Kimia Kelas 10 Peminatan Kur 2013 Edisi 2014
Kimia Kelas 10 Peminatan Kur 2013 Edisi 2014
1. dapat menjelaskan dan mampu menyajikan hasil pengamatan tentang hakikat ilmu kimia;
2. dapat menjelaskan metode ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium;
3. dapat menjelaskan peran kimia dalam kehidupan.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa:
1. memiliki rasa ingin tahu terhadap hakikat ilmu kimia;
2. berperilaku jujur, kritis, teliti, dan konsisten dalam menerapkan prinsip-prinsip metode ilmiah;
3. menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, cinta damai, dan peduli sesama dalam melaksanakan praktikum di
laboratorium;
4. mensyukuri anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa kekayaan alam, dengan memanfaatkan dan menerapkan ilmu kimia
dalam kehidupan sehari-hari.
Materi
Pembelajaran Kognitif
Kegiatan Psikomotorik
Hakikat dan Peran Kimia dalam Kehidupan, Metode Ilmiah, serta Keselamatan Kerja di Laboratorium
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: b
Ilmu kimia didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, dan
perubahan materi, serta energi yang menyertai
perubahan tersebut.
2. Jawaban: e
Ilmu kimia mempelajari tentang susunan, struktur,
sifat, dan perubahan materi, serta energi yang
menyertai perubahan tersebut. Penggolongan
materi dibedakan menjadi unsur, senyawa, dan
campuran. Materi ini dipelajari dalam susunan
materi.
3. Jawaban: e
Berdasarkan metode ilmiah, jika seseorang
menemukan suatu permasalahan maka langkah
selanjutnya adalah penyusunan kerangka teori.
Penyusunan teori ini dimaksudkan untuk mencari
data yang berkaitan dengan masalah yang ditemukan. Dalam penyusunan teori peneliti melakukan
studi pustaka dengan mencari sumber bacaan atau
informasi dari lingkungan yang diteliti.
4. Jawaban: d
Peran ilmu kimia di bidang pertanian di antaranya
penemuan pupuk sintetis yang dapat meningkatkan hasil pertanian dan penemuan jenis pestisida
yang tepat untuk membasmi hama. Penemuan sel
surya untuk menghasilkan energi merupakan peran
ilmu kimia untuk mengatasi masalah
global. Penemuan alat dialisis untuk penderita
gagal ginjal merupakan peran kimia di bidang
kedokteran. Penemuan rumus molekul DNA
sehingga membantu proses kloning adalah peran
ilmu kimia di bidang biologi.
5. Jawaban: d
Di bidang kesehatan ilmu kimia berhasil
menemukan interaksi zat-zat kimia dalam sistem
pencernaan, sirkulasi ekskresi, gerak, reproduksi,
hormon, dan sistem saraf. Di bidang lingkungan
ilmu kimia membantu proses pengolahan air bersih
menggunakan tawas melalui sistem filtrasi. Di
bidang geologi ilmu kimia berhasil menemukan
jenis batuan atau kandungan mineral baik logam
atau nonlogam. Di bidang hukum ilmu kimia
mampu mengungkapkan pelaku tindak kejahatan
melalui sidik jari yang tertinggal.
6. Jawaban: a
Dalam bidang geologi ilmu kimia membantu
menjelaskan tentang kandungan material bumi,
baik berupa logam dan nonlogam seperti minyak
Bidang
a.
Teknik sipil
b.
Pertanian
c.
Farmasi
d.
Pertanian
e.
Mesin
Kimia Kelas X
10. Jawaban: a
Masalah global yang dihadapi saat ini adalah
masalah lingkungan hidup dan krisis energi. Dalam
hal ini ilmu kimia berperan besar karena telah
menemukan bioetanol dari bahan-bahan alam yang
digunakan sebagai pengganti bahan bakar bensin.
Ilmu kimia juga berhasil membuat sel surya dari
unsur silikon yang mampu menangkap cahaya
matahari untuk digunakan sebagai energi alternatif
yang tidak terbatas. Penemuan cip mikroprosesor
pada peralatan elektronika digital merupakan peran
ilmu kimia di bidang fisika. Penemuan teknik
vulkanisasi pada pembuatan ban sehingga
diperoleh ban dengan kualitas bagus merupakan
peran ilmu kimia di bidang industri.
B.
Uraian
1.
2.
3.
4.
a.
b.
c.
Bahan bakar
Saat ini bahan bakar dunia berupa minyak
bumi, batu bara, gas alam berasal dari fosil.
Fosil merupakan sumber daya alam yang
tidak dapat diperbarui. Bahan bakar tersebut
akan habis dan manusia harus dapat mencari
sumber energi alternatif, untuk mengatasi
krisis energi tersebut. Dalam hal ini ilmu kimia
sangat berperan. Contoh melalui ilmu kimia,
berhasil ditemukan sumber energi alternatif
misalnya alkohol, energi nuklir, geoternal
(panas bumi) atau energi matahari yang tidak
terbatas.
Teknologi biogas
Ternak-ternak di pedesaan dapat menimbulkan masalah lingkungan, karena kotorannya
dapat menimbulkan bau yang tidak enak.
Kotoran ternak juga merusak pemandangan
di desa, bahkan dapat menjadi sumber
penularan penyakit. Dengan teknologi biogas,
permasalahan tersebut dapat diatasi. Kotoran
hewan dapat diolah menjadi biogas hingga
bermanfaat bagi manusia. Pembuatan biogas
menggunakan bahan baku kotoran hewan/
ternak dilakukan dalam wadah tertutup dengan
bantuan mikroorganisme pengurai. Hasil
teknologi biogas tersebut dapat digunakan
sebagai sumber energi, misalnya untuk lampu
penerangan maupun untuk memasak.
Program langit biru
Program langit biru artinya program yang
bertujuan untuk meminimalisasi polusi udara.
Polusi udara tersebut diakibatkan oleh emisi
gas buang yang ditimbulkan dari pemanfaatan energi. Transportasi merupakan salah satu
penyebab polusi udara. Emisi gas buang
tersebut misalnya karbon monoksida (CO),
hidrokarbon, nitrogen oksida (NO), sulfur
dioksida (SO2), timah hitam (Pb) dan debu.
Usaha pengurangan polusi udara ini dengan
membuat taman kota atau melengkapi alat
pembuangan dengan katalis konverter agar
gas buangan tidak mengandung zat-zat berbahaya.
Hakikat dan Peran Kimia dalam Kehidupan, Metode Ilmiah, serta Keselamatan Kerja di Laboratorium
A.
Pilihan Ganda
1. Jawaban: c
Mortal dan alu merupakan alat yang terbuat dari
porselen. Peralatan ini digunakan untuk menggerus
atau menghaluskan bahan-bahan kimia padat.
Labu ukur berfungsi untuk membuat larutan dengan
konsentrasi tertentu. Erlenmeyer berfungsi untuk
menampung dan mencampur larutan. Cara
porselen digunakan untuk menampung bahan saat
dibakar atau dioven. Kaca arloji digunakan untuk
menampung bahan kimia berwujud padat saat
ditimbang.
2. Jawaban: e
Labu erlenmeyer berfungsi untuk melakukan titrasi,
untuk mereaksikan larutan, dan sebagai wadah
atau tempat menyimpan larutan yang akan
digunakan. Gelas ukur digunakan untuk mengukur
volume larutan. Labu ukur digunakan untuk
membuat larutan dengan konsentrasi tertentu.
Tabung reaksi untuk mereaksi bahan kimia dan
menyimpan larutan dengan volume sedikit. Centrifuge digunakan untuk memisahkan endapan dari
larutan.
3. Jawaban: c
Reaksi HCl dengan Mg(OH)2 menghasilkan MgCl2
dan 2H2O. Reaksi ini dilakukan dalam tabung reaksi
yang diambil menggunakan pipet tetes. Jumlah
endapan MgCl2 dapat ditentukan dengan centrifuge.
Endapan dalam suatu larutan akan terbentuk
maksimal setelah diputar dalam centrifuge. Jumlah
endapan ditentukan dengan cara mengukur tinggi
endapan yang terbentuk dan membandingkannya
dengan endapan-endapan lain.
4. Jawaban: d
Gambar tengkorak merupakan simbol yang
menyatakan bahwa zat bersifat racun. Zat
pengoksidasi disimbolkan dengan
korosif disimbolkan
disimbolkan
5.
Uraian
Hal-hal yang harus diperhatikan praktikum saat
akan melakukan percobaan di laboratorium sebagai
berikut.
a. Persiapan, yaitu praktikan harus memakai jas
praktikum (jas laboratorium) untuk melindungi
pakaian dari percikan atau paparan uap bahan
kimia, serbet (kain lap) untuk mengeringkan
tangan dan peralatan setelah melakukan
percobaan, serta buku catatan (kertas kerja)
untuk mencatat hasil pengamatan saat
praktikum.
b. Memahami materi yang akan dipraktikkan
sehingga dapat melakukan praktikum sesuai
prosedur kerja dan memperoleh hasil pengamatan yang sesuai tujuan praktikum.
c. Tertib selama berada di laboratorium agar
terhindar dari terjadinya kecelakaan di
laboratorium.
d. Memahami dan dapat menggunakan berbagai
peralatan di laboratorium sehingga tidak terjadi
kesalahan saat menggunakan alat-alat
tersebut.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
. Zat
f.
. Zat radioaktif
Jawaban: d
Alat untuk mengambil zat padat ketika melakukan
pekerjaan di laboratorium adalah spatula. Pipet
digunakan untuk mengambil larutan. Pinset digunakan untuk mengambil benda padat berbentuk
bongkahan. Sendok plastik digunakan untuk
3.
Kimia Kelas X
4.
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: b
Pengetahuan struktur materi dapat memberikan
gambaran tentang komposisi materi beserta sifatsifatnya sehingga dapat diketahui jenis unsur-unsur
penyusun suatu materi. Dari sini nantinya dapat
diketahui pula rumus kimianya. Perubahan materi
mempelajari tentang perubahan fisis dan perubahan
kimia suatu zat. Kinetika kimia mempelajari tahaptahap perubahan suatu materi hingga dapat
diperkirakan usaha yang tepat untuk mempercepat
pembentukan produk. Struktur atom mempelajari
partikel-partikel penyusun suatu atom seperti
proton, neutron, dan elektron. Ikatan kimia mempelajari mekanisme pembentukan pasangan
elektron bersama atau serah terima elektron.
2. Jawaban: e
Bensin termasuk bahan organik karena diperoleh
dari penyulingan bahan bakar fosil minyak bumi.
Bahan bakar alternatif pengganti bensin yang
digunakan saat ini salah satunya berasal dari
bahan-bahan organik seperti etanol hasil
fermentasi singkong. Dengan demikian cabang
ilmu kimia yang mendukung adalah kimia organik.
Kimia lingkungan mempelajari masalah-masalah
lingkungan seperti penanganan limbah. Kimia
anorganik menangani berbagai mineral atau logam
yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan hidup
manusia. Kimia analitik memusatkan pada
pengembangan dan aplikasi peralatan analistik.
Kimia farmasi mempelajari proses isolasi atau
permasalah zat-zat aktif dari suatu bahan alam
untuk digunakan sebagai obat.
3. Jawaban: b
Cara penanganan dan pemanfaatan zat-zat
radioaktif untuk mengobati penyakit kanker
dipelajari dalam kimia inti. Kimia fisik meneliti
tentang energi yang menyertai reaksi kimia, sifat
fisika dan kimia zat, serta terjadinya perubahan
pada senyawa kimia. Biokimia berkaitan dengan
ilmu biologi, mempelajari tentang mekanisme
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan enzim
5.
Hakikat dan Peran Kimia dalam Kehidupan, Metode Ilmiah, serta Keselamatan Kerja di Laboratorium
8.
9.
10.
11.
Gambar Alat
Kegunaan
a.
b.
c.
d.
e.
12. Jawaban: a
Botol reagen berfungsi sebagai alat penyimpan
larutan yang digunakan untuk membilas bahanbahan yang tidak larut dalam air. Menampung
larutan yang digunakan sebagai titran pada proses
titrasi menggunakan buret. Menampung dan
mencampur senyawa kimia menggunakan gelas
kimia. Membuat larutan dengan konsentrasi
tertentu menggunakan labu ukur. Mereaksikan
bahan berwujud cair menggunakan erlenmeyer.
13. Jawaban: c
Proses pembuatan larutan diawali dengan
mengambil garam, diletakkan dalam kaca arloji.
Selanjutnya ditimbang menggunakan neraca.
Setelah diperoleh garam dengan berat tertentu,
garam dimasukkan ke dalam labu ukur kemudian
ditambahkan akuades tetes demi tetes menggunakan pipet tetes sampai batas tanda pada leher
labu ukur.
14. Jawaban: e
Bahan mudah meledak disimbolkan dengan
Simbol
beracun. Simbol
terbakar. Simbol
radioaktif. Simbol
berbahaya.
15. Jawaban: d
Saat terjadi kebakaran, dilarang meniup sumber
api meskipun nyala api masih kecil. Hal ini untuk
menghindari api merembet ke arah bahan yang
mudah terbakar. Langkah yang paling tepat adalah
menutupkan kain basah pada bahan yang terbakar
(sumber api), mematikan sumber arus listrik,
memadamkan api dengan APAR saat api belum
membesar, dan memanggil mobil unit pertolongan
bahaya kebakaran terdekat.
B.
Uraian
1. Ilmu kimia merupakan salah satu di antara ilmuilmu IPA. Ilmu kimia didefinisikan sebagai ilmu
yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat,
dan perubahan materi, serta energi yang menyertai
perubahan tersebut.
2. Bahan kimia yang bersifat dapat memicu timbulnya
sel kanker (karsinogenik) adalah benzena dan
asbes.
Kimia Kelas X
3. a.
b.
c.
d.
4. a.
b.
Penggunaan pupuk yang berlebih dan terusmenerus dapat menimbulkan masalah, yaitu
mempercepat pertumbuhan eceng gondok
yang dapat mengganggu ekosistem air.
Pestisida digunakan untuk membasmi hama
tanaman. Pestisida yang mengandung
organoklor dampaknya sangat menonjol
terhadap lingkungan. Misalnya, DDT bersifat
sulit terurai, tetapi mudah larut dalam lemak
atau minyak dan menimbulkan kekebalan
setelah dipakai dalam jangka waktu lama.
Hakikat dan Peran Kimia dalam Kehidupan, Metode Ilmiah, serta Keselamatan Kerja di Laboratorium
Materi
Pembelajaran Kognitif
Kegiatan Psikomotorik
Kimia Kelas X
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: e
Berdasarkan percobaan tetes minyak dalam
tabung yang bermuatan listrik, Millikan menemukan
muatan elektron sebesar 1,6 1019 C. Sementara
itu, Goldstein menemukan massa proton
= 1,6726 1024 g. Chadwick menemukan neutron,
Thomson menemukan elektron, dan Rutherford
menemukan inti atom bermuatan positif.
2. Jawaban: a
Eugene Goldstein melakukan percobaan menggunakan tabung gas yang memiliki katode (tabung
Crookes). Saat tabung diisi gas hidrogen yang
bertekanan sangat rendah, lubang-lubang dalam
tabung gas mengakibatkan gas hidrogen berpendar
(berfluorosensi). Peristiwa ini terjadi karena adanya
radiasi sinar yang berasal dari kutub positif (anode).
Sinar tersebut dinamakan sinar anode (sinar positif).
Sinar anode merupakan radiasi partikel proton.
3. Jawaban: d
Menurut hasil percobaan Thomson, sifat-sifat sinar
katode sebagai berikut.
1) Dipancarkan oleh katode.
2) Merambat lurus ke anode.
3) Dalam medan magnet dan listrik dibelokkan
ke kutub positif sehingga sinar katode bermuatan negatif. Partikel negatif tersebut
selanjutnya dinamakan elektron.
4. Jawaban: a
Millikan menyemprotkan minyak ke dalam tabung
yang bermuatan listrik. Dari percobaan tetes
minyak ditemukan muatan elektron sebesar
1,6022 1019C. Sementara itu, dari percobaan
hamburan sinar ditemukan proton, dari percobaan
tabung gas berkatode ditemukan elektron, dan dari
pembelokkan sinar katode oleh medan listrik
ditemukan muatan elektron.
5. Jawaban: d
Sinar anode atau proton merupakan radiasi partikel,
bukan merupakan gelombang elektromagnetik.
Sinar proton bermuatan positif sehingga dibelokkan
ke kutub negatif, dengan muatan partikel sebesar
1,6 1019 C, dan perbandingan e/m tergantung
pada gas yang diisikan ke dalam tabung.
6. Jawaban: d
Hipotesis Rutherford pada percobaan hamburan
sinar alfa yaitu atom tersusun atas inti atom yang
10
Struktur Atom
1,28 1019 C
1,6 1019 C
= 8 elektron.
B. Uraian
1. Elektron adalah salah satu partikel penyusun atom
yang bermuatan negatif satu dan tidak bermassa.
Elektron dituliskan dengan notasi 10 e.
Sifat-sifat elektron sebagai berikut.
a. Dipancarkan oleh katode dalam sebuah tabung
hampa yang diberi arus listrik bertegangan
tinggi.
b. Merambat lurus menuju anode.
c. Bermuatan negatif karena dibelokkan ke kutub
positif oleh medan listrik.
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: c
Nomor massa fluor
2. Jawaban: c
Jumlah proton = jumlah elektron = 19
Jumlah neutron = 39 19 = 20
3. Jawaban: d
Nomor atom = jumlah elektron = jumlah proton = 53
Nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron
= jumlah elektron + jumlah neutron
= 53 + 74
= 127
Jadi, lambang unsur A adalah
127
A.
53
4. Jawaban: b
Nomor massa X = 40
Nomor atom = jumlah elektron = jumlah proton = 20
Jumlah neutron = nomor massa nomor atom
= 40 20
= 20
Jadi, unsur X mempunyai jumlah neutron, proton,
dan elektron sama banyak yaitu 20.
5. Jawaban: d
Lambang atom Y = 24
Y
12
Nomor massa Y = 24
Partikel
Proton (p)
Neutron (n)
Elektron (e)
Simbol
1p
1
1n
0
0
1e
Letak
di dalam inti
Penemu
E. Goldstein
di dalam inti
J. Chadwick
mengelilingi inti
J.J. Thomson
7. Jawaban: a
Isotop adalah atom-atom yang mempunyai jumlah
34 Cl dan 35 Cl.
proton sama, seperti pada 17
17
13
13
Sementara itu, 6M dan 8Z merupakan isobar
karena mempunyai massa atom sama. 157X dan
17 Y membentuk isoton karena mempunyai jumlah
9
neutron sama, yaitu 8.
