Disusun Oleh:
Kelompok 8
Nama:
1. Mega Silvia
2. Siti Nurjanah
(061330401016)
(061330401025)
Kelas : 3KD
Dosen Pembimbing : Melianti, S.T,M.T
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah Peralatan Pengeringan (Dryer) ini. Dan juga kami
berterima kasih pada Ibu Melianti,S.T,M.T selaku Dosen mata kuliah Peralatan
Industri Proses 2 yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Peralatan Pengeringan (Dryer). Kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangankekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang....................................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan................................................................................................2
1.3 Manfaat Penulisan..............................................................................................2
1.4 Rumusan Masalah..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pengeringan (Dryer)........................................................................3
2.2. Klasifikasi Peralatan Pengering........................................................................4
2.3. Peralatan Pengering..........................................................................................6
2.4. Aplikasi Peralatan Pengering..........................................................................22
BAB III PENUTUP
3.1.Kesimpulan......................................................................................................27
3.2. Saran................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................29
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Tray Dryer..............................................................................................7
Gambar 2. Konveyor Tabir......................................................................................9
Gambar 3. Pengering Menara................................................................................10
Gambar 4. Pengering Putar....................................................................................10
Gambar 5. Pengering Turbo...................................................................................12
Gambar 6. Konveyor Sekrup..................................................................................13
Gambar 7. Pengering Hamparan-Fluidisasi...........................................................14
Gambar 8. Pengering Kilat ....................................................................................16
Gambar 9. Pengering Semprot...............................................................................18
Gambar 10. Pengering Film-tipis .........................................................................20
Gambar 11. Pengering Tormol...............................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengeringan adalah pemisahan sejumlah kecil air dari suatu bahan sehingga
mengurangi kandungan sisa zat cair di dalam zat padat itu sampai suatu nilai
rendah yang dapat diterima, menggunakan panas. Pada proses pengeringan ini air
diuapkan menggunakan udara tidak jenuh yang dihembuskan pada bahan yang
akan dikeringkan. Air (atau cairan lain) menguap pada suhu yang lebih rendah
dari titik didihnya karena adanya perbedaan kandungan uap air pada bidang antarmuka bahan padat-gas dengan kandungan uap air pada fasa gas. Gas panas disebut
medium pengering, menyediakan panas yang diperlukan untuk penguapan air dan
sekaligus membawa air keluar. Air juga dapat dipisahkan dari bahan padat, secara
mekanik menggunakan cara pengepresan sehingga air keluar, dengan pemisah
sentrifugal, dengan penguapan termal ataupun dengan metode lainnya. Pemisahan
air secara mekanik biasanya lebih murah biayanya dan lebih hemat energi
dibandingkan dengan pengeringan.
Di Industri kimia proses pengeringan adalah salah satu proses yang penting.
Proses pengeringan ini dilakukan biasanya sebagai tahap akhir sebelum dilakukan
pengepakan suatu produk ataupun proses pendahuluan agar proses selanjutnya
lebih mudah, mengurangi biaya pengemasan dan transportasi suatu produk dan
dapat menambah nilai guna dari suatu bahan. Dalam industri makanan, proses
pengeringan
ini
digunakan
untuk
pengawetan
suatu
produk
makanan.
1.2 Tujuan
1. Menjelaskan pengertian peralatan pengeringan
2. Menjelaskan jenis peralatan pengeringan
3. Menjelaskan aplikasi peralatan pengeringan dalam industri
1.3 Manfaat
1. Dapat mengetahui pengertian atau definisi dari peralatan pengeringan
2. Dapat mengetahui jenis peralatan pengeringan
3. Dapat mengetahui aplikasi peralatan pengeringan dalam industri
1.4 Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian dari peralatan pengeringan?
2. Jelaskan jenis jenis dari peralatan pengeringan?
3. Jelaskan aplikasi peralatan pengeringan dalam industri?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengering (Dryer)
Pada umumnya, pengeringan (drying) zat padat berarti pemisahan
sejumlah kecil air atau zat cair lain dari bahan padat, sehingga mengurangi
kandungan sisa zat cair di dalam zat padat itu sampai suatu nilai rendah yang
dapat diterima. Pengeringan biasanya merupakan langkah terakhir dari sederetan
operasi, dan hasil pengeringan biasanya siap untuk dikemas.
