Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Herniasi diskus intervertebralis, merupakan penyakit dimana bagian nucleus
yang terbuat dari material berbentuk gel dalam spinal cord keluar dari annulus atau
bagian yang melindunginya sehingga terjadi penekanan atau penyempitan pada saraf
spinalis dan mengakibatkan nyeri (Nettina & Millis, 2006). Nama-nama lainnya
adalah Herniated Nucleus Pulposus (HNP), Herniated Intervertebral Disk (HID)
dan Degenerative Disc Disease dan penyakit ini merupakan penyebab nyeri
punggung bawah yang paling sering (Smeltzer, Bare, Hinkle & Cheever, 2007).
Prevalensi HNP berkisar antara 1-2% dari populasi (Purwanto, 2003). Perbandingan
laki-laki dengan perempuan adalah seimbang, yaitu 1 : 1 (Ramacandran TS et all,
2003). HNP lumbalis paling sering 90% mengenai diskus intervertrebalis L5-S1 dan
L4-L5 (Purwanto, 2003).
Nyeri punggung bawah merupakan keluhan yang sering dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari dan merupakan salah satu alasan mengunjungi dokter
(Ignatavicius & Workman, 2006). Faktor risiko timbulnya HNP antara lain sebagai
berikut :
1.

Umur
Kandungan air di dalam diskus intervertebralis akan berkurang secara alamiah
akibat bertambahnya usia sekitar 50 60 tahun. Akan tetapi, beberapa penelitian
juga menunjukkan bahwa HNP dapat terjadi di usia produktif yaitu diantara
umur 30 55 tahun (Atlas et al., 2000).

2.

Jenis Kelamin
Laki-laki dan perempuan memiliki resiko yang samaterhadap keluhan nyeri
pinggang sampai umur 60 tahun, namun pada kenyataannya jenis kelamin
seseorang dapat mempengaruhi timbulnya keluhan nyeri pinggang, karena pada
wanita keluhan ini lebih sering terjadi misalnya pada saat mengalami siklus
menstruasi, selain itu proses menopause juga dapat menyebabkan kepadatan
tulang berkurang akibat penurunan hormon estrogen sehingga memungkinkan
terjadinya nyeri pinggang. Bagaimanapun juga, interpretasi dari perbedaan
jenis kelamin terletak juga pada perbedaan pekerjaan dan tugastugasnya.

3.

Body Mass Indeks (BMI)


Kelebihan berat badan meningkatkan berat pada tulang belakang dan tekanan
pada diskus, struktur tulang belakang, serta herniasi pada diskus lumbalis yang
rawan terjadi (Elders D, 2007).

4.

Merokok
Keterkaitan antara merokok dengan batuk dapat meningkatkan tekanan
intradiscal yang mengakibatkan pembengkakan pada diskus dan timbul hernia.
Penelitian lain menjelaskan efek dari nikotin menyebabkan penurunan aliran
darah pada vertebra dan merusak metabolisme diskus 17 intervertebralis
sehingga diskus intervertebralis lebih sensitive pada stress fisik.

5.

Faktor Fisik/Pekerjaan
Beberapa pekerjaan yang dapat menyebabkan nyeri pada tulang belakang
antara lain mengangkat (lifting), menarik (pulling), mendorong (pushing),
membawa (carrying), menurunkan (lowering), membungkuk (bending),

memutar (twisting), terjatuh (falling), terpeleset (slipping) merupakan faktor


yang signifikan yang dapat menimbulkan nyeri pada tulang belakang (White &
Panjabi, 1990). Misalnya pada saat membungkuk menimbulkan beban pada
otot, ligament, dan diskus pada bagian belakang bawah. Karena tekanan pada
bagian diskus belakang bawah meningkat, maka nucleus pulposus dipaksa
untuk keluar sehingga bisa menyebabkan HNP. Chaffin dan Park melaporkan
insiden cedera pada bagian belakang delapan kali lebih tinggi pada pekerja
yang terlibat aktifitas manual handling yang berat dibanding dengan work
sedentary.
6.

Faktor Psikososial dan Lingkungan Kerja


Dalam hal nyeri spinal, tingkat pendidikan yang rendah, status sosial ekonomi
yang rendah, intelegensi yang rendah, dan persepsi dari kinerja pekerjaan yang
menurutnya tidak penting semuanya dapat mempengaruhi untuk absen/tidak
masuk kerja karena nyeri pinggang (White & Panjabi, 1990).
Di Amerika Serikat diperkirakan lebih 15% orang dewasa mengeluh nyeri

punggung bawah atau nyeri yang bertahan hampir dua minggu (Lawrence dkk,
1998). Nyeri punggung bawah adalah suatu sindroma nyeri yang terjadi pada regio
punggung bagian bawah dan merupakan work related musculoskeletal disorders.
Nyeri punggung bawah telah teridentifikasi oleh Pan American Health Organization
antara tiga masalah kesehatan pekerjaan yang dikenalpasti oleh WHO (Choi dkk,
2001). Menurut Punnett L dkk, prevalensi 37% daripada nyeri punggung bawah
disebabkan oleh pekerjaan individu-individu tersebut, dengan pembahagian lebih
banyak pada laki-laki berbanding wanita. Sedangkan penelitian Community

