Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
I. 1.

Latar Belakang
Tujuan pembangunan nasional adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

menyikapi hal tersebut dilaksanakanlah berbagai upaya di bidang kesehatan termasuk upaya
peningkatan kesehatan anak usia sekolah. Anak usia sekolah merupakan generasi muda penerus
bangsa yang mudah dijangkau karena terorganisir dengan baik dalam wadah sekolah. Kelompok
ini merupakan sasaran strategis dalam pembinaan kesehatan, perilaku baik yang ditanamkan
sejak dini akan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.
Sekolah merupakan salah satu unsur lingkungan kehidupan di masyarakat yang
menekankan proses pendidikan. Siswa yang merupakan unsur utama yakni sebagai objek
pendidikan merupakan orang yang sangat potensial untuk membantu menjadi penggerak hidup
sehat di lingkungan sekitarnya.
Pembinaan kesehatan anak usia sekolah yang dilakukan melalui jalur sekolah
dilaksanakan melalui program Usaha Kesehatan Sekolah. Usaha Kesehatan Sekolah
dilaksanakan sesuai UU RI No.23 tahun 1992 tentang kesehatan dimana diselenggarakan untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat siswa dalam lingkungan hidup sehat sehingga siswa
dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal menjadi suber daya yang
berkualitas. Salah satu upaya pendekatan dalam program UKS ini adalah melibatkan partisipasi
peserta didik sebagai penggerak perilaku hidup bersih dan sehat melalui program dokter kecil.
Dokter kecil adalah siswa yang memenuhi criteria dan telah terlatih untuk ikut
melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri,
teman keluarga dan lingkungannya. Diharapkan dokter kecil dapat berperan serta secara aktif
bersama-sama dengan masyarakat sekolah dalam upaya peningkatan kesehatan bagi dirinya,
teman-temannya dan masyarakat serta lingkungan sekolah dan tempat tinggalnya.

I. 2.

Rumusan Masalah
1. Kurangnya sekolah yang memiliki UKS dan difungsikan dengan baik
2. Kurangnya pembinaan dokter kecil di sekolah
3. Kurangnya kesadaran para peserta didik dalam berperilaku hidup bersih dan sehat

I. 3.

Tujuan
I. 3. 1. Tujuan Umum
Meningkatnya pengetahuan, sikap positif dan keterampilan peserta didik
berkaitan dengan pelaksanaan program UKS
I. 3. 2. Tujuan Khusus
1.
Memahami program UKS dan dokter kecil
2.
Agar siswa dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah, di rumah dan di

I. 4.

3.

lingkungannya
Agar siswa dapat menolong dirinya sendiri, sesama siswa dan orang lain untuk

4.

hidup sehat.
Agar siswa dapat melakukan pengamatan kebersihan di sekolah

Manfaat
I. 4. 1. Bagi Dokter Kecil
1.
Meningkatnya pengetahuan, sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat
2.
Memiliki keterampilan dalam upaya pelayanan kesehatan yang sederhana
3.
Memiliki rasa kepedulian sosial
I. 4. 2. Bagi peserta didik lainnya
Ikut tergerak dan terbiasa untuk berperilaku hidup bersih dan sehat
I. 4. 3. Bagi Guru
Meningkatnya kerjasama antar guru dengan orang tua peserta dan petugas
kesehatan dalam meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan.
I. 4. 4. Bagi Masyarakat dan lingkungannya
1.
Masyarakat akan tergerak untuk hidup bersih dan sehat
2.
Kualitas lingkungan hidup sehat akan meningkat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1.

Dokter Kecil dan UKS

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan bagian dari program kesehatan anak usia
sekolah. Anak usia sekolah adalah anak yang berusia 6 21 tahun, yang sesuai dengan proses
tumbuh kembangnya dibagi menjadi 2 sub kelompok, yakni pra remaja (6-9 tahun) dan remaja
(10-19 tahun).

