Anda di halaman 1dari 3

2. Motilitas sperma Pemeriksaan dilakukan dengan cara memperhatikan gerak sperma pada 4 - 6 lapang pandang.

Dilihat dari gerakan sperma, dapat diklasifikasikan sebagai berikut : a. Jika sperma bergerak cepat dan lurus ke muka b. Jika geraknya lambat atau sulit maju lurus atau bergerak tidak lurus c. Jika tidak bergerak maju d. Jika sperma tidak bergerak Jumlah sperma yang berhasil diamati pada pemeriksaan motilitas sperma adalah 70 sperma, terdiri dari 20 sperma motil progresif (bergerak lurus dalam lingkaran besar), 20 sperma motil nonprogresif (bergerak dalam lingkaran kecil) dan 30 sperma immotil (tidak bergerak sama sekali). Perhitungan persentase masing-masing klasifikasi adalah sebagai berikut : PR :

20 70

x 100% = 28 %

NP :

20 xx 100% = 28 % 70
+ = 56 %

PR + NP :

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa motilitas sperma normal karena sperma yang bergerak aktif dan lurus > 40%

3. Morfologi sperma dan elemen bukan sperma Dari hasil pemeriksaan : Pada lapang pandang pertama terdapat 24 sperma dengan rincian : 15 sperma normal dan 9 sperma abnormal Pada lapang pandang kedua terdapat 17 sperma dengan rincian : 13 sperma normal dan 4 sperma abnormal Pada lapang pandang ketiga terdapat 14 sperma dengan rincian : 10 sperma normal dan 4 sperma abnormal

Maka persentase sperma normal : 13 19 Sperma dikategorikan normal pada pemeriksaan morfologi sperma bila sperma yang memiliki morfologi lengkap > 50%. Maka dapat disimpulkan morfologi sperma normal. x 100% = 68%

4. Pemeriksaan hitung jumlah sperma Pemeriksaan hitung jumlah sperma dilakukan dengan menggunakan bilik hitung NI pembesaran 400x. Penghitungan dilakukan pada kotak tengah yang terdiri dari 25 kotak sedang yang masing masing di dalamnya terbagi lagi menjadi 16 kotak kecil. Digunakan pengenceran 1:20 dengan cara menghisap semen sampai angka 0,5 lalu menghisap pengencer larutan Turk sampai angka 11. Pada pemeriksaan ini jumlah sperma yang ditemukan dalam 1 kotak sedang 23 sperma, sehingga penghitungan sperma dilakukan pada 10 kotak sedang. Pengenceran yang digunakan adalah 1:20, sehingga berdasarkan tabel 2, faktor koreksinya adalah 2. Pengenceran 25 Jumlah kotak sedang yang dihitung 10 Faktor koreksi 1 : 10 1 : 20 1 : 50 Maka jumlah sperma : 10 5 2 4 2 0,8 2 1 0,4 5

23 2

X 106 = 11,5 x 106 /ml

Namun hasil ini tidak valid dikarenakan dalam pemeriksaan kita hanya menghitung 1 kotak saja. Dari hasil pemeriksaan mikroskopis, didapatkan bahwa jumlah sperma 11,5.106, motilitas sperma 56%, dan morfologi 68%. Didapatkan kesimpulan bahwa dalam sampel ditemukan sperma dengan karakteristik oligozoospermia. Dikarenakan jumlah sperma normal adalah 20.106.

Referensi :

Tjipto, Bambang W. et al. 2010. Kajian Infertil Pria di Laboratorium Infertil. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, vol. 13: 181 188.
Guzick, David S., M.D. et al. 2001. Sperm Morphology, Motility, and Concentration in Fertile and Infertile Men. N Engl J Med 2001; 345:1388-1393.

Anda mungkin juga menyukai