PRESTãSI Edisi Interaktif
PRESTãSI Edisi Interaktif
Office : 7/1 Ahmed E1 Zumr St. Block 21 Tenth District Nasr City Cairo Egypt
Edisi Interaktif
HUT KSW Ke-27
27 Tahun KSW Membangun;
Kesadaran, Kebersamaan, Keharmonisan
dan Kesantunan
Teras
KSW; Selangkah Lebih Maju
Kolom
Kesinambungan dalam 27 Tahun KSW
Lensa KSW
Dua Kata dari (Hati) KSW
Opini
Walisongo FC;
Cinta, Harmoni dan Prestasi
Sapa Redaksi
A s s a l a m u ' a l a i ku m w a r a h m a t u l l a h w a
Daftar Isi
Dari Redaksi__02
barakatuh. Pada sebagian kata, tak semua bisa
menggambarkan rasa. Kepada sesama, manusia
akan lebih cenderung saling menerima rasa
dengan isyarat. Maka kesempatan kali ini, Kru Teras__03
Redaksi PRESTãSI mengisyaratkan rasa-rasa yang
tak terungkap oleh sekedar kata-kata dalam
Buletin PRESTãSI Edisi Interaktif; teruntuk KSW, Opini__05
siapa saja yang datang dari senja. Ia tidak lahir
dari mana-mana, namun dari isyarat yang
bergelenyar di tiap relung dan berpendar di
lorong gelap, untuk KSW; tak terkecuali yang Kolom__07
bahkan tak peduli.
Kami isyaratkan kata-kata yang tak terungkap
dengan kata-kata, kata-kata yang harap-harap Lensa KSW__09
cemas lebih berharga. Yang rangkaiannya tidak
penuh keraguan, sebab ditulis dan ditirakati
berhari-hari. Untuk KSW; semuanya tanpa
bertanya-tanya. Lebih dari segalanya, KSW harus Kata Mereka__11
terus membangun untuk setiap siapa yang setia
padanya. Maka agar dengan ini, KSW tidak ragu
lagi untuk terus maju, untuk terus berjuang, Dua Kata Untuk KSW__13
untuk terus mengajak dan tak bosan merangkul.
Semoga.
Terakhir, tak peduli apa yang jadi ocehan orang- Catatan Pimred 2011__16
orang. Kata-kata adalah senjata. Ia melindungi
atau menghabisi adalah pilihan. Dan pun, kata
adalah kado yang paling indah dan murah. Kami
dedikasikan Buletin PRESTãSI Edisi Interaktif Catatan Pimred 2012__18
Spesial HUT KSW ke-27 teruntuk para pemilih
kata terbaik, yang ngewongke (memanusiakan)
pada yang bukan manusia sekalipun, teruntuk Catatan Pimred 2013__20
KSW dan siapa saja yang berjiwa KSW. Mari
berpesta dalam kata-kata, lebih hidup lagi!
Kemudian, selamat membaca!
Catatan Pimred 2014__22
P RESTãSI Pelindung: Ketua KSW | Dewan Redaksi: Ronny G. Brahmanto, Landy T. Abdurrahman,
Muhammad Fardan Satrio Wibowo, Uly Ni'matil Izzah, Nashifuddin Luthfi | Pimpinan
Media Silaturahmi, Informasi dan Analisa
Umum: Choiriya Dina Safina | Pimppinan Redaksi: Muhammad Fadhilah Rizqi | Pimppinan Usaha: Sopandi |
Sekretaris Redaksi: Wais Al-Qorny | Redaktur Pelaksa: Muhammad Miftakhuddin Wibowo, Zulfah Nur Alimah,
Zuhal Qobili, Rizqi Fitrianto | Reporter: Muhammad Nurul Mahdi, Iis Isti'anah, Fathimah Imam Syuhodo |
Distributor: Azhar Hanif, Mahfud Washim | Layouter: Alaik Fashalli, al-Muzakky | Karikaturis: Rijal Rizkillah |
Editor: Muhammad Ulul Albab Mushaffa, Annisa Fadlilah, Abdul Wahid Satunggal
Walisongo FC;
Cinta, Harmoni dan Prestasi
Oleh: Asrizal Musthofa, Lc.
konflik keluar solusi, dari gesekan menjadi biasa. Karena itu sikap sopan santun dan rasa
kekuatan? legowo khas karakter Jawa, juga merupakan
Pertama: Kompak. Walisongo FC tidak rahasia sukses Walisongo FC selama ini.
