DISUSUN OLEH :
RARA RIANITA
220110130064
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan makalah
ini dengan judul "Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan kasus Demam
Berdarah Dengue ". Asuhan Keperawatan ini merupakan syarat dalam
menyelesaikan tugas mata kuliah Fundamental Of Nursing III.
Saya sebagai menulis menyadari, bahwa asuhan keperawatan ini masih
banyak kekurangan. oleh sebab itu, kritik dan saran sangat diharapkan demi
lebih baiknya asuhan keperawatan yang datang.
Akhirnya, saya hanya mengharapkan semoga Allah SWT selalu
melimpahkan rahmatnya kepada kita semua dan semoga asuhan keperawatan ini
dapat bermanfaat.
Penulis
Rara Rianita
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
1.1.
DEFINISI
ETIOLOGI
a. virus dengue
virus dengue yang menjadi penyebab penyakit ini termasuk ke
dalam arbovirus (arthropodborn virus) group B, terdiri dari empat
tipe yaitu virus dengue tipe 1,2,3,4. ke empat tipe virus dengue
tersebut terdapat di indonesia dan dapat dibedakan satu dan yang
lainnya secara serologis virus dengue yang termasuk dalam genus
flavovirus ini berdiameter 40 nonometer dapat berkembang biak
dengan baik pada berbagai macam kultur jaringan baik yang
berasal dari sel-sel mamalia misalnya sel BHK (babby homster
kidney) maupun sel-sel Arthropoda misalnya sel Aedes Aibopictus.
b. vektor
virus dengue serotipe 1,2,3 dan 4 yang ditularkan melalui vektor
yaitu nyamuk aedes aegypti, nyamuk aedes albopictus, aedes
polynesiensis dan beberapa spesies lain merupakan vektor yang
kurang berperan. infeksi dengan salah satu serotipe akan
menimbulkan antibodi seumur hidup terhadap serotipe
bersangkutan tetapi tidak ada perlindungan terhadap serotipe jenis
yang lainnya (arief mansjoer dan suprohalta, 2000 : 420)
http://
repository.usu,ac.id/bitstream/123456789/1636612/chapter%2011.
pdf.
1.3.
PATOFISIOLOGI
Reaksi imunologis
Trombositopesis,
destruksi trombosit
dalam darah
Menstimulasi pusat
termoregulasi
Trombositopeni
Faktor koagulasi
Hipovolemia (akibat
kehilangan plasma)
Hipotensi
Manifestasi
pendarahan ringan
berat
mual, anoretia
Vasodilatasil arterial
Resiko terhadap
cedera perdarahan
lebih lanjut
Viskositas darah
Risiko infeksi
Defisit volume
cairan
Perubuhan nutrisi
Penumpukan asam
laktat di otak dan
sendi
Nyeri akut
Intoleran aktivitas
1.4.
MANIFESTASI KLINIS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.5.
panas / demam
panas biasanya langsung tinggi atau terus menerus, dengan
sebab yang tidak jelas dan hampir tidak bereaksi terhadap
pemberian antipiretik (mungkin hanya turun sedikit
kemudian naik kembali)
panas ini biasanya berlangsung 2-7 hari. bila tidak disertai
syok, panas akan turun dan penderita sembuh sendiri (selt
limiking)
disamping panas, penderita mengalami ngingau.
tanda-tanda perdarahan, terutama perdarahan bawah kulit :
ptekie, ekhiemosis, hematoma, epistaksis, hematemesisi,
melena, hematuria.
mual, muntah, tidak ada napsu makan, diare, konstipasi,
nyeri otot, tulang dan sendiri, abdomen dan ulu hati.
sakit kepala, pembengkakan sekitar mata
pembesaran hati, limpa dan kelenjar getah bening.