8. Jawaban: b
Misal atom tersebut adalah X, maka lambang atom
X: 79
X
34
Nomor massa X = 79
Nomor atom X = 34
Jumlah elektron = nomor atom = jumlah proton = 34
Jumlah neutron = nomor massa nomor atom
= 79 34
= 45
Jadi, atom dengan nomor atom 34 dan massa atom
79 terdiri atas 34 elektron dan 45 neutron.
Kimia Kelas X
11
9. Jawaban: c
Lambang atom Fe = 56
26Fe
Nomor massa Fe = 56
Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron = 26
Jumlah neutron = nomor massa nomor atom
= 56 26
= 30
Ion Fe2+ terbentuk jika atom Fe kehilangan dua
elektron. Dengan demikian, jumlah elektron pada
ion Fe2+ adalah 26 2 = 24.
Jadi, dalam ion Fe2+ terdapat 26 proton, 30 neutron,
dan 24 elektron.
10. Jawaban: b
A
ZX
Jumlah proton = jumlah elektron = Z = 12
Jumlah neutron = 15
A = Z + n, A = 12 + 15 = 27
Jadi unsur tersebut adalah 27
12X
B. Uraian
1. a.
b.
c.
d.
12
16A+
8
Jumlah proton = jumlah elektron = 8
Jumlah neutron = 16 8 = 8
Ion 168A+ terjadi karena atom A kehilangan satu
elektron sehingga jumlah elektron = 7
Jadi, ion 168A+ mempunyai jumlah proton 8,
jumlah elektron = 7, dan jumlah neutron = 8.
40 B2+
18
Jumlah proton = jumlah elektron = 18
Jumlah neutron = 40 18 = 22
2+ terjadi karena atom B kehilangan
Ion 40
18B
dua elektron sehingga jumlah elektron = 16
2+
Jadi, ion 40
18B mempunyai jumlah proton 18,
jumlah elektron 16, dan jumlah neutron 22.
73 C
32
Jumlah proton = jumlah elektron = 32
Jumlah neutron = 73 32 = 41
Ion 73
32C terjadi karena atom C menangkap
satu elektron sehingga jumlah elektron = 33
Jadi, ion 73
32C mempunyai jumlah proton = 32,
jumlah elektron 33, dan jumlah neutron = 41.
201 D2
80
Jumlah proton = jumlah elektron = 80
Jumlah neutron = 201 80 = 121
2
Ion 201
80D terjadi karena atom D menangkap
dua elektron sehingga jumlah elektron = 82
2 mempunyai jumlah proton
Jadi, ion 201
80D
= 80, jumlah elektron 82, dan jumlah neutron
= 121.
Struktur Atom
56
Fe
26
dan
57
Fe
26
serta
20
Ne
10
dan
21
Ne
10
.
Isoton merupakan atom-atom unsur berbeda yang
mempunyai jumlah neutron yang sama. Pasanganpasangan yang merupakan isoton yaitu
40
Ca
20
serta
14
N
7
dan
39
K
19
dan
13
C.
5
serta
3
H
1
dan
3
He
2
24
Na
11
dan
Massa proton
5. a.
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: a
Niels Bohr berhasil mengungkapkan teori kuantum
melalui eksperimen dan pengamatan pada
spektrum unsur hidrogen. Eksperimen ini digunakan untuk menggambarkan struktur elektron.
2. Jawaban: e
Bilangan kuantum adalah suatu bilangan yang
digunakan untuk menyatakan kedudukan elektron
dalam atom, meliputi orbital, subkulit, dan kulit.
3. Jawaban: e
Elektron tidak jatuh ke dalam inti karena hal ini
berhubungan dengan teori model atom menurut Niels
Bohr bahwa elektron-elektron bergerak mengelilingi
intinya pada lintasan dan jarak tertentu dan elektron
ini mempunyai tingkat energi tertentu pula sehingga
tidak akan jatuh ke inti. Elektron bisa berpindah dari
lintasannya ke lintasan elektron yang lain dengan
melepaskan atau menyerap energi, tetapi tidak
berpindah ke inti.
4. Jawaban: c
Demokritus dan Leukipus mengemukakan bahwa
penyusun materi bersifat diskontinu. Sementara
materi bersifat kontinu dikemukakan oleh
Aristoteles.
5. Jawaban: a
Elektron yang menempati bilangan kuantum utama
(n) = 1, berarti elektron tersebut berada di kulit K.
Sementara itu, elektron berada di kulit L jika elektron
menempati bilangan kuantum (n) = 2. Elektron
berada dikulit M jika elektron menempati bilangan
kuantum (n) = 3. Elektron berada di kulit N jika
elektron menempati bilangan kuantum (n) = 4, dan
elektron berada di kulit O jika elektron menempati
bilangan kuantum (n) = 5.
6. Jawaban: b
Kulit L merupakan kulit ke-2. Jumlah orbital dihitung
dengan n 2 . Dengan demikian, jumlah
orbital pada kulit L adalah 22 = 4.
7. Jawaban: a
Hund menyatakan bahwa pengisian elektron ke
dalam satu subkulit, pada awalnya elektron
menempati seluruh orbital dengan spin sama, baru
kemudian berpasangan (penuh). Aufbau menyatakan aturan pengisian elektron. Urutan pengisian
elektron dalam subkulit dimulai dari subkulit dengan
K
L
M
N
Jumlah elektron di kulit M = 2 + 6 + 3 = 11.
13. Jawaban: b
2
2
6
2
6
2
2
22Ti = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d
3+
Ti = kehilangan 3 elektron, nomor atomnya
menjadi 19.
Kimia Kelas X
13
Konfigurasi elektron Ti3+: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s0 3d1
Diagram orbital elektron terakhir:
h
0
4s
3d1
Ada satu elektron tidak berpasangan.
4. a.
b.
n = 3 = 1 m = 1 s = + 2
15. Jawaban: b
Dalam penulisan konfigurasi elektron perlu
diperhatikan bahwa atom lebih stabil jika kulit atau
subkulit terisi penuh atau setengah penuh.
4d9
14. Jawaban: d
Konfigurasi elektron:
X3+ = 1s2 2s2 2p6
X = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1
Bilangan kuantum elektron terakhir atom X
= 3p1 h
hj hj hj hj h
3. n = 2, = 1, m = 1, dan s = 2
hj
hj hj hj hj hj
5s2
4d10
5s1
c.
5. a.
22Ti
hj
4s2
b.
2
2
6
2
6
2
1
21Sc : 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d
atau [Ne] 3s1
2
2
6
2
6
1
10
29Cu : 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d
atau [Ar] 4s1 3d10
2
: Jumlah elektron dalam ion S2 = 18
16S
: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
hj hj hj hj hj
4s1
3d10
42Mo
: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s1 4d5
Elektron valensi terletak pada subkulit
5s1 dan 4d5, berisi 1 dan 5 elektron
1
(aturan 2 penuh).
Diagram orbitalnya:
h
5s1
4d5
14
Struktur Atom
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: e
28
14X
Jumlah proton = jumlah elektron = Z = 14
Jumlah neutron = nomor massa jumlah elektron
= 28 14 = 14
2. Jawaban: b
Inti atom terdiri dari proton bermuatan positif dan
neutron bermuatan netral atau nol. Jadi inti atom
dikatakan bermuatan positif.
3. Jawaban: d
Nomor atom (Z) = jumlah proton
= jumlah elektron = 25
Jumlah neutron = bilangan massa nomor atom
= 50 25 = 25
4. Jawaban: b
Atom A
Jumlah proton = jumlah elektron = nomor atom (Z)
= 18
Jumlah neutron = nomor massa (A) nomor atom (Z)
20 = A 18
A = 20 + 18 = 38
Simbol atom A = 18A38
Atom B
Jumlah proton = jumlah elektron
= nomor atom (Z) = 17
Jumlah neutron = nomor massa (A) nomor atom (Z)
21 = A 17
A = 21+ 17 = 38
Simbol atom B = 17B38
Jadi, kedua atom unsur tersebut merupakan isobar
karena mempunyai nomor massa sama, tetapi
nomor atomnya berbeda
5. Jawaban: d
Isotop merupakan atom sejenis (atom unsur sama)
yang mempunyai nomor atom sama, tetapi nomor massa
63Cu dengan 65Cu.
berbeda, seperti pada atom 29
29
6. Jawaban: a
14
6C : jumlah proton = jumlah elektron = 6
jumlah neutron = 14 6 = 8
jumlah elektron = 14
14
7N :
7. Jawaban: d
Isoton adalah unsur-unsur yang mempunyai jumlah
neutron yang sama (jumlah neutron = nomor
massa-nomor atom ).
8. Jawaban: a
Massa sebuah elektron adalah 9,11 1028.
9. Jawaban: a
Pada tahun 1891, George J. Stoney menamakan
partikel sinar katode dengan nama elektron.
10. Jawaban: b
A
zX
Jumlah proton (Z) = 12
Jumlah elektron = 12, jumlah neutron = 15
Jumlah elektron = A Z
15 = A 12
A = 15 + 12 = 27
Jadi, unsur tersebut 27
12X.
11. Jawaban: b
Atom A
Jumlah proton = jumlah elektron
= nomor atom (Z) = 16
Jumlah neutron = nomor massa (A) nomor atom (Z)
= 32 16
= 16
Simbol atom : 32
16A
Atom B
Jumlah proton = jumlah elektron
= nomor atom (Z) = 21
Jumlah neutron = nomor massa (A) nomor atom (Z)
= 37 21
= 16
Simbol atom B : 37
21B
Jadi, kedua atom unsur tersebut merupakan isoton
karena mempunyai jumlah neutron sama.
12. Jawaban: d
Ion 19K+ mempunyai elektron sebanyak 18 karena
satu elektronnya dilepas untuk membentuk muatan
+1. Ion 17Cl juga mempunyai elektron sebanyak
18 karena menangkap satu elektron membentuk
muatan 1. Jadi, antara ion 19 K + dan 17 Cl
mempunyai jumlah elektron sama sehingga disebut
isoelektron. Sementara itu, isobar adalah atom-atom
unsur berbeda yang mempunyai nomor massa
sama, isoton adalah atom-atom unsur berbeda yang
mempunyai jumlah neutron sama, isotop adalah
atom unsur sejenis yang mempunyai nomor atom
sama tetapi nomor massanya berbeda, dan
isoelektronik adalah unsur dan ion berbeda yang
mempunyai konfigurasi elektron sama.
Kimia Kelas X
15
13. Jawaban: d
Nomor atom Br = 35
Nomor atom = jumlah elektron = jumlah proton = 35
Ion Br terjadi karena atom Br menangkap satu
elektron sehingga jumlah elektron pada ion Br
sebanyak 36.
Jumlah neutron = nomor massa nomor atom
= 80 35
= 45
Jadi, jumlah proton, elektron, dan neutron dalam
ion Br secara berturut-turut 35, 36, dan 45.
14. Jawaban: c
Jumlah elektron ion Na+ = 10, artinya Na melepas
satu elektron. Jumlah elektron atom unsur Na
adalah 11. Konfigurasi elektron atom unsur Na
adalah 1s2 2s2 2p6 3s2.
15. Jawaban: d
13C : jumlah elektron = 6, jumlah neutron = 7
6
jumlah neutron > jumlah elektron
37 Cl : jumlah elektron = 17, jumlah neutron = 20
17
jumlah neutron > jumlah elektron
16 O2 : jumlah elektron = 8 + 2 = 10
8
jumlah neutron = 8
jumlah neutron < jumlah elektron
34 S2 : jumlah elektron = 16 + 2 = 18
16
jumlah neutron = 18
jumlah neutron = jumlah elektron
40 Ca2+ : jumlah elektron =20 2 = 18
20
jumlah neutron = 20
jumlah neutron > jumlah elektron
16. Jawaban: a
Lambang atom P: 147P
Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron = 7
Jumlah neutron = nomor massa nomor atom
= 14 7 = 7
Jadi, atom P mempunyai 7 proton dan 7 neutron.
31
Lambang atom Q: 15
Q
Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron = 15
Jumlah neutron = nomor massa nomor atom
= 31 15 = 16
Jadi, atom Q mempunyai 15 proton dan 16 neutron.
17. Jawaban: b
Nomor atom menunjukkan jumlah elektron. Atom
litium membentuk ion Li + jika melepaskan 1
elektron sehingga jumlah elektronnya menjadi 2.
Atom natrium membentuk ion Na+ jika melepaskan
1 elektron sehingga jumlah elektron menjadi 10.
Atom belerang membentuk ion S2 jika menangkap
2 elektron sehingga jumlah elektron menjadi 18.
Atom klor membentuk ion Cl jika menangkap
1 elektron sehingga jumlah elektron menjadi 18.
16
Struktur Atom
d.
207 Pb
82
209 Po
84
238 U
92
240 U
94
20. Jawaban: a
Bilangan kuantum spin (s) menyatakan perbedaan
arah rotasi elektron dalam orbital. Perbedaan tingkat
energi kulit dinyatakan dengan kulit.
21. Jawaban: c
Kulit M adalah kulit ke-3. Jumlah orbital dihitung
dengan n2. Sehingga jumlah orbital pada kulit M
adalah 32 = 9
22. Jawaban: d
Satu orbital elektron maksimum terisi dua elektron.
Subkulit f mempunyai tujuh orbital. Sehingga
elektron maksimum yang dapat ditampung adalah
7 2 = 14 elektron.
23. Jawaban: b
Konfigurasi elektronnya: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
Jadi, jumlah elektron dalam orbital s = 2 + 2 + 2 = 6.
24. Jawaban: e
[Ar] 3d4 = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4
Jumlah elektron = 24
[Ar] 3d4 = 26Fe2+ karena jumlah elektronnya 26 2
= 24
Jumlah elektron:
2+
20Ca
2+
22Ti
2+
24Cr
2+
25Mn
= 20 2 = 18
= 22 2 = 20
= 24 2 = 22
= 25 2 = 23
25. Jawaban: b
Prinsip Aufbau menyatakan bahwa pengisian
elektron harus dimulai dari energi terendah ke
tingkat energi yang lebih tinggi ( 4s 3d ), aturan
Hund menyatakan pengisian elektron pada orbital
tidak berpasangan terlebih dahulu sebelum semua
orbital penuh dari kiri ke kanan dengan arah ke atas.
26. Jawaban: d
Elektron menempati 3d, artinya:
1) terletak pada kulit nomor 3 n = 3
2) terletak pada subkulit d = 2
3) harga m = 2, 1, 0, +1, +2
4)
hj
hj
hj hj hj hj
2s2
h h
4s2
2p6
h h
hj hj hj hj
3s2
3p6
3d5
29. Jawaban: d
Pada aturan Hund, elektron-elektron dalam orbital
suatu subkulit cenderung untuk tidak berpasangan.
Elektron-elektron baru berpasangan apabila pada
subkulit itu tidak ada lagi orbital kosong
30. Jawaban: e
Konfigurasi elektron ion X+ = 1s2 2s2 2p6
Konfigurasi elektron atom X = 1s2 2s2 2p6 3s1
Orbital hibrida 3s 1
harga s = + 2 atau 2
27. Jawaban: c
Konfigurasi elektron 25Mn:
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d5
Diagram orbital elektronnya:
1s2
Isobar
14 C dan 14 N,
6
7
Isoton
15 C dan 15 N dengan jumlah neutron = 8
6
7
5. a.
b.
c.
, mempunyai bilangan
1
kuantum: n = 3, = 0, m = 0, s = + 2 .
B. Uraian
1. Proton ditemukan Eugene Goldstein (1886).
Goldstein melakukan eksperimen menggunakan
tabung gas yang memiliki katode (tabung Crookes).
Tabung gas diberi lubang-lubang, sedangkan
katode (kutub negatif) dan anode (kutub positif)
dari tabung diberi muatan listrik bertegangan tinggi.
Pada saat terbentuk elektron yang menuju anode,
6. a.
b.
7. a.
Kimia Kelas X
17
b.
c.
24Cr:
18
Struktur Atom
9. a.
b.
c.
10. a.
hj
hj hj hj h
4s2
3d8
n = 3, = 2, m = 0, m = 2
b.
hj hj hj hj hj hj hj hj h
3d10
4s2
4p5
c.
n = 4, = 1, m = 0, s = 2
2
7
27Co : [Ar] 4s 3d
Konfigurasi elektron:
hj
4s
hj hj h h
2
3d
n = 3, = 2, m = 1, s = 2
Materi
Pembelajaran Kognitif
Kegiatan Psikomotorik
Mencari literatur untuk mengetahui manfaat unsurunsur golongan utama dalam sistem periodik.
Melakukan diskusi kelas untuk mengetahui
pengelompokan sifat-sifat unsur dalam tabel
periodik, beserta sifat-sifat keperiodikannya.
Kimia Kelas X
19
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: c
Menurut Debereiner jika unsur-unsur disusun
menurut sifatnya selalu ada tiga kelompok unsur
yang sifatnya mirip sehingga disebut sebagai triade.
Jika unsur-unsur tersebut disusun berdasarkan
kenaikan massa atom relatifnya, massa atom
relatif unsur kedua merupakan rata-rata massa
atom relatif unsur pertama dan ketiga.
2. Jawaban: b
Unsur-unsur dalam kelompok triade adalah unsurunsur yang terdiri atas tiga unsur yang mempunyai
kemiripan sifat, contoh Ca-Sr-Ba, Li-Na-K,
Cl-Br-I, dan S-Se-Te.
3. Jawaban: d
Mendeleyev menyusun unsur-unsur dalam sistem
periodik berdasarkan kenaikan massa atom
relatifnya. Oleh karena itu, Mendeleyev memberi
ruang kosong dalam tabel periodik untuk memberi
tempat bagi unsur-unsur yang belum ditemukan.
4. Jawaban: c
Kelemahan tabel periodik Mendeleyev adalah
penempatan unsur tidak sesuai dengan kenaikan
massa atom relatifnya karena penempatan unsur
mempertahankan kemiripan sifat unsur dalam satu
golongan. Sementara itu, (a) dan (e) adalah
kelemahan pengelompokan unsur-unsur dari
Newlands.
5. Jawaban: b
Unsur-unsur yang berada dalam satu golongan pada
sistem periodik modern disusun berdasarkan
jumlah elektron valensi. Unsur-unsur dalam satu
golongan mempunyai kemiripan sifat, serta nomor
atom dan nomor massa dari atas ke bawah
semakin besar.
6. Jawaban: a
Blok s dalam sistem periodik ditempati oleh unsurunsur golongan IA, IIA, dan helium. Sementara
itu, unsur IIIA sampai VIIIA dalam sistem periodik
menempati blok p.
7. Jawaban: b
Unsur-unsur dalam satu periode mempunyai
jumlah kulit sama sehingga kulit atomnya sama.
8. Jawaban: c
Nomor atom unsur: 38.
Konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10
4p6 5s2.
20
Uraian
1. a.
b.
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: e
Pada suhu kamar, hanya ada dua unsur berwujud
cair, yaitu bromin dan raksa. Unsur-unsur logam
menempati kolom paling kiri, yaitu menempati
golongan IA dan IIA, unsur-unsur ini berwujud
padat. Unsur-unsur golongan VIIIA berwujud gas,
berupa molekul monoatomik karena unsur-unsur
dalam golongan ini merupakan unsur-unsur gas
mulia yang sukar bereaksi dengan unsur lain.
2. Jawaban: a
Natrium merupakan logam lunak yang dapat diiris
dengan pisau. Raksa merupakan logam yang pada
suhu kamar berwujud cair, magnesium merupakan
b.
c.
5. a.
b.
c.
d.
: [Ne] 3s2
Elektron pada tingkat energi tertinggi berada
pada orbital s sehingga unsur 12Mg termasuk
blok s.
2
5
17Cl : [Ne] 3s 3p
Elektron pada tingkat energi tertinggi berada
pada orbital p sehingga unsur 17Cl termasuk
blok p.
1
19K : [Ar] 4s
Elektron pada tingkat energi tertinggi berada
pada orbital s sehingga unsur 19K termasuk
blok s.
12Mg
Kimia Kelas X
21
5. Jawaban: d
Jika jari-jari atom semakin kecil, energi ionisasi,
afinitas elektron, dan keelektronegatifannya
semakin besar sehingga semakin mudah
membentuk ion negatif dan semakin sukar membentuk ion positif.
6. Jawaban: a
Unsur-unsur dalam satu periode, dari kiri ke kanan,
keelektronegatifannya semakin besar. Berarti dari
kanan ke kiri keelektronegatifannya akan semakin
kecil. Jadi, urutan unsur-unsur dari kanan ke kiri
yaitu P, Q, R, dan S.
7. Jawaban: d
Dalam sistem periodik, dalam satu golongan dari
atas ke bawah potensial ionisasinya semakin kecil.
Oleh karena itu, urutan unsur-unsur tersebut dalam
sistem periodik yaitu CAB.
8. Jawaban: c
Jari-jari atom unsur dalam satu periode dari kiri ke
kanan semakin kecil. Unsur 8P berada pada
golongan VIA, unsur 17Q golongan IA, unsur 13R
golongan IIIA, unsur 11S golongan VIIA, unsur 20T
golongan IIA. Unsur 31U golongan IIIA, dan unsur
36V golongan VIIIA. Jari-jari unsur-unsur tersebut
dari kiri ke kanan semakin kecil, dengan urutan
Q > T > R > U > P > S > V.
9. Jawaban: a
Keelektronegatifan unsur-unsur dalam sistem periodik
dari kiri ke kanan dan dari bawah ke atas semakin
besar. Jika dikehendaki unsur kedua memiliki
keelektronegatifan lebih kecil dari unsur pertama,
unsur kedua dalam sistem periodik harus terletak di
sebelah kiri atau bawah unsur pertama. Pasangan
unsur tersebut adalah F dan Cl. F terletak di periode
2, sedangkan Cl di periode 3. Dengan demikian
keelektronegatifan Cl lebih kecil dari F.
10. Jawaban: b
Dalam sistem periodik, afinitas elektron unsurunsur dalam satu periode dari kiri ke kanan
semakin besar, dalam satu golongan dari atas ke
bawah semakin kecil. Di antara unsur O, F, S, Cl,
dan Se, unsur F terletak di sebelah kanan dan
posisi paling atas. Dengan demikian, afinitas
elektron unsur F paling besar.
11. Jawaban: e
Suatu atom akan mudah melepas elektronnya jika
keelektronegatifannya kecil. Dalam satu golongan
dari atas ke bawah keelektronegatifan semakin
kecil. Oleh karena itu, unsur yang mempunyai
keelektronegatifan kecil adalah unsur yang
mempunyai nomor atom paling besar yaitu 82.
22
12. Jawaban: a
Letak unsur dalam SPU:
Gol.
Periode
2
3
4
VIIA
VIIIA
F
Cl
Br
Ne
Ar
Kr
B.
Uraian
9
8
7
6
5
4
3
b.
c.
Keelektronegatifan
Kimia Kelas X
23
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: e
Newland menyusun unsur-unsur dalam sistem
periodik berdasarkan kenaikan massa atom
relatifnya. Menurut Newland, unsur-unsur yang
disusun berurutan dan berselisih satu oktaf
menunjukkan kemiripan sifat dan keteraturan
perubahan sifat. Sifat unsur akan berulang pada
unsur kedelapan.
2. Jawaban: b
Sistem periodik unsur modern disusun berdasarkan
kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Sistem
periodik ini merupakan penyempurnaan sistem
periodik Mendeleyev.
3. Jawaban: b
Konfigurasi elektron 11A : 1s2 2s2 2p6 3s1, terletak
pada golongan IA.
Konfigurasi elektron 12T : 1s2 2s2 2p6 3s2, terletak
pada golongan IIA.
Konfigurasi elektron 7B : 1s2 2s2 2p3, terletak pada
golongan VA.
Konfigurasi elektron 15R : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3,
terletak pada golongan VA.
Konfigurasi elektron 5C : 1s2 2s2 2p3, terletak pada
golongan IIIA.
Konfigurasi elektron 3Q : 1s2 2s2 2p1, terletak pada
golongan VA.
Konfigurasi elektron 4D : 1s2 2s2, terletak pada
golongan IIA.
Konfigurasi elektron 9P : 1s2 2s2 2p5, terletak pada
golongan VIIA.
Konfigurasi elektron 13E : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1,
terletak pada golongan IIIA.
Konfigurasi elektron 10S : 1s2 2s2 2p6, terletak pada
golongan VIIIA.
Unsur-unsur yang sifatnya mirip terletak dalam satu
golongan. Jadi, unsur-unsur yang sifatnya mirip
adalah 7B14 dan 15R31.
4. Jawaban: b
Unsur-unsur golongan IA dan IIA berwujud logam,
golongan IA berupa logam alkali, sedangkan
golongan IIA berupa logam alkali tanah. Unsurunsur golongan IIB merupakan unsur logam
peralihan atau logam transisi, unsur-unsur
golongan IVA merupakan unsur nonlogam, dan
unsur-unsur golongan VIIIA merupakan unsurunsur berwujud gas.
24
5. Jawaban: b
Unsur Q terletak pada golongan VIA dan periode
3. Hal ini berarti unsur Q mempunyai elektron
valensi 6 dan kulit atom 3 (subkulit 3). Konfigurasi
elektron unsur Q adalah 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4. Nomor
atom unsur Q adalah 16.
Unsur dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2
3p6 mempunyai elektron valensi 8 dan kulit atom
3 (golongan VIIIA dan periode 3). Unsur dengan
konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 mempunyai
elektron valensi 7 dan kulit atom 3 (golongan VIIA
dan periode 3). Unsur dengan konfigurasi elektron
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 mempunyai elektron valensi
2 dan kulit atom 4 (golongan IIA dan periode 4).
Unsur dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2
3p4 3d2 merupakan konfigurasi elektron yang tidak
tepat karena energi pada 3d lebih tinggi daripada
4s sehingga konfigurasi elektron seharusnya
melewati 4s.
6. Jawaban: d
Unsur-unsur yang terletak dalam satu golongan
mempunyai elektron valensi sama. Konfigurasi
elektron unsur-unsur tersebut sebagai berikut.
2
2
6
1
13L : 1s 2s 2p 3s , elektron valensi 1
golongan IA
M
:
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p3, elektron
33
valensi 5 golongan VA
P
:
1s2 2s2 2p6 3s2 3p3, elektron valensi 5
15
golongan VA
2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10, elektron valensi
S
:
1s
30
2 golongan IIA
Q
:
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p1, elektron
32
valensi 4 golongan IVA
R
:
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2, elektron valensi 2
20
golongan IIA
T
:
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p1, elektron
31
valensi 3 golongan IIIA
Y
:
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10
50
5p2, elektron valensi 4 golongan IVA
Pasangan unsur yang terletak dalam satu golongan
yaitu R dan S.
7. Jawaban: b
Jumlah elektron di subkulit 3d = 8.
Konfigurasi elektron unsur keseluruhan elektron:
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d8. Jumlah total elektron
unsur tersebut adalah 28.
8. Jawaban: e
Unsur A memiliki massa atom 51 dan nomor atom
23. Konfigurasi elektron unsur A sebagai berikut.
2
2
6
2
6
2
3
23A: 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d atau dapat ditulis
[Ar] 4s2 3d3. Elektron terakhir mempunyai subkulit
d sehingga unsur A termasuk dalam golongan
transisi atau golongan B. Elektron valensi unsur A
= s + d = 2 + 3 = 5, golongan V. Dengan demikian,
unsur A terletak pada golongan VB. Kulit terbesar
yang ditempati elektron terakhir = 4, terletak pada
periode 4. Jadi, letak unsur dan konfigurasi elektron
unsur A adalah golongan VB, periode 4.
9. Jawaban: e
Unsur yang mudah membentuk ion positif berarti
unsur tersebut mempunyai energi ionisasi kecil.
Unsur yang mempunyai energi ionisasi kecil dalam
sistem periodik terletak di sebelah kiri dan bawah.
Berdasarkan konfigurasi elektron tersebut, unsur P
terletak pada golongan IA periode 3, unsur Q terletak
pada golongan IIA periode 3, unsur R terletak pada
golongan VIIA periode 3, unsur S terletak pada
golongan VIIIA periode 3, dan unsur T terletak pada
golongan IA periode 4. Jadi, unsur yang paling
mudah membentuk ion positif adalah unsur T.
10. Jawaban: a
Energi ionisasi adalah energi minimum yang
diperlukan untuk melepaskan satu elektron dari
atom netral dalam wujud gas. Akibat pelepasan
elektron ini atom berubah menjadi ion positif.
11. Jawaban: b
Periode pada sistem periodik dinyatakan dengan
jumlah kulit atom. Unsur yang mempunyai jumlah
kulit atom sama terletak dalam satu periode.
12. Jawaban: e
Konfigurasi elektron unsur X: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
n terbesar = 3 periode 3
Jumlah elektron valensi pada subkulit s dan
p = 2 + 4 = 6 (golongan VI), blok p (golongan A).
Jadi, unsur X terletak pada golongan VIA,
periode 3.
13. Jawaban: a
Dalam sistem periodik, dalam satu golongan dari
atas ke bawah jari-jari atom semakin besar. Dalam
satu periode, dari kiri ke kanan jari-jari atom
semakin kecil. Unsur A terletak pada golongan
VIIIA periode 2, unsur B terletak pada golongan
IIA periode 3, unsur C terletak pada golongan VIIA
periode 3, unsur D terletak pada golongan VIIIA
periode 3, dan unsur E terletak pada golongan IB
periode 4. Jadi, unsur yang mempunyai jari-jari
atom paling kecil adalah unsur A.
14. Jawaban: a
Konfigurasi unsur X berdasarkan tabel pengisian
elektron pada orbital : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5.
Jumlah elektron valensi unsur X = 6, terletak pada
subkulit 3d dan 4s. Dengan demikian, X terletak
pada golongan VIB. Kulit terbesar elektron valensi
= 4 sehingga X terletak pada periode 4. Jadi, unsur
X dalam sistem periodik terletak pada golongan
VIB, periode 4.
15. Jawaban: a
Unsur pada periode 5 dan golongan VIIA berarti
mempunyai jumlah kulit atom 5 dan elektron
valensi 7. Konfigurasi elektron unsur-unsur dengan
nomor atom 53, 49, 38, 33, dan 20 sebagai berikut.
53: [Kr] 5s2 4d10 5p5 kulit atom = 5 (periode 5),
elektron valensi = 7 (golongan VIIA)
49: [Kr] 5s2 4d10 5p1 kulit atom = 5 (periode 5),
elektron valensi = 3 (golongan IIIA)
38: [Kr] 5s2 kulit atom = 5 (periode 5), elektron
valensi = 2 (golongan IIA)
33: [Ar] 4s2 3d10 4p3 kulit atom = 4 (periode 4),
elektron valensi = 5 (golongan VA)
20: [Ar] 4s2 kulit atom = 4 (periode 4), elektron
valensi = 2 (golongan IIA)
Jadi, nomor atom unsur X adalah 53.
16. Jawaban: c
Nomor atom Na = 11, sedangkan nomor atom
F = 9. Unsur Na terletak di sebelah kiri atom F dan
unsur Mg berada di sebelah kanan unsur Na. Urutan
letak ketiga unsur tersebut Na-Mg-F. Semakin ke
kanan harga energi ionisasi suatu unsur semakin
besar. Oleh karena itu, harga energi ionisasi Mg
lebih besar dari energi ionisasi Na, tetapi lebih kecil
dari energi ionisasi F. Jadi, harga energi ionisasi
yang mungkin untuk Mg adalah 740 kJ/mol.
17. Jawaban: e
Unsur yang paling mudah melepaskan elektron
memiliki energi ionisasi paling kecil. Unsur dengan
energi ionisasi paling kecil dalam sistem periodik
terletak di sebelah kiri dan bawah. Jadi, unsur yang
paling mudah melepaskan elektron adalah unsur
Na karena terletak pada golongan IA.
18. Jawaban: d
Jumlah kulit atom menunjukkan periode.
Konfigurasi elektron dari unsur-unsur dengan
nomor atom tersebut sebagai berikut.
Nomor atom 2: 1s2 periode 1
Nomor atom 5: 1s2 2s2 2p1 periode 2
Nomor atom 6: 1s2 2s2 2p2 periode 2
Nomor atom 14: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2 periode 3
Nomor atom 7: 1s2 2s2 2p6 periode 2
Nomor atom 11: [Ne] 3s1 periode 3
Nomor atom 12: [Ne] 3s2 periode 3
Kimia Kelas X
25
24. Jawaban: e
Konfigurasi unsur-unsur tersebut dalam sistem
periodik sebagai berikut.
2
2
4Be : 1s 2s golongan IIA, periode 2
2
12Mg: [Ne] 2s golongan IIA, periode 3
2
20Ca : [Ar] 4s golongan IIA, periode 4
2
38Sr : [Kr] 5s golongan IIA, periode 5
2
56Ba : [Xe] 6s golongan IIA, periode 6
Unsur-unsur tersebut terletak dalam satu golongan.
Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari
atom semakin panjang. Dengan demikian, unsur
yang memiliki jari-jari atom paling panjang adalah
unsur 56Ba.
25. Jawaban: c
Unsur yang terletak di golongan VIA periode 2
berarti pada konfigurasi elektronnya memiliki
elektron valensi sejumlah 6 dan kulit atomnya 2.
Konfigurasi elektron unsur tersebut adalah 1s2 2s2
2p4. Jumlah elektron unsur tersebut = 8. Jumlah
elektron = nomor atom. Jadi, nomor atom unsur
tersebut = 8.
26. Jawaban: c
Nomor atom X = 13. Konfigurasi elektron unsur
X : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1. Atom X terletak pada
golongan IIIA karena elektron valensinya 3 dan
terletak pada periode 3 karena jumlah kulit
elektronnya 3.
27. Jawaban: c
Keelektronegatifan unsur-unsur dalam satu
golongan dari atas ke bawah semakin kecil. Jadi,
urutan unsur-unsur dalam satu golongan dari atas
ke bawah yaitu K, L, O, M, dan N.
28. Jawaban: d
Konfigurasi elektron unsur 52Te : [Kr] 5s2 4d10 5p4.
Jumlah kulit atom Te = 5. Jadi unsur Te berada
pada periode 5.
29. Jawaban: b
Ion Ca2+ terbentuk karena atom Ca melepas
2 elektron. Konfigurasi atom Ca: 1s2 2s2 2p6 3s2
3p6 4s2.
Karena elektron valensi Ca = 2 dan jumlah kulitnya
= 4 maka Ca terletak pada golongan IIA periode 4.
30. Jawaban: c
Unsur A terletak pada golongan IA periode 3.
Unsur B terletak pada golongan IIA periode 3.
Unsur C terletak pada golongan VIIA periode 3.
Unsur D terletak pada golongan IVA periode 4.
Unsur E terletak pada golongan IA periode 4.
Suatu unsur akan sukar melepas elektron jika
energi ionisasinya besar. Dalam satu golongan dari
atas ke bawah energi ionisasi semakin kecil.
Dalam satu periode dari kiri ke kanan energi ionisasi
semakin besar. Jadi, unsur yang paling sukar
melepas elektron adalah unsur yang terletak di
sebelah kanan atas. Unsur tersebut adalah C
karena terletak pada golongan VIIA periode 3.
B.
Uraian
3. a.
b.
c.
d.
5. a.
b.
c.
d.
Gol.
Periode
3
4
b.
8. a.
IVA
VA
VIA
VIIA
C
B
VIIIA
A
E
Jari-jari terbesar = B
Energi ionisasi terkecil = D
Keelektronegatifan terkecil = D
Dalam satu golongan dari atas ke bawah daya
tarik inti terhadap elektron terluar semakin
kecil. Akibatnya, elektron semakin mudah
dilepas. Dengan demikian energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron cenderung
semakin kecil.
Kimia Kelas X
27
b.
9. Konfigurasi elektron
2
4
16S : [Ne] 3s 3p , terletak pada periode 3
golongan VIA
2
5
17Cl : [Ne] 3s 3p , terletak pada periode 3
golongan VIIA
Ar
:
[Ne] 3s 2 3p 6, terletak pada periode 3
18
golongan VIIIA
K
:
[Ar] 4s1, terletak pada periode 4 golongan
19
IA
2
20Ca : [Ar] 4s , terletak pada periode 4 golongan
IIA
a. Urutan unsur-unsur menurut bertambahnya
jari-jari atom Ar Cl S Ca K.
b. Urutan unsur-unsur menurut bertambahnya
energi ionisasi K Ca S Cl Ar.
10. Langkah-langkah:
a. Membuat konfigurasi elektron tiap-tiap unsur:
2
2
6
7A = 1s 2s 2p
2
2
4
8B = 1s 2s 2p
2
3
15C = [Ne] 3s 3p
2
4
16D = [Ne] 3s 3p
b.
c.
Unsur
Gol.
Periode
A
B
C
D
VA
VIA
VA
VIA
2
2
3
3
d.