mempunyai pemain bintang. Kemampuan Kelima: Dukungan warga. Karena rekor yang
dan skill pemainnya rata. Postur tubuh yang dicapai, tak aneh jika Walisongo FC memiliki
merupakan unsur penting dalam sepak bola, suporter fanatik. Suporter berjuluk Laskar
juga sedang-sedang saja. Sosok One Man Semar Mendem ini sangat terkenal dengan
Show juga susah ditemui di skuad tim. Apa lagi kekompakannya. Sorak dan yelyelnya mampu
ka l a u b u ka n ke ko m p a ka n ya n g b i s a membuat mental lawan jadi ciut. Sebaliknya,
diandalkan? hal itu tentu membawa berkah bagi tim
Kedua: Harmonis. Ketika ditanya mengenai Walisongo FC, pemain kedua belas. Tak
tips menumbuhkan dan menjaga sebatas suporter, alumni KSW dan juga
keharmonisan, Abdul Qodir, mantan pelatih mantan pemain yang sekarang sudah kembali
dan juga Wing Back andalan Walisongo FC ke Tanah Air tak hentinya memberi dukungan
berpesan, “Intinya itu sering kumpul bareng.” tim kesayangan mereka ini. Jika mendekati
Dengan seringnya kumpul dan silaturahim, event Jawa Cup, beranda Facebook Walisongo
ikatan emosional akan terjalin. Hubungan Semar Mendem bisa dipastikan ramai dengan
antar skuad dapat terjaga dengan baik. Hal itu postingan dari mereka, “Perjuangno!
“Dari sepak bola terdapat banyak sekali filsafat hidup. Beruntung bagi yang dapat
menangkap pelajaran darinya. Sepakbola mengajarkan perjuangan dan kesabaran.
Tidak hanya mencari poin sebanyak-banyaknya, tapi juga bermain cantik
untuk mendapatkan poin-poin tersebut.”
ternyata pesan turun-temurun dari para (Perjuangkan!)” Semua merasa memiliki.
p e n d a h u l u , ya n g s e y o g ya nya s e l a l u Dari KSW untuk Masisir
disampaikan pada generasi penerus. M e l a l u i Wa l i s o n go F C , K S W i n g i n
Ketiga: Walisongo FC tidak memiliki pemain menyuguhkan sekaligus memberi contoh
pragmatis. Pemain pragmatis bercirikan selalu pada ranah Masisir akan permainan yang baik.
ingin dimainkan di tiap pertandingan, meski Mementingkan kekompakan daripada
jarang ikut latihan. Jika tidak dimainkan kekerasan. Memaknai arti cinta, harmoni dan
kurang bisa menjaga perasaan, yang prestasi.
terkadang dapat mengganggu stabilitas tim. Dari sepak bola terdapat banyak sekali filsafat
Perlu diketahui bahwa dalam Walisongo FC hidup. Beruntung bagi yang dapat menangkap
tidak ada senioritas. Tidak ada yang merasa pelajaran darinya. Sepakbola mengajarkan
lebih penting dari yang lain. Yang datang dan perjuangan dan kesabaran. Tidak hanya
rajin latihan, itulah yang nantinya bermain di mencari poin sebanyak-banyaknya, tapi juga
pertandingan. bermain cantik untuk mendapatkan poin-poin
Keempat: Jika semua rajin latihan, tapi ada tersebut.
beberapa pemain yang tak kunjung dipasang? Sepak bola juga mengajarkan cara bersinergi
Jawabnya adalah, tidak selamanya pemain dengan sosial. Nilai disiplin disetiap lini. Untuk
bintang menjadi line up. Dan tidak selamanya kemudian nilai-nilai itu diterapkan di setiap
pemain cadangan dicadangan. Semua ka j i a n , o r ga n i s a s i d a n a f i l i a s i , j u ga
kembali kepada kebutuhan tim. Menejer dan diimplementasikan dalam berdinamika di
pelatih pastilah mempunyai pertimbangan masyarakat luas.
tersendiri. Kritikan dan gojlokan? Ah! Sudah Selamat menempuh ujian.
