Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang.

Jantung adalah organ berongga, terletak di mediastinum di antara kedua


paru di dalam rongga dada, di atas diagfragma. Jantung terdiri atas tiga lapis :
a. Epikard yang menutupi permukaan luar jantung;
b. Miokard yaitu lapis tengah yang terdiri atas otot jantung ; dan
c. Endokard yaitu lapis terdalam, terdiri atas jaringan endotel, melapisi
permukaan dalam jantung dan katup.

Setiap belahan jantung terdiri atas dua bilik, yang atas berupa bilik
pengumpul ( atrium ) dan yang di bawah sebagai bilik pemompa ( ventrikel ).
Dinding otot pemisah, yaitu septum, memisahkan belahan kanan jantung dari
belahan kirinya.
Jantung di bungkus oleh perikard. Ada dua lapis perikard, yaitu perikard parietal
di luar dan perikard visceral di dalam. Di antaranya terdapat rongga perikard,
yang berisi cairan perikard ( 5-20 ml ).
Jantung juga memiliki dua jenis katup jantung yaitu katup atrioventrikular
dan katup semilunar. Katup atrioventrikular (AV) terdapat diantara atrium dan
ventrikel . katup tricuspid, di sisi kanan, terdiri atas tiga lembar katup. Katup
mitral (biskupid) di kiri terdiri atas dua lembar katup. Pada tepian katup AV
melekat erat filament fibrosa kuat di sebut korda tendinea, yang muncul dari
muskulus papilaris yang muncul dari didnding ventrikel. Muskulis papilaris dan
korda tendinea bersama menahan katup AV agar tidak terbuka selama
kontraksi ventrikel ( systole ). Katup semilunar terdiri atas tiga bangunan mirip
mangkok untuk mencegah darah kembali ke ventrikel selama relaksasi
(distole). Bebrbeda dengan katup AV, katup seminular terbuka selama ventrikel
berkontrasi. Katup semilunar pulmoner terdapat di antara ventrikel kanan dan
arteri pulmoner. Katup semilunar aorta terdapat di antara ventrikel kiri dan
aorta.
Otot jantung membutuhkan banyak oksigen. Arteri koroner ( kiri dan
kanan ) bercabang dari aorta, mengelilingi jantung, dan mendarahi miokrad.

2. Tujuan Penulisan.
Tujuan dari penulisan makalah ini, adalah :
• sebagai salah satu acuan dalam memenuhi penilaian penugasan,
khususnya pada mata kuliah Ilmu Penyakit Dalam.
• Agar dapat menambah pengetahun tentang Anatomi Jantung, pembuluh
Darah, dan Darah.

16
3. Metode penulisan.
Dalam penulisan tugas ini kami menggunakan metode penulisan pustaka
dan juga sumber – sumber yang berasal dari internet.

4. Sistematika penulisan.
Kata pengantar
Daftar isi

Bab 1. Pendahuluan
1. Latar belakang
2. Tujuan penulisan
3. Metode penulisan
4. Sistematika penulisan

Bab 2. Pembahasan
1. Anatomi jantung manusia
a. Bentuk serta ukuran jantung
b. Ruang dalam jantung
c. Katup-katup jantung
d. Komponen sistem induksi jantung .
2. Pembuluh Darah
a. Arteri
b. Vena
c. Aorta
3. Darah
a. Komposisi Darah
b. Sel Darah

Bab 3. Penutup
KESIMPULAN
Daftar Pustaka.

16
BAB II
PEMBAHASAN

1. Anatomi Jantung Manusia.

Sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang memberi fasilitas proses


pengangkutan berbagai substansi dari, dan ke sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri
dari organ penggerak yang disebut jantung, dan sistem saluran yang terdiri
dari arteri yang mergalirkan darah dari jantung, dan vena yang mengalirkan
darah menuju jantung.
Jantung manusia merupakan jantung berongga yang memiliki 2 atrium dan 2
ventrikel. Jantung merupakan organ berotot yang mampu mendorong darah
ke berbagai bagian tubuh. Jantung manusia berbentuk seperti kerucut dan
berukuran sebesar kepalan tangan, terletak di rongga dada sebalah kiri.
Jantung dibungkus oleh suatu selaput yang disebut perikardium. Jantung
bertanggung jawab untuk mempertahankan aliran darah dengan bantuan
sejumlah klep yang melengkapinya. Untuk mejamin kelangsungan sirkulasi,

