Anda di halaman 1dari 4

BBLR

(BAYI BERAT LAHIR RENDAH)

Identitas Pasen
Nama
TTL
DX Medis

: By. F
: 14 Mei 2016
: BBLR

BB ketika lahir: 1800 gram


P1A0 Prematur 30 minggu

ETIOLOGI
PENATALAKSANAAN MEDIS
1.

Mempertahankan suhu badan


bayi
2. Pengaturan dan pengawasan
intake nutrisi (ASI)
3. Pencegahan infeksi
4. Penimbangan berat badan
5. Pemberian oksigen
6. Pengawasan jalan nafas
7. Tali pusat dalam keadaan

KOMPLIKASI
1.

2.

3.
KLASIFIKASI BBLR
Menurut harapan hidup:
1. Bayi berat lahir rendah (BBLR), berat lahir
1.500-2,500 gram.
2. Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR), berat
lahir 1.000-1.500 gram.
3. Bayi dengan berat badan ekstrim rendah
(BBLER), berat lahir < 1000 gram.
Menurut masa gestasinya:
1. Bayi prematur sesuai masa kehamilan (SMK)
terdapat derajat prematuritas di golongkan
menjadi 3 kelompok:
a. Bayi sangat prematur (extremely
prematur ): 24-30 minggu.
b. Bayi prematur sedang (moderately
prematur ) : 31-36 minggu.
c. Borderline Premature : 37-38 minggu.
Bayi ini bersifat premature dan mature.
2. Bayi prematur kecil untuk masa kehamilan
(KMK) terdapat banyak istilah untuk
menunjukkan bahwa bayi KMK dapat
menderita gangguan pertumbuhan di dalam
uterus (intra uterine growth retardation /
IUGR).

PEMERIKSAAN
PENUNJANG/DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan diagnostic
Leukosit
Hematokrit (Ht)
Hemoglobin (Hb)
Bilirubin
Destrosix
Pemantauan elektrolit ( Na,
K, CI.
Pemeriksaan Analisa gas
darah.
2. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan gula darah
Pemeriksaan darah rutin
Periksaan Ballard Scor

4.

5.

Gangguan pernapasan
a. Sindroma gangguan
pernapasan
b. Asfiksia
c. Aspirasi mekonium
d. Retrolental fibroplasia
Gangguan metabolik
a. Hipotermi
b. Hipoglikemia
c. Masalah pemberian ASI
Gangguan imunitas
a. Gangguan imunologik
b. Ikterus
Gangguan sistem peredaran darah
a. Masalah perdarahan
b. Anemia
c. Gangguan jantung
d. Gangguan pada otak
Gangguan cairan elektrolit
a. Gangguan eliminasi
b. Distensi abdomen
c. Gangguan pencernaan
d. Gangguan elektrolit

1. Prematur : 50 % yang diketahui


diantaranya:
a. Kehamilan ganda
b. Hidramnion
c. Perdarahan antepartum
d. Penyakit pada wanita
hamil induksi atau
persalinan prematur.
2. SGA / KMK
a. Kongenital
b. Infeksi

MANIFESTASI KLINIS
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Berat kurang dari 2.500 gram


Panjang kurang dari 45 cm
Lingkar dada <30 cm dan
lingkar kepala <33 cm
Umur kehamilan <37 minggu
Kulit tipis, transparan, rambut
lanuago banyak, lemak
berkurang
Otot hipotonik lemah dan
pernafasan tidak teratur dapat
terd=jadi apnea
Ekstremitas : paha abduksi,
sendi lutut fleksi
Pernafasan 40-50 kali
permenit dan nadi 100-140x
per menit

PATOFISIOLOGI
Prematuritas,
dismaturitas,
SGA/KMK

Gangguan sirkulasi
uretoplasenta

Insufisiensi plasenta

Suplai nutrient dan O2


tidak adekuat

Gangguan pertumbuhan
intraurine

BBLR

NIC
1. Monitor tanda-tanda
hipertermi dan
hipotermi
2. Rawat bayi dengan
suhu lingkungan
sesuai.
3. Hindarkan bayi kontak
langsung dengan
benda sebagai sumber
dingin/panas.
4. Ukur suhu bayi setiap
3 jam atau kalau perlu.
5. Ganti popok bila
basah.
6. Ajarkan perawatan

Kurangnya jaringan
lemak di bawah kulit
dan struktur kulit
imatur

Imatur organ
pencernaan

Imaturitas paru

Refleks isap, telan dan


batuk belum sempurna

Alveoli sulit
mengembang

Resiko
Ketidakseimbanga
n Suhu Tubuh

Ketidakseimbangan Nutrisi
Kurang Dari Kebutuhan Tubuh

Ketidak
Efektifan Pola

Intake
menurun

Intake protein
menurun

NIC
1. Monitor tanda tanda
vital
2. Pertahankan jalan
nafas yang paten
3. Auskultasi suara nafas,
catat adanya suara
nafas tambahan
4. Monitor suhu, warna
dan kelembaban kulit
5. Berikan oksigen
dengan metode yang
sesuai.

Kurangnya imunoglobin
NIC
1. Berikan ASI/PASI dengan metode
yang tepat.
2. Kaji maturitas refleks berkenaan
dengan pemberian makan (misalnya :
mengisap, menelan, dan batuk)
3. Timbang berat badan setiap hari
4. Auskultasi adanya bisisng usus, kaji
status fisik dan pernapasannya.
5. Cata intake dan output, monitor
pemberian nutrisi.
6. Kolaborasi dalam pemberian total
parentral nutrision jika diperlukan.

Kurangnya
imunnoglobin

Pertahanan imunologis
kurang

Resiko Infeksi

NIC
1. Hindari bayi dari orangorang yang terinfeksi kalau
perlu rawat dalam
incubator.
2. Cuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan
bayi.
3. Lakukan tehnik aseptik dan
antiseptik bila melakukan

DAFTAR PUSTAKA
Arief, N. (2008). Panduan Lengkap Kehamilan dan Kelahiran Sehat. Yogyakarta : AR Group.
Maryunani, A. (2009). Ilmu Kesehatan Anak dalam Kebidanan. Jakarta : TIM.
Nurarif, A.H & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc Edisi Revisi Jilid .
jogjakarta : Mediaction.

Anda mungkin juga menyukai