Anda di halaman 1dari 13

Jenis - jenis sepeda gunung berdasarkan suspensi ada 3 macam:

Fully Rigid : merupakan sepeda dengan fork keras yang tidak memiliki suspensi (hanya bongkahan
besi yang kaku).
Sepeda ini sempat populer di tahun 80 sampai tahun 90an terutama merk Federal, pasti tau kan
sepeda merek populer ini.
Hardtail : hampir sama seperti Federal bedanya fork keras tadi sudah diberi suspensi jadi lembut.
Sepeda ini hanya memiliki suspensi di depan (fork) saja, Sepeda mtb tipe ini sangat efisien dan bagus
dipakai di medan yang menanjak kawan. Sangat cocok untuk melibas jalan tanah rata dan tentunya
untuk medan cross country (XC).
Full Suspension : Sering disingkat "fulsus". Sepeda gunung tipe ini memiliki suspensi di depan dan
belakang. Untuk tipe yang satu ini sangat nyaman melibas jalan tanah, berkerikil maupun berbatu.
Akan tetapi tidak bagus untuk jalan menanjak rata karena efek tolakan akibat rantai yang mengendor
mengencang pada saat mengayuh hal ini sering disebut efek bobbing. Sistem suspensi tipe ini
bermacam-macam seperti single pivot point, four bar linkage dan yang paling terbaru dan modern
yaitu virtual pivot point yang sangat bagus meredam efek bobbing diatas. Tapi jangan kuatir saat ini
telah ada fitur lock untuk mematikan suspensi sehingga kayuhan menjadi lebih berarti.
Sedangkan
Jenis - jenis sepeda gunung berdasarkan fungsi ada 5 macam:
Cross Country (XC) : Sepeda tipe ini dirancang untuk lintas alam dan didesain agar optimal pada saat
mengayuh di jalan datar maupun tanjakan. Harga sepeda terjangkau dari jutaan hingga puluhan juta
tergantung spesifikasi. Kebanyakan XC ini berjenis hardtail akan tetapi seiring berkembangnya
teknologi suspensi belakang akhir-akhir ini, yang bisa membuat efek bobbing semakin kecil bahkan
bisa di lock / dikunci, sepeda XC saat ini hadir dengan suspensi belakang. Kira-kira bobot sepeda XC
ini 9-14 kg, dirancang dengan memakai suspensi depan bertravel 80-100mm.
All Mountain (AM) : Sepeda ini juga punya panggilan lain yaitu "enduro" atau "trailbike". Sepeda ini
dirancang untuk melibas lintasan alam berat, naik turun bukit dan keluar masuk hutan. Kebanyakan
AM bertipe fulsus. Perbedaan dengan (XC fulsus) adalah pada panjang travel suspensi belakangnya,
(AM fulsus) lebih panjang. Kira-kira bobot sepeda 14-16 kg dirancang dengan tinggi travel hingga
150mm.
Freeride (FR) : Sepeda yang satu ini dirancang untuk mampu menahan drop off (lompatan) tinggi,
sepeda ini tidak secepat dan selincah AM kawan, karena bobotnya yang lumayan lebih berat. Untuk
tinggi travel suspensi depan sangat lumayan yaitu 170-200mm. Kira-kira bobot sepeda ini 16-23 kg.
Spesifikasi sepeda ini mirip downhill
Downhill (DH) : Sepeda yang suku cadangnya mahal-mahal ini dirancang agar melaju cepat, aman
dan nyaman saat turun bukit dan gunung (medan yang sangat curam). Dapat menikung dengan
sangat stabil pada kecepatan tinggi. mirip-mirip dengan FR kawan ,namun DH tidak mengutamakan
kenyamanan saat kaki ini mengayuh sepeda ini ,karena hanya dipakai dalam turunan. Tinggi Suspensi
depan dengan travel 170-200mm dan untuk bobot yaitu kira-kira 18-23 kg.
Dirtjump (DJ) : Sepeda yang satu ini juga punya sapaan lain yaitu "Urban MTB". Dirancang untuk
atraksi lompatan (freestyle), menaiki bangku, dll. Fungsinya hampir sama dengan BMX namun
bedanya panjang frame dan stangnya. Berat sekitar 13-18 kg gan dengan travel 100mm.

