Acuan Dan
Perancah 2
Politeknik Negeri Jakarta
Pendahuluan
A. Pengertian Formwork
Acuan dan perancah (formwork / bekisting) adalah suatu bagian dari konstruksi
pembangunan yang bersifat sementara dan berfungsi membuat beton sesui dengan
bentuk yang diinginkan, dikatakan sementara karena pada akhirnya akan dibongkar
apabila beton sudah selesai.
Acuan sendiri memiliki arti bagian dari konstruksi bekisting yang berfungsi
sebagai pembentuk betonyang diinginkan atau bagian yang kontak langsung dengan
beton. Perancah memiliki arti sebagai bagian dari konstruksi bekisting yang
berfungsi menahan beban beban yang ada di atasnya yang bekerja pada saat
pengecoran, baik beban vertikal maupun beban horizontal.
Pada konstruksi bekisting, harus memungkinkan untuk dapat melakukan :
Pemasangan tulangan (menahan beban tulangan)
Pengecoran sekaligus pemadatan adukan
Pelepasan formwork (acuan)sehingga beton tidak rusak.
Bentuk bekisting kolom ada yang berbentuk bulat , persegi panjang dll, pada
pekerjaan bekisting kolom ini dibuat persegi dan menggunakan semi system
dengan gabungan kayu dan besi
2|Page
F. Pembongkaran Bekisting
Seluruh acuan harus dibongkar dalam rangaka penyelesaian srtuktur
bangunan dengan pertimbangan cuaca dan waktu ikat beton.
Hanya boleh dibongkar, apabila beton telah kuat menahan beton sendiri
dan beban lain.
Dengan hati
hati agar
Palu besi : berfungsi untuk memukul benda keras seperti memasang paku.
Paku
perancah.
Kapur warna : berfungsi untuk membuat tanda lokasi yang akan dikerjakan atau
membuat batasan yang akan dipotong.
3|Page
Gergaji listrik atau tangan : berfungsi untuk memotong dan membelah kayu serta
papan atau multiplek dalam pekerjaan bekisting.
Linggis : berfungsi sebagai pencabut paku terutama untuk paku paku besar dan
dalam yang sulit dicabut dengan palu.
Kunci pas : berfungsi untuk mengencangkan baut yang ada pada swevel clamp
atau right angle clamp
U head / shoring head : berfungsi sebagai dudukan kayu balok yang digunakan
untuk gelagar, serta mengatur ketinggian scaffolding.
Swivel clamp,right angel clamp : berfungsi sebagai pengunci pipa glasvanis pada
bidang diagonal dan horizontal. Right angle clamp hanya dapat digunakan pada
bidang horizontal karena hanya swivel clamp yang dapt bergerak ke berbagai
arah.
Cross brake : berfungsi sebagai alat sambung arah memanjang, skur skur
diagonal serta pengatur jarak.
4|Page
Paralon (pvc) : berfungsi sebagai tebal dinding pada pekerjaan acuan dinding.
Lorry : berfungsi untuk mempermudah dalam membawa blok beton dan lainnya.
JOB 1
PEMBUATAN BEKISTING KOLOM
A. Tujuan
1. Mahasiswa dapat menggunakan alat alat yang di gunakan dalam pembuatan
bekisting kolom secara benar.
2. Mahasiswa dapat merencanakan bekisting kolom yang akan di buat dengan benar
3. Mahasiswa dapat melakukan praktek Konstruksi kolom secara benar dan
menghasilkan konstruksi yang kuat dan kokoh
4. Mahasiswa dapat menghitung kebutuhan bahan yang akan digunakan untuk
membuat bekisting kolom secara tepat
5. Mahasiswa dapat melakukan pembongkaran bekisting kolom dengan benar
Benang
Papan 2/20 -400cm
Kaso
Paku panjang 4cm , 5cm, 7 cm
Alat ukur
Gergaji tangan dan Gergaji Mesin
Unting Unting
Tangga lipat
Palu
C. Pelaksanaan Bekisting
Pembuatan dan pemasangan bekisting dipengaruhi oleh berbagai faktor dan
lingkungan yang ada:
a. Bahan yang tersedia/ diperlukan
b. Alat alat unnutk konstruksi yang tersedia
c. Kualitas tenaga kerja yang tersedia
d. Tuntutan kualitas yang diinginkan
e. Anggaran biaya yang tersedia
f. Cara atau system yang dikehendaki
g. Setelah dibongkar harus tetap diberikan perawatan
D. Langkah kerja
a. Pelajari dan pahami gambar kerja, mengatur letak kolom dan menentukan
dimana as kolom akan di letakan dapat di bantu dengan papan duga dan tali jika
diperlukan
5|Page
E. Gambar Kerja
Tampak samping
Tampak Depan
F. Permasalahan
a. Tidak mudah mengatur ketegakan bekisting kolom menggunakan unting unting
karena faktor lantai dan panel yang pecah
G. Solusi
a. Gunakanlah as pinjaman untuk menentukan as kolom
b. Dapat menggunakan tulangan besi cadangan sebagai alat untuk mengunci tie
root, dan steel proof
H. Kesimpulan
a. Bekisting kolom dilapangan harus sesuai perencanaan pembebanan dan kokoh
sesuai letak di as bangunan agar kolom dapat menahan gaya gaya horizontal
4.