Pelayanan kesehatan pada UKS adalah pemeriksaan kesehatan umum, kesehatan gigi dan
mulut siswa SD dan setingkat melalui penjaringan kesehatan terhadap murid kelas 1 Sekolah
Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama dengan guru
UKS terlatih dan dokter kecil secara berjenjang (penjaringan awal oleh guru dan dokter kecil,
penjaringan lanjutan oleh tenaga kesehatan).
Dokter kecil adalah siswa yang dipilih guru untuk melaksanakan sebagian usaha
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga, dan lingkungan
sekolah.
1.
Program UKS
Program UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup bersih dan sehat anak
usia sekolah yang berada di sekolah dan Madrasah Ibtidaiyah.
Tujuan UKS
- Tujuan umum
Meningkatkan kemampuan perilaku hidup bersih dan sehat, dan derajat kesehatan siswa
serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan yang harmonis dan optimal
-Tujuan khusus
Memupuk kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat dan meningkatkan derajat kesehatan
siswa, yang mencakup :

2.

1. Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup


bersih dan sehat serta berpratisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan di
sekolah perguruan agama, di rumah tangga maupun di lingkungan masyarakat.
2. Sehat fisik, mental maupun sosial.
Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk penyalahgunaan
NAPZA.
Dokter Kecil
Dokter kecil adalah siswa yang memenuhi kriteria dan telah terlatih untuk ikut
melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri
sendiri, teman, keluarga dan lingkungannya.
a. Tujuan
Tujuan umum
Meningkatnya partisipasi siswa dalam program UKS
Tujuan Khusus
3

1. Agar siswa dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah,di rumah dan
lingkungannya.
2. Agar siswa dapat menolong dirinya sendiri, sesama siswa dan orang lain untuk hidup
sehat.
b. Kriteria peserta :
1. Siswa kelas 4 atau 5 SD atau MI dan belum pernah mendapatkan pelatihan dokter
kecil.
2. Berprestasi sekolah
3. Berbadan sehat.
4. Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab.
5. Berpenampilan bersih dan berperilaku.
6. Berbudi pekerti baik dan suka menolong.
7. Izin orang tua
c. Tugas dan kewajiban dokter kecil
1. Selalu bersikap dan berperilaku sehat.
2. Dapat menggerakkan sesama teman-teman siswa untuk bersama-sama menjalankan
usaha kesehatan terhadap dirinya masing-masing.
3. Berusaha bagi tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di sekolah maupun di
rumah.
4. Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu pelaksanaan pelayanan kesehatan
di sekolah.
5. Berperan aktif dalam rangka peningkatan kesehatan ,antara lain : Pekan kebersihan,
Pekan Gizi, Pekan Penimbangan BB dan TB di sekolah, Pekan Kesehatan Gigi, Pekan
Kesehatan Mata, dan lain-lain.
d. Kegiatan dokter kecil
1. Menggerakkan dan membimbing teman melaksanakan.
a. Pengamatan kebersihan dan kesehatan pribadi.
b. Pengukuran Tinggi Badan dan Berat badan.
c. Penyuluhan Kesehatan.
2. Membantu petugas kesehatan melaksanakan pelayanaan kesehatan di sekolah , antara
lain :
a. Distribusi obat cacing, vitamin dan lain-lain.
b. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
c. Pertolongan Pertama Pada Penyakit.
3. Pengenalan dini tanda-tanda penyakit.
4. Pengamatan kebersihan Ruang UKS, warung sekolah dan lingkungan sekolah.
5. Pengamatan kebersihan di sekolah separti halaman sekolah, ruang kelas,
perlengkapan, persediaan air bersih, tempat cuci, WC,kamar mandi, tempat sampah
dan saluran pembuangan termasuk PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk).
6. Pencatatan dan pelaporan, antara lain Buku harian Dokter Kecil.

