Anda di halaman 1dari 16

Makalah

DALIL SISA (SUKU BANYAK)

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
NAMA :
1) Kasfaisal Katja {34201300162}
2) Luthfi Rohman {34201300167}
3) Ummi Syariatul Isalamiyyah {34201300199}
4) Shofa Amalia Darojah {34201300190}
5) Lathifatul Masruro {34201300165}

PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr. Wb


Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya lah sehingga Makalah ini dapat terselesaikan. Tak lupa pula salam dan
taslim tak henti-hentinya kita haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW
,Nabi pembawa obor keselamatan dunia wal akhirat. Amin
Ucapan terimakasih kami berikan kepada pihak-pihak yang telah
memberikan masukan yang bermanfaat sehingga makalah kami ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Permohonan maaf dan kritikan yang bersifat
membangun sangat kami harapkan karena kami menyadari masih banyak
kekurangan dan kekhilafan di dalam makalah kami ini, karena kesempurnaan
sesungguhnya hanya datangnya dari Allah SWT. Semoga makalah kami ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Wassalamu Alaikum Wr. Wb

Penulis

Semarang,17 februari 2014

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1
A. Latar Belakang................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................... 2
C. Tujuan Makalah..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 3
A. Pengertian teorema sisa............................................................................ 3
B. Penggunaan teorema sisa............................................................................3
1. Menentukan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk linear.....................5
2.Menentukan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk kudrat.....................7
C. Pembuktian Teorema Sisa ................................................................................12
1. Pembuktian Teorema sisa............................................................................13
2. Pembuktian Teorema sisa..........................................................................15
BAB III PENUTUP............................................................................................... 18
A. KESIMPULAN........................................................................................... 18
B. SARAN....................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 19

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sukubanyak atau polinom dalam variabel x yang berderajat n secara umum dapat ditulis
sebagaui berikut:
anxn + an-1xn-1 + an-2xn-2 + + a2x2 + a1x + a0
Derajat dari suatu sukubanyak dalam variabel x ditentukan oleh pangkat yang paling
tinggi bagi variabel x yang ada dalam sukubanyak itu.
Perhatikan bahwa suku-suku pada sukubanyak di atas diawalai oleh suku yang variabelnya
mempunyai pangkat tertinggi, yaitu anxn. Kemudian diikuti oleh suku-suku dengan pangkat
variabel x yang semakin menurun an-1xn-1 , an-2xn-2 , , a2x2 , a1x dan diakhiri dengan suku
tetap a0.
Sukubanyak yang disusun atau ditulis dengan cara seperti itu dikatakan disusun mengikuti
aturan pangkat turun dalam variabel x. perlu diingat kembali bahwa variabel suatu suku
banyak tidaklah harus dalam variabel x, tetapi dapat saja dalam variabel-variabel lainnya,
seperti: a, b, c, , s, t, , u, , y dan z.

B. Rumusan Masalah
1)Menjelaskan pengertian teorema sisa
2)Menentukan penggunaan teorema sisa pada soal soal yang berhubungan dengan suku
banyak
3)Membuktikan teorema sisa
4)Menentukan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk linear dan kuadrat dengan teorema
sisa
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka adapun tujuan penulis dalam merumuskan
masalah tersebut, yaitu sebagai berikut:
1)Menjelaskan pengertian teorema sisa
2)Dapat menyelesaikan soal soal suku banyak dengan teorema sisa
4)Dapat menentukan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk linear kuadrat dengan teorema
sisa

BAB II
PEMBAHASAN

PENGERTIAN SUKU BANYAK, NILAI SUKU BANYAK.