a. Multiplek
Tebal 1,2cm jarak L1 20cm
Karena
7|Page
Karena
Job 2
Pembuatan Bekisting Balok Dan Lantai
A. Tujuan
a. Mahasiswa dapat menggunakan alat alat yang di gunakan dalam pembuatan
bekisting balok secara benar
b. Mahasiswa dapat merencanakan bekisting balok yang akan dibuat dengan benar
c. Mahasiswa dapat melaksanakan pembuatan konstruksi balok secara benar dan
menghasilkan konstruksi yang kuat dan kokoh serta kaku
B. Dasar Teori
Struktur beton yang menghubungkan suatu kolom dengan kolom lainnya untuk
menopang beban yang ada di atasnya , Balok umum nya berbentuk persegi
panjang.
Plat lantai adalah bagian konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai lantai pijakan
diatas lantai dibawahnya
8|Page
C. Langkah Kerja
a. Ukur jarak antara frame bekisting sesuai yang diinginkan lalu pasang landasan
pada titik tersebut
b. Dirikan jack base dilandasan tersebut, lalu scaffolding (frame) diatas landasan
dan jack base, kuatkan dengan menggunakan cross brace
c. Pasang join pin untuk menyambung frame dan pasang juga U head pada bagian
paling atas frame
d. Pasang skur horizontal dan diagonal pada scaffolding dengan pipa galvanis dan
kencangkan dengan suifel clamp minimal 3 d setiap scaffolding
e. Letakan balok tumpuan atas di U head sebagai gelagar dengan ukuran yang di
tentukan lalu buat cetakan balok diatas gelagar
f. Pasang skur skur dan kasau di cetakan balok tadi lalu letakan papan panel
sebagai acuan lantai dan pastikan acuan dan perancah kuat dengan mengikuti
perhitungan pembebanan scaffolding untuk memastikan tidak bocor dan roboh
saat di cor
D. Gambar Kerja
Gelagar balok
9|Page
Tampak samping
E. Permasalahan
Sulit karena banyak panel yang kurang layak pakai
Menaikkan rangakaian panel ke atas scaffolding
Balok dan kaso kurang lurus dan tegak
F. Solusi
Gunakan Stager untuk menaikan rangkaian panel dan juga dibutuhkan
kekompakan pada tim kerja
Gunakan panel yang masi bagus dan tidak cacat atau dapat membuat panel
yang baru
Carilah balok dan kaso yang tidak melendut dan tegak, agar cetakan tersebut
kuat saat pengecoran
G. Kesimpulan
Dalam pembuatan cetakan balok dan lantai, dibutuhkan kekuatan untuk
melakukan pemasang agar kuat pada cetakan dan kokoh agar pengecoran nanti
bias mendapatkan hasil yang maksimal
1. Multiplek
Tebal 1,2 cm panjang l = 0,4 m
Karena
2. KASO
Diketahui: kaso 5/10 menjadi 5/9 (karena diketam) dan jarak 40cm (L2)
10 | P a g e
Karena
b. BALOK
Karena
(kelas III)
11 | P a g e
Karena
Diketahui: kaso 5/10 menjadi 5/9 (karena diketam) dan jarak 80cm adalah L2
Karena
12 | P a g e
Karena
(kelas III)
Karena
(tidak diizinkan).
e. Antar Scaffolding
Maka arak antar scaffolding harus diperkecil. Jika ditambahkan scaffolding lagi maka jarak L4
adalah 60cm.
