Anda di halaman 1dari 10

DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG

UPT PUSKESMAS CILEDUG


Jalan Raden Fatah No. 125 Kel. Sudimara Barat Kec. Ciledug
Kota Tangerang Telp. (021) 27563647
Email: puskesmasciledug@gmail.com

KEPUTUSAN
KEPALA PUKESMAS CILEDUG
Nomor : 440- /SK-ADM/I/2023

TENTANG
PANDUAN DILEMA ETIK
DI UPT PUSKESMAS CILEDUG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA UPT PUSKESMAS CILEDUG

Menimbang : a. bahwa dalam menjalankan profesi kedokteran,


keperawatan dan kebidanan diperlukan adanya suatu
panduan yang digunakan sebagai pedoman;
b. bahwa Panduan Dilema Etik merupakan pedoman
bagi dokter, perawat dan bidan dalam melaksanakan
praktek kesehatan ;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan 1 dan 2, dalam
rangka penerapannya perlu ditetapkan Dilema Etik
puskesmas melalui surat keputusan kepala
puskesmas;
Mengingat 1. Undang-undang Republik Indonesia No.29 Tahun
2004 tentang praktek kedokteran;
2. Undang-undang Republik Indonesia No.36 Tahun 2009
tentang Kesehatan, Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 114;
3. Undang-undang Republik Indonesia No.25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik, Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 112;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.43
Tahun 2019 tentang Puskesmas;

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS
CILEDUG TENTANG PANDUAN DILEMA ETIK DI
LINGKUNGAN PUSKESMAS CILEDUG;
KESATU : Keputusan Kepala Puskesmas tentang panduan Dilema
Etik puskesmas
KEDUA : Menetapkan Panduan Dilema Etik dalam menjalankan
profesi kesehatan, keperawatan dan kebidanan
KETIGA : Dengan penerapan Panduan Dilema Etik
Puskesmas , sebagaimana butir kesatu tersebut, maka
semua dokter, perawat dan bidan yang menjalankan
praktek kedokteran, keperawatan dan kebidanan wajib
berpegang pada Panduan Dilema Etik tersebut;
KEEMPAT : Surat keputusan ini berlaku sejak ditetapkan sampai
dengan adanya ketentuan lebih lanjut.

Ditetapkan di : Sudimara Barat


Pada Tanggal : 9 Januari 2023

KEPALA UPT PUSKESMAS CILEDUG


KOTA TANGERANG

IDA SUSANTI
Lampiran : Keputusan Kepala UPT
Puskesmas Ciledug
Tentang : Panduan Dilema Etik di UPT
Puskesmas Ciledug
Nomor : 440- /SK-ADM/I/2023

PANDUAN DILEMA ETIK UPT PUSKESMAS CILEDUG

A. DEFINISI :

Etik adalah norma-norma yang menentukan baik buruknya tingkah laku


manusia, baik secara sendirian maupun bersama-sama dan mengatur
hidup. Etika juga berasal dari bahasa Yunani, yaitu “ethos” berarti
“kebiasaan”, “model perilaku” atau standar yang diharapkan dan kriteria
tertentu untuk suatu tindakan. Penggunaan istilah etika sekarang ini
banyak diartikan sebagai motif atau dorongan yang mempengaruhi
perilaku.
Dari peringatan diatas, etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang
menentukan bagaimana sepatutnya manusia hidup didalam masyarakat
yang menyangkut dari pengertian diatas, etika adalah ilmu tentang
kesusilaan yang menentukan bagaimana sepatutnya manusia hidup
didalam masyarakat yang menyangkut aturan-aturan atau prinsip-prinsip
yang menentukan tingkah laku yang benar, yaitu: baik dan buruk serta
kewajiban dan tanggung jawab.

