan peluangpeluang besar. Kenyataan penyebab kegagalan bisnis tersebut bukan

karena penulisan perencanaannya yang buruk, tapi ia tidak menyiapkan diri untuk menghadapi dunia bisnis yang sesungguhnya. Inilah penyebab kegagalan bisnis yang paling sering menimpa bisnis baru. Kurang kemampuan manajerial Kebanyakan bisnis dimulai oleh orang-orang yang tidak memiliki pengalaman. Banyak orang berpendapat bahwa manajemen merupakan hal umum. Padahal, jika para pengusaha tidak tahu bagaimana mengambil keputusan bisnis, kemungkinan besar dalam jangka panjang mereka akan gagal dalam menjalankan bisnisnya. Hal ini dapat Anda siasati dengan mengikuti training manajerial. Lalai Setelah pembukaan bisnis, biasanya para entrepreneur mundur dan tidak fokus pada usahanya. Sikap itu akan membuat usaha yang telah dibangun akan mati dengan sendirinya. Padahal, memulai suatu bisnis membutuhkan suatu komitmen waktu dan kerja keras yang sungguh-sungguh. Kurang kontrol Sistem kontrol membantu para pengusaha memonitor biaya, tingkat produksi, dan beberapa hal yang lain dalam berbisnis. Bila sistem kontrol tidak menunjukkan kontrol pada tingkat awal, maka para entrepreneur akan kesulitan menghadapi masalah besar berikutnya. Modal yang tidak cukup Suatu bisnis harus memiliki cukup modal untuk dapat bertahan tanpa pemasukan selama enam bulan. Pemilik bisnis baru hampir pasti akan

gagal bila mereka berharap dapat membayar semua tagihan di bulan kedua dengan mengandalkan kuntungan di bulan pertama

Anda mungkin juga menyukai