A.Pengertian suku banyak

Suku banyak atau polinom dalam variabel x yang berderajat n secara umum dapat
ditulis sebagai berikut:
anxn + an-1xn-1 + an-2xn-2 + + a2x2 + a1x + a0
dengan :
an, an-1, an-2, , a2, a1, a0 adalah bilangan-bilangan real dengan an 0.
an adalah dari x2, an-1 adalah koefisien dari xn-1, an-2 adalah koefisie dari xn-2, ., demikian
seterusnya. a0 disebut suku tetap (konstanta).
n adalah bilangan cacah yang menyatakan derajat suku banyak.
Derajat dari suatu suku banyak dalam variabel x ditentukan oleh pangkat yang paling
tinggi bagi variabel x yang ada dalam suku banyak itu.
Perhatikan bahwa suku-suku pada suku banyak diatas dawali oleh suku yang
variabelnya mempunyai pangkat tertinggi, yaitu anxn. Kemudian diikuti oleh suku-suku
dengan pangkat variabel x yang semakin turun, yaitu an-1xn-1, an-2xn-2, ., a2x2, a1x dan di
akhiri dengan suku tetap a0. Suku banyak yang disusun atau ditulis dengan cara seperti itu
dikatakan disusun mengikuti aturan pangkat turun dalam variabel x. Perlu diingat kembali
bahwa variabel suatu suku banyak tidaklah harus dalam variabel x, tetapi dapat saja dalam
variabel-variabel yang lain seperti variabel-variabel a, b,c ., s, t, u, ., y, z. Misalnya,
suku banyak (t + 1)2 (t 2) (t + 3) = t4 + 3t3 3t2 11t 6 , merupakan suku banyak dalam
variabel t berderajat 4. Koefisien t4 adalah 1, koefisien t3 adalah 3, koefisien t2 adalah -3,
koefisien t adalah -11 dan suku tetapnya adalah -6.
Suku banyak yang hanya mempunyai satu variabel di sebut suku banyak univariabel.
Selain itu ada pula suatu suku banyak dengan variabel lebih dari satu di sebut suku banyak
multivariabel. Misalnya,
Suku banyak x3 + x2y4 4x + 3y2 10, merupakan suku banyak dalamdua variabel ( variabel
x dan y ). Suku banyak ini berderajat 3 dalam variabel x atau berderajat 4 dalam variabel y.
B.Nilai suku banyak
Dalam bentuk umum dapat dinyatakan dalam bentuk fungsi sebagai berikut.
f(x) = anxn + an-1xn-1 + an-2xn-2 + + a2x2 + a1x + a0
Dimana n bilangan cacah dan a 0
Nilai f(x) tersebut merupakan nilai suku banyak.Untuk menentukan nilai suku banyak dapat
dilakukan dengan dua cara sebagai berikut:

1.Metode Substitusi
Nilai suku banyak untuk sebuah nilai variabel tertentu dapat dicari dengan aturan
metode substitusi sebagai berikut.
Nilai suku banyak f(x) = anxn + an-1xn-1 + an-2xn-2 + + a2x2 + a1x +a0untuk x = k
(k bilangan real ) di tentukan oleh:

F(x) = an(k)n + an-1(k)n-1 + an-2(k)n-2+ + a2(k)2 + a1(k) + a0


Contoh :
Hitunglah nilai suku banyak f(x) = x3 + 3x2 x + 5 untuk nilai-nilai x berikut.
a). x = 1
b). x =m 2 (m R)
JAWAB :
a). Untuk x = 1, diperoleh :
f(1) = (1)3 + 3(1)2 (1) + 5 = 1 + 3 1 + 5 = 8
Jadi, nilai f(x) untuk x = 1 adalah f(1) = 8.
b). Untuk x =m -2 ( m R ), diperoleh :
f(m 2) = (m 2)3 + 3(m 2)2 (m -2) + 5 = m3 m2 5m + 11
Jadi, nilai f(x) untuk x = m 2 (m R) adalah f(m 2) = m3 m2 5m + 11.
2.Cara horner/bangun/skema/sintetik
Misalkan suku banyak f(x)=ax3+bx2+cx+d
Jika akan ditentukan nilai suku banyak x+k,maka:
f(x)=ax3+bx2+cx+d
f(x)=(ax2+bx+c)x+d
f(x)=((ax+b)x+c)x+d
Sehingga f(k)=((ak+b)k+c)+d
Bentuk tersebut dapat disajikan dalam bentuk skema berikut ini:
k

ak

ak2 + bk

ak3 + bk2 + ck

ak+b

ak3 + bk2 + ck

ak3 + bk2 + ck+d

Agar lebih memahami tentang cara Horner,lihat contoh berikut:


Contoh soal
Hitunglah nilai suku banyak untuk nilai x yang diberikan sebagai berikut:
1)f(x)=x3+2x2+3x-4 untuk x=5
2) f(x)=2x3-3x2+9x+4 untuk x=
Penyelesaian:

-4

35

190

38

186

Jadi nilai f(x) untuk x = 5 adalah 186

-3

12

-2

-2

16

Jadi nilai f(x) untuk = adalah 16

1) Pengertian Teorema Sisa


Sebelum membahas pokok dari teorema sisa ,ingat kembali konsep nilai polinom dan
pembagian dua pada polinom.Pada kedua konsep tersebut,nilai sebuah polinom untuk nilai
peubah tertentu dapat dicari dengan cara horner atau cara sintetis.Cara horner ini bisa
digunakan untuk mencari hasil pembagian dan sisa dua polinom.
Pembagian polinom bisa dilakukan dengan cara bersusun dan cara horner.berikut ini
adalah masing masing pembagian dua polinom menggunakan dua cara berbeda,yaitu
dengan cara horner dan dengan cara bersusun
2x3 + 3x2 + 5 dibagi x + 1
a.

Dengan cara susun


2x2 + x - 1
2x3 + 3x2 + 0x + 5
2x3 + 2x2
x2 + 0x + 5
x2 + x
-x + 5
-x1
6

b.

Dengan cara horner


-1

-2

-1

-1

6
Sisa

Hasil bagi

Dari penyelesain tersebut diperoleh 2x2 + x 1 sebagai hasil bagi berderajat 2 dan 6
sebagai sisa pembagian
Pada kasus pembagian polinom diatas ,6 merupakan sisa pembagian.Bilangan 6
tersebut bisa juga diartikan sebagai polinom ketika x = - 1.Ternyata sisa pembagian sebuah
polinom oleh bentuk ( x a ) sama dengan nilai polinom ketika x = a.Berikut bunyi dari
teorema sisa dan konsep konsep yang berhubungan dengan teorema sisa.

Sisa pembagian polinom oleh ( x a) adalah f(a)

Sisa pembagian polinom f(x) oleh (ax b) adalah f( )

Sebuah polinom dapat dinyatakan dalam pembagi,hasil bagi, dan sisa sebagai berikut:

F(x) = p(x) h(x) + s(x)


Polinom = pembagi . hasil + sisa
Pembagian suku banyak dengan teorema sisa dan teorema faktor, berkaitan erat,
intinya dalam pembagian suku banyak adalah sisa pembagian. Menentukan sisa pembagian
dapat dilakukan melalui pembagian dengan cara horner maupun dengan menggunakan
substitusi untuk mendapat nilai fungsi. Cara mana yang harus digunakan bergantung
kebutuhannya.
Contoh:
f(x) = x3 12x + k = 0,habis dibagi oleh ( x 3 ),tentukanlah nilai k?
Pada contoh soal diatas cukup menggunakan substitusi, caranya adalah sebagai
berikut :
f(x) = x3 12x + k
pembagi ( x 2 )

x=2

f(2) = ( 2 )3 - 12(2) + k
karena pada keterangan soal habis dibagi maka f(x) = 0,sehingga 8 24 + k = 0
Jadi k = -16

