Anda di halaman 1dari 9

SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN

7.1. Pengertian Surat Berharga yang Diterbitkan Surat berharga yang diterbitkan merupakan surat- surat berharga yang diterbitkan oleh bank untuk dijual kepada pihak lain. Tujuan diterbitkannya surat berharga ini bagi bank dan dijual kepada pihak lain adalah untuk memperoleh dana pihak ketiga. Jenis- jenis surat berharga yang diterbitkan oleh bank pada umumnya berupa promes, SBPU (Surat Berharga Pasar Uang), dan Obligasi serta surat berharga lain yang lazim diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar uang. Penjualan surat- surat berharga ini dimaksudkan untuk meningkatkan likuiditas bank dengan memperoleh dana dari pihak ketiga. Perdagangan SBPU bisa antara bank komersial dengan lembaga keuangan bukan bank atau antarbank komersial dengan Bank Indonesia atau masyarakat umum selama memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Perdagangan SBPU dengan Bank Indonesia dilakukan secara lelang dengan sistem diskonto (Taswan: 113).

7.2. Akuntansi Surat Berharga yang Diterbitkan Pencatatan surat berharga yang diterbitkan dilakukan pada saat terjadi penerbitan, penjualan atau pelunasan. Pada saat penerbitan surat berharga artinya bank sudah memperoleh surat pengakuan utang dari nasabah, yaitu bisa bank lain atau lembaga keuangan bukan bank yang sewaktu- waktu surat tersebut dapat dijual untuk memperoleh dana. Dalam pembahasan akuntansi surat berharga yang diterbitkan akan dikelompokkan dalam beberapa jenis antara lain: akuntansi SBPU dan Akuntansi Obligasi.

7.2.1. Akuntansi SBPU Surat Berharga Pasar Uang pada umumnya diperdagangkan dengan sistem diskonto di pasar modal. Perlakuan akuntansi SBPU adalah sebagai berikut : a. SBPU yang diterbitkan diakui sebesar nilai nominal. b. Diskonto SBPU diakui sebagai bunga dibayar di muka dan diamortisasi selama jangka waktu SBPU tersebut. c. Biaya- biaya yang timbul dari penerbitan surat berharga diakui sebagai beban dalam periode berjalan.

Untuk mempermudah pemahaman dalam mempelajari akuntansi SBPU, di bawah ini diberikan ilustrasi akuntansi SBPU.

Ilustrasi : Pada tanggal 12 Oktober 2006, PT Bank Bima menjual SBPU ke Bank Birawa sebesar Rp 200.000.000,- bunga 12% per tahun jangka waktu 3 bulan (12 Oktober 2006 s/d 12 Januari 2007). Hasil penjualan diterima melalui giro pada Bank Indonesia.

Perhitungan Nominal SBPU Nilai Tunai SBPU 365 x 200.000.000 365 + (12%x92) Bunga dibayar dimuka 200.000.000 194.128.284 = 5.871.716 = = 200.000.000 194.128.284

Tgl 12

Keterangan Giro pada BI Bunga SPBU dibayar dimuka SPBU yang diterbitkan

Ref

Debit 194.128.284 5.871.716

Kredit

200.000.000

Penerimaan dana yang berasal dari penjualan surat berharga adalah sebesar nilai nominal setelah dikurangi dengan bunga SPBU dibayar dimuka. Bunga SPBU dibayar dimuka adalah sebesar Rp 5.871.716 harus diamortisasi sampai dengan jatuh tempo. Bunga SPBU dibayar dimuka harus dibebankan untuk biaya selama 3 bulan. Bunga tersebut setiap akhir bulan akan diamortisasi. Jurnal pada saat pembebanan bunga SPBU, 31 Oktober 2006.

Perhitungan Bunga SPBU dibayar dimuka Beban bunga Oktober 5.871.716

Tgl 31

Keterangan Beban Bunga SPBU Bunga SPBU dibayar dimuka

Ref

Debit 1.276.460 -

Kredit 1.276.460

Jurnal pada saat pembebanan bunga SPBU, 30 November 2006.

Perhitungan

Bunga SPBU dibayar dimuka Beban bunga Oktober

5.871.716 30 x 5.871.716 = 1.278.513 92

Tgl 30

Keterangan Beban Bunga SPBU Bunga SPBU dibayar dimuka

Ref

Debit 1.914.690 -

Kredit 1.914.690

Jurnal pada saat pembebanan bunga SPBU, 31 Desember 2006.

Perhitungan Bunga SPBU dibayar di muka 5.871.716

Beban bunga Oktober 31 x 5.871.716 = 1.978.513 92

Tgl 31

Keterangan Beban Bunga SPBU Bunga SPBU dibayar dimuka

Ref

Debit 1.978.513 -

Kredit 1.978.513

Jurnal pada saat jatuh tempo SPBU, 12 Januari 2007. Perhitungan

Bunga SPBU dibayar dimuka Bunga SPBU Oktober 2006 Bunga SPBU November 2006 Bunga SPBU Desember 2006 1.276.460 1.914.690 1.978.513

5.871.716

5.169.663 Bunga SPBU Januari 2007 702.053

Tgl 12

Keterangan Beban Bunga SPBU Bunga SPBU dibayar dimuka

Ref

Debit 702.053 -

Kredit 702.053

Jurnal 12 Januari 2007, saat jatuh tempo

Tgl 12

Keterangan SPBU yang diterbitkan Giro pada BI

Ref

Debit 200.000.000 -

Kredit 200.000.000

7.2.2 Akuntansi Obligasi Dalam menentukan harga obligasi, emiten perlu mempertimbangkan tingkat bunga (kupon) obligasi, jangka waktu dan jatuh tempo, serta keuntungan yang diharapkan oleh investor atau bond yield. Harga obligasi merupakan penjumlahan present value dari aliran kas, biaya, biaya bunga ditambah present value dari nilai pokok obligasi pada saat jatuh tempo, dengan yield yang disyaratkan. Biaya bunga obligasi akan dibayar setiap periode dan nilai pokok obligasi dilunasi setiap akhir periode saat jatuh tempo.