struktur komponen sepeda


1. Handlebar
Stang sepeda untuk mengemudikan sepeda dan sebagai pegangan saat bersepeda
2. Handgrip / Grip
Karet yang melekat pada handlebar (stang) dipasang pada bagian ujung stang
3. Headset dan stem
- Headset adalah pengunci antara stang dengan stem
- Stem (gulu banyak / leher angsa) adalah penghubung antara stang dengan badan sepeda yang
terhubung melalui ujung fork dikunci oleh headset. Stem berfungsi menahan fork (suspensi) depan
sepeda agar tetap terikat ke rangka sepeda dan juga mengikat stang.
4. Rem
- V-brake Adalah Rem dengan karet yang menjepit bagian velg / pelek (Rim) saat tuas ditarik karet
akan mencengkram velg / pelek (Rim) tersebut.
- Disk Brake Mechanic
Adalah Rem cakram, jadi karet sudah tidak menjepit bagian velg namun menjepit piringan cakram
(rotor) kemudian masih mengunakan sistem kabel (kabel didalamnya kawat).
- Disk Brake Hydrolic
Sama seperti Disk Brake Mechanic perbedaanya hanya pada kabel rem ,diganti dengan minyak oli
(kabel didalamnya minyak oli) sistem tekanan Hidrolik. Rem hidrolik sangat nyaman untuk
pengereman hanya dengan ujung jari tanpa mengeluarkan banyak tenaga sudah mengerem bisa
dibilang ringan dan lembut, tentu dengan perawatan yang lebih ekstra perlu dituangkan mineral oil /
DOT secara berkala.
5. Minyak Mineral Oil / DOT
- Rem Hidrolik memerlukan cairan. Minyak Mineral Oil di gunakan oleh kebanyakan produsen saat ini.
Selain lebih ramah, jika mengenai frame (rangka sepeda) tidak merusak catnya. Tapi mineral oil
memiliki kelemahan terhadap panas. Saat caliper (bagian penjepit) terlalu overheat (panas) maka
akan membuat cairan mineral oil memuai sehingga cengkraman rem berkurang
- Minyak DOT memiliki kelebihan dari pada mineral oil yaitu lebih tahan panas. Tapi jangan sampai
bocor mengenai rangka (frame) dll karena dapat merusak catnya
6. Rim / Velg (Pelek)
adalah bagian roda terbagi menjadi dua yaitu velg biasa dan tubeless. Pelek bagian roda yang
menahan ban .
7. Hub set
adalah as roda yang ada di tengah - tengah roda yang mengikat ruji. Untuk bagian depan biasa
disebut Hub dan yang belakang biasa disebut Free Hub. Dibedakan QR dan TA, QR atau Quick

Release sebagai standar lama. TA (ThruAxle) merupakan hub model terbaru yang kuat.
8. Ruji / Spoke atau Jari -jari
9. Nipples Baut dari jari -Jari
10. Rigid Fork adalah fork (suspensi depan) yang tidak ngeshock
11. Suspension Fork
suspensi depan yang ngeshock menggunakan teknologi sistem Angin, Oli dan Per. Untuk ukuran
panjang (tinggi fork) bermacam - macam mulai
100mm, 120mm, 140mm, 160mm. Diatas 160mm mengunakan Double Crown dapat dilihat pada
sepeda downhill kebanyakan
12. Rear Shock adalah suspensi yang diletakan dibagian belakang dapat berupa per, atau pegas
angin. Teknologi dan pengujian terus di tingkatkan
13. Crank (gigi depan)
adalah gigi depan yang menggabung dengan pedal . Terbagi dalam 3 bagian yaitu Single Ring ,
Double Ring dan Triple Ring
14. Bottom Bracket (BB)
As dari crank yang berada di tengah - tengah crank , berfungsi sebagai penyatu antara pedal kiri
dengan kanan
15. Rantai sepeda
Yang satu ini bermacam - macam ada 6, 7 speed, 8, speed, 9 speed , 10 dan lainya.
16. Seatpost
sebuah besi yang menopang sadel (tiang penahan sadel). Ada yang biasa dan ada yang hidrolik
dengan remot
17. Saddle
tempat duduk bagi bokong kita
18. Cassette / sprocket
Adalah gigi belakang sepeda, bermacam - macam pula ,7 , 8 , 9 , 10 speed dan 11 speed.
19. FD (Front Deraileur) dan RD (Rear Deraileur)
- FD adalah yang memindahkan gir bagian depan
- RD adalah yang memindahkan gir bagian belakang
20. Clampset / Clamp
Adalah pengunci ketinggian setapost
21. Wheelset (Roda satu set depan belakang)
Yang telah tersusun oleh hub, velg dan jari jari.
22. Tube / Tire adalah Ban bagian luar
23. Inner Tube adalah Ban bagian dalam
24. Tubeless (Ban sepeda tanpa ban dalam)
Kira - kira hampir sama seperti ban tubeless pada mobil. Untuk yang satu ini memerlukan Pelek (Rim)
khusus untuk pemasangan ban Tubeless dan pentil tubeless. Pelek pada ban tubeless tidak memiliki
celah.
25. Quick Release atau QR
AdalahPengunci pada bagian roda, agar mudah saat dilepas maupun di pasang.
26. Rotor (Piringan Cakram)

Dengan ukuran yang bermacam - macam 6, 7 dan 8 inchi.