Pemisahan air atau zat cair lain dari zat padat dapat dilakukan dengan
memeras zat cair itu secara mekanik hingga keluar, atau dengan pemisah
sentrifugal, atau dengan pemisah sentrifugal, atau dengan penguapan secara
termal. Kandungan zat cair di dalam bahan yang dikeringkan berbeda dari satu
bahan ke bahan lain. Kadang-kadang bahan yang tidak mengandung zat cair sma
sekali disebut kering tulang (bone dry). Namun pada umumnya, zat padat masih
mengandung sedikit zat cair. Garam meja yang telah dikeringkan, misalnya,
mengandung kira-kira 0,5% air, batu kering kira-kira 4% dan kasein kering kirakira 8%. Pengeringan adalah suatu istilah yang relative dan hanya mengandung
arti bahwa terdapat pengurangan kadar zat cair dari suatu nilai awal menjadi suatu
nilai akhir yang dapat diterima.
Alat pengering konveksi dan alat pengering kontak terbagi menjadi
beberapa jenis alat, yaitu:
A. Pengering zat padat dan tapal (pasta)
Pengering Talam
Pengering Konveyor Tabir
Pengering Putar
Pengering Konveyor Sekrup
Pengering Hamparan- Fluidisasi
Pengering Kilat
Pengering Menara
Kelompok pertama yang terbesar terdiri dari pengering untuk zat padat
I.
Pengering zat padat dan tapal terdiri dari pengeringan talam (tray dryer) dan
pengering konveyor-tabir (screen-conveyor dryer) untuk bahan-bahan yang tidak
boleh diaduk, dan pengeringan konveyor sekrup (screw-conveyor dryer),
pengeringan hamparan-fluidisasi (fluid-bed dryer) dan pengeringan kilat ( flash
dryer), diamna pengadukan boleh dilakukan.
a. Pengeringan Talam
Pengeringan ini terdiri dari sebuah ruang dari logam lembaran yang berisi dua
buah truk yang mendukung rak-rak H. Setiap rak mempunyai sejumlah talam
dangkal, kira-kira 30-in. Persegi dan tebal 2 sampai 6-in, yang penuh dengan
bahan yang akan dikeringkan. Udara panas disirkulasikan pada kecepatan 7
sampai 15ft/det diantara talam dengan bantuan kipas C dan motor D, mengalir
melalui pemanas E. Sekat-sekat G membagikan udara itu secara seragam di atas
susunan tadi. Sebagian udara basah divetilasikan keluar melalui talang pembuang
B, sedang udara segar masuk melalui pemasuk A. Rak-rak itu disusun di atas roda
truk I, sehingga pada akhir siklus pengeringan truk itu dapat ditarik keluar dari
kamar itu dan dibawa ke stasiun penumpahan talam.
Pengeringan talam yang tertera pada gambar, sangat bermanfaat bila laju
produksi kecil. Alat ini dapat digunakan untuk pengeringan segala bahan, tetapi
karena memerlukan tenaga kerja untuk pemuatan dan pengosongan, biaya
operasinya agak mahal. Alat ini biasanya diterapkan untuk pengeringan bahanbahan bernilai tinggi seperti zat warna dan bahan farmasi.
bolong yang dilalui uap atau air panas atau kadang-kadang mempunyai ruangruang untuk fluida pemanas. Uap dari zat padat dikeluaran dengan ejector atau
pompa vakum. Pengering-beku terdiri dari sublimasi air dari es pada vakum tinggi
pada suhu di bawwah 0C. Hal ini dilakukan di dalam suatu pengeringan piring
vakum khusus untuk mengeringkan vitamin dan berbagai hasil yang peka penas.
Keuntungan:
a. Laju pengeringan lebih cepat
b. Kemungkinan terjadinya over drying lebih kecil
c. Tekanan udara pengering yang rendah dapat melalui lapisan bahan
yang dikeringkan.
Kerugian:
a. Biaya operasi agak mahal
b. Pengering Konveyor-tabir
Lapisan bahan yang akan dikeringkan setebal 1 sampai 6-in diangkut secara
perlahan-lahan diatas tabir logam melalui kamar atau terowongan pengering.
Kamar itu terdiri dari sederetan bagian terpisah yang masing-masing mempunyai
kipas dan pemanas udaranya sendiri. Pada ujung masuk pengering itu, udara
biasanya mengalir ke atas melalui tabir dan zat padat, didekat ujung keluar,
diaman bahan itu sudah kering dan mendebu, udara dikeluarkan ke bawah melalui
tabir. Suhu udara dan kelembaban mungkin tidak sama pada masing-masing
bagian itu, sehingga terdapat kondisi pengeringan yang optimum pada setiap titik.