Pertama, saya ucapkan rasa syukur dan terkandung di dalamnya tidak akan berganti.
selamat kepada KSW Mesir, yang pada tahun Nilai-nilai kebersamaan, keharmonisan dan
2014 ini telah menginjak tahun ke-27. Secara kekeluargaan.
keorganisasian 27 tahun merupakan waktu Sekali lagi saya tekankan bahwa KSW Mesir
yang sangat lama dan tentunya terjadi bukanlah organisasi tahunan yang mana
perubahan-perubahan di berbagai aspek. dengan mudahnya dapat dinilai dari
Yang jelas saat ini KSW Mesir masih memiliki kepengurusan pada tahun tertentu, tetapi
peranan penting dalam dinamika terjaganya nilai-nilai yang dibangun sejak
keorganisasian Masisir. Selain itu, KSW Mesir didirikannya sampai sekarang. Sedangkan
masih memiliki ciri khas budaya yang masih p a s a n g - s u r u t p a d a s e t i a p t a h u n nya
bertahan dari waktu ke waktu. merupakan proses dari pembelajaran dan
Sebagaimana tema HUT tahun ini adalah KSW perbaikan. Pergantian kepengurusan setiap
membangun; kesadaran, kebersamaan, tahunnya merupakan sebuah proses untuk
keharmonisan dan kesantunan. Dan bukan melanjutkan estafet keorganisasian. Tidak
berarti baru tahun ini KSW Mesir membangun lantas tahun selanjutnya harus berbeda
hal tersebut, tetapi KSW Mesir masih dapat dengan tahun sebelumnya, tetapi lebih untuk
mempertahankannya dan akan terus saling melengkapi, sehingga tetap terjaga
memperbaiki sehingga akan tetap kokoh keutuhan nilai-nilai budaya dan kekeluargaan
sampai akhir. Entah sampai kapan, yang pasti di KSW Mesir.
itulah ciri khas dalam KSW Mesir. Tidak hanya kepengurusan yang mengalami
Ciri khas tersebut selalu terlihat pada setiap p e r u b a h a n , teta p i ke a n g go ta a n p u n
tahunnya, karena pada dasarnya KSW Mesir mengalaminya. Setiap tahunnya ada anggota
adalah organisasi kekeluargaan yang tidak baru yang datang ke Mesir disamping tidak
dapat dinilai dalam ukuran satu tahun sedikit pula para senior yang kembali ke tanah
kepengurusan. Dalam perjalanannya, setiap air. Sehingga dalam hal ini penanaman nilai-
kepengurusan mempunyai hubungan yang nilai KSW terhadap teman-taman baru harus
t i d a k d a p a t d i p i s a h k a n . Wa l a u p u n kokoh. Yang akhirnya walaupun secara
kepengurusan KSW Mesir berganti setiap satu personil anggota mengalami perubahan,
tahun sekali, tetapi esensi dan nilai yang secara elemen pembentuk keorganisasian
27 tahun yang lalu KSW lahir dari sekelompok karena anggota yang banyak itu hanya tertulis
kecil pecinta diskusi keilmuan. 27 tahun, KSW dalam data induk KSW. Sepi, karena wajah-
melewati jenjang-jenjang pertumbuhan wajah yang meramaikan “rumah” KSW masih
hingga menjadi sebuah organisasi bisa dihitung dengan bantuan sepuluh jari.
kekeluargaan dengan jumlah anggota Sepi, menjadi teman sehari-hari bahkan ia
terbanyak. 27 tahun, nama KSW menjadi menjadi tamu yang ikut hadir dalam acara
nama yang sampai sekarang tidak bisa yang diselenggarakan KSW. Sepi ini bukan
dihapus dari list kelompok perkumpulan yang karena tak terdengar suara dari “rumah” KSW,
ada di Masisir. 27 tahun, Masisir yang berasal tetapi suara-suara itu mungkin hilang karena
dari Jawa Tengah dan sekitarnya memiliki jarak KSW dan pendengarnya tak tertempuh
tempat bernaung dalam sebuah komunitas. oleh hitungan langkah kaki. Sepi ini memang
Ya, sudah 27 tahun lah KSW hidup bersama sering dirasakan oleh KSW, walaupun ia tak
perputaran roda kehidupan Masisir. serta merta meredupkan semangat sebagian
Beberapa waktu yang lalu, penulis membaca anggota yang berusaha menghadirkan
komentar di sebuah status Facebook yang keramaian. Sedikit semangat meramaikan
ditulis oleh akun KSW Mesir. Status yang inilah yang terus dipegang erat oleh KSW agar
memberikan kesempatan kepada siapapun sepi tak mendominasi suasana di “rumah”
yang membaca untuk menggambarkan KSW.
