Dosen Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Geologi
HALAMAN PENGESAHAN
1
TIM PENGUJI
Pembimbing : Dr.rer.nat Thomas Triadi Putranto, S.T.,M.Eng.
Pembimbing : Tri Winarno, S.T., M.Eng.
Penguji
NAMA
NIM
: 21100111130032
Tanda Tangan :
Tanggal
: Mei 2016
Dibuat di
: Semarang
Pada Tanggal : Mei 2016
Yang menyatakan
HALAMAN PERSEMBAHAN
7
KATA PENGANTAR
Airtanah merupakan salah satu sumber pemenuhan air bersih bagi
manusia. Airtanah merupakan sumber air yang paling banyak dicari oleh manusia
untuk menunjang segala aktivitasnya. Pemenuhan kebutuhan air bagi manusia
sangat penting dan mutlak keberadaannya. Air yang layak digunakan merupakan
air yang memiliki kualitas yang baik dan aman untuk dimanfaatkan oleh manusia.
Namun, airtanah yang terdapat pada akuifer memiliki kerentanan
terhadap pencemaran. Kondisi alam seperti kondisi geologi dan hidrogeologi
sangat memengaruhi kualitas dan kuantitas airtanah. Kondisi alam tersebut juga
dapat membuat airtanah menjadi rentan atau tahan terhadap pencemaran.
Pencemaran yang dihasilkan oleh aktivitas manusia yang tidak hati-hati dalam
menjaga dan memanfaatkan lingkungan hidupnya, membuat airtanah menjadi
berisiko tercemar. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan adanya langkah-langkah
preventif untuk bisa mencegah degradasi kualitas airtanah, sehingga kajian risiko
pencemaran airtanah sangat diperlukan.
Dengan demikian, penulis mencoba untuk membuat rekomendasi dari
hasil kajian risiko pencemaran airtanah yang telah dilakukan pada
CAT Rawapening untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas airtanah pada
akuifer tak tertekan.
Semarang, Mei 2016
Penulis
11
Penulis
ABSTRAK
Airtanah merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Namun,
airtanah dapat menjadi rentan tercemar oleh aktivitas manusia. Airtanah yang
rentan terhadap pencemaran akan menjadi berisiko tercemar ketika aktivitas
manusia yang menghasilkan limbah terus meningkat.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi geologi
dan hidrogeologi di kawasan CAT Rawapening. Berdasarkan keadaan geologi dan
hidrogeologi daerah tersebut, dapat ditentukan parameter-parameter untuk
menentukan tingkat kerentanan airtanah terhadap pencemaran. Parameterparameter tersebut digunakan untuk mengetahui persebaran daerah dengan
airtanah yang rentan dan berisiko tercemar. Berdasarkan persebaran daerah yang
rentan dan berisiko tersebut, dapat dibuat rekomendasi untuk menjaga kualitas
airtanah di CAT Rawapening.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode observasi lapangan
dan studi pustaka. Penelitian dilakukan beberapa tahap, yaitu tahap persiapan,
pelaksanaan observasi lapangan, dan analisis data. Tahap persiapan meliputi
pengumpulan data sekunder dan mengajukan perizinan penelitian. Tahap
observasi lapangan dilakukan dengan mengambil data berupa data koordinat,
elevasi, dan sampel airtanah. Analisis data dilakukan dengan menggunakan
perangkat lunak Surfer 9 dan ArcGIS 10.1 untuk menginterpolasi data
hidrogeologi menjadi informasi geospasial. .
Hasil dari analisis data lapangan berupa peta kerentanan airtanah
terhadap pencemaran dan peta risiko dampak negatif airtanah terhadap
pencemaran. Berdasarkan peta-peta tersebut, rekomendasi untuk mencegah
penurunan kualitas airtanah dapat dibuat. Rekomendasi tersebut adalah
pemantauan dengan membuat sumur-sumur pantau dan penyuluhan kepada
masyarakat untuk membatasi pembuangan limbah.
Kata kunci: Airtanah, Kerentanan, Pencemaran, Rawapening.
15