16
jantung berkontraksi secara periodik.
Otot jantung berkontraksi terus menerus tanpa mengalami kelelahan.
Kontraksi jantung manusia merupakan kontraksi miogenik, yaitu kontaksi yang
diawali kekuatan rangsang dari otot jantung itu sendiri dan bukan dari syaraf.
Terdapat beberapa bagian jantung (secara anatomis) yang akan di bahas,
yaitu :

a. Bentuk serta ukuran Jantung.


Jantung merupakan organ utama dalam sistem kardiovaskuler. Jantung
dibentuk oleh organ-organ muscular, apex dan basis cordis, atrium kanan
dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri. Ukuran jantung panjangnya kira-kira
12 cm, lebar 8-9 cm seta tebal kira-kira 6 cm.
Berat jantung sekitar 7-15 ons atau 200 sampai 425 gram dan sedikit lebih
besar dari kepalan tangan. Setiap harinya jantung berdetak 100.000 kali
dan dalam masa periode itu jantung memompa 2000 galon darah atau
setara dengan 7.571 liter darah.

Posisi jantung terletak diantar kedua paru dan berada ditengah tengah dada,
bertumpu pada diaphragma thoracis dan berada kira-kira 5 cm diatas processus
xiphoideus.
Pada tepi kanan cranial berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa III
dextra, 1 cm dari tepi lateral sternum. Pada tepi kanan caudal berada pada tepi
cranialis pars cartilaginis costa VI dextra, 1 cm dari tepi lateral sternum. Tepi
kiri cranial jantung berada pada tepi caudal pars cartilaginis costa II sinistra di
tepi lateral sternum, tepi kiri caudal berada pada ruang intercostalis 5, kira-kira
9 cm di kiri linea medioclavicularis.
Selaput yang membungkus jantung disebut perikardium dimana terdiri antara
lapisan fibrosa dan serosa, dalam cavum pericardii berisi 50 cc yang berfungsi

16
sebagai pelumas agar tidak ada gesekan antara perikardium dan epikardium.
Epikardium adalah lapisan paling luar dari jantung, lapisan berikutnya adalah
lapisan miokardium dimana lapisan ini adalah lapisan yang paling tebal. Lapisan
terakhir adalah lapisan endokardium.

b. Ruang Dalam Jantung.


Ada 4 ruangan dalam jantung dimana dua dari ruang itu disebut atrium
dan sisanya adalah ventrikel. Pada orang awam, atrium dikenal dengan serambi
dan ventrikel dikenal dengan bilik.

Kedua atrium merupakan ruang dengan dinding otot yang tipis karena
rendahnya tekanan yang ditimbulkan oleh atrium. Sebaliknya ventrikel
mempunyai dinding otot yang tebal terutama ventrikel kiri yang mempunyai
lapisan tiga kali lebih tebal dari ventrikel kanan.

Kedua atrium dipisahkan oleh sekat antar atrium (septum interatriorum),


sementara kedua ventrikel dipisahkan oleh sekat antar ventrikel (septum inter-
ventrikulorum). Atrium dan ventrikel pada masing-masing sisi jantung
berhubungan satu sama lain melalui suatu penghubung yang disebut orifisium
atrioventrikuler. Orifisium ini dapat terbuka atau tertutup oleh suatu katup
atrioventrikuler (katup AV). Katup AV sebelah kiri disebut katup bikuspid (katup
mitral) sedangkan katup AV sebelah kanan disebut katup trikuspid.

16
c. Katup – katup Jantung.

Diantara atrium kanan dan ventrikel kanan ada katup yang memisahkan
keduanya yaitu katup trikuspid, sedangkan pada atrium kiri dan ventrikel kiri
juga mempunyai katup yang disebut dengan katup mitral/ bikuspid. Kedua
katup ini berfungsi sebagai pembatas yang dapat terbuka dan tertutup pada
saat darah masuk dari atrium ke ventrikel.