ungkapan mereka terhadap KSW dalam dua Selain mendapatkan tambahan tugas sebagai
kata. Tentunya anggota KSW lah yang pemegang data anggota terbanyak, KSW pun
otomatis merasa menjadi objek dari status diuntungkan dengan jumlah mayoritas
tersebut. Dengan perasaan masing-masing tersebut. Sebut saja kuota Tenaga Energik
orang terhadap KSW, komentar pun berbeda- Mahasiswa Untuk Syariah (Temus) untuk
beda. Ada yang memilih ungkapan “guwe KSW, tentunya berbeda dengan kekeluargaan
banggeeettt”, “markas keceriaan”, “missing lain yang mempunyai jumlah anggota lebih
someone”, “mendem tresno”, “ TeOoPe sedikit. Dari sinilah biaya hidup KSW bisa
BeGeTe”, bahkan ungkapan dalam kalimat mendapatkan topangan selain dari
panjang pun terpampang di sana. Entah pemasukan yang lain. Aktif atau tidak,
karena iming-iming 50 komentar pertama anggota yang terdaftar di KBRI sebagai
bakal dimuat di salah satu rubrik buletin anggota KSW otomatis menjadi penentu
PRESTãSI atau memang dalam kesempatan besar tidaknya jumlah kuota yang diberikan
inilah mereka bisa mengungkapkan apa yang KBRI untuk Temus KSW. Kenal atau tidak
mereka rasakan sebagai annggota KSW, status anggota KSW terhadap komunitasnya sendiri,
tersebut sukses menjadi perhatian. Terlepas tidak mempengaruhi jumlah kuota yang telah
dari motif dibalik komentar-komentar yang ditetapkan. Tidak bisa dipungkiri kalau dari
muncul, dari sini KSW bisa sedikit melihat jumlah anggota lah KSW bisa mendapatkan
bagaimana anggota memandang KSW dari kehormatan ini.
kaca mata mereka masing-masing. Lantas, KSW dan Prestasi
ungkapan apakah yang KSW pilih untuk S e d i k i t m e n g g e s e r p e n g l i h ata n d a r i
mengungkapkan perasaannya terhadap banyaknya anggota yang dinaungi KSW,
anggota KSW? penulis ingin juga melihat peran anggota yang
KSW dan Anggota ikut mengharumkan nama KSW di tengah
Kadang, keramaian jumlah anggota KSW banyaknya nama komunitas yang tumbuh di
masih membuat KSW merasa sepi. Sepi, Masisir. Baik organisasi kekeluargaan,
Amrizal Batubara,
Presiden PPMI 2013/2014
“Assalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh. Keluarga Besar Kami KSW adalah salah satu
kekeluargaan yang paling diperhitungkan keberadaannya di ranah tatanan organisasi Masisir karena
kontribusi yang sangat luar bisa telah diberikan kepada seluruh warga Masisir. Oleh sebab itu kami
selaku organisasi induk memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada keluarga besar kami
tercinta KSW. Semoga di hari ulang tahun Keluarga Besar kami KSW semakin lebih baik lagi, semakin
berprestasi dan juga semoga keberkahan dan kebaikan senantiasa tercurahkan kepada keluarga
besar kami KSW. Selamat Hari Ulang Tahun KSW, semoga Allah SWT senantiasa melindungi, menjaga
dan memelihara Keluarga Besar kami tercinta. Amin ya Rabb.”
“Dewan Pengurus WIHDAH-PPMI Masa Bakti 2014/2015 mengucapkan: Selamat Ulang Tahun KSW
yang ke-27 semakin kompak, semakin jaya dan semakin bermanfaat bagi kita semua.” -DP Melodi.
Selama saya berinteraksi dengan orang KSW, orangnya ramah-ramah. Untuk organisasinya juga
sudah banyak prestasi yang diraih. Baik dari segi akademis maupun olahraga dan seni. Bravo buat
KSW. Selamat ulang tahun, semoga kedepanya semakin berkah dan sukses.”