Karena
Jadi
13 | P a g e
JOB 3
Bekisting Dinding
1. Tujuan
a. Mahasiswa dapat merencanakan bekisting dinding beton dengan baik dan benar
b. Mahasiswa mengerti langkah pengerjaan bekisting dinding beton
c. Mahasiswa dapat mengukur ketegakan dinding dan siku di setiap dinding
2. Dasar teori
Pembuatan dinding nonstructural telah mengalami kemajuan dalam segi
metode pelaksanaannya. Pada metode konventional, pembuatan atau
pemasang bekisting dinding dilakukan secara tradisional dengan pasangan bata
namun sekarang dapat menggunakan semi system yaitu digunakan papan atau
panel yang permukaannya rata dan halus kemudia untuk pengatur jaraknya
menggunakan tie rod sekaligus penahan beban panel
3. Langkah Kerja
a. Tentukan lokasi pembuatan dinding dengan benar , sediakan pula alat dan
bahan yang akan digunakan
b. Buatlah as bekisting dinding, susun balok dan panel dengan memaku di setiap
bagian panel atau sesuai ukuran dan dirikan di daerah yang telah ditentukan
c. Pasang tie rod yang sebelumnya telah dipasang paralon diantara sambungan
panel dengan jarak sekitar 30cm hingga tembus dan kencangkan
d. Sambung dengan bekisting dinding yang lain hingga membentuk sudut siku siku
sempurna
e. Pasang steel proof sebagai penahan bekisting dinding agar kokoh dan tidak
jatuh
4. Gambar Kerja
14 | P a g e
Dinding samping
5. Permasalahan
Kesulitan dalam merangkai panel karena ada yang kurang panjang dan cacat
kayu
6. Solusi
7. Kesimpulan
Dibutuhkan keterampilan memaku dalam melakukan job bekisting dinding serta
kekohan pada cetakan. Agar pada saat pengecoran dapat menahan semua beban
8. Perhitungan
1. Multiplek
Tebal 1,2cm dan panjang 20cm
Jawab :
Karena
15 | P a g e
cm
2. KASO
Kaso 5/6 Panjang 25 cm
Karena
Balok yang selanjutnya mengukur lendut atau tidaknya dengan perhitungan Dimensi
6/12 Kelas 3 dan jarak 80 cm
Sehingga:
Karena
. Jadi lendutannya
adalah 0,074 dan lebih kecil dari lendutan yang diizinkan yaitu 0,3.
Balok yang ke-2 melendut atau tidak, maka perlu dihitung tegangan lentur dan lendutannya. Dengan
dimensi balok 8/15 dan jarak tierod(L4) adalah 30 cm.
Sehingga:
16 | P a g e
Karena
0,0277 dan lebih kecil dari lendutan yang diizinkan yaitu 0,3.
Sehingga:
17 | P a g e
Job 4
Bekisting Tangga
1. Tujuan
a.
b.
c.
d.
2. Dasar teori
Tangga merupakan sarana lalu lintas pejalan kaki yang menghubungkan suatu
daerah lantai dengan daerah lantai lainnya
a. Syarat tangga :
Mudah atau nyaman untuk dilewat, kemiringan lebih dari 45 dan lebar
minimum 10 orang
b. Macam macam tangga
Tangga lurus
Tangga lurus bordes
Tangga bordes berbalik
Tangga berbentuk t
Tangga bordes siku
Tangga llingkaran
Bentuk dan ukurang tangga harus sesuai dengan perhitungan sehingga ketika
terhubung oleh lantai yang lainnya dapat tersambung
Bentuk lebar dan ukurant tangga harus sesuai dengan kondisi
Optride dan antrede sesuai perhitungan dan tebal lantai
4. Langkah Kerja
a. Susun 6 buah panel atau sesuai kebutuhan lalu paku hingga 4 lapis sebagai
dinding dari tangga
18 | P a g e
5. Permasalahan
Saat pemasangan papan dalam pengukuran di mal dinding tangga sangat sulit
menentukan Panjang dari stiap papan
6. Solusi
Teliti sebelum memotong papan sebagai penahan mortar lakukan
penggambaran di mal dinding tangga secara benar sehingga meminimalisir
kesalahan
7. Kesimpulan
Sebelum melakukan rencana bekisting tangga sebaiknya mengerti dalam
melakukan penggambaran simulasi dari tangga dan perhitungan secara matang
agar pertemuan lantai satu dan lantai dua bisa cocok
8. Gambar Kerja
Karena pekerjaan bengkel membuat bekisting tangga tidak selesai gambar tidak
dapat dimuat
9. Perhitungan
Dengan melakukan pekerjaan bengkel tangga kelompok tidak bisa
menyelesaikan hingga akhir rencana bekisting tangga tersebut sehingga
perhitungan jumlah optride dan antride berdasarkan perhitungan saja
2 Optride + antride = 60 64
Antride
= 64 (2.20) = 24
19 | P a g e