nonlymphomatous yang terjadi pada lapisan epitel nasofaring. KNF disebabkan
oleh interaksi antara infeksi kronis dengan onkogenik virus herpes gamma virus Epstein-Barr (EBV), lingkungan dan faktor genetik, melibatkan berbagai tahapan proses karsinogenik. Linkungan seperti keadaan sosial ekonomi yang rendah, kebiasaan hidup seperti merokok, menggunakan asap dupa dan zat yang bersifat karsinogenik seperti nitrosamin yang banyak terdapat pada makanan yang diasinkan, dan faktor genetik seperti ras/suku menjadi faktor yang mendukung terjadinya KNF. Gejala KNF dapat dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu gejala yang disebabkan oleh adanya massa tumor di nasofaring (epistaksis, sumbatan hidung, dan discharge), gejala terkait dengan disfungsi dari tuba Eustachius (gangguan pendengaran), gejala yang terkait dengan perpanjangan superior tumor (sakit kepala, diplopia, nyeri wajah, dan mati rasa), dan massa leher. Lokasi yang paling sering menjadi awal terbentuknya KNF adalah pada Fossa Rossenmuller disekitar muara tuba Eustachius. Oleh karena letaknya ini, keluhan teinga unilateral menjadi salah satu gejala dini pasien KNF. Penegakan diagnosis KNF dilakukan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Anamnesis berdasarkan keluhan yang dirasakan pasien. Pemeriksaan fisik terutama pemeriksaan rinoskopi anterior atau rinoskopi posterior, massa tumor terkadang dapat ditemukan. Pemeriksaan penunjang berupa CT-scan, Serologi (IgA anti EA dan IgA anti VCA), dan biopsi nasofaring (standar baku). Terapi KNF dapat mencakup radiasi, kemoterapi, kombinasi keduanya, dan didukung dengan terapi simptomatik sesuai dengan gejala. Pembedahan bukan pilihan utama dikarenakan posisi anatomis karsinoma nasofaring serta kecenderungannya untuk terjadi metastasis.