Mammae Aberans PDF
Mammae Aberans PDF
PENDAHULUAN
Payudara itu tidak selalu sama besar, selalu ada perbedaan sedikit.
Adakalanya yang sebelah tidak berkembang sesempurna yang sebelahnya. Ini
tidak perlu dikhawatirkan sebagai suatu hal yang patologik.1
Payudara pada wanita menonjol mulai dari iga ke II / III sampai ke VI/VII
dan dari dekat pinggir sternum sampai garis axillaris anterior. Tetapi jaringan
payudara yang sebenarnya lebih luas lagi, ia bisa sampai klavikula sebagai suatu
lapisan jaringan tipis dan ke medial sampai garis median, ke lateral sampai
pinggir m. Latissimus dorsi. Sebagai tonjolan payudara itu terdiri dari jaringan
lemak.1
Keluhan utama penderita kelainan payudara sehingga datang berobat ke
dokter adalah berupa adanya benjolan (78 persen hingga 80 persen), rasa nyeri
atau sakit (10 persen hingga 12 persen), adanya cairan keluar dari puting susu (4
persen hingga 6 persen).
Ada beberapa anomali yang terjadi pada mamma, yaitu : Amastia, Jaringan
mamma aksesoris (Supernumerary breast) atau mamma aberrans dan bentuk
abnormal dari payudara.1
Mamma Aberrans merupakan hasil dari kegagalan regresi jaringan payudara
selama embriogenesis.1 Hal ini dapat hadir di mana saja sepanjang garis susu
(milk line), dari regio aksila ke inguinal.2-9 Insiden Mamma Abberans tidak pasti,
tetapi umumnya diyakini menjadi sekitar 1% dalam suatu populasi.2,10 Mamma
Abberans tanpa kehadiran puting terletak di luar pinggiran kelenjar didefinisikan
sebagai jaringan payudara menyimpang dan sering misdiagosed sebagai,
subkutan lesion.12,14,15 Sehingga sebagai dokter umum untuk membedakannya dari
penyakit lain yang berhubungan dengan payudara, dibutuhkan pengetahuan
tentang Mamma Aberrans itu sendiri dan kemampuan untuk mediagnosa serta
penatalaksanaan awal dengan baik penyakit tersebut.
BAB II
LAPORAN KASUS
2.1. Identifikasi
Nama
: Ny. F
Jenis kelamin
: Perempuan
Usia
: 27 tahun
Kebangsaan
: Indonesia
Agama
: Islam
Status
: Sudah menikah
Pekerjaan
Alamat
: Jl. Dipo RT 11 RW 03
Tanggal masuk
: 01 Desember 2012
: E4M6V5
- Tekanan darah
: 160/100 mmHg
- Nadi
: 87 x/menit
- Pernapasan
: 21 x/menit
- Suhu
: 36,7 0C
b. Hidung
c. Mulut dan Tenggorokkan : mukosa bibir anemis (-), sianosis (-), lidah
- Leher :
JVP
: 5-2 cmH2O
- Thorax :
b. Palpasi
c. Perkusi
b. Palpasi
c. Perkusi
: batas atas
: ICS II
- Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Status Lokalis:
a. Regio Axillaris Dextra
Palpasi
- Trombosit : 210.000 / ul
- Hematokrit : 39 %
- Golongan darah : B, Rh (+)
- BT : 3 menit
- CT : 9 menit
1.5. Diagnosis Kerja
Mamma Aberrans
1.6. Penatalaksanaan
a. Medikamentosa
- IVFD RL gtt XX/mnt
- Kaptopril 2 x 25 mg tab
- Diazepam 2 x 2 g
b. Tindakan operasi
Ekstirpasi jaringan mamma.
c. Rencana post operasi
- Biopsi Jaringan mamma
- Kontrol 3 hari pasca operasi untuk mengetahui kemungkinan terjadi
penyulit.
1.7. Prognosis
Quo ad vitam : bonam.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Pada
2.
: m. latissimus dorsi
Sekitar 2/3 bagian payudara terletak pada m. pektoralis mayor, dan 1/3 nya
pada m. latissimus dorsi. Pada sekitar 95% wanita, terdapat perpanjangan batas
kuadran lateral atas payudara sampai ke axilla, yaitu axillary tail of spence.
Pada daerah ini jaringan payudara memasuki suatu rongga pada fascia axillaris
yang disebut Foramen of Langer; sehingga payudara pada daerah ini terletak
dibawah fascia axillaris, dan bukan superfisial dari fascia axillaris.
Struktur Payudara
Payudara terdiri dari berbagai struktur :
- parenkim epitelial
Ligamentum
suspensory Cooper ini bekerja sebagai jaringan penunjang yang kuat diantara
lobus dan parenkim, dan diantara dermis kulit dengan bagian dalam fascia
pektoralis superfisilais.
Pada invasi keganasan, bagian ligamen ini dapat terkontraksi, membentuk
fiksasi dan retraksi kulit.