7. Melaporkan hal-hal khusus yang ditemuinya kepada guru UKS / Kepala Sekolah /
guru yang ditunjuk.
II.2. Materi Pelatihan Dokter Kecil
a. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)
Tindakan memberikan pertolongan pertama bagi korban yang mengalami
kecelakaan/cedera dengan cepat dan tepat sebelum dibawa ke dokter/puskesmas/RS
terdekat Tujuan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan adalah :
Menunjang penyembuhan
Mencegah kecacatan
Mencegah kematian
Peralatan P3K:
Obat-obatan
Disinfektan (pencuciluka)
Obat penghilang nyeri

Peralatan
Alat imobilisasi penderita
Tandu, bidai, spalk
Alat untuk merawat luka
Pembalutpembalut cepat, pembalut gulung, pembalut segitiga
Kapas, plester, kasasteril, gunting, pinset, peniti

Gangguan yang diderita korban kecelakaan bisa berupa :


Gangguan umum yang menimbulkan gejala gangguan pernapasan
Salah satu tanda/gejala yang terlihat, korban sesak napas
Penyebab :
Tersedak permen, makanan , benda asing lain sehingga terjadi sumbatan pada
saluran pernapasan
Kejang pada otot pernapasan
Menghisap gas beracun
Lokasi gangguan bisa di hidung, kerongkongan, paru
Pertolongan :
-

Baringkan di tempataman
Periksa pernapasan
5

Gangguan kesadaran

Posisikan korban dalam posisi miring


Longgarkan pakaian
Periksa apakah ada benda asing di hidung atau mulut
Bila korban tersedak, lakukan maneuver seperti gambar berikut:

Pengertian :
Keadaan ketika korban merasa lemas, pusing kemudian tidak sadar.
Disebabkan oleh:
Benturan di kepala.
Sengatan panas sehingga dehidrasi
Lapar, tidak sempat sarapan, sehingga otak kekurangan zat gula kekurangan oksigen
Pertolongan :
- Baringkan di tempat tenang dan teduh
- Longgarkan pakaian
- Periksa napas dan periksa nadi
- Baringkan posisi miring, posisikan kaki lebih tinggi dari kepala
- Berikan selimut bila kedinginan
- Hubungi RS terdekat

Gangguan peredaran darah

Pengertian:
Keadaan yang dapat mengancam jiwa ketika alat-alat tubuh terutama otak
kekurangan darah
Disebabkan oleh :
Kehilangan banyak darah akibat perdarahan
Kekurangan cairan karena muntah/diare hebat
Gejala:
Ringan: muka pucat, keringat dingin, gelisah, haus
Berat : sangat pucat, mata cekung, pernapasancepat dan tidak teratur
6

Cara menghentikan perdarahan:


- Menutup/ membalut luka
- Luka ditekan supaya darah
- Angkat daerah yang luka agar
posisi lebih tinggi dari jantung.
- Batasi gerak
- Mengikat bidai

berhenti mengalir

1.

Mimisan (epistaksis)
a. Pengertian : perdarahan karena pecah
pembuluh darah hidung
b.Pertolongan ;
- Duduk di kursi, posisi kepala menunduk
- Menjepit hidung selama 5-10 menit untuk menghentikan perdarahan
- Bernapas lewat mulut
- Berikan kompres di daerah hidung

2.

Luka bakar
a. Pertolongan:
- Segera dinginkan luka dengan air mengalir
- Keringkan luka pelan-pelan
- Oleskan obat luka bakar (silverdiazin, betadine, bioplacenton).

b.Hindari
- Mengoleskan mentega, kecap, pasta gigi
- Meniup luka
- Melepas dengan paksa pakaian yang melekat pada kulit
- Merendamdalam air dingin

b. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


7

c. Pengenalan Dini Penyakit


1. Diare
Adalah buang air besar yang lembek/cair dengan frekuensi lebih dari biasanya (lebih
dari 3 kali).
Penyebab diare, antara lain:
- Infeksi kuman
- keracunan
- Gangguan penyerapan makanan
- alergi
Gejala berupa:
- Sering buang air besar
- Dapat disertai mual dan muntah
- Bila berlangsung lama dapat menyebabkan kekurangan cairan sehingga menjadi
lemas, bahkan meninggal.
Pertolongan pertama pada penderita diare adalah memberikan banyak cairan.
Kemudian dibawa ke puskesmas atau rumah sakit. Hal yang dapat dilakukan di
rumah adalah dengan membuat oralit atau larutan gula dan garam.
8