27. Presta atau Schrader
adalah jenis pentil ban sepeda, Presta nama untuk ukuran pentil kecil dan Schrader nama pentil untuk
ukuran besar (Contoh : pentil motor)
28. Brake Pad
Adalah untuk rem seri discbrake penjepit cakram
29. Thru-axle
Hampir sama seperti QR namun bentuknya slot yang disisipkan pada fork (suspensi depan). Hal ini
untuk mendapatkan kehandalan dan agar roda depan tidak mudah lepas.
30. Frame adalah rangka sebuah sepeda.
Terdapat dua bagian yang wajib di ketahui
- Bagian depan terdiri Top Tube (bagian atas) dan Down Tube (bagian bawah)
- Bagian belakang. Bagian bawah pada sebuah frame sepeda biasa dipanggil Chainstay sedangkan
untuk bagian atas biasa disebut Seatstay.

Tips dan Cara Memilih Groupset Sepeda, groupset yang menempel pada sepeda kita itu terdiri dari:
-Shifter (tuas pemindah gigi) letak kiri dan kanan
-Brake Lever (tuas rem) letak kiri dan kanan
-Brake Caliper (rem dapat berupa v-break atau diskbrake letak depan dan belakang)
-Derailleurs (pemindah gigi ada 2 front derailleurs (FD) dan rear derailleurs (RD))
-Headset (pengait antara fork dengan stem)
-Bottom Bracket juga disebut bb (as tengah)
-Crankset (gear depan lengkap dengan lengan kayuh kiri dan kanan)
-Chain (rantai)
-Gear Sprocket / Cassette (gear belakang yang terdiri dari 7 10 tingkat)
-Hubset (as roda depan dan belakang)
-Perkabelan dan rumah kabel
Sejauh ini yang saya tahu ada 3 produsen besar groupset yaitu shimano, sram, dan campagnolo .
1.Shimano mengeluarkan groupset untuk sepeda road dan mtb
2.Sram mengeluarkan groupset untuk sepeda road dan mtb
3.Campagnolo hanya mengeluarkan groupset untuk sepeda road bike saja
SHIMANO
Groupset sendiri terbagi dalam 2 kelas :
-Kelas high-end yang pada umumnya menggunakan komponen dengan teknologi maju sehingga
menghasilkan komponen yang kuat namun sangat ringan dan nyaman
-Kelas low-end yang diperuntukkan untuk para hobies dan komuter.
shimano mengenalkan hirarki groupset untuk sepeda sebagai berikut, urut dari yang tertinggi (mahal)
sampai yang terendah (murah)
Groupset Shimano Untuk Sepeda Mtb / Gunung :
xtr : 9 speed. pada umumnya diperuntukkan untuk para atlet profesional yang mengutamakan
komponen yang ringan, kuat, dan nyaman. mengaplikasikan teknologi canggih di dalam desain dan

pembuatannya, termasuk penggunaan crankset hollowtech II dan rapid shift levers.


deore xt : 9 speed. kuat, ringan, dan tahan lama. biasa untuk mtb race. dilengkapi dengan teknologi
rapid shift levers, crankset hollowtech II, dan shadow.
deore lx : 9 speed. kuat namun dengan berat yang cukup masuk akal. diperuntukkan untuk para
hobies yang serius melakukan explorasi trek off road, dari cross country sampai dengan all mountain.
meski begitu penggunaan untuk mtb race masih cukup nyaman.
deore : 9 speed. cukup nyaman dipergunakan bagi pemula yang telah bisa menikmati trek off road
yang memerlukan komponen kuat dan stabil.
alivio : 8 atau 7 speed. diperuntukan bagi pemula mtb light cross country atau untuk sepeda mtb
komuter alias b2w.
acera : 8 atau 7 speed. diperuntukkan untuk sepeda mtb hanya untuk rekreasi
altus : 8 atau 7 speed. diperuntukkan untuk sepeda mtb hanya untuk rekreasi
tourney : 7 speed. diperuntukkan untuk sepeda mtb hanya untuk rekreasi
Groupset Shimano Untuk Sepeda Road :
Dura-Ace Di2 [9070] (11 speed electronic)
Dura-Ace [9000] (11 speed)
Dura-Ace Track [7710] (NJS-approved, which is a requirement of all bicycle components used in
professional Keirin racing in Japan)
Ultegra Di2 [6770] (10 speed electronic)
Ultegra [6700] (10 speed)
105 [5700] (10 speed)
Tiagra [4600] (10 speed, 9 speed on older models)
Sora [3500] (9 speed, 8 speed on older models)
Claris [2400] (8 speed)
selain yang telah disebut di atas, shimano juga mengeluarkan hone (9 speed) khusus untuk para
pemain sepeda freestyle, dirtjump dan enduro. sedangkan para pemain sepeda downhill telah
dimanjakan oleh shimano saint (9 speed). Jangan bingung memilih groupsetnya lho , lanjut.
SRAM
Sedangkan groupset sram sedikit berbeda kawan ,karena sram hanya memproduksi shifter,
sedangkan brakepad bermerk avid, dan untuk crankset bermerek truvatif. Untuk teknologi shifter sram
di tandai dengan kode berikut, urut dari tertinggi (mahal) ke terendah (murah) ya:
x-0
x-9
x-7
sx 5
sx 4
3.0
Meskipun produsen telah mengklasifikasikan groupset tersebut sesuai peringkatnya masing masing,
namun para perakit sepeda kadang mencampur beberapa komponen dari berbagai tingkat itu ke
dalam sebuah sepeda (mix groupset). Perakit bisa perorangan / produsen sepeda (polygon,united
dll).Tujuanya untuk mendapatkan harga terjangkau dan nyaman dipakai
Saya dapat tips dari teman ne Jika kamu mau merakit sepeda untuk b2w sekaligus bisa
dipergunakan untuk trek offroad, pakailah groupset alivio atau deore, pilih salah satu mana yang
sesuai budget kamu" .

