20090310094
Problem
Riwayat penyakit
sekarang :
seorang wanita, 24
tahun
datang
ke
Poliklinik Saraf RSPS
untuk kontrol penyakit
kejang
seluruh
anggota tubuh yang
dialami sejak bulan
Mei 2014. Namun
dalam satu bulan
terakhir,
setelah
berobat rutin, keluhan
kejang tidak muncul
lagi. BAK dan BAB
seperti biasa saat
sebelum
menderita
kejang.
Hypotesi
s
Mekanisme
Diagnosis
Definisi
Epilepsy
Differential
Diagnosis
Kejang
demam
Etiologi
Data
Tambahan
Hasil EEG 19
Mei 2014:
Perekaman
tanpa
premedikasi,
pasien tenang.
Gelombang
dasar delta
terfokus di F7
PPI C3 diikuti
gelombang
tetha secara
acak.
Pada
perekaman
biasa bipolar
tampak
gelombang
runcing focus
diffuse tnpa
paroksismal.
Pada
perekaman
dengan potik
bipolar tampak
gelombang
runcing focus
diffuse tanpa
paroksismal.
Riwayat penyakit
dahulu :
Pasien mengatakan
pertama kali kejang
saat bulan Mei 201i
2014. Saat itu pasien
kejang 2x, kejang
yang pertama
berlangsung 5 menit
dan yang kedua
berlangsung 3
menit. Pada saat
kejang, pasien
Problem
Definition
1. Bagaimana
penegakan
diagnosis
Epilepsi?
2. Terapi apa
saja yang
bisa
diberikan
pada
pasien
epilepsi?
Learning Issues
Diagnosis
Problem solving
Diagnosis
1.
memastikan
apakah
kejadian
yang
bersifat
paroksismal
merupakan
bangkitan
epilepsi.
(anamnesis)
2. apabila benar terdapat
bangkitan epilepsi, maka
tentukanlah
bangkitan
tersebut
termasuk
tipe
bangkitan yang mana
3.tentukan etiologi, tentukan
sindrom
epilepsi
yang
ditunjukkan oleh bangkitan
tadi, penyakit epilepsi apa
yang diderita oleh pasien
Pengobatan
terjadinya
serangan
kejang
dengan
menggunakan umur dan
riwayat penyakit sebagai
pegangan. Pada pasien
yang berusia lebih tua
sebaiknya
dilakukan
auskultasi didaerah leher
untuk mendeteksi adanya
penyakit vaskular.
555
555
555
Gerakan
B
pada anak-anak.
5. penyumbatan pembuluh
darah
otak
atau
kelainan
pembuluh
darah otak
6. radang atau infeksi
pada otak dan selaput
otak
7. penyakit
keturunan
seperti fenilketonuria
(FKU),
sclerosis
tuberose
dan
neurofibromatosis dapat
menyebabkan kejangkejang yang berulang.
8. kecerendungan
timbulnya
epilepsy
yang diturunkan. Hal
ini disebabkan karena
ambang
rangsang
serangan yang lebih
rendah dari normal
diturunkan pada anak.
Patofisiologi
Dasar serangan epilepsi ialah
gangguan fungsi neuron-neuron
otak dan transmisi pada sinaps.
Tiap sel hidup, termasuk
neuron-neuron otak mempunyai
kegiatan listrik yang disebabkan
oleh
adanya
potensial
membrane
sel.
Potensial
membrane neuron bergantung
pada permeabilitas selektif
membrane
neuron,
yakni
membrane sel mudah dilalui
Pemeriksaan
laboratorium
Hiponatremia,
hipoglikemia,
hipomagnesia, uremia dan
hepatik ensefalopati dapat
mencetuskan timbulnya
serangan
kejang.
Pemeriksaan
serum
elektrolit bersama dengan
glukose,
kalsium,
magnesium, Blood Urea
Nitrogen , kreatinin dan
test fungsi hepar mungkin
dapat
memberikan
petunjuk yang sangat
berguna.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang
yang
paling
sering
dilakukan
adalah
pemeriksaan
elektroensefalografi
(EEG). Pemeriksaan EEG
rutin sebaiknya dilakukan
perekaman pada wktu
sadar dalam keadaan
istirahat, pada waktu tidur,
dengan stimulasi fotik dan
hiperventilasi.
RP
-
Jenis epilepsi
Karbamazepin
Generalisata, parsial
Etoksimid
Petit mal
Gabapentin
Parsial
Tenang
Lamotrigin
Generalisata, parsial
Ruam kulit
Fenobarbital
Generalisata, parsial
Tenang
Fenitoin
Generalisata, parsial
Pembengkakan gusi
Primidon
Generalisata, parsial
Tenang
Valproat