28
VA
VIA
A
C
B
D
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: c
Kinetika kimia mempelajari mekanisme dan
tahap-tahap perubahan materi dalam reaksi
kimia. Dengan memahami kinetika kimia, dapat
diketahui usaha yang diperlukan untuk mengoptimalkan reaksi kimia sehingga diperoleh hasil
maksimal. Struktur atom, ikatan kimia, dan
mekanika kuantum memberikan gambaran
mengenai struktur materi beserta sifat-sifatnya.
Termodinamika kimia mempelajari perubahan
energi yang menyertai perubahan materi.
2. Jawaban: d
Kimia farmasi mengkaji proses pemisahan
(isolasi), pembuatan (sintesis), dan pengembangan bahan alam yang mengandung zat aktif untuk
obat. Biokimia mempelajari ilmu kimia kaitannya
dengan ilmu biologi, misal reaksi karbohidrat dan
protein dalam sel. Kimia pangan memusatkan
kajian pada penelitian untuk meningkatkan kualitas
bahan pangan. Kimia organik mempelajari tentang
senyawa-senyawa organik. Kimia lingkungan
mengkaji masalah-masalah lingkungan, misal
pencemaran dan pengolahan air bersih.
3. Jawaban: a
Tahapan awal dalam metode ilmiah adalah
merumuskan masalah, dilanjutkan dengan studi
pendahuluan. Studi pendahuluan dapat berupa
studi pustaka terhadap literatur atau informasi
hasil penelitian sebelumnya. Kesimpulan
sementara yang disusun berdasarkan studi
pendahuluan merupakan hipotesis. Hipotesis
yang dibuat kemudian diuji dengan melakukan
penelitian untuk mengumpulkan data. Hasil
penelitian digunakan untuk membuat kesimpulan
berkaitan dengan hipotesis. Langkah terakhir
adalah menulis laporan penelitian.
4. Jawaban: a
Gambar a adalah gambar pipet volume. Alat ini
mempunyai ukuran volume 1 ml, 5 ml, dan 10 ml
dengan ketelitian tinggi. Pipet volume digunakan
bersama propipet untuk mengambil larutan dari
dalam botol penyimpanan. Gambar c merupakan
pipet tetes yang digunakan untuk mengambil
larutan dalam jumlah sedikit. Gambar b adalah
29
30
elektron
nomor atom (Z) = 18
nomor massa (A) nomor atom (Z)
A 18
20 + 18 = 38
Atom B;
proton = elektron
= nomor atom (Z) = 17
hj
3p4
=2
Jadi, atom unsur yang mempunyai jumlah
elektron valensi paling banyak adalah 20
10Ne.
18. Jawaban: d
n = 3, A = 1, m = 1, s =
22. Jawaban: c
Konfigurasi elektron ion X+ = 1s2 2s2 2p6
Jumlah elektron ion X+ = 10
Ion X + terjadi karena unsur X kehilangan 1
elektron, sehingga jumlah elektron unsur X = 11.
Konfigurasi elektron unsur X = 1s2 2s2 2p6 3s1
Bilangan kuantum elektron valensi X:
3s1 :
+
+
= 152
Jadi, massa atom relatif X adalah 152.
19. Jawaban: b
Jumlah kulit atom Y = 4
Jumlah elektron valensi (elektron di kulit keempat)
=5
Konfigurasi elektron = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10
4p5.
Jumlah elektron = 2 + 8 + 18 + 5 = 33
Nomor atom = jumlah elektron = 33
Jadi, unsur Y mempunyai lambang unsur 75
33Y.
20. Jawaban: c
Konfigurasi elektron unsur 32
16X sebagai berikut.
2 2s2 2p6 3s2 3p4
X
=
1s
16
Ion X2 artinya unsur X menangkap 2 elektron.
Dengan demikian, konfigurasi elektron ion X2
sebagai berikut.
X2 : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
Konfigurasi elektron 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 2
mempunyai nomor atom 14. Konfigurasi elektron
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2 dan 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2
3d 2 merupakan konfigurasi yang tidak tepat
karena orbital 4s yang seharusnya berada
sebelum 3d tidak disebutkan.
21. Jawaban: d
Konfigurasi elektron:
A2 = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
n = 3; A = 0; m = 0; s = + .
23. Jawaban: b
Aturan Aufbau: penulisan konfigurasi elektron
dimulai dari tingkat energi yang lebih rendah
kemudian ke tingkat energi yang lebih tinggi.
Pengisian elektron sesuai aturan Aufbau
dilakukan dengan urutan 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d
4p 5s 4d 5p, dan seterusnya.
Aturan Hund: pada pengisian orbital-orbital dengan
tingkat energi yang sama, yaitu orbital-orbital
dalam satu subkulit, mula-mula elektron akan
menempati orbital secara sendiri-sendiri dengan
spin yang paralel, baru kemudian berpasangan.
Pengisian elektron secara penuh atau setengah
penuh lebih stabil daripada pengisian yang tidak
penuh. Konfigurasi elektron II dan I akan lebih
stabil apabila sebagai berkut.
II : 1s2 2s2 2p6 3s1
III : 1s2 2s2 2p6 3s2
Konfigurasi elektron yang memenuhi aturan
Aufbau dan Hund adalah konfigurasi elektron
I dan V.
24. Jawaban: b
n terbesar = 4
A = 2 orbital d
m = 1
s=
+
Simbol atom A=
4d2
2 1
+1 +2
Kimia Kelas X
31
25. Jawaban: b
Unsur R terletak pada golongan IA dan periode 4.
Hal ini berarti unsur R mempunyai elektron valensi
1 dan kulit atom 4. Konfigurasi elektron unsur R
sebagai berikut.
R: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1
Nomor atom unsur R adalah 19.
Unsur dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6
3s2 terletak pada golongan IIA dan periode 3.
Unsur dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6
3s1 terletak pada golongan IA dan periode 3.
Unsur dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6
3s2 3p6 3d1 kurang tepat karena energi 4s lebih
rendah daripada 3d sehingga konfigurasi elektron
seharusnya melewati 4s sebelum 3d. Unsur
dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
terletak pada golongan VIIIA dan periode 3.
26. Jawaban: e
Konfigurasi unsur-unsur P, Q, R, S, dan T sebagai
berikut.
2
1
3P : 1s 2s
2
2
6
2
12Q : 1s 2s 2p 3s
2
2
6
2
6
1
19R : 1s 2s 2p 3s 3p 4s
2
2
6
2
6
2
10 4p3
33S : 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d
2
2
6
2
6
2
10
6
2
10
5
53T : 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p
Berdasarkan konfigurasi elektron di atas, unsur
yang terletak dalam blok p dalam sistem periodik
adalah unsur S dan T.
27. Jawaban: d
Dobereiner mengelompokkan unsur-unsur
berdasarkan triade dan memperoleh kesimpulan
bahwa massa atom unsur kedua adalah setengah
dari jumlah massa atom unsur pertama dan ketiga.
28. Jawaban: b
Hukum Oktaf Newland disusun berdasarkan
kenaikan nomor massa atom. Sifat unsur akan
berulang pada unsur kedelapan. Akan tetapi,
hukum Oktaf belum mengatur unsur-unsur gas
mulia karena pada saat itu unsur-unsur gas mulia
belum ditemukan.
29. Jawaban: e
Periode menyatakan banyaknya kulit atom yang
ditempati oleh elektron unsur yang bersangkutan.
Banyaknya elektron valensi unsur yang
bersangkutan menyatakan golongan. Sifat-sifat
unsur yang sama berada dalam satu golongan.
Banyaknya elektron yang dimiliki oleh atom unsur
yang bersangkutan menyatakan nomor atom.
Banyaknya elektron yang dapat dilepaskan oleh
atom unsur yang bersangkutan menyatakan
jumlah muatan positif ion.
32
30. Jawaban: e
Unsur oksigen, belerang, selenium, dan polonium
berada dalam satu golongan, yaitu golongan VIA,
sedangkan unsur magnesium menempati
golongan IIA.
31. Jawaban: b
Unsur-unsur lantanida merupakan unsur-unsur
yang menempati periode 6 pada unsur transisi
dalam. Unsur-unsur lantanida mempunyai nomor
atom 5871. Unsur-unsur dengan nomor atom
90103 adalah unsur-unsur golongan aktinida.
Unsur-unsur dengan nomor atom 5586 adalah
unsur-unsur yang menempati periode 6. Unsurunsur dengan nomor atom 3754 adalah unsurunsur yang menempati periode 5. Unsur-unsur
dengan nomor atom 1936 adalah unsur-unsur
yang menempati periode 4.
32. Jawaban: d
Konfigurasi elektron unsur Z = 1s2 2s2 2p6 3s2
3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p3
Jumlah kulit atom = 5 periode 5
Jumlah elektron valensi = 5 golongan VA
Jadi, unsur Z dalam sistem periodik unsur terletak
pada golongan VA dan periode 5.
33. Jawaban: c
Jumlah proton unsur 55.
Jumlah elektron unsur tersebut = jumlah proton = 55.
Konfigurasi elektron = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10
4p6 5s2 4d10 5p6 6s1.
Jumlah kulit atom = 6 periode 6
Jumlah elektron valensi = 1 golongan IA
Jadi, unsur dengan jumlah proton 55 terletak pada
periode 6 golongan IA.
34. Jawaban: e
Konfigurasi elektron unsur-unsur 6W, 10X, 17Y, dan
19Z sebagai berikut.
1s2 2s2 2p2; terletak pada golongan IVA
2
2
6
10X : 1s 2s 2p ; terletak pada golongan VIIIA
2
2
6
2
5
17Y : 1s 2s 2p 3s 3p ; terletak pada golongan
VIIA
2
2
6
2
6
1
19Z : 1s 2s 2p 3s 3p 4s ; terletak pada
golongan IA
6W :
35. Jawaban: e
Jika jumlah elektron suatu unsur pada subkulit d
terakhir dan subkulit s terdekat = 8, 9, atau 10
maka unsur tersebut termasuk golongan VIIIB.
Unsur IB, mempunyai jumlah elektron pada
subkulit d terakhir dan subkulit s terdekat 11.
Unsur IIB mempunyai jumlah elektron pada
subkulit d terakhir dan subkulit s terdekat 12.
40. Jawaban: a
Konfigurasi elektron unsur-unsur 12X, 15Y, dan 17X
sebagai berikut.
2
2
6
2
12X: 1s 2s 2p 3s golongan IIA periode 3
2
2
6
2
3
15Y: 1s 2s 2p 3s 3p golongan VA periode 3
2
2
6
2
5
17X: 1s 2s 2p 3s 3p golongan VIIA periode 3
Unsur X, Y, dan Z berada dalam satu periode,
dengan urutan tempat: X, Y, dan Z.
Dalam satu periode dari kiri ke kanan sifat keperiodikan unsur-unsur tersebut sebagai berikut.
1) Jari-jari atom berkurang dengan urutan
X > Y > Z.
2) Elektronegativitas bertambah dengan urutan
X < Y < Z.
3) X dan Y berwujud monoatomik karena
merupakan logam padat, sedangkan Z berberwujud diatomik karena berwujud gas.
4) X dan Y bersifat konduktor listrik dan panas
sedangkan Y bersifat nonkonduktor.
B. Uraian
1. Pengobatan herbal memanfaatkan zat aktif dalam
tanaman sebagai obat. Dengan ilmu kimia, zat
aktif dalam tanaman dapat diketahui dan diekstrak.
Pengobatan herbal yang semula menggunakan
ekstrak tanaman sebagai obat dapat dioptimalkan
dengan mengekstrak zat aktifnya saja. Ilmu kimia
diterapkan untuk mengidentifikasi zat aktif,
memisahkannya dari komponen zat lainnya, dan
mengekstraknya dari tanaman. Ilmu kimia juga
dibutuhkan dalam bidang farmasi jika zat aktif
tersebut akan dibuat menjadi tablet atau kapsul.
2. Material Safety Data Sheet (MSDS) merupakan
lembar keselamatan bahan yang memuat informasi
mengenai sifat-sifat bahan kimia, petunjuk penggunaan, penyimpanan dan pengelolaan bahan
buangan, serta pertolongan apabila terjadi
kecelakaan. MSDS digunakan sebagai petunjuk
dan acuan dalam menggunakan bahan mengenai
sifat dan tingkat bahaya yang dapat ditimbulkan.
3. Bahan kimia yang bersifat racun dan berbahaya
merupakan bahan yang dapat menimbulkan
keracunan pada manusia atau makhluk hidup
lainnya walaupun dalam jumlah sedikit. Bahan
kimia beracun dapat masuk lewat pernapasan
Kimia Kelas X
33
5.
128 Te
52
P = 52
n = 76
40 Ar
18
16 S
sebagai
hj
1 0 +1
s=
b.
s=+
7. a.
16A:
8. a.
b.
Kimia Kelas X
35
Materi
Pembelajaran Kognitif
Kegiatan Psikomotorik
36
Ikatan Kimia
5. Jawaban: a
Konfigurasi elektron unsur 37Rb yaitu 1s2 2s2 2p6
3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s1. Oleh karena itu, unsur
Rb dapat mencapai kestabilan dengan melepas
1 elektron membentuk ion positif Rb+.
6. Jawaban: c
Ion klor (Cl) menangkap satu elektron agar stabil
seperti unsur argon. Apabila jumlah nomor atom
klor = 17, jumlah elektron klor juga 17. Jika dalam
bentuk ion, jumlah elektron klor bertambah menjadi
18 karena menangkap satu elektron.
b.
c.
A = 11
Konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p6 3s1
Elektron valensi = 1
Rumus struktur Lewis: A
B = 20
Konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
Elektron valensi = 2
Rumus struktur Lewis: B
C = 16
Konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
Elektron valensi = 6
E = 53
Konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
3d10 4p6 5s2 4d10 5p5
Elektron valensi = 7
d.
e.
8. Jawaban: b
Atom-atom yang mencapai kestabilan dengan
mengikuti kaidah duplet atau cenderung memiliki
konfigurasi elektron gas helium yaitu atom-atom
yang mempunyai nomor atom kecil, dari hidrogen
hingga boron. Atom-atom tersebut yaitu hidrogen
10. Jawaban: d
Nomor atom belerang = 16
Konfigurasi elektron belerang = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
Rumus struktur Lewis belerang dinyatakan dengan
lambang atom belerang diikuti jumlah elektron
valensinya. Jadi, rumus struktur Lewis belerang:
7. Jawaban: c
Unsur dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2
dapat mencapai kestabilan dengan cara
melepaskan 2 elektron terluar membentuk ion
positif bermuatan +2. Ion ini dapat berikatan
dengan unsur nonlogam membentuk ikatan ion.
Unsur tersebut berelektron valensi 2 berarti
termasuk golongan IIA.
9. Jawaban: d
Nomor atom neon (Ne) = 10
Konfigurasi elektron Ne = 1s2 2s2 2p6
Konfigurasi ion Al3+ = 1s2 2s2 2p6
Konfigurasi ion Mg2+ = 1s2 2s2 2p6
Konfigurasi ion Na+ = 1s2 2s2 2p6
Konfigurasi ion Cl = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
Konfigurasi ion F = 1s2 2s2 2p6
Jadi, ion yang konfigurasi elektronnya tidak sama
dengan Ne adalah ion Cl.
4. Jawaban: e
Konfigurasi elektron unsur A yaitu 1s2 2s2 2p6 3s2
3p1. Unsur A memiliki elektron valensi 3. Dengan
demikian, untuk memenuhi kaidah oktet, unsur A
harus melepas 3 elektronnya membentuk ion A3+.
Kimia Kelas X
37
3.
Atom
Konfigurasi
a.
b.
c.
12Mg
16 S
d.
19 K
13 Al
Elektron
Valensi
Cara Mencapai
Kestabilan
2
3
6
Melepas 2e
Melepas 3e
Menangkap 2e
Melepas 1e
11X : 1s 2s 2p 3s melepas 1 e
2
2
6
2
4
16Y : 1s 2s 2p 3s 3p menangkap 2
X X+ + e
2
Y + 2e Y2 1
2X + Y 2X+ + Y2
2. Jawaban: a
2
1
3P : 1s 2s
melepas 1 elektron
membentuk ion P+
2
2
melepas 2 elektron
4Q : 1s 2s
membentuk ion Q2+
2
2
6
1
melepas 1 elektron
11R : 1s 2s 2p 3s
membentuk ion R+
2
2
6
2
melepas 2 elektron
12S : 1s 2s 2p 3s
membentuk ion S2+
2
2
5
menangkap 1 elektron
9T : 1s 2s 2p
membentuk ion T
2
2
6
2
5
17U : 1s 2s 2p 3s 3p menangkap 1 elektron
membentuk ion U
5. a.
b.
c.
d.
e.
f.
80 Br
35
Br + e Br
(menangkap 1 elektron)
K + Br K+ + Br
KBr
38
Ikatan Kimia
5. Jawaban: e
Unsur A memiliki nomor atom 13 sehingga
konfigurasi elektron A: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1. Unsur
B memiliki nomor atom 17 sehingga konfigurasi
elektron B: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5. Unsur A mencapai
kestabilan dengan melepas 3e dan membentuk
ion A3+, sedangkan unsur B dapat mencapai
kestabilan dengan menangkap 1e dan
membentuk ion B. Dengan demikian, A3+ dan B
dapat membentuk senyawa ion AB3.
6. Jawaban: b
Unsur
Nomor
Massa
Jumlah
Neutron
Jumlah
Elektron
Konfigurasi
Elektron
Keadaan
Stabil
A
B
C
D
40
40
16
20
20
22
8
10
20
18
8
10
A2+
B
C2
D
Cl + e Cl
3 (menangkap 1 elektron)
A + 2B A2+ + 2B
AB2
39
16. Jawaban: d
Kovalen koordinasi
Kovalen tunggal
Kovalen tunggal
Kovalen tunggal
Kovalen tunggal
Kovalen koordinasi
H H
|
|
HC=CH
C2H2
HCCH
18. Jawaban: c
CO2
CHCl3
Cl
|
Cl C Cl
|
H
Cl
Cl
G PH
Cl | Cl
Cl
17. Jawaban: a
Nitrogen (N2), memiliki konfigurasi elektron: 1s2
2s2 2p3. Dengan demikian, struktur Lewis N2:
C2H5OH
PCl5
8 ikatan kovalen tunggal
HClO4
CH4
4 ikatan kovalen tunggal
H2O
19. Jawaban: a
Asam bromida
Fosfor pentaklorida
Metanol
Etana
40
Propana
Ikatan Kimia
22. Jawaban: d
Di antara senyawa NH3 dan H2O memiliki ikatan
hidrogen. Ikatan ini sangat kuat sehingga mengakibatkan titik didih kedua senyawa tersebut tinggi.
