8 Kerangka Acuan HIV AIDS Ahmad
8 Kerangka Acuan HIV AIDS Ahmad
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Seperti diketahui situasi epidemi HIV dan AIDS di indonesia telah memasuki epidemi
terkonsentrasi. Berdasarkan hasil Surveilans Terpadu HIV dan Perilaku (STHP, Populasi
Kunci, 2007) menunjukkan prevalensi HIV pada populasi kunci : Wanita Pekerja Seks
(WPS) langsung 10,4%; WPS tidak langsung 4,6%; waria 24,4%; pelanggan WPS 0,8%;
lelaki seks dengan lelaki (LSL) 5,2%; pengguna napza suntik 52,4%. Di provinsi Papua
dan Papua Barat terdapat pergerakan ke arah generalized epidemic dengan prevalensi
HIV sebesar 2,4% pada penduduk 15-49 tahun (STHP, Penduduk Papua, 2007).
Dalam menghadapi epidemi HIV tersebut perlu dilakukan upaya pencegahan dan
penanggulangan HIV dan AIDS yang lebih intensif, menyeluruh, terpadu dan
terkoordinasi, untuk menghasilkan program yang cakupannya tinggi, efektif dan
berkelanjutan.
Puskesmas sebagai salah satu Puskesmas LKB yang ada di kota ikut serta dalam upaya
pencegahan dan penaggulangan HIV-AIDS dengan mengadakan kegiatan berupa klinik
VCT dan IMS, penyuluhan tentang HIV-AIDS dan IMS ke kelompok resiko tinggi dan
kelompok yang rentan tertular HIV yang menjadi populasi kunci dalam keberhasilan
penanggulangan HIV-AIDS ini.
III.
TUJUAN
a. Tujuan umum program HIV AIDS dan IMS di Puskesmas adalah pencegahan dan
penanggulangan HIV- AIDS di masyarakat
b.
IV.
- melakukan rujukan pasien dengan HIV positive kelayanan CST dan pendamping (atas
izin pasien)
2. Kegiatan Program HIV AIDS dan IMS pada Penyelenggaraan UKM:
- Pelaksanaan kegiatan berupa penyuluhan kepada kelompok resiko tinggi dan rentan
tertular HIV tentang masalah HIV-AIDS dan penyakit IMS.
- Kegiatan mobile VCT
V.
1.
PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan Program HIV AIDS dan IMS pada penyelenggaran UKP:
1. Syarat
a.
Setiap pelanggan akan dipanggil sesuai nomor antrian untuk mendaftar diloket
Biaya
Gratis
3.
: 07.30 14.00
Jumat
: 07.30 11.00
Sabtu
: 07.30 12.00
Lama Pelayanan
4.
Prosedur pelayanan
: 10 30 menit
5.
6.
a.
b.
c.
d.
Pelayanan medis
b.
Resep obat
c.
d.
e.
Surat rujukan
f.
Kompetensi petugas
Dokter umum
Perawat
7.
8.
:3
:3
ruang tunggu
b.
ruang konseling
c.
alat diagnostik
d.
media informasi
Pelayanan informasi
Pelanggan mendapat informasi mengenai :
a. Penyakit yang diderita
b. Tindakan medis yang akan dilakukan
c. Kemungkinan efek samping obat dan tindakan serta cara mengatasinya
2.
Penyuluhan HIV AIDS dan IMS sesuai denagn kegiatan pada perencanaan BOK.
Penyuluhan dapat dilakukan diluar gedung maupun didalam gedung dengan
mengundang kader kesehatan maupun kelompok resiko tinggi dan rentan tertular
HIV-AIDS dan penyakit IMS
b. Kegiatan mobile VCT dan IMS pada kelompok resiko tinggi, setelah
berkoordinasi dengan pejangkau dan Dinas Kesehatan Kota.
VI.
SASARAN KEGIATAN
1. Konseling dan test terutama pada
a. Semua yang termasuk dalam kelompok resiko tinggi dan rentan tertular HIVAids dan penyakit Infeksi Menular seksual (IMS), yaitu wanita penjaja seks
(WPS), Lelaki Beresiko Tinggi (LBT), pengguna nafza suntik, waria, LSL dan
pasangan beresiko tinggi
b. Pelanggan yang berkunjung ke Puskesmas yang menunjukan adanya gejala
IMS
c. Semua ibu hamil baik yang berkunjung ke Puskesmas maupun rujukan dari
fasilitas kesehatan lain
d. Pasien tbc paru
2. Merujuk pasien dengan HIV positive kelayanan CST untuk mendapatakan terapi
ARV sebesar 100%
3. Penyuluhan HIV-Aids dan IMS dilakukan minimal 3 kali dalam 1 tahun
4. Mobile VCT dilakukan minimal 1 kali dalam 1 tahun
5. Laporan program HIV-Aids dan IMS paling lambat tanggal 3 setiap bulan
VII.
N
FE
MA
AP
ME JU
JU
AG
SE
OK
NO
DE
1.
Konseling
dan test
2.
Merujuk
pasien
kelayanan
CST
3.
Penyuluha
n
4.
Mobile
VCT
5.
Laporan
bulanan
VIII.
IX.