Cara membuat oralit:


- Sediakan 1 gelas air matang (200 ml)
- Masukkan 1 bungkus oralit ke dalam gelas tersebut kemudian aduk sampai larut
Cara membuat larutan gula-garam:
- Masukkan 1 sendok gula
- Masukkan 1/4 sendok garam
- Masukkan air matang ke dalam
gelas
- Aduk hingga larut
2. Demam Berdarah Dengue
Penyakit menular yang disebabkan oleh
virus dengue. Penyakit ini ditularkan
oleh nyamuk Aedes aegypti.
Pertolongan pertama yang dapat
dilakukan adalah :
- Berikan
minum
sebanyakbanyaknya
- Berikan kompres hangat
- Segera periksa ke puskesmas atau
rumah sakit
Mencegah demam berdarah dengue adalah:
- Menggunakan kelambu saat tidur
- Tidak menggantung banyak pakaian di dalam kamar
- Menguras bak mandi serta menaburkan bubuk anti jentik nyamuk di bak mandi,
mengubur barang-barang yang tidak diperlukan
- Laporkan ke petugas kesehatan jika ada keluarga yang terkena DBD agar
dilakukan penyemprotan
3. TBC
Adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis.
Gejala:
- Batuk berdahak selama 3 minggu atau lebih
- Demam dan meriang sebulan atau lebih
- Keluar keringat di malam hari tanpa ada kegiatan
- Nafsu makan dan berat badan menurun
Pencegahan:
- Tutuplah mulut saat batuk, berada di sekitar orang batuk
- Jangan buang dahak di sembarang tempat
- Memberikan informasi tentang TB pada teman-teman
- Imunisasi BCG
d. Pengukuran Berat Badan dan Tinggi Badan
9

1) Menimbang Berat Badan


a) Timbangan diletakkan di tempat yang terang dan datar
b) Jarum timbangan menunjuk pada angka 0 sebelum penimbangan
dimulai
c) Sepatu, sendal, topi dilepass terlebih dahulu
d) Anak disuruh naik ke atas dan berdiri tegak tanpa berpegang pada
dinding
e) Baca dan catatlah angka yang ditunjukkan pada jarum
2. Mengukur tinggi badan
a) Sepatu, sendal dan topi dilepass terlebih dahulu. Berdiri tegak dengan punggung
dan kepala bersandar pada dinding
b) Letakkan sisi siku-siku dari alat bantu tepat pada bagian tertinggi dari kepala
dengan sisi siku-siku satunya menempel pada pita pengukur
c) Bacalah dan catatlah tinggi badan anak

BAB III
METODE
III. 1.
Waktu dan Lokasi Kegiatan
III. 1. 1. Waktu Kegiatan
Pelatihan dokter kecil dilaksanakan selama 3
(tiga) hari dimulai tanggal 13-15 Januari 2015.
III. 1. 2. Lokasi Kegiatan
Pelatihan hari pertama berlangsung pada tanggal

13

Januari 2015 bertempat di SD N 161 Karya.


Pelatihan hari kedua berlangsung pada tanggal

14

Januari 2015 bertempat di SD N 100 Dare


Bunga-Bungae.

Pelatihan

hari

ketiga

berlangsung pada tanggal 15 Januari 2015 bertempat di SD N 106 Toawo.


III. 2.

Peserta Kegiatan
Peserta pelatihan dokter kecil adalah 73 peserta didik dan 24 pendamping yang
berasal dari 24 sekolah se-wilayah puskesmas Cabenge.
10

III. 3.
a.

Manajemen Kegiatan
Pelaksanaan Pre-test
Setiap peserta diminta untuk menjawab soal-soal yang berhubungan dengan materi
pelatihan dokter kecil yaitu sebanyak 10 soal pilihan ganda.

b.

