Anda di halaman 1dari 6

Hidup itu Bagai Cermin

Cermin, siapa yang tidak tahu dan mengenal benda yang satu ini, karena dalam setiap ruang, setiap sisi-sisi rumah akan selalu ada benda ini, tiada habisnya kita mamatut diri didepan cermin untuk sekedar bisa melihat apa yang kurang pantas pada diri kita, karena jelas bawah pengertian cermin sendiri adalah permukaan memantul yang cukup licin untuk membentuk imej. Cermin dikenali ramai sebagai sejenis benda yang boleh memantulkan cahaya ataupun bayang-bayang. Ach.. itu hanyalah sebuah definisi dan pengertian, namun pernahkah kita sedikit memahami fungsi cermin itu lebih jauh dan lebih dalam lagi, bahwa cermin tidak sekedar pemantul bayang-bayang, bahwa cermin tidak sekedar alat untuk melihat sudah pantaskah dandanan kita. Pernahkah kita menyadari bahwa cermin begitu jujur pada kita. Karena apa yang ada pada diri kita akan dipantulkan demikian apa adanya oleh cermin. Kalau anda percaya perkataan orang-orang tua kita dahulu. bahwa terlalu sering bercermin nanti cakepnya di ambil cermin. hmm menakutkan sekali. kadang-kadang saya ga mau juga dong, ganteng saya di ambil cermin.. ha ha ha.. Bagaimana, apa anda setuju dengan perkataan orang tua kita itu? kalau saya sih tidak percaya 100%.bagi saya, cermin yah cermin. alat yang bisa memantulkan gambar atau cahaya yang ada di hadapan cermin. betul tidak? Justru kita sepatutunya harus sering-sering bercermin. dengan begitu, kita semakin sering mengontrol perkembangan diri kita. adakah sesuatu yang berubah. mungkin mata kita terlihat lelah, karena keseringan plototin monitor komputer. atau rambut sudah mulai panjang, perlu ke salon dulu. begitulah fungsi cermin yang sebenarnya. alat untuk melihat diri kita. Kira-kira anda bisa membaca arah pembicaraan saya bukan? Anda benar, bercermin adalah sarana kontrol diri! Anda bisa belajar dari filosofi cermin ini. melalu fungsi cermin yang sebenarnya. yang bisa memantulkan apapun yang terjadi di hadapan cermin tersebut. jika anda bercermin pada saat anda belum mandi dan rambut belum tersisir rapih, begitu pula yang anda lihat di dalam cermin. Tidak mungkin sebaliknya. justru kalau yang anda lihat adalah yang sebaliknya. anda akan kaget dan lari terbirit-birit. (semoga itu tidak terjadi) Sobat.. Sadar atau tidak sadar. Pantulan kehidupan sudah kita alami selama ini. Hanya saja, karena tidak adanya perhatian khusus terhadap kenyataan seperti itu. Makanya cenderungan untuk di abaikan. lalu pelajaran penting apa yang bisa sama-sama kita petik dan diterapkan dalam kehidupan nyata yang sesungguhnya? Pelajarannya, jika ingin mendapatkan pantulan yang baik, maka berbuatlah yang baik. jika ingin mendapatkan kehidupan yang teratur, maka atur diri anda. begitu seterusnya.

