PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Laporan film ini dibuat karena dilatar belakangi oleh mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Kami ini mengkaji bagaimana perkembangan sejarah sastra Indonesia beserta tokoh-
tokohnya tahun sekitar 2000 sampai karya sastra pada masa saat ini. Laporan bacaan ini
menganalisis sebuah film yang diterbitkan pada angkatan 2000 dengan judul film “Sang
Pemimpi”.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diambil rumusan masalahnya untuk
menganalisis sebuah film berjudul “Sang Pemimpi”.
C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, yang menjadi tujuan laporan bacaan ini adalah
agar kita dapat mengetahui unsur-unsur yang ada pada film yang berjudul “Sang Pemimpi”.
BAB II
PEMBAHASAN
A. 1. Sinopsis
Ada 3 seorang pemimpi, yaitu Ikal salah satu nya, yang ke-2 Arai, dan selanjutnya Jimbron, anak
angkat seorang pendeta, karena yatim piatu sejak kecil.
Ikal dan Arai begitu pintar di sekolahnya, sedangkan Jimbron, si penggemar kuda ini biasa-biasa
saja. Aral dan Ikal selalu menduduki rangking 3 & 5 besar, sedangkan Jimbron menduduki rangking
78 dari 160 siswa.
Mimpi mereka sangat tinggi, karena bagi Arai orag susah seperti mereka tidak akan berguna tanpa
mimpi. Arai dan Ikal mempunyai mimpi yg sangat tinggi yaitu, melanjutkan study ke Sarbonne
Prancis. Mereka terpukau degan cerita guru kesenian nya yaitu, Pak Beia yang selalu menyebut-
nyebut indahnya kota itu.
Setelah selesai SMA, Ari dan Ikal merantau ke bogor, Sedangkan Jimbron lebih memilih untuk
menjadi pekerja ternak kuda di Belitung. Jimbron mengadiahkan kedua celengan nya selama ini,
kepada Ikal dan Arai. Dia yakin kalau Arai dan Ikal sampai di Prancis, maka jiwa Jimbron pun akan
selalu bersama Ikal dan Arai.
Berbulan-bulan di Bogor untk mencari perkerjaan untuk bertahan hidup susahnya minta ampun.
Akhirnya Ikal pun diterima untk menjadi tukang pos dan Arai memutuskan merantau di Kalimantan
dan berikutnya Ikal memutuskan untk kuliah di Ekonomi UI dan setelah lulus, ada lowongan untk
mendapatkan beasiswa S2 ke Eropa. Beribu-ribu pesaing berhasil ia singkirkan dan akhirnya ia lolos.
Bertahun-tahun tanpa kabar berita, akhirnya Ikal dan Arai dipertemukan dalam suatu forum yg
begituindah dan terhormat. Arai yg sebelum nya tanpa kabar, ternyata ia kuliah di Unniverstias
Mulawarman dan mengambil jurusan biologi.
Ketika mereka mendapatkan sebuah surat, mereka berdebar-debar, setelah membuka nya isi surat
itu menyatakan bahwa ia mendapatkan beasiswa keopa.
Dan akhirnya mereka berdua diterima di Universitas yg sama di Sarbonne Prancis. Dan disinilah
perjuangan dari mimpi- mimpi mereka dimulai.
2. Ulasan
Ikal, Arai dan Jimbron adalah anak Melayu dan bersahabat, mereka mempunyai
keinginan untuk kuliah di Prancis dan ingin menginjakkan kaki di altar suci almamater
Sorbonne serta menjelajah Eropa sampai ke Afrika. Mereka adalah anak Melayu pulau
Belitong. Arai adalah anak yatim dan piatu, Ibunya meninggal ketika ia masih kelas satu SD
karena melahirkan adiknya, dan Bapaknya meninggal ketika ia kelas tiga SD. Jimbron tak
jauh beda dengan Arai, Ibunya wafat ketika ia masih kelas empat SD dan disusul oleh
wafatnya ayahnya. Sekarang ia di asuh oleh seorang Pendeta dan ia juga sangat fanatic
dengan kuda. Sedangkan Ikal kedua orang tuanya masih hidup sampai ia Sarjana.