Pemberian materi
Mtateri dalam pelatihan dokter kecil dibagi menjadi dua bagian yakni pemberian
materi tentang kesehatan gigi dan mulut yang diberikan oleh drg. A. Herlyana yang
dilanjutkan materi pelatihan dokter kecil antara lain, pengantar dokter kecil dan
UKS, perilaku hidup bersih dan sehat, penanganan pertama pada kecelakaan,
pengukuran berat badan dan tinggi badan, serta mengenal beberapa jenis penyakit.

c.

Pelaksanaan praktikum
Setelah pemberian materi, para peserta didik mengikuti praktikum yang dibagi
menjadi 5 post. Tiap post terdiri dari : penanganan pertama pada kecelakaan berupa
rawat luka, mimisan dan luka bakar, pengukuran tinggi badan dan berat badan,
pembuatan oralit dan larutan gula-garam, cara cuci tangan yang benar serta
pemakaian mitela, dan pemeriksaan sederhana gigi dan mulut.

d.

Pelaksanaan Post Test


Setiap peserta diminta untuk menjawab soal-soal yang berhubungan dengan materi
pelatihan dokter kecil yaitu sebanyak 10 soal pilihan ganda.

e.

Pemberian sertifikat
Acara ditutup dengan pemberian sertifikat dan hadiah bagi peserta yang aktif
selama pelatihan dokter kecil.

11

BAB IV
HASIL
IV.1.

Data Geografis
Puskesmas Cabenge terletak di wilayah kabupaten Soppeng yang ibukotanya
Watansoppeng terletak antara 04o 06o LS dan 04o 32o LS dan 119o 42o 18o BT dan 120o 06o
13o BT yang berbatasan dengan :
Di sebelah utara
: Kabupaten Sidrap
Di sebelah selatan : Kabupaten Bone
Disebelah Timur
: Kabupaten Bone dan Wajo
Di sebelah barat
: Kabupaten Barru
Luas wilayah kabupaten Soppeng berupa daratan dan perbukitan. Daratan luasnya 700
km berada pada ketinggian rata-rata 60 m di atas permukaan laut. Perbukitan luasnya 800
km2 berada pada ketinggian rata-rata 60 m di atas permukaan laut. Secara administrasi
pemerintahan terbagi menjadi 8 kecamatan dengan 49 desa dan 21 kelurahan. Temperature
kabupaten Soppeng berada pada suhu 24o - 30oC. Keadaan angin berada pada kecepatan lemah
sampai sedang dengan curah hujan berada pada intensitas 90,54 MM dan 9,9 hari hujan/bulan.
2

IV.2.

Data Demografik
Jumlah penduduk wilayah Cabenge tahun 2012 tercatat sebanyak 11.309 jiwa yang terdiri
dari laki-laki 5.297 jiwa, perempuan 6.012 jiwa dan tersebar di 3 (tiga) kelurahan dengan jumlah
penduduk terbesar yakni 4.469 jiwa (39,52%) mendiami kelurahan Pajalesang dan jumlah
penduduk yang terkecil yakni 2.879 jiwa (25,45%) mediami kelurahan Macanre.

No

Jumlah penduduk

Kelurahan

L+P

1.

Pajalesang

2.081

2.388

4.469

2.

Cabenge

1.878

2.083

3.961

3.

Macanre

1.338

1.541

2.879

5.297

6.012

11.309

Jumlah

12

IV.3.

Sumber Daya Kesehatan


Sumber daya kesehatan yang ada di puskesmas Cabenge terdiri atas satu orang dokter
umum, satu dokter gigi, 12 orang tenaga keperawatan, satu tenaga kefarmasian, satu tenaga
orang gizi, dan dua orang tenaga kesehatan masyarakat dan sanitasi.
IV.4.

