Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KOMUNIKASI RADIO PENGUKURAN SENSITIVITAS RADIO DAN QUIETING RADIO VHF FM TRANSCEIVER

Disusun oleh: Rifki Hidayat (091331054) Susan Dwi Marcia (091331059) Yoyok Dwi Fitria Priyanto (091331064)

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2012

PENGUKURAN SENSITIVITAS RADIO DAN QUIETING RADIO VHF FM TRANSCEIVER

TUJUAN Menentukan sensitivitas suatu radio VHF FM Transceiver Menentukan sensitivitas quieting suatu radio VHF FM Transceiver

II 2.1

LANDASAN TEORI Sensitivitas Radio Sensitivitas adalah spesifikasi penerima yang paling penting. Bersama-sama

dengan daya pancar, sensitivitas menentukan jarak komunikasi itu sendiri. Karena daya pancar sulit untuk diketahui dan sering dibatasi oleh peraturan (FCC atau badan pemerintah), sensitivitas menjadi spesifikasi penting untuk mencapai jarak komunikasi maksimum. Untuk penerima radar, sensitivitas akan menentukan ukuran minimum dan jarak dimana target harus ditampilkan. Untuk penerima home satellite, dimana daya pancar dan jarak adalah tetap, sensitivitas penerima akan menentukan ukuran piringan antenna yang diperlukan untuk kualitas gambar tertentu. Dalam hal pager saku, sensitivitas akan menentukan radius cakupan dimana kita dapat menerima isyarat penting.

2.2

Sensitivitas Quieting Quieting digunakan secara khusus pada peerima FM. Dengan tidak adanya

sinyal RF dan squelch, akan ada sin yal noise yang keluar dari penerima tersebut. Ketika sinyal RF tanpa modulasi diterima oleh penerima, level noise akan berkurang, hal ini dikarenakan pembatasan pada penguat IF nya pada penerima FM, atau kerja AGC pada penerima AM.

Salah satu metoda dalam menspesifikasikan sensitivita quieting penerima adalah berapa besar sinyal RF yang diperlukan untuk memperoleh reduksi noise output yang dinyatakan dalam dB.

III

ALAT DAN BAHAN 1. Trainer Radio VHF FM Transceiver 2. RF Signal Generator 3. Distortion Analyzer 4. Oscilloscope 5. Kabel penghubung koaksial BNC to BNC seperlunya.

IV 4.1

PRINSIP PENGUKURAN Sensitivitas Radio Dalam pengukuran sensitivitas ini pada prinsipnya adalah menentukan level

input RF yang menghasilkan >50% dari rating output pada 12dB SINAD (Rec. EIA) Sensitivitas: menentukan level input RF yang menghasilkan >50% dari rating output pada 12 SINAD. Sebuah sinyal generator dihubungkan ke input antenna penerima. Output penerima dihubungkan kesebuah distortion analyzer yang mengukur SINAD. Sinyal tes dimodulasi dengan nada tone 1 Khz. Level output generator kemudian diturunkan hingga mencapai 12dB SINAD atau output audio jatuh hingga 50% dari harga ratingnya, mana yang terjadi duluan.

4.2

Sensitivitas Quieting Quieting adalah ketika noise output penerima menurun sebagaimana sinyal

RF tanpa modulasi diberikan. Quieting sensitivity adalah berapa besar level input RF yang diperlukan agar dapat menurunkan output noise penerima hingga 20dB. Quieting sensitivity menggunakan setup pengukuran yang sama seperti pada pengukuran sensitivitas sebelumnya. Dengan level RF carrier off atau kecil sekali, volume penerima diatur hingga 25% dari rating daya outputnya. Output generator

kemudian dinaikan hingga tegangan noise output penerima turun hingga 20dB. Level RF carrier ini adalah level sensitivitas quieting.

V 5.1

PROSEDUR PENGUKURAN Sensitivitas Radio

Setup pengukuran:

Modul Radio VHF FM Transceiver Oscilloscope

Signal Generator

Dstortion Analyzer

1. Berikan sinyal termodulasi FM dengan nada tone 1Khz dengan 60% deviasi dari rating maksimumnya. (3Khz untuk deviasi maksimum 5Khz) 2. Set level output generator 1mV dan atur volume control pesawat penerima hingga mencapai harga maksimum 3. Kurangi sinyal input RF hingga memperoleh SINAD = 12dB pada Distortion Analyzer atau output audio jatuh hingga 50% dari harga rating. (mana yang terjadi duluan)

5.2

Sensitivitas Quieting

Setup pengukuran:

Modul Radio VHF FM Transceiver Oscilloscope

Signal Generator

Dstortion Analyzer

1. Hubungkan beban audio dan distortion analyzer ke output pesawat penerima yang sedang di tes 2. Matikan modulasi dan set sinyal generator untuk output RF minimum. Matikan fungsi squelch (jika ada) 3. Atur volume control penerima hingga output noise mencapai 25% dari rating daya outputnya 4. Naikan level output generator hingga output noise dari penerima turun hingga 20dB

VI

HASIL PENGUKURAN Pada praktikum kali ini hasil yang di peroleh adalah sebagai berikut:

Sensitivitas radio ketika sinyal input RF memperoleh SINAD = 12dB adalah sebesar -105dBm, dan Sensitivitas quieting sebesar -102dBm dengan volume noise sekitar 25%-30%

VII

KESIMPULAN Batas standar sensitivitas radio adalah sekitar -107dBm. Ketika sensitivitas

suatu radio lebih kecil dari batas standar, maka radio tersebut bisa dikatakan masih bagus atau sangat bagus. Namun sebaliknya, ketika suatu radio mempunyai batas sensitivitas lebih besar dari standar maka radio tersebut bisa dikatakan sudah jelek. Pada praktikum yang dilakukan di laboratorium, sensitivitas radio diperoleh sebesar -105dBm dengan sensitivitas quieting sebesar -102dBm. Itu menandakan bahwa modul yang dipakai praktikum sudah jelek karena sensitivitas melebihi standar.

Anda mungkin juga menyukai