Kesannya KSW K: KOMPAK, S: SERU, W: WIS POKOKE TOP MARGOTOP. Harapannya semoga KSW
dan KPMJB ke depan bisa lebih saling memotivasi dan berlomba dalam meningkatkan prestasi, baik
dari segi seni-budaya, keilmuan dan olahraga.”
“Keutuhan sebuah keluarga bisa dilihat dari canda tawa, bahkan rasa haru yang dipikul bersama.
Kebersamaan dalam setiap agenda menjadi tolok ukurnya. Hadir sebagai Kekeluargaan yang ramah,
Kelompok Studi Walisongo (KSW) mampu mengurai masalah tanpa bermasalah. Tak diragukan lagi,
konsistensi dalam menjaga persaudaraan warga Jawa Tengah dan DIY di Mesir merupakan kunci
eksistensinya hingga saat ini. Selamat Ulang Tahun KSW, tetaplah jadi kekeluargaan yang familiar."
Pengurus FOSGAMA 2013-2014 mengucapkan selamat Hari Jadi Ke-27 untuk Kelompok Studi
Walisongo. Semoga dengan usia matangnya, KSW mampu menjadi Kekeluargaan yang lebih dewasa
dan kreatif.”
“Menurut saya KSW adalah kekeluargaan terbaik dan patut dijadikan contoh untuk Masisir, kenapa
saya berkata seperti itu? Dikarenakan kekompakan dan jiwa persaudaraanya sangat tinggi dan
mempunyai rasa, memiliki rasa ingin memajukan serta membantu KSW di segala hal, bisa dilihat
lewat supporter Semar Mendem yang selalu setia mendukung Walisongo FC. Selain itu juga
mempunyai silaturahmi yang baik , jiwa kekeluargaan tanpa memandang senioritas, karena mereka
merasa kami orang KSW. Bukan saya senior KSW atau apalah. Saya berharap kekeluargaan lain bisa
mencotoh KSW, dan saya mendoakan KSW bisa jadi lebih wah dan spektakuler di tahun-tahun
berikutnya.”
Ksw Mesir
11 April
Merayakan Hari Ulang Tahun Ksw Mesir yang ke-27, tak ada kado yang lebih indah dan
murah dari kata-kata. Maka sebagai warga yang baik budiman mari kita dedikasikan dua
kata untuk KSW, ungkapan terimakasih seperti "makacih banged", ungkapan perasaan
seperti "sayang kamu", ungkapan emosi seperti "kangen dia", atau umpatan seperti
"nggantheng pol", dan atau juga ungkapan permohonan seperti "please, mas".
Monggo ketik komentar anda di bawah ini, dengan DUA KATA yang mengungkapkan
perasaan anda teruntuk KSW, 50 KOMENTAR TERATAS akan diterbitkan pada rubrik DUA
KATA UNTUK KSW di PRESTãSI EDISI SPESIAL HUT. Sumonggo, mohon partisipasi dan
curahan perasaan yang sesungguhnya dari poro rencang sedoyo. Ini berlaku teruntuk
semua yang berjiwa KSW — bersama Ulul Bahagia dan 19 lainnya.
Anda, Ismail Rozi, Akhmad Muarif Hidayatullah, Kakanda Syadeva, dan 48 orang lainnya
menyukai ini.
Saif El-Amr Meski sudah di Indonesia nek ditanya, jenengan asline pundi: KSW
11 April pukul 10:50 · Suka
KESADARAN
Oleh : Landy T. Abdurrahman*
Kebersaman
Oleh : M. Ulul Albab Mushaffa
membangun cita-cita, dapat terwujud melalui Satu hal yang disampaikan Prof. Dr. Sangidu
kumpulan yang dinamakan KSW. Artinya Ashofa, M. Hum. Dalam prakata buku
s u at u ke l o m p o k t i d a k a ka n b e r h a s i l tersebut, “ K S W menyepakati sebagai
menggapai impiannya jika dari anggotanya organisasi yang bersifat plural. K S W
tidak ikut bersama menyumbangsihkan menyepakati sebagai organisasi yang secara
pemikiran, ilmu dan segala bentuk ide yang de jure mengayomi warga yang berasal dari
a d a . D a n b a ga i m a n a s e s e o ra n g b i s a Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta,
menyumbangkan idenya jika bertemu dan namun secara de facto juga masih menerima
berkumpul saja hanya bisa dihitung jari atau dan mengayomi warga yang bukan berasal
bahkan tidak pernah? dari Jawa Tengah dan Yogyakarta dan juga
Kemudian makna dari “setengah lingkaran masih mempertahankan budaya unggah-
yang berada di atas joglo, bertuliskan ungguh dan andap ashor.” Jika karakteristik
Kelompok Studi Walisanga”, menunjukkan itu masih melekat, pastilah saya yakin, rasa
kesatuan gerak dan makna pengayoman. ingin bersama, bergotong-royong dan
Makna ini menguatkan makna sebelumnya, bersosial dari warga masih ada. Minimal ikut
bahwa kesatuan gerak tak bisa lepas dari sifat bersama menghidupkan KSW di tengah rasa
ke b e r s a m a a n a n g g o t a u n t u k s e l a l u bersosial walaupun hanya dengan
mengayomi tiap individu di dalamnya, agar berkomunikasi melalu media elektronik.
