PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya, Diabetes Mellitus disebabkan oleh karena insulin pudinte yang
tidak mencukupi atau tidak efektif sehingga tidak dapat bekerja (Askandar,2002).
Diabetes Mellitus adalah gangguan metabolisme karbohidrat, protein, lemak akibat
defisiensi insulin absolut atau gangguan kerja insulin yang ditandai dengan darah
hiperglikemik kronis dan kelainan pembuluh darah atau mikro dan mikroangiopati
(Soeatmadji, 1994).
Diabetes Mellitus merupakan problem kesehatan universal, mengenai masyarakat
pada semua tingkat perkembangan, dengan jumlah kasus yang terus meningkat
seirama dengan meningkatnya jumlah penduduk usia lanjut, perubahan gaya hidup
dan perubahan sosio ekonomi (Soeatmadji, 1986).
Penyakit Diabetes Mellitus merupakan penyakit turunan dan bukan penyakit
menular. Meskipun demikan tidaklah berarti bahwa penyakit tersebut pasti menurun
kepada anak, karena meskipun kedua orang tua menderita penyakit Diabetes Mellitus
kadang kadang anaknya ada yang tidak menderita penyakit tersebut. Disamping
karena keturunan salah satu penyebab penyakit Diabetes Mellitus adalah karena
perubahan pola makan (Margatan, 1997).
Komplikasi Diabetes Mellitus dapat menyerang seluruh anggota tubuh, apabila
diremehkan dan bila dirawat dengan baik, maka semua komplikasi tersebut akan
tertunda atau batal pemunculannya (Askandar,1988). Beberapa komplikasi menahun
adalah penurunan kemampuan seksual 50,9%, Neuropati Simtomatik atau komplikasi
saraf pada Diabetes Mellitus 30,6%, Retinopati Diabetik atau penyempitan pembuluh
darah di mata 29,3%, katarak atau kekeruhan lensa mata 16,3%, TBC paru 15,3%,
Hipertensi atau tekanan darah tinggi 12,8%, PJK atau Penyakit Jantung
Koroner/penyempitan pembuluh darah jantung 10%, Gangren Diabetik atau ujung
jari menghitam dan menjadi borok 3,5% dan Batu Empedu Simptomatik 3,0%
(Askandar,2001).
Merencanakan pola makan merupakan upaya pertama dalam menanggulangi
Diabetes Mellitus, disamping selalu olah raga dengan teratur dan terukur beserta pula
obat-obatan dari dokter bagi penderita yang memang memerlukannya. Sebetulnya
Diabetes Mellitus yang masih dalam taraf ringan yang dapat ditanggulangi dengan
mengatur pola makan (Margatan, 1997).
Diet merupakan terapi utama yang dapat menekan munculnya Diabetes Mellitus
latent serta dapat menekan penyakit kulit akut dan kronis Diabetes Mellitus. Diet
sebagai bagian dari pengobatan Diabetes Mellitus mempunyai arti yang sangat
penting, bahkan sebagai penderita Diabetes Mellitus ringan sampai sedang dapat
dikendalikan dengan diet saja disertai dengan olahraga (Hendromartono, 2002).
Asupan makanan adalah bagian terpenting dari penanggulangan Diabetes
Mellitus, karena memberikan glukosa yang dibutuhkan manusia untuk tetap hidup.
Ada beberapa jenis makanan yang sangat cepat berubah menjadi glukosa, namun
adapula yang memerlukan waktu lebih lama. Proses perubahan ini mempengaruhi
kecepatan meningginya kadar darah sesudah makan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah pada penelitian ini
adalah Faktor-faktor apakah yang berhubungan dengan kejadian Diabetes Mellitus di
Desa Ketapang kecamatan Tanggulangin pada bulan Agustus 2016?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pada penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor- faktor yang
berhubungan dengan kejadian Diabetes Mellitus di Desa Ketapang kecamatan
Tanggulangin pada bulan Agustus 2016.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
gambaran
nyata
tentang
faktor
yang
berhubungan