Sarana Pelayanan Kesehatan


Sarana pelayanan kesehatan yang ada di puskesmas Cabenge terdiri atas poliklinik
umum, poliklinik gigi, poliklinik kebidanan, instalasi gawat darurat, laboratorium, satu kamar
bersalin dan lima kamar perawatan.
IV.5.

Data Pengetahuan Dokter Kecil

Pelatihan hari pertama berlangsung pada tanggal 13 Januari 2015 bertempat di SD N 161
Karya yang diikuti oleh 9 sekolah dengan 27 peserta didik dan 9 pendamping. Pelatihan hari
kedua berlangsung pada tanggal 14 Januari 2015 bertempat di SD N 100 Dare Bunga-Bungae
yang diikuti oleh 7 sekolah dengan 22 peserta didik dan 7 pendamping. Pelatihan hari ketiga
berlangsung pada tanggal 15 Januari 2015 bertempat di SD N 106 Toawo yang diikuti oleh 8
sekolah dengan 24 peserta didik dan 8 pendamping.
Data peserta pelatihan dokter kecil:
No

Waktu pelaksanaan

(siswa)

(siswa)

Jumlah

1.

Hari pertama

14

13

27

2.

Hari kedua

14

22

3.

Hari ketiga

16

24

Dari hasil pretest dan post test didapatkan data pengetahuan para peserta dokter kecil
sebagai berikut:
No
1.
2.
3.

Waktu pelaksanaan
Hari pertama
Hari kedua
Hari ketiga

Pretest (%)
42.5
42.4
37.5

Postest (%)
62.9
63.1
61.25

13

Grafik hasil pretest dan post test data pengetahuan para peserta dokter kecil

BAB V
DISKUSI
14

Karakteristik Peserta
Jumlah peserta dokter kecil selama pelatihan berlangsung sebesar 73 siswa dari 24
sekolah dalam 3 gugus. Pada tanggal 13 Januari 2015, jumlah peserta sebanyak 27 siswa dengan
14 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki. Pada tanggal 14 Januari 2015, jumlah peserta
sebanyak 22 siswa dengan 14 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki. Pada tanggal 15 Januari
2015, jumlah peserta sebanyak 24 siswa dengan 16 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki.
Pengetahuan Peserta Dokter Kecil
Dari hasil pretest yang dilakukan didapatkan tingkat pengetahuan rata-rata para peserta
didik sebelum dilaksanakan pelatihan dokter kecil di SDN 161 Karya adalah 42,5%. Setelah
diberikan materi pelatihan dokter kecil dan diberikan post tes kembali, terdapat peningkatan
pengetahuan rata-rata peserta didik sebesar 62,9%.
Dari hasil pretest yang dilakukan didapatkan tingkat pengetahuan rata-rata para peserta
didik sebelum dilaksanakan pelatihan dokter kecil di SDN 100 Dare Bunga-Bungae adalah
42,4%. Setelah diberikan materi pelatihan dokter kecil dan diberikan post tes kembali, terdapat
peningkatan pengetahuan rata-rata peserta didik sebesar 63,1%.
Dari hasil pretest yang dilakukan didapatkan tingkat pengetahuan rata-rata para peserta
didik sebelum dilaksanakan pelatihan dokter kecil di SDN 106 Toawo adalah 37,5%. Setelah
diberikan materi pelatihan dokter kecil dan diberikan post tes kembali, terdapat peningkatan
pengetahuan rata-rata peserta didik sebesar 61,25%.

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
VI.1. Kesimpulan

15

Berdasarkan presentase jawaban benar pada peserta dokter kecil yang mengikuti
pelatihan dapat disimpulkan bahwa:

Terjadi peningkatan pengetahuan bagi peserta.

VI.2. Saran
Setelah pelatihan ini diharapkan para peserta dokter kecil dapat mengamalkan segala
materi yang telah diberikan dan pelatihan ini dapat dilakukan secara berkala sebagai bentuk
evaluasi dan pembinaan bagi para peserta

16

Anda mungkin juga menyukai