bisa membangun kesadaran, kebersamaan, Sekali lagi ini penafsiran saya yang baru
keharmonisan dan kesantunan dalam mengenal arti lambang KSW.
menyikapi perbedaan antar anggota.
Catatan Samping
(Keharmonisan)
Oleh : Abdul Wahid Satunggal
Baru beberapa hari menginjakkan kaki di yang selalu menerima, karena dari sikap itu
Mesir, saya diperkenalkan pada sebuah rumah penjajahan oleh negara kolonial menjadi
di bilangan distrik sepuluh tepatnya di sangat panjang.
kawasan Madrasah. Tak ada kesan tertentu Kembali ke harmonis, sebetulnya tidak ada
saat pertama memasuki rumah tersebut definisi khusus yang menjabarkan arti
kecuali mengagumi pintunya yang terbuat harmonis. Paparan singkat yang berangkat
dari kayu berasitek jawa. Buat saya ini dari pengalaman pribadi penulis, bahwa
mencengangkan mata. keharmonisan adalah upaya menerima
Karena pada keesokan harinya saya lazim perbedaan dari berbagai unsur tentu masih
mengunjungi tempat ini, meleburkan diri membutuhkan tafsir lain sehingga makna
pada sebuah komunitas yang beraneka ragam harmonis benar-benar mencakup dan
asal-asul anggotanya. Sekitar dua puluh orang menyeluruh. Lalu bagaimana kita akan
berdebat merumuskan nama marhalah yang m e m b a n g u n ke r a j a a n K S W d e n g a n
pantas guna merayakan kedatangan kami keharmonisan jikalau makna keharmonisan
mahasiswa tahun 2010. Tercetuslah nama sendiri masih kebingungan?'
Joglo. Dan setelah itu kegiatan mulai ramai, Tapi ada yang menarik, sebelum kita mencari
hubungan antar personal semakin erat, dan definisi harmonis yang rumit. Saat pertama
suasana menjadi lebih hangat dan akrab. kali penulis dikenalkan dengan KSW memang
Sekilas saya menyebutnya itu sebuah h u b u n ga n a nta r p ers o n a l kh u s u s nya
keharmonisan. marhalah sendiri sangat erat, bahkan tanpa
Keharmonisan yang lahir dari sikap menerima tendensi apa-apa, kita dipertemukan dan
perbedaan. Baik background pendidikan langsung membaur begitu saja. Tapi beberapa
ataupun karakter masing-masing daerah yang bulan kemudian kebersamaan Joglo tidak
melekat pada setiap individu. Karena manusia awet, banyak hal yang akhirnya memisahkan
jawa secara keseluruhan terkenal dengan dan sebagiamana lazimnya roda kehidupan,
sikap nerimo-nya, dibanding dengan manusia hanya ramai dalam “kebaruan” dan sunyi
dari pulau lain. Walaupun pada penafsiran dalam “kelamaan”. Tapi meski demikian buah
yang lebih resisten sikap nerimo ini dianggap dari keharmonisan yang sempat terjalin tidak
berlebihan dan membabi buta. Pramoedya membuat kita lupa ketika suatu saat bertemu
misalnya mengkritik keras watak orang jawa kembali di medan yang lain. Ini catatan
Santun
Oleh : Muhammad Fadhilah Rizqi*
Saya menjadi cepat akrab, akhir-akhir ini, kosong. Seperi filosofi blangkon, tutup kepala
katakanlah beradaptasi dengan cepat. Bahkan khas Jawa yang bundar dan terdapat
ketika udara begitu kering dan jalanan begitu semacam gumpalan seperti bola di bagian
nyaring, orang-orang yang punya air muka belakang, menggambarkan orang Jawa yang
sealiran denganku memberi tatapan dan tidak menampakkan masalah ketika berada di
mengangguk rendah mengisyaratkan bahwa depan orang-orang, namun disimpan di hati di
kami, saya dan dia, tidak sebatang kara di belakang orang-orang agar mereka tak tahu.
