Anda di halaman 1dari 1

BAB III

KESIMPULAN

Karsinoma

nasofaring

(KNF)

adalah

karsinoma

sel

skuamosa

nonlymphomatous yang terjadi pada lapisan epitel nasofaring. KNF disebabkan


oleh interaksi antara infeksi kronis dengan onkogenik virus herpes gamma virus
Epstein-Barr (EBV), lingkungan dan faktor genetik, melibatkan berbagai tahapan
proses karsinogenik. Linkungan seperti keadaan sosial ekonomi yang rendah,
kebiasaan hidup seperti merokok, menggunakan asap dupa dan zat yang bersifat
karsinogenik seperti nitrosamin yang banyak terdapat pada makanan yang
diasinkan, dan faktor genetik seperti ras/suku menjadi faktor yang mendukung
terjadinya KNF.
Gejala KNF dapat dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu gejala yang
disebabkan oleh adanya massa tumor di nasofaring (epistaksis, sumbatan hidung,
dan discharge), gejala terkait dengan disfungsi dari tuba Eustachius (gangguan
pendengaran), gejala yang terkait dengan perpanjangan superior tumor (sakit
kepala, diplopia, nyeri wajah, dan mati rasa), dan massa leher.
Lokasi yang paling sering menjadi awal terbentuknya KNF adalah pada Fossa
Rossenmuller disekitar muara tuba Eustachius. Oleh karena letaknya ini, keluhan
teinga unilateral menjadi salah satu gejala dini pasien KNF.
Penegakan diagnosis KNF dilakukan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang. Anamnesis berdasarkan keluhan yang dirasakan
pasien. Pemeriksaan fisik terutama pemeriksaan rinoskopi anterior atau rinoskopi
posterior, massa tumor terkadang dapat ditemukan. Pemeriksaan penunjang
berupa CT-scan, Serologi (IgA anti EA dan IgA anti VCA), dan biopsi nasofaring
(standar baku).
Terapi KNF dapat mencakup radiasi, kemoterapi, kombinasi keduanya,
dan didukung dengan terapi simptomatik sesuai dengan gejala. Pembedahan
bukan pilihan utama dikarenakan posisi anatomis karsinoma nasofaring serta
kecenderungannya untuk terjadi metastasis.

Anda mungkin juga menyukai