Proposal Oh Skuter
Proposal Oh Skuter
OH SKUTER
Pendahuluan
Oh Skuter adalah sebuah potret singkat mengenai seorang mahasiswa
pelayaran yang memiliki hobi mengoleksi skuter bernama Fabio. Fabio adalah
seorang pemuda sederhana yang konservatif dan tak mudah terhanyut oleh
zaman.
Kesabaran dan keuletannya dalam memperlakukan skuter-skuter koleksinya
akan menjadi hal yang menarik untuk disaksikan. Dalam film ini kita akan
menyaksikan kegiatan-kegiatan utama dari Fabio yang dirangkum dalam satu
hari. Secara ideologis Oh Skuter menceritakan mengenai sebuah perlawanan
terhadap gaya hidup mainstream dengan mempertahankan cara-cara lama
yang bisa dibilang ketinggalan zaman.
Dari Kami
Tujuan kami adalah untuk menyampaikan ide sebagai bentuk dari ekspresi
kami terhadap perkembangan zaman kepada masyarakat. Target penonton
kami adalah sesama pecinta motor skuter, terutama yang berada di tanah air.
Kami akan berusaha semaksimal mungkin agar film ini nantinya bisa diakses
dengan mudah dan dapat di unduh oleh berbagai kalangan, terutama target
penonton kami. Film akan disebar melalui media online dan offline dengan
berbagai macam format memanfaatkan berbagai kemajuan teknologi.
Storyline
Pada
suatu
pagi
menjelang
siang,
Fabio,
seorang
mahasiswa
pelayaran
berusia
20
tahun
sedang
bersiap-siap
di
dalam
kamarnya
untuk
berangkat
ke
kampus.
Seperti
biasa,
Fabio
berangkat
ke
kampus
menggunakan
salah
satu
dari
2
skuter
bermerek
vespa
yang
dimilikinya.
Setibanya
di
kampus,
Fabio
duduk-duduk
sejenak
di
pendopo
sambil
mengobrol
dan
merokok
bersama
beberapa
teman-
temannya
sebelum
masuk
kelas.
Sore
harinya,
Fabio
kembali
lagi
ke
kos-
kosannya
dengan
mengajak
seorang
juniornya
bernama
Henry
yang
juga
sama-
sama
penggemar
motor
skuter.
Setelah
melepas
seragam,
mereka
berdua
duduk
sejenak
sambil
merokok
dan
mengobrol
di
dalam
garasi.
Mereka
berdua
kemudian
membongkar
dan
mengutak-atik
salah
satu
skuter
milik
Fabio.
Beberapa
jam
kemudian,
mereka
memutuskan
untuk
pergi
ke
bengkel
skuter
langganan.
Di
bengkel
skuter,
Fabio
dan
Henry
bertemu
dengan
Pak
Siswanto
sang
pemilik
bengkel.
Skuter
hitam
yang
bermasalah
diutak-atik
oleh
salah
seorang
montir
sementara
Fabio
dan
Henry
mengobrol
dengan
Pak
Siswanto.
Menjelang
malam,
skuter
yang
diperbaiki
tak
kunjung
selesai
sehingga
Fabio
dan
Henry
memutuskan
untuk
pulang
ke
tempat
kediaman
masing-masing.
Di
kosan,
setelah
mandi
dan
membersihkan
diri,
Fabio
memakai
kembali
helmnya.
Fabio
menuju
ke
tempat
perkumpulan
sesama
pecinta
motor
skuter.
Setibanya
di
tempat
berkumpul,
Fabio
disambut
dengan
hangat
oleh
teman-temannya.
Mereka
saling
bersalaman,
mengobrol
dan
bercanda-ria
ditemani
dengan
rokok
dan
kopi.
Seiring
larutnya
malam,
makin
banyak
kawanan
yang
terkumpul
dan
suasana
menjadi
semakin
ramai.
Mereka
mengakhiri
malam
dengan
berkonvoi
bersama
dari
tugu
Monas
hingga
ke
bundaran
HI.
Akhirnya,
Fabio
memberi
salam
dan
berpisah
dari
teman-temannya.