CAMPAGNOLO
Merupakan produsen groupset khusus Road Bike saja , hampir sama seperti shimano mempunyai
nama groupset seperti dibawah ini dari tertinggi ke terendah :
Super Record EPS (11 speed electronic)
Campagnolo Super Record 11 Speed Cassette
Record EPS (11 speed electronic)
Athena EPS (11 speed electronic)
Super Record (11 speed)
Record (11 speed)
Chorus (11 speed)
Athena (11 speed)
Centaur (10 speed)
Veloce (10 speed)
Older Campagnolo groupsets that were discontinued from 2009 are the lower-end:
Mirage (10)
Xenon (10)
Campagnolo also offers 3 triple chainring offerings for steep hill-climbing:
Comp Triple (10)
Race Triple (10)
Champ Triple (9)

Cara Memilih Fork Sepeda Mtb / Gunung.


Fork merupakan bagian yang menghubungkan roda depan dengan stang / handlebar. Berbagai
macam merek banyak sekali di jual dipasaran , ukuran tinggi travelnya juga berbeda-beda tergantung
fungsi dan kebutuhan.
Tinggi rendahnya travel fork sendiri akan berpengaruh pada :
a. Tinggi rendahnya stang / handlebar
b. Kenyamanan
c. Kestabilan
d. Kecepatan / speed
Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi sebuah travel fork, maka stang akan semakin tinggi,
semakin nyaman, semakin stabil juga namun kecepatan / speed sepeda akan berkurang dan
sebaliknya semakin rendah travel , maka stang semakin pendek, kurang stabil tapi kecepatan / speed
bertambah.
Dibawah ini adalah ukuran travel fork dan juga fungsinya :
- 80mm, 100mm
untuk kategori XC (cross country). Pengertianya disini
- 120mm, 130mm, 140mm, 150mm

untuk kategori Trail/AM (All Mountain) ringan. Pengertianya disini


- 160mm sampai 170mm
untuk kategori All Mountain serius. Untuk pengertianya disini
- 170mm keatas
untuk kategori Freeride/Downhill. Untuk pengertianya disini
Cara Memilih Frame Sepeda Mtb atau Gunung. Sebelum menentukan warna, jenis frame dll hingga
kita yakin membelinya lihatlah gambar anatomi sepeda dibawah ini

Sepeda mtb atau gunung dibagi menjadi 2 yaitu hard tail (ht) dan full suspension (fs). Kenapa disebut
hard tail, hard tail jika diterjamahin "ekor keras" karena tidak memiliki shock belakang, berbeda
dengan (fs) memiliki rearshock jadi lebih terasa lembut.
Umumnya hard tail (ht) dipergunakan pada trek xc, dirtjump dan free ride. Sedangkan full suspension
(fs) dipergunakan pada trek all mountain dan downhill. Namun meskipun sudah ditetapkan
mempunyai trek - treknya masing- masing, Tapi jangan kaget lho kalo kadang ada kejuaraan sepeda
mtb / gunung memaksa hard tail untuk trek downhill. Mungkin untuk menaikan tingkat kesulitan
kejuaraan, yang jelas ini butuh kerja keras dari seorang rider yang menunggangi kuda pacunya.
Cara Memilih Frame Sepeda Mtb atau Gunung :
Tiap frame (ht) maupun (fs) memiliki ukuran tertentu dengan satuan inchi. Biasanya yang menjadi
patokan ukuran adalah panjang seattube dan toptube. Namun ada pula produsen sepeda yang
menggolongkan frame mereka ke dalam ukuran S, M dan L.
Tinggi badan = 145 - 165cm
Tinggi badan = 165 175cm
Tinggi badan = Lebih dari 175cm

silahkan menggunakan frame ukuran S,


silahkan menggunakan frame ukuran M,
silahkan menggunakan frame ukuran L.