Pengering konveyor-tabir biasanya mempunyai lebar 6 ft (2 m) dan panjang
12 sampai 150 ft (4 sampai 50 m), dengan waktu pengeringan 5 sampai 120
menit. Ukuran anyaman tabir itu kira-kira 30 mesh. Bahan-bahan bijian kasar,
beserpih, atau bahan berserat dapat dikeringkan dengan sirkulasi tembus tanpa
sesuatu perlakuan pendahuluan dan tanpa ada bahan yang lolos melalui tabir.
Akan tetapi, tapal dan ampas saring yang halus-halus dipracetak terlebih dahulu
untuk dapat ditangani dengan pengering konveyor tabir. Agregat itu biasanya
tidak kehilangan bentuknya pada waktu dikeringkan dan tidak tiris sebagai debu
melalui tabir itu, kecuali dalam jumlah yang sangat kecil. Kadang-kadang
diadakan pula fasilitas untuk memulihkan halusan-halusan yang menipis melalui
tabir itu.
Pengering konveyor tabir dapat menangani berbagai zat padat secara kontinu
dan tanpa penganan kasar, biasanya sedang dan konsumsi uap sangat rendah,
biasanya 2lb uap per pon air yang menguap. Udara dapat disirkulasikan ulang
dam diventilasikan keluar dari masing-masing bagian secara terpisah atau
dilewatkan dari satu bagian ke bagian lain secara lawan arah terhadap zat padat.
Pengering ini sangat cocok untuk situasi dimana kondisi pengeringan berubah
banyak dengan berkurangnya kandungan kebasahan zat padat.
c. Pengering Menara
Pengering menara terdiri dari sederetan talam bundar yang dipasang bersusun
ke atas pada suatu poros tengah yang berputar. Umpan padat dijatuhkan pada
talam teratas dan dikenakan pada arus udara panas atau gas yang mengalir talam.
Zat padat itu lalu dikikis keluar dan dijatuhkan ke talam berikut dibawahnya. Zat
padat itu menempuh jalan seperti itu melalui pengering, sampai keluar sebagai
hasil yang kering dari dasar menara. Aliran zat padat dan gas itu bisa searah dan
bisa pula berlawanan arah.
e. Pengering Turbo
Uap yang keluar disedot melalui pipa yang dipasang pada atap selongsong.
Selongsong itu memiliki diameter 3 sampai 24 in. ( 75 sampai 600 mm) dan
panjangnya sampai 200 ft (6in), bila diperlukan lebih panjang, digunakan
beberapa selongsong yang dipasang bersusun satu di atas yang lain. Sering pula
unit paling bawah dalam susunan itu merupakan pendingin dimana air atau bahan
pendingin lain yang dialirkan di dalam mantel itu untuk menurunkan suhu zat
padat yang telah dikeringkan tersebut sebelum keluar dari pengering.
Laju putar konveyor itu biasanya rendah saja, antara 2 sampai 30 put/min.
Koefisien perpindahan kalor didasarkan atas keseluruhan permukaan dalam
selongsong, biarpun selongsong itu hanya 10 sampai 60 persen penuh. Koefisien
itu bergantung pada pembebanan di dalam selongsong dan kecepatan konveyor.
5. Laju perpindahan kalor dan laju perpindahan massa uap air antara udara
pengering dan bahan sangat tinggi dibandingkan dengan pengering metode
kontak yang lain.
6. Pindah kalor dengan menggunakan pengering tipe fluidisasi membutuhkan
area permukaan yang relatif kecil.
7. Sangat ideal untuk produk panas sensitif dan non-panas sensitive
h. Pengering Kilat
Dalam pengering kilat yang tertera pada gambar, zat padat gilingan basah
diangkut selama beberapa detik di dalam arus gas panas. Umpan basah
dimasukkan ke dalam pencampur A, dimana ia dicampurkan dengan sebuah bahan
kering secukupnya untuk membuatnya bebas mengalir.