16
1) Katup Trikuspid
Katup trikuspid berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. Bila katup ini
terbuka, maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju ventrikel kanan.
Katup trikuspid berfungsi mencegah kembalinya aliran darah menuju atrium
kanan dengan cara menutup pada saat kontraksi ventrikel. Sesuai dengan
namanya, katup trikuspid terdiri dari 3 daun katup.

2) Katup pulmonal
Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam ventrikel
kanan melalui trunkus pulmonalis. Trunkus pulmonalis bercabang menjadi arteri
pulmonalis kanan dan kiri yang akan berhubungan dengan jaringan paru kanan dan
kiri. Pada pangkal trunkus pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari
3 daun katup yang terbuka bila ventrikel kanan berkontraksi dan menutup bila
ventrikel kanan relaksasi, sehingga memungkinkan darah mengalir dari ventrikel
kanan menuju arteri pulmonalis.

16
3) Katup bikuspid
Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium kiri menuju
ventrikel kiri.. Seperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup pada saat
kontraksi ventrikel. Katup bikuspid terdiri dari dua daun katup.

4) Katup Aorta
Katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal aorta. Katup
ini akan membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga darah akan
mengalir keseluruh tubuh. Sebaliknya katup akan menutup pada saat ventrikel
kiri relaksasi, sehingga mencegah darah masuk kembali kedalam ventrikel kiri.

16
d. Komponen Sistem Induksi Jantung.
1). Sinoatrial
2). Atrioventrikular
3). RA, LA, RV, LV

• Peace Meker ( Pusat Picu Jantung ).


Fungsi utama jantung adalah memompa darh ke seluruh tubuh
dimana pada saat memompa jantung otot-otot jantung
(miokardium) yang bergerak. Untuk fungsi tersebut, otot jantung
mempunyai kemampuan untuk menimmbulkan rangsangan listrik.
Aktifitas kontraksi jantung untuk memompa darah keseluruh tubuh
selalu didahului oleh aktifitas listrik. Aktifitas listrik inidimulai pada
nodus sinoatrial (nodus SA) yang terletak pada celah antara vena
cava suiperior dan atrium kanan. Pada nodus SA mengawali
gelombang depolarisasi secara spontan sehingga menyebabkan
timbulnya potensial aksi yang disebarkan melalui sel-sel otot
atrium, nodus atrioventrikuler (nodus AV), berkas His, serabut
Purkinje dan akhirnya ke seluruh otot ventrikel.

16
2. Pembuluh Darah.
Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi dan berfungsi
mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Jenis-jenis yang paling penting, arteri dan
vena, juga disebut demikian karena mereka membawa darah keluar atau masuk
ke jantung. Kerja pembuluh darah membantu jantung tuk mengedarkan sel
darah merah atau eritrosit ke seluruh tubuh.dan mengedarkan sarimakanan,
oksigen dan membawa keluar karbon dioksida.Fungsi pembuluh darah arteri
adalah mengedarkan darah dari jantung ke seluruh tubuh, sedangkan fungsi
pembuluh darah vena adalah mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh.

1. Arteri.

Ukuran arteri bervariasi dari 25 mm (aorta) sampai 0,5 mm. secara


mikroskopis arteri terdiri atas 3 lapisan. Ketiga lapis dinding arteri dipisahkan
oleh membrane elastika interna dan eksterna.

Ada tiga jenis arteri, yaitu arteri besar, sedang, dan kecil. Arteri besar
( aorta, arteri pulmoner, arteri innominata, arteri karotis kommunis, arteri
subklavia ) memiliki tunika intima tebal, membrane elastika interna, tunika
media tebal, dengan otot polos dan banyak serat / lembar elastis. Tunika
adventisia tipis. Arteri jenis ini disebut juga arteri tipe elastis. Arteri sedang
( semua arteri bernama pada tubuh ) di sebut juga arteri tipe muscular karena
tunika medianya sangat tebal, tanpa lembar – lembar elastisnya. Membrane
elastika eksterna jelas. Arteri kecil tidak memiliki membrane elastika ekstrena.
Bila diameternya kurang dari 0,5 mm, di sebut juga arteriol. Arteriol berlanjut
sebagai kapiler. Kapiler tidak memiliki serat otot pada dindingnya.