Setelah mereka tamat SMP mereka pergi merantau ke Magai untuk sekolah di SMA
Bukan Main. Mereka sekolah sambil bekerja, sehingga mereka pandai-pandai mengatur
jadwal. Ikal dan Arai termasuk anak berprestasi karena Arai mendapat peringkat 5 dan Ikal
perangkat 3, sedangkan Jimbron memberikan peringkat 78 kepada pendetanya.
Mereka kos di depan bioskop, tetapi dilarang oleh pak Mustar, suatu saat mereka
menyamar untuk masuk ke bioskop itu dan ketahuan oleh pak Mustar. Senin paginya mereka
dihukum untuk memerankan film yang ditontonnya di bioskop di lapangan sekolah, ditambah
dengan membersihkan WC.
Suatu hari Capo akan memelihara 7 kuda, dan Jimbron terkejut sehingga lebih rajin
bekerja dan menabung di 2 buah tabungan kuda Sumbawanya sama banyak. Tak sengaja
Jimbron terkejut karena Arai membawa satu ekor kuda ke kosnya. Arai mempersilahkan
Jimbron untuk menunggangi kuda itu. Jimron sangat senang, dan dia membawa kuda itu
kepasar dan ke depan pabrik cincau untuk membuat Laksmi tersenyum.
Arai mencintai Nurmala, segala cara telah ia coba, namun tetap di tolak oleh Nurmala.
Maka Ikal menyarankan Arai untuk meminta bantuan sama bang Zaitun. Usaha yang
dianjurkan bang Zaitun adalah agar Arai bisa bermain gitar dan bernyanyi, Arai berusaha
untuk bisa bermain gitar. Setelah merasa cukup maka Arai, Ikal dan Jimbron pergi ke rumah
Nurmala. Setelah tiba disana Ikal dan Jimron bersembunyi dan Arai bernyanyi sendiri.
Namun usaha mereka sia-sia karena suara Arai tak tentu arah dan permainan gitarnya acak-
acakan. Arai pantang menyerah, malam berikutnya ia bernyanyi lagi di dekat kamar Nurmala
dan itu berhasil membuat Nurmala tersenyum.
Setelah tamat SMA, Arai dan ikal pergi merentau ke jawa untuk kuliah, namun Jimbron
tidak ikut, karena sudah bekerja di tempat Capo. Tetapi Jimbron memberikan mereka masing-
masing satu buah celengan kuda Sumbawanya. Arai dan Ikalpun berangkat menumpangi
kapal pengangkut barang dan hewan ternak sambil bekerja di atas kapal. Setelah 6 hari di atas
kapal, tibalah mereka di pelabuhan Tanjung Priok. Tujuan utama mereka adalah ke Ciputat
namun gagal, malahan mereka tiba di Bogor.
Mereka mendapatkan kos di belakang IPB di kampong Babakan Fakultas. Mereka
mendapatkan pekerjaan mejadi sales namun di pecat, bekerja di pabrik tali, namun pabrik itu
bangkrut. Merekapun mendapatkan pekerjaan fotokopi, ketika itu ada yang memfotokopi
brosur lowongan pekerjaan di pos. merekapun mendaftarkan dirinya, namun sayang, Arai
gagal di tes pertama namun Ikal lulus dan ikut pelatihan selama satu bulan. Setelah pelatihan,
Ikal pulang ke kosnya namun Arai tidak ada disana, karena sudah pergi ke Kalimantan.
Ikal diterima untuk kuliah di UI, dan mengatur jadwal dengan pekerjaannya. Di UI Depok
ia bertemu Nurmala, dan bercerita tentang Arai. Ikal sedih karena tak tau pasti keberadaan
Arai. Setelah ia tamat kuliah, ia mendaftarkan diri untuk mendapatkan beasiswa Strata dua
yang diberikan Uni Eropa kepada sarjana-sarjana Indonesia. Disaat tes wawancara terakhir, ia
bertemu dengan Arai. Arai juga telah menamatkan kuliahnya di Universitas Mulawarman
sambil bekerja dalam ruangan.
Sambil menunggu hasil tes mereka berdua pulang ke kampung dan menitipkan alamat
rumah di kampung pada seketariat beasiswa agar hasil tes dikirim kesana. Di kampung
mereka bertemu dengan Jimron yang telah memiliki anak dengan Laksmi. Berbulan-bulan
mereka menunggu hasil tes, akhirnya datang juga surat yang menyatakan mereka berdua
diterima di Univesite De Paris, Sorbonne, Prancis. Mereka terharu dan menangis bahagia.