Papilla mammae dan areola mammae
Epidermis pada puting susu dan areola adalah berpigmen; yang dilapisi
keratinisasi dari epitel stratified aquamous. Pada pubertas, puting semakin
berpigmen dan menonjol.
Terdapat kumpulan serabut otot polos yang radier dan sirkumferensial,
serta longitudinal pada daerah duktus laktiferus.
Pada daerah areola
tubercles
Pada puncak puting terdapat banyak akhiran sel-sel saraf dan Meissners
Corpuscles pada dermis puting. Areola mengandung sedikit sitruktur ini.
10
arteri
thorakalis lateralis:
a. Cabang-cabang perforantes a. Mammaria interna. Cabang-cabang I, II,
11
12
Persarafan
Persarafan kulit payudara bersifat segmental dan berasal dari segmen
dermatom T2 sampai T6. Sela iga pertama terutama dipersarafi oleh saraf ke
musculus subclavius. Segmen dermatom area ini bisa didenervasi total atau
sebagian setelah elevasi flap kulit untuk mastektomi radikal atau modifikasi.
Dengan pemotongan flap kulit dalam axilla, maka suatu cabang utama nervus
intercostobrachiales bisa dikenali dan dikorbankan. Saraf ini terutama terdiri
dari serabut dari cabang cutaneus lateralis nervi intercostales kedua dan ketiga
serta berjalan tegak lurus dan anterior terhadap musculus latissimus dorsi.
Nervus thoracodorsalis
Nervus thoracodorsalis terdapat pada m. Subscapularis, mempersarafi m.
Latissimus dorsi dan muncul dari fasciculus posterior plexus branchialis (C5, C6,
dan C7). Ia lewat di belakang fasciculus medialis dan pembuluh axillaries untuk
berjalan lateral terhadap nervus thoracicus longus dan memasuki batas anterior
musculus latissimus dorsi.
Bila terpotong, rotasi interna dan abduksi akan melemah, walaupun tidak
mengakibatkan deformitas. Gangguan fungsionalnya adalah oposisi kuat lengan
13
atas ke dinding dada lateral, terutama bila penderita perlu membawa sesuatu yang
dijepit diantara lengan atas dan dinding dadanya.
Nervus thoracalis longus
Nervus
thoracalis
longus
terdapat
pada
m.
Serratus
anterior
14
aliran balik
bidireksional. Hal ini dapat terjadi karena pembuluh limfe tidak berkatup;
sehingga aliran balik ini memungkinkan terjadinya metastasis.
Pengaliran limfatik dibagi 3 bagian:
1. Drainase Kulit
Mengalirkan pembuluh limfe dari kulit sekitarnya, dan tidak termasuk areola
dan papilla. Terdapat komunikasi antara pembuluh dermis dengan pembuluh
dermis pada payudara kontralateral, sehingga memungkinkan terjadinya
penyebaran tumor ke KGB dan payudara kontralateral
2. Drainase Areolar
Yaitu pleksus subareolar dari Sappey; selanjutnya akan bergabung dengan
KGB aksilla.
3. Drainase Aksiler
Terdapat enam grup kelenjar getah bening aksila :
15
lateral m. Pektoralis mayor, sepanjang tepi medial aksila. Grup ini dibagi
dalam dua kelompok :
-
2.
KGB Skapula
KGB terletak sepanjang vasa subskapularis dan thorako-dorsalis, mulai
dari percabangan v. Aksilaris menjadi v. Subskapuralis, sampai ke tempat
masuknya v. Thorako-dorsalis ke dalam m. Latissimus dorsi.
3. KGB sentral (central nodes)
KGB ini terletak diantara m. Pektoralis mayor dan minor, sepanjang rami
pektoralis v. Thorako-akromialis. Jumlah satu sampai empat.
5. KGB v. Aksilaris
16
masuk ke dalam kelenjar ini. Seluruh KGB aksila ini terletak di bawah
fasia kostokorakoid
Kelompok kelenjar ini kemudian dibagi lagi dalam 3 level atau tingkat,
berdasarkan hubungannya dengan m. Pectoralis minor.
Level I
Terletak lateral / dibawah batas bawah m. Pectoralis minor. Termasuk:
KGB mamaria eksterna
-
Level II
Terletak didalam (deep) atau dibelakang dari m. Pectoralis minor; yaitu grup
sentral.
b.
Level III
Terletak medial atau diatas dari batas atas m. Pectoralis mino; yaitu grup
subclavicular.
17
18
19
20
21
22
BAB IV
ANALISIS KASUS
Keluhan utama :
Sejak 1 bulan SMRS penderita mengaku teraba benjolan di bawah ketiak
kanan benjolan semakin membesar, terasa mengganjal, nyeri saat ditekan (+),
merah (-), mengeluarkan cairan (-). Penderita mengeluhkan benjolan terasa
semakin kencang dan nyeri menjelang mensturasi.
RPP :
Sejak 1 tahun SMRS, penderita mengaku teraba benjolan di bawah ketiak
kanan sebesar telur puyuh, benjolan dapat digerakkan, nyeri (-), merah (-),.
