Abstrak
Penelitian ini berfokus pada keterampilan kognitif dan adaptif spesifik dari
pasien yang didiagnosis dengan retardasi mental (MR) dan komorbid patologis,
seperti skizofrenia, gangguan kepribadian dan mood, gangguan perkembangan
pervasif, epilepsi dan ADHD. Sampel terdiri dari 182 subyek, didiagnosis sebagai
MR ringan atau sedang, rentang usia dari 6 tahun 8 bulan hingga 50 tahun 2 bulan,
usia rata-rata 17.1 (standar deviasi 7.9). Semua subjek adalah pasien rawat inap
dalam struktur khusus untuk diagnosis dan pengobatan MR. Instrumen penelitian
adalah Skala Kecerdasan Wechsler (WAIS-R atau WISC-R menurut usia
kronologis subjek) dan Vineland Adaptive Behavior Scale (VABS). Hasil yang
didapatkan mengkonfirmasi bahwa faktor komorbid adalah faktor yang
membedakan antar subjek dengan retardasi mental. Kedua proses verbal
membutuhkan pengingatan kembali memori dan proses visuo-spasial berperan
sebagai fitur pembeda. Kondisi ADHD sangat meningkatkan gangguan
keterampilan kognitif, sementara gangguan perilaku tidak terlalu mengganggu
dalam perkembangan penyakit MR. Pada sampel dewasa, peran sindrom
komorbid pada individu dengan MR sebagai faktor pembeda sangat berkurang
untuk kategori keterampilan kognitif, dan terbatas pada beberapa kemampuan
verbal dasar, lebih banyak pada gangguan mood dan lebih sedikit pada gangguan
skizofrenia. Bidang adaptasi dan sosialisasi, keterampilan motorik dan kehidupan
sehari-hari, lebih banyak mengalami gangguan perkembangan umum daripada
pada penderita skizofrenia komorbid dan gangguan kepribadian dan mood.
Penilaian psikologis yang akurat dari diagnosis ganda berguna dalam mendeteksi
proses spesifik yang mendasar saat membedakan sindrom komorbid dan dalam
merencanakan terapi rehabilitasi yang tepat.
2. Metode
2.1. Sampel
Sampel terdiri dari n = 184 subjek, 103 laki - laki (56%) dan 81 perempuan
(44%), didiagnosis MR ringan (n = 124, 67,4%) atau MR sedang (n = 60, 32,6%).
Rentang usia adalah 6 tahun 8 bulan hingga 50 tahun 2 bulan, usia rata-rata 17.1
(standar deviasi 7.9).
Patologi yang terjadi secara bersamaan adalah skizofrenia, gangguan
kepribadian, gangguan mood, gangguan perkembangan pervasif (PDD), epilepsi
dan defisit perhatian dan gangguan hiperaktif (ADHD). Diagnosis MR dan
komorbidi patologi ditentukan oleh tim termasuk psikiater dan psikolog, sesuai
dengan kriteria DSM-IV-R (APA, 2000).
Tabel 1 menunjukkan komposisi patologis subkelompok dan
perbandingan tingkat kecerdasan umum yang tidak berbeda secara signifikan
antara subkelompok.
Subjek berasal dari keluarga dengan status sosial menengah ke bawah,
semua pasien rawat inap dalam struktur khusus untuk diagnosis dan perawatan
MR. Mereka dirawat di kelas sekolah khusus dan kegiatan kerja rehabilitasi di
dalam struktur yang sama.
Desain penelitian dimasukkan dalam prosedur penilaian rutin yang
dilakukan untuk diagnosis, oleh karena itu sebelumnya harus memperoleh
persetujuan dari peserta dan / atau keluarga mereka. Prosedur ini disetujui oleh
Komite Etik dari Lembaga Penelitian Ilmiah untuk Diagnosis dan Terapi Oasi
(Troina), di mana sampel dikumpulkan.
2.2. Instrumen
Instrumen penelitian ini adalah WAIS-R (Wechsler skala kecerdasan
orang dewasa - revised, Wechsler, 1981) atau WISC-R (Skala Kecerdasan
Wechsler untuk anak-anak - revised, Wechsler, 1974), dipilih sesuai dengan
kronologis usia subjek berdasarkan batas usia dari 16 yang diusulkan oleh
Wechsler, dan VABS (Vineland Skala Perilaku Adaptif - formulir survei, Sparrow et
al., 1984). Uji dilakukan oleh psikolog yang berkualifikasi, dengan pengalaman
praktek menilai orang-orang MR selama beberapa tahun. Hanya protokol lengkap
yang dipertimbangkan untuk penelitian, yaitu, tanpa nilai yang hilang di subtes apa
pun. Sehingga, untuk setiap uji, subjek yang termasuk dalam kelompok yang
dibagi menurut patologi komorbid mungkin berbeda. Untuk memastikan
komparabilitas dari subkelompok ini, sebelumnya diuji atas tidak adanya
perbedaan signifikan dalam tingkat usia. Nilai-F untuk perbandingan tidak
signifikan: untuk sampel WISC-R F [3,95,98] = 1,33 (p = 0,27), untuk sampel
WAIS-R F [3,104,107] = 1,18 (p = 0,32), untuk sampel VABS F [5,157,162] = 1,58
(p = 0,17).
Tabel 1. Komposisi sampel dan tingkat kecerdasan umum pada subkelompok
Sindrom komorbiditas dengan MR Tingkat IQ umum
N M (SD)
Epilepsi 72 58.34 (13.88)
ADHD 25 55.09 (13.24)
Skizofrenia 15 63.73 (11.34)
Gangguan kepribadian 63.22 (14.11)
Gangguan mood 56.32 (14.46)
Gangguan perkembangan pervasif 55.09 (13.24)
Tabel 2. Perbedaan dalam subtes WISC-R antara rerata subkelompok dengan MR dan
patologi komorbid (usia 6-16, n = 99)
3. Hasil
Analisis varian menunjukkan perbedaan dalam subkelompok subjek MR
dengan patologi yang terjadi bersamaan.
Pada tes WISC-R yang cocok untuk usia 6-16, ditemukan perbedaan
signifikan pada subtes informasi, aritmatika, rentang angka, desain blok dan labirin
(Tabel 2). Perbandingan post-hoc menunjukkan bahwa pada tiga subtes yang
pertama, bagian dari skala verbal, kelompok MR dengan gangguan kepribadian
memiliki skor rerata tertinggi, sedangkan skor terendah ditemukan pada kelompok
ADHD. Selain itu pada desain blok dan labirin skor yang tertinggi rata-rata dicatat
untuk gangguan kepribadian, tetapi skor rata-rata terendah diperoleh oleh
gangguan mood kelompok.
Pada tes WAIS-R untuk subjek yang lebih tua dari informasi 16 (Tabel 3),
komprehensi dan persamaan merupakan subtes satu - satunya di mana
perbedaan antar sindrom secara statistik signifikan, subjek MR skizofrenia
memiliki skor rata-rata tertinggi, gangguan mood dan epilepsi paling rendah.
Tabel 3. Perbedaan dalam subtes WAIS-R antar subkelompok dengan MR dan patologi
komorbid (usia 17-50, n = 108)
Tabel 4. Perbedaan dalam area VABS antara sarana subkelompok dengan MR dan
patologi penyerta (semua usia, n = 163)
4. Diskusi
Diketahui bahwa ADHD, penyakit organik seperti epilepsi, dan patologi
psikiatrik lainnya seperti psikotik dan gangguan mood dan gangguan
perkembangan pervasig, sering terjadi bersamaan dengan MR, sehingga
penentuan diagnosis banding merupakan prioritas utama untuk dilakukan (Fuller
dan Sabatino, 1998; Wallander et al., 2003). Penelitian kami bertujuan untuk
menemukan beberapa pola spesifik dari keterampilan adaptif yang dapat
membedakan sindrom komorbid dengan MR.
Pada domain kognitif, yang diukur dengan subtes skala kecerdasan yang
sesuai usia subjek, komorbiditas merupakan faktor pembeda diantara subjek
keterbelakangan mental.