Anda di halaman 1dari 3

Tipe demam

1. Demam Kontinyu
Demam kontinyu atau sustained fever ditandai oleh peningkatan suhu tubuh
yang menetap dengan fluktuasi maksimal 0,4
o
C selama periode 24 jam. Fluktuasi
diurnal suhu normal biasanya tidak terjadi atau tidak signifikan. Contoh dari
demam ini yaitu demam tifoid.
Demam tifoid mengakibatkan tiga kelainan pokok, yaitu :
Demam berkepanjangan
Gangguan sistem pencernaan
Gangguan kesadaran
Demam lebih dari tujuh hari merupakan gejala yang paling menonjol demam
ini bisa diikuti oleh gejala tidak khas lainya, seperti anoreksia atau batuk.
Gangguan saluran pencernaan yang sering terjadi adalah konstipasi dan obstipasi
(sembelit). Meskipun diare juga bisa terjadi.
2. Demam Remiten
Demam remiten ditandai oleh penurunan suhu tiap hari tetapi tidak mencapai
normal dengan fluktuasi melebihi 0,5
o
C per 24 jam. Pola ini merupakan tipe demam
yang paling sering ditemukan dalam praktek pediatri dan tidak spesifik untuk
penyakit tertentu . Variasi diurnal biasanya terjadi, khususnya bila demam
disebabkan oleh proses infeksi.








3. Demam Intermiten
Pada demam intermiten suhu kembali normal setiap hari, umumnya pada pagi
hari, dan puncaknya pada siang hari Terjadi pada Infeksi Saluran
Kemih (nyeri/rasa tidak tuntas saat BAK), Infeksi Saluran Nafas Atas (pilek,
batuk, penyumbatan saluran nafas), Otitis Media (nyeri telinga, keluar
cairan), Tonsilitis Faringitis & Laryngitis (nyeri telan, suara serau), Stomatitis
Herpetika (radang pada rongga mulut), Malaria, Demam Paska Imunisasi.
Pola demam remiten






4. Demam siklik
Pada tipe demam siklik terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari
yang diikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian
diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula.

5. Demam septik/hektik
Demam septik atau hektik terjadi saat demam remiten atau intermiten
menunjukkan perbedaan antara puncak dan titik terendah suhu yang sangat besar.
Contoh penyakit pada demam ini yaitu Penyakit Kawasaki, infeksi pyogenik .

6. Relapsing Fever
Relapsing fever adalah istilah yang biasa dipakai untuk demam rekuren yang
disebabkan oleh sejumlah spesies Borrelia. dan ditularkan oleh kutu (louse-borne
RF) atau tick (tick-borne RF).

Gambar 6. Pola demam Borreliosis (pola demam relapsing)
Penyakit ini ditandai oleh demam tinggi mendadak, yang berulang secara tiba-tiba
berlangsung selama 3 6 hari, diikuti oleh periode bebas demam dengan durasi
yang hampir sama. Suhu maksimal dapat mencapai 40,6
o
C pada tick-borne
Pola demam intermiten
fever dan 39,5
o
C pada louse-borne. Gejala penyerta meliputi myalgia, sakit
kepala, nyeri perut, dan perubahan kesadaran. Resolusi tiap episode demam dapat
disertai Jarish-Herxheimer reaction (JHR) selama beberapa jam (6 8 jam), yang
umumnya mengikuti pengobatan antibiotik. Reaksi ini disebabkan oleh pelepasan
endotoxin saat organisme dihancurkan oleh antibiotik. JHR sangat sering
ditemukan setelah mengobati pasien syphillis. Reaksi ini lebih jarang terlihat pada
kasus leptospirosis, Lyme disease, dan brucellosis. Gejala bervariasi dari demam
ringan dan fatigue sampai reaksi anafilaktik full-blown.

7. Demam Bifasik
Demam bifasik menunjukkan satu penyakit dengan 2 episode demam yang berbeda
(camelback fever pattern,atau saddleback fever). Poliomielitis merupakan contoh klasik
dari pola demam ini. Gambaran bifasik juga khas untuk leptospirosis, demam dengue,
demam kuning, Colorado tick fever, spirillary rat-bite fever (Spirillum minus),
dan African hemorrhagic fever (Marburg, Ebola, dan demam Lassa).

Anda mungkin juga menyukai