Meskipun demikian, hal diatas belum bisa menjadi patokan yang 100% akurat, ya paling tidak 70%
tingkat ke-akuratanya karena sehubungan panjang lengan dan kaki tiap orang yang berbeda - beda.
Namun kita dapat melakukan koreksi terhadap komponen lain seperti handlebars, seatpost, stem, dan
crank kok. Jangan lupa beli frame sepeda mtb / gunungmu disini klik, dijamin terjangkau

kemudi merupakan hal paling penting dalam sebuah sepeda, karena dia digunakan untuk
mengendalikan sepeda, kalau gak ada pasti udah menabrak dan gak bisa finish!. Kemudi sendiri

terdiri dari beberapa komponen yaitu setang (handlebar), suspensi depan(fork) dan roda depan.
-Setang (handlebar) digunakan untuk mengendalikan roda depan agar berbelok
-Suspensi depan (fork) berguna sebagai penghubung antara setang dan roda depan. Untukcara
memilih suspensi depan (fork) disini
- Roda depan berguna sebagai pembelok sepeda hasil dari perintah setang
Setang (Handlebar) sendiri dibagi menjadi dua yaitu Setang Lurus (Flat Handlebar) dan Setang
Melengkung (Rise Handlebar). Kira-kira dari kedua jenis stang tersebut manakah yang lebih cocok
buat anda ?.
Setang Lurus (Flat Handlebar) dan Setang Melengkung (Rise Handlebar) mempunyai kegunaan
sendiri - sendiri , jadi tidak ada yang lebih unggul antara satu dengan yang lain namun sama- sama
unggul jika dalam penggunaan yang tepat. Mari kita simak dibawah ini ada 2 hal yang perlu
diperhatikan :
-Flat handlebar ini akan membuat posisi tubuh pengendara relatif membungkuk kedepan sehinga
berat tubuhnya bergeser kedepan. Posisi membungkuk ini sangat ideal untuk mengejar kecepatan
(speed) sepeda. Cocok digunakan untuk sepeda berjenis cross-country (race) yang membutuhkan
kecepatan tinggi.
-Rise handlebar ini akan membuat posisi tubuh pengendara akan menjadi lebih tegak. Apalagi jika
menggunakan stem pendek dibawah 5cm badan akan semakin tegak lagi. Semakin tegak tubuh
pengendara maka titik berat akan bergeser ke belakang. Pada posisi ini sangat ideal untuk
mengoptimalkan handling dan kestabilan pada saat mengemudi di medan turunan tajam,curam.
Setang ini juga memiliki kemampuan meredam getaran yang lebih baik lho kawan, dibanding flat
handlebar diatas, sangat berguna mengurangi rasa lelah pada lengan akibat getaran keras saat
melewati medan off-road yang sangat curam dan menukik. Cocok digunakan bagi sepeda AM (All
Mountain), DH (Downhill) dan FR (Freeride)

Stem merupakan komponen penghubung antara setang (handlebar) dengan steerer tube (fork).
Kita pasti sudah tahu jenis - jenis sepeda gunung sebelumnya pada postingan sebelumnya, jika belum
tahu kemari klik. Pada jenis- jenis tersebut sudah mewakili trek yang dilaluinya yaitu ada cross country
(XC), dirtjump (DJ), all mountain (AM), freeride (FR) dan downhill (DH) semuanya berjalan pada trek
off-road.
Walaupun sama - sama medan off-road tetapi jangan dikira sama untuk ukuran stemnya, tentu
berbeda kawan, termasuk juga stem on-road (dijalan raya) juga berbeda mari simak dibawah ini :
-Untuk All Mountan (AM), Cross Country (XC) dan On-road (dijalan raya,Road bike,dll).Untuk jenis
sepeda ini, yang direkomendasikan oleh beberapa ahli sepeda yaitu penggunaan stem dengan ukuran
panjang 50mm - 130mm (50, 70, 90, 110, 130mm). Penggunaan stem ukuran ini akan lebih
memudahkan handling kemudi dan stabil saat melewati tanjakan. Stem dengan ukuran ini memberi
ruang untuk pengendara agar lebih membungkuk kedepan sehingga berat badan menjadi bergeser
kedepan, sangat efektif untuk jalan datar dan tanjakan.
-Untuk Downhill, Dirtjump dan Freeride. Kebanyakan para pemakai sepeda jenis ini menggunakan

