Dalam kehidupan sehari-hari air merupakan salah satu komponen yang
paling dekat dengan manusia yang menjadi kebutuhan dasar bagi kualitas dan keberlanjutan kehidupan manusia, oleh karena hal tersebut air harus tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai. Penanganan akan pemenuhan kebutuhan air bersih dapat dilakukan dengan berbagai cara, disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang ada. Di daerah perkotaan, sistem penyediaan air bersih dilakukan dengan sistem perpipaan dan non perpipaan.Sistem perpipaan dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sementara sistem non perpipaan dikelola oleh masyarakat baik secara individu maupun kelompok.1,2,3 Kebutuhan air bersih Kota Palembang sebagian besar dipenuhi oleh PDAM Tirta Musi dan sebagian memanfaatkan air permukaan sungai, kolam/rawa, dan air tanah. Sedangkan untuk beberapa kompleks perumahan, perusahaan dan atau perumnas dipenuhi oleh masing-masing perusahaannya seperti Pertamina/Pusri dan PT TOP/OPI. Pelanggan PDAM Tirta Musi Palembang terdiri dari rumah tangga, niaga, industry, social dan pemerintah yang kesemuanya disupplai oleh instalasi-instalasi pengolahan air PDAM. Instalasi Pengolahan Air (IPA) tersebut terdiri dari IPA 3 Ilir, IPA Rambutan, IPA Poligon, IPA Borang, IPA Ogan dan IPA Karang Anyar. IPA Ogan memiliki wilayah sasaran Seberang Ulu I, Seberang Ulu II, Plaju dan Kertapati. Debit dari IPA Ogan instalasi terpasang mempunyai kapasitas 600-900 liter/detik. Intake dari IPA Ogan yaitu sungai Ogan yang merupakan anak sungai. Sungai ini memiliki kualitas air yang berbeda dengan daerah lain karena dipengaruhi geografis serta aktivitas manusia. Aktivitas domestik didaerah seberang ulu lebih disbanding aktivitas industrinya sehingga yang menjadi parameter dari IPA Ogan ini adalah kandungan deterjen. Dengan adanya parameter kualitas air berdasarkan permenkes nomor 492/Menkes/Per/IV tahun 2010, maka dibutuhkan peran Pemerintah khususnya Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dalam pengelolaan bahan air baku air
sebagai perlindungan kualitas air. Kurangnya perhatian masyarakat dalam
menjaga lingkungan, merupakan salah satu penyebab yang dapat menimbulkan bencana bagi generasi yang akan datang. Salah satu bencana itu adalah tercemarnya air tanah dan kelangkaan air. PDAM Tirta Musi Palembang sebagian besar hanya mengandalkan sumber air dari Sungai Musi, sumur dalam, sumur dangkal, maupun air permukaan. Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui kualitas air bersih yang produksi PDAM Tirta Musi Palembang.