Rumus, bila penerimaan bunga (kupon) setiap tahun.

Keterangan : P n Ci r = Harga obligasi atau nilai sekarang obligasi = Periode (jumlah tahun) sampai dengan jatuh tempo obligasi. = Pembayaran bunga (kupon) obligasi setiap tahunnya. = Tingkat diskonto atau bond yield

Pp

= Nilai pokok atau prisipal obligasi

Rumus, bila penerimaan bunga (kupon) setiap 6 bulan.

a.

Penerbitan Obligasi yang dijual dengan harga di atas nilai nominal

Obligasi yang dijual diatas nilai nominal, sehingga ada keuntungan atas penjualan obligasi tersebut, dan keuntungannya diakui sebagai agio obligasi. Agio obligasi merupakan selisi antara harga jual obligasi dengan nilai nominal obligasi. Ilustrasi Pada tanggal 1 oktober 2006 bank Bima menerbitkan obligasi nominal Rp. 100.000.000 jangka waktu 5 bunga (kupon) 15% pa. obligasi tersebut dijual kepada PT. Telkom Yield 12%. Maka harga obligasi bisa dihitung sebagai berikut:

Cara menghitung : Nilai tunai bunga = Nilai tunai bunga Nilai tunai ppokok obigasi = Rp. 100.000.000/(1,12)3 Total harga obligasi =Rp. 54.071.643 = Rp. 56.742.686 = Rp. 110.814.329

Jurnal yang dibuat saat penjualan obligasi, 01 Oktober 2006 Tgl 1 Keterangan Kas/Giro Telkom Agio Obligasi Obligasi yang diterbitkan Ref Debit 110.814.329 10.814.329 100.000.000 Kredit

Jurnal pada saat pembebanan amortisasi Agio Obligasi 31 Oktober 2006. Perhitungan Agio Obligasi selama 5 tahun Amortisasi 1 bulan Tgl 31 Agio Obligasi Pendapatan Agio Obligasi Keterangan Ref = 10.814.329 = Debit 180.239 180.239 180.239 Kredit

Jurnal pada saat pembebanan bunga Obligasi 31 Oktober 2006

Perhitungan

Tgl Keterangan 1 Beban bunga Obligasi Bunga Obligasi ymh dibayar

Ref Debit 1.250.000

Kredit

1.250.000

Jurnal amortisasi agio dan beban bunga dilakukan setiap bulan untuk menghitung beban pendapatan agio maupun beban bunga obligasi. Jurnal padasaat pembayaran bunga obligasi 1 Oktober 2007 Tgl Keterangan 1 Bunga Obligasi ymh harus dibayar Giro (bunga 1.250.000 x 12 Bulan ) Jurnal pada saat jatuh tempo Obligasi 11 Oktober 2011 Perhitungan Agio Obligasi selama 5 tahun Amortisasi 1 Bulan Agio Selama 9 Bulan 9x 180.239 = Pencairan Obligasi Tgl Keterangan 1 Obligasi yang diterbitkan Kas/Giro Pembayaran bunga Obligasi 11 bulan Tgl Keterangan 1 Beban bunga Obligasi Kas/Giro Ref Debit 13.750.000 13.750.000 Kredit Ref Debit 100.000.000 100.000.000 Kredit = 10.814.329 180.239 1.622.149 Ref Debit 15.000.000 15.000.000 Kredit

Pembayaran bunga obligasi 11 bulan Tgl Keterangan 1 Agio Obligasi Pendapatan Agio Obligasi (Amortisasi agio untuk 9 bulan ) Ref Debit 1.622.149 1.622.149 Kredit

b. Penerbitan Obligasi Yang Dijual Dengan Harga Nilai Nominal Obligasi Obligasi yang dijual lebih rendah dibanding dengan nilai nominal, artinya ada kerugian atas penjualan obligasi tersebut dan kerugiannya diakui sebagai disagio obligasi. Ilustrasi Pada tanggal 1 Oktober 2006 Bank Bima menerbitkan obligasi dengan nominal Rp100.000.000,- dengan jangka waktu 5 tahun bunga (kupon) 15% pertahun. Obligasi tersebut dijual pada pt Telkom dengan harga Rp 94.000.000,Jurnal yang dibuat Pada saat penerbitan obligasi 1 Oktober 2006 Tgl Keterangan 1 Kas/ Giro Telkom Disagio Obligasi Obligasi yang diterbitkan Ref Debit 94.000.000 60.000.000 100.000.000 Kredit

Pada saat amortisasi disagio 31 Oktober 2006 Tgl 1 Keterangan Beban disagio Obligasi Disagio obligasi ( ) Ref Debit Kredit

Pada saat pembebanan bunga obligasi 31 Oktober 2006

Tgl Keterangan 1 Beban disagio Obligasi Bunga ymh dibayar


( )

Ref Debit

Kredit

Pada saat pembebanan bunga obligasi 31 Oktober 2006 Tgl Keterangan 1 Bunga obligasi ymh dibayar Kas/ giro Telkom
( Obligasi yang diterbitkan Kas/giro Telkom )

Ref Debit

Kredit

100.000.000 100.000.000

Anda mungkin juga menyukai