16
Diameter kapiler hanya 5 – 10 mikrometer ( diameter eritrosit ),
dindingnya hanya terdiri atas endotel. Eritrosit harus mengubah bentuknya agar
dapat melewati kapiler kecil. Makin aktif suatu jaringan, makin banyak jaringan,
makin banyak kapilernya. Kapiler adalah tempat terjadinya pertukaran zat.
Darah dari kapiler mengalir ke dalam venul, kemudian ke vena.

2. Vena.

Dinding vena lebih tipis dari dinding ateri. Lumennya tidak bulat seperti
pada arteri, tetapi berdiameter lebih besar. Pada daerah tertentu, yaitu tungkai
bawah, vena memiliki katup. Katup ini berupa lipatan tunika intima yang
berfungsi mencegah darah mengalir balik dan tetap mengalir ke arah jntung.

Vasa vasorum adalah pembuluh darah yang membawa oksign dan


nutrient lain untuk dinding pembuluh darah besar, karena tidak cukup
mendapat oksigen dan nutrient dari darah yang mengalir di dalamnya.

3. Aorta.

Aorta mengalirkan darah kaya oksigen ke seluruh tubuh. Muncul dari


ventrikel kiri, aorta melalui toraks dan masuk dan berakhir di abdomen. Ada tiga
bagian Aorta, aorta asendens, arkus/lengkung aorta, dan aorta desendens.

Aorta asendens berjalan ke atas, ke depan dank e kanan sejauh 5 cm. ia


berlanjut sebaga arkus aorta, yang melengkung ke belakang dan kiri, kemudian
menurun di sisi kiri tubuh berupa aorta desendens. Aorta desendens memasuki
abdomen melalui hiatus aortikum pada diafragma. Bagian aorta desendens di
atas diafragma disebut aorta parstorokal, diafragma prs abdominal, atau aorta
abdominal.

3.Darah.
Darah termasuk golongan jaringan ikat. Ia merupakan media
komunikasi antar sel pelbagai bagian tubuh dan dengan dunia luar,
karena membawa :

 Oksigen dari paru ke jaringan dan karbondioksida dari jaringan ke


paru untuk di keluarkan;
 Zat nutrient dari saluran cerna ke jaringan dan materi limbah ke sel
organ ekskresi seperti ginjal;
 Hormone yang di getahkan kelenjar endokrin ke jaringan dan organ
sasaran;

16
 Panas yang di hasilkan jaringan aktif ke jaringan yang kurang aktif;
 Substansi propektif seperti zat anti, ke daerah infeksi;
 Materi yangmembekukan darah, mencegah kehilangan dari
pembuluh darah yang cedea.

Darah dalam pembuluh darah selalu bergerak, dan merupakan lebih


kurang 7% dari berat badan dari individu. Proporsi ini lebih rendah
pada wanita dan lebih tinggi pada anak – anak.

a. Komposisi Darah.

Darah terdiri dari Plasma ( 55% dari volume darah ) dan sel
(45%).

 Plasma.

Plasma terdiri atas air ( 90 – 92% )dan substansi terlarut, yaitu


protein plasma ( albumin, globulin, fibrinogen, faktor
pembekuan) ; garam anorganik/mineral ( NaCl, Na2CO3,K, Mg, P,
Fe, Ca, Cu, J, Co ; materi nutrient dari makanan
( monosakarida/glukosa, hidrat arang, asam amino dari protein,
asam lemak dan gliserol dari lemak, vitamin) ; materi dari limbah
organic( urea, asam urat, kreatinin) ; hormone; enzim ( pelbagai
faktor pembekuan ) ; zat anti ( immunoglobulin ) ; gas ( oksigen,
karbondioksida, nitrogen ).

 Protein Plasma.

Protein plasma terdiri dari albumin, globumin, faktor


pembekuan, dan fibrinogen. Albumin, di bentuk di hati, adalah
protein plasma utama dengan fungsi mempertahankan tekanan
osmotic plasm agar tetap normal ( 25% mmHg ). Globulin,
sebagian di benuk di hati dan sebagian di jaringan limfoid.
Mereka terlibat dalam respons imun, transportasi hormone dan
garam mineral, dan menghambat enzim proteoloitik tertenu.
Fibrinogen, dibentuk di hati dan di perlu untuk pembekuan
darah. Serum adalah plasma minus faktor pembekuan.

b. Sel darah.

