Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM METODE NUMERIK

TENTANG: METODE BISEKSI

Disusun oleh : Nama NIM Kelas : Setyo Basuki : M0509064 : B

JURUSAN INFORMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 1. Pelaksanaan Praktikum i

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Hari, Tanggal : 25 Oktober 2011 Tempat : B 4.02 Tema Praktikum : Metode Biseksi 2. Dasar Teori Landasan utama dari metode ini adalah menentukan suatu interval dalam suatu fungsi dimana nilai fungsi dari ujung-ujungnya (batas bawah dan batas atas) harus berbeda tanda untuk menunjukkan bahwa fungsi tersebut memotong sumbu horisontal, kemudian interval tersebut dipecah menjadi dua bagian yang sama untuk mendekati titik potong dengan sumbu horisontal. Di dalam aplikasinya, langkah awal yang dilakukan adalah menetapkan nilai sembarang a dan b sebagai batas bawah dan batas atas interval nilai fungsi yang dicari. Titik a dan b memberikan harga bagi fungsi f(x) untuk x = a dan x = b. Selanjutnya adalah memeriksa apakah f(a).f(b)<0, jika demikian maka terdapat akar fungsi dalam interval yang ditinjau. Jika tidak, maka nilai a dan b ditetapkan lagi sedemikian rupa sehingga terpenuhi ketentuan perkalian f(a).f(b)<0, yaitu nilai f(a) dan f(b) mempunyai tanda yang berbeda. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai tengah interval a dan b dengan rumus m=(a+b)/2, lalu diperiksa apakah nilai mutlak f(m)< toleransi(misal 10 6 ). Jika benar, nilai x = m adalah solusi yang dicari (akar dari persamaan tersebut). Jika tidak terpenuhi, ditetapkan batasan baru dengan mengganti nilai b=m apabila f(a).f(m)<0, dan mengganti a=m bila f(a).f(m)>0. 3. Algoritma Secara sederhana algoritma Biseksi adalah sbb: Tentukan fungsi f(x), batas bawah a, batas atas b, toleransi, dan jumlah iterasi maksimum. Hitung f(a) dan f(b). Periksa apakah f(a).f(b)> 0; jika ya, keluar dari progam karena pada interval yang diberikan tidak terdapat akar persamaan. Hitung nilai m = (a+b)/2. Jika nilai mutlak f(m) < toleransi, tuliskan m sebagai hasil perhitungan, dan akhiri program; jika tidak, lanjutkan ke langkah berikutnya. Jika jumlah iterasi > iterasi maksimum, akhiri program. Jika f(a).f(m)<0, maka b=m, jika tidak, a = m. Kembali ke langkah (2).

Flowchart algoritma biseksi ii

4. Analisis Hasil Untuk f(x) = xx-5 Dengan nilai a=-1, b=3, toleransi=10-6dan iterasi=15 didapat hasil sbb: Command di matlab >> f=inline('x^x-5') >> x=TengahInterval(f,-1,3,15) m f(m) 1 -4 2 -1 2.50000000000000 4.88211768802618 2.25000000000000 1.20027091141992 2.12500000000000 -0.03821735673994 2.18750000000000 0.54161544380854 2.15625000000000 0.24250328354650 2.14062500000000 0.09992110005946 2.13281250000000 0.03030574169645 2.12890625000000 -0.00409119118124 2.13085937500000 0.01307328653945 2.12988281250000 0.00448256839976 2.12939453125000 0.00019357102259 2.12915039062500 -0.00194933919712 2.12927246093750 -0.00087801640156 iii

x= 2.12927246093750 Sebenarnya pada iterasi ke-1 kita sudah bisa menemukan nilai x karena nilai f(m)<toleransi, tetapi karena kita menggunakan iterasi maksimal 15 maka harus dilakukan iterasi sebanyak 15 kali baru bisa menentukan nilai x dimana nilai x sama dengan nilai m dimana f(m)<toleransi. Soal latihan
2 2 x Tentukanlah titik potong antara fungsi f ( x) = ( x + 1) dan g ( x) = e dalam interval [-2,2] dengan =0,00001 menggunakan metode biseksi. Pertama kita harus menyamakan kedua fungsi tersebut, yaitu menjadi
2

( x + 1) 2 e 2 x

Command di matlab >> f=inline('((x+1)^2)-exp(1)^(2-x^2)') >> x=TengahInterval(f,-2,2,15) Ternyata terdapat pesan error yaitu sbb: ??? Error using ==> TengahInterval pesan kesalahan:sama tanda hal ini terjadi karena pada interval -2 sampai 2, nilai a = -2 dan nilai b = 2 dan nilai f(a) = 0.864664716 sedangkan nilai f(b) = 8.864664716 f(a)*f(b)>0 karena itu terdapat pesan error sama tanda jika kita mengganti nilai a menjadi -1 sedangkan nilai b tetap kita akan mendapatkan hasil sbb: >> TengahInterval(f,-1,2,15) m 0.50000000000000 1.25000000000000 0.87500000000000 0.68750000000000 0.78125000000000 0.82812500000000 0.85156250000000 0.86328125000000 0.86914062500000 0.86621093750000 0.86767578125000 0.86694335937500 f(m) -3.50460267600573 3.51366970136587 0.07939479445190 -1.75826981785190 -0.84058726785346 -0.37976479838945 -0.14984985459478 -0.03512866824612 0.02215960945567 -0.00647811926112 0.00784237608857 0.00068253261375 iv

0.86657714843750 -0.00289769271798 0.86676025390625 -0.00110755484511 0.86685180664063 -0.00021250480699 x= 0.86685180664063 Karena nilai a berubah menjadi -1 maka f(a) menjadi -0.135335283 sehingga f(a)*f(b)<0 maka proses akan berjalan ke langkah selanjutnya sampai dengan 15 iterasi di dapat nilai x = 0.86685180664063. Jadi titik perpotongan fungsi f(x) dan g(x) adalah x = 0.86685180664063. Kesimpulan Metode biseksi membagi suatu interval menjadi 2 subinterval yang sama. Proses pembagian dilaksanakan terus sampai diperoleh diperoleh akurasi yang cukup (sesuai dengan akurasi yang dibutuhkan). Konvergensi dari metode ini terjamin. Di dalam menentukan nilai batas bawah (a) dan nilai batas atas (b) kita harus memperhatikan nilai f(a) dan f(b) karena kedua nilai harus berbeda tanda supaya terdapat akar dari fungsi persamaan yang dicari. Nilai x merupakan nilai m pada iterasi terakhir.

5.
1.

2.

3.

Anda mungkin juga menyukai