Anda di halaman 1dari 5

METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL (Exponential Smoothing Method):

a.

Pemulusan Eksponensial Tunggal (Single Exponential Smoothing / SES):


Digunakan untuk data runtut waktu yang mengikuti pola stasioner.
Bentuk umum yang digunakan untuk menghitung ramalan adalah:
Yt 1 Yt (1 )Yt

Dimana:
Yt 1 = nilai ramalan untuk periode berikutnya
= konstanta pemulusan
Yt = data baru atau nilai Y yg sebenarnya pada periode t
Yt = nilai pemulusan yang lama atau rata-rata pemulusan hingga periode t-1
Contoh :
Peramalan pengiriman alat pembuka kaleng listrik dengan menggunakan pemulusan eksponensial
Catatan:
Agar dapat memulai sistem peramalan SES kita memerlukan Y1 , karena Y2 Y1 (1 )Y1
Karena nilai Y1 tidak diketahui, maka kita dapat menggunakan nilai observasi pertama (Y 1) sebagai
ramalan pertama.
Periode
waktu

Bulan
Januari
Pebruari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember

Nilai
pengamatan
(pengiriman)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

200.0
135.0
195.0
197.5
310.0
175.0
155.0
130.0
220.0
277.0
235.0
-

Nilai pemulusan eksponensial

Nilai Kesalahan

= 0,1

= 0,5

= 0,9

= 0,1

200.0
200.0
193.5
193.7
194.0
205.6
202.6
197.8
191.0
193.9
202.2
205.5

200.0
200.0
167.5
181.3
189.4
249.7
212.3
183.7
156.8
188.4
232.7
233.9

200.0
200.0
141.5
189.7
196.7
298.7
187.4
158.2
132.8
211.3
270.4
238.5

-65.0
1.5
3.8
116.0
-30.6
-47.6
-67.8
29.0
83.1
32.8
-

= 0,5

Kuadrat nilai kesalahan


= 0,9

-65.0
-65.0
27.5
53.5
16.3
7.8
120.6
113.3
-74.7
-123.7
-57.3
-32.4
-53.7
-28.2
63.2
87.2
88.6
65.7
2.3
-35.4
Jumlah
Periode pengujian
MSE

= 0,1

= 0,5

= 0,9

4225.0
2.3
14.8
13447.9
938.3
2262.7
4598.4
839.2
6901.1
1073.6
34303.3
10
3430.327
3

4225.0
756.3
264.1
14550.4
5578.2
3288.3
2880.7
3989.7
7846.8
5.2
43384.6
10
4338.462
5

4225.0
2862.3
61.6
12833.5
15294.6
1047.6
797.3
7599.7
4318.8
1255.2
50295.6
10
5029.5628

b. Pemulusan Eksponensial Ganda: Metode Satu Parameter dari Brown


Digunakan dalam peramalan data runtut waktu yang mengikuti suatu trend linier.
Bentuk umum yang digunakan untuk menghitung ramalan adalah:
1. At Yt (1 ) At 1
2. A't At (1 ) A't 1
3. at 2 At A't

( At A't )
4. bt
1
5. Persamaan yang digunakan untuk membuat peramalan pada periode p yang akan datang adalah:
Yt p at bt p

Dimana :
At = nilai pemulusan eksponensial
At = nilai pemulusan eksponensial ganda
= konstanta pemulusan
at = perbedaan antara nilai-nilai pemulusan eksponensial
bt = faktor penyesuai tambahan = pengukuran slope suatu kurva
Yt = nilai aktual pada periode t

p = jumlah periode ke depan yang akan diramalkan


Catatan:
Agar dapat memulai sistem peramalan metode Brown kita memerlukan A1 dan A1, karena
A2 Y2 (1 ) A1 dan A' 2 A2 (1 ) A'1
Karena pada saat t = 1, nilai A1 dan A1 tidak diketahui, maka kita dapat menggunakan nilai observasi
pertama (Y1).
Contoh:
Pemulusan eksponensial dari Brown pada data permintaan suatu produk. Perhitungan pada contoh di
bawah ini menggunakan nilai = 0,2.

c.

Periode

Permintaan
suatu produk

At

A't

at

bt

143

143

143

143.0

0.0

152

144.8

143.4

146.2

0.4

143.0

161

148.0

144.3

151.8

0.9

146.6

139

146.2

144.7

147.8

0.4

152.7

137

144.4

144.6

144.1

-0.1

148.2

174

150.3

145.8

154.9

1.1

144.1

142

148.6

146.3

151.0

0.6

156.0

141

147.1

146.5

147.7

0.2

151.5

162

150.1

147.2

153.0

0.7

147.9

10

180

156.1

149.0

163.2

1.8

153.7

11

164

157.7

150.7

164.6

1.7

164.9

12

171

160.3

152.6

168.0

1.9

166.3

13

169.9

(p =1)

14

171.9

(p=2)

15

173.8

(p=3)

16

175.7

(p=4)

17

177.6

(p=5)

Nilai ramalan

Pemulusan Eksponensial Ganda: Metode Dua Parameter dari Holt


Digunakan dalam peramalan data runtut waktu yang mengikuti suatu trend linier.
Bentuk umum yang digunakan untuk menghitung ramalan adalah:
1. At Yt (1 )( At 1 Tt 1 )
2. Tt ( At At 1 ) (1 )Tt 1
3. Persamaan yang digunakan untuk membuat peramalan pada periode p yang akan datang adalah:
Yt p At Tt p

Dimana :
At = nilai pemulusan eksponensial
= konstanta pemulusan untuk data (0 < < 1)
= konstanta pemulusan untuk estimasi trend (0 < < 1)
Yt = nilai aktual pada periode t
Tt = estimasi trend
p = jumlah periode ke depan yang akan diramalkan
Catatan:
Agar dapat memulai sistem peramalan metode Brown kita memerlukan A1, karena
A2 Y2 (1 )( A1 T1 ) , karena pada saat t = 1, nilai A1
tidak diketahui, maka kita dapat
menggunakan nilai observasi pertama (Y1). Untuk estimasi trend pada saat t = 1, nilai T 1 tidak diketahui,

maka kita dapat menggunakan selisih nilai observasi kedua (Y 2) dengan nilai observasi pertama (Y1), yaitu
T1 = Y2 Y1.
Contoh:
Pemulusan eksponensial dari Holt pada data permintaan suatu produk. Perhitungan pada contoh di bawah
ini menggunakan nilai = 0,2 dan = 0,3.
Periode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

d.

Permintaan
suatu produk
143
152
161
139
137
174
142
141
162
180
164
171
-

At
143
152.0
161.0
163.8
164.2
170.2
168.9
166.0
166.4
170.1
170.4
171.6
-

Tt
9
9.0
9.0
7.1
5.1
5.4
3.4
1.5
1.2
1.9
1.4
1.4
-

Nilai ramalan
152.0
161.0
170.0
170.9
169.3
175.6
172.2
167.5
167.6
172.0
171.8
173.0
174.4
175.8
177.2
178.6

(p =1)
(p=2)
(p=3)
(p=4)
(p=5)

Pemulusan Eksponensial Ganda: Metode Tiga Parameter dari Winter


Digunakan dalam peramalan data runtut waktu yang mengikuti suatu pola musiman.
Didasarkan pada 3 persamaan pemulusan, yaitu: untuk unsur stasioner, untuk trend, dan untuk musiman.
Bentuk umum yang digunakan untuk menghitung ramalan adalah:
Yt
(1 )( At 1 Tt 1 )
1. Pemulusan eksponensial At
St L
2. Estimasi trend Tt ( At At 1 ) (1 )Tt 1
Yt
(1 ) S t L
3. Estimasi musiman S t
At
4. Persamaan yang digunakan untuk membuat peramalan pada periode p yang akan datang adalah:
Yt p ( At Tt p ) S t L p

Dimana :
At = nilai pemulusan eksponensial
= konstanta pemulusan untuk data (0 < < 1)
= konstanta pemulusan untuk estimasi trend (0 < < 1)
= konstanta pemulusan untuk estimasi musiman (0 < < 1)
Yt = nilai aktual pada periode t
Tt = estimasi trend
St = estimasi musiman
L = panjangnya musim
p = jumlah periode ke depan yang akan diramalkan
Contoh:

Pemulusan eksponensial dari Winter pada data musiman di bawah ini. Perhitungan pada contoh di bawah
ini menggunakan nilai = 0,4 ; = 0,1 ; dan = 0,3. Panjang musim L = 4

Catatan:
Dalam metode ini diperlukan estimasi nilai awal yg akan digunakan untuk mendapatkan nilai pemulusan
awal, estimasi trend awal, dan keempat estimasi musiman.
Nilai pemulusan awal dapat diestimasi dengan menggunakan nilai aktual awal.
Nilai trend awal dapat diestimasi dengan menggunakan nilai 0 (slope persamaan trend yang diperoleh dari
data masa masa lalu tidak ada).
Nilai estimasi pengaruh musiman awal dengan menggunakan nilai 1 (untuk menghilangkan penaruh
musiman dalam data asli Y1 Y1/S1 = Y1/1 = Y1
Periode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26

Aktual
500
350
250
400
450
350
200
300
350
200
150
400
550
350
250
550
550
400
350
600
750
500
400
650

At
500
440.0
360.4
368.2
394.2
381.2
311.9
295.6
303.0

Tt
0
-6.0
-13.4
-11.2
-7.5
-8.1
-14.2
-14.4
-12.2

St
1
0.94
0.91
1.03
1.04
0.93
0.83
1.02
1.08

Ramalan

357.0
362.9
338.8
305.5
293.2

Periode
27
28

Aktual

At

Tt

St

Ramalan

Anda mungkin juga menyukai