Sel darah terdapat tiga jenis, yaitu leukosit, eritrosit, dan


trombosit. Leukosit terbagi lagi menjadi beberapa jenis yaitu
granulosit ( neutrofil, eosinofil, basofil ) dan agranulosit
( monosit, limfosit ).

• Granulosit.

16
Berasal dari sel induk di sumsum tulang tulang merah, dari
mieloblas menjadi mielosit sebeelum berdiferensiensi menjadi salah
satunya. Di sebut demikian karena di dalam sitplasmanya terdapat
granula.

 Neutrofil.

Fungsi utamanya adalah untuk melindungi terhadap benda


aing yang masuk tubuh, khususnya kuman dan melenyapkan
bahan limbah. Sel – sel ini tertarik ke tempat infeksi oleh substansi
kimiawi yang di lepaskan sel sel cedera, kemotaksin. Sel – sel ini
menembus dinding kapiler di daerah radang dengan gerakan
ameboid. Kemudian mereka memfagositosis dan membunuh
kuman, dan bersama sel jaringan mati, kuman mati maupun hidup,
fagosit yang mati, membentuk nanah.

 Eosinofil.

Banyak di antaranya bermigrasi keluar pembuluh darah


menuju daerah tubuh yang terpapar misalnya, jaringan ikat di
bawah kulit, membrane mukosa saluran napas, dan saluran cerna,
pelapis vagina dan rahim. Fungsi eosinofil melindungi tubuh
terhadap bahan asing, khususnya parasit. Jumlah eosinofil juga
meningkat pada keadaan alergi, seperti pada asma bronchial.

 Basofil.

Sel ini menggetahkan histamine, yang menimbulkan


vasodilatasi dan meningkatkan permeabilitas dinding kapiler. Hal ini
mempermudah fagosit dan substansi protektif lain, seperti zat anti,
tiba di celah jaringan. Bersama sel mast, mengumpul di daerah
radang yang menyembuh.

• Agranulosit.

Disebut demikian karena di dalam sitoplasmanya terdapat


granula.

 Monosit.

Sel mononuklir besar asal sumsum tulang merah.


Beredat di dalam darah, namun berfungsi terutama di

16
jaringan, sesudah berkembang menjadi makrofag. Keduanya
menghasilkan interleukin I, yang :

a. Bekerja pada hipotalamus, menaikan suhu badan pada


infeksi dengan kuman;
b. Merangsang pembentukan globulin oleh hati;
c. Meningkatkan produksi limfosit –T aktif.

System fagosit mononuklir ( system makrofag ), terdiri


atas fagosit tetap sebagai berikut :

• Histiosit dalam jaringan ikat;


• Microglia dalam otak;
• Sel kupffer dalam sinusoid hati;
• Makrofag alveoli dalam paru;
• Makrofag pelapis sinus;
• Sel mesangial dalam ginjal;
• Osteoklas dalam tulang.

 Eritrosit.

Sel ini berbentuk cakram bikonkaf, tanpa inti,


berdiameter 7 – 8 mikrometer. Eritrosi mengandung
hemoglobin, yang memberinya warna merah.

Beberapa istilah yang berhubungan dengan eritrosit :

a. Hitung eritrosit : jumlah eri/L atau per mm3 darah.


b. Packed cell volume volume ( PVC )/hematrokit : volume eri/L atau per 100ml
darah.
c. Mean corpuscular volume ( MVC ) : volume rata – rata sel, dalam fl ( fl = 10 – 15
L ).
d. Mean corpuscular haemoglobin ( MCH ) : jumlah rata – rata Hb dalam sel ( pg =
10 – 12 g ).
e. Mean corpuscular haemoglobin concentration : jumlah Hb/1 dl eri.

° Hemoglobin.