tanda-tanda renjatan ( sianosis, kulit lembab dan dingin,
tekanan darah menurun, gelisah, capillary reffil time lebih
dari dua detik, nadi cepat dan lemah)
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Uji Rumpel Leede (RL)
Pemeriksaan Rl ditujukan untuk menilai ada tidaknya gangguan
vaskuler. perlu diingat bahwa bila uji ini positif tidak selalu
disebabkan oleh virus dengue saja, juga dapat oleh penyakit
virus lainnya. Hasil dikatakan normal bila petekia yang timbul
dalam lingkaran beriameter 5 cm yang terletka 4 cm dibawah
lipatan siku berjumlah 5 atau kurang
2. Kadar Hematokrit
Peningkatan nilai hematokrit atau hemokonsentrasi selalu
dijumpai pada DBD, merupakan indikator terjadinya
perembesan plasma. Hemakonsentrasi dapat dilihat dari
peningkatan hematokrit 20% atau lebih.
3. Jumlah Trombosit
Penurunan jumlah trombosit pada umumnya terjadi sebelum ada
peningkatan hematokrit dan terjadi sebelum suhu turun.
trombositopenia 100.000/UI atau kurang dari 1-2 trombosit
perlapangan pandang besar (Lpb) dengan rata-rata pemeriksaan
dilakukan pada 10 Lpb, biasanya dapat dijumpai antara hari
sakit ke tiga sampai ke tujuh. Apabila diperlukan, pemeriksaan
trombosit perlu diulangi setiap hari sampai suhu turun
4. Isolasi Virus
Diagnosis pasti yaitu dengan cara isolasi virus dengue dengan
menggunakan kultur sel faktor yang mempengaruhi
keberhasilan isolasi virus adalah pengambilan spesimen yang
awal biasanya dalam 5 hari setelah timbulnya demam,
penanganan spesimen serta pengiriman spesimen yang baik ke
laboratorium. Bahan untuk isolasi virus dengue dapat berupa
serum, plasma atau lapisan buffy-coat darah heparinited
5. Uji Serologis
a. Uji Inhibisi hemaglutinasi
b. Uji Elisa
c. Uji dengue
d. Uji imunokromatografi (ICT)
Aryati.2004.Diangosis Laboratoris DBD terkini. dari website
"www.penelitian.unair.ac.id/artikel_dosen_DIAGNOSIS
LABORATORIS DBD TERKINI_1778_1843
1.6.
PENGOBATAN
demam berdarah dengue tanpa disertai syok, pengobatannya
hanya bersifat asimtomatis dan suportif.
1. pemberian cairan yang cukup
cairan diberikan untuk mengurangi rasa haus dan dehidrasi akibat
demam tinggi, anorexia, dan muntah. penderita perlu diberi
minum sebanyak mungkin (1-2 L dalam 24 jam) sebaiknya oralit,
tetapi dapat juga air teh dengan gula, jus buah, minuman ringan
(soft drink), sirup dan susu. pada beberapa penderita dapat
diberikan
2. antipiretik
seperti golongan asetaminofen (parasetamol) jangan berikan
golongan salisilat karena dapat menyebabkan bertambahnya
pendarahan
3. surface cooling
4. antikonvulsan
bila penderita kejang dapat diberikan :
Diazepam (valium)
Fenobarbital (lumina)
Soedarto.2002.Penyakit-penyakit infeksi di Indonesia. Jakarta:
Widya Me
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
2.1.