Bahan campuran itu lalu masuk ke dalam penumbuk palu (hammer mill) C,
yang disapu dari gas bakaran panas dari tungku B. Zat padat serbuk itu lalu
dibawa keluar dari penumbuk dengan arus gas melalui talang yang cukup panjang,
dimana pengeringan itu berlangsung. Gas dan zat padat kering itu dipisahkan
dalam siklon D, dan gas bersih dikeluarkan melalui kipas ventilasi E. Zat padat
dikeluarkan dari siklon melalui pengumpan bintang (star feeder) F, yang
menjatuhkannya ke dalam membagi zat padat G. Pembagi haampir selalu
diperlukan untuk mendaur ulang sebagian zat padat kering untuk dicampurkan
dengan umpan basah. Pembagi itu di operasikan dengan pengatur basah. Pembagi
itu dioperasikan dengan pengatur waktu yang menggerakkan katup penahan
sehingga zat padat kering kembali ke pencampur selama periode tertentu, dan
selama peride tertentu lainnya dikeluarkan sebagai hasil. Biasanya zat padat yang
di kembalikan lebih banyak dari yang dikeluarkan.
a. Pengering Semprot
Dalam pengering semprot bubur atau larutan didispersikan ke dalam arus gas
panas dalam bentuk kabut atau tetesn halus. Kebasahan akan mengguap dengan
cepat dari tetesan itu, dan meninggalkan partikel zat padat kering, yang lalu akan
dipisahkan dari arus gas. Aliran zat dan gas itu bisa searah, bisa lawanan arah,
atau merupakan gabungan keduanya didalam satu arah.
Tetesan-tetesan itu dibentuk dalam kamar pengering berbentuk silinder
dengan nossel tekanan, dengan nossel dua fluida atau di dalam pengering ukuran
besar, dengan piring semprot kecepatan tinggi.
Keuntungan
pokok
dari
pengering
semprot
dalah
bahwa
waktu
pengeringannya sangat singkat, sehingga memungkinkam pengeringan bahanbahan yang peka panas dan menghasilkan partikel-partikel berbentuk boal pejal
maupun bolong.
Pengering semprot mempunyai keuntungan pula dalam menghasilkan
langsung dari larutan, bubur atau tapal encer suatu hasil kering yang siap untuk
dikemas. Pengering semprot dapat menggabungkan fungsi evaporasi, kristalisator,
pengering unit penghalus dan unit klasifikasi. Bilamana hal ini dapat diterapkan,
penyederhanaan yang dihasilkannya terhadap proses keseluruhan cukup banyak
artinya.
b. Pengering film-tipis
Pengering film tipis dapat menangani zat cair maupun bubur dan
menghasilkan hasil padat yang kering dan bebas mengalir. Alat ini biasanya terdiri
dari dua bagian; bagian pertama merupakan pengering-penguap vertikal. Sebagian
besar zat cair dikeliarkan di sini dari umpan, dan zat padat setengah basah dibuang
ke bagian dua (seperti pada gambar), dimana sisa kandungan zat cair dalam bahan
dari bagian pertama diturunkan lagi hingga nilai yang dikehendaki.
Effisiensi termal pengering film tipis biasa tinggi, dan kehilangan zat
padatnya juga kecil, karena dalam hal ini tidak ada atau hampir tidak ada gas yang
disedot melalui unit itu. Alay ini sangat bermanfaat untuk memulihkan pelarut dri
hasil padat. Alat ini relative mahal dan luas permukaan perpindahan kalornya
terbatas. Laju pengumpanan yang wajar untuk umpan yang basah air atau basah
pelarut, biasanya berkisar antara 20-40 ib/ft-hours (100-200 kg/m3-jam).
Pengeringan tromol terdiri dari satu rol logam atau lebih yang dipanaskan
diluar tromol itu sampai kering. Zat padat kering dikikis dari rol itu pada waktu
rol berputar dengan perlahan-lahan.
Contoh pengeringan tromol, dalam hal ini pengeringan tromol ganda dengan
umpan dari tengah. Zat cair diumpankan dari palung atau dari pipa berteforasi
kedalam kolam didalam ruang diatas dan diantara kedua rol. Kolam itu dibatasi
oleh plat-plat ujung yang stasioner. Kalor berpindah melalui konduksi ke zat cair
yang dikonsentrasikan sebagian didalam ruang diantara ruang rol. Zat cair pekat
keluar dari dasar kolam itu sebagai suatu lapisan viskos yang menutupi sisa
permukaan tromol. Hampir seluruh zat cair menguap dari zat padat bersamaan
dengan berputarnya tromol dan meninggalkan lapisan tipis yang terdiri dari bahan
kering yang kemudian dikikis dengan daun pisau kedalam konveyer yang reletyak
dibawahnya. Kebasahan yang menguap itu lalu dikumpulkan dan dikeluarkan
melalui pengeluaran uap diatas tromol.
ini tidak cocok untuk larutan garam yang kelarutannya terbatas untuk bubur zat
padat abrasif yang cenderung mengendap dan membangkitkan tekanan yang
berlebihan antara kedua tromol.