Etik juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu pola atau cara
hidup, sehingga etik merefleksikan sifat, prinsip dan standar seseorang
yang mempengaruhi perilaku profesional. Berdasarkan uraian diatas,
dapat disimpulkan bahwa etik merupakan istilah yang digunakan untuk
merefleksikan bagaimana seharusnya manusia berperilaku, apa yang
seharusnya dilakukan seseorang terhadap orang lain. Sehingga juga
dapat disimpulkan bahwa etika mengandung 3 pengertian pokok yaitu :
1. Mendapatkan fakta-fakta yang relevan
2. Menentukan isu-isu etika dari fakta-fakta
3. Menentukan siap dan bagaimana orang atau kelompok yang
dipengaruhi dilemma
4. Menentukan alternatif yang tersedia dalam memecahkan dilema
5. Menentukan konsekwensi dari setiap alternatif
6. Menentukan tindakan yang tepat

TIPE – TIPE ETIKA


1. Bioetik
Bioetika merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi
dalam etik, menyangkut masalah biologi dan pengobatan. Lebih lanjut,
bioetika difokuskan pada pertanyaan etik yang muncul tentang
hubungan antara ilmu kehidupan, bioteknologi, pengobatan, politik,
hokum dan teknologi. Pada lingkup yang lebih sempit, bioetik
merupakan evaluasi etika pada moral treatment atau inovasi teknologi
dan waktu pelaksanaan pengobatan pada manusia.
Pada lingkup yang lebih luas, bioetik mengevaluasi pada semua tindakan
moral yang mungkin membantu atau bahkan membahayakan
kemampuan organisme terhadap perasaan takut dan nyeri, yang
meliputi semua tindakan yang berhubungan dengan pengobatan dan
biologi. Isu dalam bioetik antara lain : peningkatan mutu genetika, etika
lingkungan pemberian pelayanan kesehatan.

2. Clinical Ethics/ Etik Klinik


Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada
masalah etik selama pemberian pelayanan pada klien. Contoh Clinical
Ethycs : adanya persetujuan atau penolakan, dan bagaimana seseorang
sebaiknya merespon permintaan medis yang kurang bermanfaat (sia-
sia).

3. Nursing Ethycs/ Etik Keperawatan


Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang isu etik dan
dikembangkan dalam tindakan keperawatan serta dianalisis untuk
mendapatkan keputusan etik. Etika keperawatan dapat diartikan sebagai
filsafat yang mengarahkan tanggung jawab moral yang mendasari
pelaksanaan praktek keperawatan. Inti falsafah
keperawatan adalah hak dan martabat manusia, sedangkan fokus etika
keperawatan adalah sifat manusia yang unik.

B. RUANG LINGKUP

a. Otonomi (Authonomy)

Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu


berfikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa
dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih
dan memilikiberbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh
orang lain. Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan
individu yang menuntut perbedaan diri. Praktek profesional
merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam
membuat keputusan tentang perawatan dirinya;
b. Berbuat baik (Beneficience)
Beneficience berarti hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan,
memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan
kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan
orang lain. Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan terjadi
konflik antara prinsip ini dengan otonomi;
c. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan sama dan adil terhadap orang lain yang
menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini
direfleksikan dalam bentuk profesional ketika perawat bekerja untuk
terapi yang benar sesuai hokum, standar praktek dan keyakinan yang
benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan;
d. Tidak merugikan (Nonmaleficience)
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/ cedera fisik dan
psikologis pada klien;
e. Kejujuran (Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini
diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk
menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan

bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan

kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus


ada agar menjadi akurat, komprehensif dan objektif untuk memfasilitasi
pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang
sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan.

f. Menepaji janji (Fidelity)


Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan
komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya
dan menepati janji serta menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan,
adalah kewajiban seorang perawat untuk mempertahankan komitmen
yang dibuatnya kepada pasien;