B. Struktur
1. Struktur Fisis
Sutradara : RiriRiza
Produser : Mira Lesmana
Penulis : Salma Aristo, RiriRiza , Mira lesmana
Music : Said Effendi
Distributor : Miles film danMizan production
Rilis : 17 desember 2009
Durasi : 120 menit
Bahasa : Indonesia
Anggaran : Rp 11 miliar
Prekuel : LaskarPelangi
Sekuel : Edensor
2. Struktur Batin
a. Penokohan
1) Ikal
a) Penarik perhatian Wanita
Pembuktian dapat kita lihat pada lirik “Tak membuang tempo, segera kami keluarkan daya
pesona yang kami miliki secara habis-habisan untuk menarik perhatian putrid-putri kecil
semenanjung itu”
b) Cengeng
Dapat kita buktikan pada lirik “ Lalu tak dapat aku tahankan air mataku mengalir”
c) Pemalu
Bisa kita buktikan saat ia diejek dan dia merasa malu. Dapat kita buktikan pada
lirik “Rasanya aku ingin kabur masuk kembali ke kamar”
d) Penolong
Bisa kita buktikan saat ia menolong keluarga Mak Cik, dengan cara ikut cara-cara yang
dilakukan oleh Arai yaitu membelikan bahan pembuat kue dan menjualkan kuenya. Sehingga
Mak Cik punya pekerjaan lagi.
2) Arai
a) Pencemooh
Dapat kita buktikan pada lirik “Lebih celaka lagi beberapa siswa yang terlambat justru
mengejek pak Mustar. Dengan sengaja mereka meniru-nirukan pidatonya. Pimpinan para
siswa yang berkelakuan seperti monyet sirkus itu tak lain Arai!”
b) Mandiri dalam mencari uang
Bisa kita lihat saat usia remaja dialah yang mengajarkan Ikal bagaimana cara mencari uang.
Dapat kita lihat pada lirik “Arailah yang mengajariku mencari akar benar untuk dijual
kepada penjual ikan” dan“Dan juga mengajakku mengambil akar purun”
c) Rajin Mengaji
Bisa kita buktikan pada lirik “Setiap habis magrib Arai melantunkan ayat-ayat suci Al-
Qur`an di bawah temaram lampu minyak dan saat itu kami seisi rumah terdiam”
d) Pantang menyerah
Bisa kita buktikan pada usaha-usaha yang dilakukan oleh Arai untuk menggoda Nurmala
mulai dari usaha sendiri sampai meminta bantua pada Bang Zaitun.
e) Penolong
Bisa kita buktikan saat ia menolong keluarga Mak Cik dengan cara membelikan bahan
pembuat kue dan ia bersama Ikal yang menjualkan kuenya. Sehingga Mak Cik punya
pekerjaan lagi.
f) Tak terduga
Dapat kita buktikan dari kata-kata Ikal yang mengatakan “Arai jelas sedang menuju ke pasar.
Tak dapat aku duga apa maksudnya. Begitulah Arai, isi kepalanya tak kan pernah dapat
ditebak”.
3) Jimbron
a)Fanatik pada kuda
Dapat kita buktikan pada lirik “Jimbron adalah pemuda yang mudah mengantu tapi jika
sedikit saja ia mendengar kata kuda, maka telinga layunya sontak berdiri”.
b) Patuh dan ikhlas
Dapat kita buktikan dari lirik ”Maka menerima hukuman apapun dari pak Mustar Jimbron
ikhlas saja. Disuruh berakting, ya, ia berakting sebaik mungkin, tak ada alas an untuk main-
main”
c)Suka menolong
Dapat kita buktikan saat Jimbron menolong Laksmi di pabrik cincau. Dapat kita lihat pada
lirik “Setiap minggu pagi Jimbron menghambur ke pabrik cincau. Dengan senang hati, ia
menjadi relawan pembantu Laksmi” .
4) Pak Mustar
a) Suka bikin malu
Bisa kita lihat ketika memberi hukuman pada Ikal, Arai dan Jimbron untuk memerankan film
yang ditonton di lapangan sekolah, dan tak hanya itu dia juga bikin malu Ikal, Arai dan
Jimbron di dalam bioskop.
b) Kejam
Bisa kita kekejamannya pada lirik “Pak Mustar merenggut kerah bajuku, menyentakan
dengan keras sehingga seluruh kancing bajuku putus”.