23. Jawaban: e
Metana (CH4) mempunyai struktur Lewis sebagai
21. Jawaban: a
Selain mengacu pada harga momen dipol,
kepolaran senyawa yang terdiri dari dua atom
(diatomik) dapat pula ditentukan dari perbedaan
keelektronegatifan antara dua atom tersebut.
Perbedaan keelektronegatifan
BrF = 4,1 2,7 = 1,4
HBr = 2,7 2,1 = 0,6
HF = 4,1 2,1 = 2,0
Semakin besar perbedaan keelektronegatifannya,
maka semakin polar senyawanya dan sebaliknya.
Jadi, urutan kepolaran yang semakin kecil yaitu
HF, BrF, dan HBr.
berikut.
24. Jawaban: e
Struktur Lewis dari NH3 dan NH4+ yaitu:
+
NH3
NH4
Berdasarkan gambar tersebut dapat diketahui
bahwa NH3 memiliki 1 elektron bebas, sedangkan
NH4+ tidak memiliki elektron bebas.
5.
Unsur
Penyusun
No.
25. Jawaban: e
2
2
4
8O = 1s 2s 2p
a.
13Al
dan 8O
13Al =
Ion
Penyusun
Al3+
Senyawa
Ion yang
Terbentuk
Al2O3
O3
8O
O2
O O == O
Konfigurasi
Unsur
Penyusun
b.
11Na
dan 8O
11Na =
Na+
Na 2 O
O2
20Ca
dan 17Cl
20Ca =
Ca2+
CaCl2
Cl
d.
3Li
dan 9F
e.
13Al
dan 17Cl
3Li
= 1s2 2s1
F
=
1s2 2s2 2p5
9
13Al =
Li+
F
LiF
Al3+
AlCl3
Cl
b.
c.
c.
Kimia Kelas X
41
d.
9. a.
CS2
d.
e.
42
Ikatan Kimia
H3PO4
Ikatan kovalen koordinasi
PF3
f.
HClO3
No.
Sifat
1.
2.
Titik didih
Kelarutan dalam
air
Daya hantar
listrik
4.
OF2
3.
b.
Cl2O3
xx
b.
c.
8. a.
e.
xx
xx
O S O
penyusunnya, contoh:
xx
O
Tinggi
Umumnya larut
dalam air
Padat: tidak
menghantarkan
Lelehan: menghantarkan
Larutan: menghantarkan
Kelarutan dalam Tidak larut
trikloro etana
Rendah
Umumnya tidak larut
Padat: tidak menghantarkan
Lelehan: tidak menghantarkan
Larutan: ada beberapa yang menghantarkan
Larut
1. Jawaban: e
Konfigurasi elektron unsur 9F: 1s2 2s2 2p5 sehingga
saat menangkap satu elektron, konfigurasi
elektronnya menjadi 1s2 2s2 2p6. Konfigurasi
elektron ini dimiliki oleh unsur neon.
1) Helium = 1s2
2) Neon = 1s2 2s2 2p6
3) Argon = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
4) Kripton = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6
5) Xenon = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6
5s2 4d10 5p6
8. Jawaban: a
A = unsur nonlogam, sedangkan B = unsur logam.
Dengan demikian, antara unsur A dan B dapat
terjadi ikatan ion. Ikatan kovalen merupakan ikatan
yang terjadi antara unsur nonlogam dengan
nonlogam.
2. Jawaban: c
Aturan oktet adalah aturan konfigurasi elektron
suatu atom agar atom tersebut memiliki konfigurasi
elektron seperti gas mulia, yaitu memiliki 8 elektron
terluar.
9. Jawaban: a
Susunan elektron X menjadi stabil dengan melepas
satu elektron yang akan ditangkap oleh unsur yang
konfigurasi elektronnya kekurangan satu elektron,
yaitu 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5.
3. Jawaban: d
Konfigurasi elektron stabil dimiliki oleh unsur-unsur
golongan gas mulia (VIIIA), yaitu 36Kr. 11Na adalah
unsur golongan IA, 14Si adalah unsur golongan IVA,
17Cl adalah unsur golongan VIIA, dan 38Sr adalah
unsur golongan IIA.
10. Jawaban: e
A2SO4 terdiri atas ion 2A+ dan SO42. Hal ini
menunjukkan bahwa untuk mencapai kestabilan,
atom A membentuk ion A + dengan melepas
satu elektron. Atom A memiliki elektron valensi
1. Dari kelima pilihan jawaban tersebut yang
memiliki elektron valensi 1 yaitu pilihan jawaban
e (1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 1). Sementara itu,
konfigurasi elektron:
1s2 2s2 2p6 3s2 3p3 elektron valensi 5
1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 elektron valensi 6
1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 elektron valensi 7
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 elektron valensi 8
4. Jawaban: a
Untuk mencapai kestabilan seperti gas mulia,
atom-atom menerima elektron dari atom lain,
menggunakan pasangan elektron bersama,
memberikan elektronnya kepada atom lain, atau
menggunakan pasangan elektron dari atom lain.
5. Jawaban: c
Ion positif terbentuk jika suatu atom melepas
elektron. Kondisi ini terjadi pada unsur-unsur
golongan IA dan IIA, seperti 20Ca. 20Ca memiliki 2
elektron valensi sehingga mudah melepaskan
elektron membentuk ion Ca2+. Unsur 53I, 34Se, 9F,
dan 8O mudah menerima elektron sehingga
membentuk ion negatif.
6. Jawaban: e
Ion K+ terjadi karena atom K melepaskan satu
elektronnya sehingga nomor atom K+ menjadi 18.
Konfigurasi elektron ion K+: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6.
7. Jawaban: d
2
2
2
menangkap 4 elektron
6P = 1s 2s 2p
2
2
5
Q
=
1s
2s
2p
menangkap 1 elektron
9
2 2s2 2p6 3s1
R
=
1s
melepas 1 elektron
11
2 2s2 2p6 3s2 3p6 stabil
S
=
1s
18
11. Jawaban: b
Kimia Kelas X
43
13. Jawaban: a
1) NH3 : Amonia (NH3) merupakan senyawa
kovalen polar karena selain berikatan
secara kovalen, senyawa ini juga
memiliki sepasang elektron bebas
sehingga mengakibatkan amonia
bersifat polar.
2) NaF : Ikatan ion.
3) CCl4 : Ikatan kovalen nonpolar.
4) BF3 : Ikatan kovalen nonpolar karena
momen dipolnya nol.
5) CaO : Ikatan ion.
14. Jawaban: b
2
2
6
2
6
1
19K : 1s 2s 2p 3s 3p 4s
Atom K membentuk konfigurasi elektron seperti
gas mulia dengan melepas 1 elektron membentuk
ion K+.
2
2
6
2
4
16S : 1s 2s 2p 3s 3p
Atom S membentuk konfigurasi elektron seperti
gas mulia dengan menangkap 2 elektron
membentuk ion S2.
Ikatan yang terjadi adalah ikatan ion dengan reaksi
sebagai berikut.
K K+ + e
2
S + 2e S2 1
2K + S 2K+ + S2
Rumus kimia yang terbentuk K2S.
20. Jawaban: d
2
2
2
6C = 1s 2s 2p elektron valensi = 4
2
2
6
2
4
16S = 1s 2s 2p 3s 3p elektron valensi = 6
S S=C=S
Ikatan Kimia
19. Jawaban: d
Jumlah elektron yang digunakan untuk berikatan
pada ikatan kovalen rangkap dua adalah dua
pasang elektron, berarti ada 4 elektron.
xx
44
18. Jawaban: b
KF : ikatan ion
Cl2 : ikatan kovalen
HF : ikatan kovalen
H2O : ikatan kovalen
NH3 : ikatan kovalen
NaO : ikatan ion
H2
: ikatan kovalen
xx
16. Jawaban: a
Zat A dapat menghantarkan arus listrik dalam bentuk
lelehan maupun larutannya serta memiliki titik didih
dan titik leleh tinggi. Dengan demikian, zat A
termasuk senyawa yang mempunyai ikatan ion. Zat
B tidak dapat menghantarkan arus listrik dalam
bentuk lelehan maupun larutannya serta memiliki
titik didih dan titik leleh rendah. Dengan demikian,
zat B termasuk senyawa yang mempunyai ikatan
kovalen nonpolar. Senyawa yang berikatan kovalen
polar mempunyai titik didih dan titik leleh rendah,
tidak dapat menghantarkan arus listrik dalam bentuk
lelehannya, serta dapat menghantarkan arus listrik
dalam bentuk larutannya. Ikatan kovalen koordinasi
terjadi jika pasangan elektron yang digunakan
bersama berasal dari salah satu atom yang
berikatan. Ikatan hidrogen merupakan ikatan kuat
17. Jawaban: a
Ikatan kovalen koordinasi merupakan ikatan yang
terbentuk karena pasangan elektron yang
digunakan bersama berasal dari salah satu atom
yang berikatan. Ikatan-ikatan yang terdapat dalam
gambar struktur Lewis H3PO4 tersebut sebagai
berikut.
1) Ikatan kovalen koordinasi.
2) Ikatan kovalen tunggal.
3) Ikatan kovalen tunggal.
4) Ikatan kovalen tunggal.
5) Ikatan kovalen tunggal.
Berdasarkan gambar struktur Lewis tersebut, ikatan
kovalen koordinasi ditunjukkan oleh nomor 1).
15. Jawaban: e
Ikatan kovalen koordinasi terjadi jika pasangan
elektron bersama berasal dari salah satu atom yang
berikatan. Adanya serah terima elektron
mengakibatkan terjadinya ikatan ion. Apabila
pasangan elektron bersama berasal dari kedua
atom yang berikatan mengakibatkan terbentuknya
ikatan kovalen tunggal.
23. Jawaban: c
Jumlah elektron G = 15
Konfigurasi elektron G = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3
Jumlah elektron Cl = 17
Konfigurasi elektron Cl = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
Untuk mencapai susunan elektron gas mulia unsur
G dan Cl menggunakan pasangan elektron
bersama-sama.
Elektron valensi G
Elektron valensi Cl
NaCl:
Na
Na+ + e (hanya ikatan ion)
Cl + e
Cl
Na + Cl Na+ + Cl
NaCl
MgBr2:
Mg
Mg2+ + 2e 1 (hanya ikatan ion)
Br + e Br
2
atau H I
H2SO3:
(hanya ikatan kovalen)
26. Jawaban: b
Atom Mg, Al, Zn, Ba, Na, Li, dan Co termasuk
atom logam sehingga ikatan yang terbentuk dengan
nonlogam merupakan ikatan ion.
HI:
Mg(NO3)2:
2+
Mg(NO3)2 Mg + 2
atau H O S O H
SiO2:
atau O == Si == O
27. Jawaban: e
Antara unsur logam (golongan IA atau IIA) dengan
nonlogam (golongan VIA atau VIIA) cenderung
membentuk senyawa ionik, bukan senyawa
kovalen. Li termasuk unsur golongan IA. Ca dan
Mg termasuk unsur golongan IIA. O termasuk
unsur golongan VIA.
28. Jawaban: b
Senyawa yang tidak menyimpang dari kaidah oktet
dan duplet adalah senyawa karbon dioksida.
Struktur Lewis dari CO2 digambarkan sebagai
berikut.
29. Jawaban: b
Ikatan hidrogen dimiliki oleh senyawa yang
mengandung atom H. Ikatan hidrogen merupakan
ikatan yang sangat kuat, terjadi pada atom H
dengan atom N, O, dan F sehingga yang memiliki
ikatan hidrogen adalah HF.
30. Jawaban: c
Beberapa sifat dari senyawa air sebagai berikut.
1) Bersifat polar.
2) Dapat menghantarkan arus listrik.
3) Memiliki ikatan hidrogen.
4) Ikatannya sangat kuat.
5) Memiliki titik didih (100C) lebih tinggi daripada
etanol (79C).
B. Kerjakan soal-soal berikut!
1. Nomor atom unsur neon : 10
Konfigurasi elektron : 1s2 2s2 2p6
Konfigurasi ion-ion dari 11Na, 17Cl, 8O, 38Se, dan
19K sebagai berikut.
+
2
2
6
11Na = 1s 2s 2p
(sama dengan jumlah elektron Ne)
= 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
17Cl
Kimia Kelas X
45
2
8O
S + R S+ + R
Rumus senyawa SR.
4. Urutan kekuatan ikatan yaitu:
HF > HI > HBr > HCl
HF memiliki ikatan yang lebih kuat dibandingkan ketiga
senyawa tersebut karena HF memiliki ikatan hidrogen.
Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang sangat kuat.
Sementara itu, ikatan HI > HBr > HCl karena jumlah
elektron I > Br > Cl. Semakin banyak elektronnya
kekuatan ikatannya akan semakin besar, karena gaya
tarik antara elektron dan inti semakin kuat.
2.
6. a.
12Mg
5. a.
46
b.
Ikatan Kimia
b.
(memenuhi kaidah oktet)
NCl3
c.
SF4
d.
BF4
(memenuhi kaidah oktet)
e.
NO
f.
XeF2
g.
BH3
h.
CO32
i.
SCl2
j.
ClF3
(tidak memenuhi kaidah oktet,
jumlah elektron valensi Cl pada
ClF3 menjadi 10)
7.
Ikatan Kovalen
Ikatan Ion
1) HF:
1) LiF:
Li Li+ + e
F + e F
Li + F Li+ + F
LiF
Be Be2+ + 2e 1
F + e F
2
2+
Be Be + 2e
2F + 2e 2F
Be + 2F Be2+ + 2F
BeF2
atau F H
2) BF 3:
2) BeF 2:
3) MgO:
9. a.
atau F B F
|
3) N 2 O:
atau N N O
b.
4) H 2 O:
atau H O H
Mg Mg2+ + 2e
O + 2e O2
Mg + O Mg2+ + O2
MgO
4) CaO:
Ca Ca2+ + 2e
O + 2e O2
Ca + O Ca2+ + O2
CaO
10.
16S
Kimia Kelas X
47
Materi
Pembelajaran Kognitif
Kegiatan Psikomotorik
48
A. Pilihan Ganda
1.
2.
3.
Jawaban: b
Molekul yang mempunyai bentuk T mempunyai
rumus AX3E2. X merupakan pasangan elektron
ikatan, sedangkan E merupakan pasangan elektron
bebas. Dengan demikian, jumlah pasangan elektron
ikatan dan pasangan elektron bebas berturut-turut
3 dan 2. Jika PEI = 4 dan PEB = 0 maka rumusnya
AX4 (tetrahedral). Jika PEI = 2 dan PEB = 2,
rumusnya AX2E2 (bentuk V). Jika PEI = 4 dan
PEB = 1, rumusnya AX4E (bentuk timbangan/
tetrahedral terdispersi). Jika PEI = 5 dan PEB = 1,
rumusnya AX5E (piramida segi empat).
Jawaban: d
Gambar tersebut menunjukkan molekul yang
mempunyai bentuk T.
1) H2Te
Pasangan elektron
=
=
2)
3)
Pasangan elektron =
PEI = 5 1 = 4
Pasangan pusat = 13 (3 3) = 4
PEB = 4 4 = 0
Jadi, rumusnya AX4 (tetrahedral).
IF3
4)
Pasangan elektron =
= 14
PEI = 4 1 = 3
Pasangan pusat = 14 (3 3) = 5
PEB = 5 3 = 2
Jadi, rumusnya AX3E2 (bentuk T).
CCl4
5)
Pasangan elektron =
= 16
PEI = 5 1 = 4
Pasangan pusat = 16 (3 4) = 4
PEB = 4 4 = 0
Jadi, rumusnya AX4 (tetrahedral).
AlCl3
Jawaban: b
Pasangan elektron =
= 20
PEI = 6 1 = 5
Pasangan pusat = 20 (3 5) = 5
PEB = 5 5 = 0
Jadi, notasi VSEPRnya AX5 (trigonal bipiramida).
Pasangan elektron =
=4
PEI = 3 1 = 2
Pasangan pusat = 4 (3 0) = 4
PEB = 4 2 = 2
Jadi, rumusnya AX2E2 (bentuk V).
CHCl3
Jawaban: d
NO3
5.
Jawaban: a
Berdasarkan hasil percobaan menunjukkan bahwa
sudut ikatan HOH dalam air sebesar 104,5,
sedikit lebih kecil daripada sudut tetrahedral
(109,5). Hal ini terjadi karena adanya desakan
pasangan elektron bebas. Dengan demikian, gaya
tolak PEB lebih besar daripada PEI.
6.
Jawaban: e
= 13
Pasangan elektron =
= 20
PEI = 6 1 = 5
Pasangan pusat = 20 (3 5) = 5
PEB = 5 5 = 0
Jadi, AX5 = trigonal bipiramida
Pasangan elektron =
= 12
PEI = 4 1 = 3
Pasangan pusat = 12 (3 3) = 3
PEB = 3 3 = 0
Jadi, rumusnya AX3 (segitiga datar).
Oleh karena bentuk molekul tersebut adalah
tetrahedral, senyawanya adalah CCl4.
7.
Jawaban: e
2
4
16S : [Ne] 3s 3p
2
4
0
16S : [Ne] 3s 3p 3d
hj
hj h h
promosi
hx
s
hx hx hx hx hx
p3
d2
x = elektron atom F
Kimia Kelas X
49
8. Jawaban: a
a. BF4 5B : [He] 2s2 2p1
hj
hx hx hx hx hx hx
sp3d2
x = elektron atom F
PCl5
e.
hj
h h
hj
h h
15P
hj
h h h
hj
h h h
promosi
promosi
h h h
p3
hx
h h h
p3
hx hx hx
sp3
hx hx hx hx hx
x = elektron atom F
b.
sp3d
hj
hj
x = elektron atom Cl
9. Jawaban: d
Atom pusat dalam molekul SCl4 adalah S.
2
2
6
2
4
16S : 1s 2s 2p 3s 3p
2
2
6
2
4
0
16S : 1s 2s 2p 3s 3p 3d
hj
promosi
h h
promosi
p2
hx
hx hx
17Cl
hj
hj
1.
a.
h h h
h h
p3
d2
PO43
b.
= 16
I3
Pasangan elektron =
PEI = 3 1 = 2
50
Pasangan elektron =
PEI = 5 1 = 4
Pasangan pusat = 16 (3 4)
= 16 12 = 4
PEB = 4 4 = 0
Jadi, notasi VSEPR-nya AX4.
promosi
p3
B. Uraian
hj h h
hx hx hx
x = elektron atom Y
Orbital hibrida XY3 adalah sp3.
hj hj hx
x = elektron atom H
16S
hj
p3
hj
hj hj h
hibridisasi
d.
h h h
10. Jawaban: c
2
3
15X : [Ne] 3s 3p
x = elektron atom Cl
HCl
hj
= elektron atom Cl
sp2
c.
hj h h
= 11
Pasangan pusat = 11 (3 2)
= 11 6 = 5
PEB = 5 2 = 3
Jadi, notasi VSEPR-nya AX2E3.
c.
AsF5
Pasangan elektron =
PEI = 6 1 = 5
Pasangan pusat = 20 (3 5)
= 20 15 = 5
PEB = 5 5 = 0
Jadi, notasi VSEPR-nya AX5.
d.
NH3
= 20
5.
a.
a.
b.
c.
3.
4.
hj
h h
p2
Pasangan elektron =
=4
PEI = 4 1 = 3
Pasangan pusat = 4 (3 0) = 4
PEB = 4 3 = 1
Jadi, notasi VSEPR-nya AX3E.
2.
BCl3
2
2
1
5B = 1s 2s 2p
= elektron atom Cl
Orbital hibrida = sp2
Bentuk molekul: segitiga datar.
Gambar molekulnya sebagai berikut.
b.
PF5
2
2
6
2
3
15P = 1s 2s 2p 3s 3p
hj
h h h
hx
hx hx hx hx
p3
x = elektron atom F
Orbital hibrida = sp3d
Bentuk molekul: trigonal bipiramida.
Gambar molekulnya sebagai berikut.
Kimia Kelas X
51
A. Pilihan Ganda
1.
Jawaban: d
Ikatan hidrogen antarmolekul mengakibatkan titik
didih senyawa relatif lebih tinggi dibandingkan
senyawa lain yang mempunyai berat molekul
sebanding. Oleh karena itu, titik didih alkohol yang
memiliki ikatan hidrogen menjadi lebih tinggi
daripada eter. Ikatan hidrogen sangat kuat
sehingga dibutuhkan lebih banyak energi untuk
memisahkan molekul-molekul alkohol. Alkohol
pada suhu biasa berwujud cair yang mudah
menguap, mudah terbakar, dan tidak berwarna.
Metanol bersifat mudah menguap, berwujud cair,
tidak berwarna, mudah terbakar, beracun dengan
bau khas (berbau lebih ringan daripada etanol).
Sebagian kecil alkohol larut dalam air karena gugus
hidroksi pada alkohol dapat membentuk ikatan
hidrogen dengan molekul air. Reaksi antara alkohol
dan logam akan menghasilkan gas hidrogen dan
larutan alkoksida.
2.
Jawaban: e
Senyawa kovalen yang bersifat polar mempunyai
harga momen dipol atau perbedaan keelektronegatifan lebih besar dari nol. Sementara itu,
senyawa kovalen yang bersifat nonpolar
mempunyai keelektronegatifan atau momen dipol
sama dengan nol.
H F = 4,1 2,1 = 2,0 HF polar
O Cl = 3,5 2,8 = 0,7 OCl polar
F Cl = 4,1 2,8 = 1,3 FCl polar
Br Cl = 2,8 2,7 = 0,1 BrCl polar
P H = 2,1 2,1 = 0 PH nonpolar
3.
Jawaban: a
Jika unsur yang sama-sama diikat yaitu unsur H,
perbedaan keelektronegatifan terbesar dimiliki
oleh senyawa yang dibentuk dari unsur yang
paling elektronegatif. Dalam sistem periodik,
keelektronegatifan unsur dari kiri ke kanan pada
satu periode semakin besar dan dari bawah ke
atas pada satu golongan juga semakin besar.
Unsur O terletak pada periode paling kanan dan
pada golongan paling atas dibanding unsur N, P,
S, dan C. Oleh karena itu, unsur O merupakan
unsur yang paling elektronegatif sehingga jika
berikatan dengan H memiliki perbedaan keelektronegatifan paling besar (paling polar).
4.
Jawaban: a
Senyawa dengan Mr tinggi dan bentuk molekul
panjang akan semakin mudah terpolarisasi
52
5.
Jawaban: d
Ikatan hidrogen adalah ikatan yang terjadi antara
atom H dengan atom F, O, dan N. Ikatan hidrogen
sangat kuat sehingga untuk memutuskan
ikatannya diperlukan energi sangat besar.
Besarnya energi yang digunakan untuk
memutuskan ikatan terlihat dari titik didih yang
tinggi dalam satu golongan senyawa hidrida. Jadi,
senyawa yang mempunyai ikatan hidrogen
antarmolekulnya adalah nomor 4 dan 5.
6.
Jawaban: a
Air (H2O) yang keluar dari biuret dapat dibelokkan
oleh batang bermuatan listrik karena air bersifat
polar. Senyawa polar terjadi jika pasangan elektron
yang digunakan untuk membentuk ikatan kovalen
tertarik lebih kuat pada salah satu atom. Pada
senyawa polar, distribusi muatan terjadi tidak
seimbang sehingga terbentuk suatu kutub (dipol)
dalam molekul. Sebaliknya CCl4 yang keluar dari
biuret tidak dibelokkan oleh batang bermuatan listrik
karena CCl4 bersifat nonpolar. Senyawa nonpolar
terjadi jika pasangan elektron yang dipakai secara
bersama-sama dalam ikatan kovalen tertarik sama
kuat ke semua atom. Senyawa nonpolar meliputi
senyawa yang beratom sejenis dan senyawa yang
distribusi muatannya simetris.
7.
Jawaban: d
Titik didih dan titik leleh H2O lebih tinggi daripada
H2S meskipun Mr H2O lebih kecil daripada H2S.
Hal ini karena adanya ikatan hidrogen di dalam
molekul H2O. Ikatan hidrogen bersifat sangat kuat
serta terjadi antara atom hidrogen dan atom yang
sangat elektronegatif (F, O, atau N).
8.
Jawaban: b
Ikatan hidrogen jauh lebih kuat daripada gaya Van
der Waals. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya
energi yang dibutuhkan untuk memutuskan
ikatan. Energi untuk memutuskan ikatan hidrogen
sekitar 1540 kJ/mol, sedangkan energi untuk
memutuskan gaya Van der Waals hanya sekitar
220 kJ/mol.
9. Jawaban: b
Polarisabilitas merupakan kemudahan suatu
molekul menghasilkan dipol sesaat yang dapat
mengimbas ke molekul di sekitarnya. Semakin
besar massa molekul relatif dan semakin tinggi
titik didih serta titik lelehnya, molekul semakin
mudah mengalami polarisasi. Bentuk molekul
yang panjang (lonjong) juga mempermudah
polarisasi.
10. Jawaban: b
Senyawa kovalen nonpolar terbentuk antara
molekul-molekul unsur (atomnya sejenis) atau
molekul-molekul senyawa yang simetris, yaitu
molekul yang atom pusatnya tidak mempunyai
pasangan elektron bebas (PEB).
2
2
2
6A : 1s 2s 2p
2
2
4
D
B
:
1s
2s
2p
8
2
2
6
1
11C : 1s 2s 2p 3s
D A D
2
2
6
2
5
17D : 1s 2s 2p 3s 3p
D
2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1
E
:
1s
19
4.
5.
B. Uraian
1.
2.
A. Pilihan Ganda
1.
Jawaban: c
Struktur Lewis CH4:
H
Kimia Kelas X
53
2.
Jawaban: b
2
2
6
2
3
15P = 1s 2s 2p 3s 3p elektron valensi = 5
2
2
5
9F = 1s 2s 2p elektron valensi = 7
6.
Pasangan elektron
=
=
3.
= 13
7.
Jawaban: c
2
3
7N = [He] 2s 2p
2
5
9F = [He] 2s 2p
= 12
8.
PEI = 4 1 = 3
Pasangan pusat = 12 (3 3) = 3
PEB = 3 3 = 0
Notasi VSEPR-nya adalah AX3 (bentuk segitiga
datar).
Gambar molekulnya sebagai berikut.
5.
Jawaban: e
Berdasarkan gambar molekul tersebut, notasi
VSEPR-nya AX4E2.
PEB = 2
PEI = 4
Pasangan pusat = PEB + PEI = 2 + 4 = 6
Pasangan pusat = pasangan elektron (3
jumlah atom ujung)
6 = pasangan elektron (3 4)
Pasangan elektron = 12 + 6 = 18
Pasangan elektron
18 =
36 = elektron valensi A + 28
elektron valensi A = 8
Jadi, unsur A dalam tabel periodik terletak pada
golongan VIII.
54
= 16
Jawaban: b
Pasangan elektron =
Y X Y
Y
Pada senyawa XY3 terdapat 3 PEI dan 1 PEB.
Notasi VSEPR senyawa XY3 : AX3E1.
Bentuk molekul XY3 adalah segitiga piramida atau
trigonal piramida.
Jawaban: a
PO43
Pasangan elektron pada semua atom
=
F N F PEI = 3
PEB = 1
F
4.
Y +
Jawaban: b
Untuk membentuk molekul senyawa sesuai
aturan oktet, atom Y melepas 3 elektron dan
atom X menangkap 3 elektron. Senyawa yang
terjadi digambarkan dengan rumus Lewis berikut.
Jawaban: e
Berdasarkan orbital hibrida, elektron terluar unsur
tersebut harus berada pada kulit atom ke-3. Hal
ini karena kulit atom tersebut mengandung orbital
d yang akan digunakan sebagai tempat elektron
yang dipromosikan dari orbital s dan orbital px.
Dengan demikian, dua elektron tersebut akan
menempati orbital d dan terdapat 6 elektron tidak
berpasangan dalam orbital sp3d2. Selanjutnya,
unsur tersebut dapat mengikat 6 atom lain yang
kekurangan satu elektron.
hj
hj h h
3s
3p
hj
hj h h
promosi
9.
h h h
h h
p3
d2
Jawaban: b
2
2
2
6C = 1s 2s 2p
hj
h h
promosi
h h h h
s
p3
x = elektron atom Cl
Jadi, orbital hibrida CCl4 adalah sp3.
10. Jawaban: d
54X
= [Kr]
5s2
4d10
5s
5p
hj
hj hj hj
5p6
promosi
hj h h
p3
hj
b.
h h
p3
15P
hj
d2
p3
h
Y
Y
Y
h
s
hj h h
hj
hj h h
p3
c.
34Se
hj
h
s
hx
s
h
d
h h h h
p3
hj h h
Struktur Lewis P Q P
P
Pada senyawa QP3 terdapat 3 domain yang terdiri
atas 3 PEI dan tidak ada PEB. Notasinya AX3.
Bentuknya segitiga datar atau segitiga planar.
13. Jawaban: e
a. 50Sn = [Kr] 5s2 4d10 5p2
h h
promosi
h h h
p3
h h h
p3
h h
d2
hx hx hx hx hx
p3
d2
51Sb
hj
h h h
promosi
= 1s1
p3
promosi
hj
h h h
11. Jawaban: d
2
2
4
8O = 1s 2s 2p
hj
h h h
promosi
d2
1P
hj h h h h
9Y
h h h
5d
hj
h
s
hx
s
h h h
p3
h
d
hx hx hx hx
p3
Kimia Kelas X
55
14. Jawaban: b
Y dengan elektron terluar ns2 np1.
hj
h
promosi
h h
p2
hx
hx hx
p2
hj hj hj hj hj
3d10
4s0
4p0
hj hj hj hj hj
xx
xx xx xx
= NH3
56
18. Jawaban: b
Molekul CH4 dan SiH4 sama-sama berbentuk
tetrahedral. Dalam molekul CH4 terdapat 4 momen
dipol yang sama besar dari atom C dan H yang
saling menyudut sama besar sehingga resultan
dari keempat momen dipol ini mendekati nol.
Demikian pula dengan SiH4. Dengan demikian,
molekul CH 4 dan SiH 4 sama-sama bersifat
nonpolar. Perbedaan titik didih, yaitu titik didih
senyawa CH4 lebih rendah daripada SiH4 karena
massa molekul relatif CH4 lebih kecil daripada SiH4.
19. Jawaban: c
Di sekeliling atom pusat molekul AlCl3 terdapat 3
domain elektron yang semuanya merupakan PEI.
Dengan demikian, AlCl 3 mempunyai notasi
VSEPR AX3. Bentuk molekulnya segitiga datar
dan ketiga sudutnya membentuk sudut sebesar
120 terhadap atom pusat.
20. Jawaban: e
Gaya antarmolekul yang paling kuat adalah yang
di dalamnya terdapat ikatan hidrogen. Ikatan
hidrogen terbentuk dalam molekul HF dan
CH3COOH.
21. Jawaban: e
n-butana mempunyai titik didih 0C yang lebih
tinggi daripada 2-metil propana yang mempunyai
titik didih 12C. Hal ini karena n-butana
mempunyai rantai lurus, sedangkan rantai 2-metil
propana bercabang. Rantai lurus lebih berdekatan
daripada rantai cabang sehingga gaya tariknya
lebih kuat. Pada rantai lurus, inti atom lebih mudah
menginduksi awan elektron sehingga memiliki
gaya tarik-menarik dipol sesaat yang lebih besar.
Pada senyawa yang bercabang, inti atom sukar
menginduksi awan elektron sehingga gaya London
lebih lemah. Jadi, untuk massa molekul relatif yang
sama, bentuk molekul yang tidak bercabang
mempunyai titik didih yang lebih tinggi daripada
bentuk molekul bercabang. Akibatnya, bentuk
molekul lurus mempunyai gaya London yang lebih
besar daripada bentuk molekul bercabang.
22. Jawaban: b
Kelompok senyawa yang memiliki ikatan hidrogen
merupakan kelompok senyawa yang mengalami
penyimpangan titik didih dalam grafik dari
senyawa segolongannya. H 2O, HF, dan NH3
memiliki ikatan hidrogen karena titik didihnya
paling tinggi di antara senyawa segolongannya,
padahal Mr-nya paling kecil. Hal ini karena ikatan
hidrogen lebih kuat daripada ikatan Van der Waals
sehingga untuk memutuskannya diperlukan
energi yang lebih tinggi.
23. Jawaban: b
Molekul bersifat polar karena pasangan elektron
yang digunakan untuk membentuk ikatan kovalen
tertarik lebih kuat pada salah satu atom. Molekul
polar bersifat tidak simetris dan mempunyai
pasangan elektron bebas. Molekul yang mengikuti
kaidah oktet artinya atom molekul tersebut
dikelilingi 8 elektron sehingga bersifat stabil seperti
gas mulia. Jadi, rumus molekul AB3 sebagai berikut.
B
Pada molekul tersebut terdapat satu pasangan
elektron bebas.
24. Jawaban: a
PCl 3 mempunyai bentuk yang tidak simetris
sehingga bersifat polar. Molekul-molekul polar
cenderung saling mendekatkan kutub positifnya
dengan kutub negatif molekul lain membentuk
gaya tarik-menarik yang disebut gaya tarik dipol.
25. Jawaban: c
Oksigen yang bersifat nonpolar atau merupakan
molekul yang tidak mempunyai dipol dapat larut
dalam air (molekul yang mempunyai dipol). Hal
ini karena gas oksigen membentuk dipol sesaat
dalam air. Dipol sesaat terbentuk ketika molekul
yang tidak mempunyai dipol saling tarik-menarik
dengan molekul yang mempunyai dipol. Interaksi
tersebut terjadi secara induksi. Ujung molekul
dipol yang bermuatan positif menginduksi awan
elektron molekul yang tidak mempunyai dipol.
Setelah terbentuk dipol sesaat, akan terjadi ikatan
antara molekul dipol dan molekul dipol sesaat.
Hal inilah yang mengakibatkan oksigen dapat larut
dalam air.
28. Jawaban: b
Dalam satu golongan dari atas ke bawah pada
sistem periodik, massa atom relatif unsur semakin
besar. Massa molekul relatif F 2 < Cl 2 < Br 2.
Semakin besar massa molekul relatif suatu
molekul, semakin tinggi titik didihnya sehingga
semakin kuat gaya Londonnya. Jadi, urutan
kekuatan gaya London Br2 > Cl2 > F2.
29. Jawaban: d
Sudut ikatan H2O sebesar 104,5 karena adanya
pasangan elektron bebas pada orbital hibrida
atom pusat, yaitu pada orbital 2s dan 2p x .
Pasangan elektron bebas ini akan berdesakan
dengan pasangan elektron ikatan pada orbital 2py
dan 2pz sehingga sudut ikatannya mengecil.
30. Jawaban: a
Gaya London merupakan gaya yang relatif lemah
dan terjadi pada sesama senyawa nonpolar. Zat
yang molekulnya saling tarik-menarik hanya
dengan gaya London akan mempunyai titik leleh
dan titik didih yang rendah jika dibandingkan
dengan zat lain yang massa molekul relatifnya
sama. Jika molekul-molekulnya kecil, zat-zat
tersebut biasanya berbentuk gas pada suhu
kamar. Misal H2, N2, CH4, He, O2, Br2, dan I2.
B. Uraian
1.
a.
Pasangan elektron =
= 16
PEI = 5 1 = 4
Pasangan pusat = 16 (3 4) = 4
PEB = 4 4 = 0
PEI = 4 dan PEB = 0.
Notasi VSEPR: AX4.
Jadi, bentuk molekul ion ClO4 adalah tetrahedral.
26. Jawaban: d
Ikatan hidrogen terjadi oleh gaya tarik-menarik
antara atom hidrogen dari molekul yang satu dengan
atom molekul lain yang sangat elektronegatif (F, O,
atau N) pada senyawa NH3, H2O, dan HF.
27. Jawaban: d
Ikatan hidrogen terbentuk antara atom hidrogen
dan atom yang sangat elektronegatif (F, O, atau
N). Adanya ikatan hidrogen mengakibatkan titik
didih senyawa semakin tinggi. Oleh karena itu,
senyawa yang mempunyai ikatan hidrogen
paling kuat adalah HF. Ikatan hidrogen pada
senyawa HF lebih kuat daripada ikatan hidrogen
pada senyawa H2S. Sementara itu, pada senyawa
HI, HBr, dan HCl terjadi gaya Van der Waals.
ClO4
b.
NH4
Pasangan elektron =
=4
PEI = 5 1 = 4
Pasangan pusat = 4 (3 0) = 4
PEB = 4 4 = 0
PEI = 4 dan PEB = 0.
Notasi VSEPR: AX4.
Kimia Kelas X
57
c.
4.
AlF6
Pasangan elektron =
= 24
PEI = 7 1 = 6
Pasangan pusat = 24 (3 6) = 6
PEB = 6 6 = 0
PEI = 6 dan PEB = 0.
Notasi VSEPR: AX6.
Jadi, bentuk molekul ion AlF 63 adalah
oktahedral.
b.
c.
5.
2.
a.
XeF2;
Pasangan elektron =
b.
hj
3.
hx
s
h h h
h h h
p3
h
d
hx hx hx hx
p3
7.
8.
= 13
PEI = 4 1 = 3
Pasangan pusat = 13 (3 3) = 4
PEB = 4 3 = 1
Jadi, PEI = 3 dan PEB = 1.
PEI = 5
PEB = 1
Notasi VSEPR = AX5E
Bentuk molekul = Piramida segi empat
Contoh molekul = IF5
58
XeO3;
Pasangan elektron =
promosi
= 18
PEI = 5 1 = 4
Pasangan pusat = 18 (3 4) = 6
PEB = 6 4 = 2
Jadi, PEI = 4 dan PEB = 2.
c.
15A
= 11
PEI = 3 1 = 2
Pasangan pusat = 11 (3 2) = 5
PEB = 5 2 = 3
Jadi, PEI = 2 dan PEB = 3
XeF4;
Pasangan elektron =
a.
Kimia Kelas X
59
A. Pilihan Ganda
1.
2.
3.
Jawaban: c
Labu ukur digunakan untuk membuat larutan
dengan konsentrasi tertentu. Pada saat memasukkan larutan hingga mendekati garis batas
digunakan pipet volume. Akan tetapi, untuk
mencapai garis batas, sebaiknya larutan
ditambahkan menggunakan pipet tetes secara
perlahan-lahan. Corong berfungsi untuk menopang
saat larutan dipindahkan ke wadah lain supaya
tidak tumpah. Gelas ukur berfungsi mengukur
volume larutan. Buret berfungsi menampung
larutan yang digunakan sebagai titran pada proses
titrasi.
Jawaban: b
Jenis termometer batang yang digunakan di
laboratorium berupa termometer raksa dan
termometer alkohol. Jika menggunakan alkohol,
cairan pengisi termometer tersebut diberi warna
merah agar mudah diamati.
5.
Jawaban: c
Bilangan kuantum (n) = 2, artinya elektron-elektron
berada di kulit L. Di kulit L terdapat orbital s
(maksimum dihuni oleh 2 elektron) dan orbital p
(maksimum dihuni oleh 6 elektron). Dengan
demikian, jumlah maksimum elektron yang dapat
menghuni orbital dengan n = 2 adalah 8 elektron.
6.
Jawaban: a
Unsur 86
37 X mempunyai konfigurasi elektron
sebagai berikut.
2
2
6
2
6
2
10 4p6 5s1
37X : 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d
Unsur tersebut mempunyai elektron valensi 1 dan
kulit atom 5 sehingga terletak pada golongan IA dan
periode 5. Unsur golongan VA dan periode 3 mempunyai nomor atom 15. Unsur golongan VA dan
periode 5 mempunyai nomor atom 51. Unsur
golongan VA dan periode 7 belum ditemukan. Unsur
golongan VIIA dan periode 5 mempunyai nomor
atom 53.
7.
Jawaban: e
Konfigurasi elektron unsur:
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d3
Elektron valensi terletak pada orbital 4s2 dan 3d3
sehingga terletak pada golongan VB. Kulit terbesar
di kulit 4 sehingga unsur tersebut terletak pada
periode 4.
8.
Jawaban: e
Konfigurasi elektron unsur 35,5
Cl sebagai berikut.
17
2 2s2 2p6 3s2 3p5
Cl
=
1s
17
Unsur Cl mempunyai kulit elektron 3 dan jumlah
elektron valensi 7 sehingga terletak pada periode
3 dan golongan VIIA. Konfigurasi elektron unsur
Na, Ar, Sr, Ge, dan Br sebagai berikut.
2
2
6
1
11Na = 1s 2s 2p 3s
periode 3 dan golongan IA
2
2
6
2
6
18Ar = 1s 2s 2p 3s 3p
periode 3 dan golongan VIIIA
2
2
6
2
6
2
1
21Sc = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d
periode 4 dan golongan IIIB
2
2
6
2
6
2
10 4p2
32Ge = 1s 2p 2p 3s 3p 4s 3d
periode 4 dan golongan IVA
2
2
6
2
6
2
10 4p5
35Br = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d
periode 4 dan golongan VIIA
Jadi, unsur Cl terletak dalam satu golongan
dengan unsur Br.
Jawaban: c
Y = hj
1s2
hj
hj hj hj
hj
hj hj hj
2s2
2p6
3s2
3p6
9 orbital
Jawaban: d
Konfigurasi unsur 26Fe: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6
Tabel pengisian elektron pada orbital:
hj
1s2
hj hj hj hj
2s2
2p6
hj hj hj hj hj
3s2
3p6
4s2
hj h h h h
3d6
60
9. Jawaban: b
Ikatan ion terjadi antara unsur logam (golongan
IA, IIA, dan golongan transisi) dengan unsur-unsur
yang mempunyai perbedaan elektronegativitas
tinggi (golongan VIIA). Ikatan ion terjadi pada
CaCl2, CuCl2, HCl, NaCl, ZnCl2, FeCl2, dan KCl.
Jadi, kelompok senyawa yang semuanya
berikatan ion adalah CaCl2, CuCl2, dan NaCl.
Senyawa H 2 SO 4 , H 3 PO 4 , H 2 CO 3 , H 2 O, dan
CH3COOH merupakan senyawa kovalen.
10. Jawaban: c
Ikatan kovalen terjadi jika pasangan elektron
ikatan berasal dari kedua atom untuk digunakan
secara bersama-sama.
Q R Q
Q + R
T + R
tidak terjadi ikatan karena unsur
T sudah stabil (kaidah duplet)
Jadi, ikatan kovalen terjadi pada unsur Q dan R.
T +
ii
struktur Lewis:
ii
ii
11. Jawaban: e
Konfigurasi elektron 1H, 5B, 8O, 11Na, dan 17Cl
sebagai berikut.
1
1H: 1s , elektron valensi = 1
struktur Lewis: H
stabil dengan menangkap 1 elektron
untuk memenuhi kaidah duplet
2
2
1
5B: 1s 2s 2p , elektron valensi = 3
struktur Lewis:
struktur Lewis:
stabil dengan menangkap 2
elektron untuk memenuhi
kaidah oktet
NaCl: Na x +
Na2O: Na x +
+ x Na
Memenuhi kaidah
oktet dan duplet
ii
Cl2O: +
ii
ii
+
ii
Memenuhi
kaidah oktet
ii
HCl: H x + i
ii
Tidak memenuhi kaidah
oktet, tetapi memenuhi
kaidah duplet untuk H
12. Jawaban: b
Jumlah proton = jumlah elektron = nomor atom
Konfigurasi 9A : 1s2 2s2 2p5
Unsur A mencapai kestabilan dengan menangkap
1 elektron membentuk ion A+.
Konfigurasi 20B : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
Unsur B mencapai kestabilan dengan melepas
2 elektron membentuk ion B2.
Kedua unsur tersebut dapat berikatan ion dengan
reaksi:
A + e A
2
B B2+ + 2e
1
2A + B 2A + B2+
Rumus senyawa yang terbentuk A2B atau BA2.
Kimia Kelas X
61
13. Jawaban: c
Konfigurasi elektron G : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3
Struktur Lewis:
17. Jawaban: c
Struktur Lewis pada asam klorida, gas metana,
ion amoniak, gas karbon dioksida, dan gas
nitrogen sebagai berikut.
Struktur Lewis Cl :
Cl
Cl
Cl
C
o
62
H
o
oo
Cl
H+
Cl
o
o
o
o
18. Jawaban: c
Nomor massa S = 32, jumlah neutron = 16
Lambang unsur S =
1) Unsur memiliki jumlah proton 16.
2) Unsur tersebut merupakan golongan VIA.
3) Unsur tersebut memiliki konfigurasi elektron
= 1s2 2s2 2p 6 3s 2 3p4 sehingga elektron
valensi = 6.
4) Unsur tersebut tidak dapat membentuk
senyawa ion dengan golongan VIIA.
5) Unsur tersebut untuk mencapai kestabilan
perlu menangkap 2 elektron.
19. Jawaban: b
Misal unsur dengan nomor 9 adalah X dan unsur
dengan nomor atom 35 adalah Y.
2
2
5
9X : 1s 2s 2p
2
2
6
2
6
2
10 4p5
35Y : 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d
Rumus Lewis X :
Rumus Lewis Y :
X Y
20. Jawaban: d
Kepolaran suatu senyawa dapat ditentukan dari
selisih harga keelektronegatifan unsur-unsur penyusun senyawa.
1) HF
= 3,98 2,20 = 1,78
2) MgO = 3,44 1,31 = 2,13
3) Na2O = 3,44 0,93 = 2,51
4) NaF = 3,98 0,93 = 3,05
5) MgF2 = 3,98 1,31 = 2,67
Berdasarkan perbedaan keelektronegatifan
tersebut, senyawa yang paling polar ditunjukkan
oleh senyawa yang memiliki perbedaan keelektronegatifan paling besar, yaitu NaF.
21. Jawaban: b
Unsur Ca, memenuhi susunan elektron yang
stabil dengan cara melepaskan 2 elektron,
membentuk ion Ca2+. Klorin menangkap elektron
yang dilepas Ca sehingga terbentuk ion Cl .
Ikatan yang terbentuk adalah ikatan ion.
22. Jawaban: e
A A2+ + 2e
2Cl e + 2Cl
Cl
Cl
Mg Mg2+ + 2e
O + 2e O2
+
Mg + O Mg2+ + O2
Rumus senyawa: MgO.
Unsur K stabil dengan melepas 1 elektron
membentuk ion K+. Jika unsur K bereaksi dengan
unsur O akan terjadi ikatan ion sebagai berikut.
2
K K+ + e
O + 2e O2
1
2K + O 2K+ + O2
Rumus senyawa: K2O.
Jadi, senyawa yang ikatannya berupa ikatan
kovalen rangkap dua adalah O2.
24. Jawaban: d
Unsur 35Br memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6
3s2 3p6 4s2 3d10 4p5. Dengan demikian, unsur Br
memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
1) Tidak dapat membentuk senyawa OBr karena
atom O dan Br sama-sama memerlukan
elektron.
2) Merupakan golongan VIIA karena memiliki
elektron valensi 7.
3) Membentuk ion -1 dengan menarik 1 elektron
atom pasangannya untuk memenuhi aturan
oktet.
4) Dapat membentuk senyawa ion KBr.
25. Jawaban: c
Ikatan hidrogen terjadi antara atom hidrogen
dengan atom lain yang sangat elektronegatif
seperti F, O, dan N. Jadi, ikatan hidrogen terjadi
pada senyawa H2O dan HF.
26. Jawaban: d
Gambar tersebut menunjukkan molekul yang mempunyai bentuk timbangan (tetrahedral terdispersi).
1) H2O
Konfigurasi elektron unsur H dan O sebagai
berikut.
1
1H = 1s elektron valensi = 1
2 2s2 2p4 elektron valensi = 6
O
=
1s
8
Pasangan elektron:
=4
PEI = 3 1 = 2
Pasangan pusat = 4 (3 0) = 4
PEB = 4 2 = 2
Jadi, notasi VSEPR-nya AX2E2 (bentuk V)
2)
PCl5
Konfigurasi elektron unsur P dan Cl sebagai
berikut.
2
2
6
2
3
15P = 1s 2s 2p 3s 3p elektron valensi = 5
2
2
6
2
5
17Cl = 1s 2s 2p 3s 3p elektron valensi = 7
Kimia Kelas X
63
Pasangan elektron:
= 20
PEI = 6 1 = 5
Pasangan pusat = 20 (3 5) = 5
PEB = 5 5 = 0
Jadi, notasi VSEPR-nya AX 5 (trigonal
bipiramida)
3)
ClF3
Konfigurasi elektron unsur Cl dan F sebagai
berikut.
2
2
6
2
5
17Cl = 1s 2s 2p 3s 3p elektron valensi = 7
2
2
5
9F = 1s 2s 2p elektron valensi = 7
Pasangan elektron:
= 14
PEI = 4 1 = 3
Pasangan pusat = 14 (3 3) = 5
PEB = 5 3 = 2
Jadi, notasi VSEPR-nya AX3E2 (bentuk T)
4)
TeCl4
Konfigurasi elektron unsur Te dan Cl sebagai
berikut.
2
10
4
52Te = [Kr] 5s 4d 5p elektron valensi = 6
2
2
6
2
5
17Cl = 1s 2s 2p 3s 3p elektron valensi = 7
Pasangan elektron:
= 17
PEI = 5 1 = 4
Pasangan pusat = 17 (3 4) = 5
PEB = 5 4 = 1
Jadi, notasi VSEPR-nya AX 4 E (bentuk
timbangan)
5)
2)
3)
64
4)
pasangan elektron =
= 12
PEI = 4 1 = 3
pasangan pusat = 12 (3 3) = 3
PEB = 3 3 = 0
Notasi VSEPR: AX3 (segitiga datar)
SO32
Konfigurasi elektron unsur S dan O sebagai
berikut.
2
2
6
2
4
16 S = 1s 2s 2p 3s 3p elektron
valensi = 6
2
2
4
8O = 1s 2s 2p elektron valensi = 6
Pasangan elektron:
= 11
PEI = 3 1 = 2
Pasangan pusat = 11 (3 2) = 5
PEB = 5 2 = 3
Jadi, notasi VSEPR-nya AX2E3 (linear)
27. Jawaban: e
Br Cl = 2,8 2,7 = 0,1 (polar)
Molekul-molekul polar cenderung menyusun diri
dengan cara saling mendekati kutub positif dari
suatu molekul dengan kutub negatif molekul yang
lain. Gaya tarik-menarik tersebut disebut gaya
tarik dipol. Ikatan ion terjadi antara unsur logam
dan nonlogam. Gaya London merupakan gaya
tarik-menarik antarmolekul nonpolar akibat
adanya dipol terimbas yang ditimbulkan oleh
perpindahan elektron dari satu orbital ke orbital
SO3
Konfigurasi elektron unsur S dan O sebagai
berikut.
2
2
6
2
4
16 S = 1s 2s 2p 3s 3p elektron
valensi = 6
2
2
4
8O = 1s 2s 2p elektron valensi = 6
XeF2
Konfigurasi elektron unsur Xe dan F sebagai
berikut.
2
10
6
54Xe = [Kr] 5s 4d 5p elektron valensi = 8
2
2
5
9F = 1s 2s 2p elektron valensi = 7
pasangan elektron =
= 12
PEI = 4 1 = 3
pasangan pusat = 12 (3 3) = 3
PEB = 3 3 = 0
Notasi VSEPR: AX3 (segitiga datar)
pasangan elektron =
= 13
PEI = 4 1 = 3
pasangan pusat = 13 (3 3) = 4
PEB = 4 3 = 1
Notasi VSEPR: AX3E (trigonal piramida)
ClF3
Konfigurasi elektron unsur Cl dan F sebagai
berikut.
2
2
6
2
5
17Cl = 1s 2s 2p 3s 3p elektron valensi = 7
2
2
5
9F = 1s 2s 2p elektron valensi = 7
pasangan elektron =
= 14
PEI = 4 1 = 3
pasangan pusat = 14 (3 3) = 5
PEB = 5 3 = 2
Notasi VSEPR: AX3E2 (bentuk T)
ClO3
Konfigurasi elektron unsur Cl dan O sebagai
berikut.
2
2
6
2
5
17Cl = 1s 2s 2p 3s 3p elektron valensi = 7
2
2
4
8O = 1s 2s 2p elektron valensi = 6
5)
6)
pasangan elektron =
= 13
PEI = 4 1 = 3
pasangan pusat = 13 (3 3) = 4
PEB = 4 3 = 1
Notasi VSEPR: AX3E (trigonal piramida)
NH3
Konfigurasi elektron unsur N dan H sebagai
berikut.
2
2
3
7N = 1s 2s 2p elektron valensi = 5
1
1H = 1s
pasangan elektron =
=4
PEI = 4 1 = 3
pasangan pusat = 4 (3 0) = 4
PEB = 4 3 = 1
Notasi VSEPR: AX3E (trigonal piramida)
Dengan demikian, molekul atau ion yang
mempunyai bentuk molekul sama dengan NO3
adalah SO3.
29. Jawaban: b
1
1H = 1s
2
2
4
8O = 1s 2s 2p
hj
= [Ne]
3s2
3p3
3d0
Promosi
15P
hx hx hx
3s1
3p3
= [Ne]
hx
3d1
x = elektron atom Cl
Hibridisasi : sp3d
34. Jawaban: d
Berdasarkan orbital hibrida, elektron terluar unsur
tersebut harus berada pada kulit atom ke-3.
Hal ini karena kulit atom tersebut mengandung
orbital d yang akan digunakan sebagai tempat
elektron yang dipromosikan dari orbital s. Dengan
demikian, satu elektron tersebut akan menempati
orbital d dan terdapat 5 elektron tidak berpasangan dalam orbital sp3d. Selanjutnya, unsur
tersebut dapat mengikat 5 atom lain yang
kekurangan satu elektron.
hj
3s
hj
3p
promosi
h
s
h
p3
h
d
Kimia Kelas X
65
B. Uraian
1.
2.
3.
4.
a.
Rumus Lewis: N
1H = 1
Rumus Lewis: H
2
2
6
2
5
7Cl : 1s 2s 2p 3s 3p
Rumus Lewis: Cl
Rumus struktur Lewis NH4Cl:
H
x
Hx N
Ikatan
x
kovalen
H
tunggal
Ikatan ion
1)
2)
66
x Cl
H
elektron
bebas
40. Jawaban: c
HCl dan BrF sama-sama bersifat polar karena dua
atom penyusunnya mempunyai keelektronegatifan
yang berbeda sehingga pasangan elektron ikatan
(PEI) lebih cenderung tertarik ke salah satu atom.
CH3Cl dan CHCl3 sama-sama bersifat polar karena
keduanya berbentuk tetrahedral dengan PEI
tertarik ke atom Cl. NF3 bersifat polar karena
terdapat satu pasang elektron bebas sehingga
distribusi muatan tidak simetris. BF 3 bersifat
nonpolar karena tidak mempunyai PEB sehingga
distribusi muatannya simetris. CO2 dan H2 bersifat
nonpolar karena bentuk molekulnya linear dengan
momen dipol nol. CH4 dan CCl4 bersifat nonpolar
karena tidak mempunyai pasangan elektron bebas
sehingga distribusi muatan simetris.
NH4Cl
2
2
3
7N : 1s 2s 2p
N F
36. Jawaban: d
2
3
7N = [He] 2s 2p
2
5
9F = [He] 2s 2p
SO3
2
2
6
2
4
16S : 1s 2s 2p 3s 3p
Rumus Lewis: S
b.
2
2
4
8O = 1s 2s 2p
xx
Rumus Lewis: x xOx x
b.
x
x
xx
O xx
x
x
xx
xx
x
x
xx
2)
Elektron valensi C = 4 C
Konfigurasi H : 1s1
Elektron valensi H : 1 H
Untuk memenuhi kaidah oktet, atom C
memerlukan 4 elektron, sedangkan atom H
memerlukan 1 elektron. Pada senyawa C2H4,
dua atom C mengikat empat atom H. Berarti,
setiap satu atom C mengikat 2 atom H.
Reaksi yang terjadi sebagai berikut.
H
2)
1)
3)
C
o
5)
C
o
Na
C O
O
Na
c.
4) H
1)
Ikatan kovalen
koordinasi
Ikatan kovalen
tunggal
Kimia Kelas X
67
BCl3 :
Ikatan kovalen
tunggal
68
ClF3 :
7. a.
Cl B Cl
Cl
F Cl F
PEI = 5 1 = 4
Pasangan pusat = 16 (3 4) = 4
PEB = 4 4 = 0
Notasi VSEPR-nya AX4
= 16
Kimia Kelas X
203
Materi Pokok
Mengamati produk-produk
kimia dalam kehidupan,
misalnya sabun, detergen,
pasta gigi, sampo, kosmetik,
obat, susu, keju, mentega,
minyak goreng, garam
dapur, dan asam cuka.
Mendiskusikan peran ilmu
kimia dalam berbagai
bidang.
Mengumpulkan informasi
dari artikel mengenai peran
kimia dalam kehidupan.
Mengumpulkan informasi
mengenai metode ilmiah
dari berbagai sumber
literatur.
Melakukan percobaan
dan menulis laporan sesuai
metode ilmiah.
Pembelajaran
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Penilaian
3 jp
Alokasi
Buku Peminatan
IPA Kimia SMA/
MA kelas X, Depdiknas
Buku Guru Peminatan IPA Kimia
SMA/MA kelas X,
Depdiknas
Buku PG Peminatan IPA Kimia
SMA/MA kelas X,
PT Intan Pariwara,
halaman 136
Buku PR Peminatan IPA Kimia SMA/
MA kelas X, PT
Intan Pariwara,
halaman 126
Sumber Belajar
Kimia
SMA/MA
X/1
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Indikator
:
:
:
:
Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran
Satuan Pendidikan
Kelas/Semester
Kompetensi Inti
SILABUS
Hakikat dan Peran Kimia dalam Kehidupan, Metode Ilmiah, serta Keselamatan Kerja di Laboratorium
Menunjukkan perilaku
kerja sama, santun, toleran,
cinta damai, dan peduli sesama dalam melaksanakan praktikum di laboratorium.
Silabus
Menyajikan tugas
mengenai peran kimia
dalam kehidupan.
Menyajikan tugas
mengenai cara kerja
ilmuwan dalam menerapkan metode ilmiah.
Menyajikan laporan
praktikum
sesuai
metode ilmiah.
Menjelaskan peranan
ilmu kimia dalam kehidupan.
Menjelaskan tahaptahap dalam metode
ilmiah.
Menyebutkan alat-alat
kimia dan kegunaannya.
Menyebutkan
arti
simbol bahan kimia.
Menjelaskan sifat
bahan kimia berdasarkan simbolnya dan
cara penanganannya.
Menyebutkan tata
cara keselamatan
kerja di dalam laboratorium.
Indikator
Kompetensi Dasar
204
Materi Pokok
Pembelajaran
Portofolio
Laporan pengamatan
Laporan praktikum
Tugas mandiri dan
kelompok
Tes Tertulis
Pilihan Ganda
Uraian
Tes Unjuk Kerja
Tes Uji Petik Kerja
Prosedur
Rubrik
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Penilaian
Alokasi
Waktu
Internet:
1. http://goo.gl/
34w4BJ
2. http://goo.gl/
NAxA6V
Sumber Belajar
Kimia Kelas X
205
Struktur Atom
Partikel-partikel
penyusun atom
Nomor atom, nomor
massa, isotop, dan
elektron valensi
Perkembangan teori
atom, konfigurasi
elektron, dan mekanika kuantum
Materi Pokok
Pembelajaran
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Penilaian
12 jp
Alokasi
Buku Peminatan
IPA Kimia SMA/
MA kelas X, Depdiknas
Buku Guru Peminatan IPA Kimia
SMA/MA kelas X,
Depdiknas
Buku PG Peminatan IPA Kimia
SMA/MA kelas X,
PT Intan Pariwara,
halaman 3772
Buku PR Peminatan IPA Kimia
SMA/MA kelas X,
PT Intan Pariwara,
halaman 2752
Sumber Belajar
Kimia
SMA/MA
X/1
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Indikator
:
:
:
:
Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran
Satuan Pendidikan
Kelas/Semester
Kompetensi Inti
SILABUS
Struktur Atom
Menganalisis struktur
atom berdasarkan teori
atom Bohr dan mekanika
kuantum.
Silabus
Indikator
Kompetensi Dasar
206
Materi Pokok
Pembelajaran
Portofolio
Peta konsep: membuat
model atom Thomson
dan Bohr.
Portofolio
Tugas mandiri dan
kelompok
Tes Tertulis
Pilihan Ganda
Uraian
Tes Unjuk Kerja
Rubrik
Tes Tertulis
Pilihan Ganda
Uraian
Tes Unjuk Kerja
Rubrik
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Penilaian
Alokasi
Waktu
Buku referensi:
1. Pustaka Sains
TersambungInternet : Material, PT Pakar
Raya
2. Jejak Sejarah
Sains: Atom
dan Molekul,
PT Pakar Raya
Internet:
1. http://goog.gl/
2QH3M
2. http://goog.gl/
tGKJD
3. http://goog.gl/
AZBBs
4. http://goo.gl/
x3CTHv
5. http://goo/gl/
qPPGGp
6. http://goo.gl/
Yx8ATk
Sumber Belajar
Kimia Kelas X
207
Materi Pokok
Pembelajaran
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Penilaian
12 jp
Alokasi
Buku Peminatan
IPA Kimia kelas X,
Depdiknas
Buku Guru Peminatan IPA Kimia
kelas X, Depdiknas
Buku PG Peminatan IPA Kimia
untuk SMA/MA
kelas X, PT Intan
Pariwara, halaman
73110
Buku PR Peminatan IPA Kimia
untuk SMA/MA
kelas X, PT Intan
Pariwara, halaman
5378
Sumber Belajar
Kimia
SMA/MA
X/1
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Indikator
:
:
:
:
Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran
Satuan Pendidikan
Kelas/Semester
Kompetensi Inti
SILABUS
Sistem Periodik Unsur
208
Silabus
Indikator
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Mempresentasikan hasil
diskusi mengenai massa
atom dan hubungan.
Pembelajaran
Portofolio
Peta konsep:
Membuat model
tabel
periodik
unsur modern
Tugas mandiri dan
kelompok
Tes Tertulis
Pilihan Ganda
Uraian
Tes Unjuk Kerja
Rubrik
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Penilaian
Alokasi
Waktu
Buku referensi:
Pustaka Sains
Te r s a m b u n g Internet: Material,
Pakar Raya
Internet:
1. http://goo.gl/
5WBFt0
2. http://goo.gl/
L437f6
Sumber Belajar
Kimia Kelas X
209
Materi Pokok
Mendiskusikan penulisan
konfigurasi elektron beberapa atom unsur dan cara
mencapai kestabilannya.
Menuliskan konfigurasi
elektron stabil unsurunsur gas mulia.
Menyebutkan peranan
elektron dalam ikatan
kimia.
Mengamati struktur Lewis
beberapa unsur.
Menyebutkan sifat senyawa
yang berikatan ion, kovalen,
logam, dan hidrogen.
Menganalisis beberapa
contoh
pembentukan
senyawa yang berikatan
ion, kovalen, logam, dan
hidrogen.
Pembelajaran
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Penilaian
18 jp
Alokasi
Buku Peminatan
IPA Kimia SMA/
MA kelas X, Depdiknas
Buku Guru Peminatan IPA Kimia
SMA/MA kelas X,
Depdiknas
Buku PG Peminatan IPA Kimia
SMA/MA kelas X,
PT Intan Pariwara,
halaman 123158
Buku PR Peminatan IPA Kimia SMA/
MA kelas X, PT
Intan Pariwara,
halaman 85104
Sumber Belajar
Kimia
SMA/MA
X/1
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Indikator
:
:
:
:
Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran
Satuan Pendidikan
Kelas/Semester
Kompetensi Inti
SILABUS
Ikatan Kimia
210
Silabus
Menggunakan senyawa
kimia dan alat-alat laboratorium secara bijaksana
sesuai fungsi dan kebutuhan.
Menghargai pendapat
orang lain saat melakukan
diskusi.
Indikator
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
Tes Tertulis
Pilihan Ganda
Uraian
Tes Unjuk Kerja
Tes Uji Petik Kerja
Prosedur
Rubrik
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Penilaian
Alokasi
Waktu
Buku Referensi:
Pustaka Sains Tersambung-Internet:
Campuran & Senyawa, PT Pakar
Raya
Internet
1. http://goo.gl/
wTJ2b
2. http://goo.gl/
TJH1r
Alat dan Bahan
untuk Praktikum
Kepolaran
Senyawa
1. Statif
2. Buret
3. Corong
4. Batang ebonit
5. Gelas kimia
6. Benzena
7. Nitro benzena
8. Trikloro metana
9. Karbon tetraklorida
10. Akuades
11. Larutan natrium klorida
12. Garam dapur
Sumber Belajar
Kimia Kelas X
211
Portofolio
Laporan Pengamatan
Laporan Praktikum
Tugas Mandiri dan
Kelompok
Portofolio
Kumpulan laporan
Tes Tertulis
Pilihan Ganda
Uraian
Tes Unjuk Kerja
Tes Uji Petik Kerja
Prosedur
Rubrik
Penilaian
Pembelajaran
Materi Pokok
Indikator
Kompetensi Dasar
Alokasi
Waktu
Sumber Belajar
212
Silabus
Materi Pokok
Pembelajaran
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Penilaian
12 jp
Alokasi
Buku Peminatan
IPA Kimia SMA/
MA kelas X, Depdiknas
Buku Guru Peminatan IPA Kimia
SMA/MA kelas X,
Depdiknas
Buku PG Peminatan IPA Kimia
SMA/MA kelas X,
PT Intan Pariwara,
halaman 159188
Buku PR Peminatan IPA Kimia SMA/
MA kelas X, PT
Intan Pariwara,
halaman 105124
Sumber Belajar
Kimia
SMA/MA
X/1
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Indikator
:
:
:
:
Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran
Satuan Pendidikan
Kelas/Semester
Kompetensi Inti
SILABUS
Bentuk Molekul dan Gaya Antarmolekul
Kimia Kelas X
213
Tes Tertulis
Pilihan Ganda
Uraian
Tes Unjuk Kerja
Rubrik
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Portofolio
Kumpulan laporan
Portofolio
Kumpulan laporan
Tes Tertulis
Pilihan Ganda
Uraian
Tes Unjuk Kerja
Rubrik
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Menganalisis hubungan
antara keelektronegatifan
unsur dengan kecenderungan interaksi antarmolekulnya.
Menganalisis pengaruh
interaksi antarmolekul
terhadap sifat fisis materi.
Penilaian
Pembelajaran
Materi Pokok
Indikator
Kompetensi Dasar
Alokasi
Waktu
Internet
1. http://goo.gl/
cBiix
2. http://goo.gl/
Vm4Ri
3. http://goo.gl/
RzkgU
4. http://goo.gl/
S1zcJ
5. http://goo.gl/
i8TxF
Sumber Belajar
:
:
:
:
:
SMA/MA
Kimia
X/1
Sistem Periodik Unsur
12 45 menit (4 kali tatap muka)
214
B. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu:
1. menjelaskan perkembangan penyusunan tabel periodik unsur;
2. menentukan letak unsur dalam tabel periodik berdasarkan konfigurasi elektron;
3. menjelaskan sifat-sifat unsur;
4. menjelaskan massa atom relatif suatu unsur;
5. menjelaskan sifat keperiodikan unsur.
C. Materi Pokok
Sifat-sifat unsur, massa atom relatif (Ar), dan sifat keperiodikan unsur.
D.
Metode Pembelajaran
Pendekatan : Keterampilan Proses (Scientific Approach)
Model
: Siklus Belajar (Learning Cycle)
Metode
: Discovery dan Diskusi
E.
F.
Media
MS Power Point
2.
3.
Sumber Belajar
a. Buku Peminatan IPA Kimia SMA/MA Kelas X, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia
b. Buku Guru Peminatan IPA Kimia SMA/MA kelas X, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia
c. Buku PR Peminatan IPA Kimia SMA/MA kelas X, PT Intan Pariwara
d. Buku PG Peminatan IPA Kimia SMA/MA kelas X, PT Intan Pariwara
e. Buku Referensi: Pustaka Sains Tersambung-Internet: Material
Internet : http://goo.gl/5WBFt0 dan http://goo.gl/L437f6
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (3 45 menit)
1.
2.
Kimia Kelas X
215
c. Siswa melaksanakan kegiatan tantangan berpikir mengenai tabel periodik unsur. Siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan dalam tantangan berpikir secara berkelompok.
d. Guru menanyakan hasil diskusi siswa dan menunjuk beberapa siswa untuk menjelaskan hasil
pengamatannya. Guru kemudian membahas hasil diskusi siswa dan menjelaskan dasar
pengelompokan unsur dalam tabel periodik.
e. Guru menjelaskan perkembangan pengelompokan unsur-unsur kimia hingga sistem periodik
modern.
f. Guru menganjurkan siswa untuk mengunjungi alamat web http://goo.gl/5WBFt0 dan http://goo.gl/
L437f6, kemudian membuat rangkuman isi web tersebut.
g. Guru menjelaskan sistem golongan dan periodik dalam tabel periodik berdasarkan konfigurasi
elektron unsur.
h. Guru meminta siswa menambah pengetahuan dengan membaca buku Pustaka Sains TersambungInternet: Material.
i. Guru mengingatkan siswa untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh sesuai dengan pembiasaan
pada buku PR Peminatan IPA Kimia kelas X, PT Intan Pariwara.
2.
1.
2.
3.
1.
216
2.
3.
1.
2.
3.
G. Penilaian
1.
2.
Bentuk Instrumen
Pengamatan Sikap
Tes Tertulis
Portofolio
Contoh Instrumen
a. Lembar Pengamatan Sikap
No.
Skor
1.
2.
3.
4.
5.
Keterangan
1
Kimia Kelas X
217
218
No.
Rubrik
1.
3 : menunjukkan sikap menghargai dan mensyukuri kompleksitas unsur-unsur ciptaan Tuhan sebagai sumber daya
alam.
2 : belum secara eksplisit menunjukkan sikap menghargai
dan mensyukuri kompleksitas unsur-unsur ciptaan Tuhan
sebagai sumber daya alam.
1 : belum menunjukkan sikap menghargai dan mensyukuri
kompleksitas unsur-unsur ciptaan Tuhan sebagai sumber
daya alam.
2.
3.
4.
5.
Mengetahui
Kepala SMA/MA . . . .
Guru Bidang
.........................
NIP.___________________
.........................
NIP.___________________
:
:
:
:
:
SMA/MA
Kimia
X/1
Ikatan Kimia
18 45 menit (6 kali tatap muka)
Kimia Kelas X
219
4.6 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan kepolaran senyawa.
Indikator:
Menyajikan data hasil percobaan pengamatan kepolaran berbagai larutan.
Menyajikan laporan hasil percobaan pengamatan kepolaran berbagai larutan.
B. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu:
1. menjelaskan pengertian konfigurasi elektron stabil;
2. menjelaskan peranan elektron dalam pembentukan ikatan kimia;
3. menjelaskan proses pembentukan ikatan kimia;
4. menyebutkan macam-macam ikatan kimia;
5. membedakan sifat-sifat senyawa yang berikatan ion, kovalen, logam, dan hidrogen;
6. membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen tunggal, ikatan kovalen rangkap dua,
ikatan kovalen rangkap tiga, ikatan kovalen koordinasi, ikatan kovalen polar, ikatan kovalen nonpolar,
ikatan logam, dan ikatan hidrogen;
7. menjelaskan penyebab perbedaan titik leleh antara senyawa ion dan kovalen;
8. menyebutkan perbedaan antara senyawa kovalen polar dengan senyawa kovalen nonpolar;
9. menyajikan hasil analisis perbandingan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen
koordinasi, dan ikatan logam;
10. menyajikan data hasil percobaan pengamatan kepolaran berbagai larutan;
11. menyajikan laporan hasil percobaan pengamatan kepolaran berbagai larutan.
C. Materi Pokok
Metode Pembelajaran
Pendekatan : Keterampilan Proses (Scientific Approach)
Model
: Siklus Belajar (Learning Cycle)
Metode
: Discovery dan Diskusi
E.
220
E.
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (3 45 menit)
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
Kimia Kelas X
221
c. Apersepsi: bertanya jawab mengenai unsur-unsur yang menyusun garam dapur, nomor atom dan
konfigurasi elektron unsur-unsur penyusun, serta reaksi kedua atom unsur sehingga terbentuk
molekul garam dapur.
d. Mengenalkan kepada siswa bahwa garam dapur termasuk senyawa ion.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
222
1.
2.
3.
G. Penilaian
1.
2.
Bentuk Instrumen
Pengamatan Sikap
Tes Tertulis
Portofolio
Contoh Instrumen
a. Lembar Pengamatan Sikap
No.
Skor
1.
2.
3.
4.
5.
Keterangan
1
Kimia Kelas X
223
224
No.
Rubrik
1.
2.
3.
4.
3 : Aktif bertanya dan menjawab dalam diskusi dan memberikan kesempatan kepada teman untuk mengeluarkan
pendapatnya.
2 : Tidak banyak berperan aktif dalam diskusi dan bersikap
biasa saja terhadap pendapat teman.
1 : Tidak banyak berperan aktif dalam diskusi dan selalu
menyanggah pendapat teman yang tidak sesuai dengan
pendapatnya.
5.
Mengetahui
Kepala SMA/MA . . . .
Guru Bidang
.........................
NIP.___________________
.........................
NIP.___________________