C. Tata Laksana
Kelalaian dalam bidang pelayanan puskesmas bias menyangkut
puskesmas sebagai suatu organisasi (yang diwakili oleh kepala
puskesmas) jika menyangkut bidang-bidang yang berkaitan dengan
policy dan manjemen. Didalam lingkup tanggung jawab puskesmas
termasuk juga tindakan para karyawan (dokter, perawat, bidan, tenaga
kesehatan, dan tenaga administrasi) bias sampai bias menimbulkan
kerugian pada pasien. Puskesmas sebagai institusi juga mempunyai
kewajiban dan tanggung jawab terhadap pemberian pelayanan yang
baik kepada para pasiennya.
PENINGKATAN MASALAH ETIK PUSKESMAS
a. Informasi keluhan, pengaduan atau complain dapat diterima
oleh direksi, humas, dan komite etik dari :
i. Media massa
ii. Kotak saran
iii. Keluhan pasien
iv. Laporan staf
v. Telepon pengaduan
vi. Somasi pasien/ kuasa hokum
vii. Tokoh masyarakat
viii. LSM

b. Satuan kerja yang menerima keluhan complain melakukan hal-


hal:

- Mencatat dan mengkaji informasi :


a. Identitas
b. Kondisi pasien
c. Peristiwa atau kejadian
d. Tuntutan pasien
- Menanggapi keluhan :
a. Mengucapkan terimakasih atas laporan
b. Membuat penjelasan sementara
c. Menjamin keluhan akan ditindaklanjuti
d. Menenangkan pelapor
e. Membuat tanda terima laporan
- Melaporkan kepada direksi adanya keluhan atau complain
- Mengisi formulir sesuai kebutuhan :
a. Member pertimbangan
b. Meminta pengarahan tindak lanjut dari direksi
c. Menindaklanjuti instruksi dari direksi
d. Infestigasi kasus
- Membahas kebenaran informasi tentang :
a. Identitas pasien
b. Peristiwa
c. Rekam medis

- Penetapan dokumen :
a. Dokumen informasi
b. Berkas Rekam Medis
c. Dokumen persetujuan tindakan medis
d. Second opinion
e. Resume medis
f. Pendapat organisasi profesi
g. Juklak, Juknis dan SOP pelayanan
- Rapat dengan satuan kerja terkait

c. Analisa Kasus
i. Hasil rapat koordinasi menentukan atau memilih kategori
kasus
ii. Kasus etika ditangani oleh KE
iii. Kasus administrasi ditangani oleh bagian SDM
iv. Kasus hokum ditangani oleh KE
v. Kasus gabungan ditangani KE
vi. Telaah kasus :
a. Kebenaran identitas pasien
b. Kebenaran peristiwa
c. Barang bukti
d. Pertimbangan prosedur tindak lanjut
vii. Penyimpulan kasus posisi ditinjau dari :
a. Kewenangan dan kompetensi
b. Indikasi dan kontra indikasi
c. Persetujuan tindakan medis
d. Kesesuaian dengan tindakan SOP
e. Kerugian/ cidera dan sebab akibatnya
f. Hukum dan perundang-undangan
viii. Putusan direksi tentang pilihan penyesuaian kasus litigasi
atau no litigasi
ix. Dokumen kasus :
a. Seluruh dokumen yang terkait dengan kasus pelayanan
media ditata dan diberikan pengkodean khusus
b. Dokumen disimpan oleh kepala bagian pelayanan sampai
kasus dianggap selesai
c. Bila kasus telah selesai dokumen dikembalik kepada
bagian rekam medis

Dokumentasi

Sebagaimana telah diuraikan diatas tentang langkah atau tindakan


yang perlu dilaksanakan dalam menghadapi melakukan penanganan
masalah dilema etik di Puskesmas Ngemplak. Panduan ini perlu
disosialisasikan oleh seluruh Sumber Daya Manusia Puskesmas
Ngemplak. Secara berkala panduan ini akan dievaluasi, sehingga bila
diperlukan perubahan-perubahan sesuai perkembangan ilmu
pengetahuan, akan dilakukan revisi agar ini menjadi lebih sempurna
sehingga penanganan dilema etik dapat ditangani secara optimal.

Anda mungkin juga menyukai