Apapun pantulan kehidupan yang anda inginkan. maka ingatlah baik-baik. hukum timbal balik pasti berlaku. Jika anda pernah berbuat baik kepada seseorang, maka orang tersebut pasti akan membalas kebaikan anda. kalaupun ia belum bisa membalas kebaikan anda. maka niatan untuk berbuat baik, tetap tersimpan dalam hatinya. dan suatu saat akan dibalasnya. begitupun sebaliknya. Jika anda berbuat buruk kepada orang lain, pasti orang lain akan merasa sakit hati kepada anda. dan rasa sakit hati itu adalah doa yang paling di kabulkan. Dalam hal pertemanan cermin adalah tempat yang tepat untuk introspeksi, Jika kita bercermin, maka kita akan melihat potret kehidupan diri kitasesuai dengan keadaan yang ada. Cermin pun menerima dan menampakkan apa adanya, Cermin memiliki karakteristik bersedia menerima dan memperlihatkan apa adanya. Untuk itu,hal ini dapat dimaknai sebagai pribadi yang memiliki sifat-sifat, seperti sederhana, jujur, objektif, jernih, dan lain-lain Cermin juga menerima kapan pun dan dalam keadaan apa pun, Cermin memiliki karakteristik bersedia menerima kapan pun dan dalam keadaan apapun. Cermin pun tidak pilih kasih, Cermin memiliki sifat tidak pernah piih-pilih, siapa saja yang mau bercermin pasti diterima. Artinya cermin memiliki sifat tidak pilih kasih, tidak membeda-bedakan, atau tidak pernah deskriminitif. Dan cermin juga dapat menyimpan rahasia, Cermin tidak pernah memperlihatkan siapa yang telah bercermin kepadanya, baik yang bercermin itu kondisinya baik atau buruk. Berarti cermin memiliki sifat pandai menyimpan rahasia. Ada pula cermin yang selalu mengatakan sebenar-benarnya diri kita, ia dinamakan nurani. Kawan-kawan yang membaca pengetahuan religi modern mengatakan nurani adalah Tuhan yang berada dalam diri kita. Setahu saya kalau ingin melihat diri sendiri sebenar-benarnya dan memperbaiki kesalahan lihatlah cermin yang satu itu. Dia berada dekat sekali, tidak sampai sejengkal dari benda berdegup penanda hidup matinya manusia. Suara dan gambarannya selalu ada tetapi karena pahit yang ditampilkan, tak mau kita melihatnya. Ia tidak bisa goyah percayalah sehebat apapun kita berdebat ia tidak berubahsejauh apapun kita berpaling ia tidak akan pergisetebal dan semahal apapun pakaian yang kita kenakania selalu dapat melihat ke dalam diri kita yang telanjang. Jadi percayalah kepada cermin nurani karena walaupun kita sudah menghabiskan waktu berjam-jam berdandan di depan cermin dan percaya kepadanya berjalan keluar lalu mendengarkan cermin (orang lain) yang berkata ..mas resletingnya lom dinaikin siapa yang tau? Dan sekali lagi, apapun perbuatan anda di dunia ini. begitupula reaksi yang akan anda dapatkan di kemudian hari.

Hidup seperti Sebuah Pensil


Seorang anak bertanya kepada neneknya yang sedang menulis sebuah surat. Nenek lagi menulis tentang pengalaman kita ya? atau tentangku? Mendengar pertanyaan si cucu, sang nenek berhenti menulis dan berkata kepada cucunya. Sebenarnya nenek sedang menulis tentang kamu, tapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini yaitu pensil yang nenek pakai. Nenek harap kamu bakal seperti pensil ini ketika kamu besar nanti ujar sinenek lagi. Mendengar jawaban ini, si cucu kemudian melihat pensilnya dan bertanya kembali kepada si nenek ketika dia melihat tidak ada yang istimewa dari pensil yang nenek pakai. Tapi nek sepertinya pensil itu sama saja denganpensil yang lainnya. Ujar si cucu. Si nenek kemudian menjawab, Itu semua tergantung bagaimana kamu melihat pensil ini. Pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup, kalau kamu selalu memegang prinsip-prinsip itu di dalam hidup ini. Memang benar banyak yang dapat kita tiru dari sebatang pensil. Salah satu hal yang pertama kali Allah CIPTAKAN adalah Pensil, buktinya Allah memerintahkan pensil ini untuk menuliskan takdir kehidupan manusia dan dunia di lauhul mahfudz. Pensil mengingatkan kamu kalo kamu bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalumembimbing langkah kamu dalam hidup ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya. Ketika menulis, Pensil harus DIGERAKAN oleh penulisnya, begitu juga halnya dengan manusia ketika dia berbuat sesuatu maka sesungguhnya ada Dzat yang menggerakkannya Dialah Allah, sang Maha Agung yang keAgungan-Nya tak kan tertandingi oleh keagungan apapun di muka bumi ini. Dalam proses menulis, kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil kita. Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga dengan kamu, dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik. Pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah. Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar.

Bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkanarang yang ada di dalam sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan menyadari hal -hal di dalam dirimu. Pensil selalu meninggalkan tanda/goresan. Seperti juga kamu, kamu harus sadar kalau apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan. Oleh karena ituselalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan. Pada akhirnya, Pensil juga memiliki USIA PAKAI, ketika sering digunakan pensil akan menjadi tumpul dan pendek hingga suatu saat Pensil tidak bisa digunakan lagi. Begitu juga dengan manusia, ia memiliki batas usia dan akhirnya ia akan menghadap sang pencipta.

Hidup Hanyalah Satu Putaran Lingkaran


Kalau di fikir-fikir yah.. kita ini tak lepas dari lingkaran-lingkaran. terkadang siklus kehidupan ini, berkesan monoton. kita hanya berada disitu-situ saja. Walau kesannya, banyak hal yang sudah kita lakukan. Hal-hal yang mungkin kita anggap sebagai sesuatu yang luar biasa. Tapi kalau difikirkan lebih dalam lagi, pada dasarnya kita hanya berada dalam satu pusaran. Perhatikan, mulai dari bagun tidur sampai tidur lagi. Kita tak luput dari serangkaian lingkaran aktifitas yang sifatnya rutinitas. Bangun, Beraktifitas, rilex dan akhirnya tertidur karena lelah. Begitu seterusnya. Hampir seluruh hidup kita ini terjerat dalam satu lingkaran yang pasti. Kita terikat dalam pusaran waktu yang tak mungkin bisa dikendalikan. Semua diluar batas kemampuan manusia. Dalam aspek yang lebih luas. Sebagai individu, manusia diikat dalam komitmen lingkaran. Mulai berada dari dalam kandungan sang bunda, lahir ke dunia, tumbuh dari masa kanak-kanak sampai dewasa, menikah dan menjalani hidup. Lalu meninggal karena usia tua. Adakah yang mampu menghalau takdir itu? Tentu tidak ada. Itulah ketentuan waktu yang tak dapat di bantah oleh manusia. Yang bisa dilakukan hanyalah memanfaatkan waktunya. Cuma itu saja poinnya. Memang kita tidak bisa lagi membantah, bahwa kita berada dalam lingkaran-lingkaran. baik itu lingkaran kecil, dalam bentuk sebuah aktifitas keseharian, maupun dalam lingkaran besar dalam bentuk proses kehidupan secara utuh. Kalau anda seorang yang ahli ziarah. Suka mendatangi makam-makam leluhur. Pasti anda tidak asing pada nisan-nisan yang terlihat disana. Setiap nisan terpampang tulisan jelas disitu, lahir pada tanggal berapa, bulan dan tahun berapa meninggal pada tanggal bulan tahun berapa pula.. Perhatikan tanda garis (-) itulah jangka waktu yang dimiliki pemilik nisan. Cuma sebatas garis itu saja. Apa maknanya? akan dijawab dengan pertanyaan cantik, berikut ini Seberapa dan apa saja yang sudah kita lakukan untuk mengisi garis tipis itu? Seorang yang biasa-biasa saja, tentu garis tipis itu tak akan terisi oleh sesuatu yang bermakna. Tapi tidak bagi orang hebat. Itulah makna lingkaran hidup yang perlu kita isi. Dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Di gempur dengan aktifitas progresif yang syukursyukur bisa menciptakan superioritas kita sebagai manusia yang utuh, berguna dan bermanfaat. Paling tidak ada sesuatu yang kita perbuat yang bisa dikenang kemudian.ada upaya mengisi lingkaran itu..

Jadi kembali lagi, kalau difikir-fikir, hidup kita ini kecil sekali, pendek dan tipis. Jika kita terlena dan malas membangun kualitas, tidak ada upaya menciptakan suasana hidup yang, yah paling tidak bisa bermanfaat alias tidak sia-sialah Ada banyak tantangan menyenangkan yang perlu kita hadapi. daripada hanya sekedar meratap, mengeluh atau menyudutkan pihak lain. kita perlu melakukan sesuatu!

Anda mungkin juga menyukai