Hemoglobin ( Hb ) adalah potein kompleks terdiri atas protein,


globn dan pigmen hem ( mengandung besi ). Jadi besi penting
untuk Hb. Kebutuhan akan besi per hari berbeda antara pria dan
wanita. Pria seharinya hanya kehilangan 1 mg besi, tetapi wanita
kehilangan sampai 20 mg selama menstruasi normal, dan sangan
meningkat selama kehamilan. Besi di timbun di jaringan sebagai
ferritin dan hemosiderin.

16
° Eritropoiesis.

Eritrosit di bentuk di sumsum tulang merah, dari proeritroblas,


kemudian normoblas. Keduanya masih memiliki inti. Normoblas
kehilangan intinya dan masuk peredaran darah sebagai eritrosit
dewasa. Untuk ini diperlukan :

a. Vitamin B12 dan asam folat


b. Besi untuk membentuk Hb.

 Trombosit.

Trombosit ini bukan sel tetapi lebih tepat disebut keeping


darah. Asalnya dari sel megakariosit dlam sumsum tulang merah.
Jumlah normalnya berkisar antara 200.000 sampai 300.000 per
mm3 darah.fungsinya berkaitan dengan pembekuan darah. Pada
penyakit tertentu, seperti demam berdarah, jumlahnya sangat
menurun ( di katakana trombositopeni ), dan pasien cenderung
berdarah di bawah kulit ( purpura ) atau selaput lender.

Bila ada pembuluh darah rusak, darak yang keluar dapat di


hentikan melalui sederat proses. Trombosit berperan penting,
misalnya:

1. Permukaannya menjadi lengket, melekat pada dinding


pembuluh sekitar daerah luka dan menggumpal membentuk
semacam sumbatan.
2. Merangsang pengerutan pembuluh darah, menyempitkan
ukuran lubang.
3. Mengawali proses pembentukan bekuan darah.

Mula mula protombin diaktifkan menjadi thrombin. Thrombin


mempengaruhi fibrinogen, menjadikannya fibrin yang menangkap
sel-sel darah. Fibrin dan sel – sel darah yang terperangkap itu
membentukbekuan darah. Fibrin mengkerut, memeras keluar serum,
massa menjadi lebih padat, yang menyumbat jalan keluar darah.

Heparin, substansi dari hati, menghambat pembekuan.


Adrenalin kadang – kadang dipakai pada permukaan yang berdarah
untuk menghentikannya, bukan dengan mempengaruhi proses
pembekuannya, tetapi menyebabkn pembuluh berkerut.

16
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Jantung adalah organ berongga, terletak di mediastinum di antara kedua


paru di dalam rongga dada, di atas diagfragma. Jantung terdiri atas tiga lapis :
• Epikard yang menutupi permukaan luar jantung;
• Miokard yaitu lapis tengah yang terdiri atas otot jantung ; dan
• Endokard yaitu lapis terdalam, terdiri atas jaringan endotel, melapisi
permukaan dalam jantung dan katup.
Fungsi jantung adalah memompa darah kaya oksigen ke dalam system
arteri ( yang membawanya ke sel – sel ) dan menampung darah deoksigen dari
system vena dan meneruskannya ke paru untuk reoksigenasi. Fungsi arteri,
kapiler, vena, dan pembuluh limfe adalah membawa darah ked an dari jaringan
dan sel di seluruh tubuh.

Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi dan berfungsi


mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Jenis-jenis yang paling penting, arteri dan
vena, juga disebut demikian karena mereka membawa darah keluar atau masuk
ke jantung. Kerja pembuluh darah membantu jantung tuk mengedarkan sel
darah merah atau eritrosit ke seluruh tubuh.dan mengedarkan sarimakanan,
oksigen dan membawa keluar karbon dioksida.

Darah termasuk golongan jaringan ikat. Darah dalam pembuluh darah


selalu bergerak, dan merupakan lebih kurang 7% dari berat badan dari individu.
Proporsi ini lebih rendah pada wanita dan lebih tinggi pada anak – anak.

DAFTAR PUSTAKA

16
• http://sinaw-biologi.blogspot.com/2009/04/anatomi-jantung manusia.

• Anatomi Fisiologi, Modul Swa-Instruksional. 4 Sistem Pernapasan dan

Kardiovaskkular. E/2, Cambridge Communication Limited.

16

Anda mungkin juga menyukai