2) Pengunaan Teorema Sisa


a. Menentukan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk linear
Dalam menentukan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk linear,kita dapat menggunakan
teorema sisa
Teorema Sisa 1
Jika suku banyak f(x) dibagi (x k),maka sisa pembagiannya adalah f(k)
Contoh:
Tentukan sisa pembagian dari f(x)=x3 + 4x2 + 6x + 5
Jawab:
Cara 1:cara biasa
f(x) = x3 + 4x2 + 6x + 5

f(-2)

= (-2)3 + 4(-2)2 + 6.(-2) + 5


= -8 + 4.4 12 + 5
=1

Cara 2:sintetik(horner)
Dengan cara horner
-2

-2

-4

-4

-1

1
Sisa

Jadi sisa pembagiannya adalah 1


Teorema sisa 2
Jika suku banyak f(x) dibagi (ax + b),maka sisa pembagiannya adalah f(- )
Contoh:
Tentukan sisa pembagian dari f(x)=5x3 + 21x2 + 9x 1 dibagi (5x 1)
Jawab:
Cara 1:cara biasa:
f(-

= 5 . (-

= 5 . (= =

+ 21 . (-

+ 21(-

+ 9 . (+ 9 . (-

1
1

= -2

Cara 2:cara sintetik (horner)


-

21

-1

-1

-4

-1

20

-2
Sisa

Jadi sisa pembagiannya adalah -2


b.Menentukan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk kuadrat
Dalam menentukan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk kuadrat,kita dapat
menggunakan teorema sisa berikut ini:
Teorema sisa 3
Jika suatu suku banyak f(x) dibagi (x a)( x b),maka sisanya adalah px + qdimana
f(a)=pa + q dan f(b)=pb + q
Contooh:
Jika f(x)=x3 -2x2 + 3x 1 dibagi (x2 + x + 2),tentukanlah sisa pembagiannya:
Jawab:
Pada f(x)=x3 -2x2 + 3x 1 dibagi (x2 + x + 2),bentuk x2 + x + 2 dapat difaktorkan menjadi
( x + 2 ) ( x 1 ),berdasarkan teorema sisa 3 maka dapat dilakukan perhitungan sebagai
berikut:
(x+2)(x1)

( x ( - 2 )( x 1 )

Maka nilai a = -2 dan b = 1


f(a) = pa + q
f(-2) = -2p + q
(-2)3 2.(-2)2 + 3.(-2) 1 = -2p + q
-8861
-23
f(b)

= pb + q

f(1)

=p+q

= -2p + q
= -2p + q ............(1)

13 -2.12 + 3.1 1 = p + q
1- 2 + 3 1 = p + q
1 = p + q ..............(2)
Nilai p dapat dicari dengan mengeliminasi q dari persamaan (1) dan (2)
-2p + q = 23
p+q=1
-3p
P

= -24
=8

Nilai disubtitusikan ke persamaan (2)


p+q=1

8+q=1
q = -7
Jadi sisa pembagiannya adalah 8x - 7

C) Pembuktian Teorema sisa


a.Pembuktian teorema sisa
Teorema sisa 1 menyatakan bahwa f(x) dibagi (x k),maka sisa pembagiaanya adalah
f(k).Perhatikan uraian berikut untuk membuktikan kebenaran teorema tersebut:
Diketahui f(x)=(x k)h(x) + S. Derajat s lebih rendah satu dari pada derajat (x k),sehingga
S merupakan konstanta.Karena f(x)=(x k) k(x) + S berlaku untuk semua x,maka jika x
diganti k maka diperoleh:
f(k) = (k k) h(x) + S
= 0. h (k) + S
=0+S
=S
Jadi,f(k) = S

S merupakan sisa pembagian (terbukti)

Contoh soal:
Jika f(x) dibagi oleh x2 5x + 6 sisanya 2x + 1.Tentukan sisanya jika f(x) dibagi oleh x 3
Penyelesaian:
f(k) = (x2 5x + 6) h(x) + S
f(x)

= (x 3)(x 2) h(x) +2x + 1

f(3)

= (3 3)(3 2) h(3) +2.3 + 1

F(3)

=0+6+1

Jadi,sisanya adalah 7
b)Pembuktian teorema sisa 2
Teorema sisa 2 menyakan bahwa jika f(x) dibagi (ax + b),maka sisa pembagianya adalah f ().Perhatikan uaraian berikut untuk membuktikan kebenaran teorema tersebut:
Diketahui f(x)=(ax + b).