ukuran pendek, maksimal 60mm tidak boleh lebih panjang dari itu, karena fatal jika melebihi itu , bisa
jungkir balik, he.Stem dengan ukuran ini akan menjadikan tubuh pengendara menjadi lebih tegak,
sehingga penunggang kuda besi ini mudah untuk mengontrol sepedanya, sekalipun turunan tajam
berkelok - kelok dan dalam kecepatan yang tinggi penunggang tetap dapat stabil.
Rem sepeda, rem merupakan komponen sepeda yang berfungsi mengurangi sampai menghentikan
laju sepeda. Rem yang beredar dipasaran ada 3 macam yaitu : disc brake, coaster brake hub dan rim
brake. Akan tetapi ketiganya masih terbagi dalam beberapa model lho kawan yang disesuaikan pada
kinerjanya, khusus untuk disc brake dan rim brake terdapat pilihan hidrolik maupun mekanik.

Rim Brake
Jenis rim brake ini merupakan piranti rem yang bekerja dengan menghentikan laju sepeda melalui
karet yang menjepit rim (pelek). Rim brake sendiri terdapat beberapa macam seperti Rod Brakes,
Calliper (Side Pull dan Center Pull), U-brakes, Cantilever, traditional Cantilever, V-brakes, Roller cam
Brakes, Delta Brakes dan Hidrolik Rim brakes. Untuk rem tipe ini lebih banyak dan sering digunakan
untuk sepeda road bike karena memiliki bobot yang lebih ringan.
Walau kadang memiliki perbedaan pada bentuknya. Jika digambarkan cara kerjanya adalah ketika
tuas rem di tarik maka kawat rem akan bergerak secara untuk menarik tuas penjepit sehingga rem
bergerak dan menjepit pelek sepeda kita.
Sistem kerja antara hidrolik dan mekanik juga sama,namun pada hidrolik, untuk kinerja kawat remnya
telah diganti oleh minyak rem.
Kelemahan : Waktu melibas medan yang basah dan berlumpur rem penjepit akan akan kesulitan
bergerak dan tentunya dengan menjepit bagian peleg secara terus menerus bisa membuat pelek kita
aus ,bisa - bisa semakin tipis (dapat merusak pelek karena terjadi gesekan langsung).

Coaster Brake
Rem dengan jenis ini umumnya terdapat dua tipe yaitu pertama yang membutuhkan bantuan kabel
untuk menghentikan putaran roda sedangkan yang kedua tanpa kabel yaitu tuas yang menempel
pada frame. Rem yang dipasang pada hub roda belakang , jadi tidak memungkinkan menggunakan
drive train kecuali hanya internal hub kawan.
Kelemahan : Sangat merepotkan untuk perawatannya. Harus bongkar pasang roda belakang, guys.

Disc brake
Dalam beberapa tahun terakhir ini, seluruh sepeda gunung telah menggunakan disc brake lho kawan.
Kemampuannya yang dapat melibas berbagai medan menjadi pilihan. Piranti ini telah menjadi pilihan
utama kendaraan berkecepatan tinggi.
Cara kerja dari disc brake sendiri tidak jauh berbeda dengan rim rim brake, Perbedaanya cuma
masalah yang dijepit, discbrake yang dijepit adalah (rotor/cakram/piringan) yang menempel pada hub.
Jika digambarkan, saat tuas rem ditarik maka kawat itu sendiri akan bergerak (menjepit rotor). Untuk
ukuran cakram sendiri sangat bervariasi , terdapat beberapa macam ukuran mulai dari 6" hingga 9"
Kelemahan : Minyak rem yang digunakan harus sesuai. Anda harus juga memastikan terlebih dahulu
perbedaan bentuk brake pad sebelum mengganti.