5) Pak Balia
a) Mematuhi aturan
Dapat kita lihat saat dia mengucapkan kata-kata untuk mempertahankan aturan “Tak ada
pengecualian!! Tidak ada kompromi, tidak ada katebelece dan tak ada akses istimewa untuk
menghianati aturan”.
b) Motivator dan pemuji
Dapat kita buktikan ketika ia selalu memotivasi anak didiknya dengan kata-kata dan karyanya
dan juga memberi anak didiknya panggilan yang membuat anak didiknya bangga.
6) Capo atau Nyonya Lan nyet Pho
Sederhana, tak banyak cincong dan mampu merealisasikan ide. Itu semua dapat kita buktikan
karena disebutkan lansung pada lirik “Itulah Capo, sederhana, tidak banyak cincong dan
kemampuannya merealisasikan ide menjadi tindakan nyata jauh lebih tinggi dari para
intelektual muda Melayu manapun”.
7) Taikong Hamim
a) Keras
Dapat kita buktikan dari lirik “Mereka keras seperti tembaga”.
b) Kejam
Dapat kita buktikan saat Taikong member berbagai macam hukuman pada Ikal dan Arai agar
mereka menjadi lebih baik. Dan cara-cara itu terlihat kejam.
8) A Put
Sakti, dapat kita buktikan pada lirik “A Put adalah dokter gigi kampung kami, dukun gigi
lebih tepatnya. Mengaku mendapatkan ilmunya dari peri tampayan, laki-laki Hokian itu
sungguh sakti mandraguna”.
9) Nurmi
Menyayangi biolanya, dapat kita lihat pada lirik saat ia melepaskan biola
kesayangannya “Nurmi memeluk biolanya kuat-kuat. Air matanya mengalir. Ia tak rela
melepaskan biola itu”.
10) Ayahnya Ikal
Pendiam, dapat kita buktikan saat dia berbicara hanya sedikit-sedikit dan juga dapat kita
buktikan pada lirik “Taikong Hamim selalu menatap ayahku lama-lama untuk mengharapkan
lebih banyak kata yang meluncur dari mulut beliau. Itulah orang pendiam, kata-katanya
ditunggu orang”.
11) Ibunya Ikal
Penolong, dapat kita buktikan saat ia menolong orang yang lagi kesusahan pada lirik “Ibuku
memberi isyarat dan Arai meleset ke gudang peregasan. Ia memasukan beberapa takar beras
ke dalam karung, kembali ke pekarangan, memberikan karung beras itu kepada ibuku yang
kemudian melungsurkannya kepada Mak Cik”.
12) Pendeta Geovanny
Baik dan bertanggung jawab, dapat kita lihat saat ia mau mengasuh Jimbron dan tidak pernah
terlambat mengantarkan jimbron untuk pergi mengaji ke mesjid.
13) Bang Zaitun
a)Bertanggung jawab
Dapat kita buktikan dari lirik “Bang Zaitun sangat komit pada penampilan Arai kali ini
sebab ia merasa bertanggung jawab pada kegagalan Arai yang pertama” .
b) Play boy
Dapat kita buktikan dari lirik “Duduk di depannya aku tak percaya pada mataku sendiri,
laki-laki tak berijazah ini pernah memiliki enam puluh tujuh orang pacar! Sungguh sebuah
rekor yang fantastik. Ia bahkan pernah berpacaran dengan delapan wanita dalam waktu
bersamaan”.
c)Tukang pamer
Dapat kita buktikan dari lirik yang menyatakan “Jika bicara Bang Zaitun selalu sambil
tertawa, dan tawanya itu…hi…hi…hi…hi, dengan tujuan untuk memamerkan kedua gigi
emas putih itu”.
14) Nurmala
a) Cerdas
Bisa kita lihat dia selalu mendapatkan peringkat satu sejak kelas satu pada lirik “Nurmala
karatan di kursi nomor satu sejak kelas satu”.
b) Tidak menghargai perasaan
Dapat kita buktikan saat ia mengacangi Arai pada saat Arai sedang menyapanya.
15) Laksmi
a) Murung
Dapat kita buktikan pada lirik “Sayangnya sejak kematian keluarganya, kehidupan seolah-
olah terenggut dari Laksmi. Ia dirundung murung setiap hari”.
b) Susah senyum
Bisa kita buktikan dari lirik “Senyumannya itu sangat dirindukan oleh semua orang yang
mengenalnya”
16) Mualim
Penolong, dapat kita lihat saat ia menunjukan tujuan yang lebih aman pada Arai dan Ikal
terdapat pada lirik “Ah, begini saja. Pokoknya tujulah Jakarta selatan. Tempat itu lumayan
aman dibandingkan wilayah Jakarta lainnya”
C. Amanat
a) Jangan menilai orang dari luarnya, karena orang itu tidak selalu bisa kita tebak apa yang akan
dilakukannya.
b) Jangan pelihara sikap sombong dan egois
c) Orang pertama yang bisa mengerti kita adalah teman di dekat kita.
d) Agar persahabatan dapat bertahan kuncinya adalah komunikasi.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Novel yang diterbitkan pada angkatan 2000, terutama pada novel Sang Pemimpiyang
dikarang oleh Andrea Hirata menceritakan bagaimana pola pikir masyarakat pada angkatan
sekitar tahun itu. Yang mana pada jaman itu pendidikan merupakan suatu hal yang diimpikan
oleh orang tua untuk anaknya. Orang tua pada jaman itu percaya semakin tinggi pendidikan
anaknya maka ada peluang untuk mengangkat perekonomian keluarga dengan cara
mendapatkan pekerjaan yang layak.
SARAN
Penulis mengetahui bahwa laporan bacaan yang penulis buat ini tidak lepas dari
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan sarannya agar
dapat menyempurnakan laporan bacaan ini. Atas kritik dan sarannya penulis ucapkan banyak
terimakasih
Makalah
Disusun Oleh :
1. Albert F.S Manik
2. Bayu Sutan
3. Efranta Jaya Pinem
4. Fahri Noviansyah
5. Jhon Andreas S
6. Joseph Paskilis
Sutradara : Riri Riza dan timnya yang melakukan penyelesaian sebuah mixing di studio di Bangkok,
Thailand.
Pembuatan film ini menghabiskan dana sekitar Rp 12 miliar, lebih besar dari Laskar Pelangi yang
menghabiskan dana sekitar Rp 8-9 miliar.
Pemain
Rendy Ahmad sebagai Arai remaja. Arai merupakan sepupu jauh Ikal yang ditinggal mati kedua orang
tuanya dan kemudian diangkat sebagai anak oleh orang tua Ikal. Bagi Ikal, Arai adalah pahlawannya.
Nazriel Ilham (Ariel "Peterpan") sebagai Arai dewasa. Mira Lesmana menyatakan bahwa Ariel Peterpan
sebagai Arai dipilih melalui prosescasting, bukan karena kepopulerannya.
Mathias Muchus sebagai Seman Said Harun, Ayah Ikal (juga dalam Laskar Pelangi).
Rieke Diah Pitaloka sebagai Ibu Ikal (juga dalam Laskar Pelangi).
Nugie sebagai Pak Balia, seorang guru muda pengajar sastra yang inspiratif dan bersemangat, yang
menginspirasi Ikal dan Arai untuk bermimpi kuliah di Perancis. Nugie mengatakan bahwa demi
tampil maksimal dalam film ini, ia belajar jadi orang culun, memakai kemeja lusuh, dan celana di
atas perut. Ia juga harus mempelajari dialek Belitong dengan mendengarkan rekaman percakapan
orang-orang Belitong. Film ini dianggapnya sebagai sebuah batu loncatan.
Landung Simatupang sebagai Pak Mustar, kepala sekolah yang keras dan galak.
Maudy Ayunda sebagai Zakiah Nurmala, gadis Melayu nan cantik yang menjadi obsesi cinta Arai.
UNSUR INSTRINSIK
1. TEMA
Tema yang bersifat dal novel sang pemimpi ini menceritakan tentang” persahabatan dan
perjuangan dalam mengurangi kehidupan serta kepercayaan terhadap kekuatan sebuah mimpi atau
sebuah harapan”. Hal ini dapat dibuktikan dari si penulis yang berusaha menggambarkan besarnya
kekuatan mimpi sehingga dapa membawa seseorang untuk menuju kerasnya kehidupan dansebuah
batas mimpi.
2. LATAR
Dalam novel ini tempanya di Pulau Magai Baliting, los pasar dan Dermaga Pelabuhan, di gedung
bioskop, di sekolah SMA Negeri Bukan Main, Terminal Bogor, dan Pulau Kalimantan. waktu yang
digunakan adalah pagi, siang, sore dan malam. Untuk latarnya sendiri agak bernuansa melayu dan
gejolak remaja yang di iringi oleh sebuah impian-impian belaka.
Ikal: baik hati, optimis, pantang menyerah, dan suka sekali dengan Bang Rhoma Irama
Arai: Pintar, penuh inspirasi atau ide-ide baru, gigih, rajin dan pantang menyerah
Jimbron: polos, gagap bicara, baik, dan sangat suka sekali dengan kuda
pemain pendukung lainnya adalah: Mahader, A Kiun, pak Cik Basman, Taikong, Hnim, Capo, bang
Zaitun, Pendeta Geovanny, Mak Cik dan laksmi
4. ALUR
Dalam novel in menggunakan laur gabungan , dinama alur ini maju dan mundur. Untuk alur maju
ini menceritakan dari kecil sampai dewasa . Sedangkan alur mundur ini menceritakan peristiwa kecil
saat sekarang atau saat dewasa
5. GAYA PENULISAN
Gaya penceritaan novel ini sangat lah sempurna. Diman kecerdasan kata-kata dan kelembutan
bahasa puitis dan tanpa adanya unsur yang membosankan. setipa perkatannya mengandung
kekayaan bahasa sekaligus maknayang baik dibalik setia kata-kayanya. Selain itu, novel ini ditulis
dengan gaya metafora, penyampaian cerita yang cerdas dan menyentuh, penuh inspirasi dan
imajinasi. komikal dan banyak mengandung banyak kecerdasan yang kuat sehingga bagi para
penontontanpa disadari masuk dalam kisah dan karakter-karakter yang ada dalam novel sang
pemimpi ini.
6. AMANAT
Amanat yang disampaikan dalam sang pemimpi ini adalah jangan berhenti untuk bermimpi.
Karena pada prinsipnya manusia tidak akan pernah bisa lepas dari sebuah mimpi dan keinginan
besar dalam hidupnya. Dalam sang pemimpi ini memberikakn titik terang kepada manusia yang
mempunyai sebuah mimpi besar namun terganjal oleh sebuah keterbatasan.
7. SUDUT PANDANG
Dalam sudut pandang ini menggunakan orang pertama (akuan). Dimana memposisikan dirinya
sebagai tokoh ikal dalam cerita ini.
UNSUR EKSTRINSIK
1. NILAI MORAL
Nilai moral pada novel ini sangat kental sekali. Sifat-sifat yang ada menggambarkan rasa
humanis yang terang dalam diri seorang remaja tanggung dalam menyikapi kerasnya kehidupan
sehari-hari. Dalam hal ini, Tokoh Utama digambarkan sebagai sosok remaja yang mempunyai skiap
yang baik dan rasa setia kawan yang tinggi
2. NILAI SOSIAL
Dilihat dari sosialnya, Nonel ini sangat kaya dnegan nilai social. Dalam hal ini rasa setia kawan yang
begitu tinggi antara tokoh Ikal, Arai, dan Jimbron. Masing-masing saling mendukung dan membantu
antara satu dengan yang lainnya untuk mewujudkan sebuah impian-impian mereka sekalipun
mencapai batasa kemustahilan. Dengan didasari dengan gotongroyong yang tinggi orang Belitong,
dalam keadaan kekurangan pun mereka dapat saling membantu satu dengan yang lainnya.
Nilai adat disini juga begitu kental sekali. Adat kebiasaan pada sekolah tradisinal yang masih
mengharuskan siswanya untuk mencuim tangan gurunya. Sedangakn mata pencaharian warga yang
sangat keras dan kasar yaitu sebagai kuli tambang timah. Sehingga menambah cir khasa dari
buadaya Indonesia sendiri
4. NILAI AGAMA
Nilai agama pada novel ini pada bagian ketiga tokoh Jibran, Ikal dan Arai belajar dalam sebuah
pondok pesantren. Dimana pondok pesanteren tersebut banyak aturan-aturan islam yang harus
mereka patuhi.
Sang Pemimpi adalah sebuah film Indonesia tahun 2009 yang diadaptasi
dari tetralogi novel Laskar Pelangi kedua, Sang Pemimpi, karya Andrea Hirata.
Film ini disutradarai oleh Riri Riza dengan produser Mira Lesmana.
Pengambilan gambar rencananya dimulai di Belitung (Belitong, dalam bahasa
setempat) pada 1 Juli 2009 dan dijadwalkan selesai pada 21 Agustus 2009, dan
akan dilakukan di beberapa lokasi di Manggar, Tanjung Pandan, Jakarta,
dan Bogor. Film ini rencananya akan tayang di bioskop di Indonesia mulai 17
Desember 2009.
Film yang disutradarai oleh Riri Riza ini merupakan cerita kedua setelah
sebelumnya didahului oleh seri pertama yaitu Laskar Pelangi yang juga
diangkat dari novel tetralogi Andrea Hirata tersebut.
Film ini dibuka dengan tokoh Ikal dewasa (Lukman Sardi) yang merantau dari
Belitong untuk bekerja di Bogor demi meraih impiannya sejak kecil. Ketika
melihat tiga orang remaja melintas sambil berlarian di hadapannya. Ikal
kemudian kembali pada masa-masa ketika di SMA dulu bersama dua orang
temannya yaitu Arai dan Jimbron.
Kemudian cerita flash back melompat jauh pada tahun 1980, ketika untuk
pertama kalinya Ikal kecil (Zulfani) bertemu dengan Arai yang sebenarnya
merupakan saudara jauh keluarganya. Arai baru saja kehilangan kedua orang
tuanya sehingga ia harus diasuh oleh ayah Ikal yang merupakan satu-satunya
keluarga yang ia miliki.
Setelah mereka remaja dan tamat SMP, mereka kemudian pindah ke Manggar
untuk melanjutkan sekolah mereka. Di sekolah itu mereka bertemu dengan
seorang guru yang mengajarkan mereka untuk berani bermimpi. Mereka hanya
memiliki tiga mimpi. Pertama merantau ke Jakarta untuk kuliah di UI. Kedua,
mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah di Universits Sourbonne,
Prancis. Ketiga, mengelilingi Eropa.
Setamat SMA, Ikal dan Arai pindah ke Pulau Jawa dan memutuskan untuk
kuliah di sana. Sedangkan Gimbron memutuskan untuk tinggal di Belitong.
Ketika Ikal dan Arai tiba di Jawa, barulah petualangan awal mereka dimulai.
Petualangan untuk mencapai mimpi yang pertama, kuliah di UI.
Film ini sangat menarik, dengan lagu-lagu melayu dan musik yang lembut
mendayu-dayu, kita dihibur dengan tontonan yang memberikan edukasi tentang
perjuangan meraih impian, bahkan kita dikenalkan dengan alat-alat musik khas
melayu. Selain itu cerita diwarnai kenakalan mereka bertiga ketika masa remaja
yang membuat penonton tersenyum menyadari bahwa memang seperti itulah
sikap remaja kebanyakan.
Hebatnya film ini memberikan efek sesuai dengan latar film ini yaitu di
pelataran kampung kumuh. Setting film ini benar-benar memperlihatkan
kehidupan pada tahun 1980 silam. Seolah para aktor di film ini benar-benar
bercengkrama pada tahun tersebut. Bukannya masa modern seperti saat ini.
Namun sayang karena efek-efek tersebut, efek film ini didominasi oleh warna
coklat yang memberikan kesan kumuh, sehingga menghancurkan harapan
penonton yang lebih menyukai film-film dengan efek full color. Ditambah ada
beberapa adegan yang tidak baik untuk dicontoh oleh remaja.
Bagaimanapun film dengan durasi 120 menit ini berhasil memberikan gambaran
kehidupan remaja SMA yang berjuang untuk menggapai mimpi mereka. Selain
itu film ini mengajakan untuk belajar dari banyak hal, dan untuk lebih
menghargai orang tua. Bahkan banyak juga pesan moral dan semangatnya untuk
menggapai impian mereka.
Perjuangan tiga serangkai Ikal, Arai dan Gimbron patut diberi penghargaan.
Bagaimana tidak mereka yang dahulu disebut berandal oleh kepala sekolah
malah menjadi siswa yang berhasil menembus universitas ternama di Jakarta.
Hal itu merupakan buah dari kerja keras dan semangat dalam meraih mimpi.
Film Sang Pemimpi bukan hanya mengajarkan kita berani bermimpi tetapi juga
berani memperjuangkannya.