+ S.Karena pada f(x) = (ax + b).

nilai x,maka jika nilai x=

akan diperoleh:

f(x)=(ax + b).
f(

= (a

+S
+ b).

+S

+ S berlaku untuk semua

f(

(-b+b)

f(

+S

+S

f(
f(
Jadi terbukti bahwa sisa pembagian adalah f(
Contoh:
Jika f(x) dibagi (x 2) dan jika dibagi (2x + 1) sisanya 5.Tentukan sisanya jika f(x) dibagi
2x2 3x 2
Penyelesaian:
Misalkan f(x) dibagi (2x2 3x 2),hasilnya h(x) dan sisanya ax + b
f(x) = (2x2 3x 2) h(x) + S
f(x) = (x 2)(2x + 1) h(x) + ax + b
f(2) = (2 2) ( 2.2 +1) h(2) + 2a + b
f(2) = 0.h(2) + 2a + b
0 = 2a + b

2a + b = 0 .........(1)

f(-

= (- 2)(2 (- ) + 1) h(-

f(-

= (- 2)(-1 + 1 ) h(5

= 0 h(-

5= - a+ b

+ a(- ) + b

- a+ b

- a+ b
-a + 2b = 10

Dari persamaan (1) dan (2) diperoleh:


2a + b = 0
-a + 2b = 10

x1
x2

2a + b = 0
-2a + b = 0
0 + 5b = 20
b=4

b = 4 disubtitusikan kepersamaan (1)


2a + b = 0
2a + 4 = 0
a = -2
Jadi sisanya adalah -2x + 4

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Suku banyak atau polinom dalam variabel x yang berderajat n secara umum dapat
ditulis sebagai berikut.
anxn + an-1xn-1 + an-2xn-2 + + a2x2 + a1x + a0
dengan :

an, an-1, an-2, , a2, a1, a0 adalah bilangan-bilangan real dengan an 0.


an adalah dari x2, an-1 adalah koefisien dari xn-1, an-2 adalah koefisie dari xn-2, ., demikian
seterusnya. a0 disebut suku tetap (konstanta).

n adalah bilangan cacah yang menyatakan derajat suku banyak.


Derajat dari suatu suku banyak dalam variabel x ditentukan oleh pangkat yang paling
tinggi bagi variabel x yang ada dalam suku banyak itu.
B.Saran
Dengan penyusunan makalah ini, penulis berharap pengetahuan mengenai suku banyal
matematika dapat lebih dipahami lagi oleh orang lain dan dapat diaplikasikan dalam
kehidupan atau dapat digunakan dalam banyak aspek kehidupan.

DAFTAR PUSTAKA
http://newsinformasi013.blogspot.com/2013/05/contoh-makalah-logika-matematika_17.html
http://belajarmatematikaasyik.weebly.com/suku-banyak-polynom.html
http://belajarmatematikaasyik.weebly.com/suku-banyak-polynom.html
http://akbarpelatnas11.blogspot.com/2012/06/materi-suku-banyak-sma.html
http://www.ittelkom.ac.id/admisi/elearning/prog3.php?proses=1&kd=Mat011201&bab=Suku%20Banyak&judul=Matematika&rincian=Algoritma%20Pembagian%20
Suku%20Banyak&kd_judul=Mat-01&kode_bab=12&ko
http://edukasigratis.blogspot.com/2013/06/matematika-kelas-ix-bab-5-suku-banyak.html
http://matemakita.com/polinom/teorema-sisa.php
http://bimbinganbelajar.net/teorema-sisa/

Anda mungkin juga menyukai