Oriented Program for Controle of Rheumatic Disease (COPORD ) Indonesia


menunjukan prevalensi nyeri punggung 18,2 % pada laki-laki dan 13,6 % pada
wanita. National Safety Council pula melaporkan bahwa sakit akibat kerja yang
frekuensi kejadiannya paling tinggi adalah sakit/nyeri pada punggung, yaitu 22%
dari 1.700.000 kasus (Tarwaka, dkk, 2004).
Walaupun lumbar disc herniation sering terjadi dan bisa membatasi aktivitas
serta menjadi penyebab kunjungan rumah sakit, namun dengan penanganan cepat
dan tepat, penyakit ini sangat bisa disembuhkan (Hospital for Surgery, 2009).
Menurut catatan medical record RSUD. A. Wahab Sjahranie Samarinda, di ruang
Angsoka jumlah penderita penyakit HNP 3 bulan terakhir pada tahun 2016 sebanyak
3 orang.
Sesuai dengan kasus ujian yang dilaksanakan pada tanggal 20 s/d 22 Juni 2016
di ruangan Angsoka RSUD. A. Wahab Sjahranie Samarinda, penulis melaporkan
pengelolaan dalam bentuk karya tulis ilmiah dengan judul, Asuhan Keperawatan
klien Tn. S dengan HNP di Ruang Angsoka RSUD. A. Wahab Sjahranie Samarinda.

B. Ruang Lingkup
Sebagaimana yang telah diuraikan pada latar belakang, maka ruang lingkup
bahasan pada penulisan karya tulis ilmiah ini adalah mengenai asuhan keperawatan
pada klien Tn. S dengan HNP di ruang Angsoka RSUD A. Wahab Syahranie yang
dilaksanakan selama tiga hari mulai tanggal 20 s/d 22 Juni 2016.

C. Tujuan Penulisan Laporan Tugas Akhir


1.

Tujuan Umum
Memberikan gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien Tn. S
dengan HNP di Ruang Angsoka RSUD A. Wahab Syahranie melalui pendekatan
proses keperawatan.

2.

Tujuan Khusus
Memberikan gambaran dalam hal :
a.

Pengakajian klien Tn. S dengan Herniated Nucleus Pulposus (HNP)

b.

Penegakan diagnosa keperawatan pada klien Tn. S dengan Herniated


Nucleus Pulposus (HNP)

c.

Penyusunan rencana asuhan keperawatan pada klien Tn. S dengan Herniated


Nucleus Pulposus (HNP)

d.

Pelaksanaan tindakan keperawatan pada klien Tn. S dengan Herniated


Nucleus Pulposus (HNP)

e.

Penilaian asuhan keperawatan pada klien Tn. S dengan Herniated Nucleus


Pulposus (HNP)

D. Metode Penulisan
Metode yang digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif dengan
tipe stidi kasus pendekatan proses keperawatan. Pengumpulan data yang
dilakukan panulis diantaranya :

1.

Observasi
Pengaruh secara langsung terhadap klien yang dikelolah/ mengamati
prilaku dan kebiasaan klien.

2.

Wawancara
Pengumpulan data dengan melakukan wawancara langsung kepada klien.

3.

Pemeriksaan Fisik
Meliputi pemeriksaan head to toe dengan melakukan tehnik inspeksi,
palpasi, perkusi dan auskultasi yang dilakukan untuk memperoleh data
sampai dengan kasus yang dikelolah.

4.

Studi Dokumentasi
Menggunakan dokumentasi yang berhubungan dengan judul Karya Tulis
Ilmiah ini seperti catatan medis, catatan keperawatan dengan judul Katya
Tulis Ilmiah ini, berupa buku Diklat dan lain-lain yang dapat didukung
dengan teori yang ada.

E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam Laporan Tugas Akhir ini terdiri dari :
Bab I berisi pendahuluan, terdiri dari latar belakang, ruang lingkup bahasan, tujuan,
metode penulisan, dan sistematika penulisan. Bab II berisi tinjauan pustaka
menguraikan tentang konsep dasar penyakit yang meliputi pengertian, patofisiologi
(etiologi, proses penyakit, manifestasi klinis dan komplikasi), pemeriksaan
penunjang, penatalaksanaan, tindakan pencegahan, dampak masalah, pengkajian
keperawatan

(pengkajian

keperawatan,

diagnosa

keperawatan,

perencanaan

keperawatan, pelaksanaan keperawatan dan evaluasi keperawatan). Bab III berisi


tinjauan kasus berisi laporan kasus yang menguraikan tentang pelaksanaan asuhan
keperawatan pada klien Tn. S dengan Herniated Nucleus Pulposus (HNP) di Ruang
Angsoka RSUD AWS Sjahranie Samarinda yang terdiri dari pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi keperawatan. Bab IV berisi
pembahasan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan
keperawatan, pelaksanaan keperawatan, dan evalusi keperawatan. Bab V berisi
penutup, yang terdiri dari kesimpulan dan saran, daftar pustaka, dan lampiran.

Anda mungkin juga menyukai