bumi yang asing ini. Isyarat ini membuat saya Kabar baiknya, ia menjaga perasaan orang lain
nyaman, pengertian yang mendalam antar dengan menciptakan banyak basa-basi. Kabar
manusia, mempercepat adaptasi di buruknya, ia nggresula atau mengeluh,
lingkungan asing bagi orang canggung seperti merasa marah terhadap orang tertentu saat
saya dan tentunya juga orang-orang macam ada di belakangnya dan terkadang
yang lain. Isyarat ini senantiasa ditebarkan di menciptakan atmosfer tak nyaman. Kebalikan
tiap flat yang dihuni Masisir lewat celah-celah dari tujuan awal yang ingin terhidar dari
retakan 'imarah atau jendela berdebu yang suasana tak nyaman. Akan tetapi, ini disaingi
terbuka. Begitu juga bagi KSW, warganya oleh filosofi lain, mangan ora mangan sing
p e n u h d e n g a n i s y a r a t- i s y a r a t y a n g penting kumpul (makan tak makan yang
disampaikan lewat kata atau laku, terkadang penting berkumpul), maka seburuk apapun
sekedar ingin disampaikan dan tersimpan hubungan antar individu mereka tetap
rapat-rapat di benak. Isyarat yang mempunyai mengutamakan kebersamaan. Karena
niatan untuk mempersatukan, tidak sekedar menyadari kekuatan kebersamaan adalah
gombal dan membual dimana-mana. bijaksana. Di mata saya, seperti itulah KSW,
*** hidup dengan keseimbangan dan seimbang
Musim semi ini begitu panas, pintu gerbang dalam kehidupan; tidak terlalu egois, tidak
dengan ukiran khas Jepara yang tersemat di terlalu idealis, tidak terlalu narsis. Seharusnya
deretan gedung-gedung kubus menjulang terus seperti itu, yang kemudian membuat
tinggi khas Mesir itu mengundang saya di saya enggan beranjak hingga senja menjelang
antara belantara debu. Daripada terusik dan dan panas telah mereda.
berkeluh kesah, saya memilih untuk masuk ***
dan merasakan de javu di sentuhan kayu jati Serasa perlu puluhan tahun untuk menyadari
pada gerbang ukiran Jepara. Orang-orang di dan mengenali keberadaan seseorang,
dalamnya tak kenal bosan menyapa akrab beberapa orang. Bung Karno tampak begitu
saya dan Masisir lain yang bahkan sudah dicintai oleh bangsanya pasca puluhan tahun
sangat dikenal, meski dengan ungkapan wafatnya setelah begitu kejam dijadikan
sarkasme. “Isih urip, Mas? (Masih hidup, kriminil di masa orde baru. Seorang anak
mas?)” Kemudian tawa melimpah; tak lain mengenal dan menyadari betul keberadaan
ingin siapa saja merasa nyaman. Kesantunan orangtuanya, keluarganya setelah ia hidup
agaknya tidak selalu diisyaratkan dalam puluhan tahun menjadi orangtua dan punya
keramahan. keluarga sendiri kemudian menelan banyak
Bagi KSW, ruh yang ditanamkan pada jiwa- pengalaman. Manusia, kemudian Masisir dan
jiwa warganya adalah pengertian yang dalam tentunya penulis, saling mencari keterkaitan
antar satu sama lain tanpa harus dirangkai satu sama lain; setelah menemukan jati diri
dalam kata-kata atau dibentuk dengan masing-masing. Jika tidak ditemukan
tingkah laku. Meski pada dasarnya orang Jawa keterkaitan sama sekali, maka rasa kepedulian
adalah orang yang hidup dengan basa-basi, akan berkurang. Ada peribahasa “tak kenal,
pujian-pujian tak perlu, tawaran-tawaran tak maka tak sayang”, hingga pengenalan pribadi
serius, obrolan-obrolan mengisi waktu secara mendalam seolah menjadi syarat