Pengkajian
a. Identitas pasien
Nama
:
Umur
: 5 tahun
Jenis Kelamin
:
Diangnosa Medis : DHF (Dengue Hemorrhagic Fever)
Pemeriksan TTV
TD
RR
Sistol
:: 28 kali/menit
:-
Pemeriksan Darah
Hb
: 12gr/dl
Trombosit : 85/mm3
d. Analisa Data :
No
Data
Etiologi
Hipertermia
Demam
Mengigau
Masalah
Peningkatan
suhu tubuh
Gelisah
tubuh
Melepaskan endotoksin
Respon tubuh
Terjadi inflamasi
Merangsang hipotalamus
Anoreksia
Tampak lemah
Berat
menurun
badan
Anoreksia
pemenuhan
nutrisi
kurang
dari kebutuhan
tubuh
Epistaksis
Trombositopeni
Perdarahan gusi
Perdarahan kulit
Uji
tornikuet
positif memar
Potensial terjadi
perdarahan
perdarahan
Mual/muntah
Turgor
kulit
jelek
Gangguam
pemenuhan
centre
istirahat
dan
tidur
kering
Keringat banyak
Intake/output
tidak seimbang
Anoreksia
Mual/muntah
Pasien
sering
mengigau
Tampak
dan lesuh
lemah
Stimulus nyeri
Gangguan
pemenuhan
istirahat
tidur
dan
REM menurun
Pasien terjaga
2.2.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Hipertemi berhubungan dengan proses infeksi virus dengue
b. Resiko defisit cairan berhubungan dengan pindahnya cairan
intravaskuler ke ekstravaskuler
c. Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi yang tidak
adekwat akibat mual dan nafsu makan yang menurun
2.3.
INTERVENSI
1. Hipertemi berhubungan dengan proses infeksi virus dengue
Tujuan
Kriteria
Rencana Intervensi
:
a. Berikan komres air kran
Rasional : Kompres dingin akan terjadi pemindahan panas
secara konduksi
b. Berikan / anjurkan pasien untuk banyak minum 1500-2000
cc/hari ( sesuai toleransi )
Rasional : Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang akibat
evaporasi.
c. Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang tipis dan
mudah menyerap keringat
Rasional : Memberikan rasa nyaman dan pakaian yang tipis
mudah menyerap keringat dan tidak merangsang peningkatan
suhu tubuh.
Kriteria hasil
Tujuan
kebutuhan
Kriteria
Rencana Intervensi
2.4.
IMPLEMENTASI
No.
Hari/Tanggal
Implementasi Keperawatan
1.
2.
1. mengobservasi tanda-tanda
vital paling sedikit setiap tiga
jam
2. mengobservasi dan catat
intake dan output
3. menimbang berat badan
4. menonitor pemberian cairan
melalui intervena setiap jam
5. memberikan makanan
disertai dengan suplemen
nutrisi untuk meninggkatan
kualitas intake nutrisi
6. kepada orang tua untuk
memberikan makanan dengan
teknik porsi kecil tapi sering
secara bertahap
7. menimbang berat badan
setiap hari pada waktu yang
sama dan dengan skala yang
sama
2.5.
EVALUASI :
Hasil asuhan keperawatan pada anak dengan DHF sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi ini didasarkan pada
hasil yang diharapkan atau perubahan yang terjadi pada pasien.
Adapun sasaran evaluasi pada pasien demam berdarah dengue
sebagai berikut :
a. Suhu tubuh pasien normal (36- 370C), pasien bebas dari
demam.
b. Kebutuhan
nutrisi
klien
terpenuhi,
pasien
mampu
DAFTAR PUSTAKA :
1.
http://
repository.usu,ac.id/bitstream/123456789/1636612/chapter%2011.
pdf.
2. www.PPNI-klaten.com / index.php?option=com. content and
view = Article d= 78 : dhf & catid= 38: ppni-akcategory&itemid=66
3. Aryati.2004.Diangosis Laboratoris DBD terkini. dari website
"www.penelitian.unair.ac.id/artikel_dosen_DIAGNOSIS
LABORATORIS DBD TERKINI_1778_1843
4. Soedarto.2002.Penyakit-penyakit infeksi di Indonesia. Jakarta:
Widya Me
5. Perry,Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan.EGC.
Jakarta
6. Agustiani, Nurlinda. 2008. Karya Tulis Ilmiah DHF. Samarinda
7. Doenges, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan.
EGC. Jakarta