Pemilihan peralatan pengeringan
Pertimbangan-pertimbangan yang harus diperhatikan dalam pemilihan alat
pengeringan antara lain adalah:
a. kemudahan operasi terutama kemampuannya dalam menghasilkan produk
yang dikehendaki dalam bentuk laju yang diperlukan.
b. Sifat masing-masing alat pengering, menentukan jenis pengering mana
yang dipakai.
c. Faktor biaya investasi dan biaya operasi, namun perhatian harus diberikan
pula pada biaya keseluruhan system isolasi, tidak hanya pada unit
pengeringan saja.
Pedoman umum pemilihan alat pengering
Ada beberapa pedoman umum dalam memilih alat pengering, misalnya :
Pengering tumpak, paling banyak dipakai bila laju produksi zat padat
kering kurang dari 300-400 lb/jam (150-200 kg/jam). Pengering kontinyu
hamper selalu merupakan pilihan bila laju produksi lebih besar dari 1-2
ton/jam.
Bahan bahan yang peka termal perlu dikeringkan pada suhu rendah
dalam vakum, dengan medium pemanasan bersuhu rendah, atau dengan
pengeringan yang sangat cepat seperti pada pengering kilat atau pengering
semprot. Kristal Kristal yang rapuh harus ditangani dengan hati-hati
misalnya dalam pengeringan talam, konveyor tabir, atau pengering
menara.
kerugiannya adalah dalam pengeringan adiabatic banyak terdapat debu yang ikut
terbawa dan partikel-partikel Ini harus dipisahkan dari gas pengering. Untuk itu
diperlukan peralatan pemisah partikel yang cukup rumit, dan biayanya mungkin
tidak kurang dari biaya pengering itu. Hal ini sering menyebabkan pengering
adiabatic tidak seekonomis system tertutup non adiabatic. Pengering non
adiabatic selalu dipilih untuk partikel sangat halus atau untuk zat padat yang
terlalu reaktif terhadap arus gas.
Ds = 12,2 x 104r x
0,6
Lnr2
0,2
LLp
0,1
Rol pengering tromol itu diameternya berkisar antara 2-10 ft (0,6-3 m) dan
panjangnya 2-14 ft (0,6-4,3 m), dan berputar dengan kecepatan 1-10 put/min.
waktu dimana zat padat itu berada dalam kontak dengan logam padas adalah 6-15
detik, waktu yang cukup pendek sehingga tidak banyak menyebabkan
dekomposisi, juga pada hasil yang peka panas. Koefisien perpindahan kalornya
tinggi dari 220-360 Btu/ft2 hours F (1200-200 W/m2-C) pada kondisi
optimum, walaupun nilainya bisa turun sampai 1/10-nya bila kondisi tidak
memuaskan. Kapasitas pengeringnya sebanding dengan luas tromol aktif, yaitu
antara 1-10 lb produk kering per ft2 permukaan pengeringan per jam (5-50 kg/m2jam).
\
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengeringan berarti pemisahan cairan dari suatu bahan padat yang lembab
dengan cara menguapkan cairan tersebut dan membuang uap yang terbentuk.
Peralatan yang digunakan dalam proses pengeringan ada 2 macam, yaitu :
A. Pengeringan zat padat dan tapal
Pengering Talam
Pengering Putar
Pengering Hamparan - Fluidisasi
Pengering Menara
Pengering Konveyor Tabir
Pengering Konveyor Sekrup
Pengering Kilat
Pengering Semprot
Pengering Film
Pengering Tromol
3.2 Saran
Kerugian dari pengeringan antara lain terjadi perubahan pada struktur,
teksrur dan tampilan bahan. Pada bahan terjadi perubahan pada sifat fisik seperti
rasa,aroma,warna. Dan terjadi perubahan kimia yaitu komposisi kimia dan nilainilai gizinya. Oleh karena itu sebaiknya diperlukan suatu metode untuk
mengurangi kerugian pada saat proses pengeringan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA