DOKUMEN
TGL PEMBUATAN
TGL REVISI
TGL EFEKTIF
DISAHKAN OLEH
SPO LABORATORIUM
NAMA SPO
Pengertian:
Hemoglobin darah diubah menjadi asam hematin dengan penambahan larutan HCl, lalu kadar asam hema
membandingkan warna yang terjadi dengan warna standar.
Tujuan:
Menetapkan kadar hemoglobin dalam darah.
Kebijakan:
1.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
2.
a.
b.
Pelaksanaan :
1. Tabung hemometer diisi dengan larutan HCl 0,1 N sampai tanda
2.
2. Hisaplah darah kapiler/vena dengan pipet Sahli sampai tepat
pada tanda 20 l.
3. Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung luar pipet
dengan kertas tissue secara hati-hati jangan sampai darah dari
dalam pipet berkurang.
4. Masukkan darah sebananyak 20 l ini ke dalam tabung yang
berisi larutan HCl tadi tanpa menimbulka gelombang udara.
5. Bilas pipet sebelum diangkat dengan jalan menghisap dan
mengeluarkan HCl dari dalam pipet secara berulang-ulang 3
kali.
6. Tunggu 5 menit untuk pembentukan asam hematin.
7. Asam hematin yangterjadi diencerkan dengan aquades setetes
demi setetes sambil diaduk dengan batang pengaduk dari gelas
sampai didapt warna yang sama dengan warna standar.
8. Miniskus dari larutan dibaca. Miniskus dalam hal ni adalah
permukaan terendah dari larutan.
Pelaporan :
Dinyatakan dalam gr/dl
Unit Terkait
Laboratorium
NO.DOKUMEN
TGL PEMBUATAN
TGL REVISI
TGL EFEKTIF
DISAHKAN OLEH
SPO LABORATORIUM
NAMA SPO
Pengertian:
Menghitung jumlah lekosit yang ada dalam volume tertentu.
Tujuan:
Menghitung lekosit dalam darah.
Kebijakan:
1. UU RI No. 36 th 2009 tentang Kesehatan
2. Kepmenkes RI No. 364/Menkes/SK/III/ 2003 tentang Laboratorium Kesehatan
3. Kepmenkes RI No. 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman Akreditasi Laboratorium Kesehatan
4. Kepmenkes RI no. 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat
1.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Prosedur :
Skema Pemeriksaan:
Persiapan alat :
1. Pipet lekosit.2. Kamar hitung.3. Mikroskop.4. Counter
tally (bila ada).
Isap darah dengan pipet Thoma sampai tanda 0,5
Reagen
Larutan turk
Pelaksanaan :
Hisaplah darah kapiler / darah EDTA dengan pipet lekosit
Isap lar. Turk sapai tanda batas 11, kocok
sampai tepat pada garis 0,5.
Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung luar pipet
dengan cara menghapus dari pertengahan pipet kebawah dengan
kertas saring/ tissue secara cepat.
Masukkan ujung pipet ke dalam larutan turk sambil menahan
Teteskan ke dalam bilik hitung
darah pada garis tadi. Pipet dipegang dengan sudut 45 dan
larutan turk dihisap perlahan-lahan (jangan sampai timbul
gelembung udara sampai garis 11)
Angkatlah pipet dari airan dan tutup
ujungnya dan ujung jari lalu
Hitung dengan perbesaran 100x/400x sebanyak 16 kotak atau 32 atau 64
lepaskan karet penghisap.
Kocoklah pipet dengan menutup ujung-ujung pipet dengan ibu
jari dan jari tengah selama 2-3 menit.
Bila tidak akan segera diperiksa, letakkan pipet tersebut dalam
posisi horizontal.
Ambilah kamar hitung improved neubauer yang bersih, letakkan
Catat hasil dan laporkan
kamar hitung ini di dengan kaca penutup terpasang mendatar
diatasnya.
Kocokklah kembali pipet yang telah diisi tadi, kemudian buangla
cairan ke dalam batang kapiler pipet sebanyak 3-4 tetes dan
segera sentuhkan ujung pipet dengan sudut 30C pada
permukaan kamar hitung serta menyinggung pinggir kaca
penutup. Biarkan kamar hitung terisi secara perlahan-lahan
dengan sendirinya.
8. Biarkan kamar hitung berada di atas mikroskop selama 2
menit agar lekosit mengendap. Bila tidak segera hitung dapat
disimpan dalam petridish tertutup yang berisi kapas basah.
Unit Terkait
Laboratorium
NO.DOKUMEN
TGL PEMBUATAN
TGL REVISI
TGL EFEKTIF
DISAHKAN OLEH
SPO LABORATORIUM
NAMA SPO
Pengertian:
Menghitung jumlah lekosit yang ada dalam volume tertentu.
Tujuan:
Menghitung jumlah tiap-tiap jenis lekosit dalam darah.
Kebijakan:
1. UU RI No. 36 th 2009 tentang Kesehatan
2. Kepmenkes RI No. 364/Menkes/SK/III/ 2003 tentang Laboratorium Kesehatan
3. Kepmenkes RI No. 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman Akreditasi Laboratorium Kesehatan
4. Kepmenkes RI no. 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat
Prosedur:
Persiapan alat :
1. Mikroskop.
2. Kaca obyek yang kering bebas debu dan lemak.
3. Lancet steril.
4. Pencatat waktu.
5. Rak pengecatan.
6. Rak pengering.
7. Minyak imersi.
8. Kaca penggeser.
9. Pisnsil kaca.
Reagen :
1. Larutan wright.
2. Larutan penyanggah dengan pH6,4.
Cara Pemeriksaan :
1. Pembuatan sediaan apus darah.
Alur Pemeriksaan:
a. Teteskan satu tetes darah diatas kaca objek 2cm dari tepi.
b. letakkan kaca tersebut di atas meja dengan darah sebelah kanan.
c. Dengan kanan tangan diletakkan kaca penggeser di sebelah kiri
tetesan darah.
d. Gerakkan ke kanan hingga menyentuh tetesan tersebut.
e. Biarkan darah menempel dan menyebar rata di pinggir kaca
penggeser.
f. Segera geserkan kaca tersebut ke kiri dengan sudut 30 - 45.
Jangan menekan kaca penggeser tersebut ke bawah.
g. Biarkan kesediaan tersebut kering di udara. Lalu tulislah nama
Unit Terkait
Laboratorium
NO.DOKUMEN
TGL PEMBUATAN
TGL REVISI
TGL EFEKTIF
DISAHKAN OLEH
SPO LABORATORIUM
NAMA SPO
Pengertian:
Laju Endap Darah (LED) adalah sebuah pengukuran seberapa cepat sel-sel darah merah jatuh ke
dasar sebuah tabung uji. Ketika pembengkakan dan peradangan hadir, protein darah mengumpul dan
menjadi lebih berat dari biasanya. Jadi, ketika diukur, mereka mengendap dan berkumpul lebih cepat
di bagian bawah dari tabung uji. Umumnya, semakin cepat sel-sel darah turun, lebih parah
peradangan
Tujuan:
Untuk mengetahui banyaknya sel-sel darah yang mengendap dalam waktu tertentu.
Kebijakan:
1. UU RI No. 36 th 2009 tentang Kesehatan
2. Kepmenkes RI No. 364/Menkes/SK/III/ 2003 tentang Laboratorium Kesehatan
3. Kepmenkes RI No. 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman Akreditasi Laboratorium
Kesehatan
4. Kepmenkes RI no. 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
Prosedur:
Alur
Bahan :
Ambil darah vena 2 cc,
1. Darah vena dengan antikoagulen.
Persiapan alat :
1. Pipet westergren.
2. Rak westergren.
darah
Pelaksanan
: masukan ke dalam tabung rekasi yang sudah tercampur 0,5 cc Na citrate 3,8%, campurkan
1. Pipetlah larutan NaCl 0,85% (PZ)
sebanyak 0,25 ml (menggunakan pipet
westergren sampai tanda 150)
2. Pipetlah darah sebanyak 1 ml
(menggunakan pipet westergren sampai
tanda nol (0), masukkanlah kedalam
Isap
dengan
sampai tanda 0, letakan tegak lurus pada rak westergreen
tabung reaksi
yang
berisi tabung
PZ, laluwestergreen
kocok.
3. Pipetlah campuran darah tersebut
dengan menggunakan pipet yang sama
sampai tanda nol.
4. Letakkanlah pada`rak westergren
dalm sikap tegak \lurus.
5. Tunggulah selama 1 jam, baca nilai
L.E.D nya.Baca hasil pemeriksaan pada 1 jam pertama dan 2 jam berikutnya, laporkan hasilnya dan catat
Unit Terkait
Laboratorium
NO.DOKUMEN
TGL PEMBUATAN
TGL REVISI
TGL EFEKTIF
DISAHKAN OLEH
SPO LABORATORIUM
NAMA SPO
Pengertian:
Suatu tindakan pemeriksaan golongan darah
Tujuan:
Untuk mengetahui golongan darah seseorang
Kebijakan
1. UU RI No. 36 th 2009 tentang Kesehatan
2. Kepmenkes RI No. 364/Menkes/SK/III/ 2003 tentang Laboratorium Kesehatan
3. Kepmenkes RI No. 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman Akreditasi Laboratorium
Kesehatan
4. Kepmenkes RI no. 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
Prosedur:
Ambil darah
Alur: kapiler
Persiapan Alat :
1. Kaca`obyek.
2. Lancet.
3. Kapas
alkohol.
Teteskan
pada kartu gol darah sebanyak 3 titik yang sudah ditetesi serum anti A, anti B dan anti AB
Reagen :
1 set antisera yang berisi :
a. Serum anti A.
b. Serum anti B.
c. Serum anti AB.
Campurkan masing-masing tetesan tersebut, lihat hasilnya, laporkan dan catat hasilnya
d. Anti Rh faktor.
Cara pemeriksaan :
1. Taruhlah pada kaca objek :
a. 1 tetes serum anti A.
b. 1 tetes serum anti B.
c. 1 tetes serum anti AB
d. 1 tetes anti Rh factor.
2. Setetes kecil darah kapiler atau diteteskan pada
serum-serum tersebut diatas. Campur dengan ujung
lidi (satu lidi untuk satu macam campuran).
3. Goyangkan kaca obyek dengan mmbuat gerakan
melingkar selama 4 menit.
4. Lihat bagian mana yang ada aglutinasinya
Perhatian ! Bila :
1. Anti A aglutinasi positif
Anti B aglutinasi negatif
golongan darah A
Anti AB aglutinasi positif
2. Anti A aglutinasi negatif
Anti B aglutinasi positif
Anti AB aglutinasi positif
3. Anti A aglutinasi positif
golongan darah B
golongan darah AB
Laboratorium
NO.DOKUMEN
TGL PEMBUATAN
TGL REVISI
TGL EFEKTIF
DISAHKAN OLEH
SPO LABORATORIUM
NAMA SPO
Pengertian
Sputum adalah cairan yang diproduksi dalam alveoli dan bronkioli. Sputum yang memenuhi syarat
pemeriksaan harus betul-betul dari trakea dan bronki bukan berupa air ludah. Sputum dapat
dibedakan dengan ludah antara lain : ludah biasa akan membentuk gelembung-gelembung jernih di
bagian atas permukaan cairan,sedang pada sputum hal ini jarang terjadi. Secara mikroskopis ludah
akan menunjukan gambaran sel-sel gepeng sedang pada sputum hal ini tidak ditemukan.
Tujuan
Untuk menemukan adanya bakteri tahan asam dalam dahak penderita.
Kebijakan
1. UU RI No. 36 th 2009 tentang Kesehatan
2. Kepmenkes RI No. 364/Menkes/SK/III/ 2003 tentang Laboratorium Kesehatan
3. Kepmenkes RI No. 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman Akreditasi Laboratorium
Kesehatan
4. Kepmenkes RI no. 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
Prosedur:
Persiapan Alat :
Buat tidak
apusan
dahak dan
pada objek gelas, keringkan lalu fiksasi diatas api spirtus
1. Kaca obyek yang bersih
berminyak
tidak bergores.
2. Lampu spritus.
3. Pensil kaca.
4. Rak pewarna.
5. Rak pengering.
Reagen :
Larutan Ziehl neelsen.
Buat apusan dahak pada objek gelas
Cara Pembuatan :
1. Kaca obyek diberi nomor kode/nomor
pasien/nama pasien pada sisi kanan
kaca`obyek.
2. Pilih bagian dahak yang kental, warna
Warnai dengan pewarnaan ziehel Nielsen
kuning kehijauan, ada`perkejuan, ada`pus
atau darah. Ambil sedikit bagian teresebut
dengan
memakai
sengkelit/ose
yang
sebelumnya dibakar dahulu sampai pijar.
Kemudian didinginkan.
3. Ratakan diatas kaca obyek dengan ukuran
Baca dg mikroskop perbesaran 1000x
2 3 cm. apusan dahak jangan terlampau
tebal atau terlampau tipis. Keringkan pada
suhu kamar.
4. Ose sebelum dibakar dielupkan dulu
kedalam botol yang berisi campuran alkohol
70% dan pasir dengan perbandingan 2 : 1 Laporkan dan catat hasilnya
dengan tujuan untuk melepaskan partikel
yang melekat pada ose (untuk mencegah
terjadinya perikan atau aerosol pada waktu
ose dibakar yang dapat menularkan kuman
tubercoluse).
Laboratorium
NOMOR SOP
TGL PEMBUATAN
TGL REVISI
TGL EFEKTIF
DISAHKAN OLEH
SOP LABORATORIUM
NAMA SOP
PEMERIKSAAN WIDAL
Pengertian:
Pemeriksaan untuk mengetahui adanya antibody (uji kualitatif) titer antibody (uji kuantitatif)
terhadap infeksi slmonela typhosa.
Tujuan:
Untuk membantu diagnosa penyakit thypus.
Kebijakan:
1. UU RI No. 36 th 2009 tentang Kesehatan
2. Kepmenkes RI No. 364/Menkes/SK/III/ 2003 tentang Laboratorium Kesehatan
3. Kepmenkes RI No. 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman Akreditasi Laboratorium
Kesehatan
4. Kepmenkes RI no. 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
Prosedur:
Persiapan Alat :
1. Obyek glass.
2. Pipet.
3. Pengaduk.
Prosedur :
1. Kualitatif
a) 0,06 ml serum diteteskan pada 4
tempat terpisah pada obyek glass.
b) Masing-masing ditetesi dengan antigen
salmonella.
c) Diaduk, digoyang melingkar, dibaca
aglutinasi.
2. Kuantitatif
a) Dilakukan pengenceran serum.
b) Tiap pengenceran diteteskan pada
obyek glass.
c) Dari masing-masing pengenceran
dilakukan test seperti pada test kualitatif.
Interpretasi serum (ml)
titer antibody
Hasil
0,04
1 : 40
0,02
1 : 80
0,02
1 : 160
0,005
1 : 320
Unit Terkait
Alur:
0,06 ml serum
diteteskan pada 4
tempat terpisah pada
obyek glass.
Masing-masing
ditetesi dengan
antigen salmonella.
Laborat
NOMOR SOP
TGL PEMBUATAN
TGL REVISI
TGL EFEKTIF
DISAHKAN OLEH
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN CIANJUR
BAGIAN ORGANISASI
JALAN SITI JENAB NO. 31 TELP. 0263 263890 CIANJUR
SOP LABORATORIUM
NAMA SOP
Pengertian:
Pemeriksaan untuk mendeteksi adanya hormon human chorionie gonadotropin (HCG) dalam urine.
Tujuan:
Untuk membantu diagnose kehamilan dini.
Kebijakan:
1. UU RI No. 36 th 2009 tentang Kesehatan
2. Kepmenkes RI No. 364/Menkes/SK/III/ 2003 tentang Laboratorium Kesehatan
3. Kepmenkes RI No. 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman Akreditasi Laboratorium
Kesehatan
4. Kepmenkes RI no. 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
Alur:
Prosedur:
Persiapan Alat :
1. Strip tes kehamilan.
Laborat
NOMOR SOP
TGL PEMBUATAN
TGL REVISI
TGL EFEKTIF
DISAHKAN OLEH
SOP LABORATORIUM
NAMA SOP
Pengertian:
Air kencing (urine) merupakan cairan sisa yang dieksresikan ginjal kemudian dikeluarkan dari
dalam tubuh melalui proses urinasi.
Tujuan:
Menemukan adanya unsur-unsur sedimen organik dan anorganik dalam urine secara mikroskopik.
Kebijakan:
1. UU RI No. 36 th 2009 tentang Kesehatan
2. Kepmenkes RI No. 364/Menkes/SK/III/ 2003 tentang Laboratorium Kesehatan
3. Kepmenkes RI No. 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman Akreditasi Laboratorium
Kesehatan
4. Kepmenkes RI no. 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
2.
3.
4.
5.
6.
Prosedur:
Persiapan Alat :
Sentifuge.
Mikroskop.
Obyek glass.
Cover glass.
Pipet.
Alur:
5 ml urine di sentrifue 5 menit kecepatan 2000 rpm
Prosedur :
Kocok urine dalam botol supaya sdimen
tercampur rata.
2. Masukkan 5 10 ml urine ke dalam tabung
Dengan pipet
tetes, teteskan pada objek glass tutup dg cover glass, periksa dibawah mikroskop perbesaran 40x
sentifuge.
3. Disentifuge selama 5 menit dengan kecepatan
2000 rpm.
4. Tuang urine bagian atas hingga tersisa ml
urine.
5. Kocok tabung untuk mencampur sedimen.
6. Dengan pipet tetes, diteteskan 1 tetes sedimen
pada obyek glass, kemudian ditutup dengan
Baca hasil, laporkan dan catat
cover glass.
7. Periksa dibawah mikroskop.
Mula-mula dengan perbedaan obyektif 10x
(lapang pandang keci/LPK) kemudian dengan
pembesaran obyektif 40x lapang pandang besar /
LPB)
1.
Unit Terkait
Laborat
NOMOR SOP
TGL PEMBUATAN
TGL REVISI
TGL EFEKTIF
DISAHKAN OLEH
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN CIANJUR
BAGIAN ORGANISASI
SOP LABORATORIUM
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
NAMA SOP
Prosedur:
Alur:
Persiapan Alat :
Kaca sediaan / obyek glass.
OSG.
Ambil sedikit sputum menggunakan ose
Lampu spirtus.
Pinset.
Botol berisi pasir dan alkohol 70%
Prosedur :
Ambil pot dahak dan kaca sediaan yang beridentitas dama dengan
Oleskan sputum secara merata pada objek glas, jangan terlalu tebal dan terlalu ipis
pot dahak.
Buka pot dengn hati-hati untuk menghindari terjadinya droplet
(percikan dahak).
Buat sediaan hapus dengan oase (sengkelit) dengan urutan sebagai
berikut :
Panaskan oase diatas nyala api spirtus sampai merah dan biarkan
sampai dingin.
sampai
kering
AmbilBiarkan
sedikit dahak
darikering,
bagiansetelah
yang kental
danapusan
kuning dahak
kehijau-difiksasi diatas api Bunsen selama 3
hijauan (purulen) menggunakan oase yang telah disterilkan diatas.
Oleskan dahak secara merata (janga terlalu tebal tapi jangan terlalu
tipis) pada permukaan kaca sediaan dengan ukuran 2x3 cm.
Masukkan oase ke dalam botol (berukuran 300 500 cc) yangberisi
pasir dan alkohol 70% (setinggi 3-5 cm diatas pasir), kemudian
digoyang-goyangkan untuk melepaskan partikel yang melekat pada
oase / sengkelit.
Setelah itu dekatkan oase tersebut pada api spirtus sampai kering,
kemudian dibakar pada api spirtus tersebut sampai membara.
Keringkan sediaa diudara terbuka, jangan terkena sinar matahari
langsung atau diatas api, biasanya memerlukan waktu sekitar 15
30 menit, sebelum sediaan hapus tersebut fiksasi.
Gunakan pinset untuk megambil sediaan yang sudah kering pada
sisi berlabel dengan hapusan dahak menghadap keatas.
h) Lewatkan di atas lampu spirtus sebanyak 3 kali (memerlukan
waktu sekitar 3 5 detik) untuk fiksasi (kalau terlalu lama dapat
merubah bentuk kuman dan membuat sediaan pecah).
Unit Terkait
Laborat
NOMOR SOP
TGL PEMBUATAN
TGL REVISI
TGL EFEKTIF
DISAHKAN OLEH
SOP LABORATORIUM
NAMA SOP
Pengertian
Prinsip dasar dari pewarnaan ini adalah Dinding bakteri yang tahan asam mempunyai
lapisan lilin dan lemak yang sukar ditembus cat. Oleh karena pengaruh fenol dan
pemanasan maka lapisan lilin dan lemak itu dapat ditembus cat basic fuchsin. Pada
waktu pencucian lapisan lilin dan lemak yang terbuka akan merapat kembali. Pada
pencucian dengan asam alkohol warna fuchsin tidak dilepas. Sedangkan pada bakteri
tidak tahan asam akan luntur dan mengambil warna biru dari methylen blue.
Tujuan
Untuk melakukan pemeriksaan mikroskopis basil tahan asam (BTA) antara lain
mycobacterium tuberculosis, mycobacterium non tuberculosis dan mycobacterium
leprae
1. UU RI No. 36 th 2009 tentang Kesehatan
2. Kepmenkes RI No. 364/Menkes/SK/III/ 2003 tentang Laboratorium Kesehatan
3. Kepmenkes RI No. 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman Akreditasi
Kebijakan
Laboratorium Kesehatan
4. Kepmenkes RI no. 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat
Kesehatan Masyarakat
Prosedur:
Alur:
Persiapan Alat :
Letakan sediaan dengan
1. Kit reagen Ziehl Neelsen berisi :
bagian apusan menghadap
a) Carbol fuctisin 0,3%.
ke atas pad arak pewarnaan
b) Asam alkohol 3%.
c) Methylene blue 0,3%
2. Rak pengecatan.
Tuangkan karbol fuchsin
3. Corong dengan kertas filter.
0,3% melalui kertas saring
4. Pipet.
hingga mengenangi seluruh
permukaan sediaan.
5. Pinset.
6. Lampu spirtus.
7. Air mengalir.
Panasi dari bawah
8. Rak pengering.
Prosedur :
1.
1.
2.
3.
4.
5.
Pembacaan Hasil :
Pembacaan hasil pemeriksaan sediaan dahak dilakukan dengan
menggunakan skala IUATLD sebagai berikut :
Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang, disebut
negative.
Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang, ditulis jumlah
kuman yang ditemukan.
Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang, disebut + atau
(1+).
Ditemukan 1-10 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut + + atau
(2+).
Ditemukan > 10 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut + + + atau
(3+).
Penulisan gradasi hasil bacaan penting untuk menunjukkan
keparahan penyakit dan tingkat penularan penderita tersebut.
Catatan :
Bila ditemukan 1 3 BTA dalam 100 lapang pandang,
Unit
Laborat
Terkait
NOMOR SOP
TGL PEMBUATAN
TGL REVISI
TGL EFEKTIF
DISAHKAN OLEH
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN CIANJUR
BAGIAN ORGANISASI
SOP LABORATORIUM
NO
NAMA SOP
KOMPONEN
1.
Dasar Hukum
2.
Persyaratan Pelayanan
3.
4.
5.
6.
Produk pelayanan
7.
8.
9.
10.
Kompetensi pelaksana
Pengawasan internal
Penanganan pengaduan,
saran, dan masukan
11.
12.
13.
Jumlah pelaksana
Jaminan pelayanan
Jaminan keamanan dan
keselamatan pelayanan
Evaluasi kinerja pelaksana
14.
NOMOR SOP
TGL PEMBUATAN
TGL REVISI
TGL EFEKTIF
DISAHKAN OLEH
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN CIANJUR
BAGIAN ORGANISASI
SOP LABORATORIUM
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
NAMA SOP
Unit Terkait
Laborat
NOMOR SOP
TGL PEMBUATAN
TGL REVISI
TGL EFEKTIF
DISAHKAN OLEH
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN CIANJUR
BAGIAN ORGANISASI
SOP LABORATORIUM
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
NAMA SOP
Laborat
NOMOR SOP
TGL PEMBUATAN
TGL REVISI
TGL EFEKTIF
DISAHKAN OLEH
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN CIANJUR
BAGIAN ORGANISASI
SOP LABORATORIUM
NAMA SOP
Tujuan
Pengambilan darah kapiler atau dikenal dengan istilah skinpuncture yang berarti
proses pengambilan sampel darah dengan tusukan kulit
1. Untuk mendapatkan sampel darah yang baik dan memenuhi syarat untuk
dilakukan pemeriksaan.
Kebijakan
Pengertian
Prosedur
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Unit Terkait
Laborat
NOMOR SOP
TGL PEMBUATAN
TGL REVISI
TGL EFEKTIF
DISAHKAN OLEH
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR
SOP LABORATORIUM
NAMA SOP
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Unit Terkait
Siapkan peralatan: handskun, lancet steril, kapas alcohol 70%, alat ukur
gula, stik, dan pendokumentasian.
Pilih jari tengah lalu desinfeksi dengan kapas alkohol 70%, biarkan
kering.
Tusuk dengan lancet steril pada ujung jari manis sampai keluar darah.
Setelah darah keluar, buang tetes darah pertama dengan memakai kapas
kering, tetes berikutnya boleh dipakai untuk pemeriksaan.
Teteskan darah pada ujung stik gula.
Baca hasil pemeriksaan.
Pencatatan.
Laborat
NOMOR SOP
TGL PEMBUATAN
TGL REVISI
TGL EFEKTIF
DISAHKAN OLEH
SOP LABORATORIUM
NAMA SOP
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Unit Terkait
Siapkan peralatan: handskun, lancet steril, kapas alcohol 70%, alat ukur
asam urat, stik, dan pendokumentasian.
Pilih lokasi pengambilan lalu desinfeksi dengan kapas alkohol 70%,
biarkan kering.
Tusuk dengan lancet steril pada ujung jari manis sampai keluar darah.
Setelah darah keluar, buang tetes darah pertama dengan memakai kapas
kering, tetes berikutnya boleh dipakai untuk pemeriksaan.
Teteskan darah pada ujung stik gula.
Baca hasil pemeriksaan.
Pencatatan.
Laborat
NOMOR SOP
TGL PEMBUATAN
TGL REVISI
TGL EFEKTIF
DISAHKAN OLEH
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN CIANJUR
BAGIAN ORGANISASI
JALAN SITI JENAB NO. 31 TELP. 0263 263890 CIANJUR
SOP LABORATORIUM
NAMA SOP
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Unit Terkait
Siapkan peralatan: handskun, lancet steril, kapas alcohol 70%, alat ukur
asam urat, stik, dan pendokumentasian.
Pilih lokasi pengambilan lalu desinfeksi dengan kapas alkohol 70%,
biarkan kering.
Tusuk dengan lancet steril pada ujung jari manis sampai keluar darah.
Setelah darah keluar, buang tetes darah pertama dengan memakai kapas
kering, tetes berikutnya boleh dipakai untuk pemeriksaan.
Baca hasil pemeriksaan.
Pencatatan.
Laborat
NOMOR SOP
TGL PEMBUATAN
TGL REVISI
TGL EFEKTIF
DISAHKAN OLEH
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN CIANJUR
BAGIAN ORGANISASI
JALAN SITI JENAB NO. 31 TELP. 0263 263890 CIANJUR
SOP LABORATORIUM
NAMA SOP
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Unit Terkait
Siapkan peralatan: handskun, lancet steril, kapas alcohol 70%, alat ukur
kolesterol, stik, dan pendokumentasian.
Pilih lokasi pengambilan lalu desinfeksi dengan kapas alkohol 70%,
biarkan kering.
Tusuk dengan lancet steril pada ujung jari manis sampai keluar darah.
Setelah darah keluar, buang tetes darah pertama dengan memakai kapas
kering, tetes berikutnya boleh dipakai untuk pemeriksaan.
Baca hasil pemeriksaan.
Pencatatan.
Laborat
NOMOR SOP
TGL PEMBUATAN
TGL REVISI
TGL EFEKTIF
DISAHKAN OLEH
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN CIANJUR
BAGIAN ORGANISASI
JALAN SITI JENAB NO. 31 TELP. 0263 263890 CIANJUR
SOP LABORATORIUM
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
NAMA SOP
DITETAPKAN OLEH :
KEPALA PUSKESMAS
PROSEDUR
PENGELOLAAN LIMBAH
LABORATORIUM
PEMERINTAH KABUPATEN
CIANJUR
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN CIANJUR
BAGIAN ORGANISASI
JALAN SITI JENAB NO. 31 TELP.
0263 263890 CIANJUR
NO : 02.05/Lab.05
1. Pengertian
TERBIT :
TANGGAL :
Limbah laboratorium adalah sisa bahan atau cairan
pemeriksaan laboratorium
Limbah harus dikelola dengan baik karena dapat menjadi
sumber penularan penyakit.
2.
3.
4.
5.
6.
Tujuan
Kebijakan
Petugas
Peralatan
Prosedur
7. Dokumen Terkait
o
o
SOP
Puskesmas Kend
it
No Dokumen
No Revisi
Halaman
...
...
1/1
Disetujui oleh,
PROTAP
Tanggal Terbit
drg. Dina Fitrya, M.Kes
RAWAT INAP
01 Januari 2014
Pengerti
an
Tujuan
Kebijaka2. Menyediakan spesimen (UL, FL, sputum dan sampel darah untuk cross
n
match)
PERSIPAN PERALATAN :
1. Spuit
5. Pot / tabung FL
6. Pot sputum
3. botol urin
7. Kertas etiket
4. kapas alkohol
8. baki
PENATALAKSANAAN
1. Mencatat nama pasien dan macam pemeriksaan di buku permintaan
pemeriksaan laboratorium
2. Mengisi formulir permintaan pemeriksaan laboratorium sesuai dengan
jenis pemeriksaan untuk laborat luar jika hari libur atau Cito 24 jam
3. Menyediakan tempat penampungan bahan pemeriksaan dan masingmasing tempat diberi etiket yang lengkap dan jenis meliputi :
* Nama pasien * Tanggal pengambilan
* umur * Macam pemeriksaan (UL, FL, sputum, dll)
* Ruang rawat
4. keluarga pasien yang mengantar spesimen ke laborat kecuali tidak ada
keluarganya diantar oleh petugas bila di lakukan dilaborat puskesmas
5. Pemeriksaan cito dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan kapan saja
pengambilan bahannya oleh petugas ruangan untuk dikirim kelaborat luar
6. Petugas laborat menulis hasil laborat di lembar hasil pemeriksaan
laboratorium dan biayanya (ditulis dipojok atas dengan secarik kertas)
Prosedur7. Petugas rawat inap mengumpulkan dengan lembar status pasien
Unit
terkait
Laboratorium
SOP
PENANGANAN TUBERCOLUSIS
No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
1/1
kesmas Kendit
Disetujui oleh,
Kepala UPTD Puskesmas Kendit
PROTAP
Tanggal Terbit
drg. Dina Fitrya, M.Kes
RAWAT INAP
01 Januari 2014
Kriteria Diagnosis
Sering demam, batuk, napsu makan turun, berat bdan tidak mau naik,
kontak dengan TB dewasa adanya benjolan pada leher, selangkangan paha,
kejang, kaku, muntah dan kesadaran menurun, pembesaran hepar dan lien,
Pengerti
uji tuberkulin (+), kelainan pada fota toraks dan kelainan pada likuor
an
serebro spinalis.
Tujuan
Kebijaka
n
Diagnosis Diferensial
Atipik, sarkoidosis
Pemeriksaan Penunjang (dilakukan di RS)
Uji tuberkulin, pemeriksaaan darah rutin lengkap, foto oraks, foto tulang ,
tulang/ palvis. Tulang punggung, fundoskopi, pemeriksaan hasil TB dari
bilasan lambung dan sputum, biopsi jaringan, pungsi pleura dan lumbal atas
indikasi.
Bila perlu analisis gas darah / laktrolit
Perawatan
Rawat Inap, pada kasus berat rujukan ke RS
Terapi
Obat-obatan tuberkulostatik, steroid dan indikasi tipe D
Informet concent (tertulis)
Perlu
Lama perawatan
Tiga bulan untuk meningitis
Out Put
Sembuh, kronik atau meninggal
Terapi
Untuk kategori 1 dengan menggunakan paket OAT yang diberikan mingguan
Untuk kategori 2 dengan OAT ditambah suntikan streptomicin setiap hari
Prosedur
sampai 2 bulan.
Unit
Terkait
NOMOR SOP
TGL PEMBUATAN
TGL REVISI
TGL EFEKTIF
DISAHKAN OLEH
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN CIANJUR
BAGIAN ORGANISASI
SOP LABORATORIUM
NAMA SOP
PERMINTAAN PEMERIKSAAN
1
.
Pengertian
2
.
Tujuan
3
.
Kebijakan
4
.
Referensi
5
.
Prosedur
6
.
Unit Terkait
1.
2.
3.
Dokter
Perawat
Bidan
7
.
DokumenTer
kait
8
.
Diagram alur
Pasien membawa
form permintaan
Informasikan
waktu tunggu
Validasi identitas
pasien
Pengambilan
spesimen
Catat di buku
register lab
NOMOR SOP
TGL PEMBUATAN
TGL REVISI
TGL EFEKTIF
DISAHKAN OLEH
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN CIANJUR
BAGIAN ORGANISASI
SOP LABORATORIUM
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Langkah-langkah prosedur
5. Terkait
6. Referensi
NAMA SOP
NOMOR SOP
TGL PEMBUATAN
TGL REVISI
TGL EFEKTIF
DISAHKAN OLEH
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN CIANJUR
BAGIAN ORGANISASI
SOP LABORATORIUM
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Langkah-langkah
prosedur
NAMA SOP
dan IGD,
sudah dapat diterima oleh peminta jasa pada jam 12.00 pada hari itu
juga setelah spesimen diterima
Jika terjadi kerusakan pada alat pemeriksa, waktu pengambilan hasil
akan disesuaikan dengan berapa lama alat sudah dapat diperbaiki.
harinya setelah spesimen diambil.
Jika terjadi kerusakan pada alat pemeriksa, waktu pengambilan hasil
akan disesuaikan dengan berapa lama alat sudah dapat diperbaiki.
2.
Hasil Pemeriksaan Cito
Hasil pemeriksaan cito sudah harus diterima oleh peminta jasa
laboratorium cito paling lama 2 jam setelah spesimen diterima.
Jika terjadi kerusakan pada alat pemeriksa, waktu pengambilan hasil
akan disesuaikan dengan berapa lama alat sudah dapat diperbaiki.
B. Jadwal Pemeriksaan
1.
Pemeriksaan Hematologi
Penerimaan sampel mulai dari jam 08.00-12.00 WIB pada hari SeninKamis, sedang untuk hari Jumat-Sabtu mulai dari jam 08.00-10.00
WIB.
2.
Pemeriksaan Kimia Darah
Penerimaan sampel mulai dari jam 08.00-13.00 WIB pada hari SeninKamis, sedang untuk hari Jumat-Sabtu mulai dari jam 08.00-10.00
WIB.
3.
Pemeriksaan Urinalisa
Penerimaan sampel mulai dari jam 08.00-12.00 WIB pada hari SeninKamis, sedang untuk hari Jumat-Sabtu mulai dari jam 08.00-10.00
WIB.
4.
Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik
Penerimaan sampel mulai dari jam 08.00-12.00 WIB pada hari SeninKamis, sedang untuk hari Jumat-Sabtu mulai dari jam 08.00-11.00
WIB.
5.
Pemeriksaan Serologi
Penerimaan sampel mulai dari jam 08.00-12.00 WIB pada hari SeninKamis, sedang untuk hari Jumat-Sabtu mulai dari jam 08.00-10.00
WIB.
6.
Pemeriksaan Feses
Penerimaan sampel mulai dari jam 08.00-12.00 WIB pada hari SeninKamis, sedang untuk hari Jumat-Sabtu mulai dari jam 08.00-10.00
WIB.
C. Laporan Hasil Pemeriksaan
Semua sampel yang diperiksa di laboratorium harus ditulis pada
lembar hasil pemeriksaan yang berisi: nama pasien, umur pasien, nama
dokter, no.RM, ruang yang meminta, tanggal pemeriksaan, jenis spesimen,
jenispemeriksaan,metode pemeriksaan, nilai rujukan, tanda tangan
pemeriksan dan tanda tangan dokter penanggung jawab lembar hasil
pemeriksaan dengan ketentuan lembar hasil yaitu :
1.
Hasil pemeriksaan Hematologi, Kimia, serologi dan
Urinalisis ditulis pada lembar hasil yang sama.
2.
Hasil pemeriksaan kimia darah saja ditulis pada
lembar hasil kimia darah.
Hal-Hal yang perlu
diperhatikan
Out put
Terkait
Referensi
Poli umum
Poli gigi
KIA
IGD
Form.hasil pemeriksaan Laboratorium
NOMOR SOP
TGL PEMBUATAN
TGL REVISI
TGL EFEKTIF
DISAHKAN OLEH
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN CIANJUR
BAGIAN ORGANISASI
SOP LABORATORIUM
NAMA SOP
Penggunaan Alat Pelindung Diri adalah menggunakan alat pelindung diri sebelum
masuk pintu ruang laboratorium sebelum melakukan pekerjaan sampai selesai
melakukan pekerjaan yakni pemakaian jas lab, sarung tangan, sepatu dan masker
Menggunakan Alat Pelindung Diri (Lab Jas, Sarung Tangan, Masker, Sepatu ) untuk
melindungi diri dari, kecelakaan kerja, kontaminasi, bahan patologi, hygiene
dilaboratorium, demi tercapainya keselamatan dan kesehatan kerja
Jas Lab untuk melindungi badan dari kontak langsung bahan berbahaya dan
patologis.
Sarung tangan dipakai untuk melindungi tangan dari kontak langsung bahan
patologis.
Masker digunakan untuk melindungi hidung dari polusi udara, gas yang berbahaya
maupun percikan zat kimia.
Sepatu digunakan untuk melindungi kaki dari tumpahnya bahan patologis, zat kimia
Dilakukan /dipakai alat pelindung diri tersebut saat memasuki ruang laboratorium
untuk mulai kerja dan segera dilepas setelah pekerjaan dilaboratorium selesai.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
Terkait
1.
2.
3.
4.
5.
Poli umum
Poli gigi
KIA
IGD
Lab
NOMOR SOP
TGL PEMBUATAN
TGL REVISI
TGL EFEKTIF
DISAHKAN OLEH
SOP LABORATORIUM
Pengertian
Tujuan
Ruang
Lingkup
Referensi
NAMA SOP
Langkahlangkah
prosedur
PROSEDUR
Persyaratan Umum Tempat/Lokasi Penyimpanan B3
A
1.
Merupakan daerah bebas banjir dengan jarak minimum antara lokasi
dengan fasilitas umum adalah 50 meter..
2.
Tempat penyimpanan LB3 harus kedap air dan harus dibuat Bak
penampungan apabila terjadi kebocoran.
3.
Tempat penyimpanan harus diidentifikasi (diberi symbol dan lebel) dan
memiliki perlengkapan pemadam api yang memadai.
4.
Memiliki tempat bongkar muat LB3 yang memadai dengan lantai yang
kedap air
B Persyaratan Penyimpanan LB3 dengan menggunakan Kemasan Drum
1. Karakteristik kemasan harus sesuai dengan karakteristik LB3 yang akan
disimpan, bisa berupa drum plastic & drum logam.
2. Penyimpanan kemasan/drum harus dibuat dengan system blok, sehingga
dapat dilakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap setiap kemasan dan
apabila terjadi kebocoran atau kerusakan kemasan/drum dapat segera
ditangani.
3. Lebar antara blok harus memenuhi persyaratan peruntukannya, sehingga
dapat dilewati kendaraan pengangkut (forklift) atau minimal 60 cm agar
dapat dilewati saat dilakukan pemeriksaan.
4. Apabila penumpukan kemasan harus dilakukan maka harus diperhatikan
kestabilan tumpukan kemasan. Jika kemasan berupa drum logam maka
tumpukan kemasan maksimum 3 lapis dengan tiap lapis dialasi palet (setiap
palet mengalasi 4 drum) dapat dilihat pada gambar 1 Lampiran 1.
5. Setiap drum harus diberi lebel dan symbol sesuai karakteristik limbah LB3
Terkait
Lab
NOMOR SOP
TGL PEMBUATAN
TGL REVISI
TGL EFEKTIF
DISAHKAN OLEH
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN CIANJUR
BAGIAN ORGANISASI
SOP LABORATORIUM
Pengertian
Tujuan
Ruang Lingkup
Langkah-langkah
prosedur
NAMA SOP
PENGELOLAAN REAGEN
Terkait
3. Amankan rak dan unit penyimpanan lainnya. Pastikan rak memiliki bibir
pembatas di bagian depan agar wadah tidak jatuh. Idealnya, tempatkan
wadah cairan pada baki logam atau plastik yang bisa menampung cairan
jika wadah rusak. Tindakan pencegahan ini utamanya penting di kawasan
yang rawan gempa bumi atau kondisi cuaca ekstrem lainnya.
4. Hindari menyimpan bahan kimia di atas bangku, kecuali bahan kimia
yang sedang digunakan. Hindari juga menyimpan bahan dan peralatan di
atas lemari. Jika terdapat sprinkler, jaga jarak bebas minimal 18 inci dari
kepala sprinkler.
5. Jangan menyimpan bahan pada rak yang tingginya lebih dari 5 kaki (~1,5
m).
6. Hindari menyimpan bahan berat di bagian atas.
7. Jaga agar pintu keluar, koridor, area di bawah meja atau bangku, serta
area peralatan keadaan darurat tidak dijadikan tempat penyimpanan
peralatan dan bahan.
8. Labeli semua wadah bahan kimia dengan tepat. Letakkan nama pengguna
dan tanggal penerimaan pada semua bahan yang dibeli untuk membantu
kontrol inventaris.
9. Hindari menyimpan bahan kimia pada tudung asap kimia, kecuali bahan
kimia yang sedang digunakan.
10. Simpan racun asiri (mudah menguap) atau bahan kimia pewangi pada
lemari berventilasi. Jika bahan kimia tidak memerlukan lemari
berventilasi, simpan di dalam lemari yang bisa ditutup atau rak yang
memiliki bibir pembatas di bagian depan.
11. Simpan cairan yang mudah terbakar di lemari penyimpanan cairan yang
mudah terbakar yang disetujui.
12. Jangan memaparkan bahan kimia yang disimpan ke panas atau sinar
matahari langsung.
13. Simpan bahan kimia dalam kelompok-kelompok bahan yang sesuai
secara terpisah yang disortir berdasarkan abjad. Lihat Gambar di bawah
ini untuk mendapatkan gambaran metode pengodean warna untuk
penyusunan bahan kimia.
14. Ikuti semua tindakan pencegahan terkait penyimpanan bahan kimia yang
tidak sesuai.
15. Berikan tanggung jawab untuk fasilitas penyimpanan dan tanggung jawab
lainnya di atas kepada satu penanggung jawab utama dan satu orang
cadangan. Kaji tanggung jawab ini minimal setiap tahun
Lab
NOMOR SOP
TGL PEMBUATAN
TGL REVISI
TGL EFEKTIF
DISAHKAN OLEH
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN CIANJUR
BAGIAN ORGANISASI
SOP LABORATORIUM
Pengertian
Tujuan
NAMA SOP
PENGELOLAAN LIMBAH
Secara umum term waste (bahan buangan ) menunjukkan sesuatu yang tidak
berguna, tidak terpakai, tidak dikehendaki atau barang-barang yang dibuang dapat
berbentuk padat, cair atau gas.
Klasifikasi sampah puskesmas :
A. Sampah medis :
Kering: tempat infus, kasa kering, Kapas, verband, pembalut dan lain-lain bahan
yang berhubungan dengan penderita, Jarum suntik dan infuse, lancet, dak glas,
objek gelas, spuit.
Basah : Sampah medis dengan kandungan air ( kapas basah, kasa basah),
handscoen
B. Sampah non medis :
Sisa-sisa makanan nasi, sayur, buah, kertas bekas, puntung rokok,sampah
kantor dll.
Menyelenggarakan pengolahan limbah laboratorium secara baik sehingga
menghilangkan resiko bahaya limbah terhadap manusia, baik petugas, pasien,
tamu, masyarakat maupun lingkungan sekitar.
Protap ini disusun sebagai acuan untuk :
1. Mencegah penyebaran infeksi kepetugas klinik yang menanganinya dan
masyarakat.
2. Melindungi petugas yang menangani sampah dari kecelakaan yang tidak
sengaja.
Kebijakan
Langkahlangkah
prosedur
Terkait
NOMOR SOP
TGL PEMBUATAN
TGL REVISI
TGL EFEKTIF
DISAHKAN OLEH
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN CIANJUR
BAGIAN ORGANISASI
SOP LABORATORIUM
NAMA SOP
Pengertian
Kebijakan
Referensi
Prosedur
1. Melakukan kegiatan keselamatan
pasien di unit Laboratorium
2. Bekerja sesuai panduan keselamatan
pasien Puskesmas DTP Mande.
3. Mencatat semua upaya keselamatan
pasien yang telah dilakukan.
4. Melaporkan upaya keselamatan
pasien di unit laboratorium.
5. Melakukan evaluasi terhadap upaya
keselamtan pasien yang telah
dilakukan.
6. Melakukan perbaikan jika ada yang
masih harus di perbaikai.
7. Mendokumentsaikan
tindakan
perbaikan dalam buku bukti
pelaksanaan perbaikan.
Unit Terkait
Pasien
Pemeriksaan Lab
NOMOR SOP
TGL PEMBUATAN
TGL REVISI
TGL EFEKTIF
DISAHKAN OLEH
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN CIANJUR
BAGIAN ORGANISASI
SOP LABORATORIUM
NAMA SOP
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Laboratorium Kesehatan
4. Kepmenkes RI no. 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat
Kesehatan Masyarakat
Alat dan
bahan
: 1).
2).
3).
4).
Alat kalibrasi
Instrumen-instrumen di laboratorium
Alat tulis
Buku register
Langkah-langkah
1). Manajer Teknis melakukan
identifikasi instrumen yang
berpengaruh langsung pada
hasil pengujian dan membuat
jadwal kalibrasi dan validasi
untuk peralatan tersebut.
2). Instrumen yang sudah
dikalibrasi dan divalidasi diberi
label. Label mencakup tanggal
kalibrasi, nilai kalibrasi dan
ketidakpastian pengukurannya.
3). Hasil kalibrasi dan validasi
dicatat dalam buku inventaris.
4). Bila memungkinkan, setelah
dilabel sekurang-kurangnya
enam bulan sekali dilakukan
pengecekan antara.
5). Apabila pengecekan antara
masih sesuai dengan hasil
kalibrasi sebelumnya, maka
tidak dilakukan kalibrasi
sampai pengecekan antara
selanjutnya.
6). Apabila pengecekan antara
menghasilkan nilai
penyimpangan yang lebih
besar dari kalibrasi
sebelumnya, maka dilakukan
Bagan Alir
Manajer teknis
melakukan
identifikasi
instrumen
Instrumen yang
sudah
dikalibrasi di
validasi diberi
sekurang-kurangnya
enam bulan sekali
dilakukan
pengecekan antara
Hasil kalibrasi
dan validasi
dicatat dalam
buku inventaris
1). Apabila
pengecek
an antara
masih
sesuai
dengan
hasil
kalibrasi
dan
validasi
Bila memungkinkan,
juga dilakukan
kalibrasi antara
untuk standar acuan
dan bahan acuan
Rekaman bahan
standar acuan dan
bahan acuan
disimpan dalam
buku inventaris.
Apabila
pengecekan antara
menghasilkan nilai
penyimpangan
yang lebih besar
dari kalibrasi
sebelumnya, maka
dilakukan kalibrasi
ulang oleh institusi
yang berkompeten
Data hasil
pengecekan
antara dicatat
dalam buku
inventaris
Petugas inventaris
melaksanakan
pencatatan dan
pelaporan
7. Hal-hal yang
perlu diperhatikan
8. Unit terkait
1. Laboratorium