Ban sepeda merupakan komponen sepeda yang menempel di bagian pelek berguna untuk
mengurangi gesekan pada pelek dengan medan yang kita lalui.
Ban sendiri telah mengalami banyak perkembangan, pada zaman dahulu ban masih menggunakan
pelek berbahan kayu yang dibentuk bulat kemudian dilapisi karet padat dengan cara dilem contohnya
dapat dilihat pada Dokar (Kereta Kuda) atau sejenisnya. Sedikit pengetahuan ne kawan "Pada tahun
1987 ini John Boyd Dunlop telah membuat ban pneumatik (ban tekanan udara). Ban sepeda, bicycle
tyre, tubless, ban luar, knobby namun sayang hak paten dari Dunlop ini dibatalkan karena sama
dengan Scot Robert William katanya. Tapi tidak berhenti disini Edouard Michelin akhirnya mempunyai
inovasi baru yaitu menciptakan ban yang dapat dilepaskan dari pelek sehingga tidak lagi
membutuhkan lem, akhirnya ban sepeda telah tersedia dalam model tubless"
Ban sepeda pada dasarnya terbagi menjadi dua karakter untuk pemasangannya 'Clincher'
memanfaatkan pelek dengan ban berjenis wire atau kevlar. Sedangkan untuk model yang satunya
yaitu tubular dengan lem khusus, ban sepeda di lem dengan pelek. Ban sepeda sendiri berbahan
nylon, walau bahan dasarnya katun atau sutera telah digunakan.Nylon dianggap oleh sebagian
produsen mampu melibas jalan rusak sehingga mampu melindungi pelek dan tetap fleksibel. Nylon
sendiri terangkai dalam anyaman dan dilapisi oleh karet yang melindunginya. Hal yang cukup berbeda
dapat dilihat pada kebutuhan ban sepeda road bike(jalan raya), yaitu antara ban depan dan belakang
memiliki perbedaan pada tread compounds. Pada bagian ban depan harus memiliki traksi lebih besar
sedangkan untuk ban belakang wajib rolling resistance lebih rendah.
Kemudian urusan knobby (batikan/ulir ban yang menonjol), perbedaan ini sangat mudah dilihat
dengan mata ,coba lihat sepeda Road bike (jalan raya) dan Mountain bike (gunung). Khusus untuk
sepeda medan jalan raya sangat sedikit knobby bahkan hampir tidak kelihatan hal ini dilakukan agar
meminimkan rolling resistance kawan. Sedangkan untuk sepeda bermedan tanah / offroad pada
sepeda gunung, knobby sangat dibutuhkan sangat bisa dilihat dan diraba, banyaknya knobby tiap

medan pada sepeda gunung juga bermacam -macam. Medan berbatu atau berlumpur saja sudah
membutuhkan knobby yang berbeda lho, itulah knobby
Kemudian untuk ukuran ban sendiri yaitu :
-MTB menggunakan ukuran 24", 26" dan 29"(sepeda dewasa) kemudian 16"-20"(sepeda anak-anak)
-Road bike, biasanya menggunakan ukuran 700C..dll
-BMX menggunakan ukuran 20"
Tapi ban sendiri masih terbagi lagi dalam ukuran lebar, contoh "Kenda Nevegal 26x195" , dapat dilihat
dibawah ini.

Ban sendiri ada yang menggunakan ban dalam dan tanpa ban dalam (tubless). Sepeda dengan ban
tubless sangat diuntungkan karena dapat mengurangi berat sepeda beberapa gram , Namun untuk
sebagian para goweser di nusantara masih tetap mempercayakan dengan penggunaan ban dalam.

Sadel adalah salah satu komponen terpenting dalam sebuah sepeda karena sadel merupakan
penopang pengendara saat bersepeda bayangkan saja jika tidak ada sadel ini, kita mau duduk di atas
seatpost (besi penopang sadel) ? ya berlubang pantatnya :) nanti he he. Salah satu komponen yang
jika tidak tepat pemilihanya akan berakibat pada kurangnya kenyamaanan saat bersepeda dan
tentunya tidak dapat bertahan lama diatas sadel tersebut saat perjalanan jauh.
Itulah sedikit penjelasan tentang sadel pada hari ini kita toko sepeda - waroengpit akan sedikit
memberikan tips n trik Cara Memilih Sadel untuk Sepeda Gunung Maupun Road
Untuk menentukan sadel yang baik dan nyaman, anda dapat memakai panduan dibawah ini (kami
ambil dari situs specialized disini klik)
Jenis Sepeda apa yang anda gunakan :
Road
Mountain
Triathlon / Time Trial
Rekreasi
Jenis Pengendara :
laki - laki
Perempuan