Sejak 8 bulan SMRS, penderita mengaku muncul benjolan kecil yang
menyerupai puting di atas benjolan yang sebelumnya, nyeri (-), merah (-),
mengeluarkan cairan (-).
Dari keluhan utama dan riwayat perjalanan penyakit ini dapat dipikirkan
beberapa diagnosis untuk keluhan seperti yang dirasakan oleh pasien ini dengan
usia muda 27 tahun, yaitu suatu anomali (mamma aberrans), neoplastik berupa
infeksi (mastitis atau limfadenitis) dan neoplastik jinak dapat berupa
fibroadenoma, lipoma, adenoma dan papiloma.
Untuk diagnosis anomali sendiri dapat dilihat dari anamnesis, pasien
mengeluh terdapat benjolan yang mnyerupai mamma pada ketiak bawah nya,
dimana pada benjolan juga terdapat benjolan kecil menyerupai putting sehingga
dapat menyingkirkan suatu FAM, lipoma adenoma dan papilloma, benjolan juga
tidak terasa nyeri, tidak ada tanda-tanda peradangan dan tidak mengeluarkan
cairan apapun yang dapat menyingkirkan adanya mastitis (tidak ada demam),
pertumbuhan benjolan juga tidak terlalu cepat sehingga bisa menyingkirkan suatu
keganasan, tidak ada benjolan lain di daerah aksilla, subklavikula, supraklavikula
sehingga dapat menyingkirkan limfadenitis. Diagnosis banding berupa keganasan
(Ca mamma) dapat disingkirkan dengan melihat usia pasien yang masih muda
23
(<35 tahun), gejala berupa pertumbuhan benjolan yang cepat membesar dan tidak
dipengaruhi oleh siklus mensturasi, tidak nyeri, perubahan permukaan benjolan
(peau de orange), kasar, berbenjol sampai tukak, keluar cairan berupa darah,
riwayat tumor jinak sebelumnya tidak ada, riwayat keluarga mendertia penyakit
yang sama tidak ada .
Riwayat benjolan dipengaruhi oleh siklus mensturasi juga semakin
menguatkan suatu anomali, dimana mamma aberrans tipe lengkap juga memiliki
keluhan yang sama dengan payudara pada umumnya.
Dari hasil pemeriksaan fisik status generalis tekanan darah 160/100 mmHg,
termasuk Hipertensi grade II dan pasien memiliki riwayat hipertensi dalam
kehamilan, sehingga perlu diperhatikan apabila pasien akan dilakukan tindakan
operasi. Dapat diberikan obat antihipertensi, dan dapat dilakukan operasi apabila
tekanan darah normal kembali.
Dari hasil pemeriksaan status lokalis aksillaris didapatkan ukuran benjolan
9 x 8 cm, sewarna kulit, permukaan rata, terdapat benjolan kecil seperti putting di
atas benjolan dengan ukuran sekitar 0,5 x 0,5 cm, retraksi (-), edema (-), discharge
(-). Pada palpasi konsistensi kenyal, batas tegas, mobile, nyeri tekan (-), sudah
dapat menyingkirkan suatu infeksi dan neoplasia jinak.
Dari hasil pemeriksaan laboratorium darah maupun kimia darah dalam batas
normal sehingga kemungkinan terjadi infeksi pada pasien ini dapat disingkirkan
Berdasarkan hasil temuan baik dari anamnesis, pemeriksaan fisik, maupun
hasil pemeriksaan penunjang, maka dapat disimpulkan bahwa pasien ini
mengalami Mamma Aberrans. Penderita ini direncanakan akan dilakukan
ekstirpasi jaringan mamma. Namun, sebelum dilakukan tindakan ini, keadaan
umum pasien perlu distabilkan terutama pada tekanan darah karena kemungkinan
komplikasi perdarahan hebat dapat terjadi dengan pemasangan IVFD RL gtt
XX/menit, dan antihipertensi berupa captopril 1 x 25 mg tab, diazepam 2 x 2 gr
tab. Prognosis pada pasien ini untuk quo ad vitam, yaitu bonam, dan quo ad
functionam, yaitu bonam.
24
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
Shin SJ, Sheikh FS, Allenby PA, Rosen PP: Invasive secretory (juvenile)
carcinoma arising in ectopic breast tissue of the axilla. Arch Pathol Lab
Med, 125: 1372-1374, 2001.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Yerra L, Karunad AB, Votaw ML: Primary breast cancer in aberrant breast
tissue in the axilla. South Med J, 90: 661- 662, 1997.
25
12.
Rho JY, Juhng SK, Yoon KJ: Carcinoma originating from aberrant breast
tissue of the right upper anterior chest wall. J Korean Med Sci, 16: 519-521,
2001.
13.
Roorda AK, Hansen JP, Rider JA, Huang S, Rider DL: Ectopic breast
cancer: special treatment considerations in the postmenopausal patient.
Breast J, 8: 286-289, 2002.
14.
15.
Evans DM, Guyton DP: Carcinoma of the axillary breast. J Surg Oncol, 59:
190-195, 1995.
16.
17.
18.
19.
26