Sinopsis (Struktur)
ACT 1
Di dalam sebuah kamar, terdengar suara nyanyian Bob marley yang berasal
dari sebuah laptop. Fabio, seorang pemuda berambut tipis dan berbadan
kurus sedang mengatupkan kancing seragam safarinya di depan sebuah
cermin. Di lengan kirinya terdapat sebuah lambang yang bertuliskan AMI.
Fabio keluar dari dalam kamar membawa sebuah tas dan helm. Di garasi,
terdapat dua buah motor skuter, yang satu berwarna hitam dan yang satunya
lagi berwarna putih dan bertuliskan Long live rock nroll di sisi kirinya. Fabio
menghidupkan motor skuter putihnya dan kemudian berangkat ke kampus.
ACT 2
Setibanya di kampus, Fabio bertemu dengan beberapa temannya yang
sedang duduk-duduk di depan kelas. Mereka duduk sambil merokok dan
mengobrol mengenai perkuliahan. Saat sedang asyik mengobrol, tiba-tiba
datang salah seorang teman Fabio bernama Henry yang mengubah topik
pembicaraan. Fabio dan Henry membicarakan beberapa hal mengenai motor
skuter.
Sore harinya setelah kelas usai, Fabio dan Henry pulang bersama-sama
dengan berboncengan di atas skuter milik Fabio. Mereka menuju ke kosan
Fabio.
Di kosan, Fabio mengganti pakaian sedangkan Henry duduk di sebuah kursi
yang terdapat di garasi. Fabio dan Henry merokok dan mengobrol sejenak di
garasi. Fabio mengutarakan mengenai permasalahan mesin dari salah satu
motor skuternya yang berwarna hitam. Henry memberi bebrapa saran kepada
Fabio yang kemudian mulai membongkar motor tersebut. Mereka berdua
memeriksa dan mengutak-atik mesin dari skuter. Beberapa saat berlalu,
mereka mulai kewalahan dan memutuskan untuk membawa motor tersebut
ke bengkel langganan yang terletak di daerah Tanjung Priuk. Fabio
berkendara dengan skuter berwarna putih sedangkan Henry mengendarai
Fabio langsung ditawari segelas kopi hitam dalam gelas plastik. Sambil
menyeruput kopinya perlahan-lahan, Fabio berbincang-bincang dengan
beberapa temannya. Mereka berbincang mengenai segala hal, mulai dari
bisnis dan pekerjaan hingga curahan hati. Keadaan semakin ramai seiring
bertambahnya kawanan mereka.
Menjelang malam yang semakin larut, mereka akhirnya memutuskan untuk
melakukan konvoi skuter ke arah Bundaran HI. Skuter-skuter tersebut melaju
dengan kecepatan sedang melewati jalan raya yang sudah mulai sepi.
Setibanya di Bundaran HI, mereka berhenti sejenak, kemudian satu per satu
mulai memberi salam dan meninggalkan kawanan. Sebelum beranjak, Fabio
menyalakan rokoknya dan memberi salam kepada beberapa orang yang
tersisa kemudian berlalu menyusuri gelapnya malam.
Konsep Film
1. Film Statement
Salah satu alasan bagi beberapa orang yang masih mempertahankan caracara lama dan konservatif adalah karena tingkat kepuasan yang didapat
dalam penggunaan cara-cara tradisional jauh lebih tinggi dibandingkan gaya
hidup modern yang erat kaitannya dengan berbagai kemudahan.
2. Film Treatment
a. Konsep penceritaan
Konsep penceritaan yang akan digunakan adalah naratif dengan gaya
observational.
b. Konsep misc en scene
Setting yang digunakan dalam film ini merupakan tempat tokoh utama
melakukan aktifitas sehari-hari sebagai seorang mahasiswa perantauan dan
sebagai seorang pecinta skuter.
1. kosan yang meliputi kamar dari tokoh dan garasi tempat memarkirkan
kendaraan.
2. kampus tempat tokoh mengecap pendidikan yang meliputi gedung dan
halaman parkir.
3. jalanan yang meliputi jalan raya dan jalan kecil tempat tokoh lewat seharihari.
4. bengkel tempat tokoh memperbaiki skuter.
5. tugu monas dan bundaran HI, tempat berkumpul tokoh bersama temantemannya.
Dalam hal properti dan kostum, merupakan segala sesuatu yang digunakan
subjek dalam aktifitas kesehariannya dan bersifat fungsional.
c. Konsep Sinematografi
- Konsep Visual
Pembuat film ingin menciptakan suatu mood yang keras dan hangat dalam
rangka untuk membuat gambar terlihat vintage sesuai dengan potret
kehidupan sehari-hari dari tokoh utama.
diagetic off screen yang dimana pada nantinya akan kita gunakan untuk
menambahkan unsur dramatik seperti suara ambiance yang tidak terlihat di
frame tetapi masih terlihat nyata. Lalu selain itu ada non diagetic dimana akan
dimasukkan musik scoring di dalam film dokumenter ini pada scene-scene
tertentu. Bertujuan untuk menambahkan mood dalam film dokumenter ini.
Untuk perekaman suara di lapangan ini kami akan menggunakan
handyrecorder zoom H4n. Lalu mic clip on wireless 2 untuk menangkap
suara percakapan atau dialog. Mic condensser sennhisser mk60 untuk
menangkap ambiance suasana sekitar lokasi. Setelah itu kami akan
menambahkan mixer Azden 4 chanel untuk menambahkan chanel untuk mic
clip on. Dan yang terakhir kami akan menggunakan headphone untuk
memonitoring kualitas pada saat di lapangan.
Subjek
Fabio merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Fabio mulai mencintai
musik reggae sejak berada di bangku SMP. Untuk mengikuti jejak ayahnya
sebagai seorang pelaut, setelah menyelesaikan pendidikan SMA, ia pun
memutuskan untuk melanjutkan pendidikan pelayaran di AMI. Pada tahun
pertamanya di AMI inilah dia mulai mengenal motor skuter. Setelah nyaman
dengan dengan hobi barunya tersebut, sampai saat ini, ia masih
menjalankan aktivitasnya sebagai seorang mahasiswa dan pecinta skuter.
Nama Lengkap:
Nama Panggilan:
Bio
TTL:
Pekerjaan:
Mahasiswa
Jenis Kelamin:
Laki-laki
Tinggi Badan:
176 cm
Berat Badan:
70 kg
Nomor Telpon:
081311335043
Alamat:
Objek
Fact Sheet
Genre
Biography
Negara
Indonesia
Bahasa
Slang Indonesia
Lokasi Film
Jakarta, Indonesia
Spesifikasi Teknis
Durasi
10 menit
Warna
Color
Kamera
Canon 5D
Negative Format
CF
SCHEDULE
Month
:
June,
2013
Sunday
Monday
Tuesday
Wednesday
Thursday
Friday
Saturday
1
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Keterangan
Tanggal:
1
=
Hunting
Lokasi
2
=
Hunting
Lokasi
5
=
Rehearsal
&
Reading
6
=
Blocking
Kamera
&Sound)
7
=
Rekee
19
=
Shooting
Day
1
20
=
Shooting
Day
2
21
=
Shooting
Day
3
23
=
Pasca-Production
25 = Sound Mixing
(Editing
Budgeting
PRODUCTION NUMBER: 001 001
PRODUCER: KURNIA DE SHELLA FATTAH
DIRECTOR : NICKY WALEWANGKO
TH
SCRIPT DATE: FRIDAY, JUNE 14 2013
TH
SCRIPT DATE: JUNE, 14 2013
TH
FINISH DATE: JUNE, 17 2013
ACCT#A
TH
CATEGORY TITLE
PAGE
TOTAL (Rp)
600 00
STORY
Rp -
610 - 00
PRODUCER
Rp 500.000,-
620 - 00
DIRECTOR
Rp 250.000,-
630 00
CAST
Rp 50.000,-
640 00
FRINGES
Rp 25.000,-
650 00
Rp 300.000,-
TOTAL PRA-PRODUCTIONS
Rp 1.125.000,-
700 00
EXTRA TALENT
Rp 20.000,-
750 00
PRODUCTION STAFF
Rp 2.500.000,-
800 00 (a)
CAMERA
Rp 5.000.000,-
800 00 (b)
Rp 150.000,-
850 00
SET DESIGN
Rp 2.000.000,-
900 00
SET CONTRUCTION
Rp 1.000.000,-
950 00
ELECTRICAL
Rp 300.000,-
1000 00
SPECIAL EFFECTS
Rp 75.000,-
1050 00
SET DRESSING
Rp 100.000,-
1100 00
PROPERTIES
Rp 200.000,-
1150 00
WARDROBE
Rp 45.000,-
1200 00
Rp 150.000,-
1250 00
PRODUCTION SOUND
Rp 700.000,-
1300 00
TRANSPORTATION
Rp 195.000,-
1350 00
CONSUMPTION
Rp 360.000,-
TOTAL PRODUCTION
Rp 12.390.000,-
1400 00
EDITING
10
Rp 60.000,-
1450 00
MUSIC
10
Rp 15.000,-
1500 00
POSTPRODUCTION SOUND
10
Rp 20.000,-
1550 00
STOCK SHOTS
10
Rp -
1600 00
TITLES
11
Rp -
1650 00
LABORATORY PROCESSING
11
Rp -
1700 00
PUBLICITY
12
Rp 200.000,-
TOTAL POST-PRODUCTION
Rp 195.000,-
GRAND TOTAL
Rp 13.710.000,-
Budgeting
Details
Pra-Poduction
*Camera
Equipment
and
Lighting
1 Kamera
5D
=
Rp
4.500.000,-
2 Lensa
Sapu
Jagat
=
Rp
200.000,-
3 Tripod
=
Rp
(Milik
Sendiri)
4 Steadycam
=
Rp
200.000,-
5 Battery
Cadangan
=
Rp
100.000,-
*Lighting
1 Red
Head
(1
Biji)
=
Rp
150.000,-
2 Diesel
(4
Liter
bensin)
=
Rp
-
(Milik
Sendiri)
*Properties
1 Lakban
Hitam
&
Merah
=
Rp
10.000,-
2 P3K
=
Rp
100.000,-
3 Skuter
=
Rp
-
(Milik
Sendiri)
4 Topi
=
Rp
20.000,-
*Wardrobe
1 Kaos
Sketer
=
Rp
25.000,-
2 Celana
Jeans
=
Rp
-
(Milik
Sendiri)
3 Helm
=
Rp
-
(Milik
Sendiri)
*Makeup
&
Hairstyle
1 Scoter
Style
=
Rp
50.000,-
Production
*Consumption
(3
Days
for
Shooting,
And
In
1
Day
=
3
Eat
Times)
For
Talents
:
3
X
Rp
20.000
=
Rp
60.0000
X
3
Days
=
Rp
180.000,-
For
All
Crews
:
3
X
Rp
10.000
=
Rp
30.000
X
3
Days
=
Rp
90.000,-
For
Guests
:
3
X
Rp
10.000
=
Rp
30.000
X
3
Days
=
Rp
90.000,-
*Total
Consumption
=
Rp
360.000,-
*Transportation
- 3
Motorcycle,
:
3
X
Rp
15.000,-
(For
Gasoline)
=
Rp
45.000,-
- 1
Car
(Grandmax),
:
1
X
Rp150.000,-
(Sewa)
=
Rp
150.000,-
*Total
Transportation
=
Rp
195.000,-
*The
Others,
1 Biaya
Tak
Terduga
(Publicity)
=
Rp
200.000,-
Post-Production
(Off-Line)
*Editing
1 Laptop
Mac
Pro
(Apple
Software)
2 DVD
RW
,
2
Buah
16.000,-
3 Kertas
Album
DVD
4 Photo
Copy
Proposal
Total
Editing
*Sound
Productions
Equipment
1 Handy
Recorder
zoom
H4N
2 Mic
Clip
on
Wireless
(2
Buah)
3 Mic
Condenser
sennheiser
mk60
4 Mixer
Azden
4
5 Headphone
Total
Sound
GRAND
TOTAL
=
=
Rp
(Milik
Sendiri)
Rp
8.000,-
X
2
:
Rp
=
Rp
3.500,-
Rp
11.000,-
=
Rp
30.500,-
=
=
=
Rp
300.000,-
Rp
200.000,-
=
Rp
125.000,-
Rp
75.000,-
(Sewa)
=
Rp
(Milik
Sendiri)
=
Rp
700.000,-
Rp 6.840.500,-