Posisi Berkendara :
Lower
Forward
Relaxed
Upright
Lapisan :
tingkat ketebalan sadel
Rail (tempat penghubung antara seatpost dengan sadel)
Carbon Rail
Hollow Titanium Rail
Hollow Cr-MO Rail
Sadel yang Ideal adalah :
- Sebuah sadel yang ideal harus mampu menopang bokong secara menyeluruh dan tentunya tidak
menghambat gerakan kaki anda saat mengayuh sepeda
- Sadel memiliki tingkat keempukan yang berbeda - beda karena berbahan yang bermacam - macam
yaitu padded foam, gel, serat karbon, plastik lunak, hingga udara. Sesuaikan dengan kebutuhan anda,
jika anda ingin cari yang empuk bisa mencari sadel yang menggunakan bahan gel.
- Sadel yang baik jika digunakan dalam waktu yang lama , badan tidak mudah kelelahan dan tentunya
tidak sakit dibagian bokong bagian dalam
Cara menentukan sadel yang baik bagi setiap orang sedikit sulit, kebanyakan rider (pengendara
sepeda) memilih komponen yang satu ini yaitu dengan dua cara
1. Survey terlebih dahulu di lingkungan teman - teman komunitas. Caranya disaat komunitas gowes
bareng anda dapat mencoba menaiki
sadel - sadel sepeda milik teman tersebut dan rasakan mana yang nyaman dan jika sudah dapat
belilah di toko terdekat.
2. Membeli langsung sadel dan langsung di uji coba sendiri
*Penting
Silahkan Pilihlah no 1 karena anda dapat menemukan sadel yang paling cocok dengan anda, anda
dapat mendapatkan bentuk sadel dan tingkat keempukan sadel yang pas untuk anda.
Jika anda memilih no 2, belilah sadel dengan memberi tahu terlebih dahulu kepada penjual bahwa
anda sedang mencari sadel untuk sepeda apa ? (misal : Road, Mountain bike (sepeda gunung/mtb),
Triathlon / Time Trial, Rekreasi) dan pilihlah sadel dengan harga yang medium, misal di toko sepeda
ada sadel dengan harga Rp. 50.000 sampai Rp. 1.000.000 silahkan pilih dengan harga Rp. 500.000
an kenapa ? karena biasanya harga juga menentukan kualitas :).

Pertanyaan seputar hal ini "Sepeda Gunung Rakit atau Beli Jadi ?" ini seringkali ditanyakan oleh
pesepeda pemula. Sama seperti saya saat pertama kali berkenalan dengan sepeda dulu. Sebagai
pemula yang harus dilakukkan adalah :
Pertama : Sebagai seorang pemula alangkah baiknya beli sepeda jadi terlebih dahulu, Kenapa?,
karena seorang pemula pasti belum tau kombinasi suku cadang yang bagus. Anda percayakan saja
kepada pabrikan sepeda seperti Polygon, Wim cycle, United , Pacific dll. Karena sebuah pabrikan
akan membuat sepeda yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. Silahkan menuju ke toko
sepeda terdekat, pilih dan beli sepeda sesuai budget anda. Setelah itu coba genjot keliling kampung
coba rasakan genjotanya. Jika ada yang di rasa kurang coba upgrade spareparts (suku cadang) misal
seperti ganti stem, setang dll , mau ganti spareparts / suku cadang tapi bingung mz , mau tanya
dimana ? lanjut baca mz bro..
Kedua: Sebagai seorang pemula untuk mencari info tentang spareparts coba cari referensi dari
internet / komunitas sepeda di daerahmu kalo bisa gabung dengan komunitas tersebut ,pasti para
master gowes akan senatiasa membagikan ilmunya dan meminjamkan sepeda mereka beberapa
menit saja kepada anda, cobalah sepeda tersebut dan rasakan perbedaanya. Dari hal yang coba coba itulah anda akan mendapatkan perbedaannya dan anda akan tau tentang style apa yang anda
minati, cross country....kah ,freestyle...kah, down hill... kah, atau dirtjump...kah? setiap style memiliki
geometri (bentuk) yang berbeda.Pemakaian komponen yang terpasang di tiap jenis sepeda juga tidak
boleh asal -asalan.
Contoh : Sepeda cross country (xc) memiliki bentuk frame yang sangat mencolok dengan downhill
(dh). Pada umumnya sepeda (dh) memiliki suspensi dibagian belakang. Bobot untuk frame (dh)
sendiri lebih berat jika dibanding dengan (xc). Fork sepeda untuk (dh) rata rata memiliki travel di
atas 160mm dan berjenis double crown. Sedangkan untuk sepeda (xc) menggunakan fork bertravel
80 130 mm dan berjenis single crown. Sepeda (xc) sangat mementingkan total berat yang lebih
ringan dibanding (dh). Begitu pula dengan komponen lain seperti crankset. sepeda (dh) menggunakan
single gear atau paling banyak double gear , sedangkan untuk sepeda (xc) umumnya triple gear.
Namun tidak menutup kemungkinan lho adanya kombinasi frame serta komponen yang terpasang.
seperti Contoh sepeda mtb type all mountain atau sering disebut (am). sepeda ini memiliki spesifikasi
gabungan antara (xc) dan (dh). Komponen- komponenya saling mewakili untuk (dh) diwakili dengan
adanya rear shock dan fork bertravel 110 160mm sedangkan untuk (xc) diwakili dengan berat
sepeda yang ringan.

Anda mungkin juga menyukai